Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 2 April – Juni Juni 2015
LOKAKARYA PEMBUATAN HERBARIUM UNTUK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI MAN CENDIKIA MUARO JAMBI Pinta Murni, Muswita, Harlis, Upik Yelianti, Winda Dwi Kartika Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jamb Jambii Abstrak Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Masyarakat yang dilaksanakan dilaksanakan di MAN Cendikia Muaro Jambi, pada pada bulan bulan Novembe Novemberr 2014 2014 bertu bertujua juan n untuk untuk memberik memberikan an tambaha tambahan n inform informas asii dan penge pengetah tahuan uan tentan tentang g pembu pembuata atan n herba herbariu rium m sebag sebagai ai salah salah satu satu bentuk bentuk penge pengemba mbanga ngan n media pembelajaran biologi di SMA dan sederajat. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama satu hari dengan melibatkan guru bidang studi biologi dan siswa-siswi kelas X. Hasil kegiatan pengabdian ini sangat baik, terlihat dari antusiasme siswa-siswi dalam merespon kegiatan yang dilakukan. Selain itu, pihak sekolah (guru dan kepala sekolah) menunjukkan sikap kerjasama dan sambutan yang baik, sehingga s ehingga kegiatan pengabdian pengabdian ini dapat berlangsung denga dengan n lanca lancarr dan berma bermanfa nfaat. at. Saran Saran dari dari kegiat kegiatan an ini adalah adalah pihak pihak sekol sekolah ah sanga sangatt meng mengha hara rapk pkan an ada ada keg kegiatan iatan lain lain yang ang terk terkai aitt kerj kerjas asam amaa anta antara ra seko sekola lah h deng dengan an tim tim pengabdi pengabdi secara secara khusus, khusus, dan secara secara umum dengan dengan instansi/p instansi/perg erguruan uruan tinggi (Universitas (Universitas Jambi). BAB I. PENDAHULUAN Salah Salah satu satu usaha usaha yang dapat dapat dan dan teru teruss dila dilaku kuka kan n oleh oleh tena tenag ga pend pendid idik ik dalam dalam rangk rangkaa pening peningka katan tan mutu mutu prose prosess dan hasil belajar siswa di sekolah adalah pengemba pengembangan ngan dan inovasi inovasi dalam dalam media media pembelajar pembelajaran. an. Pembelaj Pembelajaran aran berdasark berdasarkan an informasi teknologi (IC (ICT) sangat berkembang saat ini, akan tetapi pembelajar pembelajaran an berbasis berbasis lingkunga lingkungan n juga tidak tidak kalah kalah penti penting ng mengin menginga gatt bahwa bahwa peng penggu guna naan an medi mediaa (ICT (ICT)) meme memerlu rluka kan n kondisi dan fasilitas yang belum semuanya dapat dapat terpenuhi terpenuhi setiap setiap saat saat dan di semua semua tempat tempat.. Oleh Oleh karen karenaa itu, itu, pembe pembelaj lajara aran n berbasis berbasis lingkunga lingkungan n menjadi menjadi alternatif alternatif yang sangat membantu. Pembelajaran berbasis lingkungan, termasuk pemanfaatan lingkungan seperti objek organisme langsung di lingkungan li ngkungan atau melalui pengawetan dan preparasi objek organisme seperti tumbuhan, cukup mendukung untuk tercapainya kompetensi dan tujuan tujuan pembe pembelaj lajara aran n yang optima optimall khususny khususnyaa dalam dalam bidang bidang biologi. biologi. Salah Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut dengan teknik pengawetan tumbuhan atau yang disebut herbarium. Herb Herbar ariu ium m meru merupa paka kan n mate materi rial al pokok yang penting dalam studi sistematik tumb tumbuh uhan an.. Herb Herbar ariu ium m memp mempuny unyai ai dua dua peng penger ertia tian, n, perta pertama ma diar diartik tikan an seba sebaga gaii
tempat tempat penyimpan penyimpanan an spesimen spesimen tumbuhan tumbuhan baik yang kering maupun basah. basah. Selain Selain tempat penyimpanan juga digunakan untuk studi mengenai tumbuhan terutama untuk tatanama dan klasifikasi. Herbarium sangat erat erat kaita kaitanny nnyaa deng dengan an kebu kebun n bota botani ni,, institusi riset, ataupun pendidikan. pendidikan. Pengertia Pengertian n kedua kedua dari herbarium herbarium adala adalah h spes spesime imen n (kol (kolek eksi si tumb tumbuh uhan an), ), baik kole oleksi ksi basa basah h mau maupun pun keri kering ng.. Spes Spesim imen en kerin kering g pada pada umum umumny nyaa tela telah h dipres dan dikeringkan, serta ditempelkan pada kertas (kertas mounting), diberi label berisi berisi keterang keterangan an yang penting penting dan sulit dikenali dikenali secara secara langsung langsung dari spesimen spesimen kering tersebut, diawetkan serta disimpan dengan baik ditempat peny penyim impa pana nan n yang ang tela telah h dise disedi diak akan an.. Spe Spesime simen n bas basah yaitu itu kole kolek ksi yang diawetkan dengan menggunakan larutan tertentu, seperti FAA atau alkohol. Pengetahuan dalam pembuatan dan pemeliharaan herbarium sangat dibutuhkan bagi pengajar (guru) di sekolah menengah. Denga Dengan n media media ini, guru guru akan akan sanga sangatt terbantu dalam memberi penjelasan mengenai ciri-ciri tumbuhan atau karakter khusu hususs sua suatu tumb tumbuh uhaan. Sela Selain in itu itu, denga dengan n mengg mengguna unakan kan herba herbariu rium m siswa siswa akan lebih tertarik dan lebih fokus dalam proses pembelaj lajaran. Teknik ini diharapk diharapkan an juga mampu mampu menggera menggerakkan kkan
Lokakarya Pembuatan Herbarium Untuk Pengembagan Media Pembelajaran Biologi di MAN Cendikia Muaro Jambi 1
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam proses belajar – mengajar. MAN Cendikia, satu dari beberapa sekolah menengah yang terdapat di Kabupaten Muaro Jambi. Sekolah ini di nilai cukup strategis sebagai sasaran dalam kegiatan pengabdian ini. MAN Cendikia merupakan sekolah yang masih relatif baru sehingga diharapkan kegiatan pengabdian ini mampu membantu kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut. Selain itu, sekolah ini terletak cukup jauh dari kota, dan masih banyak terdapat sumber keanekaragaman hayati, terutama tumbuhan disekitarnya. Sehingga sangat potensial untuk memanfaatkan sumber daya yang ada serta melakukan proses pembelajaran biologi berbasis lingkungan. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan lokakarya pembuatan herbarium sebagai salah satu pengembangan media pembelajaran biologi berbasis lingkungan di MAN Cendikia di Kabupaten Muaro Jambi. Kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam proses belajar-mengajar, serta membantu siswa dalam proses pembelajaran agar lebih aktif dan bersemangat. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Herbarium Herbarium mempunyai dua pengertian, pertama diartikan sebagai tempat penyimpanan spesimen tumbuhan, baik yang kering maupun basah. Selain tempat penyimpanan juga digunakan untuk studi mengenai tumbuhan terutama untuk tatanama dan klasifikasi. Herbarium sangat erat kaitannya dengan kebun botani, institusi riset, ataupun pendidikan. Menurut Index Herbariorum, edisi 8 tahun 1990 tercatat sekitar 272.800.926 spesimen telah tersimpan di 2639 herbarium yang tersebar di 147 negara. Pengertian kedua dari herbarium adalah spesimen (koleksi tumbuhan), baik koleksi basah maupun kering. Spesimen kering pada umumnya telah dipres dan dikeringkan, serta ditempelkan pada kertas (kertas mounting), diberi label
Volume 30, Nomor 2 April – Juni 2015
berisi keterangan yang penting dan sulit dikenali secara langsung dari specimen kering tersebut, diawetkan serta disimpan dengan baik ditempat penyimpanan yang telah disediakan. Spesimen basah yaitu koleksi yang diawetkan dengan menggunakan larutan tertentu, seperti FAA atau alkohol. 2.2. Fungsi Herbarium 1. Sebagai bahan dasar untuk studi flora dan vegetasi karena pada label herbarium memuat data yang dibutuhkan untuk tujuan tersebut. 2. Sebagai bukti nyata bahwa tumbuhan tersebut pernah ada pada lokasi atau tempat dilakukan koleksi tumbuhan dimaksud. 3. Sebagai sarana yang penting dalam identifikasi tumbuhan. 4. Sebagai penyimpan bahan acuan 5. Sebagai wasit nama yang benar 6. Sebagai bank data 2.3. Tipe Herbarium Berdasarkan penggunaaanya, herbarium dibedakan menjadi 4 tipe utama yaitu : Umum (Internasional), Nasional (Regional), Lokal, dan Khusus. Tipe-tipe ini satu dengan yang lainnya saling berhubungan. a. Herbarium Internasional Herbarium internasional mempunyai fungsi yang besar antara lain : 1. Tempat penelitian skala besar, umumnya tingkat familia atau tingkat diatasnya. 2. Memproduksi monografi generik (dengan perhatian khusus pada batas marga) flora dunia meliputi beberapa negara, flora nasional atau lokal, serta tersedia daftar-daftar yang lengkap. 3. Berfungsi jasa, termasuk pinjaman spesimen, ada fasilitas peninjau yang akan melakukan penelitian, pengidentifikasian spesimen terutama tentang taksa yang baru, dan pendistribusian duplikatduplikat. b. Herbarium Nasional atau Regional Herbarium nasional berfungsi antara lain :
