1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul ''Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial di Perusahaan''. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi.
Meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang membaca makalah ini yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Makassar, November 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penulisan 4
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 Definisi Corporate Social Responsibility 6
2.2 Sejarah dan Perkembangan Corporate Social Responsibility 7
2.3 Permasalahan social dalam Dunia bisnis di Indonesia 7
2.4 Dampak Positif dan Negatif terhadap Corporate Social Responsibility 9
2.5 Pentingnya Pelaksanaan Corporate Social Responsibility 10
2.6 Bentuk-bentuk kegiatan dari Corporate Sosial Responsibility 11
2.7 Metode Pengukuran dari Corporate Sosial Responsibility 13
2.8 Teknik Pelaporan Tanggung Jawab Sosial 14
2.9 Manfaat Pelaksanaan Corporate Sosial Responsibility 14
2.10 Pengaruh Penerapan Akuntansi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) 16
BAB III PENUTUP 18
3.1 Kesimpulan 18
3.2 Saran 19
Daftar Pustaka 20
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perusahaan adalah sebuah entitas ekonomi yang konsep utamanya adalah menghasilkan laba untuk kemakmuran pemegang saham (stockholders). Operasional sehari-hari perusahaan bersifat murni bisnis. Para pemegang saham atau investor adalah stakeholder utama. Sementara stakeholder lainnya berasal dari internal dan eksternal perusahaan dengan kepentingan yang berbeda-beda, namun masih terkait operasi bisnis perusahaan, misalnya manajer dan karyawan, kreditor, anak/mitra perusahaan, supplier, distributor, pelanggan, otoritas bursa, dan pemerintah. Manajemen perusahaan berusaha menerapkan tata kelola yang baik dengan cara menghormati kepentingan semua stakeholder secara proporsional sesuai kontribusi dan kewenangannya terhadap perusahaan.
Dalam perkembangannya, konsep tata kelola ini mengalami penyempurnaan terkait respon masyarakat terhadap aktivitas perusahaan. Beberapa aktivitas perusahaan terkadang memiliki dampak kurang menguntungkan atau bahkan merugikan terhadap kondisi sosial dan lingkungan di sekitartempat perusahaan beroperasi. Tanggung jawab pengelolaan organisasi yang semula hanya kepada stockholders bergeser pada stakeholders. Dari sinilah konsep tanggung jawab sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility) mulai muncul.
Akuntansi adalah ilmu untuk mencatat aktivitas bisnis perusahaan dan menghasilkan informasi keuangan sebagai outputnya yang berguna bagi pengambilan keputusan oleh dewan perusahaan. Seiring perubahan konsep aktivitas perusahaan, maka akuntansi dituntut untuk mampu mencatat tidak hanya aktivitas bisnis, namun juga sejauh mana aktivitas perusahaan terkait CSR dilakukan. Oleh karena itu kemudian muncul istilah Akuntansi Corporate Social Responsibility.
Akuntansi untuk pertanggungjawaban sosial merupakan perluasan pertanggungjawaban organisasi (perusahaan) diluar batas-batas akuntansi keuangan tradisional, yaitu menyediakan laporan keuangan tidak hanya kepada pemilik modal khususnya pemegang saham. Perluasan ini didasarkan pada anggapan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab yang lebih luas dan tidak sekedar mencari uang untuk para pemegang saham tetapi juga bertanggung jawab kepada seluruh stakeholders
Dalam penerapannya, akuntansi pertanggungjawaban sosial mengalami berbagai kendala, terutama dalam masalah pengukuran elemen-elemen sosial dan dalam rangka penyajiannya di laporan keuangan yang bersifat kuantitatif. Masalah pengukuran timbul terutama karena tidak semua elemen sosial dapat diukur dengan satuan uang serta belum terdapatnya standar akuntansi yang baku mengenai pengukuran dan pelaporan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka, penulis merumuskan beberapa permasalahan antara lain :
Apa Definisi dari Corporate Social Responsibility?
