Pembuatan peta dimulai dari proses rektifikasi oleh aplikasi ArcGIS. Kita tidak hanya dapat membuat peta yang memunculkan batas-batas administrasi tiap wilayahnya tetapi juga dapat menyajikan data spasial dalam peta tersebut. Peta ini nantinya akan berektensikan (*shp) dengan data spasial di antaranya seperti data curah hujan, data kependudukan, data topografi dsb. ArcGIS dilengkapi dengan ArcToolBox dalam menunjang hasilnya. Sebagai inti dari semua proses analisis data dalam ArcGIS, ArcToolbox memegang peranan penting. Dalam ArcToolbox, tools atau tools atau perintah-perintah untuk melakukan analisis dikelompokkan sesuai dengan kelompok fungsinya
ANALISA TOOLS GIS mampu melakukan analisa spasial sekaligus dengan analisa database. Untuk melakukan beberapa analisa data menggunakan ArcToolBox. Analisa Tool diperoleh pada section Analysis Tool yang terdiri dari beberapa bagian utama yaitu:
Extract, yang terdiri dari 4 fungsi yaitu Clip, Select, Split dan Table Select
Overlay, terdiri dari Erase, Identity, Intersection, Spatial Join, Symmetrical Difference, Union dan Update
Proximity, terdiri dari Buffer, Multiple Ring Buffer, Near dan Point Distance
Statistic terdiri dari Frequency dan Summary Statistic
Masing-masing bagian utama mempunyai beberapa submenu lagi dengan fungsinya sendiri. Berikut akan dibahas fungsinya. 1.
Extract a. Clip Perintah ini adalah untuk membuat data baru dari dua layer yang berbeda.
Operasi Clip ini digunakan untuk memotong sebuah theme yang bertipe titik, garis atau poligon dengan mengambil bagian dalam dan membuang bagian luarnya dengan bantuan sebuah theme poligon lain. Theme yang memotong har us bertipe polygon. b. Select Fungsi ini adalah fungsi Query Database (SQL), Merupakan proses pemilihan suatu feature dengan mengunakan SQL berupa expression yang ditentukan.
c. Split Fungsi ini adalah untuk memecah input feature (layer) ke dalam beberapa kelas output (beberapa layer) dengan menggunakan poligon. Beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan: -
data yang menjadi clip feature-nya (split) harus mempunyai kolom pada tabel atribut atau sifat yang memiliki type record dalam bentuk karakter
-
output tersimpan didalam folder, dan hasilnya adalah terpisah untuk tiap feature split d. Table Select Fungsi ini adalah seperti fungsi select perbedaan pada hasilnya yang berupa
tabel, dengan cara kita memasukkan input berupa tabel yang telah kita buat lalu akan diekstraksi menjadi output berupa tabel. proses pemilihan table dalam sebuah layer dengan menggunakan expresi dalam SQL. 2.
Overlay a. Erase Fungsi ini adalah membuat sebuah tema baru dari overlay dua buah tema
yang salah satu dari theme tersebut adalah poligon. Tema poligon berfungsi sebagai penghapus yang akan membuang bagian dari tema yang terletak didalam poligon tersebut. Hasil dari proses ini adalah tema yang terletak diluar poligon overlay. b. Identity Fungsi ini adalah menggabungkan satu layer utama dengan layer lain dengan melalukan overlay dan akan menghasilkan layer utama dengan tambahan input dari layer yang digabungkan. fitur input (layer) atau bagiannya ada yang tumpang tindih, bagian ini yang mengidentifikasi atribut atau sifat dari fitur-fitur identitas. c. Intersect Fungsi ini adalah menggabungkan layer dan sekaligus atribut atau sifat yang ada di dalamnya. d. Spatial Join Fungsi ini adalah proses menggabungkan data tabular dengan fungsi join. Proses ini menggabungkan data tabular target feature/layer yang akan ditambahkan datanya dengan Join feature yang merupakan feature/table yang
akan menjadi tambahan. Proses ini akan menghasilkan data tabular baru yang merupakan hasil gabungan 2 tabel tersebut dengan menggunakan pilihan proses penggabungan berdasarkan lokasi relatif dari fitur dalam dua layer tersebut. e. Symmetrical Difference Fungsi ini adalah menghitung geometrik persimpangan dari fitur masukan dan fitur terbaru. fitur atau bagian dari fitur pada fitur input dan fitur terbaru yang tidak tumpang tindih akan ditulis ke output feature class. f. Union Fungsi ini adalah proses analisis untuk menggabungkan dua feature dan keseluruhan layer dan data tabularnya akan disatukan. g. Update Fungsi ini adalah dilakukan untuk menghasilkan poligon baru dengan bentuk dan atribut atau sifat dari dua buah poligon. 3.
