CUTANEUS LARVA MIGRANS
Annisa Nanda Putri, S.Ked Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang
PENDAHULUAN
Infeksi Infeksi aing adala! "enyebab utama morbiditas morbiditas dan mortalita mortalitas, s, terutama terutama di negara tro"is tro"is dan berkem berkemban bang g se"ert se"ertii Ameri Amerika ka Serika Serikatt bagian bagian tenggar tenggara, a, Afrik Afrika, a, Ameri Amerika ka #enga!, enga!, Amerika Amerika Selatan, Selatan, Asia #enggara #enggara dan di Indonesia Indonesia "un banyak dijum"ai. dijum"ai. Sebagian Sebagian besar infeksi aing aing terjad terjadii di negara negara berkem berkemban bang g berikl beriklim im tro"is tro"is atau atau subtro subtro"is "is,, yang yang meru"a meru"akan kan suatu suatu kondisi lingkungan yang kondusif bagi siklus !idu" aing. Selain itu, ke"adatan "enduduk yang tinggi, tinggi, kemiskinan kemiskinan,, dan sanitasi yang buruk banyak buruk banyak ditemukan di daera!$daera! yang lebi! memuda!kan "enularan "enyakit ini.%,& Infeksi aing seara garis besar da"at di bagi menjadi ' golongan besar, yakni nematodes ()uman nematodes, animal namatodes*, trematodes, dan estodes. +asing$masing golongan ini memiliki siklus !idu" yang berbeda$beda.' Cutaneous larva migrans (-+* adala! dermatosis aing yang "aling umum ditemukan. Cutaneous larva migrans atau disebut juga dengan creeping eruption eruption meru"akan kelainan kulit yang yang meru"ak meru"akan an "erada "eradanga ngan n kulit kulit yang yang disebab disebabkan kan ole! ole! "enetr "enetrasi asi dan migras migrasii larva larva aing aing tamb tamban ang g ke e"ide e"iderm rmis is yang yang bera berasa sall dari dari kui kuing ng dan dan anji anjing. ng. #erbany rbanyak ak dise diseba babka bkan n ole! ole! Ancylostoma braziliense, braziliense, Ancylostoma caninum, caninum, dan Ancylostoma dan Ancylostoma ceylanicum.&, Kom"e om"ettens ensi dokt dokter er umum umum untu untuk k -+ -+ adal adala! a! , dokt dokter er umum umum !aru !aruss mam mam"u mendiagnosis dan menatalaksana kasus -+. /eferat ini dibuat untuk menamba! informasi dan wawa wawasa san n meng mengen enai ai cree creepi ping ng erup erupti tion on agar agar da"at da"at menegak menegakkan kan diagnos diagnosis is seara seara te"at te"at dan memberikan tera"i yang te"at. 0alam referat ini akan diba!as mengenai e"idemiologi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, dan "rognosis creeping eruption.
1
2
PEMBAHASAN
Definisi
Cutaneous larva migrans (-+* atau disebut juga dengan creeping eruption meru"akan kelainan kulit yang meru"akan "eradangan kulit yang disebabkan ole! "enetrasi dan migrasi larva aing tambang ke e"idermis yang berasal dari kuing dan anjing, terbanyak disebabkan ole! Ancylostoma braziliense, Ancylostoma caninum, dan Ancylostoma ceylanicum. Creeping eruption seara klinis diartikan sebagai lesi yang linear atau ser"iginius, sedikit menimbul, dan kemera!an yang bermigrasi dalam "ola yang tidak teratur . &,
Epidemiologi
-+ adala! "enyakit infeksi "arasit yang banyak ditemukan "ada daera! tro"is atau subtro"is yang !angat dan lembab terutama Amerika Serikat bagian tenggara, Afrika, Amerika #enga!, Amerika Selatan, Asia #enggara dan daera! tro"is lainnya. -+ endemik di masyarakat kurang mam"u di negara berkembang se"erti 1ra2il, India, dan )india 1arat. & +ayoritas kasus di AS terjadi di se"anjang "antai tenggara dan disebabkan ole! "enetrasi larva aing tambang Anylostoma bra2iliense akibat kontak langsung dengan "asir atau tana! yang tela! terkontaminasi ole! kotoran anjing dan kuing. & #elur aing tambang disim"an di "asir dan tana! yang !angat, serta "ada daera! yang tedu!, kemudian menetas menjadi larva yang da"at menembus kulit manusia. Pekerjaan dan aktivitas yang berisiko adala! aktivitas yang bersentu!an langsung dengan "asir atau tana! yang terkontaminasi dengan kotoran !ewan, se"erti aktivitas bermain di "asir, berjalan tan"a alas kaki dan duduk di "antai. Sedangkan "ekerjaan yang berisiko adala! tukang kebun, tukang "i"a, "etani, tukang listrik, dan tukang kayu.%
Etiologi
Penyebab utama -+ adala! larva aing tambang yang berasal dari kuing dan anjing ( Ancylostoma
braziliense,
Ancylostoma
caninum,
dan Ancylostoma
eylanium,
dan
Strongyloides*. Penyebab lain yang juga memungkinkan yaitu larva dari serangga se"erti Hypoderma dan Gasterophilus.'
