Laporan Pendahuluan
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Katarak Oleh : Subhan,S.Kep
I.
Konsep dasar
A.
Pengertian Katarak merupakan keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998). Katarak adalah prses terjadinya pasitas se!ara prgresi" pada lensa atau kapsul lensa, umumnya akibat dari prses penuaan yang terjadi pada semua rang lebih dari #$ tahun (%arilynn &enges, dkk. '). Katarak adalah suatu keadaan patlgik lensa di mana lensa rnenjadi keruh akibat hidrasi !airan lensa, atau denaturasi prtein lensa. Kekeruhan ini terjad terjadii akibat akibat gangguan gangguan metabl metablism ismee nrmal nrmal lensa lensa yang dapat dapat timbul timbul pada berbagai usia tertentu. Katarak dapat terjadi pada saat perkembangan serat lensa masih berlangsung atau sesudah serat lensa berhenti dalam perkembangannya dan telah memulai prses degenerasl. Katarak dapat diklasi"ikasikan dalam glngan berikut 1. Katarak Katarak perkemb perkembangan angan (de*elpment (de*elpmenta+) a+) dan degenerati". degenerati". '. Katara Katarak k kngeni kngenital tal,, ju*eni ju*enil, l, dan dan senil. senil. . Kata Katara rak k kmp kmpli likat kata. a. -. Kata Katara rak k traum traumat atik ik.. erdasarkan usia pasien, katarak dapat di bagi dalam •
katarak kngenital, katarak yang terlihat pada usia di ba/ah 1 tahun
•
katarak ju*enil, katarak yang terlihat pada usia di atas 1 tahun dan di ba/ah - tahun
•
katarak presenil, yaltu yaltu katarak sesudah usia usia 0 - tahun
•
katarak katarak senil, yaitu katarak yang mulai terjadi terjadi pada usia lebih dari - tahun
.
Penyebab Penyebab terjadinya kekeruhan lensa ini dapat '. Primer, Primer, berdasark berdasarkan an gangguan gangguan perkernbangan perkernbangan dan dan metabalis metabalisme me dasar lensa
. Sekunder Sekunder,, akibat akibat tindak tindakan an pembeda pembedahan han lensa, lensa, -. Kmpli Kmplikasi kasi penya penyakit kit lkal lkal ataupun ataupun umum umum..
.
Patgenesa Pasien dengan katarak dini akan menimbulkan keluhan penglihatan seperti meiihat di belakang tabir kabut atau asap, akibat terganggu leh lensa yang keruh. Keluhan penderita akan bertambah bila pasien melihat benda dengan mela/an mela/an arah sumber !ahaya atau menghadap ke arah pintu yang terang. 2al ini diakibatkan pupil menjadi ke!il yang akan menambah gangguan penglihatan. Kadang0kadang pasien mengeluh rasa silau, hal ini diakibatkan karena terjadinya pembiasan tidak teratur leh lensa yang keruh. Pasien katarak akan merasa kurang silau bila memakai ka!amata ber/arna sedikit gelap. Penglih Penglihata atan n penderi penderita ta akan berkura berkurang ng perlah perlahan0l an0lahan ahan.. %ata %ata tidak tidak merah atau tenang tanpa tanda0tanda radang. 3eaksi pupil nrmal karena "ungsi retina masih baik. Pada pupil terdapat ber!ak putih atau apa yang disebut sebagai leukkria. leukkria. ila prses prses berjalan berjalan prgresi", prgresi", maka makin nyata terlihat terlihat kekeruhan pupil ini. 4ntuk melihat kelainan lensa yang keruh sebaiknya pupill dilebarkan sehing sehingga ga dapat dapat didi"e didi"eren rensia siasi si lkali lkalisas sasii lensa lensa yang terkena terkena karena karena bentukny bentuknyaa dapat dapat berupa berupa katara katarak k krtika krtikall anteri anterir, r, katara katarak k krtik krtikal al pster psterir ir,, katara katarak k nuklear, katarak subkapsular, dan katarak ttal. Akibat kekeruhan lensa ini, maka "undus sukar terlihat. ila pada katarak kngenital "undus sukar dilihat, maka perkembangan penglihatan akan terganggu atau akan terjadi amblipia.
a.
Katarak kongenital Katarak kngenital merupakan kekeruhan lensa yang didapatkan sejak lahir, dan terjadi akibat gangguan perkembangan embri intrauterin. iasanya kelainan ini tidak meluas mengenai seluruh lensa. 5etak kekeruhan sangat tergantung pada saat terjadinya gangguan metablisme serat lensa Katarak kngenital yang terjadi sejak perkembangan serat lensa terlihat segera setelah bayi IahIr sampai berusia 1 tahun. Katarak ini terjadi karena gangguan metabl metablism ismee serat0 serat0ser serat at lensa lensa pada saat saat pembent pembentukan ukan serat serat lensa lensa akibat akibat in"eksi *irus atau gangguan metablisme jaringan lensa pada saat bayi masih di dalam kandungan, dan gangguan metablisme ksigen.
