KONSEP DAN AKTUALISASI KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA Oleh : Toto Suryana Abstrak Toleransi merupakan masalah yang actual sepanjang masa, terlebih lagi toleransi beragama. Islam memberikan perhatian yang tinggi terhadap perlunya toleransi beragama sejak awal perkembangan Islam, baik tersurat di dalam Al Quran maupun tersirat dalam berbagai perilaku Nabi. Aktualisasi toleransi beragama di Indonesia dipandang masih jauh dari ideal karena itu sosialisasi dan pembinaan umat beragama di Indonesia perlu terus ditingkatkan. Kata kunci : agama, toleransi, ukhuwah
A. PENDA PENDAHUL HULUA UAN N
Manu Manusi siaa seba sebaga gaii makh makhluk luk soci social al tidak tidak bisa bisa dile dilepa pask skan an dari dari hu hubun bunga gan n (interaksi (interaksi social) dengan dengan sesamanya. sesamanya. Hubungan antar manusia dalam masyarakat masyarakat ditat ditataa dala dalam m suat suatu u tata tatana nan n no norm rmat ativ ivee yang yang dise disepa paka kati ti bers bersam amaa oleh oleh angg anggota ota masyar masyaraka akatt terseb tersebut ut yang yang disebut disebut nilai nilai atau atau norma norma yang yang menjam menjamin in terwuju terwujudny dnyaa harmoni dalam bentuk kedamaian dan ketentraman. Inter nterak aksi si soc social ial anta antarr angg anggot otaa maupu aupun n kelo kelomp mpok ok dala dalam m masya asyara raka katt seringkali diwarnai dengan konflik yang dapat mengganggu terwujudnya harmoni terseb tersebut ut diseba disebabka bkan n karena karena adanya adanya perse persepsi psi,, kepent kepenting ingan, an, maupun maupun tujuan tujuan yang yang berbeda di antara individu maupun kelompok dalam masyarakat. Perbedaan antar anggota maupun kelompok yang berpotensi konflik dan bersifat destruktif antara lain karena adanya adanya perbedaan perbedaan agama. Konflik antarpenganut antarpenganut agama biasanya dipicu oleh prasa prasangk ngkaa antara antara pengan penganut ut satu satu agama agama dengan dengan yang yang lain lain yang yang berkemb berkembang ang menjadi isu-isu yang membakar emosi. Munculnya sikap-sikap tersebut tidak datang send sendir irin inya ya,, mela melaink inkan an dika dikaren renak akan an bebe beberap rapaa seba sebab, b, sepe sepert rti: i: keti ketiad adaa aan n sali saling ng understanding), adany pengertian antarpemeluk agama (mutual understanding adanyaa kesa kesala laha han n dan dan kekeli kekeliruan ruan dalam dalam memaha memahami mi teksteks-tek tekss keagam keagamaan aan,, dan masukn masuknya ya unsurunsur-uns unsur ur kepentingan di luar kepentingan agama yang luhur. Agama Agama sebaga sebagaii pedom pedoman an perilak perilaku u yang yang suci suci mengar mengarahk ahkan an pengan penganutny utnyaa untu un tuk k sali saling ng meng engharg hargai ai dan meng engho horm rmaati, ti, tet tetapi api seri sering ngk kali ali kenya enyattaan aan menunjukkan sebaliknya, para penganut agama lebih tertarik kepada aspek-aspek yang bersifat emosional. Dalam hal ini Khami Zada , (2002) mengungkapkan bahwa agam agamaa bisa bisa kehi kehila lang ngan an makna akna subs substa tans nsia ialn lnya ya dala dalam m menja enjawa wab b soal soal-s -soa oall kemanusiaan, yakni ketika agama tidak lagi berfungsi sebagai pedoman hidup yang mam mampu melah elahir irka kan n keny kenyam aman anan an spir spirit itua uall dan dan ob obye yekt ktif if dala dalam m sega segala la aspe aspek k kehidupan kehidupan umat manusia. Atau dalam istilah Karl Marx, ketika agama telah menjadi menjadi candu candu bagi bagi masy masyar arak akat at.. Maca Macam m itula itulah h yang yang seda sedang ng diala dialami mi bang bangsa sa Indon Indones esia ia menghadapi tantangan bergesernya fungsi agama. Konflik antaragama, radikalisme, Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim Vol. 9 No. 2 - 2011
127
Toto Suryana
Konsep dan Aktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama
