ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PRETERM DAN POST TERM
MAKALAH
oleh Kelompok 17
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PRETERM DAN POST TERM
MAKALAH
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas dengan dosen pengampu Ns Peni Perdani Juliningrum, M.Kep
oleh: Al!" Elm" N"#!" I$ 1%2&10101&1& R!'(! D!") Am!ll!" 1%2&10101&21
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2017 BAB 1$ PENDAHULUAN
1$1 L"*"+ Bel"k"), Setiap menusia mempunyai keinginan untuk mememiliki generasi penerus atau
keturunan. Hal ini dapat direalisasikan dengan pernikahan yang kemudian terjadilah kehamilan. Kehamilan merupakan kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya yang pada umumnya di dalam rahim!. Kehamilan pada manusia berkisar "# minggu atau $ bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Kehamilan tersebut pasti diharapkan berjalan dengan lan%ar dan dalam kondisi sehat, namun tidak menutup kemungkinan terjadi kondisi yang tidak diinginkan patologis! dalam kehamilan. Salah satu kondisi tersebut adalah kehamilan preterm dan post term. Persalinan Preterm adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari &' minggu (#)&' minggu! atau dengan berat janin kurang dari (*## gram Manuaba, +$$$!. Masalah utama dari persalinan premature adalah perawatan bayinya, semakin muda usia kehamilannya semakin besar morbiditas dan mortalitasnya. Persalinan premature adalah penyebab utama terjadinya morbiditas dan mortalitas neonatal di seluruh dunia, yaitu sebesar #)-#. /i 0ndonesia angka morbitas pada premature men%apai +$ dan merupakan penyebab utama kematian perinatal. Penyebab kematian bayi premature antara lain 1s2iksia "$)#!, in2eksi (")&"!, 3345 +*)(#!, trauma persalinan ()'!, dan %a%at bawaan +)&! Manuaba, +$$$!.
Sedangkan bayi post)term adalah bayi yang lahir dengan usia gestas i lebih dari "( minggu dihitung dari menstruasi terakhir ibu atau dengan pengkajian usia gestasi! dianggap postmatur, atau post term, tanpa memperhitungkan berat badan lahir 6ong, (##$!. 1dapun penyebab kematian perinatal adalah kelainan kongenital, prematuritas, trauma persalinan, in2eksi, gawat janin dan as2iksia neonatorum. 7erjadinya gawat janin di sebabkan oleh induksi persalinan, in2eksi pada ibu, perdarahan, insu2isiensi plasenta, prolapsus tali pusat, kehamilan dan persalinan preterm dan postterm. Menurut wong, (##$ insiden kelahiran bayi postmatur adalah &,* ) +* dari semua kehamilan.
1$2 T-") +.(.+ 7ujuan 8mum 8ntuk mendapatkan gambaran se%ara nyata dalam melaksanakan asuhan
+.(.( +.
keperawatan pada bayi dengan preterm dan post term. 7ujuan Khusus 1gar memperoleh gambaran nyata mengenai pengkajian keperawatan pada
(.
bayi preterm dan post term. /apat mendiagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada bayi preterm dan
&.
post term. /apat menyelesaian masalah terhadap hambatan yang ditemukan pada asuhan keperawatan bayi preterm dan post term.
1$& M")#""* +. Mahasiswa mampu memahami konsep dan proses keperawatan pada klien dengan
kehamilan pretem dan post term. (. Menambah pengetahuan baru bagi mahasiswa keperawatan, dan sebagai pegangan bagi perawat pelaksana pada saat melakukan asuhan keperawatan. &. Mahasiswa mengetahui proses keperawatan yang benar sehingga dapat menjadi bekal dalam persiapan praktek di rumah sakit maupun di masyarakat.
BAB 2$ TELAAH LITERATURE 2$1 T!)-"") Teo+! (.+.+ Pengertian
Persalinan preterm biasanya dide2inisikan sebagai kontraksi reguler disertai perubahan pada ser9iks yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari &' minggu. Menurut reasy dan Herron, persalinan preterm adalah persalinan pada wanita hamil dengan usia (#)& minggu, dengan kontraksi uterus empat kali tiap (# menit atau delapan kali tiap # menit selama enam hari, dan diikuti oleh beberapa hal meliputi ketuban pe%ah dini, dilatasi ser9iks ; ( %m, dan penipisan ser9iks ; *#. Sedangkan persalinan post term adalah kehamilan yang melewati ($" hari atau "( minggu lengkap. Kehamilan post matur lebih menga%u pada janinnya, dimana dijumpai tanda)tanda seperti kuku panjang, rambut panjang, kulit berkeriput, kulit menjadi kehilangan air karena kulitnya tidak dilindungi oleh 9ernik kaseosa. Mekonium dari ususnya mewarnai kuku mereka dan mungkin ditemukan di dalam paru)parunya. 3ayi pos term kehilangan berat badan disebabkan oleh plasenta yang menua, plas enta menjadi kurang e2isien dalam memberikan kebutuhan nutrisi dan oksigen bayi dan berakibat pada malnutrisi dan hipoksia.