Pada bayi dengan katarak kngenital akan terlihat ber!ak putih di depan pupil yang disebut sebagai leukkria (pupil ber/arna putih). Setiap bayi dengan leukkria sebaiknya dipikirkan diagnsis bandingnya seperti retinblastrrma, end"talmitis, "ibrplasi retrlental, hiperplastik *itreus primer, dan mipia tinggi di samping katarak sendiri. Katarak kngenital merupakan katarak perkembangan sehingga sel0sel atau serat lensa masih muda dah berknsistensi !air. 4mumnya tindakan bedah dilakukan dengan disisi lentis atau ekstraksi linear. 6indakan bedah biasanya dilakukan pada usia ' bulah untuk men!egah amblipia eks0anpsia. Pas!a bedah pasien memerlukan kreksi untuk kelainan re"raksi matanya yang telah menjadi a"akia.
b.
Katarak juvenil Katarak ju*enil yang terlihat setelah usia 1 tahun dapat terjadi karena lanjutan katarak kngenital yang makin nyata, penyulit penyakit lain, katarak kmplikata, yang dapat terjadi akibat penyakit lkal pada satu mata, seperti akibat u*eitis anterir. glaukma, ablasi retina, mipia tinggi, "tisis bulbi, yang mengenai satu mata, penyakit sistemik, seperti diabetes, hipparatirid, dan mit/a distr"i,7yang mengenai kedua mata dan akibat trauma tumpul. iasanya katarak ju*enil ini merupakan katarak yang didapat dan banyak dipengaruhi leh beberapa "aktr.
c.
Katarak senil Katarak senil biasanya mulai pada usia $ tahun, ke!uali bila disertai dengan penyakit lainnya seperti diabetes melitus yang akan terjadi lebih !epat. Kedua mata dapat terlihat dengan derajat kekeruhan yang sama ataupun berbeda. Prses degenerasi pada lensa dapat terlihat pada beberapa stadium katarak senil. 6abel Perbedaan stadium katarak senil Insipien
Imatur
%atur
2ipermatur
Kekeruhan
3ingan
Sebagian
Seluruh
%asi"
esar Iensa airan lensa
rmal rmal
5ebih besar 8ertambah (air masuk)
rmal rmal
Iris ilik mata depan depan Sudut bilik mata
rmal rmal rmal
6erdarng &angkal Sempit
rmal rmal rmal
Ke!il erkurang (air masa 5ensa ke 6r!mulans &alam 6erbuka
Penyulit
00
:laukma
0
7 4*eitis 7 :laukma
Pada katarak senil akan terjadi degenerasi lensa se!ara perlahan0lahan. 6ajam penglihatan akan menurun se!ara berangsur0angsur. Katarak senil merupakan katarak yang terjadi akibat terjadinya degenerasi serat lensa karena prses penuaan. Katarak senil dapat dibagi dalarn - stadium, yaitu 1. Stadium insipien, di mana mulai timbul katarak akibat prses degenerasi lensa. Kekeruhan lensa berbentuk ber!ak0ber!ak kekeruhan yang tidak teratur. Pasien akan mengeluh gangguan penglihatan seperti melihat ganda dengan satu matanya. Pada stadium ini., prses degenerasi belum menyerap !airan mata ke dalarn lensa sehingga akan terlihat biiik mata depan dengan kedalaman yang nrmal, iris dalarn psisi biasa disertai dengan kekeruhan ringan pada lensa. 6ajam penglihatan pasien belum terganggu. '. Stadium imatur , di mana pada stadium ini lensa yang degenerati" mulai menyerap !airan mata ke dalarn lensa sehingga lensa menjadi !embung. Pada stadium ini, terjadi pembengkakan lensa yang disebut sebagai katarak intumesen. Pada stadium ini dapat terjadi mipisasi akibat lensa mata menjadi !embung, sehingga pasien menyatakan tidak perlu ka!amata se/aktu memba!a dekat. Akibat lensa yang bengkak, iris terdrng ke depan, biiik mata dangkal dan sudut bilik mata akan sempit atau tertutup. Pada stadium ini dapat terjadi glaukma sekunder. Pada pemeriksaan uji bayangan iris atau shad/ test akan terlihat bayangan iris pada lensa. 4ji bayangan iris psiti". . Stadium matur, merupakan prses degenerasi lanjut lensa. Pada stadium terjadi kekeruhan seluruh lensa. 6ekanan !airan di dalam lensa sudah dalam keadaan seimbang dengan !airan dalam mata sehingga ukuran lensa akan menjadi nrmal kembali. Pada pemeriksaan terlihat iris dalam psisi nrmal, bilik mata depan nrmal, sudut bilik mata depan terbuka nrmal, uji bayangan iris negati". 6ajam penglihatan sangat menurun dan dapat hanya tinggal pryeksi sinar psiti". -. Stadium hipermatur , di mana pada stadium ini terjadi prses degenerasi lanjut lensa dan krteks lensa dapat men!air sehingga nukleus lensa tenggelam dalam krteks lensa (katarak %rgagni). Pada stadium ini jadi
juga degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa ataupun krteks yang !air keluar dan masuk ke dalam bilik mata depan. Pada stadium matur akan terlihat lensa yang lebih ke!il daripada nrmal, yang akan mengakibatkan iris tremulans, dan bilik mata depan terbuka. Pada uji bayangan iris tertihat psiti" /alaupun seluruh lensa telah keruh sehingga stadium ini disebut uji bayangan iris pseudpsiti". Akibat bahan lensa keluar dari kapsul, maka akan tirnbul reaksi jaringan u*ea berupa u*eitis. ahan lensa ini juga dapat menutup jalan keluar !airan bilik mata sehingga timbul glaukma "aklitik.
d.
