ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK DENGAN VOMITUS I.
TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Munta Muntahh adalah adalah penge pengelua luaran ran isi lambu lambung ng secara secara paksa paksa melalu melaluii mulut mulut disert disertai ai kontraksi lambung dan dan abdomen. Pada Pada anak biasanya sulit untuk untuk mendiskripsikan mual, mereka mereka lebih lebih sering sering mengel mengeluh uhkan kan sakit sakit perut perut atau atau keluh keluhan an umum umum lainny lainnya. a. Munta Muntahh merupakan suatu cara di mana traktus gastrointestinal membersihkan dirinya sendiri dari isinya ketika hampir hampir semua semua bagian bagian atas traktus traktus gastrointe gastrointestina stinall teriritasi teriritasi secara luas, luas, sangat sangat mengemba mengembang ng atau bahkan bahkan sangat sangat terangsan terangsang. g. Kejadian Kejadian ini biasanya biasanya disertai disertai dengan menurunnya menurunnya tonus otot lambung, kontraksi, sekresi, meningkatnya aliran darah ke mukosa intestinal, hipersalivasi, keringat dingin, detak jantung meningkat dan perubahan irama pernafasan. Refluks duodenogastrik dapat terjadi selama periode nausea yang disert disertai ai perista peristalti ltikk retrog retrograd radee dari dari duod duodenu enum m ke arah arah antrum antrum lambu lambung ng atau atau secara secara bersamaan terjadi kontraksi antrum dan duodenum. Muntah timbul bila persarafan atau otak otak meneri menerima ma satu satu atau atau lebih lebih pence pencetus tus sepert sepertii keracu keracunan nan makan makanan, an, infeks infeksii pada pada gastrointestinal, efek samping obat, atau perjalanan. Mual biasanya dapat timbul sebelum muntah. B. Etiologi Pembahasa Pembahasann etiologi etiologi muntah muntah pada bayi dan anak berdasark berdasarkan an usia adalah sebagai sebagai berikut 1. Usi ! " # B$ln % a) Koli Kolititiss Ale Alerg rgik ikaa Alergi terhadap susu sapi atau susu formula berbahan dasar kedelai. iasanya diikuti dengan diare, perdarahan rektum, dan re!el. b) Kelainan Kelainan anatomis anatomis dari saluran saluran ggastro astrointes intestina tinall Kelainan Kelainan kongenita kongenital,l, termasuk termasuk stenosis stenosis atau atresia. atresia. Manifesta Manifestasinya sinya berupa berupa intoleransi terhadap makanan pada beberapa hari pertama kehidupan. c) Refl Refluk ukss "so "sofa fage geal al Regurgitasi yang sering terjadi segera setelah pemberian susu. #angat sering terjadi pada neonatus$ secara klinis penting bila keadaan ini menyebabkan gagal tumbuh kembang, apneu, atau bronkospasme.
d) Penin Peningka gkatan tan tekan tekanan an intrak intrakran rania iall
Re!el atau letargi disertai dengan distensi abdomen, trauma lahir dan shaken baby syndrome. e) Malrotasi dengan volvulus %&' dari kasus ini ditemukan pada bulan pertama kehidupan, kebanyakan disertai emesis biliaris. f)
(leus mekonium Inspissated meconium pada kolon distal$ dapat dipikirkan diagnosis cystic fibrosis.
g) Necrotizing Enterocolitis #ering terjadi khususnya pada bayi prematur terutama jika mengalami hipoksia saat lahir. apat disertai dengan iritabilitas atau re!el, distensi abdomen dan hematoke*ia. h) Overfeeding Regurgitasi dari susu yang tidak dapat dicerna, wet-burps sering pada bayi dengan kelebihan berat badan yang diberi air susu secara berlebihan. i)
#.
#tenosis pylorus Puncaknya pada usia +- minggu kehidupan. Rasio lakilaki banding !anita adalah /0 dan keadaan ini sering terjadi pada anak lakilaki pertama. Manifestasi klinisnya secara progresif akan semakin memburuk, proyektil, dan emesis nonbiliaris.
Usi # &$ln'( t)$n. a) 1umor otak Pikirkan terutama jika ditemukan sakit kepala yang progresif, muntahmuntah, ataksia, dan tanpa nyeri perut. b) Ketoasidosis diabetikum ehidrasi sedang hingga berat, ri!ayat polidipsi, poliuri dan polifagi. c) Korpus alienum ihubungkan dengan kejadian tersedak berulang, batuk terjadi tibatiba atau air liur yang menetes. d) 2astroenteritis #angat sering terjadi$ sering adanya ri!ayat kontak dengan orang yang sakit, biasanya diikuti oleh diare dan demam. e) 1rauma kepala Muntah sering atau progresif menandakan konkusi atau perdarahan intrakranial. f) 3ernia inkarserasi 4nset dari menangis, anoreksia dan pembengkakan skrotum yang terjadi tibatiba. g) Intussusepsi
Puncaknya terjadi pada bulan ke -0% kehidupan$ pasien jarang mengalami diare atau demam dibandingkan dengan anak yang mengidap gastroenteritis. h) Posttusive #eringkali, anakanak akan muntah setelah batuk berulang atau batuk yang dipaksakan. i) Pielonefritis emam tinggi, tampak sakit, disuria atau polakisuria. Pasien mungkin mempunyai ri!ayat infeksi traktus urinarius sebelumnya *.