(.+.(
Penyebab, 7anda, dan
Penyebab post term
>tiologi belum diketahui se%ara pasti namun 2aktor yang dikemukakan adalah hormonal, yaitu kadar progesteron tidak %epat turun walaupun kehamilan telah %ukup bulan sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang Mo%htar,+$$-!. =aktor lain seperti herediter, karena postmaturitas sering dijumpai pada keluarga tertentu. ?olume air ketuban juga berkurang karena mulai terjadi absorpsi. Keadaan) =ungsi plasenta memun%ak pada usia kehamilan &-)"( minggu, kemudian menurun setelah "( minggu, terlihat dari menurunnya kadar estrogen dan laktogen plasenta. 7erjadi juga spasme arteri spiralis plasenta yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan suplai oksigen dan nutrisi untuk hidup dan tumbuh kembang janin intrauterin. Sirkulasi uteroplasenta berkurang sampai *#. Keadaan ini merupakan kondisi yang tidak baik untuk janin. 5isiko kematian perinatal pada bayi postmatur %ukup tinggi : prepartum, ** intrapartum, +* postpartum. 7anda dan
olah tidak teraba tulang rawan daun telinganya 7umit mengkilap, telapak kaki halus 1lat kelamin pada bayi laki)laki pigmentasi pada skrotom kurang. 7estis belum turun ke skrotom. 8ntuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minora belum
) )
tertutup oleh labia mayora 7onus otot lemah, sehingga bayi kurang akti2 dan pergerakannya lemah =ungsi sara2 yang belum matang atau kurang matang, mengakibatkan re2leks isap,
)
menelan dan batuk mesih lemah atau tidak e2ekti2, dan tangisannya lemah Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan
lemak masih kurang ) ?erniks kaseosa tidak ada atau kurang 7anda dan gejala post term 7anda posterm dapat dibagi menjadi & stadium Sarwono, (##*!, antara lain: Stadium 0
: kulit kehilangan 9erni@ %aseosa dan terjadi meserasi sehingga
kulit menjadi kering, rapuh dan mudah terkelupas.
Stadium 00
: seperti stadium 0, ditambah dengan pewarnaan mekonium
kehijauan di kulit!. : seperti stadium 0, ditambah dengan warna kuning pada kuku, Stadium 000 kulit dan tali pusat. Perubahan yang mendasar yang terjadi pada kehamilan sirotinus atau postmatur bersumber dari kemampuan plasenta untuk memberikan nutrisi dan oksigen serta kemampuan 2ungsi lainya, dan dapat menyebabkan keadaan sebagai berikut: +
Jika 2ungsi plasenta masih %ukup baik dapat menyebabkan: a 7umbuh kembang janin berlangsung terus,sehingga berat badan terus bertambah sekalipun lambat,dapt men%apai lebih dari "###)"*##gr yang di
sebut dengan bayi makrosomia. b 3ayi postmaturel hipermaturel dengan %riteria: 3erat badan yang besar atau makrosomia Kuku panjang Penulangan baik 7ulang rawan telinga sudah %ukup Pertumbuhan genetalia sekunder sudah ada Mata besar dan terbuka ( Jika 2ungsi plasenta telah mengalami dis2ungsi atau insu2isiensi, sehingga tidak mampu mamberikan nutrisi dan oksigen yang %ukup,akan terj adi sebaliknya dan di sebut sebagai sindron postmature dengan %riteria berikut: a. 3ayi tampak tua b. Kuku panjang %. 4ipid kulit berkurang sehingga menimbulkan keriput terutama di kulit tangan dan kaki d. Matanya lebar bahkan sudah terbuka e. ?erniks %aseosa telah hilang atau berkurang
(.+.&
Penatalaksanaan Penatalaksanaan preterm ) Pengaturan suhu lingkungan 3ayi dimasukkan dalam inkubator dengan suhu yang sudah diatur, bayi dengan berat badan A(### gram suhunya &*B. ) Makanan bayi prematur 8mumnya bayi prematur belum sempurna re2leks menghisap dan batuk, kapasitas lambung masih kurang, maka makanan diberikan dengan pipet sediki)sedikit namun lebih sering. Kemungkinan %airan untuk bayi baru lahir +(#)+*# mlCkgChari atau +##)+(# %allCkgChari pemberian dilakukan se%ara bertahap sesuai kemampuan bayi untuk segera mungkin men%ukupi kebutuhan %airanCkalori. Karena mudah
terjadi reglugitasi dan pneumoni aspirasi pada bayi prematur, maka hal)hal berikut harus diperhatikan pada pemberian minum ba yi: 3ayi diletakkan pada posisi kanan untuk membantu mengosongkan lambung • atau dalam posisi setengah duduk dipangkuan dengan meninggikan kepala dan •
bahu B di tempat tidur bayi. Sebelum susu diberikan, diteteskan terlebih dahulu dipunggung tangan untuk
•
merasakan apakah susu %ukup hangat dan keluar satu tetes dalam setiap detik. Pada waktu bayi minum harus diperhatikan apakah dia menjadi biru, ada gangguan pernapasan atau perut kembung pengamatan dilakukan terus sampai kira)kira setengah jam sesudah minum.