Katarak traumatik Kekeruhan lensa dapat terjadi akibat trauma tumpul atau trauma tajam yang menembus kapsul anterir. 6indakan bedah pada katarak traumatik dilakukan setelah mata tenang akibat trauma tersebut. ila pe!ahnya kapsul mengakibatkan gejala radang berat, maka dilakukan aspirasi se!epatnya.
e.
Katarak komplikata Katarak kmplikata terjadi akibat gangguan keseimbangan susunan sel lensa leh "aktr "isik atau kimia/i sehingga terjadi gangguan kejernihan lensa. Katarak kmplikata dapat terjadi akibat iridsiklitis, kriditis, mipia tinggi, ablasi retina, dan glaukma. Katarak kmplikata dapat terjadi akibat kelainan sistemik yang akan mengenai kedua mata atau kelainan lkal yang akan mengenai satu mata.
f.
Katarak sekunder Pada tindakan bedah lensa dimana terjadi reaksi radang yang berakhir dengan terbentuknya jaringan "ibrsis sisa lensa yang tertinggal maka keadaan ini disebut sebagai katarak sekunder. 6indakan bedah yang dapat menimbulkan katarak sekunder adalah sisa disisi lentis, ekstraksi linear dan ekstraksi lensa ekstrakpsular. Pada katarak sekunder yang menghambat masuknya sinar ke dalam bla mata atau mengakibatkan turunnya tajam penglihatan maka dilakukan disisi lentis sekunder atau kapsultmi pada katarak sekunder tersebut.
&.
%anajemen medis 1. Pembedahan
%etda yang paling ppuler dalam mengeluarkan katarak adalah ; (e
karena
lensa
atau
isi
lensa
dikeluarkan
maka
perlu
menggantikannya, yaitu dengan lensa intrakular. Ini yang paling sering. Sedangkan metde lain adalah lensa eksternal, ka!a katarakt atau lensa kntak (!nta!t lens).
II.
Asuhan Keperawatan
A.
Pengkajian 1.
Akti*itas=istirahat Perubahan akti*itas biasanya=hbi sehubungan dengan gangguan penglihatan.
'.
eur sensri :angguan penglihatan (kabur=tidak jelas), kesulitan mem"kuskan kerja dengan dekat atau merasa di ruang gelap. Perubahan ka!a mata atau pengbatan tidak memperbaiki penglihatan. Pupil nampak ke!klatan atau putih susu dan peningkatan air mata.
.
Pengetahuan Pemahaman tentang katarak, ke!emasan.
-.
Pemeriksaan diagnstik >pttip Snellen, >"talmskpi, Slitlamp bimikrskpi.
.
&iagnsa kepera/atan 1.
emas berhubungan dengan prsedur pembedahan dan kemungkinan hilang pandangan
'.
3esik tinggi injury berhubungan dengan meningkatnya tekanan intrakuler, kehilangan *itreus humr
.
Kurang pengetahuan tentang kndisi, pembedahan, pera/atan pre dan pst perasi, pera/atan diri di rumah brhubungan dengan kurang terpapar akan in"rmasi
-.
:angguan sensri *isual berhubungan dengan gangguan penerimaan sensri atau transmisi.
$.
3esik tinggi in"eksi berhubungan prsedur in*asi" (ekstraksi katarak).
. 1.
3en!ana inter*ensi &iagnsa Kepera/atan
6ujuan dan kriteria hasil Kurang pengetahuan tentang kndisi, Pengetahuan akan meningkat
dengan 1.
pembedahan, pera/atan pre dan pst
kriteria mampu menjelaskan katarak dan
perasi,
gejala
pera/atan
diri
di
rumah
?
berhubungan dengan kurang terpapar pera/atan akan in"rmasi
gejala
dasar,
Peren!anaan Inter*ensi @elaskan tentang
3asinal mata Meningkatkan pemahaman
dan peran lensa bagi penglihatan.
menjelaskan '.
pre dan pst perasi serta
dan
kooperasi pasien
Ajarkan tentang
rutin Meningkatkan
preperasi
pemahaman
dan
kooperasi pasien
pera/atan diri di rumah.
Kegiatan – kegiatan yang bisa .
@elaskan kepada pasien a kt i* it as
y an g
d ii ji nk an
meningkatkan TI dapat dihindari
p ad a Teknik
pstperasi
yang
baik
mengurangi
resiko penyebaran bakteri di mata
-.
&emnstrasikan
teknik
bersihkan mata yaitu dari kantus dalam Memerlukan ke luar menggunakan kapas bersih. $.
penanganan
yang
segera
Anjurkan pasien untuk segera lapr dkter bila ada keluhan 0
'.
emas
berhubungan dengan prsedur
Ke!emasan berkurang dengan kriteria tanda 1.
keluhan erikan
pembedahan dan kemungkinan hilang ? tanda !emas berkurang, mengungkap
untuk
pandangan
t en ta ng
perasaan se!ara *erbal dan ril eks
pasien
suatu
kemungkinan Meberitahukan
mengeksplrasikan k em un gk in an
perhatian
mengurangi
bisa
membantu
kecemasan
dan
h il an g mengidentifikasi ketakutan spesifik
penglihatan '.
