ANALISIS USAHA PENANGKAPAN IKAN OLEH NELAYAN TRADISIONAL (NELAYAN KELOMPOK DAN NELAYAN BEKARANG) DI PERAIRAN SUNGAI DAN RAWA BANJIRAN DI SUMATERA SELATAN (STUDI KASUS DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR) Oleh Maulana Firdausa dan Sonny Koeshendrajanaa
ABSTRAK
Penelitian mengenai analisis usaha penangkapan ikan oleh nelayan tradisional di perairan sungai dan rawa banjiran ini bertujuan untuk mengetahui gambaran struktur biaya, penerimaan, keuntungan, nilai R/C ratio dan waktu pengembalian investasinya ( Payback Period ). Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Data yang digunakan adalah berupa data sekunder dan data primer. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif dengan pendekatan metode analisis finansial (tanpa memperhatikan nilai uang karena faktor waktu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya yang dikeluarkan oleh nelayan kelompok dalam kurun waktu satu tahun adalah Rp. 53.798.268,40, keuntungan yang diperoleh adalah Rp. 21.535 21.535.06 .064,9 4,93. 3. Rasio Rasio antara antara penerima penerimaan an dengan dengan biaya (R/C) (R/C) adalah adalah 1,40 1,40 dan lamanya lamanya waktu waktu untuk untuk pengembalian investasi adalah 2,22 tahun. Total biaya yang dikeluarkan oleh nelayan bekarang dalam kurun waktu satu tahun adalah adalah Rp. 6.820.000, keuntungan keuntungan yang diperoleh diperoleh adalah Rp. 530.000. 530.000. Rasio Rasio antara antara penerimaan dengan biaya (R/C) adalah 1,08 dan lamanya waktu untuk pengembalian investasi adalah 2,39 tahun. Perbedaan keuntungan yang diperoleh antara nelayan kelompok dengan nelayan bekarang disebabkan oleh perbedaan alat tangkap yang di gunakannya. Kata Kunci : Analisis Usaha Penangkapan Ikan, Nelayan Tradisional, Sungai dan Rawa Banjiran
Abstract : Fish Catching Effort Analysis By Traditional Fisherman (Collective Fisherman and Individual Fisherman) At FloodPlain Rivers At South Sumatra (A Case Study At Ogan Komering Ilir Regency) By Maulana Firdaus and Sonny Koeshendrajana.
This research about fish- catching effort analysis by traditional fisherman at floodplain rivers is aiming at describing the cost structure, structure, revenue, benefit, R/C ratio value and payback period. The method used used in this this resear esearch ch is a case case study study,, using using second secondary ary data data and primar primaryy data. data. Data Data were were analyz analyzed ed descriptively and quantitatively with financial analysis method approach (regardless (regardless of money value because of time factor). Result showed that total cost taken by collective fisherman in one year is about Rp. 53.798.268, 53.798.268,40, 40, the benefit is Rp. 21.535.064,93. 21.535.064,93. revenue revenue cost ratio ratio (R/C) value is 1,40 and the payback period is 2,22 years. Total cost taken by individual fisherman in one year is about Rp. 6.820.000, the benefit is Rp. 530.000, revenue cost ratio (R/C) value is 1,08 and payback periode is 2,39 years. The difference benefit between collective fisherman and individual fisherman is caused by the difference in gears that is used. Key Words Words : Fish Catching Effort Analysis, Traditional Fisherman, Floodplain Rivers
aa
Peneliti Pada Balai Besar Riset Sosial E konomi Kelautan dan Perikanan, BRKP-DKP. JL.KS Tubun Petamburan VI Slipi Jakarta 10260.Telp. (021) 53650157-58.