3
0i Asia #imur umumnya disebabkan ole! gnatostoma babi dan kuing. Pada bebera"a kasus ditemukan Enchinococcus, Strongyloides sterconalis, Dermatobia maxiales, dan ucilia caesar. Selain itu da"at "ula disebabkan ole! larva dari bebera"a jenis lalat, misalnya Castrophilus !the horse bot "ly# dan cattle "ly.' 0i e"idermis, larva Ancylostoma brazilense akan bermigrasi dan menyebabkan -+ selama bebera"a minggu sebelum larva tersebut mati. 0i sisi lain, larva Ancylostoma caninum dan Ancylostoma ceylanicum da"at melakukan "enetrasi yang lebi! dalam dan menimbulkan gejala klinis yang lain se"erti enteritis eosinofilik.% Ancylostoma braziliense mem"unyai dua "asang gigi yang tidak sama besarnya, aing jantan "anjangnya ,3$4,' mm dan aing betina 4,%$5, mm dan Ancylostoma caninum mem"unyai tiga "asang gigi, aing jantan "anjangnya kira$kira %6 mm dan aing betina kira$ kira % mm, aing betina dewasa meletakkan rata$rata %4.666 telur setia" !arinya.% Pada bebera"a kasus ditemukan Echinococcus, Strongyloides sterconalis, Dermatobia maxiales, dan ucilia caesar. Selain itu da"at "ula disebabkan ole! larva dari bebera"a jenis lalat, misalnya Castrophilus !the horse bot "ly# dan catle "ly. 1iasanya larva ini meru"akan stadium ketiga siklus !idu"nya. Nematoda !idu" "ada !os"es, ovum terda"at "ada kotoran binatang dan karena kelembaban beruba! menjadi larva yang mam"u mengadakan "enetrasi ke kulit. -arva ini tinggal di kulit berjalan tan"a tujuan se"anjang dermoe"idermal, setela! bebera"a jam atau !ari akan timbul gejala di kulit.%,',4
Penyebab yang umum7 $. Ancylostoma braziliense %. Ancylostoma caninum &. 'ncinaria phlebotonum
Penyebab yang jarang7 $. %. &. ). *. .