dan terori terorism smee menjad menjadii masal masalah ah besar besar bangsa bangsa dan harus harus dicari dicarikan kan penyel penyeles esaia aian n seca secara ra tepa tepat. t. Agam Agamaa tamp tampak akny nyaa bu buka kan n lagi lagi alat alat keda kedama maia ian n umat umat,, teta tetapi pi sudah sudah menjadi ancaman menakutkan. Hal ini dapat dilihat dari hubungan positif antara praktik beragama dengan aksi kekerasan yang sering terjadi. Sebab kekerasan adalah adanya faktor pemahaman agama, terutama praktik dan pemahaman beragama yang mengarah sikap fanatisme dan militansi. Adanya Adanya konflik konflik dan ketidakha ketidakharmoni rmonisan san antarpemelu antarpemeluk k agama agama akan sangat sangat meru merugik gikan an bagi bagi bang bangsa sa dan dan nega negara ra term termas asuk uk bagi bagi peme pemelu luk k agam agamaa itu itu send sendir iri. i. Ketidakharmonisan, apalagi konflik akan berdampak pada semua aspek kehidupan. Stabilitas politik, politik, pertumbuhan ekonomi, dan perkembangan sosial dan budaya akan terganggu. terganggu. Sedangkan Sedangkan masyarakat masyarakat berada pada suasana ketidakpasti ketidakpastian, an, ketakutan, ketakutan, dan akan muncul perasaan saling tidak mempercayai. Agama Agama yang yang dipanda dipandang ng dan diama diamalka lkan n semata semata-m -mata ata sebaga sebagaii perang perangkat kat upacara dan hukum, tidaklah cukup. Agama, khususnya Islam mendorong umatnya untuk melaksanakan ajaran secara utuh dan integral dalam bentuk hubungan yang harmonis dengan sesama manusia, alam lingkungan, dan dengan Allah Sang Khalik. B. KERUKUNAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA BERAGAMA
Penataan hubungan antar penganut agama dalam ajaran Islam berakar pada “ben “benih ih’’ yang yang tela telah h dita ditana nam mkan kan oleh oleh Tu Tuha han n Yang Yang Maha Maha Peng Pengas asih ih lagi lagi Maha Maha Penyayang Penyayang ke dalam diri manusia. manusia. Adalah sesuatu yang tidak dapat diingkari diingkari bahwa manusia diciptakan-Nya senasib, secara kodrati ditempatkan di permukaan bumi ini, secara kodrati satu keturunan, secara kodrati diberiNya sifat-sifat dasar yang sama, ringkasnya banyaklah “kebersamaan kodrati” sesama manusia. “Pengalaman” paling awal manusia terjadi ketika seseorang mulai dari rahim ibunya, dipelihara secara lahir dan bathin. Selanjutnya lahir ke permukaan bumi ini, terus menerus dipelihara oleh ibu dengan penuh “kasih sayang” (dalam bahasa Arab disebut “rahim” juga), sampai remaja dan dewasa. Keturunan manusia terus berkembang secara lahiriyah (genealogis), demikian pula hubungan kasih sayang berkembang secara rohaniyah, secara secara kekelu kekeluarg argaan aan dari generas generasii ke genera generasi. si. Hingg Hinggaa saat saat inipun, inipun, ketika ketika umat umat manusia telah berkembang menjadi berbagai ras, bangsa, suku bangsa, dan berbagai kelompok yang lebih kecil ataupun berbagai “campuran”, hubungan kasih sayang (silaturrahim) yang kodrati itu tetaplah ada. Sebaga Sebagaii makhl makhluk uk sosial sosial,, manusi manusiaa memerlu memerlukan kan hubunga hubungan n dan kerja kerja sama sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material maupun maupun spiritu spiritual. al. Ajaran Ajaran Islam Islam menga menganjur njurkan kan manus manusia ia untuk untuk bekerja bekerja sama sama dan tolong menolong (ta’awun) dengan dengan sesama sesama manusi manusiaa dalam dalam hal kebaik kebaikan. an. Dalam Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan dengan siapa saja tanpa batasan ras, bangsa, dan agama.
128
Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim Vol. 9 No. 2 - 2011
Konsep dan Aktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Toto Suryana
1. Hubungan Hubungan intern intern umat beragama beragama
Persaudaraan atau ukhuwah, merupakan salah satu ajaran yang mendapat perhatian penting dalam Islam. Alquran menyebutkan kata yang mengandung arti persaudaraan sebanyak 52 kali yang menyangkut berbagai persamaan, baik persamaan keturunan, keluarga, masyarakat, bangsa, dan agama. Ukhuwah yang yang islam islamii dapat dapat dibagi dibagi kedala kedalam m empat empat macam macam,, yaitu: yaitu: Pertama, ukhuwah ‘ubudiyah atau atau sauda saudara ra seke sekema makh khlu luka kan n dan kese kesetu tund nduk ukan an kepa kepada da Alla Allah. h. Kedua, Ukhuwah Ukhuwah insaniyah (basyariyah), (basyariyah), dalam arti seluruh seluruh umat manusia adalah bersaudara, karena semua berasal dari ayah dan ibu yang sama; Adam dan Hawa. Ketiga, ukhuwah wathaniyah wannasab, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan. Keempat , Ukhuwwah fid din al islam, persaudaraan sesama muslim. Esensi Esensi dari persaudaraan persaudaraan terletak terletak pada kasih sayang sayang yang ditampilkan ditampilkan dalam bentuk perhatian, kepedulian, hubungan yang akrab dan merasa senasib sepe sepena nang nggu gung ngan an.. Nabi Nabi mengg menggam amba bark rkan an hub hubun unga gan n pers persau auda dara raan an dala dalam m hadisnya: Seorang mukmin dengan mukmin seperti satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh terluka, maka seluruh tubuh akan merasakan demamnya. HR.Muslim dan Ahmad
