Azas merancang Trimatra Sutriani, ST.MT.
Pengantar Merancang Trimatra Dwimatra >< Trimatra •
panjan g dan lebar, lebar, membentuk Dunia dwimatra » dua matra, yaitu panjang bidang datar, datar, tidak memiliki tinggi/kedalaman/ketebalan, tinggi/kedalaman/ketebalan, ada kedalamannya tapi maya /tdk nyata/abstrak. –
•
•
•
Dwimatra Dwimatra itu ciptaan manusia dengn cara menggambr, menggambr, melukis, menulis, mencetak, dan mencelup.
kenyataan kita hidup dengan dunia trimatra.memiliki Trimatra »pada kenyataan panjang,lebar dan ketebalan. ketebalan.
Tujuannya: sama dengan dwimatra, tujuannya untuk mencapai keserasian rupa, atau membangkitkan rupa tertentu, dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandangnya Tidak digambar, tetapi di bentuk dengan bahan yang nyata dalam ruang yang sebenarnya
Berpikir Trimatra •
Kita harus mengetahui tiga arah utama : –
Trimatra terdiri atas panjang, tinggi, dan lebar
Untuk mendapatkannya: ketiganya harus mengukur arah tegak, lintang , dan bujurnya. Perhatikan Perhatikan gambar –
•
•
•
•
Tiga arah utamanya »arah tegak keatas dan kebawah, arah lintang kekiri dan kekanan, kekanan, dan arah bujur kedepan dan kebelakang kebelakang (gbr 1). Setiap arah dpt dibuat bid.papar (gbr2) Jika semua bergabung maka terbentuklah kubus (gbr. 3).
•
•
•
Tiga tampak dasar Setiap bentuk trimatra dapat ditempatkan dalam kubus khayal sehingga tiga tampak dasarnya dapat ditentukan (gbr 4) Jika bentuk itu diproyeksikan maka akan diperoleh: –
Denah (tampak atas),
–
Tampak muka (Tampak dari depan)
–
Tampak lambung (Tampak dari samping)
Unsur merancang trimatra: 1. Konsep •
•
•
•
•
•
Titik sebagai konsep mununjukkan kedudukan dalam ruang.tidak memiliki tinggi, panjang dan lebar. (Gambar 8)
Garis Bla sebuah titik bergerak, bergerak, jalan yang dilaluinya dilaluinya membentuk garis memiliki panjang, tanpa lebar atau tebal.(Gambar 9)
Bidang Yang dilalui garis tapi bergerak membentuk bidang
•
Gempal
•
Jalan yang dilalui oleh bidang yang
2. Unsur Rupa •
•
•
•
Raut raut (Tampak keliling sebuah rancang dengan jatidiri utama rancang rancang tersebut). Ukuran-ukuran Ukuran-ukuran (panjang, (panjang , lebar dan tinggi juga isinya.)
Warna-warna (warna buatan dipakai lapisan cat, atau diubah dengan cara lain) Barik-barik/tekstur (permukaan sebagai hiasan)
3. Unsur pertalian Dalam merangcang trimatra, dalam menetapkan pertalian harus memakai kubus khayal. •
•
•
•
Kedudukan-kedudukan, Kedudukan-kedudukan, bagaimana pertalian sebuah titik dengan muka/belakang, atas/bawah dan samping kanan /kiri ( gbr 16). Arah-arah, harus diihat berdasar lebih dari satu tampak (gbr. 17). Ruang- ruang, nyata,benar nyata,benar ditempati, atau berongga (gbr. 18). Gaya berat, nyata adanya. Bahan yang dpakai menentukan bobot suatu benda dan juga menentukan kemampuan bentuk untuk menyangga beban gaya
4. Unsur ragang •
•
•
Bucu-bucu (sudut) dibentuk oleh beberapa bidang yang bertemu pada satu titik konsep.dapat menjorok keluar atau ke dalam (gbr (gbr.. 20). Sanding-sanding/lajur, dibentuk oleh dua Sanding-sanding/lajur, bidang tak sejajar yang bertemu sepanjang garis konsep.dapat menganjur keluar atau kadalam (gbr. 21) Sisi / bidang konsep yang menjelma menjadi permukaanluar yang melingkupi suatu bangun/benda. Unsur ini dapat membantu mem bantu menentukan bentuk benda dengan tepat.
Istilah Merancang Trimatra Trimatra » Bentuk »Racana » Gatra » Perulangan » Roncet •
•
•
Bentuk : Keseluruhan rupa dari rancang,dikenal rancang,dik enal dari ukuran, warna, dan bariknya Racana : Keseluruhan organisasi dlm ruang, yakni sebua sebuah h kerangka yang keselu eseluruhan ruhan susunan raut, warna dan barik. Gatra : bentuk- bentuk kecil yang diperulangkan dengan baik,berag baik,beragam am ataupun tidak untk membuat bentuk yang lebih besar.
