Manajemen risiko merupakan kombinasi dari kemungkinan suatu kejadian dan
2. Tujuan
konsekwensinya (ISO, 2008). Mewujudkan pengelolaan laboratorium yang berkualias dengan mengidentifikasi
3. Kebijakan
dan menganalisis risiko serta mengelola konsekuensinya. a. Setiap pelaporan insiden yang terjadi di Puskesmas dilakukan tindak lanjut. b. SK Kepala Puskesmas Nomor :
/ PKM-SE2 / SK / VI / 2016
PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 4. Referensi
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;
Identifikasi Risiko
Evaluasi Risiko Status Risiko
5. Prosedur
6. Diagram Alir 7. Unit Terkait 8. Dokumen
Tindak Lanjut Risiko
Kemungkinan
Dampak
Peta/ Profil Risiko
Belum tersedianya tenaga laboran /teknisi lab
1,0
100
100
Tinggi
Rekruitmen Diklat Pembinaan Penempatan
Belum ada yang memiliki kompetensi kepala laboratorium
1,0
50
50
Sedang
Rekruitmen Diklat Pembinaan Penempatan
Belum adanya komitmen kuat untuk mengelola laboratorium secara profesional