8 Prinsip Etika Dalam Keperawatan Gustinerz.com | Sebagai Sebagai seoran seorang g perawat perawat/cal /calon on perawa perawatt tentuny tentunyaa kita kita harus harus
menget mengetahu ahuii etika etika dan hukum hukum dalam dalam profesi profesi kita kita sebagai sebagai landas landasan an kita kita untuk untuk bekerja memberikan layanan keperawatan kepada masyarakat sehingga kita dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu objek etika adalah tingkah laku manusia !ikipedia "ndonesia# $da $da % prin prinsip sip etik etikaa kepe kepera rawa wata tan n yang yang wajib wajib dike diketah tahui ui oleh oleh pera perawat wat dala dalam m memberi memberikan kan layana layanan n keperaw keperawatan atan kepada kepada indi&i indi&idu, du, kelomp kelompok/ ok/kel keluar uarga, ga, dan masyarakat. '. (tonom (tonomii $uton $utonomi omi## prinsi prinsi otonomi otonomi didasark didasarkan an pada keyakina keyakinan n bahwa bahwa indi&idu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. (ran (rang g dewa dewasa sa mam mampu memu memutu tusk skan an sesu sesuat atu u dan dan oran orang g lain lain haru haruss mengha mengharg rgainy ainya. a. (tonom (tonomii merupak merupakan an hak kemand kemandiria irian n dan kebeba kebebasan san indi&idu yang menuntut pembedaan diri. Salah satu contoh yang tidak memperhatik memperhatikan an otonomi otonomi adalah )emberitahukan )emberitahukan klien bahwa keadaanya keadaanya baik,padahal terdapat gangguanatau penyimpangan penyimpangan *. +enef enefic icie ienc ncee +er +erb buat uat +aik +aik## prin rinsip sip ini ini menen enentu tutt peraw erawat at untu ntuk melakukan hal yan baik dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau kejahatan. ontoh perawat menasehati klien tentang program lat ihan untuk memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati untuk tidak dilakukan karena alasan resiko serangan jantung. . ustice Keadilan# Keadilan# nilai nilai ini direfleks direfleksikan ikan dalam dalam praktek praktek profession professional al ketika ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. ontoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien baru masuk serta serta ada ada juga juga klie klien n rawa rawatt yang yang meme memerlu rluka kan n bant bantua uan n pera perawa watt maka maka
perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam faktor tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan. . 0onmale 0onmalefici ficince nce tidak tidak merugi merugikan kan## prinsi prinsi ini berarti berarti tidak tidak menimb menimbulk ulkan an bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. ontoh ketika ada klien yang yang meny menyata ataka kan n kepa kepada da dokt dokter er seca secara ra tertu tertulis lis menol menolak ak pemb pember erian ian transfu transfuse se darah darah dan ketika ketika itu penyaki penyakitt perdar perdaraha ahan n melen melena# a# membua membuatt keada keadaan an klien klien semak semakin in memb membur uruk uk dan dan dokt dokter er haru haruss meng mengist istru rusi sika kan n pemberian transfuse darah. akhirnya transfuse darah ridak diberikan kare karena na prin prinsi si bene benefi fice cenc ncee wala walaup upun un pada pada situ situas asii ini ini juga juga terj terjad adii penyalahgunaan prinsi nonmaleficince. 1. 2eracity racity Kejujur Kejujuran# an# nilai nilai ini bukan bukan cuman dimilik dimilikii oleh oleh perawat perawat namun namun haru arus
dimil imilik ikii
oleh oleh
selu seluru ruh h
pem pemberi beri
lay layanan anan
keseh esehat atan an
untu untuk k
menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar klien menger mengerti. ti. "nform "nformasi asi yang yang diberik diberikan an harus harus akurat akurat,, kompreh komprehensi ensif, f, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Klie memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu. ontoh 0y. S masuk rumah sakit dengan berbagai macam macam frakt fraktur ur kare karena na kece kecela lakaa kaan n mobi mobil, l, suam suaminy inyaa juga juga ada ada dala dalam m kecelakaan kecelakaan tersebut tersebut dan meninggal dunia. 0y 0 y. S selalu bertanya-tanya bertanya-tanya tentang keadaan suaminya. 3okter ahli bedah berpesan kepada perawat untuk belum memberitahukan kematian suaminya kepada klien perawat tida tidak k meng menget etah ahui ui alas alasan an ters terseb ebut ut dari dari dokt dokter er dan dan kepa kepala la ruan ruanga gan n meny menyam ampa paik ikan an intr intruk uksi si dokt dokter er haru haruss diiku diikuti ti.. 4eraw 4erawat at dalam dalam hal hal ini ini dihadapkan oleh konflik kejujuran. 5. 6idelit 6idelity y )enepat )enepatii janji# janji# tanggun tanggung g jawab besar seoran seorang g perawat perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. 7ntuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain. 8. onfid onfident entiali iality ty Kerah Kerahasia asiaan# an# keraha kerahasia siaan an adalah adalah inform informasi asi tentang tentang klien harus dijaga pri&asi klien. 3okumentasi tentang keadaan kesehatan klien
perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam faktor tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan. . 0onmale 0onmalefici ficince nce tidak tidak merugi merugikan kan## prinsi prinsi ini berarti berarti tidak tidak menimb menimbulk ulkan an bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. ontoh ketika ada klien yang yang meny menyata ataka kan n kepa kepada da dokt dokter er seca secara ra tertu tertulis lis menol menolak ak pemb pember erian ian transfu transfuse se darah darah dan ketika ketika itu penyaki penyakitt perdar perdaraha ahan n melen melena# a# membua membuatt keada keadaan an klien klien semak semakin in memb membur uruk uk dan dan dokt dokter er haru haruss meng mengist istru rusi sika kan n pemberian transfuse darah. akhirnya transfuse darah ridak diberikan kare karena na prin prinsi si bene benefi fice cenc ncee wala walaup upun un pada pada situ situas asii ini ini juga juga terj terjad adii penyalahgunaan prinsi nonmaleficince. 1. 2eracity racity Kejujur Kejujuran# an# nilai nilai ini bukan bukan cuman dimilik dimilikii oleh oleh perawat perawat namun namun haru arus
dimil imilik ikii
oleh oleh
selu seluru ruh h
pem pemberi beri
lay layanan anan
keseh esehat atan an
untu untuk k
menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar klien menger mengerti. ti. "nform "nformasi asi yang yang diberik diberikan an harus harus akurat akurat,, kompreh komprehensi ensif, f, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Klie memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu. ontoh 0y. S masuk rumah sakit dengan berbagai macam macam frakt fraktur ur kare karena na kece kecela lakaa kaan n mobi mobil, l, suam suaminy inyaa juga juga ada ada dala dalam m kecelakaan kecelakaan tersebut tersebut dan meninggal dunia. 0y 0 y. S selalu bertanya-tanya bertanya-tanya tentang keadaan suaminya. 3okter ahli bedah berpesan kepada perawat untuk belum memberitahukan kematian suaminya kepada klien perawat tida tidak k meng menget etah ahui ui alas alasan an ters terseb ebut ut dari dari dokt dokter er dan dan kepa kepala la ruan ruanga gan n meny menyam ampa paik ikan an intr intruk uksi si dokt dokter er haru haruss diiku diikuti ti.. 4eraw 4erawat at dalam dalam hal hal ini ini dihadapkan oleh konflik kejujuran. 5. 6idelit 6idelity y )enepat )enepatii janji# janji# tanggun tanggung g jawab besar seoran seorang g perawat perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. 7ntuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain. 8. onfid onfident entiali iality ty Kerah Kerahasia asiaan# an# keraha kerahasia siaan an adalah adalah inform informasi asi tentang tentang klien harus dijaga pri&asi klien. 3okumentasi tentang keadaan kesehatan klien
hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan klien. 3iskusi tentang klien diluar area pelayanan harus dihindari. %. $ccoun $ccountabi tability lity $kunta $kuntabil bilitas itasi# i# akunta akuntabil bilitas itas adalah standar standar yang yang pasti pasti bahwa tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali. ontoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, sendiri, profesi, profesi, klien, sesame teman sejawat, karyawan, dan masyarakat. masyarakat. ika perawat salah memberi dosis obat kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional. http9//gustiner:.com/;p<8'=
PRINSIP-PRINSIP ETIKA KEPERAATAN
Etika merupakan kata yang berasal dari >unani, unani, yaitu Ethos, yang menurut $raskar dan 3a&id '=8%# berarti kebiasaan atau model prilaku, atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk sesuatu tindakan, dapat diartikan segala sesuatu yang berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan. 3alam (?ford $d&anced @earnerAs 3ictionary of urret English, English, $S Bornby Bornby mengartikan mengartikan etika sebagai sebagai sistem dari prinsip-prin prinsip-prinsip sip moral atau aturan-aturan prilaku. )enurut definisi $$C0 '==5#, etika berfokus pada yang yang seharus seharusny nyaa baik baik salah salah atau atau benar, benar, atau hal baik baik atau atau buruk. buruk. Sedang Sedangkan kan menurut menurut Cowson, Cowson, '==*#.eti '==*#.etik k adalah Segala sesuatu yang berhubungan/al berhubungan/alasan asan tentang isu moral. )oral adalah suatu kegiatan/pr kegiatan/prilaku ilaku yang mengarahkan mengarahkan manusia manusia untuk untuk memilih tindakan baik dan buruk, dapat dikatakan etik merupakan kesadaran yang siste sistema mati tiss
terh terhad adap ap pril prilak aku u
yang yang dapa dapatt
dipe diperta rtang nggu gung ng jawa jawabk bkan an 3eg 3egra raf, f,
'=%%#.Etika merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan dengan keputusan moral menyangkut manusia Spike lee, '==#. )enurut !ebsterAs Dhe discipline dealing with what is good and bad and with moral duty and obligation, ethics
offe offers rs conc concep eptu tual al tool toolss to e&alu e&aluate ate and and guid guidee mora morall deci decisio sion n maki making ng +eberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan pengetahuan moral dan susila, falsafah hidup, kekuatan kekuatan moral, moral, sistem nilai, kesepakatan, kesepakatan, serta himpunan hal-hal yang diwajibkan, larangan untuk suatu kelompok/masyarakat dan bukan bukan merupa merupakan kan hukum hukum atau undang undang-un -undan dang. g. 3an hal ini menega menegaska skan n bahwa moral merupakan bagian dari etik, dan etika merupakan ilmu tentang moral sedan sedangk gkan an moral moral satu satu kesa kesatu tuan an nila nilaii yang yang dipa dipaka kaii manu manusia sia sebag sebagai ai dasar dasar prilakunnya. )aka etika keperawatan keperawat an nursing ethics# merupakan bentuk ekspresi bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan.