Bagaimana Sejarah dan Perkembangan Corporate Social Responsibility?
Apa saja Permasalahan social dalam Dunia bisnis di Indonesia?
Bagaimana Dampak Positif dan Negatif terhadap Corporate Social Responsibility?
Bagaimana Pentingnya Pelaksanaan Corporate Social Responsibility ?
Bagaimana Bentuk-bentuk kegiatan dari Corporate Sosial Responsibility ?
Bagaimana Metode Pengukuran dari Corporate Sosial Responsibility ?
Bagaimana Teknik Pelaporan Tanggung Jawab Sosial?
Apa Manfaat Pelaksanaan Corporate Sosial Responsibility?
Bagaimana Pengaruh Penerapan Akuntansi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) ?
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui Definisi dari Corporate Social Responsibility
Untuk mengetahui Sejarah dan Perkembangan Corporate Social Responsibility
Untuk mengetahui Permasalahan social dalam Dunia bisnis di Indonesia
Untuk mengetahui Dampak Positif dan Negatif terhadap Corporate Social Responsibility
Untuk mengetahui Pentingnya Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
Untuk mengetahui Bentuk-bentuk kegiatan dari Corporate Sosial Responsibility
Untuk mengetahui Metode Pengukuran dari Corporate Sosial Responsibility
Untuk mengetahui Teknik Pelaporan Tanggung Jawab Sosial
Untuk mengetahui Manfaat Pelaksanaan Corporate Sosial Responsibility
Untuk mengetahui Pengaruh Penerapan Akuntansi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Corporate Social Responsibility
Menurut ISO 26000 dalam Cheng dan Christiawan (2011), Corporate Social Responsibility adalah tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan pemangk ukepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional, serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh.
Dari pengertian ini dapat dilihat bahwa bentuk Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan atau Corporate Social Resposibility (CSR) adalah adalah perilaku transparan dan etis yang mendukung kesejahteraan semua stakeholder,termasuk masyarakat dan lingkungan, yang terintegrasi dalam keseluruhan praktik operasional organisasi. CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah Triple Bottom Lines, yaitu: Profit (Keuntungan), People (Masyarakat) dan Planet (Lingkungan)
Akuntansi pertanggungjawaban sosial (Social Responsibility Accounting) didefinisikan sebagai proses seleksi variabel-variabel kinerja sosial tingkat perusahaan, ukuran dan prosedur pengukuran, yang secara sistematis mengembangkan informasi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja sosial perusahaan dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada kelompok sosial yang tertarik, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban sosial dapat memberikan informasi mengenai sejauh mana organisasi atau perusahaan memberikan kontribusi positif maupun negatif terhadap kualitas hidup manusia dan lingkungannya
Sejarah dan Perkembangan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (CSR) telah menjadi pemkiran para pembuat kebijakan sejak lama. Bahkan dalam kode Hammurabi (tahun1700-an SM) yang berisi 282 hukum telah memuat sanksi bagi para pengusaha yang lalai dalam menjaga kenyamanan warga atau menyebabkan kematian bagi pelanggannya. Dalam kode Hammurabi disebutkan bahwa hukuman mati diberikan kepada orang-orang yang menyalahgunakan ijin dalam penjualan minuman, pelayanan yang buruk, dan melakukan pembangunan gedung di bawah standar sehingga menyebabkan kematian orang lain.
Pada tahun 1950-an, literatur-literatur awal menyebutkan bahwa CSR sebagai Social Responsibility (SR bukan CSR). Pelaksanaan CSR yang terjadi diantara negara-negara di Asia, penetrasi aktivitas CSR di Indonesia masih tergolong rendah. CSR Pada tahun 2005 baru ada 27 perusahaan yang memberikan laporan mengenai aktivitas CSR yang dilaksanakannya. Dalam hal kebijakan pemerintah, perhatian pemerintah terhadap CSR tertuang dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU Nomor 40 Tahun 2007) Bab V Pasal 74.
