aya, Emli Yatim, dalam hal ini akan membuat suatu tugas mandiri untuk program Manajemen sumber Daya Manusia dimana akan menelaah seberapa jauh pengakuan / credo dalam bentuk analisis analisis SWOT. Pendidikan adalah tonggak utama pilar pembangunan untuk kemajuaan suatu bangsa.
: -
Terwujudnya manusia Indonesia yang cerdas,produktif dan berakhlak mulia.
:
Mengembangkan kemajuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat.
n
:
Untuk mengembangkan potensi diri agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, cerdas, berilmu, cakap dan kreatif serta bertanggung jawab.
gi
:
an
:
Pendidikan berdasarkan pada kompetensi adalah suatu system dengan komponen-komponen yang terdiri atas masukan, proses, keluaran dan umpan balik. Menumbuhkan kesadaran serta kecintaan terhadap tugas dan tanggung jawab serta membangun inisiatif, kreatif dan inovatif. Analisis SWOT adalah merupakan paduan antara suatu kelebihan dan kelemahan yang dimiliki seseorang serta peluang p eluang yang dimiliki mampu untuk mengapai nya menjadi suatu cita-cita yang di inginkan dengan menghadapi semua tantangan atau hambatan dalam menempuh cita-cita tersebut dengan istilah ,S = Strength / kelebihan W = Weakness / kelemahan , O = Opportunity / peluang , T = Threats / penghalang. Nah bagaimana dengan SWOT yang yang ada dalam diri saya........ saya........
Strengt Strength h / kele keleb bi han han ● ● ● ● ● ●
Mampu berkomunikasi dengan baik. baik. Suka bercanda untuk menghibur menghibur orang lain lain Suka belajar dengan hal-hal baru Senang bertemu / berkenalan dengan orang-orang baru Berusaha selalu dapat membantu membantu orang lain Suka memberikan memberikan pandangan / memberi motivasi motivasi ke rekan-rekan muda muda
Weakne akness / kelemahan lemahan Setiap orang akan memiliki yang nama nya kelemahan atau kekurangan, bagaimana dengan kekurangan saya ? ● Susah menghapal menghapal pelajaran pelajaran yang diberikan untuk saat ini ini ( mungkin faktor umur ) ● Terlampau mementingkan urusan orang lain lain dari pada diri diri sendiri ● Terlampau protektif terhadap anak ( kadang sering di protes ) ● Mudah sekali mempercayai seseorang sehingga sering kena bohongi ● Mudahnya terserang penyakit sariawan ( bila kondisi agak banyak pikiran )
Opportunity / Peluang Setiap orang pasti mempunyai peluang / tujuan hidup agar hidupnya lebih bermakna, Berikut merupakan peluang saya : ● Orangtua saya memberikan peluang yang besar kepada saya untuk menentukan arah hidup saya dan saya ingin memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya agar bisa menjadi orang yang sukses danmembanggakan orangtua saya ● Selama saya bekerja banyak peluang - peluang usaha yang saya lihat dapat dijadikan pegangan hidup sehingga saya memutuskan untuk resign dari perusahaan dan mengembangkan usaha , salah satunya masuk dalam dunia pendidikan Dan yang terakhir adalah Threats / Tantangan Namanya hidup, pasti mempunyai tantangan apalagi seorang laki-laki,kepala keluarga, saya sebenarnya juga memiliki tantangan ,apa saja ya,…? ● Saya suka dengan dunia pendidikan manajemen, tetapi saya masih belum menguasai semua pelajaran di bidang manajemen, saya bertekad dalam hati ingin lebih memperdalam ilmu saya lagi terutama dibidang manajemen dan pemasaran ● Harus mampu menjaga hubungan baik dengan keluarga terutama dalam membagi waktu ● Berusaha memberikan contoh yang terbaik untuk anak demi masa depan nya Alternatif – alternatif dari kegiatan ● Saat ini kegiatan yang dilakukan setelah resign dari perusahaan adalah menjalankan usaha dagang penjualan pakan ternak dan penjualan pakaian yang bertujuan untuk memantapkan sistem pemasaran dan memperbanyak rekanan kerja ● Menyelesaikan pendidikan pasca sarjana yang bertujuan untuk dapat memperdalam ilmu manajemen sumber daya manusia dan pemasaran yang akan bertujuan untuk dapat diaplikasikan langsung dilapangan sebagai tenaga pendidik dan entrepreneur. ● Dan selalu juga memperdalam ilmu agama agar kehidupan dapat dilaksanakan secara seimbang dunia akhirat sehingga mendapat kebahagian dan ketenangan dalam menjalani kehidupan. Nah.,ini semua merupakan sifat pribadi saya yang dapat saya temukan sendiri dengan menggunakan sistim SWOT.Walaupun sebaiknya yang menilai diri kita itu adalah orang lain tapi kita bisa sedikit memberikan gambaran apakah sama pandangan orang lain dengan sudut pandang kita? Maka Jadilah diri “
