LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR NASAL
Pembimbing Pembimbing : 1. 2. Ns. Su Surat ratmi. mi. !.Ke" !.Ke"
O#e$ : Tsabit Tsabit Fua% 11.&2.&1.&'(1
Se)*#a$ Tinggi +#mu Kese$atan !u$amma%i,a$ Lam*ngan Pr*%i Pr*-esi Ke"eraatan 2&1/
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KL+EN DEN0AN FRAKTUR OS NASAL
A. Pengertian
Fraktu Frakturr adalah adalah hilangn hilangnya ya konstin konstinuit uitas as tulang, tulang, tlang tlang rawan rawan baik baik yang yang bersifat total maupun sebagian. Fraktur dikenal dengan istilah patah tulang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga tena ga fisik (Arif, 2008). Fraktur nasal atau fraktur hidung adalah hilangnya kontinuitas pada tulang nasal.
Gambar fraktur nasal . Anatomi an Fisiologi
!s nasal dipasangkan menyokong setengah bagian atas piramida nasal. "etiap os nasal berartikulasi se#ara lateral dengan prosesus frontal os ma$illa dan berproyeksi se#ara anterior ke arah garis tengah. %agian superior, os nasal tebal dan berartikulasi dengan os frontal. %agian inferior, os nasal men&adi tipis, dan berartikulasi dengan kartilago lateral atas. Akibatnya, sebagian besar fraktur os nasal ter&adi pada setengah bagian bawah os nasal. "eptum bagian posterior terdiri dari 'omer dan lamina perpende#ularis os ethmoid dan bertempat di garis tengah belakang os nasal. "ayangnya, tulangtulang ini tipis dan memberikan sokongan yang ke#il pada setengah bagian atas dari hidung. 0 "etengah bagian bawah dari hidung disokong oleh 2 kartilago lateral atas, 2 kartilago lateral bawah, dan kartilago *uadrangularis +artilago lateral atas memiliki artikulasi &enis fibrosa di bagian superiornya dengan os nasal, na sal, di bagian medialnya dengan kartil kartilago ago *uadran *uadrangul gulari ariss medial medial,, dan di bagian bagian inferi inferiorny ornyaa dengan dengan kartil kartilago ago latera laterall bawah. bawah. +onfigu +onfiguras rasii berbent berbentuk uk sayap sayap burung burung #amar #amar ini memberi memberikan kan
dukungan yang penting untuk katup nasal internal, bagian dari tahanan terbesar terhadap terhadap aliran aliran udara inspirasi. inspirasi. +artiloago lateral bawah terdiri terdiri dari #rus medial dan latera laterall dalam dalam konfigu konfiguras rasii berbent berbentuk uk sayap sayap burung burung #amar#amar- yang yang sama. sama. erdapat hubungan se#ara fibrosa di bagian superiornya dengan kartilago lateral atas, dan di bagian medialnya satu sama lain. +artilago lateral bawah tebal dan menggambarkan menggambarkan kontur dari ape$ nasal dan nostril. nostril. +artilago *uadrangularis *uadrangularis bertindak sebagai tiang tenda, memberikan sokongan untuk ape$ dan dorsum nasi.