Lokakarya Pembuatan Herbarium Untuk Pengembagan Media Pembelajaran Biologi di MAN Cendikia Muaro Jambi 2
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
1. Kontribusi flora utama yang meliputi beberapa negara 2. Produksi flora nasional atau lokal, termasuk daftar lengkapnya 3. Jasa, termasuk peminjaman, dilengkapi pula dengan fasilitas tamu ahli botani untuk penelitian, pengidentifikasian spesimen yang relevan dengan negara itu. Selain itu juga, pengiriman daftar spesimen, koleksi spesimen dari lapangan, dan pendistribusian duplikat-duplikat, perlengkapan bahan- bahan untuk penelitian seperti anatomi, sitologi, dan lainnya terutama bahan-bahan segar untuk tujuan penelitian itu. c. Herbarium Lokal Fungsi herbarium lokal termasuk : 1. Kontribusi kepada flora nasional 2. Produksi flora lokal dan daftar specimen 3. Jasa, termasuk pengidentifikasian spesimen yang terdapat di wilayahnya dan penghimpunan daftar determinasi, pengoleksian bahan spesimen, dan pendistribusian duplikat-duplikat, pengoleksian bahan spesimen untuk penelitian bidang-bidang ilmu tertentu. d. Herbarium Khusus Berdasarkan fungsinya dibedakan atas tipe : 1. Herbarium historis 2. Herbarium yang mempunyai bidang terbatas 3. Herbarium Pendidikan 4. Herbarium yang berkaitan dengan bidang-bidang terapan 5. Herbarium untuk program riset khusus 2.4. Metode Pembuatan Herbarium Untuk proses pembuatan spesimen herbarium kering biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Penyediaan Bahan dan Alat yang Diperlukan Secara umum, bahan dan alat yang diperlukan dalam pembuatan herbarium meliputi : a. Alat untuk mengamat, mengukur, dan mencatat : teropong binokuler,
Volume 30, Nomor 2 April – Juni 2015
loupe, altimeter, kompas, alat tulis, etiket gantung, dan kamera. b. Alat untuk koleksi, parang, gunting tanaman, gergaji kecil, pisau. c. Bahan untuk pengawet dan penyimpan, alkohol, spritus bening, FAA, kertas koran, kantong plastik, sprayer. d. Alat untuk mengapit ( pressing), kardus tebal atau triplek, tali. e. Alat untuk mounting, kertas monting (manila) dengan ukuran 29-31 x 39-42 cm, benang, jarum jahit, kantong biji, perekat. 2. Koleksi dan Pengawetan di Lapangan Kegiatan koleksi dan pengawetan dilapangan perlu memperhatikan : a. Ukuran sampel, biasanya 30 – 40 cm. Yang harus diperhatikan adalah organ yang penting tidak boleh dipotong atau dipisahkan, hanya bisa dilakukan pelipatan sehingga ukuran tetap seperti yang diinginkan. b. Kelengkapan organ, maksudnya setiap koleksi selain harus ada, suatu organ juga harus lengkap. c. Ketentuan untuk habitus tertentu :1). Tunbuhan kecil seperti rumput, herba, semak, yang ukurannya kecil di koleksi lengkap satu individu. 2). Untuk pohon, semak besar, liana dan sebagainya dikoleksi sebagian sesuai dengan ukuran tersebut di atas. 3). Untuk tumbuhan parasit dikoleksi beserta inangnya atau minimal jenis inangnya diketahui d. Pengamatan dan pencatatan, sebelum mengambil koleksi terlebih dahulu dicatat dan diamati sifat-sifat khas tumbuhan tersebut yang tidak terwakili dalam spesimen, antara lain : habitat, warna, bau, rasa atau karakter lainnya yang mungkin hilang setelah tumbuhan tersebut dikeringkan, vernacular name ( nama daerah ditempat koleksi) dan kegunaannya. Setiap spesimen diberi etiket gantung yang telah disiapkan sebelumnya. Etiket gantung dapat berisi data seperti nomor spesimen,
Lokakarya Pembuatan Herbarium Untuk Pengembagan Media Pembelajaran Biologi di MAN Cendikia Muaro Jambi 3
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 2 April – Juni 2015
vernacular name, lokasi koleksi, tanggal koleksi dan nama kolektor. e. Penyimpanan dan pengawetan di lapangan. Setelah dikoleksi selanjutnya disimpan dalam lipatan koran. Setelah semua spesimen dimasukan ke dalam lipatan koran, lalu disusun berlapis, diikat, dan dimasukkan dalam kantong plastik kemudian disemprot dengan alkohol, akhirnya kantong ditutup rapat agar udara tidak dapat keluar masuk.