Konsep !oral "alam praktek keperawatan
4raktek 4raktek kepera keperawata watan n menuru menurutt Bender Benderson son dalam dalam bukuny bukunyaa tentan tentang g teori teori keperaw keperawatan atan,, yaitu yaitu segala segala sesuatu sesuatu yang yang dilakuk dilakukan an perawat perawat dalam dalam mengata mengatasi si masalah keperawatan dengan menggunakan metode ilmiah, bila membicarakan praktek keperawatan tidak lepas lepa s dari fenomena keperawatan kepera watan dan hubungan pasien dan perawat. 6enome 6enomena na keperaw keperawatan atan merupa merupakan kan penyimp penyimpang angan/t an/tida idak k terpenu terpenuhin hinya ya kebutu kebutuhan han dasar dasar manusia manusia bio, bio, psiko, psiko, social social dan spiritu spiritual# al#,, mulai mulai dari dari tingka tingkatt indi&idu untuk sampai pada tingkat masyarakat yang juga tercermin pada tingkat system organ fungsional sampai subseluler Benderson, '=8%, lih, $nn )ariner, *FF#. $suhan keperawatan merupakan bentuk dari praktek keperawatan, dimana asuha asuhan n kepe keperaw rawat atan an meru merupa paka kan n pros proses es atau atau rangk rangkaia aian n kegi kegiat atan an prak prakte tek k kepe kepera rawa wata tan n
yang ang
dibe diberi rika kan n
pada pada
pase pasein in
deng dengan an
meng menggu guna naka kan n
pros proses es
keperawatan berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etika dan etiket keperawatanKo:ier, '=='#. $suhan keperawatan ditujukan untuk memandirikan pasien, (rem, '=15,lih, $nn )ariner, *FF#. Keperawatan merupakan +entuk asuhan keperawatan kepada indi&idu, keluarga dan masyarakat berdasarkan ilmu dan seni dan menpunyai hubungan perawat dan pasien sebagai hubungan professional Ko:ier, '=='#. Bubungan professional yang dimaksud adalah hubungan terapeutik antara perawat pasien yang dilandasi oleh rasa percaya, empati, cinta, otonomi, dan didahulu adanya kontrak yang jelas
dengan
tujuan
membantu
pasien
dalam
proses
penyembuhan
dari
sakitKo:ier,'=='#. K#NSEP ETIK
4erawat harus mempunyai kemampuan yang baik untuk pasien maupun dirinya didalam menghadapi masalah yang menyangkut etika. Seseorang harus berpikir secara rasional, bukan emosional dalam membuat keputusan etis. Keputusan tersebut membutuhkan ketrampilan berpikir secara sadar yang diperlukan untuk menyelamatkan keputusan pasien dan memberikan asuhan. eori dasar/prinsip-prinsip etika merupakan penuntun untuk membuat keputusan etis praktik profesional. eori-teori etik digunakan dalam pembuatan keputusan bila terjadi konflik antara prinsip-prinsip dan aturan-aturan. 4ara ahli falsafah moral telah mengemukakan beberapa teori etik, yang secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi teori teleologi dan deontologi.
'.eleologi.
eleologi berasal dari bahasa >unani telos yang berarti akhir. 4endekatan ini sering disebut dengan ungkapan the end fustifies the means atau makna dari suatu tindakan ditentukan oleh hasil akhir yang terjadi. eori ini menekankan pada pencapaian hasil dengan kebaikan maksimal dan ketidakbaikan sekecil mungkin bagi manusia.ontoh penerapan teori ini misalnya bayi-bayi yang lahir cacat lebih baik dii:inkan meninggal daripada nantinya menjadi beban di masyarakat. *.3eontologi. 3eontologi berasal dari bahasa >unani deon yang berarti tugas. eori ini berprinsip pada aksi atau tindakan. ontoh penerapan deontologi adalah seorang perawat yang yakin bahwa pasien harus diberitahu tentang apa yang sebenarnya terjadi, walaupun kenyataan tersebut sangat menyakitkan. ontoh lain misalnya seorang perawat menolak membantu pelaksanaan abortus karena keyakinan agamanya yang melarang tindakan membunuh. 4enerapan teori ini perawat tidak menggunakan pertimbangan, misalnya seperti tindakan abortus dilakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu, karena setiap tindakan yang mengakhiri hidup dalam hal ini calon bayi# merupakan tindakan yang secara moral buruk. 4rinsip etika keperawatan meliputi kemurahan hati
beneficence#."nti dari prinsip kemurahan hati adalah tanggung jawab untuk melakukan kebaikan yang menguntungkan pasien dan menghindari perbuatan yang merugikan atau membahayakan pasien. .keadilan justice# 4rinsip keadilan ini menyatakan bahwa mereka yang sederajat harus diperlakukan sederajat, sedangkan yang tidak sederajat harus diperlakukan tidak sederajat sesuai dengan kebutuhan mereka. "ni berarti bahwa kebutuhan kesehatan dari mereka yang sederajat harus menerima sumber pelayanan kesehatan dalam jumlah sebanding. Ketika seseorang mempunyai kebutuhan kesehatan yang besar, maka menurut prinsip ini ia harus mendapatkan sumber kesehatan yang besar pula.Keadilan berbicara tentang kejujuran dan pendistribusian barang dan jasa secara merata. 6okus hukum adalah perlindungan masyarakat, sedangkan fokus hukum kesehatan adalah perlindungan konsumen.
.otonomi
4rinsip otonomi menyatakan bahwa setiap indi&idu mempunyai kebebasan menentukan tindakan atau keputusan berdasarkan rencana yang mereka pilih. 4ermasalaan yang muncul dari penerapan prinsip ini adalah adanya &ariasi kemampuan otonomi pasien yang dipengaruhi oleh banyak hal, seperti tingkat kesadaran, usia, penyakit, lingkungan rumah sakit, ekonomi, tersedianya informasi dll. 1.kejujuran &eracity# 4rinsip kejujuran menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak bohong. Kejujuran harus dimiliki perawat saat berhubungan dengan pasien. Kejujuran merupakan dasar terbinanya hubungan saling percaya antara perawat dan pasien. 4erawat sering kali tidak memberitahukan kejadian sebenarnya kepada pasien yang sakit parah. Kejujuran berarti perawat tidak boleh membocorkan informasi yang diperoleh dari pasien dalam kapasitasnya sebagai seorang profesional tanpa persetujuan pasien. Kecuali jika pasien merupakan korban atau subjek dari tindak kejahatan, maka perbuatan tersebut dapat diajukan ke depan pengadilan dimana perawat menjadi seorang saksi. 5.ketaatan fidelity#
4rinsip ketaatan merupakan tanggung jawab untuk tetap setia pada suatu kesepakatan. anggung jawab dalam konteks hubungan perawat-pasien meliputi tanggung jawab menjaga janji, mempertahankan konfidensi dan memberikan perhatian/kepedulian. 4eduli pada pasien merupakan salah satu aspek dari prinsip ketaatan. 4eduli kepada pasien merupakan komponen paling penting dari praktik keperawatan, terutama pada pasien dalam kondisi terminal.
Prinsip $ Prinsip Etik Keperawatan
4rinsip bahwa etika adalah menghargai hak dan martabat manusia, tidak akan pernah berubah. 4rinsip ini juga diterapkan baik dalam bidang pendidikan maupun pekerjaan. uga dalam hak-haknya memperoleh pelayanan kesehatan. Ketika
mengambil
keputusan
klinis,
perawat
seringkali
mengandalkan
pertimbangan mereka dengan menggunakan kedua konsekuensi dan prinsip dan kewajiban moral yang uni&ersal. Bal yang paling fundamental dari prinsip ini adalah penghargaan atas sesama.Empat prinsip dasar lainnya bermula dari prinsip dasar ini yang menghargai otonomi kedermawanan maleficience dan keadilan !acam-macam Prinsip etika keperawatan
4rinsip-prinsip etika keperawatan terdiri dari9 •
Autonom% #tonomi #
4rinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa indi&idu mampu berpikir logis dan memutuskan. (rang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai. 4rinsip otonomi ini adalah bentuk respek terhadap seseorang, juga dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.(tonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan indi&idu yang menuntut pembedaan diri. 4raktek profesioanal merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak hak pasien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya. •
&ene'icience (&er)uat &aik*
+enefisiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik. Kebaikan juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Kadang-kadang dalam situasi pelayanan kesehatan kebaikan menjadi konflik dengan otonomi. •
+ustice (Kea"ilan*
4rinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan . 0ilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan . •
Non !ale'icience (ti"ak meru,iakan*
4rinsip ini berarti segala tindakan yang dilakukan pada klien tidak menimbulkan bahaya / cedera secara fisik dan psikologik. •
eracit% (keuuran*
4rinsip &eracity berarti penuh dengan kebenaran. 0ilai ini diperlukan oleh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien dan untuk meyakinkan bahwa pasien sangat mengerti. 4rinsip &eracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. •
/i"elit% (lo%alt%0ketaatan*
4rinsip fidelity dibutuhkan indi&idu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. 4erawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia pasien. Ketaatan, kesetiaan adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan
komitmen
yang
dibuatnya.
Kesetiaan itu menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan
bahwa
tanggung
jawab
dasar
dari
perawat
adalah
untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
•
1on'i"entialit% (kera2asiaan*
$turan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi tentang klien harus dijaga pri&asi-nya. $pa yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. ak ada satu orangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijin kan oleh klien dengan bukti persetujuannya. 3iskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikannya pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dicegah. •
Akunta)ilitas (accounta)ilit%*
4rinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk menilai orang lain. $kuntabilitas merupakan standar pasti yang mana tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali. •
!oral Ri,2t
a.
$d&okasi
$d&okasi adalah memberikan saran dalam upaya melindungi dan mendukung hak G hak pasien. Bal tersebut merupakan suatu kewajiban moral bagi perawat dalam mempraktekan
keperawatan
b.
Cesponsibilitas
tanggung
profesional jawab
#
Eksekusi terhadap tugas G tugas yang berhubungan dengan peran tertentu dari perawat. )isalnya pada saat memberikan obat, perawat bertanggung jawab untuk mengkaji kebutuhan klien dengan memberikannya dengan aman dan benar. c.
