Hubungan antara Komunikasi Komunikasi Orangtua tentang Toilet Toilet Training Training dengan Keberhasilan Keberhasilan Anak Usia Prasekolah Prasekolah (3-6 Tahun) dalam Melakukan Melakukan Toilet Training di Desa Tegalglagah Tegalglagah Keamatan !ulakamba Kabu"aten !rebes #$i% &&halaman % ' tabel % gambar % 3 lam"iran oleh*
A!+T,AK Keberhasilan anak dalam melakukan toilet training juga dipengaruhi dari komunikasi orang tua kepada anak. Komunikasi orang tua yang terlalu lemah atau atau pun terlalu terlalu keras keras akan akan mempeng mempengaruh aruhii tindak tindakan an anak anak dalam dalam melaku melakukan kan toilet training. Komunikasi dua arah yang menghasilkan timbal balik dari anak adalah adalah komun komunika ikasi si yang yang diangg dianggap ap baik. baik. Tujuan ujuan penelit penelitian ian ini adalah adalah untuk untuk mengeta mengetahui hui hubung hubungan an antara antara komun komunika ikasi si orang orang tua tentan tentang g toilet toilet traini training ng dengan keberhasilan anak usia prasekolah (3-6 tahun) dalam melakukan toilet training. Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. sectional . Populasi yang diambil adalah seluruh orang tua yang mempuny mempunyai ai anak anak usia usia prasek prasekola olah h (3-6 (3-6 tahun) tahun).. Teknik eknik pengam pengambila bilan n sampel sampel dengan menggunakan quota sampling diperoleh sampling diperoleh jumlah responden sebanyak 6 orang. !nalisis data yang digunakan yaitu analisis bi"ariat dengan menggunakan rumus kendall tau. #asil penelitian didapatkan didapatkan dari $6 responden responden yang komunika komunikasi si orangtua orangtua tent tentan ang g toilettraining toilettraining kurang% ada $$ responden (&%6') anak belum berhasil dalam dalam melaku melakukan kan toilettraining toilettraining dan & responden (%&') anak berhasil dalam mela melak kukan ukan toilettraining. toilettraining. $$ resp respon onde den n yang yang komun omunik ikas asii orang orangtu tua a tent tentan ang g toilettraining *ukup% *ukup% ada & respo responde nden n (63%6 (63%6') ') anak anak belum belum berhas berhasil il dalam dalam mela elakukan toilettraining dan dan respo espond nden en (36% (36%&' &')) anak anak berh berhas asil il dala dalam m mela melak kukan ukan toilettraining. $+ respon responden den yang yang komun komunika ikasi si orangtu orangtua a tentan tentang g toilettraining baik baik%% ada ada & respo espond nden en ($+% ($+%+' +')) anak anak belu belum m ber berhasi hasill dala dalam m mela melak kukan ukan toilettraining dan dan 6 respo espond nden en (+% (+%+' +')) anak anak berh berhas asil il dala dalam m melak melakuk ukan an toilettraining. ,enunj ,enunjukk ukkan an baha baha ada hubung hubungan an yang yang sig signi nikan kan antara komunikasi orangtua tentang toilet training dengan keberhasilan anak usia prasekolah (3-6 tahun) dalam melakukan toilet training dengan nilai korelasi τ / +%&0 dan p-"alue +%+++ 1 2 / +%+. Dari Dari pene peneli liti tian an ters terseb ebut ut maka makaor oran angt gtua ua perl perluu uunt ntuk uk meni mening ngka katk tkan an komun komunika ikasi si kepad kepada a anak anak se*ara se*ara dini dini dalam dalam mengaja mengajari ri toilet training training%% dengan harapan harapan agar kemampuan kemampuan toilet toilet traini training ng anak dapat berkembang dengan baik dan mandiri. Kata Kun*i Pustaka
Toilet training% training% komunikasiorangtuapadaanak% anak usia prasekolah $+ ($++$-$+) mempengaruhi mempengaruhi dan menentukan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kema emampuan berbahasa% kreati"itas% kesadaran sosial% emosional dan intelegensi berjalan sangat *epat dan merupakan landasan
!A! P./DAHU0UA/ A1 0atar !elakang !elakang Masalah Masalah Period eriode e pent pentin ing g dala dalam m tumb tumbuh uh kembang anak adalah masa bali balita ta%% diman imana a pada pada mas masa ini ini pertu pertumbu mbuha han n dasa dasarr yang yang akan akan
perkembangan berikutnya (4oetjiningsih% 000). 5erdasarkan tahapan perkembangan anak dapat dibagi menj menjad adii usi usia a infancy (dari (dari lahir lahir sampai tahun)% usia toddler (umu (umurr samp sampai ai 3 tahu tahun) n)%% us usia ia preschool (usia (usia 3-6 tahun)% tahun)% usia sekola sekolah h (umur (umur 6-+ 6-+ tahun) tahun)%% usia usia preadolenscence( preadolenscence(umur +-$ tahun)% early early adolens adolenscen cence ce ( umur $-6 tahun)% late adolenscence (umur adolenscence (umur 6-0 tahun) (o"ak 7 5room% $++). #idayat ($++0) mengatakan% anak merupakan indi"idu yang berada dala dalam m satu satu rent rentan ang g peru peruba baha han n perkembangan yang dimulai dari bayi bayi hing hingga ga rema remaja ja.. ,asa ,asa anak anak merupak merupakan an masa masa pertum pertumbuh buhan an dan perkembangan yang dimulai dari bayi (+- Tahun) usia berma bermain8 in8to todd ddle lerr (-$ (-$% % tahu tahun) n)%% pras prasek ekola olah h ($% ($%- - tahu tahun) n)%% us usia ia sek sekolah lah (- (- tahu tahun) n) hing hingga ga remaja (- tahun). 9entang ini berbeda antara anak satu dengan anak anak yang yang lain lainny nya a meng mengin inga gatt latar belakang anak berbeda.Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan yaitu rentang *epat dan lambat. Dala Dalam m pros proses es perk erkemba embang nga an anak anak memilik memilikii *iri *iri sik% sik% kognit kognitif% if% kons onsep diri% iri% pola pola kopin oping g dan dan perilaku sosial. lainnyamengingatlatarbel akanganakberbeda.Padaanakterd apatrentangperubahanpertumbuh andanperkembanganyaiturentang *epa *epatd tdan anla lamb mbat at.Da .Dala lam m pros proses es perkembangananakmemiliki*irisi k% kognitif% konsepdiri% polakopingdanperilakusosial. ,enurut ,enurut !driana !driana ($+)% ($+)% dalam perkembangan anak ter terdapa dapatt masa masa krit kritis is%% dima dimana na dip diperlu erluk kan rang rangsa sang ngan an atau atau stim stimul ulas asii yang ang ber berguna guna aga agar potens potensii berke berkemba mbang% ng% sehing sehingga ga hal in i perlu mendapatkan perhatian. perhatian. Perkem Perkembangan bangan psikopsikososi sosial al sang sangat at dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh lingkungan lingkungan dan interaksi interaksi antara