•
•
Perulangan : Dalam perulangan gatr Perulangan gatra a memiliki Raut, ukuran, warna dan barik yang sama. Raut adalah unsur rupa yang terpenting dalam gatra,raut gatra dapat berulang tetapi ukuran gatra tidak.warna dan barik beragam. Roncetan : berarti malih (beralih), berubah Roncetan dengan berangsur- angsur dan teratur. Roncet raut akan kelihatan kelihatan jika berubah sedikit demi sedikit dari satu gatra kegatra berikutnya.
Trimatra » Bidang Bersaf •
Pada bidang bersaf : –
Sejumlah titik membentuk garis
–
Sejumlah garis membentuk bidang
–
•
•
•
Sejumlah bidang membentuk gempal/benda/bangun.
Sepotong garis dapat dinyatakan dengan sederet titik (gbr. 23) Selembar bidang dapat dinyatakan dengan sederet garis (gbr. 24) Sebuah gempal dapat dinyatakan dengan sederet bidang (gbr 25)
Trimatra » Bidang Bersaf Bidang bersaf •
•
•
Untuk membangun suatu benda (gempal), kita bayangkan bayangkan deretan irisannya, atau cara bentuk itu teriris tipis-tipis sehingga diperoleh bidang bersaf. Perulangan berhubungan dengan pengulangan raut, dan ukuran gatra gatra (gambar 26) Roncetan berhubungan dengan gatra yang beragam dengan perubahan berangsur-angsur, berangsur-angsur, dan dapat digunakan dalam tiga cara ;
A. Ukuran roncet, rautnya berulang
B. Rautny Rautnya a roncet, ukurannya ukurannya berulang
C. Rautny Rautnya a dan ukurannya ukurannya roncet.
Mengiris Kubus •
•
•
Tujuannya untuk menggambarkan bentuk gempal lebih jauh. Caranya mengirisnya menjadi sejumlah irisan sejajar sepanjang lintang, bujur, atu tinggi kubus. Hasilnya Hasilnya berupa deretan bidang yang bentuk dan ukurannya ukurannya berulang (gambar 30) Dapat juga diiris miring (gambar 31) –
–
Pengirisan miring sepanjang lintang bujur, dan tinggi kubus, semua lereng bidang saf itu persegi (gbr. 32). Pengirisan serong, semua lereng bidang saf itu landai (gbr. 33).
Ragam kedudukan : •
•
Kedudukan berkaitan dengan jarak bidang . Mis. Semua bidang itu bujursangkar dengan ukuran yang sama. •
•
Bidang yang bersaf dengan lurus, kedua lereng tegaknya akan merunut dua garis lurus yang sejajar, yang jaraknya sama dengan lintang bidang (gbr. 34). Jarak antar bidang dapat sempit atau lebar, dengan wajah yang berbeda. Jarak yng sempit mengesankan kepadatan, kepadatan, sedangkan jarak yang lebar melemahkan kesan benda/bangun (gbr. 35).
Lanjutan…. •
•
•
Tanpa mengubah jarak antar bidang, bida ng, kedudukan kedudukan setiap bidang dapat digeser dengan roncet kesamping atau berkelok-kelok sehingga membentuk gempal/bangun (gbr. 36). Tanpa mengubah jarak antar bidang, kedudukan setiap bidang dapat digeser naik – turun dengan roncet. Hal itu mudah dikerjakan jika bidangnya digantung diudara (gbr. 37). Dengan menempatkan menempatkan bidang pada sebuah alas dan memperagamkan kedudukan tegaknya, tinggi bidang akan berkurang sehingga diperoleh kesan membenam dengan roncet (gbr. 38).
Peragaman arah •
Arah bidang dapat diubah dengan 3 cara : –
Diputar pada sumbu tegak (Gambar 39)
–
Diputar pada sumbu datar (gambar 40)
–
Di putar pada bidang itu sendiri (gambar 41)
Perputaran mengakibatakan perubahan arah dan mengubah kedudukan Pada perubahan ini , bidang dapat disusun sbb;
Memencar Memenc ar dan membentuk lingkaran
Berkelok-kelok
Perputaran sumbu datar pd bidang itu sendiri. •
Berarti sudut atau lereng tiap bidang itu bergerak dari satu kedudukan kekedudukan yang lain tanpa mempengaruhi arah bidang.
Bidang yang dilengkungkan atau ditekuk
Teknik meragang Bidang bersaf •
Macam bahan yang digunakan : –
Bahan lembaran akrilik (sangat baik)
–
Papan kayu lapis (ragang berukuran besar)
–
–
–
Karton tebal ( padat melekat dengan baik pada papan alas.) Perekat yang kuat dan cepat kering. Papan alas datar dan papan penguat bidang bila diperlukan.
Caranya : •
Membuat bidang bersaf b ersaf dapat digunakan berbagai macam bahan. –
–
–
•
jika menginginkan menginginkan kebeningan kebeningan » dipakai lembaran lembaran akrilik. Jika bentuk yang diinginkan berukuran besar » dipakai bahan dari kayu kayu lapis, untuk yang lebih mudah» dipakai karton yang tebal.