@oyalitas
Suatu konsep yang melewati simpati, peduli, dan hubungan timbal balik terhadap pihak yang secara profesional berhubungan dengan perawat. •
Nilai ( alue *
Keyakinanbeliefs# mengenai arti dari suatu ide, sikap, objek, perilaku, dll yang menjadi
standar
dan
mempengaruhi
prilaku
seseorang.
0ilai menggambarkan cita-cita dan harapan- harapan ideal dalam praktik keperawatan 0ilai dalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh seseorang. 0ilai
yang
sangat
diperlukan
bagi
perawat
'.
adalah
9
kejujuran
*.
@emah
.
@embut Ketepatan
. )enghargai (rang lain
SIKAP !E3IND4NGI PASIEN (AD#1A15*
Sikap melindungi pasien ad&ocacy# mempunyai pemahaman kemampuan seseorang perawat# untuk memberikan suatu pernyataan/pembelaan untuk kepentingan pasien. $d&ocacy merupakan kamampuan untuk bisa melakukan suatu kegiatan ataupun berbicara untuk kepentingan orang lain dengan tujuan memberikan perlindungan hak pada orang tersebut . $d&ocacy sering digunakan dalam konteks hukum yang berkaitan dengan upaya melindungi hak-hak manusia bagi mereka yang tidak mampu membela diri. $rti ad&ocacy menurut "katan 4erawat $merika/$0$ '=%1# adalah melindungi klien atau masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan keselamatan praktik tidak sah yang tidak kompeten dan melanggar etika yang dilakukan oleh siapapun. 4erawat sebagai ad&okat pasien berfungsi sebagai penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan pasien, membela kepentingan pasien dan membantu pasien memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun profesional. 4eran ad&ocacy sekaligus mengharuskan perawat bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh pasien. 4erawat juga harus melindungi dan memfasilitasi keluarga/masyarakat dalam pelayanan keperawatan
/AKT#R 5ANG !E!PENGAR46I PE!&4ATAN KEP4T4SAN ETIS
Kemampuan membuat keputusan masalah etis merupakan salah satu persyaratan bagi perawat untuk menjalankan praktik keperawatan profesional. 3alam membuat keputusan etis, ada beberapa unsur yang mempengaruhi seperti nilai dan kepercayaan pribadi, kode etik keperawatan, konsep moral perawatan dan prinsip- prinsip etik. 6aktor-faktor yang berpengaruh terhadap seseorang dalam membuat keputusan etis antara lain faktor agama dan adat istiadat, sosial, ilmu pengetahuan/teknologi,
legalisasi/keputusan
juridis,
dana/keuangan,
pekerjaan/posisi pasien maupun perawat, kode etik keperawatan dan hak-hak pasien. '. 6aktor agama dan adat istiadat. $gama serta latar belakang adat-istiadat merupakan faktor utama dalam membuat keputusan etis. Setiap perawat disarankan untuk memahami nilai-nilai yang diyakini maupun kaidah agama yang dianutnya. 7ntuk memahami ini memang diperlukan proses. Semakin tua dan semakin banyak pengalaman belajar, seseorang akan lebih mengenal siapa dirinya dan nilai-nilai yang dimilikinya. "ndonesia merupakan negara kepulauan yang dihuni oleh penduduk dengan berbagai agama/kepercayaan dan adat istiadat. Setiap penduduk yang menjadi warga negara "ndonesia harus beragama/berkeyakinan. "ni sesuai dengan sila pertama 4ancasila 9 Ketuhanan >ang )aha Esa, dimana di "ndonesia menjadikan aspek ketuhanan sebagai dasar paling utama. Setiap warga negara diberi kebebasan untuk memilih kepercayaan yang dianutnya. '. 6aktor sosial. +erbagai faktor sosial berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis. 6aktor ini antara lain meliputi perilaku sosial dan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum, dan peraturan perundang-undangan. 4erkembangan sosial dan budaya juga berpengaruh terhadap sistem kesehatan nasional. 4elayanan kesehatan yang tadinya berorientasi pada program medis lambat laun menjadi pelayanan komprehensif dengan pendekatan tim kesehatan.
*.
6aktor ilmu pengetahuan dan tekhnologi. 4ada era abad *F ini, manusia telah berhasil mencapai tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum dicapai manusia pada abad sebelumnya. Kemajuan yang telah dicapai meliputi berbagai bidang. Kemajuan di bidang kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas hidup serta memperpanjang usia manusia dengan ditemukannya berbagai mesin mekanik kesehatan, cara prosedur baru dan bahan-bahan/obat-obatan baru. )isalnya pasien dengan gangguan ginjal dapat diperpanjang usianya berkat adanya mesin hemodialisa. "bu-ibu yang mengalami kesulitan hamil dapat diganti dengan berbagai
inseminasi.
Kemajuan-kemajuan
ini
menimbulkan
pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan dengan etika. .
6aktor legislasi dan keputusan juridis. 4erubahan sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan. Setiap perubahan sosial atau legislasi menyebabkan timbulnya tindakan yang merupakan reaksi perubahan tersebut. @egislasi merupakan jaminan tindakan menurut hukum sehingga orang yang bertindak tidak sesuai hukum dapat menimbulkan konflik. Saat ini aspek legislasi dan bentuk keputusan juridis bagi permasalahan etika kesehatan sedang menjadi topik yang banyak dibicarakan. Bukum kesehatan telah menjadi suatu bidang ilmu, dan perundang-undangan baru banyak disusun untuk menyempurnakan
perundang-undangan
lama
atau
untuk
mengantisipasi
perkembangan permasalahan hukum kesehatan. .
6aktor dana/keuangan. 3ana/keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan dapat menimbulkan konflik. 7ntuk meningkatkan status kesehatan masyarakat, pemerintah telah banyak
berupaya
dengan
mengadakan
berbagai
program
yang
dibiayai
pemerintah. 1.
6aktor pekerjaan. 4erawat perlu mempertimbangkan posisi pekerjaannya dalam pembuatan suatu keputusan. idak semua keputusan pribadi perawat dapat dilaksanakan, namun harus diselesaikan dengan keputusan/aturan tempat ia bekerja. 4erawat yang mengutamakan kepentingan pribadi sering mendapat sorotan sebagai perawat
pembangkang. Sebagai konsekuensinya, ia mendapatkan sanksi administrasi atau mungkin kehilangan pekerjaan. 5.
Kode etik keperawatan. Kelly '=%8#, dikutip oleh Cobert 4riharjo, menyatakan bahwa kode etik merupakan salah satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting dalam penentuan, pertahanan dan peningkatan standar profesi. Kode etik menunjukkan bahwa tanggung jawab kepercayaan dari masyarakat telah diterima oleh profesi. 7ntuk dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat terhadap masalah yang menyangkut etika, perawat harus banyak berlatih mencoba menganalisis permasalahan-permasalahan etis.
8.
Bak-hak pasien. Bak-hak pasien pada dasarnya merupakan bagian dari konsep hak-hak manusia. Bak merupakan suatu tuntutan rasional yang berasal dari interpretasi konsekuensi dan kepraktisan suatu situasi. 4ernyataan hak-hak pasien cenderung meliputi hak-hak warga negara, hak-hak hukum dan hak-hak moral. Bak-hak pasien yang secara luas dikenal menurut )egan '==%# meliputi hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas, hak untuk diberi informasi, hak untuk dilibatkan dalam pembuatan
keputusan
tentang
pengobatan
dan
perawatan,
hak
untuk
diberi informed concent, hak untuk mengetahui nama dan status tenaga kesehatan yang menolong, hak untuk mempunyai pendapat keduasecand opini#, hak untuk diperlakukan dengan hormat, hak untuk konfidensialitas termasuk pri&acy#, hak untuk
kompensasi
terhadap
cedera
yang
tidak
legal
dan
hak
untuk
mempertahankan dignitas kemuliaan# termasuk menghadapi kematian dengan bangga.
Prinsip-prinsip
moral
"alam
praktek
keperawatan
!en,2ar,ai
otonomi ('acilitate autonom%*
Suatu bentuk hak indi&idu dalam mengatur kegiatan/prilaku dan tujuan hidup indi&idu. Kebebasan dalam memilih atau menerima suatu tanggung jawab terhadap pilihannya sendiri. 4rinsip otonomi menegaskan bahwa seseorang
mempunyai kemerdekaan untuk menentukan keputusan dirinya menurut rencana pilihannya sendiri. +agian dari apa yang didiperlukan dalam ide terhadap respect terhadap seseorang, menurut prinsip ini adalah menerima pilihan indi&idu tanpa memperhatikan apakah pilihan seperti itu adalah kepentingannya. urtin, *FF*#. 4ermasalahan dari penerapan prinsip ini adalah adanya &ariasi kemampuan otonomi pasien yang dipengaruhi oleh banyak hal, seperti tingkat kesadaran, usia, penyakit, lingkungan Cumah S$kit, ekonomi, tersedianya informsi dan lain-lain 4riharjo, '==1#. ontoh9 Kebebasan pasien untuk memilih pengobatan dan siapa yang berhak mengobatinya sesuai dengan yang diinginkan .
Ke)e)asan ('ree"om*
4rilaku tanpa tekanan dari luar, memutuskan sesuatu tanpa tekanan atau paksaan pihak lain 6acione et all, '=='#. +ahwa siapapun bebas menentukan pilihan yang menurut pandangannya sesuatu yang terbaik. ontoh 9 Klien mempunyai hak untuk menerima atau menolak asuhan keperawatan yang diberikan.
Ke)enaran (eracit%* 7 trut2
)elakukan kegiatan/tindakan sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang tidak bertentangan tepat, lengkap#. 4rinsip kejujuran menurut 2eatch dan 6ry '=%8# didefinisikan sebagai menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak bohong. Suatu kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya atau untuk tidak membohongi orang lain. Kebenaran merupakan hal yang fundamental dalam membangun hubungan saling percaya dengan pasien. 4erawat sering tidak memberitahukan kejadian sebenarnya pada pasien yang memang sakit parah. 0amun dari hasil penelitian pada pasien dalam keadaan terminal menjelaskan bahwa pasien ingin diberitahu tentang kondisinya secara jujur 2eatch, '=8%#. ontoh 9 indakan pemasangan infus harus dilakukan sesuai dengan S(4 yang berlaku dimana klien dirawat.