Walaupun baru hanya mewajibkan pelaksanaan aktivitas CSR untuk perusahaan di bidang pertambangan, Undang-Undang tersebut menimbulkan kontrovesi dikarenakan kebijakan mewajibkan aktivitas CSR bukan merupakan kebijakan umum yang dilakukan di negara-negara lain. Kontrovesi juga timbul dari adanya kekhawatiran munculnya peraturan pelaksanaan yang memberatkan para pengusaha
Permasalahan sosial dalam dunia bisnis di Indonesia
Contoh Permasalahan Sosial pada dunia Bisnis
No
Contoh kasus
Lokasi
Permasalahan Sosial
01.
PT.Inti Indo Rayon Utama
Porsea
Propinsi . Sumatera Utara
Dihentikan operasional karena adanya masalah lingkungan dan masalah dengan masyarakat sekitar industri
02.
PT. Exxon mobils
Lhokseumawe Aceh utara
Prop . DI Aceh
Menghentikan kegiatan produksi karena faktor stabilitas keamanan
03.
PT.Ajinamoto Indonesia
Jakarta
Penarikan distribusi, pemasaran, dan aktifitas produksi karena masalah sertifikasi halal oleh MUI
04.
Beberapa Perusahaan kertas di Riau
Propisi Riau
Mendapatkan protes dari masyarakat setempat sehubungan permasalahan limbah industri dan lingkungan
05.
PT.Maspion Indonesia
Sidoarjo
Surabaya
Jawa Timur
Permasalahan demo buruh dan isu kesejahteraan karyawan
06.
PT.Telkom Indonesia
Divre IV
Jateng dan DIY
Serikat Karyawan (Sekar) PT.Telkom menolak penjualan Divre IV Kepada PT.Indosat
07.
PT. BCA
Jakarta
Serikat Pekerja menolak Divestasi saham BCA
08.
PT.Kereta Api Indonesia
Jakarta
Serikat Pekerja menolak kembalinya Dewan Direksi lama, karena dianggap bertanggung jawab atas beberapa kasus kecelakaan kereta api yang terjadi di Indonesia
09.
Bank Internasional .Indonesia (BII)
Jakarta
Tuntutan Karyawan atas gaji, upah dan peningkatan kesejahteraan pekerja
10.
PT.Gudang Garam
Kediri
Jawa Timur
Mogok Kerja Massal karyawan menuntut perbaikan gaji dan kesejahteraan pekerja.
Sumber : Review berbagai sumber
Sederetan data lain sebenarnya masih banyak lagi mengenai permasalahan-permasalahan sosial yang dihadapi oleh perusahaan PMA maupun PMDN di Indonesia. Tentunya gambaran ini semakin menunjukkan betapa dunia usaha sangat rentan dengan berbagai masalah sosial. Beberapa kasus maraknya aksi demo buruh, penjarahan gudang, perusakan gedung kantor dan pabrik, dan penggarapan lahan perusahaan karena masyarakat menyakini tanah ulayat dan hak–hak rakyat yang dirampas oleh penguasa pada masa lalu, semakin menguatkan fakta tentang stabilitas sosial yang tidak kondusif.
Dampak Positif dan Negatif terhadap Corporate Social Responsibility
Dalam perkembangannya tidak semua perusahaan menerima konsep pelaksanaan tanggung jawab sosial ini, Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya yang berjudul Teori Akuntansi mengemukakan argumen menerima mengenai perusahaan agar memiliki sikap dan tanggung jawab sosial antara lain:
Keterlibatan sosial merupakan respon terhadap keinginan dan harapan masyarakat jangka panjang. Hal ini sangat menguntungkan perusahaan.
Meningkatkan nama baik perusahaan akan manimbulkan simpati langganan, simpati karyawan, investor dan lain-lain.
Keterlibatan sosial akan mempengaruhi perbaikan lingkungan, masyarakat, yang mungkin akan menurunkan produksi.
Menghindari campur tangan pemerintah dalam melindungi masyarakat. Campur tangan pemerintah cenderung membatasi peran perusahaan, sehingga jika perusahaan memiliki tanggung jawab sosial mungkin dapat menghindari pembatasan kegiatan perusahaan.
