Arab Muslim Dan Pembentukan Peradaban Indonesia Sebuah Kajian Awal Sejarah (Bagian Pertama) Oleh
Dr. Hilmy Bakar, MA. MBA Mahasiswa Doktor Falsafah (P 49295) Bidang Kajian Sejarah Tamadun Islam Alam Al am Melayu Institut Alam dan Tamadun Melayu (ATMA) Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Bangi – Malaysia 2008 - 2009
1
Latar Belakang Para Para kolon kolonial ialis is dengan dengan segala segala ambisi ambisinya nya sebaga sebagaii penja penjajah jah telah telah meranc merancang ang berbagai strategi untuk tetap menjadikan bangsa jajahannya sebagai masyarakat yang bodoh, tertinggal, terbelakang dan tidak memiliki harkat dan martabat. Salah satu cara efek efekti tiff yang yang dila dilaku kukan kanny nyaa adal adalah ah deng dengan an mema memani nipu pula lasi si sejar sejarah ah bang bangsa sa yang yang dijajahnya, memisahkannya dari pengetahuan generasi muda sebagaimana dinyatakan Prof. Ismail R. Faruqi. Peninggalan-peninggalan agung nenek moyang mereka dibawa kabur, dirampok bahkan dihancurkan agar generasi muda tidak memiliki jati diri lagi. Itulah sebabnya bangsa-bangsa penjajah, baik Inggris, Pertogis maupun Belanda telah membawa semua bukti peninggalan kegemilangan Islam di Asia Tenggara ke Eropa dengan alasan pengemban pengembangan gan pengetahu pengetahuan. an. Bangsa Bangsa yang tidak mengetahui mengetahui masa lalunya, maka tidak akan memiliki masa depan, seperti ungkapan TS. Elliot, ”masa lalu dan masa kini akan a kan menjadi kelanjutan masa depan”. Denga Dengan n progra program m tersis tersistem temati atiss para para penjaj penjajah ah dengan dengan peran perangkat gkatnya nya telah telah berupaya berupaya menghapu menghapuskan skan tapak-tapak tapak-tapak kegemilang kegemilangan an sejarah sejarah kaum Muslimin Muslimin masa lalu, lal u, termas termasuk uk para para mengh menghila ilangk ngkan an jejak jejak para para pengge penggerak rak peruba perubahan han yang yang telah telah menciptaka menciptakan n kegemilan kegemilangan gan peradaban peradaban berdasarkan berdasarkan ajaran Islam. Islam. Con Contoh toh terdekat terdekat adalah adalah seper seperti ti yang yang dilaku dilakukan kan penja penjajah jah Beland Belandaa terhad terhadap ap pusat pusat pemeri pemerinta ntahan han Kerajaan Islam Pasai yang diketahui pernah menjadi pusat gerakan Islamisasi di Asia Tenggara yang telah melahirkan Kerajaan Islam dari Campa, Patani, Kelantan, Malaka, Palemb Palembang ang,, Demak, Demak, Cirebo Cirebon, n, Banten Banten,, Makass Makassar, ar, Bugis, Bugis, Borneo Borneo,, Sulu, Sulu, Mindan Mindanao ao sampai Maluku dan Fak-Fak di Papua. Setelah menguasai Aceh, penjajah Belanda merubah Pusat Kerajaan Pasai di sekitar daerah Geudong Aceh Utara menjadi pusat pembuangan pembuangan dan penampun penampungan gan penderita penderita penyakit menular menular seperti seperti lepra. lepra. Secara Secara otom otomat atis is wi wila laya yah h ini ini diti diting ngga galk lkan an pend pendud uduk uk dan dan menj menjad adii kota kota ma mati ti,, yang yang mengakibatkan punahnya peninggalan sejarah akibat tidak terawat. Pada Pada saat saat yang yang sama sama para para cendek cendekiaw iawan an penja penjajah jah Beland Belandaa sepert sepertii Snouc Snouck k mengadakan penelitian mendalam terhadap sejarah dan budaya Aceh sampai ke Mesir dan Mekka Mekkah h deng dengan an tuju tujuan an utam utamaa memb membal alik ikka kan n fakt faktaa dan dan meny menyem embu buny nyik ikan an kebesaran kerajaan-kerajaan Islam, baik di Jeumpa, Perlak maupun Pasai. Dengan peng penget etah ahua uann nnya ya yang yang mend mendal alam am tent tentan ang g Isla Islam m dan dan seja sejara rahn hnya ya,, Snou Snouck ck tela telah h mengeluarkan sebuah teori Islamisasi di sekitar Aceh, yang dikatakannya bermula pada abad ke 12 dan 13 M. Dengan teorinya ini seakan-akan Snouck ingin menyatakan bahwa Islamisasi di Nusantara bermula seratus tahun sebelum ketibaan penjajah Barat yang membawa agama Kristen. Padahal fakta menyatakan bahwa sejak awal abad ke 8 M, Islam telah bertapak dan memiliki sebuah Kerajaan Islam di Jeumpa (Bireuen Aceh) pada tahun 770 M yang dipimpin salah seorang keturunan Arab kelahiran Parsia bernama Shahrianshah Salman al-Farisi. Sementara bukti terkini menyebutkan bahwa sebelum Islam tiba, para pedagang Arab telah bermukim di sepanjang pantai utara pulau Sumatra dan ketika Islam dibawa oleh Nabi Muhammad langsung tersebar di kalangan pedagang Arab yang sudah hilir mudik selama lebih 500 tahun sebelum
2
kedatangan Islam. Dengan teori Gujaratnya, Snouck bersama pengikutnya jelas ingin meniadakan peranan Muslim Arab dalam sejarah pembentukan dan pengembangan peradaban bangsa Indonesia. Ironisnya teori ini banyak diikuti oleh para cendekiawan Indonesia yang telah mengaburkan sejarah. Untuk memperkuat dominasinya, penjajah atau bonekanya akan menjalankan politik belah bambu, satu diangkat yang satunya diinjak, pecah belah lalu menguasai. Sebaga Sebagaima imana na yang yang merek merekaa telah telah lakuka lakukan n kepada kepada kaum kaum Muslim Muslimin in di Nusant Nusantara. ara. Bangsa Bangsa terbes terbesar ar Muslim Muslim Nusant Nusantara ara dipeca dipecah h belah belah dengan dengan pendek pendekatan atan kesuku kesukuan an dengan meniupkan fanatisme jahiliyah menggantikan ghirah Islamiyah yang telah disem disemai ai para para Ulama Ulama terdah terdahulu ulu yang yang telah telah membu membuahk ahkan an ukhuwa ukhuwah h (persa (persauda udaran ran)) Islam. Islam. Bangsa Bangsa yang yang tidak tidak mau takluk takluk dibawa dibawah h jajaha jajahann nnya, ya, diadu diadu domba domba dengan dengan saudaranya seagamanya sendiri. Penjajah Penjajah kafir Belanda telah mengadu domba bangsa bangsa Padang dengan bangsa Aceh yang sama-sama diketahui sebagai pilar utama Islam Nusantara. Bangsa Padang direkrut menjadi tentara Belanda yang terkenal dengan Pasukan Marsose, lalu mereka diperintahkan untuk memerangi bangsa Aceh yang tidak mau tunduk kepada penjajah. Terjadilah pertumpahan darah sesama Muslim, yang yang satu satu menjad menjadii antek antek Beland Belandaa dan yang yang satu satu sebaga sebagaii pejuan pejuang g yang yang berjih berjihad ad melawan kezaliman Belanda. Berapa banyak mujahidien fie sabilillah di Aceh yang dibantai pasukan Marsose yang didirikan oleh antek Belanda bernama M. Syarief, tokoh tokoh Padang Padang yang yang akhirn akhirnya ya menda mendapat pat medal medalii pengha pengharga rgaan an tertin tertinggi ggi dari dari Ratu Ratu Belanda karena berhasil membantai saudara Muslimnya di Aceh. Belah bambu yang dilakukan penjajah Belanda tidak berakhir hanya mengadu domba antar suku saja, bahkan dengan kajian-kajian ilmiyah para cendekiawannya mere mereka ka tela telah h meng mengad adu u domb dombaa pusa pusatt-pu pusa satt pera perada daba ban n di Nusa Nusant ntar araa sehi sehing ngga ga menimbulkan benturan peradaban. Setelah menguasai pulau Jawa, para cendekiawan kolonialis Belanda memproklamirkan Jawa sebagai pusat peradaban Nusantara yang berdasarkan kepada tradisi Hindu, itulah sebabnya mereka mendukung bangsa ini bernam bernamaa Hindos Hindos Nesos Nesos,, atau atau bangsa bangsa Hindu. Hindu. Pemaha Pemahaman man ini menan menanamk amkan an segala segala peradaban Nusantara ke depan adalah berporos di Jawa yang berdasarkan Hindu dengan sejarah kegemilangan beberapa kerajaan Hindu, seperti Majapahit, Singosari, Blamba Blambanga ngan n dan lai lainny nnya. a. Sement Sementara ara pada pada saat saat yang yang sama sama mereka mereka menia meniadak dakan an pera perana nan n Suma Sumatr traa seba sebaga gaii sebu sebuah ah pusa pusatt pert pertum umbu buha han n pera perada daba ban n baru baru yang yang berdas berdasark arkan an kepada kepada Islam. Islam. Penjaj Penjajah ah melaku melakukan kan ini karena karena mereka mereka tidak tidak mam mampu pu menguasai pusat peradaban Sumatra Islam yang berada di Aceh. Para pejuang Aceh melawan dengan gagah perkasa para kolonilis kafir ini. Maka untuk melemahkan bangs bangsaa Nusa Nusant ntar ara, a, penj penjaj ajah ah Bela Beland ndaa meng mengan angk gkat at pera perada daba ban n Jawa Jawa-H -Hin indu du dan dan mengin menginjak jak peradab peradaban an Sumat Sumatrara-Isl Islam, am, yang yang akibat akibatnya nya telah telah mempen mempengaru garuhi hi corak corak peradaban bangsa Indonesia saat ini. Perlawanan demi perlawanan di Aceh sejatinya adalah adalah kelanj kelanjuta utan n dari dari sebuah sebuah perang perang perada peradaban ban yang yang dikoba dikobarkan rkan oleh oleh penjaj penjajah ah Beland Belandaa untuk untuk melema melemahka hkan n Indone Indonesia sia,, nam namun un ironis ironisnya nya para para peting petinggi gi bangsa bangsa Indonesia yang telah terdidik dengan pola penjajah Belanda tidak mau memahami
3
akar masalah ini sehingga pemberontakan demi pemberontakan terjadi di Aceh. Maka tidak tidak mengh menghera eranka nkan n apabil apabilaa genera generasi si muda muda Aceh Aceh sangat sangat antus antusias ias mengad mengadakan akan perlawanan perlawanan terhadap Jakarta yang dianggapny dianggapnyaa sebagai sebagai kelanjutan kelanjutan peradaban JawaHindu dan antek penjajah sampai saat ini. Hal serupa juga dilakukan penjajah terhadap beberapa entis. Etnis Arab yang notabene adalah para penggerak dakwah Islam yang menentang penjajahan diadu domba dengan etnis lainnya, baik etnis bumiputera ataupun Cina. Dalam kegiatan ekonom ekonomi, i, penjaj penjajah ah Beland Belandaa menek menekan an habishabis-hab habisa isan n entis entis Arab Arab karena karena diangg dianggap ap menjadi patron perjuangan bumiputera dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dan memang sejarah telah mencatat bahwa etnis Arab yang telah datang sejak awal abad masehi, atau 500 tahun sebelum Islam berkembang di dunia Arab, telah menjadi bagian dari pembentukan sejarah dan peradaban Nusantara. Kedatangan Islam telah menambah peranan etnis Arab sebagai pelopor perubahan peradaban di Nusantara dan menjadi pemuka-pemuka masyarakat, baik sebagai Raja, Ulama dan pedagang. Katakanlah beberapa kerajaan Islam awal di Sumatra seperti Jeumpa, Perlak, Pasai, Palemb Palembang ang dan lai lainny nnyaa diketa diketahui hui memil memiliki iki Raja Raja yang yang berket berketuru urunan nan Arab Arab yang yang memiliki silsilah dengan Rasulullah (Ahlul Bayt). Dengan pengaruh dan kekuatan yang ada, para Raja keturunan Arab ini kemudian mengembangkan dakwah Islamiyah sehingga berhasil mendirikan sebuah jaringan kerajaan Islam yang terbentang dari Patani, Kelantan, Malaka, Aceh, Palembang, Jambi, Demak, Banten, Bugis, Makassar, Borneo, Sulu-Mindanao, Selaparang, Bima, Maluku sampai Fak-Fak di Papua, yang menjad menjadii poros poros utama utama pemben pembentuk tukan an peradab peradaban an Nusan Nusantar tara. a. Kedatan Kedatangan gan penjaj penjajah ah Belanda telah meruntuhkan jaringan ini dan mengungkit dendam lama. Teor Teorii yang yang dike dikemu muka kaka kan n cend cendek ekia iawa wan n penj penjaj ajah ah sepe sepert rtii Snou Snouck ck tela telah h meninggalkan dendam dan perpecahan mendalam di kalangan masyarakat Indonesia dengan latar belakang sejarahnya yang berbeda. Dan yang paling tragis, teori mereka telah mengeliru mengelirukan, kan, mengaburkan mengaburkan bahkan bahkan menghilan menghilangkan gkan sejarah sejarah para penggerak penggerak perubahan dan pembangun peradaban berdasarkan ajaran Islam yang datang dari semenanjung Arabia sejak Islam disiarkan pertama kali. Padahal para pendakwah Isla Islam m dari dari seme semena nanj njun ung g Arab Arab ini ini memi memili liki ki pera perana nan n besa besarr dala dalam m tran transf sfor orma masi si pera peradab daban an ma masy syar arak akat at Nusa Nusant ntara ara,, dari dari pera perada daban ban klas klasik ik yang yang bert bertum umpu pu pada pada dongeng, lengenda menjadi masyarakat pencinta pengetahuan yang rasional dengan melahirkan tokoh-tokoh peradaban dalam bidangnya masing-masing. Bahkan setelah penj penjara araha han n Bagd Bagdad ad pada pada tahu tahun n 1258 1258 M, Suma Sumatr traa di Pasa Pasaii tela telah h menj menjad adii pusa pusatt pengajian tinggi Islam. Untu Untuk k memb memban anta tah h teor teorii Isla Islami misa sasi si di Nusa Nusant ntar araa yang yang dike dikemu muka kaka kan n cendekiawan penjajah Belanda terutama Snouck (teori Gujarat-India), maka tulisan tokoh sejarah Nusantara, Prof. al-Attas di bawah ini cukup menjadi hujjah: ”Jikalau kita tinjau semua kenyataan tulisan lama Islam yang berkenaan dengan Kepulauan ini kita akan dapati, berdasarkan kajian ini, bahwa tiada satupun laporan, rujukan atau sebutan yang merujuk kepada penulis India atau kepada kitab yang
4
berasa berasall dari dari India India dan diguba digubah h oleh oleh orang orang India. India. Bahkan Bahkan penul penulisis-pen penuli uliss yang yang disebutkan ’berasal dari India’ oleh para sarjana Barat khususnya biasanya sebenarnya penulis-penulis penulis-penulis bangsa Arab, dan kitab-kitab yang berasal b erasal dari negeri Arab atau Timur Tengah (Farsi), dan kebanyakannya yang disebut sebagai ’Farsi’ itupun sebenarnya Arab, Arab, baikpu baikpun n ditili ditilik k sebagai sebagai bangsa bangsa,, mah mahupu upun n wakil wakil dari dari sesua sesuatu tu kebuda kebudayaa yaan. n. Muballigh-muballigh lama Islam di daerah inipun terdiri dari orang-orang Arab atau ArabArab-Far Farsi si,, dan dan ini ini nyata nyata dari dari gaya gaya na nama ma dan dan gela gelara ran n mere mereka ka ma masi sing ng-m -mas asin ing. g. Memanglah benar bahwa setengah daripada mereka itu datang melalui India, akan tetapi tetapi setengah setengah daripada daripada mereka mereka itu juga datang langsung dari negara Arab, dan ada yang melalui negara Farsi dan negara China; dan ada juga yang melalui negara-negara Maghrib dan Turki. Walau bagaimanapun, yang penting ialah bahwa kandungan faham keagamaan yang dibawa oleh mereka itu adalah bersifat Timur Tengah dan bukan bukan India. India. Lagi Lagi pula pula kandun kandungan gan dan cara cara pengh penghura uraian ian akidah akidah-ak -akida idah h pelbag pelbagai ai madhab madhab ilm ilmu u tasaww tasawwuf, uf, peribe peribentu ntuk k tulisa tulisan n ‘Jawi’ ‘Jawi’ serta serta chorak chorak bebera beberapa pa hurufhurufhurufn hurufnya, ya, nam namaa gelara gelaran n bagi bagi hari-h hari-hri ri min minggu gguan, an, cara cara melaf melafazka azkan n Al-Qur Al-Qur'an 'an,, dan beberapa perkara penting lainnya menyatakan ciri-ciri tegas bangsa Arab, bukan India, sebagai pembawa dan penyebar asli agama Islam di Kepulanan Melayu-Indonesia. Dari segi pandangan orang Islam, soal bangsa apa yang membawa Islam kemana itu mungkin tidak begitu penting, asalkan apa yang dibawanya itu ialah Islam. Namun dari segi segi pandan pandangan gan sejarah sejarah sangat sangatlah lah pentin penting g bagi bagi para para ahl ahliny inyaa menge mengemuk mukaka akan n butir-butir faktanya dengan tepat dan benar, sebab kesimpulan-kesimpulan yang akan diru dirumu musk skan an dari dari buti butirr-bu buti tirr fakt faktaa itu itu just justru ru akan akan tent tentu u memp mempen enga garu ruhi hi cora corak k permusan-perumusan teori persejarahan. Maka dari itu lebih penting dan benar tepat apabila dinyatakan, misalnya, bahwa Ibn Rushd dan Ibn al-'Arabi itu adalah orang Arab dan bukan Sepanyol, dan karya-karya mereka mewakili pemikiran Arab-Islam (mungkin juga Yunani) dan bukan Sepanyol. Begitulah perihal muballigh-muballigh Isla Islam m didae didaera rah h Kepu Kepula laua uan n ini, ini, dan dan karya karya-k -kar arya ya pent pentin ing g yang yang memb membaw awaa kesa kesan n mendalam tentang Islam disini kebanyakannya merupakan sumbangan bangsa dan hasil dayacipta Arab-Islam dan bukan India. Selain dari mereka muballigh-muballigh Islam yang kemudian meneruskan dengan lebih giat lagi tugas penyebaran Islam itu terdiri dan bangsa Melayu sendiri, dan Jawa, dan bangsa-bangsa lain dari kalangan bumipu bumiputra tra sendir sendiri. i. Kenyat Kenyataan aan ini tiada tiada sekali sekali-ka -kali li bertuj bertujuan uan untuk untuk menga mengabai baikan kan peranan orang India dan negeri India dalam memperkembangkan Islam disini, akan tetapi kenyataan ini menayangkan bagaimana dalam soal asal-usul Islam pun para sarjana dan orientalis Barat telah mengikut jejak langkah lampau membesar-besarkan peranan orang dan negeri India terhadap sejarah kita.” Hubungan Arab-Nusantara-Cina Sebuah Sebuah penelitia penelitian n ilmi ilmiah ah yang ditulis ditulis Prof. Prof. Robert Robert Dick-Read Dick-Read berjudul The Phantom Phantom Voyage Voyagers: rs: Evidenc Evidencee of Indonesi Indonesian an Settlem Settlement ent in Africa Africa in Ancien Ancientt Time Time yang dipubl dipublika ikasik sikan an pada pada tahun tahun 200 20055 telah telah membu membukti ktikan kan hubun hubungan gan yang yang erat erat antara antara
5
Nusantara, terutama pulau Sumatra dengan benua Afrika sejak abad ke 5 masehi dengan kapal layar. Penelitian ini telah memberikan bukti-bukti mutakhir tentang penjelajahan para pelaut Nusantara di abad ke 5, atau 2 abad sebelum datangnya Islam. Artinya sebelum Islam datang telah terjadi hubungan yang sangat erat antara dunia dunia Arab Arab sebaga sebagaii lal laluan uan ke Afrika Afrika dengan dengan Nusant Nusantara, ara, termas termasuk uk wil wilayah ayah Aceh Aceh sekarang. Peradaban dan teknologi yang berkembang di Romawi, Yunani maupun Mesir, Persia dan India secara otomatis mempengaruhi perkembangan masyarakat Sumatra yang menjadi laluan transit menuju pusat peradaban di sebelah timur seperti Cina dan Jepang. Di kalangan bangsa Yunani purba, Sumatera sudah dikenal dengan Taprobana. Nama Taprobana Insula telah dipakai oleh Claudius Ptolemeus, ahli geografi Yunani abad kedua Masehi, tepatnya tahun 165, ketika dia menguraikan daerah ini dalam Geographike Hyphegesis Hyphegesis. Ptolem karyanya Geographike Ptolemaio aioss menuli menuliss bahwa bahwa di pulau pulau Taprob Taprobana ana terdap terdapat at negeri negeri yang menjadi menjadi jalan ke Tiong Tiongkok kok,, sebuah sebuah bandar bandar nia niaga ga bernam bernamaa Barousai (Barus) yang dikenal menghasilkan wewangian dari kapur barus. Disebutkan pula bahwa kapur barus yang diolah dari kayu kamfer dari kota itu telah dibawa ke Mesir untuk dipergunakan bagi pembalseman mayat pada zaman kekuasaan Firaun sejak Ramses II atau sekitar 5000 tahun lalu. Naskah Yunani tahun 70, Periplous tes Erythras Thalasses Thalasses, mengungkapkan bahwa Taprobana juga dijuluki chryse nesos, atau ‘pul ‘pulau au emas emas’. ’. Seja Sejak k zama zaman n purb purbaa para para peda pedaga gang ng seki sekita tarr Laut Laut Teng Tengah ah suda sudah h mendatangi Sumatera mencari emas, kemenyan ( Styrax sumatrana) dan kapur barus Dryobalanops aromatica aromatica) yang (Dryobalanops yang saat saat itu itu ha hany nyaa ada ada di Suma Sumate tera ra.. Para Para peda pedaga gang ng Nusantara sudah menjajakan komoditas mereka sampai ke Asia Barat dan Afrika Timur, tercantum pada naskah Historia Naturalis karya Plini abad pertama Masehi. Dalam kitab Yahudi, Melakim (Raja-raja), fasal 9, diterangkan bahwa Raja Solomon, raja Isra Israil il mene meneri rima ma 420 tale talent ntaa emas emas dari dari Hi Hira ram, m, raja raja Tiru Tiruss yang yang bera berada da dibaw dibawah ah kekuasaannya. Emas didapatkan dari negeri Ophir . Al-Qur’an, Surat Al-Anbiya’ 81, menerangkan bahwa kapal-kapal Nabi Sulaiman a.s. berlayar ke “tanah yang Kami berkati atasnya” (al-ardha l-lati barak-Na fiha). Di manakah gerangan letak negeri Ophir yang diberkati Allah ? Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa negeri Ophir itu terletak terletak di Sumatera. Sumatera. Kota Tirus Tirus merupakan merupakan pusat pemasaran pemasaran barang-barang barang-barang dari Timur Jauh. Ptolemeus pun menulis Geographike Hyphegesis berdasarkan informasi dari seorang pedagang Tirus yang bernama Marinus. Dan banyak petualang Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 mencari emas ke Sumatera dengan asumsi bahwa di sanalah letak negeri Ophir-nya King Solomon.1 Sementara perdagangan antara negara-negara Timur dengan Timur Tengah dan Eropa berlangsung lewat dua jalur: jalur darat dan jalur laut. Jalur darat, yang juga 1
N.J. Krom, Krom, Zaman Hindu, terjemahan Arief Effendi, Jakarta: Pembangunan, 1956, hal. 10-12. (Nicholaas Johannes Krom, “De Naam Sumatra”, Bijdragen tot de Taal-, Land-, en Volkenkunde , deel 100, 1941). William Marsden, The History of Sumatra , Oxford University Press, Kuala Lumpur, cetak ulang 1975. D.G.E. Hall, A London: Macmillan Macmillan & Co. Ltd., 1960, hlm. 1-5. 1-5. D.H. Burger Burger dan Prajudi, Prajudi, Sejarah History of South East Asia, London: Ekonomis Sosiologis Indonesia, Jakarta: Pradnya Paramita, 1960, hlm. 15.
6
silk road) road), dimu disebu disebutt ”jalur ”jalur sutra sutra”” (silk dimula laii dari dari Cina Cina Utara Utara lewa lewatt Asia Asia Teng Tengah ah dan dan Turkistan terus ke Laut Tengah. Jalur perdagangan ini, yang menghubungkan Cina dan India dengan Eropa, merupakan jalur tertua yang sudah di kenal sejak 500 tahun sebelum Masehi. Sedangkan jalan laut dimulai dari Cina (Semenanjung Shantung) dan Indonesia, melalui Selat Malaka ke India; dari sini ke Laut Tengah dan Eropa, ada yang melalui Teluk Persia dan Suriah, dan ada juga yang melalui Laut Merah dan Mesir. Diduga perdagangan lewat laut antara Laut Merah, Cina dan Indonesia sudah berjalan sejak abad pertama sesudah Masehi.2 Akan tetapi, karena sering terjadi gangguan keamanan pada jalur perdagangan darat di Asia Tengah, maka sejak tahun 500 Masehi perdagangan Timur-Barat melalui laut (Selat Malaka) menjadi semakin ramai. Lewat jalan ini kapal-kapal Arab, Persia dan India telah mondar mandir dari Barat ke Timur dan terus ke Negeri Cina dengan menggunakan angin musim, untuk pelayaran pulang pergi. Juga kapal-kapal Sumatra tela telah h meng mengam ambi bill bagi bagian an dala dalam m perd perdag agan anga gan n ters terseb ebut ut.. Pada Pada zam zaman an Sriw Sriwij ijay aya, a, pedagang-p pedagang-pedagan edagangnya gnya telah mengunju mengunjungi ngi pelabuhan pelabuhan-pel -pelabuha abuhan n Cina dan pantai pantai timu timurr Afri Afrika ka.. Ra Rama main inya ya lalu lalu lint lintas as pela pelaya yara ran n di Sela Selatt Mala Malaka ka,, ma maka ka tela telah h menumb menumbuhk uhkan an kota-k kota-kota ota pelabu pelabuhan han yang yang terlet terletak ak di bagian bagian ujung ujung utara utara Pulau Pulau Sumatra. Perkembangan perdagangan yang semakin banyak di antara Arab, Cina dan Eropa melalui jalur laut telah menjadikan kota pelabuhan semakin ramai, termasuk di wilayah Aceh yang diketahui telah memiliki beberapa kota pelabuhan yang umumnya terdapat di beberapa delta sungai. Kota-kota pelabuhan ini dijadikan sebagai kota transit atau kota perdagangan.3 Peter Bellwood dalam Reader in Archaeology Australia National University, telah telah melak melakuka ukan n banyak banyak peneli penelitia tian n arkeol arkeologi ogiss di Polyn Polynes esia ia dan Asia Asia Tengg Tenggara. ara. Bellwood menemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa sebelum abad kelima masehi masehi,, bebera beberapa pa jalur jalur perdag perdagang angan an utama utama telah telah berkem berkemban bang g mengh menghubu ubungk ngkan an “Museum Nasiona Nasionall di Jakarta Jakarta kepula kepulauan uan Nusant Nusantara ara dengan dengan Cin Cina. a. Dia menuli menuliss “Museum memiliki beberapa bejana keramik dari beberapa situs di Sumatera Utara. Selain itu, banyak barang perunggu Cina, yang beberapa beberapa di antaranya antaranya mungkin bertarikh akhir masa Dinasti Zhou (sebelum 221 SM), berada dalam koleksi pribadi di London....”. Sifat perdagangan pada zaman itu di Nusantara dilakukan antar sesama pedagang, tanpa ikut campurnya kerajaan, jika yang dimaksudkan kerajaan adalah pemerintahan dengan raja dan memiliki wilayah yang luas. Sebab kerajaan Budha Sriwijaya yang berpusat di selatan Sumatera baru didirikan pada tahun 607 Masehi (Wolters 1967; Hall Hall 1967, 1967, 198 1985). 5). Tapi Tapi bisa bisa saja saja terjad terjadi, i, “keraj “kerajaan aan-ke -keraj rajaan aan kecil” kecil” yang yang terseb tersebar ar di bebe bebera rapa pa pesi pesisi sirr pant pantai ai suda sudah h berd berdir iri, i, wa wala lau u yang yang tera terakh khir ir ini ini tida tidak k diju dijump mpai ai 4 catatannya. 2 3
4
D.H.Burger dan Prajudi, Sejarah Ekonomis Sosiologis Indonesia, Jakarta: Pradnya Paramita, 1960, hlm. 15.) M.A.P. Meilink-Roelofsz, Meilink-Roelofsz, Asian Trade and European Influence in the Indonesia Archipelago. The Hague: Martinus Nijhoff, 1962, hlm. 345 (catatan 122) Lihat juga: Peter Bellwood, Man’s Conquest of the Pacific. The Prehistory of Southeast Asia and Oceania , New York : Oxford University Press. 1979. Peter Bellwood, Prehistory of the Indo-Malaysian Archipelago, Archipelago ,
7
Adanya Adanya jalur perdagangan perdagangan utama utama dari Nusantara—t Nusantara—teruta erutama ma Sumatera Sumatera dan Jawa—dengan Cina juga diakui oleh sejarahwan G.R. Tibbetts. Bahkan Tibbetts-lah orang yang dengan tekun meneliti hubungan perniagaan yang terjadi antara para pedagang pedagang dari Jazirah Jazirah Arab dengan para pedagang pedagang dari wilayah wilayah Asia Tenggara Tenggara pada zaman zam an pra Islam. Islam. Tibbe Tibbetts tts menem menemuka ukan n buktibukti-buk bukti ti adanya adanya kontak kontak dagang dagang antara antara negeri Arab dengan Nusantara saat itu. “Keadaan ini terjadi karena kepulauan Sumatra telah menjadi tempat persinggahan kapal-kapal pedagang Arab yang berlayar ke negeri Cina sejak abad kelima Masehi,” 5 Menurut catatan resmi Dinasti Tang menyatakan bahwa awal tahun 618 M, telah telah ada penemp penempata atan n orang orang Arab Arab di Canton Canton,, dan Van Leur Leur menya menyatak takan an bahwa bahwa perkam perkampu punga ngan n ini kemudi kemudiaan aan menja menjadi di perkam perkampun pungan gan yang yang dikuas dikuasai ai oleh oleh orang orang Islam. Islam. Selan Selanjut jutnya nya Al-Att Al-Attas as menya menyatak takan an bahwa bahwa orangorang-ora orang ng Arab Arab ini ini tentu tentu telah telah mewuju mewujudkan dkan bentuk bentuk penem penempat patan an dan organ organisa isasi si sosia sosiall serup serupaa di sekita sekitarr Kedah Kedah ataupun ataupun Palembang Palembang (Sumatra) (Sumatra).. Hal ini menandakan menandakan awal terjadinya terjadinya Islamisasi Islamisasi di 6 Nusantara. Sebuah dokumen kuno asal Tiongkok juga menyebutkan bahwa menjelang seperempat tahun 700 M atau sekitar tahun 625 M—hanya berbeda 15 tahun setelah Rasulullah menerima wahyu pertama atau sembilan setengah tahun setelah Rasulullah berdakwah terang-terangan kepada bangsa Arab—di sebuah pesisir pantai Sumatera sudah ditemukan sebuah perkampungan Arab Muslim yang masih berada dalam kekuasaan wilayah Kerajaan Budha Sriwijaya. Temuan ini diperkuat Prof. Dr. HAMKA yang menyebut bahwa seorang pencatat sejarah Tiongkok yang mengembara pada tahun 674 M telah menemukan sekelompok sekelompok bangsa Arab yang membuat membuat kampung dan berdiam di pesisir Barat Sumatera. Ini sebabnya, HAMKA menulis bahwa penemuan tersebut telah mengubah pandangan orang tentang sejarah masuknya agama Islam di Tanah Air. HAMKA juga menambahkan bahwa temuan ini telah t elah diyakini kebenarannya oleh para pencatat sejarah dunia Islam di Princetown University di Amerika.7 Dalam kitab sejarah Cina yang berjudul Chiu T’hang Shu disebutkan pernah mendapat kunjungan diplomatik dari orang-orang Ta Shih, sebutan untuk orang Arab, tahun tahun 651 651 Mase Masehi hi atau atau 31 Hi Hiji jirah rah.. Empa Empatt tahu tahun n kemu kemudi dian an,, dina dinast stii yang yang sama sama kedatangan duta yang dikirim oleh Tan mi mo ni’ . Tan mi mo ni’ adalah sebutan untuk Amirul Mukminin. Dalam catatan tersebut, tersebut, duta Tan mi mo ni’ menyebutk menyebutkan an bahwa bahwa merek merekaa telah telah mendir mendirika ikan n Daulah Daulah Islami Islamiyah yah dan sudah sudah tiga tiga kali kali bergan berganti ti kepemimpi kepemimpinan. nan. Artinya, duta Muslim Muslim tersebut tersebut datang datang pada masa kepemimpina kepemimpinan n Khalifah Utsman bin Affan. Para pengembara Arab ini tak hanya berlayar sampai di Cina saja, tapi juga terus menjelajah sampai di Timur Jauh. Jauh sebelum penjelajah 5
6
7
Orlando, Florida: Academic Press. 1985. Tibbetts; Pre Islamic Arabia and South East Asia , JMBRAS, 19 pt. 3, 1956, hal. 207. Dr. Ismail Hamid “Kesusastraan Indonesia Lama Bercorak Islam” .Jakarta: Pustaka Al-Husna cet. 1, 1989, hal. 11). SN. Al-Attas, Preliminary Statement on A General Theory of the Islamisation the Malay-Indonesian Archipelago, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1969, hlm. 11 Prof. Dr. HAMKA, Dari Perbendaharaan Lama ; Jakrta: Pustaka Panjimas; cet.III; 1996; Hal. 4-5.
8
dari Eropa punya kemampuan mengarungi dunia, terlebih dulu pelayar-pelayar dari Arab dan Timur Tengah sudah mampu melayari rute dunia dengan intensitas yang cukup padat. Pada masa Dinasti Umayyah, ada sebanyak 17 duta Muslim yang datang ke Cina. Pada Dinasti Abbasiyah dikirim 18 duta ke negeri Cina. Karena sebelumnya pada pertengahan abad ke-7 sudah berdiri beberapa perkampungan Muslim di Kanfu atau Canton.8 Setelah abad ke-7 M, Islam sudah berkembang pesat, misalnya menurut laporan sejarah negeri Tiongkok bahwa pada tahun 977 M, seorang duta Islam bernama Pu Ali (Abu Ali) diketahui telah mengunjungi negeri Tiongkok mewakili sebuah negeri di Nusantara (Kerajaan Islam Perlak). 9 Maka dengan demikian jelaslah bahwa bangsa Arab telah datang dan membuat perkampungan di sekitar Sumatra jauh sebelum kedatangan Islam. Mereka menjadi penghubung antara peradaban Arab klasik pra Islam dengan peradaban Cina melalui jalur laut. Setelah kedatangan Islam, sebuah agama yang diturunkan di tanah Arab, deng dengan an meng menggu guna naka kan n baha bahasa sa Arab Arab,, ma maka ka tent tentu u ma masy syar arak akat at Arab Arab yang yang sudah sudah bermukim dan hilir mudik Arab-Nusantara ini menyambut dengan terbuka agama baru yang memang berasal dari tanah leluhurnya ini. Ditengarai merekalah sebagai pelop pelopor or pertam pertamaa penyeb penyebara aran n Islam Islam di Nusant Nusantara ara yang yang selanj selanjutn utnya ya membe membentu ntuk k masyarakat dan peradaban Islam Nusantara yang di dukung oleh beberapa kerajaan Islam. Tidak diragukan lagi bahwa bangsa Arab sudah memainkan peranan besar dalam dalam pemb pemban angu guna nan n pera peradab daban an dan buda budaya ya Nusa Nusant ntara ara,, teru teruta tama ma yang yang tela telah h meny menyatu atuka kan n kemb kembal alii Nusa Nusant ntar araa seba sebagai gai sebu sebuah ah suku suku-b -ban angs gsa, a, teru teruta tama ma pasc pascaa kemund kemundura uran n Majapa Majapahit hit.. Dan kekuat kekuatan an Islam Islam dan kaum kaum muslim musliminl inlah ah yang yang telah telah mempersatukan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara-bangsa setelah dicabik-cabik imperi imperiali aliss Beland Belanda, a, karena karena mayori mayoritas tas perla perlawan wanan an dilaku dilakukan kan oleh oleh para para pemimp pemimpin in Islam. Peranan inilah yang ingin ditiadakan oleh penjajah Belanda beserta antekanteknya. Peranan Arab-Muslim Dalam Sejarah Peradaban Islam Aceh-Sumatra Sebagaiman Sebagaimanaa disebutkan disebutkan terdahulu terdahulu para peneliti peneliti telah membuktikan membuktikan bahwa bangsa bangsa Arab, Arab, baik baik sebelu sebelum m dan sesuda sesudah h kedata kedatanga ngan n Islam, Islam, memili memiliki ki peran peran yang yang sang sangat at pent pentin ing g dala dalam m peng pengem emba bang ngan an pera perada daba ban n di Nusa Nusant ntar araa seja sejak k aw awal al kedatangannya sebagai akibat pesatnya hubungan perdagangan antara dunia Arab dengan Cina melalui kepulauan Sumatra. Demikian pula halnya ketika Islam mulai disyiarkan, disyiarkan, mereka mereka menjadi menjadi peloporpelopor-pelo pelopor por utama utama untuk untuk mendakwahk mendakwahkan an agama yang berasal dari kampung halamannya dan disampaikan dengan bahasa mereka. Apalag Apalagii Islam Islam adalah adalah agama agama sempu sempurna rna yang yang akan akan membi membimbi mbing ng man manusi usiaa menuj menuju u 8
Lihat: W.P. Groeneveldt, Historical Groeneveldt, Historical Notes on Indonesia & Malaya Compiled from Chinese Source, Jakarta: Bharata, 1960. B. Schrieke, Indonesian Schrieke, Indonesian Sociological Studies, Part Two, The Hauge-Bandung: W. Van Hoeve Ltd, 1957, .Ma Huan, Ying yai Sheng-lan, terjemahan dan edisi J.V.G. Mills, Hakluyt Society, 1970,
9
F. Hirth Hirth dan W. W. Rockhi Rockhill ll (terj) (terj),, Chau Chau Ju Kua, Kua, His Work On Chines Chinesee and Arab Trade Trade in XII Centur Centuries ies,, St.Petersburg: Paragon Book, 1966, hal. 159.
9
keselamatan dengan segala keutamaan dan kemulyaannya, agama yang dalam waktu singkat mampu merubah manusia, dari penyembah berhala menjadi penyembah satu Tuhan yang membebaskan dan meninggikan derajat keruhanian, yang dapat dianut dan dipelajari oleh siapapun, baik masyarakat umum maupun bangsawan dan raja. Peranan Arab-Muslim ini dalam pembentukan persatuan suku-bangsa bertambah jelas terutama setelah terjadinya eksodus besar-besaran para keturunan Rasulullah dari Dunia Dunia Arab Arab atau atau Parsia Parsia akibat akibat konfl konflik ik dan peran perang g saudara saudara yang terjad terjadii dengan dengan keturunan dari Dinasti Bani Umayyah atau Abbasyiah pada awal abad VIII Masehi. Karena Karena memil memiliki iki garis garis keturu keturunan nan dengan dengan Rasulu Rasululla llah h saw, saw, berpe berpenge ngetah tahuan uan luas, luas, memili memiliki ki kemamp kemampuan uan mengg menggala alang ng pengi pengikut kut setia setia,, memo memobil bilisa isasi si dana dana sert sertaa kecakapan adminstrasi dan kepemimpinan, maka banyak diantara keturunan ArabMusl Muslim im ini ini yang yang menj menjad adii mena menant ntu u para para raja raja dan dan sela selanj njut utny nyaa meng mengga gant ntik ikan an kedudukan mereka sebagai Sultan. Apalagi ada sebagian faham, terutama faham awal masyarakat Nusantara telah mewajibkan memberi penghormatan kepada para keturunan Rasulullah berdasarkan sebuah sabda beliau : ” Aku tinggalkan kepadamu dua perkara, yang jika engkau berpegang kepada keduanya, maka engkau tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu Kitab Allah (al-Qur’an dan Sunnah) dan Keturunanku”.10 Dalam riwayat lain, Rasulullah saw bersabda: ”Aku tinggalkan bagi kalian dua hal. Jika kalian berpegang teguh kepada keduanya, kalian pasti tidak akan pernah tersesat. Salah satu dari dua hal itu lebih agung daripada yang lain; Kitabullah, sebuah tali yang terentang dari langit ke bumi; dan keturunanku, ahlul-baitku. Keduanya tidak akan terpisah satu sama lain hingga hari Kiamat nanti. Maka, pikirkanlah baik-baik bagaimana kalian akan berpegang teguh kepada keduanya setelah aku pergi.” Itulah sebabnya para keturu keturunan nan Rasulu Rasululla llah h saw selalu selalu mendap mendapat at kedudu kedudukan kan terho terhorma rmatt dalam dalam strata strata 11 masyarakat di Nusantara. Menurut Menurut penelitia penelitian n Snouck Snouck12, Masy Masyar araka akatt Arab Arab,, teru teruta tama ma para para ketu keturu runa nan n Rasulullah yang dipanggil sayyid, syarief atau habib memiliki kedudukan terhormat di kala kalang ngan an ma masy syar arak akat at Aceh Aceh seja sejak k aw awal al kema kemasu suka kan n Isla Islam. m. Mere Mereka ka dibe diberi rika kan n pengho penghorma rmatan tan sebaga sebagaii tokoh tokoh agama, agama, hakim hakim,, penga pengajar jar bahkan bahkan terkad terkadang ang sebaga sebagaii pemimp pemimpin in masyar masyarakat akat dan pemeg pemegang ang admnis admnistra tratur tur pemeri pemerinta ntahan han.. Sejara Sejarah h Aceh Aceh sendiri telah membuktikan bahwa Kesultanan Aceh pernah dipimpin oleh beberapa orang Sultan dari keturunan Rasulullah, seperti Sultan Badrul Alam dan lainnya. Namun Snouck sendiri menggambarkan para sayyid dan habib sebagai tokoh yang ambisius dan eksploitatif akibat kedengkiannya kepada Islam dan dorongan tugasnya sebaga sebagaii agen agen Keraj Kerajaan aan Beland Belandaa yang yang akan menak menakluk lukkan kan Aceh Aceh Darus Darussal salam. am. Itulah Itulah sebabnya tidak mengherankan ketika dia menggambarkan Habib Abdurrahman AlZachi Zachirr seba sebagai gai toko tokoh h peng penghi hian anat at dan dan ma mate teri rial alis is yang yang rela rela menj menjua uall Aceh Aceh dan dan masyarakatnya kepada penjajah kafir, yang tidak pernah menjadi tradisi mulia dari 10
11 12
Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori, disebutkan hanya Kitab Allah dan Sunnahku. Namun banyak yang meriwayatkan dengan bunyi di atas, seperti riwayat dari Imam Muslim dan yang lainnya. Lihat : Mohammad Said, Aceh Said, Aceh Sepanjang Abad, (Medan: Waspada, 1981). C. Snouck Hurgronje, The Acehnese, (Leiden: AWS. AWS. O’Sullivan, 1906).
