BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan IPTEK memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan yang terlhat dari angka harapan hidup (AHH) di Indonesia tahun 1971 : 46,6 tahun 1999: 67,5 tahun. Populasi lansia akan meningkat juga yaitu :
± 10 juta jiwa/5,5 % dari total populasi penduduk. Pada tahun 1990 jumlah penduduk 60 tahun
Pada tahun 2020 diperkirakan meningkat 3X menjadi± 29 juta jiwa/11,4 % dari total populasi penduduk (Lembaga (Lembaga Demografi FE-UI-1993)
Selanjutnya: Terdapat hasil yang mengejutjkan, yaitu:
62,3% lansia di Indonesia masih berpenghasilan dari pekerjaannya sendiri
59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepala keluarga
53% lansia masih menanggung beban kehidupan keluarga
Hanya 27,5% lansia mendapat penghasilan dari anak/menantu
DEPKES RI membagi Lansia sebagai berikut: 1. Kelompok menjelang usia lanjut (45 – (45 – 54 54 th) sebagai masa VIRILITAS 2. Kelompok usia lanjut (55-64 th) sebagai masa PRESENIUM 3. Kelompok usia lanjut (65 th >) sebagai masa SENIUM Sedangkan WHO membagi lansia menjadi 3 kategori, yaitu: 1. Usia lanjut: 60 – 60 – 74 74 tahun 2. Usia tua: 75 – 75 – 89 89 tahun 3. Usia sangat lanjut : > 90 tahun PROSES PENUAAN
Penuaan primer : perubahan pada tingkat sel (dimana sel yang mempunyai inti DNA/RNA pada proses penuaan DNA tidak mampu membuat protein dan RNA tidak lagi mampu mangambil oksigen, sehingga membran sel menjadi kisut dan akibat kurang mampunya membuat protein maka akan terjadi ter jadi penurunan imunologi dan udah terjadi infeksi.
Penuaan sekunder : proses penuaan akibat dari faktor lingkungan, fisik, psikis dan sosial.
Stress fisik, psikis, gaya hidup dan diit dapat mempercepat proses menjadi tua. Contoh diet: suka memakan oksidator, yaitu makanan yang hampir expired. Gairah hidup yang dapat mempercepat proses menjadi tua dikaitkan dengan kepribadian seseorang, misal: pada kepribadian tipe A yang tidak pernah puas dengan apa yang diperolehnya. Secara umum perubahan proses fisiologis proses menua adalah: 1. Terjadi dalam sel seperti: perubahan mikro
Berkurangnya cairan dalam sel
Berkurangnya besarnya sel
Berkurangnya jumlah sel
2. Yang jelas terlihat seperti: perubahan makro
Mengecilnya mandibula
Menipisnya discus intervertebralis
Erosi permukaan sendi-sendi
Osteoporosis
Atrofi otot (otot semakin mengecil, bila besar berarti ditutupi oleh lemak tetapi kemampuannya menurun)
Emphysema Pulmonal
Presbyopi
Arterosklerosis
Manopause pada wanita
Dimintia senilis
Kulit tidak elastis
Rambut memutih
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg atau apabila pasien memakai obat anti hipertensi. (Arief Mansjoer, 2001). Hipertensi ditandai dan gejala antara lain sakit kepala, epiktalaktik, telinga berdengung, rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang, berkunang-kunang, pusing, Hipertensi perlu mendapat perawatan dan pengobatan secepat mungkin karena perawatan akan menyebabkan komplikasi yang bertambah berat yang dapat menyebabkan kematian. Di Indonesia pada saat ini belum mendapat penyelidikan yang bersifat rasional
yang dapat menggunakan prevensi hipertensi secara tepat. Banyak penyelidikan dilakukan secara terpisah dengan metode belum baku.
B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada Tn.S dengan gangguan sistem kardiovaskular hipertensi sesuai dengan proses keperawatan. 2. Tujuan Khusus
a. Penulis dapat melakukan pengkajian pada Tn.S dengan gangguan sistem kardiovaskular hipertensi. b. Penulis dapat menegakan diagnosa keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan sistem kardiovaskular hipertensi. c. Penulis dapat menyusun rencana keperawatan sesuai dengan masalah dan keluhan klien. d. Penulis dapat melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan. e. Penulis dapat mengevaluasi hal ini rencana keperawatan yang dipakai berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
C. Metode Penelitian
Dalam metode penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu metode ilmiah yang menggambarkan keadaan nyata yang dijumpai pada klien tersebut. Adapun metode penulisan yang dilaksanakan dengan pendekatan studi yang meliputi : 1. Studi kasus yang terdiri dari a. Wawancara
Allo anamneses yaitu pengumpulan data klien melalui tenaga kesehatan perawat.
Auto anamneses adalah data yang diperoleh secara langsung dan klien dengan mengadakan Tanya jawab.
b. Observasi Yaitu pengamatan langsung terhadap klien yang merupakan subjek pelayanan asuhan keperawatan
c. Pemeriksaan fisik Yaitu pemeriksaan yang dilakukan secara menyeluruh dari kepala sampai ujung kaki dengan melaksanakan inspeksi,palpasi,auskultasi, perkusi. 2. Studi dokumentasi Yaitu penulisan berdasarkan perubahan buku yang berhubungan dengan karya tulis .
D. Ruang Lingkup dan Sitematika Penulisan
Mengingat luasnya permasalahan yang ditemui dan adanya keterbatasan pada diri penulis maka laporan ini penulis membatasi pada aspek keperawatan medikal bedah pada Tn.S dengan sistem kardiovaskular hipertensi di wisma melur . Laporan karya tulis ilmiah ini disusun secara sistematika menjadi sebab yang dijabarkan sebagai berikut : BAB I
: Pendahuluan yang terdiri
A. Latar Belakang Masalah B. Tujuan Penulisan C. Metode Penulisan D. Ruang Lingkup dan Sistematika Penulisan
BAB II
: Tinjauan Teoritis, bab ini terdiri dari dua bagian yang saling bertautan yang
terdiri dari : A. Tinjauan teoritis medis 1. Definisi 2. Etiologi 3. Anatomi Fisiologi 4. Patofisiologi 5. Tanda dan Gejala 6. Klasifikasi 7. Komplikasi 8. Pemeriksaan Penunjang 9. Penatalaksanaan B. Tinjauan Teoritis Keperawatan 1. Pengkajian
2. Diagnosa Keparawatan 3. Tujuan/Kriteria Hasil 4. Rencana Asuhan Keperawatan
BAB III : Tinjauan Kasus yang terdiri dari :
A. Tahap Pengkajian
Pengumpulan Data
Data fokus
Analisa Data
B. Diagnosa Keperawatan C. Prioritas Diagnosa Keperawatan D. Rencana Keperawatan -
Tujuan
-
Kriteria hasil
-
Intevensi
E. Implementasi BAB IV : Pembahasan
A. Pengkajian B. Diagnosa Keperawatan C. Perencanaan D. Pelaksanaan E. Evaluasi BAB V
: Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan B. Saran
BAB II TINJAUAN TEORITIS MEDIS
A.Tinjauan Teoritis Medis 1. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik
≥ 140 mmHg dan tekanan darah
sistolik ≥ 90 mmHg atau bila pasien memakai obat antihipertensi. (Arief Mansjoer,KapitaSelekta Kedokteran Edisi 3,Jilid I tahun 2001,hal 518) Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang abnormal dan di ukur paling tidak pada tiga kesempatan. (Elisabeth J.Corwin pHd, MSN, CNP, Buku Saku Patofisi ologi Edisi 3 halaman 484) Hipertensi adalah sebagai tekanan persisten dimana sistoliknya diatas ≥ 140 mmHg dan diastoliknya diatas ≥ 90 mmHg. (dr.H.Y.Kuncoro,FungsiKardiovaskuler Sirkulasi dan Hematomologi,hal 896) Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg.Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer,2001) Menurut WHO ( 1978 ), tekanan darah sama dengan atau diatas 160 / 95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
2. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi di bagi menjadi dua golongan antara lain: a. Hipertensi essensial atau hipertensi primer yang tidak di ketahui penyebabnya disebut juga hipertensi Idiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus. Banyak faktor yang mempengaruhi
seperti:
genetik,lingkungan,hiperaktivitas,susunan
saraf
simpatis,sistem min angiotensin,peningkatan Na dan Ca intra seluler dan faktor faktor
yang
meningkatkan
resiko
seperti
obesitas,alkohol,merokok,serta
polisitemia. b. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal, terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya di ketahui seperti: penggunaan estrogen,penyakit ginjal, hipertensi vaskuler
renal,hiperaldosteronisme
primer,dan
sindrom
kushing,feokromositoma,koarktasio aorta,hipertensi yang berhubungan dengan
kehamilan dan lain lain.(sumber : Arief Mansjoer,Kapita Selekta Kedokteran,edisi 3 jilid 1 hal 518) Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan – perubahanpada: a. Elastisitas dinding aorta menurun b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya. d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah, hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi e. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer (Sumber :https://nurse87.wordpress.com/2009/06/17/empat-belas-masalahkesehatan-utama-pada-lansia/)
3. Anatomi dan fisiologi
a. Anatomi
b. Fisiologi Jantung berada didalam thorak antara kedua paru-paru dan dibelakang sternum dan lebih menghadap kekiri dari pada ke kanan.Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan.Jantung dewasa beratnya antara 220-260 gram. Sirkulasi darah
Jantung adalah organ utama sirkulasi darah. Aliran darah dari ventrikel kiri melalui arteri, arteriola, dan kapiler kembali
keantrium kanan melalui vena
disebut peredaran darah besar. Aliran darah dari ventrikel kanan melalui paru paru ke antrium kiri adalah peredaran darah kecil. Peredaran darah besar
Darah meninggalkan ventrikel kiri jantung melalui aorta yaitu arteri terbesar dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil yang mengantar darah keberbagai bagian tubuh.Arteri-arteri ini bercabang lebih kecil lagi sehingga sampai pada arteiola.Arteri-arteri ini mempunyai dinding yang sangat berotot yang menyempitkan saluran dan menahan aliran darah.Fungsinya adalah mempertahankan tekanan darah arteri dan dengan jalah mengubah-ubah ukuran saluran mengatur aliran darah dalam kapiler.Dinding kapiler sangat tipis sehingga dapat berlangsung pertukaran zat antara plasma dan jaringan interstisil. Kemudian kapiler-kapiler ini bergabung dan membentuk pembuluh darah kembali ke jantung . Peredaran darah kecil
Dari vena tadi kemudian masuk kedalam ventrikel kanan yang berkontraksi dan mempompanya kedalam arteri pulmonalis.Arteri ini bercabang dua untuk menghantarkan darahnya keparu-paru kanan dan kiri.Didalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi arteriola dan akhirnya menjadi kapiler pulmonal yang mengintari alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk memungut oksigen dan melepaskan karbondioksida. Kemudian kapiler pulmonal bergabung menjadi vena dan darah di kembalikan kejantung oleh empat vena pulmomalis.Darah dituangkan kedalam atrium kiri.Darah ini mengalir masuk kedalam ventrikel kiri. Ventrikel ini brkontraksi dan darah dipompa masuk kedalam aorta. (Evelyn C, Pearce, anatomi dan fisiologi untuk para medis, hal 152-152)
4. Patofisiologi
Life style
Merokok
flek
obesitas
Stres
Hiperensul nemia
Metabolisme
arteriosklerosis
hormon ketekolamin
aktifitas saraf simpatis
kontriktilitas jantung
faktor genetik
perubahan
membran sel
hipertrofi struktural
Hipertensi
TIK
kontriksi/terjepitnya
saraf serebral
nyeri
gangguan pemenuhan
Co2
aliran darah
iskemik ginjal
Keseluruh tubuh
renin angiotensi aktif
kelemahan fisik
hipertrofi struktural
intoleransi aktivitas
kerja saraf simpatis
istirahat tidur TD (E. Susalik E. J. Kapajos, H.R. lubis 2001, buku ajar ilmu penyakit dalam Edisi 3,Jilid 11, FKUI Jakarta 2001)
5. Tanda dan gejala
a. Sakit kepala, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranium. b. Penglihatan kabur akibat kerusakan hipertensif pada retina. c. Cara berjalan yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat. d. nokturia yang disebabkan peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus. e. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler. (Elizabeth J.Corwin, pHd, buku saku patofisiologi edisi 3 hal 487)
6. Klasifikasi tekanan darah menurut JNZ 7
Tekanan
Klasifikasi
Tekanan darah sistolik
Normal
< 120
< 80
Prahipertensi
120-129
80-89
Hipertensi derajat I
140-159
90-99
Hipertensi derajat II
≥ 160
≥ 100
darah
diastolic
(sumber : Ahli bahasa dr.H.Y.kuncara,unit 7, fungsi kardiovaskuler, sirkulasi,dan hematologi Hal : 602)
7. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang terjadi peningkatan tekanan darah a. Stroke Stroke dapat terjadi akibat hemorogi tekanan tinggi diotak atau akibat embolis yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan tekanan tinggi.Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronis,apabila arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertropi dan penebalan,sehingga aliran darah ke area otak yang diperdarahi berkurang.
