1
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
Initial klien
: Ny. I
Diagnosa medis
: P1 A0 post SC atas indikasi CPD H1
No RM
: 3715xx
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan: Pengukuran tekanan darah
2. Diagnosa keperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (post operasi SC) yang ditandai dengan TTV (T : 36,5 0C, P : 98 x/menit, R : 23x/menit, BP : 120 / 80 mmHg), pengkajian nyeri = P : luka post operasi SC, Q : nyeri yang dirasakan terasa seperti merenyut-renyut dan panas, R : Semua bagian perut menjalar sampai ke belakang dan paha, S : skala nyeri pasien 4 dari 0-10, T : nyeri dirasakan ketika ingin berpindah posisi, ekspresi pasien nampak meringis menahan nyeri saat ingin merubah posisi dan pasien mengatakan nyeri pada perut pasca operasi SC, badan terasa lemah, n yeri dirasakan pada perut sampai tembus ke belakang dan paha nyeri terasa merenyut-renyut dan panas, dan dirasakan ketika ingin berpindah posisi
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional : a. Cuci tangan b. Persiapan alat c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan d. Atur posisi pasien senyaman mungkin e. Gulung lengan baju pasien f. Posisikan tangan harus lurus, sejajar jantung dan telapak tangan harus keatas g. Palpasi nadi brachialis dan letakkan stetoskop disana h. Posisikan manometer pada tempat yang mudah terbaca (sejajar mata)
2
i. Tutup panel udara manset dan mulai memompa sampai pulsasi brachialis terdengar dan menghilang (menunjukkan tekanan darah sistol terbaca) j. Buka panel udara manset dan turukan perlahan k. Sambil melihat manometer dengarkan suara denyut nadi distetoskop l. Bunyi “dug” yang pertama menunjukkan tekanan sistolik m. Bunyi “dug” yang terakhir menunjukkan tekanan diastolik n. Lepaskan manset dari lengan pasien o. Rapikan pasien p. Bereskan alat q. Cuci tangan
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya: Bahaya yang mungkin terjadi yaitu kemungkinan pecahnya pembuluh darah pasien akibat pemompaan yang terlalu kencang dan salah interpretasi hasil sehingga dapat mengakibatkan salah tindakan yang diberikan, adapun pencegahan yang dapat dilakukan yaitu melakukan pemompaan dengan hatihati, dan mendengarkan dengan seksama bunyi “dug” untuk tekanan sistolik dan diastolik
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:
Mengetahui tekanan darah pasien, untuk dapat menentukan tindakan selanjutnya yang akan diberikan
6. Hasil yang didapat dan maknanya:
TTV (T : 36,5 0C, P : 98 x/menit, R : 23x/menit, BP : 120 / 80 mmHg)
Tekanan darah pasien berada dalam batas normal
3
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/ diagnosa tersebut. (Mandiri dan Kolaborasi): a.
Ukur TTV pasien Mengetahui kondisi awal pasien, nyeri dapat mempengaruhi peningkatan TTV pasien pada umumnya.
b.
Ajarkan ibu teknik manajemen nyeri yang lain (distraksi, massase) Rasional : mengurangi intensitas nyeri yang dirasakan dengan teknik nonfarmakologi
c.
Atur posisi pasien senyaman mungkin. Rasional : Posisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal mungkin.
d.
Kolaborasi pemberian analgetika jika diperlukan. Rasional : Mengurangi tingkat terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik
Banjarmasin, 18 Desember 2017 Mengetahui Mahasiswa
CI Akademik
CI Lahan
4
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
Initial klien
: Ny. H
Diagnosa medis
: Post SC atas indikasi Kala II lama
No RM
: 0119xx
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan: Manajemen nyeri (relaksasi)
2. Diagnosa keperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (post operasi SC) yang ditandai dengan TTV (T : 36 0C, P : 80 x/menit, R : 21x/menit, BP : 120 / 80 mmHg), pengkajian nyeri = P : luka post operasi SC, Q : nyeri yang dirasakan terasa seperti merenyut-renyut, R : Semua bagian perut menjalar sampai ke belakang, S : skala nyeri pasien 5 dari 0-10, T : nyeri dirasakan ketika ingin berpindah posisi, ekspresi pasien nampak meringis menahan nyeri saat ingin merubah posisi dan pasien mengatakan nyeri pada perut pasca operasi SC, badan terasa lemah, nyeri dirasakan pada perut sampai tembus ke belakang nyeri terasa merenyut-renyut, dan dirasakan ketika ingin berpindah posisi
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional: a. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada yang kurang jelas b. Atur posisi pasien agar rileks c. Instruksikan pasien untuk tarik nafas dalam sehingga rongga paru berisi udara d. Intruksikan pasien secara perlahan untuk menghembuskan udara membiarkanya keluar dari setiap bagian anggota tubuh,
pada waktu
bersamaan minta pasien untuk memusatkan perhatian betapa nikmatnya rasanya e. Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat ( kurang lebih 1-2 menit )
5
f. Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, kemudian menghembuskan secara perlahan lagi dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki, menuju keparu-paru kemudian rasakan udara mengalir keseluruh tubuh g. Instruksikan pasien untuk mengulangi teknik-teknik ini apabila rasa nyeri kembali muncul h. Setelah pasien merasakan mengerti dan paham, minta pasien untuk mengulanginya dan melakukan secara mandiri
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya: Bahaya yang mungkin terjadi yaitu nyeri tak kunjung berkurang sehingga ibu merasakan kesakitan yang bertambah, adapun pencegahan yang dapat dilakukan yaitu menyarankan ibu untuk mengikuti regimen terapi yang disarankan oleh dokter dan perawat dengan baik, seperti makan-makanan banyak mengandung protein, istrahat yang cukup, dan lain-lain.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:
Membantu ibu mencapai perilaku kontrol terhadap nyeri.
