TUGAS INDIVIDU MATA MATA KULIAH EKONOMIKA PUBLIK PUB LIK Dosen Pengampu: Bambang Supray!no" M# S$#
Dsusun O%e&: In'a& Sr U!am ()*+,-*-),-*.
PENDIDIKAN EKONOMI /AKULTAS EKONOMI UNIVE0SITA UNIVE0SI TAS S NEGE0I 1OG1AKA0T 1OG1AKA0TA A *,)2
A# Ana%ss APBD 'an 'an PD0B Kabupa!en Kabupa!en Mage%ang" Mage%ang" 3a4a 3a4a Teng Tenga& a&
Mula Mulaii dibe diberl rlak akuk ukan anny nyaa oton otonom omii daer daerah ah di Indo Indone nesi siaa berd berdam ampa pak k pada pada perencanaan pembangunan di daerah harus direncanakan dengan baik. Pembanguan akan berjalan dengan baik apabila rencana penganggaran pembangungan dilakukan dengan cermat yang disangga oleh sumber-sumber pendapatan daerah. Anggaran Anggaran Pendapatan Pendapatan dan Belanja Belanja Daerah (APBD) abupaten Magelang pada tahun !"#$ adalah #%&' trilyun rupiah. rupiah. Besaran tersebut memiliki perbandinn perbandinngan gan ##%"* jika dibandingkan dengan anggaran tahun !"#+. Bersum Bersumber ber dari dari deskri deskripsi psi dan analisi analisiss APBD APBD !"#+ !"#+ emenk emenkeu% eu% mengin mengingat gat ke,enangan yang diberikan kepada daerah untuk memungut pajak daerah bersiat terbatas dan sumber penerimaan pajak daerah yang berlaku saat ini cenderung bias ke daerah yang tingkat urbanisasinya tinggi% seperti pajak hotel% pajak restoran% dan pajak kendaraan bermotor% hal ini menyebabkan untuk daerah yang unsur kekotaanya tidak terlalu tinggi% potensi penerimaan pajaknya menjadi kecil. Dalam APBD abupaten Magelang% pendapatan asli daerah yang berasal dari pajak retribusi dan lain-lain besarnya kurang dari #$ dari pendapatan% sedangkan " pendap pendapatan atan dipero diperoleh leh dari dari dana dana perimb perimbang angan. an. Meskip Meskipun un begitu begitu%% persen persentase tase pendapatan asli daerah serta se rta dana perimbangan terhadap pendapatan tahun !"#+ secara berturut-turu menurun sekitar # dan +. /ementara itu pendapatan yang berasal dari lain-lain pendapatan naik dari !!%+ menjadi !'%$ pada tahun !"#$. /ecara agregat pro0insi kabupaten dan kota% rata-rata rasio belanja pega,ai terhad terhadap ap total total belanj belanjaa daerah daerah tahun tahun !"#+ !"#+ adalah adalah +!%&' +!%&'%% lebih lebih rendah rendah dari tahun tahun sebelumnya (++%&). Penurunan tersebut menunjukkan ada upaya untuk rasionalisasi terhadap struktur belanja daerah. Persentase belanja pega,ai yang ada di abupaten Magelang masih menunjukkan tingginya peran belanja pega,ai dan pembelanjaan daerah. daerah. Bahkan% Bahkan% pada tahun !"#$ terjadi kenaikan kenaikan dari +&%&! +&%&! menjadi menjadi $%&*. $%&*. 1al terseb tersebut ut menye menyebab babkan kan keterba keterbatasa tasan n progra program m dan kegiata kegiatan n daerah daerah di luar luar belanja belanja pega,ai yang mampu didanai% misalnya misalnya dalam mendukung pemenuhan layanan layanan publik. Dala Dalam m
data data
APBD
ab abupat upaten en
Mag Magelan elang g
terd terdap apat at
angg anggar aran an
deis eisit it..
ecend ecenderu erunga ngan n daerah daerah mengan mengangga ggarka rkan n deisit deisit tersebu tersebutt karena karena adanya adanya sisa sisa lebih lebih perhitungan anggaran (/i2PA) (/i2PA) dalam APBD. 1al tersebut mengindikasinya mengindikasinya sebenarnya secara umum daerah tidak sedang mengalami kondisi deisit secara riil% namun mereka mengangga menganggarkan rkan deisit karena untuk untuk menyerap menyerap /i2PA /i2PA tahun sebelumnya sebelumnya sehingga sehingga pada umumnya pemerintah daerah terbukti mengalami surplus pada saat realisasi.