10
keturunan Rasulullah saw apalagi sebagai seorang Habib yang mengerti dan faham akan ajaran agama. agama.13 Sejak pertama kali berdirinya Kerajaan Islam di Aceh, baik di Jeumpa, Pasai, Perlak Perlak dan Kesul Kesultan tanan an Aceh Aceh Daruss Darussala alam m dan selan selanjut jutnya nya,, hubung hubungan an para para Sultan Sultan dengan para keturunan Rasulullah terjalin dengan eratnya. Para Maulana dan Habib biasanya diberi tugas sebagai penasihat agama dan spiritual para Sultan, bahkan ada yang diangkat sebagai panglima, mangkubumi, sekretaris negara dan menteri luar nege negeri ri.. Na Namu mun n hubu hubung ngan an yang yang berd berdas asar arkan kan kepa kepada da keag keagam amaan aanla lah h yang yang lebi lebih h dominan. Kedekatan para Sultan dan para Ahlul Bayt dapat juga dibuktikan dengan kedekatan para Sultan dengan para Syarief Mekkah yang dijadikan sebagai pemegang otoritas keagamaan atau sumber rujukan kepada masalah-masalah agama. Kedekatan antara Mekkah dengan Sultan dibuktikan dalam sejarah, ketika Sultan Iskandar Muda membuat peraturan keimigrasan di Banda Aceh (Kuta Raja) sebagaimana peraturan keimigrasian di Mekkah, bahwa orang non Muslim tidak diperbolehkan menetap tinggal di Banda Aceh, kecuali hanya beberapa saat ketika mereka berdagang dan setelah selesai diperintahkan meninggalkan Banda Aceh atau bermalam di kapalnya.14 Dari waktu ke waktu Syarief Mekkah akan mengirimkan para Ulama dan Habib ke Aceh untuk mengajarkan agama kepada pemimpin dan masyarakat Aceh. Puncak hubung hubungan an ini terjad terjadii utaman utamanya ya ketika ketika masyar masyarakat akat Aceh Aceh menga mengalam lamii persel perselisi isihan han internal keagamaan yang memerlukan keputusan seorang figur yang kuat sebagai mufti atau qadhi. Diriwayatkan dalam Sejarah Melayu, bahwa pada pertengahan abad ke 13 Masehi, Syarief Mekkah telah mengirim Syekh Ismail dengan beberapa guru agama, untuk melakukan dakwah Islam di kawasan Aceh. Dalam rombongan tersebut turun turun juga juga Fakir Fakir Muhamm Muhammad ad dari dari India India..15 Ketika Ketika terjadi terjadi perselis perselisihan ihan antara antara para pengikut Syamsuddin al-Sumatrani dengan Nuruddin al-Raniri yang berkelanjutan di zaman Maulana Syiah Kuala, Kuala, Syarief Syarief Mekkah telah mengirim mengirim beberapa beberapa orang Ulama dan Habib Habib yang yang dituga ditugaska skan n untuk untuk menda mendamai maikan kan perse perselis lisiha ihan n fah faham am yang yang tejadi tejadi.. Mereka telah berhasil menciptakan pemahaman agama yang toleran dan moderat.16 Pada Pada ma masa sa pemer pemerint intaha ahan n Iskand Iskandar ar Tsani Tsani (16 (163737-1641 1641)) telah telah datang datang seora seorang ng Habib kharismatis yang menjadi pembimbing dan pendidik masyarakat Aceh yang menjad menjadii utusan utusan Syarie Syarieff Mekkah Mekkah bernam bernamaa Habib Habib Abu Bakar Bakar bin Husein Husein Balfaq Balfaqih ih (w.1100 (w.1100 H / 1680 M) yang bergelar Habib Tengku Chik Dianjung yang terkenal dan dihormati Sultan dan masyarakat masyarakat Aceh yang maqamnya di Peulimbahan Banda Aceh. Aceh. Masih banyak lagi nama-nama para habib, syarif ataupun sayyid yang tidak tercatat
13
14 15 16
ibid Lihat misalnya : A.K. Dasgupta, Aceh Dasgupta, Aceh in Indonesia Trade and Politic 1600-1641. Disertasi, Cornell Univ. 1962 TD. Situmorang, op.cit., hlm. 59-61 Nuruddin ar-Raniry, ar-Raniry, Bustanu’l-Salatin, hlm. 32-34. A.H. Johns, “Islam in Southeast Asia: Reflections and New Directions”, Indonesia, Directions”, Indonesia, Cornell Modern Indonesia Project, 1975, no.19. hlm. 45
11
dalam dalam sejarah sejarah masyara masyarakat kat Aceh, Aceh, teruta terutama ma dalam dalam mengem mengemban bangkan gkan ajaran ajaran Islam Islam 17 ataupun dalam membangun peradaban dan budaya masyarakat. Shahrianshah Salman al-Farisi : Arab-Muslim Pendiri Kerajaan Islam Pertama Teori Teori tentan tentang g keraja kerajaan an Islam Islam pertam pertamaa di Nusan Nusantar taraa sampai sampai saat saat ini masih masih banyak diperdebatkan diperdebatkan oleh para peneliti, peneliti, baik cendekiawan cendekiawan Muslim Muslim maupun maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teoriteori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan faktafakta-fak fakta ta yang yang dikemu dikemukaka kakan. n. Teori Teori Mekkah Mekkah (Arab) (Arab) hakika hakikatny tnyaa adalah adalah koreks koreksii terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka.18 Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendominasi perdagangan Barat-Timur sejak abad awal Hijriyah, atau pada abad VII dan VIII VIII Mase Masehi hi.. Mesk Meskii tida tidak k terd terdap apat at cata catata tann-ca cata tata tan n sejar sejarah ah,, cuku cukup p pant pantas as mengasumsikan bahwa mereka terlibat dalam penyebaran Islam di Indonesia. Asumsi ini lebih mungkin bila mempertimbangkan fakta-fakta yang disebutkan sumber Cina bahwa pada akhir perempatan ketiga abad VII M seorang pedagang Arab menjadi pemimpin sebuah pemukiman Arab di pesisir Sumatera. Sebagian mereka bahkan mela melaku kukan kan perka perkawi wina nan n deng dengan an ma masy syar arak akat at loka lokall yang yang kemu kemudi dian an memb memben entu tuk k komunitas muslim Arab dan lokal. Anggota komunitas itu juga melakukan kegiatan penyebaran Islam. Argumen Arnold di atas berdasarkan kitab `Ajaib al-Hind, yang mengisaratkan adanya eksistensi komunitas muslim di Kerajaan Sriwijaya pada Abad X. Crawfurd juga menyatakan bahwa Islam Indonesia dibawa langsung dari Arabia, meski interaksi penduduk Nusantara dengan muslim di timur India juga merupakan faktor penting dalam penyebaran Islam di Nusantara. Sementara Keizjer memandang Islam dari Mesir berdasarkan kesamaan mazhab kedua wilayah pada saat itu, yakni Syaf Syafi’ i’i. i. Seda Sedang ngka kan n Ni Niem eman an dan De Ho Holl llan ande derr mema memand ndan ang g Isla Islam m data datang ng dari dari 17 18
Lihat : Mohammad Said, Aceh Said, Aceh Sepanjang Abad, (Medan: Waspada, 1981). Masalah Islamisasi Nusantara, lihat misalnya : S.M.N. Al-Attas, Al-Attas, “Prelimenary Statement on A General Theory of the Islamization”, dalam Islamization dalam Islamization of the Malay-Indonesia Archipelago, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1969,. Risalah Seminar Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia di Medan, Medan: Panitia Seminar, 1963. T.D. Situmorang dan A. Teeuw, Sejarah Melayu, Jakarta: Balai Pustaka, 1958, hlm. 65-66. T. Ibrahim Alfian (ed). Kronika (ed). Kronika Pasai, Yogjakarta: Gajah Mada University Press, 1973, hlm. 100. Mohammad Said, Aceh Said, Aceh Sepanjang Abad, Medan: Waspada, 1981. Teuku Iskandar, De Hikayat Atjeh, (S-gravenhage: NV. NV. De Nederlanshe Boek-en Steendrukkerij V. H.L. Smits, 1959). Husein Djajaningrat, Kesultanan Aceh: Suatu Pembahasan Tentang Sejarah Kesultanan Aceh Berdasarkan Bahan-bahan Yang Terdapat Terdapat Dalam Karya Melayu, Teuku Hamid (terj.) (Banda Aceh: Depdikbud DI Aceh. 1983). Siti Hawa Saleh (edt), Bustanus (edt), Bustanus as-Salatin, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1992). Denys Lombard, Kerajaan Lombard, Kerajaan Aceh, Jaman Sultan Iskandar Muda 16071636, (terj), (Jakarta: Balai Pustaka,1992). C. Snouck Hurgronje, EenHurgronje, Een- Mekkaansh Gezantscap Naar Atjeh in 1683”, BKI 65, (1991). Azyumardi Azra, Jaringan Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII, (Bandung: Mizan, 1995), hlm. 196. A. Has ymi, 59 Aceh Merdeka Dibawah Pemerintah Ratu (Jakarta: Bulan Bintang, 1997).
12
Hadramaut, Yaman, bukan Mesir. Sementara cendekiawan senior Nusantara, SMN. Al-Attas menolak temuan epigrafis yang menyamakan batu nisan di Indonesia dengan Gujarat sebagai titik tolak penyebaran Islam di Indonesia. Batu-batu nisan itu diimpor dari Gujara Gujaratt hanya hanya semat semata-m a-mata ata pertim pertimban bangan gan jarak jarak yang yang lebih lebih dekat dekat dibandi dibanding ng dengan Arabia. Al-Attas menyebutkan menyebutkan bahwa bukti paling penting yang perlu dikaji dalam dalam memb membah ahas as keda kedata tang ngan an Isla Islam m di Indo Indone nesi siaa adal adalah ah kara karakte kteri rist stik ik Isla Islam m di “teori umum umum tentang tentang Islamis Islamisasi asi Nusanta Nusantara” ra” yang Nusant Nusantara ara yang yang ia sebut sebut dengan dengan “teori 19 didasarkan kepada literatur Nusantara dan pandangan dunia Melayu. Menurut Al-Attas, sebelum abad XVII seluruh literatur Islam yang relevan tidak mencatat satupun penulis dari India. Pengarang-pengarang yang dianggap oleh Barat sebagai India ternyata berasal dari Arab atau Persia, bahkan apa yang disebut berasal dari Persia ternyata berasal dari Arab, baik dari aspek etnis maupun budaya. Namanama dan gelar pembawa Islam pertama ke Nusantara menunjukkan bahwa mereka orang Arab atau Arab-Persia. Diakui, bahwa setengah mereka datang melalui India, tetapi setengahnya langsung datang dari Arab, Persia, Cina, Asia Kecil, dan Magrib (Maroko). Meski demikian, yang penting bahwa faham keagamaan mereka adalah faham fah am yang yang berkem berkemban bang g di Timur Timur Tengah Tengah kala kala itu, itu, bukan bukan India. India. Sebagai Sebagai contoh contoh adalah corak huruf, nama gelaran, hari-hari mingguan, cara pelafalan Al-Quran yang keseluruhannya menyatakan ciri tegas Arab.20 Argumen ini didukung sejarawan Azyumardi Azra dengan mengemukakan historiografi lokal meski bercampur mitos dan legenda, seperti Hikayat Raja-raja Pasai, Sejarah Melayu, dan lain-lain yang menjelaskan interaksi langsung antara Nusantara dengan Arabia.21 Hamka dalam pidatonya di acara Dies Natalis Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) ke-8 di Yogyakarta pada tahun 1958, melakukan koreksi terhadap Teori Gujarat. Teorinya disebut “Teori Mekah” yang menegaskan bahwa Islam berasal langsung dari Arab, khususnya Mekah. Teori ini ditegaskannya kembali pada Seminar Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia di Medan, 17-20 Maret 1963. Hamka menolak pandangan yang menyatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13 dan berasal dari Gujarat. Hamka lebih mendasarkan teorinya pada peranan bangsa Arab dalam penyebaran penyebaran Islam di Indonesi Indonesia. a. Gujarat Gujarat hanyalah hanyalah merupakan merupakan tempat singgah, dan Mekah adalah pusat Islam, sedang Mesir sebagai tempat pengambilan ajaran. ajaran. Hamka Hamka menekankan menekankan pengamatannya pengamatannya kepada masalah masalah mazhab mazhab Syafi’i Syafi’i yang istimewa di Mekah dan mempunyai pengaruh besar di Indonesia. Sayangnya, hal ini kurang mendapat perhatian dari para ahli Barat. Meski sama dengan Schrike yang mendasarkan pada laporan kunjungan Ibnu Bathuthah ke Sumatera, Hamka lebih tajam lagi terhadap masalah mazhab yang dimuat dalam laporan Ibnu Batutah. Selain
19 20 21
Azra, op.cit. hal. 28 Al-Attas, op.cit. hal. 54-55 Azra, op.cit. hal.30
13
itu Hamka, juga menolak anggapan Islam masuk ke Indonesia pada abad XIII. Islam sudah masuk ke Nusantara jauh sebelumnya, yakni sekitar Abad Aba d VII.22 Pand Pandan angan gan Ha Hamk mkaa seja sejala lan n deng dengan an Arno Arnold ld,, Van Van Leur Leur,, dan dan Al-A Al-Att ttas as yang yang meneka menekanka nkan n penti pentingy ngyaa perana peranan n Arab, Arab, meski meski teori teori Gujarat Gujarat tidak tidak mutla mutlak k menol menolak ak peranan Arab dalam penyebaran Islam di Nusantara. Arnold sendiri telah mencatat bahwa bangsa Arab sejak abad kedua sebelum Masehi telah menguasai perdagangan di Ceylon (Srilangka). Memang tidak dijelaskan lebih lanjut tentang sampainya ke Indo Indone nesi sia. a. Teta Tetapi pi,, bila bila dihu dihubu bung ngka kan n deng dengan an kepu kepust stak akaa aan n Arab Arab kuno kuno yang yang menyeb menyebutk utkan an Al-Hin Al-Hind d (In (India dia)) dan pulaupulau-pu pulau lau sebel sebelah ah tim timurn urnya, ya, kemun kemungki gkinan nan Indonesia termasuk wilayah dagang orang Arab kala itu. Berangkat dari keterangan Arnold, tidaklah mengherankan bila pada abad VII, telah terbentuk perkampungan Arab di sebelah barat Sumatera yang disebut pelancong Cina, seperti disebutkan Arnold dan Van Leur. Leur.23 Berd Berdas asar arka kan n Teor Teorii Mekk Mekkah ah inil inilah ah kemu kemudi dian an,, para para ah ahli li seja sejara rah h Isla Islam m menyimpulkan bahwa Kerajaan Islam pertama di Nusantara adalah Kerajaan Perlak. Di antaranya adalah sebagaimana dikemukakan pakar sejarah peradaban Islam asal Aceh, Prof. A. Hasymi. Berdasarkan naskah Idhar al-haqq fi Mamlakat Ferlah wal Fasi, karangan karangan Abu Ishak Al-Makarani Al-Makarani Al-Fasi, Al-Fasi, Tazkirat Tazkirat Tabaqat Tabaqat Jumu Sultanul Salatin karya Syaikh Syamsul Bahri Abdullah Al-Asyi, dan Silsilah Raja-raja Perlak dan Pasai, Pasai, A. Hasymi menyatakan bahwa Kerajaan Perlak, Aceh adalah kerajaan Islam pertama di Nusantara yang didirikan pada tanggal 1 Muharam 225 H (840 M) dengan raja pertamanya Sultan Alaudin Sayyid Maulana Abdil Aziz Syah. Teori ini kemudian banyak didukung oleh cendekiawan Nusantara dan dimasukkan dalam buku teks pengajaran Perguruan Tinggi.24 Teori yang dikemukakan A. Hasymi dan para pendukungnya sampai saat ini tent tentan ang g Kera Keraja jaan an Perl Perlak ak seba sebaga gaii Keraj Kerajaan aan Isla Islam m pert pertam amaa di Nusa Nusant ntar araa ha hany nyaa didasarkan pada sumber-sumber literatur yang sangat terbatas. Terutama sumbersumber yang ditulis oleh para pakar sejarah Islam tanpa melibatkan pakar-pakar lintas peng penget etah ahua uan n yang yang tela telah h meng mengad adaka akan n pene peneli liti tian an ma masa sala lah h ters terseb ebut ut atau atau yang yang berh berhub ubun unga gan n deng dengan anny nyaa deng dengan an berb berbag agai ai pend pendek ekat atan an,, baik baik seca secara ra geog geogra rafi fis, s, antropologis, sosiologis, etimologis, dan bidang-bidang keilmuan lainnya yang telah berkembang dengan pesatnya saat ini. Sebaga Sebagaii sebuah sebuah teori teori yang yang dikemu dikemukaka kakan n pada pada zam zamann annya, ya, maka maka penda pendapat pat A.Hasymi A.Hasymi dengan dengan para pendukung pendukungnya nya tidak dapat disalahkan, disalahkan, mengingat mengingat sangat terbatasnya referensi pada zaman beliau. Demikian juga akibat menurun drastisnya minat intelektualisme terhadap kajian-kajian tentang Islam di Aceh menyusul keadaan 22
23 24
Pergerakan Islam di Indonesia; Indonesia; Bandung; Mizan; Ahmad Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan 1995; hal. 81. Op.cit, hal. 92-93 A. Hasymi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia : Kumpulan prasaran pada seminar di Aceh, Bandung: Bandung:al-M al-Ma'ar a'arif, if, 1993, cet. 3, , hal. 7; . lihat lihat juga A. H asymi, Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1990. hal.146.
14
konflik yang berkepanjangan. Bahkan tidak sedikit para cendekiawan Muslim yang tengah mengadakan penelitian tentang keislaman di sekitar Aceh dicurigai oleh aparat keamanan dengan berbagai alasan yang dicari-cari, seperti apa yang diceritakan Prof. Hasbi yang hanya mengadakan penelitian tentang dayah, harus berhadapan dengan aparat. Apalagi sejak Aceh bergolak, para peneliti asing sangat dibatasi kegiatannya di Aceh yang telah mengakibatkan mundurnya penelitian ilmiyah dalam segala bidang, termasuk tentang sejarah Islam di Aceh. Bersamaan dengan perkembangan zaman, terutama kemajuan teknologi, teoriteori tentang sejarah akan terus berkembang, sebagaimana teori-teori pengetahuan lainnya dengan ditemukannya teori-teori baru yang didukung oleh argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiyah. Sebagaimana halnya teori-teori tentang masuknya Islam ke Nusantara terdahulu yang terus menerus dikoreksi dari Teori Gujarat dikoreksi Teori Persia dan terakhir dikoreksi dengan Teori Mekah atau Arab. Maka dengan ditemukannya data-data terbaru yang lebih akurat, berdasarkan kajian dari berbagai sumber bidang ilmu pengetahuan, maka teori tentang Kerajaan Islam pertam pertamaa di Nusant Nusantara ara perlu perlu dipert dipertany anyaka akan n lagi lagi keabsa keabsahan hannya nya.. Apakah Apakah meman memang g Keraja Kerajaan an Perlak Perlak yang yang didika didikan n oleh oleh Maulan Maulanaa Abdul Abdul Aziz Aziz pada pada tahun tahun 804 adalah adalah kerajaan Islam pertama di Nusantara. Studi Terhadap Beberapa Teori Berkaitan Kerajaan Islam Pertama Di Nusantara Seba Sebaga gaim iman anaa lazi lazimn mnya ya peng pengem emba bang ngan an peng penget etah ahua uan n ilmi ilmiya yah, h, teor teorii baru baru biasanya lahir berdasarkan teori-teori yang telah dikembangkan terlebih dahulu oleh para para cendek cendekiaw iawan an dengan dengan dalildalil-dal dalil il yang yang dapat dapat dipert dipertang anggun gungja gjawab wabkan kan.. Maka Maka dalam membahas permasalahan yang sedang diteliti, akan dikemukakan beberapa teori yang sudah umum dikenal sebagai dasar dalam mengembangkan sebuah teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara. Di samping teori hubungan dagang antara Arab-Nusantara-Cina yang dikemukakan terdahulu, ada beberapa teori yang dapat memperkuat keberadaan Kerajaan Jeumpa sebagai Kerajaan Islam pertama di Nusantara yang dipimpin oleh keturunan Arab-Muslim yang diperkirakan lahir di Persia. Diantara beberapa teori itu adalah : 1. Teori Barus-Fansur Aceh Barus-Fansur adalah tempat yang dikaitkan dengan penghasil kayu kamper sebagai penghasil kapur (kamfer atau al-kafur dalam bahasa Arab) terdapat dalam banyak sumber asli Arab, Persia, dan China dalam berbagai buku perjalanan, botani, kedokteran, kedokteran, dan pengobata pengobatan. n. Kapur , yang dalam bahasa Latin disebut camphora, camphora, merupakan bagian dalam (inti) kayu kamfer yang padat berisi minyak yang harum. Masyar Masyaraka akatt pra-Is pra-Islam lam telah telah menge mengenal nal kafur kafur yang yang masyhu masyhurr itu, itu, hal ini dibukt dibuktika ikan n dengan penemuan penggunaan kata kafur yang disebut berkali-kali dalam syair-syair Arab sebelum lahirnya Nabi Muhammad SAW. SAW.25 25
Lihat: artikel "Kafur", A. Dietrich, Ensiklopedia Islam (E.I) 2 hal: 435-436.
15
Dalam karya dua orang sejarawan, Ibn al-Atir (wafat tahun 1233 M), dan Ibn alBaladu Baladuri ri (w (waf afat at tahu tahun n 147 1473) 3) terc tercat atat at bahw bahwaa pada pada tahu tahun n 16 H/637 H/637 M, sewa sewakt ktu u perebutan ibu kota Dinasti Sassanid, yaitu Ctesiphon, orang-orang Arab menemukan kamper/kafur yang dikira garam di antara rempah-rempah dan wangi-wangian.26 Ibn Gulgul, abad ke-10 M, seorang ahli biobibliografi dan ilmu kedokteran dari Andalusia, mencata kafur atau kamfer dalam 63 bahan obat-obatan baru yang belum dikenal sebelumnya sebagai obat, kecuali hanya pewangian dan alat-alat ritual semata di agam agamaa-ag agam amaa pagan aganiisme sme. Ibn Ibn Sarab arabiiyun yun pada ada abad abad ke-1 ke-100 juga juga mulai lai memperkenalkan zat yang sangat ampuh ini. Ibn al-Baytar yang mengutip Ishaq ibn Imran yang hidup awal abad ke-9 M juga melakukan hal yang sama. Ketiganya melalui serangkaian eksperimen yang dilakukan berhasil menjelaskan berbagai fungsi dan kegunaan kafur dengan berbagai campuran untuk khasiat yang berbeda-beda. Fung Fungsi siny nyaa dala dalam m berb berbag agai ai bent bentuk uk olah olahan an dian dianta tara rany nyaa adal adalah ah,, seba sebagai gai bals balsem em,, penghobatan kandung empedu, radang hati, demam tinggi, berbagai penyakit mata, sakit kepala akibat liver, memperkuat organ dan indra, mengontrol syaraf, pembiusan alami, pendarahan, menguatkan gigi, dan lain-lain. Al-Kindi, salah seorang intelektual Arab, menyebutkan kapur barus sebagai salah satu unsur unsur penting penting untuk membuat membuat wangi-wangian wangi-wangian.. Sekitar Sekitar abad ke-8, kapur barus merupakan salah satu dari lima rempah dasar dalam ilmu kedokteran Arab dan Persia Persia.. Empat Empat unsur unsur yang yang lai lain n adalah adalah kestur kesturi, i, ambar ambar abu-ab abu-abu, u, kayu kayu gaharu gaharu,, dan safran safran.. Pada Pada zam zaman an Abbasi Abbasiyah yah,, hanya hanya orang orang kaya dan para para pemim pemimpin pin saja saja yang yang menggunakan pewangi dari air kapur barus untuk cuci tangan selepas perjamuan makan. Ibnu Sina atau yang dalam literatur Eropa dikenal sebagai Aveceena, dalam bukunya yang terkenal tentang ensiklopedia pengobatan dan obat-obatan, al-Qanun Fi al-Tib, mencat mencatat at man manfaa faatt kamfer kamfer sebaga sebagaii obat obat penena penenang ng dan mendi mendingi nginka nkan n suhu suhu badan yang tinggi. Kamfer juga dipakai sebelum dan sesudah pembedahan, sebagai obat liver, obat diare, diare, sakit kepala, mimisan, mimisan, dan sariawan. sariawan. Aviceena Aviceena menulis: menulis: "Jika kafur dipakai sedikit, maka obat ini dapat membantu menenangkan, karena bahan ini dingin dingin.. Kadang Kadang kala kala obat obat ini menurun menurunkan kan suhu suhu badan badan yang yang tinggi tinggi akibat akibat badan badan kurang sehat karena lemah. Efek yang menguatkan dan menenangkan ini disertai efek haru ha rumn mnya ya.. Efek Efek pend pendin ingi gina nann nnya ya diku dikura rang ngii deng dengan an kast kastur urii dan dan am amba bar, r, dan dan kekeringannya dikurangi dengan minyak wangi dan pelunaknya, misalnya minyak cengkeh dan minyak bunga berwarna ungu lembayung. Kafur merupakan penangkal racun, khususnya racun panas. Berkat kafur pikiran menjadi lebih tajam dan terang; oleh karena itu kafur menguatkan dan menyenangkan. Efeknya serupa ambar kuning, tetapi lebih kuat dan lebih bermanfaat." 27
26
27
W. Heyd, Histoire du commerce du Levant [Sejarah Pergadangan di Kawasan Syria-Libanon] , edisi Prancis yang disusun kembali oleh Furcy Raynand, Amsterdam: Adolf M, Hakkert, 1967, tambahan I, hal 590). Ibn Baytar, Traite des Simples par Ibn el-Beithar . Terj. Dr. L. Leclerc, 3 jil. –Paris: 1881-1887.
16
Selain bangsa Arab, bangsa Persia juga berdatangan untuk meneliti kegunaan kafur dari Fansur ini. Buku tertua mengenai ilmu kedokteran yang ditulis dalam bahasa Persia adalah buku Muwaffak al-Din Abu Mansur Ali al-Harawi (abad ke-10 M), yang berjudul Kitab al-Abniya 'an haqa'iq al-Adwiya [Buku mengenai dasar dan kebenaran obat-obatan asli]. Dalam bukunya yang berjudul Hidayat al-muta'alimin fi al-tibb (Panduan untuk mahasiswa ilmu kedokteran), al-Bukhori (abad ke-10) seorang maha ma hasi sisw swaa Ha Hara rawi wi dan dan dokt dokter er terke terkena nall al-R al-Razi azi (aba (abad d ke-9 ke-9 dan dan 10 M) berh berhas asil il mengembangkan kafur dalam berbagai bentuk resep, sebanyak 31 resep. Salah satunya adalah dalam penanggulanagn penularan penyakit pes. Orang-orang Yunani telah terlibat secara intens dalam pengembangan ilmu kedokt kedoktera eran. n. Salah Salah satu satu buku buku yang yang berhas berhasil il ditemu ditemukan kan sepert sepertii catata catatan n Actius Actius dari Amid Amidee dari dari abad abad ke-6 ke-6 dan dan ke-7 ke-7 M, meny menyeb ebut utka kan n kafu kafurr dala dalam m kary karyan anya ya Libr Librii Medicinales. Salah satu surat pertama dari riga surat karya al-Kind yang berjudul al-rasail alhikmi hikmiyya yya fi asrul asrul alal-ruh ruhani aniyya yya [Ri [Risal salahah-ris risala alah h Hukum Hukum tentan tentang g Rah Rahasi asia-R a-Raha ahasia sia Batin], dikatakan bahwa kafur milik Devi Venus dan digunakan dalam pengasapan yang dipersembahkan kepadanya. "Allah Yang Maha Kuasa telah menciptakan Venus dari cahaya dan kecerahan; Venus memberi kebaikan dalam semua posisinya … di antaranya batu maha yang dimilikinya; dalam badan manusia, perut dan usus yang dimilikinya; dalam abjad tiga huruf yang dimilikinya ('ain, ha dan kaf); di antara bahan bahan murni murni untuk untuk penga pengasap sapan an yang yang dimili dimilikin kinya ya terdap terdapat: at: ambar ambar abu-ab abu-abu, u, qust, qust, 28 tanaman fagara, kafur, bunga mawar kering, laudanum." Dijela Dijelaska skan n di Alf Layla Layla wa layla layla (Serib (Seribu u Satu Satu Malam) Malam) oleh Sindbad Sindbad,, sang sang petualang yang terkenal: "Sesudah bangun keesokan harinya, kami pergi melewati gunung-gunung tinggi ke Pulau Riha yang kaya dengan pohon kafur. Setiap pohon dapat dapat membay membayang angii lebih lebih dari dari 100 orang. orang. Puncak Puncak pohonn pohonnya ya ditore ditoreh h dan air yang yang mengalir darinya dapat mengisi beberapa wadah. Kafur mulai menetes dan tetesannya mirip lem. Sesuadah itu kafur tidak meleleh lagi dan pohonnya menjadi kering." Riha adalah berarti kafur yang bermutu tinggi yang berarti al-Kafur al-Fansuri. Jadi Pulau Riha yang dimaksud adalah daerah Fansur. Kapur barus juga dipakai untuk memandikan jenazah sebelum dikuburkan. Variasi penggunaan kapur barus ini menyebabkan nilai jualnya sangat tinggi. Manfaat kapur barus ini kemudian menyebar ke Yunani dan Armenia karena pada periode tersebut ilmu kedokteran dari Arab dan Persia menjadi acuan dunia. Di akhir abad ke-4 M, istilah "P'o-lu" yang berarti Barus mulai dikenal oleh Bangsa Bangsa Cin Cina. a. Istila Istilah h ini diketa diketahu huii sebagai sebagai rujuka rujukan n kepada kepada selur seluruh uh wil wilayah ayah utara utara Sumatera. Barulah pada akhir abad ke-9, seorang ahli geografi Arab, Ibn Khurdadhbih menyebutkan nama Ram(n)i: "Di belakang Serendib terletak daerah Ram(n)I, dimana hewan badak dapat ditemukan… Pulau ini menghasilkan pohon bambu dan kayu Brazil, akar-akar 28
G. Celentano, L.V. Vaglieri, "Trois Epitres d'al-Kindi: textes et traduction avec XIX plaches facsimile des trois epitres" , dalam Annali dell Istituto universitario Orientale di Nipoli, jil 34, buku 3 (1974) hal 523-562.
17
yang dapat digunakan digunakan sebagai obat anti racun-racun racun-racun mematikan…Di mematikan…Di negeri ini juga tumbuh tumbuh 29 pohon-pohon kapur yang tinggi ," ," Kira-kira pada abad yang sama, sebuah buku Akhbar buku Akhbar al-Sin wa al-Hind juga al-Hind juga menyebutkan nama Ramni: "Ramni (yang) terdapat didalamnya gajag-gajah dalam jumlah yang banyak berserta kayu Brazil dan bambu. Pulau itu dikelilingi oleh dua lautan..Harkand dan dan Salahit" Salahit". Nama Ramni atau Ram(n)I, kemungkinan besar, dengan melihat peta dan posisi Sri Lanka atau Serendib, adalah Sumatera bagian utara dan lebih tepatnya lagi timur laut Aceh. (The sea of Harkand was the Bay of Bengal. Salaht (or Salahit) is selat or Straits, i.e., what is now known as believed to be derived from the Malay word selat or 30 the Selat Melaka). Abu Zaid Hasan pada tahun 916 M, saat dia menjelaskan penguasa Maharaja Zabaj (Sriwijaya) menyebut juga Ranmi: "nama pulau tersebut adalah Rami (Ramni) yang luasnya delapan ratus parasangs (From the Persian farsakh, it was approximately 3 Y2 miles in extent) di daerah tersebut. Di sana dapat ditemukan kayu Brazil, kapur dan tumbuhan lainnya."31 Pada tahun 943, Masudi Masudi mencatat: mencatat: “Kira-kira “Kira-kira seribu seribu parasangs parasangs (dari Serendib) Serendib) masih terdapat sebuah pulau yang bernama Ramin (yakni Ramni) yang dihuni dan diperintah oleh raja-raja. Daerah tersebut penuh dengan tambang emas, dan dekat , yang hanya dapat ditemukan dengan tanah Fansur, yang menjadi asal kapur fansur di Fansur dengan jumlah yang besar dalam tahun-tahun yang penuh dengan topan dan gempa bumi. bumi.32 'Ajaib 'Ajaib al-Hind', al-Hind', yang yang ditu dituli liss tahu tahun n 100 10000 M, menj menjel elas aska kan n bany banyak ak refe refere rens nsii mengenai Lambri. Muhammad ibn Babishad melaporkan: ”Di Pulau Lamuri terdapat pelaut-pelaut yang terdampar terdampar zarafa yang tingginya tidak terkira. Dikatakan bahwa pelaut-pelaut di Fansur, terpaksa harus pindah ke Lamuri. Mereka mengungsi di waktu malam karena takut dengan zarafa; karena mereka tidak muncul di siang hari… Di pulau ini juga terdapat semut-semut raksasa dalam jumlah besar, terutama di kawasan Lamuri ”.... "Lububilank, yang merupakan sebuah teluk, (Tibbetts identifies this with Lho' Belang Raya (Telok Balang), 5°32f N, 95°17' E. Ibid., p. 141) terdapat orang-orang yang memakan manusia. Orang-orang kanibal ini mempunyai ekor, dan menghuni tanah antara Fansur antara Fansur dan Lamuri." 33 Lambri dalam karya para ahli geografi Arab tidak dijelaskan lebih lanjut. Ramni juga disebutkan oleh Biruni pada tahun 1030. Nama tersebut juga ditulis dalam teks Dimashqi di tahun 1325 dalam buku b uku Cowan,"Lamuri," hal. 421. Satu-satunya sumber India menyebutkan Lambri dalam transkrip Tanjore dari Bangsa Tamil dalam pemerintahan Rajendra Cola, dimana nama "Ilamuridesam yang 29 30 31 32 33
Tibbetts, Arabic Texts , hal. 27-28. Wolters, Early Indonesian Commerce, hal. 178) Tibbetts, Arabic Texts, hal. 30 Ibid, hal. 37-38 Ibid, hal. 44-45
18
sangat murka terlibat dalam perang" disebutkan bersama toponim lain sebagai daerah target-target penggempuran mereka pada tahun 1025.34 Ahli Ahli geograf geografii Cin Cinaa Cho Chou u Ch' Ch'u-f u-fei ei menul menulis, is, pada pada tahun tahun 1178, 1178, nam namaa Lan-li Lan-li dimana kapal-kapal dari Canton atau Guangdong sering merapat sambil menunggu bulan purnama untuk memudahkan mereka berlayar menuju Lautan India tepatnya Sri Lanka dan India.35 Hampir lima puluh tahun kemudian, Chau Ju-kua menyebut Lan-wu-li, dan melapo melaporka rkan n bahwa; bahwa; "Hasil "Hasil-ha -hasil sil produk produksi si keraja kerajaan an Lan-wu Lan-wu-li -li adalah adalah kayu kayu sapan sapan (Brazilwood (Caesalpinia sappan, Linn.), gading gajah dan rotan putih. Penduduknya menyuk menyukai ai peran perang g dan sering sering mengg mengguna unakan kan panah panah beracu beracun. n. Dengan Dengan angin angin utara, utara, 36 pelaut dapat berlayar selama dua puluh hari ke Silan…." Dia selan selanjut jutnya nya mendu mendukun kung g inf inform ormasi asi yang yang diberi diberikan kan oleh oleh Cho Chou u Ch' Ch'u-f u-fei: ei: ”Ta-shi terletak di Timur Laut dari Ts'uan-chou dengan jarak yang sangat jauh, jadi kapal-kapal asing kesulitan untuk melakukan pelayaran langsung. Setelah kapal-kapal tersebut tersebut meninggal meninggalkan kan Ts'uan-c Ts'uan-chou hou mereka mereka akan berlayar berlayar terlebih terlebih dahulu dahulu selama selama empa empatt pulu puluh h ha hari ri ke Lan' Lan'li li,, dima dimana na mere mereka ka akan akan meny menyem empa patk tkan an diri diri untu untuk k berdagang. Tahun berikutnya akan kembali ke laut, dengan dukungan angin mereka akan menghabiskan enam puluh hari untuk melanjutkan perjalanan.37 Marco Polo, sekembalinya dari Cina ke Eropa tahun 1292, menyebutkan, selain Perlak yang sudah memeluk Islam, nama Lambri bersama lima kerajaan kafir lainnya. Dia menulis bahwa; "Penduduknya penyembah berhala, dan menyebut dirinya hamba Kaan yang agung. Mereka memiliki kapur dalam jumlah yang besar dan sejumlah spesis lainnya. Mereka juga memiliki kayu brazil dalam jumlah yang besar…" Di tahun 1284 dan juga tahun 1286, Lambri dilaporkan mengirimkan upeti kepada Dinasti Yuan di China.38 Seorang musafir Persia, Rashiduddin, pada tahun 1310 menulis bahwa para saudagar dari berbagai negara sering datang ke Lamori, dan pada tahun 1323, Friar Odoric dari Pordenone menjelaskan bahwa Lambri merupakan pusat perdagangan di mana para saudagar dari negara-negara yang sangat jauh, dan kapur, emas dan pohon gaharu juga tersedia. Di sini dia kehilangan pandangan terhadap bintang utara.39 Wang Ta-yuan pada tahun 1349, menulis tentang Nan-wu-li, yang katanya: ”Temp ”Tempat at ini merup merupakan akan pusat pusat perdag perdagang angan an yang yang sangat sangat penti penting ng di Nan-wu Nan-wu-li -li.. Pegunungan raksasa bak gelombang terdapat dibelakangnya, terletak di pinggiran laut Jih-yueh wang yang sangat diragukan di sana ada tanah. Penduduk setempat 34 35 36
37 38
39
K. A. Nilakanta Sastri, History of Srivijaya (Madras: University of Madras, 1949), hal. 80, 81. Almut Netolitzky, Das Ling-wai Tai-ta von Chou-chu-fei,( Weisbaden: Heiner Verlag, 1977), hal. 40-41) Friedrich Hirth and W. W. Rockhill, Chau Ju-kua: His Work on the Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteenth Centuries , Entitled Chu-fan-chi (St. Petersburg: Imperial Academy of Sciences, 1911), hal. 72). Ibid, hal.114 Henry Yule and Henri Cordier, The Book of Ser Marco Polo , 2 vols. (Reprint, Amsterdam: Philo Press, 1975), 2:299) Ibid, hal. 300
19
hidup di sepanjang bukit, setiap keluarga tinggal di rumah masing-masing. Masingmasing lelaki dan wanita menggulung rambut mereka dalam sanggul di atas namun membiarkan bagian atas tubuh mereka terbuka, dan bagian bawah dibungkus sarung. Buminya sangat tandus, panennya sangat jarang, dan iklimnya sangat panas. Sebagai kebias kebiasaan aan,, mereka mereka tunduk tunduk kepada kepada bajak bajak laut laut sepert sepertii orangorang-ora orang ng di Niu-ta Niu-tan-h n-his is (Tumasek) (Tumasek).. Komodita Komoditass lokal adalah sarang sarang burug, burug, cangkang cangkang kura-kura, kura-kura, cangkang peny penyu u dan kayu kayu laka laka,, yang yang sang sangat at berm bermut utu u dala dalam m ha hall aroma aroma.. Komo Komodi dita tass yang yang biasanya diperdagangkan di sini adalah emas, perak, aksesoris besi, bunga mawar, muslin merah, kapur , porcelin dengan desain biru dan putih dan lain-lain.”40 Pada Pada tahun tahun 1365, 1365, Kronik Kronik Jaw Jawa, a, Negara Negarakrta krtagam gama, a, mengg menggamb ambark arkan an Lamuri Lamuri 41 sebagai negara yang tergantung kepada Majapahit. Ma Huan yang menulis pada awal tahun 15 M, menyebutkan Nan-po-li, yang dikunjungi oleh kapal induk dinasti Ming, dengan nakhoda Cheng Ho: ”Kerajaan ini terlet terletak ak di sampin samping g laut, laut, dan pendud pendudukn uknya ya terdir terdirii dari hanya hanya seribu seribu keluar keluarga. ga. Semuanya Muslim, dan mereka sangat jujur dan tulus. Di bagian timur teritori itu, terletak sebuah negeri bersama Li-tai, dan di bagian barat dan utara terletak lautan luas luas;; jika jika an anda da perg pergii ke sela selatan tan,, terd terdap apat at pegu pegunu nung ngan an;; dan dan di bagi bagian an sela selata tan n pegunungan tersebut terletak lagi lautan. Ma Huan juga menyebutkan nama Pulau Wei, sebuah pulau sekitar sembilan mil lauty di lepas pantai Timur Laut Aceh yang juga terdapat pelabuhan pelabuhan alami yang bagus, sekarang terdapat pelabuhan pelabuhan Sabang. Sabang. Pulau Wei sering disebutkan dalam sumber-sumber sejarah dan dalam terjemahan bahasa Cina bernama "pulau Hat". Ch'ieh-nan-mao, sebuah daerah penghasil kayu gaharu.42 Ma Huan Huan mengg menggamb ambarka arkan n Pulau Pulau Wei: Wei: ”Terle ”Terletak tak di arah laut Timur Timur Laut Lambri, dimana terdapat pegunungan raksasa yang sangat curam, yang dapat dicapai deng dengan an sete seteng ngah ah ha hari ri perj perjal alan anan an;; na nama many nyaa pegu pegunu nung ngan an Mao. Mao. Di bagi bagian an barat barat pegunungan ini, juga, terdapat lautan luas; ini namanya Samudra Barat yang disebut Samudra Nan-mo-li, kapal-kapal yang datang dari Samudra dari arah barat berlabuh di sini, dan mereka melihat pegunungan ini sebagai petunjuk arah. Di laut yang dangkal, sekitar dua cang dalamnya, di pinggir pegunungan, tumbuh pohon-pohon laut; penduduk di sana mengumpulkannya dan menjualnya sebagai komoditas yang berharga. Ini namanya karang. Kerajaan ini tunduk kepada jurisdiksi kerajaan Nan-poli.43 Awal Awal abad abad ke-1 ke-166 M, To Tome me Pire Piress memb member erik ikan an gamb gambar aran an yang yang lebi lebih h tepa tepatt mengenai lokasi Lambri. Dia mengatakan bahwa; "Aceh merupakan negara pertama di bagian pulau Sumatera, dan Lambri benar-benar di bagian kanannya, yang terletak menjorok ke darat dan tanah Biar terletak antara Aceh dan Pidie, dan sekarang 40 41 42 43
ibid Th. C. Th. Pigeaud, Jam in the Fourteenth Century , 5 vols. (The Hague: Nyhoff, I960), 1:11 Mills, Ma Huan , hal 122-123. Ibid, hal. 123-124
20
negeri-negeri ini tunduk kepada Aceh dan memerintah di kedua wilayah tersebut dan dialah raja satu-satunya di sana. Raja ini adalah Moo…".44 Istilah Lambri dan beberapa versi lainnya biasanya ditujukan kepada seluruh pantai utara Aceh, nampaknya hal tersebut di atas menunjukkan pada titik tertentu yang yang menjad menjadii inf inform ormasi asi kepada kepada pelay pelayaran aran yang yang ama aman n dari om ombak bak Teluk Teluk Bengal, Bengal, sebuah sumber air segar. Buku Hikayat Atjeh juga memberikan petunjuk. Pada halaman 17 dari dari ma manu nusk skri rip p ters terseb ebut ut,, dite diterb rbit itka kan n oleh oleh Teuk Teuku u Iska Iskand ndar ar,, terd terdap apat at sebu sebuah ah 45 petunjuk mengenai Lambri, "teluk Lambri". Lambri" . Chau Ju-kua tidak menyebutkan kapur diperdagangkan di Lambri, tapi diduga bah bahwa Ujun Ujung g Panc Pancu u dan dan Kual Kualaa Pan anccu di Lhok Lhok Lam Lambro bro deka dekatt ban anda da Ace Aceh Kapal-kapal apal yang yang harus harus kemung kemungkin kinan an besar besar sangat sangat berhub berhubung ungan an dengan dengan Fansur Fansur.. Kapal-k memuta memutarr di Ujung Ujung Panc Pancu, u, harus harus mela melalu luii Lamb Lambri ri ke Barus Barus. Nama Lambri dan Barus, makanya, sering dibingungkan dalam pelayaran kuno karena eratnya kedua kota ini. Sementara Chia Tan yang menulis buku pada era awal abad ke-8, menyebutkan pelabuhan P'o-lu, merupakan daerah yang kaya dengan emas, mercury dan kapur . Pelabuhan tersebut merupakan titip kepergian bagi kapal-kapal yang datang dari Sriwijaya barat melalui Samudera India ke Sri Langka.46 Sebuah peta kuno yang dibuat oleh Claudius Ptolomeus, salah seorang ahli Georafi dan Gubernur Kerajaan Yunani yang berpusat di Aleksandria Mesir, pada abad ke-2 Masehi, juga telah menyebutkan bahwa di pesisir barat Sumatera yang menjadi jalan ke Tiongkok terdapat sebuah bandar niaga bernama Barousai (Barus) yang dikenal menghasilkan wewangian dari kapur barus. Disebutkan pula bahwa kapur barus yang yang diol diolah ah dari dari kayu kayu kamfe kamferr dari dari kota kota itu itu tela telah h diba dibawa wa ke Mesi Mesirr untu untuk k dipergunakan bagi pembalseman mayat pada zaman kekuasaan Firaun sejak Ramses II atau sekitar 5000 tahun lalu.47
2. Teori Kaafuro Dalam al-Qur’an Hubungan erat Aceh-Melayu dengan dunia Arab juga dapat ditelusuri dari beberapa kata di dalam al-Qur’an. Sebagaimana diketahui al-Qur’an adalah kumpulan wahy wa hyu u Alla Allah h SWT SWT yang yang ditu dituru runk nkan an kepa kepada da Na Nabi bi Muha Muhamm mmad ad saw saw mela melalu luii perantaraan malaikat Jibril as sejak pertama diangkat menjadi Nabi di Gua Hira’ sampai beliau wafat di Madinah pada tahun 10 Hijriah. Sampai saat ini tidak ada satu satupu pun n ma manu nusi siaa yang yang dapa dapatt meny menyan angg ggah ah bahw bahwaa al-Q al-Qur ur’a ’an n deng dengan an sega segala la 44 45 46
47
ibid T. Iskandar, Hikayat Atjeh, op.cit. hal. 17 Friedrich Hirth and W. W. Rockhill, Chau Ju-kua: His Work on the Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteenth Centuries, Centuries , Entitled Chu-fan-chi (St. Petersburg: Imperial Academy of Sciences, 1911), hal. 72). Historical Notes on Indonesia & Malaya Compiled from Chinese Source, Jakarta: Bharata, W.P. .P. Groeneveldt, Groenevel dt, Historical 1960, hlm. 280. N.J. Krom, Zaman Krom, Zaman Hindu, terjemahan Arief Effendi, Jakarta: Pembangunan, 1956, hal. 10-12. D.G.E. Hall, A London: Macmillan Macmillan & Co. Ltd., 1960, hlm. 1-5. 1-5. D.H. Burger Burger dan Prajudi, Prajudi, Sejarah History of South East Asia, London: Ekonomis Sosiologis Indonesia, Jakarta: Pradnya Paramita, 1960, hlm. 15.