Ancylostoma ceylonicum Ancylostoma tubae"orme (ecator amricanus Strongyloides papillosus Strongyloides +esteri Ancylostoma duondenale&
Manifestasi Klinis
4
+asa inkubasi 7%$4 !ari dari waktu ter"a"ar sam"ai timbulnya gejala. 8ejala kulit beru"a "ruritus lokal dimulai dalam bebera"a jam setela! "enetrasi larva dan timbul "a"ul. Adanya lesi "a"ul yang eritematosa menunjukkan ba!wa larva tersebut tela! berada di kulit selama bebera"a jam atau !ari. -esi kulit -+ kemudian menjadi lesi yang k!as beru"a lesi yang ser"iginous, ti"is, linier, meninggi, dan terda"at lesi se"erti terowongan (burro+* dengan lebar lesi &$' mm yang mengandung airan serosa (gambar %*. +unul bebera"a atau lesi yang lebi! dari satu tergantung "ada jumla! "enetrasi larva.,%
8ambar %. Creeping eruption "ada kaki% +igrasi larva dimulai !ari setela! inokulasi, dan membentuk saluran. aing bisa teta" meneta" selama bebera"a !ari atau ba!kan bebera"a bulan sebelum mulai bermigrasi. -arva akan bermigrasi & milimeter "er !ari. -arva tidak da"at menembus membran basalis se!ingga !anya terbatas "ada e"idermis antara stratum germinativum dan stratum orneum dan menyebabkan reaksi inflamasi eosinofil. Kebanyakan larva tidak da"at bermigrasi lebi! jau! atau menginvasi jaringan lebi! dalam, dan mati setela! bebera"a !ari atau bulan.,3 -esi biasanya terda"at "ada area terbuka dan sering ter"a"ar se"erti ekstremitas distal bagian bawa!, bokong, alat kelamin, tangan juga di bagian tubu! di mana saja yang sering berkontak dengan tem"at larva berada. #erkadang terda"at manifestasi "urulen akibat infeksi sekunder beru"a erosi dan eksoriasi akibat garukan. 9ika tidak diobati, larva biasanya mati dalam &$5 minggu, dan terjadi resolusi lesi. :osinofilia bisa terjadi.,% arva currens !Cutaneous Strongyloidiasis# meru"akan bentuk k!usus dari larva migrans. -esi beru"a "a"ul, urtika, "a"ulovesikel di lokasi "enetrasi larva (gambar &*, biasanya
5
terjadi "ruritus yang !ebat, "ada kulit di sekitar anus, bokong, "a!a, "unggung, ba!u, dan "erut. Pruritus dan eru"si akan !ilang ketika larva masuki "embulu! dara! dan bermigrasi ke mukosa usus.%,;
8ambar &. arva Currens. +ulti"el, "ruritus, ser"iginous, inflamasi area "enetrasi S. steroralis "ada regio gluteal.% #emuan sistemik beru"a -isceral arva igrans (<-+*. <-+ tidak ber!ubungan dengan -+. #erjadi "ada anak yang menelan telur aing gelang yang berasal dari anjing atau kuing. -arva menyebar ke organ viseral se!ingga menyebabkan kejang, miokarditis, ensefalitis, dan kelainan mata. 0itandai dengan !i"ereosinofilia, !e"atomegali, dan "neumonitis (sindrom -oeffler*. 1iasanya ber!ubungan dengan urtikaria.% #idak terlalu sering namun dila"orkan adanya folikulitis aing tambang, terdiri dari &6$ %66 "a"ul dan "ustul folikel eosinofilik terbatas "ada area k!usus di tubu!, biasanya bokong. Pasien dengan folikulitis biasanya terda"at creeping eruption juga. -esi "a"ul tan"a C !papular larva migrans# jarang munul. #anda kutaneus lainnya berkaitan dengan migrasi subkutan dari larva aing kadang$kadang digambarkan, se"erti urtikaria dan "anikulitis. 8atal da"at menjadi sangat menyakitkan dan jika tergores memungkinkan terjadi sekunder, gatal akan ber!enti setela! "arasit mati.%
infeksi bakteri
6
Patogenesis
