MODUL PERKULIAHAN
Arsitektur Vernakular Indonesia Arsitektur Arsitektur Vernakular ernakular dalam Arsitektur Tradisional Tradisional Indonesia Program Studi
Fakultas Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain
Teknik Teknik Arsitektur
ata! Muka
#$
Kode MK
Disusun Ole" Ir.. Primi Artiningrum, M.Arch. Ir
A%stra&t
Kom!etensi
Materi ini membahas tentang arsitektur vernakular pada Arsitektur Tradisional Indonesia, Indonesia, mencakup sejarah, ciri-ciri umum arsitektur tradisional Indonesia.
Mahasiswa mampu menjelaskan ciri-ciri umum Arsitektur Tradisional Indonesia. Mahasiswa mampu mengidentifikasi komponen vernakular pada arsitektur tradisional tradisional Indonesia.
Pendahuluan Pada pembahasan terdahulu telah diperoleh pengertian tentang hubungan antara arsitektur vernakular dan arsitektur tradisional.ecara umum !ang dimaksud dengan arsitektur tradisional adalah arsitektur vernakular !ang diturunkan secara turun temurun dari generasi ke generasi dalam jangka waktu !ang sangat lama. edangkan arsitektur vernakular adalah kar!a arsitektur !ang tidak dirancang oleh arsitek professional "seseorang !ang memiliki dilatih#dididik secara formal tentang ilmu merancang$, tetapi dibangun oleh pemilik sendiri bersama dengan komunitasn!a, menggunakan teknologi lokal dan bahan-bahan dari lingkungan sekitar, sesuai dengan kondisi geografis dan iklim setempat, merupakan bagian dari tatacara kehidupan sesuai keperca!aan mas!arakat setempat "mencakup tradisi dan buda!a$.
Mengacu pada pengertian di atas, maka semua karakter arsitektur vernakular dapat ditemui pada kar!a arsitektur tradisional.%ila!ah nusantara !ang membentang dari Aceh hingga Papua, !ang memiliki & wila!ah waktu, memberikan sumbangan !ang sangat berarti bagi keberagaman kar!a-kar!a arsitektur vernakular !ang dapat ditelusuri melalui peninggalanpeninggalan arsitektur tradisional !ang masih tersisa.
Sejarah Arsitektur Tradisional Indonesia Penyebaran bangsa Austronesia Meskipun arsitektur vernakular Indonesia memiliki keberagaman ga!a dan teknologi, namun terdapat sejumlah tema dan prinsip !ang memiliki kemiripan satu sama lain. Tema-tema dan prinsip-prinsip umum tersebut dapat terlihat antara lain pada konstruksi rumah panggung dengan kemiringan atap !ang tinggi seperti bentuk pegunungan, !ang merupakan warisan dari nenek mo!ang Austronesia. Istilah Austronesia merujuk pada kelompok atau rumpun bahasa !ang digunakan di sebagian besar pulau-pulau di Asia Tenggara, sebagian dari daratan utama "mainland$, Taiwan, kepulauan Pacific dan Madagaskar."Tjahjono, ed, '(()$.ebagian besar kepulauan Indonesia termasuk di dalamn!a. *amun demikian tidak semua bangsa Indonesia termasuk dalam kelompok Austronesia, terutama wila!ah
'#( '
Arsitektur Vernakular Indonesia Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.
