ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HISTEREKTOMI
I.
TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menu menumn mnpa pang ng,, sehi sehing ngga ga dala dalam m kepu kepust stak akaa aann dike dikena nall deng dengan an isti istila lahh Fibromioma, leiomioma, atau fibroid (Mansjoer, 2007). Mioma Uteri adalah suatu suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul, berkapsul, yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga disebut fibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid. umor jinak ini merupakan neoplasma jinak yang paling sering ditemukan pada traktus genitalia !anita,terutama !anita usai produktif. "alaupun tidak sering, disfungsi reproduksi yang dikaitkan dengan mioma men#akup infertilitas, abortus spontan, persalinan prematur, dan malpresentasi ($rum, 200%).
Klasifikasi Mioma umumnya digolongkan berdasarkan lokasi dan ke arah mana mereka tumbuh. &lasifikasinya sebagai berikut ' 1. Mioma intramural merupakan mioma yang paling banyak ditemukan. ebagian besar tumbuh di antara lapisan uterus yang paling tebal dan paling tengah, yaitu miometrium. 2. Mioma subserosa merupakan mioma yang tumbuh keluar dari lapisan uterus yang paling luar, yaitu sero serosa sa dan dan tumb tumbuh uh ke arah arah rong rongga ga peri perito toni nium um.. eni eniss miom miomaa ini ini bert bertan angk gkai ai (pedun#ulated) (pedun#ulated) atau memiliki dasar lebar. lebar. *pabila terlepas dari induknya dan berjalan+ jalan atau dapat menempel dalam rongga peritoneum disebut wandering/parasitic fibroid itemukan kedua terbanyak. 3. Mioma submukosa merupakan mioma yang tumbuh dari dinding uterus paling dalam sehingga menonjol ke dalam uterus. enis ini juga dapat bertangkai atau berdasarkan lebar. apat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui saluran ser-iks, yang disebut mioma geburt ($helmo!, 200) 200 ) B. Etiologi /tiologi pasti belum diketahui eningkat eningkatan an reseptor reseptor estrogen+ estrogen+prog progeste esteron ron pada pada jaringan jaringan mioma mioma uteri mempenga mempengarui rui pertumbuhan tumor
1aktor predisposisi yang bersifat herediter, telah diidentifikasi kromosom yang memba!a 3 gen yang diperkirakan berpengaruh pada pertumbuhan fibroid. ebagian ahli mengatakan bah!a fibroid uteri di!ariskan dari gen sisi paternal. Mioma biasanya membesar pada saat kehamilan dan menge#il setelah menopause jarang ditemukan sebelum menarke ($rum, 200).
akto! Risiko te!"a#in$a %io%a &te!i $ait&' . Usia penderita Mioma uteri ditemukan sekitar 204 pada !anita usia reproduksi dan sekitar 304+ 04 pada !anita usia di atas 30 tahun (uhatno, 2007). Mioma uteri jarang ditemukan sebelum menarke (sebelum mendapatkan haid). edangkan pada !anita menopause mioma uteri ditemukan sebesar 04 (oedosaputro, 200). 2. 5ormon endogen (Endogenous Hormonal ) &onsentrasi estrogen pada jaringan mioma uteri lebih tinggi daripada jaringan miometrium normal. (ju!antono, 200) %. 