Membantu ibu untuk mengurangi nyeri
6. Hasil yang didapat dan maknanya: Hasil yang didapat dari tindakan ini yaitu ibu dapat melakukan teknik relaksasi (nafas dalam), meski kurang sempurna, dimana pada saat menghembuskan nafas tidak secara perlahan.
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/ diagnosa tersebut. (Mandiri dan Kolaborasi): a.
Ukur TTV pasien Mengetahui kondisi awal pasien, nyeri dapat mempengaruhi peningkatan TTV pasien pada umumnya.
6
b.
Ajarkan ibu teknik manajemen nyeri yang lain (distraksi, massase) Rasional : mengurangi intensitas nyeri yang dirasakan dengan teknik nonfarmakologi
c.
Atur posisi pasien senyaman mungkin. Posisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal mungkin.
d.
Kolaborasi pemberian analgetika jika diperlukan. Rasional : Mengurangi tingkat terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik
Banjarmasin, 19 Desember 2017 Mengetahui Mahasiswa
CI Akademik
CI Lahan
7
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
Initial klien
: Ny. R
Diagnosa medis
: G1P0A0 UK 25-26 minggu dengan Febris
No RM
: 1774xx
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan: Mengukur suhu tubuh pasien per aksila dengan termometer digital
2. Diagnosa keperawatan: Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh dengan faktor resiko perubahan metabolisme
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional : a. Jelaskan prosedur pada klien. b. Cuci tangan c. Gunakan sarung tangan d. Atur posisi pasien. e. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisu. f. Letkkan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi diatas dada. g. Setelah termometer digital berbunyi, angkat termaometer dan baca hasilnya. h. Catat hasil. i. Bersihkan termometer dengan kertas tisu. j. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
8
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya: Bahaya yang mungkin terjadi yaitu penempatan termometer yang salah atau tidak tepat dapat mengakibatkan pengukuran temperatur tubuh menjadi tidak benar, sehingga tindakan yang dilakukan pun dapat menjadi salah, adapun pencegahannya dapat dilakukan dengan memastikan aksila pasien kering dan termometer terjepit dnegan benar dan tepat diaksila pasien.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan: Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh
6. Hasil yang didapat dan maknanya: Hasil yang didapat yaitu suhu tubuh pasien normal yaitu 37,3 oC, dimana berada dalam rentang normal yaitu 36,5 – 37,5 oC.
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/ diagnosa tersebut. (Mandiri dan Kolaborasi): a. Monitor adanya tanda-tanda hipertermi dan hipotermi Rasional : Mengetahui kondisi awal pasien, ketidakseimbangan suhu yang terjadi untuk dapat menentukan tindakan elanjutnya yang akan diberikan b. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi Rasional : memenuhi asupan cairan dan nutrisi yang adekuat sehingga dapat mecegah terjadinya dehidrasi c. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat Rasional : mempercepat penanganan suhu tubuh untuk menjadi normal kembali dengan obat Banjarmasin, 20 Desember 2017 Mengetahui Mahasiswa
CI Akademik
CI Lahan
9
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
Initial klien
: Ny. S M
Diagnosa medis
: P3 A0 Post Partum SPT-BK
No RM
: 0093xx
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan: Memberikan obat oral Nutribreast 3x1
2. Diagnosa keperawatan: Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan Suplai ASI tidak cukup yang ditandai dengan payudara bentuknya simetris, t eraba kencang pada kedua payudara, puting susu menonjol, ASI tampak keluar sedikit, dan pasien mengatakan ASI keluar namun jumlahnya masih sedikit.
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional : Prinsip 12 benar obat a. Benar pasien b. Benar obat c. Benar dosis d. Benar cara pemberian e. Benar waktu f. Benar dokumentasi g. Benar evaluasi h. Benar pengkajian i. Benar reaksi dengan obat lain j. Benar reaksi terhadap makanan k. Hak klien untuk menolak l. Benar penkes perihal medikasi Prosedur pemberian : a. Menjaga privasi pasien.