Usi + t)$n ,e ts. a) Adhesi 1erutama setelah operasi abdominal atau peritonitis. b) Appendisitis Manifestasi klinis dan lokasi nyeri bervariasi. 2ejala sering terjadi termasuk nyeri yang semakin meningkat, menjalar ke kuadran kanan ba!ah, muntah didahului oleh nyeri, anoreksia, demam subfebril, dan konstipasi. c) Kolesistitis 5ebih sering terjadi pada perempuan, terutama dengan penyakit hemolitik 6contohnya, anemia sel sabit). itandai dengan nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas yang terjadi secara tibatiba setelah makan. d) 3epatitis 1erutama disebabkan oleh infeksi virus atau akibat obat$ pasien mungkin mempunyai ri!ayat buang air besar ber!arna seperti dempul atau urin ber!arna seperti teh pekat. e) Inflammatory bowel disease erkaitan dengan diare, hematoke*ia, dan nyeri perut. #triktura bisa menyebabkan terjadinya obstruksi. f) (ntoksikasi 5ebih sering terjadi pada anak yang sedang belajar berjalan dan remaja. icurigai jika mempunyai ri!ayat depresi. isa juga disertai oleh gangguan status mental. g) Migrain 7yeri kepala yang berat$ sering terdapatnya aura sebelum serangan seperti skotoma. Pasien mungkin mempunyai ri!ayat nyeri kepala kronis atau ri!ayat keluarga dengan migrain.
h) Pankreatitis 8aktor resiko termasuk trauma perut bagian atas, ri!ayat infeksi sebelumnya atau sedang infeksi, penggunaan kortikosteroid, alkohol dan kolelitiasis. i) 9lkus peptikum
Pada remaja, ratio !anita/pria : ;/0. 7yeri epigastrium kronik atau berulang, sering memburuk pada !aktu malam. -. Ptosifiologi Kemampuan untuk memuntahkan merupakan suatu keuntungan karena memungkinkan pengeluaran toksin dari lambung. Muntah terjadi bila terdapat rangsangan pada pusat muntah yang berasal dari, gastrointestinal, vestibulo okular, aferen kortikal yang lebih tinggi, menuju <=< kemudian dimulai nausea, retching, ekpulsi isi lambung. 0,+ Ada > regio anatomi di medulla yang mengontrol muntah, 0) chemoreceptor trigger zone 6<1?) dan >) central vomiting centre 6<=<). <1? terletak di area postrema pada dasar ujung caudal ventrikel (= di luar blood brain barrier 6sa!ar otak). Koordinasi pusat muntah dapat dirangsang melalui berbagai jaras. Muntah dapat terjadi karena tekanan psikologis melalui jaras yang kortek serebri dan sistem limbik menuju pusat muntah 6<=<) dan jika pusat muntah terangsang melalui vestibular atau sistim vestibuloserebelum dari labirin di dalam telinga. Rangsangan bahan kimia melalui darah atau cairan otak 65<# ) akan terdeteksi oleh <1?. Mekanisme ini menjadi target dari banyak obat anti emetik. 7ervus vagus dan visera merupakan jaras keempat yang menstimulasi muntah melalui iritasi saluran cerna dan pengosongan lambung yang lambat. #ekali pusat muntah terangsang maka cascade ini akan berjalan dan akan menyebabkan timbulnya muntah. Pencegahan muntah mungkin dapat melalui mekanisme ini. 0,+ Sti$lsi te/)0 $st $nt) % 0.
Sti$lsi 0 /eseto/ s$/e0$le/ Muntah psikogenik Peningkatan tekanan intrakranial 6efusi subdural atau hematoma, edema otak, atau tumor, hidrosefalus, meningoensefalitis, sindroma Reye) =alvulus 6migrain, hipertensi) Kejang Penyakit vestibuler, motion sickness!
• •
• • •
>.
Sti$lsi 0 ‘Chemoreceptor Trigger Zone’ 4batobatan / opiat, ipecac, digoksin, antikonvulsan 1oksin Produk metabolisme /
• • •
•
• •
• •
+.