Kea"ilan (+ustice*
Bak setiap orang untuk diperlakukan sama facione et all, '=='#. )erupakan suatu prinsip moral untuk berlaku adil bagi semua indi&idu. $rtinya indi&idu mendapat tindakan yang sama mempunyai kontribusi yang relati&e sama untuk kebaikan kehidupan seseorang. 4rinsip dari keadilan menurut beauchamp dan childress adalah mereka uang sederajat harus diperlakukan sederajat, sedangkan yang tidak sederajat diperlakukan secara tidak sederajat, sesuai dengan kebutuhan mereka. Ketika seseorang mempunyai kebutuhan kesehatan yang besar, maka menurut prinsip ini harus mendapatkan sumber-sumber yang besar pula, sebagai contoh9 indakan keperawatan yang dilakukan seorang perawat baik dibangsal maupun di ruang 2"4 harus sama dan sesuai S$K
Ti"ak !em)a2a%akan (Nonmale'icence*
indakan/ prilaku yang tidak menyebabkan kecelakaan atau membahayakan orang lain.$iken, *FF#. ontoh 9 +ila ada klien dirawat dengan penurunan kesadaran, maka harus dipasang side driil.
Kemura2an 6ati (&ene'iecence*
)enyeimbangkan
hal-hal
yang
menguntungkan
dan
merugikan/membahayakan dari tindakan yang dilakukan. )elakukan hal-hal yang baik untuk orang lain. )erupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang lain/pasien. 4rinsip ini sering kali sulit diterapkan dalam praktek keperawatan. +erbagai tindakan yang dilakukan sering memberikan dampak yang merugikan pasien, serta tidak adanya kepastian yang jelas apakah perawat bertanggung jawab atas semua cara yang menguntungkan pasien.ontoh9 Setiap perawat harus dapat merawat dan memperlakukan klien dengan baik dan benar.
Kesetiaan ('i"elit%*
)emenuhi kewajiban dan tugas dengan penuh kepercayaan dan tanggung jawab, memenuhi janji-janji. 2eatch dan 6ry mendifinisikan sebagai tanggung jawab untuk tetap setia pada suatu kesepakatan. anggung jawab dalam konteks hubungan
perawat-pasien
meliputi
tanggung
jawab
menjaga
janji,
mempertahankan konfidensi dan memberikan perhatian/kepedulian. 4eduli kepada pasien merupakan salah satu dari prinsip ketataatan. 4eduli pada pasien merupakan komponen paling penting dari praktek keperawatan, terutama pada pasien dalam kondisi terminal 6ry, '=='#. Casa kepedulian perawat diwujudkan dalam memberi asuhan keperawatan dengan pendekatan indi&idual, bersikap baik, memberikan kenyamanan dan menunjukan kemampuan profesional ontoh9 +ila perawat sudah berjanji untuk memberikan suatu tindakan, maka tidak boleh mengingkari janji tersebut.
Kera2asiaan (1on'i"entialit%*
)elindungi informasi yang bersifat pribadi, prinsip bahwwa perawat menghargai semua informsi tentang pasien dan perawat menyadari bahwa pasien mempunyai hak istimewa dan semua yang berhubungan dengan informasi pasien tidak untuk disebarluaskan secara tidak tepat $iken, *FF#. ontoh 9 4erawat tidak boleh menceritakan rahasia klien pada orang lain, kecuali seijin klien atau seijin keluarga demi kepentingan hukum.
6ak (Ri,2t*
+erprilaku sesuai dengan perjanjian hukum, peraturan-peraturan dan moralitas, berhubungan dengan hukum legal.!ebsterAs, '==%#. ontoh 9 Klien berhak untuk mengetahui informasi tentang penyakit dan segala sesuatu yang perlu diketahuinya 6ak-2ak perawat menurut 1laire "an /a,in (9:;<* )a2wa perawat )er2ak=
'.
)endapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya
*.
)engembangkan diri melalui kemampuan kompetensinya sesuai dengan latar pendidikannya
.
)enolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan perundangundangan serta standard an kode etik profesi
.
)endapatkan informasi lengkap dari pasien atau keluaregannya tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan
1.
)endapatkan
ilmu
pengetahuannya
berdasarkan
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan/kesehatan secara terus menerus. 5.
3iperlakukan secara adil dan jujur baik oleh institusi pelayanan maupun oleh pasien
8.
)endapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang dapat menimbulkan bahaya baik secara fisik maupun emosional
%.
3iikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan kebijaksanaan pelayanan kesehatan.
=.
4ri&asi dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien dan atau keluargannya serta tenaga kesehatan lainnya.
'F. )enolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik melalui anjuran maupun pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar profesi atau kode etik keperawatan atau aturan perundang-undangan lainnya. ''. )endapatkan penghargaan dan imbalan yang layak atas jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang berlaku di institusi pelayanan yang bersangkutan '*.
)emperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuai dengan bidang profesinya.
Tan,,un, awa)0kewai)an perawat
3isamping beberapa hak perawat yang telah diuraikan diatas, dalam mencapai keseimbangan hak perawat maka perawat juga harus mempunyai kewajibannya sebagai bentuk tanggung jawab kepada penerima praktek keperawatan. laire dan 6agin, '=81l,dalam 6undamental of nursing,Ko:ier '=='# Kewai)an perawat se)a,ai )erikut=
'.
)ematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan
*.
)emberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi dan batas kemanfaatannya
.
)enghormati hak pasien
.
)erujuk pasien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai keahlihan atau kemampuan yang lebih kompeten, bila yang bersangkutan tidak dapat mengatasinya.
1.
)emberikan
kesempatan
kepada
pasien
untuk
berhubungan
dengan
keluarganya, selama tidak bertentangan dengan peraturan atau standar profesi yang ada. 5.
)emberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing selama tidak mengganggu pasien yang lainnya.
8.
+erkolaborasi dengan tenaga medis dokter# atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada pasien
%.
)emberikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang diberikan
kepada
pasien
dan
atau
keluargannya
sesuai
dengan
batas
kemampuaannya =.
)endokumentasikan asuhan keperawatan secara akurat dan berkesinambungan
'F. )engikuti perkembangan ilmu pengetahuan dn tehnologi keperawatan atau kesehatan secara terus menerus ''. )elakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai dengan batas kewenangannya '*. )erahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, kesuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang. '. )emenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian yang telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja. 6ak-2ak pasien
3isamping beberapa hak dan kewajiban perawat, perawat juga harus mengenal hak-hak pasien sebagai obyek dalam praktek keperawatan. Sebagai hak dasar sebagai manusia maka penerima asuhan keperawatan juga harus dilindungi hak-haknya, sesuai perkembangan dan tuntutan dalam praktek keperawatan saat ini pasien juga lebih meminta untuk menentukan sendiri dan mengontrol tubuh mereka sendiri bila sakitH persetujuan, kerahasiaan, dan hak pasien untuk menolak pengobatan merupakan aspek dari penentuan diri sendiri. Bal-hal inilah yang
perlu dihargai dan diperhatikan oleh profesi keperawat dalam menjalankan kewajibannya. #le2 karena itu se)a,ai perawat pro'essional 2arus men,anal 2ak-2ak pasien menurut Annas "an 6eal% 9:;> 2ak-2ak pasien a"ala2 se)a,ai )erikut=
'.
Bak untuk kebenaran secara menyeluruh
*.
Bak untuk mendapatkan pri&asi dan martabat yang mandiri
.
Bak untuk memelihara penentuan diri dalam berpartisipasi dalam keputusan sehubungan dengan kesehatan seseorang.
.
Bak untuk memperoleh catatan medis, baik selama maupun sesudah dirawat di Cumah Sakit. Sedangkan pernyataan hak pasien 4atientAs +ill of Cight# yang diterbitkan oleh Dhe $merican Bospital $ssociationI '=8, meliputi beberapa hal, yang dimaksudkan memberikan upaya peningkatan hak pasien yang dirawat dan dapat menjelaskan kepada pasien sebelum pasien dirawat. A"apun 2ak-2ak pasien a"ala2 se)a,ai )eriku pasien mempun%ai 2ak=
'.)empertahankan dan mempertimbangkan serta mendapatkan asuhan keperawatan dengan penuh perhatian *.)emperoleh informasi terbaru, lengkap mengenai diagnosa, pengobatan dan program rehabilitasi dari tim medis, dan informasi seharusnya dibuat untuk orang yang tepat mewakili pasien, karena pasien mempunyai hak untuk mengetahui dari yang bertanggung jawab dan mengkoordinir asuhan keperawatannya. .)enerima informasi penting untuk memberikan persetujuan sebelum memulai sesuatu prosedur atau pengobatan kecuali dalam keadaan darurat, mencakup beberapa hal penting, yaituH lamanya ketidakmampuan, alternatif-alternatif tindakan lain dan siapa yang akan melakukan tindakan .)enolak pengobatan sejauh yang diijinkan hukum dan diinformasikan tentang kosekwensi dari tindakan tersebut. 1.Setiap melakukan tindakan selalu mempertimbangkan pri&asinya termasuk asuhan keperawatan, pengobatan, diskusi kasus, pemeriksaan dan tindakan, dan selalu dijaga kerahasiaannya dan dilakukan dengan hati-hati, siapapun yang tidak
terlibat langsung asuhan keperawatan dan pengobatan pasien harus mendapatkan ijin dari pasien. 5.)engharapkan bahwa semua komunikasi dan catatan mengenai asuhan keperawatan dan pengobatannya harus diperlakukan secara rahasia. 8.4asien mempunyai hak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ke tempat lain yang lebih lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan rujukan tersebut, dan Cumah Sakit yang ditunjuk dapat menerimannya. %.)emperoleh informasi tentang hubungan Cumah Sakit dengan instansi lainnya, seperti pendidikan dan atau instansi terkait lainnya sehubungan dengan asuhan yang diterimannya, ontoh9 hubungan indi&idu yang merawatnya, nama perawat dan sebaginnya. =.3iberikan penasehat/pendamping apabila Cumah Sakit mengajukan untuk terlibat atau berperan dalam eksperimen manusiawi yang mempengaruhi asuhan atau pengobatannya. 4asien mempunyai hak untuk menolak berpartisipasi dalam proyek riset/penelitian tersebut. 'F.
)engharapkan asuhan berkelanjutan yang dapat diterima. 4asien
mempunyai hak untuk mengetahui lebih jauh waktu perjanjian dengan dokter yang ada. 4asien mempunyai hak untuk mengharapkan Cumah Sakit menyediakan mekanisme sehingga ia mendapat informasi dari dokter atau staff yang didelegasikan oleh dokter tentang kesehatan pasien selanjutnya. ''.
