Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
BAB 5 DAFTAR TABEL Tabel 5.1Tabel 5.2Tabel 5.3Tabel 5.4Tabel 5.5Tabel 5.6Tabel 5.7Tabel 5.8Tabel 5.9Tabel 5.10Tabel 5.11Tabel 5.12Tabel 5.13Tabel 5.14Tabel 5.15Tabel 5.16Tabel 5.17Tabel 5.18Tabel 5.19Tabel 5.20
DAFTAR GAMBAR Gambar 5. 1Gambar 5. 2Gambar 5. 3Gambar 5. 4Gambar 5. 5Gambar 5. 6Gambar 5. 7 Gambar 5. 8 Gambar 5. 9Gambar 5. 10Gambar 5. 11Gambar 5. 12Gambar 5. 13Gambar 5. 14Gambar 5. 15Gambar 5. 16 Gambar 5. 17Gambar 5. 18 Gambar 5. 19Gambar 5. 20 Gambar 5. 21Gambar 5. 22 Gambar 5. 23Gambar 5. 24Gambar 5. 25 Gambar 5. 26Gambar 5. 27Gambar 5. 28Gambar 5. 29Gambar 5. 30Gambar 5. 31 Gambar 5. 32Gambar 5. 33Gambar 5. 34 Gambar 5. 35Gambar 5. 36 Gambar 5. 37 Gambar 5. 38 Gambar 5. 39 Gambar 5. 40 Gambar 5. 41 Gambar 5. 42Gambar 5. 43Gambar 5. 44Gambar 5. 45Gambar 5. 46Gambar 5. 47 Gambar 5. 48 Gambar 5. 49 Gambar 5. 50Gambar 5. 51Gambar 5. 52Gambar 5. 53Gambar 5. 54Gambar 5. 55
a.ASD
149
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
b.
Rencana Pola Ruang Pola Pola ruang ruang adala adalah h distri distribus busii perun peruntuk tukan an ruang ruang dalam dalam suatu suatu wilay wilayah ah yang yang meliputi meliputi peruntuka peruntukan n ruang ruang untuk fungsi lindung lindung dan peruntuka peruntukan n ruang ruang untuk untuk fungsi budidaya. Rencana Pola Ruang adalah peruntukan kawasan lindung dan kawasan kawasan budidaya budidaya.. Peruntuk Peruntukan an ruang ruang untuk untuk kegiatan kegiatan pelestar pelestarian ian lingkun lingkungan, gan, sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan Memperhatikan keterkaitan antarwilayah, antarfungsi kawasan, & antarkegiatan kawasan. Sistem Sistem yang mempengaru mempengaruhi hi pola pemanfaatan pemanfaatan ruang kota (Chapin & Kaiser, Kaiser, 1979) : •
Sistem kegiatan
Cara manusia mengatur memenuhi kebutuhannya dan saling berinteraksi dalam ruang dan waktu •
Sistem pengembangan lahan
Proses pengubahan ruang dan penyesuaiannya penyesuaiannya untuk memenuhi kebutuhan dan menampung kegiatan •
Sistem lingkungan
Kondisi biotik dan abiotik yang dibangkitkan oleh proses alamiah
Dalam RTRW DKI Jakarta menjabarkan Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi diwujudkan diwujudkan berdasarkan distribusi peruntukan ruang yang meliputi: a. Peruntuka Peruntukan n ruang ruang untuk fungsi fungsi lindu lindung, ng, dan dan b. peruntuka peruntukan n ruang ruang untuk fungsi fungsi budid budidaya. aya.
Peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budidaya dibagi lagi kedalam klas klasif ifik ikas asii ruan ruang g yang yang lebi lebih h rinc rinci. i. Skal Skala a peta peta yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k menggambarkan rencana pola ruang ialah peta skala 1 : 50.000. Untuk lebih jelasnya usulan pola ruang pada RTRW DKI Jakarta 2010-2030 dijelaskan pada lampiran tabel 5.13
150
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
Tabel 5.21 Usulan Pola Ruang RTRW RTRW DKI Jakarta Tahun 2010-2030
NO
1
REGIONAL
UNTUK TINGKAT PROVINSI
UNTUK TINGKAT KOTA / KABUPATEN
UNTUK TINGKAT KECAMATAN / RDTR
HIRARKI 1
HIRARKI 2
HIRARKI 3
HIRARKI 4
KAWASAN NON BUDIDAYA
Kawasan Un Untuk Fungsi Lindung
Kawasan Un Untuk Fu Fungsi Li Lindung
Kawasan Sempadan Pantai Kawasan Sempadan Sungai dan Kanal Kawasan Sekitar Waduk/Danau/Situ Kawasan Cagar Alam Kawasan Suaka Margasatwa Kawasan Terumbu Karang dan Padang Lamun Kawasan Hutan Lindung Kawasan Taman Wisata Alam Kawasan Taman nasional Kepulauan Seribu Kawasan Cagar Budaya Kawasan Rawan Bencana Alam Kawasan Rawan Bencana Lain
2
KAWASAN BUDIDAYA
Kawa Kawasa san n Ter Terbu buka ka Hija Hijau u Non Non Lind Lindun ung g
Kawa Kawasa san n Ter Terbu buka ka Hija Hijau u Non Non Lindung
Hutan Kota Taman Kota Kawasan Terbuka Hijau Lainnya
KAWASAN BUDIDAYA
Kawasan Permukiman
Kawasan Perumahan Horisontal dan Fasilitasnya
Kawasan Perumahan Kepadatan Bangunan Tinggi dan fasilitasnya
151
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
NO
REGIONAL
UNTUK TINGKAT PROVINSI
UNTUK TINGKAT KOTA / KABUPATEN
UNTUK TINGKAT KECAMATAN / RDTR
HIRARKI 1
HIRARKI 2
HIRARKI 3
HIRARKI 4 Kawasan Perumahan Kepadatan bangunan Sedang dan fasilitanya Kawasan Perumahan Kepadatan Bangunan Rendah dan fasilitasnya
Kawasan Perumahan Vertikal dan fasilitasnya
Kawasan Perumahan vertikal kepadatan tinggi dan fasilitasnya Kawasan Perumahan vertikal kepadatan sedang dan fasilitasnya Kawasan Perumahan vertikal kepadatan rendah dan fasilitasnya
Kawasan Kawasan Permukima Permukiman n Berfun Berfungsi gsi Lindung Lindung
Kawasan Kawasan Permukiman Permukiman Berfungsi Lindung dan fasilitasnya.