;ksplrasikan
pemahaman
tentang Informasi
katarak, kejadian pre dan pst perasi,
ketidakpastian
mengurangi dan
membantu
kreksi beberapa misunderstanding dan pasien meningkatkan kontrol dan .
3esik tinggi injury berhubungan dengan
6idak terjadi injury dengan kriteria hasil 1.
ja/ab pertanyaan dengan sabar. merasa kecemasan berkurang &iskusikan masalah ps perasi seperti Informasi meningkatkan kooperasi
meningkatnya
tekanan
intrakuler, pasien mampu menjelaskan "aktr ? "aktr
kehilangan *itreus humr
nyeri, pembatasan akti*itas
yang meningkatkan injury, menunjukkan '.
Pertahankan tempat tidur lebih rendah Mempertahankan keamanan pasin
perilaku melindungi diri dari inj ury.
dan dipasang rail .
antu pasien saat bangun pertama kali Mempertahankan kealaman pasien setelah pembedahan
-.
Anjurkan untuk hindari bersin, batuk, Membantu mencegah mening katnya muntah dan tegang
$.
tekanan intra okuler
eri anti batuk dan anti muntah sesuai Mengontrol batuk dan muntah rder
#.
Anjurkan pasien untuk menggunakan Mencegah kecelakaan pada mata penutup mata dan menggunakan nap selama # minggu pst perasi
.
>bser*asi !hamber anterire, pupil atau Melihat tanda – tanda rupturnya pembengkakan pada luka
luka, prolaps iris karena penenakan pada mata
8. -.
:angguan sensri *isual berhubungan
:angguan
dengan gangguan penerimaan sensri
dengan kriteria pasien memahami bah/a
atau transmisi.
gangguan persepsi sensri nrmal akan terjadi
sensri
dirasakan
minimal 1.
Anjurkan pasien untuk tidak menekan Tekanan
ekste rna l
dapat
mata bila mera/at mata meningkatkan tekanan intra okuler >rientasikan pasien akan lingkungan Memberikan kenyamanan dan "i si k
sek itarnya ,
bunyi
d an familier pada pasien
pendengarannya. '.
P en de ka ta n
p ad a
s is i
y an g
t id ak !antuan orientasi
diperasi .
@elaskan bah/a pandangan tidak akan Meningkatkan
kesadaran
nrmal sampai luka sembuh dan bila gangguan sensori yang terjadi $.
3esik
tinggi
in"eksi
berhubungan
perlu menggunakan ka!amata 6idak terjadi in"eksi dengan kriteria tidak 1. >bser*asi tanda dan gejala in"eksi
Sebagai deteksi dini
akan
prsedur in*asi" (ekstraksi katarak).
ada tanda ? tanda in"eksi seperti menggigil, '.
:unakan teknik steril saat mera/at Mengurangi kemungkinan adanya
demam.
mata dan mengganti balutan .
kuman patogen
Atur antibitik atau sterid tetes sesuai Membantu mencegah infeksi rder
-.
2indari untuk tidak menyentuh atau Mencegah atau menekan mata yang diperasi
kontaminasi
kerusakan tempat operasi
dan
&a"tar Pustaka
Phipps, Bilma. et al, (1991), Medical Surgical "ursing # $oncepts and $linical %ractice, -th editin, %sby Cear k, 6rnt
&enges, %arilynn, dkk, ('), &encana 'suhan Kepera(atan ) %edoman untuk %erencanaan dan %endokumentasian %era(atan %asien, edisi , alih bahasa I %ade Kariasa dan i %ade S, ;:, @ak arta
Ilyas, Sidarta, (1998), %enuntun Ilmu %enyakit Mata, alai Penerbit DK4I, @akarta
Ilyas, Sidarta, ('), *asar – Teknik %emeriksaan *alam Ilmu %enyakit, alai Penerbit DK4I, @akarta
6hrpe dan Eera &arling, (199#), %era(atan Mata, alih bahasa 2artn,Cayasan ;ssentia %edia dan Andi, Cgyakarta.
5ab=4PD Ilmu Penyakit %ata, (199-), %edoman *iagnosis dan Terapi &S+* *okter Soetomo, Surabaya
Laporan Kasus
AS42A K;P;3ABA6A 6. BI@I &;:A KA6A3AK S;I5IS %A643 SIIS63A &I 34A: I3A %A6A 3S&S S43AACA 6A::A5 '9 >K6>;3 ? ' >P;%;3 '1 6gl. %3S ? 1 ? '1 . 3egister 199-$
Tempattanggal pengkajian #I&"' M'T', - – / 0 1/
Pengkajian (Sumber data dari pasien yang ditejemahkan oleh keluarga)
I.
idata A.
.
Identitas pasien 1.
ama 6n. Biji (5aki ? laki = tahun)
'.
Suku=bangsa @a/a=Indnesia
.
Agama Islam
-.
Status perka/inan ka/in
$.
Pendidikan=pekerjaan 6idak seklah=petani.
#.
ahasa yang digunakan @a/a
.
Alamat alng Kendali 6irt inangun Kertsn
8.
Kiriman dari datang sendiri Penanggung ja/ab pasien
Penanggung ja/ab pasien adalah keluarga pasien. II.
Alasan masuk rumah sakit A.
Alasan dira/at Pasien merasa penglihatan kabur terutama pada mata kirinya.
.