b. Infrak miokard Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang aterosklerotik tidak dapat menyuplai cukup oksigen kemiokardium atau apabila terbentuk trombus yang menghambat aliran darah melewati pembuluh darah. c. Gagal ginjal Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakanprogesif akibattekanan darah tinggipada kapiler glomerulus ginjal. Dengan rusaknya glomerulus, aliran darah ke unit fungsional ginjal, yaitu nefron akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksi dan kematian. Dengan rusaknya membran glomerulus, protein akan keluar melalui urine sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang dan menyebabkan edemayang sering dijumpai pada hipertensi kronis. d. Ensefalopati Ensefalopati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna (hipertensi yang meningkatkan cepat dan berbahaya).Tekanan yang sangat tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan kapiler ini mendorong cairan keruang interstisial diseluruh susunan saraf pusat.Neuron-neurondisekitarnya kolaps dan terjadi koma serta kematian. e. Kejang Kejang dapat terjadi pada wanita preeklamasi. Bayi yang lahir mungkin memiliki berat lahir kecil masa kehamilan akibat perfusi prasenta yang tidak adekuat kemudian dapat mengalami kejang selama atau sebelum proses persalinan. (Elizabeth J,Corwin pHd,MSN,cPn,buku patofisiologi edisi 3 hal 487-488)
8. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan labotorium rutin yang dilakukan sebelum memulai terapi bertujuan menentukan adanya kerusakan organ dan faktor resiko lain. Biasanya dilakukan pemeriksaan a. Urinilisasi b. Darah perifer lengkap c. Kimia darah (kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa ,kolesteron total, kolesteron HDL dan EKG).
Sebagai tambahan dapat dilakukan pemeriksaan seperti: a. Klirens kreatinin b. Protein urine 24 jam c. Asam urat d. Kolesterol ADL e. EKG (Arief manjoer,Kapita selekta kedokteran edisi 3 jilid I tahun 2001,hal 518)
9. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan hipertensi adalah
Target tekanan darah<140/90 mmHg, untuk individu berisiko tinggi (diabetes,gagal ginjal <130/80 mmHg)
Penurunan morbilitas dan mortilitas kardiovaskuler
Menghambat laju penyakit ginjal Pengobatan hipertensi terdiri dari beberapa terapi nonfarmokologik dan farmokologik.Terapi nonfarmakologi harus dilaksanakan oleh semua pasien hipertensi dengan tujuan menurunkan tekanan darah dan mengendali faktorfaktor resiko.
Terapi nonfarmokologik terdiri dari : a. Menghentikan merokok b. Menurunkan komsumsi alkohol berlebihan c. Menurunkan berat badan berlebihan d. Latihan fisik e. Menurunkan asupan garam f. Meningkatkan komsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak. Jenis-jenis obat hipertensi untuk terapi farmakologik yang dianjurkan JNC 7 a. Diuretika, terutama jenis tyazide (thiaz) atau aldosteroneAntoginist b. Beta blooker (BB) c. Calcium channel blocker atau calcium antagonist (CCB) d. Angiotensi converting enzyme inhibitor (ACEI) (Muhammad yogiantoro, ilmu penyakit dalam, hal 599)
B.TINJAUN TEORITIS KEPERAWATAN AKTIVITAS/ISTIRAHAT
Gejala
:kelemahan,letih,nafas pendek,gaya hidup monoton
Tanda
:frekuensi jantung meningkat Perubahan irama jantung Takipnea
SIRKULASI
Gejala
: riwayat hipertensi,aterosklerosis,penyakit jantung koroner/katup danpenyakit serebrovaskuler
Tanda
: kenaikan TD (pengukuran serial dari kenaikan tekanan darah diperlukan untuk menegakkan diagnosa) Hipotensia postural(mungkin berhubungan dengan regimen obat) Nadi:denyutan
jelas
dari
karotis,jugularis,radialis,atau
brakialis;denyut
popliteal,tibialis posterior,radialis tidak teraba atau lemah. Denyut apikal;PMI kemungkinan bergeser dan/atau sangat kuat Frekuensi/irama;takikardia,berbagai disritmia Bunyi jantung;terdengar S2 pada dasar,S3 (CHF dini); S4 (pembesaran ventrikel kiri/hipertrofi ventrikel kiri). Murmur stenosis valvular. Desiran vaskular terdengar di atas karotis,femoralis,atau epigastrium(stenosis arteri) DVJ (distensi vena jugularis)(kongesti vena) Ekstremitas
;perubahan
warna
kulit,
suhu
dingin
(vasokontriksi
perifer):pengisian kapiler mungkin lambat/tertunda(vasokontriksi) Kulit-pucat,sianosis,dan
diaphoresis
(kongesti,hipoksemia):kemerahan
(feokromositoma)
INTEGRITAS EGO
Gejala
: riwayat
perubahan
kepribadian
,ansietas,depresi,euphoria,atau
marah
kronik(dapat mengindikasikan kerusakan serebral) Faktor-faktor stress multiple(hubungan,keuangan,yang berkaitan dengan pekerjaan)
Tanda
: letupan suasana hati,gelisah,penyempitan kontinu perhatian,tangisan yang meledak. Gerak tangan empati,otot muka tegang(khususnya sekitar mata),gerakan fisik cepat,pernafasan menghela,peningkatan pola bicara.
ELIMINASI
Gejala
: gangguan ginjal saat ini atau yang lalu (spt;infeksi/obstuksi atau riwayat penyakit ginjal masa lalu).
MAKANAN/CAIRAN
Gejala
: makanan yang disukai,yang dapat mencakup makanan tinggi garam,tinggi lemak,tinggi kolestrol,(spt;makanan yang di goreng,keju,telur); gula-gula yang bewarna hitam, kandungan tinggi kalori. Mual,muntah Perubahan berat badan akhir-akhir ini(meningkat/menurun) Riwayat penggunaan diuretik
Tanda
: berat badan normal atau obesitas Adanya
edema
(mungkin
umum
atau
tertentu):kongesti
vena,DVJ:glikoseria(hamper 10% pasien hipertensi adalah diabetik)
NEUROSENSORI
Gejala
: keluhan pening/pusing Berdenyut,sakit kepala suboksipital(terjadi saat bangun dan menghilang secara spontan setelah beberapa jam). Episode kebas dan/atau kelemahan pada satu sisi tubuh. Gangguan penglihatan (diplopia,penglihatan kabur) Episode epitaksis.
Tanda
:status mental:perubahan keterjagaan,orientasi,pola/isi bicara,efek proses fikir,atau momori (ingatan) Respon motorik :penurunan kekuatan genggaman tangandan/atau reflek tendon dalam. Perubahan-perubahan retinal optic :dari sklerosis /penyempitan arteri ringan sampai
berat
dan
perubahan
sklerotik
dengan
edema
atau
papiledema,eksudat,dan hemoragi tergantung pada berat/lamanya hipertensi.
NYERI/KETIDAK NYAMANAN
Gejala
:angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung) Nyeri hilang timbul pada tungkai /klaudikasi(indikasi arteriosklerosis bawah) Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelum nya Nyeri abdomen massa (feokromositoma)
PERNAFASAN
Gejala
: dispnea yang berkaitan dengan aktivitas/kerja Takipnea,ortopnea,dispnea noktural paroksismal Batuk dengan/tanpa pembentukan sputum Riwayat merokok
Tanda
:distres respirasi/penggunaan otot aksesori pernafasan Bunyi nafas tambahan (krekles/mangi) sianosis
KEAMANAN
Gejala
:gangguan koordinasi /cara berjalan Episode parestesia unilateral transien Hipotensi postural
PEMBELAJARAN DAN PENYULUHAN
Gejala
:faktor-faktor resiko keluarga;hipertensi,aterosklerosis,penyakit jantung,diabetes militus,penyakit serebrovaskuler/ginjal Faktor-faktor resiko etnik,spt;orang afrika-amerika,asia tenggara Penggunaan pil KB atau hormon lain, penggunaan obat alkohol
Pertimbangan :DRG menunjukkan lamanya di rawat :4,2 hari Rencana pemulangan :bantuan dengan pemantauan diri TD Perubahan dalam terapi obat.
(Marilyn E.Doengoes,Rencana Asuhan Keperawatan,Edisi 3,Tahun 2000,hal 39-41)
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi,
iskemia,
miokardia,
hipertrofi/rigiditas
(kekuatan)
ventrikuler
ditandai dengan penurunan TD, irama frekuensi jantung tidak stabil. b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidak seimbagan antara suplai dan kebutuhan oksigen ditandai dengan laporan verbal tentang keletihan atau kelemahan, frekuensi jantung atau respon TD terhadap aktivitas abnormal, rasa tidak nyaman saat bergerak atau dispnea, perubahan-perubahan EKG mencerminkan iskemia, disretmia. c. Nyeri akut (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral ditandai dengan melaporkan tentang nyeri berdenyut yang terletak pada region suboksipital, terjadi pada saat bangun, dan hilang secara spontan setelah beberapa waktu berdiri, segan untuk menggerakkan kepala, menggaruk kepala menghindari sinar terang dari keributan, mengerutkan kening, menggenggam tangan, melaporkan kekakuan leher, pusing, penglihatan kabur, mual dan muntah. d. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan berlebihan sehubungan dengan kebutuhan metabolik, pola hidup monoton, keyakinan budaya, berat badan 10%-20% lebih dari ideal untuk tinggi dan bentuk tubuh, lipatan kulit trisep lebih besar dari 15mm pada pria dan 25 mm pada wanita, dilaporkan atau terobservasi, disfungsi pola makan. e. Koping individu inefektif berhubungan dengan krisis situasional /maturasional, perubahan hidup beragam, relaksasi tidak adekuat, sistem pendukung tidak adekuat, sedikit atau tak pernah olah raga, nutrisi buruk, harapan yang tak terpenuhi, kerja berlebihan, persepsi tidak realistik, metode koping tidak efektif ditandai dengan menyatakan ketidak mampuan untuk mengatasi atau meminta bantuan, ketidak mampuan untuk memenuhi harapan peran/kebutuhan dasar atau pemecahan masalah, perilaku merusak terhadap diri sendiri, makan berlebihan, hilang nafsu makan, merokok/minum berlebihan, cendrung melakukan penyalah gunaan alkohol, kelemahan
insomnia
kronok,
ketegangan
otot,
sering
sakit
kepala/leher,
kekuatiran/gelisah/cemas/tegangan emosi kronik, depresi. f. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi rencana pengobatan berhubungan
dengan
kurang
pengetahuan/daya
ingat,
menginterprestasikan
informasi, keterbatasan kognitif, menyangkal diagnosa ditandai dengan menyatakan
masalah, meminta informasi, menyatakan miskonsepsi, mengikuti instruksi tidak akurat, inadekuat kinerja prosedur, perilaku tidak tepat atau eksagregasi, mis, bermusuhan, agitasi, apatis.
(Marylin E.Doengoes,Rencana asuhan keperawatan, edisi 3 tahun 2000, hal 42-51
Rencana Keperawatan
NO 1
Diagnosa keperawatan
Tujuan/k.hasil
Intervensi
Resiko tinggi penurunan Tujuan :
Rasional
1. Pantau TD, ukur pada keduatangan 1. Perbandingan dari tekanan memberikan
curah jantung b/d
Penurunan curah jatung
/paha
peningkatanafterload,vaso
tidak terjadi
Gunakan ukuran manset yang tepat
keterlibatan
dan teknik yang akurat.
vaskuler.Hipertensi berat di klasifikasikan
konstriksi,iskemia,miokar K.hasil : dia,hipertrofi/rigiditas(kek 1.Berpartisipasi uatan)ventrikuler penurunan frekuensi stabil.
evaluasi
dalam
awal.
gambaran
yang
lebih
lengkap
/bidang
tentang masalah
pada orang dewasa sebagai peningkatan
d/d aktivitas
tekanan
TD,irama yangmenurunkan jantung
untuk
TD
diastolik
sampai
pengukuran
tidak /beban kerja jantung
130
hasil
diastolicdiatas
130,dipertimbangkan sebagai peningkatan
2. Mempertahankan TD
pertama,kemudianmaligna.Hipertensi
dalam rentang individu
sistolik juga merupakan factor resiko yang
yang dapat diterima
ditentukan untuk penyakit serebrovaskuler
3. Memperlihatkan irama
dan penyakit iskemi jantung bila tekanan
dan
diastolic 90-115.
stabil
frekuensi dalam
normal pasien.
jantung rentang 2.