Asidemia, ketonemia, 6diabetik ketoasidosis, lactic asidosis, fenilketonuria, renal tubular asidosis) Aminoasidemia 6tirosinemia, hipervalinemia, lisinuria" maple syrup urine! ) Asidemia organis 6asidemia metilmalonik, asidemia propionik, asidemia isovalerik) 3iperamonemia 6sindroma Reye, defek siklus urea) 5ainlain 6intoleransi fruktosa herediter, galaktosemia, kelainan oksidasi asam lemak, diabetes insipidus, insufisiensi adrenal, hiperkalsemia, hipervitaminosis A)
Sti$lsi 0 /eseto/ e/ife/ gst/ointestinlis t$ o&st/$,si t/,t$s gst/ointestinlis t$ ,e0$n2 8aringeal / refleks menelan 6sekret sinusitis, self induced rumination! ) "sofageal 8ungsional / refluks, akhalasia, lainlain, dismotilitas esofageal #truktural / striktura, cincin, atresia dll. 2astrik 9lkus peptikum, infeksi, dismotolitas@gastroparesis 4bstruksi 6ben*oar, stenosis piloris, penyakit granulomatosus kronik)
• •
• •
•
Pada manusia muntah terdiri dari + aktivitas yang terkait, nausea 6mual), retching dan pengeluaran isi lambung. <1? mengandung reseptor untuk bermacammacam sinyal neuroaktif yang menyebabkan muntah. Reseptor di <1? diaktivasi oleh bahanbahan proemetik di dalam sirkulasi darah atau di cairan serebrospinal 6<#8). Reseptor untuk dopamin titik tangkap kerja dari apomorfin, asetilkolin, vasopresin, enkefalin, angiotensin, insulin, endorfin, substansi P, dan mediatormediator lain #timulator oleh teofilin dapat menghambat aktivitas proemetik dari bahan neuropeptik tersebut. "feren dari <1? dikirim ke <=<, selanjutnya terjadi serangkaian kejadian yang dimulai melalui spangnik vagus eferen. <=< terletak di traktus nukleus solitarius dan di sekitar formasio retikularis medula tepat di ba!ah <1?..0,+ Muntah sebagai respons terhadap iritasi gastrointestinal, radiasi abdomen, dilatasi gastrointestinal adalah kerja dari signal aferen nervus vagus ke pusat muntah yang dipicu oleh pelepasan lokal mediator inflamasi dari mukosa yang rusak, dengan pelepasan sekunder neurotransmiter. "ksitasi paling penting adalah serotonin dari sel enterokromafin mukosa. Pada motion sickness diketahui bah!a gerakan perubahan arah tubuh yang cepat menyebabkan orang tertentu muntah, signal aferen ke pusat muntah berasal dari
reseptor di labirin dan impuls ditransmisikan terutama melalui inti vestibular ke dalam serebelum, kemudian ke *ona pencetus kemoreseptor, dan akhirnya ke pusat muntah. + erbagai rangsangan psikis, termasuk gambaran yang memuakkan, dan faktor psikologi lain dapat menyebabkan muntah melalui jaras kortek serebri dan sistem limbik menuju pusat muntah. #elain itu, gejala gastrointestinal meliputi peristaltik, salivasi, takipnea, takikardi.0,; 1erdapat tiga fase muntah, yaitu fase prodromal 6fase preejeksi), fase ejeksi dengan retching dan muntah dan fase post ejeksi. ;,% a. 8ase preejeksi 8ase ini biasanya berlangsung sebentar, ditandai dengan mual dan dihubungkan dengan peningkatan kadar vasopressin plasma 6A3), kadangkadang kenaikan ini melebihi tingkat vasopressin yang dibutuhkan dalam kerjanya sebagai antidiuretik dan mengganggu aktifitas mioelektrisitas di antrum gaster sehingga terjadi takigastria. A!al dari retching menyebabkan kontraksi retrograde yang kuat dimulai dari usus halus bagian ba!ah memba!a isi dari usus halus kembali ke lambung. Pada tahap a!al dari iritasi gastrointestinal atau distensi yang berlebihan, antiperistaltis mulai terjadi, sering beberapa menit sebelum muntah terjadi. Antiperistaltis dapat dimulai sampai sejauh ileum di traktus intestinal, dan gelombang antiperistaltik bergerak mundur, naik ke usus halus dengan kecepatan >+cm@detik$ proses ini dapat mendorong sebagian isi usus kembali ke duodenum, menjadi sangat meregang. Peregangan ini menjadi faktor pencetus yang menimbulkan tindakan muntah yang sebenarnya. #istem saraf otonom teraktivasi sehingga terjadi takikardi, vasokonstriksi dan berkeringat dingin. #istem saraf vagus membuat traktus intestinal bagian atas menjadi relaksasi dan memicu salivasi.
b. 8ase ejeksi #etching biasanya mendahului muntah. 8ungsi dari retching masih belum diketahui. Muntah merupakan gabungan dari kontraksi ritmik yang terkoordinasi dari diafragma, otototot interkostalis eksterna dan otot abdomen memeras lambung dan mengeluarkan isi lambung. Pada saat muntah, kontraksi intrinsik kuat terjadi baik pada duodenum maupun lambung, bersama dengan relaksasi sebagian dari sfingter esophagus bagian ba!ah, sehingga membuat muntahan mulai bergerak ke dalam esophagus. #etelah itu terjadi kerja muntah spesifik yang melibatkan otototot abdomen mengambil alih dan mendorong muntahan ke luar.
