P roject rojec t Safe Safety ty Management
1
SAFET SAFETY M ANAGEMENT ( Keselamatan & Keamanan )
• Untuk Untuk meya meyakin kinkan kan bahw bahwaa proyek proyek konst konstruk ruksi si dilak dilaksan sanaka akan n dengan dengan mempertimbangkan mempe rtimbangkan perlindungan terhadap kecelakaan manusia atau kerusakan properti
Di USA pada industri konstruksi, construction accident cost approximately 6,5% constructed value. value .
• Safety Safety mg mgtt is basic basicall ally y a subse subsett of risk risk mana managem gement ent,, but beca becaus usee of so specialized (unique) and important on every construction project 2
SAFETY ( K eselam atan & K eamanan )
• Proyek Konstruksi memiliki resiko yang sangat tinggi , karena memiliki beberapa ciri yang khusus seperti : • • • •
Banyak kegiatan yang sifatnya rawan celaka Jenis kegiatan yang tidak standar Tingginya turn over pekerja Perkembangan science & teknologi konstruksi yang menimbulkan tantangan baru .
• Pada dasarnya tak seorangpun mau celaka, tetapi biasanya tidak disadari ttg apa yang telah/sedang dilakukan. 3
Data yang diperoleh dan mengenai Keselam atan dan Kesehatan K erja Tahun 20 02, yang diterbitkan oleh Departem en Tenaga Kerja dan Transmigrasi, menunjuk kan bahw a sektor usaha Bangunan menduduki peringkat ke-4 yang mempunyai kasus k ecelak aan tertinggi, selengkapnya peringk at untuk 5 sektor usaha adalah: 1. 2. 3. 4. 5.
Sektor Pertanian dan Peternakan Industri Tekstil Industri Pakaian dan Bahan Jadi Bangunan Penebangan Kayu
13,60 8,65 5,60 5,67 5,58
persen persen persen persen persen
Data di atas diperoleh dari data kecelakaan dari tahun 1995 s/d 1999 dengan jumlah kecelakaan kerja 412.652 kasus dengan nilai kerugian Rp 340 Milyar dan pembayaran santunan dan ganti rugi sebesar kurang lebih Rp 329 Milyar lebih. 4
Project Safety Managem ent P roses yang dibutuhk an untuk m engelola dan m em astik an bahw a ak tivitas proyek k onstruk si telah ditangani dengan benar sebagai bentuk tindak an pencegahan terhadap k em ungk inan tim bulnya k ecelak aan secara rin gan m au pun yan g b erat yang ak an terjadi b aik terh adap k ary aw a n / properti yan g ada. P roses yang dibutuhk an untuk m engelola dan m em astik an bahw a K eg iat an p en gelo laa n t erseb ut an ta ra la in d en gan ad an ya ;
• p er en ca na an K 3 ( sa fe ty p la n) , • penanganan K3 dan • pelaksanaan administrasi dan pelaporan 5
Project Safety Managem ent
Ada beberapa hal yang harus dik etahui dan dilak uk an K ontrak tor dalam rangk a m enerapk an prinsip-prinsip k erja sesuai dengan k et en tu an K 3 d i lin gk u ng an p ro yek , a nt ara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Memenuhi Kelengkapan Administrasi K3 Penyusunan Safety Plan (rencana K3) untuk proyek Melaksanakan Kegiatan K3 di lapangan P el at ih an P r og ra m K 3 Perlengkapan dan Peralatan Penunjang Program K3 P e na ta an L i ng k u ng an P r o ye k
6
1. M emenuhi Kelengkapan Administrasi K3
Kegiatan untuk memenuhi kelengkapan administrasi K3 ini antara lain terdiri dari:
• • • • • •
Pendaftaran Proyek ke Depnaker setempat Pendaftaran dan P embayaran Asuransi Tenaga K erja (ASTEK) Pendaftaran dan P embayaran asuransi tainnya, misal CAR, PA, bila disyaratkan dalam proyek Izin dari Kantor PU tentang penggunaan jalan/ jembatan yang menuju lokasi untuk lalu-lintas alat berat Keterangan laik pakai untuk alat berat/ ringan mem erlukan rekom endasi dari Depnaker atau instansi yang berw enang. Pem beritahuan kepada pemerintah/ lingkungan setempat 7