21
kemukjizat kemukjizatannya annya bukan berasal berasal dari Allah Sang Pencipta. Pencipta. Karena Karena mana mungkin seorang yang buta huruf seperti Nabi Muhammad dapat menbuat sebuah kitab agung yang memiliki gaya bahasa Arab tertinggi dan tidak mampu dijangkau oleh seorang pujangga teragung sekalipun. Karena al-Qur’an bukan hanya kitab sastra, tapi kitab hukum, hukum, undang-und undang-undang, ang, pengetahu pengetahuan, an, politik politik dan seterusn seterusnya ya yang disampaika disampaikan n dengan untaian indah. Terlalu banyak makhluk yang tertegun dengan keindahan alQur’an.48 Telah disepakati para Ulama, bahwa al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, sebagaiman sebagaimanaa dinyatakan dinyatakan al-Qur’an al-Qur’an sendiri. sendiri. Namun Namun bahasa bahasa Arab al-Qur’an al-Qur’an adalah bahasa Arab tertinggi yang telah melahirkan gramatika bahasa Arab kontemporer. Para ulama juga berpendapat ada beberapa kata al-Qur’an yang bukan berasal dari bahas bahasaa Arab Arab asli asli,, na namu mun n baha bahasa sa no non n Arab Arab yang yang suda sudah h bany banyak ak digu diguna nakan kan dan dan 49 dimengerti oleh masyarakat Arab. Salah satu bahasa Aceh-Melayu yang sudah tersebar di dunia Arab, termasuk Mesir sejak zaman kekuasaan kekuasaan Ramses Ramses (Fir’aun) (Fir’aun) adalah kafur. Sebagaimana dijelaskan terdahulu dalam teori kafur Barus, bahwa kafur min barus adalah sebuah komuditas mewah wangi-wangian yang berasal dari inti kayu kamfer yang dalam bahasa latin dikenal dengan champora. Tidak diragukan bahwa penghasil terbesar kapur zaman itu adalah wilayah yang terletak di ujung barat pulau Sumatera, yang sekarang berada di wilayah Aceh. Bahkan dalam teori terdahulu telah disebutkan banyak dalil tentang Barus-Fansur awal, yang berada di sekitar Lamuri-Aceh. Pada al-Qur’an surat al-Insan (76) ayat ke 5 menyebutkan: Sesungguhnya orangorang yang berbuat kebajikan akan meminum dari gelas, minuman yang dicampur kafur . Kebanyakan mufassirin dalam tafsirnya masing-masing seperti Ibn. Abbas, Jalalain, alQurthubi, Qurthubi, Ibn Katsir Katsir dan lain-lainn lain-lainnya, ya, mengartika mengartikan n kafur sebagai sebagai campuran campuran dari minum min uman an yang yang mereh merehatk atkan, an, nikmat nikmat,, yang yang dapat dapat membu membuat at tenang tenang dan biasan biasanya ya dijadikan obat. Walaupun ada yang menyebutkan sebagai nama mata air di syurga. Pendapat pertama lebih banyak dirujuk mengingat penggunaan kafur yang sudah umum sebagai bahan obat-obatan, wangi-wangian dan bahan perisa di dunia Arab pra-Islam seperti di Alexenderia Mesir dan lainnya. Namun hampir semuanya sepakat bahwa kata ini bukan asli bahasa Arab, sebagaimana disebutkan Ibn Manzhur dalam Lisan al-Arab al-Arab karena tidak ditemukan dalam bahasa Arab Jahiliyah atau bahasa Arab purba. Maka dengan demikian, tidak diragukan bahwa kata kafur yang dimaksudkan al-Qur’an adalah kapur dari Barus sebagai lambang kemewahan pada zaman itu . Kata "kafur", menurut Karel Steenbrink, secara pasti bukan istilah Arab. Akar kata "kafara" bisa berarti menghindari atau tidak berterima kasih. Sedangkan kata "kafur", yang berarti kapur barus atau kamper, berasal dari bahasa Melayu. Steenbrink menyimpulkan bahwa kata "kafur" bukan hanya penghubung secara etimologis antara
48 49
Lihat misalnya, al-Wahyu al-Muhammady, oleh M. Rasyid Ridha Lihat misalnya, Mafhum fie Ulum al-Qur’an, Ash-Shabuni
22
al-Qur'an dan Nusantara, tetapi juga komoditi yang sejak abad ke-7 telah dibawa oleh pedagang Muslim dari Nusantara. Nusantara.50 3. Teori Champa (Jeumpa) Versi Raffles Gubern Gubernur ur Jendra Jendrall Hindia Hindia Beland Belandaa dari Keraja Kerajaan an Inggri Inggriss yang yang juga juga seoran seorang g peneliti sosial, Sir TS. Raffles dalam bukunya The History of Java, menyebutkan bahwa Cham Ch ampa pa yang yang terk terken enal al di Nusa Nusant ntar ara, a, buka bukan n terl terlet etak ak di Kamb Kambod odia ia seka sekara rang ng sebaga sebagaima imana na dinyat dinyatakan akan oleh oleh para para peneli peneliti ti Beland Belanda. a. Tapi Tapi Champ Champaa adalah adalah nam namaa daerah di sebuah wilayah di Aceh, yang terkenal dengan nama ”Jeumpa”. Champa adalah ucapan atau logat Jeumpa dengan dialek ”Jawa”, karena penyebutannya inilah banyak ahli yang keliru dan mengasosiasikannya mengasosiasikannya dengan Kerajaan Champa di wilayah Kambodia dan Vietnam sekarang. Jeumpa yang dinyatakan Raffles sekarang berada di sekitar daerah Kabupaten Bireuen Aceh. 51 ”Cha ”C hamp mpa” a” bias biasan anya ya dihu dihubu bung ngka kan n deng dengan an sebu sebuah ah peri perist stiw iwaa pada pada zam zaman an keraja kerajaan an Majapa Majapahit hit,, terut terutama ama pada ma masa sa pemeri pemerinta ntahan han Prabu Brawijay Brawijayaa V yang yang memiliki seorang istri yang dikenal dengan ”Puteri Champa” sebagaimana disebutkan dalam Babad Tanah Jawi, yang nama lainnya Anarawati (Dwarawati) yang beragama Islam. Islam. Puteri Puteri ini inilah lah yang yang melah melahirk irkan an Raden Raden Fatah, Fatah, yang yang kemudi kemudian an menye menyerah rahkan kan pendididikan putranya kepada seorang keponakannya yang dikenal dengan Sunan Ampel Ampel (Ra (Raden den Rah Rahmat mat)) di Ampeld Ampeldent entaa Suraba Surabaya. ya. Sejara Sejarah h mencat mencatat, at, Raden Raden Fatah Fatah menjadi Sultan pertama dari Kerajaan Islam Demak, Kerajaan Islam pertama di tanah Jawa yang mengakhiri sejarah Kerajaan Hindu-Jawa Majapahit.52 Banyak Banyak ahl ahlii sejar sejarah ah yang yang konfiu konfiuss dengan dengan ”Champ ”Champa”, a”, yang yang pada pada akhirn akhirnya ya menimb menimbulk ulkan an kegela kegelapan pan dan keranc kerancuan uan luar luar biasa biasa pada pada sejarah sejarah Islam Islam Nusan Nusantar tara. a. Kekaburan ini umumnya disebabkan para ahli hanya mengutip mendapat-pendapat yang sudah ada tanpa mengadakan pengkajian lebih dalam dan lebih mendetil dari berbagai aspek. Kemalasan intelektual ini hanya memahami Champa sebagai sebuah kata yang sudah bercampur dengan berbagai mitos, legenda dan cerita masyarakat yang tidak berdasarkan fakta ilmiyah. Bukan Champa sebagai sebuah realitas sejarah berdasarkan penelitian sejarah berbagai aspek yang berkaitan dengannya. Mari kita peras sedikit logika kita untuk mengungkap kegelapan Champa yang suda sudah h bera beraba badd-ab abad ad dipe diperc rcay ayai ai seba sebaga gaii kebe kebena nara ran n seja sejarah rah.. Para Para ah ahli li seja sejara rah h memper memperkir kiraka akan n Maulan Maulanaa Malik Malik Ibrahi Ibrahim m berada berada Champ Champaa sekita sekitarr 13 tahun, tahun, antara antara tahun 1379 sampai dengan 1392. 1392.53 Untuk memastikan dimanakah Champa yang telah ditinggali Maulana Malik dan saudara iparnya ”Putri Champa”, maka perlu diselidiki bagai bagaima mana naka kah h kead keadaan aan Ch Cham ampa pa wa wakt ktu u itu, itu, baik baik yang yang bera berada da di Aceh Aceh ma maup upun un Kambodia. 50 51
52 53
Karel Steenbrink, Pondok Pesantren, Jakarta: LP3ES, Sir Thomas Stamford Raffles, The History of Java, from the earliest Traditions till the establisment of Mahomedanism. Mahomedanism. Published by John Murray, Albemarle-Street. Albemarle- Street. 1830. Vol Vol II, 2nd Ed, Chap X, hal. 74. 122 JJ. Meinsma,. Serat Babad Tanah Jawi, Wiwit Saking Nabi Adam Dumugi ing Tahun 1647 . S'Gravenhage, 1903 Lihat :Umar Hasyim, Riwayat Maulana Malik Ibrahim . Semarang:Menara Kudus. 1980.
23
Menurut beberapa catatan, Champa di Kambodia masa itu sedang di perintah oleh Chế Bồng Nga antara tahun 1360-1390 Masehi, dikenal dengan The Red King (Raja Merah) seorang Raja terkuat dan terakhir Champa Champa.. Tidak diketahui apakah Raja ini Muslim atau Budha sebagaimana mayoritas penduduk Kambodia masa ini dengan banyak peninggalan kuil-kuilnya. Beliau berhasil menyatukan dan mengkordinasikan seluru seluruh h kekuat kekuatan an Champ Champaa pada pada kekuas kekuasaan aannya nya,, dan pada pada tahun tahun 1372 menyer menyerang ang Vietnam melalui jalur laut. Champa berhasil memasuki kota besar Hanoi pada 1372 dan 1377. 1377. Pada Pada penyer penyerang angan an terakh terakhir ir tahun tahun 1388, 1388, dia dikala dikalahka hkan n oleh oleh Jender Jenderal al Vietnam Ho Quy Ly, pendiri Dinasti Ho . Che Bong Nga meninggal dua tahun kemudian pada 1390. Tidak banyak catatan hubungan Penguasa Champa ini dengan Islam, Islam, apalag apalagii tidak tidak didapa didapatt bekasbekas-bek bekas as kegemi kegemilan langan gan Islam, Islam, sebaga sebagaima imana na yang yang 54 ditinggalkan para pendakwah di Perlak, Pasai ataupun Malaka. Sementara menurut catatan sejarah, yang terkenal dengan Sultan Cam atau Champa adalah Wan Abdullah atau Sultan Umdatuddin atau Wan Abu atau Wan Bo Teri Teri atau Wan Bo saja, memerintah pada tahun 1471 M - 1478 M. Menurut silsilah Kerajaan Kelantan Malaysia, silsilah beliau adalah : Sultan Abu Abdullah (Wan Bo) ibni Ali Alam (Ali Nurul Alam) ibni Jamaluddin Al-Husain (Sayyid Hussein Jamadil Kubra ) ibni ibni Ahmad Ahmad Syah Syah Jalal Jalal ibni ibni Abdull Abdullah ah ibni ibni Abdul Abdul Malik Malik ibni ibni Alawi Alawi Amal Amal Al-Faq Al-Faqih ih ibni ibni Muhammas Muhammas Syahib Mirbath ibni ibni ‘Ali Khali’ Khali’ Qasam ibni Alawi Alawi ibni Muhammad Muhammad ibni Alawi ibni Al-Syeikh Ubaidillah ibni Ahmad Muhajirullah ibni ‘Isa Al-Rumi ibni Muhammad Naqib ibni ‘Ali Al-Uraidhi ibni Jaafar As-Sadiq ibni Muhammad Al-Baqir ibni ‘Ali Zainal Abidin ibni Al-Hussein ibni Sayyidatina Fatimah binti Rasulullah SAW. Jadi beliau adalah anak saudara dari Maulana Malik Ibrahim, yaitu anak dari adik beliau bernama Ali Nurul Alam. Wan Bo atau Wan Abdullah ini juga adalah bapak kepada Syarief Hidayatullah, pengasas pengasas Sultan Sultan Banten sebagaimana sebagaimana silsilah silsilah yang dikeluarka dikeluarkan n Kesultanan Kesultanan Banten Jawa Barat: Syarif Hidayatullah ibni Abdullah (Umdatuddin) ibni Ali Alam (Ali Nurul Alam) ibni Jamaluddin Al-Hussein (Sayyid Hussein Jamadil Kubra) ibni Ahmad Syah Jalal dan seterusnya seperti di atas.55 Pert Pertan anyaa yaann nnya ya,, kapa kapan n dan dan dima dimana na sebe sebena narn rnya ya Kera Keraja jaan an Ch Cham ampa pa yang yang dipimp dipimpin in oleh oleh Raja Raja Champa Champa yang yang menjad menjadii mertua mertua Maulan Maulanaa Malik Malik Ibrahi Ibrahim, m, yang yang menjadi ayah kandung ”Puteri Champa”. Padahal jika dikaitkan dengan fakta di atas, mustahil mertua Maulana Malik atau ayah ”Puteri Champa” itu adalah Wan Bo (Wan Abdullah) karena menurut silsilah dan tahun kelahirannya, beliau adalah pantaran anak saudara Maulana Malik yang keduanya terpaut usia 50 tahun lebih. Raden Rahmat Rah mat (Sunan (Sunan Ampel) Ampel) sendir sendirii lah lahir ir pada pada tahun tahun 1401 di ”Champ ”Champa” a” yang yang masih masih 54
55
Lihat misalnya: D.R. SarDesai, Vietnam, Trials and Tribulations of a Nation. 1988. ppg 33-34,. David P. Chandler, A History of Cambodia (Boulder: Westview Press, 1992.) George F. Hourani " Arab Seafaring " Princeton University Press, New Jersey, 1979. Nicholas Tarling, "The Cambridge History of Southeast Asia" vol.1 Cambridge University Press, Press, Cambridg Cambridge, e, 1992. 1992. Lafont, Lafont, P. B., "Aperçu sur les relations entre le Campa et l'Asie du Sud-Est, " Actes du Séminaire sur le Campa organisé à l'Université de Copenhague, le 23 mai 1978 (Paris: 1988b) hal. 71-82. Manguin Pierre Yves, "Etudes cam II; l'introduction de l'Islam au Campa, " Bulletin de l'Ecole Française d'ExtrêmeOrient, Vol. LXVI (1979) hal.. 255-287. Lihat : Tun Suzanna Tun Hj.Othman dkk. Dinast-Dinast dkk. Dinast-Dinastii ii Quraysh (Hasyimy) di Alam Melayu, Johor:tt.
24
misterius itu. Boleh jadi yang dimaksud dengan Kerajaan Champa tersebut bukan Kerajaan Champa yang dikuasai Dinasti Ho Vietnam, tapi sebuah perkampungan kecil yang yang berd berdek ekat atan an deng dengan an Kela Kelant ntan an?. ?. Inip Inipun un ma masi sih h meni menimb mbul ulka kan n tand tandaa tany tanya, a, dimanakah peninggalannya?. Bahkan ada pula yang mengatakan Champa berdekatan dengan daerah Fatani, Selatan Thailand berdekatan dengan Songkla, yang merujuk daerah Senggora zaman dahulu.56 Untuk Untuk mendu mendukun kung g Teori Teori Raf Raffle fless bahwa bahwa Champ Champaa yang yang dimaks dimaksud ud bukan bukan di Vietnam sekarang, tetapi di wilayah Jeumpa Bireuen Aceh, ada beberapa dalil yang dapat dikemukakan, antara lain; (i) Sebuah Martin Van Bruinessen telah memetik tulisa tulisan n Saiyid Saiyid ‘Al-wi ‘Al-wi Thahi Thahirr alal-Had Haddad, dad, dalam dalam bukuny bukunyaa Kitab Kitab Kuning Kuning,, Pesantre Pesantren n ..“Putra Syah Ahmad, Jamaluddin dan saudara-saudaranya konon telah mengembara ke Asia Tenggara..... Jamaluddin sendiri pertamanya menjejakkan kakinya ke Kemboja dan Aceh, kemudian belayar ke Semarang dan menghabiskan waktu bertahun-tahun di Jawa, hingga akhirnya melanjutkan pengembaraannya ke Pulau Bugis, di mana dia meninggal.” (al-Haddad 1403 :8-11). Diriwayatkan pula beliau menyebarkan Islam ke Indonesia bersama rombongan kaum kerabatnya. Anaknya, Saiyid Ibrahim (bukan Maulana Malik Ibrahim) ditinggalkan di Aceh untuk mendidik masyarakat dalam ilmu keislaman. Kemudian, Saiyid Jamaluddin ke Majapahit, selanjutnya ke negeri Bugis, lalu meninggal dunia di Wajok (Sulawesi Selatan). Tahun kedatangannya di Sulawesi adalah 1452M dan tahun wafatnya 1453M”. Jadi tidak diragukan bahwa yang ke Kamboja itu adalah ayah Maulana Malik Ibrahim, Saiyid Jamaluddin yang menikah di sana sana dan dan menu menuru runk nkan an Ali Ali Nuru Nurull Alam Alam.. Seda Sedang ngkan kan ma mayo yori rita tass ah ahli li seja sejara rah h menyatakan Maulana Malik Ibrahim lahir di Samarkand atau Persia, sehingga di gelar Syekh Maghribi. Beliau sendiri dibesarkan di Aceh dan tentu menikah dengan puteri Aceh yang dikenal sebagai ”Puteri Raja Champa”. (ii) Keadaan Champa Kambodia Kambodia ketika zaman Maulana Maulana Malik Ibrahim sedang huru huru hara hara dan terjad terjadii pemba pembanta ntaian ian terhad terhadap ap kaum kaum Muslim Muslim yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh Dinasti Ho yang membalas dendam atas kekalahannya pada pasukan Khulubay Khan, Raja Mongol yang Muslim Muslim sebagaimana sebagaimana disebutkan disebutkan terdahulu. terdahulu. Keadaan Keadaan ini sangat jauh berbeda dengan keadaan Jeumpa yang menjadi mitra Kerajaan Pasai pada waktu itu yang menjadi jalur laluan dan peristirahatan menuju kota besar seperti Barus, Fans Fansur ur dan dan Lamu Lamuri ri dari dari Pasa Pasaii atau ataupu pun n Perl Perlak ak.. Kera Keraja jaan an Pasa Pasaii adal adalah ah pusa pusatt pengembangan dan dakwah Islam yang memiliki banyak ulama dan maulana dari seluruh penjuru dunia. Sementara para sultan adalah diantara yang sangat gemar berbahas tentang masalah-masalah agama, di istananya berkumpul sejumlah ulama besa besarr dari ari Pers Persia ia,, Indi India, a, Arab Arab dan dan lain lain-l -lai ain n, semen ementa tara ra mereka reka mendap ndapat at 57 penghormatan mulia dan tinggi. Dan Sejarah Melayu menyebutkan bahwa ”segala orang Samudra (Pasai) pada zaman itu semuanya tahu bahasa Arab. Arab.58. 56 57
58
Lihat : Wan Muhammad Shagir Abdullah, Syekh Muhammad Arifin Syah, Utusan Melayu, 24 Juli 2006 A.H. Johns, “Islam in Southeast Asia: Reflections and New Directions”, Indonesia, Cornell Modern Indonesia Project, 1975, no.19 (April). Hal. 8 TD. Situmorang dan A. Teeuw, Sejarah Melayu, op.cit. hal. 168-173
25
(iii) (iii) Popule Populerit ritas as Jeump Jeumpaa di Nusant Nusantara ara,, yang yang dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan puteri puteri-puterinya yang cerdas dan cantik jelita, buah persilangan antara Arab-Parsi-India dan Melayu, yang di Aceh terkenal dengan Buengong Jeumpa, gadis cantik putih kemerahmerahan, tidak lain menunjukkan keistimewaan Jeumpa di Aceh yang sampai saat ini masi ma sih h meny menyis isak akan an keca kecant ntik ikan an pute puteri ri-p -put uter erin inya ya,, gadi gadiss Bire Bireue uen. n. Pada Pada ma masa sa kegemilangan Pasai, istilah puteri Jeumpa (lidah Jawa menyebut ”Cempa”) sangat populer, mengingat sebelumnya ada beberapa Puteri Jeumpa yang sudah terkenal kecantikan dan kecerdasannya, seperti Puteri Manyang Seuludong, Permaisuri Raja Jeum Jeumpa pa Salman Salman alal-Par Parisi isi,, Ibunda Ibunda kepada kepada Syahri Syahri Nuwi Nuwi pendir pendirii kota kota Perla Perlak. k. Puteri Puteri Jeu Jeump mpaa lain lainny nya, a,Ma Makh khdu dum m Tans Tansyu yuri ri (Put (Puter erii Peng Penger eran an Salm Salman an-M -Man anya yang ng Seuludong/Adik Syahri Nuwi) yang menikah dengan kepala rombongan Khalifah yang yang diba dibawa wa Na Nakh khod oda, a, Maul Maulan anaa Ali Ali bin bin Muha Muhamm mmad ad din din Ja’f Ja’far ar Shad Shadik ik,, yang yang melahirkan Maulana Abdul Aziz Syah, Raja pertama Kerajaan Islam Perlak. Mereka seterusnya menurunkan Raja dan bangsawan Perlak, Pasai sampai Aceh Darussalam. Kecantikan Kecantikan dan kecerdasan kecerdasan puteri-pute puteri-puteri ri Jeumpa sudah sudah menjadi menjadi legenda di antara pembes pembesarar-pe pembe mbesar sar istana istana Perlak Perlak,, Pasai, Pasai, Malaka, Malaka, bahkan bahkan sampai sampai ke Jaw Jawa. a. Itulah Itulah sebabn sebabnya ya kenapa kenapa Mahara Maharaja ja Majapa Majapahit hit,, Barawi Barawijay jayaa V sangat sangat mengi mengidam dam-id -idamk amkan an seor seoran ang g perm permai aisu suri ri dari dari Jeum Jeumpa pa.. Bahk Bahkan an dalam dalam Babat Babat Tana Tanah h Jawi Jawi,, dise disebu butk tkan an bagaimana mabok kepayangnya sang Prabu ketika bertemu dengan Puteri Jeumpa yang datang bersama dengan rombongan Maulana Malik Ibrahim dan para petinggi Pasa Pasai. i. Diki Dikisa sahk hkan an Sang Sang Prab Prabu u memi memint ntaa agar agar Pute Puteri ri Jeum Jeumpa pa bers bersed edia ia menj menjad adii Permaisurinya. (iv) Secara umum, wajah orang Champa Kambodia lebih mirip dengan Cina, kecil-kecil dan memiliki kulit seperti orang Kelantan sekarang, sementara bahasanya susah dimengerti karena dialeknya berbeda dengan rumpun bahasa Melayu yang menjad menjadii bahasa bahasa pertut pertutura uran n dan pengan pengantar tar Nusant Nusantara ara saat saat itu. itu. MukaMuka-mu muka ka Arab, Arab, seperti seperti wajah Maulana Maulana Malik Ibrahim, Ibrahim, Raden Rahmat ataupun gelar mereka, mereka, Sayyid, Sayyid, Maulana, dan lainnya jarang adanya dan tidak seperti rata-rata orang Perlak, Pasai, Jeumpa ataupun umumnya orang Aceh yang lebih mirip ke wajah Arab, India atau Pars Parsia ia.. Seba Sebaga gaim iman anaa dike diketa tahu hui, i, Maul Maulan anaa Mali Malik k Ibra Ibrahi him m dan dan Ra Rade den n Ra Rahm hmat at member memberika ikan n pelaja pelajaran ran agama agama kepada kepada orang orang Jaw Jawaa mengg menggun unakan akan bahasa bahasa Melayu Melayu Sumatera yang banyak digunakan di sekitar Perlak, Pasai, Lamuri, Barus, Malaka, Riau-Lingga dan sekitarnya, sebagaimana dalam manuskrip agama yang dikarang para para Ulam Ulamaa terke terkemu mudi dian an sepe sepert rtii Ha Hamz mzah ah Fans Fansur uri, i, Syam Syamsu sudd ddin in al-S al-Sum umat atra rani ni,, Nuruddin al-Raniri, Maulana Syiah Kuala, Raja Ali Haji dan lainnya. (v) Sejarah pergerakan dakwah Islamiyah Nusantara abad ke IX-XV Masehi, sebaga sebagaima imana na yang yang disep disepakat akatii para para ahl ahlii sejar sejarah ah Islam Islam Nusantar Nusantara, a, tidak tidak pernah pernah menyebutkan berpusat di sekitar daerah Vietnam atau Indo-China sekarang, namun sebaliknya tercatat berpusat diantara Perlak, Pasai, Malaka, Lamuri, Barus, ataupun Fansur di wilayah Aceh, yang di tengah-tengahnya terdapat Jeumpa, yang menjadi lalu laluan an dan dan temp tempat at pers persin ingg ggah ahan an yang yang bany banyak ak meny menyis isak akan an kege kegemi mila lang ng Isla Islam. m.
26
Sementara Sementara di Vietnam telah dibuktikan dibuktikan tidak banyak ditemukann ditemukannya ya Sayyid, Syarief atau Maulan Maulanaa dan Makhdu Makhdum m serta serta UlamaUlama-Ula Ulama ma besar besar yang yang umum umumnya nya menja menjadi di peng pengge gera rak k Isla Islami misi si.. Juga Juga tida tidak k dida didapa pati ti peni pening ngga gala lann-pe peni ning ngga gala lan n situ situss yang yang berhubungan dengan kegemilangan Islam, apakah berupa istana, maqam, ataupun skrip keislaman yang menjadi ciri khas peninggalan jejak peradaban Islam. Di samping itu, tidak didapatkan dalam sejarah bahwa Islam pernah gemilang di sekitar sana dengan mendirikan sebuah kerajaan Islam yang berperan. Karena tradisi dari para pendakwah akan mendirikan sebuah kerajaan atau mengislamkan kerajaan tersebut, atau menaklukkannya sebagaimana sejarah Perlak, Pasai, Malaka, Aceh Darussalam, Demak dan lainnya. Ada kemungkinan di Champa pernah tumbuh perkampungan muslim, namun hal ini tidak dapat dijadikan pegangan, karena yang dikatakan ”Puteri Champa” tentulah anak Raja Champa, demikian pula disebutkan bahwa Maulana Ibrahim anak dari Maulana Jamaluddin Akbar telah menikah dengan salah seorang puteri puteri Raja di Champa bernama bernama Chandra Wulan, Wulan, yang melahirkan melahirkan Raden Rahmat Rahmat (Sunan Ampel), yang juga kakanda dari Puteri Dharwati yang menjadi Permaisuri Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit. (vi) Dari segi geografis dan taktik-strategi perjuangan, kelihatannya mustahil para pendakwah, khususnya gerakan Para Wali yang akan menaklukkan pulau Jawa bermarkas di sebuah perkampungan Muslim minoritas dekat Vietnam. Apalagi pada masa itu Champa sepeninggal Raja terakhirnya, Che Bong Nga (w.1390), sepenuhnya dikuasai Dinasti Ho yang Budha dan anti Islam berpusat di Hanoi. Maulana Akbar maupun Maulana Malik Ibrahim adalah Grand Master para Wali Songo , jika sasaran dakwahnya adalah pulau Jawa, sebagai basis kerajaan Hindu-Budha yang tersisa, terlal terlalu u nai naiff memil memilih ih Champ Champaa sebaga sebagaii markas markas pusat pusat perger pergeraka akan n baik baik menyan menyangku gkutt dukungan logistik, politik maupun ketentaraan. Sebagaimana dicatat sejarah, pada masa itu para Sultan dan Ulama, baik yang ada di Arab, Persia, India termasuk Cina yang yang sudah sudah dipega dipegang ng pengua penguasa sa Islam Islam memfo memfokus kuskan kan penakl penaklukk ukkan an keraja kerajaan an besar besar Majapahit sebagai patron terbesar Hindu-Budha Nusantara. Kaisar Cina yang sudah Muslim Muslimpun pun mengi mengirim rim Pangli Panglima ma Besar Besar dan tangan tangan kanan kanan dan keperc kepercaya ayaann annya, ya, Laksa Laksama mana na Ch Chen engg-Ho Ho untu untuk k memb memban antu tu gera gerakan kan Isla Islami misa sasi si Jawa Jawa.. Seme Sement ntar araa hubungan dakwah via laut pada saat itu sudah terjalin jelas menunjukkan hubungan antara Jawa-Pasai-Gujarat-Persia-Muscat-Aden sampai Mesir, yang diistilahkan Azra sebaga sebagaii Jaring Jaringan an Ulama Nusanta Nusantara. ra. Yang artinya, artinya, wilayah wilayah Aceh Jeumpa Jeumpa lebih lebih mungkin berada di sekitar pusat gerakan dan lintasan jaringan tersebut daripada Champa Kambodia. (vii) ”Puteri Champa” ibunda Raden Fatah versi ”Serat Kanda” adalah bibi dari Sunan Ampel (Raden Rahmat) yang juga lahir di ”Champa”, sementara Raden Rahmat adalah putra dari Sayyid Sayyid Ibrahim, Ibrahim, salah seorang seorang anak dari Sayyid Jamaluddin Jamaluddin Akbar al-Husein atau juga disebut Sayyid Hussein Jamad al-Kubra, dan seterusnya hingga bersam bersambun bung g di Im Imam am Ja’far Ja’far Sadiq, Sadiq, cucu cucu Nabi Nabi Muham Muhammad mad saw. saw. Dari Dari ana analis lisis is ini, ini, artinya bahwa Puteri Champa adalah keluarga atau bersaudara dengan istri Sayyid
27
Ibrahim yang juga Puteri Raja Jeumpa, yang tidak diragukan adalah keturunan Ahlul Bayt dari Sasaniah Salman ataupun Maulana Abdul Aziz. Sebagai seorang Sayyid atau Maulana, yaitu keturunan Nabi saw yang alim dan fakih, serta pejuang aktif, tentulah para Maulana dan Sayyid ini tetap menjaga tradisi dan kesucian yang menjadi warisan Ahlul Bayt. Apalagi diketahui bahwa keluarga Ahlul Bayt sejak awal sudah menjadi pengua penguasa sa di sekita sekitarr Jaump Jaumpa, a, Perlak Perlak maupu maupun n Pasai. Pasai. Bahkan Bahkan menur menurut ut silsil silsilahn ahnya, ya, Meurah Silu atau Malik al-Saleh adalah keturunan dari Imam Ja’far Shadiq juga yang berarti masih satu turunan dengan Maulana Malik Ibrahim. Adapun silsilah lengkap Maulana Malik Ibrahim adalah : Husain bin Ali , , Ali Zainal Abidin , Muhammad alBaqir , Ja'far ash-Shadiq , Ali al-Uraidhi, Muhammad al-Naqib, Isa ar-Rummi, Ahmad alMuhajir , Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali' Qasam, Muhammad Shahib Mirbath , Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdul Abdullah lah (al-Azh (al-Azhama amat) t) Khan, Khan, Ahmad Ahmad Syah Syah Jalal, Jalal, Jamalu Jamaluddi ddin n Akbar Akbar al-Husa al-Husain in (Maulan (Maulanaa 59 Akbar), dan Maulana Malik Ibrahim. Ibrahim. (viii) Adalah hal yang mustahil, mustahil, seorang Wali sekelas sekelas Maulana Malik Ibrahim, Ibrahim, bapak dan pemimpin para Wali di Jawa, yang telah berhasil membangun jaringan di Nusantara, setelah 13 tahun di Champa tidak dapat membangun sebuah kerajaan Islam Islam atau atau mening meninggal galkan kan jejakjejak-jej jejak ak kegem kegemila ilanga ngan n perada peradaban ban Islam, Islam, atau atau hanya hanya sebuah prarasti seperti pesantren, maqam atau sejenisnya yang akan menjadi jejaknya. Bahkan Raffles menyebutnya sebagai orang besar, sementara sejarawan G.W.J. Drewes menegaskan, Maulana Malik Ibrahim adalah tokoh yang pertama-tama dipandang sebagai wali di antara para wali. ''Ia seorang mubalig paling awal,'' tulis Drewes dalam bukunya, New Light on the Coming of Islam in Indonesia. Gelar Syekh dan Maulana, yang yang mele meleka katt di depa depan n na nama ma Mali Malik k Ibra Ibrahi him, m, menu menuru rutt seja sejara rawa wan n Ho Hoes esse sein in Djaj Djajad adin iniingra ngrat, t, membukt buktik ikaan bah bahwa ia ulam lama bes besar. ar. Gela Gelarr ters terseb ebu ut han anya ya diperuntukkan bagi tokoh muslim yang punya derajat tinggi. (ix) Maulana Malik Ibrahim ataupun Saiyid Ibrahim memiliki seorang saudara yang terkenal sebagai ulama besar di Pasai, bernama Maulana Saiyid Ishaq, sekaligus ayah dari Raden Paku atau Sunan Giri. Giri. Menurut cacatan sejarah, beliau adalah salah seorang ulama yang dihormati di kalangan istana Pasai dan menjadi penasihat Sultan Pasai di zaman Sultan Zainal Abidin dan Sultan Salahuddin. Sebelum bertolak ke tanah Jawa, ayahanda beliau, Jamaluddin Akbar al-Husain (Maulana Akbar), yang juga datang dari India, tinggal dan menetap juga di Pasai. Jadi menurut analisis, beliau bertiga datang dari India ke Kerajaan Pasai sebagai pusat penyebaran dakwah Islam di Nusantara, pada sekitar abad ke 13 Masehi, bersamaan dengan kejayaan Kerajaan Pasai di bawah Sultan Malik al-Salih, yang juga keturunan Ahlul Bayt. Sementara 59
Ibrahim. Semarang:Menara Kudus. 1980. Al-Murtadho, H. (Lihat :Umar Hasyim, Riwayat Maulana Malik Ibrahim. Sayid Husein, dan KH Abdullah Zaky Al-Kaaf, Drs. Maman Abd. Djaliel, 1999. Keteladanan Dan Perjuangan Wali Songo Dalam Menyiarkan Islam Di Tanah Jawa . CV Pustaka Setia, Bandung. Nasab-Alwi (Ammu al Faqih), Faqih), Situs Situs Asyraaf Asyraaf Malaysia Malaysia (Situs Persatuan Persatuan Alawiyy Alawiyyin in Malaysia) Malaysia) Martin Martin van Bruinesse Bruinessen, n, 1994. Najmuddin al-Kubra, Jumadil Kubra and Jamaluddin al-Akbar: Traces of Kubrawiyya influence in early Indonesian Islam, Islam , Bijdragen tot de Taal- Land- en Volkenkunde 150. 305-329.
28
Sunan Ampel atau Raden Rahmat Rahmat yang dikatakan lahir di Champa, Champa, kemudian hijrah pada tahun 1443 M ke Jawa dan mendirikan Pesantren di Ampeldenta Surabaya, adalah seorang ulama besar, yang tentunya mendapatkan pendidikan yang memadai dalam lingkungan Islami pula. Adalah mustahil bagi Sang Raden untuk mendapatkan pendidikannya di Champa Kambodia pada tahun-tahun itu, karena sejak tahun 1390 M atau sepuluh tahun sebelum kelahiran beliau, sampai dengan abad ke 16, Kambodia dibawah kekuasaan Dinasti Ho yang Budha dan anti Islam sebagaimana dijelaskan terdahulu. Apalagi sampai saat ini belum di dapat jejak lembaga pendidikan para ulama di Champa. Namun keadaannya berbeda dengan Jeumpa Aceh, yang dikelilingi oleh Bandar-Bandar besar tempat pesinggahan para Ulam dunia pada zaman itu. Perlu digari digarisba sbawah wahi, i, kegem kegemila ilanga ngan n Islam Islam di sekit sekitar ar Pasai, Pasai, Malaka, Malaka, Lamuri Lamuri,, Fatani Fatani dan sekitarnya adalah antara abad 13 sampai abad 14 M. Kawasan ini menjadi pusat pendid pendidikan ikan dan penge pengemba mbanga ngan n penge pengetah tahuan uan Islam Islam sebagai sebagaiman manaa digamb digambark arkan an terdahulu. (x) Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah saw bersabda agar pengikutnya berpegang teguh kepada dua perkara supaya tidak sesat selamalamanya, yaitu Kitab Allah (al-Qur’an dan Sunnah) dan Itrah (keturunannya). Dua perk perkara ara inil inilah ah yang yang menj menjad adii peng penghu hubu bung ng an anta tara ra Ra Rasu sulu lull llah ah deng dengan an umat umatny nya, a, sehi sehing ngga ga mere mereka ka diwa diwaji jibk bkan an memb membac acaa shal shalaw awat at untu untuk k beli beliau au dan dan kelu keluar arga ga keturunannya. Karena Ahlul Bayt diamanahkan sebagai benteng utama Islam oleh Allah dan Rasul-Nya dan ummat diperintahkan untuk mencintai, menghormati dan berpegang teguh kepadanya, maka sejak awal kebangkitan Islam para Itrah Rasul mendapat kehormatan dan kedudukan, termasuk di alam Nusantara. Itulah sebabnya ahli sejarah telah mencatat beberapa dinasti Kerajaan Ahlul Bayt Nusantara, baik di wilayah Sumatera, Semenanjung Melayu, Borneo-Kalimantan, Jawa, Sulawesi sampai ke Maluku dan Papua sekarang. Ditengarai, generasi awal datang dari Persia sekitar akhir abad pertama Hijriah atau sekitar abad VII Masehi, yang mendirikan kerajaan di sekitar Aceh-Sumatra, yang menjadi cikal bakal Kerajaan Perlak dan Pasai. Jika diurut silsilah para Sultan di Nusantara, sebagian besar akan bertemu pada jalur Imam Ja’far Sadiq yang sampai kepada Sayyidina Husein bin Sayyidah Fatimah binti Rasulullah saw, baik Maulana Abdul Aziz Syah (Perlak), Sultan Malik al-Shalih (Pasai), Mughayat Syah (Aceh), Syarif Hidayatullah (Banten), Sultan Wan Abdullah (Kelantan) dan lainlainny lai nnya. a. Dan tidak tidak diraguk diragukan, an, sebaga sebagaima imana na diperi diperinta ntahka hkan n Allah Allah dan RasulRasul-Nya Nya,, diantara diantara mereka mereka senantias senantiasaa memeliha memelihara ra kekerabatan kekerabatan dan saling saling topang topang menopang menopang dalam menegakkan Islam dalam sebuah jaringan Ahlul Bayt. Tokoh-tokoh Ahlul Bayt yang sudah memegang kekuasaan sebagai Raja atau Sultan akan memberikan bantuan kepada yang lainnya. Pada zaman Maulana Malik Ibrahim masih muda, yang tengah berkuasa dan berkibar adalah Dinasti Ahlul Bayt Pasai di Aceh. Itulah sebabnya ayahanda beliau, Saiyid Jamaluddin menitipkan dan mempersiapkan anaknya pada patron patron yang yang kuat, kuat, Keraja Kerajaan an Pasai, Pasai, yang yang para para Rajany Rajanyaa adalah adalah persi persilan langan gan antara antara turunan Ahlul Bayt dari Kerajaan Perlak dengan Kerajaan Jeumpa. Sebagai seorang
29
pend pendid idik ik peju pejuan ang, g, must mustah ahil il seor seoran ang g Ulam Ulamaa seti seting ngka katt Saiy Saiyid id Jama Jamalu ludd ddin in akan akan meninggalkan anaknya di Champa yang tengah dikuasai Kerajaan Hindu Budha. Dengan demikian, maka jelaslah bahwa Champa yang dimaksud dalam sejarah pengembangan Islam Nusantara selama ini, yang menjadi tempat persinggahan dan perjuangan awal Maulana Malik Ibrahim, asal ”Puteri Champa” atau asal kelahiran Raden Rahmat (Sunan Ampel), bukanlah Champa yang ada di Kambodia-Vietnam saat ini. Tapi tidak diragukan, diragukan, sebagaimana sebagaimana dinyatakan Raffles, Raffles, ”Champa” ”Champa” berada di Jeu Jeump mpaa deng dengan an kota kota perd perdag agan anga gan n Bireu Bireuen en,, yang yang menj menjad adii band bandar ar pela pelabu buha han n persinggah persinggahan an dan laluan laluan kota-kota kota-kota metropolis metropolis zaman itu seperti seperti Fansur, Fansur, Barus dan Lamuri di ujung barat pulau Sumatra dengan wilayah Samudra Pasai ataupun Perlak di daerah sebelah timur yang tumbuh makmur dan maju.. Data Awal Mengenai Kerajaan Jeumpa Aceh Kerajaan Jeumpa Aceh, berdasarkan Ikhtisar Radja Jeumpa yang di tulis Ibrahim Abduh, yang disadurnya dari hikayat Radja Jeumpa adalah sebuah Kerajaan yang benar keberadaannya pada sekitar abad ke VIII Masehi yang berada di sekitar daerah perbukitan mulai dari pinggir sungai Peudada di sebelah barat sampai Pante Krueng Peusangan di sebelah timur. Istana Raja Jeumpa terletak di desa Blang Seupeueng yang dipagari di sebelah sebelah utara, sekarang disebut Cot Cibrek Cibrek Pintoe Pintoe Ubeuet. Masa itu Desa Blang Seupeueng merupakan permukiman yang padat penduduknya dan juga merupakan merupakan kota bandar pelabuhan pelabuhan besar, yang terletak terletak di Kuala Jeumpa. Jeumpa. Dari Kuala Jeumpa sampai Blang Seupeueng ada sebuah alur yang besar, biasanya dilalui oleh kapal-kapal dan perahu-perahu kecil. Alur dari Kuala Jeumpa tersebut membelah Desa Cot Bada langsung ke Cot Cut Abeuk Usong atau ke ”Pintou Rayeuk” (pintu besar).60 Menurut hasil observasi terkini di sekitar daerah yang diperkirakan sebagai tapak Maligai Kerajaan Jeumpa sekitar 80 meter ke selatan yang dikenal dengan Buket Teungku Keujereun, ditemukan beberapa barang peninggalan kerajaan, seperti kolam mandi kerajaan seluas 20 x 20 m, kaca jendela, porselin dan juga ditemukan semacam cincin cincin dan kalung kalung rantai yang panjangnya panjangnya sampai sampai ke lutut dan anting anting sebesar sebesar gelang tangan. Di sekitar daerah ini pula ditemukan sebuah bukit yang diyakini sebagai pemakaman Raja Jeumpa dan kerabatnya yang hanya ditandai dengan batu-batu besar yang ditumbuhi pepohonan rindang di sekitarnya. Sebelum kedatangan Islam, di daerah Jeumpa sudah berdiri salah satu Kerajaan Hindu Hindu Purba Purba Aceh Aceh yang yang dipim dipimpin pin turun turun temuru temurun n oleh oleh seoran seorang g Meurah. Datang Datang pemuda tampan bernama Abdullah yang memasuki pusat Kerajaan di kawasan Blang Seupeu Seupeueng eng dengan dengan kapal kapal nia niaga ga yang yang datang datang dari dari India India belakan belakang g (Parsi (Parsi ?) untuk untuk berdagang. Dia memasuki negeri Blang Seupeueng melalui laut lewat Kuala Jeumpa, sekitar awal abad ke VIII Masehi dan negeri ini sudah dikenal di seluruh penjuru dan memp mempun unya yaii hubu hubung ngan an perd perdag agan anga gan n deng dengan an Cina Cina,, Indi India, a, Arab Arab dan dan lain lainny nya. a. 60
Lihat: Modus, No.15/Th.V/23-29 Juli 2007
30
Selanj Selanjutn utnya ya Abdull Abdullah ah tinggal tinggal bersam bersamaa pendu penduduk duk dan menyia menyiarkan rkan agama agama Islam. Islam. Rakyat di negeri tersebut dengan mudah menerima Islam karena tingkah laku, sifat dan karakternya yang sopan dan sangat ramah. Dia dinikahkan dengan puteri Raja bernama Ratna Kumala. Akhirnya Abdullah dinobatkan menjadi Raja menggantikan bapak mertuanya, yang kemudian wilayah kekuasaannya dia berikan nama dengan Kerajaan Jeumpa, sesuai dengan nama negeri asalnya di India Belakang (Persia) yang bernama ”Champia”, yang artinya harum, wangi dan semerbak. Sementara Bireuen sebaga sebagaii ibukot ibukotany anya, a, berart berartii kemena kemenanga ngan, n, sama sama dengan dengan Jayakar Jayakarta ta (Ja (Jakar karta) ta) dalam dalam 61 bahasa Jawa. Berdasarkan silsilah keturunan Sultan-Sultan Melayu, yang dikeluarkan oleh Kerajaan Brunei Darussalam dan Kesultanan Sulu-Mindanao, Kerajaan Islam Jeumpa pada 154 Hijriah atau tahun 777 Masehi dipimpin oleh seorang Pangeran dari Parsia (India Belakang ?) yang bernama Syahriansyah Salman atau Sasaniah Salman yang kawin dengan Puteri Mayang Seulodong dan memiliki beberapa anak, antara lain Makhdum Tansyuri Tansyuri Shahri Shahri Duli, Duli, Shahri Shahri Tanti, Tanti, Shahri Nawi, Shahri Dito dan Puteri Makhdum yang menjadi ibu dari Sultan pertama Kerajaan Islam Perlak. Menurut penelitian pakar sejarah Aceh, Sayed Dahlan al-Habsyi, Shahri adalah gelar pertama yang digunakan keturu keturunan nan Nabi Nabi Muham Muhammad mad di Nusan Nusantar taraa sebelu sebelum m mengg mengguna unakan kan gelar gelar Meurah Meurah,, Habib, Habib, Sayid, Sayid, Syarie Syarief, f, Sunan Sunan,, Teuku Teuku dan lai lainn nnya. ya. Syahri Syahri diambi diambill dari dari nam namaa istri istri Sayyidina Husein bin Ali, Puteri Shahri Banun, anak Maha Raja Parsia terakhir. Mengenai keberadaan Shahri Nawi ini, disebutkan oleh Syekh Hamzah Fansuri. Syekh ini adalah Ulama Sufi dan sastrawan terkenal Nusantara yang berpengaruh dalam dalam pemb pemban angu guna nan n Kera Keraja jaan an Aceh Aceh Daru Daruss ssal alam am,, yang yang juga juga meru merupa paka kan n guru guru Syam Syamsu sudd ddin in al-S al-Sum umat atra rani ni yang yang dike dikena nall seba sebaga gaii Syek Syekh h Isla Islam m Keraj Kerajaan aan Aceh Aceh Darussalam pada masa Iskandar Muda. A. Hasymi menyebutkan beliau juga adalah paman dari Maulana Syiah Kuala (Syekh Abdul Rauf al-Fansuri al-Singkili). Syekh Fansuri dalam beberapa kesempatan menyatakan asal muasalnya dan hubungannya dengan Shahri Nawi. Diantaranya syair : Hamzah ini asalnya Fansuri Mendapat wujud di tanah Shahrnawi Beroleh khilafat ilmu yang ’ali Daripada ’Abd al-Qadir Jilani Hamzah di negeri Melayu, Tempatnya kapur di dalam kayu
Dari Dari rangka rangkaian ian syair syair ini ini,, maka maka jelasl jelaslah ah bahwa bahwa ada hubung hubungan an antara antara bumi bumi Shahrnawi (Shahr Nawi) dengan Fansur yang menjadi asal muasal kelahiran Syekh Hamzah Fansuri dan tempat yang terkenal kafur Barus. Sebagaimana disebutkan di atas, Shahrnawi atau Syahr Nawi adalah anak daripada Pangeran Salman (Sasaniah 61
Ibid
31
Salman) yang lahir di daerah Jeumpa, di Aceh Bireuen saat ini. Syahrnawi adalah salah satu tokoh yang berpengaruh dalam pengembangan Kerajaan Islam Perlak, bahkan beli beliau au dian diangg ggap ap arsi arsite tek k pend pendir irii kota kota pela pelabu buha han n Perl Perlak ak pada pada tahu tahun n 805 805 yang yang dipimp dipimpinn innya ya lan langsu gsung, ng, dan disera diserahka hkan n kepada kepada ana anak k saudar saudarany anyaa Maulan Maulanaa Abdul Abdul Aziz. Kerajaan Islam Perlak selanjutnya berkembang menjadi Kerajaan Islam Pasai dan mendapat kegemilangannya pada masa Kerajaan Aceh Darussalam. Maka Maka tida tidak k meng menghe hera rank nkan an jika jika Syekh yekh Ha Hamz mzah ah Fans Fansur uri, i, meng mengat atak akan an kelahirannya di bumi Sharhnawi yang merupakan salah seorang generasi pertama pengasas Kerajaan-Kerajaan Islam Aceh yang dimulai dari Kerajaan Islam Jeumpa. Pernyataan Syekh Hamzah Fansuri ini juga menjadi hujjah yang menguatkan teori bahwa bahwa Jeum Jeumpa pa,, asal asal kela kelahi hira ran n Shah Shahrn rnaw awii adal adalah ah Kera Keraja jaan an Isla Islam m pert pertam amaa di Nusantara. Keberadaan Kerajaan Islam Jeumpa ini dapat pula ditelusi dari pembentukan Kerajaan Perlak yang dianggap sebagai Kerajaan Islam pertama di Nusantara. Perlak pada tahun 805 Masehi adalah bandar pelabuhan yang dikuasai pedagang keturunan Parsi yang dipimpin seorang keturunan Raja Islam Jeumpa Pangeran Salman al-Parsi dengan Putri Manyang Seuludong bernama Meurah Shahr Nuwi. Sebagai sebuah pelabu pelabuhan han dagang dagang yang yang maju maju dan ama aman n menja menjadi di tempat tempat persi persing nggah gahan an kapal kapal dagang Muslim Muslim Arab dan Persia. Persia. Akibatnya Akibatnya masyarakat masyarakat Muslim Muslim di daerah daerah ini meng mengal alam amii perk perkem emba bang ngan an yang yang cuku cukup p pesa pesat, t, teru terutam tamaa seka sekali li lant lantara aran n banya banyak k terjadinya perkawinan di antara saudagar Muslim dengan wanita-wanita setempat, sehingga sehingga melahirkan melahirkan keturuna keturunan n dari percampuran percampuran darah darah Arab dan Persia Persia dengan putri-put putri-putri ri Perlak. Perlak. Keadaan ini membawa membawa pada berdiriny berdirinyaa kerajaan Islam Islam Perlak pertam pertama, a, pada pada hari hari selas selasaa bulan bulan Muharr Muharram, am, 840 M. Sultan Sultan pertam pertamaa kerajaa kerajaan n ini merupakan keturunan Arab Quraisy bernama Maulana Abdul Azis Syah, bergelar Sultan Sultan Alaiddin Alaiddin Sayyid Maulana Maulana Abdul Azis Syah. Syah. Menuru Menurutt Wan Wan Hussein Hussein Azmi, Azmi, 62 pedagang Arab dan Persia tersebut termasuk dalam golongan Syi'ah. Wan Hussein Azmi dalam Islam di Aceh mengaitkan kedatangan mereka dengan Revolusi Revolusi Syi'ah yang terjadi terjadi di Persia Persia tahun 744-747. 744-747. Revolusi Revolusi ini di pimpin pimpin Abdulla Abdullah h bin Mu'awi Mu'awiyah yah yang yang masih masih keturu keturunan nan Ja'far Ja'far bin Abi Thali Thalib. b. Bin Mu'awiyah telah menguasai kawasan luas selama dua tahun (744-746) dan mendirikan istana di Istakhrah sekaligus memproklamirkan dirinya sebagai raja Madian, Hilwan, Qamis, Isfahan, Rai, dan bandar besar lainnya. Akan tetapi ia kemudian dihancurkan pasu pasuka kan n Murua Muruan n di bawa bawah h pimpi pimpina nan n Amir Amir bin Dabb Dabbar arah ah tahu tahun n 746 dala dalam m pertempuran Maru Sydhan. Kemudian banyak pengikutnya yang melarikan diri ke Timur Timur Jauh. Jauh. Para Para ahl ahlii sejara sejarah h berpe berpenda ndapat pat,, mereka mereka terpenc terpencar ar di semenanj semenanjung ung Malaysia, Cina, Vietnam, dan Sumatera, termasuk ke Perlak. Pendapat Wan Hussein Hussein Azmi itu diperkaya dan diperkuat sebuah sebuah naskah tua Mamlakat il Ferlah w'l-Fasi, karangan Abu Ishak Makarni alberjudul Idharul Haqq fi Mamlakatil Fasy, yang dikemukakan dikemukakan Prof. Prof. A. Hasjmi. Hasjmi. Dalam naskah naskah itu diceritakan diceritakan tentang tentang 62
Wan Huseein Azmi, Islam di Acheh, Kuala Lumpur:
32
pergolakan sosial-politik di lingkungan lingkungan Daulah Daulah Umayah Umayah dan Abbasiyah yang kerap menindas pengikut pengikut Syi'ah. Pada masa pemerintahan pemerintahan Khalifah Makmun Makmun bin Harun alRasyid (813-833), seorang keturunan Ali bin Abi Thalib, bernama Muhammad bin Ja'far Shadiq bin Muhammad Baqr bin Zaenal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib, memberontak memberontak terhadap Khalifah yang berkedudukan di Baghdad dan memproklamirkan dirinya sebagai khalifah yang berkedudukan di Makkah. Khalifah Makmun berhasil menumpasnya. Tapi Muhammad bin Ja'far Shadiq dan para para tokoh tokoh pember pemberont ontak ak lai lainny nnyaa tidak tidak dibunu dibunuh, h, melai melainka nkan n diberi diberi ampuna ampunan. n. Makmun Makmun mengan menganjur jurkan kan pengiku pengikutt Syi'ah Syi'ah itu menin meninggal ggalkan kan negeri negeri Arab Arab untuk untuk meluaskan dakwah Islamiyah ke negeri Hindi, Asia Tenggara, dan Cina. Anjuran itu itu pun pun lant lantas as dipe dipenu nuhi hi.. Sebu Sebuah ah Angk Angkat atan an Dakw Dakwah ah bera berang nggo gota takan kan 100 100 oran orang g pimpinan Nakhoda Khalifah yang kebanyakan tokoh Syi'ah Arab, Persia, dan Hindi ---termasu ---termasuk k Muhammad Muhammad bin Ja'far Ja'far Shadiq--Shadiq--- segera segera bertol bertolak ak ke timur timur dan tiba tiba di Bandar Perlak pada waktu Syahir Nuwi menjadi Meurah (Raja) Negeri Perlak. Syahir Nuwi Nuwi kemudi kemudian an menik menikahk ahkan an Ali bin Muham Muhammad mad bin Ja'far Ja'far Shadiq Shadiq dengan adik kandungnya, Makhdum Tansyuri. Dari perkawinan ini lahir seorang putra putra bernama Sayyid Sayyid Abdul Abdul Aziz, Aziz, dan pada pada 1 Muharr Muharram am 225 H dilant dilantik ik menja menjadi di Raja Raja dari dari keraja kerajaan an Islam Islam Perlak Perlak dengan dengan gelar gelar Sultan Sultan Alaiddin Alaiddin Sayyid Sayyid Maulana Maulana Abdul Abdul Azis 63 Syah. Jadi jelaslah bahwa keberadaan Kerajaan Perlak, tidak terlepas dari peranan 2 Meurah Syahri Syahri Nuwi Nuwi dan saudarinya orang orang tokoh tokoh sentra sentralny lnyaa pendir pendiriny inya, a, yaitu yaitu Meurah saudarinya Makhdum Tansyuri yang keduanya berasal dan dilahirkan di Kerajaan Jeumpa yang dipimpin dan didirikan oleh ayahnya, Pangeran Salman al-Farsi. Sebelum Kerajaan Perlak ada, maka lebih dahulu telah muncul Kerajaan Jeumpa, yang menjadi sebab musabab keberadaan Kerajaan Perlak. Maka dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Islam pertama di Nusantara bukanlah Kerajaan Perlak sebagaimana dinyatakan A. Hasymi dengan para pendukungnya. Namun dari fakta dan data yang dikemukakan tersebut, sudah ada kerajaan yang lebih awal, yaitu Kerajaan Jeumpa yang terletak di sekitar Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen NAD saat ini. Kerajaan Jeumpa Aceh Adalah Kerajaan Islam Pertama Di Nusantara Sebagaimana dikemukakan terdahulu, bahwa sebelum Nabi Muhammad saw membaw membawaa Islam, Islam, Dunia Dunia Arab Arab dengan dengan Dunia Dunia Melayu Melayu sudah sudah menja menjalin lin hubung hubungan an dagang yang erat sebagai dampak hubungan dagang Arab-Cina melalui jalur laut yang telah menumbuhkan perkampungan-perkampungan Arab, Parsia, Hindia dan lainnya di sepanjang pesisir pulau Sumatera. Karena letak gegrafisnya yang sangat strate strategis gis di ujung ujung barat barat pulau pulau Sumat Sumatra, ra, menjad menjadika ikan n wil wilaya ayah h Aceh Aceh sebaga sebagaii kota kota pelabuhan transit yang berkembang pesat, terutama untuk mempersiapkan logistik dalam pelayaran pelayaran yang akan menempuh menempuh samudra samudra luas perjalanan perjalanan dari Cina menuju menuju Persia ataupun Arab. Hadirnya pelabuhan transito sekaligus kota perdagangan seperti 63
ibid
33
Barus, Fansur, Lamri, Jeumpa dan lainnya dengan komuditas unggulan seperti kafur, yang memiliki banyak manfaat dan kegunaan telah melambungkan wilayah asalnya ”Kafur Barus”, Barus”, ”Kafur ”Kafur Fansur” Fansur”,, dalam jejaran kota pertumbuhan peradaban dunia. ”Kafur ”Kafu ”Kafurr Baru Baruss min min Fans Fansur” ur” yang yang tela telah h menj menjadi adi idio idiom m keme kemewa waha han n para para Ra Raja ja dan dan bangsawan di Yunani, Romawi, Mesir, Persia dan lainnya. Kedudukan Barus-Fansur lebih kurang seperti kedudukan Paris saat ini yang terkenal dengan inovasi minyak wangi mewahnya. Hadi Ha dirn rnya ya komu komudi dita tass ungg unggul ulan an ini ini tela telah h mela melahi hirk rkan an berb berbaga agaii tekn teknol olog ogii pengol pengolaha ahan n dalam dalam penang penangann annya. ya. Karen Karenaa sangat sangat dibutu dibutuhka hkan n sebagai sebagai bahan bahan obatobatobatan, wangi-wangian ataupun sebagai barang sakral dalam ritual keagamaan pagan, menjadikan asal kafur dan wilayah sekitarnya berkembang pesat. Tentu dari para petani, pedagang sampai para pengolah, peneliti, tabib sampai tukang sihir terlibat dalam proses pembuatan kafur yang bermutu. Tentu hal ini mengakibatkan hadirnya para pakar ke kota penghasil kafur dan membuat komunitas baru sesuai dengan peran masing-masing. Itulah sebabnya wajah orang Aceh berbeda dengan wajah orang Jawa, Makas Makassa sarr atau ataupu pun n Mela Melayu yu.. Wa Waja jah h mere mereka ka lebi lebih h kosm kosmop opol olit it yang yang meru merupa paka kan n perp perpadu aduan an dari dari ketu keturu runa nan n Arab Arab,, Cina Cina,, Indi India, a, Pars Parsii dan dan tent tentun unya ya Erop Eropa. a. Dan Dan perpaduan ini telah berjalan berabad-abad sebelum kedatangan Islam di wilayah ini. Sehubungan dengan penyebaran Islam, tentu perkampungan para keturunan Arab lebih dominan mudah menerima kedatangan Islam, dengan beberapa alasan (i) sumber utama al-Qur’an dan pengajarannya menggunakan bahasa Arab, yang tentu lebih mudah difahami oleh mereka yang sudah terbiasa dengan bahasa Arab seperti keturunan Arab yang sudah menyebar di sepanjang Barus-Fansur-Lamuri, (ii) hukum, budaya, pola hidup ataupun tradisi yang dibawa Islam lebih dekat dengan kebiasaan orang Arab yang memang sudah dilaksanakan sejak zaman Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as yang merupakan bapak kaum Arab, sehingga keturunan Arab pra-Islam ini mudah mudah lan langsu gsung ng mengi mengikut kutiny inyaa karena karena sudah sudah menja menjadi di kebias kebiasaan aan hidupn hidupnya, ya, (iii) (iii) sema semang ngat at keke kekelu luar arga gaan an dan dan kesu kesuku kuan an sang sangat at ting tinggi gi di kala kalang ngan an bang bangsa sa Arab Arab,, termas termasuk uk Arab Arab pra-Is pra-Islam lam yang yang sangat sangat mengh menghorm ormati ati dan mengha mengharga rgaii sesama sesamanya nya,, itulah sebabnya banyak orang Arab yang membela Rasul walaupun tidak masuk Islam, Islam, ini inilah lah yang yang terjad terjadii pada pada keturu keturunan nan perant perantaua auan n Arab Arab ini ini,, ada kebang kebanggaa gaan n kesu kesuku kuan an meme memelu luk k agam agamaa Isla Islam m yang yang dibaw dibawaa dari dari tana tanah h lelu leluhu hurn rnya ya dari daripa pada da meng mengik ikut utii ajar ajaran an lain lain,, (iv) (iv) tent tentu u ajar ajaran an Isla Islam m yang yang rasi rasion onal al,, adil, adil, mena menawar warka kan n persamaan kedudukan dan status menjadi daya tarik bagi masyarakat kosmopolit yang yang telah telah berbau berbaurr dengan dengan berbag berbagai ai perad peradaban aban besar besar sebagai sebagaiman manaa yang yang dialam dialamii keturunan Arab (v) disamping kepandaian dan ketampanan para pembawa Islam keturunan Arab telah membuat jatuh hati para Raja dan Meurah, mengangkat mereka jadi menantu, penasihat atau panglima dan ada yang menggantikan kedudukan Raja atas dukungan komunitas Arab yang memang sudah mapan dan memiliki kedudukan terhormat.