Catat
keberadaan,kualitas 2.
denyutansentral dan perifer.
Denyutan
femoralis
karotis, mungkin
jugularis
radialis,
teramati/terpalpasi.
Denyutan pada tungkai mungkin menurun, mencerminkanefek
dari
vasokontriksi
(peningkatan SVR) dan kongesti vena. 3. Auskultasi tonus jantung dan bunyi 3. S4 umum terdengar pada pasien Hipertensi
nafas
berat
karna
adanya
(peningkatan
hipertropi
volume/tekanan
atrium atrium).
Perkembangan S3 menunjukkan hipertrofi ventrikel dan kerusakan fungsi. Adanya krakles,
mangi
dapat
mengindikasikan
kongesti paru sekunder,terhadap terjadinya atau gagal jantung kronik. 4. Amati warna kulit, kelembaban, 4. Adanya pucat, dingin, kulit lembab dan suhu, dan masa pengisian kapiler.
masa pengisian kapiler lambat mungkin berkaitan
dengan
mencerminkan
vasokontriksi
atau
dekompensasi/penurunan
curah jantung. 5. catat edema umum /tertentu.
5. Dapat mengindikasikan gagal jantung, kerusakan ginjal atau vaskuler.
6. Berikan
lingkungan
nyaman,
kurangi
/keributan
tenang, 6. Membantu untuk menurunkan rangsang aktivitas
simpatis meningkatkan relaksasi.
lingkungan.Batasi
jumlah pengunjung dan lama nya tinggal. 7. pertahankan pembatasan aktivitas, 7. menurunkan stress dan ketegangan yang spt; istirahat di tempat tidur/kursi
mempengaruhi
jadwal
perjalanan penyakit hipertensi.
periode
istirahat
tanpa
tekanan
darah
dan
gangguan,
bantu
pasien
dalam
melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan. 8. lakukan
tindakan-tindakan
yang 8. Mengurangi ketidak nyamanan dan dapat
nyaman,spt; pijatan punggung dan
menurun kan rangsang simpatis
leher, meninggikan kepala tempat tidur. 9. Anjurkan teknik relaksasi,panduan 9. imajinasi, aktivitas pengalihatan
Dapat
menurunkan
menimbulkan
rangsang
stress,membuat
yang efek
tenang,sehingga akan menurun TD. 10. Pantau
respon
terhadap
obat
untuk mengontrol tekanan darah.
10.
Respon
terhadap
terapi
obat
“stepped”(yang terdiri atas diuretik,inhibitor simpatis dan vasodilator )tergantung pada individu dan efek sinergis obat. Karna efek samping
tersebut,maka
penting
untuk
menggunakan obat dalam jumlah paling sedikit dan dosis paling rendah Kolaborasi 11. berikan ob at-obat s esuai indikasi, contoh :
Diuretic, (diuril)
tiazid,
klorotiazid
hidroklorotiazid
Tiazid mungkin digunakan sendiri atau dicampur
dengan
obat
lain
untuk
(esidrix/HidroDIURIL):
menurunkan TD pada pasien dengan
bendroflumentiazid (Naturetin)
fungsi ginjal yang relative normal. Diuretik ini memperkuat agen-agen anti hipertensif
lain
dengan
membatasi
retensi cairan.
Diuretik loop,mis: furosemid (lasix,
asam
etakrinic
Obat ini menghasilkan diuresis kuat dengan menghambat resorpsi natrium
(edecrin): bumetamid (burnex)
dan
klorida
hipertensif
dan
merupakan
anti
efektif.khususnya pada
pasien yang resisten terhadap tiazid atau mengalami kerusakan ginjal.
Diuretik hemat kalium, mis;
Dapat
diberikan diuretic
dalam
kombinasi
spironolakton
dengan
tiazid
untuk
(aldektone);triamterence(dyren
meminimalkan kehilangan kalium.
ium); amilioride (Midamor)
Inhibitor propanolol
simpatis,
mis,
Kerja khusus obat ini bervariasi, tetapi
(inderal):
secara umum menurunkan TD melalui
metoprolol (lopressor) atenolol
efek kombinasi penurunan tahanan total
(tenormin): nadolol (corgard):
perifer, menurunkan curah jantung,
metildopa (aldomet): reserpine
menghambat aktifitas simpatis, dan
(serpasil): klonidin (catapres);
menekankan pelepasan renin.
Vasodilator, mis, minoksidil
mungkin diperlukan untuk mengobati
(loniten);
hidralazin
(aprezoline): kalsium
bloker mis,
hipertensi berat bila kombinasi diuretik
saluran
dan inhibitor simpatis tidak berhasil
nifedipin
mengontrol TD. Vasodilatasi vaskuler
(prokardia): verapamil (calan);
jantung sehat dan meningkatkan aliran darah koroner keuntungan sekunder dari terapi vasodilator.
Agen-agen anti adrenergic :α-
1bloker prazosin (minipres):
Bekerja pada pembuluh darah untuk mempertahankan agar tidak konstriksi.
tetazosin (Hydrin);
Bloker
nuron
adrenergik
guanadrel (hylore); quanetidin
Menurunkan aktivitas konstriksi arteri dan vena pada ujung saraf simpatis.
(ismelin); reserpin (serpasil).
Inhibitor,
adrenergik
yang
Obat
ini
meningkatkan pusat
rangsang
kerja secara sentral:klonidin;
simpatis
vasomotor
untuk
(catepres);guanabenz
menurunkan tahanan arteri perifer.
(whytension);metildopa (aldomet)
Vasodilasator
kerja-
Merileks kan otot-otot polos vaskuler.
Obat-obat ini diberikan secara intravena
langsung;hidralazin (aprezoline);
minoksidi
(loniten).
Vasodilasator
oral
yang
untuk
menangani
kedaruratan
bekerja
langsung:diazoksid
(hyperstat);
nitro
prusid;
(nipride, netropes) Bloker
Hipertensi
ganglion
mis,
(arfoned)
ACE.
gagal untuk mengontrol TD dan kerja
Inhibitormis.kaptropril(capote
sama pasien dengan regimen terapeutik
n)
telah ditetapkan. Pembatasan ini dapat menangani retensi
Berikan pembatasan cairan dan
cairan dengan respon hipertensif, dgn
natrium sesuai indikasi
demikianbeban kerjajantung
Siapkan
simpatis
efek komulatifnya)bila tindakan lain
inhibitor
tambahan mungkin di butuhkan (untuk
guanetidin(ismelin); trimetapan
Penggunaan
untuk
pembedahan
bila ada indikasi.
Bila hipertensi berhubungan dengan adanya
feokromositoma,
maka
pengangkatan tumor akan memperbaiki kondisi
2
Intoleransi
aktivitas Tujuan :
berhubungan
dengan Aktifitas terpenuhi.
kelemahan
umum,ketidak K.hasil:
seimbagan
antara
dan
kebutuhan
ditandai verbal
1. Kaji
dengan tentang
suplai 1. Berpartisipasi
dalam
oksigen
aktifitas
yang
laporan
inginkan /diperlukan.
keletihan 2. Melaporkan
di
respon
pasien
terhadap 1. Menyebutkan parameter membantu dalam
aktifitas. Perhatikan frekuensi nadi
mengkaji respons fisiologi terhadap stres
lebih dari 20 kali per menit di atas
aktivitas dan bila ada merupakan indikator
frekuensi istirahat :peningkatan
dari kelebihan kerja yang berkaitan dengan
TD
tingkat aktivitas.
yang
aktivitas
nyataselama/sesudah (tekanan
sistolik
meningkat 40 mmHg atau tekanan
atau
kelemahan,frekuensi
peningkatan
dalam
antung atau respon TD
toleransi
terhadapaktivitas
yang dapat di ukur
abnormal,rasa
diastolik
aktivitas
meningkat
mmHg);dispnea dada;keletihan
tidak 3. Menunjukkan
atau dan
20 nyeri
kelemahan
yang berlebihan,diaforesis,pusing
nyaman saat bergerak atau
penurunan
dalam
dispnea,perubahan-
tanda-tanda
perubahanEKG
intoleransi fisiologi.
atau pingsan.
2. Teknik menghemat energi mengurangi
2. Instruksikan pasien tentang teknik penghematan
energy,
mis,
mencerminkan
menggunakan kursi saat mandi,
iskemia,disritmia
duduk saat menyisir rambut atau
penggunaan
energi,
juga
membantu
keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
menyikat gigi, melakukan aktifitas dengan perlahan. 3. Berikan
3. Kemajuan aktifitas terhadap mencegah
dorongan
untuk
peningkatan
kerja
melakukan aktifitas/perawatan diri
Memberikan
bantuan
terhadap
kebutuhan akan mendorong kemandirian
jika
dapat
ditoleransi.berikan bantuan sesuai
jantung hanya
tiba-tiba. sebatas
dalam melakukan aktivitas.
kebutuhan. 3
Nyeriakut (sakit kepala) Tujuan : b/d peningkatan tekanan Nyeri
1. (sakit
kepala
vaskuler serebral ditandai hilang). denganmelaporkan
tirah
baring 1. Meminimalkan stimulasi/meningkatkan
selama fase akut
relaksasi
2. Berikan tindakan nonfarmakologi 2. Tindakan yang menurunkan tekanan
K.hasil:
untuk menghilangkan sakit kepala
vaskuler serebral dan yang memperlambat
Melaporkan
mis, kompres dingin pada dahi,
/memblok respon simpatis efektif dalam
nyeri/ketidak nyamanan
pijat punggung dan leher, tenang,
menghilangkan sakit kepala dan
tentang nyeri berdenyut 1. yang terletak pada region
Mempertahankan
suboksipital,terjadi saat secara
bangun,dan spontan
pada hilang/terkontrol hilang 2.
Mengungkapkan
distraksi)
pengurangan untuk 3.
menggerakkan
mengikuti
farmakologi
lampu
kamar,
teknik
komplikasinya
relaksasi(panduanimajinasi,
setelah metode yang diberikan
beberapawaktu berdiri,segan
redupkan
dan
aktivitas
waktu
senggang. regimen 3. yang
Hilangkan/minimalkan vasokonstriksi
aktivitas 3. Aktivitas
yang
dapat
yang
vasokontraksi menyebabkan sakit kepala
kepala,menggaruk kepala diresepkan.
meningkatkan sakit kepala mis:
pada
menghindari sinar terang
mengedan
vaskuler serebral.
dari
panjang membungkuk.
keributan,mengerutkan kening,menggenggam
saat
BAB,
meningkatkan
batuk
4. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai 4. pusing kebutuhan
adanya
dan
peningkatan
penglihatan
tekanan
kabur
sering
berhubungan dengan skit kepala. pasien
tangan,melaporkan
juga dapat mengalami episode Hipotensi
kekakuan
postul.
leher,pusing,penglihatan kabur,mual dan muntah
5. Berikan cairan, makanan lunak, 5. Meningkatkan
kenyamanan
perawatan mulut yang teratur bila
Kompres
terjadi
atau
menelan atau membutuhkan nafas dengan
kompres dingin telah dilakukan
mulut, menimbulkan stagnasi sekresi oral
untuk menghentikan perdarahan
dan mengeringkan membrane mukosa.
perdarahan
hidung
hidung
dapat
umum.
mengganggu
Kolaborasi 6. Berikan sesuai indikasi analgetik
6.
menurunkan/mengontrol menurunkan simpatis .
rangsang
nyeri
dan
sistem
saraf
7. Anti
ansietas,
mis, 7.
lorazepam(ativan),
diazepam
dapat mengurangi tegangan da ketidak nyamanan yang diperberat oleh stress.