Pers Persat atua uan n dan dan kesa kesatu tuan an seba sebaga gaii imple impleme ment ntas asii ajar ajaran an Isla Islam m dalam dalam masyarakat merupakan salah satu prinsip ajaran Islam. Alquran mengajarkan umat Islam untuk menjalin persatuan dan kesatuan sebagaimana difirmankan Allah: Sesungg Sesungguhny uhnya a (agama (agama tauhid tauhid)) ini adalah adalah agama agama kamu kamu semua; semua; agama agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah aku. QS.Al-Anbiya, 21:92 Dalam ayat lain: Sesungg Sesungguhny uhnya a (agama (agama tauhid) tauhid) ini adalah adalah agama agama kamu kamu semua;a semua;agam gama a yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. QS.Al-Mukminun,23:52 Kata umat dalam ayat di atas dikaitkan dengan tauhid karena itu umat yang yang dimaks dimaksud ud adalah adalah pemeluk pemeluk agama agama Islam Islam.. Sehing Sehingga ga ayat ayat terseb tersebut ut pada pada hakekatnya menunjukkan bahwa agama umat Islam adalah agama yang satu dalam dalam prinsiprinsi-prin prinsip sip usulny usulnya; a; tiada tiada perbed perbedaan aan dalam dalam aqidahn aqidahnya, ya, walaupu walaupun n dapat berbeda-beda dalam rincian ( furu’) ajarannya. Karena itu, kesatuan umat bukan berarti bersatu dalam satu wadah, melainkan kesatuan dalam aqidah. Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim Vol. 9 No. 2 - 2011
129
Toto Suryana
Konsep dan Aktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Bisa saja berbeda dalam ras, bahasa, maupun budaya, tetapi semuanya bersatu dalam aqidahnya. Sala Salah h satu satu masa masala lah h yang yang diha dihada dap p umat umat Isla Islam m seka sekara rang ng ini ini adal adalah ah rendahn rendahnya ya rasa rasa kesatu kesatuan an dan persat persatuan uan sehin sehingg ggaa kekuat kekuatan an merek merekaa menjad menjadii lemah. Kelemahan umat Islam terjadi hampir di semua sektor kehidupan, baik ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. Kelemahan ini tidaklah disebabkan karena sedikitnya sedikitnya jumlah umat Islam, Islam, melainkan melainkan rendahnya kualitas sumber daya manusianya. Salah Salah satu satu sebab sebab rendah rendahny nyaa rasa persat persatuan uan dan kesatu kesatuan an di kalang kalangan an umat Islam Islam adalah karena rendahnya rendahnya penghayatan penghayatan terhadap nilai-nilai nilai-nilai Islam. Islam. Konsep Konsep kejam kejamaah aahan an yang yang tidak tidak terpis terpisahk ahkan an dari dari salat salat telah telah diabai diabaikan kan dalam dalam konteks konteks kehidupan kehidupan sosial. sosial. Individualis Individualisme me dan materialism materialismee yang merupakan merupakan produk dari westernisasi telah menjadi pilihan sebagian umat Islam. Salat, puasa dan haji hanya dipandang semata-mata ibadah ritual, sedangkan ruhnya tidak tidak terbaw terbawaa atau atau mewarn mewarnai ai kehidup kehidupan an umat. umat. Oleh Oleh karena karena itu, itu, umat umat Islam Islam masi masih h meme memerlu rluka kan n pend pendala alama man n lebi lebih h lanju lanjutt terh terhad adap ap nila nilaii-nil nilai ai esen esensi sial al ajar ajaran anny nyaa yang yang mene meneka kank nkan an penti penting ngny nyaa pers persat atua uan n dan dan kesa kesatua tuan n seba sebaga gaii implikasi sosial dari keberpihakan terhadap kebenaran dan kebaikan, kerukunan dan perdam perdamaia aian n sebaga sebagaima imana na yang yang dikand dikandung ung dalam dalam penger pengertia tian n Islam Islam itu sendiri. Dalam Dalam hubunga hubungan n sosial sosial,, Islam Islam mengen mengenalk alkan an kon konsep sep ukhuwwah dan jamaah. Ukhuw Ukhuwwah wah adalah adalah persaud persaudara araan an yang yang berint berintika ikan n kebers kebersam amaan aan dan kesatuan antar sesama. Kebersamaan di kalangan muslim dikenal dengan istilah ukhuww ukh uwwah ah Islam Islamiya iyah h atau atau persau persaudar daraan aan yang yang diikat diikat oleh oleh kesam kesamaan aan aqidah aqidah.. Nabi menggambarkan eratnya hubungan muslim dengan muslim sebagaimana anggota tubuh dengan anggota tubuh lainnya, jika salah satu anggota tubuh terl terluk uka, a, maka maka angg anggot otaa tubuh tubuh lainn lainnya ya mera merasa saka kan n saki sakitny tnya. a. Perum Perumpa pama maan an tersebut mengisyaratkan hubungan yang erat antar sesama muslim. Karena itu persengketaan antar muslim berarti mencederai wasiat Rasul. Pers Persat