sendiri dan cobalah menjadi yang terbaikuntuk diri sendiri dan keluarga
”
ANALISIS SWOT KEBUTUHAN KARYAWAN ( SDM ) DALAM MENGHADAPI AFTA 2015
Dalam kebutuhan Karyawan ( SDM ) banyak faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan maupun kegagalan dalam meningkatkan kinerja organisasi. Berbagai analisis yang digunakan dimaksudkan untuk melakukan telaah terhadap berbagai situasi ataukeadaan lingkungan baik lingkungan internalmaupun eksternal.Salah satu instrumen penting mengantisiapsi situasi dan kondisiperlu menggunakananalisis SWOT seperti yang ditegaskan oleh Hunger dan Wheelen, “The factor are most importance to thecorporation’s future are refered to as strategic factors andsummarized with the acronym S.W.O.T, standing for Strength,Weaknesses, Oppotunities, and Threats (Hunger dan Wheelen,1993:12). Analisis SWOT mengembangkan strength (kekuatan), weaknesses (kelemahan), oppotunities (kesempatan), dan threats(ancaman). Pendekatan ini berusaha mengembangkan kekuatankekuatan dan kelemahan-kelemahan internal organisasi (LookingIn), denganmemperhatikan kesempatan-kesempatan dan ancaman-ancaman yang ada dari lingkungan eksternal (Looking Out). Dalam makalah ini dibicarakan khusus yang berkenaan dengan Sumber Daya Manusia (Karyawan). Persiapan kita menghadapi AFTA 2015 yang sudah semakin mendekat, tinggal beberapa bulan lagi. Masalah politik nampaknya masih menjadi primadona di negeri ini ketimbang bersama-sama mempersiapkan diri, saling bantu saling sokong menghadapi AFTA 2015. Sebetulnya semuanya harus berperan, termasuk pemerintah. Karena dampak penerapan AFTA akan dirasakan oleh semua, tidak hanya satu dua orang. Dampak dari penerapan AFTA 2015 tidak hanya akan berimbas pada kondisi ekonomi saja, namun bisa jadi akan juga berpengaruh secara holistik pada semua bidang kehidupan masyarakat Indonesia. Bahkan imbasnya akan menyentuh nilai-nilai fundamental masyarakat tradisional di negeri ini. Untuk itulah maka semua kita mestinya sudah siap sedia, dan jangan lagi ada alibi untuk berkata tidak siap. Karena suka tidak suka. Siap tidak siap. Apapun alasannya, AFTA 2015 tetap akan segera berlaku. Bagaimanapun resikonya kita mesti siap. AFTA 2015 menghadirkan dunia yang penuh kompetisi. Ibarat binatang-binatang buas yang dikurung dalam satu kandang. Mereka akan saling cakar, gigit, dan mengalahkan yang lain dengan semangat yang tidak surut. Ini adalah kehidupan AFTA itu. Keadaan dimana dengan sendirinya memaksa semua yang tidak atau belum siap, untuk sesegera mungkin menyiapkan diri. Seperti seekor tikus yang tanpa henti bergerak mencari makan, karena bila terlalu lama berhenti bergerak, mereka akan mati. Layaknya burung Elang yang terbang tinggi tanpa merasa lelah. Potensi yang tersimpan dan tersembunyi dalam diri para tenaga kerja Indonesia harus bisa dipancing keluar. Selama ini, potensi kita mungkin terninabobokan oleh keadaan serba aman dan serba nyaman. Kini, dengan persaingan yang sangat ketat semua potensi diri harus
mampu dikembangkan setinggi mungkin. Sebab, tanpa itu semua, kita tetap tidak akan sanggup bersaing dengan sumber daya manusia dari negara tetangga kita. Saya mengalami sendiri bagaimana sulitnya menanamkan kepercayaan diri, dan semangat untuk belajar bagi para pelaut yang pernah saya training. Kebanyakan di antara mereka hanya siap untuk sekedar sampai pada fase ‘dapat naik kapal dan melaut’, itu sudah cukup, tanpa pernah siap untuk bersaing. Bagaimana tidak, dalam segi penguasaan bahasa Inggris saja masih kalah jauh dengan para pelaut Filipina. Ketika disuruh untuk belajar bahasa Inggris, banyak di antara mereka yang seperti ogah-ogahan saja. Tidak serius. Padahal kemampuan sumber daya manusia adalah hal paling krusial menghadapi persaingan bebas. Ini hanya salah satu contoh saja. Secara sederhana, dapatlah saya tuliskan, bahwa hal paling penting dan mesti segera disiapkan menghadai pasar bebas ASEAN tahun 2015 mendatang adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Mau dia dokter, pekerja konstruksi, pedagang, pelaut, dan siapapun, maka kalau kualitasnya lebih rendah dari negara tetangga kita maka jangan heran bila nantinya kita hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri. Perkembangan dan memasuki era globalisasi membuat karyawan haruslah menjadi karyawan potensial. Tentunya karyawan tersebut juga harus memiliki kemampuan universal. Karenanya penting bagi karyawan untuk mengembangkan kemampuan universal tersebut. Hal tersebut dinilai penting karena semakin banyak kemampuan yang dikuasai maka peluang untuk mengalahkan para pesaing yang memperebutkan suatu lowongan pekerjaan dan keberhasilan dalam berkarir akan semakin besar. Kemampuan merupakan kombinasi dari bakat tertentu ,kualitas pribadi, dan atributatribut yang dibawa dalam suatu jabatan, serta tugas-tugas yang dipelajari individu selama bekerja. Kebanyakan dari mereka yang menyadari akan kemampuannya dan dapat menjelaskannya kepada perusahaan yang dituju, mendapatkan pekerjaan yang ditawarkan dan menikmati karirnya. Dan untuk menjalankan sebuah organisasi dengan sebuah tujuan, maka tidak dapat dilepaskan dari memikirkan strategi-strategi untuk memajukan organisasi tersebut. Maka oleh karena itu diperlukanlah karyawan atau SDM yang dapat menunjang kemajuan suatu organisasi atau perusahaan. Mengingat perkembangan dunia iptek serta era globalisasi di depan mata maka diperlukanlah analis SWOT untuk mengembangkan kekuatan potensial di mana menciptakan sumber daya manusia yang profesional, manajemen yang handal, dan mempunyai kemampuan-kemampuan yang universal. Apa itu analisa SWOT?? Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses
ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan ( strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
ANALISIS SWOT KEBUTUHAN SDM
1. Strengths ( Kekuatan ) Faktor yang menjadi kekuatan dalam pengembangan dan pembinaan SDM adalah setiap kebijakan yang diputuskan pemerintah baik dalam bentuk ProgramPembanguan Jangka Menengah Nasional , maupun UU dan Peraturan Pemerintah yang dikeluarkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara sebagai pedoman bagi pada pelaksana di lapangan .Prioritas pembangunan yang berkaitan dengan SDM adalah bahwa: “Pembangunan sumber daya manusia agar makin meningkat kualitasnya sehingga dapat mendukung pembangunan ekonomi melalui peningkatan produktivitas dengan pendidikan nasional yang makin merata dan bermutu, disertai peningkatan dan perluasan pendidikan keahlian yang dibutuhkan berbagai bidang pembangunan, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi yang makin mantap”.Di Indonesia telah diadakan berbagai pendidikan dan pelatihan dari berbagai bidang atau profesi dengan maksud meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan profesionalisme pegawai agar diperoleh kinerja yang optimal. Mutu unjuk kerja personil setelah bertugas kembali menunjukkan kemampuan menyelesaikan tugas dengan rasa percaya diri yang cukup tinggi. Dengan demikian kita telah memiliki kekuatan kekuatan berupa peraturan pendukung, sejumlah personil yang telah dilatih, dan ketrampilan kompetitif yang baik. Berikut yang meliputi Strengths (Kekuatan) : 1. SDM atau karyawan yang memiliki sifat pekerja keras dan jujur 2. SDM yang memiliki kemampuan komunikasi
Di mana meliputi kemampuan untuk mendengarkan,berbicara, dan menulis dengan efektif, dan meyakinkan orang tentang ide-ide dia. 3. SDM yang memiliki kemampuan dapat memecahkan masalah dan berpikir kritis Di mana meliputi kemampuan berpikir secara analis dan abstrak dengan mempertimbangkan berbagai perspektif, dan kemampuan mengidentifikasi beragam cara pemecahan yang potensial untuk masalah yang sama. 4. SDM yang memiliki kemampuan hubungan interpersonal Meliputi kemauan menjalin kerja sama dengan berbagai kelompok atau individu untuk mewujudkan suatu ide atau tujuan perusahaan 5. SDM yang memiliki kemampuan organisasi Meliputi kemampuan untuk mencari tahu kebutuhan pasar, merencanakan atau mengatur presentasi, mendelegasikan tanggung jawab, merancang dan mengkoordinasi acara-acara , serta mengatur pelaksanaan proyek.