34
Jadi dengan demikian, tidak diragukan bahwa Islam telah tumbuh berkembang di Aceh, terutama di pesisirnya bersamaan dengan perkembangannya di semenanjung Arabia dan Parsia. Penyiaran ini utamanya dilakukan para pedagang Muslim asal Aceh yang bergagang ke Arab, ataupun pedagang Arab, Persia, India, Cina atau lainnya yang memang telah hilir mudik antara Dunia Arab Mesir sampai ke Tiongkok Cinaa melal Cin melalui ui sebuah sebuah daerah daerah yang oleh oleh Cla Claudi udius us Ptolem Ptolemaeu aeus, s, disebu disebutt bernam bernamaa ”Barousai”, yang tidak diragukan maksudnya adalah Barus di dekat Lamuri wilayah Aceh. Aceh.64 Penyebaran Islam juga dilakukan oleh para diplomat yang di utus para Khalifah yang menggantikan kedudukan Nabi Muhammad, terutama di zaman Khalifah Umar bin Khattab yang terbukti telah mengutus beberapa orang shahabat ke Cina yang meninggal di sana. Di samping untuk berdakwah tentu untuk memberikan sebuah tawaran umum para Khalifah kepada semua Raja: ”Engkau memeluk Islam, artinya bers bersau auda dara ra deng dengan an kami kami,, jika jika tida tidak k engk engkau au memb membay ayar ar jizy jizyah ah seba sebaga gaii tand tandaa ketu ketund nduk ukan an pada pada Isla Islam, m, jika jika engk engkau au meno menola lak k kedu keduan anya, ya, bera berart rtii akan akan terj terjad adii peperangan, karena sabda Nabi saw : ” Aku diperintah memerangi manusia pembangkang sehingga mereka mengakui tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusannya”. Cina menjadi salah satu tujuan dakwah Islam, karena pada masa itu Cina sudah menjadi salah satu Kerajaan besar. Tentu sebelum sampai ke Cina, para diplomat itu akan singgah singgah di sekit sekitar ar pesis pesisir ir pantai pantai Sumatra Sumatra dan mencar mencarii perkam perkampu punga ngan n Arab Arab dengan komunitasnya. Sejak dahulu perdagangan antara negara-negara Timur dengan Timur Tengah dan Eropa berlangsung lewat dua jalur: jalur darat dan jalur laut. Jalur darat, yang juga disebu disebutt ”jalur ”jalur sutra sutra”” (silk dimula laii dari dari Cina Cina Utara Utara lewa lewatt Asia Asia Teng Tengah ah dan dan silk road) road), dimu Turkistan terus ke Laut Tengah. Jalur perdagangan ini, yang menghubungkan Cina dan India dengan Eropa, merupakan jalur tertua yang sudah di kenal sejak 500 tahun sebelum Masehi. Sedangkan jalan laut dimulai dari Cina (Semenanjung Shantung) dan Indonesia, melalui Selat Malaka ke India; dari sini ke Laut Tengah dan Eropa, ada yang melalui Teluk Persia dan Suriah, dan ada juga yang melalui Laut Merah dan Mesir. Diduga perdagangan lewat laut antara Laut Merah, Cina dan Indonesia sudah berjalan sejak abad pertama sesudah Masehi.65 Akan tetapi, karena sering terjadi gangguan keamanan pada jalur perdagangan darat di Asia Tengah, maka sejak tahun 500 Masehi perdagangan Timur-Barat melalui laut (Selat Malaka) menjadi semakin ramai. Lewat jalan ini kapal-kapal Arab, Persia dan India telah mondar mandir dari Barat ke Timur dan terus ke Negeri Cina dengan menggunakan angin musim, untuk pelayaran pulang pergi. Juga kapal-kapal Sumatra 64
65
D.G.E. Hall, A History of South East Asia, London: London: Macmillan Macmillan & Co. Ltd., 1960, hlm. 1-5. D.H. Burger Burger dan Prajudi, Sejarah Ekonomis Sosiologis Indonesia, Jakarta Jakarta:: Pradnya Pradnya Paramit Paramita, a, 196 1960, 0, hlm. 15. Ma Huan, Huan, Ying-yai Sheng-lan, terjemahan dan edisi J.V.G. Mills, Hakluyt Society, 1970, hlm. 120. W.P. Groeneveldt, Historical Notes on Indonesia & Malaya Compiled from Chinese Source, Jakarta: Bharata, 1960, hlm. 209. B. Schrieke, Indonesian Sociological Studies, Part Two, The Hauge-Bandung: W. Van Hoeve Ltd, 1957, hlm. 17. D.H.Burger dan Prajudi, Sejarah Ekonomis Sosiologis Indonesia, Jakarta: Pradnya Paramita, 1960, hlm. 15.
35
tela telah h meng mengam ambi bill bagi bagian an dala dalam m perd perdag agan anga gan n ters terseb ebut ut.. Pada Pada zam zaman an Sriw Sriwij ijay aya, a, pedagang-p pedagang-pedagan edagangnya gnya telah mengunju mengunjungi ngi pelabuhan pelabuhan-pel -pelabuha abuhan n Cina dan pantai pantai 66 timur Afrika. Ramainya lalu lintas pelayaran di Selat Malaka, telah menumbuhkan kota-kota pela pelabu buha han n yang yang terl terlet etak ak di bagi bagian an ujun ujung g utar utaraa Pula Pulau u Suma Sumatr tra. a. Perk Perkem emba bang ngan an perdagangan yang semakin banyak di antara Arab, Cina dan Eropa melalui jalur laut telah menjadikan kota pelabuhan semakin ramai, termasuk di wilayah Aceh yang diketa diketahui hui telah telah memil memiliki iki bebera beberapa pa kota kota pelabu pelabuhan han yang yang umumn umumnya ya terdap terdapat at di beberapa delta sungai. Kota-kota pelabuhan ini dijadikan sebagai kota transit atau kota perdagangan.67 Maka berdasarkan fakta sejarah ini pulalah, pulalah, keberadaan Kerajaan Islam Jeumpa Jeumpa Aceh Aceh yang yang dipe diperki rkira rakan kan berd berdir irii pada pada abad abad ke 7 Mase Masehi hi dan dan bera berada da dise diseki kita tarr Kabupaten Kabupaten Bireuen Bireuen sekarang sekarang menjadi menjadi sangat sangat logis. logis. Sebagaiman Sebagaimanaa kerajaan-ke kerajaan-kerajaan rajaan purba pra-Islam yang banyak terdapat di sekitar pulau Sumatra, Kerajaan Jeumpa juga tumb tumbuh uh dari dari pemu pemuki kima mann-pe pemu muki kima man n pend pendud uduk uk yang yang sema semaki kin n bany banyak ak akiba akibatt ramain ramainya ya perdaga perdaganga ngan n dan memili memiliki ki daya tarik tarik bagi bagi kota kota persin persingga ggahan han.. Melih Melihat at topografinya, Kuala Jeumpa sebagai kota pelabuhan memang tempat yang indah dan sesuai untuk peristirahatan setelah melalui perjalanan panjang. Kerajaan Jeumpa Aceh, berdasarkan Ikhtisar Radja Jeumpa yang di tulis Ibrahim Abduh, yang disadurnya dari hikayat Radja Jeumpa adalah sebuah Kerajaan yang benar keberadaannya pada sekitar abad ke 7 Masehi yang berada di sekitar daerah perbukitan mulai dari pinggir sungai Peudada di sebelah barat sampai Pante Krueng Peusangan di sebelah timur. Istana Raja Jeumpa terletak di desa Blang Seupeueng yang dipagari di sebelah sebelah utara, sekarang disebut Cot Cibrek Cibrek Pintoe Pintoe Ubeuet. Masa itu Desa Blang Seupeueng merupakan permukiman yang padat penduduknya dan juga merupakan merupakan kota bandar pelabuhan pelabuhan besar, yang terletak terletak di Kuala Jeumpa. Jeumpa. Dari Kuala Jeumpa sampai Blang Seupeueng ada sebuah alur yang besar, biasanya dilalui oleh kapal-kapal dan perahu-perahu kecil. Alur dari Kuala Jeumpa tersebut membelah Desa Cot Bada langsung ke Cot Cut Abeuk Usong atau ke ”Pintou Rayeuk” (pintu besar). Menuru Menurutt silsil silsilah ah keturu keturunan nan Sultan Sultan-Su -Sulta ltan n Melayu Melayu,, yang yang dikelu dikeluark arkan an oleh oleh Kerajaan Brunei Darussalam dan Kesultanan Sulu-Mindanao, Kerajaan Islam Jeumpa dipi dipimp mpin in oleh oleh seor seoran ang g Pang Panger eran an dari dari Pars Parsia ia (Ind (India ia Bela Belaka kang ng ?) yang yang bern bernam amaa Syahri Syahrians ansyah yah Salman Salman atau atau Sasani Sasaniah ah Salman Salman yang yang kawin kawin dengan dengan Puteri Puteri Mayang Mayang Seulodong dan memiliki beberapa anak, antara lain Syahri Poli, Syahri Tanti, Syahri Nuwi, Syahri Dito dan Makhdum Tansyuri yang menjadi ibu daripada Sultan pertama Kerajaan Islam Perlak yang berdiri pada tahun 805 Masehi. Menurut penelitian Sayed Dahlan Dahlan alal-Hab Habsyi syi,, Syahri Syahri adalah adalah gelar gelar pertam pertamaa yang yang diguna digunakan kan keturu keturunan nan Nabi Nabi 66
67
M.A.P. Meilink-Roelofsz, Asian Trade and European Influence in the Indonesia Archipelago. The Hague: Martinus Nijhoff, 1962, hlm. 345 (catatan 122) Ibid
36
Muhammad di Nusantara sebelum menggunakan gelar Meurah, Habib, Sayid, Syarief, Sunan, Teuku dan lainnya. Syahri diambil dari nama istri Sayyidina Husein bin Ali, Puteri Syahribanun, anak Maha Raja Parsia terakhir yang ditaklukkan Islam. Sampai saat ini, penulis belum menemukan silsilah keturunan Pengeran Salman ke atas, apakah beliau termasuk dari keturunan Nabi Muhammad saw atau keturunan raja-raja Parsia. Karena di silsilah yang dikeluarkan Kesultanan Brunei dan Kesultanan Sulu Sulu tidak tidak disebu disebutka tkan. n. Nam Namun un menur menurut ut pengam pengamata atan n pakar pakar sejar sejarah ah Aceh, Aceh, Sayed Sayed Hahlan al-Habsyi, beliau adalah termasuk keturunan Sayyidina Husein ra. Karena (i) beliau memberikan gelar Syahri kepada anak-anaknya, yang jelas menunjuk kepada moyangnya (ii) beliau mengawinkan anak perempuannya dengan cucu Imam Ja’far Sadiq, yang menjadi tradisi para Sayid sampai saat ini (iii) anak beliau, Syahri Nuwi adalah patron dari rombongan Nakhoda Khalifah, bahkan ada yang menganggap kedatangan kedatangan rombongan rombongan ini atas permintaan permintaan Syahri Nuwi untuk mengemban mengembangkan gkan kekuat kekuatan an Ahlul Ahlul Bayt Bayt atau atau keturu keturunan nan Nabi Nabi saw di Nusant Nusantara ara setela setelah h menda mendapat pat puku pukula lan n di Arab Arab dan dan Pars Parsia ia.. Itul Itulah ah seba sebabn bnya ya,, hubu hubung ngan an Syah Syahri ri Nuwi Nuwi deng dengan an rombongan Nakhoda Khalifah yang bermazhab Syi’ah sangat dekat dan menganggap mereka sebagai bagian keluarga. Yang perlu dicermati, kenapa Pangeran Salman al-Parsi memilih kota kecil di wilayah Jeumpa sebagai tempat mukimnya, dan tidak memilih kota metropolitan sepert sepertii Barus, Barus, Fansu Fansur, r, Lamuri Lamuri dan sekitar sekitarnya nya yang yang sudah sudah berkem berkemban bang g pesat pesat dan menjadi persinggahan para pedagang manca negara? Ada beberapa kemungkinan, (i) beliau diterima dengan baik oleh masyarakat Jeumpa dan memutuskan tinggal di sana, (ii) beliau merasa nyaman dan sesuai dengan penguasa (meurah), (iii) keinginan untuk mengembangkan wilayah ini setingkat Barus, Lamuri dan lainnya dan (iv) menghindar dari pandangan penguasa. Alasan terakhir ini, mungkin dapat diterima sebagai alasan utama. Mengingat Panger Pangeran an Salman Salman adalah adalah salah salah seoran seorang g pelar pelarian ian polit politik ik dari dari Parsia Parsia yang yang tengah tengah bergejolak akibat peperangan antara Keturunan Nabi saw yang didukung pengikut Syiah dengan Penguasa Bani Abbasiah masa itu (tahun 150an Hijriah). Beliau bersama para pengikut setianya memilih ujung utara pulau Sumatera sebagai tujuan karena memang memang daerah daerah sudah sudah terken terkenal al dan sudah sudah terdap terdapat at banyak banyak pemelu pemeluk k Islam Islam yang yang mendiami mendiami perkampu perkampunganngan-perk perkampu ampungan ngan Arab atau Persia. Persia. Kemungki Kemungkinan nan Jeumpa Jeumpa adalah salah satu pemukiman baru tersebut. Untuk menghindari pengejaran itulah, beliau beliau memili memilih h daerah daerah pinggi pinggirir riran an agar tidak tidak terlal terlalu u menyo menyolok lok.. Itulah Itulah sebabn sebabnya, ya, Pangeran Salman juga dikenal dengan nama-nama lainnya, seperti Meurah Jeumpa, atau ada yang mengatakan beliau sebagai Abdullah. Di bawah pemerintahan Pangeran Salman, Kerajaan Islam Jeumpa berkembang pesat pesat menjad menjadii sebuah sebuah kota kota baru yang yang memil memiliki iki hubung hubungan an luas luas dengan dengan Keraja KerajaananKerajaan besar lainnya. Potensi, karakter, pengetahuan dan pengalaman Pangeran Salman Salman sebagai sebagai seoran seorang g bangsa bangsawan wan calon calon pemim pemimpin pin di Keraja Kerajaan an maju maju dan besar besar sepert sepertii Persia Persia yang yang telah telah menda mendapat pat pendi pendidik dikan an khusus khusus sebagai sebagaiman manaa laz lazimn imnya ya
37
Pangeran Islam, tentu telah mendorong pertumbuhan Kerajaan Jeumpa menjadi salah satu pusat pemerintahan dan perdagangan yang berpengaruh di sekitar pesisir utara pulau Sumatra. Jeumpa sebagai Kerajaan Islam pertama di Nusantara memperluas hubungan diplomatik dan perdagangannya dengan Kerajaan-Kerajaan lainnya, baik di sekitar Pulau Sumatera atau negeri-negeri lainnya, terutama Arab dan Cina. Banyak tempat tempat di sekitar sekitar Jeumpa berasal dari bahasa bahasa Parsi, Parsi, yang paling jelas adalah Bireuen, yang artinya kemenangan, sama dengan makna Jayakarta, asal nama Jakarta yang didirikan Fatahillah, yang dalam bahasa Arab semakna, Fath mubin, kemenangan yang nyata. Untuk Untuk mengem mengemban bangkan gkan Keraj Kerajaan aannya nya,, Panger Pangeran an Salman Salman telah telah menga mengangk ngkat at anak-anaknya menjadi Meurah-Meurah baru. Ke wilayah barat, berhampiran dengan Barus-Fansur-Lamuri yang sudah berkembang terlebih dahulu, beliau mengangkat anaknya, anaknya, Syahri Syahri Poli menjadi Meurah mendirikan mendirikan Kerajaan Kerajaan Poli yang selanjutn selanjutnya ya berkembang menjadi Kerajaan Pidie. Ke sebelah timur, beliau mengangkat anaknya Syahr Nawi sebagai Meurah di sebuah kota baru bernama Perlak pada tahun 804. Namun Nam un dalam dalam perkem perkemban bangan gannya nya,, Keraja Kerajaan an Perlak Perlak tumbuh tumbuh pesat pesat menjad menjadii kota kota pelabu pelabuhan han baru baru teruta terutama ma setel setelah ah kedata kedatanga ngan n rombon rombongan gan keturu keturunan nan Nabi Nabi yang yang dipimpin Nakhoda Khalifah berjumlah 100 orang. Syahr Nuwi mengawinkan adiknya Makhdum Tansyuri dengan salah seorang tokoh rombongan tersebut bernama Ali bin Muhammad bin Jafar Sadik, cicit kepada Nabi Muhammad saw. Dari perkawinan ini lahir seorang putra bernama Sayyid Abdul Abdul Aziz, Aziz, dan pada 1 Muharram Muharram 225 H atau tahun 840 M dilantik menjadi Raja dari Kerajaan Islam Perlak dengan gelar Sultan Alaiddin Sayyid Maulana Abdul Azis Syah. Melalui jalur perkawinan ini, ini, hubungan erat terbina antara Kerajaan Islam Jeumpa dengan Kerajaan Islam Perlak. Karena wilaya wil ayahny hnyaa yang yang strate strategis gis Keraj Kerajaan aan Islam Islam Perlak Perlak akhirn akhirnya ya berkem berkemban bang g menja menjadi di sebuah Kerajaan yang maju menggantikan peran dari Kerajaan Islam Jeumpa. Sete Setela lah h tamp tampil ilny nyaa Kera Keraja jaan an Isla Islam m Perl Perlak ak seba sebaga gaii pusa pusatt pert pertum umbu buha han n perdagangan dan kota pelabuhan yang baru, peran Kerajaan Islam Jeumpa menjadi kurang menonjol. Namun demikian, Kerajaan ini tetap eksis, yang mungkin berubah fungsi sebagai sebuah kota pendidikan bagi kader-kader ka der-kader ulama dan pendakwah Islam. Karena diketahui bahwa Puteri Jeumpa yang menjadi ibunda Raden Fatah adalah keponakan dari Sunan Ampel. Berarti Raja Jeumpa masa itu bersaudara dengan Sunan Ampel. Sementara Sunan Ampel adalah keponakan dari Maulana Malik Ibrahim, yang artinya kakek, mungkin kakek saudara dari Puteri Jeumpa. Maka dari hubungan ini dapat dapat dibuat dibuat sebuah sebuah kesim kesimpu pulan lan bahwa, bahwa, para para wal walii memil memiliki iki hubun hubungan gan dengan dengan Kerajaan Jeumpa yang boleh jadi Jeumpa masa itu menjadi pusat pendidikan bagi para ulama ulama dan penda pendakwa kwah h Islam Islam Nusant Nusantara ara.. Nam Namun un belum belum ditemu ditemukan kan data data tentan tentang g masalah ini. Setel Setelah ah berdir berdiriny inyaa bebera beberapa pa Keraj Kerajaan aan Islam Islam baru sebagai sebagai pusat pusat Islami Islamisas sasii Nusantara Nusantara seperti seperti Kerajaan Kerajaan Islam Perlak Perlak (840an) dan Kerajaan Islam Pasai Pasai (1200an), Kerajaan Islam Jeumpa yang menjalin kerjasama diplomatik tetap memiliki peran
38
besar dalam Islamisasi Nusantara, khususnya dalam penaklukkan beberapa kerajaan besar besar Jaw Jawa-H a-Hind indu u seper seperti ti Majapa Majapahit hit misaln misalnya. ya. Di kisahk kisahkan an bahwa bahwa Raja Raja terakh terakhir ir Majapahit, Brawijaya V memiliki seorang istri yang berasal dari Jeumpa (Champa), yang menurut pendapat Raffless berada di wilayah Aceh dan bukan di Kamboja sebagaimana difahami selama ini. Puteri cantik jelita yang terkenal dengan nama Puteri Puteri Jeumpa Jeumpa (Puter (Puterii Champ Champa) a) ini adalah adalah ana anak k dari dari salah salah seoran seorang g Raja Raja Musli Muslim m Jeumpa yang juga keponakan dari pemimpin para Wali di Jawa, Sunan Ampel dan Maulana Malik Ibrahim. Mereka adalah para Wali keturunan Nabi Muhammad yang dilahi dilahirkan rkan,, dibesa dibesarka rkan n dan dididi dididik k di wil wilayah ayah Aceh, Aceh, baik baik Jeump Jeumpa, a, Perlak Perlak,, Pasai, Pasai, Kedah, Pattani dan sekitarnya. Dan merekalah konseptor penaklukan Kerajaan JawaHindu Majapahit dengan gerakannya yang terkenal dengan sebutan Wali Songo atau Wali Wa li Semb Sembil ilan an.. Perk Perkaw awin inan an Pute Puteri ri Musl Muslim im Jeum Jeumpa pa Aceh Aceh deng dengan an Ra Raja ja tera terakh khir ir Majapahit melahirkan Raden Fatah, yang dididik dan dibesarkan oleh para Wali, yang selanj selanjutn utnya ya dinoba dinobatka tkan n sebagai sebagai Sulta Sultan n pada pada Keraj Kerajaan aan Islam Islam Demak, Demak, yang yang ketahu ketahuii sebagai Kerajaan Islam pertama di pulau Jawa. Kehadiran Kerajaan Islam Demak inilah yang telah mengakhiri riwayat kegemilangan Kerajaan Jawa-Hindu Majapahit. Sejarah ini dapat diartikan sebagai keberhasilan strategi Kerajaan Islam Jeumpa Aceh Aceh yang yang kala kala itu itu suda sudah h beraf berafil ilia iasi si deng dengan an Kera Keraja jaan an Isla Islam m Pasa Pasaii yang yang tela telah h menggantikan peranan Kerajaan Islam Perlak dalam menaklukkan dan mengalahkan sebu sebuah ah kera keraja jaan an besa besarr Jawa Jawa-H -Hin indu du Maja Majapa pahi hitt dan meng mengakh akhir irii seja sejarah rahny nyaa dan dan menjadikan pulau Jawa sebagai wilayah kekuasaan Islam di bawah Kerajaan Islam Demak yang dipimpin oleh Raden Fatah, yang ibunya berasal dari Kerajaan Jeumpa di Aceh. Jadi dapat dikatakan bahwa, Kerajaan Jeumpa Acehlah yang telah mengalahkan domi domina nasi si Kera Keraja jaan an Jawa Jawa-H -Hin indu du Maja Majapa pahi hitt deng dengan an stra strate tegi gi pena penakl kluk ukan an lewa lewatt perkawinan yang dilakukan oleh para Wali Sembilan, yang memiliki garis hubungan dengan Jeumpa, Perlak, Pasai ataupun Kerajaan Aceh Darussalam. Setelah Kerajaan Islam Perlak yang berdiri pada tahun 805 Masehi tumbuh dan berkembang, maka pusat aktivitas Islamisasi nusantarapun berpindah ke wilayah ini. Dapat dikatakan bahwa Kerajaan Islam Perlak adalah kelanjutan atau pengembangan daripada Kerajaan Islam Jeumpa yang sudah mulai menurun peranannya. Namun secara diplomatik kedua Kerajaan ini merupakan sebuah keluarga yang terikat dengan atura aturan n Isla Islam m yang yang meng mengut utam amaka akan n pers persau auda daraa raan. n. Apal Apalagi agi para para Sult Sultan an adal adalah ah keturunan dari Nabi Muhammad yang senantiasa mengutamakan kepentingan agama Islam di atas segala kepentingan duniawi dan diri mereka. Bahkan dalam silsilahnya, Sultan Perlak yang ke V berasal dari keturunan Kerajaan Islam Jeumpa. Maulana Sayyid Abdul Aziz Syah: Sultan Perlak Pertama Keturunan Arab-Quraisy Sete Setela lah h dewa dewasa sa Syah Syahri ri Nuwi Nuwi,, sala salah h seor seoran ang g an anak ak Peng Penger eran an Salm Salman an,, Ra Raja ja Kerajaan Islam Jeumpa, berhasil mengembangkan sebuah perkampungan pelabuhan yang yang dihuni dihuni para pedagan pedagang g keturu keturunan nan Arab, Arab, Parsi, Parsi, India India dan lai lainny nnyaa di sekita sekitarr wilayah Perlak yang pada waktu itu sekitar tahun 805 menjadi sebuah kota pelabuhan
39
yang yang sedang sedang berkem berkemban bang g pesat. pesat. Dengan Dengan bimbin bimbingan gan dari dari ayahny ayahnya, a, Syahr Syahrii Nuwi Nuwi kemudian berhasil mengembangkan pelabuhan kecil ini menjadi sebuah bandar baru yang banyak disinggahi para pedagang dari seluruh penjuru dunia, terutama dari Arab, Persia, India dan Cina. Sejak saat itu, Bandar Bandar Perlak Perlak menjadi menjadi salah satu bandar terpenting di pulau Sumatra, bahkan menggantikan peranan Bandar Fansur ataupun Barus sebagai tempat persinggahan para pedagang yang belayar dari Cina menuju Arab maupun Eropa. Kepemimpinannya yang menonjol telah mengantarkan Syahri Nuwi menjadi penguasa penguasa baru di Kerajaan Kerajaan yang diberikannya diberikannya nama dengan dengan Kerajaan Kerajaan Peureulak (Perlak) dengan gelar Meurah gelar Meurah Syahri Nuwi. Di bawah bawah kepem kepemimp impina inanny nnyaa masyara masyarakat kat Muslim Muslim di daerah daerah ini mengal mengalami ami perk perkem emba bang ngan an yang yang cuku cukup p pesa pesat, t, teru teruta tama ma sekal sekalii lant lantar aran an bany banyak ak terj terjad adin inya ya perkawinan di antara saudagar Muslim dengan wanita-wanita setempat, sehingga melahirkan keturunan dari percampuran percampuran darah Arab dan Persia dengan putri-putri Perlak. Keadaan ini membawa pada berdirinya kerajaan Islam Perlak pertama, pada hari ha ri sela selasa sa bula bulan n Muha Muharr rram am,, 840 M. Sult Sultan an pert pertam amaa kera keraja jaan an ini ini meru merupa pakan kan keturunan keturunan Arab Quraisy Quraisy bernama bernama Maulana Maulana Abdul Azis Syah, Syah, bergelar bergelar Sultan Sultan Alaiddin Sayyid Maulana Abdul Azis Syah. Menurut Wan Hussein Azmi, pedagang Arab dan Persia tersebut termasuk dalam golongan Syi'ah.68 Wan Hussein Azmi dalam Islam di Aceh mengaitkan kedatangan mereka dengan Revolusi Revolusi Syi'ah Syi'ah yang terjadi terjadi di Persia Persia tahun 744-747 744-747 M. Revolusi Revolusi ini di pimpin pimpin Abdulla Abdullah h bin Mu'awi Mu'awiyah yah yang yang masih masih keturu keturunan nan Ja'far Ja'far bin Abi Thali Thalib. b. Bin Mu'awiyah telah menguasai kawasan luas selama dua tahun (744-746) dan mendirikan istana di Istakhrah sekaligus memproklamirkan dirinya sebagai raja Madian, Hilwan, Qamis, Isfahan, Rai, dan bandar besar lainnya. Akan tetapi ia kemudian dihancurkan pasu pasuka kan n Murua Muruan n di bawa bawah h pimpi pimpina nan n Amir Amir bin Dabb Dabbar arah ah tahu tahun n 746 dala dalam m pertempuran Maru Sydhan. Kemudian banyak pengikutnya yang melarikan diri ke Timur Timur Jauh. Jauh. Para Para ahl ahlii sejara sejarah h berpe berpenda ndapat pat,, mereka mereka terpenc terpencar ar di semenanj semenanjung ung Malaysia, Cina, Vietnam, dan Sumatera, termasuk ke Perlak. Pendapat Wan Hussein Hussein Azmi itu diperkaya dan diperkuat sebuah sebuah naskah tua Mamlakat il Ferlah w'l-Fasi, karangan Abu Ishak Makarni alberjudul Idharul Haqq fi Mamlakatil Fasy, yang dikemukakan dikemukakan Prof. Prof. A. Hasjmi. Hasjmi. Dalam naskah naskah itu diceritakan diceritakan tentang tentang pergolakan sosial-politik di lingkungan lingkungan Daulah Daulah Umayah Umayah dan Abbasiyah yang kerap menindas pengikut pengikut Syi'ah. Pada masa pemerintahan pemerintahan Khalifah Makmun Makmun bin Harun alRasyid (813-833), seorang keturunan Ali bin Abi Thalib, bernama Muhammad bin Ja'far Shadiq bin Muhammad Baqr bin Zaenal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib, memberontak memberontak terhadap Khalifah yang berkedudukan di Baghdad dan memproklamirkan dirinya sebagai khalifah yang berkedudukan di Makkah. Khalifah Makmun berhasil menumpasnya. Tapi Muhammad bin Ja'far Shadiq dan para para tokoh tokoh pember pemberont ontak ak lai lainny nnyaa tidak tidak dibunu dibunuh, h, melai melainka nkan n diberi diberi ampuna ampunan. n. 68
Wan Huseein Azmi, Islam di Aceh, op.cit.