aing tambang dewasa !idu" di usus anjing dan kuing. #elur keluar bersama tinja "ada kondisi yang menguntungkan (lembab, !angat, dan tem"at yang tedu!*. Setela! itu, larva menetas dalam %$& !ari. -arva rabditiform tumbu! di tinja dan=atau tana!, dan menjadi larva filariform (larva stadium tiga* yang infektif setela! ; sam"ai %6 !ari. -arva infektif ini da"at berta!an selama ' sam"ai minggu di kondisi lingkungan yang sesuai. Pada kontak dengan "ejamu !ewan (anjing dan kuing*, larva menembus kulit dan dibawa melalui "embulu! dara! menuju jantung dan "aru$"aru. -arva kemudian menembus alveoli, naik ke bronkiolus menuju ke faring dan tertelan. -arva mena"ai usus keil, kemudian tinggal dan tumbu! menjadi dewasa. aing dewasa !idu" dalam lumen usus keil dan menem"el di dinding usus. 1ebera"a larva ditemukan di jaringan dan menjadi sumber infeksi bagi anak anjing melalui transmammar y atau trans"lasenta. +anusia juga da"at terinfeksi dengan ara larva filariform menembus kulit. Pada sebagian besar s"esies, larva tidak da"at berkembang lebi! lanjut di tubu! manusia dan bermigrasi tan"a tujuan di e"idermis. 1ebera"a larva da"at berta!an "ada jaringan yang lebi! dalam setela! bermigrasi di kulit.',4
7
8ambar '. Siklus !idu" larva'
+anusia yang berjalan tan"a alas kaki terinfeksi seara tidak sengaja ole! larva dimana larva menggunakan en2im "rotease untuk menembus melalui folikel, fisura atau kulit intak. Setela! "enetrasi stratum korneum, larva mele"as kutikelnya. 1iasanya migrasi dimulai dalam waktu bebera"a !ari. -arva stadium tiga menembus kulit manusia dan bermigrasi bebera"a sentimeter "er!ari, biasanya antara stratum germinativum dan stratum korneum. -arva ini tinggal di kulit berjalan$jalan tan"a tujuan se"anjang dermoe"idermal. )al ini menginduksi reaksi inflamasi eosinofilik setem"at. Setela! bebera"a jam atau !ari akan timbul gejala di kulit. -arva bermigrasi "ada e"idermis te"at di atas membran basalis dan jarang menembus ke dermis. +anusia meru"akan !os"es aksidental dan larva tidak mem"unyai en2im kolagenase yang uku" untuk "enetrasi membran basalis sam"ai ke dermis. Se!ingga "enyakit ini meneta" di kulit saja. :n2im "roteolitik yang disekresi larva menyebabkan inflamasi se!ingga terjadi rasa gatal dan "rogresi lesi. +eski"un larva tidak bisa mena"ai intestinum untuk melengka"i siklus !idu", larva sering kali migrasi ke "aru$"aru se!ingga terjadi infiltrate "ada "aru. Pada "asien dengan keterlibatan "aru$"aru dida"atkan larva dan eosinofil "ada s"utumnya. Kebanyakan larva tidak mam"u menembus lebi! dalam dan mati setela! bebera"a !ari sam"ai bebera"a bulan.&,%,; Penularan terjadi karena individu berkontak dengan tana! lembab yang tela! terkontaminasi kotoran anjing, kuing atau sa"i yang tela! mengandung larva aing tersebut. -arva mengadakan "enetrasi kekulit manusia dan memulai migrasinya "ada e"idermis bagian bawa!. -arva ini tidak da"at mengadakan "enetrasi ke dermis manusia, maka tidak da"at terjadi siklus !idu" yang normal. +anusia meru"akan !os"es yang tidak te"at bagi larva tersebut, se!ingga larva ak!irnya akan mati. Penetrasi aing tambang tergantung "ada sekresi dari 2at bioakif se"erti en2im "roteolitik, !yaluronidase, dan sekresi$sekresi "rotein litik. Kulit manusia meru"akan "eng!alang yang kuat ter!ada" "atogen invasif, termasuk aing tambang. -arva aing tambang mensekresi bebera"a "rotease yang dile"askan ketika larva aktif, diangga" menerna molekul$molekul besar dan jaringan kulit. 0iantaranya, Ancylostoma caninum astacin/ li0e zinc/metalloprotease !Ac/12/$# tela! ditemukan sebagai "roduk sekret dari larva aing tambang. Selain "rotease lava aing tambang juga mem"roduksi !yaluronidase yang mem"unyai kemam"uan untuk meng!anurkan kom"onen$kom"onen dari matriks ekstraseluler.