anak dengan orang tuanya atau orang deasa lainnya. ursalam ($++) mengatakan% perkembangan anak akan opti optima mall bila bila int interak eraks si sosia osiall diusahakan sesuai dengan kebut kebutuha uhan n anak anak pada pada berbaga berbagaii tahap perkembangan. 4ementara itu% lingkungan yang tidak menduk mendukung ung akan akan mengha menghamba mbatt perkembangan anak. Tahap yang pali paling ng meme memerl rluk ukan an perh perhat atia ian n adal adalah ah pada pada masa masa anak anak-a -ana nak k sala salah h satu satuny nya a dala dalam m taha tahapa pan n tumbuh kembang anak usia prasekolah. Perkembangan anak usia prasek prasekola olah h dianta diantarany ranya a adalah adalah belajar belajar makan makan sendir sendiri% i% berjala berjalan% n% berb berbi* i*ar ara a% berma ermain in bers bersam ama a anak lain% kemampuan mempe memperh rhat atik ikan an rasa rasa *emb *embur uru u dan rasa asa bers ersaing terhadap saud saudar ara% a% kemam emampu puan an unt untuk men mengontrol buang air ke*il% dapat dapat menggu menggunak nakan an kata-k kata-kata ata%% bertanya dan mengerti kata-kata yang yang ditunj ditunjukk ukkan an padany padanya a dan kemam kemampua puan n berint berintera eraksi ksi sosial sosial (,ansur% $++). #idayat ($++0) mengatakan% anak membu membutu tuhk hkan an pembe pembela laan an dari dari orang deasa untuk mempertahankan% meningkatkan dan dan memp memper erba baik ikii keseh esehat atan an.. Pembelaan Pembelaan tersebut tersebut merupakan merupakan salah satu bagian dari hak anak yang harus dibela dan dilindungi dari berb erbagai gai perlin lindungan keseh esehat atan an dan dan keseja esejaht htera eraan an anak. Dalam penanganan pelayanan kesehatan anak harus didahuluka didahulukan n dalam penanganan penanganan%% men menging ingat anak nak mer merupakan salah satu generasi penerus yang harus dilindungi dilindungi dari ke*a*atan ke*a*atan.. Perlindungan dan pembelaan dari orang orang deasa deasa merupak merupakan an salah salah satu keajiban untuk mengatasi berb berbag agai ai per permasa masala laha han n yang yang ada. ada. !n !nak ak sang sangat at terg tergan antu tung ng pada orang deasa serta lingkungan yang ada di $
sekitarnya yang dapat memfasilitasi dalam segala pemenuhan kebutuhannya. Keluarga merupakan orang terdekat dari seorang anak. :rang tua adalah orang deasa yang selalu bersama dan anak akan selalu bersandar dengan mereka. Kedekatan orang tua dengan anak bisa didapatkan dengan komunikasi. Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan indi"idu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Pada tahapan toilet training komunikasi yang baik sangat berpengaruh pada perkembangan anak kedepannya (De% $+). !spek penting dalam perkembangan anak usia prasekolah yang harus mendapatkan perhatian orang tua adalah latihan berkemih dan defekasi atau toilet training (4upartini% $++&). Toilet trainingmerupakan suatu usaha untuk melatih agar anak mampu mengontrol dalam melakukan buang air ke*il dan buang air besar. 4elain melatih anak dalam melakukan buang air ke*il dan buang air besar juga dapat melatih dan bermanfaat dalam pendidikan seks% sebab saat anak melakukan kegiatan tersebut disitu anak akan mempelajari anatomi tubuhnya sendiri serta fungsinya (#idayat% $++0). ;alaupun terdapat "ariasi yang sangat besar% akan tetapi setiap anak akan melalui tahapan dari perkembangannya dan setiap tahapan mempunyai *iri-*iri tersendiri (ursalam% $++). ,enurut
4igmund =reud dalam ;ong ($+++)% psikoseksual merupakan proses perkembangan anak dengan pertambahan kemampuan fungsi struktur dan kejiaan yang dapat menimbulkan dorongan untuk men*ari rangsangan dan kesenangan untuk menjadi deasa. Pada masa kanak-kanak menduga bagian tubuh paling baik untuk psikologi yang diartikan sebagai tekanan baru dan kon>ik baru yang berangsurangsur berubah dari satu tahap ketahap berikutnya. ?ane @ilbert menyatakan dalam bukunya Aatihan Toilet baha riset yang dilakukan di !merika menunjukkan usia ratarata anak menguasai latihan toilet (menguasai tidak mengompol selama satu hari penuh) adalah usia 3 bulan bagi anak perempuan dan usia 30 bulan bagi anak laki-laki. Dan ?ane @ilbert juga menyatakan baha hampir 0+' anak dapat mengendalikan kandung kemihnya saat siang hari yaitu pada usia 3 tahun. 4ekitar 0+' anak biasanya berhenti mengompol pada usia -6 tahun% sementara yang lainnya baru bisa melakukan beberapa tahun kemudian (@ilbert% $++0). ,enurut 4upartini ($++&)% sukses tidaknya toilet training tergantung pada kesiapan yang ada pada diri anak dan orang tua. ;haley dan ;ong dalam #idayat ($++0) mengatakan% ada beberapa tanda anak mampu mengontrol rasa ingin berkemih dan defekasi antara lain yaitu kesiapan sik% mental% dan kesiapan psikologis. 4edangkan kesiapan orang tua itu sendiri antara lain yaitu mengenal kesiapan anak untuk berkemih dan defekasi% menyediakan aktu% dan tidak mengalami kon>ik atau stres kekeluargaan. ,enurut
sesekali enkopresi (mengompol) dalam masa toilet training itu merupakan hal yang normal. !pabila anak berhasil melakukan toilet training maka orang tua dapat memberikan pujian dan jangan menyalahkan apabila anak belum dapat melakukan dengan baik. ,engajarkan toilet training pada anak memerlukan beberapa tahapan seperti membiasakan menggunakan toilet pada anak untuk buang air% dengan membiasakan anak masuk ke dalam ;< anak akan *epat lebih adaptasi. !nak juga perlu dilatih untuk duduk di toilet meskipun dengan pakaian lengkap dan jelaskan kepada anak kegunaan toilet. Aakukan se*ara rutin kepada anak ketika anak terlihat ingin buang air (
orang tua kepada anak. Komunikasi adalah suatu interaksi dan transaksi yang digunakan oleh manusia dalam menerima dan memberi pesan (9usmi% $++0). Komunikasi orang tua yang terlalu lemah ataupun terlalu keras akan mempengaruhi tindakan anak dalam melakukan toilet training. Komunikasi dua arah yang menghasilkan timbal balik dari anak adalah komunikasi yang dianggap baik. Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia. Cntuk itu memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang men*akup ketrampilan intelektual% tehnik dan interpersonal yang ter*ermin dalam perilaku caring atau kasih sayang dalam berkomunikasi dengan orang lain (De% $+). Dari studi pendahuluan melalui aan*ara pada tanggal mei $+3 di Desa Tegalglagah 9; +% di dapatkan + sampel yang mempunyai anak umur 3-6 tahun% 6 orang tua diantaranya tidak menemani dan mendampingi anak saat anak hendak 5!585!K.% dan anak belum berhasil dalam toilet training% danmasih 5!585!K di *elana% tetapi anak berhasil dalam toilet training (latihan toilet) ditandai dengan kekamar mandi sendiri ketika 5!585!K. 4edangkan & orang tua yang menemani dan mendampingi anak saat anak hendak 5!585!K ke kamar mandi,$ anak berhasil dalam toilet training,sedangkan$ diantaranya masih5!5 / 5!Kdi *elana. Dari data tersebut ada B anak mereka yang masih mengalami 5!K dan 5!5 di *elana. 5erdasarkan data dan fenomena tentang teknik komunikasi dalam toilet training masih banyak yang belum berhasildalam toilet training% &
maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang #ubungan !ntara Komunikasi :rang Tua tentang Toilet Trainingdengan Keberhasilan !nak Csia Prasekolah (3-6 Tahun) dalam melakukan Toilet Training Di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebesE.