•
dibersihkan. 8ntuk men%egah perut kembung, bayi diberi minum sedikit#sedikit dengan perlahan dan hati)hati penambahan susu setiap kali minum tidak boleh lebih dari
•
ml sehari. Sesudah minum bayi didudukkan atau diletakkan di atas pundak selama +#)+* menit untuk mengeluarkan udara di lambung dan kemudian ditidurkan pada sisi
•
kanan. 3ila bayi biruCmengalami kesukaran dalam berna2as pada waktu minum kepala bayi herus segera direndahkan B, %airan dimulut dan di 2aring dihisap. 3ila ia masih tetap biru dan tidak bernapa harus segera diberi D( dan perna2asan
•
buatan. Kadang)kadang diperlukan pemberian makanan melalui kateter sebaiknya selama ")* hari tanpa iritasi. Kateter dari karet mudah menyebabkan iritasi dan in2eksi. Eang dipakai kateter no. - untuk bayi A+*## gram dan no. +# untuk bayi ; +*## gr. Panjang kateter yang dimasukkan bila melalui mulut ialah sama dengan ukuran pangkal hidung. 3ila melalui hidung ditambah dengan jarak dan
pangkal hidung keliang telinga. Penatalaksanaan post term a. Setelah usia kehamilan lebih dari "#)"( minggu, yang terpenting adalah monitoring janin sebaik)baiknya. b. 1pabila tidak ada tanda)tanda insu2isiensi plasenta, persalinan spontan dapat ditunggu dengan pengawasan ketat. %. 4akukan pemeriksaan dalam untuk menentukan kematangan ser9ik, apabila sudah matang, boleh dilakukan induksi persalinan. d. Persalinan per9aginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan sangat merugikan bayi, janin post matur kadang)kadang besar dan kemungkinan disproporsi %ephalopel9i@ dan distosia janin perlu diperhatikan.
e. 7indakan operasi se%tion %aesaria dapat dipertimbangkan bila pada keadaan onsu2isiensi plasenta dengan keadaan %er9i@ belum matang., pembukaan belum lengkap, partus lama dan terjadi gawat janin, primigra9ida tua, kematian janin dalam kandungan, pre eklamsi, hipertensi menahun, kesalahan letak janin. 2 1
A./") Kepe+""*") P"+*. P+e*e+m
(.(.+.+ Pengkajian +
0dentitas 7erjadi pada bayi pada bayi dengan usia kehamilan kurang dari &' minggu. ( Keluhan utama 3erat badan A (*## gr, panjang badan A "* %m, usia kehamilan A &' minggu. & 5iwayat kehamilan dan persalinan a 5iwayat Prenatal Hamil dengan hidramnion, kehamilan ganda, perdarahan antepartum, komplikasi kehamilan, pre eklamsi, dan ketuban pe%ah dini. 5iwayat natal 8sia kehamilan A &' minggu, 334 A (*## gram, panjang bayi A "* %m, lingkar
b
kepala A && %m, lingkar lengan A ++ %m, lingkar dada A &" %m, 1S A +#, H5 +) +# @Cmenit, 55 )# @Cmenit. 5iwayat post natal 77? bayi, H5 +)+# @Cmenit, 55 )# @Cmenit dan langsung ditempatkan di
%
" *
inkubator. 5iwayat kesehatan Penyakit berat misal pneumonia. Pengkajian 2isik 7anda 9ital: 7akanan darah: ;$#C# mmHg • Nadi: +##)+"# @Cmenit • Perna2asan: perna2asan dangkal, tidak teratur dapat terjadi apnea gagal na2as!, • perna2asan %uping hidung, mengorok, sianosis, 2rekuensi na2as ber9ariasi, antara • •
"*)*# @Cmenit. Suhu: &,&B)&,$B Kulit: kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit kurang
(.(.+.( 1nalisa /ata No +.
