FRAKTUR FRAKTUR GALEAZZI DAN FRAKTUR FRAKTUR MONTEGGIA
Disusun oleh:
IKA AYU PARAMITA 1102006118
Pembimbing : dr.Aryono Adiputranto,Sp.OT
KEPANITERAAN BEDAH ORTHOPEDI RSUD GUNUNG JATI 2012 1
ANATOMI LENGAN BAWAH
1. Tulang
Antebrachii Antebrachii terdiri dari dua tulang, yaitu ulna dan radius. Dimana dalam posisi anatomi tulang ulna adalah yang paling dekat dengan tubuh. Gerakan utama dari lengan bawah adalah rotasi: kemampuan untuk mengubah telapak tangan ke atas atau bawah. Ulna tidak bergerak sementara radius yang berputar. Patah tulang lengan lengan bawah dapat mempengaru mempengaruhi hi kemampuan kemampuan untuk memutar memutar lengan, serta menekuk dan meluruskan pergelangan tangan.
Gambar 2.5. Anatomi tulang radius dan ulna Diunduh dari: http://www.netterimages.com/im http://www .netterimages.com/images/vpv/000/000/036/36672-0550x0475.jpg ages/vpv/000/000/036/36672-0550x0475.jpg
2
2. Saraf
Nervus ulnaris ulnaris Saraf ulnar memanjang di belakang epikondilus medial. Saraf ini menginervasi m. flexor carpi ulnaris, bagian medial m. flexor digitorum profundus dan otot-otot intrinsic tangan.
Gambar 2.6. Nervus ulnaris Diunduh dari: http://www http://www.netterimages.com .netterimages.com/images/vpv/000/000/004/4611-0550x0475.jpg /images/vpv/000/000/004/4611-0550x0475.jpg
Nervus Medianu Medianuss Nervus medianus medianus masuk ke lengan bawah melalui celah antara caput ulna dan radius. Berjalan Berjalan turun turun ke m. flexor flexor digitor digitorum um superfi superficial cialis. is. Cabang Cabangnya nya nervus nervus inteross interosseus eus anterior menginervasi index, dan juga m. flexor digitorum profundus, m. flexor pollicis longus dan m. pronator quadratus.
3
Gambar 2.7. Nervus medianus Diunduh dari: http://www http://www.netterimages.com .netterimages.com/images/vpv/000/000/051/51639-0550x0475.jpg /images/vpv/000/000/051/51639-0550x0475.jpg
Nervus Radialis Radialis Di dalam fossa cubiti nervus radialis bercabang menjadi dua superfisial (sensorik) dan dalam dalam (motor (motorik). ik). Nervus Nervus radialis radialis superfisi superfisial al mengin menginerv ervasi asi sensorik sensorik pada pada pungg punggung ung pergelangan pergelangan tangan dan tangan. tangan. Cabang yang dalam menginervasi menginervasi otot-otot otot-otot ekstensor ekstensor pada lengan bawah. Berjalan Berjalan ke dalam menginervasi menginervasi m. supinator dan keluar sebagai n. interosseus posterior.
4
Gambar 2.8. Nervus radialis Diunduh dari: http://www.netterimages.com/images/vpv/000/000/004/4452-0550x0475.jpg
3. Pem Pembu bulu luh h Dara Darah h
Tedapat dua arteri utama pada daerah lengan bawah yaitu a. radialis dan a. ulnaris.
5
Gambar 2.9. Pembuluh darah daerah antebrachii Diunduh dari: http://radiographics.rsna.org/content/28/1/e28/F1.large.jpg
6
A. FRAKTUR FRAKTUR GALEAZZI GALEAZZI Definisi
Fraktu Frakturr ini merupa merupakan kan fraktur fraktur distal distal radius radius disertai disertai disloka dislokasi si atau subluk subluksasi sasi sendi sendi radioulnar distal. Terjadinya fraktur ini biasanya akibat trauma langsung sisi lateral ketika jatuh. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pula rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi.
Epidemiologi
Fraktur Galeazzi mencapai 3-7% dari semua patah tulang lengan bawah. Terdapat paling sering pada pria. Meskipun fraktur Galeazzi jarang dilaporkan, fraktur ini diperkirakan mencapai 7% dari seluruh fraktur lengan bawah pada orang dewasa.