. Pengertian komunikasi !dabeberapa pengertian mengenai komunikasi yang dikemukakan para ahli.Dimana masing-masing pengertian tersebut kebanyakan lebih didasarkan atas pendapat dan pengalaman serta latar belakang dari ahli yang bersangkutan.!da yang mengartikan komunikasi se*ara khusus dengan mengaitkan pada kondisi tertentu% misalnya komunikasi keluarga% komunitas% psikolog% mamajemen dan juga komunikasi keperaatan. Kebanyakan para ahli mendenisikan komunikasi se*ara umum yang artinya lebih kepada bagaimana proses komunikasi berlangsung. ,*
!1 Perumusan Permasalahan 5erdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah peneliti yaitu !dakah #ubungan !ntara Komunikasi :rang Tua Tentang Toilet Trainingdengan Keberhasilan !nak usia Prasekolah (3-6 Tahun) dalam ,elakukan Toilet Training Di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebesFE. 21 Tuuan Penelitian Cntuk mengetahui #ubungan !ntara Komunikasi :rang Tua tentang Toilet Training dengan Keberhasilan !nak Csia Prasekolah (3-6 Tahun) dalam ,elakukan Toilet Training Di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes. D1 Man4aat Penelitian . Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan sebagai bahan e"aluasi padamahasisa dalam menerapkan teori tentang komunikasi orang tua kepada anak usia prasekolah (3-6 tahun) tentangtoilet training. Cntukmenambahpengeta huandanaasantentang toilettraining dan dapat dijadikan sumberinformasi untuk penangan anak yang masih mengalami keterlambatan dalam perkembangan khususnya masalah dalam 5!K dan 5!5 di *elana. !A! T/5AUA/ PU+TAKA
$. 5entuk komunikasi
A1 Komunikasi
Gndi"idu mengirimkan pesan dalam *ara-*ara "erbal dan non-"erbal yang saling bersinggungan ketika terjadi interaksi.Pada aktu bi*ara orang mengekspresikan diri melalui gerakan% nada dan suara% ekspresi ajah dan penampilan umum.
baha pada usia ini anak masih belum fasih dalam berbi*ara. . Teknik komunikasi dengan anak Komunikasi pada anak merupakan bagian penting dalam membangun keper*ayaan diri kita dengan anak. ,elalui komunikasi akan terjalin rasa per*aya% rasa kasih sayang% dan selanjutnya anak akan merasa memiliki suatu penghargaan pada dirinya. Dalam tinjauan ilmu keperaatan anak% anak merupakan seseorang yang membutuhkan suatu perhatian dan kasih sayang sebagai kebutuhan khusus anak yang dapat dipenuhi dengan *ara komunikasi baik se*ara "erbal maupun non"erbal yang dapat menumbuhkan keper*ayaan pada anak sebingga tujuan komunikasi dapat ter*apai (#idayat% $++0). a. ,elalui orang lain atau pihak ketiga b. 5er*erita *. ,enfasilitasi d. 5iblioterapi e. ,eminta untuk menyebutkan keinginan f. Pilihan pro dan kontra g. Penggunaan skala h. ,enulis i. ,enggambar j. 5ermain 6. Teknik Komunikasi dengan orang tua anak Komunikasi dengan orang tua adalah salah satu% hal yang penting dalam peraatan anak% mengingat pemberian asuhan keperaatan pada anak selalu melibatkan peran orang tua dan yang memiliki peranan penting dalam mempertahankan komunikasi dengan anak. Cntuk mendapatkan informasi tentang anak sering kita mengobser"asi se*ara langsung atau berkomunikasi dengan orang tua. !da beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam berkomunikasi dengan orang tua% diantaranya a. !njurkan orang tua untuk berbi*ara b. !rahkan ke fokus
a. Komunikasi "erbal b. Komunikasi non-"erbal 3. Komponen dalam komunikasi #idayat ($++0) mengatakan% komunikasi dapat terjadi bila prosesnya dapat berjalan dengan baik. Proses komunikasi yang dimaksud di sini adalah pengirim pesan (informasi)% penerus pesan% pesan itu sendiri% media% dan umpan balik. Proses tersebut merupakan suatu komponendalam komunikasi yang satu dengan lainnya saling berhubungan% di antara komponen dalam komunikasi adalah sebagai berikut a. Pengirim pesan b. Penerima pesan *. Pesan d. ,edia e. Cmpan balik &. Komunikasi dengan anak usia prasekolah Komunikasi dengan anak usia Pada anak usia ini anak sudah mampu menguasai sembilan ratus kata dan banyak kata-kata digunakan seperti mengapa% apa% kapan dan sebagainya. Komunikasi pada usia tersebut sangat egosentris% rasa ingin tahunya sangat tinggi% inisiatifnya tinggi% kemampuan bahasa mulai meningkat% mudah merasa ke*ea dan rasa bersalah karena tuntutan tinggi% setiap komunikasi harus berpusat pada dirinya% takut terhadap ketidaktahuan dan perlu diingat
6
*. ,endengarkan d. Diam e. Hmpati f. ,eyakinkan kembali g. ,erumuskan kembali h. ,emberi petunjuk kemungkinan apa yang terjadi i. ,enghindari hambatan d alam komunikasi B. Tahapan dalam komunikasi dengan anak Dalam melakukan komunikasi pada anak terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum mengadakan komunikasi se*ara langsung% tahapan ini dapat melliputi tahap aal (pra interaksi)% tahap perkenalan atau orientasi% tahap kerja dan tahap terakhir yaitu tahap terminasi. a. Tahap pra interaksi b. Tahap perkenalan atau orientasi *. Tahap kerja d. Tahap terminasi
terhadap objek tertentu untuk dapat menghasilkan pengetahuan dan keterampilan. ,enurut otoatmodjo ($++3)% membagi pengetahuan dalam 6 tingkatan di antaranya tahu% memahami% aplikasi% analisis% sintesis% e"aluasi. ) Tahu (kno) $) ,emahami (*omprehension) 3) !plikasi (appli*ation) &) !nalisis (analysis) ) 4intesis (synthesis) 6) H"aluasi (e"aluation) *. 4ikap d. Csia tumbuh kembang e. 4tatus kesehatan anak f. 4istem sosial g. 4aluran h. Aingkungan 5. Toilet Training . Pengertian toilet training Toilet training adalah upaya orang tua melatih anak mengurus dirinya sendiri saat hendak buang air ke*il (bak) maupun buang air besar (5!5) (H"eline% $++).Toilet training merupakan proses pengajaran untuk mengontrol buang air besar (5!5) dan buang air ke*il (5!K) se*ara benar dan teratur (
. =aktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dengan anak ,enurut #idayat ($++0)% dalam proses komunikasi kemungkinan ada hambatan selama komunikasi% karena selama proses komunikasi melibatkan beberapa komponen dalam komunikasi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan% pengetahuan% sikap% usia tumbuh kembang% status kesehatan anak% sistem sosial% saluran% dan lingkungan.