2. Penyu sunan Safety Plan (rencana K3) untu k proyek Tujuan Safety Plan adalah agar proyek dalam pelaksanaannya nanti, aman dari kecelakaan dan penyakit sehingga menghasilkan produktivitas kerja tinggi. Safety Plan berisi antara lain: •
Pembukaan: – Gambaran Proyek – Pok ok perhatian untuk kegiatan K3
•
Risiko kecelakaan dan pencegahannya (risiko yang mungk in terjadi di proyek tersebut) • Tata cara pengoperasian peralatan • Alamat Instansi terkait Rumah sakit Polisi Depnaker Pemadan K ebakaran
8
3. Kegiatan K3 di Lapangan Kegiatan K3 di lapangan merupakan pelaksanaan Safety Plan yang harus dilaksanakan Kontraktor dalam setiap proyek yang menyangkut beberapa kegiatan antara lain: •
•
•
Kerja sama dengan instansi yang terkait K3 Sebagai bukti pelaksanaan adalah: adanya dokumen-dokumen/surat-surat serta hubungan kerja sama yang nyata dengan instansi-instansi terkait tersebut. Pengaw asan pelaksanaan K3 meliputi kegiatan, Safety patrol , Safety supervisor, Safety meeting dan Pelaporan serta penanganan kecelakaan Pelaporan dan penanganan k ecelakaan Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat Pelaporan dan penanganan kecalakaan dengan korban meninggal Pelaporan dan penanganan kecelakaan peralatan berat
9
4. Pelatihan Program K 3
Pelatihan program K3 terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: 1 . P e la ti ha n s ec ar a u m u m . Mareri pelatihan ini bersifat umum yaitu panduan tentang K3 di proyek misalnya: – Pedoman praktis P elaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek B angunan Gedung, Penan ganan, Penyim panan, dan Pemeliharaan M aterial – K3 dalam Pekerjaan Sipil, Luar, Mekanik al dan Elektrikal, Finishing Dalam, Bekisting, Pem besian, Ran gka B aja, Struk tur Khusus, Pembetonan, pondasi Pile dan Pekerjaan P embongkaran.
2. Pelatihan khusus proyek Pelatihan khusus proyek diberikan pada Saat awal proyek dan Saat di tengah periode pelaksanaan proyek (sebagai penyegaran) 10
5. Perlengkapan dan Peralatan Penunjang Program K 3
Perlengkapan dan Peralatan Penunjang Program K3 dalam pelaksanaan proyek meliputi beberapa hal antara lain: • •
Promosi program K 3 Sarana peralatan untuk K 3 Sarana Yang melekat pada orang, yaitu: Sarana peralatan lingkungan, Tabung pemadaman kebakaran, Pagar Pengaman Sarana Rambu-rambu peringatan;
11
5. Perlengkapan dan Peralatan Penunjang Program K 3
Perlengkapan dan Peralatan Penunjang Program K3 dalam pelaksanaan proyek meliputi beberapa hal antara lain: • •
Promosi program K 3 Sarana peralatan untuk K 3 Sarana Yang melekat pada orang, yaitu: Sarana peralatan lingkungan, Tabung pernadaman kebakaran, Pagar Pengaman Sarana Rambu-rambu peringatan;
12
6. Penataan Lingkungan Proyek
Penataan lingkungan meliputi perencanaan tata letak fasilitas-fasilitas untuk melaksanakan pekerjaan dan pengelolaan kebersihan lingkungan kerja di proyek (house keeping) antara lain adalah: •
(perencanaan tata letak) Perencanaan tata letak harus diatur sedemikian rupa sehingga orang dan alat yang bekerja tidak saling terganggu, tetapi justru saling mendukung, agar pelaksanaan kerja dengan produktivitas tinggi dan aman dapat dicapai.