#ekali pusat muntah telah cukup dirangsang dan timbul perilaku muntah, efek yang pertama adalah 60) bernafas dalam, 6>) naiknya tulang lidah dan faring untuk menarik sfingter esofagus bagian atas supaya terbuka, 6+) penutupan glotis, dan 6;) pengangkatan palatum mole untuk menutupi nares posterior. Kemudian datang kontraksi yang kuat ke ba!ah diafragma bersama dengan rangsangan kontraksi semua otot dinding abdomen. Keadaan ini memeras perut di antara diafragma dan otototot abdomen, membentuk suatu tekanan intragastrik sampai ke batas yang tinggi. Akhirnya sfingter esophagus bagian ba!ah berelaksasi secara lengkap, membuat pengeluaran isi lambung ke atas melalui esophagus. adi kerja muntah berasal dari suatu kerja memeras otototot abdomen bersama dengan pembukaan sfingter esophagus secara tibatiba sehingga isi lambung dapat dikeluarkan. c. 8ase Postejeksi 8ase post ejeksi belum seluruhnya dimengerti, bagaimana fungsi normal tubuh kembali lagi sepenuhnya setelah mengalami muntah dan kapan muntah pertama akan diikuti muntah lainnya lagi. D. Tn0 0n Ge3l Ada beberapa gangguan yang dapat diidentifikasi akibat muntah, yaitu / 0. Muntah terjadi beberapa jam setelah keluarnya lendir yang kadang disertai dengan sedikit darah. Kemungkinan ini terjadi karena iritasi akibat sejumlah bahan yang tertelan selama proses kelahiran. Muntah kadang menetap setelah pemberian makanan pertama kali. >. Muntah yang terjadi pada harihari pertama kelahiran, dalam jumlah banyak, tidak secara proyektif, tidak ber!arna hijau, dan cenderung menetap biasanya terjadi sebagai akibat dari obstruksi usus halus. +. Muntah yang terjadi secara proyektil dan tidak ber!arna kehijauan merupakan tanda adanya stenosis pylorus. ;. Peningkatan tekanan intrakranial dan alergi susu. . Muntah yang terjadi pada anak yang tampak sehat. Karena tehnik pemberian makanan yang salah atau pada faktor psikososial. E. Koli,si 0. Komplikasi metabolik / ehidrasi, alkalosis metabolik, gangguan elektrolit dan asam basa, deplesi kalium, natrium. ehidrasi terjadi sebagai akibat dari hilangnya cairan le!at muntah atau masukan yang kurang oleh karena selalu muntah. Alkalosis sebagai akibat dari hilangnya asam lambung, hal ini diperberat oleh masuknya ion hidrogen ke dalam sel karena defisiensi kalium dan berkurangnya natrium ekstraseluler. Kalium dapat hilang bersama bahan muntahan dan keluar le!at ginjal bersamasama bikarbonat. 7atrium dapat hilang le!at muntah dan urine. Pada keadaan alkalosis yang berat, p3 urine
>.
+.
;.
.
dapat B atau %, kadar natrium dan kalium urine tinggi !alaupun terjadi deplesi 7atrium dan Kalium 2agal 1umbuh Kembang Muntah berulang dan cukup hebat menyebabkan gangguan gi*i karena intake menjadi sangat berkurang dan bila hal ini terjadi cukup lama, maka akan terjadi kegagalan tumbuh kembang. Aspirasi (si 5ambung Aspirasi bahan muntahan dapat menyebabkan asfiksia. "pisode aspirasi ringan berulang menyebabkan timbulnya infeksi saluran nafas berulang. 3al ini terjadi sebagai konsekuensi 2"R. $allory %eiss syndrome Merupakan laserasi linier pada mukosa perbatasan esofagus dan lambung. iasanya terjadi pada muntah hebat berlangsung lama. Pada pemeriksaan endoskopi ditemukan kemerahan pada mukosa esofagus bagian ba!ah daerah 5"#. alam !aktu singkat akan sembuh. ila anemia terjadi karena perdarahan hebat perlu dilakukan transfusi darah Peptik esofagitis Akibat refluks berkepanjangan pada muntah kronik menyebabkan iritasi mukosa esophagus oleh asam lambung.
4. Pee/i,sn Pen$n3ng 0. Pemeriksaan laboratorium a)arah lengkap b)"lektrolit serum pada bayi dan anak yang dicurigai mengalami dehidrasi. c)9rinalisis, kultur urin, ureum dan kreatinin untuk mendeteksi adanya infeksi atau kelainan saluran kemih atau adanya kelainan metabolik. d)Asam amino plasma dan asam organik urin perlu diperiksa bila dicurigai adanya penyakit metabolik yang ditandai dengan asidosis metabolik berulang yang tidak jelas penyebabnya. e)Amonia serum perlu diperiksa pada muntah siklik untuk menyingkirkan kemungkinan defek pada siklus urea. f) 8aal hepar, amonia serum, dan kadar glukosa darah perlu diperiksa bila dicurigai ke arah penyakit hati. g)Amilase serum biasanya akan meningkat pada pasien pankreatitis akut. Kadar lipase serum lebih bermanfaat karena kadarnya tetap meninggi selama beberapa hari setelah serangan akut. h)8eses lengkap, darah samar dan parasit pada pasien yang dicurigai gastroenteritis atau infeksi parasit. >. 9ltrasonografi ilakukan pada pasien dengan kecurigaan stenosis pilorik, akan tetapi dua pertiga bayi akan memiliki hasil yang negatif sehingga menbutuhkan pemeriksaan barium meal.