a. Pendidikan b. Pengetahuan ,enurut Tauk ($++B)% pengetahuan merupakan pengindraan manusia% atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata% hidung% telinga% dan lain sebagainya). Aebih lanjut menurut #idayat ($++0)% pengetahuan merupakan proses belajar dengan menggunakan pan*a indera yang dilakukan seseorang B
sehingga tidak sembarang membuang hajatnya. ,engajari anak untuk menggunakan toilet membutuhkan aktu% pengertian% dan kesabaran.Iang paling penting di ingat adalah orang tua tidak bisa mengharapkan dengan *epat anak langsung bisa menggunakan toilet (#idayat% $++0). $. Tahapan toilet training ,engajarkan anak toilet training memerlukan beberapa tahapan seperti membiasakan menggunakan toilet pada anak untuk buang air% dengan membiasakan anak masuk ke dalam ;< anak akan *epat lebih adaptasi. !nak juga perlu dilatih untuk duduk di toilet meskipun dengan pakaian lengkap dan jelaskan kepada anak kegunaan toilet.Aakukan se*ara rutin kepada anak ketika anak terlihat ingin buang air. !nak dibiarkan duduk di toilet pada aktu-aktu tertentu setiap hari% terutama $+ menit setelah bangun tidur dan seusai makan% ini bertujuan agar anak dibiasakan dengan jadal buang airnya. !nak sesekali enkopresi (mengompol) dalam masa toilet training itu merupakan hal yang normal. !nak apabila berhasil melakukan toilet training maka orang tua dapat memberikan pujian dan jangan menyalahkan apabila anak belum dapat melakukan dengan baik (
Perlu kerjasama yang baik dari orang tua dan anak agar proses ini menyenangkan untuk kedua belah pihak. 4etiap anak membutuhkan aktu yang berbeda-beda dan bila saatnya tiba% anak akan dapat melakukannya. a. Tanda-tanda anak siap memulai latihan 4emakin siap sik mental anak untuk toilet training maka semakin mudah dan *epatnya proses ini berjalan. 5eberapa tanda anak sudah siap adalah ) 4aat sedang buang air ke*il atau besar% anak akan berhenti bermain% diam berdiri% melihat kepada orang tua% mukanya menjadi merah% dan bahkan men*oba memberitahu apa yang sedang terjadi dengan mengatakan EpipisE atau kata-kata dalam bahasanya sendiri. $) ?ika mengompol% anak akan diam dan memandangi genangan air yang dibuatnya. 3) !nak tidak mengompol selama beberapa jam (3-& jam)% hal ini menunjukkan kapasitas dan kontrol kandung kemihnya semakin baik. &) !nak tidak membasahi popoknya8mengompol saat orang tua melihatnya bangun tidur di pagi hari atau siang hari. ) 5ila anak masih menggunakan popok sehari-hari% dia merasakan tidak nyaman dan meminta ganti jika popoknya terasa kotor (setelah 5!585!K). 6) !nak mengerti apa yang dibi*arakan saat orang tua menjelaskan kegunaan toilet dan menunjukkan *ara menggunakan toilet. B) !nak bersedia untuk men*oba duduk di toilet alaupun belum benar-benar menggunakannya. ) !nak ingin meniru tindakan orang tua saat menggunakan toilet. 0) !nak dapat menarik dan menurunkan *elananya sendiri. b. Perhatikan tanda-tanda ketika anak akan 5!5 atau 5!K
4ears ($++B) mengatakan% *ermati tanda-tanda eksternal yang menunjukkan baha anak merasakan tekanan dari dalam berjongkok% memegang *elana% menyilangkan kakiJ ajah yang tampak sedang mengejan dan menyeringaiJ dan mundur ke pojok atau belakang sofa.Tanda-tanda ini mengatakan baha anak sudah men*apai perkembangan yang *ukup matang untuk menyadari hal yang sedang terjadi di dalam tubuhnya. 4edangkan menurut
misalnya poopoo untuk buang air besar (5!5) dan peepee untuk buang air ke*il (5!K). :rang tua dapat memperlihatkan penggunaan toilet pada anak sebab pada usia ini anak *epat meniru tingkah laku orang tua. :rang tua hendaknya segera mungkin mengganti *elana anak bila basah karena enkopresi (mengompol) atau terkena kotoran.?angan lupa memberi pujian jika anak mampu mengendalikan dorongan buang air. 4elain itu ada juga persiapan dan peren*aan yang lain seperti
) ,endiskusikan tentang toilet training dengan anak :rang tua bisa menunjukkan baha pada anak ke*il memakai popok dan pada anak besar memakai *elana dalam. :rang tua juga bisa memba*akan *erita tentang *ara yang benar dan tepat ketika buang air. $) ,enunjukkan penggunaan toilet :rang tua harus melakukan sesuai jenis kelamin anak (ayah dengan anak laki-laki dan ibu dengan anak perempuan).:rang tua juga bisa meminta kakaknya untuk menunjukkan padaadiknya bagaimana menggunakan toilet dengan benar (disesuaikan juga dengan jenis kelamin). 3) ,embeli pispot yang sesuai dengan kenyamanan anak Pispot ini digunakan untuk melatih anak sebelum ia bisa dan terbiasa untuk duduk di toilet. !nak bila langsung menggunakan toilet orang deasa% ada kemungkinan anak akan takut karena lebar dan terlalu tinggi untuk anak atau tidak merasa nyaman. Pispot disesuaikan dengan kebutuhan anak% diharapkan dia akan terbiasa dulu buanng air di pispotnya baru kemudian diarahkan ke toilet sebenarnya. :rang tua saat bisa menyesuaikan dudukan pispotnya atau bisa memilih arna% gambar atau bentuk yang ia sukai. 0
&) Pilih d an ren*anakan m etode reard untuk anak 4uatu proses panjang dan tidak mudah seperti toilet training ini% seringkali dibutuhkan suatu bentuk reard atau reinfor*ement yang bisa menunjukkan kalau ada kemajuan yang dilakukan anak dengan sistem reard yang tepat. !nak juga bisa melihat sendiri kalau dirinya bisa melakukan kemajuan dan bisa mengerjakan apa yang sudah terjadi tuntutan untuknya sehingga hal ini akan menambah ras mandiri dan per*aya dirinya. :rang tua bisa memilih metode peluk *inta serta pujian di depan anggota keluarga yang lain ketika dia berhasil melakukan sesuatu atau mungkin orang tua bisa menggunakan sistem stiker8bintang yang ditempelkan dibagian keberhasilanE anak. *. Proses toilet training 4etelah orang tua sudah melakukan $ langkah di atas maka bisa masuk ke langkah selanjutnya yaitu toilet training. Proses toilet training ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu ) ,embuat jadal untuk anak :rang tua bisa menyusun jadal dengan mudah ketika orang tua tahu dengan tepat kapan anaknya biasa buang air besar (5!5) atau buang air ke*il (5!K). :rang tua bisa memilih aktu selama & kali dalam sehari untuk melatih anak yaitu pagi% siang% sore dan malam bila orang tua tidak mengetahui jadal yang pasti 5!K (buang air ke*il) atau 5!5 (buang air besar) anak. $) ,elatih anak untuk duduk di pispotnya :rang tua sebaliknya tidak memupuk impian baha anak akan segera menguasai dan terbiasa untuk duduk di pispot dan buang air. !alnya anak dibiasakan dulu untuk duduk di pispotnya dan *eritakan padanya baha pispot itu digunakan sebagai tempat membuang kotoran. :rang tua bisa memulai memberikan reardnya ketika anak bisa duduk di pispotnya selama $-3 menit misalnya
ketika anak bisa menggunakan pispotnya untuk 5!K maka reard yang diberikan oleh orang tua harus lebih bermakna dari pada yang sebelumnya. 3) :rang tua menyesuaikan jadal yang dibuat dengan kemajuan yang diperlihatkan oleh anak :rang tua harus menyesuaikan jadal yang dibuat dengan kemajuan yang diperlihatkan anak% misalnya anak hari ini pukul +0.++ pagi anak buang air ke*il (5!K) di popoknya maka esok harinya orang tua sebaliknya membaa anak ke pispotnya pada pukul +.3+ atau bila orang tua melihat baha beberapa jam setelah buang air ke*il (5!K) yang terakhir anak tetap kering% baalah dia ke pispot untuk buang air ke*il (5!K). #al yang terpenting adalah orang tua harus menjadi pihak yang pro aktif membaa anak ke pispotnya jangan terlalu berharap anak akan langsung mengatakan pada orang tua ketika dia ingin buang air besar (5!5) atau buang air ke*il (5!K). &) ,embuat bagan untuk anak 5uatlah bagan untuk anak supaya dia bisa melihat sejauh mana kemajuan yang bisa di*apainya dengan stiker lu*u dan arna-arni% orang tua bisa meminta anaknya untuk menempelkan stikertersebut di bagian itu. !nak akan tahu baha sudah banyak kemajuan yang dia buat dan orang tua bisa mengatakan padanya orang tua bangga dengan usaha yang telah dilakukan anak (
hendak 5!5 biasanya berbedabeda.!da yang tiba-tiba menangis% ada yang berdiri dari sudut rumah sambil mengejan% ada yang mukanya memerah sambil mengerutkan ajah% dan sebagainya.Kenalilah tanda-tanda itu pada anak. 5egitu ditemui tanda itu% segera tuntun anak ke kamar mandi dan kerjakan langkah-langkah berikut ) Dudukkan anak dengan nyaman pada toilet atau pispot. Katakanlah padanya baha kloset atau pispot itulah tempat sebenarnya untuk 5!5. $) Cpayakan agar anak segera 5!5 setelah didudukkan. ?angan sampai berlama-lama duduk di toilet atau pispot tanpa mengeluarkan 5!5. 4ebab% ia akan merasa bosan. #al ini% justru menghambat proses toilet training berikutnya. 3) ?angan memarahinya jika ia belum mau atau tidak berhasil 5!5 di toilet atau pispot. ?angan pula membi*arakan ketidakberhasilannya itu dihadapannya. 4ebab% ia akan merasa malu% juga menghambat toilet training berikutnya. &) 5eri apresiasi jika ia berhasil 5!5 di toilet atau pispot dengan lan*ar. Dapat pula mengungkapkan melalui *iuman disertai kata-kata% misalnya%Enah gitu dong. Gni baru anak mama yang pintar. 4ebab% bisa pup (5!5) di tempat yang benarE. ?angan lupa% perlu juga mengajarinya menyiram dan membersihkan kotoranya hingga bersih. 5eritahu anggota keluarga lain% termasuk pengasuh tentang latihan 5!5 yang sedang dijalani anak. Cpayakan mereka mampu melakukan pelatihan pada anak.#al ini demi konsistensi penerapan toilet training pada anak. ?auh-jauh hari sebelum anda mempraktikkan toilet training%akan lebih baik jika ) !nak sering diperlihatkan saat membuang dan membersihkan kotoran dari popok atau *elananya
$) !tau% ajak anak ketika anda sedang menggunakan toilet. 5eri tahu *ara pemakaiannya. b. 5ladder *ontrol (kontrol buang air ke*il85!K) ,erupakan kemampuan anak mengendalikan 5!K% baik menahan maupun melepaskan keinginan 5!K pada tempatnya.Kemampuan menahan 5!K umumnya lebih lambat daripada menahan 5!5. 5iasanya% anak tahan tidak ken*ing selama $ jam pada usia sekitar bulan. 4ebab% daya tampung kantong air seninya telah bertambah. 4elain itu% fungsinya sistem saraf pengontrolnya pun telah semakin baik. 4e*ara umum melatih anak pipis di toilet dapat dilakukan seperti melatihnya 5!5. ) !mati siklus 5!K-nya% seraya mengamati pola minumnya. ,isalnya% ia 5!K dua jam sekali. ,aka% sebelum dua jam perlu mengajaknya ke toilet. 5antu dan ajari anak membuka *elananya. Aalu% minta ia 5!K di toilet. $) ?ika pola 5!K belum teratur% jangan marahi jika ia masih 5!K di *elananya. Ketahuilah% melatih anak 5!K ke toilet dan membersihkan dirinya% relatif lebih mudah daripada melatihnya menahan 5!K. !palagi saat ia dalam keadaan tertidur% dimana anak sering ngompolE. gompol atau enkopresi adalah keluarnya urine tanpa disadari saat tidur.!dakalanya pengertian mengompol juga dipakai untuk merujuk pada anak yang gagal mengontrol pengeluaran urinenya saat terjaga (H"eline% $++). . =aktor-faktor yang ,empengaruhi !nak dalam Toilet Training ,enurut @ilbert ($++3)% faktor-faktor yang mempengaruhi anak dalam toilet training adalah sebagai berikut
a.