Proximity a. Buffer Fungsi ini adalah menciptakan poligon penyangga pada jarak tertentu di
sekitar fitur input. Buffer dapat digunakan untuk feature titik, garis maupun polygon. b. Create Thiessen Polygons Fungsi ini adalah mengkonversikan titik yang dimasukkan menjadi output kelas Thiessen Proximal Polygons. c. Generate Near Table Fungsi ini adalah menghitung jarak terdekat dari sebuah fitur input ke fitur terdekat. Hasilnya berupa sebuah tabel. d. Multiple Ring Buffer Fungsi ini adalah menciptakan kelas fitur baru dari fitur penyangga menggunakan satu set jarak penyangganya. Hasilnya akan muncul beberapa poligon penyangga. e. Near Fungsi ini adalah menghitung jarak terdekat dari sebuah fitur input ke fitur terdekat.
d. Point Distance Fungsi ini adalah menghitung jarak antara titik dengan semua titik yang ada disekitarnya.
CONVERSION TOOLS Coversion Tools berisi antara lain konversi tools raster ke vektor dan sebaliknya. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai beberapa perintahnya. 1. From Raster a. Raster to ASCII Fungsi ini adalah mengubah dataset raster menjadi file ASCII yang menggambarkan data raster tersebut. b. Raster to Float Fungsi ini adalah mengubah dataset raster menjadi file nilai biner floating pointnya yang menggambarkan data raster tersebut. c. Raster to Point Fungsi ini adalah mengubah dataset raster menjadi fitur titik. d. Raster to Polygon Fungsi ini adalah mengubah dataset raster menjadi fitur poligon. e. Raster to Polyline Fungsi ini adalah mengubah dataset raster menjadi fitur polyline. 2. To Coverage a. Feature Class to Coverage Fungsi ini adalah membuat ulasan ArcInfo tunggal dari satu atau lebih kelas fitur input atau layer. 3. To Shapefile a. Feature Class to Shapefile (multiple) Fungsi ini adalah menggandakan fitur dari satu atau lebih fitur kelas atau layer menjadi sebuah shapefile.
4. To dBASE a. Table to dBASE (multiple) Fungsi ini adalah mengubah satu atau lebih tabel menjadi tabel dBASE. Input atau masukan bisa diisi dengan dBASE, geodatabase, INFO, atau tabel OLE DB. 5. From WFS a. From WFS to Feature Class Fungsi ini adalah mengimpor tipe fitur dari WFS (Web Feature Service) ke sebuah kelas fitur di geodatabase.
DATA MANAGEMENT TOOLS Data Management Tools yang berisi antara lain:
Add XY coordinat
Multipart to single part
Projections and Transformations untuk menentukan sistem koordinat dan proyeksi
Generalization (dissolve, smooth line, simplify)
Konversi data garis ke poligon atau titik, dan sebaliknya
Membuat field, delete field dan Kalkulasi field
Merger data
Raster (mosaic, resample, composit band)
Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai beberapa perintah didalamnya. 1. Data Comparison a. Feature Compare
Fungsi ini adalah membandingkan dua kelas fitur atau layer dan menjawab perbandingan. Fitur ini dapat memberikan beberapa perbedaan seperti geometri, nilai-nilai tabular, referensi spasial dan definisi bidang atau kolom. b. File Compare Fungsi ini adalah membandingkan dua file dan menjawab perbandingannya. Fitur ini dapat memberikan perbedaan antara dua file ascii atau dua file biner. c. Raster Compare Fungsi ini adalah membandingkan properti dari dua dataset raster atau dua data raster katalog dan menjawab perbandingan.
d. Table Compare Fungsi ini adalah membandingkan dua tabel atau dua tampilan tabel. Fitur ini dapat memberikan perbedaan dan persamaan dengan nilai-nilai tabular dan definisi bidang atau kolom. e. TIN Compare Fungsi ini adalah membandingkan dua TINs dan menjawab perbandingannya. Fitur ini dapat memberikan perbedaan dalam geometri, simpul TIN dan referensi spasial. 2. Join a. Add Join Fungsi ini adalah menggabungkan tampilan tabel dengan sebuah layer (atau antara tampilan tabel dengan tampilan table) berdasarkan pada bidang umum. b. Join Field Fungsi ini adalah menggabungkan isi dari sebuah tabel dengan tabel lain berdasarkan pada atribut atau sifat bidang umumnya. c. Remove Join Fungsi ini adalah menghapus gabungan dari sebuah fitur layer atau pada tampilan tabel. 3. Database a. Clear Workspace Cache Fungsi ini adalah membersihkan semua workspaces/area kerja ArcSDE dari tembolok workspaces/area kerja. b. Compact Fungsi ini adalah mengompakan atau memadatkan sebuah geodatabase pribadi atau file geodatabase. c. Compress Fungsi ini adalah mengompres sebuah ArcSDE geodatabase dengan menghapus daerah yang tidak direferensikan dan baris yang berlebihan. d. Migrate Storage Fungsi ini adalah untuk mengubah bagaimana objek BLOB akan tersimpan dalam sebuah geodatabase ArcSDE pada Oracle. e. Upgrade Spatial Reference
Fungsi ini adalah membaharui presisi lemah sebuah dataset spasial menjadi presisi yang lebih tinggi. 4. Subtype a. Add Subtype Fungsi ini adalah menambahkan subtipe baru ke dalam tabel yang telah dimasukkan. b. Remove Subtype Fungsi ini adalah menghilangkan subtipe sebuah tabel yang telah dimasukkan menggunakan kodenya. c. Set Default Value Fungsi ini adalah untuk menetapkan nilai subtipe standar, juga disebut sebagai ‘kode’, untuk input subtipe tabel input.