+.
;.
.
8oto polos abdomen a)Posisi supine dan left lateral decubitus digunakan untuk mendeteksi malformasi anatomik kongenital atau adanya obstruksi. b)2ambaran airfluid levels menandakan adanya obstruksi tetapi tanda ini tidak spesifik karena dapat ditemukan pada gastroenteritis c)2ambaran udara bebas pada rongga abdomen, biasanya di ba!ah diafragma menandakan adanya perforasi. arium meal 1indakan ini menggunakan kontras yang nonionik, isoosmolar, serta larut air. ilakukan bila curiga adanya kelainan anatomis dan atau keadaan yang menyebabkan obstruksi pada pengeluaran gaster. arium enema 9ntuk mendeteksi obstrusi usus bagian ba!ah dan bisa sebagai terapi pada intususepsi.
G. Pentl,snn Penatalaksanaan a!al pada pasien dengan keluhan muntah adalah mengkoreksi keadaan hipovolemi dan gangguan elektrolit. Pada penyakit gastroenteritis akut dengan muntah, obat rehidrasi oral biasanya sudah cukup untuk mengatasi dehidrasi. Pada muntah bilier atau suspek obstuksi intestinal penatalaksanaan a!alnya adalah dengan tidak memberikan makanan secara peroral serta memasang nasogastic tube yang dihubungkan dengan intermittent suction. Pada keadaan ini memerlukan konsultasi dengan bagian bedah untuk penatalaksanaan lebih lanjut. Pengobatan muntah ditujukan pada penyebab spesifik muntah yang dapat diidentifikasi. Penggunaan antiemetik pada bayi dan anak tanpa mengetahui penyebab yang jelas tidak dianjurkan. ahkan kontraindikasi pada bayi dan anak dengan gastroenteritis sekunder atau kelainan anatomis saluran gastrointestinal yang merupakan kasus bedah misalnya, hiperthrophic pyoric stenosis 63P#), apendisitis, batu ginjal, obstruksi usus, dan peningkatan tekanan intrakranial. 3anya pada keadaan tertentu antiemetik dapat digunakan dan mungkin efektif, misalnya pada mabuk perjalanan 6 motion sickness), mual dan muntah pasca operasi, kemoterapi kanker, muntah siklik, gastroparesis, dan gangguan motilitas saluran gastrointestinal.
1erapi farmakologis muntah pada bayi dan anak adalah sebagai berikut / 0. Antagonis dopamin 1idak diperlukan pada muntah akut disebabkan infeksi gastrointestinal karena biasanya merupakan self limited . 4batobatan antiemetik biasanya diperlukan pada muntah pasca operasi, mabuk perjalanan, muntah yang disebabkan oleh obatobatan sitotoksik, dan penyakit refluks gastroesofageal.
mg@kg per dosis (= +; kali@hari bila perlu. osis maksimal pada bayi &.B mg@kg@hari.
>.
+.
;.
.
II.
Akan tetapi obat ini sekarang sudah jarang digunakan karena mempunyai efek ekstrapiramidal seperti reaksi distonia dan diskinetik serta krisis okulonergik. omperidon adalah obat pilihan yang banyak digunakan sekarang ini karenadapat dikatakan lebih aman. omperidon merupakan derivate ben*imida*olin yang secara invitro merupakan antagonis dopamine. omperidon mencegah refluks esophagus berdasarkan efek peningkatan tonus sfingter esophagus bagian ba!ah. Antagonisme terhadap histamine 6A3 0) iphenhydramine dan imenhydrinate 6ramamine) termasuk dalam golongan etanolamin. 2olongan etanolamin memiliki efek antiemetik paling kuat diantara antihistamin 6A30) lainnya. Kedua obat ini bermanfaat untuk mengatasi mabuk perjalanan 6motion sickness) atau kelainan vestibuler. osisnya oral/ 0 0,mg@kg@hari dibagi dalam ;- dosis. (=@(M/ mg@kg@haridibagi dalam ; dosis. Proklopera*in dan Klorpromera*in Merupakan derivate fenotia*in. apat mengurangi atau mencegah muntah yang disebabkan oleh rangsangan pada <1?. Mempunyai efek kombinasi antikolinergik dan antihistamin untuk mengatasi muntah akibat obatobatan, radiasi dan gastroenteritis. 3anya boleh digunakan untuk anak diatas > tahun dengan dosis &.;C &.- mg@kg@hari tiap dibagi dalam +; dosis, dosis maksimal berat badan D>&E Antikolinergik #kopolamine dapat juga memberikan perbaikan pada muntah karena faktor vestibular atau stimulus oleh mediator proemetik. osis yang digunakan adalah &,mikrogram@kg@ hari dibagi dalam ; dosis dengan dosis maksimal &,+mg per dosis. 31+ antagonis serotonin Fang sering digunakan adalah 4ndanasetron. Mekanisme kerjanya diduga dilangsungkan dengan mengantagonisasi reseptor 31 yang terdapat pada <1? di area postrema otak dan mungkin juga pada aferen vagal saluran cerna. 4ndansentron tidak efektif untuk pengobatan motion sickness. osis mengatasi muntah akibat kemoterapi ;C0% tahun/ &.0 mg@kg (= +& menit senelum kemoterapi diberikan, diulang ; dan % jam setelah dosis pertama diberikan kemudiansetiap %jam untuk 0> hari berikutnya. osis pascaoperasi/ >C0> yr D;&E;& kg/ ; mg (=$ E0> yr/ dosis de!asa% mg P4@kali.