=aktor internal
) Kesiapan anak (sik% mental% psikologis) $) @enetik 3) ?enis kelamin Perbedaan jenis kelamin terhadap keberhasila toilet training memiliki ke*enderungan baha anak laki-laki lebih lamban dalam penguasaan kontrol terhadap kandung kemihnya dibandingkan anak perempuan. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor a) 4istem saraf anak laki-laki berkembang lebih lambat daripada anak perempuan yang mulai dapat menguasai keinginan buang air ke*il pada umur bulan% sementara anak laki-laki setelah berusia $$ bulan (@ilbert% $++3). b) !nak laki-laki kurang sensiti" dengan rasa basah di kulit mereka dibandingkan dengan anak perempuan (@ilbert% $++3). *) Peraatan kesehatan yang teratur% tidak hanya pada saat anak sakit% pemeriksaan kesehatan se*ara rutin akan menunjang pada tumbuh kembang anak. !nak yang menderita penyakit menahun% akan terganggu tumbuh kembangnya dan pendidikannya serta akan mengalami stress yang long memory (@ilbert% $++3) b. =aktor Hksternal ) 4osial dan Hkonomi Keluarga $) Tingkat Pengetahuan :rang Tua 3) Pola !suh :rang Tua &) Ketersediaan 4umber-4umber dan =asilitas 6.
dan perkembangan sesuai usia tumbuh kembang anak. 5anyak *ara yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam melatih anak untuk buang air besar dan ke*il% diantaranya a. Teknik Aisan b. Teknik ,odelling B. Tanda-Tanda !nak 5erhasil ,elakukan Toilet Training ,enurut @ilbert ($++3)% tanda-tanda anak berhail melakukan toilet trainingadalah a. Tidak mengompol beberapa jam sehari% minimal 3 sampai & jam b. !nak berhasil bangun tidur tanpa mengompol sedikitpun *. Tahu aktu untuk buang air ke*il dan besar dengan menggunakan kata LpipisL atau LpupL% serta 5!5 dan 5!K menjadi teratur d. 4udah mampu memberitahu bila *elana atau popok sekali pakainya sudah kotor ataupun basah e. 5isa memegang a lat kelamin atau minta ke kamar ke*il sebagai LalarmL baha keinginan 5!K atau 5!5 memanggil <. #ubungan Komunikasi dalam Toilet Training !nak Csia Prasekolah Periode prasekolah mendekati tahun antara 3 dan 6 tahun.!nak-anak menyempurnakan penguasaan terhadap tubuh mereka dan merasa *emas menunggu aal pendidikan formal.5anyak orang menyadari hal ini merupakan masa yang paling menarik untuk orang tua karena anak-anak menjadi kurang negatif% dapat lebih se*ara akurat membagi pemikiran mereka% dan dapat lebih se*ara efektif berinteraksi dan berkomunikasi.!nak-anak memerlukan kesempatan untuk belajar dan latihan keterampilan sik.:rang tua meran*ang kesempatan ini ke dalam pengalaman anak-anak sehari-hari% bergantung pada kemampuan% kebutuhan dan tingkat tenaga mereka% seperti halnya tentang latihan ke toilet untuk buang air besar (5!5) dan buang air ke*il (5!K) (Perry dan Potter% $++). $
5uang air besar (5!5) dan air ke*il (5!K) bukanlah suatu masalah besar% namun bagi anak-anak% mandiri untuk bisa 5!5 dan 5!K hal yang patut dia*ungi jempol. ,inimal anak bisa memberi tanda-tanda saat akan5!K atau 5!5.
kemudian anak diajarkan toilet training menggunakan boneka. :rang tua memberikan *ontoh leat boneka kemudian orang tua meminta anak untuk menirukan proses toilet training dengan boneka se*ara berulang-ulang dan anak diajarkan untuk memberi pujian pada boneka (
K.,A/KA K.,5A P./.0TA/ !1 KerangkaTeori
3. 5erkomunikasi menggunakan alat bantu !nak telah memperlihatkan kesiapannya untuk latihan buang air% 3
,HT:DH PHHAGTG! !.DesainPenelitian Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif. ,enurut ursalam ($++)% deskriptif korelatifadalah penelitian8penelaahan hubungan antara dua "ariabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek. ?enis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan *ross se*tional. ,enurut otoatmodjo ($++)% pendekatan *ross se*tional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek melalui pendekatan% obser"asi% atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approa*h). !rtinya% tiap subjek penelitian hanya diobser"asi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau "ariabel subjek
5agan $. Kerangka Teori 4umber #idayat ($++0)% !rani ($++$)%
D1 Hi"otesis Penelitian !da #ubungan !ntara Komunikasi :rang Tua Tentang ToiletTraining Dengan Keberhasilan !nak Csia Prasekolah (3-6 Tahun) Dalam ,elakukan ToiletTraining di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes.
pada saat pemeriksaan. 5. Populasidan4ampelPenelitian . Populasipenelitian ,enurut otoatmodjo ($++)% populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua dan anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Desa
.1 De7nisi O"erasional 5!5 GM &
Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes Tahun $+3 yang berjumlah 3&3anak. $. 4ampelPenelitian 4ampel adalah subset (bagian) populasi yang diteliti (4astroasmoro% $++$)% sedangkan menurut !NiN ($++3)% sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian di Desa Tegalglagah sebesar 3&3 O $+' sampel yaitu ada 6 sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah kuota sampling dimana sampel diam bila sesuai jumlah perhitungan yang ditetapkan. Cntuk itu penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. a. Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah kriteria atau *iri-*iri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (otoatmodjo% $++) Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ) :rang tua yang mempunyai anak usia prasekolah (3-6 tahun) $) 5ersedia menjadi responden b. Kriteria eksklusi Kriteria eklusi adalah *iri-*iri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel (otoatmodjo% $++). Kriteria eklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ) :rang tua yang memiliki anak yang mengalami gangguan sik (*a*at) yang setiap kebutuhan di bantu oleh orang lain $) :rang tua yang memiliki anak yang mengalami gangguan mental atau gangguan psikologis 3) :rang tua tidak mempunyai toilet &) :rang tua yang memiliki anak yang sedang sakit atau sedang dalam terapi pengobatan baik di rumah sakit ataupun di rumah
<. Tempatdan ;aktu Penelitian Penelitian ini dilakukan Di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes. ;aktu penelitian dilaksanakan pada tanggal $0-3 !gustus$+3. D. TeknikPengumpulan Data . 4umber data ?enis data yang digunakan adalah data primer. ,enurut otoatmodjo ($++)% data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden ataupun dari sumber pertama. Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan datanya dari kuesioner yang berisi tentang komunikasi orang tua dengan keberhasilan anak usia prasekolah (3-6 tahun) dalam
toilet training. $. !lat pengumpulan data !lat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu kuesioner atau angket. ,enurut otoatmodjo ($++)% kuesioner adalah sebagian daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik% sudah matang% dimana responden tinggal memberikan jaaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu. Gnstrument dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket
sebanyak 0 pertanyaan dengan bentuk pertanyaan positif dan negatif.
