Tugas PPG Modul 3 - Makalah Aplikasi Teori Belajar Dan PembelajaranFull description
teori belajarDeskripsi lengkap
teori belajar
edu
semoga bermanfaat
APLIKASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM PEMBELAJARAN I.
Pendahuluan
Keberhasilan proses belajar pembelajaran sangat ditentukan oleh pemahaman seorang pendidik terhadap teori belajar. belajar. Menurut Gage dan Berliner (1984) salah satu fungsi dari teori belajar adalah fungsi rekomendatif. rtin!a rtin!a teori belajar sebagai ilmu terapan" tidak han!a memberikan #a#asan konseptual tentang fenomena belajar$pembelajaran" tetapi dapat membantu memberikan rekomendasi untuk praktik pembelajaran. Meskipun rekomendasi tersebut berupa rambu$rambu umum dan tidak spesifik tertuju pada permasalahan !ang dihadapi pendidik tetapi saran dan pertimbangan rekomendatif !ang diajukan diharapkan tetap dapat dijadikan pedoman bagi pendidik untuk mengambil keputusan instruksionaln!a. %eori belajar beha&ioristik adalah salah satu teori belajar" teori ini berpandangan bah#a belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons ('no" *). tau dengan kata lain" belajar adalah perubahan !ang dialami peserta didik dalam hal kemampuann!a untuk bertingkah laku dengan +ara !ang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respons. ,leh karena itu teori belajar beha&ioristik sangat penting untuk dipahami oleh seorang pendidik. pendidik. -engan pengetahuan !ang dimiliki oleh seorang pendidik mengenai teori belajar beha&ioristik maka seorang pendidik dapat mengetahui bagaimana bagaimana peserta didik belajar" serta bentuk dan jenis belajar. belajar. -engan mengetahui +ara peserta didik belajar maka pendidik dapat memilih +ara !ang lebih efektif untuk membantu memberikan kemudahan" memper+epat" dan memperluas proses belajar peserta didik. -alam makalah ini akan dibahas tentang fungsi teori belajar" teori belajar beha&ioristik dan aplikasi teori belajar beha&ioristik sehingga dapat membantu pendidik dalam meren+anakan pembelajaran !ang tepat untuk peserta didikn!a. II.
Pembahasan
Fungs Te!" Bela#a" dalam P"!ses Pembela#a"an Te!" bela#a" memiliki beberapa fungsi dalam proses pembelajaran" antara lain
1. /ung /ungsi si pem pemah aham aman an.. . /ung /ungsi si pred predik ikti tif f 0. /ung /ungsi si ko kontro ntroll 4. /ung /ungsi si rekom rekomen enda dati tif f
%eori belajar berfungsi memberikan pemahaman mengenai sifat dan keterkaitan berbagai aspek dalam belajar dan pembelajaran. $Ta"b%ah& '(()* -alam hal ini teori belajar mengkaji tentang aspek perilaku manusia !ang terlibat dalam belajar dan pembelajaran" serta lingkungan !ang terkait. spek perilaku peserta didik terkait dengan pengamatan dan aktifitas psikis (intelegensi" berfikir"moti&asi)" ga!a belajar" individual differencies" dan pola perkembangan peserta didik. edangkan perilaku pendidik terkait dengan pengelolaan pembelajaran kelas" metode" pendekatan" dan model mengajar. edangkan aspek lingkungan terkait lingkungan sosial dan instrumental. /ungsi prediktif adalah fungsi memberikan prediksi$prediksi berkenaan saling terlibatn!a aspek$aspek dalam belajar$pembelajaran. %erjadin!a perubahan dalam satu aspek akan berpengaruh pada aspek lainn!a. Misaln!a" tingkat intelegensi dan moti&asi peserta didik dapat dipergunakan untuk memprediksikan prestasi belajar !ang akan di+apai. elanjutn!a" keadaan fisik dan kondisi psikologis anak dapat memprediksikan kemungkinan kesulitan !ang akan ditemui dalam proses belajarn!a. -engan demikian" pendidik dapat melakukan upa!a$upa!a pemberian bantuann!a. Fungs kontrol terkait dengan manipulasi !ang mungkin dibuat terhadap peserta didik untuk melihat perbedaan hasil pembelajaran. edangkan fungsi rekomendatif" ebagai ilmu terapan" teori belajar tidak han!a memberikan #a#asan konseptual terkait dengan fenomena belajar$ pembelajaran" tetapi men!ediakan sejumlah rekomendasi untuk praktik pembelajaran. Meskipun rekomendasi tersebut berupa rambu$rambu umum dan tidak se+ara akurat tertuju pada kasus per kasus masalah pembelajaran !ang dihadapi pendidik. 2amun saran dan pertimbangan rekomendatif !ang diajukan diharapkan tetap dapat dijadikan pedoman bagi pendidik untuk mengambil keputusan instruksionaln!a.