PENDAHULUAN
Kabupaten OKI merupakan salah satu wilayah yang berada di Provinsi Sumatera Selatan yang dimana 60% wilayahnya adalah perairan (Bahri, 2007). Perairan di Kabupaten OKI terdiri dari perairan laut dan perairan umum (daratan). Perairan umum ini meliputi lebak lebung, sungai, rawa, danau, waduk dan arisan. Usaha penangkapan ikan pada perairan sungai dan rawa banjiran di Kabupaten OKI dicirikan dengan perikanan rakyat berskala kecil yang dilakukan oleh nelayan tradisional dengan menggunakan peralatan yang relatif belum berkembang. Sektor Sektor perikanan perikanan di Kabupaten Kabupaten OKI mempunyai mempunyai peranan penting bagi masyarakatnya, masyarakatnya, karena kawasan sungai dan rawa banjiran yang banyak terdapat di wilayah Kabupaten OKI sepanjang tahun mampu memberikan penghidupan kepada masyarakat yang berdiam atau bertempat tinggal di sekitarnya. Di musim penghujan penghujan kawasan tersebut berwujud kolam dan danau. danau. Masyarakat Masyarakat pun dengan dengan leluasa leluasa memancing memancing berbagai jenis ikan air tawar seperti seluang, sepat, gabus, patin dan tembakang. Memasuki musim kemarau dimana kawasan penampungan air tersebut menjadi surut dan fungsinya pun berubah menjadi sawah lebak. Bersamaan dengan surutnya air, penduduk yang berada di tepian sungai pun menuai rejeki dari panen ikan di kawasan yang di sebut lebung. Pada waktu air mulai surut, hasil penangkapan di perairan lebak menunjukkan hasil yang memuaskan memuaskan karena ikan terjebak sehingga dengan mudah dilakukan aktivitas aktivitas penangkapa penangkapan. n. Pengaturan alokasi hak penangkapan ikan pada sumberdaya perairan umum diatur dalam peraturan daerah Kabupa Kabupaten ten OKI. OKI. Dalam Dalam peratura peraturan n terseb tersebut ut siapa siapapun pun yang yang memanf memanfaat aatkan kan lebak lebak lebung lebung harus harus melalu melaluii mekanisme lelang yang dilakukan oleh pemerintah dan dikenal dengan istilah lelang lebak lebung (Nasution, 2004). Hasil dari lelang menyumbang besaran uang yang cukup besar ke kas pemerintah daerah. Hasil produksi dari usaha penangkapan ikan, khususnya pada perairan umum daratan di Kabupaten OKI telah mengalami penurunan, hal tersebut diduga karena semakin berkurangnya stok ikan pada perairan tersebut akibat usaha penangkapan yang terus dilakukan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan hasil produksi ikan di periran umum pada tiga tahun terakhir sampai dengan tahun 2007. Penurunan Penurunan hasil hasil produksi produksi ini sangat sangat berpengaruh berpengaruh terhadap pendapatan pendapatan nelayan, sehingga sehingga diperlukanny diperlukannyaa pengkajian yang intensif terhadap keuntungan yang diterima oleh nelayan dan biaya yang harus dikorbankan untuk melakukan usaha penangkapan ini. Tabel.1 Tabel.1 Perkembangan Nilai Ikan Hasil Tangkapan di Perairan Umum Tahun 2003 -2007. Produksi Ikan Perairan Umum Wilayah
Tahun 2005 (ton)
(%)
Tahun 2006 (ton)
(%)
Tahun 2007 (ton)
(%)
Kab. Ogan Komering Ilir
11.290,9
26,2 3
11.313,4
26,5 9
5.710,6
13,26
(Prov) Sumatera Selatan
43.050,6
100
42.534
100
43.044,5
100
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan, Tahun Tahun 2006 – 2007. Penelitian mengenai analisis usaha penangkapan ikan oleh nelayan tradisional (nelayan kelompok dan nelayan bekarang) di perairan sungai dan rawa banjiran bertujuan untuk mengetahui gambaran struktur biaya, penerimaan, keuntungan, nilai R/C ratio dan waktu pengembalian investasinya ( Payback Period ). ).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan studi kasus (Nasir, 1998), namun persoalan yang dihadapi oleh nelayan nelayan didaerah didaerah penelitian penelitian juga merupakan merupakan persoalan yang sama bagi sebagian sebagian besar nelayan nelayan tradisional tradisional pada perairan sungai dan rawa banjiran di Indonesia pada umumnya. umumnya.