Kuesioner dikatakan "alid jika rhitungrtabel (otoatmodjo% $++). #asil uji "aliditas dilakukan kepada $+ responden pada ibu yang mempunyai anak usia 3-6tahun di Desa Petunjungan Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes didapatkan r hitung antara r tabel pada n/ $+ adalah +%&&& jadi rhitungrtabel berarti "ariabel alat ukur dapat dinyatakan "alid. Dari hasil uji "aliditas diperoleh + item "alid dengan nilai r hitung terletak antara +%6&-+%B. Dan 0 item "alid dengan nilai hitung terletak antara +%6+-+%B3. Terlihat baha nilai-nilai ini lebih besar dari r tabel +%&&&% ini menunjukan baha 0 item dinyatakan "alid. b. Cji 9eabilitas 9eabilitas adalah suatu *ara untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur dapat diper*aya atau dapat diandalkan. #al ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama (otoatmodjo% $++). Pengukuran reabilitas dapat menggunakan rumus !lpha
Keterangan K jumlah item QRb$ jumlah "arian total
6
skor
R$t jumlah responden untuk item Cji instrumen ini dikatakan reliabel jika nilai r hitung atau hasil nilai alpha lebih besar dari r tabel (!rikunto% $++6). #asil *oba instrumen di dapatkan r hitung antara. ilai r tabel pada n / $+ adalah +%6+% jadi nilai rhitungrtabel berarti dapat dinyatakan reliabel. 5erdasarkan hasil uji reliabilitas !lpha
tertutup kemudian dilakukan analisa oleh peneliti. Htika Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menjunjung tinggi etika penelitian se*ara umum dengan menghormati manusia sebagai subyeknya (ursalam% $++3)% etika yang harus diperhatikan antara lain Aembar Persetujuan (Gnformed
&. ,etode pengumpulan data a. Peneliti meminta surat ijin penelitian kepada Kaprodi 4 Keperaatan 4TGKH4 gudi ;aluyo. b. 4etelah mendapat surat iNin dari Kaprodi 4 Keperaatan 4TGKH4 gudi ;aluyo% mengajukan iNin penelitian kepada Kepala Dinas Kesehatan 5rebes. *. Peneliti mendapat ijin penelitian dari Kepala Dinas Kesehatan 5rebes untuk melakukan penelitian. d. Permohonan ijin penelitian dan koordinasi dengan Kepala Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes dan 5idan Desa. e. Peneliti mengumpulkan data dengan *ara mendatangi kerumah responden. f. Peneliti memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian% *ara pengisian kuesioner dan meminta partisipasinya untuk memberikan jaaban. g. 9esponden dipersilahkan untuk menandatangani informed *onsent bila *alon responden bersedia menjadi responden. h. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi sesuai dengan format pertanyaan% dan peneliti mendampingi respondon saat pengisian kuesioner. i. Kuesioner yang telah diisi% kemudian dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya% disimpan dalam le
Kerahasiaan (
B
Pengolahan Data ,enurut 5udiarto ($++$)% pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut Hditing Hditing dilakukan untuk mengetahui data sudah diisi dengan benar sesuai petunjuk pengisian. Pada tahap ini semua data diperiksa% sehingga apabila ada pernyataan yang belum diisi atau kesalahan penulisan% masalah tersebut dapat ditanyakan kepada responden Pada penelitian ini data yang diperolah diteliti kembali hal-hal sebagai berikut Kelengkapanjaaban yang diberikan Tulisan-tulisanpada data yang terteradalamkuesionerharusdapatdib a*a Kejelasanmaknajaaban Kesesuaianjaabansatusama lain Keseragamansatuan data 4*oring ,emberikan skor atau nilai pada masing-masing jaaban responden. Cntuk jaaban "ariabel komunikasi orang tua tentang toilet trainingdikatakan dalam kategori 5aikE jika skor antara $6-&+%
pada pertanyaan negatif% jaaban 4elaluE diberi skor % 4eringE diberi skor $% Kadang-kadangE diberi skor 3 dan Tidak pernahE diberi skor &.
terpisah dengan *ara membuat tabel distribusi frekuensi dari masingmasing "ariabel (otoatmodjo% $++). Dalam analisis ini hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk presentase dan distribusi frekuensi dari tiap "ariabel% yaitu "ariabel bebas (komunikasi orang tua tentang toilet training) dan "ariabel terikat (keberhasilan anak usia prasekolah (3-6 tahun) dalam melakukan toilet training. !nalisa bi"ariat Iaituanalisis yang dilakukanterhadapdua"ariabel yang didugaberhubungandanberkorelasi (otoatmodjo% $++$).!nalisisbi"ariatmenganalisishu bungankomunikasi orang tuatentang toilet training dengankeberhasilananakusiaprasekol ah (3-6 tahun) dalammelakukantoilet
"ariabel akan makin kuat% sedangkan angka korelasi makin mendekati + maka korelasi $ "ariabel makin lemah. 4edangkan tanda minus dan positif pada nilai korelasi menyatakan sifat hubungan. ?ika nilai korelasi bertanda minus% berarti hubungan diantara kedua tabel bersifat searah. 4edangkan nilai korelasi bertanda plus% berarti hubungan diantara kedua tabel bersifat berlaanan arah. Ketentuan menentukan hubungan antar "ariabel adalah dengan melihat nilai U (tau) dan p "alue% dimana bila nilai U hitung V dari nilai U tabel atau p "alue1 (2 / +%+) maka #o ditolak yang berarti ada hubungan antara komunikasi orang tua tentang toilettraining dengan keberhasilan anak usia prasekolah (3-6 tahun) dalam melakukan toilettraining di desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes. !A! 8 HA+0 P./.0TA/ 5ab ini membahashasil penelitian tentang hubungan antara komunikasi orang tua tentang toilet training dengan keberhasilan anak usia prasekolah (3-6 tahun) dalam melakukan toilet training di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes%sedangkansebagai respondennya adalah para orangtua yang mempunyai anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes.#asil penelitian ini terdiri dari analisis uni"ariat dan analisis bi"ariat.
training. !nalisa bi"ariat ini menggunakan Kendal Tau karena datanya berbentuk ordinal dengan ordinal.
Koesien korelasi ranking Kendall Tau *o*ok digunakan sebagai ukuran korelasi dengan jenis data yang sama dengan data dimana koesien korelasi ranking spearman dapat digunakan% artinya jika sekurangkurangnya ter*apai pengukuran ordinal dari tabel S dan I. ilai korelasi yang dihasilkan berkisar antara - sampai dengan . !ngka pada nilai korelasi menunjukan keeratan hubungan antara $ "ariabel Iang diuji. ?ika angka korelasi makin mendekati % maka korelasi $
!. Karakteristik 9esponden . ?enis Kelamin !nak Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin anak disajikan pada tabel . berikut ini. Tabel . Distribusi =rekuensi 5erdasarkan ?enis Kelamin !nak Csia Prasekolah (3-6 tahun) di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes% $+3 0
5erdasarkan tabel .3% dapat diketahui baha dari 6 responden orangtua yang memiliki anak usia prasekolah di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes% sebagian besar bekerja sebagai petani% yaitu sejumlah &3 orang (63%$'). 5. !nalisis Cni"ariat . Pengetahuan Komunikasi :rangtua tentang Toilet Training Distribusi frekuensi berdasarkan komunikasi orangtua tentang toilet training disajikan pada tabel .&berikut ini. Tabel .& Distribusi =rekuensi 5erdasarkan Komunikasi :rangtua tentang Toilet Training pada !nak Csia Prasekolahdi Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes% $+3
5erdasarkan tabel .% dapat diketahui baha dari 6 responden anak usia prasekolah di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes% lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan% yaitu sejumlah 36 anak ($%0').