Kawasan Perumahan Horisontal KDB Rendah dan Fasilitasnya Kawasan Perumahan Vertikal KDB Rendah dan fasilitasnya
Kawasan Perkantoran, Perdagangan Dan Jasa
Kawasan Perkantoran, Perdagangan dan Jasa
Kawasan Perkantoran
Kawasan Perdagangan Kawasan Pelayanan Umum dan Sosial Kawasan Campuran KAWASAN BUDIDAYA
Kawasan Perkantoran, Perdagangan Dan Jasa
Kawasan Perkantoran, Perdagangan dan Jasa
Kawasan Perkantoran KDB Rendah
152
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
NO
REGIONAL
UNTUK TINGKAT PROVINSI
UNTUK TINGKAT KOTA / KABUPATEN
UNTUK TINGKAT KECAMATAN / RDTR
HIRARKI 1
HIRARKI 2
HIRARKI 3
HIRARKI 4
Berfungsi Lindung Kawasan Perdagangan KDB Rendah Kawasan Pelayanan Umum dan Sosial KDB Rendah Kawasan Campuran KDB Rendah Kawasan Fungsi Ibukota Negara
Kawasan Pemerintahan Nasional
Kawasan Pemerintahan Nasional Kawasan Pemerintahan Daerah
Kawasan Pariwisata
Kawa Kawasa san n Per Perwa waki kila lan n Asi Asing ng
Kawa Kawasa san n Per Perwa waki kila lan n Asi Asing ng
Kawasan Pariwisata
Wisata Perkotaan Wisata Agro Wisata Alam Wisata Bahari Wisata Budaya Wisata Konvensi (MICE)
KAWASAN BUDIDAYA
Kawasan Pertanian
Kawasan Pertanian
Kawasan Pertanian
Kawasan Perikanan
Kawasan Perikanan
Kawasan Perikanan
Kawasan Pe Pertambangan
Kawasan Pe Pertambangan
Kawasan Pe Pertambangan Mi Migas (G (Golongan A) A)
Kawasan Pertambangan
Kawasan Pertambangan
Kawasan Pertambangan Galian C
153
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
NO
REGIONAL
UNTUK TINGKAT PROVINSI
UNTUK TINGKAT KOTA / KABUPATEN
UNTUK TINGKAT KECAMATAN / RDTR
HIRARKI 1
HIRARKI 2
HIRARKI 3
HIRARKI 4
Kawa Kawasa san n Ind Indus ustr trii Dan Dan Perg Pergud udan anga gan n
Kawa Kawasa san n Ind Indus ustr trii dan dan pergudangan
Kawasan Industri
Kawasan Pergudangan Kawasan Industri dan pergudangan kepadatan rendah
Kawasan Industri kepadatan rendah
Kawasan Pergudangan kepadatan rendah Kawasan Terbuka Non Hijau
Kawasan Terbuka Non Hijau
Kawasan Terbuka Biru
Kawasan Terbuka Non Hijau lainnya Kawasan Ev Evakuasi Be Bencana
Kawasan Ev Evakuasi Be Bencana
Kawasan Ev Evakuasi Be Bencana
154
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
i.
Kawasan Lindung 5.2.1. 5.2.1.1. 1. Batas Batasan an dan Pengert Pengertian ian Menuru Menurutt UU Nomor Nomor 26 Tahun Tahun 2007 2007 tentan tentang g Penata Penataan an Ruan Ruang, g, kawasa kawasan n lindung lindung adalah adalah kawasan kawasan yang ditetapkan ditetapkan dengan dengan fungsi fungsi utama melindungi melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Kawasan lindung meliputi : Kawasa san n yang yang a. Kawa bawahannya. b.
memb member erik ikan an
perl perlin indu dung ngan an
terh terhad adap ap
kawa kawasa san n
Kawasan perlindungan setempat.
c. Kawasan suaka alam, Kawasan Pelestarian alam, dan Kawasan Cagar Budaya. d.
Kawasan rawan bencana alam.
e.
Kawasan lindung geologi.
f. Kawasan lindung lainnya.
5.2.1.2. 5.2.1.2. Dasar Dasar Pemikiran Pemikiran Penetapa Penetapan n Kawasan Kawasan Lindung Lindung Kepe Keperl rlua uan n adan adanya ya kawa kawasa san n lind lindun ung g dida didasa sark rkan an pada pada pert pertim imba bang ngan an bahwasanya potensi sumberdaya alam, eksistensi kehidupan manusia, dan aspek aspek kebudaya kebudayaan an yang mendukun mendukung g kehidupa kehidupan n pada hakekatny hakekatnya a bersifat bersifat dinam dinamis is.. Dina Dinamik mika a terseb tersebut ut ideal idealnya nya berla berlang ngsun sung g sebaga sebagaii proses proses yang yang seimbang, sehingga tidak menimbulkan kepunahan, bencana, dan kerusakan yang mengganggu kehidupan manusia sebagai antoprosentrik dan makhluk hidup hidup lainn lainnya. ya. Oleh Oleh karen karenany anya, a, untuk untuk menjag menjaga a kesei keseimba mbanga ngan n dinami dinamika ka ters terseb ebut ut,, dipe diperl rluk ukan an fung fungsi si-f -fun ungs gsii peny penyan angg gga a kehi kehidu dupa pan n yang yang sali saling ng melengkapi. melengkapi. Di satu pihak berlangsung proses pemanfaatan sumberdaya alam secara secara fisik fisik dan non fisik; fisik; di lain lain pihak pihak diperl diperluka ukan n perli perlindu ndunga ngan n terha terhadap dap kebera keberada daan an sumbe sumberda rdaya ya alam alam besert beserta a seluru seluruh h sistem sistem yang yang menduk mendukung ung keberadaannya. Kegiatan pembangunan pada dasarnya merupakan perwujudan pemanfaatan sumb sumber erda daya ya alam alam dan dan ruan ruang g untu untuk k menu menunj njan ang g kehi kehidu dupa pan n manu manusi sia. a. Pemanfaat Pemanfaatan an sumberda sumberdaya ya alam perlu perlu dilakuka dilakukan n secara secara bijaksan bijaksana, a, dimana dimana secara intrinsik berlangsung fungsi perlindungan dalam proses pemanfaatan tersebut. Artinya, pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana adalah jika mempertimbangkan mempertimbangkan keberlanjutan ketersediaan dan kualitas sumberdaya alam itu sendi sendiri, ri, dampak dampak yang yang ditimb ditimbulk ulkan an dalam dalam proses proses peman pemanfaa faatan tan,, serta serta mempertahankan keseluruhan sistem dan komponen pembentuk sumberdaya alam yang bersangkutan, termasuk plasma nutfah. Dala Dalam m tuju tujuan an ters terseb ebut ut,, pros proses es untu untuk k menj menjag aga a dan dan memp memper erta taha hank nkan an keseimbangan dapat dilakukan melalui obyek, karakteristik, lokasi, dan sistem yang yang berf berfun ungs gsii meli melind ndun ungi gi.. Dala Dalam m kont kontek eks s keru keruan anga gan, n, maka maka upay upaya a pelestarian keseimbangan dicapai melalui penetapan kawasan lindung.