(valium). 4
Perubahan
nutrisi
lebih Tujuan :
1. Kaji pemahaman pasin tentang 1. Kegemukan adalah resiko tambahan pada
dari kebutuhan tubuh b/d Mengidentifikasikan
hubungan
masukan
dengan kegemukan.
berlebihan hubungan
antara
dengan hipertensi
dan
sehubungan
antara
Hipertensi
antara kapasitas aorta dan peningkatan curah
kebutuhan metabolik,pola kegemukan hidupmonoton,keyakinan
jantung
Menunjukkan
masukan
kalori
dan
batasi
terjadinya aterosklerosis dan kegemukan,
perubahan pola makan
masukan lemak,garam,gula sesuai
yang
tinggi
(mis,pilihan
indikasi.
Hipertensi
bentuk
dengan
2. Bicarakan pentingnya menurunkan 2.kesehatan kebiasaan makan menunjang
20%lebih dari ideal untuk dan
berkaitan
peningkatan masa tubuh.
K.hasil:
budaya,berat badan 10%- 1.
tekanan darah tinggi karna dispropersi
tubuh,lipatan kulit trisep
kualitas
lebih besar dari 15mm
sebagainya)
makanan dan
merupakan dan
predisposisi
untuk
komplikasi
nya
mis:stoke,peyakit ginjal, gagal jantung. Kelebihan masukan garam memperbanyak
pada pria dan 2 5 mmpada 2. mempertahankan berat
volume cairan intravaskuler dan dapat
wanita,dilaporkan
badan yang di inginkan
merusak ginjal.yang lebih memperburuk
atauterobservasi,disfungsi
dengan
Hipertensi.
pola makan.
kesehatan optimal.
pemeliharaan 3. Tetapkan
keinginan
menurunkan berat badan.
pasien 3.Motivasi untuk penurunan berat badan adalah
internal.individu
berkeinginan untuk
menurunkan
harus berat
badan,bila tidak maka program sama sekali tidak berhasil.
4. Kaji ulang masukan kalori harian 4.Mengidentifikasi dan pilihan diet
kekuatan/kelemahan
dalam program diet terakhir.Membantu dalam menentukan kebutuhan individu untuk penyesuaian/penyuluhan
5. Tetapkan rencana penurunan berat 5.penurunan badan
yang
realistik
dengan
masukan
kalori
seseorang
sebanyak 500 kalori per hari secara teori
pasien, mis;penurunan berat badan
dapat
menurunkan
berat
badan
0,5
0,5kg/minggu.
kg/minggu. Penurunan berat badan yang lambat mengindikasikan kehilangan lemak melalui kerja otot dan umum nya dengan cara mengubah kebiasaan makan
6. Dorong
pasien
mempertahankan
untuk 6.
memberikan
data
dasar
tentang
masukan
keadekuatan nutrisi yang di makan,dan
makanan harian termasuk kapan
kondisi emosi saat makan. Membantu
dan dimana makan dilakukan dan
untuk memfokuskan perhatian pada factor
lingkungan dan perasaan sekitar
mana
saat makanan di makan .
perubahan.
pasien
telah
dapat
mengontrol
7. Instruksikan dan bantu memilih 7. menghindari makanan tinggi lemak jenuh makanan yang tepat sehingga dari
dan kolestrol penting dalam mencegah
makanan dengan kejenuhan lemak
perkembangan aterogenesis
tinggi
(mentega,keju,telur,es
krim,daging)dan kolestrol (daging
berlemak,kuning
telur,produk
kalengan,jeroan) Kolaborasi 8. Rujuk ke ahli gizi sesuai indikasi.
8.
Memberiakan konseling dengan
memenuhi
dan
bantuan
kebutuhan
diet
individual. 5
Koping individu inefektif Tujuan : berhubungan
dengan Mempertahankan koping
krisis
situasional individu
/maturasional,perubahan hidup
1. Kaji keefektifan strategi koping 1.
K.hasil :
tidak
adekuat,sistem
pendukung
tidak
dan konsekuensinya
adekuat,sedikit atau tak 2.menayakan
kesadaran
hipertensi
perasaan
2. Catat
laporan
gangguan 2.
konsentrasi,peka
terpenuhi,kerja
pribadi
penurunan
tidak dengan
efektif
ditandai
menyatakan
ketidak mampuan untuk
dan langkah
mengambil
mengatasi
kedalam
kehidupan sehari-hari
Manifestasi
mekanisme
koping
mampuan
utama TD diastolic
sakit untuk
/menyelesaikan 3.
masalah
untuk 3. Bantu
menghindari/mengubah
rangsang
toleransi,
kepala,ketidak stes
diharuskan
yang ditekan dan telah menjadi penentu
koping/kekuatan
situasi
yang
maladaptif merupakan indikator marah
buruk,harapan yang tak
potensial
terapi
mengintekrasi
tidur,peningkatan keletihan,kerusakan
koping
dan
kronik,dan
dalam rencana pengobatan
kemampuan
realistik,metode
untuk
perilakumis;kemampuan
pernah olah raga,nutrisi
berlebihan, persepsi tidak 3.mengidentifikasi
perlu
mengubah pola hidup orang,mengatasi
perhatian,keinginan berpartisipasi
prilaku koping efektif
adaptif
denganmengobservasi
menyatakan
beragam,relaksasi 1.mengidentifikasi
Mekanisme
Pengenalan
terhadap
stressor
adalah
langkah pertama untuk mengubah respon pasien
untuk
mengidentifikasi stresor spesifik
seseorang terhadap stressor
mengatasi atau meminta
nya
bantuan,ketidak mampuan 4.mendemonstrasikan untuk memenuhi harapan
penggunaan
peran/kebutuhan
keterampilan
atau
dasar
pemecahan
masalah,perilaku merusak terhadap
koping efektif.
dan kemungkinan strategi untuk 4.
Keterlibatan
mengatasi nya
perasaan
4. Libatkan metode
pasien
nafsu
kontrol
perencanaan perawatan dan beri
koping,dapat meningkatkan kerja sama
dorongan partisipasi maksimum
dengan regimen terapeutik.
dalam rencana pengobatan.
5.
Fokus perhatian pasien pada realitas situasi yang ada terhadap pandangan
pasien
mengevaluasi
untuk
pasien tentang apa yang diinginkanetika
prioritas/tujuan
kerja
keras,kebutuhan
makan,merokok/minum
hidup.tanyakan pertanyaan seperti
“kontrol”dan
berlebihan,
cendrung
“apakah
pada
melakukan
penyalah
merupakan
alcohol
inginkan?”
gunaan ,kelemahan
insomnia
kronok,ketegangan otot,sering
6. Bantu
yang
anda
apa
yang
lakukan anda
pasien dan
kurang
dapat
perhatian
mengarah kebutuhan-
Perubahan
yang
perlu
harus
di
untuk
prioritaskan realistis untuk menghindari
mulai
rasa tidak menentu.
merencanakan perubahan hidup perlubantu
keluar
untuk
kebutuhan personal. 6.
mengidentifikasi sakit
diri
berkelanjutan,memperbaiki keterampilan
5. Dorong
berlebihan,hilang
pasien
dalam
diri
sendiri,makan
memberikan
kepala/leher,kekuatiran/ge
yang
untuk
lisah/cemas/tegangan
menyelesaikan,ketimbang,membat
emosi kronik,
alkan tujuan diri/keluarga.
6
Kurang
pengetahuan Tujuan ;
(kebutuhan
1.
Menambah pengetahuan
dalam
belajar)mengenai kondisi klien rencana
Kaji
kesiapan belajar
dan
hambatan 1.
temasuk
orang
terdekat.
dengan
1.menanyakan
ingat,menginterprestasika
prosespenyakit
n
regimen pengobatan .
kognitif,menyangkal
samping
menyatakan
menyangkal
terdekat
penyakit,kemajuan
untuk dan
tentang
prognosis. Bila pasien tidak menerima
dan
realitas bahwa membutuhkan pengobatan kontiniu,maka perubahan prilaku tidak
2. mengidentifikasi efek
diagnosa ditandai dengan
pasien/orang
mempelajari
pemahaman
dan
diagnosa karna perasaan sejahtera yang
pada
kurang pengetahuan/daya
informasi,keterbatasan
konsep
sudah lama dinikmati mempengaruhi
pengobatan K.hasil:
berhubungan
Kesalahan
Tetapkan dan nyatakan batas TD 2.
Memberikan dasar untuk pemahaman
kemungkinan
normal.jelaskan
tentang
masalah,meminta
komplikasi yang perlu
hipertensi
informasi,menyatakan
diperhatikan.
jantung,pembuluh
miskonsepsi,mengikuti instruksi akurat,inadekuat prosedur,perilaku tepat
tidak kinerja
obat
akan dipertahankan.
3.mempertahankan dalam
dan 2.
TD
dan
tentang efeknya
TD
dan
pada
mengklasifikasi istilah medis yang sering
darah,ginjal
digunakan.pemahaman bahwa TD tinggi
dan otak.
parameter
dapat terjadi tanpa gejala untuk
normal
memungkinkan
adalah ini pasien
melanjutkan pengobatan meskipun ketika
tidak atau
peningkatan
merasa sehat 3.
Hindari mengatakan TD normal 3.
Karena pengobatan untuk Hipertensi
eksagregasi,mis,bermusuh
dan gunakan istilah terkontrol
adalah
an,agitasi,apatis.
dengan baik saat menggambarkan
dengan penyampain ide terkontrol akan
TD pasien dalam batas yang di
membantu
inginkan.
kebutuhan
sepanjang
pasien
kehidupan,maka
untuk
untuk
memahami melanjutkan
pengobatan /medikasi 4.
Bantu
pasien
mengidentifikasi
dalam 4. fakto-faktor
Factor-faktor
resiko
menunjukkan
ini
telah
hubungan
resiko kardiovaskuler yang dapat
menjunjung
hipertensi
dan
di ubah mis:obesitas,diet tinggi
kardiovaskuler serta ginjal.
dalam penyakit
lemak jenuh dan kolestrol,pola hidup
monoton,merokok
dan
minum alcohol (lebih dari 60 CC/hari
dengan
teratur)
pola
hidup penuh stress. 5.
Atasi
masalah dengan pasien 5.
untuk
Faktor-faktor resiko dapat meningkatkan
mengidentifikasicara
proses penyakit atau memperburuk gejala
dimana perubahan gaya hidup
dengan mengubah pola prilaku yang
yang tepat dapat di buat untuk
biasa/memberikan
mengurangi fakto-faktor diatas.
sangat
rasa
aman
dapat
mengusahakan
dukungan,petunjuk dan empati dapat meningkatkan keberhasilan pasien dan menyelesaikan tugas ini. 6.
Bahas penting nya menghentikan 6. Nikotin
meningkatkan
pelepasan
merokok dan bantu pasien dalam
kotekolamin,mengakibatkan peningkatan
membuat rencana menghentikan
frekuensi
merokok.
vasokontriksi,mengurangi
jantung,TD,dan oksigenasi
jaringan,dan meningkatkan beban kerja miokardium. 7.
Beri penguatan pentingnya kerja 7.
Kurangnya kerja sama adalah alas an
sama dalam regimen pengobatan
untuk
dan mempertahankan perjanjian
Oleh
tindak lanjut
berkelanjutan untuk kepatuhan pasien
kegagalan terapi antihipertensif. karna
adalah
nya,evaluasi
penting
untuk
pengobatan.terapi menurunkan
kebersihan
yang
insiden
yang
efektif stoke,gagal
jantung,gangguan
ginjal,dan
kemungkinan MI. 8.
Instruksikan teknik
dan
peragakan 8.
pemantauan
TD
Dengan mengajarkan pasien atau orang terdekat untuk mementau TD adalah
mandirievaluasi
meyakinkan
pendengaran,ketajaman
hasilnya
penglihatan
visual/positip akan upaya pasien.
dan
keterampilan
untuk
pasien
memberikan
,karena penguatan
manual serta koordinasi pasien 9.
Bantu
pasien
mengembangkan sederhana
untuk 9.
Dengan
jadwal
yang
pengobatan
memudahkan
untuk
kebiasaan
minum obat.
mengindivisualkan sehingga /kebutuhan
jadwal
sesuai
dengan
pribadi
pasien
dapat memudahkan kerja sama dengan regimen jangka panjang.
10. jelaskan obat tentang yang di 10. Informasi yang adekuat dan pemahaman resep
bersamaan
dengan
bahwa efek samping misalnya perubahan
rasional,dosis efek samping yang
suasana hati,peningkatan berat badan
merugikan dan idiosinkrasi.
awal,mulut kering adalah umum dan sering menghilang dengan berjalannya waktu dengan demikian meningkatkan kerja sama rencana pengobatan.