10
b. Mengkaji kemampuan pasien apakah mampu untuk dapat minum obat per oral. c. Mengambil obat sesuai yg diperlukan d. Menyiapkan obat yg akan diberika pada pasien. e. Mengecek kembali order pengobatan sebelum diberikan kepada pasien (12 benar obat), memeriksa tanggal kadaluarsa obat. f. Memberikan obat dengan mengklarifikasi nama pasien dan ruangan g. Memberikan obat pada waktu & cara yg benar. h. Mencatat obat yg sudah diberikan.
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya: Bahaya yang mungkin terjadi yaitu kesalahan pemberian obat, dapat menyebabkan kesalahan reaksi dan dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan terjadi pada pasien, sehingga dapat menyebabkan bahaya yang dapat memperburuk kondisi pasien. Adapun pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan mengikuti SOP pemberian obat dan teknik 12 benar dalam pemberian obat dengan baik
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan : Nutribreast merupakan obat yang digunakan sebagai suplemen perlancar ASI
6. Hasil yang didapat dan maknanya: Pengeluaran ASI pasien menjadi lancar sehingga dapat menyusi bayinya dengan baik, sehingga asupan nutrisi bagi si bayi dapat terpenuhi
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/ diagnosa tersebut. (Mandiri dan Kolaborasi): a. Ajarkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan benar Rasional : Ibu dapat mengerti cara menyusui b. Ajarkan dan lakukan teknik perawatan payudara kepada ibu Rasional : Untuk menurunkan ansietas, memperlancar pengeluaran ASI
11
c. Berikan leaflet perawatan payudara Rasional : Membantu memenuhi kebutuhan pembelajaran ibu d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat Rasional : Membantu memperlacar pengeluaran ASI dengan obat
Banjarmasin, 21 Desember 2017 Mengetahui Mahasiswa
CI Akademik
CI Lahan
12
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
Initial klien
: Ny. H
Diagnosa medis
:
No RM
:
1.
Tindakan keperawatan yang dilakukan: Memandikan ibu post partum
2. Diagnosa keperawatan: Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan program pembatasan gerak yang ditandai dengan pasien post operasi SC hari 0 dengan spinal anestesi, pasien bedrest, belum bisa mirig kanan dan kiri, pasien mengeluh badan agak lemas, skala
aktivitas
pasien
3
(memerlukan
bantuan/pengawasan/bimbingan
sederhana), dan pasien mengatakan badan terasa lemas, sulit untuk mengubah posisi, karena nyeri pada luka pasca operasi.
3. Prinip-prinsip tindakan dan rasional: a. Bidan / Perawat mencuci tangan sebelum melakukan tindakan b. Bidan / Perawat melakukan identifikasi dengan nama dan tanggal lahir pasien c. Pasien dijelaskan tujuan dilakukan tindakan d. Menjaga privacy pasien dengan menutup gorden / sketsel e. Petugas menggunakan sarung tangan bersih / on steril f. Pakaian dibuka dan ditutup dengan handuk g. Pasien dimandikan dengan sabun dan air hangat dari bagian atas (muka,dada, lengan lalu ke perut, paha, dan genetalia) kemudian dibilas, dikeringkan kemudian dipasang pembalut/softek. h. Pasien dianjurkan telentang untuk dipasang gurita, dipasang dengan cara diikat atau direkatkan i. Memakaikan pakaian j. Pasien diselimuti
13
k. Petugas mencuci tangan setelah melakukan tindakan
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya: Bahaya yang mungkin terjadi yaitu menyeka yang tidak benar, dapat menyebabkan tubuh ibu menjadi tidak bersih, sisa sabun yang tertinggal akibat pembilasan yang tidak benar dapat menyebabkan gatal-gatal dan lengket pada tubuh ibu. Adapun hal yang dapat dilakukan untuk mencegah yaitu melakukan tindakan menyeka ibu post partum dengan baik, benar, dan tepat, tidak tergesagesa.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan: a. Mencegah terjadinya infeksi b. Membuat ibu merasa nyaman c. Mempercepat proses penyembuhan
6. Hasil yang didapat dan maknanya: Hasil yang didapat yaitu ibu dapat terhindar dari infeksi, merasa nyaman dan dapat mempercepat penyembuhan ibu.
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/ diagnosa tersebut. (Mandiri dan Kolaborasi): a. Anjurkan pasien untuk dapat miring kanan dan kiri Rasional : menurunkan terjadinya trauma atau iskemia jaringan b. Anjurkan dan motivasi keluarga untuk terus dapat memenuhi dan membantu kebutuhan dasar pasien Rasional : Membuat pasien merasa bersih dan nyaman, meminimalkan resiko infeksi, memenuhi asupan nutrisi pasien Banjarmasin, 22 Desember 2017 Mengetahui Mahasiswa
CI Akademik
CI Lahan