155
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
5.2.1.3. 5.2.1.3. Kepentinga Kepentingan n Penetapan Penetapan Kawasa Kawasan n Lindung Kepentin Kepentingan gan penetapa penetapan n kawasan kawasan lindung lindung pada dasarnya dasarnya ditujuka ditujukan n untuk untuk melestarikan daya dukung lingkungan dalam konteks eksistensi aspek dan komponen kekayaan alam, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan pengetahuan sebagai suatu ekosistem. Penetapan kawasan lindung didasarkan pada berbagai kebutuhan berikut :
a.
Menghindarkan sumberdaya alam dari kerusakan dan kepunahan oleh kegiatan antropogenik. antropogenik.
b.
Melindungi obyek atau kawasan karena sifatnya, karakteristiknya, dan keberadaannya.
c.
Melindungi keberadaan sumberdaya alam hayati dan non hayati secara berlanjut.
d.
Menunjan Menunjang g pemanfaa pemanfaatan tan sumberda sumberdaya ya alam secara secara lestari, lestari, optimal, optimal, serasi, dan seimbang.
Pemahaman mengenai bentuk, besar, dan sifat kawasan lindung bermanfaat untuk menciptakan dukungan bagi optimasi pemanfaatan sumberdaya alam secara lestari dan berkelanjutan.
5.2.1.4. 5.2.1.4. Pertimban Pertimbangan gan Dan Kriteria Kriteria Penetapan Penetapan Kawasan Kawasan Lindung
A.
Dasar Hukum Penetapan Kawasan Lindung
Dasar hukum penetapan kawasan lindung adalah : 1. Undan Undang-U g-Unda ndang ng Nomor Nomor 5 Tahun Tahun 1990 1990 tentan tentang g Konser Konservas vasii Sumbe Sumberda rdaya ya Alam Hayati dan Ekosistemnya. 2. Undang-U Undang-Undan ndang g Nomor 5 Tahun Tahun 1992 1992 tentang tentang Benda Benda Cagar Cagar Budaya. Budaya.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. 4. Undang-U Undang-Undan ndang g Nomor Nomor 41 Tahun Tahun 1999 1999 tentang tentang Kehutan Kehutanan. an.
5.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
6. Undang-U Undang-Undan ndang g Nomor 24 Tahun Tahun 2007 tentang tentang Penang Penanggula gulangan ngan Bencan Bencan
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. 8. Undang-U Undang-Undan ndang g Nomor Nomor 27 Tahun Tahun 2007 tentang Pengelol Pengelolaan aan Wilayah Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai. Peraturan ran Pemer Pemerint intah ah Nomor Nomor 47 Tahun Tahun 1997 1997 tentan tentang g Renca Rencana na Tata Tata 10. Peratu Ruang Wilayah Nasional.
11. Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor Nomor 68 Tahun Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Peraturan ran Pemeri Pemerinta ntah h Nomor Nomor 6 Tahun Tahun 2007 2007 tentan tentang g Tata Tata Hutan Hutan dan dan 12. Peratu Penyuluhan Penyuluhan Rencana Pengelolaan Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan.
156
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
13. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. 14. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 837/Kpts/Um/11/1980 tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung.
B.
Kriteria Dalam Penentuan Kawasan Lindung
Penentuan kriteria kawasan lindung secara definitif diatur oleh PP Nomor 26 tahun tahun 2008 2008 tentan tentang g RTRW RTRW Nasion Nasional al dan dan Keppr Keppres es Nomor Nomor 32 Tahun Tahun 1990 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, dengan mempertimbangkan kriteria teknis teknis yang diatur oleh SK Menteri Menteri Pertania Pertanian n Nomor Nomor 837/Kpts/ 837/Kpts/Um/1 Um/11/19 1/1980 80 tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung. Di dalam dalam PP Nomor Nomor 26 tahun tahun 2008 2008 tentan tentang g RTRW RTRW Nasion Nasional al dan dan Keppre Keppres s Nomor 32 Tahun 1990 dinyatakan bahwa kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan lingkungan hidup yang mencakup mencakup sumberda sumberdaya ya alam dan sumberda sumberdaya ya buatan. buatan. Secara Secara umum terdiri atas empat jenis kawasan utama, yaitu :
a. Kawasan perlindungan daerah bawahannya. b.
Kawasan perlindungan setempat.
c.Kawasan suaka alam. d.
Kawasan Pelestarian alam.
e.
Kawasan Cagar Budaya.
f. Kawasan rawan bencana. Secar Secara a lebih lebih rinci, rinci, klasi klasifik fikasi asi dan dan kriter kriteria ia tekni teknis s masin masing-m g-masi asing ng kawasa kawasan n tertera pada Tabel 5.14
Tabel 5.22 Jenis Kawasan Kawasan Dan Kriteria Kawasan Kawasan Lindung NO.
JENIS KAWASAN
KRITERIA
A
Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Daerah Bawahannya
1
Kawasan resapan air
Daerah dengan curah hujan tinggi, struktur tanah yang mudah meresap air, dan bentuk geomorfologi yang mampu meresap air hujan secara besarbesaran.
2
Kawasan Terumbu Karang dan Padang Lamun
−
−
−
B
Kawasan yang terbentuk dari koloni massif dari hewan kecil yang secara bertahap membentuk terumbu karang. Terdapat disepanjang pantai dengan kedalaman paling dalam 40 m. Dipisahkan oleh laguna dengan kedalaman antara 40 sampai dengan 75 m.
Kawasan Perlindungan Setempat 1.
Sempada padan n pa pantai ntai
−
−
Daratan sepanjang tepian pantai deengan lebar proporsional terhadap bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Minimal 130 kali nilai rata-rata perbedaan air
157
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
NO.
JENIS KAWASAN
KRITERIA pasang tertinggi dan terendah tahunan diukur dari garis air surut terendah ke arah darat.
2.
Sempada padan n sun sungai
−
−
Sekurang-kurangnya 100 m di kiri dan kanan sungai besar dan 50 m di kiri dan kanan sungai yang berada di luar daerah permukiman. Untuk sungai di kawasan permukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10 -15 m.
3.
Kawas wasan sekita kitar r danau/waduk
Daratan sepanjang tepian danau/waduk yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik danau/waduk antara 50 -100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat.
4.
Kawas wasan sekita kitarr mat mata a ai air
Dae Daerah rah de denga ngan jar jarak ak sek sekura urang-kur -kura angnya nya pa pada radius 200 m di sekitar mata air.