11. diuretik minum dosis harian atau 11. Penjadwalan dosis lebih besar dari pagi hari. 12. Ukur
dan
catat
berat
13. Hindari
atau
batasi
meminimalkan
berkemih pada malam hari.
badan 12. Indikator
sendiri pada jadwal teratur
yang
utama
keefektifan
terapi
diuretik.
masukan 13. Kombinasi efek vasodilatasi alkohol dan
alkohol.
efek
penipisan
volume
sangat
meningkatkan resiko hipotensi ortostatik. 14. Beri tahu dokter bila tak dapat 14. Dehidrasi dapat terjadi dengan cepat bila mentoleransi
makanan
atau
cairan. 15. Anti yang
masukan kurang dan pasien terus minum diuretik.
hipertensi;minum diresepkan
pada
dosis 15. Penghentian jadwal
yang teratur hindari melalaikan dosis,mengubah
atau
melebihi
obat
mendadak
dapat
menyebabkan rebounde hipertensi yang dapat mengarah pada komplikasi berat.
dosis dan jangan menghentikan tanpa
member
kesehatan
tahu
asuhan
:bangun
dengan
perlahan dari berbaring keposisi berdiri,duduk menit
untuk
sebelum
beberapa
berdiri.
Tidur
dengan kepala agak ditinggikan. 16. Sarankan untuk sering mengubah 16. Menurunkan bendungan vena perifer posisi,olah
raga
kaki
saat
berbaring.
yang dapat ditimbulkan oleh fasodilator dan duduk atau berdiri terlalu lama.
17. rekomendasikan
untuk 17. Mencegah fasodilatasi yang tak perlu
menghindari
mandi
air
panas,ruang
penguapan,
dan
penggunaan
alkohol
yang
dengan
bahaya
efek
samping
yaitu
pingsan atau hipotensi.
berlebihan. 18. Anjurkan
pasien
untuk 18. Tindak
kewaspadaan intraksi
penting
dalam
obat
yang
berkonsultasi dengan pemberian
pencegahan
perawatan sebelum munggunakan
kemungkinan berbahaya. Setiap obat
obat-obatan yang diresepkan atau
yang
tidak diresepkan.
simpatis dapat meningkatkan TD atau
mengandung
stimulant
syaraf
dapat melawan efek anti hipertensi 19. Instruksikan
pasien
tentang 19. Diuretik
dapat
menurunkan
peningkatan masukan makanan
kadarkalium.penggantian diet lebih baik
atau
dari obat dan semua ini diperlukan untuk
cairan
tinggi
kalium
mis;jeruk,pisang,tomat,kentang,a
memperbaiki
pricot,kurma,buah
penelitian
kekurangan.
Beberapa
menunjukkan
bahwa
ara,kismis,Gatorade,sari
buah
mengkonsumsi
jeruk,dan
yang
mg/hari dapat menurunkan TD sistolik
kalsium,
dan diastolik memperbaiki kekurangan
minuman
mengandung mis;susu
tinggi
rendah
lemak,yogurt
kalsium
400-2000
mineral dapat juga mempengaruhi TD.
atau tambahan kalsium sesuai indikasi.
20. Deteksi
20. Riviu tanda-tanda /gejala-gejala
dini
terjadikomplikasi,penurunan
dapat efektifitas
yang memerlukan pelaporan pada
atau reaksi yang merugikan dari regimen
pemberi
obat memungkinkan untuk intervensi.
asuhan
kesehatan,mis:sakit kepala yang terjadi saat bangun,peningkatan TD
tiba-tiba
menerus,nyeri nafas,frekuensi
dan
terus
dada/sesak nadi
meningkat/tak teratur,peningkatan berat badan yang signifikan(1 kg/hari atau 2,5 kg/minggu)atau pembengkakan
perifer/abdomen,gangguan penglihatan,sering
perdarahan
hidung
tak
terkontrol,depresi/emosi labil,pusing
yang
hebat
atau
episode pingsan,kelemahan/kramototmual 21. Kelebihan
lemak
/muntah,haus
natrium,
berlebihan,penurunan
didefenisikan
libido/impoten.
dalam hipertensi diet rendah lemak dan
21. Jelaskan dietyang
rasional
regimen
diharuskan
(biasanya
alkohol
jenuh,kolestrol, dan
sebagai
kalori
telah
resiko
nutrisi
tinggi lemak poli-tak jenuh menurunkan TD.
Kemungkinan
melalui
diet rendah natrium,lemak jenuh
keseimbangan
prostaglandin.
Pada
,dan kolestrol).
orang-orang normotensif dan hipertensi. 22. Diet renah garam selama dua tahun mungkin
22. Bantu
pasien
untuk
mengidentifikasi sumber masukan natrium,(mis:garam meja,makanan
sudah
mencukupi
mengontrol
hipertensi
mengurangi
jumlah
dibutuhkan.
untuk
sedang
atau
obat
yang
bergaram,daging,dan
keju
olahan,saus,sup kaleng,sayuran,soda,kue powder,MSG)tekan pentingnya
beking 23. Kafein adalah stimulant jantung dan kan
membaca
label
dapat memberikan efek mengurangi pada fungsi jantung.
kandungan makanan dan obat 24. Dengan menyelingi istirahat dan aktivitas yang dijual bebas.
akan meningkatkan toleransi terhadap
23. Dorong pasien untuk menurunkan atau
kemajuan aktiivitas.
menghilangkan 25. Keterlibatan pasien dalam memantau
kafein,mis;kopi,teh,cola,coklat
toleransi aktivitasnya sendiri penting
24. Tekankanpentingnya perencanaan
untuk keamanan dan/atau memodifikasi
/penyelesaian
priode
istirahat
aktifitas kehidupan sehari-hari.
harian. 25. Anjurkan pasien untuk memantau respons fisiologi sendiri terhadap aktivitas
(mis:frekuensi
nadi,sesak penurunan
nafas)laporan toleransi
terhadap 26. Selain
membantu
aktivitas,dan hentikan aktivitas
Aktivitas
yang
menguatkan
menyebabkan
nyeri
aerobik
menurunkan
TD.
merupakan
alat system
dada,sesak nafas,pusing,keletihan
kardiovaskuler.latihan isometrik dapat
berat,atau kelemahan.
meningkatkan
kadar
katekolamin
26. Dorong pasien untuk membuat
serum,akan lebih meningkatkan TD.
program olah raga sendiri seperti 27. Kapiler nasal dapat ruptur sebagai akibat olah
raga
aerobik
(berjalan,berenang)yang
dari
vaskuler
berlebihan.dingin
dan
pasien
tekanan mengkonstriksikan kapiler,yang
lakukan.tekankan
melambatkan perdarahan.menundukkan
pentingnya menghindari aktivitas
kedepan menurunkan jumlah darah yang
isometrik.
tertelan.
mampu
27. Peragakan penerapan kompres es 28. Sumber-sumber di masyarakat seperti pada punggung leher dan tekanan
Yayasan
pada sepertiga ujung hidung,dan
club,”klinik
anjurkan
rehabilitasi alkohol,program penurunan
kepala
pasien
menundukkan
kedepan
bila
terjadi
perdarahan hidung. 28. Berikan
informasi
sumber-sumber dan
Indonesia,”coronary
berhenti
merokok,
berat badan ,kelas penanganan stress,dan pelayanan konseling dapat membantu
tentang
di
masyarakat
dukungan
pasien
dalammembuat perubahan pola hidup.lakukan untuk rujukan bila ada indikasi.
Jantung
pasien dalam upaya mengawali dan mempertahankan perubahan pola hidup.
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Identitas diri klien
1.
Nama
: Tn.S
2.
Tempat/tgl lahiir
: Bukit Tinggi, 20 September 1949
3.
Jenis kelamin
: Laki-laki
4.
Alamat
: Medan Simpang Limun
5.
Status perkawinan
: Duda
6.
Agama
: Islam
7.
Suku
: Padang
8.
Pendidikan
: SMP
9.
Sumber informal
:Auto Anamnesa
B. Status kesehatan klien saat ini
1. Keluhan utama
: klien mengatakan sakit kepala
2. Faktor pencetus
: Peningkatan tekanan darah, Proses
penuaan 3. Lama keluhan
: ± 2 tahun yang lalu
4. Timbulnya keluhan
: bertahap
5. Faktor yang memperberat keluhan
: Aktivitas yang berat
6. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi keluhan : Minum obat captropil dan istirahat 7. Diagnosa medik
: Hipertensi
C. Riwayat kesehatan klien yang lalu
1. Riwayat penyakit yang pernah dialami klien
:Hipertensi, ± 2 tahun yang lalu
2. Riwayat pengobatan
: berobat ke poliklinik dengan
meminum obat captropil 3.
`
Riwayat operasi
: Tidak ada riwayat operasi
4. Riwayat kecelakaan
: tidak ada riwayat kecelakaan
5. Riwayat hospitalisasi
: klien tidak pernah di rawat
6. Reaksi alergi
: tidak ada riwayat alergi
7. Riwayat imunisasi
:tidak ingat lagi
D. Pola pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari (ADL)
1. Di rumah a. Pola nutrisi BB : 54 kg 1)
TB :160 cm
frekuensi makanan :3x sehari
2) jenis makanan
:MB
3)
makanan pantangan : Tidak ada
4)
nafsu makan
:baik
5) perubahan BB 6 bulan terakhir : tidak ada penurunan BB b. Pola eliminasi 1) BAB a)
frekuensi :1xsehari
b)
karakteristik: Padat warna kuning kecoklatan,lembek
c)
riwayat penggunaan pencahar: Tidak ada
2) BAK a)
Frekuensi:5x6 sehari
b)
Karakteristik: Kuning jernih
c. Pola tidur dan istirahat 1) Waktu tidur malam: 24.00-05.00 WIB 2) Lama tidur : ± 5 jam 3) Kebiasaan penghantar tidur:tidak ada 4) Kebiasaan selama tidur: tidak ada d. Pola aktivitas 1)
Pola kegiatan di waktu luang: menonton TV, jalan di sekeliling wisma
2)
Keluhan dalam pemenuhan aktivitas: mudah lelah
E. Riwayat Keluarga
Genogram
Keterangan : : laki – laki
: perempuan X
: :meninggal : klien
F. Riwayat lingkungan
1. Kebersihan
:ruangan tampak bersih
2. Polusi
:jauh dari polusi
3. Bahaya
:Lingkungan jauh dari bahaya
G. Status psikologi klien
1. Pola pikir
:dapat berfikir secara rasional sesuai dengan perkembangan
2. Afek
:mau menjawab semua pertanyaan
3. Persepsi diri
:
a. Hal yang sangat dipikirkan saat ini :klien memikirkan penyakitnya b. Harapan Klien :ingin cepat sembuh 4. Suasana hati
: gembira / senang dengan kondisinya
5. Pola komunikasi : a. Bicara
: kien dapat bicara dengan baik
b. Interaksi Sosial
: Klien mampu berkomunikasi dengan oranglain
c. Kesulitan dalam lingkunagan :Tidak ada kesulitan 6. Mekanisme koping a. Pola pengambilan keputusan : individu b. Yang dilakukan jika stress
:Istirahat
c. Yang ingin dirubah dari kehidupan :menjaga kesehatann ya, klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya, klien selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya 7. System nilai dan kepercayaan a. Siapa dan apa yang menjadi sumber kekuatan
:Allah SWT
b. Kegiatan keagamaan yang dilakukan sebelum sakit : Sholat c. Kegiatan keagamaan yang dilakukan setelah sakit
: Sholat
H. Tingkat perkembangan MASA
Old age (67tahun)
PERKEMBANGAN
ia
harus
menyesuaikan
makanan,pada
diri
kesenangan
kepada
pekerjaannya,jenis
kesenanganyg
mengalami
perubahan dengan terjadinya kemunduran fisik kemampuan kognitif,cepat atau lambat harus menerima fakta bahwa ia bukan lagi seorang
yg kuat dan sehat seperti pada masa
sebelumnya
I. Pengkajian Fisik
1. Kepala a. Bentuk
: Simetris
b. Keluhan yang berhubungan dengan kepala :sakit kepala c. Kulit kepala
: bersih
d. Karakteristik rambut
: lurus beruban
e. Klien tampak memegangi kepalanya 2. Mata a. Ukuran pupil
:isokor ka/ki 2mm
b. Reflek cahaya
: baik,pupil mengecil saat ada sinar
c. Bentuk
:simetris
d. Konjungtiva
:tidak ada anemis
e. Sclera
:tidak ada ikterus
f.