label permanen (label herbarium) yang memuat keterangan penting dari spesimen. Label herbarium biasanya ditempelkan di samping kanan bawah dari spesimen. Label dibuat dari kertas yang berkualitas baik, ukuran dapat bervariasi, tetapi biasanya bentuk empat persegi panjang sekitar 10 x 15 cm. Dengan demikian, spesimen menjadi material ilmiah yang dapat digunakan untuk penelitian ilmiah.
3. Pengapitan dan Pengeringan Sebelum dimasukkan ke tempat pengeringan, spesimen disemprot lagi dengan alkohol, satu persatu diletakkan dalam lipatan kertas koran dengan mengatur posisinya sedemikian rupa hingga posisinya rapi. Kemudian spesimen disusun dalam apitan kertas kardus atau tripleks yang berukuran 32 x 42 cm dengan susunan kardus-spesimen-kardusspesimen dan seterusnya sampai maksimal 50 spesimen. Pastikan bahwa etiket gantung masih dapat dibaca dengan jelas pada saat dimasukkan. Kemudian spesimen diapit dan diikat, untuk selanjutnya dikeringkan dengan panas matahari atau oven. Lama penegeringan tergantung jenis tumbuhan, bila menggunakan oven digunakan suhu 60- 80
6. Pemeliharaan Herbarium Untuk pemeliharaan herbarium yang lebih baik, dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain memberi perlakuan sebagai berikut : ᵒ
1. Pembekuan pada temperatur – 20 C ᵒ
sampai – 60 C ᵒ
2. Pemanasan sampai temperatur 60 C selama 4 - 8 jam 3. Peletakan spesimen kering dalam oven/microwave 4. Perlakuan spesimen dengan pencegah serangga, seperti Naphthalene, Paradichlorobenzene, Formaldehyde, dan sebagainya. 5. Pengasapan/fumigasi, biasanya menggunakan zat kimia metil-bromida cair
ᵒ
C selama 46 – 48 jam. Spesimen yang mudah rusak seperti bunga atau buah, diawetkan dengan alkohol 70% dalam tabung atau botol. 4. Penempelan ( Mounting) Spesimen yang sudah kering selanjutnya dilakukan identifikasi dan klasifikasi. Kemudian spesimen ditempelkan atau dijahitkan pada kertas mounting (kertas manila atau sejenisnya) yang berukuran 28 – 30 cm x 39 – 42 cm dengan pengaturan sedemikian rupa hingga posisinya rapi. Semua spesimen dikelompokkan menurut famili atau tingkatan taksonnya.
BAB III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Kegiatan Pendahuluan Persiapan awal dalam melaksanakan pengabdian masyarakat adalah perizinan lokasi pelaksanaan dan pembuatan surat menyurat yang dibutuhkan dalam memulai kegiatan pengabdian tersebut. Selanjutnya membuat materi yang akan disampaikan, baik itu materi dalam bentuk powerpoint dan makalah. 3.2. Pelaksanaan Pengabdian Kegiatan lokakarya pembuatan herbarium ini dilaksanakan di MAN Cendikia, Kabupaten Muaro Jambi pada bulan November 2014.