ASUHAN KEPERAWATAN A. Peng,3in Kee/5tn 0. Pengkajian a) (dentitas / umur untuk menentukan jumlah cairan yang diperlukan b) Ri!ayat kesehatan a. Keluhan utama 6keluhan yang dirasakan pasien saat pengkajian)/ mual, muntah. b. Ri!ayat kesehatan sekarang 6ri!ayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit).
c. Ri!ayat kesehatan yang lalu 6ri!ayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien). d. Ri!ayat kesehatan keluarga 6ri!ayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain baik bersifat genetik atau tidak). >. Pemeriksaan fisik a) 1andatanda vital sign b) 1andatanda dehidrasi 6turgor kulit, mukosa mulut kering, kelopak mata cekung, produksi urine berkurang). c) 1anda tanda shock d) Penurunan berat badan +. Pemeriksaan Penunjang a) Pemeriksaan laboratorium / analisis urine dan darah b) 8oto polos abdomen meupun dengan kontras c) 9#2 d) Pyelografi intravena@ sistrogram e) "ndoskopi dengan biopsy@ monitoring P3 esophagus B. Dignos Kee/5tn a. efisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi c. 7ausea berhubungan dengan iritasi gastric d. ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovolemia e. resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan status metabolic f. cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
-. Ren6n Kee/5tn N o 0.
Dignos Kee/5tn
T$3$n 0n ,/ite/i )sil Inte/9ensi 7NI-8 7NO-8 Ketidakseimbangan #etelah dilakukan tindakan Monito/ n$t/isi / nutrisi kurang dari kepera!atan selama GH >; Kaji adanya alergi makanan pasien untuk kebutuhan tubuh jam, status nutrisi pasien Anjurkan berhubungan dengan seimbang dengan kriteria hasil / meningkatkan intake 8e Mempertahankan atau Ketahui makanan kesukaan klien gangguan absorbsi Kolaborasi dengan ahli gi*i untuk atasan karakteristik / pertambahan
>&' atau lebih
Mampu
kebutuhan nutrisi 1idak ada tanda tanda
diba!ah normal
mengidentifikasi
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien Anjurkan pasien untuk
ilaporkan
intake makanan yang kurang dari RA 6Recommended aily Allo!ance) Membrane mukosa
dan konjungtiva pucat Kelemahan otot yang
digunakan untuk menelan@ mengunyah 5uka, inflamasi pada
rongga mulut Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan ilaporkan atau fakta
adanya kekurangan makanan ilaporkan adanya
perubahan rasa Perasaan
ketidakmampuan untuk mengunyah Kehilangan
dengan makanan cukup Keengganan untuk
adanya
sensasi
makan Kram pada abdomen 1onus otot jelek 7yeri abdominal
dengan atau tanpa patologi Kurang berminat
terhadap makanan Pembuluh darah
kapiler mulai rapuh iare atau
steatorrhea
malnutrisi
1idak
meningkatkan protein dan vitamin < erikan substansi gula Fakinkan diiit yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi erikan makanan yang terpilih
6sudah dikonsulkan dengan ahli gi*i) Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan harian Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori erikan informasi
kebutuhan nutrisi Kaji kemampuan pasien untuk
terjadi
penurunan yang berarti
tentang
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. N$t/ition onito/ing pasien dalam batas normal Monitor adanya penurunan Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan Monitor lingkungan
makan ad!alkan
tindakan tidak selama makan Monitor kulit kering dan
pengobatan
perubahan pigmentasi Monitor turgor kulit Monitor kekeringan,
selama dan
rambut
kusam, dan mudah patah Monitor mual dan muntah Monitor kadar albumin, total
protein, 3b, da kadar 3t. Monitor pertumbuhan
perkembangan Monitor pucat, kemerahan dan
kekeringan jaringan konjungtia Monitor kalori dan intake nutrisi
dan
Kehilangan
rambut
yang cukup banyak 6rontok) #uara usus hiperaktif Kurangnya informasi,
hipertonik, papilla lidah dan cavitas oral
missinformasi >.
efisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif atasan karakteristik / Kelemahan 3aus Penurunan turgor
kulit@ lidah Membran
kulit kering Peningkatan denyut
nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume@ tekanan nadi Pengisian vena
menurun Konsentrasi
meningkat 1emperature
mukosa@
urine
#etelah dilakukan tindakan 8luid and nutrition management/ kepera!atan selama GI>; Pertahankan catatan intake dan am, pasien tidak mengalami output yang akurat status dehidrasi kekurangan volume cairan 6fluid Monitor balance dan 6 kelembaban membrane nutritional status / food and fluid mukosa, nadi adekuat, tekanan intake) dengan kriteria hasil / darah ortostatik) Mempertahankan urine Monitor vital sign output sesuai dengan usia Monitor asupan makanan@ cairan
dan , urine normal, 31 normal 1ekanan darah, nadi, suhu
tubuh dalam batas normal 1idak ada tanda tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan.