Gambar anatomi hidung . /enis &enis Fraktur 1idung
. Fraktu Frakturr hidung hidung sederhana, sederhana, &ika &ika fraktur fraktur dari tulang tulang hidung, hidung, dapat dapat dilakuk dilakukan an perbaikan dari fraktur tersebut dengan anastesi lo#al. 2. Fraktur Fraktur ulang ulang 1idung 1idung erbuka, erbuka, fraktur fraktur tulang tulang hidung hidung terbuka menyebabk menyebabkan an perubahan tempat dari tulang hidung dan disertai laserasi pada kulit atau mukoperiosteum rongga hidung. . Fraktu Frakturr ulang ulang 3asoetmo 3asoetmoid, id, fraktur fraktur ini merupakan merupakan fraktur fraktur hebat pada tulang tulang hidung, prosesus frontal pars maksila dan prosesus nasal pars frontal. Fraktur tulang nasoetmoid dapat menyebabkan komplikasi. D. 4tiologi
Penyebab fraktur dapat dibagi men&adi tiga, yaitu5 . 6ede 6edera ra rauma aumati tik k 6edera traumatik traumatik pada tulang tulang dapat disebabkan disebabkan oleh 5 a. 6edera langsung berarti pukulan langsung terhadap tulang sehingga tulang patah se#ara spontan. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit di
atasny atasnya. a. b. 6edera 6edera tidak tidak langsu langsung ng berart berartii pukulan pukulan langsun langsung g berada berada &auh &auh dari dari lokasi benturan, misalnya &atuh dengan tangan ber&ulur dan menyebabkan fraktur kla'ikula. #. Fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat. 2. Frak Fraktu turr Pato Patolo logi gik k alam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma trauma minor minor dapat dapat mengaki mengakibatk batkan an fraktu frakturr dapat dapat &uga ter&ad ter&adii pada berbaga berbagaii keadaan berikut 5 a. umor ulang ( /inak atau 7anas ) 5 pertumbuhan åan baru yang tidak terkendali dan progresif. b. nfeksi seperti osteomielitis 5 dapat ter&adi sebagai akibat infeksi akut atau dapat timbul sebagai salah satu proses yang progresif, lambat dan sakit nyeri. #. 9akhitis 5 suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh defisiensi :itamin yang mempengaruhi semua åan skelet lain, biasanya disebabkan kegagalan absorbsi :itamin atau oleh karena asupan kalsium atau fosfat yang rendah. . "e#ara "pontan "pontan isesbabk isesbabkan an oleh stress stress tulang tulang yang yang terus menerus menerus misalny misalnyaa pada penyakit polio dan orang yang bertugas dikemiliteran. raum raumaa nasal nasal biasan biasanya ya diseba disebabkan bkan oleh oleh trauma trauma langsu langsung, ng, seperti seperti terpukl, terpukl, ke#elakaan ke#elakaan lalulintas lalulintas maupun pada saat olahraga ("&amsuhiday ("&amsuhidayat, at, 200;). E. Patofisiologi
7ang 7anggu guan an trau trauma mati tik k os dan dan kart kartil ilag ago o nasa nasall dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n deformitas eksternal dan obstruksi &alan napas yang bermakna. /enis dan beratnya fraktur nasal tergantung pada kekuatan, arah, dan mekanisme #edera. "ebuah benda ke#il dengan ke#epatan tinggi dapat memberikan kerusakan yang sama dengan benda yang lebih besar pada ke#epatan yang lebih rendah. rauma rauma nasal bagian lateral lateral yang paling umum dan dapat mengakibatkan mengakibatkan fraktur salah satu atau kedua os nasal. 1al ini sering disertai dengan dislokasi septum septum nasal nasal di luar luar krista krista ma$illa ma$illaris ris islok islokasi asi septal septal dapat dapat mengaki mengakibat batkan kan dorsum dorsum nasi nasi berbent berbentuk uk ", asimet asimetri ri ape$, ape$, dan obstruk obstruksi si &alan &alan napas. napas. raum raumaa frontal se#ara langsung pada hidung sering menyebabkan depresi dan pelebaran dorsum nasi dengan obstruksi nasal yang terkait.
6edera yang lebih parah dapat mengakibatkan kominusi pe#ah men&adi ke#ilk ke#ilke#i e#ill seluru seluruh h pirami piramida da 2 nasal. nasal. /ika /ika #edera #edera ini tidak tidak didiag didiagnosi nosiss dan diperbaiki diperbaiki dengan tepat, tepat, pasien akan memiliki memiliki hasil kosmetik kosmetik dan fungsional yang yang &elek. &elek. iagnos iagnosis is fraktu frakturr nasal nasal yang yang akurat akurat tergan tergantun tung g pada riwaya riwayatt dan pemeriksaan fisik yang menyeluruh. 9iwayat yang lengkap meliputi penilaian terhada terhadap p kekuata kekuatan, n, arah, arah, dan mekani mekanisme sme #edera #edera mun#ul mun#ulnya nya epista epistaksi ksiss atau atau rhinorea #airan serebrospinalis, riwayat fraktur atau operasi nasal sebelumnya, dan obstruksi nasal atau deformitas nasal eksterna setelah #edera. Pemeriksaan fisik fisik yang paling akurat &ika dilakukan sebelum timbulnya edema pas#a trauma. Peme Pemeri riks ksaan aan ini ini meme memerl rluk ukan an pen#a pen#ahay hayaan aan yang yang #ukup #ukup lamp lampu u kepal kepalaa atau atau otosko otoskop, p, instru instrumen mentas tasii spekul spekulum um hidung, hidung, dan su#tion su#tion sebaik sebaiknya nya tipe tipe Frasie Frasier. r. nspeksi pada bagian dalam hidung sangat penting. (9ubinstein %rian, 20).