C
Kawasan Suaka Alam 1
Cagar alam
−
−
−
−
−
2
Suaka aka mar marg gasatw satwa a
−
−
−
−
3
Kawa Kawasa san n hut hutan an lin lindu dung ng
−
−
−
4
Kawas wasan suaka aka al alam laut laut
Kawasan yang ditunjuk mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistemnya. Mewakili formasi biota tertentu dan/atau unit-unit penyusun. Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisik yang masih asli dan tidak atau belum diganggu manusia. Mempunyai luas dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan yang efektif dengan daerah penyangga yang cukup luas. Mempunyai ciri khas dan dapat merupakan satusatunya contoh di suatu daerah serta keberadaannya memerlukan upaya konservasi Kawasan yang ditunjuk merupakan tempat hidup dan perkembang-biakan suatu jenis satwa yang perlu dilakukan upaya konservasinya. Memiliki keanekaragaman yang tinggi dan populasi satwa yang terbatas. Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran tertentu. Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa tertentu. Kawasan hutan dengan faktor-faktor lereng lapangan, jenis tanah, curah hujan yang melebihi skor 175, dan/atau Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan 40% atau lebih, dan/atau Kawasan hutan yang mempunyai ketinggian di atas permukaan laut 2.000 m dpl atau lebih.
Perair rairan an laut laut,, wil wilaya ayah pes pesiisir, sir, mu muara su sungai ngai,, gu gugusan san karang, dan atol yang mempunyai ciri khas berupa keragaman dan/atau keunikan ekosistem pesisir dan laut, seperti memiliki tutupan, keanekaragaman, dan
158
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
NO.
JENIS KAWASAN
KRITERIA kelimpahan karang hidup, padang lamun, dan biota laut yang tinggi atau dilindungi.
D
Kawasan Pelestarian Alam 1
Tama Taman n Nas Nasio iona nall dan dan tama taman n wisata alam
E
Kawas Kawasan an berhu berhutan tan atau atau berveg bervegeta etasi si tetap tetap yang yang memi memili liki ki tumb tumbuh uhan an dan dan satw satwa a yang yang bera beraga gam, m, memi memilik likii arsite arsitektu kturr benta bentang ng alam alam yang yang baik baik dan dan memiliki akses yang baik untuk keperluan pariwisata
Kawasan Cagar Budaya Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahun
F
Kawasan di sekitar bangunan bernilai budaya tinggi, situs situs purbak purbakala ala dan dan kawasa kawasan n deng dengan an bentu bentuka kan n geol geologi ogi terten tertentu tu yang yang memp mempuny unyai ai manfa manfaat at tinggi tinggi untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Kawasan Rawan Bencana Kawasan Rawan Bencana Alam
Kawas Kawasan an yang yang diide diidenti ntifik fikasi asi secara secara inten intensif sif atau atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam, seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, dan banjir.
Penetapan kawasan lindung selain didasarkan kriteria menurut PP Nomor 26 tahun 2008 tentang RTRW Nasional dan Keppres Nomor 32 Tahun 1990, juga menggunakan menggunakan beberapa nilai pertimbangan pertimbangan berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor Nomor 837/Kpts/ 837/Kpts/Um/1 Um/11/19 1/1980. 80. Faktor-fak Faktor-faktor tor lingkunga lingkungan n yang dipergun dipergunakan akan sebagai pertimbangan dalam penetapan hutan lindung adalah kelas lereng, jenis jenis tanah, tanah, dan intensita intensitas s curah hujan dalam dalam konteks konteks kepekaan kepekaan terhadap terhadap erosi. erosi. Pertimban Pertimbangan gan ini secara formal formal telah telah diakomo diakomodasi dasikan kan ke dalam dalam PP Nomor 26 tahun 2008 tentang RTRW Nasional dan Keppres Nomor 32 Tahun 1990 1990 mela melalu luii kete ketent ntua uan n meng mengen enai ai huta hutan n lind lindun ung g bese besert rta a krit kriter eria ia yang yang membentuknya (Tabel 1).
Tabel 5.23 Faktor-Faktor Faktor-Faktor Penetapan Penetapan Hutan Lindung Faktor Yang Berpengaruh Kelas
Lereng (%)
Jenis Tanah
Intensitas hujan (mm/hari hujan)
1.
0-8
Aluvial, tanah glei planosol, hidroworf kelabu, laterit air tanah
2.
8 - 15
Latosol
13,6 – 20,7
3.
15 - 25
Brown forest soil, non calsic brown, meditran
20,7 – 27,7
4.
25 - 40
Andosol, lateriks, grumosol, podsolik
27,7 – 34,8
5.
> 40
Regosol, litosol, organosol
< 13,6
> 34,8
159
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
5.2.1.5. 5.2.1.5. Penetapa Penetapan n Kawasan Kawasan Lindung Lindung Di Provinsi Provinsi DKI Jakarta Jakarta Penetapa Penetapan n kawasan kawasan lindung lindung di Provinsi Provinsi DKI Jakarta Jakarta dilaksan dilaksanakan akan melalui melalui tahapan berikut :
A.
Tahap Analisis Data Dasar
Dalam tahap analisis, data dan informasi yang dipergunakan sebagai dasar analisis adalah pustaka dan peta-peta yang tersedia di instansi Pusat dan Provinsi DKI Jakarta meliputi : −
Peta fisiografi dan topografi
−
Peta kelerengan
−
Peta geologi
−
Peta kelas tanah
−
Peta kemampuan lahan
−
Peta curah hujan
−
Peta TGHK
−
Peta permukiman
−
Peta infrastruktur
Selain Selain data dasar tersebut, tersebut, dalam dalam analisis analisis juga dipergunaka dipergunakan n peta geologi geologi yang yang dite diterb rbit itka kan n Pusa Pusatt Pene Peneli liti tian an dan dan Peng Pengem emba bang ngan an Geol Geolog ogi, i, peta peta kehutanan, peta rencana transmigrasi, peta persediaan lahan yang diterbitkan oleh departemen dan sektor terkait, dan peta sistem lahan.
B.
Tahap Analisis Keruangan
Analisis terhadap ruang yang perlu dilindungi didasarkan data dan informasi kondisi fisik, kondisi sumberdaya hayati, kondisi sumberdaya non-hayati, dan kondis kondisii sosial sosial-ek -ekono onomimi-bud budaya aya Provin Provinsi si DKI DKI Jakart Jakarta. a. Analis Analisis is dilak dilakuka ukan n dengan metoda pembobotan dan pemberian skor dilengkapi dengan teknik tump tumpuk uk peta peta atau atau pena penamp mpal alan an peta peta-p -pet eta a (overlay) menu menuru rutt urut urutan an determinasinya (decision tree).
C.