3ekomendasi dalam pengambilan keputusan itu dikaitkan dengan +!m,!nen ,embela#a"an . Mengenai hal ini" Gage Berliner menggolongkann!a menjadi lima hal utama" !aitu dalam menentukan dan mengorganisasikan tujuan pembelajaran5 memahami karakteristik peserta didik5 memahami bagaimana belajar itu terjadi dan upa!a membangkitkan moti&asi peserta didik5 memilih dan melaksanakan me-!de ,embela#a"an efektif5 dan melaksanakan penilaian !ang tepat.
Te!" Bela#a" Beha!"s-+
Menurut teori beha&ioristik" belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adann!a interaksi antara stimulus dan respon. ('no" *) -engan kata lain" belajar merupakan bentuk perubahan !ang dialami peserta didik dalam hal kemampuann!a untuk bertingkah laku dengan +ara !ang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. eseoran dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukan perubahan tingkah lakun!a. ebagai +ontoh" peserta didik belum dapat mempraktekkan +ara membuat larutan 2a,6 seperti !ang diajarkan oleh pendidikn!a #alaupun dia sudah berusaha men+oba membuat larutan dengan baik dan pendidikn!a pun sudah mengajarkan!a dengan tekun" namun jika anak tersebut belum dapat membuat larutan dengan benar" maka ia belum dianggap belajar. Karena ia belum dapat menunjukakn suatu perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
Menurut teori ini !ang terpenting adalah masukan atau input !ang berupa stimulus dan output !ang berupa respon. -alam +ontoh di atas" stimulus adalah apa saja !ang diberikan pendidik kepada peserta didik misaln!a langkah$langkah pembuatan larutan 2a,6" alat praktikum" dan demonstrasi pendidik" sedangkan respon adalah reaksi atau tanggapan peserta didik terhadap stimulus !ang diberikan oleh pendidik tersebut. Menurut teori beha&ioristik" apa saja !ang terjadi diantara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan kerena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. 7ang dapat diamati han!alah stimulus dan respon. ,leh sebab itu" apa saja !ang diberikan pendidik (stimulus)" dan apa saja !ang dihasilkan peserta didik (respon)" semuan!a harus dapat diamati dan diukur. %eori ini mengutamakan pengukuran" sebab pengukuran merupakan suatu hal !ang penting untuk melihat terjadi tidakn!a perubahan tingkah laku tersebut. /aktor lain !ang juga dianggap penting penting oleh aliran beha&ioriatik adalah faktor penguatan (reinforcement ). enguatan adalah apa saja !ang dapat memperkuat timbuln!a respon. Bila penguatan ditambahkan ( positive reinforcement ) maka respon akan semakin kuat. Begitu juga bila penguatan dikurangi (negative reinforcement ) responpun akan tetap dikuatkan. Misaln!a" bila peserta didik diberi tugas oleh pendidik" ketika tugasn!a ditambahkan maka ia akan semakin giat belajarn!a. Maka penambahan tugas tersebut merupakan penguatan positif ( positive reinforcement ) dalam belajar. Bila tugas$tugas dikurangi dan pengurangan ini justru meningkatkan aktifitas belajarn!a" maka pengurangan tugas merupakan penguatan negatif (negative reinforcement ) dalam belajar. adi penguatan merupakan suatu bentuk stimulus !ang penting diberikan (ditambahkan) atau dihilangkan (dikurangi) untuk memungkinkan terjadin!a respon.
