TUGAS MATA KULIAH PENYEHATAN AIR-A TOKSIKOLOGI BAHAN Dosen Pengampu
: Sugeng Abdullah, SST, M.Si
Disusun Oleh : Nama
: Nurul Aini Nugrahaini
Kelas
: 2C
NIM
: P1337433216050
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO PRODI D IV KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Dasar Teori Keracunan bahan kimia biasanya melibatkan bahan-bahan kimia biasa seperti bahan kimia rumah, produk pertanian, produk tumbuhan atau produk industri. Keracunan zat-zat kimia pada tubuh manusia dapat membahayakan kelangsungan hidup. Bahan kimia beracun ters ebut akan merusak jaringan tubuh terpenting sehingga menggangu men ggangu atau bahkan menghentikan fungsinya. Beberapa jaringan tubuh yang rentan terhadap keracunan diantaranya kulit, susunan syaraf, sumsum tulang, ginjal, hati, dan alat-alat pencernaan. Jika organ tersebut terganggu, terjadilah penurunan tingkat kesehatan yang akan membahayakan jiwa manusia, terutama bila pertolongan terlambat diberikan. Keracunan bahan kimia, dapat terjadi melalui beberapa cara, sesuai dengan sifatnya. Adapun bahan kimia berdasarkan sifatnya : 1. Bahan Kimia Beracun (Toxic) Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut ters ebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. panjang. Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dan dan keringat. 2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive) Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan dengan jaringan tubuh atau bahan lain.Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan. Kerusakan dapat berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka terhadap bahan kimia). 3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable) Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga menimbulkan ledakan. 4. Bahan Kimia Peledak (Explosive) Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya. Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis (gesekan atau tumbukan), ada yang dibuat
sengaja untuk tujuan peledakan atau bahan peledak seperti trinitrotoluene (TNT), nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4 NO3). 5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation) Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang yang dapat menyebabkan menyebabkan kebakaran bahan-bahan lainnya. 6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances) Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar.
Keracunan bisa karena tertelannya bahan kimia dalam saluran pencernaan. Untuk bahan kimia berupa gas, saluran pernafasan merupakan jalan masuk utama ke dalam tubuh seseorang. Bahan beracun dapat pula diserap melalui kulit atau langsung merusak jaringan kulit apabila terjadi persinggungan dengannya. Selaput lendir (mukosa) mata juga dapat menjadi salah satu tempat masuknya bahan kimia yang kemudian meracuni jaringan setempat. Pada umumnya, tata cara pertolongan akibat keracunan biasanya mengikuti satu pedoman umum, kecuali pada beberapa kasus keracunan khusus seperti sianida, yang memerlukan pertolongan secara khusus. Pedoman utama dalam memberikan pertolongan adalah dengan cara menghilangkan atau membuang bahan beracun dari korban.
B. Hasil NO 1
BAHAN KIMIA H2SO4
PENAWAR
Bila tertelan berilah bubur Asam sulfat (H2SO4) memiliki aluminium hidroksida atau wujud cair kental yang korosif dan milk of magnesia diikuti tidak berwarna. dengan susu atau putih telur yang dikocok dengan air.
P3K
-
Setelah terhirup: hirup udara segar. - Setelah kontak pada kulit: cuci dengan air yang banyak. Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. - Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. - Jika tertelan: beri air minum (paling banyak dua gelas). Segera cari anjuran pengobatan. Hanya di dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak tersedia dalam satu jam, rangsang untuk muntah (hanya jika korban tidak sadarkan diri), telan karbon aktif and konsultasikan kepada dokter secepatnya.
2
Hg (Merkuri)
Raksa banyak digunakan sebagai bahan amalgam bahan amalgam gigi, termometer, barometer, termometer, barometer, dan dan peralatan ilmiah lain. (Toksik)
Berikan antidote umum, susu, minum air kelapa, norit, suntikan BAL, atau putih telur.
-
Sesudah itu berikan : arang aktif (20-40 g dalam 10% slurry).
-
Setelah terhirup: hirup udara segar. Setelah kontak pada kulit: cuci dengan air yang banyak. Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Jika tertelan: beri air minum (paling banyak dua gelas). Segera cari anjuran pengobatan. Hanya di dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak tersedia dalam satu jam, rangsang untuk muntah (hanya jika korban tidak sadarkan diri), telan karbon aktif and konsultasikan kepada dokter secepatnya. Sesudah itu berikan : arang aktif (20-40 g dalam 10% slurry).