atua uan n di kala kalang ngan an musl muslim im tampa tampakn knya ya belum belum dapat dapat diwu diwujud judka kan n secara nyata. Perbedaan kepentingan dan golongan seringkali menjadi sebab perpecahan umat. Hal yang menjadi sebab perpecahan pada umumnya bukanlah hal yang yang bersifa bersifatt mendas mendasar. ar. Perpec Perpecaha ahan n itu biasan biasanya ya diawal diawalii dengan dengan adanya adanya perbedaan pandangan di kalangan muslim terhadap sesuatu fenomena. Dalam hal hal agam agama, a, di kala kalang ngan an umat umat Isla Islam m misa misalny lnyaa seri sering ngka kali li terj terjad adii perb perbed edaa aan n pendapat atau penafsiran mengenai sesuatu hukum yang kemudian melahirkan berbagai pandangan atau madzhab. Perbedaan pendapat dan penafsiran pada dasa dasarn rnya ya meru merupa paka kan n feno fenom mena ena yang yang bias biasaa dan dan manus anusia iaw wi, kare karena na itu itu menyik menyikapi api perbeda perbedaan an pendapa pendapatt itu adalah adalah memaham memahamii berbag berbagai ai penafs penafsira iran. n. Untuk Untuk meng menghin hinda dari ri perpe perpeca caha han n di kalng kalngan an umat umat Isla Islam m dan mema memanta ntapk pkan an ukhuwah islamiah para ahli menetapkan tiga konsep: 130
Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim Vol. 9 No. 2 - 2011
Konsep dan Aktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Toto Suryana
tanawwu wull al ‘ibad ‘ibadah ah (k a. Kons Konsep ep tanaw (kera eragam gaman an cara cara beriba beribadah dah). ). Konsep Konsep ini mengakui mengakui adanya keragaman keragaman yang dipraktekkan dipraktekkan Nabi dalam pengamalan pengamalan agam agamaa yang yang meng mengan anta tark rkan an kepa kepada da peng pengak akua uan n akan akan kebe kebena nara ran n semu semuaa praktek keagamaan selama merujuk kepada Rasulullah. Keragaman cara beribadah merupakan hasil dari interpretasi terhadap perilaku Rasul yang ditemukan dalam riwayat (hadist). Interpretasi bagaimana pun melahirkan perbedaan-perbedaan, karena itu menghadapi perbedaan ini hendaknya disikapi dengan cara mencari rujukan yang menurut kita- atau menurut ahli yang kita percayai- lebih dekat kepada maksud yang sebenarnya. Terhadap orang orang yang yang berbe berbeda da inte interpr rpret etas asi, i, kita kita kemb kemban angk gkan an sika sikap p ho horm rmat at dan dan toleransi yang tinggi dengan tetap mengembangkan silaturahmi. b. Konsep al mukhtiu fi al ijtihadi lahu ajrun (yang salah dalam berijtihad pun mendapat ganjaran). Konsep ini mengandung arti bahwa selama seseorang mengik mengikuti uti pendap pendapat at seora seorang ng ulama ulama,, ia tidak tidak akan akan berdos berdosa, a, bahkan bahkan tetap tetap diberi ganjaran oleh Allah, walaupun hasil ijtihad yang diamalkannya itu keliru. keliru. Di sini perlu perlu dicatat dicatat bahwa wewenang wewenang untuk menentukan menentukan yang benar dan salah bukan manusia, melainkan Allah swt yang baru akan kita ketahui di hari akhir. Kendati pun demikian, perlu pula diperhatikan bahwa yang mengemukaka mengemukakan n ijtihad ijtihad maupun maupun orang yang pendapatnya pendapatnya diikuti, diikuti, haruslah haruslah orang yang memiliki otoritas keilmuan yang disampaikannya setelah melalui ijtiha ijtihad. d. Perbed Perbedaan aan-pe -perbe rbedaa daan n dalam dalam produk produk ijtiha ijtihad d adalah adalah sesuat sesuatu u yang yang wajar wajar,, karen karenaa itu itu perb perbed edaa aan n yang yang ada ada hend hendak akny nyaa tidak tidak meng mengor orban banka kan n ukhuwah islamiyah yang terbina di atas landasan keimanan yang sama. c. Kons Konsep ep la hukma lillah qabla ijtihadi al mujtahid (Allah belum menetapkan suatu hukum sebelum upaya ijtihad dilakukan seorang mujtahid). Konsep ini dapat kita pahami pahami bahwa pada persoalan-p persoalan-persoa ersoalan lan yang belum ditetapkan ditetapkan hukumnya secara pasti, baik dalam alQuran maupun sunnah Rasul, maka Allah belum menetapkan hukumnya. Oleh karena itu umat Islam, khususnya para mujtahid, dituntut untuk menetapkannya melalui ijtihad. Hasil dari ijtiha ijtihad d yang yang dilakuk dilakukan an itu merupaka merupakan n huk hukum um Allah Allah bagi bagi masingmasing-mas masing ing mujtahid, walaupun hasil ijtihad itu berbeda-beda Keti Ketiga ga ko kons nsep ep di atas atas mem memberi berika kan n pem pemaham ahaman an bahw bahwaa ajar ajaran an Isla Islam m mentol mentoleli elirr adanya adanya perbedaa perbedaan n dalam dalam pemahama pemahaman