Dapat menunjukkan respon positif perusahaan terhadap norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat, sehingga mendapat simpati masyarakat.
Sesuai dengan keinginan para pemegang saham dalam hal publik.
Mengurangi tensi kebencian masyarakat kepada perusahaan yang kadang-kadang melakukan kegiatan yang dibenci masyarakat tidak mungkin dihindari.
Membantu kepentingan nasional, seperti konservsi alam, pemeliharaan barang seni budaya, peningkatan pendidikan rakyat, lapangan kerja, dan lain-lain
Adapun argumen yang menolak keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial antara lain:
Mengalihkan perhatian perusahaan dari tujuan utamanya dalam mencari laba. Ini akan menimbulkan pemborosan.
Memungkinkan keterlibatan perusahaan terhadap permainan kekuasaan atau politik secara berlebihan yang sebenarnya bukan lapangannya.
Dapat menimbulkan lingkungan bisnis yang monolitik bukan yang bersifat pluralistik.
Keterlibatan sosial memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar yang tidak dapat dipenuhi oleh dana perusahaan yang terbatas, yang dapat menimbulkan kebangkrutan atau menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi.
Keterlibatan pada kegiatan sosial yang demikian kompleks membutuhkan tenaga dan para ahli yang belum tentu dimiliki oleh perusahaan.
Dari kedua argumen di atas dapat dilihat bahwa perusahaan yang menjalankan konsep pelaksanaan tanggung jawab sosial selain mereka merasa peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, tetapi perusahaan juga mengharapkan timbal balik yang positif dari pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) tersebut. Juga terdapat argumen yang menolak pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan tersebut tidak lain dikarenakan ketakutan mereka dalam tujuan utama perusahaan yaitu mendapatkan laba yang maksimal akan berkurang
Pentingnya Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
Ada enam kecenderungan utama, yang semakin menegaskan arti penting CSR. Yaitu:
Posisi negara yang semakin berjarak pada rakyatnya
Semakin mengemukakan arti kesinambungan
Semakin gencarnya sorotan kritis dan resistensi dari publik, bahkan yang bersifat anti-perusahaan
Perkembangan ke arah transparansi
Harapan-harapan bagi terwujudnya kehidupan yang lebih baik dan manusiawi pada era milenium baru."
Diharapkan perusahaan-perusahaan saat ini lebih sadar akan tanggung jawabnya selain kepada pemegang saham, juga pada masyarakat, lingkungan dan alam disekitar tempat usahanya.
Bentuk-bentuk kegiatan dari Corporate Sosial Responsibility
Bentuk keterlibatan perusahaan tergantung pada lingkungan sosial masyarakat, sifat dan keadaan yang berbeda dari satu masyarakat dengan masyarakat lain. Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya yang berjudul Teori Akuntansi bentuk-bentuk kegiatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
Lingkungan Hidup:
Pengawasan terhadap efek polusi
Riset dan pengembangan lingkungan
Pengelolaan sampah dan limbah
Perbaikan pengrusakan alam dan konversi alam
Keindahan lingkungan
Pengurangan suara bisingPenggunaan tanah
Kerjasama dengan pemerintah danUniversitas
Pembangunan lokasi rekreasi
Energi:
Penghematan energi dalam proses produksi
Konservasi energy
Sumber Daya Manusia dan Pendidikan:
Keamanan dan kesejahteraan karyawan
Beasiswa
Menambah dan memperluas hak-hak karyawan
Pendidikan karyawan
Kebutuhan keluarga da rekreasi karyawan
Usaha untuk mendorong partisipasi
Perbaikan pensiun
Membantu perguruan tinggi
Riset dan pembangunan