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perairan sungai dan rawa banjiran (sungai lempuing) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Kabupaten OKI merupakan salah satu wilayah Kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Selatan yang dimana 60% wilayahnya adalah perairan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli tahun 2008. Metoda Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan nelayan yang mencakup identitas, jenis alat tangkap, peralatan penangkapan, volume penangkapan dan harga serta jenis ikan yang tertangkap. Data sekunder yang diperoleh berupa data produksi perikanan, letak geografis, demografi dan data-data lain yang terkait dengan penelitian yang diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Kelautan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kabupaten OKI dan Badan Pusat Pusat Statistik. Statistik. Pemilihan Pemilihan sampel dilakukan dilakukan dengan teknik snowball sampling (Nasir, 1998). Jumlah nelayan yang dijadikan sampel adalah sebanyak 18 orang, yang terdiri dari 10 orang dari nelayan kelompok dan 8 orang dari nelayang bekarang. Metoda Analisis Data
Proses pengolahan data dilakukan secara tabulasi dengan menggunakan program aplikasi Microsoft Excel. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif, dengan pendekatan metode analisis finansial (tanpa memperhatikan nilai uang karena faktor waktu) berupa cost-benefit analysis, revenue-cost revenue-cost ratio ( R/C R/C ) dan periode pengembalian investasi ( Payback Period ). ).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perairan tipe sungai dan rawa banjiran mempunyai ciri khas, yaitu dimana fluktuasi air yang sangat berbeda antara musim penghujan dan musim kemarau (Arifin dan Ondara, 1982). Pada musim penghujan air sungai sungai meluap meluap hingga hingga menggenangi menggenangi sebagian besar arealnya arealnya kecuali kecuali bagian bagian tanah yang tinggi (talang), (talang), sebaliknya pada musim kemarau air sungai menjadi surut dan sebagian besar arealnya kering kecuali bagian yang dalam meliputi meliputi sungai sungai utama dan lebung (Welcom (Welcome, e, 1985). Menurut Welcome elcome (1985), perairan ini dihuni berbagai jenis ikan dan pada umumnya produktivitasnya tinggi. Jenis ikan tersebut secara garis besar dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok, yakni kelompok ikan hitam ( black fish) seperti gabus (Channa striata), sepat siam ( Trichogaster Trichogaster pectoralis), betok ( Anabas testudineus) dan lain-lain. Kelompok yang kedua adalah ikan putih ( white fish) seperti lais ( Cryptopterus spp), baung (Mystus nemurus), lampam ( Puntius schwanefeldi) dan lain-l lain-lain ain.. Pada Pada musim musim kemara kemarau u kelomp kelompok ok ikan ikan hitam hitam umumny umumnyaa menghu menghuni ni perairan perairan lebak yang tanahnya tanahnya cekung dan dalam (lebung), (lebung), sedangkan sedangkan ikan putih terdapat terdapat pada perairan sungai. Hasil tangkapan pada tipe perairan sungai dan rawa banjiran sangat dipengaruhi oleh musim. Pada musim penghujan, air banjir sehingga pada perairan lebak, rawang dan sungai tertutupi oleh air, dan pada saat inilah ikan menyebar sehingga sulit untuk ditangkap menyebabkan hasil tangkapan kurang baik pada perairan lebak, rawang dan sungai. Pada waktu air mulai surut kegiatan penangkapan di perairan lebak dan sungai menunjukkan hasil yang memuaskan, karena pada saat ini ikan bergerak mengikuti arus menuju daerah cekungan cekungan yang lebih dalam, sehingga sehingga ikan ini mudah untuk dihadang. Jenis ikan yang tertangkap tertangkap oleh nelayan pada daerah penelitian sangat bervariasi sesuai dengan alat tangkap yang digunakannya. Untuk alat tangkap tajur dan rawai jenis ikan yang tertangkap antara lain adalah lele ( Clariass sp), baung (Macrones dan toman (Channa sp), alat