)engetahui peraturan dan ketentuan Cumah Sakit yang harus diikutinya
sebagai pasien '*.
)engetahui peraturan dan ketentuan Cumah Sakit yang harus diikutinya.
Ko"e Etik Keperawatan In"onesia (PPNI?@@@*=
Tan,,un, awa) perawat ter2a"ap in"ii"u keluar,a "an mas%arakat.
4erawatan dalam melaksanakan pengabdian senantiasa berpedoman pada tanggungjawab yang pangkal tolaknya bersumber pada adanya kebutuhan terhadap perawatan untuk indi&idu, keluarga dan masyarakat,4erawatan dalam melaksanakan pengabdian dalam bidang perawatan senantiasa memelihara situasi lingkungan yang menghormati nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari indi&idu, keluarga dan masyarakat.4erawatan dalam melaksanakan kewajibannya bagi indi&idu dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur
keperawatan.4erawatan
senantiasa menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan indi&idu dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas kewajiban pada kepentingan masyarakat.
Tan,,un, awa) perawat ter2a"ap tu,as.
4erawatan senantiasa memelihara mutu pelayanan perawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan perawatan sesuai dengan kebutuhan indi&idu dan atau klien, keluarga dan masyarakat.4erawat
wajib
merahasiakan
segala
sesuatu
yang
diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya.4erawatan tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan perawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma perawatan.4erawatan dalam menunaikan tugas dan kewajiban senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh dengan pertimbangan kebangsaan, kesukuan, keagamaan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik serta kedudukan sosial.4erawat senantiasa melakukan perlindungan dan keselamatan pasien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih tugaskan tangungjawab yang ada hubungan dengan perawatan.
Tan,,un, awa) perawat ter2a"ap sesama perawat "an pro'esi kese2atan lainn%a.
4erawat senantiasa memelihara hubungan baik antar sesama perawat dan dengan tenaga kesehatan lain, baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja ataupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.4erawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya terhadap sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan pengetahuan dalam bidang perawatan.anggung jawab perawat terhadap profesi perawatan.4erawat
senantiasa meningkatkan pengetahuan kemampuan profesional secara sendiri atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan perawatan.4erawat selalu menjungjung tinggi nama baik profesi perawatan dengan menunjukkan tingkahlaku dan kepribadian yang luhur.4erawat senatiasa berperan dalam penentuan pembakuan pendidikan dan pelayanan perawatan serta menerapkan dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan perawatan.4erawatan secara bersamasama membina dan memelihara mutu organisasi profesi perawatan sebagai sarana pengabdian.
Tan,,un, awa) perawat ter2a"ap pemerinta2 )an,sa "an tana2 air.
4erawat senantiasa melaksanakan ketentuan sebagai kebijaksanaan yang digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan perawatan.4erawatan senantiasa berperan aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dan perawatan kepada masyarakat. http9//gracefracilia.blogspot.co.id/*F'/'F/prinsip-prinsip-etika-keperawatan.html ?.>. *..'
De'inisi Confidentiality "an Accountability Confidentiality Kerahasiaan# )enurut "smani*FF'# aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi
tentang klien harus dijaga pri&asi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. idak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. 3iskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari. Sedangkan menurut $iken*FF# confidentiality yaitu melindungi informasi yang bersifat pribadi, prinsip bahwwa perawat menghargai semua informsi tentang pasien dan perawat menyadari bahwa pasien mempunyai hak istimewa dan semua yang berhubungan dengan informasi pasien tidak untuk disebarluaskan secara tidak tepat. ontoh9 4erawat tidak boleh menceritakan rahasia klien pada orang lain, kecuali seijin klien atau seijin keluarga demi kepentingan hukum.
*..*
Accountability ( $kuntabilitas# )enurut "smani*FF'# akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali. ontoh9 perawat bertanggung jawab terhadap diri sendiri, profesi, klien, sesame karyawan dan masyarakat. ika salah member dosis obat kepada klien perawat tersebut dapat digugat oleh klien yang menerima obat, oleh dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional. Sedangkan menurut Efendy*FF=# accountability yaitu tanggung gugat terhadap apa yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan bertanggung jawab terhadap klien, diri sendiri, dan profesi serta mengambil keputusan sesuai dengan asuhan. ika perawat profesional dalam melakukan tindakan atau praktik keperawatan tidak sesuai etik, maka kita dapat
menyelesaikannya dengan9 a. D= Define the problem b. E= Ethical review c. C= Consider the option d. I= Investigate outcome e. D= Decide on action f. E= Evaluate result ontoh Kasus DKasus ari +ayi erguntingI Seorang perawat tidak sengaja menggunting jari bayi. 3an konyolnya, perawat itu tidak meminta pertolongan dokter tetapi membuang jari tersebut ke bak sampah. Kejadian tersebut mungkin tidak akan segera diketahui jika tidak ada seorang staf CS anak di "nggris salford yang melihat tangan bayi tersebut berdarah. +ayi tersebut baru berusia tiga minggu. 4encarian masih tetap dilakukan dan beruntung jari bayi tersebut masih ditemukan di bak sampah. Keterangan juru bicara rumah sakit "nggris Salford#. ara penyelesaian9 a.
Define the problem memperjelas masalah# yaitu mengkaji prosedur keperawatan
b.
yang seharusnya dilakukan, dokumentasi keperawatan, serta rekam medis. Ethical review identifikasi komponen etik# perawat harus mampu menggambarkan komponen-komponen etik yang terlibat. Komponen etik dan hukum dalam masalah ini berkaitan dengan kelalaian dan malpraktik
c.
"dentifikasi orang yang terlibat karena yang menjadi korban adalah bayi maka yang berhak memberikan sanksi adalah orang tua bayi. Sedangkan yang terlibat adalah perawat, staf rumah sakit dan dokter yang melihat tangan bayi tersebut
berdarah. d. "dentifikasi alternatif yang terlibat yaitu9 '. )enjelaskan dengan jalan damai dan kekeluargaan *. ika perawat tidak mau bertanggung jawab maka jalan terakhir adalah pengadilan hukum. e. f.
erapkan prinsip-prinsip etik yaitu nonmaleficence, beneficence, dan justice. )emutuskan tindakan yaitu pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip etik. http9//etikakeperawatanstikesda.blogspot.co.id/*F'1/F1/confidentiality-danaccountability.html
?.>. *..'
De'inisi Confidentiality "an Accountability Confidentiality Kerahasiaan# )enurut "smani*FF'# aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi
tentang klien harus dijaga pri&asi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. idak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. 3iskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari. Sedangkan menurut $iken*FF# confidentiality yaitu melindungi informasi yang bersifat pribadi, prinsip bahwwa perawat menghargai semua informsi tentang pasien dan perawat menyadari bahwa pasien mempunyai hak istimewa dan semua yang berhubungan dengan informasi pasien tidak untuk disebarluaskan secara tidak tepat. ontoh9 4erawat tidak boleh menceritakan rahasia klien pada orang lain, kecuali seijin klien atau seijin keluarga demi kepentingan hukum.
*..*
Accountability ( $kuntabilitas# )enurut "smani*FF'# akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali. ontoh9 perawat bertanggung jawab terhadap diri sendiri,
profesi, klien, sesame karyawan dan masyarakat. ika salah member dosis obat kepada klien perawat tersebut dapat digugat oleh klien yang menerima obat, oleh dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional. Sedangkan menurut Efendy*FF=# accountability yaitu tanggung gugat terhadap apa yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan bertanggung jawab terhadap klien, diri sendiri, dan profesi serta mengambil keputusan sesuai dengan asuhan. ika perawat profesional dalam melakukan tindakan atau praktik keperawatan tidak sesuai etik, maka kita dapat menyelesaikannya dengan9 a. D= Define the problem b. E= Ethical review c. C= Consider the option d. I= Investigate outcome e. D= Decide on action f. E= Evaluate result ontoh Kasus DKasus ari +ayi erguntingI Seorang perawat tidak sengaja menggunting jari bayi. 3an konyolnya, perawat itu tidak meminta pertolongan dokter tetapi membuang jari tersebut ke bak sampah. Kejadian tersebut mungkin tidak akan segera diketahui jika tidak ada seorang staf CS anak di "nggris salford yang melihat tangan bayi tersebut berdarah. +ayi tersebut baru berusia tiga minggu. 4encarian masih tetap dilakukan dan beruntung jari bayi tersebut masih ditemukan di bak sampah. Keterangan juru bicara rumah sakit "nggris Salford#. ara penyelesaian9 a.
Define the problem memperjelas masalah# yaitu mengkaji prosedur keperawatan
b.
yang seharusnya dilakukan, dokumentasi keperawatan, serta rekam medis. Ethical review identifikasi komponen etik# perawat harus mampu menggambarkan komponen-komponen etik yang terlibat. Komponen etik dan
c.
hukum dalam masalah ini berkaitan dengan kelalaian dan malpraktik "dentifikasi orang yang terlibat karena yang menjadi korban adalah bayi maka yang berhak memberikan sanksi adalah orang tua bayi. Sedangkan yang terlibat adalah perawat, staf rumah sakit dan dokter yang melihat tangan bayi tersebut
berdarah. d. "dentifikasi alternatif yang terlibat yaitu9
'. )enjelaskan dengan jalan damai dan kekeluargaan *. ika perawat tidak mau bertanggung jawab maka jalan terakhir adalah pengadilan hukum. e. f.
erapkan prinsip-prinsip etik yaitu nonmaleficence, beneficence, dan justice. )emutuskan tindakan yaitu pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip etik.
1.
Prinsip Etik Keperawatan (+ustice 0 Kea"ilan* Prinsip kea"ilan )erkaitan "en,an kewai)an perawat untuk "apat )erlaku a"il pa"a semua oran, %aitu ti"ak memi2ak atau )erat se)ela2. Persepsi kea"ilan )a,i perawat "an klien serin, )er)e"a terutama %an, terkait "en,an pem)erian pela%anan. Perawat akan men"a2ulukan klien %an, situasi "an kon"isin%a memerlukan penan,anan se,era "an menun"a mela%ani klien lain %an, ke)utu2ann%a termasuk "i )awa2 prioritas. Ti"ak seluru2 klien "apat mema2ami situasi ini se2in,,a akan menim)ulkan rasa kuran, n%aman )a,i klien %an, merasa "irin%a kuran, "iper2atikan ole2 perawat.