Pengangkatan pegawai dari kelompok miskin dan minoritas
Peningkatan karir karyawan
Praktek Bisnis yang Jujur:
Memperhatikan hak-hak karyawan
Jujur dalam iklan
Mengontrol kualitas produk
Pemberian kredit
Servis yang memuaskan
Produk yang sehat
Jaminan kepuasan pelanggan
Membantu Masyarakat Lingkungan:
Tidak campur tangan dalam struktur masyarakat
Sumbangan untuk kegiatan sosial masyarakat
Perbaikan perumahan desa
Jalinan kemitraan kerja
Memanfaatkan tenaga ahli perusahaan dalam mengatasi masalah sosial di lingkungan
Membangun klinik kesehatan, sekolah dan rumah sakit
Perbaikan desa/kota
Bantuan dana
Perbaikan sarana pengangkutan dan pasar
Kegiatan Seni dan Kebudayaan:
Sponsor kegiatan seni dan budaya
Perekrutan tenaga kerja yang berbakat seni dan budaya
Membantu lembaga seni dan budaya
Penggunaan seni dan budaya dalam iklan
Hubungan dengan Pemegang Saham:
Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan ditingkatkan
Pengungkapan keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial
Sifat keterbukaan direksi pada semua persero
Hubungan dengan Pemerintah:
Menaati peraturan pemerintah
Mengontrol kegiatan politik perusahaan
Membantu proyek dan kebijakan pemerintah
Membatasi kegiatan lobbying
Membantu lembaga pemerintah sesuai dengan kemampuan perusahaan
Membantu secara umum usaha perningkatan kesejahteraan masyarakat
Meningkatkan produktivitas sektor informasi
Pengembangan dan investasi manajemen
Metode Pengukuran dari Corporate Sosial Responsibility
Dalam akuntansi konvensional jelas bahwa setiap transaksi baru dapat dicatat jika sudah mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Dalam Socio Economic Accounting (SEA) kita harus mengukur dampak positif (Social Cost) dan dampak negatif (Social Negatif) yang ditimbulkan oleh kegiatan perusahaan, di sinilah rumitnya menghitung dampak ekonomis pelaksanaan tanggung jawab social. Metode pengukuran tanggung jawab sosial sebagai informasi yang akan dilaporkan dalam Socio Economic Reporting misalnya:
Menggunakan penelitian dengan menghitung Opportunity Cost Approach.
Misalnya dalam menghitung social cost dari pembuangan, maka dihitung berapa kerugian manusia dalam hidupnya : berapa berkurang kekayaannya, berapa kerusakan wilayah rekreasi, dan lain sebagainya akibat pembuangan limbah. Total kerugian itulah yang menjadi Social cost perusahaan
Menggunakan daftar kuesioner, survey,di mana mereka yang merasa dirugikan ditanyai berapa besar jumlah kerugian yang ditimbulkan atau berapa biaya yang harus dibayar kepada mereka sebagai kompensasi kerugian yang dideritanya.
Menggunakan hubungan antara kerugian massal dengan permintaan untuk barang pengurangan dalam menghitung jumlah kerugian masyarakat.
Menggunakan reaksi pasar dalam menentukan harga. Misalnya vonis hakim akibat pengaduan masyarakat akan kerusakan lingkungan dapat juga dianggap sebagai dasar perhitungan.
Teknik Pelaporan Tanggung Jawab Sosial
Walaupun teknik pelaporan mengenai pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) belum mempunyai pedoman yang resmi, ada beberapa teknik pelaporan yang menurut para ahli bisa digunakan perusahaan seperti yang diungkapkan oleh Diller yang diterjemahkan oleh Sofyan Syafri Harahap dalam buku Teori Akuntansi adalah sebagai berikut:
Pengungkapan dalam surat kepada pemegang saham baik dalam laporan tahunan atau bentuk laporan lainnya.
Pengungkapan dalam catatan atau laporan keuangan.
Dibuat dalam perkiraan tambahan, misalnya melalui adanya perkiraan (akun) penyisihan kerusakan lokasi, biaya pemeliharaan lingkungan dan sebagainya."