P"ns,/,"ns, Te!" Bela#a" Beha!"s-+
-ahar (11)menjelaskan prinsip$prinsip teori belajar beha&ioristik" !aitu 1. Konsekuensi$Konsekuensi Konsekuensi$konsekuensi !ang men!enangkan :memperkuat; perilaku" sedangkan konsekuensi$konsekuensi !ang tidak men!enangkan :melemahkan perilaku. Konsekuensi$ konsekuensi !ang men!enangkan pada umumn!a disebut reinforser atau penguat" sedangkan konsekuensi$konsekuensi !ang tidak men!enangkan disebut hukuman. 1. Kesegeraan ( Immediacy) Konsekuensi rinsip kesegeraan konsekuensi ini penting artin!a dalam kelas. Khususn!a bagi murid$murid sekolah dasar" pujian !ang diberikan segera setelah anak itu melakukan suatu pekerjaan dengan baik" dapat menjadi suatu reinforser !ang lebih kuat daripada angka !ang diberikan kemudian. 1. 3.
1. %eori belajar Classical Conditioning %eori ini dihasilkan dari eksperimenn!a !ang berhasil membuat anjing per+obaann!a menjadi terkondisi untuk berliur #alau tanpa makanan. -ari eksperimen tersebut a&lo& menarik kesimpulan bah#a dalam diri anjing akan terjadi pengkondisian selektif berdasar atas penguatan selektif. njing dapat membedakan stimulus !ang disertai dengan penguatan dan stimulus !ang tidak disertai dengan penguatan. ( 3ifai +hmad dan %ri nni =atharina" 9) enekanan !ang diberikan a&lo& pada obser&asi dan pengukuran !ang teliti dan eksplorasin!a se+ara sistematis tentang berbagai aspek belajar menolong kemajuan studi ilmiah tentang belajar. kan tetapi han!a sedikit penemuan a&lo& !ang diterapkan pada belajar di sekolah. (-ahar" 11) 1.
%eori Operant Conditioning
%eori ini dikembangkan oleh Burr /ederi+ kinner. -ari hasil eksperimenn!a kinner berpandangan bah#a manusia sebagai mesin !ang bertindak se+ara teratur dan dapat diramalkan responn!a terhadap stimulus !ang datang dari luar. kinner mengadakan eksperimen terhadap tikus lapar dengan menggunakan kotak !ang didalamn!a terdapat pengungkit" pemampung makanan" lampu" lantai dengan grill !ang dialiri listrik (dikenal dengan nama Skinner box). ( 3ifai +hmad dan %ri nni =atharina" 9)Berdasarkan eksperimen tersebut dapat ditarik kesimpulan $ etiap respon !ang diikuti dengan penguatan (reward atau reinforcing stimuli) +enderung akan diulang kembali. $
eward atau reinforcing stimuli akan meningkatkan ke+epatan terjadin!a respon. 1.
%eori !odelling dan Observational "earning
%eori ini dapat pula dikenal dengan teori belajar sosial !ang menerima konsep$konsep belajar perilaku namun dengan penekanan pada efek$efek is!arat pada perilaku dan proses mental internal. Bandura mengembangkan 4 tahap melalui pengamatan atau modelling. $ tahap perhatian" indi&idu memperhatikan model !ang menarik" berhasil" atraktif dan populer. $ tahap retensi" bila pendidik telah mendapat perhatian dari peserta didik" pendidik memodelkan perilaku !ang akan ditiru oleh peserta didik dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekkann!a atau mengulangi model !ang telah ditampilkan. $
tahap reproduksi" peserta didik men+oba men!esuaikan diri dengan perilaku model.
