contoh kasus perselisihan buruh dengan pekerjaDeskripsi lengkap
Full description
buruh
Deskripsi lengkap
rangkuman sejarah buruh di tanah air dari masa kemasa
analisis kasus gayus tambunan
kasus etika bisnisDeskripsi lengkap
analisis studi kasusDeskripsi lengkap
Gayus Tambunan AnalisisFull description
Analisis Kasus Gayus TambunanFull description
Analisis Kasus Etika ProfesiFull description
CostcoDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
semoga bermanfaatDeskripsi lengkap
FINANCE CASE STUDY
analisis studi kasusFull description
Full description
kasus koperasi pandawaFull description
Latar belakang
Peristiwa perbudakan buruh panci di kampong Bayur Opak Rt 03/06, Desa lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, terkuak setelah dua buruh yang bekerja di pabrik itu berhasil melarikan diri. Mereka kabur setelah tiga bulan dipekerjakan dengan tidak layak, dalam waktu enam bulan mereka bekerja di pabrik milik Juki Hidayat itu, tidak sepeserpun uang yang diterima para buruh. Setiap hari para buruh harus bekerja lebih dari 12 jam untuk membuat 200 panci. Jika tidak mecapai target para pekerja akan disiksa dan dipukul. Para pekerja hanya memiliki satu baju yang melekat di tubuh, karena menurut mereka baju, ponsel dan uang yang mereka bawa dari kampung disita oleng sang majikan ketika baru tiba di pabrik tersebut. Kondisi bangunan di sana sangat memprihatinkan, tidak layak untuk ditiduri dan para pekerja sering diancam oleh mandor-mandor dan bos Juki, akan dipukulin sampai mati, mayatnya langsung dibuang ke laut jika mereka macam-macam di sana. Penyelesaian Kepolisian Resor Kota Tangerang menggerebek sebuah pabrik pembuatan alumunium balok dan panci di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Jumat petang 3 Mei 2013. penyidik bersama periwira pengawas dan beberapa kepala seksi d Polres Kota Tangerang telah melakukan gelar perkara pada Selasa, 7 Mei 2013. Solusi menurut kelompok
kasus penderitaan buruh panci di tanggerang milik Yuki Irawan ini harus segara di uruskan karena sangat keterlaluan dan melanggar HAM dan pasal Pasal 351 tentang Penganiayaan atau siksaan. Siksaan dapat di artikan sebagai sisksaan badan dan siksaan jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang di alami kasus buruh panci di atas akan timbulah penderitaan
maupun tekanan jiwa karena dengan di lakukannya secara paksa dan dilakukan seperti budak bukan seperti pegawai atau karyawan pabrik yang wajar, ini sudah melanggar hukum Undang-undang