) !emua pera+at !
2.&. +e%a!a"
Peraturan irektur R!.!ari %utiara %edan 5o* ?9"@.;"R!-!%""78; ttng $ak Pasien dan Keluarga
BAB III LANDASAN TERITIS &.1. Pe"#erta"
Kondisi Terminal adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh cedera atau penyakit dimana terjadi kerusakan organ multiple yang dengan pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini tak mungkinlagi dapat dilakukan perbaikan sehingga akan menyebabkan kematian dalam rentang +aktu yang singkat. Pengaplikasian terapi untuk memperpanjang"mempertahankan hidup hanya akan berefek dan memperlama proses penderitaan"sekarat pasien. ;. Pasien Tahap Terminal adalah pasien dengan kondisi terminal yang makin lama makin memburuk 7. %ati Klinis adalah henti nafas (tidak ada gerak nafas spontan) ditambah henti sirkulasi (jantung) total dengan semua akti#itas otak terhenti, tetapi tidak ire#ersibel. :. %ati iologis adalah proses mati" rusaknya semua jaringan, dimulai dengan neuron otak yang menjadi nekrotik setelah kira-kira ; jam tanpa sirkulasi, diikuti oleh jantung, ginjal, paru dan hati yang menjadi nekrotik selama beberapa jam atau hari. 6. %ati atang 4tak adalah keadaan dimana terjadi kerusakan seluruh isi saraf"neuronal intrakranial yang tidak dapat pulih termasuk batang otak dan serebelum. . lat antu 5apas (Aentilator ) adalah alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh proses #entilasi untuk mempertahankan oksigenasi. >. Bitholding life support adalah penundaan bantuan hidup ?. Bithdro+ing life support adalah penghentian bantuan hidup C. %engelola khir Kehidupan (&nd of Dife) adalah pelayanan tindakan penghentian bantuan hidup (Bithdro+inglife support) atau penundaan bantuan hidup (Bitholding life support). 9. onasi 4rgan adalah tindakan memberikan organ tubuh dari donor kepada resipien. ;8. Pera+atan
Paliatif
adalah
upaya
medik
untuk
meningkatkan
mempertahankan kualitas hidup pasien dalam kondisi terminal.
atau
Proses tersebut adalah *
%emastikan bah+a gejala-gejalanya akan dilakukan asesmen dan dikelola secara tepat.
%emastikan bah+a pasien dengan penyakit terminal dilayani dengan hormat dan respek.
%elakukan
asesmen
keadaan
pasien sesering mungkin
sesuai
kebutuhan untuk mengidentifikasi gejala-gejala.
%erencanakan pendekatan pre#entif dan terapeutik dalam mengelola gejala-gejala.
%endidik pasien dan staf tentang pengelolaan gejala-gejala.
&.2. Pr"'* *eaa"a" *a'e" *aa taa* ter-"a (a!r $*)
;. Rumah sakit memberikan dan mengatur pelayanan akhir kehidupan. 7. suhan pasien dalam proses kematian harus meningkatkan kenyamanan dan kehormatannya. &.&. Ma!'$ a" t$%$a" *eaa"a" *aa taa* ter-"a (a!r $*)
Pasien yang dalam proses kematian mempunyai kebutuhan khusus untuk dilayani dengan penuh hormat dan kasih. ntuk mencapai ini semua staf harus sadar akan uniknya kebutuhan pasien dalam keadaan akhir kehidupannya. Perhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasien mengarahkan semua aspek asuhan selama stadium akhir hidup. suhan akhir kehidupan yang diberikan rumah sakit termasuk * a) pemberian pengobatan yang sesuai dengan gejala dan keinginan pasien dan keluarga0 b) menyampaikan isu yang