1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik (World Health Organization). Dalam melaksanakan tugasnya, rumah sakit mempunyai berbagai fungsi yaitu menyelenggarakan pelayanan pela yanan medik, pela yanan penunjang medik dan nonmedik, pelayanan dan asuhan keperawatan, pelayanan rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta administrasi umum dan keuangan (Siregar dan Lia, 2004). Semakin banyaknya rumah sakit yang muncul membuat persaingan semakin ketat. Kabupaten Jember yang memiliki beberapa rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit milik swasta bersama-sama bersaing untuk melakukan fungsi dari rumah sakit untuk mencapai tujuan dari masing-masing rumah sakit. Tujuan dari rumah sakit untuk mencapai visi dan misi yang sudah disusun diperlukan perumusan yang matang. Sebagai perawat harus dapat melihat lingkungan dan jati diri untuk mencapai tujuan tersebut. Proses ini melibatkan banyak sisi yang akan saling berinteraksi. Langkah awal dari proses ini yaitu bagaiman perawat mampu memetakan masalah dengan sebuah metoda analisa SWOT khususnya pada rumah sakit di jember yaitu Rumah Sakit X. Analisa SWOT merupakan sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari analisa ini adalah bagaimana gambaran dari Rumah Sakit X ditinjau dari faktor-faktor (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) di Kabupaten Jember.
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari analisa ini adalah mengetahui gambaran dari Rumah Sakit X di Kabupaten Jember 1.3.2 Tujuan Khusus a. Mengetahui kekutan dari Rumah Sakit X di Kabupaten Jember b. Mengetahui kelemahan dari Rumah Sakit X di Kabupaten Jember c. Mengetahui peluang dari Rumah Sakit X di Kabupaten Jember d. Mengetahui ancaman dari Rumah Sakit X di Kabupaten Jember
1.4 Manfaat Analisa
1.4.1 Manfaat bagi Mahasiswa Manfaat yang bisa diperoleh dari analisa ini adalah untuk mengetahui gambaran dari Rumah Sakit X dan sebagai bahan ajar pendidikan. 1.4.2 Manfaat bagi Tenaga Keperawatan Analisa yang dilakukan dapat menjadikan perawat untuk lebih maksimal dalam memberikan asuhan keperawatan. 1.4.3 Manfaat bagi Rumah Sakit Data dan hasil dari analisa dapat dijadikan acuan bagi rumah sakit untuk berkembang dan untuk menentukan strategi yang diambil. 1.4.4 Manfaat bagi Masyarakat Masyarakat mengetahui kelebihan dari Rumah Sakit X.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSATAKA
2.1 Rumah Sakit
2.1.1 Definisi Rumah Sakit Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur, tempat pencegahan dan penyembuhan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan penderita yang dilakukan secara multidisiplin oleh berbagai kelompok profesional terdidik dan terlatih, yang menggunakan prasarana dan sarana fisik (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983/MenKes/SK/ XI/1992). Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
2.1.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan. Dimana untuk menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum menyelenggarakan kegiatan : a. Pelayanan medis
4
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan f. Administrasi umum dan keuangan Menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi rumah sakit adalah : a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai dengan standar pelayanan rumah sakit. b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis. c. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatn. d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan
dalam
rangka
peningkatan
pelayanan
kesehatan
dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahan bidang kesehatan.
2.2 Analisa SWOT
2.2.1 Definisi Analisa SWOT Analisa swot adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebgai faktor masukan, yang kemuduan dikelompokkan menurut kontribusinya masingmasing. Analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang dutujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar bagi organiasai yang mempunayi masalah-masalah (Simamora, 2010:59).
2.2.2 Komponen Analisa SWOT Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu, strenght (S) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari kekuatan dari keperawatan atau program layanan asuhan keperawatan saat ini. Weakness (W) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari kelemahan dari keperawatan atau program layanan asuhan
5
keperawatan saat ini. Opportunity (O) adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar keperawatan dan memberikan peluang berkembang bagi layanan keperawatan di masa depan. Threat (T) adalah situasi atau kondisi yang merupakan ancaman di luar keperawatan dan dapat mengancam eksistensi layanan keperawatan di masa depan (Simamora, 2010:59).