: dapat membuka dan menutup
Palpebra
g. Tanda radang
: tidak ada radang
h. Virus
:tidak dilakukan visus
i.
Penggunaan lensa
:tidak ada menggunakanan lensa
3. Hidung a. Bentuk
: simetris
b. Septum nasi
:tidak ada pembengkakan
c. Polip
:tidak ada peradangan
d. Fungsi penciuman
: Baik dapat membedakan bau-bauan
e.
Reaksi alergi
: tidak ada alergi
f.
Tanda perdarahan
: tidak ada perdarahan
g. Sinus
:tidak ada peradangan
4. Mulut dan tenggorokan a. Gigi geligi
:3212 2123 02122120
b. Karies dentis/plague :ada karies c. Stomatis
:tidak ada peradangan
d. Tonsil
:tidak ada pembesaran
e. Gangguan menelan
: tak ada gangguan menelan
f.
Gangguan fungsi pengecapan :tidak ada gangguan pengecapan
g. Gangguan fungsi wicara
:Tidak ada gangguan fungsi wicara
5. Leher a. Kelenjar thyroid
:tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
b. Bruit sound
:Tidak ada terdengar
c. Trakeostomy
:tidak pernah dilakukan brakeostomy
6. Pernafasan a. Bentuk thorak
:simetris
b. Pergerakan pernafasan:thoraka abolaminal c. Pola nafas
: regular
d. Frekwensi pernafasan : 22 x/i e. Vocal premitus f.
: normal
Perkusi lapangan paru : resonan
g. Suara abnormal paru : tidak di jumpai suara paru tambahan h. Nyeri dada
: tidak ada nyeri dada
i.
: tidak ada batuk
Batuk
7. Sirkulasi a. Capillery refilling time (CRT)
: normal, kembali ≤ 2 detik
b. Distensi vena jugularis
:tidak ada peningkatan vena jugularis
c. Suara jantung
:Normal S1 lup , S2 dup
d. Chest pain
:tidak ada
e. Palpitasi
:tidak ada palpitasi
f.
:tidak ada edema
Edema
g. Baal
:tidak ada baal
h. Perubahan warna kulit perifer
:tidak ada syanosis
i.
Clubbing finger
:tidak ada clubbing finger
j.
Tekanan darah
:180/100 mmHg
k. Central vien pressure
:tidak ada pemasangan CVP
8. Status Nutrisi a.
TB
: 160 cm
BB
: 54 Kg
RBW : ±54 – 66 kg b.
Jenis diet
: MB
Jenis intake cairan
: Minum
2000 cc
:BAK
1500 cc
Makan Total
900 cc
2900 cc Output BAB
200 cc
IWL
1150 cc
Total2850 cc Balance 2900- 2850=50 cc 9. Abdomen a. Bentuk abdomen
: simetris
b. Keluhan nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan c. Peristaltic usus
: 11 x/ menit
d. Hepar
: tidak ada pembengkakan hepar
e. Limfa
: Tidak ada pembesaran limfa
f.
: tidak ada masa tumor
Masa tumor
g. Asites
: Tidak ada Asites
h. Shifting duliness
: tidak ada shifting dulliness
i.
: tidak terdengar suara tambahan
Perkusi abdomen
j.
Spider necvi
: tidak ada spider necvi
10. Ano genetal a. Gangguan fungsi reproduksi : tidak ada gangguan b. Libido
: dalam batas normal
c. Karakteristik mamae
: tidak ada kelainan
d. Keputihan
: tidak ada keputihan
e. Pembesaran prostat
:tidak ada pembesaran pada prostat
f.
: Tidak ada hernia
Hermia
g. Secret pada MUE
: tidak ada
h. Verikolet
: tidak ada verikokel
i.
Hidrokokel
:tidak ada hidrokokel
j.
Wasir
: tidak ada wasir
11. Neurologis a. Tingkat kesadaran
: kompos mentis
b. Orientasi
: baik,dapat mengenal waktu,tempat
c. Memori
: klien dapat mengingat masa lalu dan sekarang
d. Sensorium
:baik,tidak ada gangguan
e. Kemampuan Wicara : berbicara dengan baik f.
Saraf cranial
: tidak ada kekakuan
g. Fungsi motorik
: baik,bisa membedakan panas dingin
h. Fungsi sensorik
: baik,mampu melihat dengan baik
i.
Reflek fisiologis
: tidak ada reflek fisiologis
j.
Reaksi patologis
: tidak ada reaksi patologis
k. Kaku kuduk
:ada
12. Muskoloskeletal a. Kekuatan otot
: Ext sup dex 5 ext sup sin 5 Ext inf dex 5ext inf sin 5
b. Kekauan
: tidak ada kekakuan
c. Kontruktur
: tidak ada kontruktur
d. Spastic
: tidak ada spastic
e. Flasit
: Tidak ada flasit
f.
: aktif
Pola latihan gerak
13. Integumen a. Warna
:sawo matang
b. Integritas
: tampak keriput
c. Turgor
:baik,uji cubit kembali < 2 detik
d. Suhu
: 37oC
J. Data laboratorium : Tidak ada Pemeriksaan
K. Data pemeriksaan Diagnosis lain :Tidak ada Pemeriksaan
L. Terapi medis
Captropil tab 25 mg
2x1
DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF
DATA OBJEKTIF
Klien mengatakan sangat pusing
Tanda-tanda vital
Klien mengatakan bila kepala pusing
-
TD 180/100 mmHg
klien memakan obat captopril 25mg
-
RR 22 x/i
Klien mengatakan kurang mengerti
-
Temp : 37°C
dengan penyakitnya.
-
Pols : 100 x/i
Terjadi peningkatan TD
Skla nyeri 3 (0-5)
Klien tampak gelisah
Klien tampak bingung
Klien
bertanya-tanya
penyakitnya
tentang
ANALISA DATA No
Symptom
Etiologi
1.
DS : - Klien mengatakan sakit
Hipertropi vaskuler
kepala
↓
DO : - Terjadi peningkatan TD
Peningkatan tekanan
- Klien tampak gelisah
Problem
Resiko
tinggi
penurunan
curah
jantung.
perifer
- TD 180/100 mmHg
↓
- RR 22 x/i
Penurunan curah jantung
- T : 37 °C - Pols : 100 x/i 2.
DS
:
-
Klien
mengatakan
kepalapusing -
vascular serebral
Klien
mengatakan
kepala
pusing
meminum
obat
bila
Peningkatan tegangan
captropil
dinding arteri serebral
rasa
nyaman nyeri.
↓ kontriksi saraf serebral
DO : -
TD 180/100 mmHg
-
RR 22x/i
-
T : 37°C
-
Skala nyeri 3 (1-5)
↓ Sakit kepala
DS : - klien bertanya-tanya tentang penyakitnya -
Gangguan
↓
klien
25mg
3.
Peningkatan tekanan
Klien
Kurang informasi
Kurang pengetahuan tentang
kurang
mengerti
tentang penyakitnya DO : - klien tampak bingung
penyakit pengobatan
proses akan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung b/d hipertropi vaskuler menyebabkan peningkatan tekanan perifer menyebabkan penurunan curah jantung d/d Klien mengatakan sakit kepala, TD 180/100 mmHg, RR 22 x/i, T 37 °C, P 100 x/iklien tampak gelisah, terdapat peningkatan TD. 2. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan tekanan vaskular serebral peningkatan tekanan dinding arteri serebral, kontriksi saraf serebral, sakit kepala d/d pasien mengatakan kepala pusing, Klien mengatakan bila kepala pusing klien meminum obat captropil 25mg, TD 180/100 mmHg, RR 22x/i, T 37°C 3. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan b/d kurang informasi d/d Klien bertanya-tanya tentang penyakitnya, klien mengatakan kurang mengerti tentang penyakitnya, klien tampak bingung. bingung.
Rencana Keperawatan
Nama
: Tn.S
Umur
: 67tahun
No
1.
Wisma
Diagnosa Keperawatan
Resiko
tinggi
Intervensi
penurunan Tujuan : tidak terjadi - Pantau TD, ukur pada kedua tangan
curah jantung b/d hipertropi vaskuler
T/K. Hasil
penurunan
darah
atau paha untuk evaluasi awal.
Rasional
- Perbandingan
dari
tekanan
memberikan gambaran yang lebih
menyebabkan
peningkatan tekanan perifer
jantung.
menyebabkan
penurunan Kriteria Hasil :
curah
d/d
jantung
mengatakan
sakit
Klien
-
Penurunan
lengkap
keterlibatan/
bidang masalah vascular. curah - Catat keberadaan, kualitas denyutan - Denyutan kasotis jugularis radiasi
jantung tidak terjadi.
sentral dan feriper
x/i, T 37 °C, P 100 x/i klien gelisah,
tentang
kepala,
TD 180/100 mmHg, RR 22
tampak
: Cempaka
dan fenoralis mungkin tersaluri/ terpalpasi denyut pada tungkai
terdapat
menurun.
peningkatan TD. - Amati warna kulit, kelembaban - Adanya suhu dan masa pengisian kapiler
`
lembab
pucat, dan
dingin,
masa
kulit
pengisian
kapiler lembut mungkin berkautan dengan vasokontriksi. - Catat edena umum/tertentu
- Dapat
mengidentifikasi
gagal
jantung kerusakan ginjal. - Berikan
lingkungan
tenang, - Membantu
nyaman, kurangi aktivitas.
untuk
menurunkan
rangsangan simpatis.
- Pertahankan perbatasan aktivitas - Menurunkan stres dan ketegangan seperti
istirahat
ditempat
tidur/kursi.
yang
mempengaruhi
dan
perjalanan penyakit hipertensi.
- Lakukan tindakan nyaman seperti - Mengurangi pijatan pinggung dan leher.
TD
dan
ketidaknyamanan
dapat
menurunkan
rangsangan simpatis. - Anjurkan teknik relaksasi, panduan - Dapat menurunkan rangsangan imajinasi aktivitas penglihatan
yang
menimbulkan
stres,
membuat efek tenang, sehingga akan menurunkan TD.
- Berikan obat-obat sesuai indikasi
- Tiazid mungkin digunakan sendiri atau dicampur dengan obat lain untuk
menurunkan
pendengar
fungsi
TD
dan
ginjal
yang
relatif normal. 2.
Gangguan nyeri
rasa
b/d
tekanan
nyaman Tujuan : nyeri (sakit) - Pantau tanda-tanda vital
peningkatan
vaskular
serebral,
kontriksi
saraf serebral, sakit kepala d/d kepala
pasien
Kaji
keluhan
nyeri
tekanan
- Dengan
mengidentifikasi
nyeri
Kriteria Hasil :
intensitas (skala 0-5)
1. melaporkan nyeri
perawt dan memberikan motivasi yang tepat untuk klien.
atau
ketidak - Pertahankan tirah baring celang - Meminimalkan
nyamanan
hilang/
stimulasi/
mengatakan
pusing,
mengatakan
-
serebral
peningkatan tekanan dinding arteri
kepala hilang
- Perbandingan dan tanda vital.
bila
Klien kepala
pusing klien meminum obat
terkontrol 2. Skala nyeri 1 (1-5)
face akut.
meningkatkan relaksasi.
- Berikan tindakan nonfarmakologi - Tindakan
yang
menurunkan
untuk menghilangkan sakit kepala
tekanan vaskular serebral dan
misal kompres angin pada dahi,
yang
pijat punggung dan leher, teknik
ekspor simpatis esektif dalam
relaksasi, panduan imajinasi dan
menghilangkan sakit kepala dan
captropil 25mg, TD 180/100 mmHg, RR 22x/i, T 37°C
memperlambat/memblok
aktivitas waktu senggang. - Hilangkan/minimalkan vasokontriksikan
komplikasinya. aktivitas - Aktivitas
yang
dapat
yang
vasiokontrikasi
meningkatkan sakit kepala, missal
sakit
mengejar saat BAB batuk panjang,
peningkatan
membungkuk.
serebral.
- Bantu
pasien
dalam
sesuai kebutuhan.
meningkatkan menyebabkan
kepala
pada
adanya
tekanan
vascular
atrubulasi - Pusing dan penghilatan kabur, sering berhubungan dengan sakit kepala
paler
mengalami postural.
juga
episode
dapat hipotensi
3.