Meskipun teknik pelaporan setiap perusahaan berbeda, tetapi pelaporan ini sangat berguna bagi perusahaan terutama untuk menambah kepercayaan para pemegang saham, selain bagi perusahaan pelaporan ini juga bermanfaat bagi pemerintah dalam pengambilan keputusan dan berbagai kebijakan
Manfaat Pelaksanaan Corporate Sosial Responsibility
Bertambahnya kesadaran perusahaan-perusahaan terhadap pelaksanaan CSR tentunya tidak lepas dari manfaaat yang mereka dapatkan dari pelaksanaan CSR tersebut. Menurut Business Sosial Responsibility (BSR), berikut ini adalah manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan adanya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) :
Reduced Operating Cost (Mengurangi biaya operasional).
Dengan adanya tanggung jawab sosial perusahaan mampu mengurangi beban atau biaya operasional perusahaan, misalnya jadwal kerja yang fleksibel dan program keselamatan kerja berdampak pada menurunnya absensi pekerja dan menambah simpanan uang perusahaan dari pekerja melalui peningkatan produktivitas kerja.
Improved Financial Performance (Meningkatkan kinerja keuangan).
Hubungan antara tanggung jawab sosial dengan kinerja keuangan yang positif dapat dilihat dari kriteria melalui total return, sales growth and profit growth selama lebih dari satu periode sebaik net profit margin dan return on equity.
Enhanced Brand Image and Reputation (Meningkatkan citra produk dan reputasi). Perusahaan menyadari adanya tanggung jawab sosial bermanfaat bagi meningkatnya reputasi, baik perusahaan di mata publik sebagaimana sebaik reputasi di dalam komunitas bisnisnya sehingga dapat menarik rekan bisnis baru dan mendapat keuntungan.
Increased Sales and Customer loyalty (Meningkatkan Penjualan dan Kesetiaan Konsumen).
Dengan memproduksi barang yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan ditunjang pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut, dan diharapkan masyarakat tetap setia menggunakan hasil produksi perusahaan tersebut.
Increased Produktivity and Quality (Meningkatkan produktivitas dan kualitas).
Usaha perusahaan dalam menciptakan kondisi kerja yang produktif, mengurangi dampak buruk bagi lingkungan atau melibatkan pekerja dalam peningkatan produktivitas dan mengurangi angka kesalahan yang terjadi.
Increased Ability to Attract and Retain Employees (Meningkatkan kemampuan untuk mempekerjakan dan mengupah pekerja).
Perusahaan menyadari dengan komitmen tinggi atas tanggung jawab sosial perusahaan akan lebih mudah dalam merekrut dan mengupah pekerja, berdampak pada penurunan perputaran biaya perekrutan dan pelatihan. Orang akan memilih bekerja pada lingkungan kerja dimana tidak ada konflik sosial yang tercitpta terutama masalah ketenagakerjaan.
Reduced Regulatory Oversight (Mengurangi penyimpangan tindakan dari undang-undang).
Pemerintah memiliki peranan dalam pembuatan kebijakan perundangan yang dijadikan pedoman bagi perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Pemerintah memberikan penghargaan bagi perusahaan yang bertindak proaktif terhadap lingkungan, misalnya keberhasilan dalam pengolahan limbah pabrik serta menjaga akelestarian lingkungan.
Access to Capital (cara mendapatkan modal).
Pertumbuhan investasi terhadap tanggung jawab sosial yang tinggi telah memberi jalan bagi masuknya tambahan modal yang mungkin telah tersedia.
Dari pernyataan diatas dapat dilihat bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat atau lingkungan sekitar tetapi juga bermanfaat bagi perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba.
Pengaruh Penerapan Akuntansi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengaruh penerapan Akuntansi CSR telah banyak diteliti oleh para ahli maupun akademisi, baik terhadap kinerja perusahaan, nilai perusahaan, maupun respon investor. Pengaruh Akuntansi CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan misalnya diungkapkan oleh Kurnianto (2011), bahwa pengungkapan aktivitas CSR (CSR disclosure) tidak terbukti berpengaruh positif terhadap Return on Equity (ROE) perusahaan satu tahun ke depan (ROEt+1) perusahaan.