Etiologi
Penyeb Penyebab ab dari dari fraktur fraktur Galeazzi Galeazzi biasany biasanyaa akibat akibat menaha menahan n beban beban tubuh tubuh saat terjatuh terjatuh sehingga menyebabkan hiperpronasi dari antebrachii.
Gambaran klinis
Fraktur Galeazzi jauh lebih sering terjadi daripada fraktur Monteggia. Ujung bagian bawah ulna yang menonjol menonjol merupakan merupakan tanda yang mencolok. mencolok. Perlu dilakukan dilakukan pemeriksaan pemeriksaan untuk lesi saraf ulnaris yang sering terjadi.
(2).
Gambaran klinisnya bergantung pada derajat
dislokasi fragmen fraktur. Bila ringan. nyeri dan tegang hanya dirasakan pada daerah fraktur; bila berat, biasanya biasanya terjadi pemendekan pemendekan lengan bawah. bawah. Tampak Tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi angulasi ke ke dorsal. dorsal. Pada pergelangan pergelangan tangan tangan dapat dapat diraba diraba tonjolan tonjolan ujung ujung distal distal ulna.(1)
Gambaran radiologis
7
Fraktur melintang atau oblique yang pendek ditemukan pada sepertiga bagian bawah radius, radius, dengan dengan angulas angulasii atau tumpang tumpang-tin -tindih dih.. Sendi Sendi radioul radioulnar nar inferior inferior bersub bersubluk luksasi sasi atau berdislokasi. berdislokasi. (2)
Gambar 2.2 Radiologi fraktur Galeazzi
Tatalaksana
Dapat dilakukan reposisi tertutup. Bila hasilnya baik, dilakukan immobilisasi dengan gips sirkular di atas siku, dipertahankan 4-6 minggu. Biasanya reposisi tertutup hasilnya kurang kurang baik, baik, karena karena fraktur fraktur tidak tidak stabil. stabil. Dalam Dalam hal ini diperlu diperlukan kan tindakan tindakan operasi operasi reposisi terbuka dengan internal fiksasi.
FRAKTUR MONTEGGIA
8
LATAR BELAKANG
Fraktur Monteggia merupakan dislokasi dari bagian proksimal sendi radioulnar yang berhubungan berhubungan dengan fraktur antebrachii. antebrachii. Secara relatif merupakan merupakan kecederaan kecederaan yang jarang terjadi terjadi dan angka angka kejadian kejadian diperk diperkirak irakan an kurang kurang dari dari 5% dari kejadia kejadian n fraktur fraktur antebrac antebrachii. hii. Fraktur ulna adalah terlihat secara klinis maupun radiologis. Kelainan yang menyertai dislokasi caput caput radiu radiuss sering sering tidak tidak jelas jelas dan dan mung mungki kin n tidak tidak terli terlihat hat.. Untu Untuk k mend mendiag iagno nosa sa frakt fraktur ur Monteggia harus berdasarkan gejala klinis dan foto radiografi seluruh antebrachii dan siku. Penilaian secara cepat dan tepat diperlukan diperlukan bagi mencegah mencegah disabilitas disabilitas permanen permanen atau disfungsi ekstremitas.[1,2] Pada tahun 1814, Giovanni Battista Monteggia dari Milan, mendiskripsikan kecederaan ini sebagai fraktur 1/3 proksimal ulna dengan disokasi anterior caput radius. Deskripsi ini dilakukan pada masa pre-Roentgen dengan hanya berdasarkan riwayat kecederaan dan hasil pemeriksaan pemeriksaan fisik. Pada tahun 1967, 1967, Bado mengutip mengutip istilah lesi Monteggia Monteggia dan mengklasifikasikan kecederaan ini menjadi 4 tipe[2] :
Tipe I – Fraktur proksimal atau 2/3 distal ulna dengan dislokasi anterior caput radius
Gambar 1 dan 2 : lesi Bado tipe I, merupakan fraktur Monteggia yang paling sering
Tipe II – Fraktur proksimal atau 2/3 distal ulna dengan dislokasi posterior caput radius 9
Gambar 3 : lesi Bado tipe II
Gambar 4 : lesi Bado tipe II, setelah reduksi terbuka dan fiksasi internal