D"*" DO re2lek menghisap lemah - bayi lahir pre
E*!olo,! 0bu eklamsi F 4ahir prematur &* minggu ! F
-
mature ibu eklamsi
DS )
2.
DO - penurunan 33 Kelemahan Mukosa kering DS 0bu belum dapat menyusui klien
3.
/D : -
Prematur 7ali pusat masih basah /S : -
3ayi belum di imunisasi
Sel)sel otak imatur F
(.(.+.& /iagnosa Keperawatan +. Ketidake2ekti2an Pola Makan 3ayi berhubungan dengan prematuritas (. Kekurangan ?olume airan berhubungan dengan kegagalan mekanisme &.
regulasi 5esiko 0n2eksi
(.(.+." 0nter9ensi Keperawatan No
+
(.
&
D!",)o." Kepe+""*") Ketidake2ekti2an Pola Makan 3ayi berhubungan dengan prematuritas
K+!*e+!" H".!l
I)*e+e).!
=asilitasi kontak ibu dengan bayi seawal mungkin maksimal ( jam setelah lahir ! ( Monitor kemampuan bayi untuk menghisap & /orong orang tua untuk meminta perawat untuk menemani saat menyusui sebanyak -)+# kaliChari " Sediakan kenyamanan dan pri9asi selama menyusui * /orong ibu untuk tidak membatasi bayi menyusu /iskusikan penggunaan pompa 1S0 jika bayi tidakmampu menyusu ' 0nstruksikan ibu untuk makan makanan bergiGi selama menyusui - Kolaborasi: pemasangan N<7 jika perlu! K+!*e+!" H".!l Kekurangan + Pertahankan %atatan intake dan output yang akurat 9olume %airan Setelah dilakukan tindakan status hidrasi keperawatan selama & @ (" ( Monitor berhubungan kelembaban membran jam, kekurangan 9olume %airan mukosa, nadi adekuat! dengan kegagalan teratasi dengan kriteria hasil: & Monitor tanda)tanda 9ital: + Mukosa lembab mekanisme ( 0ntake oral adekuat suhu, nadi, 55 regulasi & Kelemahan berkurang " /orong masukan oral * 3erikan penggantian nasogastri% sesuai oletput Monitor 33 ' monitor status nutrisi - dorong keluarga untuk memenuhi %airan memberi 1S0! $ Kolaborasi pemeriksaan elektrolit, pemberian %airan 0?. K+!*e+!" H".!l 5esiko 0n2eksi + Dbser9asi tanda dan gejala. ( Monitor 77? pasien. Setelah dilakukan perawatan K+!*e+!" H".!l Setelah dilakukan keperawatan selama ( @ (" jam diharapkan klien mampu: + 0bu dapat menyusui dengan e2ekti2 ( 0bu mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya menyusui
+
selama ( @ (" jam diharapkan pasien : + 7idak ada tanda dan gejala in2eksi. ( Jumlah leukosit dalam batas normal. & Keluarga mampu membantu perawatan pasien.
& "
*
' $
Pertahankan teknik asepti2. u%i tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan ke pasien. Pertahankan pemenuhan nutrisi yang adekuat 1S0!. Melatih keluarga untuk membantu pasien : menjaga kebersihan %u%i tangan!, pemenuhan nutrisi adikuat 1S0!. Minimalkan tindakan diagnostik yang tidak perlu. 3atasi pemakaian alat in2asi2. Kolaborasi dengan dokter : a Pemberian Dbat b Pemberian 0munisasi % Pemeriksaan Penunjang.
(.(.+.* 0mplementasi Keperawatan No $ +.
(.
D!",)o." Kepe+""*")
Ketidake2ekti2an Pola Makan 3ayi berhubungan dengan prematuritas
Kekurangan 9olume %airan berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi
Impleme)*".!