sensiti#e seperti autopsy dan donasi organ0 c) menghormati nilai yang dianut pasien,agama dan preferensi budaya0 d) mengikutsertakanpasiendankeluarganyadalamsemuaaspekpelayanan0 e) memberi respon pada masalah-masalah psikologis, emosional, spiritual dan budaya dari pasien dan keluarganya. ntuk mencapai tujuan ini semua staf harus menyadari akan kebutuhan pasien yang unik pada akhir hidupnya Rumah sakit menge#aluasi mutu asuhan akhirkehidupan, berdasarkan e#aluasi (serta persepsi) keluarga dan staf, terhadap asuhan
yang diberikan. Pasien yang menuju akhir hidupnya, dan keluarganya, memerlukan asuhan yang terfokus akan kebutuhan mereka yang unik. Pasien dalam tahap terminal dapat mengalami gejala yang berhubungan dengan proses penyakit atau terapi kuratif atau memerlukan bantuan yang berhubungan dengan masalah-masalah psikososial, spiritual dan budaya yang berkaitan dengan kematian dan proses kematian. Keluarga dan pemberi pelayanan dapat diberikan kelonggaran dalam melayani anggota keluarga pasien yang sakit terminal atau membantu meringankan rasa sedih dan kehilangan. Tujuan rumah sakit untuk memberikan asuhan pada akhir kehidupan harus mempertimbangkan tempat asuhan atau pelayanan yang diberikan (seperti hospice atau unit asuhan palliatif), tipe pelayanan yang diberikan dan kelompok pasien yang dilayani. Rumah sakit mengembangkan proses untuk mengelola pelayanan akhir hidup. Proses tersebut adalah *
%emastikan bah+a gejala-gejalanya akan dilakukan asesmen dan dikelola secara tepat.
%emastikan bah+a pasien dengan penyakit terminal dilayani dengan hormat dan respek.
%elakukan
asesmen
keadaan
pasien sesering mungkin
sesuai
kebutuhan untuk mengidentifikasi gejala-gejala.
%erencanakan pendekatan pre#entif dan terapeutik dalam mengelola gejala-gejala.
%endidik pasien dan staf tentang pengelolaan gejala-gejala.
&.. Pr"'* *eaa"a" *a'e" *aa taa* ter-"a (a!r $*)
:. Rumah sakit memberikan dan mengatur pelayanan akhir kehidupan. 6. suhan pasien dalam proses kematian harus meningkatkan kenyamanan dan kehormatannya. &.5. Ma!'$ a" t$%$a" *eaa"a" *aa taa* ter-"a (a!r $*)
Pasien yang dalam proses kematian mempunyai kebutuhan khusus untuk dilayani dengan penuh hormat dan kasih. ntuk mencapai ini semua staf harus sadar akan uniknya kebutuhan pasien dalam keadaan akhir kehidupannya. Perhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasien mengarahkan semua aspek asuhan selama stadium akhir hidup. suhan akhir kehidupan yang diberikan rumah sakit termasuk * a) pemberian pengobatan yang sesuai dengan gejala dan keinginan pasien
dan keluarga0 b) menyampaikan isu yang sensiti#e seperti autopsy dan donasi organ0 c) menghormati nilai yang dianut pasien,agama dan preferensi budaya0 d) mengikutsertakanpasiendankeluarganyadalamsemuaaspekpelayanan0 e) memberi respon pada masalah-masalah psikologis, emosional, spiritual dan budaya dari pasien dan keluarganya. ntuk mencapai tujuan ini semua staf harus menyadari akan kebutuhan pasien yang unik pada akhir hidupnya Rumah sakit menge#aluasi mutu asuhan akhir-kehidupan, berdasarkan e#aluasi (serta persepsi) keluarga dan staf, terhadap asuhan yang diberikan.