Tipe III – Fraktur metafisis ulna dengan dislokasi lateral caput radius
10
Gambar 5 dan 6 : lesi Bado tipe III dengan dislokasi lateral caput radius
Tipe IV – Fraktur proksimal atau 2/3 distal ulna dan radius dengan dislokasi anterior caput radius
Gambar 7 : lesi Bado tipe IV Klasifikasi Bado adalah berdasarkan searahnya apex dari fraktur terhadap arah dislokasi caput radius. 11
ANGKA KEJADIAN
Fraktur Monteggia adalah <5% dari seluruh fraktur antebrachii. Bado tipe I merupakan tipe tersering (59%) dari seluruh fraktur Monteggia diikuti Bado tipe III (26%), tipe II (5%), dan tipe IV (1%). Angka kejadian fraktur Monteggia hanya 1/3 berbanding angka fraktur Galeazzi.[3]
ETIOLOGI
Penyeb Penyebab ab utama utama fraktur fraktur Monteg Monteggia gia adalah adalah jatuhny jatuhnyaa seseoran seseorang g yang yang diikuti diikuti oleh oleh outstretchhand dan tekanan tekanan maksima maksimall pada pada gerakan gerakan pronasi pronasi.. Apabila Apabila siku dalam keadaa keadaan n fleksi, kemungkinan kemungkinan untuk terjadinya fraktur tipe II atau III lebih tinggi. Pada beberapa kasus, cedera langsung ke lengan bawah bisa menghasilkan kecederaan yang sama. Evans pada tahun 1949 1949 dan Pennro Pennrose se melaku melakukan kan studi studi mengen mengenai ai etio etiologi ogi fraktur fraktur Monteg Monteggia gia pada pada cadaver cadaver dengan dengan cara menstabilkan menstabilkan humerus humerus dan menggunakan menggunakan energi secara subjektif subjektif pada lengan lengan bawah.
Pennrose Pennrose
menyebutkan menyebutkan bahwa lesi lesi
dengan dengan
tipe
II
merupakan merupakan
variasi pada pada
dislokasi posterior dari siku.[3,5,6] Menurut Bado, lesi tipe III yang merupakan akibat dari gaya lateral ke siku sering terjadi pada anak-anak. Trauma energi tinggi ( kecelakaan kendaraan bermotor) dan trauma energi rendah ( jatuh dari posisi berdiri) bisa mengakibatkan fraktur Monteggia. [3,5,6]
GEJALA KLINIS
Berdasarkan mekanismenya, pasien akan mengalami nyeri pada siku. Tergantung dari tipe fraktur fraktur dan keparah keparahann annya, ya, pasien pasien dapat dapat mengal mengalami ami pemben pembengka gkakan kan siku, siku, deformit deformitas, as, krepitasi, dan parestesi. Sebagian pasien mungkin tidak mengalami nyeri hebat saat istirahat, namun fleksi siku dan rotasi lengan bawah adalah terbatas dan sangat nyeri. [5,6,7]
12
Capu Caputt radiu radiuss yang yang terd terdisl islok okasi asi dapat dapat dipal dipalpa pasi si di bagian bagian ante anterio rior, r, poste posterio riorr atau atau anterolateral. Pada cedera tipe I dan IV, caput radius dapat dipalpasi di fossa antecubital. Caput radius dapat dipalpasi di daerah posterior pada cedera tipe II dan daerah lateral pada cedera tipe III.[5,6,7] Inspeksi luar pada kulit dilakukan untuk memastikan tidak terjadi fraktur terbuka. Nadi dan pengisian kapiler harus dicatat. Hematom Hematom mungkin terjadi pada lokasi dislokasi walaupun walaupun tidak terjadi trauma langsung pada daerah tersebut.[5,6,7] Fungsi Fungsi motorik motorik harus harus diperiksa diperiksa karena karena cabang cabang dari nervus nervus radialis radialis dapat dapat terjepit terjepit,, menyeb menyebabk abkan an kelemaha kelemahan n atau paralisis paralisis dari jari atau ekstens ekstensii ibu jari. jari. Cabang Cabang sensori sensorik k biasanya tidak terlibat, namun tetap harus diperiksa. diperiksa. Menurut Menurut Bado, penyembuh penyembuhan an spontan spontan dapat terjadi, terjadi, dan eksplorasi eksplorasi harus dilakukan dilakukan jika tidak ada pengem pengembalian balian fungsi fungsi setelah 2 sampai 3 bulan.