+. Mem2asilitasi kontak ibu dengan bayi seawal mungkin maksimal ( jam setelah lahir ! (. Monitoring kemampuan bayi untuk menghisap &. Mendorong orang tua untuk meminta perawat untuk menemani saat menyusui sebanyak -)+# kaliChari ". Menyediakan kenyamanan dan pri9asi selama menyusui *. Mendorong ibu untuk tidak membatasi bayi menyusu . Mendiskusikan penggunaan pompa 1S0 jika bayi tidakmampu menyusu '. Menginstruksikan ibu untuk makan makanan bergiGi selama menyusui -. Mengkolaborasikan: pemasangan N<7 jika perlu! +. Memertahankan %atatan intake dan output yang akurat (. Monitoring status hidrasi kelembaban membran mukosa, nadi adekuat! &. Monitoring tanda)tanda 9ital: suhu, nadi, 55 ". Mendorong masukan oral *. Memberikan penggantian nasogastri% sesuai oletput . Monitoring 33 '. monitoring status nutrisi -. Mendorong keluarga untuk memenuhi %airan memberi 1S0! $. Mengkolaborasikan pemeriksaan elektrolit, pemberian
&.
5esiko 0n2eksi
+. (. &. ". *. .
'. -. $. a. b. %.
%airan 0?. Mengobser9asi tanda dan gejala. Monitoring 77? pasien. Mempertahankan teknik asepti2. Men%u%i tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan ke pasien. Mempertahankan pemenuhan nutrisi yang adekuat 1S0!. Melatih keluarga untuk membantu pasien : menjaga kebersihan %u%i tangan!, pemenuhan nutrisi adikuat 1S0!. Meminimalkan tindakan diagnostik yang tidak perlu. Mematasi pemakaian alat in2asi2. Mengkolaborasikan dengan dokter : Pemberian Dbat Pemberian 0munisasi Pemeriksaan Penunjang.
(.(.+. >9aluasi N
/iagnosa keperawatan
>9aluasi
D +
Ketidake2ekti2an Pola Makan 3ayi berhubungan dengan prematuritas
-
Kekurangan 9olume %airan berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi
(
-
&
5esiko 0n2eksi
-
2
S : 0bu klien mengatakan bayi mampu menyusui D : kebutuhan asi bayi ter%ukupi -)+# kaliChari! 1 : masalah teratasi sebagian P : mempertahankan inter9ensi yang ada S : ibu mampu menyusui klien D : berat badan meningkat, membrane mukosa lembab dan 1kti9itas dan latihan normal 1 : Masalah teratasi sebagian P : melanjutkan inter9ensi S : 0bu klien mengatakan tidak ada tanda dan gejala in2eksi. D : 4eukosit dalam batas normal. 1 : Masalah teratasi. P : 4anjutkan inter9ensi.
P"+*. P+e*e+m
(.(.(.+ Pengkajian +
Kondisi 8mum a 7onus otot b Kulit + 6arna ( 7ekstur % 7angisan ( Pengukuran
: 4unak tonus otot menurun! : : Pu%at, sianosis, sebagian terwarnai oleh mekonium : kering, mengelupas, dan pe%ah)pe%ah : 4emah
a 3erat badan : "###)"*## gram makrosomia! b Panjang : ; *& %m normal "-)*& %m! % 4ingkar kepala: &&)&' %m d 4ingkar dada : ; &* %m normal &+)&* %m! & 7anda)tanda ?ital a Suhu : A &,* o b Pernapasan : dispnea, bayi kesulitan berna2as, adanya pernapasan %uping hidung % Nadi " Kepala a 3entuk b 8bun)ubun % 6ajah d Mata e Mulut
: Nadi ; +#@Cm 7akikardi! : simetris, ukuran dalam batas normal : datar, keras : ukuran ke%il, bayi tampak tua : mata lebar dan sudah terbuka : bibir, gusi, palatum utuh. 1danya mekonium pada trakeaCjalan
napas bayi melihat kondisi dalam mulut!, bibir pu%at 2 Hidung : simetris, lubang hidung paten, septum utuh. g 7elinga : kartilago terbentuk dengan baik, simetris kanan)kiri * 4eher : pendek, tebal, rentang gerak terbatas, tidak ada massa 7oraks : simetris, prosesus @i2oid deus menonjol a 3unyi na2as : peningkatan bunyi na2as, adanya bunyi na2as tambahan b Payudara : simetris, datar dengan putting tegak. ' 1bdomen : simetris, agak menonjol, tidak ada massa -
+.