40
Makmun Makmun mengan menganjur jurkan kan pengiku pengikutt Syi'ah Syi'ah itu menin meninggal ggalkan kan negeri negeri Arab Arab untuk untuk meluaskan dakwah Islamiyah ke negeri Hindi, Asia Tenggara, dan Cina. Anjuran itu itu pun pun lant lantas as dipe dipenu nuhi hi.. Sebu Sebuah ah Angk Angkat atan an Dakw Dakwah ah bera berang nggo gota takan kan 100 100 oran orang g pimpinan Nakhoda Khalifah yang kebanyakan tokoh Syi'ah Arab, Persia, dan Hindi ---termasu ---termasuk k Muhammad Muhammad bin Ja'far Ja'far Shadiq--Shadiq--- segera segera bertol bertolak ak ke timur timur dan tiba tiba di Bandar Perlak pada waktu Syahir Nuwi menjadi Meurah (Raja) Negeri Perlak. Syahir Nuwi Nuwi kemudi kemudian an menik menikahk ahkan an Ali bin Muham Muhammad mad bin Ja'far Ja'far Shadiq Shadiq dengan adik kandungnya, Makhdum Tansyuri. Dari perkawinan ini lahir seorang putra putra bernama Sayyid Sayyid Abdul Abdul Aziz, Aziz, dan pada pada 1 Muharr Muharram am 225 H dilant dilantik ik menja menjadi di Raja Raja dari dari keraja kerajaan an Islam Islam Perlak Perlak dengan dengan gelar gelar Sultan Sultan Alaiddin Alaiddin Sayyid Sayyid Maulana Maulana Abdul Abdul Azis 69 Syah. Pertanyaannya adalah, kenapa rombongan Nakhoda Khalifah yang dipimpin oleh para Keturunan Nabi Muhammad saw dan para pendukung setianya, baik dari Arab maupun maupun Persia Persia,, yang yang datang datang dari dari Semen Semenanj anjung ung Arabia Arabia itu memil memilih ih Perlak Perlak sebagai persinggahannya? Apakah mereka datang secara kebetulan dan mendarat sekenanya di Perlak kemudian berhasil merebut hati Meurah Perlak, dan selanjutnya keturunan mereka menjadi Sultan? Menurut analisis penulis, bahwa kedatangan rombongan ini bukanlah sebuah kebetulan sejarah belaka. Namun merupakan sebuah perencanaan besar dari para pemimpin Ahlul Bayt saat itu yang sedang mencari wilayah baru bagi perkembangan Islam dan tentunya sebuah kerajaan yang mampu melindungi eksisitensi Ahlul Bayt sebagai sebuah entitas yang diamanahkan Allah dan Rasul-Nya sebagai penjaga Islam sepanjang masa. Dalam sebuah hadits (hadits tsaqolain) yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah saw bersabda agar pengikutnya berpegang teguh kepada dua perkara supaya tidak sesat selama-lam selama-lamanya, anya, yaitu Kitab Allah (al (al-Q -Qur’ ur’an an dan Sunnah Sunnah)) dan Itrah (Ahlul Bayt/keturunannya). Dua perkara inilah yang menjadi penghubung antara Rasulullah dengan umatnya, sehingga mereka diwajibkan membaca shalawat untuk beliau dan keluarga keturunannya. Karena Ahlul Bayt diamanahkan sebagai benteng utama Islam oleh Allah dan Rasul-Nya dan ummat diperintahkan untuk mencintai, menghormati dan berpegang teguh kepadanya, maka sejak awal kebangkitan Islam para Itrah Rasul mendap mendapat at kehorm kehormata atan n dan kedudu kedudukan kan masyar masyarakat akat Musli Muslim m dimana dimanapun pun merek merekaa datang, baik di Persia, Afrika, Mesir, India, Cina dan tentunya termasuk di alam Nusa Nusant ntar ara. a. Apal Apalag agii di sepa sepanj njan ang g pula pulau u pesi pesisi sirr pula pulau u Suma Sumatr traa suda sudah h tumb tumbuh uh perkampungan-perkampungan Arab ataupun Parsia sebelum kedatangan Islam, yang nantinya menjadi pendorong lahirnya Kerajaan Islam setelah kedatangan Islam yang dibawa para pedagang Muslim. Ahli sejarah telah mencatat beberapa dinasti Kerajaan Ahlul Bayt Nusantara, baik di wilayah Sumatera, Semenanjung Melayu, Borneo-Kalimantan, Jawa, Sulawesi sampai ke Maluku dan Papua sekarang. Ditengarai, generasi awal datang dari Persia 69
ibid
41
sekitar akhir abad pertama Hijriah atau sekitar abad VII Masehi, yang mendirikan kerajaan di sekitar Aceh-Sumatra, yang menjadi cikal bakal Kerajaan Perlak dan Pasai. Jika diurut silsilah para Sultan di Nusantara, sebagian besar akan bertemu pada jalur Imam Ja’far Sadiq yang sampai kepada Sayyidina Husein bin Sayyidah Fatimah binti Rasulu Rasululla llah h saw, saw, baik baik Maulan Maulanaa Abdul Abdul Aziz Aziz Syah Syah (Perla (Perlak), k), Sulta Sultan n Malik Malik alal-Sh Shali alih h (Pasai), Mughayat Syah (Aceh), Syarif Hidayatullah (Banten), Sultan Wan Abdullah (Kelantan) dan lain-lainnya. Dan tidak diragukan, sebagaimana diperintahkan Allah dan RasulRasul-Nya Nya,, dianta diantara ra mereka mereka senant senantias iasaa memel memeliha ihara ra kekera kekerabat batan an dan saling saling topang topang menop menopang ang dalam dalam meneg menegakka akkan n Islam Islam dalam dalam sebuah sebuah jaring jaringan an Ahlul Ahlul Bayt. Bayt. Tokoh-tokoh Ahlul Bayt yang sudah memegang kekuasaan segera akan memberikan bantuan kepada yang lainnya. Ketika Ahlul Bayt di Semenanjung Arabia tengah mendapat kesulitan pada zaman Maulana Muhammad bin Ja’far Shidiq, maka segera keluarga mereka yang sudah sudah mapan mapan memin meminta ta kedata kedatanga ngan n mereka mereka ke Perlak Perlak yang yang tengah tengah memba membangu ngun n kekuatan baru di bawah pimpinan generasi yang lebih awal datang, dalam hal ini Syahri Nuwi anak daripada Pangeran Salman yang datang dari Persia, yang tidak diragukan memiliki hubungan kekerabatan dengan rombongan yang datang. Itulah sebabnya Syahri Nuwi menikahkan adiknya Makhdum Tansyuri dengan Maulana Ali bin Muhammad bin Ja’far Shidiq. Perkawinan dua keluarga besar Ahlul Bayt ini telah melahirkan melahirkan generasi baru, Maulana Maulana Abdul Aziz, yang dinobatkan dinobatkan menjadi Sultan pertama Kerajaan Islam Perlak, yang akhirnya menjadi pusat pergerakan Islamisasi di Nusant Nusantara, ara, sekali sekaligus gus menja menjadi di pengh penghubu ubung ng dengan dengan dinast dinasti-d i-dina inasti sti Ahlul Ahlul Bayt di seluruh dunia. Dan tidak diragukan bahwa perkembangan Kerajaan Perlak menjadi sebuah kota kota kosm kosmop opol olit itan an baru baru di pesi pesisi sirr pula pulau u Suma Sumatra tra tidak tidak lain lain dise diseba babk bkan an oleh oleh keda kedata tang ngan an para para pend penduk ukun ung g Ahlu Ahlull Bayt Bayt dari dari selu seluru ruh h penj penjur uru u duni duniaa untu untuk k memb membes esar arka kan n Kera Keraja jaan an Isla Islam m di Nusa Nusant ntar araa ini. ini. Deng Dengan an sega segala la kepa kepaka kara ran, n, penget pengetahu ahuan, an, jaring jaringan, an, logist logistik ik dan poten potensi si lai lainny nnyaa yang yang mereka mereka mi milik liki, i, mereka mereka curahkan untuk membangun sebuah pusat pergerakan baru bagi pertumbuhan Islam di Nusant Nusantara ara khusu khususny snya. a. Berbed Berbedaa hal halnya nya dengan dengan Keraja Kerajaan an Islam Islam Jeumpa Jeumpa yang yang didiri didirikan kan lebih lebih awal awal oleh oleh para para Ahlul Ahlul Bayt Bayt secara secara sembun sembunyi yi dan tidak tidak dieksp diekspose ose,, Kerajaan Perlak didirikan dengan kemegahan dan terang-terangan memberikan gelar Sayy Sayyid id Maul Maulan anaa kepa kepada da Sult Sultan anny nya, a, seba sebagai gai sebu sebuah ah prok prokla lama masi si Kera Keraja jaan an yang yang dipimpin Ahlul Bayt. Selanjutnya kegemilangan Kerajaan Islam Perlak dipimpin oleh Sultan keturunan dari Maulana Muhammad bin Ja’far Shadiq dan secara berganti dila dilanj njut utkan kan oleh oleh ketu keturu runa nan n dari dari Syah Syahri ri Nuwi Nuwi yang yang tela telah h meng menggu guna naka kan n gela gelarr Makhdum, yang juga merupakan keluarga besar Ahlul Bayt. Terkadang para peneliti sejarah Islam terjebak dalam kebingungan peristilahan ini, akibat ketidakfaha ketidakfahaman man mereka dengan jaringan jaringan keluarga Ahlul Bayt yang sangat sangat mengutamakan kekerabatan dan silaturrahmi di kalangan mereka. Pergantian dari satu Sultan dengan Sultan lainnya adalah hal yang biasa dalam dinamika kekuasaan
42
Ahlul Bayt yang mengutamakan kualitas personal pemimpinnya. pemimpinnya. Contoh nyata adalah bagaima bagaimana na Syahri Syahri Nuwi Nuwi rela rela menyer menyerahk ahkan an kepem kepemimp impina inan n Keraj Kerajaan aan Perlak Perlak yang yang berkembang pesat kepada keponakannya, Maulana Abdul Aziz, dan setelah beberapa genera generasi si Perlak Perlak dipim dipimpin pin oleh oleh keturu keturunan nan Makhdu Makhdum m dari dari keluar keluarga ga Syahri Syahri Nuwi Nuwi kembali. Hal ini dinilai sebagai sebuah perebutan kekuasaan diantara para Sultan jika tidak dilihat dari sebuah perencanaan besar dinasti Ahlul Bayt secara menyeluruh yang memiliki hirarki dan kepemimpinan spiritual sambung menyambung. Kerajaan Perlak telah menjadi basis Islamisasi Nusantara pada zamannya yang berhasil mengirim para pendakwah dan pembimbing Islam ke penjuru Nusantara. Namun Nam un sejauh sejauh ini ini,, Keraja Kerajaan an Perlak Perlak belum belum berhas berhasil il secara secara totali totalitas tas mengs mengsila ilamka mkan n bebera beberapa pa Keraja Kerajaan an Hi Hindu ndu-Bu -Budha dha di tanah tanah Jaw Jawaa yang yang menjad menjadii pengha penghalan lang g utama utama Islami Islamisas sasii Nusant Nusantara ara.. Nam Namun un Keraj Kerajaan aan Islam Islam Perlak Perlak telah telah berhas berhasil il memban membangun gun infr infras astr truk uktu turr dan jari jaring ngan an Isla Islami misa sasi si yang yang akan akan memu memuda dahk hkan an Kera Keraja jaan an Isla Islam m selanjutnya dalam mengislamisasikan Nusantara, sekaligus menghancurkan dominasi Keraja Kerajaan an HinduHindu-Bud Budha ha di tanah tanah Jaw Jawaa dan sekit sekitarn arnya. ya. Pada Pada saat saat bersam bersamaan aan,, telah telah tumbuh tumbuh pula pusat-pusat pusat-pusat bandar Islam berpotensi berpotensi yang dikembangka dikembangkan n oleh para ketu keturu runa nan n dina dinast stii Ahlu Ahlull Bayt Bayt terd terdah ahul ulu, u, dian diantar taran anya ya adal adalah ah Pasa Pasai, i, yang yang akan akan melanjutkan peranan Kerajaan Islam Perlak sebagai pusat Islamisasi Nusantara. Adapun para Sultan Perlak : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Azis Syah (840 (840 – 864 864)) Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Rahim Syah (864 – 888 888)) Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abbas Syah (888 (888 – 913 913)) Sultan Alaiddin Sayid Maulana Ali Mughat Syah (915 – 918 918)) Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Kadir Syah Johan Berdaulat (928 (928 – 932 932)) Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Syah Johan Berdaulat (932 (932 – 956 956)) Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Syah Johan Berdaulat (956 – 983 983)) Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Syah Johan Berdaulat (986 ( 986 – 1023 1023)) Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Syah Johan Berdaulat (1023 (1023 – 1059 1059)) Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mansur Syah Johan Berdaulat (1059 ( 1059 – 1078 1078)) Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdullah Syah Johan Berdaulat (1078 (1078 – 1109 1109)) Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ahmad Syah Johan Berdaulat (1109 – 1135 1135)) Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Syah Johan Berdaulat (1135 (1135 – 1160 1160)) Sultan Makhdum Alaiddin Malik Usman Syah Johan Berdaulat (1160 ( 1160 – 1173 1173)) Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Syah Johan Berdaulat (1173 (1173 – 1200)) 1200 Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Jalil Syah Johan Berdaulat (1200 ( 1200 – 1230 1230)) Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Syah II Johan Berdaulat (1230 – 1267 1267)) Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat (1267 (1267 – 1292 1292))
43
Sultan Malik al-Shaleh Di Kerajaan Islam Pasai: Penyambung Dinasti Quraisy Kerajaan Kerajaan Islam Pasai yang juga terkenal dengan Samodra Pasai adalah sebuah sebuah Kerajaan Islam di pesisir utara pulau Sumatra. Bahkan menurut ahli sejarah, perkataan Sumatra sendiri berasal dari perkataan Samodra, yang dalam loghat Arab berbunyi Samutra, dan ketika bangsa Eropa datang menyebutnya dengan Sumatra. Sejak itulah pulau pulau besar besar ini disebu disebutt dengan dengan Sumatr Sumatraa yang yang juga juga menjad menjadii bagian bagian dari wil wilaya ayah h kekuasaan Kerajaan Samodra yang berpusat di Pasai. Sementara asal kata Pasai ada yang berpendapat berasal dari bahasa Aceh Pase (pasir) atau pohon Pase. Namun penelitian yang lebih mendekati, bahwa Pasai berasal dari kata Parsi (Persia), yang diloga dilogatkan tkan dalam dalam bahasa bahasa masyara masyarakat kat lokal lokal Aceh Aceh sebagai sebagai Pasee. Pasee. Hal ini ini berkai berkaitan tan dengan banyaknya orang-orang dari Persia yang bermukim menempati wilayah Pasai masa itu, sehingga dinamakan dengan Pasee sebagai kebiasaan orang dulu untuk menamakan kampung halamannyanya jika menempati wilayah baru. Seperti di Kedah ada kampun kampung g Aceh, Aceh, atau atau di bebera beberapa pa tempat tempat terdap terdapat at nam namaa kampun kampung g Melayu Melayu,, kampung Bugis atau kampung Jawa. Pendapat kata Pasai berasal dari Parsia ini dikuatkan dengan beberapa bukti sejarah, seperti hubungan erat Kerajaan Pasai dengan Persia masa itu. Demikian pula makammakam-mak makam am para para Sultan Sultan Pasai Pasai sangat sangat mirip mirip dengan dengan ma makam kam-m -makam akam di Persia Persia,, bahkan ditemukan huruf Arab-Persia dan beberapa ukiran dan relief yang berbau Persia. Pada makam Sultan Malik al-Saleh dan makam Sultanah Nahrishah sendiri ditemukan beberapa kalimat dalam bahasa Persia dengan tulisan kaligrafi Arab-Persia. Demiki Demikian an pula pula silsil silsilah ah para para Sultan Sultan di Pasai, Pasai, sebagai sebagaiman manaa juga juga Sultan Sultan di Perlak Perlak menyambung dengan Pangeran dari Persia bernama Syahriansyah Salman al-Parisi yang memiliki anak Shahr Nuwi dan menjadi Sultan di Perlak, yang menjadi nenek moyang para Sultan di Pasai. Dengan demikian tidak diragukan bahwa kata Pasai (Pasee) berasal dari kata Persia. Secara Secara silsil silsilah ah kekelu kekeluarg argaan aan,, tidak tidak diragu diragukan kan bahwa bahwa Keraja Kerajaan an Islam Islam Pasai Pasai adalah kelanjutan dari Kerajaan Islam Perlak yang terlebih dahulu telah didirikan oleh Meurah Shahri Nuwi putra Sharianshah Salman al-Farisi (Raja Islam Jeumpa tahun 770 M di Bireuen). Bireuen). Dimana Dimana Kerajaan Perlak Perlak mulai mengalami mengalami kejayaan kejayaan sejak dipimpin dipimpin oleh oleh Maul Maulan anaa Abdu Abdull Aziz Aziz Syah Syah pada pada tahu tahun n 225 225 H atau atau 840 840 M. Sala Salah h seor seoran ang g keturunan dari Sultan Perlak dari garis Shahri Nuwi, yang dikenal dengan Sultan Malik al-Salih (w. 1297 M) yang digelar sebagai Meurah Silu mengembangkan sebuah kawasan kawasan perdag perdagang angan an baru di antara antara Keraj Kerajaan aan Jeump Jeumpaa dengan dengan Keraja Kerajaan an Perlak Perlak,, kemudian berkembang menjadi kekuatan politik baru dengan berdirinya Kerajaan Islam Pasai. Perkembangan yang cepat Kerajaan Pasai pada akhirnya menggantikan peranan Kerajaan Islam Perlak yang mulai menurun peranannya pada awal abad ke 13 Masehi. Di sini perlu diluruskan beberapa legenda yang menyatakan bahwa Meurah Silu Silu bukan bukan terlah terlahir ir sebaga sebagaii seoran seorang g Muslim Muslim,, nam namun un dia mengan menganut ut Islam Islam sesuda sesudah h menjadi Raja Pasai sebagaimana yang dinyatakan dalam Sejarah Melayu berdasarkan
44
kepada hikayat Raja-Raja Pasai yang diragukan kredibilitasnya. Realitas ini sungguh bertentangan dengan fakta sejarah, karena jelas silsilah Meurah Silu (Malik al-Salih) Ahlul Bayt, Bayt, diperkiraka menyambun menyambung g kepada kepada keturunan keturunan Ahlul diperkirakan n menyambu menyambung ng dengan dengan Muhamm Muhammad ad alal-Baq Baqir ir bin Ali Zai Zainal nal Abidin Abidin bin Sayyid Sayyidina ina Husein Husein bin Sayyid Sayyidah ah Fatim Fatimah ah bint bintii Muha Muhamm mmad ad saw. saw. Fakt Faktaa ini ini dipe diperk rkua uatt oleh oleh peri perist stiw iwaa keda kedata tang ngan an Nakhoda Khalifah yang dipimpin oleh Sayyid Muhammad Diba’i bin Imam Ja’far Ash-Shaqid bin Imam Muhammad Al-Baqir, diterima baik oleh Shahir Nuwi di Perlak, bahkan anak Sayyid Muhammad bernama Sayyid Ali dikawinkan dengan Saudara Shahr Nuwi bernama Makhdum Tansyuri yang melahirkan Sayyid Maulana Abdul Aziz Syah. Adapun silsilah Sultan Malik al-Saleh (Meurah Silu) menurut Silsilah Raja dan Sultan Sultan Aceh adalah: Sultan Sultan Malik al-Saleh al-Saleh (Meurah Silu) Silu) putra Meurah Meurah Makhdum Malik Ahmad (Raja Jeumpa) putra Meurah Makhdum Ahmad (Raja Samalanga) putra Meurah Makhdum Malik Ibrahim (Raja Jeumpa) putra Meurah Makhdum Malik Masir (Raja Isak-Gayo II) putra Muerah Makhdum Malik Isak (Raja pertama Isak-Gayo) putra Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Syah (Sultan Perlak VII) putra Sultan Makh Makhdu dum m Alai Alaidd ddin in Muha Muhamm mmad ad Amin Amin Syah Syah (Sul (Sulta tan n Perl Perlak ak VI) VI) putr putraa Sult Sultan an Makhdu Makhdum m Alaidd Alaiddin in Abdulk Abdulkadi adirr Syah Syah (Sult (Sultan an Perlak Perlak V) putra putra Meurah Meurah Makhdu Makhdum m Ahmad (Perdana Menteri Perlak pada masa Sultan Perlak II, Sultan Alaiddin Sayyid Maulana Abdurrahman Syah) putra Meurah Makhdum Bahrum (Perdana Menteri Perlak pada masa Sultan Perlak I, Sultan Alaiddin Maulana Sayyid Abdul Aziz Syah) putra Meurah Shahri Nuwi (pendiri Perlak) putra Sahriansyah Salman al-Parisi (Raja Islam pertama pertama Jeumpa) Jeumpa) yang datang dari Persia. Menurut Menurut ahli sejarah beliau beliau adalah keturunan dari Sayyidina Husein bin Sayyidina Ali, cucu Nabi Muhammad saw yang dilahirkan di Persia dan menjadi Raja di Jeumpa Bireuen. Penelitia Penelitian n para ahli sejarah Ahlul Bayt, seper seperti ti Tun Tun Suzann Suzannaa dari Malays Malaysia ia meny menyim impu pulk lkan an bahw bahwaa ada ada 2 gelo gelomb mban ang g kedat kedatan angan gan ketu keturu runa nan n Na Nabi bi saw saw ke Nusantara. Yang pertama langsung dari Persia, umumnya keturunan dari Imam Ja’far Shadiq yang telah menjadi petinggi di Kerajaan Persia dengan menggunakan gelar Syah Syah (Sha (Shah) h),, dan dan di Aceh Aceh dike dikena nall deng dengan an Syah Syahri ri sepe sepert rtii yang yang digu diguna nakan kan oleh oleh Pangeran Salman al-Parisi kepada anak-anaknya Shahri Nuwi, Shahri Poli, Shahri Dito, Shahri Duli. Sementara keturunan Shahri Nuwi selanjutnya menggunakan gelar Makhdu Makhdum m kepada kepada keturu keturunan nannya nya.. Semen Sementar taraa gelom gelomban bang g kedua kedua yang yang datang datang dari dari Yama Ya man n atau atau Ha Hadr dram amau autt dari dari ketu keturu runa nan n Muha Muhamm mmad ad Isa Isa al-M al-Muh uhaj ajir ir,, suda sudah h menggunakan gelar Sayyid dengan tambahan dibelakang marga seperti Jamalullail, Al-Habsyi, Al-Idrus dan lainnya. Dengan Dengan demikian demikian jelas bahwa Sultan Sultan Makhdum Malik Malik al-Salih adalah salah salah seorang keturunan Arab-Quraisy dari Ahlul Bayt Nabi Muhammad yang memiliki hubungan dekat dengan para Sultan Kerajaan Perlak maupun Jeumpa yang menjadi penggerak Islamisasi Nusantara. Itulah sebabnya tidak mengherankan apabila Sultan Malik al-Salih begitu tampil memimpin Kerajaan Pasai, kemudian
45
memprokl memproklamirk amirkannya annya sebagai sebagai pusat pusat Islamisasi Islamisasi Nusantara Nusantara menggantik menggantikan an peranan peranan Kerajaan Perlak atau sebelumnya Kerajaan Jeumpa. Sebelumnya Pasai adalah sebuah perkampungan yang menjadi bandar transit bagi para pedagang yang menggunakan kapal layar dari negeri Arab menuju Cina ataupun sebaliknya. Namun dengan kemunculan Kerajaan Pasai pada awal abad 13 Masehi yang dipimpin Sultan Malik al-Salih, telah terjadi perubahan drastis dalam lalu lintas perdagangan di selat Malaka. Aceh yang dahulunya dikenal sebagai daerah penghubung, kini menjadi lebih aktif dalam perdagangan. Kerajaan Pasai menjadi pusat perdagangan dalam mengekspor hasil-hasil hutan dan pertanian. Komuditas Lada adalah diantara hasil pertanian yang sangat digemari oleh orang-orang Eropa, Arab dan Cina, yang telah menaikkan nama Kerajaan Pasai di seluruh dunia yang mendorong hadirnya saudagar-saudagar asing dari seluruh dunia. Berbagai kapal dagang dagang dari dari seluru seluruh h dunia dunia datang datang membaw membawaa bermac bermacamam-ma macam cam daganga dagangan n untuk untuk 70 diperjual-belikan di pelabuhan Pasai. Di bawah kepemimpinan kepemimpinan Sultan Malik al-Salih yang memiliki memiliki kemampuan kemampuan besa besarr kepe kepemi mimp mpin inan an sert sertaa berp berpeg egan ang g tegu teguh h pada pada ajar ajaran an Isla Islam, m, Keraj Kerajaan aan Pasa Pasaii berkembang pesat bukan hanya sebagai bandar pelabuhan yang mengimpor berbagai komu komudi dita tass di kawas kawasan an Sela Selatt Mala Malaka ka pada pada saat saat itu, itu, na namu mun n beli beliau au mend mendor oron ong g rakyatnya rakyatnya menguasai menguasai berbagai teknolog teknologi. i. Dan terbukti terbukti masyarakatn masyarakatnya ya tergolong tergolong memiliki teknologi yang maju, khususnya dalam teknologi pertanian. Itulah sebabnya Kerajaan Pasai menjadi salah satu negeri pengekspor berbagai bentuk hasil pertanian, seperti lada, bawang, semangka, pisang, tebu, jeruk dan lain-lainnya.71 Pasai Sebagai Pusat Khilafah Islamiyah Bersamaan dengan kebangkitan Kerajaan Islam Pasai sekitar tahun 1250an M, pusat-pusat Khilafah Islamiyah yang berada di Bagdad, Persia, dan sekitarnya sedang mengalami masa-masa tersulit akibat penyerangan demi penyerangan yang dilakukan oleh pasukan bar-bar Mongolia yang dipimpin Jenghis Khan yang terkenal sadis dan haus darah. Setelah berhasil menguasai daratan Cina, maka pasukan bar-bar Mongolia Jengh Jenghis is Khan Khan menye menyeran rang g pusat pusat-p -pusa usatt perada peradaban ban Islam Islam yang yang tengah tengah menga mengalam lamii kelalaian akibat kemegahan yang mereka alami. Pada mulai tahun 1258 M, Bagdad sebagai pusat Khilafah Islamiyah jatuh ke tangan tentara Mongol dan mengalami penghancuran demi penghancuran. Para ahli sejarah menggambarkan Sungai Tigris dan Eufrat berubah menjadi hitam bercampur merah akibat akibat darah kaum muslimin muslimin dan tinta dari buku-buku buku-buku yang mengandu mengandung ng peradaban Islam yang mengalir ke sungai tersebut. Sementara pasukan Mongol tidak berhenti sampai di Bagdad, namun terus menguasai wilayah-wilayah Islam lainnya. Dan hampir semua dunia Islam Arab bertekuk lutut kepada k epada kekejaman tentara bar-bar 70
Ma Huan, Huan, Ying-yai Ying-yai Sheng-lan, Sheng-lan, terj. JVG. Mills. Hakluyt Society, 1970, hal. 120.
71
W.P. W.P. Groen Groeneve eveldt ldt,, Notes on Indonesia & Malaya Compiled from Chinese Source, Jakarta: Bharata, 1960, hal. 209
Historical
46
Mongol. Bahkan tentara bar-bar berhasil menguasai pusat-pusat peradaban Barat di Roma, Yunani dan lainnya. Itulah sebabnya Jenghis Khan dijuluki sebagai penakluk terb terbes esar ar deng dengan an wi wila laya yah h jaja jajaha han n 4 kali kali lebi lebih h besa besarr dari dari jaja jajaha han n yang yang dila dilaku kuka kan n Alexander The Great (Iskandar Zulkarnain) ataupun penaklukan Muslim. Keadaan ini telah mendorong hijrah besar-besaran kaum muslimin, baik para pemimpin, ulama, cendekiawan, ilmuawan dan lainnya ke negeri muslim yang lebih aman ama n dari dari pemban pembantai taian an tentar tentaraa Jenghi Jenghiss Khan. Khan. Salah Salah satu satu piliha pilihan n terbai terbaik k adalah adalah berhijrah ke Kerajaan Islam Pasai yang memang sudah menjadi bagian penting dari jaringan Khilafah Islamiyah yang diwariskan turun temurun oleh Kerajaan Islam di Sumatra sejakan zaman Khalifah Umar bin Khattab. Apalagi sebelumnya, para Raja Muslim di Sumatra, termasuk di Pasai adalah berasal dari da ri negeri Arab dan Persia yang memiliki hubungan kekerabatan dengan para penguasa di tanah Arab, terutama yang memiliki garis keturunan dengan Bani Quraisy, baik keturunan Rasulullah (Ahlul Bayt), Bani Umayyah ataupun Abbasyiah. Deng Dengan an datan datangn gnya ya para para pemi pemimp mpin in,, ulam ulama, a, cend cendek ekia iawa wan, n, ilmu ilmuaw awan an dan dan lainnya ke Pasai, maka secara otomatis Pasai bangkit menjadi sebuah kekuatan baru di Pulau Sumatra. Kedatangan para Muslim dari Bagdad dan pusat-pusat peradaban Islam Islam diseki disekitar tarnya nya sepert sepertii Samarka Samarkand, nd, Bukhar Bukharaa dan lai lainn nnya ya telah telah membe memberik rikan an kedudukan baru kepada Pasai sebagai sebuah pusat pertumbuhan peradaban Islam di kawasan alam Asia Tenggara, yang terbentang dari Sumatra, Semenanjung Melayu, Borneo, Cilabes, Mindanao, Maluku sampai ke Australia dan Kepulauan Hawai. Kepem Kepemimp impina inan n Sultan Sultan Malik Malik alal-Sal Saleh eh yang yang diduku didukung ng oleh oleh kaum kaum musli muslimin min terbai terbaik k yang yang hijrah hijrah ke Pasai Pasai telah telah memba membangk ngkitk itkan an Keraj Kerajaan aan Pasai Pasai menjad menjadii pusat pusat sentra sentrall kekuat kekuatan an dunia dunia Islam Islam di sebel sebelah ah tim timur, ur, baik baik kekuat kekuatan an polit politik, ik, ekono ekonomi mi sekal sekalig igus us seba sebaga gaii pusa pusatt keba kebang ngki kita tan n pera peradab daban an Isla Islam, m, sebag sebagai ai kela kelanj njut utan an dan dan kesinambungan dari peradaban Islam yang telah berkembang di dunia Arab, baik Syam, Persia, Bagdad dan lainnya. Dan akhirnya, dengan kemajuan-kemajuan yang digapainya, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Kerajaan Islam Pasai menjadi Pusat Khilaf Khilafah ah Islami Islamiyah yah yang yang mengga mengganti ntikan kan peran peranan an Bagdad Bagdad,, teruta terutama ma sebagai sebagai pusat pusat pengembangan kekuatan politik, pertahanan, ekonomi dan peradaban. Realitas inilah yang telah mengkwatirkan Kerajaan Hindu Jawa-Majapahit sehingga berniat untuk meny menyer eran ang g dan dan mena menakl kluk ukka kan n Pasa Pasai. i. Na Namu mun n mena menakl kluk ukka kan n Pasa Pasaii di punc puncak ak kegemilangannya dengan sumber daya manusia unggul dari penjuru dunia, bukanlah perk perkara ara muda mudah. h. Kega Kegagal galan an Maja Majapa pahi hitt dala dalam m mena menakl kluk ukka kan n Pasa Pasaii inil inilah ah yang yang selanjutnya mendorong para pemimpin Kerajaan Pasai untuk menaklukkan Majapahit yang semakin melemah. Pada tahap awal, menaklukkan Jawa-Majapahit bukanlah menjadi prioritas dari Keraja Kerajaan an Islam Islam Pasai Pasai yang yang kini kini telah telah menja menjadi di Pusat Pusat Khilaf Khilafah ah Islami Islamiyah yah di tim timur. ur. Prioritas utama adalah menyelamatkan dunia Muslim Arab, khususnya Mekkah alMukarr Mukarrama amah h dari dari ancama ancaman n pasuka pasukan n bar-ba bar-barr Mongol Mongol yang yang haus haus darah. darah. Sekali Sekaligus gus mengkonsolidasi kekuatan dunia Muslim dengan menggalang kerjasama dengan para
47
pemimpin Islam, baik di dunia Arab, Persia sampai ke daratan Cina kecil. Berkat persat persatuan uan ali alians ansii Keraja Kerajaan an Islam Islam di Dunia Dunia Arab, Arab, Persia Persia dan Cin Cinaa dengan dengan pusat pusat kord kordin inas asii di Pasa Pasai, i, ma maka ka keku kekuat atan an Mong Mongol olpu pun n dapa dapatt diji dijina nakk kkan an,, seka sekali ligu guss mengislamkan pemimpinnya, Timur Lank, cucu dari Jenghis Khan. Dan sejak saat itu, kekuatan Islam terbentang dari dunia Afrika, Arab, Persia, Asia Tengah, Mongolia sampai ke Cina, dan tentu Pasai sebagai salah satu poros kekuatan di Asia Tenggara yang dikenal bangsa Arab dengan bilad Tahta Jawi atau Negeri Bawah Angin, yang akhirnya sisebut Jawi saja atau Jawa sekarang. Kebesaran dan kemegahan Kerajaan Islam Pasai, yang dikenal dengan Samudra Pasai, juga telah mempengaruhi nama dari pulau yang sekarang bernama Sumatra. Sebagaimana diterangkan terdahulu, Samudra, jika dibaca dengan lidah asing akan terdengar sebagai Samutra, yang akhirnya berevalusi menjadi Sumatra, yang menjadi sebutan bagi pulau besar sebelah barat, yang terbentang sepanjang Salahit atau Selat, yang sekarang dinamakan dengan Selat Malaka. Letak georafi Kerajaan Pasai yang strategis, yang di dukung oleh alamnya yang subur, subur, digerakkan digerakkan oleh masyarakat kosmopolit kosmopolit dizamanny dizamannyaa yang berhijrah berhijrah pasca kejatuhan kejatuhan Bagdad serta dukungan dukungan kebijakan kebijakan penguasa, penguasa, telah mengantark mengantarkan an Pasai menjadi salah satu bintang kebangkitan Islam di timur. Kebesaran nama Pasai telah mendorong kedatangan para cerdik pandai Muslim dari negeri Arab, Persia, India dan lainnya untuk membangun kekuatan baru, baik secara politik maupun ekonomi. ekonomi. Sepeninggal Sultan Malik al-Salih, Kerajaan Pasai berkembang dengan pesatnya di bawah kepemimpinan keturunan beliau yang tetap menjalankan kebijakan yang telah telah digari digariska skan n para para penda pendahul hulun unya, ya, bahwa bahwa Pasai Pasai sebaga sebagaii pengg penggera erak k dan pusat pusat Islamisasi Nusantara. Ibnu Batutah, seorang musafir dan peneliti sosial asal Maroko telah mengunjungi Kerajaan Pasai antara tahun 1345-1346 Masehi. Dia menyebutkan dalam dalam catatan catatannya nya bahwa bahwa keraja kerajaan an ini sudah sudah maju maju dalam dalam perdag perdagang angan; an; hubung hubungan an dagang telah diadakan secara luas dengan Tiongkok dan India. Sultan Malik al-Zahir, yang memerintah Kerajaan Pasai pada waktu itu, adalah seorang sultan yang saleh lagi sangat taat kepada agama. Ia bermazhab Syafie dan sangat gemar mengadakan pertemuan pertemuan ilmiah, dengan dengan para ulama ulama untuk untuk berdiskusi berdiskusi tentang masalah-m masalah-masalah asalah agama. Setiap hari jum’at ia pergi ke masjid dengan berjalan kaki. Ibnu Batutah juga menyebutkan sejumlah ulama menjadi pembesar pembesar istana, antara lain: Amir Daulasa dari Delh Delhi, i, Qadi adi Amir Amir Said aid dari dari Shir hiraz dan dan ah ahli li hukum kum Taju ajudin din dari dari Isf Isfah ahan an.. Peng Pengam amat atan anny nyaa meny menyim impu pulk lkan an bahw bahwaa pada pada saat saat itu, itu, Kera Keraja jaan an Pasa Pasaii dala dalam m kema kemakm kmur uran an dan dan keda kedama maia ian n yang yang luar luar bias biasa. a. Ha Hall ini ini dibu dibukt ktik ikan an keti ketika ka Sult Sultan an mengadakan mengadakan acara pernikahan pernikahan putra beliau beliau yang menggambar menggambarkan kan kebesaran kebesaran dan 72 kemewahan istana Kerajaan Pasai. Perkembangan pesat Kerajaan Pasai yang telah mengantarkan kemakmuran dan kebesaran masyarakatnya, dan terutama kemampuannya sebagai pelopor dan 72
Rihlah Ibnu Batutah, Kairo, 1322
H, II, hal. 185-187 dan 209-210.
48
penggerak Islamisasi di Nusantara, telah menimbulkan hasud dan dengki kerajaankeraja kerajaan an lai lainny nnya, a, teruta terutama ma keraja kerajaan an Budha Budha Thaila Thailand nd yang yang bekerj bekerjasa asama ma dengan dengan kera keraja jaan an Jawa Jawa--Hi Hin ndu Maja Majap pah ahit it yan yang tela telah h meran eranccan ang g penye enyera rang ngan an dan dan pengha penghancu ncuran ran Keraja Kerajaan an Pasai Pasai dengan dengan berbag berbagai ai cara cara agar agar melema melemahka hkan n semang semangat at Islamisasi di Nusantara. Pada pertengahan abad ke 14 Masehi Kerajaan Majapahit melakukan penyerangan terhadap Kerajaan Pasai yang mendapat perlawanan hebat dari para mujahidin Pasai yang telah mendapat pendidikan kerohanian dari para Wali, sehingga banyak menimbulkan korban di kedua belah pihak. Bahkan dikabarkan, Mahapatih Gadjah Mada yang memimpin penyerangan ke Pasai telah menjadi korban dan terbunuh ketika melarikan diri. Itulah sebabnya Kerajaan Pasai tetap eksis dan bangkit kembali menjadi salah satu Kerajaan Islam yang ya ng terkuat di Asia Tenggara. Tenggara.73 Kemakmuran dan kebesaran Pasai dalam abad-abad berikutnya, bukan saja telah menjadikannya sebagai pusat penyebaran agama Islam dengan mengirimkan para para mubal muballig ligh h ke tempat tempat-te -temp mpat at yang yang diperl diperluka ukan, n, teruta terutama ma ke Patani Patani,, Malaka, Malaka, Borneo, Jawa sampai Mindanao dan Maluku. Tetapi juga sebagai pusat pengajian tinggi Islam di mana berkumpul berbagai ulama dan sarjana yang mengajar dan memb membah ahas as ma masa sala lahh-ma masa sala lah h agam agamaa sert sertaa menj menjaw awab ab pert pertan anya yaan an-p -per erta tany nyaa aan n keagam keagamaan aan yang yang muncu muncull dan datang datang dari dari daerah daerah-da -daera erah h sekita sekitarr Asia Asia Tengg Tenggara. ara. Disebutkan dalam Sejarah Melayu bahwa seorang ulama sufi dari Mekkah, Syekh Abu Ishak telah menulis sebuah buku berjudul Durr al-Manzum, yang terdiri dari dua bab, pertam pertamaa tetang tetang zat Allah Allah dan kedua kedua tentan tentang g sifat sifat Allah. Allah. Atas Atas anjura anjuran n murid muridnya nya Maulana Abu Bakar, kitab tersebut ditambah bab ketiga tentang af’al Allah (perbuatan Allah). Kemudian Maulana Abu Bakar membawa kitab tersebut ke Sultan Malaka, Sultan Sultan Mansyu Mansyurr Syah. Syah. Sultan Sultan meneri menerima ma kitab kitab terseb tersebut ut dengan dengan upaca upacara ra khusu khususs kebesaran seperti menyambut tamu kehormatan Kerajaan. Selanjutnya kitab tersebut dikirim ke Pasai untuk diberi penjelasan lebih mendalam oleh seorang ulama Pasai bern bernam amaa Makh akhdum dum Pata Pataka kan. n. Pem Pemah aham aman an kei keislam slamaan para ara Sult Sultan an,, Ulam Ulama, a, Cendekiawan dan rakyat Pasai pada saat itu berkembang pesat, yang tidak hanya membahas aspek-aspek fiqih dan hukum semata, namun sudah mencapai pembahasan yang bersifat bersifat ”esoterik” sebagaiman sebagaimanaa yang dibuktikan dibuktikan dengan dengan beberapa beberapa jawaban jawaban Ulama Pasai bernama Makhdum Muda kepada Sultan Malaka yang telah mengutus Tun Bija Wangsa.74 Kebesaran dan kemakmuran Kerajaan Pasai akhirnya telah mengantarkannya sebagai pusat rujukan dan pengembangan pemikiran Islam di timur jauh, tempat berkumpul para Ulama dan Cendekiawan membahas masalah-masalah keagamaan dan tentunya tentunya sebagai sebagai pusat pendidikan pendidikan tingkat tingkat tinggi tinggi keislaman. keislaman. Itulah sebabnya sebabnya Kerajaan Pasai dianggap oleh daerah-daerah lain di Nusantara sebagai pusat rujukan dan fatwa yang berwenang dalam menyelesaikan masalah-masalah agama. Hal ini 73
74
Lihat : TD. Situmorang, Sejarah Melayu. hal. 65-66. T. Ibrahim Alfian (ed). Kronika Pasai, hal.100. Muhammad Yamin, Gajah Mada, . hal. 60. TD. Situmorang, hal. 168-173.
49
memang memang sangat memungkinkan memungkinkan,, sebagaiman sebagaimanaa disebutkan disebutkan Ibnu Batutah, Batutah, bahwa di Keraja Kerajaan an Pasai Pasai telah telah tingga tinggall bebera beberapa pa jenis jenis Ulama Ulama dan Cendek Cendekiaw iawan, an, sepert sepertii ahl ahlii 75 hukum Islam, para penyair, para hukama (ahli filsafat) dan lain-lain. Peran sentral Kerajaan Pasai sebagai motor penggerak Islamisasi di Nusantara, terutama menjelang abad ke 15 Masehi semakin menonjol, sehingga banyak menarik minat para Cendekiawan Muslim dari seluruh penjuru dunia untuk datang. Di antara tokoh yang nantinya nantinya sangat berpengaruh berpengaruh dalam Islamisas Islamisasii Nusantara, Nusantara, khususny khususnyaa Islamisasi Jawa yang masih di bawah dominasi Kerajan Hindu-Budha, adalah Saiyid Hussein Jamadul Kubra dengan dua orang anaknya, Maulana Ishak dan Maulana Malik Ibrahim yang datang dari derah Samarkand, Parsia. Kedatangan tokoh-tokoh Ulama dan Cendekiawan besar dunia Islam, baik dari Yaman, Hadramaut, Maroko (Maghribi), Persia maupun India dan lain-lainnya, benar-benar telah menjadikan Pasai sebagai sebagai poros poros baru peradaban peradaban Islam, Islam, khususny khususnyaa dalam pengembangan pengembangan pemikiran pemikiran keislaman atau selanjutnya berperan dalam melahirkan gerakan-gerakan seperti Wali Sembilan yang telah mengislamkan tanah Jawa dengan pendekatannya yang khas. Legenda Para Auliya: Dari Pasai Menaklukkan Jawa-Hindu Majapahit Bumi Aceh sangat terkenal dengan bumi para auliya. Dari anak-anak sampai artis seperti Rafly-pun senantiasa mendendangkan keutamaan bumi Serambi Mekkah ini sebagai tanah para wali yang diberkahi. Namun tidak banyak di antara orangorang orang Aceh Aceh sendir sendirii yang yang dapat dapat menyeb menyebutk utkan an nam nama-n a-nama ama para para wal walii yang yang telah telah berperan mengembangkan Islam sehingga menjadikan Aceh sebagai bangsa maju dan besar, sehingga menjadi pelopor dalam dakwah Islamiyah. Ironisnya, ada di antara auliya yang berasal dari tanah Aceh, namun tidak dikenal oleh bangsa asalnya, namun sangat terkenal di tanah Jawa. Jawa. Misalnya Wali Sembilan, auliya sikureung, sikureung, yang di tanah Jawa sangat terkenal Wali Songo Songo. Mere dengan sebutan sebutan Wali Mereka ka adal adalah ah para para toko tokoh h peng pengge gera rak k Isla Islami misa sasi si di Nusant Nusantara ara yang yang telah telah berper berperan an aktif aktif dalam dalam pendi pendiria rian n Keraj Kerajaan aan Demak, Demak, sebaga sebagaii Kerajaan Islam pertama yang telah mengakhiri riwayat kegemilangan Kerajaan JawaHindu Majapahit, simbol kemegahan masyarakat Hindu Jawa. Disamping itu mereka juga telah mendirikan Kerajaan Islam dari Pattani, Champa, Kelantan, Brunei, Sulu, Mindanao, Pontianak, Banten, Banten, Makassar sampai Maluku Maluku dan Fak-Fak Papua. Namun tidak banyak yang mengetahui, dari manakah asal para auliya ini dan dimanakah pusat gerakan mereka dalam mengislamisasikan Nusantara. Sampai sekarang banyak para peneliti, baik yang Muslim dan non Muslim berbeda pendapat tentang asal-usul mereka. Ada yang menyatakan mereka berasal dari negeri negeri Cina, Turki, Bukhara Bukhara (Rusia) (Rusia) dan lain-lain lain-lainnya nya sehingga sehingga menimbu menimbulkan lkan keke kekeli liru ruan an seja sejara rah h yang yang berd berdam ampa pak k buru buruk k pada pada kebe kebena nara ran n sejar sejarah ah Isla Islam m yang yang sepa sepatu tutn tnya ya menj menjadi adi tela teladan dan dan dan peng pengaj ajara aran n gene genera rasi si ma masa sa kini kini.. Maka Maka untu untuk k 75
Rihlah Ibn Batutah. hal. 187
50
meluruskan kekeliruan tersebut, diperlukan sebuah penelitian menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan sejarah para wali ini. Wali Sembilan Awal Wali Wali Sembil Sembilan an awal, awal, adalah adalah para para wal walii yang yang telah telah berpe berperan ran mengg menggera erakkan kkan dakwah Islamiyah terutama sebelum lahirnya gerakan Wali Sembilan (Wali Songo) yang terkenal di tanah Jawa. Menurut sejarahnya, para wali ini sangat berperan dalam mendorong lahirnya gerakan dakwah Islamiyah yang telah melahirkan gerakan Wali Song Songo. o. Bole Boleh h dika dikata taka kan n bahw bahwaa wa wali li semb sembil ilan an aw awal al ini ini pelo pelopo porr dan dan peri perist stis is terbentuknya gerakan yang nantinya dikenal dengan Wali Songo. Bahkan mereka adalah kakek, bapak atau guru daripada Wali Songo yang telah berhasil mendirikan Keraja Kerajaan an Islam Islam Demak Demak,, keraja kerajaan an Islam Islam pertam pertamaa di tanah tanah Jaw Jawaa yang yang menga mengakhi khiri ri Keraja Kerajaan an Hindu Hindu Majapa Majapahit hit.. Di tanah tanah Jaw Jawaa memang memang sejara sejarah h mereka mereka tidak tidak banyak banyak beredar sehingga nama mereka tidak dikenal luas, kecuali beberapa orang seperti Sayyid Jamaluddin al-Husein dan Maulana Malik Ibrahim. Tapi di Champa, Pattani, Kelantan dan Semenanjung Malaya nama mereka sangat terkenal, bahkan keturunan mereka sampai sekarang menjadi Sultan di Malaysia. Kare Karena na dala dalam m tuli tulisa san n ini ini ha hany nyaa memb membah ahas as pera perana nan n para para wa wali li di seki sekita tarr Kerajaan Pasai dan yang berperan atau berhubungan dengan gerakan Wali Songo di tanah tanah Jaw Jawa, a, maka maka penul penulis is hanya hanya memba membatas tasiny inyaa dengan dengan tokohtokoh-tok tokoh oh yang yang hidup hidup dise diseki kitar tar Pasa Pasaii dan dan memi memili liki ki pera perana nan n lang langsu sung ng deng dengan an Wa Wali li Song Songo. o. Menu Menuru rutt penelitian penulis, mereka yang dapat dikategorikan sebagai Wali Sembilan Awal adalah: (1).Sayyid Jamaluddin Syah Jalal, (2).Sayyid Qamaruddin Syah Jalal, (3).Sayyid Majduddin Syah Jalal, (4).Sayyid Tsanauddin Syah Jalal, (5).Maulana Malik Ibrahim, (6).Maulan (6).Maulanaa Sayyid Ibrahim Sayyid Jamaluddin Jamaluddin,, (7).Sayyid (7).Sayyid Wan Abdullah Abdullah Sayyid Sayyid Jamaluddin (Wan Bo/Raja Champa), (8).Sayyid Ali Nurul Alam Sayyid Jamaluddin (Raja Kelantan), (9). Sultan Malik Al-Zahir II (Sultan Pasai). Martin Van Bruinessen telah memetik tulisan Sayyid ‘Al-wi Thahir al-Haddad, Kitab Kuning Kuning,, Pesantr Pesantren en ..“Put dalam dalam bukuny bukunyaa Kitab ..“Putra ra Syah Syah Ahmad, Ahmad, Jam Jamalu aluddi ddin n dan saudara-saudaranya (wali no 1 sd no 6) konon telah mengembara ke Asia Tenggara..... Jamaluddin sendiri pertamanya menjejakkan kakinya ke Aceh (Pasai) dan Kamboja, Pattani kemudian belayar ke Semarang dan menghabiskan waktu bertahun-tahun di Jawa, hingga akhirnya melanjutkan pengembaraannya ke Pulau Bugis, di mana dia meninggal.” (al-Haddad 1403 :8-11). Diriwayatkan pula anaknya, Sayyid Ibrahim (wali no 6) ditinggalkan di Aceh (Pasai) untuk mendidik masyarakat dalam ilmu keislaman. Kemu Kemudi dian an,, Sayyi Sayyid d Jama Jamalu ludd ddin in ke Maja Majapa pahi hit, t, sela selanj njut utny nyaa ke nege negeri ri Bugi Bugis, s, lalu lalu mening meninggal gal dunia dunia di Wajok Wajok (Sulaw (Sulawesi esi Selatan Selatan). ). Tahun Tahun kedata kedatanga nganny nnyaa di Sulawe Sulawesi si adalah 1452M dan tahun wafatnya wafatnya 1453M”. 1453M”. Inilah Inilah tokoh tokoh utama Wali Sembilan Sembilan Awal, atau yang menjadi jalan lahirnya Wali Sembilan atau Wali Songo yang terkenal di tanah Jawa.