Pusat )a"an A*ar dan eLearning http+##www.mercubuana.ac.id
Indonesia bagian Timur seperti Papua "Irian$, sebagian dari almahera dan bagian Timur Pulau Timor "sekarang Timor este$ memiliki bahasa dan kebuda!aan !ang berbeda. Perbedaan tersebut terekspresi pada arsitekturn!a.
gam%ar(+ Pen,e%aran Rum!un )a"asa Austronesia Sum%er- "tt!-..ka!&ai'%m/+%logs!ot+&om.'#('.#0.%a"asa1%a"asa1austronesia1asal1 usul+"tml
Pada awaln!a bangsa dengan rumpun bahasa Austronesia tinggal di tepian pantai dan sepanjang sungai di bagian elatan hina, dan /tara 0ietnam sebelum pertengahan millennium ke 1 2 "2efore hrist#ebelum Masehi$.Pen!ebaran bangsa-bangsa ini dari tanah leluhurn!a sudah dimulai sejak 3444 tahun !ang lalu dan mencapai titik kulminasin!a "pen!ebaran hingga separuh keliling bumi$ sampai kira-kira sebelum tahun 544 A6 "esudah Masehi$.Pergerakan ini direkonstruksi secara kronologis berdasarkan sumbersumber arkeologi dan linguistic "bahasa$. Menurut sumber tersebut, bangsa-bangsa ini menetap di Taiwan sekitar tahun 1444 2, di Philipina sekitar tahun &444 2, sedangkan 2orneo "7alimantan$, ulawesi dan Indonesia bagian Timur sekitar '444 tahun kemudian. Indonesia bagian 2arat dicapai sekitar sebelum tahun '444 2. %aktu kedatangan penutur bahasa Austronesia di Indonesia bagian barat !ang relative belakangan mungkin menunjukkan bahwa pulau-pulau berpenduduk padat seperti 8awa bisa saja ditempati oleh bangsa pemburu-pengumpulAustraloid !ang lebih kecil hingga milenium pertama 2. Atau, situasi ini mungkin mencerminkan ekspansi pada masa !ang lebih baru dari bangsa penutur bahasa Mela!u dan 8awa di wila!ah ini menggantikan bahasa Austronesia kuno.
'#( '
!
Arsitektur Vernakular Indonesia Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.
Pusat )a"an A*ar dan eLearning http+##www.mercubuana.ac.id
(Disarikan dari: Tjahjono, 1998, Architecture, Indonesian Heritage)
Englis"
2PAN.PMP
Minangka% au
3a4anes
ora*a
Roti
"ouse
#uma$ %PA&'
rumah
omah
banua
uma
Post(Pole
ha)d*i#i %PMP'
tongga
+aga
ariri
di
#idge -ole
bubung %PMP'
)
kar-us
bubungan
To a)k
#oo(thatch
$ate%PMP'
ato
-ay/n
-a-a
uma lala)k
Stone
batu %PA&'
batu
0atu
batu
batu
Door
$e1&eb %P"F'
ka-oro
la0ang
baba
le)lesu
#oom
bilik %PA&'
bili2
gutak)an
bilik
3kama4
"earth(kitch en
d*a-ur %PMP'
da-u5
-a0on
da-o
3da-u4
25 PAN - Proto1Austronesian6 PMP - Proto1Mala,o1Pol,nesian6 PHF- Proto1Hes!eronesian1 Formosan a%le (+ Da7tar Kata Austronesia 8sum%er- *a"*ono9 ed+ (::05
6ari table daftar kata di atas terlihat bahwa ban!ak kata-kata !ang digunakan di beberapa daerah di Indonesia hingga saat ini memiliki akar bahasa !ang sama !aitu dari 2ahasa Austronesia. 9akta bahwa ban!ak istilah-istilah arsitektur kontemporer !ang diduga berasal dari bahasa kuno, memperkuat dugaan bahwa bentuk-bentuk rumah Austronesia juga dapat dianggap sebagai bentuk-bentuk rumah awal "kuno$.
Ke"idu!an dan )uda,a Material 2erdasarkan rekonstruksi kosa kata pada bahasa awal Austronesia, diduga para pemukim Austronesia pertama memiliki mata pencaharian dari bertani dan berternak.Mereka menanam ketela, talas, pisang, kelapa, padi, buah sukun, jewawut, dan juga memelihara kerbau, babi, anjing dan a!am sejak sekitar :544 2. Peninggalan penting buda!a mas!arakat Austronesia diantaran!a perburuan kepala manusia ";headhunting$ dan pendirian struktur megalith, baik dalam rangka memperingati kematian ataupun dalam '#( '
6
Arsitektur Vernakular Indonesia Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.