F. PA1
0. >anifestasi +linis
Pada pemeri pemeriksaa ksaan n didapat didapatkan kan pembeng pembengkaka kakan n pada daerah daerah hidung, hidung, epistaksis, nyeri tekan dan teraba garis fraktur ("&amsuhidayat, 200;).
H. Penatalaksanaan
Fraktu Frakturr hidung hidung ini harus harus segera segera direpa direparas rasii dengan dengan anaste anastesi si lokal lokal dan immobilisasi dilakukan dengan #ara memasukkan tempon tiga sampai empat hari, patahan dapat dilindungi dengan gips tipis berbentuk kupukupu untuk satu hingga dua minggu ("&amsuhidayat, 200;).
+. Pemeriksaan Penun&ang
ari ari peme pemeri riks ksaa aan n
radi radiol olog ogii
wate waterr
posi positi tion ons, s, pada pada foto foto #ran #raniu ium m
anteroposter anteroposterior, ior, foto nasale lateral, lateral, didapatkan didapatkan kesan fraktur os nasal dengan aposisi et alignment baik dan tidak tampak pembesaran #hon#a nasalis bilateral. ari data tersebut dapat ditegakkan diagnosis fraktur os nasal dengan penyebab oleh karena ke#elakaan lalu lintas.
3. +omplikasi
+omplikasi awal setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam beberapa &am setelah #edera, emboli lemak, yang dapat ter&adi dalam ;8 &am atau lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi ekstremitas permanent &ika tidak ditangani segera.komplikasi lainnya adalah infeksi, trombo tromboembo emboli li yang yang dapat dapat menyeb menyebabka abkan n kemati kematian an beberapa beberapa minggu minggu setela setelah h #edera dan koagulopati intra'askuler diseminata (+). "yok hipo'olemik atau traumatik, traumatik, akibat pendarahan (baik kehilangan dara eksterna maupun tak kelihatan ) dan kehilangan kehilangan #airan ekstrasel ke åan yang yang rusak rusak dapat dapat ter&adi ter&adi pada fraktu frakturr ekstrem ekstremita itas, s, toraks toraks,, pel'is pel'is,dan ,dan 'erteb 'ertebra ra karena karena tulang tulang merupak merupakan an organ organ yang yang sangat sangat 'askul 'askuler er,, maka maka dapaler dapaler ter&adi ter&adi kehilangan darah dalam ¨ah yang besar sebagai akibat trauma,khususnya pada fraktur femur pel'is.
Penanganan Penanganan meliputi meliputi mempertahankan mempertahankan 'olume 'olume darah,menguran darah,mengurangi gi nyeri yang yang dideri diderita ta pasien, pasien, memasa memasang ng pembeba pembebatan tan yang yang memadai memadai,, dan melind melindungi ungi pasien dari #edera lebih lan&ut. +omplikasi dari fraktur nasal termasuk deformitas se#ara kosmetik dan obstruksi saluran napas. "elain itu ada beberapa komplikasi yang lain antara lain hemato hematoma ma (membu (membutuhk tuhkan an draina drainase se untuk untuk menghi menghindar ndarii nekrosi nekrosiss septum septum dan superinfeksi superinfeksi septum), epistaksis epistaksis yang tidak berhenti? bleeding, obstruksi obstruksi saluran nafas, kontraktur åan parut, deformitas nasal?de'iasi, saddling, +ebo#oran #airan serebrospinal, komplikasi orbital.