n maupun maupun pengamal pengamalan. an. Yang Yang mutla mutlak k itu hany hanyal alah ah Alla Allah h dan dan firm firman an-f -fir irma man-N n-Nya ya,, seda sedang ngka kan n interp interpret retas asii terhad terhadap ap firman firman-fi -firma rman n itu bersifa bersifatt relat relatif, if, karena karena itu sanga sangatt dimungkinkan untuk terjadi perbedaan. Perbedaan tidak harus melahirkan pertentangan dan permusuhan. Di sini konsep Islam tentang islah diperankan untuk menyelesaikan pertentangan yang terjadi sehingga tidak menimbulkan permusuhan, dan apabila telah terjadi permusuhan, maka islah diperankan untuk menghilangkannya dan menyatukan kembali orang atau kelompok yang saling bertentangan. Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim Vol. 9 No. 2 - 2011
131
Toto Suryana
Konsep dan Aktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama
2. Hubung Hubungan an anta antarr umat umat beraga beragama ma
Mema Memaha ham mi dan dan menga engapl plik ikas asik ikan an ajar ajaran an Isla Islam m dala dalam m kehi kehidu dupa pan n masya masyarak rakat at tidak tidak selalu selalu hanya hanya dapat dapat ditera diterapka pkan n dalam dalam kalang kalangan an masya masyarak rakat at muslim. Islam dapat diaplikasikan dalam masyarakat manapun, sebab secara esensial ia merupakan nilai yang bersifat universal. Kendatipun dapat dipahami bahwa Islam yang hakiki hanya dirujukkan kepada konsep Alquran dan AsSunnah, tetapi dampak sosial yang lahir dari pelaksanaan ajaran Islam secara konsekwen dapat dirasakan oleh manusia secara keseluruhan. Demi Demiki kian an pu pula la pada pada tata tatara ran n yang yang lebi lebih h luas, luas, yait yaitu u kehi kehidup dupan an anta antar r bangsa, nilai-nilai ajaran Islam menjadi sangat relevan untuk dilaksanakan guna menyatukan umat manusia dalam suatu kesatuan kebenaran dan keadilan. Dominasi Dominasi salah salah satu etnis atau negara merupakan merupakan pengingkara pengingkaran n terhadap terhadap makna makna Islam Islam,, sebab sebab ia hanya hanya setia setia pada pada nilai nilai kebena kebenaran ran dan keadil keadilan an yang yang bersifat universal. u niversal. Islam mengajarkan prinsip kesamaan dan kesetaraan manusia sebagaimana diungkapkan Alquran: Wahai Wahai seluruh seluruh manusi manusia, a, sesungg sesungguhn uhnya ya Kami Kami telah telah mencip menciptak takan an kamu kamu dari seorang seorang laki-l laki-laki aki dan seorang seorang peremp perempuan uan dan Kami Kami menjad menjadika ikan n kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungg Sesungguhny uhnya a yang yang paling paling mulia mulia dianta diantara ra kamu kamu di sisi sisi Allah Allah adalah adalah yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.QS.49:13
Universalisme Islam dapat dibuktikan antara lain dari segi agama, dan sosiologi. Dari segi agama, ajaran Islam menunjukkan universalisme dengan doktrin dok trin monote monoteism ismee dan prinsi prinsip p kesatu kesatuan an alamn alamnya. ya. Selain Selain itu tiap tiap manusi manusia, a, tanpa tanpa perbed perbedaan aan diminta diminta untuk untuk bersama bersama-s -sama ama menerim menerimaa satu satu dog dogma ma yang yang sederhana dan dengan itu ia termasuk ke dalam suatu masyarakat yang homogin hanya dengan tindakan yang sangat mudah, yakni membaca syahadat. Jika ia tidak ingin masuk Islam, tidak ada paksaan dan dalam bidang sosial ia tetap diterima dan menikmati segala macam hak kecuali yang merugikan umat Islam. Ditinj Ditinjau au dari dari segi segi sosiolo sosiologi, gi, univers universal alism ismee Islam Islam ditamp ditampakk akkan an bahwa bahwa wahyu ditujukan kepada semua manusia agar mereka menganut agama Islam, dan dalam tingkat yang lain ditujukan kepada umat Islam secara khusus untuk menunjukkan peraturan-peraturan yang harus mereka ikuti. Karena itu, maka pembentukan masyarakat yang terpisah merupakan suatu akibat wajar dari ajaran Al-Quran tanpa mengurangi universalisme Islam. Melihat universalisme Islam di atas tampak bahwa esensi ajaran Islam terletak terletak pada penghargaan penghargaan kepada kepada kemanusiaa kemanusiaan n secara secara universal universal yang berpihak 132
Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim Vol. 9 No. 2 - 2011
Konsep dan Aktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Toto Suryana