tangkap kilung jenis ikan yang tertangkap nemurus), gabus (Channa striata) dan yaitu semua jenis ikan yang mengikuti gerak arus dan terjebak dalam kantong kilung yang terdiri dari sepat siam, tawes, toman, gabus, lele, tambakan dan lain-lain, untuk alat tangkap bengkirai yang tertangkap adalah jenis-jenis ikan yang hidupnya didasar perairan seperti lele ( Clariass sp), gabus dan udang galah, namun pada saat ini udang galah sangat sulit dijumpai dikarenakan oleh jumlahnya yang sedikit . Kegiatan Kegiatan perikanan yang dilakukan dilakukan di perairan perairan sungai dan rawa banjiran, banjiran, khususnya khususnya kegiatan kegiatan penangkapan ikan di daerah penelitian ini dibedakan atas penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan kelompok kelompok (collective fisheries) dan nelayan bekarang ( individual fisherman). Nelayan kelompok ( collective
fisherman) adalah nelayan yang melakukan kegiatan perikanan baik penangkapan maupun budidaya pada suatu objek lelang yang terdiri lebih dari satu orang (berkelompok) sedangkan nelayan bekarang ( individual fisheries) adalah nelayan yang melakukan penangkapan seorang diri, yang melakukan kegiatan penangkapan pada suatu objek lelang yang mereka sewa kepada nelayan kelompok dan hasilnya pun dijual kepada yang memberi memberi sewa. sewa. Dari hasil penelitian penelitian diketahui diketahui bahwa kegiatan kegiatan penangkapa penangkapan n ikan yang dilakukan dilakukan oleh nelayan tradisional di perairan sungai dan rawa banjiran menggunakan banyak alat tangkap atau bersifat multi gears, yang antara lain terdiri dari tajur, rawai, kilung, sengkirai/bengkirai,kerakat, jala langgian, tuguk dan empang. Namun pada saat saat ini, alat tangkap dengan menggunakan menggunakan tuguk sudah jarang dioperasikan lagi karena hasil tangkapan yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya operasional alat tangkap tuguk tersebut dan juga alat tangkap tuguk dapat merusak merusak ekosistem dan kelestarian sumberdaya perikanan yang yang ada. Pada umumnya alat tangkap yang digunakan oleh nelayan kelompok adalah kilung dan kerakat, sedangkan alat tangkap yang digunakan oleh nelayan perorangan adalah tajur, rawai dan bengkirai. Musim sangat berpengaruh terhadap aktivitas penangkapan dan hasil tangkapan. Pada waktu air mulai surut alat tangkap yang paling efektif yaitu alat tangkap jenis alat perangkap, contohnya seperti bengkirai ( pot traps) dan kilung kilung ( filtering Pada waktu waktu musim musim kemara kemarau u air menjad menjadii surut surut sehingg sehinggaa ikan-i ikan-ikan kan banyak banyak filtering net ). Pada terkumpul cekungan tanah yang lebih dalam dan di sungai utama. Pada waktu musim kemarau inilah merupakan merupakan puncak musim penangkapa penangkapan n ikan, alat tangkap yang efektif yaitu jenis alat tangkap yang aktif (active gear ), ), contohnya jala (dalam kegiatan ngubek lubuk) dan kerakat (dalam kegiatan ngesar). Pada waktu air mulai naik yaitu terjadi pada waktu awal musim hujan, pada saat ini ikan bergerak mengikuti arah gerak air dari daerah daerah cekungan cekungan yang dalam menuju daerah lebak, sehingga hal ini dimanfaatka dimanfaatkan n oleh para nelayan dengan memasang perangkap untuk menjebak dan menangkap ikan tersebut. Pemasaran ikan-ikan hasil tangkapan nelayan tradisional pada daerah penelitian ini adalah sekitar Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Palembang saja. Analisis usaha yang dilakukan pada usaha penangkapan ikan di perairan sungai dan rawa banjiran oleh nelayan tradisional dilakukan dalam kurun waktu satu tahun, yang terdiri dari total penerimaan dan total biaya. Analisis usaha ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu analisis usaha terhadap nelayan kelompok ( collective fisherman) dan analisis usaha terhadap nelayan bekarang ( individual fisherman). Total penerimaan