K. +onsep Asuhan +eperawatan
. Pen Pengka& ka&ian a. dent dentit itas as klie klien, n, meli melipu puti ti nama, nama, usia usia (bis (bisaa ter& ter&ad adii pada pada semu semuaa usia usia), ), &eni &eniss kelamin, pendidikan, peker&aaan, alamat, agama, suku, nomer registrasi dan diagnosa masuk. b. +eluhan utama5 nyeri pada daerah nasal post trauma #. 9iwayat 9iwayat penyakit penyakit sekarang5 sekarang5 riwayat riwayat trauma trauma pada pada daerah daerah hidung disert disertai ai nyeri nyeri dan perdarahan pada hidung. d. 9iwaya 9iwayatt penyakit penyakit dahulu5 dahulu5 apakah apakah ada penyakit penyakit degener degenerati atiff pada tulang tulang dan riwayat patah tulang pada hidung sebelumnya. e. Psikos Psikososi osial5 al5 ka&i ka&i apakah ada rasa rasa ketakutan ketakutan akan ke#a#at ke#a#atan, an, rasa rasa #emas, dan gangguan #itra diri. f. Pem Pemeri eriksaa ksaan n fisi fisik k ) % (%reathing (%reathing)5 )5 adanya adanya perubahan pada pada sistem sistem pernafasa pernafasan, n, karena adanya kerusakan &alan nafas atau trauma pada nasal, adanya perdarahan pada daerah daerah nasal, nasal, dan adanya adanya suara suara nafas nafas tambaha tambahan n (ron#hi (ron#hi)) pada trakea trakea akibat perdarahan pada hidung. 2) %2 (%leeding) (%leeding) 5 didapat didapatkan kan re&anan re&anan (syok (syok hipo'elemik) hipo'elemik) dengan dengan intensita intensitass sedan sedang g hing hingga ga berat berat akibat akibat perdar perdarah ah pada pada hidu hidung, ng, kuli kulitt yang yang pu#at pu#at menandakan menandakan adanya penurunan kadar hemoglobin hemoglobin dalam darah, hipotensi menandakan adanya perubahan perfusi åan dan menandakan syok hipo'olemik.
) % (%rain) (%rain) 5 kesadaran kesadaran bisa bisa #omposmet #omposmetis is sampai sampai koma tergant tergantung ung pada keparahan keparahan trauma trauma pada kepala. >engobser'asi >engobser'asi penampilan penampilan tingkah tingkah laku, gangguan dalam berbi#ara dan ekspresi wa&ah, biasanya pada fraktur nasal terdapat pembengkakan pada daerah wa&ah. ;) %; (%la (%ladd dder er)) 5 menk menka& a&ii keaa keaada dan n urin urin meli melipu puti ti warn warna, a, ¨ ¨ah ah dan dan karakteristik. @) %@ (%owel) (%owel) 5 pemenuh pemenuhan an nutrisi nutrisi biasan biasanya ya normal normal bila bila tidak tidak disertai disertai rasa rasa nyeri saat menelan dan tidak ada mual muntah, pola defekasi tidak ada kelainan. ) % (%one (%one)) 5 frakt fraktur ur pada pada tula tulang ng nasal nasal akan menggan mengganggu ggu &alan &alan nafas nafas,, adanya adanya deform deformita itass pada nasal dan ka&i adanya adanya rasa rasa nyeri nyeri tekan tekan pada daerah nasal, terdapat perubahan warna kulit, warna kebiruan pada daerah wa&ah menun&ukan adanya sianosis. g. Pemer Pemerik iksa saan an penun& penun&ang ang Pemeri Pemeriksa ksaan an radiol radiologi ogi dengan dengan foto foto rongte rongten n dari arah arah latera laterall dapat dapat menun&ang diagn osis fraktur pada nasal. 2. iag iagnos nosaa +eper +eperaw awat atan an . %ers %ersih ihan an &ala &alan n nafa nafass tida tidak k efekt efektif if berh berhubu ubunga ngan n denga dengan n perdar perdarah ahan an pada hidung. 2. 3yeri 3yeri akut akut berhubun berhubungan gan dengan dengan traum traumaa åan åan os nasa nasall . Ansi Ansiet etas as berh berhub ubun unga gan n deng dengan an adan adany ya an#a an#ama man n terh terhad adap ap kons konsep ep diri?#itra diri . 9en# 9en#an anaa +eper +eperaw awat atan an iagnosa keperawatan ersi$an 3a#an Na-as
9en#ana +eperawatan u&uan &uan dan dan kr kreter eteriia has hasil il nte nterr'ens 'ensii 3!65 365
ti%a) e-e)ti- berhubungan
9espiratory status 5
dengan5
:entilation
oral
!bstruksi &alan nafas 5
9espiratory status 5
su#tioning.
perdarahan pada hidung
Airway paten#y
b.
Aspiration 6ontrol "etelah dilakukan tindakan keperawatan
Pastikan kebutuhan
a.
?
tra#heal
%er %erikan ikan !2 BB l?mnt, metodeBBB
c.
An&u An&urrkan kan unt untuk
istiraha ahat
pasi pasien en dan
selama BBBB..pasien menun&ukkan keefektifan
napas dalam d.