kepada kebenaran, kebaikan, dan keadilan keadilan dengan dengan mengedepan mengedepankan kan kedamaian; kedamaian; menghindari pertentangan dan perselisihan, baik ke dalam intern umat Islam maupu maupun n ke luar. luar. Deng Dengan an demi demiki kian an tamp tampak ak bahwa bahwa nila nilaii-ni nila laii ajar ajaran an Islam Islam menjad menjadii dasar dasar bagi bagi hubung hubungan an antar antar manus manusia ia secara secara univer universal sal dengan dengan tidak tidak mengenal suku, bangsa dan agama. Hubung Hubungan an antara antara muslim muslim dengan dengan penganu penganutt agama agama lain tidak tidak dilara dilarang ng oleh syariat Islam, kecuali bekerja sama dalam persoalan aqidah dan ibadah. Kedua persoalan tersebut merupakan hak intern umat Islam yang tidak boleh dicampuri pihak lain, tetapi aspek sosial kemasyarakatan dapat bersatu dalam kerja sama yang baik. Hubungan dan kerja sama antar umat beragama merupakan bagian dari hubun hu bunga gan n sosi sosial al anta antarr manus manusia ia yang yang tidak tidak dila dilara rang ng dala dalam m ajar ajaran an Islam Islam.. Hubung Hubungan an dan kerja kerja sama sama dalam dalam bidangbidang-bid bidang ang ekonom ekonomi, i, politik politik,, maupun maupun budaya tidak dilarang, bahkan dianjurkan sepanjang berada dalam ruang lingkup kebaikan. 3. Aktualisas Aktualisasii hubungan hubungan umat beragama beragama di Indonesia Indonesia
Saat ini, di Indonesia sendiri pemahaman hak atas kebebasan beragama dimasing-masing kelompok memiliki penafsiran sendiri-sendiri, baik kelompok agama maupun kelompok sekuler. Dan pertentangan ini terus berlanjut yang tidak akan menyatu menyatu karena karena masing-m masing-masing asing kelompok memiliki memiliki landasannya landasannya sendiri. Dalam kesatuan wujud ini Allah Tuhan Yang Maha Kuasa menjadikan manus manusia ia berba berbang ngsa sa-b -ban angs gsaa dan dan berg bergolo olong ngan an-g -gol olong ongan an.. Manu Manusi siaa deng dengan an wujudnya wujudnya berbangsaberbangsa-bangsa bangsa dan bergolongbergolong-golong golongan an ini memberi memberi dorongan dorongan yang yang besa besarr bagi baginy nyaa un untu tuk k memi memiki kirk rkan an dan dan memp mempela elajar jarii sesa sesama ma manu manusi sia, a, sehingga melahirkan berbagai ilmu pengetahuan, seperti antropologi, sosiologi, sejarah, kebudayaan, bahasa, politik dan lain-lain. dengan ilmu-ilmu ini akan memuda memudahka hkan n bagi bagi manusi manusiaa itu dalam dalam membina membina dan memelih memelihara ara hub hubung ungan an antara antara sesam sesamany anya, a, baik baik antara antara golong golongan, an, dalam dalam masyar masyaraka akat, t, maupun maupun antar antar bangsa, negara dan agama. Dalam masyarakat yang multiagama, Harold Howa Howard rd (Sae (Saefu full llah ah,2 ,200 007: 7:18 180) 0) meng mengat atak akan an ada tiga tiga prins prinsip ip umum umum dalam dalam merespons keanekaragaman agama : Pertama, logika bersama, Yang Satu yang berwujud banyak. Secara filosofis dan teologis, logika ini merupakan sumber realitas dan cara paling signifikan untuk menjelaskan keanekaragaman agama. Bagi mereka yang mendalami sejarah agama-agama, logika ini bukanlah hal yang asing. Misalnya, dalam Veda dapat menemukan gagasan tentang Yang Satu yang disebut dengan banyak nama. Kedua, agama sebagai alat. Karenanya, wahyu dan doktrin dari agama-agama adalah jalan, atau dalam tradisi Islam disebut syariat untuk menuju Yang Satu. Karena sebagai alat, yang ada dalam Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim Vol. 9 No. 2 - 2011
133
Toto Suryana
Konsep dan Aktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama
agama-agam agama-agamaa adalah kumpulan particular particular sarana sarana yang digunakan sebagai sebagai alat yang yang dengan dengannya nya,, Yang Yang Satu Satu dapat dapat dicapa dicapai. i. Ketiga Ketiga,, pengen pengenaan aan krite kriteria ria yang yang mengabsahkan. Yang dimaksud di sini adalah mengenakan kriteria sendiri pada agama-agama lain. Al Quran merupakan wahyu yang mengabsahkan, sehingga menjad menjadii dasar dasar untuk untuk menguj mengujii wahyuwahyu-wah wahyu yu lainny lainnya. a. Maka, Maka, dengan dengan criter criteria ia yang yang menga mengabsa bsahka hkan n ini masing masing-m -masi asing ng digunak digunakan an untuk untuk berlom berlombaba-lom lomba ba menuju Yang Satu. Dalam negara, manusia membentuk dan menentukan corak masyarakat yang ang dike dikehe hend ndak aki. i. Agar bent bentuk uk dan dan cora corak k yang yang baik baik dapa dapatt terw terwu ujud jud. Keberag Keberagam aman an yang ada perlu perlu dipeli dipelihar hara, a, karena