6i!ayat &eluarga "anita dengan garis keturunan tingkat pertama dengan penderita mioma uteri mempunyai 2, kali kemungkinan untuk menderita mioma dibandingkan dengan !anita tanpa garis keturunan penderita mioma uteri. (arker, 2007) 3. ndeks Massa ubuh (M) 8besitas juga berperan dalam terjadinya mioma uteri. (arker, 2007) . Makanan ilaporkan bah!a daging sapi, daging setengah matang ( red meat ), dan daging babi menigkatkan insiden mioma uteri, namun sayuran hijau menurunkan insiden mioma uteri (arker, 2007). 9. &ehamilan &ehamilan dapat mempengaruhi mioma uteri karena tingginya kadar esterogen dalam kehamilan dan bertambahnya -askularisasi ke uterus. 5al ini memper#epat pembesaran mioma uteri (Manuaba, 200%). 7. aritas Mioma uteri lebih banyak terjadi pada !anita dengan multipara dibandingkan dengan !anita yang mempunyai ri!ayat frekuensi melahirkan (satu) atau 2 (dua) kali (&hashae-a, ::2). (. Patosifiologi *mmature mus#le #ell nest dalam miometrium akan berproliferasi hal tersebut diakibatkan oleh rangsangan hormon estrogen. ukuran myoma sangat ber-ariasi. sangat sering ditemukan pada bagian body uterus (#orporeal) tapi dapat juga terjadi pada ser-ik. umot sub#utan dapat tumbuh diatas pembuluh darah endometrium dan menyebabkan
perdarahan. Bila tumbuh dengan sangat besar tumor ini dapat menyebabkan penghambat terhadap uterus dan menyebabkan perubahan rongga uterus. ada beberapa keadaan tumor sub#utan berkembang menjadi bertangkai dan menonjol melalui -agina atau #er-ik yang dapat menyebabkan terjadi infeksi atau ulserasi. umor fibroid sangat jarang bersifat ganas, infertile mungkin terjadi akibat dari myoma yang mengobstruksi atau menyebabkan kelainan bentuk uterus atau tuba falofii. Myoma pada badan uterus dapat menyebabkan aborsi se#ara spontan, dan hal ini menyebabkan ke#ilnya pembukaan #er-ik yang membuat bayi lahir sulit.
Pat)*a$ Mio%a Ute!i
D. Tan#a #an Ge"ala
;ejala yang timbul sangat tergantung pada tempat mioma, besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi. ;ejala yang mungkin timbul diantaranya' .
erdarahan abnormal, berupa hipermenore, menoragia dan metroragia. 1aktor+faktor yang menyebabkan perdarahan antara lain'
2.
erjadinya hiperplasia endometrium sampai adenokarsinoma endometrium karena pengaruh o-arium ermukaan endometrium yang lebih luas daripada biasanya *trofi endometrium di atas mioma submukosum Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya mioma di antara serabut miometrium 6asa nyeri yang mungkin timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat dan peradangan.
%. 3. . 9.
7. =. :. 0. . 2. %.
E. Ko%+likasi &omplikasi yang dapat terjadi pada mioma uteri se#ara umum, yaitu' .
egenerasi ganas &e#urigaan akan keganasan uterus apabila mioma uteri #epat membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause.
2.
orsi (putaran tangkai) arang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis. engan demikian terjadi sindrom abdomen akut.
. Pe%e!iksaan Pen&n"ang . U; abdominal dan trans-aginal 2. >aparaskopi.