d. Set Subtype Field Fungsi ini adalah menetapkan bidang atau kolom dalam tabel input atau fitur kelas yang menyimpan kode subtipe. 5. Table a. Analyze Fungsi ini adalah membaharui RDBMS (Relational Database Management System) statistik tabel bisnis, tabel fitur dan tabel delta bersama dengan statistik dari indeks tabel tersebut. b. Change Previleges Fungsi ini adalah membentuk atau mengubah hak akses pengguna ke masukan dataset ArcSDE, fitur kelas tersendiri atau tabel. c. Copy Rows Fungsi ini adalah membuat/mengopi baris dari sebuah tabel input, tampilan tabel, fitur kelas atau fitur layer untuk membuat tabel yang baru. d. Create Table Fungsi ini adalah membuah sebuah geodatabase kosong atau tabel dBASE. e. Delete Rows Fungsi ini adalah menghapus baris dari baris input atau baris yang telah dimasukkan. f. Get Count
Fungsi ini adalah menjawab jumlah baris total dari sebuah fitur kelas, layer, atau tabel. g. Pivot Table Fungsi ini adalah untuk menggolongkan dan merangkum suatu bidang atau kolom tabel input, berdasarkan bidang poros yang dipilih dan bidang nilai, dalam tabel output untuk mengurangi redundansi. 6. Generalization a. Aggregate Polygons Fungsi ini adalah menyatukan beberapa poligon dalam jarak yang spesifik antara satu dengan yang lain menjadi sebuah poligon baru. b. Collapse Dual Line Into Centerline Fungsi ini adalah mendapatkan centerline dari fitur dual-line, seperti casing jalan, berdasarkan toleransi lebar yang ditentukan. c. Dissolve Fungsi ini adalah menyatukan atau menghilangkan batas-batas unsur-unsur spasial yang tepat bersebelahan namun terletak dalam suatu tema yang sama atau dengan perkataan lain dissolve merupakan prosedur yang digunakan untuk menyatukan fitur-fitur yang mempunyai nilai atribut yang sama. d. Elliminate Fungsi ini adalah menggabungkan beberapa poligon denga poligon yang tepat bersebelahan dengan perbatasan terbesarnya atau daerah terbesarnya. e. Simplify Building Fungsi ini adalah menyederhanakan batas atau tapak bangunan sambil mempertahankan bentuk penting dan ukurannya. f. Simplify Line Fungsi ini adalah menyederhanakan garis dengan menghilangkan fluktuasi kecil atau lengkungan yang tidak relevan dari garis sambil menjaga bentuk esensialnya. g. Simplify Poligon Fungsi ini adalah menyederhanakan poligon dengan menghilangkan fluktuasi kecil atau lengkungan yang tidak relevan dari batas pada poligon sambil menjaga bentuk esensialnya.
h. Smooth Line Fungsi ini adalah menghaluskan atau meratakan garis untuk meningkatkan kualitas estetika atau kartografinya. i.
Smooth Polygon
Fungsi ini adalah menghaluskan atau meratakan poligon untuk meningkatkan kualitas estetika atau kartografinya. 7. Workspace a. Create ArcInfo Workspace Fungsi ini adalah menciptakan ruang kerja atau workspace dengan sebuah INFO subdirektori. b. Create Feature Dataset Fungsi ini adalah membuat fitur dataset kosong di lokasi output, sebuah ArcSDE telah yang ada, file atau geodatabase pribadi. c. Create File GDB Fungsi ini adalah membuat file geodatabase, yang tersimpan sebagai rangkaian pada sebuah folder di sistem file. d. Create Folder Fungsi ini adalah untuk membuat folder di lokasi output. e. Create Personal Database Fungsi ini adalah membuat geodatabase pribadi, ini akan menjadi akses database.