BAB III LANDASAN TERITIS &.1. Pe"#erta"
Pri#asi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. tingkatan pri#asi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain. dapun definisi lain dari pri#asi yaitu sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan pilihan atau kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan. pri#asi jangan dipandang hanya sebagai penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak pihak lain. Ie"tf!a' *r3a4 *a'e" adalah suatu proses untuk mengetahui kebutuhan
pri#acy pa sien selama dalam rumah sakit
Pr3a4 *a'e" adalah merupakan hak pasien yang perlu di lindungi dan di
jaga ,selama dalam rumah sakit . &.2. Fa!tor Fa!tor Pr3a4
a. Eaktor Pri#asi da perbedaan jenis kelamin dalam pri#asi, dalam suatu penelitian pria lebih memilih ruangan yang terdapat tiga orang sedangkan +anita tidak memeprmasalahkanisi dalam ruangan itu. %enurut %aeshall prbedaan dalam latar belakang pribadi akan berhubungan dengan kebutuhan pri#asi. b. faktor situasional Kepuasan akan kebutuhan pri#asi sangat berhubungan dengan seberapa besar lingkungan mengijinkan orang-orang di dalamnya untuk mandiri. c. faktor budaya Pada penelitian tiap-tiap budaya tidak ditemukan perbedaan dalam banyaknya pri#asi yang diinginkan tetapi berbeda dalam cara bagaimana mereka mendapatkan pri#asi. %isalnya rumah orang ja+a tidak terdapat pagar dan menghadap ke jalan, tinggal dirumah kecil dengan dindidng dari bamboo terdiri dari keluarga tunggal anak ayah dan ibu. &.&. D-e"' Pr3a'
3.3.1.
Informasional ( psychological privacy)
yaitu * berhubungan dengan
penentuan bagaimana kapan dan sejauh mana informasi mengenai diri suatu indi#idu akan dirilis secara benar kepada orang lain (+estin, ;99? atau organisasi) hal ini mencakup informasi pribadi seperti data keuangan, detail rekam medis dan seterusnya. !ehingga pada akhirnya seseorang dapat memutuskan siapa yang memiliki akses kepada siapa dan tujuanya untuk apa. 3.3.2. Accessibility (physical privacy) berhubungan dengan sejauh mana seseorang secara fisik dapat FdiaksesG orang lain. %engijinkan idi#idu
untuk mengendalikan keputusan tentang siapa yang memiliki akses fisik melalui akal persepsi, pengamatan atau kontak tubuh (dece+, ;99? halaman ?>-??). imensi ini didasarkan kebutuhan biologis kita untuk ruang pribadi. 3.3.3. Expressive (intraksional) privacy * yaitu perlindungan mengekspresikan identitas diri atau kepribadian melalui pembicaraan atau kegiatan. %elindungi kemampuan untuk memutuskan serta melanjutkan perilaku saat melakukan kegiatan tersebut membantu mendefinisikan diri sebagai orang lain, terlindung dari gangguan, tekanan, paksaan dari pemerintah atau dari lainya indi#idu F(dece+ ;99? halaman ??)G. engan demikian , pengendalain internal dan ekspresi diri dan meningkatkan kemampuan untuk membangun hubungan interpersonal, sedangkan kontrol social eksternal dibatasi atas pilihan gaya hidup dan sebagainya ( schoemam ;997) &.. F$"#' *r3a'
%enurut ltman (dalam prabo+o ;99C). da : fungsi dari pri#acy yaitu a. Pengatur dan pengontrol intraksi interpersonal yang berarti sejauh mana hubungan dengan orang lain diinginkan, kapan +aktunya menyendiri dan kapan +aktunya bersama- sama dengan orang lain yang dikehendaki. b. %erencanakan dan membuat strategi untuk berhubungan dengan orang lain yang meliputi keintiman atau jarak dalam berhubungan dengan orang lain. c. %emperjelas identitas diri &.5. Pro'e$r
;. Pada saat pasien" keluarga pasien mendaftar di informasi, petugas informasi telah menjelaskan mengenai general concent dan meminta pasien" keluarga untuk menandatangai formulir general concent. 7. Pada saat pemeriksaan di = petugas menggunakan scherem untuk membatasi pri#asi pasien dengan pasien lainya dan melakukan anamnesa sesuai dengan keluhan pasien. :. ntuk pasien di polly (ra+at jalan) melakukan anamnesa sesuai kluhan pasien 6.
C. atasi jumlah dan +aktu kunjungan untuk setiap pasien agar tidak saling mengganggu kenyamanan antar pasien. %erahasiakan hasil rekam medik pasien dan hanya memberikanya kepada yang ber+enang dan yang diiHinkan oleh pasien
BAB I MNITRIN6 DAN EALUASI ;. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun +aktu : tahun 7. Rencana audit akan disusun dengan bantuan kantor audit medik dan akan dilaksanakan dalam +aktu : bulan setelah implementasi kebijakan engan mengecek di rekam medik terkait prosedur padien terminal.