Sementara hasil penelitian Caroline Flammer (2013) menemukan bahwa adopsi dan penerapan CSR berhubungan dengan peningkatan produktivitas karyawan dan pertumbuhan penjualan. Penelitian Rosiana, Juliarsa, dan Sari(2013) menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas mampu memperkuat pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan. Temuan senada diungkapkan Elliott et. al. (2012) yaitu bahwa kinerja CSR yang lebih baik meningkatkan meningkatkan estimasi investor atas nilai dasar perusahaan.
Dari beberapa hasil penelitian terkait dampak penerapan Akuntansi CSR di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar menyatakan bahwa penerapan Akuntansi CSR tidak berdampak baik positif maupun negatif terhadap variabel-variabel kinerja keuangan perusahaan. Namun penerapan CSR dan akuntansinya terbukti berdampak terhadap peningkatan produktivitas karyawan dan pertumbuhan penjualan. Selain itu,pengungkapan CSR juga terbukti dapat meningkatkan nilai perusahaan dan mempengaruhi reaksi investor. Analisis atas hal ini adalah bahwa potensi manfaat penerapan Akuntansi CSR secara umum berlaku untuk jangka panjang. Dalam jangka pendek, penerapan CSR hanya mempengaruhi detail kecil dari kinerja keuangan perusahaan seperti pertumbuhan penjualan dan produktivitas karyawan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Corporate Sosial Responsibility (CSR) merupakan suatu konsep terintegrasi yang menggabungkan aspek bisnis dan sosial agar perusahaan dapat mencapai kesejahteran stakeholders, serta dapat mencapai profit maksimum sehingga dapat meningkatkan harga saham. CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah Triple Bottom Lines, yaitu: Profit (Keuntungan), People (Masyarakat) dan Planet (Lingkungan)
Corporate Sosial Responsibility merupakan salah satu hal yang memiliki peranan yang cukup penting dalam hal keberlangsungan hidup suatu perusahaan. Apabila perusahaan mengabaikan tanggung jawab sosialnya, maka hal tersebut dapat mengganggu going concern perusahaan yang berupa tuntutan dari lingkungan internal dan eksternal perusahaan khususnya masyarakat. Oleh sebab itu untuk mengantisipasi terganggungnya going concern perusahaan perlu sikap yang tegas dan komitmen yang tinggi dari pihak perusahaan untuk menjaga hubungan yang baik dan berkesinambungan terhadap stakeholders nya. Perubahan-perubahan yang terjadi setelah perusahaan memperhatikan tanggung jawab sosialnya biasanya akan tampak pada kinerja perusahaan dan penampilan finansialnya dimana kondisi dan posisi keuangan perusahaan mengalami perubahan dan hal ini tercermin dalam laporan keuangan perusahaan yang sadar akan pentingnya memperhatikan tanggung jawab sosial bagi pertumbuhan dan keberlangsungan usahanya.
Dengan adanya pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dikelola dengan baik maka secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Selain itu perusahaan dapat pula melindungi lingkungan sekitar agar terjadi keharmonisasian antara perusahaan dengan lingkungan sekitar dan masyarakat.