Pusat )a"an A*ar dan eLearning http+##www.mercubuana.ac.id
rangka upacara
lemen buda!a material lain !ang sering ditemui antara lain kerajian perahu bercadik, kerajinan tembikar, kerajinan tenun dan peralatan ?aman batu !ang terdiri dari kapak batu !ang halus, alat pemukul kain kulit dan alat untuk menuai padi.
Ruma"1ruma" Autronesia
/mumn!a rumah-rumah Austronesia memiliki ciri-ciri !ang sama, !aitu struktur rectangular "persegi$, berbentuk panggung !ang ditopang oleh tiang-tiang dengan atap berbahan jerami. ara memasuki rumah menggunakan tangga !ang terbuat dari batang pohon !ang berlekuk, memiliki perapian dengan rak di atasn!a untuk men!impan ka!u bakar.truktur bentuk dan ukuran !ang luar biasa ditemukan pada rumah suku 6a!ak di 7alimantan, Minangkabau dan 2atak di umatera, serta Toraja di ulawesi.Istilah-istilah hunian "rumah$, ruang pertemuan "balai$, dan tempat pen!impanan padi "lumbung$ ban!ak ditemui di seluruh
kepulauan
dan
wila!ah
Austronesia
secara
keseluruhan.2agi
mas!arakat
Austronesia rumah tidak han!a dianggap sebagai tempat tinggal, tetapi juga merupakan s!mbol dari makna-makna buda!a dan keperca!aan !ang di!akini.ehingga rumah Austronesia secara beragam dapat dipandang sebagai representasi sakral dari para leluhur, perwujudan fisik dari identitas mas!arakatn!a, model kosmologi dari alam semesta, dan juga mengekspresikan tingkat sosial dan stastus s!mbol."Tjahjono, ed. '(()$.
7iri)ciri 8mum #umah Tradisional Indonesia eperti telah dibahas sebelumn!a, sejarah pen!ebaran bangsa Austronesia mempengaruhi terbentukn!a arsitektur Austronesia !ang ditandai dengan adan!a persamaan elemenelemen fisik maupun simbolikn!a. 6alam sub bab ini akan dibahas tentang elemen-elemen !ang membentuk ciri-ciri umum pada @umah Tradisional Indonesia !ang merupakan peninggalan buda!a Austronesia.
>lemen-elemen fisiktersebut antara lain+ '. Pondasi Tiang !ang membentuk Panggung "Raised Pile oundation$ :. 2ubungan atap !ang panjang "!"tended Roo# Ridges$ &. Teknik 7onstruksi
'#( '
9
Arsitektur Vernakular Indonesia Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.
Pusat )a"an A*ar dan eLearning http+##www.mercubuana.ac.id
:. Pondasi Tiang yang membentuk Panggung % Raised Foundation '
Pile
2angunan dengan lantai berbentuk panggung !ang ditopang oleh pondasi berbentuk tiang-tiang merupakan bentuk umum dalam arsitektur vernakular Indonesia, dan masih dapat ditemui dalam kar!a-kar!a arsitektur "rumah-rumah$ tradisional di beberapa wila!ah Indonesia !ang masih tersisa.Tak pelak lagi ciri-ciri ini merupakan ciri dari peninggalan Arsitektur Austronesia sebagai leluhur bangsa Indonesia.*amun demikian struktur rumah panggung ini jarang ditemukan di wila!ah Indonesia bagian Timur !aitu di pegunungan Timor dan dataran tinggi Irian "Papua$.6emikian pula di 8awa dan 2ali, pada
saat
ini
agak
sulit
ditemui
bentuk
rumah
panggung
pada
arsitektur
tradisionaln!a.Pengaruh indu dan 2udha !ang masuk pada abad ( A6 "masehi$ meninggalkan bentuk-bentuk rumah !ang dibangun di atas pondasi batu atau plinth.Akan tetapi relief pada candi-candi di 8awa menjelaskan keberadaan konstruksi panggung pada bangunan rumah di masa lalu. @elief pada candi 2orobudur menggambarkan kegiatan manusia sehari-hari !ang duduk dan berteduh di bawah kolong bangunan panggung, persis sama dengan apa !ang dilakukan mas!arakat di wila!ah lain di Indonesia hingga saat ini. ementara di 2ali, bentuk bangunan lumbungn!a masih menggunakan struktur panggung sama dengan struktur t!pical bangunan Austronesia. "disarikan dari Tjahjono, ed. '(()$.