yang diperoleh merupakan total jenis ikan yang ditangkap dengan seluruh alat tangkap yang digunakan, antara lain menggunaka menggunakan n alat tangkap kilung, krakat, rawai, sengkirai sengkirai dan tajur dengan hasil tangkapanny tangkapannyaa yaitu ikan sepat sepat siam, siam, ikan ikan tawes, tawes, ikan tambak tambakan, an, ikan ikan lele, lele, ikan ikan betok betok dan beberapa beberapa jenis jenis ikan ikan lainny lainnyaa yang yang dikelompokkan dalam ikan campur atau rucah. Harga yang digunakan dalam analisis usaha ini adalah harga nominal yang diperoleh pada saat dilakukan dilakukan penelitian. Harga per kg ikan sepat siam siam adalah Rp. 4.000, ikan tawes adalah Rp. 7.000, ikan tambakan Rp. 3.000, ikan betok adalah Rp. 6.000, ikan gabus adalah 10.000, ikan lele adalah adalah 5.000, ikan rucah adalah Rp. 1.500. Total penerimaan penerimaan pada usaha penangkapa penangkapan n yang dilakukan oleh nelayan kelompok adalah Rp. 75.333.333,33 dan nelayan bekarang adalah Rp. 7.350.000,Komponen biaya yang dihitung dibedakan menjadi tiga yaitu biaya investasi, biaya variabel dan biaya tetap. Pada usaha penangkapan yang dilakukan oleh nelayan kelompok, biaya investasi terdiri dari biaya biaya untuk pembuatan pembuatan saung (tempat tinggal), pembuatan pembuatan alat dukung penangkapan penangkapan berupa tuguk dan empang, pembelian jukung (perahu tanpa motor), alat tangkap berupa kilung dan krakat, genset, lampu dan lain-lain, biaya variabel terdiri dari biaya hidup berupa perbekalan (konsumsi) dan upah ngesar, biaya tetap yang terdiri dari harga sewa sewa lelang dan penyusutan penyusutan barang-barang investasi. Pada usaha penangkapan yang dilakukan oleh nelayan bekarang (individu) biaya investasi terdiri biaya pembelian alat tangkap berupa tajur, sengkirai, rawai dan pembelian jukung (perahu tanpa motor), biaya variabel terdiri dari biaya perbekalan konsumsi, dan biaya tetap terdiri dari biaya sewa areal penangkapan dan penyusutan barang-barang investasi. Biaya-biaya tersebut diperoleh dari harga rata-rata dari seluruh jumlah responden baik nelayan kelompok maupun nelayan bekarang (individu). Total biaya yang dikeluarkan oleh nelayan bekarang dalam kurun waktu satu tahun adalah Rp. 6.820.000, dengan jumlah biaya tetap sebesar Rp. 2.070.000 dan biaya variabel Rp. 4.750.000, keuntungan yang diperoleh adalah Rp. 530.000. Rasio antara penerimaan dengan biaya (R/C) adalah 1,08 dan lamanya waktu untuk pengembalian investasi adalah 2,39 tahun.Total biaya yang dikeluarkan oleh nelayan kelompok dalam dalam kurun kurun waktu waktu satu satu tahun tahun adalah adalah Rp. 53.798 53.798.26 .268,4 8,40, 0, dengan dengan jumlah jumlah biaya biaya tetap tetap sebesa sebesarr Rp. 34.081.601,73 dan biaya variabel Rp. 19.716.666,67. 19.716.666,67. keuntungan yang diperoleh adalah Rp. 21.535.064,93. 21.535.064,93. Rasio antara penerimaan dengan biaya (R/C) adalah 1,40 dan lamanya waktu untuk pengembalian investasi adalah 2,22 tahun. tahun. Besarnya investasi, investasi, biaya, penerimaan, keuntungan, R/C ratio dan PP ( Payback Period )
usaha penangkapan di perairan sungai dan rawa banjiran oleh nelayan kelompok dan bekarang dapat dilihat pada Tabel 2. Usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan kelompok dan nelayan bekarang di perairan sungai sungai dan rawa banjiran banjiran di Kabupaten Kabupaten OKI masih layak dilakukan, dilakukan, karena karena nilai masing-masing masing-masing nilai R/C ratio > 1. Menurut Kadariah jika nilai R/C ratio > 1 maka suatu usaha dapat dilanjutkan. Pada usaha penangkapan yang dilakukan oleh nelayan bekarang memperoleh keuntungan yang lebih kecil dibandingkan usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan kelompok, hal ini disebabkan oleh perbedaan jenis alat tangkap yang digunakan, sehingga mempengaruhi besarnya volume ikan yang dapat ditangkap.