Tahap Penetapan Kawasan Lindung
Tahap Tahap penetapa penetapan n kawasan kawasan lindung lindung dilakuka dilakukan n melalui melalui delineas delineasii ruang ruang atau kawasan kawasan dalam dalam peta hasil penampalan berdasar berdasarkan kan kriteria kriteria PP Nomor Nomor 26 tahun 2008, Keppres Nomor 32 Tahun 1990 dengan beberapa penyesuaian terhadap kondisi setempat Provinsi DKI Jakarta, yaitu : 1.
Kawasan Se Sempadan Su Sungai Fakta Fakta yang yang terja terjadi di saat saat ini, ini, sebagi sebagian an masyar masyaraka akatt Provin Provinsi si DKI DKI Jakar Jakarta ta bermuk bermukim im di daera daerah h tepian tepian di sepanj sepanjan ang g sunga sungai, i, yang yang dinyatak dinyatakan an sebagai sebagai sempada sempadan n sungai. sungai. Penggun Penggunaan aan sempadan sungai sungai sebaga sebagaii lokas lokasii permuk permukima iman n berka berkaita itan n kurang kurangnya nya lahan lahan untuk bermukim dan melakukan aktivitas.
160
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
Walau Walaupu pun n demik demikian ian,, perli perlind ndung ungan an terha terhadap dap sempa sempadan dan sungai sungai sebagai kawasan lindung perlu dilakukan dalam tujuan konservasi, yakni menghindari kerusakan badan sungai sebagai drainase alam, sumber air bersih, sumber air baku, serta perlindungan terhadap sedimentasi dan erosi yang menjadi beban badan sungai, muara sungai, dan perairan laut. Pengawasan terhadap perlindungan kawasan sempadan sungai di daerah-daerah yang telah dimanfaatkan oleh kegiatan masyarakat dilaku dilakukan kan melalu melaluii pembu pembuata atan n jalan jalan inspek inspeksi si seleb selebar ar 10 -15 m. Sedang Sedang perli perlindu ndunga ngan n terhad terhadap ap sempa sempada dan n sungai sungai berta bertangg nggul ul diperkotaan selebar selebar 5 m di sebelah luar sepanjang kaki.
2.
Kawasan sekitar danau/waduk/situ Kawasan di sekitar danau/waduk/situ acapkali juga dimanfaatkan masy masyar arak akat at seba sebaga gaii daer daerah ah perm permuk ukim iman an deng dengan an sara sarana na penu enunja njangny gnya. Perli rlindung ungan terh terhad ada ap kaw kawasan san seki sekita tar r danau/waduk/situ yang telah dihuni dilakukan melalui pembuatan tanggul untuk melindungi kawasan tersebut dari bahaya erosi dan banjir. Perlindungan terhadap sempadan danau selebar 50 -100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat tetap dilaksanakan untuk daerah-daerah daerah-daerah di luar kawasan perumahan.
3.
Kawasa asan ra rawan wan benc bencan ana a alam lam Daerah yang berpotensi mengalami bencana alam dihindarkan dari kegi kegiat atan an manu manusi sia, a, oleh oleh kare karena na benc bencan ana a alam alam berp berpot oten ensi si membahayakan kehidupan manusia dan lingkungannya. Bencana lingkung lingkungan an yang terjadi secara secara alami alami maupun maupun yang disebabkan disebabkan oleh aktivitas manusia meliputi : a. Benc Bencan ana a ling lingku kung ngan an alam alami, i, meru merupa paka kan n geja gejala la alam alamia iah h seperti : −
Gerakan tanah
−
Gempa bumi
−
Pendangkalan sungai
−
Banjir
−
Abrasi pantai
−
Kemunduran pantai
−
Tsunami
Bencana Bencana lingkun lingkungan gan yang terjadi terjadi pada daerah tertentu tertentu b. akibat kegiatan manusia yang membahayakan membahayakan lingkungan yang diakibatkan diakibatkan oleh sifat kepekaan lingkungannya, seperti : −
Pencemaran air tanah akibat buangan limbah.
Gerakan tanah, pelumpuran, dan perambahan hutan dan penggalian tanah. −
banjir
akibat
Pengenal Pengenalan an dan analisis analisis kawasan kawasan rawan rawan bencana bencana berdasar berdasarkan kan kondisi fisik meliputi kondisi fisiologi, morfologi, geologi, tanah, pola alir aliran an sung sungai ai,, ikli iklim, m, cura curah h huja hujan, n, dan dan tata tata cara cara kehi kehidu dupa pan n
161
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
masyarakat sekitar. Gerakan tanah di daerah tertentu tergantung pada pada kond kondis isii topo topogr graf afii dan dan kele kelere reng ngan an,, sifa sifatt fisi fisik k batu batuan an pembentuknya, struktur geologi, iklim, dan curah hujan. Terjadinya gera geraka kan n tana tanah h dapa dapatt dipi dipicu cu oleh oleh kegi kegiat atan an manu manusi sia, a, sepe seperti rti pemotongan lereng lereng untuk trase jalan jalan atau perumahan. Proses sedimentasi pada aliran sungai berlangsung sejalan dengan aktifitas erosi di daerah hulu. Material hasil erosi setelah mencapai muara sungai mengendap dan membentuk daratan delta, Selain itu, sedimentasi akan mengakibatkan penyempitan lembah sungai, sehing sehingga ga mengga menggang nggu gu transp transport ortasi asi melal melalui ui sunga sungaii dan dan dapat dapat menj menjad adii peny penyeb ebab ab baha bahaya ya banj banjir ir.. Perl Perlin indu dung ngan an terh terhad adap ap sediment sedimentasi asi dilakuk dilakukan an melalui melalui pembuata pembuatan n kantong kantong lumpur lumpur pada pada anak sungai sebelum memasuki sungai induk. Aktifitas Aktifitas gelomban gelombang g laut laut yang menghantam menghantam pesisir pesisir pantai pantai akan mempenga mempengaruhi ruhi bentuk bentuk pesisir pesisir dan proses proses litoraln litoralnya, ya, antara antara lain mengakibatkan perubahan garis pantai, seperti akresi dan abrasi. Perlindungan terhadap pantai yang mengalami erosi atau abrasi dilakukan melalui pembuatan tanggul penahan gelombang. Gelombang tsunami yang mungkin terjadi akibat kejadian tektonik di dalam laut dihindarkan melalui pengaturan fungsi kawasan yang rawan tsunami.
D.
Tahap Identifikasi Kawasan Lindung Provinsi DKI Jakarta
Penentuan kawasan lindung pada awalnya mempertimbangkan mempertimbangkan parameter fisik untuk kemudian dipertimbangkan kembali terhadap parameter sosial-ekonomisosial-ekonomibudaya. budaya. Hasil Hasil akhir akhir berbagai berbagai pertimban pertimbangan gan tersebut tersebut membentu membentuk k kawasan kawasan yang didelineasi sebagai kawasan lindung. Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh berbagai peraturan-perundangan dan dan pert pertim imba bang ngan an kond kondis isii sete setemp mpat at,, maka maka kawa kawasa san n lind lindun ung g yang yang teridentifikasi teridentifikasi di Provinsi DKI Jakarta meliputi kawasan berikut : i.
