arah putaran. Jadi ada empat kemungkinan yang harus dipertimbangkan. Untuk pinion pini on dengan deng an spiral spir al arah kanan dengan putaran pinion searah jarum jam dan untuk spiral arah kanan dengan
UNTUK RODA GIGI KERUCUT KERUCUT Tabel 2-11 ADDENDUM RODA GIGI UNTUK SPIRAL YANG MEMPUNYAI PUNCAK DIAMETRAL 1.
sumber : dari dari Gleason Works, Rochester, N.Y
putaran pinion berlawanan arah arah dengan putaran jarum jam, persamaannya adalah W a = W r =
W t
cosψ W t
cosψ
(tan φ n sin γ − sinψ cos γ )
(2-40)
(tan φ n cos γ + sinψ sin γ )
Dua hal yang lain adalah spiral kiri dengan putaran searah jarum jam dan spiral kanan dengan putaran berlawanan dengan arah jarum jam. Untuk kedua hal ini persamaannya
adalah W a = W r =
di mana γ φ n
W t
cosψ W t
cosψ
(tan φ n sin γ + sinψ cos γ )
(2-41)
(tan φ n cos γ − sinψ sin γ )
=
sudut spiral
= sudut puncak dari pinion = sudut tekan normal
dan putaran tersebut diamati dari ujung masukan pada poros pinion. Persamaan
99
(2-40) dan (2-41) menghasilkan gaya yang dihasilkan roda gigi pada pinion. Tanda positif pada W a atau W r , menyatakan bahwa gaya itu bekerja dari arah pusat
kerucut.
Gambar 2-29 Faktor geometri J untuk untuk roda gigi kerucut spiral dengan sudut tekan 20 0 dan sudut spiral 35 0( atas atas izin, dari Gear Handbook, Mc. GrawHill, NewYork,1962,pp.13-36 )
Gambar 2-30 Faktor geometri I untuk untuk roda gigi kerucut spiral dengan sudut tekan 20 0 atas izin, dari Gear Handbook, Mc. GrawHill, NewYork,1962,pp.13-27 ) dan sudut spiral 35 0( atas
100
Gaya yang dikeluarkan oleh pinion pada roda gigi adalah sama dan berlawanan arah. Tentu saja, lawan dari beban pinion aksial adalah beban radial pada roda gigi, dan lawan dari beban radial pinion adalah beban aksial pada roda gigi. Kecuali untuk faktor geometri I dan J, persamaan tegangan dan kekuatan yang sama berlaku untuk lenturan dan keausan seperti pada roda gigi kerucut lurus. Gambar 2-29 dan 2-30 dipakai untuk mendapatkan faktor J dan L Roda Gigi Zerol (Zerol bevel gear) adalah suatu roda gigi yang dipatenkan
yang mempunyai gigi yang melengkung tetapi dengan sudut spiral nol. Jadi ini bisa dibentuk dengan menggunakan alat yang sama seperti untuk roda gigi kerucut spiral biasa. Gigi yang melengkung tersebut agak mempunyai aksi gigi yang lebih baik daripada yang bisa didapat pada roda gigi kerucut bergigi lurus. Dalam perencanaannya mungkin sebaiknya mengikuti prosedur perencanaan roda gigi kerucut bergigi lurus dan kemudian menggantikannya ke roda gigi kerucut Zerol. Sering diinginkan, seperti pada pada pemakaian pemakaian diferensial diferensial
mobil, untuk
memiliki roda gigi yang sama dengan roda gigi kerucut tetapi dengan poros yang offset. Roda gigi seperti itu disebut roda gigi hypoid karena permukaan puncaknya adalah hyperbaloid dari putaran. Aksi gigi antara roda seperti itu adalah gabungan dari gelondongan dan luncuran di sepanjang suatu garis lurus dan mempunyai banyak persamaan dengan roda gigi cacing. Gambar 2-31 menunjukkan sepasang roda gigi hypoid yang sedang berlibatan. Gambar 2-32 disertakan untuk membantu dalam pembagian kelas roda gigi kerucut jenis spiral. Di sini terlihat bahwa roda gigi hypoid mempunyai suatu offset
101
Gambar 2-31 Roda Gigi Hypoid. (Atas kebaikan Gleason Works, Rochester, N. Y.).
poros yang kecil. Untuk offset yang lebih besar pinion mulai membentuk cacing yang yan g tirus, dan pasangan tersebut disebut roda gigi spiroid.
Gambar 2-32 Perbandingan perpotongan perpotongan dan offset poros roda gigi jenis MCGrawnhill, New York, 1962, pp, 2-24) kerucut ( Atas ijin dari Gear Handbook, MCGrawnhill, Contoh 2-9 Katakanlah pinion dari Contoh 2-7 (Gambar 2-23) harus
dipotong dengan spiral arah ke kiri dengan sudut 35°. Dengan menggunakan data lainnya pada contoh tersebut, carilah gaya bantalan C dan D pada poros.
102
Penyelesaian Dengan menggunakan W t = 406 lb, dari Persamaan (2-41) didapat W a = W r =
406 cos 35° 406 cos 35°
(tan 20° sin 18.4° + sin 35° cos 18.4°) = 326 lb (tan 20° cos 18.4° − sin 35° cos 18.4°) = 81 lb
Ini adalah gaya-gaya roda gigi yang bekerja pada pinion. Sesuai dengan Gambar 2-23, W t adalah pada arah -z, W a pada arah +x, dan W r pada arah + y. Komponen gaya yang berkaitan pada roda gigi adalah sama seperti pada Gambar 2-24. Maka, untuk u ntuk roda gigi, kita tuli tuliss W = 326i- 81 j + 406k 406k lb
Jawab
Prosedur selanjutnya adalah sama seperti pada Contoh 2-7. Hasilnya adalah Fc = 252i + 81j — 251k lb
Jawab
FD = 74i — 155k lb
Jawab
103