Prinsip keadilan ini menyatakan bahwa mereka yang sederajat harus diperlakukan sederajat, sedangkan yang tidak sederajat harus diperlakukan tidak sederajat sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini berarti bahwa kebutuhan kesehatan dari mereka yang sederajat harus menerima sumber pelayanan kesehatan dalam jumlah sebanding. Ketika seseorang mempunyai kebutuhan kesehatan yang besar, maka menurut prinsip ini ia harus mendapatkan sumber kesehatan yang besar pula.Keadilan berbicara tentang kejujuran dan pendistribusian barang dan jasa
secara
merata.
Fokus
hukum
adalah
perlindungan
masyarakat, sedangkan fokus hukum kesehatan adalah perlindungan konsumen. Hal setiap orang untuk diperlakukan sama merupakan suatu
prinsip
moral
untuk
berlaku adil bagi semua
individu. rtinya individu disini mendapatkan tindakan yang sama yang mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk kebaikan hidup seseorang. Prinsip dari keadilan menurut !eauchamp dan "hildress adalah mereka yang sederajat
harus
diperlakukan
sederajat
sedangkan
mereka yang tidak sederajat diperlakukan secara tidak sederajat. Ketika seseorang mempunyai kebutuhan yang besar, maka menurut prinsip ini harus mendapatkan sumber#sumber
yang
besar
pula.
$ebagai
contoh%
tindakan yang dilakukan seorang perawat yang ada di ruangan &IP harus sama dan sesuai dengan yang ada di bangsal. 'indakan yang sama tidak selalu identik, maksudnya setiap pasien diberikan kontribusi yang relatif sama untuk kebaikan hidupnya. Prinsip justice dilihat dari alokasi sumber#sumber yang tersedia, tidak berarti harus sama dalam jumlah dan jenis., tetapi dapat diartikan bahwa setiap individu mempunyai kesempatan yang sama dalam mendapatkannya sesuai dengan kebutuhan pasien. Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan
adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip#prinsip moral, legal dan kemampuan. (ilai ini dire)eksikan dalam praktek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. D. 9.
1onto2 Kasus Sala2 seoran, perawat %an, "itu,askan untuk menan,ani pasien %an, kuran, mampu "an )era"a pa"a ruan,an kelas III. Perawat ini awaln%a merawat pasien terse)ut ini "en,an )aik. Namun suatu 2ari keluar,a "ari perawat ini "irawat "i ruma2 sakit %an, sama u,a tapi "i ruan, IP. Setiap 2ari perawat ini selalu )erkunun, ke ruan,an keluar,an%a terse)ut sampaisampai melupakan seoran, pasien %an, a"a "i kelas III %an, su"a2 mena"i tan,,un, awa) sepenu2n%a untuk perawat itu. Ketika "itan%a kenapa perawat itu serin, )erkunun, ke ruan,an pasien %an, merupakan keluar,an%a perawat itu menawa) karena %an, "irawat itu tanten%a. +a"i "ia 2arus setiap saat men,ecek kea"aan tanten%a itu "an melupakan tan,,un, awa)n%a %an, ter"a2ulu %aitu pasien "i ruan,an kelas III. Tentu saa ini melan,,ar prinsip etik keperawatan ustice 0 kea"ilan karena perawat itu su"a2 mem)e"a-)e"akan perawatan pa"a kelurar,an%a "an pasien %an, su"a2 mena"i tan,,un, awa)n%a "imana "ia le)i2 serin, men,ecek kea"aan tanten%a terse)ut "an melupakan pasien %an, )era"a "i
?.
ruan,an kelas III terse)ut. Suatu 2ari Tn. Ari' )ero)at ke ruma2 sakit karena anakn%a "emam tin,,i "an munta2-munta2 "en,an 2an%a men,an"alkan kartu miskin %an, "iterima "ari kelura2an setempat. Pa"a saat %an, )ersamaan a"a u,a seoran, an,,ota "ewan %an, )ero)at ke ruma2 sakit terse)ut "en,an
kelu2an sakit "i )a,ian kepala. Perawat ini kemu"ian 2an%a mela%ani an,,ota "ewan terse)ut terle)i2 "a2ulu tanpa meli2at pasien %an, "atan, le)i2 awal %an, para2. Ketika Tn. Ari' )ertan%a apaka2 anakn%a )isa "i tolon, perawat itu menawa) B!aa' pak )apak "u"uk "i ruan, tun,,u saa "ulu. Sa%a akan menan,ani pasien ini "ulu. &apak )iar nanti )elakan,an.C Kasus ini elas san,at melan,,ar prinsip etik keperawatan ustice 0 kea"ilan karena mem)e"a-)e"akan mana %an, miskin "an mana %an, ka%a. Perawat seperti ini patut "i)erikan sanksi %an, setimpal. E. 9.
Pen%elesaian Kasus 4ntuk kasus %an, pertama pelan,,aran %an,
tela2 "ilakukan ole2
perawat terse)ut a"ala2 mem)e"a-)e"akan mana keluar,an%a "an mana %an, )ukan. Su"a2 elas )a2wa "ia melan,,ar prinsip etik keperawatan. Seperti %an, kita ta2u sen"iri )a2wa pa"a prinsip etika keperawatan ustice 0 kea"ilan a"ala2 "imana perawat ti"ak mem)e"a-)e"akan antara pasien %an, satu "en,an pasien %an, lainn%a meskipun itu temann%a atau keluar,an%a sekalipun. Dalam prinsip etika keperawatan ustice 0 kea"ilan "iperlukan perlakuan tin"akan %an, a"il "an sama )a,i setiap pasien %an, a"a pa"a ruan, lin,kup ruma2 sakit itu sen"iri. Artin%a setiaop in"ii"u itu memiliki kontri)usi %an, relati' sama untuk ke)aikan 2i"upn%a. 4ntuk perawatn%a sen"iri %an, melan,,ar prinsip etika keperawat enis ini )isa "ikenai 2ukuman atau sanksi se2u)un,an tela2 "isa2kann%a 4n"an,-
?.
4n"an, Keperawatan. 4ntuk kasus %an, ke"ua masi2 sama seperti kasus pertama %akni "imana perawat mem)e"a-)e"akan pasien %an, satu "en,an %an, lainn%a. Tapi "alam kasus ke"ua ini )isa "ikatakan su"a2 san,at kelewatan. Karena
perawat pa"a kasus ke"ua ini memili2-mili2 pasien %an, )isa mem)a%ar "en,an
le)i2
)ia%a
pen,o)atann%a
"aripa"a
pasien
%an,
2an%a
men,an"alkan kartu miskin untuk )ia%a pen,o)atann%a. Tentu saa perawat terse)ut men,in,inkan tunan,ann%a a,ar )ertam)a2. Per)uatan perawat %an, satu ini u,a melan,,ar prinsip etik keperawatan ustice 0 kea"ilan karena su"a2 memili-mili2 pasien %an, ekonomin%a tin,,i "aripa"a %an, ekonomin%a ren"a2. Disampin, itu pasien %an, se2arusn%a se,era "itan,ani mala2 "i)iarkan 2an%a karena in,in men"apatkan )a%aran le)i2 "ari seoran, an,,iota "ewan %an, 2an%a men,elu2 sakit kepala saa. Intin%a kita se)a,ai seoran, perawat an,anla2 mem)e"a-)e"akan pasien "ari se,i apapun )aik itu teman keluar,a maupun an,,ota "ewan "an lainn%a. Kita 2arus men,utamakan %an, mena"i prioritas. Apala,i untuk pasien %an, kelu2ann%a san,at mempri2atinkan "aripa"a pasien %an, 2an%a men,elu2 sakit kepala. DI3E!A ETIK
3ilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang layak harus di buat. $rens dan @oebbecke, '=='9 88#. 7ntuk itu diperlukan pengambilan keputusan untuk menghadapi dilema etika tersebut. Enam pendekatan dapat dilakukan orang yang sedang menghadapi dilema tersebut, yaitu9 '. *. . . 1. 5.
)endapatkan fakta-fakta yang rele&an )enentukan isu-isu etika dari fakta-fakta )enentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi dilemma )enentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema )enentukan konsekwensi yang mungkin dari setiap alternati&e )enetapkan tindakan yang tepat. 3engan menerapkan enam pendekatan tersebut maka dapat meminimalisasi atau menghindari rasionalisasi perilaku etis yang meliputi9 '# semua orang melakukannya, *# jika legal maka disana terdapat keetisan dan # kemungkinan ketahuan dan konsekwensinya.
4ada dilema etik ini sukar untuk menentukan yang benar atau salah dan dapat menimbulkan stress pada perawat karena dia tahu apa yang harus dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk melakukannya. 3ilema etik biasa timbul akibat nilai-nilai perawat, klien atau lingkungan tidak lagi menjadi kohesif sehingga timbul pertentangan dalam mengambil keputusan. )enurut hompson J hompson '=%' # dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang memuaskan atau situasi dimana alternatif yang memuaskan atau tidak memuaskan sebanding. Kerangka pemecahan dilema etik banyak diutarakan oleh para ahli dan pada dasarnya menggunakan kerangka proses keperawatan / 4emecahan masalah secara ilmiah, antara lain9 '. )odel 4emecahan masalah )egan, '=%= # $da lima langkah-langkah dalam pemecahan masalah dalam dilema etik. a. )engkaji situasi b. )endiagnosa masalah etik moral c. )embuat tujuan dan rencana pemecahan d. )elaksanakan rencana e. )enge&aluasi hasil *. Kerangka pemecahan dilema etik ko:ier J erb, *FF # a. )engembangkan data dasar. 7ntuk melakukan ini perawat memerukan pengumpulan informasi sebanyak '# *# # #
mungkin meliputi 9 Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut dan bagaimana keterlibatannya $pa tindakan yang diusulkan $pa maksud dari tindakan yang diusulkan $pa konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan yang
diusulkan. b. )engidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut c. )embuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut d. )enentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil e. f. . a. b. c. d. e. f. g.
keputusan yang tepat )engidentifikasi kewajiban perawat )embuat keputusan )odel )urphy dan )urphy )engidentifikasi masalah kesehatan )engidentifikasi masalah etik Siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan )engidentifikasi peran perawat )empertimbangkan berbagai alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan )empertimbangkan besar kecilnya konsekuensi untuk setiap alternatif keputusan )emberi keputusan
h.