5. Pemberian Label/ Labelling Setelah dilakukan penempelan, selanjutnya spesimen dilengkapi dengan Lokakarya Pembuatan Herbarium Untuk Pengembagan Media Pembelajaran Biologi di MAN Cendikia Muaro Jambi 4
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
3.2.2. Peserta Pengabdian Peserta yang menjadi sasaran pengabdian adalah guru-guru biologi dan siswa kelas X MAN Cendikia, Kabupaten Muaro Jambi. Jumlah peserta sebanyak 25 orang. 3.2.3. Metode Pelaksanaan Kegiatan Dalam pelaksanaan kegiatan ini menggunakan beberapa metode : 1. Ceramah Materi yang diberikan dalam bentuk tayangan powerpoint meliputi penjelasan tentang pengertian, sejarah dan langkahlangkah pembuatan herbarium serta perawatannya. 2. Diskusi Pada tiap materi yang disampaikan, peserta dapat berdialog dan berdiskusi dengan tim pengabdi. 3. Praktik Pembuatan Herbarium Peserta diminta untuk melakukan praktik/latihan pembuatan herbarium. Langkah pertama dilakukan koleksi tumbuhan dari lapangan, langkah kedua pengawetan, pengapitan dan pengeringan. Langkah selanjutnya adalah penempelan (mounting) dan pemberian label (labelling). BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan di MAN Cendikia Muaro Jambi cukup memuaskan. Guru-guru, terutama
Volume 30, Nomor 2 April – Juni 2015
guru bidang studi biologi ikut aktif dalam kegiatan ini. Siswa-siswi yang dilibatkan dalam kegiatan ini sangat antusias, terlihat dari berbagai pertanyaan yang mereka ajukan ke tim pengabdi. Selain itu, Kepala Sekolah MAN Cendikia juga menyambut baik kehadiran dari tim pengabdi. Kegiatan pengabdian ini dinilai sangat bermanfaat, terutama membantu guru bidang studi untuk meningkatkan kreatifitas dalam proses pembelajaran. Selain itu untuk mendapatkan informasi terkait dengan pengembangan media berbasis lingkungan yang relatif murah dan mudah untuk dibuat. Kegiatan pengabdian ini dianggap sangat perlu dilakukan di sekolah- sekolah yang terletak di kawasan yang masih asri, seperti halnya MAN Cendikia. Sekolah ini disekelilingnya masih terdapat sumber daya alam hayati yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber belajar, salah satunya melalui kegiatan pembuatan herbarium. Herbarium merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat merepresentasikan lingkungan disekitar kita. Kegiatan pembuatan herbarium mampu menarik perhatian dan keaktifan siswa, terutama di luar ruangan. Hal tersebut menjadi salah satu sarana bagi guru untuk memberi penilaian kepada siswa melalui aspek psikomotoriknya.
Gambar 1. Tim Pengabdi sedang melakukan presentasi materi Lokakarya Pembuatan Herbarium Untuk Pengembagan Media Pembelajaran Biologi di MAN Cendikia Muaro Jambi 5
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 2 April – Juni 2015
Gambar 2. Respon dari siswa (mengajukan pertanyaan dan berdiskusi). BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Kegiatan lokakarya pembuatan herbarium di MAN Cendikia Muaro Jambi, dapat berjalan dengan baik, dan disambut baik oleh pihak sekolah (siswa, guru dan kepala sekolah). 5.2. Saran Kegiatan pengabdian di MAN Cendikia, Kabupaten Muaro Jambi sangat disambut baik oleh pihak sekolah. Pihak sekolah sangat mengharapkan ada kegiatan lain yang terkait kerjasama antara sekolah dengan tim pengabdi secara khusus, dan secara umum dengan instansi/perguruan tinggi (Universitas Jambi).
dan Pengelolaan Herbarium. Makalah pada Lokakarya Taksonomi Tumbuhan. HEDS PROJECT – FMIPA Universitas Bengkulu. Singh, G. 1999. Plant Systematics. Science Publishers, Inc. United States of America. Tjitrosoepomo, G. 1998. Taksonomi Umum : Dasar-Dasar Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Vogel, E.F. De. 1987. Manual of Herbarium Taxonomy. Theory and Practice. Unesco. Jakarta.
UCAPAN TERIMA KASIH Kami mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Jambi yang telah memberikan kepercayaan untuk mendapatkan dana PNBP melalui DIPA Universitas Jambi. DAFTAR PUSTAKA Bridson, D and L. Forman. 1992. The Herbarium Hand-book. 2 nd. Royal Botanic Garden. Kew.
Pudjoarinto, A. 1996. Teknik Herbarium Lokakarya Pembuatan Herbarium Untuk Pengembagan Media Pembelajaran Biologi di MAN Cendikia Muaro Jambi 6