karena merupa merupakan kan kenyat kenyataan aan yang yang telah ditetapkan oleh pemilik semesta alam ini. Bila ada yang menolak, ia akan menemui kesulitan, karena berhadapan dengan kenyataan itu sendiri. Mengingat keberagaman (heterogenitas) merupakan realita dan ketentuan dari dari Allah Allah Tuhan Tuhan seme semest staa alam alam maka maka bagi bagi manu manusi siaa tak ada ada alte altern rnat atif if lain lain,, kecuali menerima dan memelihara dengan mengarahkan kepada kepentingan dan tujuan bersama. Memang apabila tidak dipelihara dengan baik dapat saling bergesekan sehingga terjadi perpecahan, dan tidak mustahil mengarah kepada separatisme. Tetapi karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius dan menyadari bahwa keberagaman ini merupakan ketentuan atau takdir dari Allah Yang Maha Pengatur alam, maka insan Indonesia menggalang dan membina persatuan bangsanya. Bukan hanya itu, dari keberagamaan ini pulalah dihimpun di himpun hasrat-hasrat yang ada menjadi hasrat kolektif dalam membangun, memelihara kesatuan dan keutuhan bangsa dan negara. Wala Walaup upun un agam agamaa bers bersif ifat at un unve vers rsal al,, namu namun n deng dengan an berag beragam amaa tidak tidak mengur mengurang angii rasa rasa kebang kebangsaa saan, n, bahkan bahkan mengua menguatka tkan n rasa rasa kebang kebangsaa saan. n. Karen Karenaa agama agama mendor mendorong ong pengan penganutny utnyaa untuk untuk membela membela kehorm kehormata atan n dan kedaul kedaulata atan n bangsa dan negaranya. Dalam hal ini seorang ahli hikmah mengatakan “ Mencintai tanah air merupakan bagian dari iman. Kalim alimat at ini ini cuku cukup p memb membang angki kitk tkan an bang bangsa sa Indo Indones nesia ia berj berjua uang ng matimati-ma matia tian n untuk untuk meng mengus usir ir penjajah sejak mereka mulai menginjakkan kakinya di bumi Indonesia sampai kepada masa mempertah mempertahankan ankan kemerdekaa kemerdekaan, n, dengan dengan bahu-membahu bahu-membahu sesama sesama umat beragama. Kerukunan hidup umat beragama bukan berarti merelatifir agama-agama yang yang ada dengan dengan meleb melebur ur kepada kepada satu satu totali totalitas tas ( sinkretisme agama) agama) dengan menjadikan agama-agama yang ada itu sebagai unsur dari agama totalitas itu. Dengan kerukunan dimaksudkan agar terbina dan terpelihara hubungan baik dalam pergaulan antara warga yang berlainan agama. Urgensi kerukunan adalah untuk mewujudkan kesatuan pandangan dan kesatuan sikap, guna melahirkan kesatuan kesatuan perbuatan perbuatan dan tindakan tindakan serta tanggung tanggung jawab bersama, bersama, sehingga sehingga tidak ada pihak yang melepaskan diri dari tanggung jawab atau menyalahkan pihak lain. lain. Dengan Dengan keruku kerukunan nan umat umat beragam beragamaa menya menyadari dari bahwa bahwa masyar masyaraka akatt dan 134
Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim Vol. 9 No. 2 - 2011
Konsep dan Aktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Toto Suryana
nega negara ra adal adalah ah mili milik k bers bersam amaa dan dan menja menjadi di tang tanggu gung ng jawab jawab bers bersam amaa un untuk tuk meme memeli liha haran ranya ya.. Kare Karena na itu, itu, keruk kerukun unan an hidup hidup umat umat bera beraga gama ma bu buka kanla nlah h kerukunan kerukunan sementara sementara,, bukan pula kerukunan kerukunan politis, politis, tetapi tetapi kerukunan kerukunan hakiki hakiki yang dilandasi dan dijiwai oleh agama masing-masing. Keruku Kerukunan nan beraga beragama ma berkait berkaitan an dengan dengan tolera toleransi nsi,, yakni yakni istila istilah h dalam dalam konteks sosial, sosial, budaya dan agama yang yang berar berarti ti sika sikap p dan dan perbu perbuat atan an yang yang melarang adanya diskriminasi adanya diskriminasi terhadap terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toler toleran ansi si berag beragam ama, a, dimana dimana penga penganu nutt mayo mayorit ritas as dala dalam m suat suatu u masy masyara araka katt mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan dengan mengg mengguna unakan kan definis definisii "kelom "kelompok pok"" yang yang lebih lebih luas, luas, misalny misalnyaa partai politik , orientas orientasii seksua seksuall, dan dan lain lain--lain lain.. Hing ingga saat aat ini ini masih asih bany banyak ak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi, baik dari kaum liberal kaum liberal maupun konservatif maupun konservatif . Yang Yang perlu perlu dikedep