• Kebersihan dan kerapian tempat kerja merupakan syarat K3. Sarana kebersihan dan kerapian untuk program K3 adalah Penyediaan air bersih yang cukup, Penyediaan toilet/WC yang bersih, Penyediaan Musholla yang bersih dan terawatt, Penyediaan toilet/WC untuk pekerja proyek Penyediaan bak-bak sampai pada lokasi yang diperlukan dsb. 13
CONSTRUCTION SAFETY • Didalam Construction Safety ada dua aspek penting yang selalu harus jadi perhatian , yaitu : •ASPEK KEMANUSIAAN •ASPEK EKONOMI • Perencanaan Safety harus dapat mencakup dua aspek tersebut diatas . 14
STRUKTUR BIAYA SAFETY Cost of Safety adalah merupakan dari Biaya Konstruksi ( D.C )
bagian
Struktur “ Cost of Safety “ dpt digambarkan dalam dua jenis, yaitu : Biaya Tidak Langsung B.L (1)
Total cost of safety
Accident
Prevention Inspection (2)
15
SASARAN PENGENDALIAN
SAFETY
• Untuk keperluan Safety Mgt , struktur (2) lebih sesuai, karena menunjukkan sasaran yang ingin dikendalikan . • Tujuan dan sasaran Safety Mgt. Adalah mencegah “accident” menuju zero accident. • Untuk itu , diperlukan adanya Safety system ( safety plan dan safety kontrol )
16
PENER AP AN SAFETY SYSTEM Penerapan safety system untuk menurunkan total cost of safety , berarti menurunkan biaya konstruksi . Secara grafis ,dpt dijelaskan sbb : Penurunan C.O.S
A A P I
Penerapan safety system
P
Total cost of safety
I 17
Project Safety Managem ent
13. Project Safety Managem ent
13.1
13.2
13.3
Safety Planning
Safety Plan Execution
Administration and Reporting
PROCESS EXECUTING
PROCESS CLOSING
PROCESS PLANNING
18
Project Safety M anagement 1 Safety Planning – Adalah melakukan analisa adanya resiko bahaya (hazard) pada pekerjaanpekerjaan merupakan lingkup kontrak pada proyek yang bersangkutan, sehingga dapat dirumuskan cara pencegahan & penanggulangannya secara efektif – Analisa tersebut termasuk ; • • • •
Survey geografik dan resiko bahaya fisik di site proyek Antisipasi resiko bahaya yang sering terjadi pada tipikal konstruksi Peraturan dan perundangan pemerintah yang menyangkut K3 Persyaratan dari owner yang sudah tertuang dalam kontrak tentang K3
Inputs 1.
Undang-undang & Peraturan
2.
Persyaratan Kontrak
3.
Kebijakan K3
4.
Lokasi Site
5.
Komitmen Manajemen
Outputs
Tools & Techniques 1.
Analisa Resiko Bahaya
2.
Seleksi Sub kontraktor
3.
Insentif (penghargaan)
1.
Project Safety Plan
2.
Otoritas petugas
3.
Dana/biaya
19
Project Safety M anagement 2 Safety Plan Execution – Adalah implementasi dan aplikasi dalam melaksanakan praktikal kegiatan K3 di proyek sesuai dengan yang sudah dirumuskan dalam rencana K3. – Kegiatan implementasi tersebut antara lain juga dengan ; • Melakukan sosialisasi setiap saat kepada seluruh pekerja agar mematuhi peraturan dan rambu K3 • Menugaskan petugas K3 (safety officer) untuk selalu meninjau lokasi dan melakukan penanganan praktis dengan hal-hal yang terkait dengan K3
Inputs 1.
Project Safety Plan
2.