Keluhan utama Pasien mengatakan ia merasa !emas karena baru pertama kali %3S dan langsung dilakukan persiapan perasi. Selain itu pasien tidak mengetahui persiapan pre perasi, intra perasi dan pst perasi yang harus dilakukannya. Keluarga juga mengatakan bah/a ini merupakan hal yang baru bagi mereka.
III.
3i/ayat kesehatan
A.
3i/ayat kesehatan sebelum sakit ini Pasien tidak pernah menderita penyakit apapun. Pasien tidak ada alergi makanan dan bat ? batan. >pname saat ini merupakan pengalaman yang pertama bagi pasien.
.
3i/ayat kesehatan sekarang Pasien mengatakan bah/a sejak # bulan yang lalu penglihatan mulai menurun atau kabut pada mata kirinya. Karena penglihatan mata kiri makin menurun leh keluarga di ba/a ke 3uang %ata 3S&S Surabaya.
.
3i/ayat kesehatan keluarga Kakek, nenek, saudara kandung pasien tidak ada yang sakit. Pasien pernah sakit malaria di masa mudanya tetapi tidak pname.
IE.
In"rmasi khusus A.
%asa balita 1.
Keadaan bayi lahir Pasien /aktu lahir nrmal dan sehat. 6idak tahu AP:A3 s!re, dan P lahir, dan lingkar kepala dan dada.
'.
3i/ayat sehari ? hari Pasien tumbuh dan berkembang sebagaimana layaknya teman ? teman yang lain selama dalam prses tumbuh kembang.
.
Klien /anita 6idak dikaji
E.
Akti*itas hidup sehari ? hari Akti*itas sehari ?
Pre masuk 3S
&i rumah sakit
Pasien makan tiga kali
Pasien tidak puasa makan seperti
hari A.
%akan minum
1. utrisi
dan
sehari, tidak ada makanan biasa. pantangan
'. %inum . ;liminasi 1. A
Pasien minum air putih 8 ?
Pasien tidak suka minum susu yang
1 gelas=hari.
disiapkan leh rumah sakit.
1
kali
knstipasi,
sehari, /arna
tidak dan
Sejak masuk A nrmal dan tidak ada kelainan.
jumlah nrmal serta tidak ada kelainan dan bau '. AK
AK ' kali=hari, tidak ada
AK ' kali perhari, jumlah tidak
kelainan
tentu, /arna kuning dan tidak ada kelainan
. Keringat . Istirahat dan
erkeringat bila bekerja
erkeringat
6idak tentu
Istirahat di tempat tidur
1. Istirahat
%alam hari jam ''. ?
00
'. 6idur
$.. 6idak ada kesulitan
tidur
&.
dalam tidur. Pasien bekerja
Akti*itas
sebagai
Akti*itas pasien hanya di tempat
serang petani. Pagi0 pagi
tidur. Akti*itas harian sperti mandi
sudah ke sa/ah dan siang
dan menggsk gigi dilakukan di
hari kembali istirahat dan
kamar mandi.
makan di rumah kemudian berangkat lagi ke sa/ah, sebelum %3S penglihatan kabur agak mengganggu akti*itasnya ;.
Kebersihan diri
serang petani. Pasien mandi ' F=hari,
Pasien
tidak ada hambatan dalam
menggsk
melakukana D.
3ekreasi
sebagai mandi pagi dan sre, gigi.
%elakukan
persnal persnal hygiene di kamar mandi.
hygiene Pasien kadang menntn
6idak bisa dilakukan karena masuk
t* di rumah anaknya dan
rumah sakit
juga
mendengar
radi
dalam bahasa @a/a.
EI.
Psikssial A.
Psiklgsi 1.
Persepsi klien terhadap penyakit Pasien mengatakan belum mengerti penyebab penyakit yang diderita dan apa yang harus dilakukan terhadap perasi yang akan dijalaninya karena baru pertama kali mengalami hal ini.
'.
Knsep diri Pasien mengatakan bah/a perannya sebagai rang tua terganggu apalagi sebagai kepala rumah tangga. Pasien ingat akan rumahnya karena hanya isterinya yang ada di rumah.
.
Keadaan emsi Pasien pasrah saja terhadap apa yang dialaminya.
-.
Kemampuan adaptasi Pasien mampu beradaptasi terhadap apa yang dialaminya sekarang.
$.
%ekanisme pertahanan diri Pasien menyerahkan sepenuhnya sakit yang dialaminya kepada 6uhan Cang %ahaesa.
.
Ssial 2ubungan pasien dengan keluarga dan keluarga lain harmnis, dimana anak ? anaknya se!ara bergantian menunggu dan membantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya. Saat berinteraksi dengan pera/at, pasien kntak mata terus dan
sangat
memperhatikan
apa
yang
dijelaskan
/alaupun
harus
diterjemahkan dahulu leh keluarga. .
Spiritual Pelaksanaan ibadah pasien beribadah $ /aktu. Keyakinan tentang kesehatannya menurut pasien karena sudah tua.
EII. Pemeriksaan "isik A.
Keadaan umum ampak tenang, kesadaran baik, tampak sakit ringan. 6ingkat kesadaran !mps mentis, :S - ? $ ? #. iri tubuh kulit keriput dan sa/ matang, rambut air. 6anda *ital nadi 1 F=menit, 33 '' F=menit, tekanan darah 1#=1 mm2g.
.
2ead t te 1.