2.2.3 Model Analisa SWOT a. Model Kuantitatif Sebuah asumsi dasar sari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W serta O dan T. Kondisi ini terjadi karena diasumsikanbahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strenght (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu Threath (T) (Simamora, 2010:60). b. Model Kualitatif Urut-urutan dalam membuat analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantarnya keduanya adalah pada saat pembuatan sub komponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap sub komponen S memiliki pasangan sub komponen W, dan satu sub komponen O memiliki pasangan satu sub komponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, sub komponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri sendiri dan tidak memiliki hubungan satu sam lain (Simamora, 2010:61).
2.3 Cara Membuat Analisis SWOT
Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis yaitu, tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan 2.3.1
Tahap Pengumpulan Data Pada tahap ini pengumpulan data melihat dari faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) yang dimiliki oleh perusahaan/organisasi dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang berasal dari lingkungan di luar perusahaan/organisasi.
6
Analisis IFAS EFAS. IFAS ( Internal Strategic Faktors Analysis Summary) adalah ringkasan atau rumusan faktor-faktor strategis internal dalam kerangka kekuatan dan kelemahan.EFAS ( External Strategic Faktors Analysis Summary) adalah ringkasan atau rumusan faktor-faktor strategis eksternal dalam kerangka kesempatan dan ancaman. Tahapan analisis IFAS EFAS adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan data Mencari, mengidentifikasi, dan menentukan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan serta faktor-faktor peluang dan ancaman.Data internal (IFAS) dimasukkan kedalam matriks 1 dan data eksternal masuk kedalam matriks 2 (EFAS). b. Pemberian bobot Pembobotan masing-masing faktor menunjukkan besarnya kemungkinan dampak atau pengaruhnya terhadap pencapaian sasaran. Jumlah total dari masing-masing matriks 1 dan matriks 2 tidak boleh lebih dari 1,00. c. Menghitung rating Masing-masing faktor diberikan skala mulai 4 sampai dengan 1, berdasarkan kondisi nyata dalam mempengaruhi.Pemberian nilai rating untuk kekuatan dan peluan bersifat positif sedangkan rating untuk kelemahan bersifat negatif. d. Kalikan bobot Mengkalikan bobot dengan rating akan menghasilkan skor pembobotan atau kekuatan relative masing-masing faktor tersebut. e. Menggunakan kolom Menggunakan kolom untukn memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, bagaimana skor pembobotan, atau rating dihitung, upaya tindak lanjut apa yang diperlukan dan s ebagainya. f. Penjumlahan skor Total skor ini menunjukkan bagaimana organisasi tertentu harus bereaksi terhadap faktor-faktor strategisnya (internal maupun eksternal).
7
2.3.2 Tahap Analisis Setelah
mengumpulkan
semua
informasi
yang
berpengaruh
terhadap
kelangsungan organisasi, maka pada tahapan selanjutnya yaitu memanfaatkan semua informasi yang ada sebagai bahan analisis dalam model kuantitatif perumusan strategi. Model yang dapat digunakan yaitu matriks TOWS/SWOT, matriks BCG, matriks Internal, matriks space, dan matriks Grand Strategy.
2.3.3 Tahap Pengambilan Keputusan Setelah diketahui dan ditentukan posisi saat ini melalui IE Matriks, maka selanjutnya strategi planner dapat merumuskan alternative strategi guna pengambilan keputusan yang tepat dari situasi yang ada. Terdapat 4 macam strategi yang dapat digunakan, yaitu : a. Strategi SO adalah strategi yang harus dapat menggunakan kekuatan sekaligus memanfaatkan peluang yang ada. b. Strategi WO adalah strategi yang harus ditunjukkan untuk mengurangi kelemahan yang dihadapi dan pada saat yang bersamaan memanfaatkan peluang yang ada. c. Strategi ST adalah strategi yang harus mampu menonjolkan kekuatan guna mengatasi ancaman yang mungkin timbul. d. Strategi WT adalah strategi yang bertujuan mengatasi hambatan serta meminimalkan dampak dari ancaman yang ada.