Persyaratan Kontrak
Outputs
Tools & Techniques 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Alat Pelindung Diri (APD) Peralatan K3 lain Peninjauan peralatan konstruksi Komunikasi K3 (Safety Communication) Pendidikan & Pelatihan Inspeksi K3 Penanganan & Penyelidikan Kecelakaan Fasilitas Perawatan Tes Pengobatan
1.
Kecelakaan yang diminimalkan
2.
Biaya asuransi lebih rendah
3.
Mempertinggi Reputasi
4.
Meningkatkan produktivitas
20
Project Safety M anagement 3 Administration and Reporting – Sesuai dengan aturan pemerintah yang mewajibkan dilaksanakannya kegiatan K3 di setiap proyek konstruksi, maka segala bentuk rekord dan laporan yang berkaitan dengan aktifitas K3 harus dijaga dan dipelihara. – Laporan tersebut antara lain berupa ; • Laporan akitifitas K3 secara periodik • Laporan kecelakaan secara periodik • Laporan hasil sosialisasi & pelatihan K3 sebagai bukti pihak managemen telah melakukan pengarahan, pembinaan dalam rangka mencegah terjadinya bahaya. dll…
Inputs 1.
2.
Persyaratan Pelaporan secara Legal Persyaratan report asuransi
3.
Persyaratan kontrak
4.
Persyaratan rencana K3
Outputs
Tools & Techniques 1.
Daftar & Report Inspeksi
1.
2.
Report training & pertemuan
Daftar & Laporan ke pemerintah
2.
Laporan Kecelakaan
3.
Perolehan hasil dari insentif K3
4.
Kinerja dari aktivitas K3 yang terdokumentasi
3. 4. 5.
Daftar kecelakaan dan jatuh sakit karyawan Penanganan & penyelidikan kecelakaan Record berupa photo dan video
21
22
SAFETY a. Identifikasi aspek safety b. Identifikasi kesiapan emergency (emergency preparedness) – petunjuk penanganan bila ada emergency c. Pastikan aspek safety terkontrol – ada bukti dan laporannya ada d. Pastikan point-point tersebut di atas DIPAHAMI – disosialisasikan aspek-aspek safety-nya, dengan bukti daftar hadir e. Membuat Safety Plan dan laporan safety-nya Ada Proyek Baru
Identifikasi Aspek Safety
Membuat Safety Plan
Laporan Safety
Aspek safety di breakdown dari item-item pekerjaan bila dirasa dalam jenis pekerjaan ada item pekerjaan yang tidak ada aspek safety-nya, maka tidak perlu dimunculkan safety-nya.
23
SAFETY PLAN
No.
Aktivitas
Standard Acuan
Kontrol
Frekwensi Kontrol
Kontrol
Hasil
PIC
Record
Ket
Tindak Lanjut Bila Ada Kecelakaan
Ket
LAPORAN SAFETY
No.
Aktivitas
Standard Acuan
Bila point a, b, c, d OK dilaksanakan, tapi masih terjadi accident, maka ada prosedur safety investigation PASTIKAN BAHWA SETIAP PEKERJA TELAH MENDAPATKAN PELATIHAN DAN PEMAHAMAN TENTANG SAFETY. MANAGEMENT BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP TERJADINYA KECELAKAAN BILA KARYAWANNYA BELUM DILATIH DAN DIBERI PEMAHAMAN SAFETY.
24
RISIKO KECELAKAAN DAN PENCEGAHANNYA No.
1. 1.1.
Lokal dan Risiko Kecelakaan
Pencegahan/Penanganan
Pekerjaan Fondasi Franki Orang jatuh dari crane
- pakai sabuk pengaman waktu naik
1.2.
Kejatuhan splitl beton
- pakai helm pengaman sewaktu kerja
1.3.
Crane amblas
- ratakan tanah sebelum crane masuk proyek
- Pakai H-beam untuk dudukan crane 1.4.
Orang terperosok/jatuh lubang franki pile
1.5.
Sling crane putus
ke
- urug segera setelah dicor - cek kondisi sling sebelum mulai kerja setiap hari
Penanggung Jawab