$. Pendidikan :rangtua Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan orangtua disajikan pada tabel .$ berikut ini. Tabel .$ Distribusi =rekuensi 5erdasarkan Pendidikan :rangtua yang ,emiliki !nak Csia Prasekolah (3-6 tahun) di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes% $+3
5erdasarkan tabel .&% dapat diketahui baha komunikasi orangtua tentang toilet training pada anak usia prasekolah di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes% paling banyak dalam kategori kurang% yaitu sejumlah $6 orang (3%$'). $. Keberhasilan !nak dalam ,elakukan Toilet Training Distribusi frekuensi berdasarkan keberhasilan anak dalam melakukan toilet training disajikan pada tabel . berikut ini. Tabel . Distribusi =rekuensi 5erdasarkan Keberhasilan !nak dalam ,elakukan Toilet Training pada !nak Csia Prasekolahdi Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes% $+3 5erdasarkan tabel .% dapat diketahui baha sebagian besar anak usia prasekolah (3-6 tahun) di di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes belum berhasil dalam melakukan toilet
5erdasarkan tabel .$% dapat diketahui baha dari 6 responden orangtua yang memiliki anak usia prasekolah di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes% lebih banyak yang berpendidikan 4,P% yaitu sejumlah 3$ orang (&B%'). 3. Pekerjaan :rangtua Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan orangtua disajikan pada tabel .3 berikut ini. Tabel .3 Distribusi =rekuensi 5erdasarkan Pekerjaan :rangtua yang ,emiliki !nak Csia Prasekolah (3-6 tahun) di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes% $+3
$+
training% yaitu (%').
sejumlah &+ anak
sebagian besar telah berhasil dalam melakukan toilet training sejumlah 6 anak (+%+'). 5erdasarkan uji Kendall Tau didapat nilaikorelasi = 0,495 dengan p-value0,000. Oleh karena p-value = 0,000< α (0,05), maka Ho diolak, dan di!impulkan baha ada hubungan
yang signikan antara komunikasi orangtua tentang toilet training dengan keberhasilan anak usia prasekolah (3-6 tahun) dalam melakukan toilet training di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes. Karena = 0,495 "eranda maka hubungan ini memiliki arah positif% yang artinya jika komunikasi orangtua semakin baik maka anak akan semakin berhasil dalam melakukan toilet trainng.
<. !nalisis 5i"ariat !nalisis bi"ariat padabagian ini disajikan untuk menganalisishubungan antara komunikasi orang tua tentang toilet training dengan keberhasilan anak usia prasekolah (3-6 tahun) dalam melakukan toilet training di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes.Cntuk mengetahui hubungan ini digunakan uji Kendall Tau dimana hasilnya disajikan berikut ini. Tabel .6 #ubungan antara Komunikasi :rangtua tentang Toilet Training dengan Keberhasilan !nak Csia Prasekolah (3-6 tahun) dalam ,elakukan Toilet Training di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes% $+3
!A! 8 P.M!AHA+A/ !. Komunikasi :rangtua tentang Toilet Training di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes 5erdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel .&% dapat diketahui baha komunikasi orangtua tentang toilet training pada anak usia prasekolah di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes% dalam kategori kurang% yaitu sejumlah $6 orang (3%$')% dalam kategori *ukup sejumlah $$ orang (3$%&')% dan dalam kategori baik sejumlah $+ orang ($0%&'). #al ini dapat disimpulkan baha komunikasi orangtua tentang toilet training pada anak usia prasekolah di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes% paling banyak dalam kategori kurang. Kurangnya komunikasi orangtua tentang toilet training pada anak prasekolah di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes dikarenakan pendidikan orangtua yang kurang% yang mana dari hasil karakteristik responden didapatkan baha sebagian besar orangtua anak usia
5erdasarkan tabel .6% dapat diketahui baha anak dengan komunikasi orangtua tentang toilet training dalam kategori kurang sebagian besar belum berhasil dalam melakukan toilet training sejumlah $$ anak (&%6')% sedangkan anak dengan komunikasi orangtua tentang toilet training dalam kategori *ukup sebagian besar juga belum berhasil dalam melakukan toilet training sejumlah & anak (63%6')% dan anak dengan komunikasi orangtua tentang toilet training dalam kategori baik $
prasekolah di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes berpendidikan rendah 4D orang ($$%') dan 4,P 3$ orang (&B%'). Pendidikan yang rendah ini menyebabkan kurangnya orangtua dalam menerima informasi yang datang dari luar khususnya tentang bagaimana berkomunikasi yang baik dalam mengajarkan toilet training kepada anak. Pendidikan merupakan penuntun manusia untuk berbuat dan mengatasi kehidupannya yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. 4ebagaimana umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi dan makin bagus pengetahuan yang dimiliki sehingga penggunaan komunikasi dapat se*ara efektif akan dapat dilakukannya.4ebaliknya% pendidikan yang rendah membuat indi"idu terlambat dalam menerima segala informasi% sehingga dalam menerapkan komunikasi kepada anak menjadi kurang optimal. Komunikasi pada anak merupakan bagian penting dalam membangun keper*ayaan diri dengan anak. ,elalui komunikasi akan terjalin rasa per*aya% rasa kasih sayang% dan selanjutnya anak akan merasa memiliki suatu penghargaan pada dirinya. Dalam tinjauan ilmu keperaatan anak% anak merupakan seseorang yang membutuhkan suatu perhatian dan kasih sayang sebagai kebutuhan khusus anak yang dapat dipenuhi dengan *ara komunikasi baik se*ara "erbal maupun non"erbal yang dapat menumbuhkan keper*ayaan pada anak sehingga tujuan komunikasi dapat ter*apai (#idayat% $++0). ;ong ($++) mengemukakan% dalam komunikasi dengan anak% komponen non "erbal pada proses komunikasi menunjukkan pesan yang paling penting. !nak akan sangat aspada terhadap lingkungan sekitar dan memaknai setiap sikap dan gerakan
tubuh yang ditampilkan% terutama anak sangat muda. Komunikasi orangtua tentang toilet training merupakan suatu proses penyampaian pesan dari orang tua kepada anak yang berupa mengenali tanda-tanda anak ketika anak hendak 5!585!K dan langsung diajak atau diajarkan ke toilet. Komunikasi ini sangat penting karena bagi anak keluarga merupakan orang terdekat. :rang tua adalah orang deasa yang selalu bersama dan anak akan selalu bersandar dengan mereka. Kedekatan orang tua dengan anak bisa didapatkan dengan komunikasi. ,enurut (De% $+)% komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan indi"idu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Pada tahapan toilet training komunikasi yang baik sangat berpengaruh pada perkembangan anak kedepannya. 5. Keberhasilan !nak Csia Prasekolah (3-6 tahun) dalam ,elakukan Toilet Training di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kab. 5rebes 5erdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel .% dapat diketahui baha anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes yang belum berhasil dalam melakukan toilet training sejumlah &+ anak (%')% dan yang berhasil sejumlah $ anak (&%$'). Gni menunjukkan baha sebagian besar anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes yang belum berhasil dalam melakukan toilet training. 5elum berhasilnya anak usia prasekolah di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes dalam melakukan toilet training bisa disebabkan oleh pekerjaan orangtua terutama pekerjaan ibu% dimana dari hasil karakteristik responden sebagian besar orangtua baik ayah maupun ibu di Desa Tegalglagah Ke*. $$