Penerimaan Penerimaan pembiayaan pembiayaan abupaten abupaten Magelang Magelang tahun !"#$ didominasi didominasi oleh /i2PA /i2PA sebesa sebesarr *#%' *#%'" "%% mesk meskip ipun un perse persent ntase ase terse tersebu butt lebi lebih h renda rendah h dari dari pada pada tahun tahun sebelumnya (*&%!&). Besar porsi tersebut menunjukkan terdapat penyerapan belanja pada tahun anggaran sebelumnya kurang optimal% sehingga terdapat sisa anggaran yang terakumulasi dalam /i2PA. /umber pembiayaan lain untuk menutup deisit seperti pencairan dana cadangan serta penerimaan kembali penerimaan pinjaman sebesar '%'*. Berd Berdasa asark rkan an teor teorii
peng pengelu eluara aran n yang yang menjel menjelask askan an bah, bah,aa
pemb pembel elan anjaa jaan n
pemerintah terhadap berbagai kegiatan pembangunan akan meningkatkan pengeluaran agregat dan mempertinggi tingkat kegiatan ekonomi negara (/ukirno% !"" dalam 2arengkum% !"##) maka jika dikatikan dengan pembelanjaan daerah tercermin dalam realisasi belanja APBD% semakin besar belanja pemerintah daerah semakin besar juga dampaknya terhadap perekonomian daerah (Darise% !"" dalam 2arengkum% !"##). Penent Penentuan uan besarny besarnyaa APBD APBD setiap setiap tahun tahun sangat sangat menent menentuka ukan n keberh keberhasil asilan an pembangunan di daerah. 3ealisasi APBD yang merupakan representasi pengeluaran pemerintah daerah% akan memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian di daerah yang tercermin dalam PD3B. Produk Domestik 3egional Bruto adalah seluruh produk barang dan jasa dari hasil hasil kegi kegiata atan n ekon ekonom omii yang yang dipr diprod oduk uksi si di suat suatu u ,ilaa ,ilaaya yah h dome domesti stik% k% tanp tanpaa memerhatikan apakah aktor produksinya berasal dari atau dimiliki oleh penduduk ,ilayah tersebut atau tidak. /elama /elama tahun tahun !"#4 !"#4 dan !"#+% PD3B PD3B atas dasar dasar harga harga berlak berlaku u abupa abupaten ten Magelang mengalami peningkatan. Pada tahun !"#+ PD3B ab. Magelang atas dasar harga harga berlak berlaku u menemb menembus us angka angka !#%'+ !#%'+ trilyu trilyun n rupiah rupiah.. 1al terseb tersebut ut menunj menunjukk ukkan an kenaikan dibandingkan dengan tahun !"#" sebesar #%# kali (3p#*% & trilyun rupiah). 2apangan usaha pertanian% kehutanan dan perikanan masih dominan menjadi lapangan lapangan usaha yang penyumbang penyumbang PD3B abupaten abupaten Magelang. Meskipun besarnya besarnya sumbangan mengalami penurunan pada tahun !"#+ sektor pertanian% kehutanan dan perikanan mengisi !$ komposisi PD3B. Peringkat Per ingkat selanjutnya diisi oleh lapangan usaha industri pengolahan5 perdagangan% hotel dan restoran% serta jasa-jasa lainnya. Berbeda dengan lapangan usaha perdagangan% hotel dan restoran yang mengalami tren menurun% menurun% lapangan usaha industri industri pengolahan dan jasa-jasa lainnya lainnya pada tahun !"#+ mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Di samping itu% selain ke empat