DAFTAR PUSTA+A
;. ndang-undang R 5o 66 tahun 7889 tentangRumah!akit. 7. ndang I undang no. 79"7886 pada pasal 6> Tentang Praktik Kedokteran. :. P eraturan %enteri Kesehatan Republik ndonesia 5omor ;9"%&5K&!"P&R""78;; tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan anestesiologi dan terapi intensif di rumah sakit 6. 1arpenito, 788, J %edical J 5ursing J ssessment iagnosis books.google.com . Penentuan mati , penentuan mati.+ebs.com"definisimati.htm >. %ati atang 4tak, +++.free+ebs.com"penentuanmati"&uthanasia, ulasankedokteran.blogspot.com"..."mati-otak-brain-death ?. &nd 4f Dife 1are0 ethical o#er#ie+, 1enter for ioethicsni#ersity of C. %innesota788
Na-a
8
T#. Lar 8 PERSETU7UAN TINDA+AN +ED+TERAN RSU SARI MUTIARA MEDAN
No. MR
8
PEMBERIAN INFRMASI
okter Pelaksana Tindakan Pemberi nformasi Penerima nformasi "Pemberi Persetujuan L 7ENIS INFRMASI ; iagnosis (B) 7
asar iagnosis
:
Tindakan Kedokteran
6
ndikasi Tindakan
Tata 1ara
>
Tujuan
?
Risiko
C
Komplikasi
9
Prognosis
;8
lternatif Risiko
ISI INFRMASI
Dain- lain engan ini menyatakan bah+a saya okter .............................. ..telah menerangkan hal- hal diatas secara benar dan jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan" atau berdiskusi engan ini menyatakan bah+a saya "keluarga pasien ...................................telah menerima informasi sebagaimana diatas yang saya beri tanda" paraf di kolom kananya dan telah memahaminya Lila pasien tidak kompeten atau tidak mau menerima informasi , maka penerima informasi adalah +ali atau keluarga terdekat. PERSETU7UAN TINDA+AN +ED+TERAN Mang bertandatangan di ba+ah ini, saya nama -------------------------------, umur --------- Tahun laki-laki" Perempu lamat ----------------------------------------------------------------------------engan ini menyatakan persetujuan untuk dilakukan tindakan -------------------------------------------------- terhada ---------------------------- saya bernama -------------------------------------- umur ---------------- tahun, laki-laki"Perem lamat--------------------------------------------------------------------------------------------------!aya memehami perlunya dan manfaat tindakan tersebut sebagaimana telah dijelaskan sepetri diatas kepada saya dan komplikasi yang mungkin timbul. !aya juga menyadari oleh karena ilmu kedokteran bukanlah ilmu pasti maka keberhasilan tindakan kedokteran b keniscayaan, melainkan sangat bergantung pada iHin Tuhan Mang %aha &sa
%edan,Tanggal --------------- Pukul ------------B Mang menyatakjan L
(----------------------)
!aksi
(---------------------------)
(------
Na-a
8
T#. Lar 8 PERSETU7UAN TINDA+AN +ED+TERAN RSU SARI MUTIARA MEDAN
No. MR
8
PEMBERIAN INFRMASI
okter Pelaksana Tindakan Pemberi nformasi Penerima nformasi "Pemberi Persetujuan L 7ENIS INFRMASI ; iagnosis (B) 7
asar iagnosis
:
Tindakan Kedokteran
6
ndikasi Tindakan
Tata 1ara
>
Tujuan
?