Kurang pengetahuan tentang Tujuan : proses
penyakit
dan
pengobatan
b/d
kurang
informasi
d/d
Klien
bertanya-tanya penyakitnya,
- Klien
tentang klien
mengatakan
kurang
mengerti
tentang
telah
belajar termasuk orang terdekat
menyongkal
konsep
dan
diagnosa
karena
mempunyai
perasaan sejahtera yang sudah
pengetahuan tentang
lama
penyebab hipertensi.
untuk pasien/orang terdekat untuk
Kriteria Hasil :
penyakitnya, klien tampak bingung.
- Beri kesiapan dan hambatan dalam - Kesalahan
mempengaruhi
mempelajari peyakit, kemajuan
mengatakan
pemahaman
dinikmati
dan prognosis.
tentang - Tetapkan dan nyatakan batas TD - Memberikan
proses penyakit dan
normal.
dasar
untuk
pemahaman tentang peningkatan
regimen pengobatan
TD dan mengklasifikasikan istilah
- TD normal.
medis yang sering digunakan. - Bantu
pasien
mengidentifikasi
dalam - Faktor-faktor faktor-faktor,
risiko
ini
telah
menunjukkan
hubungan
dalam
risiko kadiovaskular yang dapat
menunjang
hipertensi
dan
diubah, misal obesitas, diet tinggi
penyakit
lemak penuh, dan kolesterol.
ginjal.
kardiovaskular
serta
- Atasi masalah dengan pasien untuk - Faktor-faktor mengidentifikasi
cara
risiko proses
dapat
dimana
meningkatkan
penyakit/
perubahan gaya hidup yang tepat
memperburuk
dapat dibuat untuk mengurangi
mengubah pola perilaku yang
faktor-faktor diatas.
biasa/ memberikan rasa aman
gejala
dengan
dapat sangat menyusahkan. - Beri
penyakit
kerjasama
dalam
pentingnya - Kurangnya kerja sama adalah alas regimen
an umum kegagalan tetapi terapi
pengobatan dan mempertahankan
hipertensi oleh kasumsi evaluasi
perjanjian tindak lanjut.
yang
berkelanjutan
untuk
kepatuhan pasien adalah orang untuk keberhasilan pengobatan. - Jelaskan tentang obat yang diresep - Informasi
yang
didekat
dan
bersamaan dengan rasional, dosis,
pemahaman bahwa efek samping
efek samping yang percirakan serta
perubahan
efek
peningkatan
yang
merugikan
dan
suasana bert
badan
hari, awal,
diosunkrasi
misal
obat
anti
hipertensi.
mulut kening adalah umum dan sering
menghilang
berjalannya demikain
waktu
dengan dengan
meningkatkan
kerjasama rencana pengobatan. - Menyarankan
untuk
seorang - menurunkan
bendungan
vena
mengubah posisi, olah raga kaki
perifer yang dapat ditimbulkan
saat bersaing.
oleh pasodilator dan duduk/berdiri terlalu lama
CATATAN PERAWAT DAN PERKEMBANGAN HARI KE I
Nama
: Tn.S
Wisma
Umur
: 67 tahun
Hari/ tgl
No.Dx
Waktu
Senin,
I
08.00
Catatan perawatan
-
07-03-
Memantau TD ukur pada kedua tangan atau paha untuk evaluasi awal
2016
Hari/tgl
Catatan Perkembangan
Senin,
S : Klien mengatakan kepala
07-03-2016
Hasil : TD 180/100 mmHg
: Cempaka
sangat pusing O : TD : 180/100 mmHg
Respon : Klien mengatakan sangat pusing
- Klien tampak tenang - Klien istirahat ditempat
14.00
-
Menginformasikan
lingkungan
nyaman,
aktivitas/
kurangi
tenang, keributan
ligkungan, batasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggal.
tidur A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1. Pantau
TD
ukur
pada
Hasil : lingkungan tenang, bersih dan rapi
kedua tangan/ paha untuk
Respon : Klien tampak tenang.
evaluasi
awal
gunakan
Paraf
manset yang tepat dan 16.30
-
Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat
tanpa
gangguan
bantu
teknik yang akurat.
pasien
2. Informasikan lingkungan
melakukan aktivitas perawatan diri sesuai
tenang, nyaman, kurangi
kebutuhan
aktivitas/
Hasil : klien istirahat ditempat tidur
lingkungan, batasi jumlah
Respon : klien tampak tenang
pengunjung dan lamanya
keributan
tinggal. 18.30
-
Mengajukan teknik relaksasi menarik napas
3. Pertahankan pembatasan
dalam.
aktivitas seperti istirahat
Hasil : anjurkan untuk melakukan teknik
tanpa
relaksasi menarik nafas.
pasien
Respon : Klien tampak tenang.
aktivitas perawatan diri
gangguan,
bantu
melakukan
sesuai kebutuhan. 4. Anjurkan teknik relaksasi, 19.30
-
Memantau respon setelah pemberian obat
panduan
imanjinasi
hipertensi
aktivitas pengalihan
Hasil : obat telah diberikan
5. Membantu
Respon : klien tenang
terhadap
respon obat
untuk
mengontrol TD. Senin,
II
09.00
-
07-03-
Menginformasikan
Klien
Untuk
Tirah
Baring Selama Face Akut.
2016
Hasil : Klien Mengerti Anjuran Perawat Respon : Klien Tampak Tenang
Senin 07-03-2016
S : klien mengatakan sangat pusing O : klien tampak gelisah TD 180/100 mmHg RR 22x/i
09.30
-
Memantau Tanda-Tanda Vital Hasil : TD 180/100 Mmhg RR 22x/I T 37°C Respon : Klien Bertanya Kepada Perawat Tentang Tekanan Darah
T 37°C A : masalah belum teratasi P : intervensi dilanjutkan 1. Pertahankan tirah baring selama face akut. 2. Pantau TTV 3. Kaji keluhan nyeri skala
10.00
-
Mengkaji Keluhan Nyeri (Skala 1 – 5)
4. Bantu
pasien
Hasil : Skala Nyeri 3 (1 – 5 )
ambulasi
Respon : Klien Mengatakan Sangat Pusing.
kebutuhan.
dalam sesuai
5. Memberikan tindakan non 10.30
-
Bantu Pasien Dalam Ambulasi Sesuai
famakologi
Kebutuhan.
menghilangkan
Hasil : Perawat Membantu Klien Kekamar
kepala.
untuk sakit
Mandi. Respon : Klien Mengucapkan Terima Kasih
11.00
-
Memberikan
tindakan
non
farmakologi
untuk menghilangkan sakit kepala. Hasil : klien memijat kepalanya sendiri. Respon : klien mengatakan pening masih ada. Senin,
III
09.00
-
Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar
Senin,
S:
klien
mengatakan
harus
07-03-
termasuk orang terdekat.
2016
07-03-2016
Hasil : klien mengungkapkan kembali informasi.
menurunkan berat badan dengan mengurangi makanan. -
Klien
bertanya
tentang
obat
yang
Respon : klien mengatakan tidak mengerti
manfaat
akan penyakitnya.
dikonsumsi. O : klien dapat menghilangkan
09.10
-
Tetapkan dan nyatakan batas TD normal
kebiasaan makan.
jelaskan tentang hipertensi dan efeknya
A : masalah kurang pengetahuan
pada jantung, pembuluh darah, ginjal dan
tentang penyakit belum teratasi.
otak.
P : intervensi dilanjutkan.
Hasil
:
informasi
telah
disampaikan
melanjutkan pengobatannya. Respon : klien tampak cemas.
09.20
-
Bantu pasien dalam mengidentifikasi faktorfaktor resiko kardiovaskular yang dapat
diubah, misal obesitas, diet tinggi lemak jenuh, dan kolesterol, pola hidup monoton, merokok, dan minum alkohol. Hasil : klien diberi diet MB Respon : klien mengatakan saya harus menurunkan
berat
badan
saya
dengan
mengurangi makanan tinggi lemak.
09.30
-
Atasi masalah klien dengan pasien untuk mengidentifikasi cara dimana perubahan gaya hidup yang tepat dapat dibuat untuk mengurangi faktor-faktor yang diatas. Hasil : bantu pasien dalam perubahan gaya hidupnya. Respon : klien tampak senang.
10.00
-
Beri penguatan pentingnya kerja sama dalam
regimen
pengobatan
dan
mempertahankan perjanjian tindak lanjut. Hasil
:
klien
bertanya-tanya
tentang
pengobatan penyakitnya. Respon : klien mengatakan tidak mengerti akan penyakitnya.
10.10
-
Jelaskan tentang maksud obat, efek samping yang
di
perkirakan
serta
efek
yang
merugikan dan diansinkresi. Hasil : penjelasan tentang obat lelah dilakukan. Respon
:
klien
penjelasan perawat.
tampak
mendengarkan
10.30
-
Menyarankan untuk sering mengubah posisi saat baring. Hasil : klien dapat mengubah posisi terdiri dari tekanan untuk mengurangi rasa sakit. Respon:
klien
tampak
diperhatikan perawat.
sedang
karna
CATATAN PERAWAT DAN PERKEMBANGAN HARI KE II
Nama
:Tn.S
Wisma
Umur
: 67 tahun
Hari/ tgl
No.Dx
Waktu
Selasa,
I
08.00
Catatan perawatan
-
08-03-
Memantau TD ukur pada kedua tangan atau paha untuk evaluasi awal
2016
: Cempaka
Hari/tgl
Catatan Perkembangan
Paraf
Selasa,
S : Klien mengatakan masih
08-09-2016 pusing
Hasil : TD 190/100 mmHg
O : TD : 160/100 mmHg
Respon :Klien mengatakan sangat pusing
A
:
Masalah
resiko
tinggi
terhadap penurunan curah jantung 14.00
Menginformasikan lingkungan tenang,
belum teratasi.
nyaman,
P : Intervensi dilanjutkan
kurangi
aktivitas/keributan
ligkungan, batasi jumlah pengunjung dan
1. Pemantau TD ukur pada
lamanya tinggal.
kedua tangan/paha untuk
Hasil : lingkungan tenang, bersih dan
evaluasi
rapi
maret
awal yang
gunakan tepat
dan
Respon : Klien tampak tenang.
teknik yang akurat. 2. Informasikan lingkungan
16.30
Mempertahankan pembatasan aktivitas
tenang, nyaman, kurangi
seperti istirahat tanpa gangguan bantu
aktivitas/keributan
pasien melakukan aktivitas perawatan
lingkungan, batasi jumlah
diri sesuai kebutuhan.
pengunjung dan lamanya
Hasil : klien istirahat ditempat tidur
tinggal.
Respon : klien mengatakan nyeri sudah berkurang.
3. Pertahankan
aktivitas seperti istirahat tanpa
18.00
pembatasan
gangguan,
bantu
Mengajukan teknik relaksasi panduan
pasien
imajinasi aktivitas pengalihan.
aktivitas perawatan diri
Hasil : klien dianjurkan untuk banyak
sesuai kebutuhan.
instirahat dan tidak banyak melakukan
melakukan
4. Anjurkan teknik relaksasi,
aktivitas.
panduan
imanjinasi
Respon : Klien setuju dengan anjuran
aktivitas pengalihan.
perawat.
19.00
Memantau
respon
klien
setelah
pemberian obat hipertensi vestigo 3 x 1 Hasil : obat telah diberikan Respon : klien tampak tenang
Selasa,
II
08.00
-
08-03-
Mempertahankan Tirah Baring Selama Fase Akut.
2016
Selasa,
S : klien mengatakan sangat
08-03-2016 pusing, klien menanyakan hasil
Hasil : Klien berada ditempat tidur
vital sign nya
sedang beristirahat.
O : skala nyeri 3 (1-5)
Respon : Klien Tampak Tenang
TD 160/100 mmHg RR 22x/i
10.00
-
Memantau TTV Hasil : TD 190/100 Mmhg RR 22x/i T 37°C
T 37°C A : masalah belum teratasi P : intervensi dilanjutkan pegawai 1. Pertahankan tirah baring
Respon : Klien mengatakan hasil tekanan darahnya.
selama face akut. 2. Memantau Tanda Tanda Vital
12.30
-
Mengkaji Keluhan Nyeri (Skala 1 – 5)
3. Mengkaji keluhan nyeri
Hasil : Skala Nyeri 3 (1 – 5 )
4. Bantu pasien dalam amb
Respon : Klien Mengatakan Pusing masih ada.