[5,6,7] Fraktur Monteggia pada anak-anak biasanya memberikan gambaran tipikal yang lebih mengarah pada fraktur ulna dibandingkan dengan arah dislokasi caput radius. Apabila terjadi variasi tipe fraktur pada tulang immature anak-anak maka akan terbentuk pola khas yang mempengaruhi terapi. Deformitas plastik dari ulna yang terkait dengan dislokasi anterior caput radius mencapai 31% dari cedera anterior Monteggia. Kurangnya pengetahuan dan kebolehan mengenali pola cedera ini dapat menyebabkan dislokasi rekuren atau persisten karena reduksi dari caput radius tetap tidak stabil sehingga deformitas plastic diperbaiki. Fraktur inkomplit ulna dan fraktur greenstick merupakan variasi yang harus ditangani bersama dengan dislokasi caput radius.[5,6,7] Fraktur Monteggia pada anak berdasarkan tipe kecederaan ulna : •
Deformitas plastik
•
Fraktur inkomplit ( greenstick )
•
Fraktur tranversal komplit atau oblik pendek
•
Fraktur kominutif atau oblik panjang
INDIKASI
Indikas Indikasii penang penangana anan n fraktur fraktur Monteg Monteggia gia adalah adalah berdasa berdasarka rkan n dari pola pola fraktur fraktur yang spesif spesifik ik dan dan umur umur pasie pasien. n. Seba Sebagi gian an besar besar pola pola frakt fraktur ur pada pada anak-a anak-anak nak dapat dapat dite diterap rapii
13
konservatif secara reduksi tertutup dan pemasangan long arm casting . Bagaimanapun, sebagian besar fraktur fraktur pada pada dewasa dewasa harus dilakuka dilakukan n reduksi reduksi terbuka terbuka dan fiksasi internal. internal.[5,7,8] Dislo Dislokas kasii caput caput radiu radiuss harus harus dired direduk uksi si deng dengan an segera segera.. Redu Reduksi ksi tertu tertutu tup p deng dengan an pengaruh pengaruh sedasi harus dilakukan dalam batas waktu 6-8 jam setelah kecederaan. Tindakan Tindakan ini dapat dilakukan dengan dengan cara supinasi supinasi lengan bawah, bawah, tetapi harus dilakukan traksi dan tekanan langsung ke atas caput radius. Jika reduksi tertutup tidak berhasil, harus dilakukan reduksi terbuka di kamar operasi saat itu juga. Keterlambatan reduksi caput radius dapat menyebabkan kerusakan permanen artikular atau kerusakan lanjut saraf.[5,7,8] Pada cedera tertutup, setelah reduksi caput radius, dilakukan pemasangan bidai pada lengan bawah dan operasi fiksasi fraktur ulna dilakukan secara elektif. Pada dewasa, dilakukan fiksasi interna untuk stabilisasi ulna dan mencegah cedera lanjut dari sendi radiocapitellar. [5,7,8]
KONTRAINDIKASI
Pada luka yang terbuka dan terkontaminasi, terkontaminasi, debridement debridement dilakukan dilakukan terlebih dahulu berbanding berbanding pemasang pemasangan an plat fiksasi. fiksasi. Pada Pada pasien yang kurang kurang stabil dilakukan dilakukan penanganan penanganan luka luka segera. segera. Prosed Prosedur ur yang yang dilakuk dilakukan an adalah adalah irigasi irigasi dan debride debridement ment luka luka terbuka terbuka.. Jika tidak tidak dilakukan operasi pada fraktur dislokasi terbuka, dilakukan pemasangan cast immobilization immobilization setelah reduksi radius dan irigasi dan debridemen.[6]
PEMERIKSAAN PENUNJANG 1.
Tes Laboratorium
Tes laboratorium dilakukan atas indikasi dari riwayat perjalanan penyakit pasien, dan sebagai persiapan anestesi dan tatalaksanan perioperatif.[2,3,8]
2.