G. Penatalaksanaan .
Penanganan %io%a %en&!&t &sia, +a!itas, lokasi #an &k&!an t&%o! enanganan mioma uteri tergantung pada usia, paritas, lokasi dan ukuran tumor, dan terbagi atas ' a) enanganan konser-atif $ara penanganan konser-atif dapat dilakukan sebagai berikut ' 8bser-asi dengan pemeriksaan pel-is se#ara periodik setiap %+9 bulan. Monitor keadaan 5b emberian ?at besi enggunaan agonis ;n65 untuk mengurangi ukuran mioma b) enanganan operatif nter-ensi operasi atau pembedahan pada penderita mioma uteri adalah ' erdarahan uterus abnormal yang menyebabkan penderita anemia
• • •
• • • •
enis operasi yang dilakukan pada mioma uteri dapat berupa ' a) Miomektomi Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma tanpa pengangkatan rahim@uterus (6ayburn, 200). Miomektomi lebih sering di lakukan pada penderita mioma uteri se#ara umum. enatalaksanaan ini paling disarankan kepada !anita yang belum memiliki keturunan setelah penyebab lain disingkirkan ($helmo!, 200). b) 5isterektomi 5isterektomi adalah tindakan operatif yang dilakukan untuk mengangkat rahim, baik sebagian (subtotal) tanpa ser-iks uteri ataupun seluruhnya (total) berikut ser-iks uteri (ra!irohardjo, 200). 5isterektomi dapat dilakukan bila pasien tidak menginginkan anak lagi, dan pada penderita yang memiliki mioma yang simptomatik atau yang sudah bergejala. *da dua #ara histerektomi, yaitu ' 5isterektomi abdominal, dilakukan bila tumor besar terutama mioma o intraligamenter, torsi dan akan dilakukan ooforektomi
o
5isterektomi -aginal, dilakukan bila tumor ke#il (ukuran A uterus gra-id
2 minggu) atau disertai dengan kelainan di -agina misalnya rektokel, sistokel atau enterokel ($allahan, 200). &riteria menurut American ollege of !bstetricians "#necologists $A!"% untuk histerektomi adalah sebagai berikut ' a) erdapatnya sampai % mioma asimptomatik atau yang dapat teraba dari luar dan dikeluhkan oleh pasien. b) erdarahan uterus berlebihan, meliputi perdarahan yang banyak dan bergumpal+ gumpal atau berulang+ulang selama lebih dari = hari dan anemia akibat kehilangan darah akut atau kronis. #) 6asa tidak nyaman di pel-is akibat mioma uteri meliputi nyeri hebat dan akut, rasa tertekan punggung ba!ah atau perut bagian ba!ah yang kronis dan penekanan pada -esika urinaria mengakibatkan frekuensi miksi yang sering ($helmo!, 200). 2. Penatalaksanaan %io%a &te!i +a#a *anita )a%il elama kehamilan, terapi a!al yang memadai adalah tirah baring, analgesia dan obser-asi terhadap mioma. enatalaksanaan konser-atif selalu lebih disukai apabila janin imatur. eksio sesarea merupakan indikasi untuk kelahiran apabila mioma uteri menimbulkan kelainan letak janin, inersia uteri atau obstruksi mekanik.
II.
ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengka"ian Ke+e!a*atan . ata biografi pasien
2.
%. 3. .
6i!ayat kesehatan saat ini, meliputi ' keluhan utama masuk 6, faktor pen#etus, lamanya keluhan, timbulnya keluhan, faktor yang memperberat, upaya yang dilakukan untuk mengatasi, dan diagnosis medik. 6i!ayat kesehatan masa lalu, meliputi ' penyakit yang pernah dialami, ri!ayat alergi, imunisasi, kebiasaan merokok,minum kopi, obat+obatan dan alkohol 6i!ayat kesehatan keluarga emeriksaan fisik umum dan keluhan yang dialami. Untuk pasien dengan kanker ser-ik, pemeriksaan fisik dan pengkajian keluhan lebih spesifik ke arah pengkajian obstretri dan ginekologi, meliputi ' 6i!ayat kehamilan, meliputi ' gangguan kehamilan, proses persalinan, lama persalinan, tempat persalinan, masalah persalinan, masalah nifas serta laktasi, masalah bayi dan keadaan anak saat ini emeriksaan genetalia emeriksaan payudara 6i!ayat operasi ginekologi emeriksaan pap smear Usia menar#he Menopause Masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi &esehatan lingkungan@higiene *spek psikososial meliputi ' pola pikir, persepsi diri, suasana hati, hubungan@komunikasi, kebiasaan seksual, pertahanan koping, sistem nilai dan keper#ayaan dan tingkat perkembangan. ata laboratorium dan pemeriksaan+pemeriksaan penunjang lain erapi medis yang diberikan /fek samping dan respon pasien terhadap terapi ersepsi klien terhadap penyakitnya •
• • • • • • •
9. 7.
