Kewirausahaan Dibentuk atau Dilahirkan? Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya system ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan imbalan financial yang nyata. Wirausaha di berbagai industry membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa bagi konsumen dalam negeri maupun di luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa menarik perhatian banyak publik akan tetapi bisnis kecil dan kegiatan kewirauasahaannya setidaknya memberikan andil nyata bagi kehidupan sosial dan perekonomian dunia. Perbedaan antara seorang wirausahawan dengan pengusaha seringkali menjadi pertanyaan bagi banyak orang. Biasanya wirausahawan (entrepreneur ) akan dengan pengusaha. Mungkin karena memang kebanyakan pengusaha atau wiraswastawan. Menuru Menurutt Taufik Taufik Bahaud Bahaudin. in. seor seorang ang konsul konsultan tan manajem manajemen en dalam dalam ruang ruang ling lingku kup p Mana Manaje jeme men n sumb sumber erda daya ya manu manusi siaa dan dan peng pengaj ajar ar di Faku Fakult ltas as Ekon Ekonom omii Univer Universit sitas as Indone Indonesia sia.. seoran seorang g wiraus wirausaha ahawan wan adalah adalah seseor seseorang ang yang yang memilik memilikii kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa apa yang ang diin diingi gin nkan kan sesu sesuai ai denga engan n yang yang diid diideal ealka kan. n. Perb Perbed edaan aan seor seoran ang g wiraswa wiraswasta stawan wan dengan dengan seoran seorang g wiraus wirausaha ahawan wan adalah adalah wiraus wirausaha ahawan wan cender cenderung ung bermain bermain dengan dengan resiko resiko dan tantangan. Artinya. wirausahawan wirausahawan lebih bermain dengan cara memanf memanfaatk aatkan an peluan peluang-p g-pelu eluang ang terseb tersebut. ut. Sedang Sedangkan kan wirasw wiraswast astawa awan n lebih lebih cender cenderung ung kepada kepada seseor seseorang ang yang yang memanf memanfaatk aatkan an modal modal yang yang dimili dimilikin kinya ya untuk untuk memb membuk ukaa suat suatu u usah usahaa tert terten entu tu.. Seor Seoran ang g wirau wirausa saha hawa wan n bisa bisa jadi jadi meru merupa paka kan n wiras wiraswa wast stawa awan, n, namu namun n wira wirasw swas asta tawa wan n belu belum m tent tentu u wirau wirausa saha ha.. Wira Wiraus usah ahaw awan an mungki mungkin n adalah adalah seoran seorang g manaje manajerr yang yang mengel mengelola ola suatu suatu perusa perusahaa haan n yang yang bukan bukan milikn miliknya. ya. Namun Namun wiraswa wiraswasta stawan wan adalah adalah seseor seseorang ang yang yang memili memiliki ki sebuah sebuah usaha usaha sendiri. Tanri Abeng adalah seorang wirausahawan yang sukses, sukses, namun bukan seoang wiraswastawan karena ia tidak memiliki perusahaan yang dipimpinnya. Bob Sadino merupakan seorang wirausahawan yang juga seorang wiraswastawan yang memiliki perusahaan yang dipimpinnya. Bahkan bukan tidak mungkin pegawai yang bekerja pad padaa pem pemerin erinta tah han dapat apat diseb isebu ut wira wiraus usah ahaw awan an kare karena na ia suk sukses ses dalam alam mengembangkan diri dan departemen yang digelutinya. Setiap orang bisa disebut sebaga sebagaii wiraus wirausaha ahawan wan selama selama ia dapat dapat memanf memanfaatk aatkan an peluan peluang g menjad menjadii sebuah sebuah tantangan dalam pekerjaannya. Ruang lingkup yang akan dibahas adalah sejauh mana pendidikan kewirausahawan dapat mempengaruhi jiwa seseorang. Ruang lingkup ini akan dipersempit kepada pendidikan kewirausaha yang diberikan di perguruan tinggi. Perlunya Pendidikan Kewirausahaan Kewirausahaan
Kecen Kecende deru rung ngan an yang yang terja terjadi di pada pada maha mahasi sisw swa-m a-mah ahas asis iswa wa yang yang dudu duduk k di perguruan perguruan tinggi tinggi sekarang sekarang adalah kebanyakan kebanyakan dari mereka lebih mengingin menginginkan kan pekerjaan pekerjaan yang mapan mapan setelah setelah menyelesaikan menyelesaikan pendidika pendidikannya. nnya. Mereka Mereka tidak mau mengaw mengawali ali kehidu kehidupan pan setela setelah h lulus lulus dari dari pergur perguruan uan tinggi tinggi dengan dengan memula memulaii suatu suatu usaha. Kesuksesan seseorang mereka lihat dari ukuran seberapa makmur kehidupan
Entrepeneurships
1
orang tersebut, berapa besar gaji yang diperolehnya, apakah ia sudah memiliki mobil mewah atau rumah yang indah. Padahal, menurut Taufik, sukses tidaknya seorang wirausahawan bukan dilihat dari sudut pandang kemakmuran dan kesejahteraan seseorang. Namun lebih dinilai dari usaha apa yang telah diperbuat dalam pekerjaannya, baik itu dengan memulai suatu usaha sendiri atau lewat pekerjaan yang digelutinya. Pendidikan kewirusahaan yang diberikan di perguruan tinggi sekarang ini cenderung kepada bagaimana memulai suatu usaha dan mengelola usaha tersebut dengan baik. Padahal mengacu kepada definisi wirarusaha yang diberikan sebelumnya, wirausaha bukan berarti harus memiliki suatu usaha. Wirausahawan secara umum adalah orang-orang yang mampu menjawab tantangan- tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Sehingga yang menjadi pertanyaan adalah keberadaan kurikulum pendidikan mengenai kewirausahaan ini. Apakah memang seharusnya mengajarkan bagaimana memulai usaha atau bagaimana menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang usaha ? Kalau yang diberikan adalah bagaimana memulai suatu usaha, maka kurikulum yang ada telah menjawab pertanyaan tersebut. Tetapi kalau yang diberikan adalah bagaimana menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang usaha, maka akan timbul pertanyaan lain yang lebih sulit dijawab. Apakah seorang wirausahawan/ entrepreneur itu dibentuk atau dilahirkan? Ulasan berikut ini lebih membahas pertanyaan yang terakhir tadi.