dikedepank ankan an kemudia kemudian n adalah adalah tolera toleransi nsi antar antar kelomp kelompok ok agama. Dan toleransi tidak akan menjadi apa-apa tanpa ada perubahan orinetasi dari kaum agama untuk berani keluar dari pemahaman sebelumnya. Dalam hal ini diperl diperluka ukan n adanya adanya transf transform ormasi asi intern internal al yang yang signif signifika ikan n dalam dalam tradis tradisii agama. Tanpa perubahan seperti itu, pada akhirnya toleransi tidak lebih dari sekedar wacana yang tidak memiliki implikasi normative dalam tingkah laku antar pemeluk agama. Toleransi memiliki peranan yang penting dalam pluralism saat ini, tidak hanya dipahami sebagai etika yang mengatur hubungan antar kelompok agama, akan akan teta tetapi pi juga juga yang yang terp terpen enti ting ng adal adalah ah adan adanya ya kepe kepeka kaan an baru baru un untu tuk k sepenuhnya menghargai keberagaman. Dalam konteks ini, transformasi internal agama tidak hanya pada aspek doktrin-teologis akan tetapi juga diperlukannya transformasi pada aspek cultural-sosiologis untuk menghormati dan menghargai keberadaan dan hak-hak kelompok agama lain. C. PENUT PENUTUP UP
Mengin Mengingat gat kebera keberagam gaman an merupa merupakan kan realit realitaa dan keten ketentuan tuan dari dari Allah Allah Tuhan Tuhan semest semestaa alam, alam, maka maka diperl diperluka ukan n rasa rasa kebert keberteri erima maan an dan usaha usaha untuk untuk memelihara dengan mengarahkannya kepada kepentingan dan tujuan bersama. Perbed Perbedaan aan yang yang terjad terjadii merupa merupakan kan fakta fakta yang yang harus harus disika disikapi pi secara secara positi positif f sehing sehingga ga antar antar pemelu pemeluk k agama agama terjad terjadii hub hubung ungan an kemanu kemanusia siaan an yang yang saling saling menghargai dan menghormati. Agama bersifat unversal, tetapi beragama tidak mengur mengurang angii rasa rasa kebang kebangsaa saan, n, bahkan bahkan mengua menguatka tkan n rasa rasa kebang kebangsaa saan. n. Agama Agama mendorong mendorong penganutnya penganutnya untuk membela membela kehormatan kehormatan dan kedaulatan kedaulatan bangsa dan negaranya.
Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim Vol. 9 No. 2 - 2011
135
Toto Suryana
Konsep dan Aktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Pluralitas merupakan sebuah fakta sosial historis yang melekat pada ke Ind ndon ones esia ian. n. Masy Masyar arak akat at Indo Indone nesi siaa adal adalah ah masya asyara raka katt yang yang plur plural al dan dan mult multik ikul ultu tura ral. l. Menja Menjadi di manus manusia ia Indon Indones esia ia bera berart rtii menja menjadi di manus manusia ia yang yang sanggup hidup dalam perbedaan dan bersikap toleran. Bersikap toleran berarti bisa menerima perbedaan dengan lapang dada, dan menghormati hak pribadi dan sosial pihak yang berbeda (the other ) menjalani kehidupan mereka. D. DAFTA DAFTAR R PUSTAK PUSTAKA A
Al Quranul Karim Islamicc Law Law and and Conte Contemp mpor orary ary Issues Issues.. Ahma Ahmad d Zaki Zaki Yama Yamani ni.. (1388 (1388 H.). H.). Islami Jeddah: the Saudi Publishing House. Religion in Sociol Sociologi ogical cal Persec Persectiv tivee , Illi Keith Keith A Rober Robertt (1984 (1984)) Religion Illinoi nois: s: Th Thee Donney Press Tantangan an Kehidup Kehidupan an Beraga Beragama ma Kita. Kita. [Online]. Khamam Khamamii Zada Zada. (2002). Tantang Terlihat: http://www.kompas.com/kompascetak/0212/13/opini/42187.htm
Natsir. M. 1969). Islam dan Kristen di Indonesia. Jakarta: Media Dawah. Proy Proyek ek Pemb Pembina inaan an Keruk Kerukun unan an Hidu Hidup p Berag Beragam amaa Depar Departe tema man n Agam Agamaa RI. RI. Pedoman an Dasar Dasar Ke Keruk rukun unan an Hidup Hidup Bera Beraga gama ma.. Jakarta: (1985). Pedom Departeman Agama RI. Poespoprodjo. (1988). Filsafat Moral. Bandung: Bandung: Remaja Remaja Karya. Karya. Shalahuddin Sanusi. (1987). Integrasi Ummat Islam. Pola Pembinaan Kesatuan Ummat Islam. Bandung: Iqamatuddin. Prinsip-Pri Prinsip nsip Pemeri Pemerinta ntahan han dalam dalam Piagam Piagam Suyu Suyuti ti Pulun Pulunga gan n J. (199 (1994) 4).. Prinsip Madinah Ditinjau Dari Pandangan Al-Qur`an. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Quraish Quraish Shihab. Shihab. M. (1997). Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhu`I atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan.
136
Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim Vol. 9 No. 2 - 2011