=. :. 0. .
B. Diagnosa Ke+e!a*atan .
7. =. :.
(.
;angguan #itra tubuh berhubungan dengan pembedahan dan perubahan perkembangan penyakit ;angguan eliminasi fekal ' &onstipasi b.d menurunnya mobilitas intestinal 6etensi urin b.d penekanan yang keras pada uretra
Ren-ana Ke+e!a*atan
REN(ANA KEPERAWATAN DIANGOSA KEPERAWATAN DAN KOABORASI
TUJUAN /NO(0
NO( ' Kont!ol N$e!i etelah dilakukan pemberian asuhan kepera!atan selama C..D 23 jam, diharapkan respon nyeri pasien dapat terkontrol dengan kriteria hasil sebagai berikut ' & lien mampu mengenal faktor+faktor
INTER1ENSI /NI(0
NI( 2. Mana"e%en N$e!i &aji se#ara komphrehensif tentang nyeri, meliputi' lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas@beratnya nyeri, dan faktor+faktor pen#etus obser-asi isyarat+isyarat -erbal dan non
-erbal dari ketidaknyamanan, meliputi penyebab nyeri, beratnya ringannya nyeri, ekspresi !ajah, pola tidur, nasfu makan, durasi nyeri, frekuensi dan letak bagian aktitas dan hubungan sosial. tubuh yang nyeri &lien mampu melakukan tindakan &olaborasi pemberian analgetik sesuai dengan anjuran. emberian analgetik harus pertolongan non+analgetik, seperti napas memperhatikan hal+hal sebagai berikut ' dalam, relaksasi dan distraksi &lien melaporkan gejala+gejala kepada tim prinsip pemberian obat 9 benar (benar kesehatan nama, benar obat, benar dosis, benar #ara, &lien mampu mengontrol nyeri benar !aktu pemberian, dan benar /kspresi !ajah klien rileks dokumentasi) &lien melaporkan adanya penurunan tingkat ;unakan komunikiasi terapeutik agar pasien nyeri dalam rentang sedang (skala nyeri' dapat mengekspresikan nyeri 3 sampai 9) hingga nyeri ringan (skala &aji pengalaman masa lalu indi-idu tentang nyeri ' sampai %) nyeri &lien melaporkan dapat beristirahan dengan /-aluasi tentang keefektifan dari tindakan nyaman mengontrol nyeri yang telah digunakan
normal (2 E 20 D@menit)
& ' *nemia
*jarkan penggunaan teknik non+farmakologi
(seperti' relaksasi, guided imagery, terapi musik, dan distraksi) Modifikasi tindakan mengontrol nyeri
berdasarkan respon pasien *njurkan klien untuk
tidur@istirahat + *njurkan klien untuk melaporkan kepada
meningkatkan
tenaga kesehatan jika tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhan lain &aji gejala+gejala anemia yang terjadi antau tanda+tanda anemia yang terjadi Monitor hasil pemeriksaan lab untuk
etelah dilakukan tindakan kepera!atan selama ......D 23 jam, pera!at dapat meminimalkan komplikasi anemia yang pemeriksaan kadar 5b, 6B$, 5#t terjadi dengan kriteria hasil' *njurkan pasien untuk mengkonsumsi &onjungti-a merah muda makanan yang seimbang, terutama $apilary refille F 2 detik Mukosa mulut merah muda makanan tinggi kalori dan tinggi protein. pemberian suplemen besi &adar 5b dbn (!anita de!asa' 2+3 &olaborasi tambahan, -itamin dan mineral g@dl), 6B$ dbn (!anita de!asa' %,=0+ sesuai indikasi ,=0 D 0 @u>) dan 5#t dbn (!anita &olaborasi pemberian transfusi darah sesuai de!asa ' %7,0+37,04)