2. Weakness ( Kelemahan ) Faktor atau situasi yang menjadi kelemahan SDMatau karyawan, yang meliputi : 1. Rekruitmen SDM atau karyawan terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan dan sarat dengan unsur kekeluargaan 2. Karyawan atau SDM sebagian besar masih berstatus kontrak (karyawan tidak tetap) yang ada kemungkinan akan berakhir masa kerjanya sesuai kontrak dan sulit untuk jenjang karier. 3. Tidak memiliki kemampuan atau keterampilan yang memadai 4. Tipikal karyawan yang tidak bisa diajak bekerjasama 5. SDM atau karyawan yang tidak memiliki kemampuan organisasi
3. Opportunity ( Peluang ) Merupakan situasi atau kondisi yang menjadi kesempatan maju dan berkembangny SDM atau karyawan, di antaranya meliputi ; 1. SDM atau karyawan yang memiliki skill yang baik akan ada kemungkinan adanya pengangkatan jabatan.
2. Kemampuan karyawan dalam penguasaan iptek dapat memberi kesempatan untuk dipromosikan jabatannya, 3. Karyawan yang memiliki keahlian dalam memimpin dapat kemungkinan menjadi seorang manajer
4.
Threat ( Ancaman ) Situasi atau kondisi dimana dapat terjadi ancaman atau hal-hal yang merugikan disebabkan atau yang menimpa SDM atau karyawan, diantaranya;
1. Adanya karyawan yang korupsi 2. Adanya persaingan antar karyawan yang menyebabkan dampak negatif t erhadap pekerjaan 3. Kemajuan teknologi dan informasi yang belum terlalu pesat karena belum ada karyawan atau SDM yang menguasai dengan maksimal 4.
Terjadinya khusus
PHK
terhadap
karyawan
kontrak
yang
tidak
memiliki
keahlian
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa pola kebutuhan karyawan atau tenaga ahli dalam menghadapi persaingan dan persiapan dalam menghadapi AFTA 2015 dimana seorang karyawanyang mampu bersaing secara global, ada 5 keterampilan yang harus dipenuhi yaitu kemampuan berkomunikasi secara verbal, kolaborasi atau kerjasama, profesional di bidangnya, mampu menulis dengan baik, serta kemampuan untuk memecahkan masalah. Keterampilan tersebut pada dasarnya bisa didapatkan dimanapun asalkan ada niat untuk belajar dan tempat yang paling sesuai untuk belajar adalah hingga ke perguruan tinggi. Oleh karena itu, agar SDM Indonesia semakin memilki kompetensi dan kapabilitas yang baik maka diperlukannya kurikulum yang memfasilitasi SDM Indonesia untuk memenuhi keterampilan-keterampilan tersebut
ANALISA SWOT UNIT HRD
1. STRENGHTS (KEKUATAN) a. Staf HRD yang memiliki sifat pekerja keras dan jujur. b. Memiliki Loyalitas yang cukup tinggi. c. Staf HRD relatif masih muda-muda dan potensial untuk dikembangkan dan selalu terbuka menerima masukan. d. Cukup menguasai SOP yang berlaku di Unit HRD sehingga pekerjaan-pekerjaan rutin bisa berjalan sebagaimana mestinya. e. Staf HRD cukup memiliki kemampuan hubungan interpersonal yang baik. f. Mempunyai kemuan belajar hal-hal baru
2.
WEAKNIESSES (KELEMAHAN) a. Karyawan atau SDM sebagian besar masih berstatus kontrak (karyawan tidak tetap) yang ada kemungkinan akan berakhir masa kerjanya sesuai kontrak dan sulit untuk jenjang karier. b. Belum diberikannya pelatihan khusus yang bersertifikat tentang ilmu HRD c. Tidak ada staf yang mempunyai sertifikat TOT d. Belum mempunyai kemampuan memecahkan measalah bisa dan berfikir secara kritis dengan mempertimbangkan berbagai perspektif, dan kemampuan mengidentifikasi beragam cara pemecahan yang potensial untuk masalah yang sama. e. Belum memiliki kemampuan organisasi.
3.
OPPORTUNITIES (PELUANG) a. Staf HRD yang memiliki skill yang baik akan ada kemungkinan adanya pengangkatan jabatan. b. Kemampuan karyawan dalam penguasaan HRD dapat memberi kesempatan untuk dipromosikan jabatannya, c. Karyawan yang memiliki keahlian dalam memimpin dapat kemungkinan menjadi seorang Spv atau manajer
4.
THREATS ( ANCAMAN) a. Adanya karyawan yang resign karena ada tawaran di tempat lain. b. Adanya persaingan antar karyawan yang menyebabkan dampak negatif terhadap pekerjaan. c. Terjadinya pemutusan kontrak apabila staf tidak mencapai standar karena tidak memiliki keahlian khusus