5ulakamba Kab. 5rebes dalam kesehariannya sibuk bekerja sebagai petani sejumlah &3 orang (63%$'). 4uatu pekerjaan orangtua terutama ibu mempunyai akan berpengaruhterhadap penerapan toilet training se*ara dini pada anak usia toddler% dimana pekerjaan ibu dapat menyita aktu ibu untuk melatih anak melakukan toilet training se*ara dini sehingga akan berdampak pada terlambatnya anak untuk mandiri melakukan toileting. 4elain itu% kasih sayang dan perhatian ibu juga mempengaruhi kualitas dalam kemampuan toiletinganak se*ara dini% dimana ibu yang perhatian akan memantau perkembangan anak% maka akan berpengaruh lebih *epat dalam melatih anak usia prasekolah melakukan toilet training se*ara dini. Dengan dukungan perhatian ibu maka anak lebih berani atau termoti"asi untuk men*oba karena mendapatkan perhatian dan bimbingan (4afaria% $++&). #al ini sesuai dengan pendapat @ilbert ($++3)% semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua akan semakin menunjang terhadap pola pengasuhan toilet training. Pendidikan yang baik dari orang tua dapat menerima segala informasi dari luar% terutama pengetahuan tumbuh kembang% pengasuhan anak yang baik% peraatan yang kesehatan pada anaknya% pendidikannya dan sebagainya.5egitupun sebaliknya% rendahnya pendidikan orangtua% berpengaruh terhadap kurangnya orangtua dalam menerima informasi dari luar khususnya tentang pengasuhan dan peraatan anak. 4upartini ($++&)% sukses tidaknya toilet training tergantung pada kesiapan yang ada pada diri anak dan orang tua. ;haley dan ;ong dalam #idayat ($++0) mengatakan% ada beberapa tanda anak mampu mengontrol rasa ingin berkemih dan defekasi antara lain yaitu kesiapan sik% mental% dan kesiapan
psikologis. 4edangkan kesiapan orang tua itu sendiri antara lain yaitu mengenal kesiapan anak untuk berkemih dan defekasi% menyediakan aktu% dan tidak mengalami kon>ik atau stres kekeluargaan. ,enurut
$3
<. #ubungan antara Komunikasi :rangtua tentang Toilet Training dengan Keberhasilan !nak Csia Prasekolah (3-6 Tahun) dalam ,elakukan Toilet Training di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes 5erdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel .6% dapat diketahui baha anak dengan komunikasi orangtua tentang toilet training dalam kategori kurang sebagian besar belum berhasil dalam melakukan toilet training sejumlah $$ anak (&%6'). #al ini dikarenakan anak yang kurang mendapat perhatian dan komunikasi yang kurang dari orangtua akan bersikap seenaknya sendiri saat 5!K atau 5!5% misalnya 5!K di *elana atau di sembarang tempat% dan ini dikhaatirkan bisa menjadi kebiasaan dari sang anak dan mengakibatkan ketidakberhasilan dalam melakukan toilet training. 4edangkan anak dengan komunikasi orangtua tentang toilet training dalam kategori baik sebagian besar telah berhasil dalam melakukan toilet training sejumlah 6 anak (+%+').Gni karena anak yang mendapat komunikasi yang baik dari orangtua% selalu diperhatikan dan dibimbing dalam bertoilet% hal ini menimbulkan rasa per*aya diri bagi anak. ,elalui komunikasi akan terjalin rasa per*aya% rasa kasih sayang% dan selanjutnya anak akan merasa memiliki suatu penghargaan pada dirinya% sehingga tujuan komunikasi dapat ter*apai. 5erdasarkan uji Kendall Tau didapat nilai korelasi = 0,495 dengan p-
jika komunikasi orangtua semakin baik maka anak akan semakin berhasil dalam melakukan toilet training. #asil penelitian ini sesuai dengan pendapat 9usmi ($++0)% baha keberhasilan anak dalam melakukan toilet training dipengaruhi dari komunikasi orang tua kepada anak.Komunikasi adalah suatu interaksi dan transaksi yang digunakan oleh manusia dalam menerima dan memberi pesan. Komunikasi orang tua yang terlalu lemah ataupun terlalu keras akan mempengaruhi tindakan anak dalam melakukan toilet training. Komunikasi dua arah yang menghasilkan timbal balik dari anak adalah komunikasi yang dianggap baik. Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia. Cntuk itu memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang men*akup ketrampilan intelektual% teknik dan interpersonal yang ter*ermin dalam perilaku *aring atau kasih sayang dalam berkomunikasi dengan orang lain (De% $+). 5uang air besar (5!5) dan air ke*il (5!K) bukanlah suatu masalah besar% namun bagi anak-anak% mandiri untuk bisa 5!5 dan 5!K hal yang patut dia*ungi jempol. ,inimal anak bisa memberi tanda-tanda saat akan5!K atau 5!5. Cntuk mendapatkan anak bisa 5!K dan 5!5 se*ara mandiri bukanlah hal mudah% oleh karena itu perlu adanya komunikasi yang baik dan kesabaran dari orangtua untuk melatih kemandirian anak agar bisa 5!5 dan 5!K di toilet. ,enurut
value0,000. Oleh karena p-value = 0,000 < α (0,05), maka Ho diolak, dan di!impulkan "ah#a ada hu"ungan $ang !ig nikan
antara komunikasi orangtua tentang toilet training dengan keberhasilan anak usia prasekolah (3-6 tahun) dalam melakukan toilet training di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes. Karena = 0,495 "eranda maka hu"ungan ini memiliki arah positif% yang artinya $&
kata sebelum dan sesudah buang air ke*il dan besar.
penelitian ini diantaranya adalah keterbatasan aktu dan alat ukur. . Peneliti hanya melakukan penelitian berdasarkan kuesioner saja sehingga tidak dapat mengkaji lebih dalam tentang komunikasi seorang ibu yang anaknya tidak berhasil dalam melakukan toilettraining. $. Peneliti hanya menggunakan dua "ariabel yaitu Komunikasi :rangtuatentang ToiletTraining dan Keberhasilan !nak Csia Prasekolah (3-6 Tahun) dalam ,elakukan ToiletTraining% sedangkan masih ada beberapa "ariabel lain yang mempengaruhiKeberhasilan !nak Csia Prasekolah (3-6 Tahun) dalam ,elakukan Toilet Training seperti faktor kesiapan anak% sosial dan ekonomi keluarga% tingkat pengetahuan orang tua dan pola asuh.
!A! 8 P./UTUP !. Kesimpulan . Komunikasi orangtua tentang toilet training pada anak usia prasekolah di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes% paling banyak dalam kategori kurang% yaitu sejumlah $6 responden (3%$') $. 4ebagian besar anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Desa Tegalglagah Ke*. 5ulakamba Kab. 5rebes yang belum berhasil dalam melakukan toilet training% yaitu sejumlah $$ anak (&%6') 3. !da hubungan yang signikan antara komunikasi orangtua tentang toilet training dengan keberhasilan anak usia prasekolah (3-6 tahun) dalam melakukan toilet training di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes dengan nilai korelasi t / +%&0 dan p-"alue +%+++ 1 2 (+%+).
D. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari baha penelitian tentang #ubungan antara Komunikasi :rangtua tentang Toilet Training dengan Keberhasilan !nak Csia Prasekolah (3-6 Tahun) dalam ,elakukan Toilet Training di Desa Tegalglagah Ke*amatan 5ulakamba Kabupaten 5rebes memiliki banyak kekurangan. Kendala dalam
5. 4aran . 5agi :rangtua Perlunya orangtua untuk meningkatkan komunikasi kepada anak se*ara dini dalam mengajari $
toilet training% dengan harapan agar kemampuan toilet training anak dapat berkembang dengan baik dan mandiri. $. 5agi Gnstitusi 5agi institusi pendidikan harus dapat memberikan pembelajaran dan pendidikan bagi masyarakat tentang mengajarkan toilet training pada anak se*ara dini% yaitu dengan memberikan informasi melalui penyuluhan% atau menyebarkan lea>et-lea>et dan buku-buku tentang toilet training.
3. 5agi Peneliti 4elanjutnya 5agi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian tentang toilettraining dan kemampuan toilettraining% misalnya dengan mengikutkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan toilettraining anak% misalnya faktor lingkungan% pendidikan ibu% dan lainnya.
$6