Pencitraan
Menggunakan foto polos sudah cukup untuk menegakkan diagnosis fraktur Monteggia. Tehnik yang dilakukan dilakukan adalah orthogonal, orthogonal, yaitu anta r a tulang dan pesawat harus membnetuk membnetuk sudut sudut 90 derajat. derajat. Danter Danter masuk masuk sendi sendi pergelan pergelangan gan tangan tangan dan siku juga juga harus ikut ikut te rf oto. Diam Diambil bil baik baik posis posisii anteri anterior or poste posterio riorr dan dan late ra l sert a tidak tidak lupa lupa tang tangan an yang yang sehat sehat juga diambil fotonya. Prins Prinsipnya ipnya adalah aturan dua ( rule of two ).[2,3,8]
14
Yang didapatkan adalah fraktur ulna yang nyata, tetapi dislokasi dari caput radialis mugkin tidak jelas atau terlewatkan. Untuk menilai sendi radiocapitellar, garis parallel ditarik sesuai aksis tulang radius. Garis ini harus menuju ke salah satu titik pada sendi siku. [2,3,8]
PENATALAKSANAAN 1. MEDIKAMENTOSA
Tatalaksana nyeri dilakukan sedini mungkin. Apabila terjadi fraktur terbuka, status imunisasi tetanus pasien harus ditentukan dan harus segera diberikan antibiotik intravena. Luka terbuka harus diirigasi dengan larutan saline steril dan ditutup dengan kasa yang steril dan lembab. Caput radius harus direduksi di ruangan gawat darurat apabila memungkinkan. Pada pasien pediatrik pediatrik harus dilakukan dilakukan segera operasi reduksi reduksi tertutup dan pemasangan pemasangan splint. Reduksi tertutup pada anak-anak lebih mudah apabila dilakukan dibawah anestesi umum atau pengaruh pengaruh sedatif. Ketamin 1-2 mg/kg IV atau 3-4 mg/kg IM merupakan merupakan sedatif pilihan. Foto Roentgen diperlukan untuk melihat anatomi dari reduksi fraktur dan hubungan antara sendi radiohumeroulnar. Posisi siku pada saat immobile tergantung dari garis fraktur.[1.3.7.8] Perawatan nonoperatif berhasil pada kebanyakan fraktur Monteggia pada anak-anak karena[1.3.7.8] : 1) Sebagian Sebagian besar fraktur merupak merupakan an fraktur fraktur yang stabil 2) Waktu Waktu yang dibutuhka dibutuhkan n oleh oleh tulang tulang dan ligamen ligamen untuk untuk pulih dari kecede kecederaan raan lebih singkat 3) Anak-anak Anak-anak jarang mengalami mengalami kesukaran kesukaran pergerakan pergerakan akibat kekakuan, kekakuan, meskipun meskipun adanya immobilisasi dari fraktur selama masa pemulihan awal antara 3-6 minggu 4) Adanya Adanya potensi remodeling remodeling dari dari sisa deformitas deformitas angular ringan ringan (< 10o)
2. TERAPI OPERASI
Penatalaksanaan awal yang dilakukan adalah mereduksi dislokasi caput radialis dan pemasangan pemasangan splint pada pada fraktur. fraktur. Jika tidak, konsulta konsultasi si ke ahli bedah ortopedik ortopedik dilakuka dilakukan n segera untuk untuk melaku melakukan kan reduks reduksii caput caput radius. radius. Reduksi Reduksi ulna ulna dilakuk dilakukan an terlebih terlebih dahulu dahulu sebelum sebelum dilakukan dilakukan reduksi caput radius. radius. Jika terdapat fraktur terbuka, terbuka, operasi dilakukan dilakukan secara elektif.
15
Pada Pada dewasa, dewasa, biasany biasanyaa harus harus dilakuk dilakukan an tindaka tindakan n operasi operasi.. Sedang Sedangkan kan pada pada anak anak dilakuk dilakukan an secara reduksi tertutup.[1,6,7,8] Pada Pada anak anak yang yang dila dilaku kuka kan n adal adalah ah redu reduks ksii ter tut up dari dari ulna ulna.. Jika Jika capu caputt radi radius us masi masih h belu belum m bisa bisa
dire diredu duks ksii deng dengan an memp memper erba baik ikii
ulna ulna,,
redu reduks ksii
ulna ulna
lanj lanjut utan an bisa isa
dilakukan dilakukan dengan dengan supinasi supinasi forearm dan teka te ka nan langsung langsung pada pada cap c ap ut radius biasanya biasanya berhasil. berhasil. Ketika caput radius secara anatomis anatomis tidak bisa direduksi, direduksi, memanipulasi memanipulasi send sendi dan kapsulnya kapsulnya dengan memperbaiki ligamentum anular bisa dilakukan. [1,6,7,8] Pada orang dewasa operasi sangat sangat direkomendasikan. direkomendasikan. Reduksi Reduksi terbuka diser ta i dengan dengan komp kompre resi si
meng menggu guna naka kan n plat platee pada pada
ulna ulna
seca secara ra
umum umum dan dan
diik diikut utii
deng dengan an
redu reduks ksii
secara tidak langsung pada tulang radius. Jika reduksi secara langsung tidak bisa tercapai maka reduksi reduksi terbuka terbuka juga harus dilak uka uk a n. Jika caput caput radius radius te ta p tidak stabil pertahankan pertahankan selama kurang
lebih
6
minggu
dalam posisi
supinasi.