Gambar 1. Matriks TOWS
8
Dapat pula dilihat strategi yang bisa digunakan, yaitu :
Gambar 2. Diagram analisis SWOT a. Kuadran 1 : merupakan situasi yang sangat menguntungkan karena terdapat peluang serta kekuatan. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif b. Kuadran 2 : meskipun terdapat berbagai ancaman tetapi masih terdapat kekuatan dari segi internal. Strategi yang digunakan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang c. Kuadran 3 : terdapat peluang yang sangat besar juga kelemahan dari segi internal yang besar. Strateginya yaitu meminimalkan kelemahan internal sehingga masih dapat meraih peluang yang ada. d. Kuadran 4 : merupakan situasi yang tidak menguntungkan, karena terdapat berbagai ancaman dan juga terdapat kelemahan dari dalam. Strateginya yaitu meminimalkan kelemahan untuk menghindari secara lebih baik dari ancaman.
9
BAB 3. PEMBAHASAN
3.1 Analisa Data Rumah Sakit X
Pengumpulan data melihat dari faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang dimiliki oleh Rumah Sakit X dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang berada di lingkungan luar.
3.1.1
Evaluasi Faktor Internal dan Faktor Eksternal Rumah Sakit X
a. Kekuatan (Strength) Rumah Sakit X 1. Adanya Visi, Misi, dan falsafah dari Rumah Sakit X 2. Fasilitas, peralatan, dan perlengkapan medis yang ada di dalam Rumah Sakit X ini memadai. 3. Memiliki ruang rapat (komite medik) digunakan untuk melakukan koordinasi antar unit, berbagi pengalaman dan ilmu untuk pengembangan Rumah Sakit X. 4. Suasana yang tenang, nyaman, aman dan udara yang bersih dari adanya taman di dalam kawasan Rumah Sakit X 5. Rumah Sakit X Meraih ISO 9001:2008 dari NQA b. Kelemahan (Weakness) Rumah Sakit Perkebunan Jember Klinik 1. Dokter spesialis yang masih tidak tetap 2. Proporsi D3 keperawatan dibanding S1 keperawatan belum seimbang c. Peluang (Opportunities) 1. Kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi kesehatan 2. Lokasi yang cukup strategis, berada di tengah kota Jember 3. Kerjasama dengan jasa raharja 4. Mendapatkan penghargaan berupa silver award dari International Human Resources Development Program (IHRDP) untuk kategori the appreciation of dedication the best and leade
10
d. Ancaman (Threat ) Rumah Sakit X. 1. Banyaknya rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta di Kabupaten Jember. 2. Klasifikasi Rumah Sakit X bertipe C dipermasalahkan 3. Penerapan peraturan Menteri Kesehatan dan undang-undang yang mengatur rumah sakit yang menetapkan Rumah sakit bertipe C harus memiliki standar minimal empat dokter spesialis tetap, sementara untuk tipe D harus memiliki minimal dua dokter spesialis tetap. 4. Undang-undang perlindungan konsumen
3.1.2
Analisis EFAS dan IFAS Rumah Sakit X
Tabel 1. Eksternal Faktor (EFAS) ANALISIS LINGKUNGAN
Bobot Rating Skor
Rasional
EKSTERNAL Peluang (Opportunities )
Kerjasama dengan jasa raharja
0.30
4
1.2
Angka kejadian kecelakaan di kota jember cukup tinggi, dengan adanya kerjasama membuat pelayanan lebih optimal
Lokasi yang cukup strategis,
0.20
4
0.8
berada di tengah kota Jember
Kerjasama
dengan
institusi
Akses dari kota di sekitar kawasan Jember lebih mudah
0.20
4
0.8
pendidikan tinggi kesehatan
Menjalankan fungsi rumah sakit sebagai salah satu instansi rumah sakit pendidikan
Mendapatkan
penghargaan
berupa
award
silver
dari
0.10
3
0.3
Penghargaan akan membuat rumah sakit semakin
11
International Resources Program
Human
menunjukkan kemampuannya
Development (IHRDP)
untuk
kategori the appreciation of dedication the best and leade Ancaman (Threat )
Banyaknya
rumah
sakit
0.08
2
0.16
Klien akan mencari rumah
pemerintah dan rumah sakit
sakit terbaik dengan standar
swasta di Kabupaten Jember.