Kawa Kawasa san n Yang Yang Me Member mberik ikan an Perl Perlin indu dung ngan an Kaw Kawas asan an Baw Bawah ahny nya a Daerah Peresapan Airtanah Lokasi dan penyebaran : Secara umum wilayah-wilayah yang mampu untuk 1) meresapkan air adalah yang dibentuk oleh batuan yang bersifat lulus air (permeabel) seperti pasir lepas atau batu padat yang bero berong ngga ga// berc bercel elah ah,, sehi sehing ngga ga mamp mampu u meny menyal alur urka kan n air air permukaan ke dalam tanah.
2) Berda Berdasar sarkan kan kondi kondisi si fisik fisik batuan batuannya nya,, kawasa kawasan n yang yang bers bersif ifat at lulu lulus s air air adal adalah ah yang yang dibe dibent ntuk uk oleh oleh form formas asii Kampungbaru, dimana batuannya berupa batu pasir kuarsa yang mengandung sisipan lempung, serpihan tanah, kerikil, lignit, dan batubara. Daerah resapan secara umum terdapat di bagian 3) selatan wilayah DKI Jakarta. Fungsi perlindungan :
162
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
Perlindungan daerah resapan air untuk wilayah di 1) sekitarny sekitarnya, a, seperti seperti airtanah airtanah dalam, dalam, airtanah airtanah dangkal, dangkal, maupun maupun mata air.
2) batuan.
Perl Perlin indu dung ngan an
3)
Perlindungan Perlindungan kelestarian sumber-sumber air.
kond kondis isii
morf morfol olog ogii
dan dan
form formas asii
4) Perlindu Perlindungan ngan terhadap terhadap gejala gejala erosi erosi dan gerakan gerakan tanah/longsoran. Objek yang dilindungi : 1) Morfologi da d an ba b atuan ya y ang be b erfungsi se s ebagai daerah resapan air.
ii.
2)
Vegetasi.
3) sekitarnya.
Lahan di kawasan resapan air dan kawasan
Kawasan Pe Perlindungan Se Setempat Sempadan Pantai Lokasi dan penyebaran : Sempadan pantai menempati bagian sepanjang pantai utara Jakarta dan di pulau-pulau Kepulauan Seribu. Wilayah yang perlu dilindungi di kawasa kawasan n terseb tersebut ut teruta terutama ma yang yang berka berkaita itan n denga dengan n kegia kegiatan tan manusia. Wilayah tersebut perlu dilindungi karena pemanfaatannya cenderun cenderung g tidak terkendal terkendali, i, sehingga sehingga dapat dapat menimbul menimbulkan kan dampak dampak ling lingku kung ngan an,, sepe sepert rtii abra abrasi si air air laut laut,, kemu kemund ndur uran an gari garis s pant pantai ai,, pend pendan angk gkal alan an,, dan dan penc pencem emar aran an kawa kawasa san n pant pantai ai.. Peny Penyeb ebar aran an sempadan pantai meliputi wilayah Jakarta Utara. Fungsi perlindungan : Perlindungan terhadap 1) kemungkinan kerusakan bentang alam kawasan dan penurunan daya dukung kawasan. Perlindungan terhadap 2) perubahan garis pantai akibat perubahan hidrooseanografis. hidrooseanografis.
3) Perl Perliindu ndungan gan kuantitas airtanah dangkal dan airtanah dalam.
kua kualita litas s
dan
4) dan fauna.
Perlindungan kelestarian flora
5) kawasan.
Perlindungan
kelestarian
Objek yang dilindungi : 1)
Morfologi dan litologi kawasan.
2) dan airtanah dalam.
Keberadaan
3)
Ekosistem kawasan.
airtanah
dangkal
163
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
Laha Lahan n budi budida daya ya yang yang ada ada di 4) bagian bagian dalam dalam wila wilayah yah pantai pantai agar agar perkem perkemba banga ngann nnya ya dapat dapat dikendalikan dan diarahkan kepada usaha konservasi. Sempadan Sungai Lokasi dan penyebaran : Sempada Sempadan n sungai sungai menempati menempati bagian tepian tepian di sepanja sepanjang ng sungai, sungai, baik yang merupakan daerah perumahan, tepi sungai yang belum dimanfaat dimanfaatkan kan untuk kegiatan kegiatan budidaya budidaya.. Dengan Dengan adanya adanya kawasan kawasan lindung lindung di sempadan sempadan sungai sungai menjadik menjadikan an pemanfaa pemanfaatan tan sempadan sempadan sungai terkendali t erkendali.. Fungsi perlindungan :
1) Perlindungan terhadap kerusakan morfologi sungai dan alirannya akibat erosi, sedimentasi dan banjir. 2) Perlindungan kualitas dan kuantitas kuantitas air sungai sungai dari pencemaran pencemaran limbah limbah industri industri atau limbah rumah tangga. 3) ekosistem air sungai.
Perlindungan
4) Perl Perlin indu dung ngan an atau fauna sungai yang khas, langka, atau hampir punah.
flor flora a
Pengaturan 5) penataan sempadan sungai untuk penggunaan budidaya.
dan
Objek yang dilindungi : Wilayah di sepanjang 1) tepi sungai, kualitas, dan kuantitas air sungai. 2) Pengarahan pembatasan budidaya di sepanjang tepi sungai.
dan
3) Pengarahan pemanfaatan sumberdaya yang terdapat di sepanjang sungai dan sempadan sungai.
Kawasan Sekitar Danau/waduk/situ Lokasi dan penyebaran : Kawasan sekitar danau/waduk/situ di Provinsi DKI Jakarta seluruh wila wilayah yah DKI DKI Jakar Jakarta ta yang yang terdir terdirii dari dari 52 buah buah danau/ danau/wa waduk duk/si /situ. tu. Kawa Kawasa san n ters terseb ebut ut perl perlu u dili dilind ndun ungi gi,, oleh oleh kare karena na sumb sumber erda daya ya danau/wa danau/waduk/s duk/situ itu relatif relatif dimanfaat dimanfaatkan kan masyarak masyarakat, at, sehingg sehingga a perlu perlu pengaturan dan pengendalian pemanfaatannya. Fungsi perlindungan :
1) Perlindun gan kondisi fisik danau dari kegiatan yang dapat menimbulkan erosi dan sedimentasi.
164
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
2) gan flora dan fauna.
Perlindun
3) gan kualitas dan kuantitas air danau/waduk/situ.
Perlindun
4) gan gan terh terhad adap ap peru peruba baha han n ekos ekosis iste tem m sumberdaya danau/waduk/situ. danau/waduk/situ.
akib akibat at
Perlindun pema pemanf nfaa aata tan n
Obyek yang dilindungi :
1) batuan penyusun, dan air.