$ tahap moti&asional" peserta didik akan menirukan model karena merasakan bah#a melakukan pekerjaan !ang baik akan meningkatkan kesempatan untuk memperoleh penguatan. %eori Bandura ini sangat mementingkan pengaturan diri ( self#regulation). -alam kegiatan belajar indi&idu mengamati perilakun!a sendiri" menilai perilakun!a sendiri dengan standar
!ang dibuat sendiri" dan memperkuat atau menghukum diri sendiri apabila berhasil ataupun gagal dalam berperilaku. 1.
%eori $oneksionisme
%eori ini dikembangkan oleh >d#ard ? %horndike. -alam eksperimenn!a %horndike menggunakan ku+ing dan dia menghitung #aktu !ang dibutuhkan ku+ing untuk dapat keluar dari kandang per+obaan ( pu%%le box). Menurut %horndike" dasar dari belajar adalah trial dan error . -ari eksperimenn!a %horndike mengemukakan 0 ma+am hukum belajar" !aitu 1. 6ukum kesiapan ( "aw of eadiness) gar proses belajar men+apai hasil !ang baik" maka perlu kesiapan dalam belajar. da 0 keadaan !ang menunjukkan berlakun!a hukum ini" !aitu $ pabila indi&idu memiliki kesiapan untuk bertindak atau berperilaku dan dapat melaksanakann!a" maka dia akan puas. $ pabila indi&idu memiliki kesiapan untuk bertindak atau berperilaku tapi tidak dapat melaksanakann!a" maka dia akan ke+e#a. $ pabila indi&idu tidak memiliki kesiapan untuk bertindak atau berperilaku dan dipaksa untuk melaksanakann!a" maka akan menimbulkan keadaan !ang tidak memuaskan. 1. 6ukum latihan ( "aw of &xercise) 6ubungan antara stimulus dan respon akan menjadi kuat apabila sering dilakukan latihan. +. 6ukum akibat ( "aw of &ffect ) pabila sesuatu memberikan hasil !ang men!enangkan atau memuaskan" maka hubungan antara stimulus dan respon akan menjadi semakin kuat. 1. %eori Belajar Menurut @atson Belajar menurut adalah proses interaksi antara stimulus dan respon" namun stimulus dan respon !ang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. adi #alaupun dia mengakui adan!a perubahan$perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar" namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal !ang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati. 1.
%eori Belajar Menurut =lark 6ull
-alam menjelaskan pengertian tentang belajar" pemikiran =lark 6ull dipengaruhi oleh teori e&olusi =harles -ar#in. Bagi 6ull" seperti haln!a teori e&olusi" semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. ,leh sebab itu 6ull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis ( drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia" sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan
biologis" #alaupun respon !ang akan mun+ul mungkin dapat ber#ujud ma+am$ma+am. enguatan tingkah laku juga masuk dalam teori ini" tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis (Bell Gredler" 1991). 1. %eori belajar Conditioning >d#in Guthrie men!atakan bah#a semua belajar dapat diterangkan dengan satu prinsip" !aitu prinsip asosiasi. Belajar merupakan suatu upa!a untuk menentukan hukum$hukum" bagaimana stimulus dan respon itu berasosiasi. Guthrie men!atakan bah#a respon dapat menimbulkan stimuli untuk respon berikutn!a. erilaku manusia merupakan deretan perilaku !ang terdiri atas unit$unit reaksi atau respon dari stimulus berikutn!a. Konsekuensi !ang men!enangkan pada umumn!a disebut sebagai penguat (reinforcement )" dan !ang tidak men!enangkan disebut sebagai hukuman ( punishment ). ( 3ifai +hmad dan %ri nni =atharina" 9) A,l+as Te!" Beha!"s-+ dalam Kega-an Pembela#a"an