Dilahirkan atau Dibentuk
Beberapa pakar mengatakan secara umum, jiwa dan kepribadian seseorang itu paling tidak di pengaruhi oleh. dua hal, yaitu bakat dan lingkungan. Mengingat besarnya proporsi kedua faktor yang cukup membingungkan yaitu 50%:50%, maka agaknya hal ini perlu dikaji lebih lanjut. Apalagi dikaitkan dengan dimasukkannya pendidikan kewirausahaan di dalam kurikulum perguruan tinggi sekarang. Memang akhir-akhir ini sudah banyak pelatihan-pelatihan yang diadakan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta mengenai kewirausahaan. Bahkan di Amerika Serikat sendiri, yang banyak melahirkan ahli-ahli dalam bidang bisnis dan kewirausahaan, sudah banyak kursus-kursus yang memberikan pengetahuan mengenai kewirausahaan. Salah satunya di sekolah bisnis terkenal Harvard Business School . Salah satu pengajar kreativitas dan kewirausahaan di sekolah tersebut, John Kao, menganggap pendidikan kewirausahaan ini cukup penting, mengingat kembali pada besarnya lingkungan yang antara lain adalah pendidikan mempengaruhi bentuk kepribadian seseorang sebesar 5O%. Dari institusi pendidikan juga telah banyak lahir konsep-konsep mengenai bagaimana menjadi wirausahawan yang baik.
Motivasi dan Disiplin Diri
Walau demikian, tetap masih ada dilema mengenai faktor terbesar yang membentuk jiwa kewirausahaan. Apakah memang jiwa kewirausahaan itu bisa dibentuk dari lingkungan sekitar atau tergantung pada bakat yang ada pada diri seseorang tersebut. Meskipun belum tentu bisa dibenarkan, tetapii ada sedikit pemikiran yang perlu disikapi. Dari sekian banyak buku-buku yang menulis dan membahas tentang
Entrepeneurships
1
wirausaha, ternyata para ahli tersebut merasa masih ada satu hal yang diperlukan bagi seseorang untuk menjadi wirausahawan yang sukses, yaitu motivasi dan disiplin diri. Motivasi dan disiplin diri mendapatkan proporsi yang besar untuk membentuk seseorang menjadi wirausahawan sejati, selain faktor bakat dan faktor lingkungan. Artinya, belum tentu seseorang yang memiliki bakat wirausaha dapat menjadi seorang wirausahawan sejati. Seseorang yang telah banyak mengikuti kursus-kursus, pelatihan-pelatihan maupun kuliah yang membahas mengenai cara mengelola suatu bisnis atau apapun, tetap memerlukan motivasi dan disiplin diri dalam menjalankan usahanya. Motivasi dan disiplin diri merupakan faktor penting, selain faktor bakat dan lingkungan, dalam membentuk seseorang menjadi wirausahawan sejati. Faktor lingkungan ternyata paling penting tidak masih dapat dibagi kedalam dua hal, yaitu pengalaman dan pendidikan. Keduanya sama-sama memberikan kontribusi yang besar dalam pembentukan jiwa kewirausahaan. Dengan memiliki banyak pengalaman dan mengikuti banyak pelatihan maupun kursus yang sifatnya pendidikan, maka seseorang barulah lengkap dapat menuju jalur kesuksesan untuk menjadi seorang wirausahawan sejati. Bagaimanpun pepatah yang mengatakan “pengalaman adalah guru yang terbaik” masih menjadi relevan dalam hal kewirausahaan. Karena buku-buku yang membahas kewirausahaan di dunia bisnis ternyata tidak terlepas dari pembahasan atas pengalaman beberapa praktisi yang berkecimpung di dalam dunia kewirausahaan.
Entrepeneurships
1