kebutuhan monitor efek samping dan respon pasien
setelah dilakukan transfusi darah NI( $emas b.d krisis situasional NO(' Kont!ol (e%as (histerektomi atau etelah dilakukan asuhan kepera!atann Men&!&nkan -e%as' kemoterapi), an#aman kepada pasien selama C... D 23 jam, enangkan pasien dan kaji tingkat terhadap konsep diri, diharapkan pasien dapat mengkontrol ke#emasan pasien perubahan dalam status #emas dengan kriteria hasil sebagai berikut' elaskan seluruh prosedur tindakan era!at memonitor tingkat ke#emasan kesehatan, stres kepada pasien dan perasaan yang mungkin mun#ul pada saat melakukan pasien &lien mampu menurunkan penyebab+ tindakan Berusaha memahami keadaan pasien penyebab ke#emasan dan keluarga dapat era!at (rasa empati) menurunkan stimulus lingkungan ketika Berikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan dengan pasien #emas &lien mampu men#ari informasi tentang komunikasi yang baik hal+hal yang dapat dilakukan untuk Mendampingi pasien untuk mengurangi
menurunkan ke#emasan &lien manpu menggunakan strategi koping yang efektif
ke#emasan dan meningkatkan kenyamanan orong pasien untuk menyampaikan
&lien
penurunan ke#emasan &lien mampu menggunakan
relaksasi untuk menurunkan #emas &lien mampu mempertahankan
hubungan so#ial, dan konsentrasi &lien melaporkan kepada pera!at tidur
melaporkan
kepada
pera!at
tentang isi perasaannya $iptakan hubungan saling per#aya Bantu pasien menjelaskan keadaan yang
bisa menimbulkan ke#emasan Bantu pasien untuk mengungkapkan hal
teknik
#ukup, tidak ada keluhan fisik akibat ke#emasan, dan tidak ada perilaku yang menunjukkan ke#emasan
hal yang membuat #emas dan dengarkan dengan penuh perhatian *jarkan pasien teknik relaksasi *njurkan pasien untuk meningkatkan ibadah dan berdoa &olaborasi dengan
dokter
untuk
pemberian obat+obatan yang mengurangi ke#emasan pasien
NO( ' Stat&s n&t!isi ' intake %akanan #an %in&%an etelah dilakukan asuhan kepera!atann kepada pasien selama C... D 23 jam, diharapkan status nutrisi meliputi intake makanan dan minuman membaik dengan kriteria hasil sebagai berikut' *danya peningkatan berat badan sesuai
dengan tujuan &lien mampu mengidentifikasi kebutuhan
&etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis (status hipermatebolik berkenaan dengan kanker) dan faktor psikososial
nutrisi idak ada tanda tanda malnutrisi idak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NI( ' 2. Mana"e%en N&t!isi &aji adanya alergi makanan &olaborasi dengan ahli gi?i untuk menentukan jumlah nutrisi yang sesuai dengan keadaan pasien *njurkan pasien untuk meningkatkan intake 1e, protein, karbohidrat, dan -itamin $ Berikan diet yang mengandung tinggi serat untuk men#egah konstipasi Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi pasien 3. Monito!ing n&t!isi Monitor tipe dan jumlah akti-itas yang
biasa dilakukan Berikan lingkungan yang nyaman dan
bersih selama makan ad!alkan pengobatan
tidak selama jam makan Monitor kulit kering dan perubahan