Meragang karton sebaiknya digunakan perekat yang kuat dan cepat kering.
Lanjutan…. •
•
•
Bidang bersaf ini sangat baik bila berdiri dengan tegak pada papan alas datar (Gbr. 46). Jika bidangnya bidangnya miring, miring , harus dipakai perekat perekat yang sangat kuat kuat dan sisi setiap sambungan diserongkan dengan tepat (gbr. 46). Sebagai penguat dapat digunakan bidang tambahan disisi atas atau disamping bidang.(hal ini in i hanya dianjurkan jika sisi tersebut kurang peranannya bagi raut rancangan)gbr. 47.
Lanjutan…. •
•
•
Bidang bersaf yang hanya bertumpu pada satu bidang tegak diperlukan perekat yang kuat. (gbr (g br.. 48). 4 8). Biasanya diperlukan diperlukan dua papan atau lebih untuk menopang bidang bersaf datar (gbr. 49). Pancang tegak sebagai penyangga penyangga dapat digunakan untuk bidang bersaf datar yang berdiri bebas (gbr. 50).
Karya Karya beberapa mahasiswa sebagai contoh tentang tentang pemecahan masalah perancangan. •
Gambar 51. Ragang bidang bersaf datar dengan perulangan raut dan ukuran. Semua bidang sejajar dengan jarak yang sama terpancang pada dua bidang tegak.
•
Gambar 52. Perulangan bidang tegak yang disusun sekeliling sekeliling sumbu tegak sehingga terbentuk raut silinder
Gambar 53.
Susunan hampir serupa dengan gambar 52 tinggi bidang bersaf bertambah dengan roncet dari depan kebelakang, bentuk bendanya terasa tidak begitu kuat karena jarak antar bidang disebelah luar agak lebar.
Gambar 54. Sepintas bidang bersaf itu tampaknya tampaknya sama raut dan ukurannya namun bila diperhatikan terdapat keroncetan keroncetan yang lembut pada raut.sementara bagian bangn ini lurus dari pangkal ujung, bagian bawahnya bawahnya melengkung dengan hallus kedalam, membentuk V.
•
Gambar 55. Sebuah bidang papar terpasang ditengah bangun ini, sedangkan yang lainnya dibengkokkan dibengkokkan dengan sudut yang semakin tajam. Bentuknya memberi kesan pertumbuhan raut bulat.
Gambar 56. Bangun ini menggambarkan bidang roncetan yang disangkil, setiap bidang dibentuk oleh gabungan persegi positif dan lung bundar negatif. Sementara raut persegi tetap lintangnya, lung bundar negatifnya negatifnya semakin besar, besar, dan berangsur-angsur maju kebawah dan kemuka. Lereng raut persegi yang didepan tetap lurus, tapi yang dibelakang berubah dengan roncet menjadi lung, menirukan raut bundar negatif. negatif.
Gambar 57. Bangun segitiga ini hasil peroncetan raut dan ukuran bidang yang berderet. Bidang beraut V yang pendek dan lebar pada kedua lambung bangun itu makin ke tengah menjadi makin tinggi dan sempit karena ukuran dan rautnya roncet. Gambar 58. Bangun ini menggunakan bidang bundar dengan ukuran dan raut yang sama. Kedudukannya yang beragam membuat bidang itu tampak membenam pada papan alasnya.Kedua alasnya.Kedua sengkelit sebagai garis besar raut bangun ini membentuk angka 8 sebagai akibat dari arah yang beragam. Gambar 59. Menggunakan raut yang roncet, yang memberikan kesan seakanakan bidang itu timbul dari atau terbenam kedalam papan alas.
Gambar 64 . Pada bentuk ini raut yang roncet digabung dengan arah yang beragam. Perhatikan raut negatif yang menyerupai terowongan pada bagian bawah rancang. Gambar 65. Raut dan ukuran semua bidang pada bangun ini berulang, dan ditata agak berbiku dengan memperagamkan kedudukannya.T kedudukannya.Tataan berbiku ini menirukan raut bidang. Terbentuklah raut yang merik denganmuka bersegi-segi.dan bersegi-segi.dan wajah yang sama dari depan, belakang,kiri, dan kanan. Gambar 66 . Bentuk ini memiliki wajah yang sama pada keenam sisinya, yaitu huruf X dengan raut dan ukuran yang sama. Untuk meragang meragang bentuk ini dimasukkan raut negatif pada bidang bersaf yang ukurannya ukurannya berulang. Beberapa raut bidang iru berulang dan beberapa lainnya roncet.
Tugas : Trimatra 01( dikumpul minggu depan ) Rancang bidang bersaf dengan menentukan sendiri konsepnya dan berikan penjelasan konsep rancangannya. Bentuk (gatrany (gatranya) a) disusun pada bidang alas 30cm x 30cm. 1. Perulangan Raut dan ukuran ukuran 2. Roncetan (peralihan) 3. Peragaman arah.