Jika
caput
radius
stabil setelah reduksi reduksi baik terbuka terbuka ataupun ataupun tertutup, tertutup, lakukan lakukan gerakan aktif dengan dengan hinged elbow orthosis menjaga forearm dalam posisi supinasi. supinasi. Lindungi indungi lengan sampai sembuh semb uh . Jika Ji ka anterior disl dislokasi okasi dan reduksi tertutupnya tertu tupnya tidak stabil.[1,6,7,8]
a) Preo reoperatif atif Pasien dengan fraktur-dislokasi lengan bawah harus distabilisasi jika terdapatnya cedera yang lebih berat. Obat anti nyeri harus diberikan pada masa peri opeatif, dan lengan yang cedera harus dipasang splint panjang untuk menurunkan kemungkinan cedera lanjut dan nyeri. [1,2,3]
b) Intraoperatif Intraoperatif Setelah Setelah pember pemberian ian analges analgesik ik dan sedasi sedasi adekua adekuat, t, reduks reduksii tertutu tertutup p dari caput caput radius radius dapat dapat dilakuk dilakukan an dengan dengan traksi distal distal dan tekanan tekanan langsung langsung keatas keatas caput caput radius. radius. Ini dapat dapat dila dilaku kuka kan n di inst instal alas asii gawa gawatt daru darura ratt atau atau di kama kamarr oper operas asi. i. Tehn Tehnik ik terb terbuk ukaa haru haruss dipertimbangkan jika fraktur ulna tidak dapat direduksi atau disertai fraktur radius. [1,2,3] Setelah stabilisasi stabilisasi ulna, stabilitas dari caput caput radius dinilai menggu menggunakan nakan floroskopi floroskopi intraoperasi. Foto rontgen harus diambil, dan splint posterior dipasang dengan immobilisasi siku dalam keadaan fleksi 90o dan posisi supinasi untuk cedera tipe I, III, IV. Tipe II sebaiknya dipasang splint dengan cara yang sama tetapi dengan siku fleksi 70 o untuk mencegah subluksasi 16
caput radius. Jika caput radius tidak dapat direduksi, harus diperiksa kembali reduksi dan posisi ulna. Jika caput radius tidak stabil setelah fiksasi ulna, siku harus dipasang splint dengan posisi supinasi.[1,2,3] c) Postost-op oper erat atif if Follow up dilakukan untuk memeriksa keadaan luka dan membuka jahitan tergantung dari cedera jaringa jaringan n lunak lunak dan perawa perawatan tan operasi. operasi. Jika dilakukan dilakukan fiksasi fiksasi rigid rigid dan sendi radiocapitellar tetap stabil, pasien dirujuk untuk memulakan latihan range-of-motion (ROM) dibawah pengawasan ahli fisioterapi.[1,2,3] Pasien Pasien dengan dengan kecede kecederaan raan yang yang stabil stabil dapat dapat dipasan dipasangka gkan n braces ROM selama 6-8 minggu. minggu. Pada pasien dengan dengan cedera yang tidak stabil harus tetap dipasang cast immobilization sehingga stabilitas dicapai setelah 4-6 minggu.[1,2,3] KOMPLIKASI
Antara komplikasi yang dapat terjadi adalah infeksi, perdarahan, malunion, nonunion, cedera saraf, redislokasi caput radius, synostosis radioulnar dan nyeri kronik. Komplikasi ini dapat dikurangi dengan diagnosa dini, reduksi adekuat, fiksasi yang stabil dan perawatan pasca operasi yang sesuai.[3,7,8] Kebanyakan cedera saraf adalah neurapraxias, dan pengembalian fungsi terjadi antara 1-6 bulan. Jika fungsi tidak membaik dalam 2-3 bulan, operasi eksplorasi harus dilakukan. Jika cedera cedera saraf saraf terjadi terjadi akibat akibat reduks reduksii atau terapi terapi operatif operatif,, terapi terapi segera segera harus harus dilaksan dilaksanaka akan. n. Disfung Disfungsi si saraf saraf yang yang komplit komplit atau berkep berkepanja anjanga ngan n memerlu memerlukan kan terapi terapi splint splint segera segera dan mungkin memerlukan transfer tendon. [3,7,8] Jika terjadi terjadi dislok dislokasi asi caput caput radius radius setelah setelah tindakan tindakan operasi, operasi, harus harus dicurig dicurigai ai adanya adanya reduksi ulnar yang kurang sempurna. Jika dislokai caput radius terdeteksi setelah 6 minggu pasca operasi, operasi, eksisi eksisi caput radius harus harus dilakukan. dilakukan.