Saran
Dari uraian makalah ini, penulis dapat memberikan saran bagi praktisi maupun akademisi bahwa perusahaan seharusnya memberikan perhatian lebih kepada penerapan Akuntansi CSR. Bukan karena penerapannya secara ekonomi akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, namun lebih kepada konsep keseimbangan yang perlu perusahaan jaga antara aktivitas laba dan kompensasi dampaknya melalui aktivitas sosial dan lingkungan. Dalam jangka panjang, keseimbangan inilah yang akan menjaga keberlanjutan operasi perusahaan
Daftar Pustaka
Cheng, Megawati, Yulius Jogi Christiawan, "Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Abnormal Return" , Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol. 13, No.1, 2011
Kurnianto, Eko Adhy, "Pengaruh CorporateSocial Responsibility Terhadap KinerjaKeuangan Perusahaan., Universitas Diponegoro,Semarang, 2011
Sofyan Syafri Harahap. 2007. Teori Akuntansi, Edisi Revisi 9. Jakarta :Raja Grafindo Persada
Samudra, Agung.2011. Jurnal Akuntansi Sosial. Diakses pada tanggal 5 November 2016 di https://resum.wordpress.com/2011/01/16/jurnal-akuntansi-sosial/
Elliott, W. Brooke, Kevin E. Jackson, Mark E.Peecher, Brian J. White, "Mitigating the Unintended Effect of Corporate Social Responsibility Performance on Investors' Estimates of Fundamental Value", University of Illinois at Urbana-Champaign, Illinois, 2012
Desmal, Irvan. 2012. Pertanggungjawaban Sosial dan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial. Diakses pada tanggal 3 November 2016 di https://irvandesmalcpa.wordpress.com/2012/05/02/pertanggungjawaban-sosial-dan-akuntansi-pertanggungjawaban-sosial/
Hasanuddin. 2012. Peranan Perilaku Sosial pada PT X sebagai bentuk pertanggungjawaban social perusahaan terhadap lingkungan. Diakses pada tanggal 4 November 2016 di http://zonaskripsi.blogspot.co.id/2012/03/skripsi-akuntansi-3.html
Rosiana, Gusti Ayu Made Ervina, Gede Juliarsa,Maria M. Ratna Sari, "Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi", E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,Denpasar, 2013
Flammer, Caroline, "Does Corporate SocialResponsibility Lead to Superior FinancialPerformance? A RegressionDiscontinuity Approach" , University of Western Ontario, Ontario, 2013.
Liputo, Badria. 2013 . Akuntansi Sosial dan Lingkungan. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2016 di http://kelascakuntansi2011.blogspot.co.id/2013/01/akuntansi-sosial-dan lingkungan_2978.html
Dianingtyas, Lucia. 2013. Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial terhadap Lingkungan dan Masyarakat untuk mengukur kinerja social pada PT. Astra International, TBK. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2016 di http://eprints.uny.ac.id/16172/1/Skripsi%20Lucia%20Dianingtyas.pdf
Miantini, Y. 2013. Pengaruh tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Perusahaan.http://milamashuri.wordpress.com/ /pengaruh-tanggung-jawab-sosial-terhadap-kinerja-perusahaan/.
Qurlita,, Cindy. 2013. Konsep Akuntansi Pertanggungjawaban social. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2016 di http://cinndyrq.blogspot.co.id/2013/11/konsep-akuntansi pertanggungjawaban_17.html
Yaningwati, Fransisca. 2014 .Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban social sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2016di http://download.portalgaruda.org/article.php?article=276354&val=6468&title=PENERAPAN%20AKUNTANSI%20PERTANGGUNGJAWABAN%20SOSIAL%20SEBAGAI%20BENTUK%20TANGGUNG%20JAWAB%20PERUSAHAAN%20TERHADAP%20LINGKUNGAN%20SEKITARNYA%20%20(Studi%20pada%20PT%20Petrokimia%20Gresik
Umar, Utami. 2014. Akuntansi Pertanggungjawaban social. Diakses pada tanggal 3 November 2016 di http://mimiakuntansi.blogspot.co.id/2014/10/akuntansi-pertanggungjawaban-sosial.html
Setiaji, Danang. 2014. Konsep implementais dan pengaruh Akuntansi CSR terhadap kinerja perusahaan. Diakses pada tanggal 5 November 2016 di https://www.academia.edu/7995844/Konsep_Implementasi_dan_Pengaruh_Akuntansi_CSR_Corporate_Social_Responsibility_terhadap_Kinerja_Perusahaan
Fuadi, Wifqi. 2015. Akuntansi Pertanggungjawaban social. Diakses pada tanggal 3 November 2016 di http://www.masterakuntansi.com/2016/01/akuntansi-pertanggungjawaban-sosial.html