dan tindakan
pigmentasi Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
mudah patah Monitor mual dan muntah
6esiko infeksi dengan faktor resiko ketidakadekuatan pertahanan sekunder ketidakadekuatan pertahanan imun tubuh imunosupresi (kemoterapi), dan prosedur in-asi
Monitor kadar albumin, total protein, 5b,
dan kadar 5t &aji makanan kesukaan Monitor pu#at, kemerahan,
kekeringan jaringan konjungti-a $atat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan #a-itas oral. + Monitor -ariasi makanan yang
dan
dikonsumsi pasien NO( NI( Pengeta)&an'Kont!ol infeksi Kont!ol Infeksi etelah dilakukan asuhan kepera!atann Bersikan lingkungan setelah digunakan kepada pasien selama C... D 23 jam, oleh pasien diharapkan pasien dapat menjelaskan ;anti peralatan pasien setiap selesai kembali #ara mengkontrol infeksi dengan tindakan Batasi jumlah pengunjung kriteria hasil sebagai berikut' Mampu menerangkan #ara+#ara *jarkan #u#i tangan untuk menjaga
penyebaran infeksi Mampu menerangkan fa#tor+faktor yang
berkontribusi dengan penyebaran Mampu menjelaskan tanda+tanda dan
gejala Mampu menjelaskan akti-itas yang dapat meningkatkan resistensi terhadap infeksi
kesehatan indi-idu *njurkan pasien untuk #u#i tangan
dengan tepat ;unakan sabun antimikrobial untuk #u#i
tangan *njurkan pengunjung untuk men#u#i
tangan sebelum dan setelah meninggalkan ruangan pasien $u#i tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien ;unakan uni-ersal pre#autions >akukan pera!atan asepti# pada
semua jalur G >akukan teknik pera!atan luka dengan
memperhatikan prinsip septik dan aseptik *njurkan istirahat &olaborasi pemberian terapi antibiotik
dengan memperhatikan prinsip pemberian obat 9 benar (benar obat, benar nama, benar dosis, benar !aktu, benar #ara pemberian, dan benar dokumentasi) *jarkan pasien dan keluarga tentang
tanda+tanda, gejala dari infeksi dan #ara pen#egahan infeksi &urang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit keterbatasan kognitif (dilihat dari tingkat pendidikan) misinterpretasi dengan informasi yang diberikan dan tidak familiar dengan sumber informasi
NO( NI( Pengeta)&an ' +!oses +en$akit 2. Pe%4ela"a!an ' +!oses +en$akit Pengeta)&an ' +!ose#&! +e!a*atan &aji tingkat pengetahuan klien tentang etelah dilakukan asuhan kepera!atann penyakit kepada pasien selama C... D 23 jam, elaskan nama penyakit, proses diharapkan pasien dapat menjelaskan penyakit, faktor penyebab atau faktor kembali tentang proses penyakit dan pen#etus, tanda dan gejala, #ara prosedur pera!atan dengan kriteria hasil meminimalkan perkembangan penyakit, sebagai berikut' komplikasi penyakit dan #ara men#egah asien mengenal nama penyakit, proses komplikas penyakit, faktor penyebab atau faktor Berikan informasi tentang kondisi
pen#etus, tanda dan gejala, #ara meminimalkan perkembangan penyakit, komplikasi penyakit dan #ara men#egah komplikasi 3. asien mengetahui prosedur pera!atan, tujuan pera!atan dan manfaat tindakan.
