Alur Metode Penelitian Ilmiah
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Filsafat Ilmu
Disusun oleh : Annisa Luthfianihuda 270110130143 Fakultas Teknik Geologi / C
UNIVERSITAS PADJADJARAN 2014
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Filsafat Ilmu ”. Kemudian shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah TMK di program studi Teknik Geologi. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Ir. H. Nana Sulaksana, MSP.. selaku dosen pembimbing mata kuliah dan kepada segenap pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik yang konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita.
Jatinangor, Oktober 2014
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut dengan ilmu. Jadi jika seseorang hendak mengklaim mendapatkan pengetahuan yang dapat disebut dengan ilmu, mutlak harus menggunakan metode ilmiah. Hal ini berarti tidak semua pengetahuan bisa disebut dengan ilmu sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat disebut ilmu tercantum dalam apa yang dinamakan dengan metode ilmiah.
1.2 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah?
Apa saja alur-alur metode ilmiah?
1.3 Maksud dan Tujuan
Memahami maksud dari metode ilmiah
Mengetahui dan menerapkan alur-alur metode ilmiah dalam berbagai disiplin bidang ilmu
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu, yang merupakan gabungan antara penalaran deduktif dan penalaran induktif. Secara filosofis metode ilmiah dibangun dari cara berpikir deduktif dan induktif. Berpikir deduktif memberikan „warna‟ sifat rasional kepada pengetahuan ilmiah dan bersifat konsisten dengan pengetahuan yang telah dikumpulkan sebelumnya. Berpikir induktif dimaksudkan untuk memberikan pembenaran empirik kepada pengetahuan yang yang telah dirasionalisasi oleh berpikir deduktif. Di dalam metode ilmiah setelah pengetahuan diberikan penjelasan rasional (deduktif), sebelum teruji secara empirik (induktif) semua penjelasan tersebut hanyalah bersifat sementara, penjelasan sementara ini biasa kita sebut dengan istilah hipotesis. Secara filosofis sebenarnya kita dapat mengajukan hipotesis sebanyak-banyaknya sesuai dengan hakikat rasionalisme yang bersifat pluralistik. Namun dalam kesimpulan akhir hanya satu hipotesis yang diterima, yaitu hipotesis yang didukung oleh fakta-fakta empirik. Terkait dengan penjelasan tersebut, oleh karena itu sering kali metode ilmiah dikenal sebagai proses logikoinduksi. Meminjam hipotetiko-verifikatif , yang merupakan „perkawinan‟ antara deduksi dan induksi. kalimat Jujun Suriasumantri secara sederhana metode ilmiah dapat digambarkan dalam kalimat sederhana sebagai berikut ‘jelaskan pada saya lalu berikan buktinya!’
2.2 Penelitian Ilmiah
Salah satu hal yang penting dalam ilmu pengetahuan adalah penelitian (research). (research). Research berasal
dari
kata re yang
berarti
kembali
dan search dan search yang
berarti
mencari,
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
sebagai rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teoriteori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian. Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada empat karakteristik penelitian ilmiah, yaitu : 1. Sistematik, yang berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks. 2. Logis. Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum. 3. Empirik, artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :a). Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain). b). Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu. c). Hal-hal empirik tidak
bisa secara kebetulan, melainkan ada
penyebabnya (ada hubungan sebab akibat). 4. Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2.3 Alur Metode Ilmiah Dalam menyusun sebuah penelitian, menjadi sebuah kaharusan menggunakan alur yang baik. Ini memungkinkan agar hasil yang didapat lebih tersistematis dan ketika memang ada kesalahan, maka akan mudah untuk mengetahui bagian mana yang harus diperbaiki. Dalam kuliah Metodologi Penelitian Penelitian ( Metlit ). Tersuguhkan bagan dari Metode Ilmiah. Bagan i ni memudahkan dalam penyusunan sebuah karya ilmiah, tulisan atau yang lainnya.