sektor sektor tersebu tersebutt di atas memilik memilikii persen persentase tase di ba,ah ba,ah sepulu sepuluh h persen persen dari dari PD3B PD3B abupaten Magelang% Berdasarakan pembahasan di atas dapat disimpulkan bah,a sumber terbesar aspek penerimaan dalam APBD abupaten Magelang adalah dana dari pemerintah pusat sedangkan sumbangan dari pendapatan asli daerah masih sangat kecil. Belanja pega,ai sangat besar dibandingkan dengan belanja modal oleh karena itu pola pembelanjaan pemerintah abupaten Magelang lebih banyak berokus pada urusan pemerintahan. 3eerensi Tabel Tabel APBD tahun 2014 dan 2015. Diakses dari http66,,,.magelangkab.go.id6inde7.php8 option9com:docman;task9doc:0ie,;gid9'+#;tmpl9component;ormat9ra,;Itemi d9 (dengan pengolahan)
Tabel Tabel PDRB tahun 2013 dan 2014. Diakses dari
http66magelangkab.bps.go.id6,ebbeta6,ebsite6pd:publikasi6PD3B-abupatenMagelang-!"#+.pd (dengan (dengan pengolahan) 2arengkum% Dirgahayu% dkk. !"##. Pengaruh APBD APBD terhadap PD3B di abupaten
?A3@1!"A>??A3A> !"P=>DAPA!"B=2A>A!"DA=3A1 !"!"<=31ADAP !"P3D@!"DM=/A2! !"P3D@!"DM= /A2!"B3@<!"DI "B3@<!"DI !"!"AB@PA<=>!"=P@2A@A>!"
B# Ana%ss Ana%ss Pa5e! Pa5e! Keb6a5a Keb6a5an n E5onom E5onom 3%' 3%' 7
Pada masa pemerintahan Presiden oko,i berbagai peristi,a yang berkaitan dengan ekonomi nasional sangatlah banyak. Cenomena terbaru yang masih hangata dibahas adalah pemerintah mengeluarkan tiga paket kebijakan ekonomi pada bulan /ept /eptem embe berr hing hingga ga kto ktobe berr !"#$ !"#$.. Dila Dilans nsir ir dari dari ,ebs ,ebsit itee kanto kantorr sta sta presi preside den% n% pemerintah akan terus meluncurkan serangkaian paket kebijakan ekonomi untuk mengatasi perlambatan ekonomi akibat dampak pelemahan ekonomi global% sekaligus memperkuat daya saing dan struktur str uktur ekonomi Indonesia. Paket kebijakan ekonomi yang disahkan presiden oko,i membahas tentang permasalahan yang berbeda. Paket yang pertama berokus pada deregulasi sektor indust industri% ri% proyek proyek strateg strategis is nasiona nasionall dan proper properti. ti. Paket Paket ke dua membah membahas as tentan tentang g debiro debirokra kratisa tisasi si in0esta in0estasi si baik baik penanam penanaman an modal modal dalam dalam negeri negeri (PMD>) (PMD>) maupun maupun penanaman modal asing (PMA). ujud ujud dari paket ke dua tersebut terdapat pada dibuka layanan in0estasi dalam ,aktu tiga jam di ka,asan industri. 