-
-
3.
Metanol (CH3OH) Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau atau spiritus, adalah senyawa adalah senyawa kimia dengan rumus dengan rumus kimia CH kimia CH3OH. OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling alkohol paling sederhana. (Pada keadaan atmosfer mudah terbakar dan beracun)
4.
Asam nitrat (HNO3) Asam nitrat ini adalah reagen laboratorium umum dan komoditas industri yang penting. Hal ini terutama digunakan dalam pembuatan amonium nitrat (NH4NO3) untuk pupuk.
Pembilasan lambung dengan larutan soda kue (1 sendok teh dalam segelas air), setiap satu jam. Kopi pekat diminumkan atau dimasukan lewat dubur.
Pertama-tama netralkan asam tersebut dengan air kapur yang encer, atau kalau ada dengan larutan magnesium oksida. Lunakan dengan susu, putih telur, dan larutan sabun.
-
Setelah terhirup: hirup udara bersih. - Jika napas terhenti: segera berikan pernapasan buatan secara mekanik, jika diperlukan berikan oksigen. - Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air. - Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
-
Setelah terhirup: hirup udara segar. - Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.
Merupakan asam yang sangat korosif dan beracun yang dapat menyebabkan luka bakar yang parah. (Korosif).
-
-
5.
6.
Cd (Kadmium) Bentuk paparan kerja paling berbahaya terhadap kadmium adalah menghirup debu halus dan asap, atau menelan senyawa kadmium yang sangat mudah larut. Menghirup asap yang mengandung kadmium dapat mengakibatkan demam mengakibatkan demam asam logam pada logam pada awalnya, namun mungkin berlanjut ke penyakit pneumonitis penyakit pneumonitis kimia, edema kimia, edema paru-paru, dan paru-paru, dan kematian.
Berikan antidote umum, susu, minum air kelapa, norit, suntikan BAL, atau putih telur.
Asam fosfat (H3PO4) Dapat mengiritasi.
Pertama-tama netralkan asam tersebut dengan air kapur yang encer, atau kalau ada dengan larutan magnesium oksida. Lunakan dengan susu, putih telur, dan larutan sabun.
-
-
-
7.
Hcl (Asam Klorida) Senyawa ini beracun dan bersifat korosif terutama dengan kepekatan tinggi. Dapat menyebabkan luka bakar dan kulit melepuh. Gas/uapnya juga menyebabkan hal yang sama.
Penggunaan stomach tube dan karbonat-karbonat harus dihindarkan. Beri bubur magnesia atau air kapur.
-
-
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. ban yak. Lepaskan lensa kontak. Segera hubungi dokter mata. Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas), hidari muntah (resiko perforasi). Segera panggil dokter. Asam chlorida (HCl)
Setelah menghirup: hirup udara segar. Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air. Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata. Setelah tertelan: segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak). Periksakan ke dokter. Setelah menghirup: hirup udara segar. Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air. Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Setelah tertelan: segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak). Periksakan ke dokter.
Setelah menghirup: hirup udara segar. Terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air. Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata.
-
8.
AgNO3 Senyawa yang bersifat racun dan korosif.
Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas). Konsultasi kepada dokter jika merasa tidak sehat.
-
C. Kesimpulan Bahan kimia mempunyai sifat yang berbeda-beda. Secara umum sifat bahan kimia yaitu mudah meledak (Explosive), pengoksidasi (Oxidizing), karsinogenik (Carcinogenic), mudah terbakar (Flammable), beracun (Toxic), korosif (Corrosive), menyebabkan iritasi (Irritant). Pada dasarnya bahan-bahan kimia yang berbahaya maupun tidak berbahaya sekalipun apabila berlebihan akan menimbulkan gangguan, sehingga dalam penggunaan terlebih dahulu membaca label dan mematuhi peraturan agar meminimalisir terjadinya kecelakaan. Apabila terjadi kecelakaan atau terpapar oleh bahan kimia perlu adanya penanganan baik itu pertolongan pertama maupun penanganan menggunakan bahan penawar agar tidak semakin parah dan merusak tubuh.
Purwokerto, 25 Februari 2018 Penyusun
Nurul Aini Nugrahaini