BAB III ASKEP TEORITIS
1. Pengkajian
Peng Pengka kajia jian n meru merupa paka kan n tahap tahap awal awal dari dari pros proses es dima dimana na kegi kegiata atan n yang yang dilakukan yaitu : Mengumpulkan data, mengelompokkan data dan menganalisa data. Data fokus yang berhubungan dengan dispepsia meliputi adanya nyeri perut, rasa pedih di ulu hati, mual kadang-kadang muntah, nafsu makan berkurang, rasa lekas kenyang, perut kembung, rasa panas di dada dan perut, regurgitasi (keluar cairan dari lambun lambung g secar secar tiba-ti tiba-tiba ba.. (Mansjo (Mansjoer er !, "###, "###, $al. $al. %&&. %&&. Dispeps Dispepsia ia merupa merupakan kan kumpul kumpulan an keluha keluhan'g n'gejal ejalaa klinis klinis (sindro (sindrom m yang yang terdir terdirii dari dari rasa tidak tidak enak's enak'saki akitt diperut bagian atas yang dapat pula disertai dengan keluhan lain, perasaan panas di dada daerah jantung jantung (heartburn, (heartburn, regurgitasi, regurgitasi, kembung, perut terasa penuh, cepat kenyang, sendawa, anoreksia, mual, muntah, dan beberapa keluhan lainnya (arpadji )arwono, et all, *++, hal. " 2. Diagnosa Keperawatan Keperawatan
Menurut nayah ("##% bahwa diagnosa keperawatan yang laim timbul pada klien dengan dispepsia. a. /yeri epigastrium berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung. b. /utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak t idak enak setelah se telah makan, anoreksia. c. Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan adanya mual, muntah d. 0ecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatannya
3. Rencana Keperawatan
1encana keperawatan adalah tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menngulangi masalah keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan. a. /yeri epigastrium berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung. 2ujuan : 2erjadinya penurunan atau hilangnya rasa nyeri, dengan kriteria klien melaporkan terjadinya penurunan atau hilangnya ras nyeri
INTERENSI
RASIONA!
*. 0aji tingkat nyeri, beratnya
*. 4erguna dalam pengawasan
(skala # 3 *#
kefektifan
obat,
kemajuan
penyembuhan ". 4erikan istirahat dengan posisi semifowler
". Dengan posisi semi-fowler dapat
5.
!njurkan menghindari
klien
untuk
makanan
yang
dapat meningkatkan kerja asam
menghilangkan
tegangan
abdomen
yang
bertambah
dengan
posisi
telentang
lambung 5. dapat menghilangkan nyeri %. !njurkan klien untuk tetap
akut'hebat dan menurunkan
mengatur waktu makannya 6. 7bser8asi 229 tiap "% jam
akti8itas peristaltik %. mencegah terjadinya perih pada ulu hati'epigastrium
. Diskusikan dan ajarkan teknik relaksasi . 0olaborasi dengan pemberian obat analgesik
6.
sebagai
indikator
melanjutkan
untuk
inter8ensi
berikutnya . Mengurangi rasa nyeri atau dapat terkontrol . Menghilangkan rasa nyeri dan mempermudah
kerjasama
dengan inter8ensi terapi lain
b. /utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak setelah makan, anoreksia. 2ujuan : Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai rentang yang diharapkan
indi8idu,
dengan
kriteria
menyatakan
pemahaman
kebutuhan nutrisi
INTERENSI
RASIONA!
*. Pantau dan dokumentasikan dan haluaran
tiap
jam
*.
secara
mengidentifikasi
indikasi'perkembangan
adekuat
dari
hasil yang diharapkan
". 2imbang 44 klien
".
Membantu
menentukan
keseimbangan cairan yang 5. 4erikan makanan sedikit tapi
tepat
sering 5. meminimalkan anoreksia, dan %. ;atat status nutrisi paasien: turgor badan,
kulit,
timbang
integritas
mengurangi iritasi gaster
berat
mukosa
%.