)empertimbangkan bagaimanan keputusan tersebut hingga sesuai dengan
falsafah umum untuk perawatan klien i. $nalisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan menggunakan . a. b. c. d. 1. a. b. c. d. e. f.
informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan berikutnya. @angkah-langkah menurut 4urtilo dan assel '=%'# 4urtilo dan cassel menyarankan langkah dalam membuat keputusan etik )engumpulkan data yang rele&an )engidentifikasi dilema )emutuskan apa yang harus dilakukan )elengkapi tindakan @angkah-langkah menurut hompson J hompson '=%'# )eninjau situasi untuk menentukan masalah kesehatan, keputusan yang diperlukan, komponen etis dan petunjuk indi&idual. )engumpulkan informasi tambahan untuk mengklasifikasi situasi )engidentifikasi "ssue etik )enentukan posisi moral pribadi dan professional )engidentifikasi posisi moral dari petunjuk indi&idual yang terkait. )engidentifikasi konflik nilai yang ada
&A& III KAS4S DI3E!A ETIK Suatu hari ada seorang bapak-bapak dibawa oleh keluarganya ke salah satu Cumah Sakit di kota Surakarta dengan gejala demam dan diare kurang lebih selama 5 hari. Selain itu bapak-bapak tersebut n. $# menderita sariawan sudah bulan tidak sembuh-sembuh, dan berat badannya turun secara berangsur-angsur. Semula n. $ badannya gemuk tapi bulan terakhir ini badannya kurus dan telah turun 'F Kg dari berat badan semula. n. $ ini merupakan seorang sopir truk yang sering pergi keluar kota karena tuntutan kerjaan bahkan jarang pulang, kadangkadang * minggu sekali bahkan sebulan sekali. n. $ masuk 73 kemudian dari dokter untuk diopname di ruang penyakit dalam karena kondisi n. $ yang sudah sangat lemas. Keesokan harinya dokter yang menangani n. $ melakukan &isit kepada n. $, dan memberikan ad&ice kepada perawatnya untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan
mengambil sampel darahnya. n. $ yang ingin tahu sekali tentang penyakitnya meminta perawat tersebut untuk segera memberi tahu penyakitnya setelah didapatkan hasil pemeriksaan. Sore harinya pukul '5.FF !"+ hasil pemeriksaan telah diterima oleh perawat tersebut dan telah dibaca oleh dokternya. Basilnya mengatakan bahwa n. $ positif terjangkit penyakit B"2/$"3S. Kemudian perawat tersebut memanggil keluarga n. $ untuk menghadap dokter yang menangani n. $. +ersama dokter dan seijin dokter tersebut, perawat menjelaskan tentang kondisi pasien dan penyakitnya. Keluarga terlihat kaget dan bingung. Keluarga meminta kepada dokter terutama perawat untuk tidak memberitahukan penyakitnya ini kepada n. $. Keluarga takut n. $ akan frustasi, tidak mau menerima kondisinya dan dikucilkan dari masyarakat. 4erawat tersebut mengalami dilema etik dimana satu sisi dia harus memenuhi permintaan keluarga namun di sisi lain perawat tersebut harus memberitahukan kondisi yang dialami oleh n. $ karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi.
&A& I PE!&A6ASAN KAS4S Kasus diatas menjadi suatu dilema etik bagi perawat dimana dilema etik itu didefinisikan sebagai suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih # landasan moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. "ni merupakan suatu kondisi dimana setiap alternatif tindakan memiliki landasan moral atau prinsip. 4ada dilema etik ini sukar untuk menentukan yang benar atau salah dan dapat menimbulkan kebingungan pada tim medis yang dalam konteks kasus ini khususnya pada perawat karena dia tahu apa yang harus dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk melakukannya. )enurut hompson J hompson '=%'# dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang
memuaskan atau situasi dimana alternatif yang memuaskan atau tidak memuaskan sebanding. 7ntuk membuat keputusan yang etis, seorang perawat harus bisa berpikir rasional dan bukan emosional. 4erawat tersebut berusaha untuk memberikan pelayanan keperawatan yang sesuai dengan etika dan legal yaitu dia menghargai keputusan yang dibuat oleh pasien dan keluarga. Selain itu dia juga harus melaksanakan kewajibannya sebagai perawat dalam memenuhi hak-hak pasien salah satunya adalah memberikan informasi yang dibutuhkan pasien atau informasi tentang kondisi dan penyakitnya. Bal ini sesuai dengan salah satu hak pasien dalam pelayanan kesehatan menurut $merican Bospital $ssosiation dalam +ill of Cights. )emberikan informasi kepada pasien merupakan suatu bentuk interaksi antara pasien dan tenaga kesehatan. Sifat hubungan ini penting karena merupakan faktor utama dalam menentukan hasil pelayanan kesehatan. Keputusan keluarga pasien yang berlawanan dengan keinginan pasien tersebut maka perawat harus memikirkan alternatif-alternatif atau solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan berbagai konsekuensi dari masing-masing alternatif tindakan. 3alam pandangan Etika penting sekali memahami tugas perawat agar mampu memahami tanggung jawabnya. 4erawat perlu memahami konsep kebutuhan dasar manusia dan bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan dasar tersebut tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan fisiknya atau psikologisnya saja, tetapi semua aspek menjadi tanggung jawab perawat. Etika perawat melandasi perawat dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut. 3alam pandangan etika keperawatan, perawat memilki tanggung jawab responsibility# terhadap tugas-tugasnya. 4enyelesaian kasus dilema etik seperti ini diperlukan strategi untuk mengatasinya karena tidak menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan pendapat antar tim medis yang terlibat termasuk dengan pihak keluarga pasien. ika perbedaan pendapat ini terus berlanjut maka akan timbul masalah komunikasi dan kerjasama antar tim medis menjadi tidak optimal. Bal ini jelas akan membawa dampak ketidaknyamanan pasien dalam mendapatkan pelayanan keperawatan. +erbagai model pendekatan bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah dilema etik ini antara lain model dari egan! "o#ier dan Erb! model
urphy dan urphy, model $evine%ariff dan &ron, model Curtin, model 'urtilo dan Cassel , dan model hompson dan thompson. +erdasarkan pendekatan model egan, maka kasus dilema etik perawat yang merawat n. $ ini dapat dibentuk kerangka penyelesaian sebagai berikut 9 9. !en,kai situasi
3alam hal ini perawat harus bisa melihat situasi, mengidentifikasi masalah/situasi dan menganalisa situasi. 3ari kasus diatas dapat ditemukan permasalahan atau situasi sebagai berikut 9 •
n. $ menggunakan haknya sebagai pasien untuk mengetahui penyakit yang dideritanya sekarang sehingga n. $ meminta perawat tersebut memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan kepadanya.
•
Casa kasih sayang keluarga n. $ terhadap n. $ membuat keluarganya pemeriksaan
berniat tersebut
menyembunyikan dan
meminta
informasi perawat
tentang
hasil
untuk
tidak
menginformasikannya kepada n. $ dengan pertimbangan keluarga takut jika n. $ akan frustasi tidak bisa menerima kondisinya sekarang •
c. 4erawat merasa bingung dan dilema dihadapkan pada dua pilihan dimana dia harus memenuhi permintaan keluarga, tapi disisi lain dia juga harus memenuhi haknya pasien untuk memperoleh informasi tentang hasil pemeriksaan atau kondisinya.
?. !en"ia,nosa !asala2 Etik !oral +erdasarkan kasus dan analisa situasi
diatas maka bisa menimbulkan
permasalahan etik moral jika perawat tersebut tidak memberikan informasi kepada n. $ terkait dengan penyakitnya karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi tentang kondisi pasien termasuk penyakitnya. . !em)uat Tuuan "an Rencana Pemeca2an $lternatif-alternatif rencana harus dipikirkan dan direncanakan oleh perawat
bersama tim medis yang lain dalam mengatasi permasalahan dilema etik seperti ini. $dapun alternatif rencana yang bisa dilakukan antara lain 9
a. 4erawat akan melakukan kegiatan seperti biasa tanpa memberikan informasi hasil pemeriksaan/penyakit n. $ kepada n. $ saat itu juga, tetapi memilih waktu yang tepat ketika kondisi pasien dan situasinya mendukung. Bal ini bertujuan supaya n. $ tidak panic yang berlebihan ketika mendapatkan
informasi
seperti
itu
karena
sebelumnya
telah
dilakukan
pendekatan-pendekatan oleh perawat. Selain itu untuk alternatif rencana ini diperlukan juga suatu bentuk moti&asi/support sistem yang kuat dari keluarga. Keluarga harus tetap menemani n. $ tanpa ada sedikitpun perilaku dari keluarga yang menunjukkan denial ataupun perilaku menghindar dari n. $. 3engan demikian diharapkan secara perlahan, n. $ akan merasa nyaman dengan support yang ada sehingga perawat dan tim medis akan menginformasikan kondisi yang sebenarnya. Ketika jalannya proses sebelum diputuskan untuk memberitahu n. $ tentang kondisinya dan ternyata n. $ menanyakan kondisinya ulang, maka perawat tersebut bisa menjelaskan bahwa hasil pemeriksaannya masih dalam proses tim medis. $lternatif ini tetap memiliki kelemahan yaitu perawat tidak segera memberikan informasi yang dibutuhkan n. $ dan tidak jujur saat itu walaupun pada akhirnya perawat tersebut akan menginformasikan yang sebenarnya jika situasinya sudah tepat. Ketidakjujuran merupakan suatu bentuk pelanggaran kode etik keperawatan. b. 4erawat akan melakukan tanggung jawabnya sebagai perawat dalam memenuhi hak-hak pasien terutama hak n. $ untuk mengetahui penyakitnya, sehingga ketika hasil pemeriksaan sudah ada dan sudah didiskusikan dengan tim medis maka perawat akan langsung menginformasikan kondisi n. $ tersebut atas seijin dokter. $lternatif ini bertujuan supaya n. $ merasa dihargai dan dihormati haknya sebagai pasien serta perawat tetap tidak melanggar etika keperawatan. Bal ini juga dapat berdampak pada psikologisnya dan proses penyembuhannya. )isalnya ketika n. $ secara lambat laun mengetahui penyakitnya sendiri atau tahu dari anggota keluarga yang membocorkan informasi, maka n. $ akan beranggapan bahwa tim medis terutama perawat dan keluarganya sendiri
berbohong kepadanya. 3ia bisa beranggapan merasa tidak dihargai lagi atau berpikiran bahwa perawat dan keluarganya merahasiakannya karena (3B$ (rang 3engan B"2/$"3S# merupakan DaibI yang dapat mempermalukan keluarga dan Cumah Sakit. Kondisi seperti inilah yang mengguncangkan psikis n. $ nantinya yang akhirnya bisa memperburuk keadaan n. $. Sehingga pemberian informasi secara langsung dan jujur kepada n. $ perlu dilakukan
'#
untuk menghindari hal tersebut. Kendala-kendala yang mungkin timbul 9 Keluarga tetap tidak setuju untuk memberikan informasi tersebut kepada n. $ Sebenarnya maksud dari keluarga tersebut adalah benar karena tidak ingin n. $ frustasi dengan kondisinya. etapi seperti yang diceritakan diatas bahwa ketika n. $ tahu dengan sendirinya justru akan mengguncang psikisnya dengan anggapan-anggapan yang bersifat emosional dari n. $ tersebut sehingga bisa memperburuk kondisinya. 4erawat tersebut harus mendekati keluarga n. $ dan menjelaskan tentang dampak-dampaknya jika tidak menginformasikan hal tersebut. ika keluarga tersebut tetap tidak mengijinkan, maka perawat dan tim medis lain bisa menegaskan bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab atas dampak yang terjadi nantinya. Selain itu sesuai dengan Kepmenkes '*=/*FF' yang mengatakan bahwa perawat berhak menolak pihak lain yang memberikan permintaan yang bertentangan dengan kode etik dan profesi keperawatan.