Posi Posisi sika kan n
pasi pasien en
&alan nafas dibuktikan
untuk memaksimalka memaksimalkan n
dengan kriteria hasil 5
'entilasi
a.
>endemonstrasikan
e.
batuk efektif dan suara
dada &ika perlu
nafas yang bersih, tidak f.
dengan
dyspneu (mampu
su#tion g.
batuk
Ausk Auskul ulta tasi si
mudah, tidak ada
suara tambahan h.
>enun&ukkan &alan
pernafasan dalam
#at #atat
adan adany ya
%erikan bronkodilator 5
i.
tidak merasa ter#ekik, irama nafas, frekuensi
atau
suar suaraa
naf nafas, as,
nafas yang paten (klien
>onitor
status
hemodinamik j.
%erikan antibiotik
k.
Atur Atur inta intake ke untuk untuk
rentang normal, tidak
#airan mengoptimalkan
ada suara nafas
keseimbangan.
abnormal)
l.
>ampu mengidentifikasikan
d.
sekr sekret et
bernafas dengan
pursed lips)
#.
+eluar +eluarkan kan
ada sianosis dan
mengeluarkan sputum,
b.
Cakukan fisioterapi
>onit >onitor or
resp respir iras asii
dan status !2 m.
Pertahankan
dan men#egah faktor
hidr hidras asii yang yang adeku adekuat at
yang penyebab.
untuk untuk
"aturasi !2 dalam
sekret
batas normal
n.
meng mengen# en#er erkan kan
/elaskan
Foto thorak dalam batas
pasien
normal
tent tentan ang g
dan
pa da keluarga
peng penggu guna naan an
peralatan 5 !2, "u#tion, N,eri a)ut berhubungan
NO :
nhalasi. N+ :
dengan5 Agen in&uri
Pain Ce'el,
a. Cakukan
(biologi, kimia, fisik,
pain #ontrol, #omfort le'el
nyeri
psikologis), kerusakan
"etelah dilakukan tinfakan
komprehensif termasuk
åan
keper keperawa awata tan n selam selamaa B.
lokas lokasi, i,
karakt karakter eris isti tik, k,
Pasi Pasien en tidak tidak menga mengala lami mi
durasi,
frekuensi,
nyer nyeri, i,
kua kualitas
deng dengan an
krit kriter eriia
hasil5
se#ara
dan
fakt aktor
presipitasi
a. >ampu
mengontrol b. !bser'asi
reaksi
nyer nyerii (tahu (tahu peny penyeba ebab b
non'erbal dari ketidak
nyeri,
nyamanan
mampu
meng menggu guna naka kan n
tehn tehnik ik #. %antu
pasien
da n
nonfarm nonfarmakol akologi ogi untuk untuk
keluarga untuk men#ari
mengurangi
dan
nyeri,
men#ari bantuan) b. >elaporkan
menemukan
dukungan
bahwa d. +ontrol
lingkungan
nyeri berkurang dengan
yang
dapat
menggunakan
mempe mempenga ngaru ruhi hi
nyeri nyeri
mana&emen nyeri
sepert sepertii suhu suhu ruangan ruangan,,
#. >ampu
mengenali
nyeri (skala, intensitas, freku rekuen ensi si
dan dan
pen#ahayaan
dan
kebisingan
tand tandaa e. +urangi
nyeri)
faktor
presipitasi nyeri
d. >enyatakan
rasa f. +a&i tipe dan sumber
nyam nyaman an sete setela lah h nyer nyerii
nyeri
berkurang
menentukan inter'ensi
e. anda
f.
pengka&ian
'ital
untuk
dalam g. A&ar A&arka kan n tenta tentang ng tekn teknik ik
rentang normal
non farmakologi5 napas
idak
dala,
mengalami
gangguan tidur
relaksasi,
dis distraksi,
kompres pres
hangat? dingin h. %erikan untuk
analgetik mengurangi
nyeri5 BB... i.
ing ingka katk tkan an isti istira raha hatt
&.
%erikan
informasi
tent tentan ang g
nyer nyerii
seper seperti ti
penyebab nyeri, berapa lama
nyeri
berkurang
akan dan
antisipasi ketida ketidakny knyama amanan nan dari prosedur k. >onitor
'ital
sign
sebel sebelum um dan dan sesu sesudah dah pemberian pertama kali
analgesik