Morfologi,
2) fauna, dan ekosistemnya. ekosistemnya.
Flora,
165
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
iii.
Kawasan Suaka Alam Cagar Alam Lokasi dan penyebaran : Kawasan cagar alam tersebar di wilayah Provinsi DKI Jakarta, baik di Pulau Bokor dan Kamal Jakarta Utara. Fungsi perlindungan : 1)
Perl Perlin indu dung ngan an flo flora dan dan faun fauna a trop tropis is Indo Indone nesi sia. a.
Perlindungan flora dan fauna khas, langka, atau hampir 2) punah.
3) Perlindungan Perlindungan ekosistem hutan pantai dan ekosistem dasar perairan. 4)
Perlindungan ik iklim ma makro da dan mi mikro.
5) Perli Perlindu ndunga ngan n kondi kondisi si fisik fisik wilay wilayah ah terhad terhadap ap erosi erosi dan dan gerakan tanah longsor. 6)
Perlindungan daerah resapan air.
Objek yang dilindungi :
1)
Kondisi fisik morfologi, tanah, dan batuan.
2)
Flora dan fauna yang khas, langka, atau hampir punah.
Ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem hutan pantai, dan 3) ekosistem dasar perairan
Suaka Margasatwa Lokasi dan penyebaran : Penyebaran kawasan suaka margasatwa terdapat di Pulau Rambut Kepulauan Kepulauan Seribu dan Muara Angke Jakarta Utara. Lokasi perlindungan :
1)
Perlindungan habitat dan perkembangbiakan satwa.
2) Perlindungan Perlindungan ekosistem terumbu karang, padang lamun, dan biota perairan.
Hutan Lindung Lokasi dan penyebaran : Hutan Hutan lindung lindung di Provinsi Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, berada berada di wilayah wilayah Jakarta Jakarta Utara tepatnya di Kawasan Hutan Lindung Kapuk. Sedan Sedangka gkan n untuk untuk di Kepul Kepulaua auan n Serib Seribu u Kawasa Kawasan n Lindu Lindung ng dibagi dibagi menjadi 3, yaitu: a. Kawasan Hijau Lindung 1 meliputi Zona Inti I (Gosong Rengat) dan Zona Inti II (Pulau Peteloran Peteloran Barat, Pulau Pulau Peteloran
166
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
Timur, Pulau Penjaliran Barat, Gosong Buton, Gosong Peteloran dan Pulau Penjaliran Timur) dan Zona inti III (pulau Belanda dan Pulau Kayu Angin Bira) Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. b. Kawasan Hijau Lindung II meliputi perairan laut dan pesi pesisi sirr sert serta a pula pulauu-pu pula lau u dala dalam m Zona Zona Peny Penyan angg gga a Tama Taman n Nasi Nasion onal al Laut Laut Kepu Kepula laua uan n Seri Seribu bu yang yang berf berfun ungs gsii seba sebaga gaii penyangga Kawasan Hijau Lindung I. c. Kawasan Terbuka Hijau Lindung III terdiri dari Pulau Rambut yang berfungsi sebagai Suaka Margasatwa dan Pulau Bokor yang berfungsi sebagai Cagar Alam. Fungsi perlindungan : 1) Perlindu Perlindungan ngan fungsi fungsi hidrologis hidrologis tanah, tanah, yang menjamin menjamin tersedia tersedianya nya airtanah dan air permukaan serta unsur-unsur hara tanah. 2) Perli Perlindu ndunga ngan n terhad terhadap ap iklim, iklim, baik dalam dalam skala skala makro makro maupun maupun mikro. 3) Perlindu Perlindungan ngan terhadap terhadap flora dan fauna. fauna.
4) Perlindungan Perlindungan ekosistem mangrove, terumbu karaqng dan padang lamun. 5) Perlindu Perlindungan ngan terhadap terhadap erosi erosi pantai pantai.. 6) Perli Perlindu ndunga ngan n ekosis ekosistem tem bagia bagian n dasar dasar perai perairan ran dan ekosis ekosistem tem tumbuhan bakau. iv.
Kawasan Pelestarian Alam Taman Nasional dan Taman Wisata Alam Lokasi dan penyebaran : Taman nasional dan taman wisata alam berada di Kepulauan Seribu, yaitu Kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu dan Kawasan Taman Arkeologi khususnya di Pulau Onrust, Pulau Cipir dan Pulau Kelor. Fungsi perlindungan : 1)
Perlindungan flflora dan fauna.
2)
Perl Perlin indu dung ngan an kual kualit itas as ling lingku kung ngan an di seki sekita tarn rnya ya..
3) Perlindungan kawasan yang pengembangan pendidikan dan pariwisata.
berpotensi
untuk
Obyek yang dilindungi : 1) Kondisi fisik morfologi dan batuan yang menyusun kawasan.
v.
2)
Ekosistem kawasan.
3)
Situ Situs s-si -situs tus ya yang ber bera ada di di Ta Taman man Ark Arke eolog logi.
4)
Flora dan fauna yang khas, langka,atau hampir punah.
Kawasan Cagar Budaya
167
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
Kawasan konservasi terhadap benda-benda alam atau buatan manusia yang dianggap memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. kebudayaan. Kawasan Cagar Budaya di wilayah DKI Jakarta, terdapat di Kawasan Condet, Kawasan Situ Babakan, Kawasan Sipitung, Kawasan Srengseng Sawah. Fungsi perlindungan :
1) Perlindungan lingkungan cagar budaya. 2) Perlindu Perlindungan ngan kualit kualitas as lingkun lingkungan gan di sekita sekitarnya. rnya. 3) Perlindu Perlindungan ngan nilai-nil nilai-nilai ai sejarah. sejarah. vi.
Kawasan Ra Rawan Be Bencana Al Alam Banjir Lokasi dan penyebaran : Secara Secara umum kawasan kawasan yang berpotensi berpotensi banjir banjir terletak terletak di Bagian Bagian utara wilayah DKI Jakarta, serta di sepanjang tepi sungai atau di muara sungai. Fungsi perlindungan :
1)
Perlindungan Perlindungan terhadap ancaman banjir.
2)
Perlindungan pelabuhan.
Perlindu Perlindungan ngan kawasan kawasan budidaya budidaya di sekitarny sekitarnya, a, seperti seperti 3) permukiman, permukiman, industri, pariwisata dan lain-lain. lain-lain. Sedimentasi Lokasi dan penyebaran : Kawasan Kawasan berpotensi berpotensi sediment sedimentasi asi terletak terletak di 13 muara muara Sungai Sungai di sepanjang sepanjang pantai utara Jakarta. Fungsi perlindungan : Perlindungan 1) sedimentasi.