51
Sayyi Sayyid d Syah Syah Ahma Ahmad d atau atau ayah ayahan anda da Sayy Sayyid id Jama Jamalu ludd ddin in adal adalah ah seor seoran ang g Gubern Gubernur ur di zam zaman an Mahara Maharaja ja India India dari Kesult Kesultana anan n Delhi Delhi yang yang bernam bernamaa Sultan Sultan Muha Muhamm mmad ad Tagh Taghlu lug g yang yang meme memeri rint ntah ah pada pada tahu tahun n 132 13255-13 1351. 51. Beli Beliau au adal adalah ah keturunan dari Sayyid Ahmad Isa Al-Muhajir dari jalur Sayyid Abdul Malik Alawi yang yang lahi lahirr di kota kota Qa Qasa sam, m, Ha Hadr dram amau autt yang yang berh berhij ijra rah h ke Indi Indiaa dan dan mend mendap apat at kedudukan terhormat di Kesultanan Islam India masa itu. Pada pertengahan abad 14 M, an anak ak Sayy Sayyid id Syah Syah Ahma Ahmad d yang yang bern bernam amaa Sayy Sayyid id Jama Jamalu ludd ddin in Al-H Al-Hus usse sein in meninggalk meninggalkan an India untuk mengemban mengembangkan gkan dakwah Islamiyah Islamiyah ke sebelah sebelah timur, timur, menuju menuju Keraj Kerajaan aan Islam Islam Pasai Pasai yang yang telah telah berkem berkemban bang g menjadi menjadi pusat pusat Islami Islamisas sasii Nusa Nusant ntar araa dan dan tela telah h meng mengga gant ntik ikan an pera perana nan n Bagd Bagdad ad yang yang ha hanc ncur ur lebu leburr akib akibat at penyerangan tentara bar-bar Mongolia. Jamaluddin Al-Husain Al-Husain Adapun Adapun silsil silsilah ah lengka lengkap p Sayyid Sayyid Jam Jamalu aluddi ddin n adalah adalah : Jamaluddin (Sayyid Hussein Jamadil Kubra ) bin Ahmad Syah Jalal bin Abdullah bin Abdul Malik bin Alawi Amal Amal Al-Faqih Al-Faqih bin Muhammad Syahib Mirbath Mirbath bin ‘Ali Khali’ Khali’ Qasam bin Alawi Alawi bin Muhammad bin Alawi bini Al-Syeikh Ubaidillah bin Ahmad Muhajirullah bin ‘Isa Al-Rumi bin Muhammad Naqib bin ‘Ali Al-Uraidhi bin Jaafar As-Sadiq bin Muhammad Al-Baqir bin ‘Ali Zainal Abidin bin Al-Hussein bin Sayyidatina Fatimah binti Rasulullah SAW. Rombongan Sayyid Jamaluddin tiba di Kerajaan Islam Pasai diperkirakan pada zaman pemerintahan Sultan Malik al-Zahir II antara tahun 1360an M. Pada masa inilah masa-m masa-masa asa punca puncak k kegemi kegemilan langan gan Keraj Kerajaan aan Islam Islam Pasai Pasai yang yang terken terkenal al ke selur seluruh uh penjuru dunia sebagai Kerajaan Samodra yang berpusat di Pasai. Kegemilangnnya Kerajaan Samodra telah mempengaruhi nama dari pulau tempat Kerajaan Islam ini, Sumatera, Sumatera, (Samodra(Samodra-Samo Samotra(ar tra(arab)-S ab)-Sumate umatera(er ra(eropa) opa).. Rom Rombonga bongan n para Sayyid Sayyid dari Kerajaan Islam Tughlug India ini mendapat sambutan dan penghormatan besar di Kerajaan Islam Pasai, karena mereka adalah para Ulama dan Maulana yang menjadi guru pengajaran Islam. Apalagi Sultan Malik al-Zahir II dan ayahandanya, Sultan Malik al-Zahir atau kakeknya Sultan Malik al-Saleh adalah keturunan dari para Sultan Perlak Perlak (Maul (Maulana ana Abdul Abdul Aziz Aziz Syah) Syah) dan Raja Raja Jeump Jeumpaa (Syahi (Syahirr Nawi-S Nawi-Shah hahria riansy nsyah ah Salman) yang kedua-dunya bertemu pada jalur Ja’far Shadiq, cucu dari Sayyidina Hussein bin Fatimah binti Rasulullah saw. Menurut catatan Ibn Batutah dalam Rihlah Ibnu Batutah, jilid II, hal. 185-187 dan 209-210, Sultan Malik al-Zahir II, yang memerintah Kerajaan Pasai pada waktu itu, adalah seorang sultan yang saleh lagi sangat taat kepada agama dan sangat gemar meng mengada adaka kan n pert pertem emua uan n ilmi ilmiah ah,, deng dengan an para para ulam ulamaa untu untuk k berd berdis isku kusi si tent tentan ang g masalah-masalah agama. Setiap hari jum’at ia pergi ke masjid dengan berjalan kaki. Ibnu Batutah juga menyebutkan sejumlah ulama menjadi pembesar istana, antara lain: Amir Daulasa dari Delhi, Qadi Amir Said dari Shiraz dan ahli hukum Tajudin dari Isfahan. Pengamatannya menyimpulkan bahwa pada saat itu, Kerajaan Pasai dalam kema kemakm kmur uran an dan dan keda kedama maia ian n yang yang luar luar bias biasa. a. Ha Hall ini ini dibu dibukt ktik ikan an keti ketika ka Sult Sultan an mengadakan mengadakan acara pernikah pernikahan an putra beliau yang menggambar menggambarkan kan kebesaran kebesaran dan kemewahan istana Kerajaan Pasai.
52
Itulah sebabnya mengapa rombongan Sayyid Jamaluddin dan Maulana Malik Ibrahim Ibrahim mendap mendapat at sambut sambutan an dan pengho penghorma rmatan tan luar luar biasa biasa oleh oleh Sulta Sultan n dan para para petinggi Kerajaan Pasai. Karena memang sebelumnya hubungan antara Pasai dengan Delhi, sebagai negeri asal rombongan Sayyid Jamaluddin, sudah terhubung rapat yang dibuktikan dengan adanya ulama besar dari Delhi di Kerajaan Pasai, Maulana Amir Daulas Daulasaa sebaga sebagaima imana na disebu disebutkan tkan Ibnu Ibnu Batuta Batutah. h. Mungki Mungkin n saja saja kedata kedatanga ngan n Sayyid Sayyid Jamaluddin merupakan sebuah kelanjutan muhibbah antara Pasai dan Delhi. Maka tidak mengherankan apabila Sayyid Jamaluddin memilih Pasai sebagai tujuannya, karena kebesaran Pasai sudah menjadi legenda di Kerajaan Delhi. Sebagaimana kedudukan Maulana Amir Daulasa pada Kerajaan Pasai, maka tidak diragukan bahwa Sayyid Jamaluddin dengan rombongannya, termasuk Grand Master gerakan Wali Songo di tanah Jawa, Maulana Malik Ibrahim, juga mendapat kedudukan terhormat di Kerajaan Pasai. Mereka telah menjadi tokoh-tokoh utama dan sentral yang mempengaruhi kebijakan Kerajaan Islam Pasai, khususnya pada zaman pemerintahan Sultan Malik al-Zahir II, atau penggantinya Sultan Zainal Abidin dan Sultan Salahuddin. Peranan mereka bukan hanya sebagai tokoh agama saja, tapi juga mengur mengurusi usi masala masalah-m h-masa asalah lah polit politik ik intern internasi asiona onal, l, memba membangu ngun n jaring jaringan an politi politik k internasional yang menghubungkan antara dunia Arab, Parsia, India, Cina dengan dunia Islam Nusantara yang berpusat di Kerajaan Islam Pasai. Di antara fokus mereka adalah mengembangkan kekuasaan Kerajaan Islam Pasai ke seluruh Nusantara agar menjadi patron bagi Kerajaan Islam di seluruh Nusantara. Karena dengan semakin besa besarn rnya ya keku kekuas asaa aan n dan dan wi wila layah yah Kera Keraja jaan an Pasa Pasaii akan akan memp memper ermu muda dah h gerak gerakan an Islamisasi Nusantara, termasuk startegi jitu untuk meredam perkembangan Kerajaan Budha Thailand di sebelah barat dan Kerajaan Hindu Majapahit di sebelah timur. Sayyid Jamaluddin menikah dengan salah seorang puteri di Kerajaan Pasai yang dikenal dengan ”Putri Jeumpa”, yang juga saudara ipar dari Sultan Malik alZahir Zahir II, II, Sult Sultan an Pasa Pasai. i. Jadi Jadi Sayy Sayyid id Jama Jamalu ludd ddin in deng dengan an Sult Sultan an Mali Malik k al-Z al-Zah ahir ir II sepengambilan (biras). Pernikahan Sayyid Jamaluddin ini melahirkan putera yang bernama Sayyid Ibrahim al-Akbar (bukan Maulana Malik Ibrahim). Selanjutnya Sayyid Ibrahim Ibrahim mendap mendapat at pendid pendidika ikan n dari dari Maulan Maulanaa dan Ulama Ulama Keraja Kerajaan an Pasai. Pasai. Beliau Beliau menikah dengan kerabat bangsawan Kerajaan Pasai, yang dikenal dengan julukan ”Putri ”Putri Jeumpa Jeumpa”” bernam bernamaa Candra Candra Wulan. Wulan. Puteri Puteri ini inilah lah bersau bersaudar daraa dengan dengan ”Puter ”Puterii Jeumpa” dari kerabat Kerajaan Pasai yang terkenal bernama Darwati (Dwarawati) yang yang menja menjadi di Maha Maha Ratu Ratu dari dari Raden Raden Brawija Brawijaya ya V dari dari Keraja Kerajaan an Jaw Jawa-M a-Maja ajapah pahit. it. Perkawinan Sayyid Ibrahim dengan Putri Candra Wulan telah melahirkan dua orang putera yang menjadi Ulama besar, yaitu Maulana Sayyid Ishaq yang menjadi Ulama dan pena penasi siha hatt utam utamaa Sult Sultan an Pasa Pasaii di zama zaman n Sult Sultan an Za Zain inal al Abid Abidin in dan dan Sult Sultan an Salahuddin, dan beliau juga sekaligus ayahanda dari Raden Paku atau Sunan Giri, Giri, anggota Wali Songo. Putra yang lain adalah Maulana Sayyid Rahmatullah yang di tanah Jawa terkenal dengan Raden Sayyid Rahmat atau Sunan Ampel yang menjadi
53
pemimpin utama Wali Songo di tanah Jawa. Beliau lahir pada tahun 1381 M di lingkungan istana Kerajaan Pasai. Setelah mempersiapkan mempersiapkan diri dengan berbagai perlengkapan dakwah di Kerajaan Islam Pasai, maka berangkatlah berangkatlah ke arah barat, Sayyid Jamaluddin Jamaluddin Syah Jalal bersama bebera beberapa pa Maulan Maulanaa untuk untuk mengi mengisla slamka mkan n negeri negeri Siam Siam (Thai (Thailan land), d), Cin Cinaa Kecil Kecil dan Semena Semenanju njung ng Melayu Melayu.. Beliau Beliau berhas berhasil il mengi mengisla slamka mkan n bebera beberapa pa kawasa kawasan n sepert sepertii Champ Champa, a, Sengg Senggora ora,, Pattan Pattani, i, Kelant Kelantan, an, Kedah Kedah dan sekit sekitarn arnya. ya. Kemud Kemudian ian beliau beliau mendirikan Kerajaan Islam di Champa dan mengangkat anaknya bernama Wan Bo atau Wan Abdullah menjadi Sultan Champa pertama. Selanjutnya beliau mendirikan Kerajaan Islam di Pattani dan Kelantan. Walaupun secara politik beliau tidak dapat menaklukkan Kerajaan Budha Siam (Thailand) yang memiliki kekuatan besar, namun beliau beliau telah telah meleta meletakka kkan n dasardasar-das dasar ar dakwah dakwah Islami Islamiyah yah di wil wilaya ayah h terseb tersebut. ut. Di Kelantan Sayyid Jamaluddin menikah dan memiliki putra bernama Sayyid Ali Nurul Alam. Sementara Sayyid Ali Nurul Alam memiliki dua orang putera yang menjadi Sultan Sultan,, yaitu yaitu Syarif Syarif Hidayat Hidayatull ullah ah yang yang dibesa dibesarkan rkan di Pasai Pasai dan menja menjadi di Sulta Sultan n Kerajaan Islam Banten-Jawa Barat pertama dan Sultan Ba’abullah yang menjadi Sultan Ternate-Maluku. Selanjutnya Sayyid Jamaluddin berangkat ke Majapahit mendukung perjuangan perjuangan Maulana Malik Ibrahim yang lebih lebih dahulu dahulu mengemba mengembangkan ngkan dakwah. Sete Setela lah h bebe bebera rapa pa lama lama beli beliau au ke nege negeri ri Bugi Bugis, s, lalu lalu meni mening ngga gall duni duniaa di Wa Wajo jok k (Sulaw (Sulawesi esi Selatan Selatan). ). Tahun Tahun kedatan kedatangan gannya nya di Sulawe Sulawesi si adalah adalah 1452M 1452M dan tahun tahun wafatnya 1453M”. Maulana Malik Ibrahim Dan Grand Strategi Penaklukan Majapahit Di an anta tara ra para para auli auliya, ya, na nama ma Maul Maulan anaa Mali Malik k Ibra Ibrahi him m adala adalah h yang yang pali paling ng terkenal, khususnya di tanah Jawa. Karena beliau adalah tokoh Wali Sembilan Awal yang berdakwah ke timur (Jawa-Majapahit). Sang Maulana, keturunan ahlul bayt ini adalah tokoh paling senior dan Grand Master dalam gerakan para Wali yang di tanah Jawa dikenal dengan Wali Songo. Namun masih banyak di antara para peneliti sejarah yang belum yakin dengan hubungan erat antara para auliya sembilan awal, seperti Maulana Malik Ibrahim dengan Kerajaan Pasai. Hal ini karena terjadinya kesalahan dalam dalam memaha memahami mi dearah dearah Cempa Cempa yang yang disebu disebut-s t-sebu ebutt tempat tempat tinggal tinggal dan pusat pusat gerakan gerakan merek mereka. a. Para Para ahl ahlii sejara sejarah h mempe memperki rkirak rakan an Maulan Maulanaa Malik Malik Ibrahi Ibrahim m berada berada ”Cha ”C hamp mpa” a” seki sekita tarr 13 tahu tahun, n, an anta tara ra tahu tahun n 1379 1379 samp sampai ai deng dengan an 1392. 1392. Untu Untuk k memastikan dimanakah ”Champa” yang telah ditinggali Maulana Malik, maka perlu dise diseli lidi diki ki bagai bagaima mana naka kah h kead keadaan aan Cemp Cempaa wa wakt ktu u itu, itu, baik baik yang yang bera berada da di Aceh Aceh maupun Kambodia. Menurut beberapa catatan, Champa di Kambodia masa itu sedang di perintah oleh Chế Bồng Nga antara tahun 1360-1390 Masehi, dikenal dengan The Red King (Raja Merah) seorang Raja terkuat dan terakhir Champa Champa.. Tidak diketahui apakah Raja ini Muslim, atau memang Budha sebagaimana mayoritas penduduk Kambodia sampai sekarang dengan banyak peninggalan kuil-kuilnya namun tidak ada masjid. Beliau
54
berh berhas asil il meny menyat atuk ukan an dan dan meng mengko kord rdin inas asik ikan an selu seluru ruh h keku kekuat atan an Ch Cham ampa pa pada pada kekuasaannya kekuasaannya,, dan pada tahun 1372 menyerang menyerang Vietnam melalui jalur laut. Champa Champa berhasil memasuki kota besar Hanoi pada 1372 dan 1377. Pada penyerangan terakhir tahun 1388, dia dikalahkan oleh Jenderal Vietnam Ho Quy Ly, pendiri Dinasti Ho Ho.. Che Bong Nga meninggal dua tahun kemudian pada 1390. Tidak banyak catatan hubungan Penguasa Champa ini dengan Islam, apalagi tidak didapat bekas-bekas kegemilangan Islam, Islam, sebaga sebagaima imana na yang yang diting ditinggal galkan kan para para pendakw pendakwah ah di Perlak, Perlak, Pasai Pasai ataupu ataupun n Malaka. Sementara Sementara sejarah pergerakan pergerakan dakwah Islamiyah Islamiyah Nusantara Nusantara abad ke IX-XV Masehi, sebagaimana yang disepakati disepakati para ahli sejarah Islam Islam Nusantara, tidak pernah menyebutkan berpusat di sekitar daerah Vietnam atau Indo-China sekarang, namun sebaliknya tercatat berpusat di antara Perlak, Pasai, Malaka, Lamuri, Barus, ataupun Fansur di wilayah Aceh, yang di tengah-tengahnya terdapat Jeumpa, yang menjadi lalu laluan an dan dan temp tempat at pers persin ingg ggah ahan an yang yang bany banyak ak meny menyis isak akan an kege kegemi mila lang ng Isla Islam. m. Sementara Sementara di Vietnam telah dibuktikan dibuktikan tidak banyak ditemukann ditemukannya ya Sayyid, Syarief atau Maulan Maulanaa dan Makhdu Makhdum m serta serta UlamaUlama-Ula Ulama ma besar besar yang yang umum umumnya nya menja menjadi di pengger penggerak ak Islami Islamisas sasi. i. Juga Juga tidak tidak didapa didapati ti penin peningga ggalan lan-pe -penin ningga ggalan lan situs situs yang yang berhubungan dengan kegemilangan Islam, apakah berupa istana, maqam, ataupun skrip keislaman yang menjadi ciri khas peninggalan jejak peradaban Islam. Di samping itu, tidak didapatkan dalam sejarah bahwa Islam pernah gemilang di sekitar sana dengan mendirikan sebuah kerajaan Islam yang berperan. Karena tradisi dari para pendakwah akan mendirikan sebuah kerajaan atau mengislamkan kerajaan tersebut, atau menaklukkannya sebagaimana sejarah Perlak, Pasai, Malaka, Aceh Darussalam, Dema Demak k dan dan lain lainny nya. a. Ada Ada kemu kemung ngki kina nan n di Ch Cham ampa pa Kamb Kambod odia ia pern pernah ah tumb tumbuh uh perkampungan muslim, namun hal ini tidak dapat dijadikan pegangan sebagai pusat Islamisasi Nusantara. Dari segi geografis dan taktik-strategi perjuangan, kelihatannya mustahil para pendak pendakwah wah,, khusus khususnya nya geraka gerakan n Para Para Wali Wali yang yang akan akan menak menakluk lukkan kan pulau pulau Jaw Jawaa bermarkas di sebuah perkampungan Muslim minoritas dekat Vietnam. Apalagi pada masa itu Champa sepeninggal Raja terakhirnya, Che Bong Nga (w.1390), sepenuhnya dikuasai Dinasti Ho yang Budha dan anti Islam berpusat di Hanoi. Maulana Malik Ibrahim adalah Grand Master para Wali Songo , jika sasaran dakwahnya adalah pulau Jawa, sebagai basis kerajaan Hindu-Budha yang tersisa, terlalu naif memilih Champa seba sebaga gaii ma mark rkas as pusa pusatt perg perger erak akan an baik baik meny menyan angk gkut ut duku dukung ngan an logi logist stik ik,, poli politi tik k maupun ketentaraan. Sebagaimana dicatat sejarah, pada masa itu para Sultan dan Ulama, baik yang ada di Arab, Persia, India termasuk Cina yang sudah dipegang penguasa Islam memfokuskan penaklukkan kerajaan besar Majapahit sebagai patron terbesar terbesar Hindu-Budh Hindu-Budhaa Nusantara Nusantara.. Kaisar Kaisar Cina yang sudah Muslimpun Muslimpun mengirim mengirim Panglima Besar dan tangan kanan dan kepercayaannya, Laksamana Cheng-Ho untuk membantu membantu gerakan Islamisasi Islamisasi Jawa. Sementara Sementara hubungan hubungan dakwah via laut pada saat itu sudah sudah terjalin terjalin jelas menunjukk menunjukkan an hubungan hubungan antara antara Jawa-Pasai Jawa-Pasai-Guj -Gujarat-P arat-Persia ersia--
55
Musc Muscat at-A -Ade den n samp sampai ai Mesi Mesir, r, yang yang diis diisti tila lahk hkan an Azra Azra seba sebaga gaii Jari Jaring ngan an Ulam Ulamaa Nusantara. Yang artinya, wilayah Aceh Jeumpa Jeumpa lebih mungkin berada di sekitar sekitar pusat gerakan dan lintasan jaringan tersebut daripada Champa Kambodia. Adalah hal yang mustahil, seorang Wali sekelas Maulana Malik Ibrahim, bapak dan pemi pemimp mpin in para para Wa Wali li di Jawa Jawa,, yang yang tela telah h berh berhas asil il memb memban angu gun n jari jaring ngan an di Nusantara, setelah 13 tahun di Champa tidak dapat membangun sebuah kerajaan Islam Islam atau atau mening meninggal galkan kan jejakjejak-jej jejak ak kegem kegemila ilanga ngan n perada peradaban ban Islam, Islam, atau atau hanya hanya sebuah prarasti seperti pesantren, maqam atau sejenisnya yang akan menjadi jejaknya. Bahkan Raffles menyebutnya sebagai orang besar, sementara sejarawan G.W.J. Drewes menegaskan, Maulana Malik Ibrahim adalah tokoh yang pertama-tama dipandang sebagai wali di antara para wali. ''Ia seorang mubalig paling awal,'' tulis Drewes dalam bukunya, New Light on the Coming of Islam in Indonesia. Gelar Syekh dan Maulana, yang yang mele meleka katt di depa depan n na nama ma Mali Malik k Ibra Ibrahi him, m, menu menuru rutt seja sejara rawa wan n Ho Hoes esse sein in Djaj Djajad adin iniingra ngrat, t, membukt buktik ikaan bah bahwa ia ulam lama bes besar. ar. Gela Gelarr ters terseb ebu ut han anya ya diperuntukkan bagi tokoh muslim yang punya derajat tinggi. Sete Setela lah h mela melaks ksan anak akan an tuga tugass dakw dakwah ahny nyaa di Seme Semena nanj njun ung g Mala Malaya ya dan dan kepulauan Sumatra, pada awal abad ke 15 M, beliau berangkat ke tanah Jawa dan memusatkan gerakan dakwahnya di daerah pelabuhan sekitar kota Gresik dan Tuban Jawa Jawa Timur Timur,, berdek berdekatan atan dengan dengan pusat pusat Keraja Kerajaan an Jaw Jawa-H a-Hind indu u Majapa Majapahit hit.. Nam Namun un dakwahnya tidak mendapat sambutan akibat besarnya pengaruh Kerajaan HinduMajapahit terhadap rakyatnya, karena Raja Majapahit dianggap titisan Dewa oleh rakyatnya, sehingga mereka tidak berani untuk menentang atau berbeda pendapat dengan Maha Raja. Maulana Malik hanya dapat mengislamkan rakyat jelata dari kasta rendah, sementara kalangan istana Majapahit menolak dakwahnya. Sebaga Sebagaii seoran seorang g pejuan pejuang g dan pendak pendakwah wah Islam Islam kawaka kawakan n sekali sekaligus gus sebagai sebagai utus utusan an Kera Keraja jaan an Isla Islam m Pasa Pasai, i, Maul Maulan anaa Mali Malik k tida tidak k pern pernah ah berp berput utus us asa asa untu untuk k berdak berdakwah wah.. Beliau Beliau bersam bersamaa dengan dengan para para pendakw pendakwah ah lai lainny nnyaa mendir mendirika ikan n pusat pusat Islamisas Islamisasii dan pendidikan pendidikan seperti sistem pondok pondok pesantren pesantren untuk mendidik mendidik para pendakwah Islam Gresik Tuban Jawa Timur. Beliau juga mempelajari seluk beluk masyarakat Jawa secara mendalam, dan berkesimpulan bahwa dakwah Islam akan mudah diterima apabila telah dianut oleh kalangan Kerajaan Majapahit. Maka atas namaa Keraja nam Kerajaan an Pasai Pasai beliau beliau datang datang sebagai sebagai utusan utusan diplom diplomati atik k sekal sekaligu iguss sebaga sebagaii pendakwah Islam. Beliau juga merancang agar salah seorang Puteri Kerajaan Pasai terbaik yang sudah muslimah dan bertaraf kader dakwah dapat menjadi Permaisuri Kerajaan Majapahit. Tujuannya jelas agar Sang Puteri Pejuang ini dapat memberi jalan bagi perkembangan dakwah Islamiyah ke dalam istana Kerajaan Hindu-Majapahit kelak. Maka bersama-sama dengan para alim ulama dan Sultan, diputuskan Puteri terbaik itu jatuh pada Putri Jeumpa Darwati (Dwarawati), saudara ipar dari Sayyid Ibrahim al-Akbar atau saudara ibunda Maulana Sayyid Rahmatullah (Sunan Ampel). Dipilihnya Putroe Darwati sebagai pejuang garda terdepan dakwah Islamiyah ke jantung kekuatan Kerajaan Hindu terbesar Majapahit, tentu bukan asal-asalan, tapi
56
tentu dengan pertimbangan fatwa agama dan politik tingkat tinggi. Karena tidak dimungkinkan seorang wanita muslimah untuk menikah dengan seorang Hindu. Tapi fatw fatwaa tela telah h dipu diputu tusk skan an oleh oleh Ulam Ulamaa dan dan Maul Maulan anaa dari dari Kera Keraja jaan an Pasa Pasaii deng dengan an pertim pertimban bangan gan fiqh fiqh yang yang lebih lebih luas luas dan tingka tingkatt tinggi tinggi,, demi demi untuk untuk kepent kepenting ingan an dakwah dakwah dan perkem perkemban bangan gan Islam. Islam.Ber Berkat kat diplom diplomasi asi ulungn ulungnya, ya, maka maka Maha Maha Raja Raja Majapahit, Raden Prabu Brawijaya V, menikah dengan Putroe Darwati (Dwarawati), Puteri Jeumpa yang telah menjadi keluarga besar Kerajaan Islam Pasai. Kelak Putroe inilah ini lah yang yang member memberika ikan n perlin perlindun dungan gan kepada kepada para para pendak pendakwah wah dari dari Pasai Pasai yang yang datang ke Majapahit, terutama Maulana Rahmat atau Sunan Ampel. Maulana Malik Ibrahim meninggal tahun 1419 di Gresik, Tuban Jawa Timur. Raffle Raf fless menye menyebut butnya nya sebaga sebagaii orang orang besar, besar, semen sementar taraa sejar sejarawa awan n G.W.J. G.W.J. Drewes Drewes menegaskan, Maulana Malik Ibrahim adalah tokoh yang pertama-tama dipandang sebagai wali di antara para wali. ''Ia seorang mubalig paling awal,'' tulis Drewes dalam bukunya, New Light on the Coming of Islam in Indonesia. Gelar Syekh dan Maulana, yang yang mele meleka katt di depa depan n na nama ma Mali Malik k Ibra Ibrahi him, m, menu menuru rutt seja sejara rawa wan n Ho Hoes esse sein in Djaj Djajad adin iniingra ngrat, t, membukt buktik ikaan bah bahwa ia ulam lama bes besar. ar. Gela Gelarr ters terseb ebu ut han anya ya diperuntukkan bagi tokoh muslim yang punya derajat tinggi. Peran Peran terbes terbesar ar dari dari Wali Wali Sembil Sembilan an Awal Awal ini adalah adalah memp memperk erkuat uat sistem sistem di Kerajaan Islam Pasai sehingga menjadi sebuah Kerajaan yang menjadi poros dan pusat Islamisasi di Nusantara. Kehadiran mereka memperkuat Kerajaan Islam Pasai yang suda sudah h mula mulaii meng mengal alam amii kege kegemi mila lang ngan an di zama zaman n Sult Sultan an Mali Malik k al-S al-Sal aleh eh dan dan penggan penggantin tinya ya Sultan Sultan Malik Malik alal-Zah Zahir. ir. Dengan Dengan penget pengetahu ahun n dan pengala pengalama man n yang yang mereka miliki di Kerajaan Delhi, para wali telah menjadi guru bagi bangsawan Pasai. Demikian pula, mereka telah berhasil mendirikan perwakilan atau jaringan Kerajaan Pasai di Champa (Kambodia), Pattani, Senggora (Thailand), Kedah, Kelantan, Malaka (Malaya) dan sampai ke Borneo dan Sulu-Mindanao di Filipina. Walaupun mereka tidak berhasil menaklukkan Kerajaan Budha Siam (Thailand), namun mereka sudah mengep mengepung ung Keraja Kerajaan an Budha Budha ini dari dari sebel sebelah ah barat barat dengan dengan berdir berdiriny inyaa Keraja Kerajaan an Champa dan dari sebelah timur dengan berdirinya Kerajaan Pattani dan Senggora. Sehing Sehingga ga Keraja Kerajaan an Budha Budha Siam Siam akan akan berpik berpikir ir panjan panjang g untuk untuk menyer menyerang ang kembal kembalii Kera Keraja jaan an Pasai asai sebaga bagaii jan antu tung ng Isla Islam misas isasii Nusa Nusan ntara tara.. Maka aka tugas ugas untuk ntuk menyempurnakan dakwah dan perjuangan mereka kini diembankan kepada generasi sesudah mereka yang di kemudian hari di kenal dengan Wali Songo. Darwati : Putri Jeumpa Di Pasai Penakluk Kerajaan Jawa-Hindu Majapahit Tidak Tidak banyak banyak yang yang menge mengenal nal apalag apalagii menge mengetah tahui ui sejara sejarah h hidup hidup Darwat Darwatii (Dharawati), seorang Putri Jeumpa yang secara tidak langsung bertanggungjawab atas penaklukka penaklukkan n Kerajaan Kerajaan Jawa-Hindu Jawa-Hindu Majapahit. Majapahit. Sejarah Sejarah agung kehidupan kehidupannya nya dapat dikenal dengan mengungkap misteri keberadaan seorang putri yang di tanah Jawa di kenal dengan ”Putri Cempa”.
57
”Putri ”Putri Cempa” biasanya biasanya dihubungkan dihubungkan dengan dengan istri Prabu Brawijaya Brawijaya V yang dalam Babad Tanah Jawi, disebutkan bernama Anarawati atau Dwarawati (Darawati) yang beragama Islam. Menurut sebuah pendapat (Serat Kanda), Putri inilah yang melahi melahirka rkan n Raden Raden Fatah, Fatah, yang yang kemudi kemudian an menye menyerah rahkan kan pendi pendidid didika ikan n putran putranya ya kepada salah seorang keponakannya yang lahir di Pasai yang dikenal dengan Sunan Ampel Ampel (Ra (Raden den Rah Rahmat mat)) di Ampeld Ampeldent entaa Suraba Surabaya. ya. Sejara Sejarah h mencat mencatat, at, Raden Raden Fatah Fatah menjadi Sultan pertama dari Kerajaan Islam Demak, Kerajaan Islam pertama di tanah Jawa yang mengakhiri sejarah kegemilangan Kerajaan Jawa-Hindu Majapahit.76 Menurut Gubernur Jendral Hindia Belanda dari Kerajaan Inggris yang juga seorang peneliti sosial, Sir TS. Raffles dalam bukunya The History of Java menyebutkan bahwa Cempa bukan terletak di Kambodia, tapi Cempa adalah nama daerah di sebuah wilayah di Aceh, yang terkenal dengan nama ”Jeumpa”. Cempa adalah ucapan atau logat Jeumpa dengan dialek ”Jawa”, karena penyebutannya inilah banyak ahli yang keliru dan mengasosiasikannya dengan Kerajaan Cempa di wilayah Kambodia dan Vietnam sekarang. Jeumpa yang dinyatakan Raffles sekarang berada di sekitar daerah Kabupaten Bireuen Aceh. 77 Keadaa Keadaan n Jeump Jeumpaa di sebela sebelah h barat barat pada pada masa masa kegem kegemila ilanga ngan n Keraja Kerajaan an Pasai Pasai menjadi jalur laluan dan peristirahatan menuju kota besar seperti Barus, Fansur dan Lamuri dari Pasai ataupun Perlak. Kerajaan Pasai adalah pusat pengembangan dan dakwah Islam yang memiliki banyak ulama dan maulana dari seluruh penjuru dunia. Sementara para sultan adalah diantara yang sangat gemar berbahas tentang masalahmasalah agama, di istananya berkumpul sejumlah ulama besar dari Persia, India, Arab dan lain-lain, sementara mereka mendapat penghormatan mulia dan tinggi. 78 Dan Sejarah Sejarah Melayu Melayu menyebutk menyebutkan an bahwa ”segala ”segala orang Samudra Samudra (Pasai) (Pasai) pada pada zaman zaman itu 79 semuanya tahu bahasa Arab. Jeumpa terkenal dengan putri-putrinya yang cerdas dan cantik jelita, buah persilangan antara Arab-Parsi-India dan Melayu, yang di Aceh sendiri sampai saat ini Buengong Jeumpa, gadis cantik putih kemerah-merahan. Sampai saat terkenal dengan Buengong ini Jeumpa masih menyisakan kecantikan putri-putrinya yang sekarang berada di sekita sekitarr Kabup Kabupate aten n Bireue Bireuen. n. Pada Pada masa masa kegem kegemila ilanga ngan n Pasai, Pasai, istila istilah h putri putri Jeump Jeumpaa (Cempa) sangat populer, mengingat sebelumnya ada beberapa Putri Jeumpa yang Putri Putri Many Manyan ang g Seulu Seuludo dong ng , suda sudah h terk terken enal al keca kecant ntik ikan an dan dan kece kecerd rdas asan anny nya. a. Permaisuri Raja Muslim pertama Jeumpa asal Persia, Shahrianshah Salman al-Parisi, yang juga ibunda kepada k epada Syahri Nuwi pendiri kota Perlak. Putri Jeumpa lainnya, Putri Makhdum Tansyuri Tansyuri (anak Pengeran Pengeran Salman-M Salman-Manyang anyang Seuludon Seuludong/Adi g/Adik k Syahri Syahri Nuwi) yang menikah dengan kepala rombongan Nakhoda Khalifah, Maulana Ali bin 76 77
78
79
JJ. Meinsma,. Serat Babad Tanah Jawi, Wiwit Saking Nabi Adam Dumugi ing Tahun 1647 . S'Gravenhage, 1903 Sir Thomas Thomas Stamford Stamford Raffles, The History of Java, from the earliest Traditions till the establisment of Albemarle-Str eet. 1830. Vol II, 2nd Ed, Chap X, hal. 74. 122 Mahomedanism. Published by John Murray, Albemarle-Street. A.H. Johns, “Islam in Southeast Asia: Reflections and New Directions”, Indonesia, Cornell Modern Indonesia Project, 1975, no.19 (April). Hal. 8 TD. Situmorang dan A. Teeuw, Sejarah Melayu, op.cit. hal. 168-173
58
Muhamm Muhammad ad bin Ja’far Ja’far Shadi Shadik, k, yang yang melah melahirk irkan an Maulan Maulanaa Abdul Abdul Aziz Aziz Syah, Syah, Raja Raja pertama Kerajaan Islam Perlak. Mereka seterusnya menurunkan Raja dan bangsawan Perlak, Pasai sampai Aceh Darussalam. Demikian pula keturunan Syahri Nuwi dari Sultan Perlak bergelar Makhdum juga disebut sebagai Putri Jeumpa, karena beliau lahir di Jeumpa. Kecant Kecantika ikan n dan kecerdas kecerdasan an putriputri-put putri ri Jeump Jeumpaa sudah sudah menja menjadi di legend legendaa di antara antara pembe pembesar sar-pe -pemb mbesa esarr istana istana Perlak Perlak,, Pasai, Pasai, Malaka Malaka,, bahkan bahkan sampai sampai ke Jaw Jawa. a. Itulah sebabnya kenapa Maharaja Majapahit, Barawijaya V sangat mengidam-idamkan Babatt Tana Tanahh Jawi, Jawi, disebutkan seor seoran ang g perm permai aisu suri ri dari dari Jeum Jeumpa pa.. Bahk Bahkan an dala dalam m Baba bagaimana mabok kepayangnya sang Prabu ketika bertemu dengan Putri Jeumpa yang datang bersama dengan rombongan Maulana Malik Ibrahim dan para petinggi Pasai yang datang untuk berdakwah ke pusat Kerajaan Jawa-Hindu Majapahit. Pada masa hidup Putri Darwati dari Jeumpa, Kerajaan tempatnya tinggal di Pasai sudah menjadi pusat Islamisasi Nusantara dan sangat berkepentingan untuk mena menakl kluk ukka kan n Kera Keraja jaan an Jawa Jawa-H -Hin indu du Maja Majapa pahi hitt karen karenaa ia adal adalah ah satu satu-s -sat atun unya ya penghalang utama untuk pengislaman tanah Jawa secara menyeluruh. Maka para Sultan dan para Ulama serta cerdik pandai Kerajaan Pasai telah menyusun strategi terus menerus dengan segala jaringannya untuk menaklukkan Kerajaan Jawa-Hindu ini. ini. Bahk Bahkan an Kekai Kekaisa sara ran n Cina Cinapu pun n yang yang tela telah h diku dikuas asai ai Musl Muslim im ikut ikut an andi dill dala dalam m Islamisasi ini, terbukti dengan mengirimkan Penglima Besar dan kepercayaan Kaisar yang bernama Laksamana Cheng Ho. Jalan peperangan tidak mungkin ditempuh, mengingat jauhnya jarak antara Pasai dengan Jawa Timur sebagai pusat Kerajaan Majapahit. Maka ditempuhlan jalan diplomasi dan dakwah para duta dari Kerajaan Pasai. Grand Master Wali Sembilan (Aulia Sikurueng), Maulana Malik Ibrahim sebagai utusan senior para pendakwah yang berpusat di Kerajaan Pasai, menemukan sebuah cara cara yang yang diangg dianggap ap bijak, bijak, yaitu yaitu melal melalui ui jalur jalur perkaw perkawina inan. n. Maka Maka dikawi dikawinka nkanla nlah h iparnya yang bernama Dwarawati atau Putri Jeumpa yang cantik jelita dan cerdas tentunya, dengan Prabu Brawijaya V, yang konon masih memeluk Hindu. Kenapa Sang Bapak Para Wali Songo ini berani mengambil kebijakan itu. Tentu hanya Allah dan beliau yang tahu. Dan akhirnya sejarah kemudian mencatat, anak perkawinan Putri Jeumpa Dwarawati dengan Prabu Brawijaya V, bernama Raden Fatah adalah Sultan Kerajaan Islam Demak pertama yang telah mengakhiri dominasi Kerajaan JawaHindu Majapahit dan Kerajaan-Kerajaan Hindu lainnya. Mungkin Mungkin pertimbang pertimbangan an Maulana Maulana Malik Ibrahim Ibrahim menikahkan menikahkan iparnya Putri Jeumpa berdasarkan ijtihad beliau setelah mengadakan penelitian panjang terhadap tradisi tradisi dan budaya budaya orang orang Jaw Jawaa yang yang sangat sangat mengh menghorm ormati ati dan patuh patuh bongko bongkokan kan kepada Raja atau Pangeran yang selama ini dianggap sebagai titisan para Dewata, sebagaimana cerita-cerita pewayangan di Jawa. Jika ada seorang Raja atau Pangeran yang masuk Islam, maka akan mudah bagi perkembangan Islam. Karena Jawa adalah salah satu daerah yang sangat sulit diislamkan sampai saat itu, mengingat kuatnya
59
dominasi Kerajaan Hindu Majapahit. Itulah sebabnya, ketika Putri Jeumpa telah hamil, dia ditarik dari istana Majapahit, dihijrahkan ke wilayah Islam lainnya, kabarnya ke Keraja Kerajaan an Melayu Melayu Palemb Palembang ang.. Setela Setelah h lah lahir ir ana anakny knya, a, Raden Raden Fatah, Fatah, Putri Putri Jeumpa Jeumpa kembali ke Jawa Timur, tapi bukan ke istana Majapahit, tapi ke Ampeldenta Surabaya, ke tempat anak saudaranya Raden Rahmat (Sunan Ampel) untuk mendidik Raden Fatah agar menjadi pemimpin Islam. Setelah dewasa, karena masih Raden Pangeran Majapahit, maka Raden Fatah berhak mendapat jabatan, dan beliau diangkat sebagai seorang Bupati di sekitar Demak. Saat itulah para Wali Sembilan yang sudah mapan mendeklarasikan sebuah Kerajaan Islam Demak, di Bintaro Demak, sebagai Kerajaan Islam Islam pertam pertamaa di Jaw Jawa. a. Karena Karena Raden Raden Fatah Fatah adalah adalah titisa titisan n Raja Raja Majapa Majapahit hit,, maka maka oran orangg-o orang rang Jaw Jawapu apun denga engan n cep cepat mengi engiku kutti agam agaman anya ya dan dan membel bela perjuangannya sebagaimana dicatat sejarah dalam buku Babat Tanah Jawi. ”Darwati Putri Jeumpa Penakluk Majapahit” ini adalah wanita luar biasa. Dia adalah seorang ibu yang tabah, besar hati, penyayang namun mewarisi semangat perj perjua uang ngan an yang yang tidak tidak kala kalah h heba hebatt deng dengan an wa wani nita ta-w -wan anit itaa agun agung g Aceh Aceh sepe sepert rtii Laksamana Malahayati, Tjut Nya’ Dhien, Tjut Mutia dan lainnya. Bagaimana tidak, dia harus berpisah jauh dari lingkungannya ke tanah Jawa yang asing baginya, tiada handai tolan, hidup dilingkungan masyarakat Jawa-Hindu yang berbeda budaya dan tradisi tradisi dengan dengan negeri negeri asalnya, asalnya, bahkan bahkan ada yang menyatakan suaminyapu suaminyapun n masih masih beragama Hindu dalam tradisi Kerajaan Majapahit yang feodalis. Namun karena para Ulama-Pejuang sekelas Maulana Malik Ibrahim atas dukungan para Sultan Muslim menugaskannya berdakwah dengan caranya, wanita agung inipun ikhlas melakoni pera peran n perj perjua uang ngan anny nya. a. Demi Demi kela kelanj njut utan an agam agaman anya ya,, dia dia rela rela meni mening ngga galk lkan an kegemerlapan istana Majapahit sebagai permaisuri agung untuk memastikan putranya dapat pendidikan terbaik agar menjadi seorang pemimpin Islam di Jawa. Raden Fatah kecil mendapat kasih sayang serta bimbingan ibundanya bersama para Wali yang dipimpin sepupunya Raden Rahmat (Sunan Ampel) yang juga dilahirkan di Kerajaan asal ibunya. Putri Darwati dari Jeumpa telah sukses gemilang menjalankan tugas agamanya, (madrasat al-kubra) al-kubra), peju (mujahidah dah fi dia dia seor seoran ang g ibu ibu pend pendid idik ik agun agung g (madrasat pejuan ang g suci suci (mujahi sabilillah), pendakwah pendakwah Islam (da’i) sekaligus sekaligus sebagai sebagai penyebab penyebab (asbab) keruntuhan sebuah dinasti Hindu terbesar yang menjadi lambang keagungan dan kebesaran Jawa, dengan Mahapatih sadis Gadjah Mada itu. Dari sisi manapun kita nilai, wanita ini adalah wanita besar, namun terhijab peran agungnya oleh wanita selir Jawa sekelas RA. Kartini, seorang selir Bupati Rembang yang dijadikan tokoh wanita hanya karena bisa bahasa penjajah Belanda dan dekat dengan penjajah kaphe. Siapa Kartini jika disandingkan dengan Ratu Tajul Alam Syafiatuddin, Sultanah Aceh yang memimpin masyar masyarakat akat kosmo kosmopil pilit it ma masa sa itu dan memili memiliki ki kekuas kekuasaan aan selur seluruh uh Sumat Sumatra ra dan Semenjang Melayu? Maulana Rahmatillah (Sunan Ampel): Arab-Quraisy Pendiri Kerajaan Islam Jawa