'#( '
;
Arsitektur Vernakular Indonesia Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.
Pusat )a"an A*ar dan eLearning http+##www.mercubuana.ac.id
gam%ar' + Struktur Ruma" Panggung !ada Ruma" radisional Nias 8kiri5 dan Ruma" )atak8kanan5 8Sum%er- *a"*ono9 ed+ (::09 7oto )atak Karo ole"- Ro;ana
Ada!tasi ter"ada! iklim dan kondisi geogra=
Pondasi tiang !ang membentuk rumah panggung memiliki beberapa kelebihan terutama di daerah beriklim tropis.antai !ang terangkat dari permukaan tanah menghindarkan area rumah dari lumpur dan banjir !ang muncul pada musim hujan, sekaligus juga berfungsi sebagai ventilasi udara saat musim panas./dara panas tertarik ke atas dan mengalir ke luar melalui bukaan-bukaan pada atap, mendorong udara dingin dari bawah#kolong rumah mengalir melalui celah-celah lantai. ebih jauh, api kecil !ang din!alakan di kolong rumah dapat mengusir n!amuk, sementara asapn!a !ang keluar melalui jerami-jerami merupakan fumigasi !ang sangat efektif. Pekerjaan pembersihan debu di dalam rumah juga menjadi lebih mudah, karena debu-debu dapat disapu dan terbuang melalui celah-celah pada lantai.7olong rumah juga dapat digunakan untuk berbagai kegiatan seperti sebagai kandang hewan-hewan peliharaan, sebagai gudang untuk men!impan perabotan, dan juga menjadi ruang kerja !ang teduh pada siang hari bagi kegiatan-kegiatan seperti menenun kain atau mengan!am keranjang.
ecara structural, tiang-tiang "kolom-kolom$ rumah umumn!a berdiri di atas pondasi batu !ang datar, tidak di tanam ke dalam tanah.Metode ini memberikan fleibilitas dan ketahanan struktur rumah terhadap gempa terutama di daerah rawan gempa seperti pulau-pulau di Indonesia.truktur seperti ini juga memudahkan pemindahan rumah secara utuh.@umah dapat diangkat dan dipindahkan ke tempat !ang baru tanpa harus membongkarn!a.
Material )angunan Tiang-tiang rumah biasan!a terbuat dari batang ka!u keras seperti ka!u jati atau ka!u besi !ang dapat bertahan hingga ratusan tahun.7a!u batang kelapa juga dapat digunakan dan awet untuk waktu !ang cukup lama.edangkan bamboo sebagai material !ang mudah didapat dan dapat diganti biasan!a digunakan bagi rumah-rumah biasa atau struktur sementara.
Struktur tan!a !aku 2angunan-bangunan asli Indonesia dirakit tanpa menggunakan paku, tetapi menggunakan berbagai teknologi sambungan seperti balok-balok !ang menggunakan teknik saling mengikat satu sama lain, atau menggunakan pasak-pasak. ebagian besar bentuk '#( '
<
Arsitektur Vernakular Indonesia Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.