1al tersebut akan meningkatkan kemudahan dalam berin0estasi dan berdampak pada tingginya kegiatan ekonomi yang akan terjadi. Berbed Berbedaa dengan dengan kedua kedua paket paket yang yang telah telah dilunc diluncurk urkan% an% pada pada bulan bulan ktobe ktober r pemerintah oko,i mengeluarkan kembali kebijakan ekonomi jilid tiga. Dalam paket jilid tiga kebijakan yang diluncurkan semakin tajam membahas permasalahan energi dan iEin permodalan dan pertanahan. ebijakan penurunan harga BBM% listrik dan gas adalah kebijakan yang dapat dirasak dirasakan an oleh oleh sebagi sebagian an besar besar masyarak masyarakat at mengin mengingat gat besarny besarnyaa keterg ketergantu antunga ngan n masyarakat dalam mengonsumsi. Peraturan baru tersebut tidak hanya mengarah pada perusahan berskala besar yang lebih banyak membutuhkan pasokan energi. e nergi. Misalnya Misaln ya pada harga gas untuk pabrik dari lapangan gas baru ditetapkan sesuai dengan kemampuan daya beli industri pupuk sebesar @/D & mmbtu (juta British
ebijakan tari harga listrik juga sangat berpengaruh pada industri #4 dan #+. amun% bagi industri kecil yang produkti0itasnya masih rendah% pemasangan diskon tari 4" pada pemakaian listrik jam !4."" sampai jam "'."" bisa jadi baru memberikan dampak dalam jangka panjang. 1al tersebut berdasar pada jam kerja industri kecil yang belum semua terjad,al selama !+ jam% sehingga tidak dapat menikmati penggunaan diskon tari tersebut. Industri berskala kecil tidak akan serta merta menambah jam malam untuk kegiatan produksi karena beberapa keterbatasan yang tidak mampu dipenuhi dalam ,aktu singkat. /elain itu peningkatan produkti0itas yang terjadi di perusahaan juga harus dibarengi dengan peningkatan daya beli masyarakat. 1al itu akan berimbas pada tingkat pendapatan konsumen. angan sampai peningkatan hanya terjadi di salah satu pihak saja. Pemberian kelonggaran berupa penundaan pembayaran tagihan listrik juga harus dicerm dicermati ati lebih lebih lanjut lanjut.. Fara Fara pembay pembayaran aran dengan dengan angsur angsuran an memang memang terlih terlihat at lebih lebih ringan% namun apabila penga,asannya tidak baik ra,an terjadi kecurangan misalnya angsuran yang menunggak% atau perusahaan gulung tikar sebelum angsuran dilunasi. ebijakan lain yang berupaya untuk lebih merangkul masyarakat menengah ke ba,ah adalah perluasan ,irausaha,an penerima redit @saha 3akyat (@3). Penurunan tingkat bunga dari !! menjadi #! mendorong bank-bank menyalurkan @3 kepada kepada masyarak masyarakat at dengan dengan lebih lebih pro akti akti sehing sehingga ga mening meningkat katkan kan jumlah jumlah ,iraus ,irausaha aha,an ,an baru. baru. Penyeg Penyegaran aran peratu peraturan ran @3 akan akan member memberika ikan n peluan peluang g baik baik industri kecil yang a,alnya tidak mampu memenuhi kualiikasi menjadi layak sebagai penerima bantuan @3. /ecar otomatis terbukanya peluang usaha dengan bantuan modal dapat menambah peluang kerja bagi para penganguran. Akan tetapi satu hal yang tidak boleh terlupakan terlupakan adalah penyeleksian penyeleksian perusahaan penerima kucuran kucuran dana