60
Istilah Wali Songo sangat populer di tanah Jawa, namun para ahli berbeda pendapat tentang asal usul mereka. Perbedaan ini terjadi karena kesalahan dalam memaha memahami mi Jeump Jeumpaa di wil wilaya ayah h Aceh Aceh (Bireu (Bireuen) en) sebaga sebagaii Champ Champaa yang yang berada berada di Kamboja. Akibatnya banyak penyimpangan sejarah yang terjadi. Bahkan kemudian ada yang menyimpulkan bahwa para wali berasal dari Cina. Di antara ahli sejarah yang berpendapat ”Champa” sebagai asal para Wali juga merupakan wilayah yang terkenal dan berpengaruh pada proses Islamisasi Nusantara adalah Jeumpa di Aceh, seperti TS. Rafless, Prof. Hamka dan Prof. Saifuddin Zuhri, Prof. A. Hasymi dan lainlainnya. Dengan pemahaman ini, maka sejarah dapat diluruskan sebagaimana adanya. ada nya. Geraka Gerakan n dakwah dakwah Islami Islamiyah yah Wali Wali Sembil Sembilan an Awal Awal yang yang digera digerakkan kkan Sayyid Sayyid Hussein Jamadil Kubra, yang selanjutnya diteruskan Maulana Malik Ibrahim yang telah wafat tahun 1419 di Gresik, Tuban Jawa Timur ke wilayah timur Pasai, dari Palembang dan tanah Jawa seterusnya dilanjutkan oleh para sahabat dan muridnya yang datang silih berganti dari Kerajaan Pasai. Diantara penggantinya yang paling menonjol adalah cucu dari Sayyid Hussein Jamadil Kubra bernama Maulana Sayyid Rahmatullah, anak dari Sayyid Ibrahim yang dikenal di tanah Jawa dengan Raden Rahmat atau Sunan Ampel. Beliau lahir pada tahun 1401 M di lingkungan istana Kerajaan Pasai dari pernikahan Sayyid Ibrahim bin Sayyid Jamaluddin al Hussein dengan seorang Putri bangsawan Jeumpa di kerajaan Pasai yang bernama Chandra Wula Wulan. n. Ch Chan andr draa Wula Wulan n adal adalah ah kaka kakand ndaa dari dari Pute Puteri ri Dhar Dharwa wati ti yang yang menj menjad adii Permaisuri Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit. Adapun silsilah keturunan Maulana Rahmat (Sunan Ampel) adalah : Maulana Rahmatullah Rahmatullah bin Sayyid Ibrahim bin Jamaluddin Jamaluddin Al-Husain (Sayyid Hussein Jamadil Kubra ) bin bin Ahma Ahmadd Syah Syah Jala Jalall bin bin Abdu Abdull llah ah bin bin Abdu Abdull Mali Malikk bin bin Alaw Alawii Amal Amal Al-F Al-Faq aqih ih bin bin Muhammad Syahib Mirbath bin ‘Ali Khali’ Qasam Qasam bin Alawi bin bin Muhammad bin Alawi bin Al-Syeikh Ubaidillah bin Ahmad Muhajirullah bin ‘Isa Al-Rumi bin Muhammad Naqib bin ‘Ali Al-Uraidhi bin Jaafar As-Sadiq bin Muhammad Al-Baqir bin ‘Ali Zainal Abidin bin AlHussein bin Sayyidatina Fatimah (Sayyidina Ali bin Abi Thalib) binti Rasulullah SAW. Pendapat yang menyatakan Raden Rahmat (Sunan Ampel) berasal dari Champa di Kambodia, perlu diluruskan dengan beberapa fakta, diantaranya adalah keadaan Champa Kambodia ketika zaman Maulana Rahmatillah (awal abad 15 M) sedang huru hara dan terjadi pembantaian terhadap kaum Muslim yang dilakukan oleh Dinasti Ho yang yang membal membalas as dendam dendam atas kekala kekalahan hannya nya pada pada pasuka pasukan n Khulub Khulubay ay Khan, Khan, Raja Raja Mongol yang Muslim. Muslim. Keadaan ini sangat jauh berbeda dengan keadaan Jeumpa Jeumpa yang menj menjad adii mi mitr traa Kera Keraja jaan an Pasa Pasaii pada pada wa wakt ktu u itu itu yang yang menj menjad adii jalu jalurr lalu laluan an dan dan peristirahatan menuju kota besar seperti Barus, Fansur dan Lamuri dari Pasai ataupun Perlak. Kerajaan Pasai adalah pusat pengembangan dan dakwah Islam yang memiliki banyak ulama dan maulana dari seluruh penjuru dunia. Sementara para sultan adalah diantara yang sangat gemar berbahas tentang masalah-masalah agama, di istananya berkumpul sejumlah ulama besar dari Persia, India, Arab dan lain-lain, sementara
61
mereka mendapat penghormatan mulia dan tinggi . Dan Sejarah Melayu menyebutkan bahwa ”segala orang Samudra (Pasai) pada zaman itu semuanya tahu bahasa Arab. Wali Sembilan Awal, Sayyid Hussein Jamadil Kubra, Maulana Malik Ibrahim ataupun Sayyid Ibrahim, ayahanda Maulana Rahmatullah, menjadikan Kerajaan Islam Pasai yang sudah berkembang pesat sebagai pusat pengajaran Islam menjadi basis awal perjuangan mereka dalam mengislamisasikan Nusantara. Apalagi diketahui para Sultan sejak Sultan Malik al-Salih adalah orang-orang yang alim dan taat beragama serta memiliki komitmen yang kuat terhadap penyebaran dakwah Islamiyah. Kerajaan Islam Pasai yang sudah menjadi patron kerajaan-kerajaan Islam yang baru berdiri di wilayah Nusantara sangat berkepentingan untuk membantu dakwah Islamiyah para Wali Wa li,, disa disamp mpin ing g seba sebaga gaii tunt tuntut utan an agam agamaa seka sekali ligu guss menj menjad adii stra strate tegi gi untu untuk k mempertah mempertahankan ankan eksistens eksistensii kerajaan kerajaan Islam dari gangguan gangguan penyerang penyerangan an Kerajaan Kerajaan Hindu Majapahit yang berambisi menguasai Kerajaan Pasai. Kepentingan Sultan Pasai dan para para Wa Wali li bert bertem emu u pada pada satu satu titi titik k utam utama, a, meng mengis isla lamk mkan an Maja Majapa pahi hitt atau atau memeranginya sehingga menjadi wilayah taklukan Kerajaan Islam Pasai. Gera Geraka kan n dakw dakwah ah Isla Islami miya yah h yang yang juga juga seka sekali ligu guss meru merupa paka kan n gera geraka kan n penaklu penaklukan kan keraja kerajaanan-ker keraja ajaan an Hindu Hindu Nusant Nusantara ara dilaku dilakukan kan secara secara simult simultan an dan teristematis oleh para Wali dan pengikutnya dengan dukungan penuh penguasa Pasai. Kebutuhan logistik para Wali sampai militer didukung oleh Kerajaan Pasai. Bahkan para Sultan dari kerajaan-kerajaan Islam yang baru berdiri, seperti di Champa, Pattani, Kelantan sampai Sulu, Mindanao, Banten, Makassar dan Maluku adalah para kerabat dekat istana Pasai yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan para Wali. Akhirnya memang memang gerakan gerakan dakwah dakwah Islami Islamiyah yah para para Wali Wali menya menyatu tu dengan dengan misi misi perlua perluasaa saan n wilayah kekuasaan Kerajaan Islam Pasai. Sebuah langkah strategis dan jenius yang telah menjadikan Nusantara sebagai wilayah Islam terbesar di dunia sampai saat ini. Jadi para Wali yang agung dan mulia ini bukan hanya mengajarkan ajaran agama semata sebagaimana difahami kebanyakan orang. Tapi mereka benar-benar telah menegakkan Islam secara menyeluruh sesuai dengan perkembangan zaman dan masy ma syar araka akatn tnya. ya. Mere Mereka ka buka bukan n ha hany nyaa mema memaha hami mi Isla Islam m seba sebagai gai sebu sebuah ah ritu ritual al kerohanian semata, tetapi mereka menegakkan Islam menjadi sebuah sistem sosial dan pemerintahan dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam yang menegakkan syareat Islam secara bertahap sesuai pemahaman masyarakat zamannya. Maulana Rahmatullah atau Raden Rahmat yang terkenal di Jawa dengan Sunan Ampel mendapat pendidikan terbaik dengan sistem terbaik dan termaju saat itu di Kerajaan Islam Pasai, tempat beliau dilahirkan dan dibesarkan. Karena pada saat itu Kerajaan Pasai sudah berkembang menjadi sebuah Kerajaan Islam yang kuat dan maju serta makmur. Kemajuan dan kemakmuran inilah yang telah mendorong datangnya para ulama dan cendekiawan seluruh dunia, apalagi para Sultan Pasai adalah orangorang yang alim dan saleh yang sangat berminat pada pengembangan agama Islam. Pada awal abad ke 15 M, Kerajaan Pasai telah berkembang menjadi pusat pengajian tinggi Islam yang berhubungan langsung dengan pusat-pusat peradaban Islam di
62
Makkah, Mesir, Persia, India, Andalusia dan lainnya. Di bawah asuhan para ulama, auliya dan cendekiawan besar di Kerajaan Pasai, Maulana Rahmat yang terkenal cerdas menjadi seorang ulama dan auliya yang disegani dan sangat diandalkan dalam peny penyeb ebara aran n dakw dakwah ah Isla Islami miya yah, h, khus khusus usny nyaa ke tana tanah h Jawa Jawa untu untuk k mene meneru rusk skan an perjuangan kakeknya, Sayyid Hussein ataupun pamannya, Maulana Malik Ibrahim. Setel Setelah ah menda mendapat pat pendid pendidika ikan n di Keraja Kerajaan an Islam Islam Pasai, Pasai, Maulan Maulanaa Rah Rahmat mat berd berdak akwa wah h di pula pulau u Suma Sumate tera ra,, bers bersam amaa deng dengan an para para auli auliya ya lain lainny nyaa tela telah h mengislam mengislamkan kan Kerajaan Kerajaan Palembang. Palembang. Selanjutny Selanjutnyaa Maulana Maulana Rahmat Rahmat berhijrah berhijrah pada tahun 1443 M ke Jawa. Kehadirannya membawa perubahan besar dalam dakwah Islamiyah di tanah Jawa. Karena kharisma dan ketinggian ilmunya, beliau sangat dise disega gani ni oleh oleh para para peti peting nggi gi Maja Majapa pahi hit. t. Pada Pada saat saat yang yang sama sama,, saud saudara ara ibun ibunya ya,, Dwarawati sudah menjadi Maha Ratu Majapahit, yang semakin memudahkan gerakan dakwahnya. Bahkan bibinya inilah yang mengundang Maulana Rahmat datang ke Kerajaan Majapahit di tanah Jawa, karena kerajaan Hindu besar ini tengah mengalami masa-m masa-masa asa krisis krisis yang yang ditimp ditimpaa kemun kemundur duran an akibat akibat perpe perpecah cahan, an, peran perang g saudar saudara, a, perbuatan amoral yang melanda masyarakat. Diharapkan dengan kehadiran Maulana Rahmat Rah mat dengan dengan keting ketinggia gian n ajaran ajaran mo moral ralita itass Islam Islam keadaa keadaan n dapat dapat diperb diperbaiki aiki dan mengembalikan wibawa dan kegemilangan Majapahit. Dengan senang hati Maulana Rahmat datang berdakwah ke Majapahit, apalagi tujuan utama beliau adalah untuk mendirikan sebuah Kerajaan Islam di tanah Jawa sebagai ekspansi Kerajaan Islam Pasai, yang sekaligus dapat menjadi penaung gerakan Isla Islami misa sasi si khus khusus usny nyaa di tana tanah h Jawa Jawa dan dan seki sekita tarn rnya. ya. Na Namu mun n seru seruan anny nyaa untu untuk k menjad menjadika ikan n Keraj Kerajaan aan HinduHindu-Maj Majapa apahit hit sebaga sebagaii Keraja Kerajaan an Islam Islam tidak tidak mendap mendapat at sambut sambutan an dari dari Maha Maha Raja Raja Majapa Majapahit hit,, Prabu Prabu Brawij Brawijaya aya V. Maka Maka beliau beliau memu memulai lai gerakan gerakan besarn besarnya ya dengan dengan mendi mendirik rikan an sebuah sebuah lembaga lembaga pendid pendidika ikan n Islam Islam dengan dengan sistem pondok pesantren di Ampeldenta Surabaya. Dala Dalam m perj perjal alan anan anny nyaa menu menuju ju Ampe Ampeld lden enta ta dari dari Maja Majapa pahi hit, t, Maul Maulan anaa Rahmatullah berdakwah kepada masyarakat luas dan mendapat sambutan yang luar bias biasaa dari dari ma masy syar araka akatt Jawa Jawa yang yang teng tengah ah meri merind nduk ukan an jala jalan n kebe kebena naran ran.. Deng Dengan an pendekatan dakwahnya yang khas, beliau telah mendapatkan murid dan pengikut setia yang banyak. Karena ketinggian ilmu pengetahuan dan pengaruhnya yang besar, Bupa Bupati ti Tuba Tuban n meni menikah kahkan kan beli beliau au deng dengan an putr putrin inya ya dan dan Maul Maulan anaa Ra Rahm hmat atul ulla lah h mendapatkan gelar Raden. Gelar bangsawan yang akan memudahkan dakwahnya di tengah-tengah masyarakat Jawa yang masih sangat feodal dan kental dengan budaya Hindu yang masih memakai sistem kasta. Lembaga pendidikan Islam model pondok pesantren yang didirikan Maulana Rahmatullah, berkembang pesat dan dijadikan sebagai basis untuk menggerakkan dakwah dakwah Islami Islamiyah yah,, teruta terutama ma untuk untuk mengi mengisla slamis misasi asikan kan tanah tanah Jaw Jawaa yang yang masih masih mayoritas beragama Hindu dan Budha. Di lembaga pendidikan ini diajarkan bukan hany ha nyaa pela pelaja jara ran n agam agamaa dan dan mo mora rall saja saja,, na namu mun n juga juga meng mengaj ajar arka kan n berb berbag agai ai penget pengetahu ahuan an yang yang berkem berkemban bang g masa masa itu, itu, termas termasuk uk ilm ilmu u pemeri pemerinta ntahan han dan ilm ilmu u
63
kemiliteran. Karena terbukti kemudian lulusan lembaga pendidikan ini adalah para pemi pemimp mpin in kera keraja jaan an dan pang pangli lima ma-p -pan angl glim imaa pera perang ng yang yang berp berpen enga garu ruh h dala dalam m menaklukkan beberapa kerajaan Hindu. Di antara murid terkemuka Maulana Rahmatullah adalah Raden Fatah yang juga anak dari Prabu Brawijaya V. Di samping samping itu beliau juga juga mendidik anak-anaknya sendiri serta beberapa pemuda-pemuda Islam lainnya yang kelak menjadi Sunan, sepert sepertii Sunan Sunan Kalija Kalijaga, ga, Sunan Sunan Bonan Bonang, g, Sunan Sunan Giri Giri dan lai lainny nnya. a. Setela Setelah h gerakan gerakan dakwahnya berkembang pesat dan pengikutnya bertambah banyak, Raden Rahmat memben membentuk tuk sebuah sebuah gerakan gerakan yang yang berang beranggot gotaka akan n para para ulama ulama dan auliya, auliya, dimana dimana gerakan ini dikenal dengan Wali Songo atau Wali Sembilan. Gerakan Gerakan Wali Sembilan dianggotai dianggotai oleh : (1).Maulan (1).Maulanaa Rahmatulla Rahmatullah h bin Sayyid Ibrahim Ibrahim (Ra (Raden den Rah Rahmat mat atau atau Sunan Sunan Ampel Ampel), ), (2) (2).Ma .Maula ulana na Makhdu Makhdum m Ibrahi Ibrahim m bin Maulana Rahmatullah (Sunan Bonang), (3).Maulana Syarifuddin Hasyim bin Maulana Rahmat Rah matull ullah ah (Sunan (Sunan Drajat Drajat), ), (4) (4).Ma .Maula ulana na Jaa Jaafar far Sadiq Sadiq bin Maulan Maulanaa Rah Rahmat matull ullah ah (Sunan (Sunan Kudus) Kudus),, (5) (5).Ma .Maula ulana na Ahmad Ahmad Hassan Hassan bin Maulan Maulanaa Rah Rahmat matull ullah ah (Sunan (Sunan Lamon Lamongan gan), ), (6) (6).Ma .Maula ulana na Ainul Ainul Yaqin Yaqin bin Maulan Maulanaa Ishaq Ishaq (Sunan (Sunan Giri), Giri), (7) (7).Sy .Syari ariff Hidayatullah bin Sayyid Ali Nurul Alam (Sunan Gunung Jati), (8).Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga menantu Maulana Rahmatullah) dan (9).Raden Umar Said (Sunan Muria). Para Wali yang sangat dekat dan menjadi kerabat istana Kerajaan Pasai ini, setelah berdakwah dan memiliki pengikut setia, akhirnya mempersiapkan berdirinya sebuah Kerajaan Islam di tanah Jawa. Sebagaimana tradisi masyarakat Jawa yang menghormati Maha Raja dan keturunannya, maka Raden Rahmat mempersiapkan murid, anak menantu, anak dari Raden Brawijaya V, Maha Raja Majapahit bernama Raden Raden Fatah Fatah yang yang telah telah dididi dididikny knyaa di Pondo Pondok k Pesant Pesantren ren Ampeld Ampeldent entaa Suraba Surabaya ya sebagai calon Sultan dari Kerajaan Islam pertama di Jawa. Sebagai seorang Pangeran atau Prabu Majapahit, maka Raden Fatah berhak mendapat wilayah kekuasaan sendiri di wilayah Majapahit. Maka Raden Fatah diberikan wilayah kekuasaan di Bintaro Demak. Setel Setelah ah menda mendapat pat dukung dukungan an kuat, kuat, Para Para Wali Wali Sembil Sembilan an di bawah bawah pimpin pimpinan an auli auliya ya dan dan kera keraba batt Kera Keraja jaan an Pasa Pasai, i, Maul Maulan anaa Ra Rade den n Ra Rahm hmat at atau atau Suna Sunan n Ampe Ampell memproklamasikan berdirinya Kerajaan Islam Demak sebagai Kerajaan Islam pertama di tanah Jawa dan mengangkat Raden Fatah sebagai Sultan Kerajaan Islam Demak dengan gelar Sultan Alam Akbar Al-Fattah pada tahun 1481 M. Selanjutnya Kerajaan Islam Demak menjadi patron kepada Islamisasi di pusat kekuasaan Kerajaan Hindu terbesar terbesar dan termegah, termegah, Majapahit. Majapahit. Berdirinya Berdirinya Kerajaan Kerajaan Demak Demak telah melemahkan melemahkan Majapa Majapahit hit yang yang terpec terpecah ah belah belah menja menjadi di keraja kerajaanan-ker keraja ajaan an kecil. kecil. Maka Maka tam tamatl atlah ah riwayat Kerajaan Hindu-Majapahit dan digantikan perannya oleh Kerajaan Demak yang menyebarkan Islam ke tanah Jawa. Akhirnya tercapailah cita-cita agung para auliya di Pasai untuk menaklukkan Kerajaan Hindu terbesar oleh kader terbaiknya Maulana Rahmat dan murid-muridnya.
64
Maulana Ainul Yakin (Sunan Giri): Melanjutkan Islamisasi Tanah Jawa Perkawinan Sayyid Ibrahim bin Sayyid Hussein Jamadil Kubra dengan Putri Jeumpa di Pasai bernama Candra Wulan telah melahirkan dua orang putera yang menjadi Ulama besar di Kerajaan Islam Pasai, yaitu Maulana Sayyid Rahmatillah yang di tanah Jawa terkenal dengan Raden Sayyid Rahmat atau Sunan Ampel yang menjadi pemimpin utama Wali Songo di tanah Jawa. Yang satunya bernama Maulana Sayyid Ishaq yang menjadi Ulama dan penasihat utama Sultan Pasai di zaman Sultan Zainal Abidin dan Sultan Salahuddin. Beliau adalah juga sekaligus ayahanda dari Raden Paku atau di tanah Jawa di kenal dengan Sunan Giri, salah satu anggota Wali Songo yang sangat berperanguh di tanah Jawa. Jadi Sunan Giri adalah anak keponakan dari Maulana Rahmatillah atau Sunan Ampel yang menjadi pemimpin dan penggerak utama gerakan dakwah Islamiyah yang yang terken terkenal al dengan dengan Wali Wali Songo Songo dan telah telah berhas berhasil il mendi mendirik rikan an Keraja Kerajaan an Islam Islam Demak yang meruntuhkan dominasi Kerajaan Hindu Majapahit. Nama asli Sunan Giri adalah Maulana Ainul Yakin, yang lahir dan dibesarkan di Kerajaan Pasai, karena ayahandanya Maulana Ishaq adalah tokoh dan Ulama besar di Kerajaan Islam Pasai. Namun menurut Babat Tanah Jawi, Maulana Ainul Yakin atau Sunan Giri lahir di tanah tanah Jawa Jawa dari dari perka perkawi wina nan n Maul Maulan anaa Isha Ishaq q deng dengan an Pute Puteri ri Ra Raja ja Blam Blamba bang ngan an.. Walaupun beliau lahir di Jawa, namun ayahanda beliau, Maulana Ishaq adalah bagian dari Kerajaan Pasai yang tengah mengatur startegi menaklukkan Kerajaan HinduMajapahit dan mempersiapkan berdirinya Kerajaan Islam di Jawa. Adapun silsilah keturunan Maulana Ainul Yakin (Sunan Giri) adalah : Maulana Ainul Yakin (Sunan Giri) bin Maulana Ishaq bin Sayyid Ibrahim bin Jamaluddin Al-Husain (Sayyid Hussein Jamadil Kubra ) bin Ahmad Syah Jalal bin Abdullah bin Abdul Malik bin Alawi Amal Amal Al-Faqih Al-Faqih bin Muhammad Syahib Mirbath Mirbath bin ‘Ali Khali’ Khali’ Qasam bin Alawi Alawi bin Muhammad bin Alawi bin Al-Syeikh Ubaidillah bin Ahmad Muhajirullah bin ‘Isa Al-Rumi bin Muhammad Naqib bin ‘Ali Al-Uraidhi bin Jaafar As-Sadiq bin Muhammad Al-Baqir bin ‘Ali Zainal Abidin bin Al-Hussein bin Sayyidatina Fatimah (Sayyidina Ali bin Abi Thalib) binti Rasulullah SAW. Sunan Giri atau Maulana Ainul Yakin mendapat pendidikan di pesantren yang dipimp dipimpin in oleh oleh pamann pamannya ya Maulan Maulanaa Rah Rahmat matill illah ah (Sunan (Sunan Ampel) Ampel) di Ampel Ampel Denta Denta Surabaya Surabaya bersama-sama bersama-sama dengan dengan para calon wali dan sultan di tanah Jawa. Menurut Menurut beberapa catatan sejarah, pesantren Ampel Denta bukan hanya mengajarkan pelajaran agama saja kepada para santrinya, tapi termasuk ilmu-ilmu duniawi, seperti ilmu perang, ilmu pemerintahan, bahkan sampai kepada ilmu batin yang berlandaskan pada ajaran Islam, yang juga dikenal dengan ilmu tasawwuf atau ilmu mistik. Karena para wali akan berhadapan dengan pemuka-pemuka Hindu yang terkenal dengan ilmu ilm u sihirn sihirnya. ya. Di tanah tanah Jaw Jawaa ilm ilmu u ini ini dikena dikenall dengan dengan ilm ilmu u karama karamah h yang yang akan didapatkan oleh para wali untuk mengalahkan ilmu sihir, sebagaimana Nabi Musa as
65
mengal mengalahk ahkan an ahl ahlii sihirn sihirnya ya Fir’au Fir’aun.I n.Itul tulah ah sebabn sebabnya ya setiap setiap wal walii memili memiliki ki karama karamah h sendiri-sendiri yang telah dianugrahkan Allah SWT kepada mereka. Menurut Babat Tanah Jawi, setelah Maulana Ainul Yakin belajar di Ampel Denta pernah pernah kembal kembalii ke negeri negeri Pasai Pasai untuk untuk melan melanjut jutkan kan pelaj pelajara aran n keisla keislaman man tingka tingkatt tingginya kepada ayahandanya Maulana Ishaq dan beberapa Maulana dan Ulama yang yang berada berada di Keraja Kerajaan an Islam Islam Pasai. Pasai. Setela Setelah h bebera beberapa pa tahun tahun belaja belajarr di lembaga lembaga pendid pendidikan ikan Islam Islam Pasai, Pasai, beliau beliau bernia berniatt untuk untuk melanj melanjutk utkan an pelaja pelajaran ran ke Mekkah Mekkah,, namun nam un disara disaranka nkan n ayahan ayahandan danya ya yang yang juga juga guru guru serta serta ulama ulama terkem terkemuka uka Keraja Kerajaan an Pasa Pasai, i, Maul Maulan anaa Isha Ishaq q agar agar sege segera ra pula pulang ng kemb kembal alii ke tana tanah h Jawa Jawa.. Maka Maka sete setela lah h mendapat bekal pengetahuan yang memadai, Maulana Ainul Yakin kembali ke Ampel Dent Dentaa untu untuk k memb memban antu tu perj perjua uang ngan an pama pamann nnya ya Maul Maulan anaa Ra Rahm hmat atil illa lah h dala dalam m meng mengge gera rakk kkan an dakw dakwah ah Isla Islami miya yah h kepa kepada da ma masy syar araka akatt Jawa Jawa yang yang ma masi sih h kent kental al berpegang berpegang kepada ajaran Hindu. Dan sejak saat itu Maulana Ainul Yakin belajar dan mengajar kembali di Ampel Denta Surabaya. Setelah mendapat pendidikan dan bekal pengetahuan yang cukup di pesantren Ampel Denta, maka Maulana Rahmatillah mengirim keponakan sekaligus muridnya, Maulana Ainul Yakin ke wilayah yang berdekatan dengan Kerajaan Majapahit, di suatu tempat yang bernama Giri. Maka sejak saat itu Maulana Ainul Yakin, anak daripada Maulana Ishaq salah seorang ulama besar Kerajaan Pasai, mendapat gelar sebaga sebagaii Sunan Sunan Giri. Giri. Beliau Beliau mengaj mengajar ar dan menge mengemba mbangk ngkan an ajaran ajaran Islam Islam kepada kepada pend pendud uduk uk yang yang ma masi sih h bany banyak ak meme memelu luk k agama agama Hi Hind ndu. u. Dakw Dakwah ahny nyaa seri sering ngka kali li dihalang-halangi oleh para pengikut Hindu yang didukung oleh Kerajaan Majapahit ataupun lainnya. Itulah sebabnya para wali senantiasa memusatkan perhatian agar segera mendirikan sebuah kerajaan Islam sebagai patron dakwah Islamiyah di tanah Jawa. Sunan Giri termasuk anggota Wali Songo yang berperan aktif menggerakkan dakwah Islamiyah kepada masyarakat Jawa, sehingga pengikutnya sangat banyak dan memi memili liki ki peng pengar aruh uh luas luas yang yang memb membua uatt Prab Prabu u Braw Brawij ijaya aya Maha Maha Ra Raja ja Maja Majapa pahi hitt bimbang. Dalam buku Babat Tanah Jawi diceritakan sebuah kisah tentang ketakutan Raja Majapahit terhadap Sunan Giri dalam sebuah judul : Runtuhnya Majapahit. Sang Raja Brawijaya mendengar kabar, bahwa banyak orang takluk kepada Sunan Giri. Patih Gajah Mada (?) diutus mendatangi Sunan Giri. Orang-orang di sana geger. Waktu itu Sunan Giri sedang menulis, terkejut mendengar berita didatangi didatangi musuh, bermaksud bermaksud merusak Giri. Alat tulis yang digunakan untuk menulis lalu dibuang serta berdoa kepada Allah. Kalam (alat tulis) yang dibuang tadi lalu menjadi keris dan dapat mengamuk sendiri. Orang-orang dari Majapahit banyak yang tewas. Sisanya lari pulang kembali ke Majapahit. Kebenaran cerita Babad ini, hanya Allah yang tahu. Namun tidak diragukan bahwa Sunan Giri adalah salah seorang Wali Allah yang berjuang menegakkan Islam di tengah-tengah masyarakat mayoritas Hindu yang didukung oleh sebuah Kerajaan besar besar dan kuat kuat dengan dengan tentara tentara yang banyak banyak.. Persis Persis seperti seperti ketika ketika Nabi Nabi Musa Musa as menghadapi Fir’aun. Maka pada saat seperti itu karamah dan bantuan Allah akan
66
turun kepada hamba-hamba-Nya yang ikhlas. Namun Sang Sunan dengan gerakan Wali Songo bukan hanya sibuk berdakwah dan berdoa saja, tapi bahkan beliau juga menjadi panglima perang yang gagah perkasa dalam melawan tentara-tentara Hindu Maja Majapa pahi hitt atau ataupu pun n Kera Keraja jaan an-K -Ker eraj ajaan aan Hi Hind ndu u lain lainny nyaa sepe sepert rtii Keraj Kerajaan aan Daha Daha,, Blambangan dan Pajang. Setelah memiliki pengikut yang banyak, maka Sunan Ampel bersama dengan para Wali, termasuk Sunan Giri mempersiapkan pendirian sebuah Kerajaan Islam di tanah tanah Jaw Jawa. a. Daerah Daerah yang yang dipili dipilih h sebagai sebagai pusat pusat Kerajaa Kerajaan n Islam Islam adalah adalah di Demak Demak Bintaro, sebuah tanah subur di sebelah barat Surabaya. Maka atas dukungan para Raden dan masyarakat Islam di seluruh tanah Jawa, Wali Songo memproklamirkan berdirinya Kerajaan Islam Demak yang dipimpin Raden Fatah pada tahun 1481 M. Sejak saat itu dakwah Islamiyah di tanah Jawa sudah memiliki pelindung yang kuat, sehi sehing ngga ga para para juru juru dakw dakwah ah dan dan ulam ulamaa deng dengan an beba bebass dapa dapatt menj menjal alan anka kan n mi misi si pengembangan agamanya. Demikian pula Kerajaan Demak dengan dukungan dari para wali telah mengadakan ekspansi besar-besaran untuk menaklukkan kerajaankerajaan Hindu lainnya di tanah Jawa sehingga agama Islam tersebar luas. Prestasi terbesar Kerajaan Islam Demak yang sekaligus merupakan jaringan dari Kerajaan Islam Pasai adalah keberhasilannya meruntuhkan Kerajaan Majapahit sebagai patron terbesar agama Hindu. Kehadiran dan perkembangan Kerajaan Demak yang yang mend mendap apat at duku dukung ngan an dari dari para para Wa Wali li Song Songo o yang yang dipi dipimp mpin in Suna Sunan n Ampe Ampell (Mau (Maula lana na Ra Rahm hmat atil illa lah) h) tela telah h meni menimb mbul ulka kan n perp perpec ecah ahan an di kalan kalanga gan n Kera Keraja jaan an Majapahit, yang akhirnya menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang dengan mudah dapat ditakl ditaklukk ukkan an oleh oleh kekuat kekuatan an Demak. Demak. Selanj Selanjutn utnya ya Demak Demak mengga mengganti ntikan kan perana peranan n Kerajaan Majapahit sebagai Kerajaan yang menguasai tanah Jawa, namun dengan berdasarkan ajaran Islam. Sunan Giri atau Maulana Ainul Yakin bin Maulana Ishaq adalah seorang Wali Ahlul ul Bayt Bayt yang dan Ulam Ulamaa Ahl yang meng mengik ikut utii trad tradis isii nene nenek k mo moya yang ng mere mereka ka dala dalam m menyebarkan agama Islam walau sampai ke hujung dunia sekalipun. Tradisi Ahlul Bayt yang telah melahirkan Kerajaan-Kerajaan besar Islam di seluruh dunia, termasuk di Aceh Aceh seper seperti ti Keraja Kerajaan an Jeump Jeumpaa yang yang didiri didirikan kan Shahri Shahrians anshah hah Salman Salman ataupun ataupun Kerajaan Perlak oleh Maulana Sayyid Abdul Aziz Syah.. Tradisi yang telah melahirkan peng pengor orba bana nan n Sayy Sayyid idin inaa Huse Husein in dala dalam m mene menent ntan ang g keza kezali lima man n peng pengua uasa sa dan dan menegakkan menegakkan kebenaran Islam. Tradisi Tradisi pengorban pengorbanan an untuk untuk kepenting kepentingan an Islam dan ummatnya yang terus mengalir kepada generasi sesudahnya, sebagai garda terdepan Islam Islam sebagai sebagaiman manaa disebu disebutkan tkan sebuah sebuah Hadits Hadits riwayat riwayat Muslim Muslim:: Rasulu Rasululla llah h saw Berpeng ngteg teguh uhla lahh kepad kepadaa Kitab Kitab Alla Allahh (al-Q (al-Qur ur’a ’an n dan dan Sunn Sunnah ah)) dan itrah itrah-ku -ku bersab bersabda da :Berpe (keturunanku), niscaya engkau tidak akan tersesat selamanya. Perintah agama inilah yang telah mendorong Maulana Ainul Yakin (Sunan Giri) dan juga para wali dan ulama ahlul bayt lainnya melanglang buana, meninggalkan tanah leluhurnya, baik generasi awal di tanah Arab ataupun tanah Persia dan India sehingga mereka sampai di bumi Aceh, termasuk di Kerajaan Islam Pasai. Generasi
67
selanjutnya, seperti Maulana Rahmatillah dan Maulana Ainul Yakin dituntut pula untuk untuk menin meninggal ggalkan kan tanah tanah kelahi kelahiran rannya nya di Pasai Pasai yang yang sudah sudah maju maju dan makmur makmur menuju tanah Jawa yang penuh dengan kekafiran dan kemusyrikan. Namun tugas agama yang mereka emban untuk menyelamatkan umat manusia telah mendorong mereka berhijrah ke tanah Jawa mengembangkan ajaran Islam. Inilah jalan hidup dan perjuangan yang telah mereka wirisi turun termurun sebagai kewajiban agama yang wajib ditegakkan. Perjuangan dakwah Islamiyah yang dilakukan oleh Sunan Giri lebih mudah dan leluasa jika dibandingkan dengan para pendahulunya seperti saudara kakeknya Maulana Malik Ibrahim ataupun pamannya Maulana Rahmatillah yang telah merintis Islamisasi di tanah Jawa. Karena pada zaman Sunan Giri, Kerajaan Islam Demak sudah ada yang yang menj menjad adii patr patron on dakw dakwah ah Isla Islami miya yah, h, yang yang akan akan memu memuda dahk hkan an lang langka kah h perjuangannya menyebarkan ajaran Islam. Demikian pula masyarakat Jawa sudah ban any yak yang memeluk agama Islam. Selanjutnya Maulana Ainul Yaki akin mengembangkan kota Giri sebagai sebuah pusat pendidikan dan dakwah Islamiyah yang yang cuku cukup p ma maju ju di Jawa Jawa seba sebaga gaii kela kelanj njut utan an dan dan jari jaring ngan an perj perjua uang ngan an para para pendah pendahulu ulunya nya di pesant pesantren ren Ampel Ampel Denta Denta Suraba Surabaya ya ataupu ataupun n kelanj kelanjuta utan n dari dari mi misi si Kerajaan Islam Pasai sebagai penaung utama gerakan Islamisasi di seluruh Nusantara. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, Sunan Giri adalah seorang Wali yang memiliki banyak sekali karamah dan keutamaan sehingga masyarakat yang tadinya beragama Hindu berbondong-bondong masuk Islam. Bahkan setelah beliau wafatpun karamahnya masih tetap ada sebagaimana dikisahkan dalam Babat Tanah Jawi; Sesudah beberapa waktu lamanya, lamanya, Sunan Giri meninggal meninggal dunia........ dunia........ Prabu Brawijaya lalu memerintahkan kepada Gajah Mada (?) bersama para putranya untuk merebut Giri. Sunan Prapen (cucu Sunan Giri) menghadapi bala tentara Majapahit itu, tetapi kalah..... Putra Mahkota Majapahit Majapahit pergi ke makam sunan yang sudah lama meninggal. Lalu memerintahkan memerintahkan untuk membongkar makam itu. Bala-tentara Majapahit segera bekerja membongkar makam, tetap tetapii mere mereka ka semu semuaa jatu jatuhh terka terkapar par.. Penj Penjaga aga makam makam yang yang pinca pincang ng dipe diperi rinta ntahh untuk untuk menggali..... Setelah tanah kuburan sudah dibongkar, papan tutup peti mati lalu dibuka. Lebah yang tak terkira banyaknya keluar dari dalam kuburan, naik memenuhi angkasa. Suaranya gemuruh seperti langit runtuh. Lebah-lebah itu lalu menyerang bala tentara Majapahit, mereka lari tunggan tunggangg langga langgang ng mencari mencari hidup. hidup.Sam Sampai pai di kerajaa kerajaan n Majapah Majapahit, it, lebah lebah itu masih masih mendesak mendesak.. Prabu Prabu Brawij Brawijaya aya beserta beserta bala bala tentara tentaranya nya mening meninggal galkan kan kota, kota, mengung mengungsi si jauh jauh karena tidak mampu menolak desakan lebah tersebut.Lebah itupun kembali ke asalnya dan Prabu Barawijaya berjanji dan berniat tidak akan berbuat berbuat jahat lagi terhadap sunan di Giri. Raden Fatah: Ujung Tombak Walisongo Menaklukkan Majapahit Bagi masyarakat Hindu-Majapahit, tidak ada tokoh yang dibenci dan dicaci sedemikian hebatnya, selain Raden Fatah (Raden Patah) yang dituduh sebagai anak durhaka yang melawan orang tua dan menentang tradisi Hindu nenek moyangnnya, bahkan dituduh meruntuhkan kehebatan peradabannya sendiri di Kerajaan Majapahit yang yang menj menjad adii keba kebang ngga gaan an masya asyara raka katt Jawa Jawa Hi Hind ndu. u. Ra Rade den n Fata Fatah h dian diangg ggap ap
68
bertanggung jawab bersama para Wali Songo mengubur peradaban Hindu-Jawa yang diangung-agungkan selama berabad-abad dan menggantikannya dengan tradisi dan pera peradab daban an Isla Islam. m. Itul Itulah ah sebab sebabny nyaa prib pribad adii agung agung ini ini sena senant ntia iasa sa difi difitn tnah ah dan dan didiskreditkan, bahkan segaja disamarkan sejarah hidupnya yang agung dan mulia, ditu ditudu duh h seba sebagai gai an anak ak ha hara ram m dan durh durhak akaa oleh oleh mere mereka ka yang yang dend dendam am terh terhad adap ap keberhasilan proses Islamisasi tanah Jawa. Sebenarnya Raden Fatah adalah anak dari Maha Raja Majapahit Brawijaya V. Menurut Babat Tanah Jawi, ibunya adalah seorang puteri yang berasal dari Cina yang sangat sangat cantik cantik dan menja menjadi di istri istri dari dari Prabu Prabu Brawij Brawijaya aya V, sehing sehingga ga menimb menimbulk ulkan an kecemburuan Permaisuri Kerajaan yang berasal Cempa (Jeumpa) bernama Darwati (Dharawati). Ketika sedang hamil, putri Cina tersebut diusir dari Istana Majapahit atas permintaan Permaisuri, diberikan kepada Aria Damar di Kerajaan Palembang, dan Raden Patah lahir di Palembang. Namun cerita Babat ini perlu dikritisi kebenarannya. Permaisuri Prabu Brawijaya V yang dikatakan berasal dari Cempa, bernama Darwati (Dharawati), sebenarnya adalah Puteri Jeumpa dan seorang Muslimah yang taat, seorang wanita pejuang dari Pasai yang dikirim oleh Maulana Malik Ibrahim dan para Wali di Pasai untuk memberikan jalan kepada dakwah Islamiyah di Kerajaan Majapahit. Wanita mulia ini rela berpisah dari sanak saudaranya dan berjuang di garda terdepan masyarakat Hindu-Majapahit, meninggalkan kepentingan pribadinya demi untuk pengembangan dakwah Islamiyah. Apakah wanita agung ini memiliki akhlak yang buruk dan perangai jahat sehingga rela mengusir saudaranya sendiri, apalagi Puteri Cina itu juga diketahui seorang Muslimah? Disinilah kejanggalan cerita Babat Tanah Jawi yang ditulis oleh cendekiawan Jawa ini.Bahkan sudah masuk kepada dataran fitnah terhadap seorang Muslimah peju pejuan ang g agun agung g Pute Puteri ri Jeum Jeumpa pa Darw Darwat atii yang yang mema memang ng dike diketa tahu huii memb member erik ikan an dukungan terhadap Islamisasi Majapahit dan perlindungan terhadap para pendakwah Islam dari Pasai yang menyebarkan Islam. Wanita agung ini adalah saudara ibunda Maul Maulan anaa Ra Rahm hmat atil illa lah h (Rad (Raden en Ra Rahm hmat at/S /Sun unan an Ampe Ampel) l),, beli beliau aula lah h juga juga yang yang mengundang dan memberikan dukungan kepada Sunan Ampel ini berdakwah ke tanah Jawa. Putri Jeumpa Darwati adalah kerabat dan kader Kerajaan Islam Pasai yang ditugaskan untuk memberikan jalan kepada proses Islamisasi Majapahit, atau minimal mencegah ambisi Majapahit untuk menyerang Kerajaan Pasai. Tidak mungkin seorang Muslimah yang sudah mengedepankan kepentingan Islam akan berbuat keji seperti itu. Itulah sebabnya, sejarah yang dikemukakan Babat Tanah Jawi, yang menjadi referensi utama masyarakat Jawa harus ditelaah ulang karena mengandung banyak sekali kejanggalan. Yang menjadi pertanyaan, kenapa dan bagaimana Raden Patah dapat menjadi murid utama dan menantu dari Sunan Ampel, darimanakah hubungan ini?? Apakah ini Apakah ini terjad terjadii dengan dengan sendir sendiriny inyaa dan apa hubun hubungan gannya nya dengan dengan grand grand strategi para Wali Pasai dalam menaklukkan Kerajaan Majapahit?