perkembangan klien *njurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala kepada petugas kesehatan
Pe%4ela"a!an ' +!ose#&!5+e!a*atan nformasikan klien !aktu pelaksanaan
prosedur@pera!atan nformasikan klien
pelaksanaan prosedur@pera!atan &aji pengalaman klien dan tingkat
lama
!aktu
pengetahuan klien tentang prosedur yang akan dilakukan elaskan tujuan prosedur@pera!atan nstruksikan klien utnuk berpartisipasi
selama prosedur@pera!atan elaskan hal+hal yang perlu dilakukan
setelah prosedur@pera!atan *jarkan tehnik koping seperti relaksasi
untuk mengurangi efek dari prosedur yang dilakukan ;angguan #itra tubuh berhubungan dengan pembedahan dan perubahan perkembangan penyakit
NO( NI( Meningkatkan -it!a t&4&), Peningkatan -it!a t&4&) etelah dilakukan asuhan kepera!atann &aji penerimaan pasien tentang kepada pasien selama C... D 23 jam, kondisinya saat ini diharapkan #itra tubuh atau gambaran tubuh Bantu klien untuk mendiskusikan pasien meningkat dengan kriteria hasil perubahan tubuh akibta penyakit Bantu klien untuk mendiskusikan fungsi sebagai berikut' tubuh yang terganggu asien mengungkapkan penerimaan
#itra tubuh se#ara -erbal maupuan non -erbal asien mampu mempertahankan kontak
mata ketika berkomunikasi asien mampu melakukan komunikasi
terbuka asien
menunjukkan
tingkat
&aji perasaan klien ketika berinteraksi
dengan orang lain &aji persepsi klien dan keluarga tentang
perubahan tubuh yang terjadi &aji strategi mengatasi masalah (koping)
yang digunakan &aji apakah perubahan gambaran diri
mempengaruhi hubungan sosial klien Bantu klien mengidentifikasi bagian tubuh
keper#ayaan diri
;angguan eliminasi fekal ' &onstipasi b.d menurunnya mobilitas intestinal
lain yang bernilai positif &aji dukungan sosial yang dimiliki klien NO( NI( ' Mana"e%en Konsti+asi Monitor tanda dan gejala konstipasi B&ang Ai! Besa! etelah dilakukan asuhan kepera!atan Monitor !arna, konsistensi, jumlah dan kepada pasien selama C.D 23 jam, !aktu buang air besar diharapkan pasien tidak mengalamai &onsultasikan dengan dokter tentang gangguan dalam buang air besar, dengan kriteria hasil' asien kembali ke pola dan normal dari
pemberian laksatif, enema pengobatan Berikan #airan yang adekuat
dan
fungsi bo!el erjadi perubahan pola hidup untuk menurunkan fa#tor penyebab konstipasi
6etensi urin b.d penekanan yang keras pada uretra
NO( Inkontinensia &!in etelah dilakukan asuhan kepera!aran selama ...D23 jam, pasien tidak mengalami inkontinensia urin, dengan kriteria hasil' asien mampu memprekdisikan pola
eliminasi urin asien mampu
memghentikan aliran urin idak adanya tanda+tanda infeksi
memulai
dan
NI(' Pe%asangan Katete! Menjelaskan prosedur
dan
rasional
inter-ensi kateterisasi Monitore intake dan output Menjaga teknik aseptik dalam melakukan
kateterisasi Memelihara
drainase
urinari
tertutup.
D. I%+le%entasi Ke+e!a*atan elaksanaan tindakan atau implementasi adalah pemberian tindakan kepera!atan yang dilaksanakan untuk men#apai tujuan ren#an tindakan yang telah disusun setiap tindakan kepera!atan yang dilakukan dan di#atat dalam pen#atatan kepera!atan agar tindakan kepera!atan terhadap klien berlanjut. rinsip dalam melaksanakan tindakan
se#ara
kepera!atan yaitu #ara pendekatan kepada klien efektif, teknik komunikasi terapi serta penjelasan untuk setiap tindakan yang diberikan kepada klien. alam melakukan tindakan kepera!atan menggunakan tiga tahap yaitu independen, dependen, interdependen. indakan kepera!atan se#ara independen adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pera!at tanpa petunjuk dan perintah dokter atau tenaga kesehatan lainnya, dependen adalah tindakan yang sehubungan dengan tindakan pelaksanaan ren#ana tindakan medis dan interdependen adalah tindakan keper!atan yang menjelaskan suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya, misalnya tenaga sosial, ahli gi?i dan dokter, keterampilan yang harus pera!at punya dalam melaksanakan tindakan kepera!atan yaitu kongnitif dan sifat psikomotor.