Tabel Tabel 2. Analisis Usaha Penangkapan Ikan Oleh Nelayan Tradisional di Perairan Sungai dan Rawa Banjiran
No
Uraian
Nelayan Tradisional Nelayan Bekarang
1
Investasi (R (Rp)
2
Biaya Tetap
a. Sewa Areal/Lelang (Rp) b. Penyusutan (Rp) Total (Rp) 3
Nelayan Kelompok
1.267.500
47.800.000
1.000.000
28.000.000
1.070.000
6.081.601,73
2.070.000
34.081.601,73
4.750.000
17.250.000
Biaya Variabel
a. Perbekalan (Rp) b. Upah Ngesar (Rp) Total (Rp)
-
2.466.666,67
4.750.000
19.716.666,67
4
Biaya Total (R (Rp)
6.820.000
53.798.268,40
5
Penerimaan (Rp)
7.350.000
75.333.333,33
6
Keuntungan (Rp)
530.000
21.535.064,93
7
Jumlah Ne Nelayan (O (Orang)
1
7
8
Keun Keuntu tung ngan an/N /Nel elay ayan an (Rp) Rp)
530.000
3.076.437,85
9
R/C
1,08
1,40
10
PP
2,39
2,22
Sumber : Data Diolah, 2008.
KESIMPULAN
Hasil analisis menunjukkan menunjukkan bahwa usaha penangkapan penangkapan yang dilakukan oleh nelayan nelayan kelompok kelompok memberikan keuntungan sebesar Rp. 21.535.064,93, dengan penerimaan sebesar Rp. 75.333.333,33. total biaya biaya Rp. 53.798.268,40. 53.798.268,40. Rasio penerimaan penerimaan dengan dengan biaya (R/C) adalah 1,40 dan waktu pengembalian pengembalian invest investasi asi selama selama 2,22 2,22 tahun, tahun, sedang sedangkan kan usaha usaha penang penangkap kapan an yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh nelaya nelayan n bekara bekarang ng memberikan keuntungan sebesar Rp. 530.000, dengan penerimaan sebesar Rp. 7.350.000, total biaya Rp. 6.820.000. 6.820.000. Perbedaan keuntungan keuntungan yang diperoleh diperoleh disebabkan disebabkan oleh perbedaan perbedaan jenis alat tangkap tangkap yang digunakan, sehingga mempengaruhi volume tangkapan ikan.Rasio penerimaan dengan biaya (R/C) adalah 1,08 dan waktu pengembalian investasi selama 2,39 tahun. Usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan kelompok dan nelayan bekarang, masih layak dijalankan karena mempunyai nilai R/C ratio > 1, namun perlu diperhatikan penggunaan alat tangkap yang efektif dan efisien sehingga dapat memperoleh hasil tangkapan yang optimal dengan tetap memperhatikan kelestariannya.