Kepala entuk kepala bulat, tidak ada luka atau !edera kepala dan kulit kepala tidak ada ktran atau bersih, kulit keriput karena "aktr usia yang sudah tua.
'.
3ambut 3ambut lurus, /arna putih. ampak bersih, tidak ada ketmbe.
.
%ata (penglihatan). E>S 1=, penglihatan menurun, kekeruhan pada lensa kiri se!ara menyeluruh, /arna putih keabu?abuan, 6I>S 1# mm2g, re"leks !ahaya psiti", psisi bla mata tengah, dan tidak menggunakan alat bantu, stadium katarak senil matur.
-.
2idung (pen!iuman).
entuk nrmal, tidak ada kelainan seperti de*iasi septum, mempunyai dua lubang, peradangan muksa dan plip tidak ada, sedangkan "ungsi pen!iuman nrmal. $.
6elinga (pendengaran). Ketajaman pendengaran baik, bentuk nrmal simetris kiri dan kanan, "ungsi pendengaran baik, tidak ada serumen dan !airan, serta alat bantu tidak ada.
#.
%ulut dan gigi. entuk bibir nrmal. 6idak ada perdarahan dan peradangan pada mulut. @umlah gigi utuh, ada karang=!aries, tepi lidah tidak hiperemik, tidak ada benda asing atau gigi palsu. Sedangkan "ungsi penge!apan baik, bentuk dan ukuran tnsil nrmal serta tidak ada peradangan pada "aring.
.
5eher
Kelenjar getah bening, dan tekanan *ena jugularis tak ada kelainan (tidak mengalami pembesaran), tidak ada kaku kuduk. 8.
6hraks ("ungsi pernapasan) Inspeksi simetris, pengembangan dada ptimal, "rekuensi pernapasan ''<=menit. Palpasi hangat, ada *kal "remitus, ekspansi paru pada inspirasi dan ekspirasi maksimal. Perkusi tidak ada penumpukan sekret, tidak ada hiperresnan dan bunyi knslidasi. Auskultasi tidak ada rn!hii, ataupun /heeGing.
9.
Abdmen Inspeksi tidak ada massa, abdmen simetris, tidak ada jaringan parut, dilatasi *ena ataupun kemerahan. Palpasi tidak ada spasme abdmen, tidak ada nyeri tekanan lepas. Perkusi tidak ada distensi kandung kemih, ataupun lambung=saluran !erna. Auskultasi bising usus nrmal (1$ F=menit).
1.
3eprduksi (alat kelamin) 6idak dikaji.
11.
;kstremitas 6idak ada luka pada tangan kiri dan kanan. Kekuatan !ukup, dimana mampu memblak ? balikan tangan dan menggerakan kakinya.
1'.
Integumen Se!ara umum kulit kelihatan bersih, tidak ada penyakit kulit. 6eraba hangat di dahi dan daerah thraks. Kulit keriput.
EIII. Pemeriksaan penunjang A.
5abratrium tidak ada
.
3adilgi tidak ada
. ;K:=4S:=IEP tidak ada &.
;ndskpi tidak ada
Analisa data %re perasi
&ata
;tilgi
%asalah
Pasien dan keluarga menanyakan tindakan
Kurang terpapar
Kurang
yang dilakukan di kamar perasi, pasien
terhadap in"rmasi
pengetahuan
mengatakan takut dengan situasi yang
Prsedur
Ansietas
asing baginya, menanyakan kemungkinan
pembedahan dan
Subyekti"
mengatakan baru pertama kali pname, >byekti" 6idak bisa menja/ab pertanyaan tentang katarak, persiapan pre dan pst perasi, banyak bertanya, tidak seklah Subyekti"
yang
akan
terjadi
dan
menjalani
pembedahan, mengatakan akti*itas harian
kemungkinan hilang pandangan
terganggu, pasien mengatakan ingat akan rumahnya. >byekti" E>S 1=, 6I>S 1# mm2g, lensa keruh dengan putih keabu ? abuan, stadium matur dari katarak senil, nadi 11 <=menit, 33 '' F=menit, tekanan darah 1= mm2g, gugup, ren!ana perasi besk tangga 1 ? 1 ? '1. Diagnosa keperawatan (berdasarkan prioritas)
1.
emas berhubungan dengan prsedur pembedahan dan kemungkinan hilang pandangan
'.
Kurang pengetahuan tentang kndisi, pembedahan, pera/atan pre dan pst perasi, pera/atan diri di rumah berhubungan dengan kurang terpapar akan in"rmasi
en!ana perawatan &iagnsa kepera/atan
Peren!a naan Inter*ensi pasien suatu kemungkinan
emas
berhubungan
6ujuan dan kriteria hasil Ke!emasan berkurang
dengan
prsedur
dengan kriteria tanda0tanda
mengeksplrasikan perhatian tentang kemungkinan
kecemasan dan mengidentifikasi ketakutan
!emas
hilang penglihatan
spesifik
pembedahan
dan
kemungkinan
hilang
berkurang,
mengungkap perasaan se!ara
pandangan
*erbal dan rileks, tanda *ital
Kurang
pengetahuan
dalam batas nrmal Pengetahuan akan meningkat
tentang
kndisi,
pembedahan, pre
dan
pera/atan
pst
perasi,
dengan
kriteria
menjelaskan gej ala
?
katarak g ej al a
dan
kurang
terpapar
perasi
akan pera/atan diri di rumah.