(. E6al&asi Ke+e!a*atan /-aluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses kepera!atan yang menandakan seberapa jauh diagnosa kepera!atan, ren#ana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil di#apai kemungkinan terjadi pada tahap e-aluasi adalah masalah dapat diatasi, masalah teratasi sebagian, masalah belum teratasi atau timbul masalah yang baru. /-aluasi dilakukan yaitue-aluasi proses dan e-aluasi hasil. /-aluasi proses adalah yang dilaksanakan untuk membantu keefektifan terhadap tindakan. edangkan, e-aluasi hasil adalah e-aluasi yang dilakukan pada akhir tindakan kepera!atan se#ara keseluruhan sesuai dengan !aktu yang ada pada tujuan. D. Dis-)a!ge Planning . 2. %. 3. .
9. 7. =. :.
0.
III.
Berikan informasi yang jelas tentang penyakit, tanda, gejala dan pengobatan. Berikan informasi tentang obat yang diberikan, baik !aktu minum obat, jumlah obat, efek samping yang mungkin mun#ul, #ara minum obat saat di rumah. elaskan bah!a obat antibioti# harus dihabiskan. elaskan kapan !aktu yang tepat untuk melakukan akti-itas seksual Moti-asi klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein, buah+buahan, sayur dan biji+bijian yang dapat membantu penyembuhan luka operasi jika dilakukan histerektomi. Berikan informasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kekeringan luka pada luka post histerektomi. Berikan informasi tentang tanda+tanda infeksi luka, yang meliputi kemerahan pada luka, panas di area luka, bengkak, penurunan fungsi dan nyeri. Moti-asi pasangan dan keluarga pasien agar ikut memberi dukungan kepada pasien ekankan agar pasien kontrol rutin sesuai jad!al, dan bila terjadi hal+hal yang tidak !ajar, seperti perdarahan per -agina yang banyak, nyeri yang tidak tertahan dan keluhan seperti sebelum pengobatan, segera periksa ke rumah sakit. *njurkan agar pasien banyak istirahat dan tidak melakukan akti-itas+akti-itas berat, seperti mengangkat beban berat, naik turun tangga,dll.
DATAR PUSTAKA
*#hadiat $M. 2003. rosedur tetap 8bstetri dan ginekologi. akarta ' /;$ $allahan M M, amara >. 200. Benign isorders of the Upper ;enital ra#t in Blueprints 8bstetri#s H ;yne#ology. Boston ' Bla#k!ell ublishing, $helmo!.. 200. ;yne#ologi#Myome#tomy 5ttp'@@ !!!.emedi#ine.#om@med@topi#%% :.html. $rum M, $hristopher H &enneth 6. >ee M. 200%. umors of the Myometrium in iagnosti# ;yne#ologi# and 8bstetri# athology. Boston ' /lse-ier aunders ju!antono . 2003. erapi ;n65 *gonis ebelum 5isterektomi atau Miomektomi. 1arma#ia. Gol <8. 2. uli 2003. akarta 5art M 16$ 16$8;, a-id M#&ay. 2000. 1ibroids in ;ynae#ology llustrated. >ondon ' $hur#hill >i-ingstone. oedosapoetro M. 200%. lmu &andungan. "iknjosastro 5, aifudin *B, 6a#himhadi . /ditor. /disi &e+2. akarta ' Iayasan Bina ustaka Manuaba B;. 200%. enuntun &epaniteraan &linik 8bstetri# dan ;inekologi. /disi 2. akarta ' /;$ Moore ;. 200. /ssensial obstetri dan ginekologi. /disi 2. akarta ' 5ipokrates anay B# M6$8; M11, ondon ' Mosby arker "5. 2007. /tiology, ymptomatology and iagnosis of Uterine Myomas. Golume =7. epartment of 8bstetri#s and gyne#ology U$>* #hool of Medi#ine. $alifornia ' *meri#an o#iety for 6eprodu#ti-e Medi#ine 6ayburn "1. 200. 8bstetri dan ;inekologi. *lih Bahasa' 5. M* $halik. akata. "idya Medika,