DAFTAR PUSTAKA
---------. 2007. Laporan Tahunan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan. Palembang ---------. 2008. Laporan Tahunan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan. Palembang Arifin, Z. dan Ondara, 1982. Pengelolaan Perikanan Di Perairan Lubuk Lampam. Pros. SPPU Puslitbang Perikanan Jakarta. Bahri. R, 2007. Kebijakan Perencanaan Dan Penganggaran Dalam Mengatasi Kemiskinan Di Kabupaten OKI . Bappeda. Palembang. Kadariah, K dan Gray. 1978. Pengantar Evaluasi Proyek . LPFE UI. Jakarta Nasir, 1998. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta Nasution, Nasution, Z. 2004. Rekayasa Rekayasa Kelembagaa Kelembagaan n Dalam Alokasi Dan Pengelolaan Pengelolaan Sumberd Sumberdaya aya Perikanan Perikanan Perairan Umum (Studi Kasus Perairan Umum Lebak Lebung Di Sumatera Selatan). Sainsteks Vol. XII No 1. Desember 2004. Semarang. Welcome, R.L. 1985. River Fisheries . FAO Teknical paper 262. FAO. Rome.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Tabel Analisis Perhitungan Investasi, Biaya Tetap dan Biaya Variabel. Keterangan/Informasi No
Uraian
Nelayan Bekarang rata – rata Nilai (R (Rp)
1
INVESTASI
Nelayan Kelompok rata - rata
UE (tahun)
3666 366666 666. 6.66 667 7
4.66 4.6666 6666 6666 667 7
Tuguk
8333 833333 333. 3.33 333 3
7.33 7.3333 3333 3333 333 3
Kilung
5333333.333
4
8000 800000 000 0
3.33 3.3333 3333 3333 333 3
Krakat
2033 203333 3333 33.3 .33 3
4.66 4.6666 6666 6666 667 7
Jukung
1133333.333
4
1000000
7
Genset, Lampu, lain-lain Tajur
505000
1
Sengkirai
360000
1
Rawai
27500
0 .5
Jukung
375000
2.5
Total Investasi BIAYA TETAP
1267 267500 500
785714.2857
Penyusutan Jukung
283333.3333
Penyusutan Tuguk
1136363.636
Penyusutan Kilung
1333333.333 2400000
Penyusutan Genset, Lampu, dll
BIAYA VARIABEL ARIA BEL
142857.1429
Sewa Areal/Lelang
1000 000000 000
Penyusutan Tajur
505000
Penyusutan Sengkirai
360000
Penyusutan Rawai
55000
Penyusutan Jukung
150000
28000 000000 000
Total Biaya Tetap
2070 207000 000 0
3408 340816 1601 01.7 .73 3
Ransum
4750 750000 000
17250 250000 000
Upah Ngesar Total Biaya Variabel Total Biaya (FC+VC)
47800 800000 000
Penyusutan Saung
Penyusutan Empang
3
UE (tahun)
Saung
Empang
2
Nilai (Rp)
2466666.667 4750 475000 000 0
1971 197166 6666 66.6 .67 7
6820000
53798268.4
Lampiran 2. Tabel Analisis Perhitungan Penerimaan, Keuntungan, R/C Ratio dan P a yback Period. Nelayan Bekarang Uraian 1
PENERIMAAN
Produksi (Kg)
Nilai (Rp)
Produksi (kg)
Nilai (R (Rp)
4166.67
4000
16666666.67
Tawes
833.333
7000
5833333.333
Betok
833.333
6000
5000000
Gabus
450
10000
4500000
566.667
10000
5666666.667
Lele
315
5000
1575000
3333.33
5000
16666666.67
Tambakan
135
6000
810000
4333.33
3000
13000000
Lain-lain
310
1500
465000
8333.33
1500
12500000
7350000
22400
53000 0000
75333333.33 215 215350 35064.9 4.93
4
KEUNTUNGAN JUMLAH NELAYAN KEUNTUNGAN NELAYAN
5
R/C
1.08
1.40
6
PP
2.39
2.22
3
Harga (Rp/kg)
Sepat siam
Total Penerimaan 2
Harga (Rp)
Nelayan Kelompok
1
7
530000
3076438