3asinal untuk Meberitahukan bisa membantu mengurangi
;ksplrasikan pemahaman tentang katarak, kejadian Informasi mengurangi ketidakpastian dan dan
pst
perasi,
kreksi
beberapa
membantu pasien meningkatkan kontrol dan
misunderstanding dan ja/ab pertanyaan dengan sabar. merasa kecemasan berkurang 1. @ el as ka n t en tan g ma ta da n pe ra n le ns a b agi Meningkatkan pemahaman dan kooperasi penglihatan.
dan '.
berhubungan
erikan
pre
da sa r,
menjelaskan pera/atan pre pst
'.
mampu
pera/atan diri di rumah dengan
1.
Ajarkan tentang rutin preperasi !ukur bulu mata, Meningkatkan baju perasi, anasthesi
.
serta -.
pemahaman dan kooperasi
pasien
@elaskan kepada pasien akti*itas yang diijinkan pada Kegiatan – kegiatan yang bisa meningkatkan pstperasi
in"rmasi
pasien
&emnstrasikan teknik bersihkan mata yaitu dari kantus dalam ke luar menggunakan kapas bersih.
TI dapat dihindari Teknik
yang
$.
5ibatkan pasien dan keluarga dalam penyuluhan
#.
Anjurkan pasien untuk segera lapr dkter bila ada Meningkatkan keluhan 0 keluhan
baik
mengurangi
pengetahuan
pasien
keluarga dalam mera(ata pasien Memerlukan penanganan yang segera
Pelaksanaan dan "#aluasi &<.
2ari=tgl
Implementasi
resiko
penyebaran bakteri di mata
;*aluasi
dan
kep Selasa, ? 1 ?'1 1
1'.
1.
%enganjurkan pasien dan keluarga untuk mengeksplrasikan perhatian tentang kemungkinan hilang penglihatan.
'.
%enanyakan kepada pasien dan keluarga tentang katarak, kejadian pre dan pst perasi, serta mengreksi beberapa pemahaman yang salah dan ja/ab pertanyaan dengan sabar.
@am 1$. S
pasien mengatakan bagaimana kalau setelah perasi akan memperburuk pandangannya, mengatakan ingin kembali ke rumah, karean ingat isterinya yang sendirian di rumah.
> /ajah tegang, gugup, nadi teraba kuat, keringat dingin
.
%engukur tanda *ital
A masalah belum teratasi
-.
%enjelaskan tentang pengertian katarak dan jenis yang dialami pasien
P ren!ana inter*ensi dipertahankan, tindakan nmr -
sekarang yaitu katarak senil $.
dihentikan
%enjelaskan tentang pengangkatan lensa dan pemasangan lensa yang akan diren!anakan. @am 1$.
'.
1'.
1.
%enjelaskan tentang mata dan peran lensa bagi penglihatan.
'.
%engajarkan tentang perasi, anasthesi
rutin
preperasi men!ukur bulu mata, baju
S pasien dan keluarga mengatakan belum mengerti se!ara keseluruhan tentang peran lensa bagi penglihatan. > mampu sebagian menja/ab pertanyaan. A masalah belum teratasi P ren!ana inter*ensi dipertahankan
3abu, 1 ?
1 ? '1 1
#.
@am 8. 1.
%enanyakan kembali pasien dan keluarga tentang katarak, kejadian pre
S
pasien mengatakan tidak !emas lagi, mengatakan
dan pst perasi, serta mengreksi beberapa pemahaman yang salah dan
menyerahkan sepenuhnya kepada 6uhan Cang %ahaesa
ja/ab pertanyaan dengan sabar.
dan siap menjalani pembedahan.
'.
%engukur tanda *ital nadi 1' <=menit, 1#=1 <=menit
> /ajah rileks, tidka gugup
.
%enjelaskan tentang pengangkatan lensa dan pemasangan lensa yang
A masalah teratasi
akan diren!anakan.
P ren!ana inter*ensi dihentikan
9. -.
%engantar pasien ke ruang >K mata dan mengikuti pembedahan ;; dan I>5 @am 8.
'
#.
1.
%enjelaskan tentang mata dan peran lensa bagi penglihatan.
'.
%engajarkan tentang
rutin
preperasi men!ukur bulu mata, baju
perasi, anasthesi dan in"rmed !nsent .
%enjelaskan kepada pasien akti*itas yang tidak diijinkan pada pstperasi
-.
%enganjurkan pasien untuk segera lapr dkter bila ada keluhan ? keluhan seperti mata berdarah, nyeri yang tidak tertahankan pada pst perasi nanti.
S
pasien dan keluarga mengatakan mengerti se!ara keseluruhan
tentang
peran
lensa
bagi
penglihatan,
memahami tentang rutin perasi seperti bulu mata di!ukur, baju perasi, in"rmed !nsent dan akti*itas pst perasi. > mampu menja/ab pertanyaan. A masalah belum teratasi P ren!ana inter*ensi 1 dan ' dihentikan, dipertahankan setelah pst perasi.
yang
lain
Analisa Data Post operasi (tanggal 1 >ktber '1)
&ata
;tilgi
%asalah
Pasien mengatakan nyeri ringan di mata
5uka pembedahan
In"eksi
Subyekti"
kiri >byekti" Ada luka pembedahan (ekstraksi lensa) Diagnosa keperawatan (berdasarkan prioritas)
. 3esik tinggi in"eksi berhubungan prsedur in*asi" (ekstraksi katarak).
en!ana perawatan
in"eksi
6ujuan dan kriteria hasil 6idak terjadi in"eksi
1.