liran psikologi belajar sangat besar kontribusin!a dalam perkembangan praktek pendidikan dan pembelajaran" dalam hal ini aliran beha&ioristik. liran ini menekankan pada terbentukn!a perilaku !ang tampak sebagai hasil belajar. %eori beha&ioristik dengan modal hubungan stimulus$responn!a" mendudukkan orang !ang belajar sebagai peserta didik !ang pasif. 3espons atau perilaku tertentu dapat dibentuk karena dikondisi dengan +ara tertentu dengan menggunakan metode drill atau pembiasaan semata. Mun+uln!a perilaku akan semakin kuat bila berikan penguatan (reinforcement)" dan akan menghilang bila dikenai hukuman ( funishment ). elaksanaan pembelajaran di lapangan" mulai dari pendidikan formal maupun non formal sering dijumpai perubahan perilaku melalui metode 'rill (pembiasaan). ebagai +ontoh di pendidikan %aman Kanak$Kanak" pendidik selalu mengajarkan berbagai ma+am pembiasaan seperti bersalaman dengan !ang lebih tua" mengu+apkan salam jika bertemu" dan mengajarkan peserta didik untuk menghafal doa$doa melalui pembiasaan dan pengulangan tiap hari. 6al$hal !ang harus diperhatikan dalam penerapan teori beha&ioristik antara lain tujuan pembelajaran" sifat materi pelajaran" karakteristik peserta didik" media dan fasilitas pembelajaran !ang tersedia. embelajaran akan berhasil dengan baik jika terjadi kesamaan dalam hal pemahaman antara pendidik dan peserta didik sehingga sehingga seorang pendidik sudah seharusn!a meran+ang langkah instruksional !ang tepat. -alam pembelajaran !ang berbasis beha&ioristik" peserta didik harus dihadapkan pada aturan$aturan !ang jelas dan ditetapkan lebih dahulu se+ara ketat. embiasaan dan disiplin menjadi sangat esensial dalam belajar" sehingga pembelajaran lebih ban!ak dikaitkan dengan penegakan disiplin. Kegagalan atau ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuan dikatagorikan sebagai kesalahan !ang perlu diukum" dan keberhasilan belajar atau kemampuan dikatagorikan sebagai bentuk perilaku !ang pantas diberi hadiah. -emikian juga ketaatan pada aturan dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar. eserta didik adalah objek !ang harus diperilakukan sesuai dengan aturan" sehingga kontrol belajar harus dipegang oleh sistem !ang berada di luar dari peserta didik.
Menurut teori beha&ioristik" tujuan pembelajaran ditekankan pada penambahan pengetahuan" sedang belajar sebagai akti&itas !ang menuntut peserta didik untuk mengungkapkan kembali pengetahuan !ang sudah dipelajari dalam bentuk laporan" kuis" atau tes. en!ajian isi atau materi pelajaran menekankan pada ketrampilan !ang terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian keseluruhan. embelajaran mengikuti urutan kurikulum se+ara ketat" sehingga akti&itas belajar lebih ban!ak didasarkan pada buku teksAbuku #ajib dengan penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi buku teksAbuku #ajib tersebut. embelajaran dan e&aluasi menekankan pada hasil belajar. >&aluasi menekankan pada respon pasif" ketrampilan se+ara terpisah" dan biasan!a menggunakan paper and pencil test . >&aluasi hasil belajar menuntut satu ja#aban benar. Maksudn!a" bila peserta menja#ab se+ara :benar; sesuai dengan keinginan pendidik" hal ini menunjukkan bah#a peserta didik telah men!elesaikan tugas belajarn!a. >&aluasi belajar dipandang sebagai bagian !ang terpisah dari kegiatan pembelajaran" dan biasan!a dilakukan setelah selesai kegiatan pembelajaran. %eori ini menekankan e&aluasi pada kemampuan peserta didik se+ara indi&idual. =ontohn!a -alam pelajaran bahasa inggris pada anak sekolah lanjutan pertama kelas kami sajikan potongan 3 untu kelas semester ganjil tandar Kompetensi