8
Kombinasi dari dua an2im "enerna ini diduga ber"eran dalam "enetrasi aing tambang "ada kulit manusia. -arva aing tambang memasuki kulit manusia melewati folikel rambut dan kelenjar sebaseous. -arva tersebut memulai migrasi dalam kulit setela! !ari "enetrasi dan lebi! aktif "ada malam !ari.4
Diagnosis
0iagnosis -+ biasanya ditegakkan seara klinis. +eski"un diagnosis biasanya dibuat seara klinis, berdasarkan karakteristik lesi beru"a adanya bintik mera! menonjol yang gatal kemudian menjadi memanjang dan berkelok membentuk alur di bawa! kulit dan adanya riwayat "ajanan
(misalnya berjalan tan"a alas kaki*, bio"si kadang$kadang
dilakukan untuk
mengidentifikasi larva dalam e"idermis. 0idalam dermis, terda"at infiltrat inflamasi yang terdiri dari limfosit, !istiosit dan eosinofil. #erkadang, eosinofil terda"at dalam e"idermis dan dalam folliles rambut.%,& Karena larva jarang menembus kulit yang lebi! dalam, manifestasi sistemik se"erti migratory pulmonary in"iltrates dan eosinofilia "erifer (sindrom -oeffler* jarang terjadi. #emuan sistemik yang umum adala! eosinofilia sedang dara! "erifer. Karena "ruritus !ebat dan "roses "enggarukan, bisa terjadi infeksi bakteri yang da"at mem"ersulit gambaran klinis.& Pemeriksaan "enunjang yang da"at dilakukan adala! dengan "emeriksaan laboratorim dan bio"si. Pada "emeriksaan !ematologi dida"atkan eosinofilia "erifer. Selain itu, "ada "emeriksaan dermato"atologi akan terli!at bagian dari "arasit yang da"at dili!at "ada s"esimen bio"si dari lesi.% Folikulitis juga da"at didiagnosis seara klinis> jika tidak, bio"si kulit mungkin di"erlukan. #emuan !isto"atologi da"at beru"a larva yang ter"erangka" dalam saluran folikel, stratum orneum, atau dermis, bersama$sama dengan infiltrat inflamasi. Kerokan kulit "ada "asien dengan follikulitis da"at mengungka"kan larva !idu" dan mati ketika di"eriksa dengan mikrosko" a!aya dengan minyak mineral. ;
Diagnosis Banding
0iagnosis banding untuk lesi yang ati"ikal termasuk dermatitis kontak, im"etigo, tinea, skabies, dan infeksi nematoda lainnya (misalnya strongyloidiasis*.&
9
0engan meli!at adanya terowongan !arus dibedakan dengan skabies, "ada skabies terowongan yang terbentuk tidak akan se"anjang se"erti "ada "enyakit ini. 1ila meli!at bentuk yang "olisiklik sering dikaaukan dengan dermatofitosis. Pada "ermulaan lesi beru"a "a"ul, karena itu sering diduga insects bite. 1ila invasi larva yang multi"el timbul serentak, "a"ul lesi dini sering menyeru"ai !er"es 2ooster stadium "ermulaan.& 1. Scabies
Skabies adala! "enyakit kulit yang disebabkan ole! tungau Saro"tes sabiei var. !omini, famili Saro"tidae, dan kelas Ara!nida. Skabies dikarakteristikkan dengan lesi "a"ular "ruritus, eksoriasi, dan terowongan !burro+s#. #em"at "redileksi termasuk sela$sela jari, "ergelangan tangan, aksila, areola, umbilikus, "erut bagian bawa!, genital dan bokong. #erowongan munul sedikit lebi! tinggi, keabu$abuan, garis berliku$liku di kulit.
8ambar .
Sabies.&
Scabies memiliki gejala klinis se"erti pruritus nocturnal , adanya terowongan (kanalikuli* "ada tem"at$tem"at "redileksi yang berwarna "uti! atau keabu$abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata$rata "anjang % m, "ada ujung terowongan ditemukan "a"ul atau vesikel. +enemukan tungau, meru"akan !al yang "aling diagnostik. 0a"at ditemukan satu atau lebi! stadium !idu" tungau ini. Penyakit ini menyerang manusia seara berkelom"ok, misalnya dalam sebua! keluarga biasanya seluru! anggota keluarga terkena infeksi. 0engan meli!at adanya
10
terowongan !arus dibedakan dengan scabies. Pada scabies terowongan yang terbentuk tidak akan se"anjang se"erti "ada creeping eruption.