Risiko
C
Komplikasi
9
Prognosis
;8
lternatif Risiko
ISI INFRMASI
Dain- lain engan ini menyatakan bah+a saya okter ................................telah menerangkan hal- hal diatas secara benar dan jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan" atau berdiskusi engan ini menyatakan bah+a saya "keluarga pasien ...................................telah menerima informasi sebagaimana diatas yang saya beri tanda" paraf di kolom kananya dan telah memahaminya Lila pasien tidak kompeten atau tidak mau menerima informasi , maka penerima informasi adalah +ali atau keluarga terdekat. PENLA+AN TINDA+AN +ED+TERAN Mang bertandatangan di ba+ah ini, saya nama ----------------------- --------, umur ----- ---- Tahun laki-laki" Perempuan , lamat ----------------------------------------------------------------------------engan ini menyatakan persetujuan untuk dilakukan tindakan -------------------------------------------------- terhadap saya ------------------------------------------------------------ umur ---------------- tahun, laki-laki"Perempuan lamat--------------------------------------------------------------------------------------------------!aya memehami perlunya dan manfaat tindakan tersebut sebagaimana telah dijelaskan sepetri diatas kepada saya , termasuk risiko dan ko mungkin timbul. !aya juga menyadari oleh karena ilmu kedokteran bukanlah ilmu pasti maka keberhasilan tindakan kedokteran bukanlah keniscayaan, mel bergantung pada iHin Tuhan Mang %aha &sa %edan,Tanggal --------------- Pukul ------------B Mang menyatakjan L
(----------------------)
!aksi
(---------------------------)
(-------------------------)
PERNYATAAN PEMBERIAN INFRMASI +NDISI TERMINAL
For-$r !aya yang bertanda tangan diba+ah ini, 5ama * mur * N.. Tahun.
Mang membuat pernyataan P
(NNNNNNN.) (.........................)
okter jaga
(NNNNNNN.)
Ka Ru"Ka Tim (NNNNNNNN)
La-*ra" BERITA A9ARA +E6IATAN BIMBIN6AN +ERHANIAN No
Na-a Pa'e"
MR
A#a-a:I'a-/+ato!/ Prote'ta"/H"a/ B$a
Pa'e"/ +e$ar#a Pa'e"
Ta"a Ta"#a" Roa"a,a"
+o-te
+eroa"a"
(
OOOOOOOOOOOOO
)
(
OOOOOOOOOOOOO
)
+e*aa R$a"#a"
(
OOOOOOOOOOOOO
)
La-*ra"
N. RM 8 +AMAR 8
!aya yang bertanda tangan diba+ah ini,
5ama
*
mur
* N.. Tahun.
lamat * engan ini menyatakan dengan sesungguhnya terhadap * iri saya sendiri" stri" !uami" nak " yah " bu " Dainnya L)NNNNNNN 5ama Pasien
*
Tempat"Tgl. Dahir
*
gama
*
lamat
*
engan ini saya meminta untuk dilayani oleh Rohania+an berdasarkan agama dan kepercayaan saya. pabila ada biaya untuk transport Rohania+an maka akan dibebankan dengan biaya saya sendiri. %edan,N.."N.."78
(
)
PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL ( END of LIFE ) RSU SARI MUTIARA MEDAN
SP
No. Do!$-e"
No.Re3'
Haa-a"
1/11/20 Ta"##a tert
0
1/1 Dteta*!a" Dre!t$r
1 7$ 2015
.
Pengertian
r.Ta- So": MMR Kondisi Terminal adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh
cedera atau penyakit dimana terjadi kerusakan organ multiple yang dengan pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini tak mungkinlagi . Tujuan
dapatdilakukan
perbaikansehingga
akan
menyebabkan kematian dalam rentang +aktu yang singkat Pasien yang dalam proses kematian mempunyai kebutuhan khusus untuk dilayani dengan penuh hormat dan kasih
. Kebijakan
!K
irektur
5o*
?9"@.;"R!-!%""78;.tentang
Kebijakan hak pasien keluarga didampingi keluarga dalam A. Prosedur
keadaan kritis di Rumah !akit mum !ari mutiara %edan ;. P
ada
permintaan
dari
keluarga
pasien
untuk
menghentikan tindakan medis terhadap pasien maka minta keluarga untuk mengisi formulir persetujuan penghentian tindakan medis. 6.
nit Terkait
kerohanian, simpan dalam rekam medis sebagai dokumen. ;. = 7. R5 :. P