Pusat )a"an A*ar dan eLearning http+##www.mercubuana.ac.id
bangunan Indonesia menggunakan berbagai macam variasi teknik kolom dan balok, sementara dinding jika ada bukan merupakan dinding structural "han!a pengisi$.Pada beberapa daerah, struktur kolom dan balok selain menopang lantai juga membentuk rangka bagi dinding-dinding, dan atap menggunakan struktur ringan !ang diletakkan di atasn!a.
>am%ar?+sam%ungan tan!a !aku 8sum%er- *a"*ono9 8ed5+ (::05
. =aris -uncak ata- -elana yang di-er-anjang 2entuk atap pelana merupakan bentuk umum !ang digunakan pada arsitektur vernacular Indonesia. Baris bubungan atap !ang diperpanjang, sering berbentuk pelana dan miring ke arah luar merupakan ciri khas pada arsitektur vernacular di Asia Tenggara, khususn!a di beberapa wila!ah Indonesia, seperti pada rumahrumah 2atak 7aro di umatera /tara, rumah adat Minangkabau di umatera 2arat, dan juga Tongkonan di Toraja, ulawesi. 2entuk atap dengan garis bubungan !ang panjang ini tidak han!a merupakan ga!a purba tetapi juga dibuat sebagai s!mbol visual dari identitas etnis lokal. 2entuk ini tidak dapat dijelaskan secara fungsi maupun dari segi moda konstruksin!a.6a!a tarikn!a adalah nilai estetikan!a, dan dicapai melalui beragam teknik bangunan !ang berbeda.Meskipun memiliki kesamaan pada bentuk atap pelana !ang diperpanjang, setiap daerah memiliki ciri khas !ang berbeda. Pada rumah 2atak 7aro terdapat beberapa ga!a dimana di bagian atas atap ditumpuk dengan sekelompok atap !ang lebih kecil dan berbentuk pelana di ujung-ujungn!a, sedangkan di Minangkabau bentuk atap pelana menjulang keatas di ujungn!a men!erupai tanduk kerbau. ementara di Toraja, ujung atap
'#( '
>
Arsitektur Vernakular Indonesia Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.
Pusat )a"an A*ar dan eLearning http+##www.mercubuana.ac.id
pelana memanjang sangat jauh hingga terkadang membutuhkan sebuah tiang bebas !ang menopangn!a.
>am%ar $+ruma" %atak dengan ata! !elana ,ang di!er!an*ang 8sum%er- *a"*ono9 8ed5+(::05
'#( '
?
Arsitektur Vernakular Indonesia Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.
Pusat )a"an A*ar dan eLearning http+##www.mercubuana.ac.id
>am%ar @+Ruma" Minangka%au dengan ata! !elana %eru*ung men*ulang ke atas men,eru!ai tanduk ker%au+ 8sum%er- *a"*ono9 8ed5+ (::05
>am%ar +Ruma" ora*a dengan ata! !elana ,ang u*ungn,a di!er!an*ang dan dito!ang ole" se%ua" tiang+ 8sum%er- *a"*ono9 8ed5+ (::05
@esim-ulan '#( '
:
Arsitektur Vernakular Indonesia Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.
Pusat )a"an A*ar dan eLearning http+##www.mercubuana.ac.id
Pada Bambar C dapat dilihat bentuk-bentuk rumah tardisional Indonesia dari berbagai wila!ah,!ang merupakan hasil dari arsitektur vernacular sejak masa purba sebagai warisan dari bangsa Austronesia, leluhur bangsa di Asia Tenggara. 2ukti-bukti warisan Austronesia dapat dilihat dari ciri-ciri umum !ang merupakan fitur-fitur klasik pada rumah-rumah tradisional Indonesia !aitu+ '. 7omponen truktur /tama terdiri dari struktur rangka ka!u berupa 7olom dan balok. :. truktur utama tersebut menopang atap miring !ang memanjang di kedua ujungn!a untuk menciptakan profil bentuk pelana. &. antai berbentuk panggung !ang ditopang oleh pondasi !ang kokoh dengan ruang pada kolongn!a. 1. 0entilasi pada rongga atap !ang baik 7esemuan!a merupakan solusi bagi permasalahan lingkungan beriklim tropis !ang panas, lembab, dan hujan musiman.