69
Jik Jikaa mema memang ng bena benarr pute puteri ri Cina Cina yang yang tida tidak k jela jelass iden identi tita tasn snya ya itu itu tela telah h melahirkan Raden Patah, maka Permaisuri Darwati adalah diantara orang yang telah mera meranc ncan ang g kepe keperg rgia ian n pute puteri ri Cina Cina ini ini dari dari Maja Majapa pahi hitt menu menuju ju Kera Keraja jaan an Isla Islam m Pale Palemb mban ang g mi mitr traa dari dari Kera Keraja jaan an Isla Islam m Pasa Pasaii saat saat itu, itu, kare karena na disa disana na suda sudah h ada ada keponakann keponakannya ya Maulana Maulana Rahmatilla Rahmatillah h yang menjadi menjadi Ulama. Ulama. Sebagaiman Sebagaimanaa diketahui diketahui bahwa masyarakat Jawa sangat patuh kepada Rajanya yang mereka anggap titisan para Dewa. Untuk menaklukkan Majapahit secara totalitas, harus digerakkan oleh keturunan dari Maha Raja Majapahit sendiri. Itulah sebabnya sebelum lahir putra mahkota ini, diungsikan ke Kerajaan Islam dengan harapan akan lahir dan besar sebaga sebagaii seoran seorang g Muslim Muslim.. Maka Maka Raden Raden Patahp Patahpun un lah lahir ir di Palem Palemban bang g dan menja menjadi di seorang Muslim yang taat serta berguru kepada Maulana Rahmatillah (Sunan Ampel), dan menjadi murid setianya yang ikut ke Ampel Denta Surabaya. Menurut Menurut sumber sumber lain, lain, Raden Patah sebenarny sebenarnyaa memiliki memiliki hubungan dengan Sunan Ampel dan juga para Wali Songo, sehingga mendapat kedudukan yang mulia dan terhormat di kalangan mereka. Bahkan Raden Patah dijadikan menantu oleh Maulana Rahmatillah. Itulah sebabnya ada yang menghubungkan bahwa sebenarnya yang dikatakan sebagai Puteri Cina itu adalah Puteri Jeumpa (Campa) Darwati sendiri. Karena sejarah hidup Putri Darwati yang menjadi Permaisuri Majapahit tidak banyak ditulis di Jawa, termasuk di Babat Tanah Jawi. Kisah hidup dan perjuangannya menjadi misterius dan tidak dikenal luas oleh masyarakat Jawa. Itulah sebabnya kemudian ada ahli sejarah yang menghubungkan bahwa Puteri Cina itu adalah Puteri Darwati yang berasa berasall dari dari Cempa Cempa (Jeum (Jeumpa) pa).. Apalag Apalagii di banyak banyak man manusk uskrip rip Jaw Jawa, a, istila istilah h Cempa Cempa sering diidentikkan dengan Cina. Ketika kecil, Raden Patah juga dikenal dengan nama Pangeran Jin Bun, sebuah nama Cina, yang kemudian mengelirukan banyak orang tentang asalnya dari Cina. Boleh saja nama ini adalah nama panggilan atau nama samaran untuk menghindar dari hasad orang-orang Majapahit yang percaya kepada ramalan bahwa Majapahit akan diruntu diruntuhka hkan n oleh oleh salah salah seoran seorang g keturu keturunan nan Majapa Majapahit hit sendir sendiri, i, sebagai sebagaiman manaa disebutkan Babat Tanah Jawi. Raden Patah mendapat pendidikan dari Maulana Rahmatillah dan para ulama di Kerajaan Islam Palembang sebelum beliau hijrah ke tanah Jawa. Ketika Maulana Rahmatillah sudah mendirikan pesantren di Ampel Denta Surabaya, Raden Patah ikut menyus menyusul ul ke tanah tanah Jaw Jawaa dan tinggal tinggal di Ampel Ampel Denta Denta bergur berguru u kepada kepada Maulan Maulanaa Rahmatillah atau Sunan Ampel. Setelah memiliki pengetahuan yang memadai, Raden Patah diperintahkan gurunya untuk mengembangkan dakwah Islamiyah ke sebelah barat, kawasan hutan dan tanah subur yang bernama Bintara. Di daerah ini Raden Patah Patah mendi mendirik rikan an pesan pesantre tren n dan mengaj mengajark arkan an Islam, Islam, banyak banyak masyar masyarakat akat yang yang meme memelu luk k Isla Islam m dan dan ting tingga gall bers bersam aman anya ya sehi sehing ngga ga Bint Bintar araa menj menjadi adi rama ramaii dan dan berkembang menjadi kota baru. Baba Babatt Tana Tanahh Jawi Jawi mence Prabu Brawija Brawijaya ya mencerit ritaka akan n perke perkemba mbanga ngan n Bintar Bintara: a: Prabu mendengar berita bahwa ada orang yang bertempat tinggal di hutan Bintara, terkenal di mana-
70
mana tentang kebesaran pedukuhan dan kesaktiannya. Raja memanggil para menteri untuk menanyakan menanyakan benar-tidaknya benar-tidaknya kabar itu. Adipati Terung memang benar adanya berita itu. Sang Prabu Prabu lalu lalu meme memeri rint ntahk ahkan an untu untukk mema memang nggi giln lnya… ya……R …Rade aden n Patah Patah seger segeraa beran berangk gkat at ke Majapahit. Sang Prabu sangat gembira, jatuh hatinya kepada Raden Patah sebab rupanya sangat mirip sang Prabu. Lalu diakui sebagai putra, diangkat menjadi adipati Bintara, serta diberi abdi sepuluh ribu orang….. Lama-lama pedukuhan Bintara (Demak) menjadi semakin gemah-ripah (makmur-sejahtera). Setelah memiliki pengikut yang banyak, maka sudah saatnya para Wali dan peng pengik ikut utny nyaa untu untuk k mend mendir irik ikan an sebu sebuah ah Kera Keraja jaan an Isla Islam m di tana tanah h Jawa Jawa seba sebagai gai pendukung gerakan dakwah Islamiyah dan sekaligus menjaga Islam dan pengikutnya dari gangguan Kerajaan Hindu, terutama Majapahit. Karena Bintara yang dipimpin Raden Patah telah berkembang pesat, maka para Wali memutuskan untuk mendirikan kerajaan Islam di Bintara, yang dinamakan dengan Kerajaan Islam Demak, sebagai Kerajaan Islam pertama di tanah Jawa dan mengangkat Raden Patah sebagai Sultan Kerajaan Islam Demak dengan gelar Sultan Alam Akbar Al-Fattah pada tahun 1481 M. Sela Selanj njut utny nyaa Kera Keraja jaan an Isla Islam m Dema Demak k menj menjad adii patro patron n kepa kepada da Isla Islami misa sasi si di pusa pusatt kekuasaan Kerajaan Hindu terbesar dan termegah, Majapahit. Berdirinya Kerajaan Demak telah melemahkan Majapahit yang terpecah belah menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Runtuhnya Majapahit, Majapahit, Tentang keruntuhan Majapahit, Babat Tanah Jawi dalam Runtuhnya menceritakan bagaimana proses runtuhnya kerajaan Hindu terbesar di tanah Jawa tersebut akibat dari penyerangan yang dilakukan oleh para Wali dan Sultan Demak. Diceritakan bahwa seluruh kaum muslimin dari penjuru Jawa telah berkumpul di Bintara-Demak dengan kekuatan yang sangat besar. Lalu mereka berangkat menuju pusat Kerajaan Kerajaan Majapahit. Majapahit. Semuanya lalu bersama berangkat ke Majapahit. Banyaknya barisan tak terhitung. Kota Majapahit dikepung. Orang Majapahit banyak takluk kepada adipati Bintara, tak ada yang berani menyambut perang…Dikisahkan Dikisahkan selanjutn selanjutnya ya Prabu Brawijaya meninggalkan istana dan Kerajaan Majapahit akhirnya takluk dan runtuh oleh Kerajaan Islam Demak. Keruntuhan Majapahit oleh Kerajaan Islam Demak, telah mengakhiri kejayaan Kerajaan Hindu di tanah Jawa. Sejak saat itu pusat kekuasaan di tanah Jawa telah beralih beralih dari Kerajaan Majapahi Majapahitt ke Kerajaan Kerajaan Islam Demak. Demak. Islamisasi Islamisasi di tanah Jawa terus terus dijalan dijalankan kan oleh oleh para para Wali Wali dan muridmurid-mu murid ridnya nya yang yang mendi mendirik rikan an banyak banyak pondok pesantren di seluruh tanah Jawa. Sejak berdirinya Kerajaan Islam Demak, maka telah berdiri pula kerajaan-kerajaan Islam lainnya di tanah Jawa yang berafialiasi ke Kerajaan Demak. Pada saat yang sama, hubungan antara Kerajaan Demak dengan Keraja Kerajaan an Palem Palemban bang, g, dan khusus khususnya nya dengan dengan Keraja Kerajaan an Islam Islam Pasai Pasai semaki semakin n erat. erat. Karena para petinggi, khususnya para Sunan yang memegang kendali spiritual di Kerajaan Demak adalah anak dan cucu dari para petinggi dan ulama di Kerajaan Pasai. Akhirn Akhirnya ya meman memang g tidak tidak dapat dapat dibant dibantah ah bahwa bahwa Keraja Kerajaan an Islam Islam Pasai Pasai telah telah memili memiliki ki peran peran sentra sentrall dalam dalam menge mengemba mbangk ngkan an dakwah dakwah Islami Islamiyah yah di Nusant Nusantara, ara,
71
terutama dalam melahirkan gerakan para Wali yang telah mendirikan Kerajaan Islam dan meruntuhkan dominasi Kerajaan Hindu-Majapahit. Maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Raden Patah adalah ujung tombak Kerajaan Islam Pasai melalui Wali Songo dalam meruntuhkan Kerajaan Hindu-Majapahit yang telah menyerang Pasai sebelumnya. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati): Arab-Quraisy Pendiri Cirebon-Banten Setelah Sayyid Hussein Jamadil Kubra menyerahkan tugas dakwahnya kepada anaknya Sayyid Ibrahim (ayahanda Maulana Rahmatillah/Sunan Ampel) di Pasai, maka beliau berangkat berdakwah menuju barat untuk menahan serangan Kerajaan Budha Thailand (Siam) yang sangat berambisi menaklukkan Kerajaan Islam Pasai. Beliau berdakwah di wilayah yang sekarang dikenal dengan Senggora di wilayah Patani, Thailand selatan dan Kelantan di Malaysia. Beliau menikah dengan seorang puteri puteri raja raja Patani Patani dan menda mendapat pat ana anak k bernam bernamaa Maulan Maulanaa Ali Nurul Nurul Alam, Alam, yang yang menj menjad adii ayah ayahan anda da kepa kepada da Sayy Sayyid id Abdu Abdull llah ah atau atau dike dikena nall deng dengan an Wa Wan n Bo, Bo, Ra Raja ja pertama Kerajaan Islam untuk wilayah Champa, Senggora, Patani dan Kelantan. Menurut Babat Cirebon, ketika Sayyid Abdullah berada di Mekkah, bertemu dengan seorang puteri dari Kerajaan Pajajaran bernama Rara Santang putri Prabu Siliwangi, kemudian mereka menikah dan mempunyai anak yang sempat belajar ke Kerajaan Pasai dan memperdalam ilmu di Ampel Denta bernama Syarif Hidayatullah. Di tanah Jawa beliau dikenal dengan Raden Sunan Gunung Jati yang menjadi anggota dari Wali Songo. Beliau lahir sekitar tahun 1450 M, namun ada juga yang mengatakan bahwa beliau lahir pada sekitar 1448 1448.. Adapun silsilah keturunan Syarief Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) adalah : Syarif Hidayatullah bin Sayyid Abdullah bin Maulana Ali Nurul Alam bin Jamaluddin AlHusain (Sayyid Hussein Jamadil Kubra ) bin Ahmad Syah Jalal bin Abdullah bin Abdul Malik bin Alawi Amal Al-Faqih Al-Faqih bin Muhammad Muhammad Syahib Mirbath Mirbath bin ‘Ali Khali’ Khali’ Qasam bin Alawi bin Muhammad bin Alawi bin Al-Syeikh Ubaidillah bin Ahmad Muhajirullah bin ‘Isa AlRumi bin Muhammad Naqib bin ‘Ali Al-Uraidhi bin Jaafar As-Sadiq bin Muhammad Al-Baqir bin ‘Ali Zainal Abidin bin Al-Hussein bin Sayyidatina Fatimah (Sayyidina Ali bin Abi Thalib) binti Rasulullah SAW. Sebagai seorang keturunan para Maulana dan Ulama Ahlul Bayt, Raden Syarif Hidayatullah mewarisi ketinggian pengetahuan keislaman yang telah dikembangkan nenek moyangnnya, sekaligus memiliki kecendrungan spiritual yang sangat tinggi, terutama dari kakek buyutnya Syekh Maulana Akbar (Sayyid Husien al-Akbar) yang terk terken enal al seba sebagai gai toko tokoh h sufi sufi di Nusa Nusant ntara ara.. Keti Ketika ka tela telah h sele selesa saii bela belaja jarr agama agama di pesant pesantren ren Syekh Syekh Kahfi Kahfi maupun maupun Ampel Ampel Denta Denta,, beliau beliau mener menerusk uskan an pelaja pelajaran rannya nya kepada Maulana dan Ulama ke Kerajaan Islam Pasai sebagai tempat pengajian tinggi Islam di Nusantara saat itu. Para Ulama dan Maulana di Pasai sendiri pada saat itu adalah kerabat beliau juga. Selanjutnya beliau meneruskan ke Timur Tengah, terutama Mekkah Mekkah dan Madina Madinah. h. Ada juga juga yang yang menye menyebut butkan kan beliau beliau belaja belajarr sampai sampai Mesir Mesir,,
72
Bagdad, Persia dan India. Dalam usia muda Syarif Hidayatullah sudah menguasai ilmu keislaman yang tinggi, sekaligus memiliki kekuatan spiritual (karamah). Babad Cirebon menyebutkan ketika Pangeran Cakrabuwana, saudara ibunda Syarif Hidayatullah, membangun kota Cirebon dan tidak mempunyai pewaris, maka sepu sepula lang ng dari dari Timu Timurr Teng Tengah ah Ra Rade den n Syari Syariff Hi Hida dayat yatul ulla lah h meng mengam ambi bill pera perana nan n mambangun kota Cirebon dan menjadi pemimpin perkampungan Muslim yang baru dibent dibentuk uk itu setela setelah h saudara saudara ibunda ibundanya nya waf wafat. at. Beliau Beliau menika menikahi hi adik adik dari dari Bupati Bupati Bant Banten en keti ketika ka itu itu bern bernam amaa Nya Nyaii Kaw Kawung ungant anten en.. Dari Dari pern pernik ikah ahan an ini ini beli beliau au mendapatkan seorang putri yaitu Ratu Wulung Ayu dan Maulana Hasanuddin yang kelak menjadi Sultan Banten I. Sebagai seorang Maulana yang berpengaruh di sekitar Cirebon Jawa Barat, Syarif Hidayatullah yang sudah dikenal dengan Sunan Gunung Jati ikut bersama para Wali Songo memproklamasikan Kerajaan Islam Demak pada tahun 1481. Ada yang berpendapat bila Syarif Hidayatullah keturunan Syekh Maulana Akbar dari pihak ayah, maka Raden Patah adalah keturunan beliau juga tapi dari pihak ibu yang lahir di Cemp Cempaa yang yang terk terken enal al deng dengan an na nama ma Pute Puteri ri Dhara Dharawa wati ti (Darw (Darwat ati) i) yang yang menj menjadi adi Permaisuri Maharaja Brawijaya V di Kerajaan Majapahit. Deng Dengan an dian diangk gkat atny nyaa Raden Raden Pata Patah h seba sebaga gaii Sult Sultan an di selu seluru ruh h tana tanah h Jawa Jawa menggantikan peranan Majapahit yang sudah runtuh dan bukan hanya di Demak, maka Cirebon menjadi semacam Negara Bagian bawahan dari Kerajaan Islam Demak. Hal ini terbukti dengan tidak adanya riwayat riwayat tentang tentang pelantikan pelantikan Syarif Hidayatullah Hidayatullah seca secara ra resm resmii seba sebaga gaii Sult Sultan an Cire Cirebo bon. n. Ha Hall ini ini sesu sesuai ai deng dengan an stra strate tegi gi yang yang tela telah h digariskan Maulana Rahmatillah atau Sunan Ampel, Ulama yang paling di-tua-kan dalam Wali Sembilan. Sembilan. Agama Agama Islam akan disebarkan disebarkan di seluruh seluruh tanah Jawa dengan Demak sebagai pusat pemerintahan. Pada saat yang sama para Wali tetap menjalin hubungan dengan Kerajaan Islam Pasai sebagai sentral gerakan Islamisasi di Asia Tenggara. Dalam Dalam banyak banyak riwayat riwayat dan babad, babad, Syarif Syarif Hidaya Hidayatul tullah lah diluki dilukiska skan n sebaga sebagaii seorang Ulama kharismatik yang memiliki peranan penting dalam pengadilan Syekh Siti Jenar pada tahun 1508 di pelataran Masjid Demak. Beliau ikut membimbing Ulama berperangai ganjil itu untuk menerima hukuman mati dengan lebih dulu melucuti ilmu kekebalan tubuhnya. Eksekusi yang dilakukan Sunan Kalijaga akhirnya berjalan baik, dan dengan wafatnya Syekh Siti Jenar, maka salah satu duri dalam daging di Kesultana Demak telah tercabut. Setelah pendirian Kerajaan Islam Demak, antara tahun 1490 hingga 1518 adalah masa-masa paling sulit dalam perjuangan dakwah Islam di tanah Jawa, baik bagi Syarif Hidayatullah di Cirebon Jawa Barat maupun Raden Patah di Demak Jawa Timur. Karena pada masa ini proses Islamisasi secara damai mengalami gangguan internal dari kerajaan Hindu Pakuan dan Galuh (di Jawa Barat) dan Kerajaan Hindu Majapahit (di Jawa Tengah dan Jawa Timur), yang diperparah oleh gangguan external dari Portugis yang telah mulai expansi di Asia Tenggara.
73
Awal abad 16, seiring masuknya Portugis di Malaka dan Pasai, Raja Pakuan merasa mendapat sekutu untuk mengurangi pengaruh Syarif Hidayatullah yang telah berk berkem emba bang ng di Cire Cirebo bon n dan dan Bante Banten. n. Ha Hany nyaa Sun Sunda da Ke Kelap lapaa yang yang ma masi sih h dala dalam m keku kekuas asaan aan Paku Pakuan an.. Di saat saat yang yang gent gentin ing g inil inilah ah Syar Syarif if Hi Hiday dayat atul ulla lah h berp berper eran an memb membim imbi bing ng Sult Sultan an Dema Demak k II Pa Pati ti Un Unus us,, peng pengga gant ntii Ra Rade den n Pata Patah h yang yang juga juga menant menantuny unyaa dalam dalam pemben pembentuk tukan an armada armada perang perang gabung gabungan an Kesul Kesultan tanan an Banten Banten,, Demak, Demak, Cirebo Cirebon n di Jaw Jawaa dengan dengan misi misi utama utama mengus mengusir ir Portu Portugis gis di Malaka Malaka yang yang mengancam kedaulatan Kerajaan Islam Pasai. Namun armada perang ini dikalahkan oleh Portugis dan Pati Unus syahid di selat Malaka. Kegagalan expedisi jihad II Pati Unus yang sangat fatal di tahun 1521 memaksa Syarif Hidayatullah merombak Pimpinan Armada Gabungan yang masih tersisa dan mengangkat Tubagus Pasai dikenal dengan Fatahillah Fatahillah,, untuk menggantikan Pati Unus yang syahid di Malaka, sebagai Panglima berikutnya dan menyusun strategi baru untuk untuk meman memancin cing g Portug Portugis is bertem bertempur pur di Jaw Jawa. a. Ketika Ketika Raja Raja Pakuan Pakuan mengun mengundan dang g Portugis ke Sunda Kelapa, maka saatnya bagi tentara Muslim menyerang mereka. Maka pada tahun 1527 bulan Juni armada Portugis datang dihantam serangan dahsyat dari tentara gabungan Islam. Dengan ini jatuhlah Sunda Kelapa secara resmi ke dalam Kesultanan Banten-Cirebon dan di rubah nama menjadi Jayakarta dan Tubagus Pasai mendapat gelar Fatahillah. Sebelum Sebelum wafat, wafat, Syarif Syarif Hidayatull Hidayatullah ah menuntask menuntaskan an tugas dakwahnya dengan dengan menguasai Kerajaan Pajajaran, menawan Pakuan ibu kota Kerajaan Sunda pada tahun 1568 atau setahun sebelum beliau wafat dalam usia yang sangat sepuh hampir 120 tahun (1569). Diriwayatkan dalam perundingan terakhir dengan para Pembesar istana Pakuan Pakuan,, Syarif Syarif Hidayat Hidayatull ullah ah membe memberik rikan an 2 opsi. opsi. Yang Yang pertam pertamaa Pembes Pembesar ar Istana Istana Pakuan yang bersedia masuk Islam akan dijaga kedudukan dan martabatnya seperti gelar Pangeran, Putri atau Panglima dan dipersilakan tetap tinggal di keraton masingmasing. Yang ke dua adalah bagi yang tidak bersedia masuk Islam maka harus keluar dari keraton masing-masing dan keluar dari ibukota Pakuan untuk diberikan tempat di pedalaman Banten wilayah Cibeo sekarang yang dikenal dengan suku Baduy. Maulana Abdul Qadir Bin Yunus (Pati Unus): Sang Panglima Quraisy Anti Portugis Nama asli Pati Unus adalah Raden Maulana Abdul Qadir bin Muhammad Yunus. Beliau dijuluki dengan Raden Adipati bin Yunus, dan orang Jawa menyingkat menjadi Pati Unus. Beliau juga terkenal dengan gelar Pangeran Sabrang Lor, artinya Panger Pangeran an Sebran Sebrang g Lautan Lautan,, karena karena beliau beliau adalah adalah Pangli Panglima ma besar besar yang yang memim memimpin pin langsu lan gsung ng penyer penyerang angan an penja penjajah jah Portug Portugis is di Malaka Malaka dan sekita sekitarny rnyaa yang yang mulai mulai meng mengan anca cam m eksi eksist sten ensi si pusa pusatt Isla Islami misa sasi si Asia Asia Teng Tengga gara ra di Kera Keraja jaan an Isla Islam m Pasa Pasaii bers bersam amaa-sa sama ma deng dengan an alia alians nsii an angka gkata tan n pera perang ng dari dari Dema Demak, k, Cire Cirebo bon, n, Bante Banten, n, Palembang, Makassar, Malaka dan tentunya Pasai. Pati Unus lahir di Jepara, Jawa Tengah pada tahun 1480 dan menjadi Sultan Demak ke 2 pengganti Raden Patah dengan gelar Sultan Akbar Al-Fattah 2.
74
Adapun silsilah Pati Unus adalah Maulana Abdul Qadir (Raden Pati Unus) bin Syekh Muhammad Yunus bin Syekh Khaliqul Idrus (Abdul Khaliq Al-Idrus) bin Syekh Muhammad Al-Alsiy (wafat di Parsi) bin Syekh Abdul Muhyi Al-Khayri (wafat di Palestina) bin Syekh Muhammad Akbar Al-Ansari (wafat di Madinah) bin Syekh Abdul Wahhab (wafat di Mekkah) bin Syekh Yusuf Al-Mukhrowi (wafat di Parsi) bin Imam Besar Hadramawt Hadramawt Syekh Muhammad Muhammad Al-Faqih Al-Faqih Al-Muqadd Al-Muqaddam. am. Imam Faqih Muqaddam seorang Ulama besar sangat terkenal di abad 12-13 M yang merupakan keturunan keturunan cucu Nabi Nabi Muhammad, Muhammad, Sayyidus Sayyidus Syuhada Imam Husayn Husayn putra Imam Imam Besar Sayyidina Ali bin Abi Talib Karromallohu Wajhahu dengan Sayyidah Fatimah Al Zahra. Dari pihak ibu, Pati Unus masih berhubungan dengan para Maulana dan Ulama Pasai, terutama Maulana Sayyid Hussein Jamadil Kubra (Maulana Akbar). Menurut beberapa riwayat, kakek Pati Unus yang bernama Syekh Khalikul Idrus (Abdul Khaliq Al-Idr Al-Idrus us)) menik menikah ah dengan dengan puteri puteri Maulan Maulanaa Akbar Akbar di Keraja Kerajaan an Islam Islam Pasai. Pasai. Itulah Itulah sebabnya Pati Unus masih memiliki darah Pasai karena ayahandanya (Maulana Syekh Muhamm Muhammad ad Yunus) Yunus) diperk diperkira irakan kan lah lahir ir dan menda mendapat pat pendid pendidika ikan n di Pasai Pasai dan ditugaskan menjadi Maulana di daerah Jepara Jawa Tengah untuk membantu saudara sepupu dari pihak ibunya, Maulana Rahmatillah atau Sunan Ampel. Pati Unus lahir dan besar dalam lingkungan Ahlul Bayt yang sudah menjadi para Ulama dan Maulana di Kerajaan Islam Demak. Beliau tumbuh dan belajar di tengah-tengah pusat Islamisasi di tanah Jawa dan pada masa-masa puncak kejayaan Islam Islam yang yang diting ditinggal galkan kan oleh oleh para para Wali Wali yang yang datang datang dari Keraj Kerajaan aan Islam Islam Pasai, Pasai, terutama Maulana Rahmatillah yang lahir di Pasai dan meninggal di Ampel Surabaya. Kejayaan Kejayaan Demak Demak telah mempengaruh mempengaruhii kepribadian kepribadian dan kepemim kepemimpinan pinan Pati Unus sehingga menjadi seorang pemuda yang alim, cerdas serta berani. Itulah sebabnya Raden Patah, Sultan Demak I, mengangkatnya menjadi menantu dan ketika akan wafat mewasiatkan agar Pati Unus menggantikan beliau sebagai Sultan Kerajaan Islam Demak II atas persetujuan Para Wali yang pada saat itu dipimpin oleh Maulana Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Berk Berkat at pend pendid idik ikan an oran orang g tuan tuanya ya yang yang Maul Maulan anaa dan para para guru guru-g -gur urun unya, ya, terutama Maulana Syarif Hidayatullah, Pati Unus tumbuh menjadi seorang panglima perang yang gagah berani dan diangkat menjadi bupati di Jepara. Namun berkat kepribadiannya yang menonjol, gabungan antara seorang Maulana, panglima perang dan admini administr stratu aturr pemeri pemerinta ntahan han,, karirn karirnya ya terus terus menan menanjak jak dan diangk diangkat at menjad menjadii Pang Pangli lima ma an angka gkata tan n pera perang ng Kera Keraja jaan an Isla Islam m Dema Demak k pada pada zam zaman an Ra Rade den n Pata Patah. h. Keutamaan yang dimilikinya pula telah memikat hati para Wali dan Sultan sehingga Maulana Abdul Qadir atau Pati Unus kemudiaan dinobatkan menjadi Sultan dari Kerajaan Islam Demak. Setelah Raden Abdul Qadir beranjak dewasa di awal 1500-an beliau diambil mantu oleh Raden Patah yang telah menjadi Sultan Demak I. Dari Pernikahan dengan putri putri Raden Raden Patah, Patah, Abdul Abdul Qadir Qadir resmi resmi diangk diangkat at menjad menjadii Adipat Adipatii wil wilaya ayah h Jepar Jeparaa
75
(tempat kelahiran beliau sendiri). Karena ayahanda beliau (Raden Yunus) lebih dulu dikenal masyarakat, maka Raden Abdul Qadir lebih lebih sering dipanggil sebagai Adipati bin Yunus (atau putra Yunus). Kemudian hari banyak orang memanggil beliau dengan yang lebih mudah Pati Unus. Untuk mempererat hubungan dengan CirebonBanten, Pati Unus menikah lagi dengan Ratu Rat u Ayu putri Sunan Gunung Jati tahun 1511. Kemud Kemudian ian Pati Pati Unus Unus diangk diangkat at sebaga sebagaii Pangli Panglima ma Gabun Gabungan gan Armada Armada Islam Islam memb membaw awah ahii arma armada da Kesu Kesult ltan anan an Bant Banten en,, Dema Demak k dan dan Cire Cirebo bon, n, dibe diberk rkat atii oleh oleh mertuanya sendiri yang merupakan Pemimpin Spiritual umat Islam di tanah Jawa, Syekh Syarif Hidayatullah bergelar Sunan Gunung Jati yang telah menjadi pemimpin tertinggi para Wali tanah Jawa. Gelar Pati Unus yang baru adalah Senapati Sarjawala dengan dengan tugas tugas utama utama mereb merebut ut kembal kembalii tanah tanah Malaka Malaka yang yang telah telah jatuh jatuh ke tangan tangan Portugis. Tidak diragukan bahwa Kerajaan Islam Demak, Cirebon dan Banten di tanah Jawa adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Kerajaan Islam Pasai sebagai pusat Islamisasi di Asia Tenggara. Itulah sebabnya ketika penjajah kafir Portugis pada tahun 1511 menguasai Kerajaan Malaka dan mengancam eksistensi Kerajaan Islam Pasai, maka para Wali, Sultan dan petinggi Kerajaan Islam Demak mengatur strategi untuk menyerang penjajah kafir Portugis di Malaka. Di bawah kordinasi Kerajaan Islam Demak, Demak, angkatan angkatan mujahidin mujahidin Islam dari Demak, Demak, Bugis, Bugis, Makassar, Makassar, Maluku-Am Maluku-Ambon, bon, Cirebo Cirebon, n, Banten Banten,, Palemb Palembang ang,, Patani Patani,, Tanah Tanah Malaya Malaya dan tentun tentunya ya dari dari Pasai Pasai dan sekitar Aceh membentuk angkatan mujahidin gabungan untuk melakukan operasi Jihad ke Malaka. Maka Maka tahu tahun n 1513 1513 diki dikiri rim m arma armada da keci kecil, l, eksp eksped edis isii Jiha Jihad d I yang yang menc mencob obaa mendesak masuk benteng Portugis di Malaka tapi gagal dan angkatan mujahidin balik kembali ke tanah Jawa. Kegagalan ini karena kurang persiapan menjadi pelajaran berh berhar arga ga untu untuk k memb membua uatt pers persia iapa pan n yang yang lebi lebih h baik baik.. Maka Maka diren direnca cana nakan kanla lah h pembangunan armada besar sebanyak 375 kapal perang di tanah Gowa, Sulawesi yang masyarakatnya sudah terkenal dalam pembuatan kapal. Tahun 1518 Raden Patah, Sultan Demak I, atas restu para Wali beliau berwasiat agar agar ma mant ntun unya ya Pati Pati Unus Unus dian diangka gkatt menj menjad adii Sult Sultan an Dema Demak k beri beriku kutn tnya. ya. Maka Maka diangkatlah Pati Unus atau Raden Sayyid Abdul Qadir bin Yunus, Adipati wilayah Jepara yang garis nasab (Patrilineal)-nya adalah keturunan Ahlul Bayt menjadi Sultan Demak II bergelar Sultan Alam Akbar At-Tsaniy. Penjajah Penjajah Portugis Portugis terus terus melakukan melakukan penaklukan penaklukan demi penakluka penaklukan n di sekitar sekitar Kera Keraja jaan an Isla Islam m Pasa Pasaii untu untuk k memp memper ermu mudah dah peng pengua uasa saan an Pasa Pasaii sekal sekalig igus us untu untuk k meredam Islamisasi di Asia Tenggara dengan menguasai jantung kekuasaannya di Pasai. Pada saat yang sama, akibat serangan demi serangan yang dilakukan Portugis, Kerajaan Pasai semakin lemah, apalagi Kerajaan Pidier di sebelah barat telah bersekutu dengan Portugis. Dalam keadaan yang mencekam ini, salah satu jaringan Kerajaan Islam di ujung barat Sumatra, memproklamirkan berdirinya sebuah kerajaan baru pada tahun 1514 yang bernama Kerajaan Aceh Darussalam yang dipimpin oleh Sultan
76
Ali Ali Mugh Mughay ayat at Syah Syah.. Akhi Akhirn rnya ya Pasa Pasaii jatu jatuh h ke Port Portug ugis is pada pada tahu tahun n 1521 1521,, dan dan selanj selanjutn utnya ya perana peranan n Pasai Pasai sebagai sebagai pusat pusat Islami Islamisas sasii Nusant Nusantara ara digant digantika ikan n oleh oleh Kerajaan Aceh Darussalam yang sudah semakin kuat. Kejatuhan Pasai ke tangan penjajah kafir Portugis telah menimbulkan kesedihan mendalam pada para petinggi Demak, Cirebon, Banten dan jaringan Kerajaan Islam lainnya. Terutama Pati Unus yang kini telah menjadi Sultan Demak. Beliau tidak rela tanah leluhurnya di Pasai terjajah oleh kaum kafir. Pada tahun itu juga, 1521, Pati Unus dengan kekuatan 375 kapal perang yang telah selesai dibangun di Wajo Sulawesi siap siap kembal kembalii berjih berjihad ad melaw melawan an kafir kafir Portu Portugis gis membe membebas baskan kan Pasai Pasai dan Malaka. Malaka. Wala Wa laup upun un baru baru menj menjab abat at Sult Sultan an sela selama ma 3 tahu tahun n Pati Pati Unus Unus tida tidak k sung sungka kan n meninggalkan segala kemewahan, kemudahan dan kehormatan dari kehidupan istana tanah Jawa bahkan ikut pula 2 putra beliau yang masih sangat remaja. Demi Islam, Sang Sultan Demak sendiri memimpin armada perang yang terdiri dari gabungan jaringan kerajaan Islam. Armada perang Islam siap berangkat dari pelabuhan Demak dengan mendapat pemberkatan dari Para Wali yang dipimpin oleh Sunan Gunung Jati. Armada perang yang sangat besar untuk ukuran dulu bahkan sekarang. Dipimpin langsung oleh Pati Unus bergelar Senapati Sarjawala, Sultan Demak II. Armada perang Islam yang sangat besar besar berang berangkat kat ke Malaka Malaka dan Portug Portugis is pun sudah sudah memp mempers ersiap iapkan kan perta pertahan hanan an menyambut Armada besar ini dengan puluhan meriam besar pula yang mencuat dari benteng Malaka. Ketika mendarat di Malaka, kapal yang ditumpangi Pati Unus terkena peluru meriam. Beliau gugur sebagai Syahid karena berperang melawan penjajah kafir dan kewaji kewajiban ban membe membela la kaum kaum Muslim Muslim yang yang tertin tertindas das.. Sebagi Sebagian an pasuka pasukan n Islam Islam yang yang berhas berhasil il menda mendarat rat kemudi kemudian an bertem bertempu purr dahsya dahsyatt ham hampir pir 3 hari hari 3 ma malam lam lam lamany anyaa dengan menimbulkan korban yang sangat besar di pihak Portugis, karena itu sampai sekarang Portugis tak suka mengisahkan kembali pertempuran dahsyat di tahun 1521 ini. Arm Armada ada Isla Islam m gabu gabung ngan an yan yang mende nderita rita bany banyak ak korba orban n kem kemudian dian memutu memutuska skan n mundu mundurr kembal kembalii ke tanah tanah Jaw Jawaa untuk untuk memba membangu ngun n kekuat kekuatan an dan strate strategi gi baru. baru. Sement Sementara ara jihad jihad demi demi jihad jihad terus terus dilanj dilanjutk utkan an para para mujahi mujahidin din Islam Islam terhadap penjajah kafir Portugis di bawah komando Kerajaan Aceh Darussalam yang bangki bangkitt menja menjadi di bintan bintang g baru baru Islam Islam di ujung ujung barat barat Sumatra Sumatra,, sebaga sebagaii kelanj kelanjuta utan n Kerajaan Islam Pasai. Setelah Pati Unus gugur sebagai syahid di Malaka, maka komando armada gabungan Islam di tanah Jawa diambil alih oleh Fadhlulah Khan yang terkenal dengan julukan Tubagus Pasai atau Sang Pangeran Pasai atau Falathehan alias Fatahillah yang diangk diangkat at Syarif Syarif Hidayat Hidayatull ullah ah atau Sunan Sunan Gunun Gunung g Jati Jati sebaga sebagaii Pangli Panglima ma Armada Armada Gabungan yang baru. Sang Sang Maulan Maulanaa gagah gagah perka perkasa, sa, Sayyid Sayyid Abdul Abdul Qadir Qadir bin Syekh Syekh Muham Muhammad mad Yunus, Yunus, Adipat Adipatii Yunus, Yunus, Pati Pati Unus Unus dengan dengan gelar gelar Sulta Sultan n Akbar Akbar Al-Fat Al-Fattah tah Al-Ts Al-Tsany any
77
sudah menunaikan tugasnya, dan kembali kehadirat Illahi sebagai syuhada dalam membela agama, kaum muslimin dan tanah leluhurnya di Pasai. Maulana Fadhilah Khan (Fatahillah): Pangeran Arab-Quraisy Pendiri Jakarta Fatahillah adalah gelar yang diberikan kepada Maulana Fadhilah Khan AlPasee yang telah berhasil merebut pelabuhan Sunda Kelapa dari penjajah Portugis pada bulan juni 1527. Setelah direbutnya kota itu dinamakannya dengan Jaya Karta atau Kota Kemenangan (al-Fath), yang sekarang dikenal dengan Jakarta ibukota negara Indo Indone nesi sia. a. Seme Sement ntar araa penj penjaj ajah ah Port Portug ugis is meng mengen enal alny nyaa deng dengan an na nama ma Falat Falateh ehan an.. Pribadinya yang memikat, cerdas, alim dan pemberani telah menjadikannya sebagai tokoh tokoh legend legendari ariss di Asia Asia Tengg Tenggara ara.. Sampai Sampai-sa -sampa mpaii orang orang Malaya Malaya mengak mengakuin uinya ya sebagai tokoh legenda Laksamana Hang Tuah dari Kerajaan Malaka pada masa Sultan Mahmu Mahmud d Syah Syah yang yang memeri memerinta ntah h kesult kesultana anan n Malaka Malaka pada pada tahun tahun 1488-15 1488-1511 11 yang yang menjabat sebagai Panglima Pengawal Selat Malaka. Maulan Maulanaa Fadhil Fadhilah ah lah lahir ir di Keraja Kerajaan an Islam Islam Pasai Pasai sekita sekitarr tahun tahun 1471, 1471, itulah itulah sebabnya beliau bergelar Fadhilah Khan Al-Pasee yang di tanah Jawa disebuat sebagai Tubagus Pasee atau Pangeran dari Pasai. Beliau lahir dari lingkungan kerabat istana Kerajaan Pasai dari pihak ibu, sementara ayahadanya adalah seorang Petinggi Pasai, Ulama dan Maulana yang terkenal dengan gelar Maulana Makhdum Patakan Ibrahim yang hidup pada masa pemerintahan Ratu Nahrishah (1424) sampai Sultan Mudzafar Syah (1497). Dalam sejarah Melayu, ayah beliau ini terkenal sebagai penterjemah kitab Durrul Manzum, karya Abu Ishaq ulama Mekkah yang diserahkan kepada Sultan Malaka Sultan Mansyur Syah dan meminta bantuan raja Pasai Sultan Muzafar Syah (wafat 1497) menerjemahkan kitab tersebut. Tugas ini dilakukan oleh Ulama besar Pasai Makhdum Patakan Ibrahim, ayahanda Maulana Fadhilah. Sementara Makhdum Patakan adalah cucu dari Maulana Sayyid Hussein Jamadil Kubra. Secara lengkap silsilah beliau adalah: Maulana Fadhilah Khan (Fatahillah) bin Maulana Makhdum Nuruddin Ibrahim Patakan bin Sayyid Maulana Alam Baraqat Syekh Maulana Ismail bin Sayyid Hussein Jamadil Kubra (Maulana Akbar Hussien) dan seterusnya yang bersambung sampai dengan Sayyidina Hussein bin Sayyidina Ali ra, cucu Nabi Muhammad saw. Jadi sebenarnya beliau juga adalah keluarga satu buyut dari Maulana Rahmatillah (Sunan Ampel) dan juga Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Maulana Fadhilah hidup dan berkembang di penghujung masa kegemilangan Kerajaan Pasai dengan segala kelimpahan dan kemakmurannya dan menjadi penaung bagi kerajaan-kerajaan Islam yang baru berkembang di Nusantara. Beliau belajar di bawah asuhan para Ulama dan Maulana yang menjadi rujukan utama kaum Muslimin dan sebagai sebagai pusat pusat pengka pengkajia jian n Islam Islam tingka tingkatt tinggi tinggi dengan dengan sistem sistem zawiya zawiyah h yang yang kemudian di tanah Jawa di kenal dengan pesantren. Karena Maulana Fadhilah adalah anak seorang Maulana terkemuka Pasai, Maulana Makhdum Ibrahim Patakan, maka
78
wajarlah jika ayahandanya mengharapkan beliau menjadi Ulama kelak. Namun Sang Pangeran lebih cendrung tumbuh sebagai seorang panglima gagah perkasa. Setelah beranjak dewasa, Maulana Fadhilah Fadhilah hilir mudik mudik berlayar dari Pasai ke Mala Malaka ka.. Kete Ketena nara ran n ayaha ayahand ndan anya ya di Mala Malaka ka seba sebagai gai Ulam Ulamaa besa besarr Pasa Pasaii tela telah h menempatkannya di dalam lingkungan istana Malaka. Apalagi di Malaka Pangeran Pasai Pasai muda muda ini dengan dengan gagah gagah perkas perkasaa memper memperlih lihatk atkan an kepiaw kepiawaia aianny nnyaa sebaga sebagaii pendekar ulung yang mampu menggerakan Jong (perahu layar) dan dengan lincah memburu setiap perompak yang mengacau di Selat Malaka. Maka tak mengherankan bila banyak para petinggi kerajaan, baik Pasai ataupun Malaka merasa hormat dan segan kepada Pangeran Pasai ini. Pada usinya yang ke 24, pada tahun 1495/6 diangkat menjadi Hulubalang Malaka oleh Sultan Mahmud Syah (1488 – 1528). Selanjutnya Maulana Fadhilah Sang Pangeran Pasai ini mendapat gelar Laksamana Hang Tuah, Panglima Pengawal Selat Malaka. Naskah Cina menyebutkan, bahwa Kaisar pernah memberikan hadiah khusus kepada Hang Tuah, karena keberhasilannya menyelamatkan kapal-kapal dagang Cina dari perompak di selatan Selat Malaka. Setelah 15 tahun berkarier sebagai Laksamana Hang Hang Tuah, Tuah, Fadhil Fadhilah ah berhen berhenti ti tahun tahun 1508, 1508, dan pada pada tahun tahun 150 15099 Sang Sang Panger Pangeran an kembali ke Pasai tanah kelahirannya. Sekembalinya di Pasai, Sang Pangeran memperdalam pengetahuan keislaman kepa kepada da para para Ulam Ulama, a, Maul Maulan anaa dan dan Auli Auliya ya yang yang mend mendap apat at temp tempat at terh terhor orma matt di Keraja Kerajaan an Pasai. Pasai. Kecerd Kecerdasa asan n dan keteku ketekunan nan yang yang diduku didukung ng oleh oleh garis garis keturu keturunan nan (genet (genetik ik unggu unggul) l) telah telah menga menganta ntarka rkan n Sang Sang Panger Pangeran an sebagai sebagai seoran seorang g Maulan Maulanaa terkemuka di Pasai dengan kedudukan tinggi. Disebutkan ketika pasukan gabungan Islam pimpinan Pati Unus (Adipati bin Yunus atau Maulana Abdul Qadir) menyerang Malaka pada tahun 1513 yang sudah dikuas dikuasai ai Portug Portugis is sejak sejak 1511, 1511, Maulan Maulanaa Fadhil Fadhilah ah ikut ikut andil andil sebaga sebagaii salah salah seoran seorang g Panglima perang. Kegagalan mengalahkan Portugis pada ekspedisi Jihad I ini telah membul membulatka atkan n tekad tekad Sang Sang Panger Pangeran an muda muda ini untuk untuk belaja belajarr lebih lebih giat giat mengu menguasa asaii teknologi perang. Karena Portugis memiliki teknologi perang yang canggih sehingga gabungan angkatan Islam kalah. Pasai tidak cukup baginya, dan atas dukungan Sultan dan para Ulama Pasai, sekitar tahun 1516 beliau berangkat memperdalam pengetahuan ke Gujarat India, tempat asal usul moyangnya, Maulana Syah Jalal Al-Akbar dan turunannya yang menj menjad adii Peti Peting nggi gi Kera Keraja jaan an Thag Thaglu lug. g. Di Guja Gujara ratt beli beliau au mend mendap apat at gela gelarr seba sebagai gai Maulana Fadhilah Khan. Selanjutnya beliau mengembara belajar menuju pusat-pusat ilmu Islam dan teknologi seperti Mekkah, Madinah, Mesir, Baghdad, Samarkand dan Turki. Turki. Di Turki Turki beliau beliau memp mempela elajar jarii tekno teknolog logii persen persenjat jataan aan,, teruta terutama ma pembua pembuatan tan meriam. Sang Sang Pang Panger eran an dala dalam m perj perjal alan anan an bela belaja jarn rnya ya,, diri diriwa waya yatk tkan an pern pernah ah ikut ikut berperang bersama pasukan Turki sebagai salah seorang Panglima untuk menduduki Kons Konsta tant ntin inop opel el.. Sete Setela lah h pasu pasuka kann nnya ya berh berhas asil il mend mendud uduk ukii Kons Konsta tant ntin inop opel el dan dan
79
merubahnya menjadi Istambul, nama beliau sangat terkenal. Beliau diundang pulang untuk bergabung untuk membesarkan Kesultanan Demak di tanah Jawa. Maulana Fadhilah diundang para pemimpin Wali Songo yang masih paman-pamannya sendiri agar bisa membawa para ahli pembuat meriam untuk bergabung dengan Kesultanan Demak dalam menghadapi Portugis. Tidak satupun kerajaan di Nusantara di masa itu yang memiliki tekhnologi pembuatan meriam. Setelah 5 tahun belajar ke penjuru dunia, Maulana Fadhilah Khan pulang ke Pasai pada tahun 1521. Namun pada saat itu peperangan tengah berkecamuk yang dipicu oleh ambisi penjajah Portugis, sehingga kapal beliau tidak dapat berlabuh di Pasai dan langsung ke Palembang-Bengkulu sebagai pusat baru perlawanan kaum musl muslim imin in di sebe sebela lah h timu timur. r. Seme Sement ntara ara di bara baratt berp berpus usat at pada pada Kera Keraja jaan an Aceh Aceh Darussalam yang baru diproklamasikan oleh Sultan Ali Mughayyat Syah pada tahun 1514. 1514. Selanj Selanjutn utnya ya Maulan Maulanaa Fadhil Fadhilah ah melanj melanjutk utkan an pelayar pelayarann annya ya ke tanah tanah Banten Banten,, tempat pamannya yang sudah menjadi Pemimpin Spiritual (Aulia) Kerajaan Islam Demak-Cirebon-Banten Demak-Cirebon-Banten bernama Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Gunung Jati, sebagai mana yang diungkapkan dalam buku catatan pelayaran Achmad Ghulam Khaan yang ditulis tahun 946 Hijriah atau 1539 M, dan ditulis ulang oleh Musthafa Khaan, India 1973. Kedatangan Maulana Fadhilah Khan Pangeran Pasai ke tanah Jawa disambut gembira oleh armada gabungan tentara Islam yang tengah mempersiapkan ekspedisi Jihad II untuk membebaskan Malaka dari penjajah Portugis yang dipimpin langsung oleh Sultan II Kerajaan Demak, Pati Unus. Sunan Gunung Jati sebagai Pemimpin tertin tertinggi ggi spiri spiritua tuall Wali Wali Songo Songo menun menunjuk juk Fadhila Fadhilah h Khan Khan Al-Pas Al-Pasee ee sebagai sebagai Wakil Wakil Panglima angkatan perang gabungan Demak, Cirebon, Banten, Makassar, Palembang, Pasai, Malaka, Aceh dan lainnya. Pasukan berangkat dari pelabuhan Demak Jawa dengan kekuatan 375 kapal perang. Pada kesempatan ini Maulana Fadhillah Khan dianug dianugrah rahii gelar gelar Raden Raden Hidayat Hidayat Tubagu Tubaguss Pasai Pasai dari Kerajaa Kerajaan n Banten Banten dan Wo Wong ng Ageng Pasai dari Kerajaan Demak. Ternyata ekspedisi Jihad II mengalami kekalahan telak setelah berperang 3 hari 3 malam, Sultan Demak II Pati Unus bersama 2 putranya syahid di Malaka. Komando tertin tertinggi ggi diamb diambil il ali alih h Maulan Maulanaa Fadhil Fadhilah ah dan memeri memerinta ntahka hkan n pasuka pasukan n mundu mundurr kembali ke tanah Jawa. Kekalahan ini telah memberi pengaruh mendalam kepada Tubagus Pasai Fadhullah Khan terhadap penjajah Portugis. Setelah Armada Gabungan kembali ke tanah Jawa, beliau diangkat menjadi pengganti Pati Unus sebagai Panglima Armada Islam Gabungan tanah Jawa dan dinikahkan oleh Sunan Gunung Jati dengan putri putri beliau beliau,, Ratu Ratu Ayu janda janda Pati Pati Unus Unus untuk untuk memper memperkua kuatt kekera kekerabat batan. an. Beliau Beliau menetap di Kerajaan Cirebon-Banten bersama dengan sisa-sisa pasukan perangnya untuk mengatur kembali strategi mengalahkan Portugis. Beliau ditugaskan mertuanya Maulana Syarif Hidayatullah memperkuat koalisi Kerajaan Islam di Jawa, terutama Demak-Cirebon-Banten Demak-Cirebon-Banten dalam menghadapi Kerajaan Hindu Pakuan-Galuh-Pajajaran.
80
Kegagalan ekspedisi Jihad II di Malaka 1521 membuat kerajaan-kerajaan Islam di tanah tanah Jaw Jawa, a, teruta terutama ma DemakDemak-Cir Cirebo ebon-B n-Bant anten en mengam mengambil bil sikap sikap defens defensif if dan memancing Portugis untuk datang menyerang ke tanah Jawa. Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba jua setelah Kerajaan Hindu Galuh berkoalisi dengan penjajah Port Portug ugis is.. Bula Bulan n Juni Juni 1527 1527,, Portu Portugi giss yang yang tela telah h meras merasaa diat diatas as an angi gin n menc mencob obaa mengua menguasai sai pelabu pelabuhan han Sunda Sunda Kelapa Kelapa di wil wilaya ayah h Jakart Jakartaa Utara Utara sekara sekarang. ng. Dengan Dengan pers persia iapa pan n yang yang ma mata tang ng,, gabu gabung ngan an arma armada da Isla Islam m diba dibawa wah h pimp pimpin inan an Maul Maulan anaa Fadhull Fadhullah ah Khan Khan Tubagu Tubaguss Pasai, Pasai, Won Wong g Ageng Ageng Pasai Pasai lan langsu gsung ng melulu meluluhla hlanta ntakka kkan n penjajah penjajah kafir Portugis Portugis bersama pasukan pasukan dan antek-ante antek-anteknya. knya. Kemenanga Kemenangan n besar berada di pihak Islam, Maulana Fadhullah Khan atau Tubagus Pasai diberi gelar baru Fatahillah , yang berarti Kemenangan Allah SWT. Kemenangan besar ini kemudian dirayakan sebagai hari lahir Jayakarta dan kemudian disebut Jakarta sampai sekarang (22 Juni 1527). Setelah kemenangan ini Maulana Fadhullah Khan, Tubagus Pasai, Wong Ageng Pasa Pasaii atau atau Fata Fatahi hill llah ah dian diangk gkat at Suna Sunan n Gunu Gunung ng Jati Jati seba sebagai gai Pena Penase seha hatt Agun Agung g Kesult Kesultana anan n Cirebo Cirebon-B n-Bant anten en yang yang kini kini tengah tengah berusi berusiaa mendek mendekati ati 60 tahun. tahun. Kota Kota Jayakarta diserahkan ke menantu Fadhullah Khan, anak Maulana Hasanuddin atau cucu cucu Maulan Maulanaa Syarif Syarif Hidayatu Hidayatulla llah h (Sunan (Sunan Gunung Gunung Jati) Jati) yang bergel bergelar ar Tubag Tubagus us Angke. Setelah wafatnya Tubagus Angke diserahkan kepada putra beliau Pangeran Jay Jayaka akart rtaa yang yang kemu kemudi dian an pada pada 1619 1619 karen karenaa kalah kalah dala dalam m konf konfli lik k deng dengan an VOCVOCBelanda, meninggalkan Jayakarta yang dibumihanguskan. Akhir perjalanan panjang hidup Sang Pangeran Pasai yang gagah dan berani ini, sepanjang 40 tahun lebih, memilih tugas menyiarkan agama Islam sebagai da'i, pembimbing spiritual dan menjadi ulama dan maulana di Tanah Pasundan di Jawa Barat. Beliau sangat terkenal sebagai seorang Maulana yang menguasai menguasai ajaran-ajara ajaran-ajaran n tasaw tasawwu wuf, f, na namu mun n beli beliau au juga juga berg bergan ande deng ng bahu bahu deng dengan an Syar Syarif if Hi Hida dayat yatul ulla lah h menaklukkan kerajaan-kerajaan Hindu yang tersisa di Jawa Barat sebagai penasihat dan pemimp pemimpin in spirit spiritual ual bagi bagi Sultan Sultan-su -sulta ltan n muda muda Keraja Kerajaan an Islam. Islam. Demiki Demikian an pula pula bersama bersama dengan Syarif Syarif Hidayatullah, Hidayatullah, Maulana Maulana Fadhilah Fadhilah Khan Tubagus Tubagus Pasai ikut andil menaklukkan Kerajaan Sunda-Pakuan di wilayah Bogor Jawa Barat pada tahun 1568, atau dua tahun sebelum beliau wafat. Maul Maulan anaa Fadhi Fadhila lah h Khan Khan Al-P Al-Pas asee ee,, Tuba Tubagu guss Pase Pasee, e, Wo Wong ng Agen Ageng g Pase Pasee, e, Fatahillah Al-Pasee putra Maulana Makhdum Patakan Ibrahim seorang ulama besar sufi yang hidup dimasa kejayaan Kerajaan Islam Pasai, juga dikenal dengan Maulana Fatahil Fatahillah lah ibnu ibnu Sayyid Sayyid Kamil Kamil Maulan Maulanaa Mukhdu Mukhdum m Ibrahi Ibrahim m (Makhd (Makhdum um Pataka Patakan n Ibrahim) Rahmattullah ibnu Syeikh Nuruddin Ibrahim Maulana Ismail, wafat di tanah Pasundan Jawa Barat, tepatnya di Cirebon pada tahun 1570 dalam usia hampir 100 tahun. Beliau di makamkan berdampingan dengan keluarga, sahabat dan gurunya, seoran seorang g Auliya Auliya dan Maulan Maulana, a, Syarif Syarif Hi Hidaya dayatul tullah lah yang yang sudah sudah waf wafat at mendah mendahulu uluii beliau dua tahun di komplek pemakaman Sunan Gunung Jati, di Gunung Sembung Cirebon.
81
BERSAMBUNG……………
82