harus harus cermat. cermat. amun% untuk lebih jelasnya pemerintah harus menga,asi siapaka siapakah h selanju selanjutny tnyaa pihak pihak yang yang mampu mampu dan genar genar memana memanaatk atkan an peluan peluang g ini% ini% in0estor asing atau dalam negeri. embali lagi pada tujuan a,al berupa penguatan perekonomian nasional% misi berupa pemerataan pendapatan tentu termasuk di dalamnya. leh karenanya peluang untuk mengadakan kegiatan usaha tersebut harus tetap dicermati. Perlu diingat paket kebijakan ekonomi jilid I% II dan III hanyalah sebuah a,al dari gebrakan perbaikan perekonomian. Poin penting yang menentukan sukses atau tidaknya kebijakan ini adalah pelaksanaannya. Akankah peluang ini mampu dimanaatkan oleh masyarakat dalam dalam negeri negeri atau atau justru justru menjadi menjadi lahan lahan menger mengeruk uk kekaya kekayaan an pihak pihak asing. asing. angan angan sampai berbagai kesempatan ini dimanaatkan oleh pihak yang ingin untungnya saja. 3eerensi Magelangkab.go.id Bkpm.go.id sp.go.id
LAMPI0AN
)# Da8!ar Anggaran Anggaran Pen'apa!an Pen'apa!an 'an 'an Be%an6a Daera& Kabupa!en Kabupa!en Mage%ang Ta&un *,)- 'an *,)2 2014 A PENDA PENDAP PATAN DAER DAERAH AH
1. Pendapatan Asli Daerah a. Pa%ak Daerah b. Retribusi Daerah &. Pen'el(laan )eka*aan Daerah d. Pendapatan +ain,+ain 2. Dana Peri-ban'an a. Dana ba'i hasil pa%akbukan pa%ak b. Dana al(kasi u-u&. Dana al(kasi khusus 3. +ain,lain Pendapatan Daerah *an' /ah a. Pendapatan hibah b. Dana ba'i hasil pa%ak dari pr(insi dan pe-da &. Dana pen*esuaian dan (t(n(-i khusus d. Bantuan keuan'an dari pr(insipe-da
Rp 1.2!.324.42!.3 "! Rp 1!".11$.04.0$ Rp 2.4$.105.000 Rp 3.$25."12.250 Rp 12.540.!!4."2 Rp ".3"3.!2.000 Rp 1.05.5!0."4$.3 13 Rp 35.4"4.!30.313 Rp !5.124.42$.00 0 Rp 4.!"1.4!0.000 Rp 35.15.!$".00 0 Rp 1.!5.400.000 Rp !".122.$".000 Rp 22.2!0.121.00 0 Rp 3!.23$.$1.000
e. Dana desa B BE BE+A +AN NA A DAE AER RAH
1. Belan%a Tidak +an'sun'
a. Belan%a pe'aai b. Belan%a hibah &. Belan%a bantuan
% 100# 00 12#1 3#"3 2#25 0#$$ 5#30 5#4 0 2#1" 5!#2 3 3#!! 22#4 4 0#12 #02 13#" ! 2#41 0#00
Rp 2.002.53."32. "$ Rp 1.1$4.5$.33!.4 1! Rp !55.!3.!0!.25 2 Rp 44.$20.!!".500 Rp
100# 00 5"# 4$#$ 2 2#23 0#$
2015 Rp 1.$".40!.35." !1 Rp 200.53.$2." 2 Rp $0.000.000.000 Rp 1.44".34.000 Rp 1.455.5!2.411 Rp !!.4!.204.51 Rp 1.0$.$00.5$!.! $ Rp 3".3!5.335.!$ Rp !!.0$0.014.00 0 Rp 42.235.230.000 Rp 50!.055.023.23 3 Rp 2.$43.0"2.000 Rp !".122.$".000 Rp 33$."!.025.00 0 Rp 20.20"."!!.000 Rp 50.0"4.231.233 Rp 1.!!1.0!3."!5.0 45 Rp 1.35$.01.$$2.! !" Rp 1.130."13.03.5 2$ Rp 23.$1.!5".000 Rp