tubuh
meningkat 3ematokrit meninggi Kehilangan berat
ruangan orong masukan oral erikan penggantian nesogastrik
sesuai output orong keluarga
membantu pasien makan Anjurkan pasien banyak minum
kurang lebih B% gelas belimbing perhari Kolaborasi dokter jika tadapat
badan seketika
8actor
yang
berhubungan / Kehilangan volume cairan secara aktif Kegagalan mekanisme pengaturan 7ausea berhubungan #etelah
dan hitung intake kalori harian Kolaborasi pemberian cairan (= Monitor status nutrisi erikan cairan (= pada suhu
cairan berlebih muncul memburuk Atur kemungkinan transfuse Persiapan untuk transfusi
•
•
+.
dilakukan
tindakan
untuk
8luid management/
dengan iritasi gastrik
kepera!atan selama GH >; jam, fluid balance dengan riteria / Keseimbangan asupan dan
keluaran dalam >; jam erat badan stabil 1idak terdapat cekung mata Rasa haus yang tidak
Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat Monitor
normal tidak ada 3idrasi kulit tidak terganggu Membrane mukosa lembab "lektrolit serum dalam batas
normal
urine dalam
batas normal
dehidrasi6 kelembaban membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik) Monitor vital sign Monitor aupan makanan@ cairan dan hitung intake kalori harian 5akukan terapi (= Monitor status nutrisi erikan cairan erikan cairan (= pada suhu
ruangan orong masukan oral erikab penggantian nesogastrik
sesuai output orong keluarga
membantu pasien makan Kolaborasi dokter jika tabda
;
status
untuk
cairan berlebih muncul memburuk Atur kemungkinan transfuse Ketidakefektifan perfusi #etelah dilakukan tindakan Manajemen sensasi perifer jaringan berhubungan kepera!atan selama G.I >; Monitor adanya daerah tertentu dengan hipovolemia jam, pasien menunjukan yang hanya peka terhadap keefektifan perfusi jaringan panas@dingin@tumpul Monitor adanya paretese dengan criteria hasil / keluarga untuk Mendemonstrasikan status (nstruksikan
sirkulasi yang ditandai dengan / tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan, tidak ada ortostatikhipertensi, tidak ada tandatanda peningkatan tekanan intracranial 6tidak lebih dari 0 mm3g) Mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang
mengobservasi kulit jika ada isi atau laserasi 2unakan sarung tangan untuk proteksi atasi gerakan pada kepala, leher dan punggung Monitor kemampuan A Kolaborasi pemberian analgetik Monitor adanya tromboplebitis iskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi
Resiko integritas berhubungan gangguan metabolic
ditandai dengan / berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan, menunjukan perhatian, konsentrasi dan orientasi$ memproses informasi$ membuat keputusan dengan benar Menunjukan fungsi sensori
motory cranial yang utuh / tingkat kesadaran membaik, tidak ada gerakangerakan involunter kerusakan #etelah dilakukan tindakan NI- % kulit kepera!atan selama G.I >; Pe/i)e/l Senstion Mngeent dengan jam, pasien menunjukan 7Mn3een senssi e/ife/8 Monitor adanya daerah tertentu status integritas kulit yang baik
dandiastole dalam rentang yang diharapkan 1idak ada
ortostatikhipertensi 1idak ada tanda tanda
peningkatan tekanan intrakranial 6tidak lebih dari 0 mm3g) Mendemonstrasikan
kemampuan kognitif yang ditandai dengan/ berkomunikasi dengan
jelas dan sesuai dengan kemampuan menunjukkan perhatian,
konsentrasi dan orientasi memproses informasi
mengobservasi kulit jika ada lsi atau laserasi 2unakan sarun tangan untuk
proteksi atasi gerakan pada kepala,
leher dan punggung Monitor kemampuan A Kolaborasi pemberian analgetik Monitor adanya tromboplebitis iskusikan menganai penyebab perubahan sensasi
-
Resiko integritas gangguan metabolic
kerusakan kulit b@d status
efinisi / Perubahan pada epidermis dan dermis atasan karakteristik / 2angguan pada
membuat
dengan benar Menunjukkan
6dermis) 2angguan permukaan
kulit 6epidermis) 8aktor
berhubungan / "ksternal / 3ipertermia
6misalnya / alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint) (mmobilitas fisik Radiasi 9sia yang ekstrim Kelembaban kulit 4batobatan (nternal / Perubahan status metabolik
6sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi) 1idak ada luka@lesi pada
kulit Perfusi jaringan baik Menunjukkan pemahaman
dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang Mampu melindungi kulit dan
atau
hipotermia #ubstansi kimia Kelembaban udara 8aktor mekanik
fungsi
