92 Spo Pelayanan Resep Bila Obat Tidak Tersedia Di Farmasi

PELAYANAN RESEP BILA STOK OBAT TIDAK TERSEDIA DI FARMASI No. Dokumen: SPO/JANGMED-FAR/092 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

No. Revisi: 00

Halaman: 1/2

Tanggal terbit:

Ditetapkan Direktur

22 November 2014

dr. Mutiara Arcan

PENGERTIAN

Pelayanan resep bila obat tidak tersedia di farmasi adalah tata cara pelayanan resep bila obat tidak tersedia atau stok obat habis di farmasi.

TUJUAN

1. Sebagai acuan dalam pelayanan dan penanganan resep bila obat tidak tersedia atau stok obat habis di farmasi. 2. Memastikan pasien memperoleh obat sesuai kebutuhannya. 3. Mempercepat pelayanan resep di farmasi.

KEBIJAKAN

1. Apoteker dapat melakukan subsitusi terapi (penggantian merek suatu obat dengan merek lain yang memiliki kesamaan zat aktif, kekuatan dan bentuk sediaan) setelah mendapat persetujuan dari dokter penulis resep. 2. Dokter penulis resep harus menyetujui penggantian merek obat oleh apoteker bila obat yang diresepkan tidak tersedia atau stok obat habis di farmasi, sementara tersedia substitusinya di farmasi. 3. Khusus untuk pelayanan resep pasien Askes/Inhealth/Jamsostek, maka apoteker dapat secara langsung melakukan substitusi terapi sesuai dengan daftar obat perusahaan tersebut tanpa harus mengkonfirmasi pada dokter penulis resep. 4. Sebelum melalukan substitusi terapi, apoteker wajib memastikan bahwa obat substitusinya memiliki kesamaan zat aktif, kekuatan dan bentuk sediaan dengan obat yang akan diganti.

PROSEDUR

1. Apoteker memastikan komposisi obat bila menerima resep yang obatnya tidak tersedia atau stok obat habis di farmasi. 2. Apoteker mengupayakan substitusi terapi dengan mencari obat merek lain yang tersedia di farmasi yang memiliki kesamaan zat aktif, kekuatan dan bentuk sediaan. 3. Apoteker menghubungi dokter penulis resep untuk memberitahukan bahwa obat yang diminta tidak tersedia di

farmasi dan saran substitusinya.

PELAYANAN RESEP BILA STOK OBAT TIDAK TERSEDIA DI FARMASI No. Dokumen: SPO/JANGMED-FAR/092 PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Revisi: 00

Halaman: 2/2

4. Apoteker menjalankan prosedur Read-Back, Repeat-Back dengan memberikan stempel ”Read-Back” pada lembar resep dan mengisi kolom penerima instruksi, apabila dokter menyetujui obat substitusinya 5. Koordinator farmasi menandatangani resep tersebut dalam 1x24 jam sebagai bentuk legalisasi. 6. Apoteker meminta izin kepada manager penunjang medis/koordinator farmasi, apabila obat yang diresepkan dokter tidak tersedia/stok obat habis di farmasi dan tidak ada subsitusinya. Unit Farmasi, SMFMedik, Manager PenunjangMedis