14.30
-
Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan. Hasil : perawat membantu klien kekamar mandi. Respon : Klien Mengucapkan Terima Kasih
15.30
-
Memberikan tindakan non farmakologi
ulasi sesuai kebutuhan.
untuk menghilangkan sakit kepala. Hasil : perawat mengajukan bila kepala klien
sakit
klien
jangan
banyak
beraktivitas dan memakai bantal yang lembut. Respon
:
klien
mau
mendengarkan
anjaran perawat dank lien mengatakan akan istirahat dan tidak terlalu banyak beraktivitas agar sakitnya berkurang. Selasa,
III
08.00
-
08-03-
Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar termasuk orang terdekat.
2016
Selasa, 08-03-2016
S
:
klien
mengatakan
harus
menurunkan berat badan dengan
Hasil : klien tampak menerima informasi.
mengurangi makanan.
Respon
O : klien dapat menghilangkan
:
klien
mengatakan
akan
pengobatan penyakitnya.
kebiasaan makan. A : masalah kurang pengetahuan
09.00
-
Tetapkan dan nyatakan batas TD normal
tentang penyakit belum teratasi.
jelaskan tentang hipertensi dan efeknya pada jantung, pembuluh darah, ginjal dan otak. Hasil : informasi telah disampaikan oleh perawat. 09.15
09.30
Respon : klien tampak tenang.
-
Bantu pasien dalam mengidentifikasi faktor-faktor resiko kardiovaskular yang dapat diubah, misal obesitas, diet tinggi lemak jenuh, dan kolesterol, pola hidup monoton, merokok, dan minum alkohol. Hasil : klien diberi MB untuk mengontrol
09.40
tekanan darah. Respon
09.50
:
klien
mengatakan
harus
menurunkan berat badansaya dengan
P : intervensi diberhentikan.
mengurangi makanan tinggi lemak. 10.00
-
Atasi masalah klien dengan pasien untuk mengidentifikasi cara dimana perubahan gaya hidup yang tepat dapat dibuat untuk mengurangi faktor-faktor yang diatas.
10.30
Hasil : perubahan gaya hidup pasien telah dilaksanakan. Respon : klien tampak senang.
11.00
-
Beri penguatan pentingnya kerja sama dalam
regimen
pengobatan
dan
mempertahankan perjanjian tindak lanjut. Hasil : penjelasan tentang obat telah 11.30
dilakukan. Respon : klien mengerti akan pengobatan penyakitnya.
12.00
-
Jelaskan tentang maksud obat, efek samping yang di perkirakan serta efek yang merugikan dan diansinkresi misal obat anti hipertensi vestigo 3x1. Hasil : obat hipertensi (vestigo 3x1) telah diberikan. Respon : klien tampak tenang.
13.00
-
Menyarankan untuk sering mengubah posisi saat baring. Hasil : klien dapat mengubah posisi terdiri dari tekanan untuk mengurangi rasa sakit. Respon : klien tampak senang karena diperhatikan perawat. CATATAN PERAWAT DAN PERKEMBANGAN III
Nama
: Tn.S
Umur
: 67 tahun
Hari/
Wisma
: Cempaka
No.Dx
Waktu
Catatan perawatan
Hari/tgl
Catatan Perkembangan
I
09.00
- Memantau TD ukur pada kedua tangan/paha
Rabu,
S : Klien mengatakan pusing
09-03-
berkurang
tgl
Rabu, 09-03-
untuk evaluasi
2016
Hasil : 160/90 mmHg
2016
Respon : Klien mengatakan pusing berkurang
09.10
- Menginformasikan nyaman,
kurangi
lingkungan aktivitas/
tenang, keributan
lingkungan. Batasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggal. Hasil : Ruangan tersusun rapi dan nyaman Respon : Klien tanpak tenang
O : TD 160/90mmHg -
Klien tampak tenang
-
Klien istirahat ditempat tidur
A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan
Paraf
09.20
- Mempertahankan batasan aktivitas seperti istirahat
tanpa
gangguan,
bantu
pasien
melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan Hasil : Klien istirahat ditempat tidur Respon : Klien mengatakan pusing berkurang
09.30
- Menganjurkan teknik relaksasi, panduan, motifasi, aktivitas, pengalihan. Hasil : Klien dianjurkan untuk menonton TV Respon : tidak ada respon
09.40
- Memantau respons klien setelah pemberian obat hipertensi captropil 2x1 Hasil : memantau respon klien setelah
pemberian obat hipertensi Respon : obat telah diberikan Rabu,
II
10.00
09-032016
- Mempertahankan tirah baring selama fase
Rabu,
S : klien mengatakan pusing
akut
09-03-
berkurang
Hasil : Klien berada ditempat tidur sedang
2016
O : - klien berada ditempat tidur
beristirahat
10.10
Respon : Klien mengatakan nyeri sudah
-
TD 160/90 mmHg
berkurang
-
RR 22 x/i
-
T 370c
-
Skala nyeri 4 (1-5)
- Memantau tanda-tanda vital Hasil : 160/90 mmHg RR 22 x /i T 370c Respon : Klien betanya kepada perawat tentang tekanan darahnya.
10.20
sedang beristirahat
- Mengkaji keluhan nyeri (skala 1-5)
A : masalah teratasi P :intervensi dihentikan
Hasil : skala nyeri 4 (1-5) Respon : klien mengatakan pusing berkurang
10.30
- Membantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan Hasil : Perawat membantu klien ke kamar mandi Respon : klien mengucapkan terima kasih
BAB IV PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan Asuhan Keperawatan Tn.S Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler “ Hipertensi” di wisma Melur di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Balita di Wilayah Binjai dan Medan. Maka dalam bab ini penulis membahas beberapa hal yang mendukung dan menghambat kelancaran proses keperawatan serta mencari pemecahan masalah sehingga tindakan keperawatan selanjutnya dapat mencapai tujuan seoptimal mungkin. Penulis akan menguraikannya sesuai dengan tahapan proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. A. Tahap Pengkajian
Dalam tahap ini penulis melakukan pengumpulan data, pengelompokan data dan analisa data yang dimulai pada saat klien di rawat di rumah sakit dan selanjutnya secara terus-menerus selama proses keperawatan berlangsung. Untuk memperoleh data dalam tulisan ini, penulis menggunakan format pengkajian individu dan melkukan anamnesa terhadap klien dan keluarga. Adapun kesenjangan yang penulis temukan dalam tahap pengkajian teoritis dengan tinjauan kasus adalah: Pada tahap ini penulis menemukan beberapa gejala yang seharusnya ditemukan pada klien dengan hipertensi. Tetapi tidak didapatkan pada tinjauan kasus.
1. Pada tinjaun teoritis ditemukan sianosis, kulit pucat, karena perfusi kejaringan masih baik. 2. Pada tinjauan teoritis di temukan edema.terjadi akibat edema karna hipertensi. Hipertensi mengakibatkan asupan garam berlebihan sehingga meningkatnya volume cairan sehingga terjadi tahanan ferifer meningkat mengakibatkan tegangan dinding arterial meningkat sehingga terjadi lah edema.
Kemudian ada juga beberapa data yang muncul pada kasus tetapi tidak ada pada tinjauan teoritis yaitu, data-data klien ingin cepat sumbuh, data ini tidak ada pada tinjauan teoritis dikarenakan data ini diperoleh penulis pada saat pengkajian auto anannesa data tersebut merupakan isi perasaan klien.
B. Tahap Diagnosa Keperawatan
Setelah melakukan pengumpulan data dan analisa data maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan, yang akan dibahas pada tahap ini adalah kesenjangan antara diagnosa keperawatan yang terdapat pada kasus dngan teoritis keperawatan. Pada tahap ini penulis menemukan beberapa diagnosa yang muncul pada kasus tetapi tidak terdapat pada
teoritis keparawatan adapaun
diagnosa yang teradapat pada teoritis keperawatan diantaranya.
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus adalah sbb: 1. Resiko tinggi penurunan curah jantung b/d peningkatan kadar dapat mengidentifikasikan pencetus untuk /adanya pembentukan plak ateromatosa (efek kardiovaskular) d/d klien mengatakan lengkukterasa salat tampak adanya kaku kuduk, TD 190/100 mmHg, RR 22 x/i T 37 0c. 2. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan tekanan vascular sereblar peningkatan tegangan dinding area serebral, kontriksi saraf, sakit kepada d/d klien mengatakan sangat pusing, klien mengatakan bila kepala sakit klien istirahat dan mendengankan musik TD 190/100 mmHg,RR 22 x/ I, T 37 0c, skala nyeri 3 (1-5), klien tampak gelisah. 3. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan b/d kuang informasi d/d klien mengatakan baru pulang 1 minggu klien bertanya penyebab penyakitnya, kenapa bisa kambuh lagi padahal patang makanan sudah dihindari.
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada teoritis keperawatan adalah sebagai berikut 1. Resiko tinggi terhadap penurunan jantung b/d peningkatan oferload vasokontriksi 2. Intolerasi aktivitas b/d kelencihan umum, ketidak seimbangan anatara suplay akan kebutuhan O 2 d/d laporan verbal tentang keletihan atau kelemahan frekuensi jantung ataua TD terhadap aktivitas abnormal.
3. Nyeri (akut) b/d peningkatan tekanan vascular serebral d/d melaponcan tentang nyeri berdenyut yang terletak pada region suboksipitas terjadi pada saat bangun dan hilang secara spontan setelah beberapa waktu berdiri. 4. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d masukan kelebihan dengan kebutuhan metabolik pala hidup menonton d/d BB 10%- 20% lebih ideal untuk tinggi akan bentuk tubuh 5. Koping individu inefektif b/d relaksasi tidak adekuat d/d menyatakan ketidak mampuan untuk mengatasi atau meminta bantuan, ketidak mampuan memenuhi harapan. 6. Kurang pengetahuan b/d keterbatasan informasi d/d menanyakan masalah, meminta, informasi, menyatakan masalah, mengikuti instruksi tidak adekuat.
C. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini penulis membuat rencana keperawatan disesuaikan dengan tinjauan teoritis keperawatan. Pada tahap diagnosa keperawatan sudah dibahas bahwa hanya 4 diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus sesuai dengan teoritis keparawatan dan 1 diagnosa lagi tidak terdapat pada teoritis keperawatan sehingga 1 diagnosa tersebut mengacu pada penyakit lain yang didalamnya terdapat diagnosa yang sesuai dengan diagnosa kasus yang muncul pada asuhan keperawatan hipertensi ini, selain itu rencana tindakan keperawatan juga disesuaikan dengan keadaan klien.
D. Tahap Implementasi
Adapun rencana keperawatan yang tidak muncul pada kasus namun muncul pada teoritis keperawatan Diagnosa ke 3 gangguan rasa nyaman, nyeri, intervensi yang tidak muncul pada kasus adalah -
Berikan cairan, makanan lunak, perawatan mulut yang teratur bila terjadi perdarahan hidung. Hal ini dikarenakan kurangefektif dalam mengurangi nyeri dan lebih condong dalam kemasalah nutrisi. Adapun juga beberapa intervensi keperawatan yang muncul pada kasus
tetapi tidak terdapat pada teoritis keperawatan.
E. Catatan Pengembangan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang telah dilakukan. Adapun hasil akhir dan tindakan keperawatan yang telah dilakukan penulis kepada klien adalah sebagai berikut : 1. Resiko tinggi penurunan curah jantung dikarenakan prioritas masalahnya belum teratasi. 2. Gangguan rasa nyaman nyeri masalah ini belum teratasi, hal ini disebabkan karna pasien masih tampak pusing. 3. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan, sudah teratasi pada hari ke-2, karena klien mengatakan sudah mengerti proses penyakit dan pengobatannya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah asuhan keperawatan diterapkan dengan pendekatan proses keperawatan kepada mendengar tindakan hipertensi di wisma melur di UPT Pelayanan Sosial Lansia Dan Balita di Wilayah Binjai dan Medan. Maka penulis mengkaji beberapa kesimpulan dan saran yang mungkin dapat bermanfaat dari perkembangan dan peningkatan pertanyaan perawatan pada umumnya dan pelayanan pasien hipertensi pada khususnya.
A. Kesimpulan
1. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg atau apabila pasien memakai obat anti hipertensi. 2. Dari
pengkajian
ditemukan
5
masalah
keperawatan,
3
masalah
keperawatan sesuai teoritis. 3. Tahap perencanaan dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan yang ditemukan, rencana yang dibuat diperoleh dari bagian sumber buku tentang keperawatan, dibuku asuhan keperawatan, kapita selekta kedokteran.