2)
terhadap
peningkatan
kecepatan
Perlindungan terhadap kemungkinan banjir.
Perl Perlin indu dung ngan an daer daerah ah 3) kawasan budidaya lainnya.
perm permuk ukim iman an,,
pela pelabu buha han, n,
dan dan
Perlindungan ekosistem muara sungai yang khas, langka, 4) atau hampir punah.
168
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
Tabel 5.24 Kawasan Kawasan Lindung Di Provinsi Provinsi Dki Jakarta Jakarta
No.
Jenis Kawasan
Luas (Km2)
%
Lokasi Penyebaran
Fungsi Perlindungan
A
Kawa Kawasa san n Yang Yang Mem Membe beri rika kan n Perl Perlin indu dung ngan an Kaw Kawas asan an Diba Dibawa wahn hnya ya
1.
Kawasan re resapan air
B
Kawasan Pe Perlindungan Se Setempat
1.
Sempadan pantai
Pencegahan abrasi, akresi, dan perubahan garis pantai
2.
Sempadan sungai
Kualitas air, aliran sungai, biota perairan sungai
3.
Kawasan danau/waduk/situ
Kualitas air, biota perairan danau/waduk/situ, ekosistem danau/waduk/situ
C
Kawasan Suaka Alam
1.
Cagar alam
Keseimbangan ekosistem
2.
Suaka margasatwa
Perlindungan habitat dan perkembangbiakan satwa
3.
Kawasan hutan lindung
Konservasi tanah dan air terhadap bahaya erosi, penurunan kesuburan tanah dan tata airtanah
4.
Kawasan suaka alam laut
3.
Resapan airtanah, mempertahankan kualitas dan kuantitas cadangan airtanah
a.
Kawasan ekosistem dasar perairan dan ekosistem muara sungai, pesisir, dan laut
*
Keseimbangan ekosistem perairan dan rekreasi
b.
Kaw Kawasa asan gu gugus gusan karang
*
Keseimbangan ekosistem pulau karang dan rekreasi
Kawasan pantai berhutan bakau
Perlindungan Perlindungan ekosistem hutan bakau, pemecah gelombang, pencegahan abrasi dan akresi, pencegahan intrusi air laut, mempertahankan
169
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
No.
Jenis Kawasan
Luas (Km2)
%
Lokasi Penyebaran
Fungsi Perlindungan mudflat
D
Kawa Kawasa san n Pele Pelest star aria ian n Alam Alam
1.
Taman nasional, dan taman wisata alam
Taman Nasional Kepulauan Seribu
E
Kawasan Cagar Budaya
1.
Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan
D
Kawasan Rawan Bencana
1.
Banjir
2.
Sedimentasi
*
Jumlah
*
Keseimbangan ekosistem dan rekreasi
Penelitian
Perlindungan permukiman Perlindungan permukiman dan pelabuhan
Keterangan : * = Berada di kawasan perairan laut
5.2.1.6. 5.2.1.6. Tahap Tahap Penetapan Penetapan Kawasan Kawasan Lindung Provins Provinsii DKI Jakarta Berd Berdas asar arka kan n hasi hasill iden identi tifi fika kasi si kawa kawasa san n lind lindun ung, g, diju dijump mpai ai bahw bahwas asan anya ya beberapa beberapa kawasan kawasan lindung lindung berada berada di wilayah wilayah penguasa penguasaan an atau kegiatan kegiatan budi budida daya ya,, sepe seperti rti wila wilaya yah h bara baratt DKI DKI Jaka Jakarta rta dan dan Tama Taman n nasi nasion onal al laut laut Kepulaua Kepulauan n Seribu. Seribu. Tumpang Tumpang tindih tindih antara antara kegiatan kegiatan budidaya budidaya di kawasan kawasan lindung perlu dipertimbangkan dalam perencanaan penggunaan lahan. Sesuai dengan fungsi kawasan lindung bagi suatu wilayah, maka keberadaan kawasan kawasan lindung lindung perlu perlu senantia senantiasa sa dipertaha dipertahankan nkan dan fungsi fungsi perlindu perlindungan ngan dilestarikan. Pene Peneta tapa pan n kaw kawasan asan lind lindun ung g di Prov Provin insi si DKI Jaka Jakart rta a seca secara ra opti optima mall mempertimbangkan mempertimbangkan faktor-faktor faktor-faktor berikut berikut : a.
b.
Fungsi pe perlindungan da dan ob obyek ya yang di dilindungi. Potensi sumberdaya dan faktor kendala.
c.Luas lahan yang ada dan yang dicadangkan. d.
Ting Tingka katt ke kepenti ntinga ngan ata atau u prio riorita ritas s pe peman manfaa faatan tan laha ahan.
e.
Jangka wa waktu/usia pe pemanfaatan la lahan.
f. Pemanfaatan lahan lahan secara bersama-sama dan dan saling mendukung. mendukung. g.
Kesi Kesin nambun mbung gan dan dan kese kesellara arasan san da dalam pemanf manfa aata atan lah laha an.
BAB 5 ............... .... ....................... ........................ ....................... ....................... ........................ ....................... ..................... ............... .......... ..... 149
170
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
a. ASD....................................... ASD.............................................................. .............................................. ...........................................................149 ....................................149 b. Rencana Pola Ruang.................................. Ruang......................................................... ................................................. .......................... ............150 ............ 150 i. Kawasan Lindung.............................. Lindung..................................................... .......................................................... ................................... ........155 5.2.1.1. Batasan dan Pengertian ........................................... ................................................................... ........................ ......155 5.2.1.2. Dasar Pemikiran Penetapan Kawasan Lindung.....................................155 5.2.1.3. Kepentingan Penetapan Kawasan Lindung............................................156 Lindung............................................156 5.2.1.4. Pertimbangan Dan Kriteria Penetapan Kawasan Lindung.....................156 Lindung.....................156 A. Dasar Hukum Penetapan Kawasan Lindung....................... .............................................. ....................... 156 B. Kriteria Dalam Dala m Penentuan Kawasan Kawasa n Lindung....... ............... ................. .............. ......... ........ ......... ....... ..157 5.2.1.5. Penetapan Kawasan Lindung Di Provinsi DKI Jakarta.........................160 A. Tahap Analisis Data Dasar....................... .............................................. .................................................. ........................... 160 B. Tahap Analisis Keruangan....................... ................................................................... ............................................ ...... 160 C. Tahap Penetapan Kawasan Lindung....... ............... ................. ................ ........... ........ ......... ......... ........ ........ ...... ..160 D. Tahap Identifikasi Kawasan Lindung Provinsi DKI Jakarta...................... ......................162 162 5.2.1.6. Tahap Penetapan Kawasan Lindung Provinsi DKI Jakarta...................170
171
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030
172