yang diinginkan oleh klien
Klasifikasi
Rumah
Sakit
Perkebunan
Jember
Klinik
0.05
2
0.10
Rumah sakit belum terakreditasi
bertipe C dipermasalahkan Penerapan peraturan Menteri
0.02
2
0.04
Kesehatan dan undang-undang
Terjadi penutupan yang dilakukan oleh pemerintah
yang mengatur rumah sakit yang menetapkan Rumah sakit bertipe
C
harus
memiliki
standar minimal empat dokter spesialis
tetap,
sementara
untuk tipe D harus memiliki minimal dua dokter spesialis tetap Undang-undang perlindungan
0.05
2
0.10
konsumen
Konsumen akan menuntut hak-haknya dalam pelayanan di rumah sakit, jika tidak sesuai
Total
1.00
3.5
12
Tabel 2. Internal Factor (IFAS) ANALISIS LINGKUNGAN
Bobot Rating Skor
Rasional
INTERNAL Kekuatan (Strength)
Adanya
Visi,
Misi,
dan
0.15
4
0.6
falsafah dari Rumah Sakit X
Pandangan kedepannya akan dibawa kemana rumah sakit itu sendiri
Rumah Sakit X Meraih ISO
0.20
4
0.8
9001:2008 dari NQA Fasilitas,
peralatan,
Rumah
sakit
mempunyai
standart yang tinggi dan
0.20
4
0.8
Ketersediaan
fasilitas
dan
perlengkapan medis yang ada
peralatan yang memadai akan
di dalam Rumah Sakit X ini
mendukung kualitas layanan
memadai
rumah sakit
Suasana yang tenang, nyaman,
0.20
4
0.8
Lingkungan yang kondusif
aman dan udara yang bersih di
mendukung untuk proses
dalam kawasan Rumah Sakit
penyembuhan dan
X
peristirahatan pasien
Memiliki ruang rapat (komite medik)
digunakan
0.15
3
0.45
untuk
Koordinasi yang efektif dapat membantu rumah sakit untuk
melakukan koordinasi antar
mencapai tujuannya
unit, berbagi pengalaman dan ilmu
untuk
pengembangan
Rumah Sakit X Kelemahan (Weakness )
Dokter spesialis yang masih
0.05
1
0.05
tidak tetap
Rumah
Sakit
memenuhi
X
belum
syarat
yang
diberikan oleh pemerintah Proporsi dibanding
D3
keperawatan
S1
keperawatan
0.05
2
0.10
terjadi
ketimpangan
dalam pelaksanaan kerja
belum seimbang Total
Akan
1.00
3.6
13
3.2 Tahap Analisis
Tahap analisis akan dibahas dengan menggunakan Matriks Internal dan Eksternal. 1. GROWTH
2. GROWTH
3. RETRENCHEMNENT (penciutan)
TINGGI 3 4. STABILITY
5. GROWTH
6. RETRENCHEMNENT (penciutan)
MENENGAH
STABILISASI
2 7. GROWTH
8. GROWTH
9. LIKUIDASI
RENDAH 1
Gambar 3. Internal Eksternal Matriks
Keterangan : a. Growth Strategy, (sel 1,2,5) yang merupakan pertumbuhan organisasi itu sendiri, atau upaya diversifikasi (sel 7,8). b. Stability Strategy, (sel 5), yakni strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. c. Retrenchmnent Strategy, (sel 3,6,9), adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakuan organisasi.
14
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, serta IE matriks, kesimpulan yang didapat adalah Rumah Sakit X berada pada kuadran 1, yaitu pada posisi Growth.