sensori motori cranial yang utuh / tingkat kesadaran mambaik, tidak ada gerakan gerakan involunter #etelah dilakukan tindakan NI- / P/ess$/e Mngeent kepera!atan selama G. I >; Anjurkan pasien untuk jam, pasien tidak menunjukan menggunakan pakaian yang kerusakan integritas kulit longgar NO- / 1issue (ntegrity / #kin 3indari kerutan padaa tempat and Mucous Membranes tidur aga kebersihan kulit agar tetap K/ite/i Hsil % bersih dan kering (ntegritas kulit yang baik bisa dipertahankan Mobilisasi pasien 6ubah posisi
bagian tubuh Kerusakan lapisa kulit
yang
keputusan
mempertahankan kelembaban kulit pera!atan alami
dan
pasien) setiap dua jam sekali Monitor kulit akan adanya
kemerahan 4leskan lotion atau minyak@baby
oil pada derah yang tertekan Monitor aktivitas dan mobilisasi
pasien Monitor status nutrisi pasien Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
1ulang menonjol efisit imunologi 8aktor yang
berhubungan dengan perkembangan Perubahan sensasi Perubahan status
nutrisi kekurusan) Perubahan
6obesitas, status
cairan Perubahan pigmentasi Perubahan sirkulasi Perubahan turgor 6elastisitas kulit)
D. Ileentsi Kee/5tn Pelaksanaan tindakan atau implementasi adalah pemberian tindakan kepera!atan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan rencan tindakan yang telah disusun setiap tindakan kepera!atan yang dilakukan dan dicatat dalam pencatatan kepera!atan agar tindakan kepera!atan terhadap klien berlanjut. Prinsip dalam melaksanakan tindakan kepera!atan yaitu cara pendekatan kepada klien efektif, teknik komunikasi terapi serta penjelasan untuk setiap tindakan yang diberikan kepada klien. alam melakukan tindakan kepera!atan menggunakan tiga tahap yaitu independen, dependen, interdependen. 1indakan kepera!atan secara independen adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pera!at tanpa petunjuk dan perintah dokter atau tenaga kesehatan lainnya, dependen adalah tindakan yang sehubungan dengan tindakan pelaksanaan rencana tindakan medis dan interdependen adalah tindakan keper!atan yang menjelaskan suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya, misalnya tenaga sosial, ahli gi*i dan dokter, keterampilan yang harus pera!at punya dalam melaksanakan tindakan kepera!atan yaitu kongnitif dan sifat psikomotor. E. E9l$si Kee/5tn "valuasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses kepera!atan yang menandakan seberapa jauh diagnosa kepera!atan, rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai kemungkinan terjadi pada tahap evaluasi adalah masalah dapat diatasi, masalah teratasi sebagian, masalah belum teratasi atau timbul masalah yang baru. "valuasi dilakukan yaituevaluasi proses dan evaluasi hasil.
"valuasi proses adalah yang dilaksanakan untuk membantu keefektifan terhadap tindakan. #edangkan, evaluasi hasil adalah evaluasi yang dilakukan pada akhir tindakan kepera!atan secara keseluruhan sesuai dengan !aktu yang ada pada tujuan. 4. Dis6)/ge Plnning 0. 3indari makan makanan yang kotor dan tidak sehat >. aga pola makan agar teratur +. Atasi kondisi C kondisi yang dapat menyebabkan muntah ;. aga kebersihan pribadi dan lingkungan sekitar . (stirahat yang cukup
III.
DA4TAR PUSTAKA Putra, eddy #atriya. Muntah pada anak. i sunting dan di terbitkan Klinik r. RockyJ. agian (lmu Kesehatan Anak R#9 Arifin Achmad@ 8K97R(. Pekanbaru. iakses dari http/@@!!!.dr rocky.com. 5ast update #aturday, >% March >&& 0/0; #uraatmaja, #udaryat. >&&. Muntah pada bayi dan anak dalam kapita selekta gastroenterologi anak. <=. #agung #eto. akarta. #udarmo, #ubijanto Marto. >&&. Penatalaksanaan muntah pada bayi dan anak. ivisi 2astroenterologi 5aboratotrium (lmu Kesehatan Anak R#9 r. #oetomo@8K 9nair. iakses dari http/@@!!!.pediatrik.com@buletin@>&&-&>>&h!&gpybuletin.pdf 2uyton and 3all, 0-. 1eHtbook of medical physiology. th "d. L. #aunders &&-/;+
5indley, Keith , Andre!s, Paul 5. Pathogenesis and treatment of cyclical vomiting. ournal of Pediatric 2astroenterology and 7utrition serial onlineN >&& #eptember. Philadelphia.. Available from 9R5 / !!!.jpgn.org #cruggs, Karen and ohnson, Michael. >&&;. Persistent vomiting in pediatric treatment guidelines. 0++ Keshav, #atish. >&&;. 7ausea and vomiting in the gastrointestinal system at a glance. lack!ell #cience 5td. Australia$ p/ ->-+ ehrman R", 0%. Major symptoms and signs of digestive tract disorders in nelson essentials of pediatrics, +rd ed. L #aunders. Philadelphia$ #ch!ar*, #teven M. 2astroesophageal refluks. serial onlineN >&&%, anuary 0% th. Philadelphia. Available from 9R5/ http/@@emedicine.medscape.com@article@+&&>overvie!