TRANSFER PASIEN INTERNAL
RUMAH SAKIT PANTI WILASA Dr.CIPTO “
”
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
No. Dok. : SPO.PWDC.IGD.007
Revisi Ke : 00
Halaman : 1/3
Tgl. Terbit:
Ditetapkan, Direktur
5 Maret 2014
dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes
Pengertian
Suatu proses memindahkan pasien di dalam Rumah Sakit.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memindahkan pasien dengan aman tanpa memperberrat keadaan pasien untuk mendapat perawatan dan mencapai kondisi kesehatan yang lebih baik.
Kebijakan
1.
Pasien yang akan di transfer adalah pasien yang sesuai criteria (stabil, lengkap dokumen, sudah koordinasi dan konfirmasi)
2.
Kategori petugas pendamping transfer sesuai dengan kondisi pasien : a. Kategori 0 : pasien berangkat sendiri ( kondisi baik, stabil, menolak pendampingan
dengan
petugas
rumah
sakit,
keperluan
administrative ) b. Kategori 1 : pasien didampingi petugas non medis ( kondisi pasien stabil, untuk untuk keperluan adminsitrasi ) c. Kategori 2 : pasien didampingi perawat / bidan ( kondisi pasien stabil) pasien rawat inap dan dirujuk d. Kategori 3 : pasien didampingi dokter dan perawat / bidan (beresiko henti nafas dan henti jantung meski telah diintubasi) pasien rawat inap dan dirujuk 3.
Untuk transportasi Transfer pasien internal dapat: a. Tanpa alat bantu : pasien berjalan sendiri / pasien digendong perawat / orang tuanya pada bayi dan anak-anak dengan sakit ringan dan stabil jalan nafas, pernafasan dan hemodinamik. b. dengan alat bantu : dengan couvis pada neonatus, dengan kursi
TRANSFER PASIEN INTERNAL
RUMAH SAKIT PANTI WILASA Dr.CIPTO “
”
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
No. Dok. : SPO.PWDC.IGD.007 Tgl. Terbit:
Revisi Ke : 00
Halaman : 2/3
4 Maret 2014 roda pada pasien sakit ringan dan stabil jalan nafas, pernafasan dan hemodinamik, dengan brancart pada pasien sakit sedang dan berat
4.
Untuk transportasi Transfer pasien eksternal dapat dengan / tanpa ambulance ( bila tanpa ambulance, pasien dan atau keluarganya mengisi menandatangani formulir penolakan)
5.
Selama pendampingan transfer maka petugas tetap memantau kondisi pasien (keluhan, tanda – tanda vital ) bila terjadi perburukan kondisi maka segera melaporkan pada dokter, meminta bantuan, melaksanakan instruksi dan resusitasi sampai dokter / bantuan datang. Semua terdokumentasi dalam Lembar Observasi dan Surat Rujukan dan Lembar Transfer Internal.
Prosedur
1.
Petugas pendamping transfer Cuci tangan.
2.
Identifikasi pasien oleh Petugas pendamping transfer.
3.
Prosedur persiapan transfer : a. Dokter dan perawat / bidan memastikan pasien stabil : airway / jalan nafas, pernafasan, sirkulasi / perdarahan teratasi, luka telah dirawat-dijahit-dibebat, tidak kejang b. Dokter, perawat / bidan, TPPGD/TPPRI melengkapi dokumentasi : berkas rawat inap c. Perawat / bidan sudah konfirmasi dan koordinasi dengan petugas penerima
TRANSFER PASIEN INTERNAL
RUMAH SAKIT PANTI WILASA Dr.CIPTO “
”
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
No. Dok. : SPO.PWDC.IGD.007 Tgl. Terbit:
Revisi Ke : 00
Halaman : 3/3
4 Maret 2014
4.
Prosedur pendampingan transfer
5.
Prosedur serah terima pasien antara petugas yang menyerahkan dan menerima pasien di Lembar Transfer Pasien Internal.
Unit terkait
Administrasi Pasien, TPPGD, TPPRI, Medis, Keperawatan, Instalasi Radiologi, Instalasi Laboratorium