C. Memba+a
Memahami makna dalam teks tulis fungsional pendek sangat sederhana berkaitan dengan lingkungan terdekat. Kompetensi -asar
C.1 Memba+a n!aring bermakna kata" frase dan kalimat dengan lingkungan terdekat $ Mengidentifikasi kosa kata dan stru+ture !ang terkait dalam teks$ Memba+a kata" frasa dan kalimat dengan intonasi !ang benar $
Memba+a n!aring dengan baik dan benar
$
Menja#ab pertan!aan dari teks
1. %ujuan embelajaran ada akhir pembelajaran peserta didik dapat 1. Mengidentifikasi kosa kata dan structure !ang terkait dalam teks . Memba+a kata"frasa dan kalimat dengan intonasi !ang benar
0. Memba+a n!aring dengan baik dan benar 4. Menja#ab pertan!aan dari teks
. Materi embelajaran a. Kosa kata terkait dengan shopping list dan instru+tion D greengro+er
D &egetable
D keep
D #arning
D ri+e D entran+e
D sugar
D milk
D sale
D a+rros
b. Eerb phrase
B. Kegiatan inti $
Membahas kata$kata sulit !ang digunakan dalam teks
$
Mendengarkan kata$kata !ang diu+apkan pendidik
$
Memba+a kata$kata !ang disediakan
$
Menirukan kata$kata !ang diu+apkan pendidik
Bentuk
ertan!aan lisan
+. &egetable
e. sugar
b. sale
d. ri+e
f. milk
a. greengro+er
+. ri+e
e. et+
b. sale
d. ri+e
1. a! these #ords
1. 3ead these senten+es +arefull! a. < need a spoonfull of sugar to mke a +up of tea b. < drink t#o glasses of milk e&er! morning
+. m! sisters al#a!s #aits for lebaran sale to bu! +lothes 1. na
6o# mu+h are these Bananas
eller
%he! are 3p.4. a kg
na
=an < get them lo#er
eller
a little glass.
nak
,k
ns#er these Iuestions based on the dialogue abo&e 1. 6o# mu+h mone! did na spend to bu! t#o kilogram of banana . -id na bargain the banana 0. @here did !ou go if #ant to bu! bananas C. it in !our group and #hite the shopping list !ou need in a month a. s+hool need for group 1
+. bakso seller need for group
b. dail! need for group <<
d. et+
-i a#al pembelajaran Bahasa
didik bisa lebih semangat dalam belajar" misaln!a pendidik membuat beberapa kelompok dari murid !ang ada kemudian dari tiap kelompok #ajib menunjuk satu anggotan!a untuk memperagakan soal$soal !ang ada di atas sesuai perintah pendidik kemudian teman$ temann!a menja#ab apa !ang diperagakan oleh temann!a itu bahasa inggris apabila teman$ temann!a tidak bisa menja#ab maka bisa dija#ab kelompok lain jadi jika mereka tidak bisa menja#ab nilai akan diambil kelompok lain" dengan begitu peserta didik akan berusaha berfikir lebih keras untuk mengingat. Mengamati dan mengkaji respons !ang diberikan peserta didik. ika ada peserta didik !ang bertan!a pendidik harus bisa menja#ab dsn menjelaskann!a hingga peserta didik bener$benar mengerti" dan bila ada peserta didik !ang kurang mengerti atau kurang aktif pendidik perlu memberikan pertan!aan$pertn!aan untuk memaksa peserta didik aktif di kalas. Memberikan penguatanAreinforcement (mungkin penguatan positif ataupun penguatan negatif)" ataupun hukuman !ang bersifat mendidik. ika di dalam kalas atau di dalam pelajaran itu peserta didik ada !ang kurang memperhatikan atau mengabaikan pelajaran pendidik" pendidik bisa memberikan hukuman agar peserta didik jerah dan tidak berani mengulangin!a lagi juga lebih memperhatikan pendidik saat pendidik mengajar. >&aluasi hasil belajar. etelah pendidik melakukan langkah$langkah pembelajaran" pendidik hendakn!a melakukan e&aluasi tentang bagaimana hasil belajar peserta didikn!a untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik dapat mengetahui dan memahami pembelajaran !ang telah diberikan. jika hasil e&aluasi belajar peserta didik dapat merespon dengan baik dan menjadikan peserta didik merasa n!aman dalam belajar maka pembelajaran dianggap berhasil"tetapi sebalikn!a jika hasil e&aluasi belajar peserta didik tidak dapat merespon dengan baik dengan apa !ang telah diberikan dan peserta didik tidak bisa n!aman dalam belajar"maka pembelajaran dianggap gagal !ang berakibat peserta didik kurang aktif dan hasil belajar atau nilai !ang kurang memuaskan. plikasi teori belajar beha&ioristik sangat +o+ok untuk perolehan kemampuan !ang membutuhkan praktek dan pembiasaan !ang mengandung unsur$unsur seperti Ke+epatan" spontanitas" kelenturan" reflek" da!a tahan dan sebagain!a sehingga model !ang paling +o+ok adalah 'rill and (ractice" +ontohn!a dimanfaatkan di pendidikan anak usia dini" %K untuk melatih kebiasaan baik" karena anak$anak sangat mudah meniru perilaku !ang ada dilingkungann!a dan sangat suka dengan pujian dan penghargaan. edangkan untuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi teori beha&ioristik ini ban!ak digunakan antara lain untuk melatih per+akapan bahasa asing" mengetik" menari" menggunakan komputer" berenang" olahraga dan sebagain!a. %eori beha&ioristik +enderung mengarahkan peserta didik untuk berfikir linier" kon&ergen" tidak kreatif dan tidak produktif. eserta didik juga tidak dapat berimajinasi dan berkreasi sehingga teori belajar beha&ioristik +enderung membatasi peserta didik. embelajaran beha&ioristik +enderung dikaitkan dengan penegakan disiplin" kegagalan atau ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai kesalahan !ang perlu hukuman" dan keberhasilan belajar atau kemampuan dikategorikan sebagai bentuk perilaku !ang pantas diberi hadiah.
%eori beha&ioristik saat ini sudah jarang digunakan lagi oleh para pendidik" bukan han!a mematikan bakat dan imajinasi anak melainkan anak juga tidak dapat mengembangkan kemampuan !ang dikehendaki oleh anak. (Budiningsih." C) 1. III. Kesm,ulan Te!" bela#a" memiliki beberapa fungsi dalam proses pembelajaran" antara lain fungsi pemahaman" fungsi prediktif" fungsi kontrol" dan fungsi rekomendatif. Melalui fungsi rekomendatif" teori beha&ioristik dapat merekomendasikan pedoman instruksional kepada pendidik" !ang berupa stimulus$stimulus !ang tepat dalam proses pembelajaran sehingga memun+ulkan respon peserta didik !ang merupakan hasil belajar !ang diinginkan.
%eori belajar beha&ioristik menjelaskan bah#a belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adan!a interaksi antara stimulus dan respon. -ari beberapa teori belajar beha&ioristik !ang dikembangkan dapat disimpulkan bah#a untuk memun+ulkan respon !ang diharapkan dibutuhkan penguatan (reinforcement ). plikasi teori belajar beha&ioristik sangat +o+ok untuk perolehan kemampaun !ang membutuhkan praktek dan pembiasaan !ang mengandung unsur$unsur seperti Ke+epatan" spontanitas" kelenturan" reflek" da!a tahan dan sebagain!a sehingga model !ang paling +o+ok adalah 'rill and (ractice" +ontohn!a dimanfaatkan di pendidikan anak usia dini" %K untuk melatih kebiasaan baik" karena anak$anak sangat mudah meniru perilaku !ang ada dilingkungann!a dan sangat suka dengan pujian dan penghargaan. edangkan untuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi teori beha&ioristik ini ban!ak digunakan antara lain untuk melatih per+akapan bahasa asing" mengetik" menari" menggunakan komputer" berenang" olahraga dan sebagain!a.