"disarikan dari + Tjahjono, "ed$ '(()$
'#( '
::
Arsitektur Vernakular Indonesia Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.
Pusat )a"an A*ar dan eLearning http+##www.mercubuana.ac.id
>am%ar B+ 3enis1*enis Ruma" radisional Indonesia 8sum%er- *a"*ono9 8ed5 (::05
'#( '
:
Arsitektur Vernakular Indonesia Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.
Pusat )a"an A*ar dan eLearning http+##www.mercubuana.ac.id
DatarPustaka Tjahjono "ed$, '((), Architecture, Indonesian eritage, Archipelago Press, >ditions 6idier Millet. ingapore.
http+##kapcai:bmw.blogspot.com#:4':#4)#bahasa-bahasa-austronesia-asal-usul.html
edangkan makna rumah bukan han!a sebagai tempat tinggal, tetapi juga memiliki maknamakna simbolis, antara lain+ '. @umah sebagai ruang ritual :. @itual pembangunan Aleander, hristopher "'(CC$, A Pattern anguage. *ew Dork+ Eford /nversit! Press.
unningham, lark >. '(31. Erder in the Atoni ouse. 2ijdragen tot de Taal-and-en 0olkenkunde, vol ':4.
>liade, Mircea, '(5(. The acred and the Profane.arcourt, 2race F %orld, *ew Dork. Briaule, Martin and Bermaine 6ieterlen, '(51 "'(3&$. The 6ogon of the 9rench udan "Mali$ in+ . 6ar!ll 9orde+ African %orld, tudies in the cosmolosgical Ideas and ocial 0alues of African Peoples. Eford /niv. Press, ondon.
Indrawati dan 6evanast!a "ed$, :4'', Alor, iving elebration, >kskursi Alor :4'', Ikatan Mahasiswa Arsitektur /niversitas Indonesia.
Mangunwija!a, D2, edisi
baru :44(, %astu itra+ pengantar ke ilmu buda!a bentuk
arsitektur, sendi-sendi filsafatn!a, beserta contoh-contoh praktis, Bramedia Pustaka /tama, 8akarta.
Masner, Michael, '((&, Is there a Modern 0ernacular dalam 2. 9armer dan . ouw "ed$, ompanion to contemporar! architectural thought, "hal '()-:4'$, ondon dan *ew Dork+@outledge.
Menta!ani dan Ikaputra, :4':, Menggali Makna Arsitektur 0ernakular+ @anah, /nsur, dan Aspek-Aspek 0ernakularitas, anting 8ournal of Architecture, 0olume ', *omer :, Agustus :4':, alaman 3)-):.
'#( '
:!
Arsitektur Vernakular Indonesia Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.
Pusat )a"an A*ar dan eLearning http+##www.mercubuana.ac.id
Morgan, . .'))' "'(35$ ouses and ouses life of American Aborigines. /niv of hicago Press, hicago
Eliver, Paul. "ed$ '((C, >nc!clopedia of 0ernacular Architecture of the world. & vols. ambridge /niversit! Press.
Papanek, 0ictor. '((5. The Breen udson
@apoport, Amos, '(3(, ouse 9orm and ulture. Prentice all, >nglewood liffs *8
chefold, @eimar '((C nc!clopedia of 0ernacular Architecture of the %orld, vol '+3-). ambridge /niv. Press, ambridge.
Tjah!ono "ed$, Architecture, Indonesian eritage, '(().
'#( '
:6
Arsitektur Vernakular Indonesia Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.
Pusat )a"an A*ar dan eLearning http+##www.mercubuana.ac.id