Alur 1 : Perumusan Masalah – Masalah – Perumusan Perumusan Hipotesis – Hipotesis – Pengujian Pengujian Hipotesis – Hipotesis – Hasil Hasil
Pada alur ini, tahapan yang dilakukan tidaklah terlalu panjang. Hanya menggunakan tiga tahapan saja. Langkah awal merumuskan masalah, hal apa yang akan diteliti dan menjadi acuan dalam penelitian ini. Kemudian langsung merumuskan hipotesis, hipotesis adalah dugaan dari awal sebuah hasil penelitian. Hipotesis disini adalah harapan yang akan t erjadi diakhir penelitian. Setelah merumuskan hipotesis, lalu melakukan pengujian hipotesis tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan menggunakan kriteria kebenaran korespondesi dan alur berfikir induksi. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah hipotesis yang dibuat sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Alur 2 : Perumusan Masalah – Masalah – Penyusunan Penyusunan Kerangka Berfikir – Berfikir – Perumusan Perumusan Hipotesis – Hipotesis – Pengujian Pengujian Hipotesis Hasil
Untuk alur kedua ini, penelitian akan lebih sistemasis dikarenakan terdapat tahapan penyusunan kerangka kerangka berfikir yang yang memudahkan memudahkan dalam melakukan melakukan penelitian. penelitian. Lagkah awal sama seperti pada alur 1 yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti. Setelah itu masalah yang telah dirumuskan disusun sistematis dengan metode kerangka berfikir. Ini akan memudahkan dalam penelitian, karena akan lebih sistematis dan akan tersusun rapih. Setelah itu, merumuskan hipotesis dengan menggunakan kriteria kebenaran korespondensi dan alur berfikir induksi. Hasil dari pengujian ini adalah ditolak atau diterima. Ketika hasilnya ditolak, maka akan ditinjau ulang ditahapan kerangka berfikir, lalu melakukan tahapan yang sama dengan sebelumnya.
Alur 3 : Perumusan Masalah – Khasanah Pengetahuan Ilmu – Penyusunan Penyusunan Kerangka Berfikir – Perumusan Hipotesis – Hipotesis – Pengujian Pengujian Hipotesis – Hipotesis – Hasil Hasil
Alur ke-3 adalah alur lengkap dalam metode ilmiah. Semua tahapan dilalui dengan pemikiran matang yang terperinci. Hasil yang dihasilkan pun akan lebih mendekati kepada sumber karena tahapan yang terperinci. Langkah awal yaitu sama seperti alur sebelumnya, yaitu merumuskan masalah. Masalah yang diteliti pun adalah masalah yang mesih hangat diperbincangkan atau masalah yang memiliki nilai pengetahuan yang luas. Dalam menentukan menentukan sebuah masalah ada beb erapa triknya, biasanya masalah
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
penelitian adalah hipotesis hipotesis yang biasa dibuat atau dugaan sementara sementara untuk hasil penelitian yang yang akan dilakukan, sedangkan hipotesis statistik adalah dugaan awala terkait sesuatu yang tak mungkin terjadi pada hasil penelitian. penelitian. Langkah berikutnya adalah melakukan pengujian hipotesis dengan kriteria kebenaran korespondensi dan alur berfikir induksi. Pengujian hipotesis ini berupa eksperimen terkait masalah yang diteliti. Setelah dari pengujian hipotesis ini akan menghasilkan sebuah hasil. Jika hasilnya hasilnya tidak sesuai dengan semestinya atau ditolak, maka akan ada peninjauan dibagian kerangka berfikir. Bisa jadi terdapat poin-poin kerangka berfikir yang belum terlaksana atau tidak terlaksana dengan sempurna sehingga hasilnya ditolak. Jika hasil pengujian diterima, ini akan menjadi khasanah pengetahuan ilmiah ilmiah baru yang yang bisa menjadi menjadi sumber-sumber untuk untuk penelitian berikutnya. berikutnya.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian merupakan pencerminan secara konkret kegiatan ilmu dalam memproses pengetahuannya. Metodologi penelitian ilmiah dan hakikatnya merupakan operasionalisasi dari metode keilmuan, sehingga penguasaan metode ilmiah merupakan persyaratan untuk dapat memahami jalan pikiran yang terdapat dalam langkah-langkah penelitian. Metode ilmiah ini pada dasarnya adalah sama bagi semua disiplin keilmuan baik yang termasuk dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu social. Jika ada perbedaan hanya sekedar terletak pada aspek-aspek tekniknya dan bukan pada struktur berpikir atau aspek metodologinya.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA
http://retorikahati.blogspot.com/2012/05/metode-ilmiah.html http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Filsafat.%20Metode%20Ilmiah_0.pdf http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00678-%20TI%20Bab%203.pdf http://huzaeniridwan.blogspot.com/2013/05/langkah-langkah-metode-ilmiah.html http://baskoro1.blogspot.com/2008/06/mengurai-kebenaran-temuan-penelitian.html http://file2shared.wordpress.com/ilmu-pengetahuan-metode-ilmiah-dan-penelitian-ilmiah/