[3,7,8] Komplikasi nonunion atau malunion harus dicurigai pada bone grafting .[3,7,8] Nyeri kronik dapat disebabkan disebabkan oleh reduksi yang tidak sempurna. sempurna. Jika penyebab penyebab mekanik telah disingkirkan, nyeri dapat dikonsulkan ke ahli penanganan nyeri. [3,7,8]
17
PROGNOSIS
Pada Pada tahun tahun 1991, 1991, Anderso Anderson n dan Meyer Meyer mengg menggunak unakan an criteria criteria untuk untuk mengev mengevalua aluasi si fraktur lengan bawah dan prognosisnya : •
Excellent - Union with less than 10° loss of elbow and wrist flexion/extension
and less than 25% loss of forearm rotation •
Satisfactory - Union with less than 20° loss of elbow and wrist flexion/extension
and less than 50% loss of forearm rotation •
Unsa Unsati tisf sfac acto tory ry - Unio Union n with with grea greate terr than than 30° 30° loss loss of elbo elbow w and and wris wrist t
flexion/extension flexion/extension and greater greater than than 50% loss of forearm rotation •
Failure - Malunion, Malunion, nonun nonunion, ion, or or chronic chronic osteomyelitis osteomyelitis
Nyeri, disfungsi disfungsi saraf dan deformitas deformitas kosmetis kosmetis merupakan merupakan antara faktor yang harus dipertimbangkan untuk menilai hasil dari pengobatan dislokasi fraktur Monteggia. Cedera tipe II yang berhubungan dengan dislokasi ulnohumeral menyebabkan disabilitas yang lebih besar berbanding berbanding tanpa tanpa dislokasi dislokasi tersebut. tersebut. DAFTAR PUSTAKA
1.
Guitto Guitton n TG, TG, Ring Ring D, Kloen Kloen P. LongLong-term term evaluat evaluation ion of surgic surgically ally treated treated anterio anterior r mont monteg eggi giaa
frac fractu ture ress
in skel skelet etal ally ly matu mature re pati patien ents ts.. J
Hand Surg Am. Am.
Nov
2009;34(9):1618-24. [Medline] [Medline].. 2.
Nakamura Nakamura K, Hirachi K, Uchiyama S, Takahara M, Minami A, Imaeda T, et al. Longterm clinical and radiographic outcomes after open reduction for missed Monteggia fracture fracture-disl -disloca ocation tionss in childre children. n. J J Bone Joint Surg Am. Am. Jun 2009; 2009;91( 91(6):1 6):1394 394-404. [Medline] [Medline]..
3.
Ruche Ruchelsm lsman an DE, DE, Pasqu Pasqual alett etto o M, Price Price AE, AE, Gros Grossma sman n JA. JA. Persi Persiste stent nt poste posterio rior r interosseous nerve palsy associated with a chronic type I monteggia fracture-dislocation in a child: a case report and review of the literature. Hand literature. Hand (N Y). Y). Jun 2009;4(2):16772. [Medline] [Medline]..
18
4.
Tan JW, Mu MZ, Liao GJ, Li JM. Pathology of the annular ligament in paediatric Monteggia fractures. Injury. Injury. Apr 2008;39(4):451-5. [Medline]
5.
De Jong, Wim. Buku Wim. Buku Ajar Ajar Ilmu Bedah. Bedah. Edisi II. 2005. Jakarta: EGC
6.
Apley A, Graham & Solomon, Louis. BukuAjar BukuAjar Ortopedi Ortopedi & Fraktur Fraktur Sistem Apley Apley Edisi VII. 1995. Jakarta: Widya Medika.
7.
Mansjoer, Arief, ed. Kapita ed. Kapita Selekta Kedoktera Kedokteran n. 2000. Jakarta: Media Aesculapius
19