Rumah Sakit X penting untuk meningkatkan upaya dan strategi
pertumbuhan. Strategi yang dapat dilakukan dengan cara mengembangkan mutu pelayanan, dengan menambah kualitas dan meningkatkan promosi baik melalui media elektronik, media cetak, maupun melalui kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat
3.3 Tahap Pengambilan Keputusan
Setelah mengetahui posisi melalui IE matriks, langkah selanjutnya yaitu mengembangkan 4 tipe pilihan strategi: SO, WO, ST dan WT.
Penentuan alternative ini berdasarkan analisis TOWS matriks. IFAS
Strengths:
Weakness:
Adanya Visi, Misi, dan
Dokter
spesialis
yang
falsafah dari Rumah Sakit masih tidak tetap X Fasilitas,
peralatan,
Proporsi D3 keperawatan
dan dibanding S1 keperawatan
perlengkapan medis yang belum seimbang ada di dalam Rumah Sakit X ini memadai.
Memiliki
ruang
rapat
(komite medik) digunakan untuk koordinasi
melakukan antar
unit,
berbagi pengalaman dan ilmu untuk pengembangan Rumah Sakit X.
EFAS
Suasana
yang
tenang,
nyaman, aman dan udara
15
yang bersih dari adanya taman di dalam kawasan Rumah Sakit X
Rumah Sakit X Meraih
ISO 9001:2008 dari NQA Opportunities:
STRATEGI SO :
dengan Lakukan pelayanan secara
Kerjasama
Selalu
koordinasikan
institusi pendidikan tinggi
optimal
kesehatan
yang sudah dimiliki Rumah
medis maupun manajemen
Sakit
untuk
Lokasi
yang
cukup
sesuai
STRATEGI WO
X
standar dengan tim, baik dari tim
dengan
strategis, berada di tengah
menggunakan fasilitas dan yang
kota Jember
sarana
yang
sudah
mencapai
tujuan
dinginkan
oleh
Rumah Sakit X
Kerjasama dengan jasa memadai
raharja
Mendapatkan
penghargaan berupa silver award
dari
International
Human
Resources
Development
Program
(IHRDP)
kategori
the
untuk
appreciation
of
dedication the best and leade Threats:
STRATEGI ST
STRATEGI WT
Banyaknya rumah sakit
pemerintah dan rumah sakit swasta
di
Kabupaten Pelatihan dan koordinasi pada
Jember.
X
setiap
Klasifikasi Rumah Sakit kemampuannya bertipe
C mengurangi
lini
Melakukan kerjasama
sesuai dengan institusi pendidikan dapat
untuk memberikan
adanya pelatihan maupun
16
dipermasalahkan
Penerapan
Menteri
kesalahan
Kesehatan
dan yang
mengatur rumah sakit yang menetapkan Rumah sakit bertipe C harus memiliki standar
minimal
empat
dokter
spesialis
tetap,
sementara untuk tipe D memiliki
minimal
dua dokter spesialis tetap.
setiap memberikan beasiswa
peraturan layanan yang diberikan
undang-undang
harus
pada
Undang-undang
perlindungan konsumen
untuk studi lanjutan bagi tenaga kesehatan yang ada di Rumah Sakit X
17
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik Analisis lingkungan bagi rumah sakit penting dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi rumah sakit itu sendiri. Dengan melihat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki maka rumah sakit dapat menghadapi peluang dan ancaman yang berasal dari luar lingkungan rumah sakit sehingga pihak rumah sakit dapat mengambil keputusan yang tepat.
4.2 Saran
Perkembangan yang terjadi di dunia ini menuntut rumah sakit untuk melakukan strategi-strategi yang tepat untuk mengatasi terjadinya kelemahan dan ancaman yang muncul.
18
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, F. & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Presiden RI. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Pearce, John. 2008. Manajemen Strategis-Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian Ed. 10. Jakarta : Salemba Simamora, Roymond H. 2010. Manajemen Keperawatan. Jember : Dasar Keperawatan Keperawatan Dasar Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Sulastomo. 2007. Manajemen Kesehatan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
19
20