LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI AGROINDUSTRI ACARA III PERBANYAKAN (PRODUKSI) BAKTERI RHIZOBIUM DENGAN SISTEM BIFASE
Disusun oleh: Nama
: Lila Tri Agustin
NIM
: 14/367180/PN/13814
Kelompok
: 3 (Tiga)
Jurusan
: Mikrobiologi
Asisten
: Wismayanti Ginasari Nuzulya Ramadhani Ruth Asbella Br Surbakti
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI AGROINDUSTRI DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2017
PERBANYAKAN (PRODUKSI) BAKTERI RHIZOBIUM DENGAN SISTEM BIFASE I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Simbiosis antara bakteri Rhizobium dan akar tanaman leguminosa sudah memunculkan manfaat dalam rangka budidaya pertanian (peningkatan produksi komoditas pertanian) dan membantu siklus nitrogen di alam bebas. Sudah selayaknya berbagi jenis Rhizobium diperbanyak untuk membantu produksi berbagi tanaman leguminosa, karena tidak semua tanaman leguminosa bisa secara optimum berinteraksi dengan bakteri Rhizobium. Oleh karena itu dalam praktikum ini akan dilakukan perbanyakan bakteri Rhizobium dengan sistem bifase, yaitu memindahkan biakan bakteri tersebut ke erlenmeyer dan diinkubasikan selama beberapa hari, adapun cara lain yang mungkin dilakukan adalah menginokulasi tanah yang pernah ditanami kedelai.
B. Tujuan Perbanyakan (sel) bakteri Rhizobium dengan sistem bifase
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri bintil akar mencakup anggota suku Rhizobiaceae (filum Proteobacteria) dan menginfeksi Fabaceae (suku kacang-kacangan). Selain itu, terdapat pula beberapa simbiosis akar-bakteri serupa yang melibatkan bakteri marga Frankia (filum Actinobacteria) yang bersimbiosis membentuk bintil akar pada tumbuhan selain polong-polongan. Simbiosis semacam ini diketahui berkembang secara evolutif pada Fabaceae dan juga beberapa anggota klad Rosidae lainnya (Doyle and Luckow, 2003). Jaringan yang mengandung bakteri simbiotik ini biasanya menggelembung dan membentuk bintil-bintil. Setiap jenis biasanya bersimbiosis pula dengan jenis bakteri yang khas pula (Smykal, et. al., 2015) Tanaman tersebut juga memproduksi hormon tanaman seperti auksin, giberelin, sitokinin, etilen, dan asam absisat yang ditambahkan pada proses fiksasi nitrogen nantinya. Auksin yang merupakan fitohormon disintesiskan pada saat tanaman bertumbuh. Pertumbuhan yang dipengaruhi oleh auksin antara lain pertambahan panjang/tinggi, bagian selnya, diferensiasi, dan dominansi apikal (Parthiban, 2016). Simbiosis antara tanaman leguminosa-Rhizobium dan tanaman-mikoriza arbuskular merupakan contoh yang jarang ada di kingdom tanaman. Secara umum, tumbuhan menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat (NO 3-), nitrit (NO2-), dan amonia (atau ion amonium, NH4 +) dari cairan tanah. Bakteri bintil akar membantu tumbuhan untuk mengikat nitrogen bebas (N2) di udara lalu mereduksi menjadi amonia, untuk kemudian diasimilasi menjadi asam amino (penyusun protein), nukleotida (penyusun DNA dan RNA), dan senyawa-senyawa lain seperti vitamin, flavon, dan fitohormon (Gavrin, et. al., 2017). Mengingat Rhizobium adalah bakteri yang hidup di bawah tanah, maka dalam sisitem perbanyakannya harus memperhatikan keadaan lingkungan, yaitu diupayakan sesuai dengan kondisi alam. Perbanyakan pada mikrobia juga melihat beberapa faktor yang ada. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri antara lain adalah: temperatur, kelembaban, sinar matahari, zat kimia, antibiotik, logam berat, dan senyawa-senyawa kimia tertentu yang dapat menghambat bahkan mematikan bakteri. Oleh karena itu, dalam pemanfaatan mikroorganisme kondisi lingkungan disekitarnya harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga menguntungkan bagi bakteri yang sedang ditelaah (Pelczar, 1988).
DAFTAR PUSTAKA
Doyle, J. J., and Luckow, M. A. 2003. The Rest of the Iceberg. Legume Diversity and Evolution in a Phylogenetic Context. J. Plant Physiology. 131 (3): 900–910. Gavrin, A., Kulikova, O., Bisseling, T., and fedorova, E. 2017. Interface symbiotic membrane formation in root nodules of Medicago truncatula: the role of synaptotagmins MtSyt1, MtSyt2 and MtSyt3. J. Frontiers in Plant Science. 8 : 201 Parthiban, P., Shijila, R.A.S., Mahesh, V., and Ambikapathy, V. 2016. Studies on biosynthesis of auxin in rhizobium and their impact on growth of Vigna mungo L. Journal of Pharmaceutical And Biological Evaluations. 3 (3) : 371-376 Pelczar. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta Smykal, P., Coyne, C.J., Ambrose M.J., Maxted, N., Schaefer, H., Blair, M.W., Berger, J., Greene, S.L., Nelson, M.N., Besharat, N., Vymyslick, T., Toker, C., Saxena, R.K., Roorkiwal, M., Pandey, M.K., Hu, J., Li, Y.H., Wang, L.X., Guo, L.J., Redden, R.J., and Varshney, R.K. 2015. Legume Crops Phylogeny and Genetic Diversity for Science and Breeding. Critical Reviews in Plant Sciences. 34:43–104.