*#
Keluarga telah mengijinkan tetapi n. $ denial dengan informasi yang diberikan perawat. 3enial atau penolakan adalah sesuatu yang wajar ketika seseorang sedang mendapatkan permasalahan yang membuat dia tidak nyaman. 4erawat harus tetap melakukan pendekatan-pendekatan secara psikis untuk memoti&asi n. $. 4erawat juga meminta keluarga untuk tetap memberikan support sistemnya dan tidak menunjukkan perilaku mengucilkan n. $ tersebut. Bal ini perlu proses adaptasi sehingga lama kelamaan n. $ diharapkan dapat menerima kondisinya dan mempunyai semangat untuk sembuh. >. !elaksanakan Rencana $lternatif-alternatif rencana tersebut harus dipertimbangkan dan didiskusikan
dengan tim medis yang terlibat supaya tidak melanggar kode etik keperawatan. Sehingga bisa diputuskan mana alternatif yang akan diambil. 3alam mengambil
keputusan pada pasien dengan dilema etik harus berdasar pada prinsip-prinsip moral yang berfungsi untuk membuat secara spesifik apakah suatu tindakan dilarang, diperlukan atau dii:inkan dalam situasi tertentu )ohn *tone! +,-, #, a.
yang meliputi 9 Autonomy / (tonomi 4ada prinsip ini perawat harus menghargai apa yang menjadi keputusan pasien dan keluarganya tapi ketika pasien menuntut haknya dan keluarganya tidak setuju maka perawat harus mengutamakan hak n. $ tersebut untuk mendapatkan informasi tentang kondisinya.
b.
enefesience / Kemurahan Bati 4rinsip ini mendorong perawat untuk melakukan sesuatu hal atau tindakan yang baik dan tidak merugikan n. $. Sehingga perawat bisa memilih diantara * alternatif diatas mana yang paling baik dan tepat untuk n. $ dan sangat tidak merugikan n. $
c.
)ustice / Keadilan 4erawat harus menerapkan prinsip moral adil dalam melayani pasien. $dil berarti n. $ mendapatkan haknya sebagaimana pasien yang lain juga mendapatkan hak tersebut yaitu memperoleh informasi tentang penyakitnya secara jelas sesuai dengan konteksnya/kondisinya.
d.
/onmaleficience / idak merugikan Keputusan yang dibuat perawat tersebut nantinya tidak menimbulkan kerugian pada n. $ baik secara fisik ataupun psikis yang kronis nantinya.
e.
0eracity / Kejujuran 4erawat harus bertindak jujur jangan menutup-nutupi atau membohongi n. $ tentang penyakitnya. Karena hal ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab perawat untuk memberikan informasi yang dibutuhkan n. $ secara benar dan jujur sehingga n. $ akan merasa dihargai dan dipenuhi haknya.
f.
1edelity / )enepati anji 4erawat harus menepati janji yang sudah disepakati dengan n. $ sebelum dilakukan
pemeriksaan
yang
mengatakan bahwa
perawat
bersdia
akan
menginformasikan hasil pemeriksaan kepada n. $ jika hasil pemeriksaannya sudah selesai. anji tersebut harus tetap dipenuhi walaupun hasilnya pemeriksaan
tidak seperti yang diharapkan karena ini mempengaruhi tingkat kepercayaan n. $ terhadap perawat tersebut nantinya. g.
Confidentiality / Kerahasiaan 4erawat akan berpegang teguh dalam prinsip moral etik keperawatan yaitu menghargai apa yang menjadi keputusan pasien dengan menjamin kerahasiaan segala sesuatu yang telah dipercayakan pasien kepadanya kecuali seijin pasien.
+erdasarkan pertimbangan prinsip-prinsip moral tersebut keputusan yang bisa diambil dari dua alternatif diatas lebih mendukung untuk alternatif ke-* yaitu secara langsung memberikan informasi tentang kondisi pasien setelah hasil pemeriksaan selesai dan didiskusikan dengan semua yang terlibat. )engingat alternatif ini akan membuat pasien lebih dihargai dan dipenuhi haknya sebagai pasien walaupun kedua alternatif tersebut memiliki kelemahan masing-masing. Basil keputusan tersebut kemudian dilaksanakan sesuai rencana dengan pendekatan-pendekatan dan caring serta komunikasi terapeutik. <. !en,ealuasi 6asil $lternatif yang dilaksanakan kemudian dimonitoring dan die&aluasi sejauh mana
n. $ beradaptasi tentang informasi yang sudah diberikan. ika n. $ masih denial maka pendekatan-pendekatan tetap terus dilakukan dan support sistem tetap terus diberikan yang pada intinya membuat pasien merasa ditemani, dihargai dan disayangi tanpa ada rasa dikucilkan. http9//nersdody.blogspot.co.id/*F'*/F/etik-dilema-etik-dan-contohkasus.html Sebagai contoh anda sebagai perawat menemukan kasus 0n D>I ' tahun# seorang siswi kelas S)4 DSI, saat ini sedang hamil usia bulan keluar dari sebuah klinik DI yang terkenal dengan praktek aborsinya. Saat kembali pulang ke rumah, ibunya menemukan 0n. > sudah tidak sadarkan diri dan terkejut dengan adanya pendarahan hebat keluar dari sekitar alat kelamin anaknya. Saat itu juga, 0n > dibawa ke CS D3I dan langsung ditangani serius oleh dokter dan perawat meningat sudah terjadi syok Bipo&olemik pada kondisi pasien. Setelah sadar dan kondisi membaik, 0n. > tampak terguncang mentalnya serta tidak dapat mengontrol emosinya dan berharap pada perawat bisa memberikan tindakan euthanasia pada dirinya. Seandainya dii:inkan oleh keluarganya, 0n > berharap
bisa memberikan ginjalnya bagi pasien yang membutuhkan organnya sebagai bentuk penebus rasa bersalahnya. 9.?. Kata $ Kata Sulit De'inisi Analisa "an Pen,ertian No
'
Kata $ Kata Sulit
$utonomy
De'inisi
+ergerak bebas,
Analisa
+ergerak bebas.
kepercayaan diri. *
+eneficence.
)anfaat,
Pen,ertian
4enentuan 4ilihan.
)anfaat.
+erbuat baik.
Kenyamanan.
Keadilan.
+eban yang
Ceaksi terhadap
Keadaan tubuh
berlebihan, reaksi,
masalah yang
yang kekurangan
masalah yang
berlebihan.
cairan.
4enyimpanan.
4erangkat.
Suntik mati,
4emutusan hak
4emberian suntik
pemutusan hak
hidup dengan cara
mati.
hidup.
suntik mati.
kebiasaan, sesuatu yang didapatkan.
ustice.
Kenyamanan, hal yang dirasakan, keharmonisan, kestabilan.
Bopo&olemik.
dialami, kekurangan oksigen, kekurangan cairan. 1
3e&ices.
Simpanan, pencarian, kemasan.
5.
Euthanasia.
8
0eglected.
epat waktu.
epat waktu.
Kelalaian.
%.
$d&okasi.
4embela.
4embela.
4embela.
=
"nformed consent.
4usat informasi,
4usat pemberi
4ersetujuan
konsentrasi,
informasi.
berita,
tindakan kedokteran.
penyampaian pesan. 'F
ransplantasi organ.
4encangkokan
4encangkokan
4encangkokan
organ, donor,
organ.
organ.
4antas.
4antas.
idak tepat
Strandar
idak merugikan.
waktu.
kebersihan dalam
pemindahan organ. ''
Etis.
4antas, selaras, tepat, sesuai.
'*
0onmaleficience.
kesehatan. '
Cesponsibilitas.
anggapan,
Kemampuan
interaksi, reaksi.
untuk
anggung jawab.
memberikan tanggapan. 9.. '.
Da'tar Pertan%aan 4ertanyaan 9 berdasarkan kasus diatas. oba analisa oleh anda perlukah perawat
mempelajari prinsip G prinsip legal dan etis dalam mengambil keputusan dalam tindakan keperawatanL +ila ia, mengapa hal ini perlu dimiliki oleh seorang perawat professional, serta bila dikaitkan denga kasus 0n. > seberapa pentingkah hal ini bisa mejawab tujuan dari proses keperawatan agar terlaksana dengan baik sesuai dengan hokum dan norma yang berlaku. +erikan alasannnyaL awaban 9 *. 4ertanyaan 9 sebagai perawat yang sedang dihadapkan kasus pasien dengan multikompleks permasalahannya seperti kasus di atas, tindakan apa yang sebaiknya peraway lakukan saat mendengar pasien berharap tindakan euthanasia dan berkeinginan memberikan ginjal setelah dirinya meninggal.L oba analisa oleh anda dengan menggunakan prinsip G prinsip legal dan etis dalam mengambil keputusan dalam tindakan keperawatanL +agaimana aspek legal hukumnya tentang euthanasia dan transplantasi organ di 0egara kitaL