2. Hepes !oste
8ambar ;. )er"es 2oster %
1ila invasi larva yang multi"le timbul serentak "a"ul$"a"ul lesi dini sering menyeru"ai herpes zoster stadium "ermulaan. )er"es 2oster adala! "enyakit yang yang disebabkan infeksi virus varisela 2oster yang menyerang kulit dan mukosa. Infeksi ini meru"akan reaktivasi virus yang terjadi setela! reaksi "rimer. Kadang$kadang infeksi "rimer berlangsung subklinis. Frekuensi "ada "ria dan wanita sama, lebi! sering mengenai usia dewasa. ' 0aera! yang sering terkena adala! daera! torakal. #erda"at gejala "rodromal sistemik se"erti demam, "using, malaise. Sedangkan gejala lokal nyeri otot$tulang, gatal, "egal dan sebagainya. 0isam"ing gejala kulit beru"a "a"ul yang timbul serentak dijum"ai "embesaran kelenjar geta! bening regional. -okalisasi unilateral dan bersifat dermatomal sesuai tem"at "ersarafan.' ". #nsect bite
3nsect bite meru"akan kelainan kulit yang disebabkan ole! gigitan dari !ewan. Kelainan kulit disebabkan ole! masuknya 2at farmakologis aktif dan sensitasi antigen dari !ewan tersebut. 0alam bebera"a benit akan munul "a"ul "ersisten yang seringkali disertai central hemmoragic punctum. /eaksi bulosa sering terjadi "ada kaki anak$anak. Pada "ermulaan timbulnya creeping eruption akan ditemukan "a"ul yang menyeru"ai insect bite (8ambar 3*.%
11
8ambar 4. Inset bite.%
Penatala$sanaan
+eski"un "enyakit ini sembu! dengan sendirinya, manusia adala! !ost 4dead/end ?. Kebanyakan larva mati dan lesi sembu! dalam &$5 minggu dan jarang !ingga & ta!un. 0alam sebua! "enelitian, &;$''@ larva mati setia" minggu, sedangkan 5%@ dari lesi meng!ilang dalam minggu. 1ebera"a berta!an selama berbulan$bulan.;,' Nonmedikamentosa Penega!an dilakukan dengan meng!indari kontak kulit langsung dengan tana! yang teremar tinja, mem"roteksi diri se"erti memakai alas kaki dan mem"er!atikan kebersi!an dan meng!indari kontak yang terlalu banyak dengan !ewan$!ewan yang meru"akan karier aing tambang. Pasien diusa!akan tidak menggaruk lesi, uku" digosok lembut karena akan membuat lesi baru dan berisiko mengalami infeksi sekunder.% +edikamentosa #o"ikal
12
alau"un da"at sembu! dengan sendirinya setela! bebera"a bulan teta"i rasa gatal yang ditimbulkan sangat mengganggu dan meningkatkan resiko infeksi sekunder ole! bakteri yang di"iu karena garukan. #!iabenda2ol to"ikal dengan sus"ensi %6@ atau krim %;@ yang digunakan em"at kali se!ari, akan mengurangi "ruritus dalam ' !ari, dan membuat saluran !burro+# menjadi tidak aktif dalam % minggu. +etronida2ole to"ikal juga tela! dila"orkan efektif. Sistemik )asil "emakaian albenda2ole atau ivermetin tela! ber!asil diobservasi. 66 mg dosis oral tunggal Albenda2ole untuk anak B& ta!un dan dewasa meng!asilkan tingkat kesembu!an ;$ %66@, teta"i dosis 66$566 mg = !ari ("ada anak$anak, %6$%;mg=kg11 dengan maksimal 566mg = !ari* dianjurkan selama '$; !ari karena k!asiat yang lebi! konsisten (tingkat kesembu!an 56$ %66@*> dosis oral tunggal ivermetin %&mg ("ada anak$anak, dosis tunggal %;6mg=kg11* meng!asilkan tingkat kesembu!an 56$%66@.& #!iabenda2ole oral ternyata efektif. 0osisnya ;6 mg=kg11=!ari, se!ari & kali, diberikan berurut$turut selama & !ari. 0osis maksimum ' gram se!ari, jika belum sembu! da"at diulangi setela! bebera"a !ari.& Pili!an tera"i lain adala! cryotherapy yaitu dengan menggunakan C& sno+ !dry ice# dengan "enekanan selama ;D sam"ai %E, dua !ari berturut$turut. Penggunaan N& liuid juga diobakan. ara beku dengan menyem"rotkan kloretil se"anjang lesi. Karena larva biasanya tela! "inda! melebi!i lesi kulit yang terli!at dan lokasinya tidak da"at ditentukan, dan bila terlalu lama da"at merusak jaringan sekitarnya se!ingga kriotera"i tidak disarankan.3,&,%