% 100 #00 11# 23 3#! 2 0#! 2 0#0 " 5#5 " 0# 2$ 2#1 5 55# $ 2#3 2"# 50 0#1 5 5#4 ! 1"# !1 1#1 3 2#" 0 100 #00 "# 15 5# $! 1#1 ! 0#5
d. Belan%a ba'i hasil pd Pr()ab)(taDesa e. Belan%a bantuan keuan'an pd Pr()ab)(taDesa . Belan%a tidak terdu'a 2. Belan%a +an'sun' a. Belan%a pe'aai b. Belan%a baran' dan %asa
&. Belan%a -(dal
13.45$.!$0.000 Rp 1.314.4!4.000 Rp "!.0!4.$!5.000 Rp $0.3$5.1$2.$ Rp "2$.!0.4!3.2 " Rp 52.""".02."4 Rp 33!.333.554." 5 Rp 435."4.335.$3 $
0#0$ 4#45 3#51 41#3 4 2#4 1#! 4 21#$
10.$!.1!5.000 Rp 10.404.1"2.1$0 Rp 15.0$."1.23 1 Rp 25.21".!3.0$0 Rp 34.0$$.122.04 $ Rp 5$.24".4"4.$ Rp 304.12$.33".$" 3 Rp 2$2.$01.2!".5! $
4 0#5 2 $#" 4 1#2 $ 31# "5 2#" " 15# 2$ 13# $0
)E/E6BAN7AN PR6ER /8RP+8/ DE9/T AN77ARAN D :A,B; E PE6B PE6BA A<
1. Peneri-aan a. /isa +PA tahun sebelu-n*a b. Pen&airan dana &adan'an &. Peneri-aan ke-bali pe-berian pin% 2. Pen'eluaran
Rp 3$3.23!.403.2! " Rp 3$3.23!.403.2! " Rp 42!.034.403.2! " Rp 41$.324.403.2! " Rp 11.500.000.000 Rp 210.000.000
!$# 2$ 2#$ 1#" 3
Rp 5.5!0.000.000
a. Pe-bentukan dana Rp &adan'an 55.$!5.000.000 b. Pen*ertaan -(dal Rp pe-da !.5"5.000.000 &. Pe-berian pin% daerah Rp kpd le-b-as* 210.000.000 /umber http66,,,.magelangkab.go.id6inde7.php8
"5# 0$ 1$# 1" 2#1 !
Rp :204."4.52!.15 4; Rp 204."4.52!.15 4 Rp 24.42."!.1$ ! Rp 22.252."!.1$ ! Rp 20.000.000.000 Rp 210.000.000 Rp :41.$$".3$.025 ; Rp 31.000.000.000 Rp 10.4$".3$.025 Rp 300.000.000
!1# " "#" 4 1#0 5
$4# 20 33# "0 2#"
option9com:docman;task9doc:0ie,;gid9'+#;tmpl9component;ormat9ra,;Itemid9 option9com:docman;task9doc:0ie,;gid9'+#;tmpl9component;ormat9ra,;Itemid 9 (dengan pengolahan)
*# Da8!ar Da8!ar Pen'apa!a Pen'apa!an n Daera& 0egona% 0egona% Bru!o Bru!o Kabupa!en Kabupa!en Mage%ang Mage%ang A!as A!as Dasar Harga Ber%a5u Ta&un Ta&un *,)7 'an *,)N o 1
SEKTOR Pertanian# )ehutanan
2013 (juta rupiah) Rp
% 23#$
2014 (juta rupiah) Rp
% 2 2 #4
2
dan Perikanan Perta-ban'an dan
4.3.034 Rp
Pen''alian
$5".101 Rp
3
ndustri Pen'(lah lahan
4
+istrik# ik# 7as# dan Air
5
Ban'unan
$ " !
4.23.3!0 Rp 2!.1$5 Rp
Perda'an'an# H(tel
1."14.!03 Rp
dan Rest(ran An'kutan dan
3.5$$.4$3 Rp
)(-unikasi )euan'an# /ea dan
1.2$2.4!0 Rp
asa Perusahaan asa, asa
Jumlah
!12.0$1 Rp 2.3"2.11 Rp
0 3#"5 21# $ 0#15 !#23 1"#1 ! #4 4#4 12#1 1
4.!05.200 Rp !25."4$ Rp 4."$3.$4$ Rp 30.013 Rp 2.04.4"" Rp 3.""0.!4$ Rp 1.4$$.55 Rp 1.032.$2 Rp 2.".!2 Rp
100 19.!2.!9" 21."41.314 /umber http66magelangkab.bps.go.id6,ebbeta6,ebsite6pd:publikasi6PD3B-
abupaten-Magelang-!"#+.pd (dengan abupaten-Magelang-!"#+.pd (dengan pengolahan)
4#24 22#3 1 0#14 !#3$ 1$#$ $ #$$ 4#$3 12#2 2
100