Peren!a naan Inter*ensi >bser*asi tanda dan gejala in"eksi
prsedur
dengan kriteria tidak ada
'.
:unakan teknik steril saat mera/at mata Mengurangi kemungkinan adanya kuman patogen
&iagnsa kepera/atan 3esik
tinggi
berhubungan
in*asi" (ekstraksi katarak).
tanda ? tanda in"eksi seperti
3asinal Sebagai deteksi dini
dan mengganti balutan
menggigil, .
demam.
Membantu mencegah infeksi
Atur antibitik atau sterid tetes sesuai Mencegah kontaminasi dan kerusakan tempat rder
-.
operasi 2indari untuk tidak menyentuh atau atau
menekan mata yang diperasi
Pelaksanaan dan "#aluasi &<. kep
2ari=tgl
Implementasi
;*aluasi
3abu, 1?1 ?'1 '
1'.
@am 1. 1.
%enjelaskan kepada pasien akti*itas yang tidak diijinkan pada pstperasi
'.
pasien mengatakan memahami akti*itas yang harus dihindari setelah pembedahan
%enganjurkan pasien untuk segera lapr dkter bila ada keluhan ? keluhan seperti mata berdarah, nyeri yang tidak tertahankan pada pst perasi nanti.
.
S
> /ajah tenang, mau mengikuti penyuluhan yang diadakan leh kelmpk A masalah belum teratasi
%enganjurkan pasien dan keluarga untuk mengikuti penyuluhan yang akan diselenggarakan leh kelmpk
P ren!ana inter*ensi dipertahankan, tindakan nmr 1 dihentikan
@am 1. .
1'.
1.
%engbser*asi tanda dan gejala in"eksi
'.
%engatur antibitik atau sterid tetes sesuai rder
.
S pasien dan keluarga mengatakan mengerti tentang tanda dan gejal in"eksi, mengatakan tidak akan menyentuh
%enganjurkan pasien untuk tidak menyentuh atau menekan mata yang diperasi
atau menekan mata yang diperasi > tanda *ital dalam batas nrmal, tidak demam, panas atau bengkak pada luka perasi A masalah tidak terjadi in"eksi P ren!ana inter*ensi dipertahankan
Kamis, 1 ? 11 ? '1 '.
8.
@am 1. 1.
%enganjurkan pasien untuk segera lapr dkter bila ada keluhan ? keluhan seperti mata berdarah, nyeri yang tidak tertahankan pada pst perasi nanti.
S
pasien mengatakan memahami akti*itas yang harus dihindari setelah pembedahan
> /ajah tenang, mau mengikuti penyuluhan yang diadakan
'.
%enganjurkan pasien dan keluarga untuk mengikuti penyuluhan yang akan diselenggarakan leh kelmpk
leh kelmpk A masalah belum teratasi P ren!ana inter*ensi dipertahankan @am 1.
.
8.
1.
%engbser*asi tanda dan gejala in"eksi
'.
%engatur pemberian bat Asam me"enamat dan Prednisn
.
%enganjurkan pasien untuk tidak menyentuh atau menekan mata yang diperasi
S pasien dan keluarga mengatakan mengerti tentang tanda dan gejala in"eksi, mengatakan tidak akan menyentuh atau menekan mata yang diperasi > tanda *ital dalam batas nrmal, tidak demam, panas atau bengkak pada luka perasi, ada hi"ema pada bilik mata
depan 9.
-.
%enggunakan teknik steril saat mera/at mata dan mengganti balutan (mata ditetesi dengan !end
$.
A masalah tidak terjadi in"eksi P ren!ana inter*ensi dipertahankan
%engukur lapang pandang=*isus pasien E>S 1=#
@umat, ' ? 11 ? '1 '.
@am 1.
9.
S 1.
%enganjurkan pasien untuk segera lapr dkter bila ada keluhan ? keluhan seperti mata berdarah, nyeri yang tidak tertahankan pada pst perasi nanti.
1.
'.
%elakukan penyuluhan tentang kesehatan mata dan membagi brsur.
pasien mengatakan memahami akti*itas yang harus dihindari setelah pembedahan
> /ajah tenang, mengikuti penyuluhan yang diadakan leh kelmpk A masalah teratasi P ren!ana inter*ensi dihentikan
.
8.
1.
%engbser*asi tanda dan gejala in"eksi
@am 1.
'.
%en gat ur pe mbe ri an ba t
S pasien dan keluarga mengatakan mengerti tentang tanda
Asam me"enamat dan Prednisn
dan gejala in"eksi, mengatakan tidak akan menyentuh
.
%enganjurkan pasien untuk tidak menyentuh atau menekan mata yang diperasi
atau menekan mata yang diperasi > tanda *ital dalam batas nrmal, tidak demam, panas atau bengkak pada luka perasi, ada hi"ema pada bilik mata
9.
-.
%enggunakan teknik steril saat mera/at mata dan mengganti balutan (mata ditetesi dengan !end
depan A masalah tidak terjadi in"eksi P ren!ana inter*ensi dipertahankan dan diteruskan ke rumah