4erguna
dalam
mulut, kemampuan menelan,
mendefinisikan
derajat
adanya bising usus, riwayat
masalah dan inter8ensi yang
mual'rnuntah atau diare.
tepat
4erguna
dalam
pengawasan kefektifan obat, 6.
0aji
pola
diet
klien
yang
disukai'tidak disukai.
kemajuan penyembuhan
. Monitor intake dan output secara
6.
periodik.
Membantu kebutuhan
inter8ensi
yang
meningkatkan . ;atat adanya anoreksia, mual,
spesifik,
intake
diet
klien.
muntah, dan tetapkan jika ada hubungannya !wasi
dengan
medikasi.
frekuensi,
konsistensi
4uang
. Mengukur keefektifan nutrisi
8olume, !ir
dan cairan
4esar . Dapat menentukan jenis diet
(4!4.
dan
mengidentifikasi
pemecahan
masalah
untuk
meningkatkan intake nutrisi.
c. Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan adanya mual, muntah 2ujuan : Menyatakan pemahaman faktor penyebab dan prilaku yang perlu untuk memperbaiki
defisit
cairan,
mempertahankan'menunjukkan
perubaan
dengan
kriteria
keseimbangan
cairan,
dibuktikan stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit baik.
INTERENSI
RASIONA!
*. !wasi tekanan darah dan nadi, pengisian
kapiler,
status
membran mukosa, turgor kulit ". !wasi jumlah dan tipe masukan
*. ndikator keadekuatan 8olume sirkulasi perifer dan hidrasi seluler ". 0lien tidak mengkomsumsi
cairan, ukur haluaran urine
cairan
sama
dengan akurat
mengakibatkan
sekali dehidrasi
atau mengganti cairan untuk 5.
Diskusikan
strategi
untuk
masukan
kalori
yang
menghentikan
muntah
dan
berdampak
penggunaan laksatif'diuretik %.
dentifikasi
rencana
untuk
pada
keseimbangan elektrolit 5. Membantu klien menerima
meningkatkan'mempertahanka
perasaan
n keseimbangan cairan optimal
muntah dan atau penggunaan
misalnya : jadwal masukan
laksatif'diuretik
cairan
kehilangan cairan lanjut
6. 4erikan'awasi hiperalimentasi
%.
9
bahwa
Melibatkan
akibat
mencegah
klien
dalam
rencana untuk memperbaiki keseimbangan untuk berhasil 6.
2indakan
daruat
untuk
memperbaiki
ketidak
seimbangan cairan elektroli
d. 0ecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatannya 2ujuan : Mendemonstrasikan koping yang positif dan mengungkapkan penurunan kecemasan,
dengan
kriteria
menyatakan
pemahaman
tentang
penyakitnya.
INTERENSI
*. 0aji tingkat kecemasan
RASIONA!
*.
Mengetahui tingkat
". 4erikan dorongan dan berikan
sejauh
mana
kecemasan
yang
dirasakan oleh klien sehingga
waktu untuk mengungkapkan
memudahkan dlam tindakan
pikiran dan dengarkan semua
selanjutnya
keluhannya ". 5. =elaskan semua prosedur dan pengobatan
0lien
merasa
memperhatikan
ada
yang
sehingga
klien merasa aman dalam
%. 4erikan dorongan spiritual
segala hal tundakan yang diberikan 5.
0lien
memahami
mengerti
tentang
sehingga
mau
dan
prosedur
bekejasama
dalam perawatannya. %. 4ahwa segala tindakan yang diberikan
untuk
penyembuhan
proses
penyakitnya,
masih ada yang berkuasa menyembuhkannya
yaitu
2uhan >ang Maha ?sa.
". E#a$%asi
2ahap e8aluasi dalam proses keperawatan mencakup pencapaian terhadap tujuan apakah masalah teratasi atau tidak, dan apabila tidak berhasil perlu dikaji, direncanakan dan dilaksanakan dalam jangka waktu panjang dan pendek tergantung respon dalam keefektifan inter8ensi