Pognosis
Prognosis "enyakit ini biasanya baik dan meru"akan "enyakit sel"/limited , dimana larva akan mati dan lesi membaik dalam waktu $5 minggu jarang !ingga & ta!un. 0alam sebua! "enelitian, &;$''@ larva mati setia" minggu, sedangkan 5%@ dari lesi meng!ilang dalam minggu. 1ebera"a berta!an selama berbulan$bulan. 0engan "engobatan "rogresi lesi dan rasa gatal akan !ilang dalam waktu 5 jam.',;
KES#MPULAN
13
Cutaneous larva migrans (-+* atau disebut juga dengan creeping eruption meru"akan kelainan kulit yang meru"akan "eradangan kulit yang disebabkan ole! "enetrasi dan migrasi larva aing tambang ke e"idermis yang berasal dari kuing dan anjing, terbanyak disebabkan ole! Ancylostoma braziliense, Ancylostoma caninum, dan Ancylostoma ceylanicum. Creeping eruption seara klinis diartikan sebagai lesi yang linear atau ser"iginius, sedikit menimbul, dan kemera!an yang bermigrasi dalam "ola yang tidak teratur. 0iagnosis -+ da"at dilakukan !anya dengan meli!at gejala klinisnya beru"a karakteristik lesi yaitu adanya bintik mera! menonjol yang gatal kemudian menjadi memanjang dan berkelok membentuk alur di bawa! kulit dan adanya riwayat "ajanan (misalnya berjalan tan"a alas kaki*. Pengobatan to"ikal yang bisa diberikan adala! #!iabenda2ol to"ikal dengan sus"ensi %6@ atau krim %;@ yang digunakan em"at kali se!ari. Pengobatan sistemik da"at diberikan albenda2ole atau ivermetin. Albenda2ole 66 mg dosis oral tunggal diberikan "ada anak B& ta!un dan dewasa, "ada anak$anak, dosis %6$ %;mg=kg11, obat ini diberikan selama '$; !ari. Ivermetine, diberikan %&mg dosis oral tunggal "ada dewasa, "ada anak diberikan dosis tunggal %;6mg=kg11. #!iabenda2ole oral ternyata efektif untuk mengobati -+, dosisnya ;6 mg=kg11=!ari, se!ari & kali, diberikan berurut$turut selama & !ari, jika belum sembu! da"at diulangi setela! bebera"a !ari. Prognosis "enyakit ini biasanya baik dan meru"akan "enyakit sel"/limited , dimana larva akan mati dan lesi membaik dalam waktu $5 minggu jarang !ingga & ta!un. 0alam sebua! "enelitian, &;$''@ larva mati setia" minggu, sedangkan 5%@ dari lesi meng!ilang dalam minggu. 1ebera"a berta!an selama berbulan$bulan. 0engan "engobatan "rogresi lesi dan rasa gatal akan !ilang dalam waktu 5 jam.
%E&E%ENS# 1. olff, Klaus dan /i!ard Allen 9o!nson. &66G. 5itzpatric06s7 Color Atlas 8 Synopsis o" Clinical Dermatology. United States7 #!e +8raw$)ill om"anies.
2. 1olognia, 9ean - dkk (:d.*. &665. Dermatology. S"ain7 :lsevier In. ".%&35$%&5%. ". 1urns, #ony, dkk (:d.*. &66. 9oo06s 1extboo0 o" Dermatology. Italy7 1lakwell Publis!ing. '. 9ames, illiam 0, dkk. &6%%. Andre+s6 Disease o" the S0in7 Clinical Dermatology. !ina7 :lsevier In.
(. 8oldsmit!, -owell A., dkk (:d.*. &6%&. 5itzpatric06s7 Dermatology in General edicine, : th Edition. United States7 t!e +8raw$)ill om"anies, In. ".&'%;$&'%4.
14
). illiamson, Angela -, dkk. &664. H Ancylostoma caninum 12/$, an Astacin/i0e etalloprotease Secreted by 3n"ective Hoo0+orm arvae, 3s 3nvolved in 1issue igration D dalam Infetion and Immunity.
*. S!a!ner, -.A., /onald .). &6%%. 2ediatric Dermatology, ) th Edition. United States7 :lsevier In. ".%;&5$%;&G