D"*"
E*!olo,! =ungsi Plasenta menurun
/D: ) 1danya mekonium pada trakeaCjalan napas bayi Suplai D( menurun ) adanya suara napas tambahan ) bayi terlihat kesulitan berna2as
Mengeluarkan mekonium 1spirasi mekonium
(.
/D: ) /ispnea ) Pernapasan %uping hidung ) 7erlihat bayi menggunakan otot aksesorius untuk bernapas ) 55 ; #@Cm
Ketidake2ekti2an bersihan jalan napas =ungsi Plasenta menurun Suplai D( menurun
/S: )
Mengeluarkan mekonium 1spirasi mekonium 1s2iksia
&.
Ketidake2ekti2an pola napas Kehamilan postterm
/D: ) Kerusakan lapisan kulit ) Kulit kering, mengelupas, pe%ah) pe%ah, longgar dan berkerut
Pla%enta mengkerut =ungsi plasenta menurun
/S: ) Nutrisi menurun kurang 9itamin, %airan, makanan! Kerusakan integritas kulit (.(.(.& /iagnosa Keperawatan +. Ketidake2ekti2an bersihan jalan napas berhubungan dengan aspirasi mekonium (. Ketidake2ekti2an pola napas berhubungan dengan obstruksi jalan napas &. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan nutrisi janin menurun (.(.(." 0nter9ensi Keperawatan No $ +.
D!",)o." T-") 3") K+!*e+!" Kepe+""*") H".!l Ketidake2ekti2an K+!*e+!" /".!l bersihan jalan napas Setelah dilakukan tindakan berhubungan keperawatan selama & @ (" dengan aspirasi jam, ketidake2ekti2an mekonium bersihan jalan napas teratasi dengan kriteria hasil: ) Menunjukkan jalan napas yang paten 2rekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada suara napas abnormal!. ) Suara na2as bersih, tidak ada sianosis dan dispnea
I)*e+e).! Kepe+""*")
+. Pastikan kebutuhan oralCtra%heal su%tioning (. Hisap hidung dan oro2aring dengan hati)hati, sesuai kebutuhan &. 1uskultasi suara napas sebelum dan sesudah su%tioning ". 3erikan oksigen menggunakan nasal untuk mem2asilitasi su%tion nasotrakeal *. Monitor status oksigen pasien . 3uka jalan napas, gunakan teknik %hin li2t atau jaw thrust bila perlu '. Posisikan pasien untuk memaksimalkan 9entilasi -. 4akukan 2isioterapi dada bila
(.
Ketidake2ekti2an K+!*e+!" /".!l pola napas Setelah dilakukan tindakan berhubungan keperawatan selama ( @ (" dengan obstruksi jam, ketidake2ekti2an pola jalan napas, as2iksia napas teratasi dengan kriteria hasil: 4 Suara na2as bersih, tidak ada sianosis dan dispnea ) Menunjukkan jalan napas yang paten 2rekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada suara napas abnormal!. ) 7anda)tanda 9ital dalam rentang normal tekanan darah, nadi, pernapasan!
&.
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan nutrisi janin menurun, berkurangnya 4 lemak sub%utan
K+!*e+!" /".!l Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ( @ (" jam, kerusakan integritas kulit teratasi dengan kriteria hasil: 7idak ada tanda)tanda in2eksi 4 0ntegritas kulit yang baik bisa dipertahankan 4 Menunjukkan terjadinya proses penyembuhan
(.(.(.* 0mplementasi Keperawatan
perlu $. Monitor respirasi dan status oksigen +. 3uka jalan napas, gunakan teknik %hin li2t atau jaw thrust bila perlu (. Posisikan pasien untuk memaksimalkan 9entilasi &. Monitor respirasi dan status oksigen ". 3ersihkan mulut, hidung, dan se%ret trakea *. Pertahankan jalan napas yang paten . 1tur peralatan oksigenasi '. Monitor aliran oksigen -. Pertahankan posisi pasien $. Monitor 7/, nadi, suhu, dan 55 +#. Monitor suara pernapasan abnormal ++. 0denti2ikasi penyebab dari perubahan 9ital sign. +. 3erikan baju yang longgar untuk pasien (. Jaga agar kulit tetap bersih dan kering &. Mobilisasi pasien tiap ( jam sekali atau sesuai keperluan ". Dleskan lotion atau baby oil pada daerah yan tertekan *. Monitor status nutrisi pasien . Memandikan pasien dengan menggunakan sabun dan air hangat '. Kolaborasikan dengan ahli giGi terkait pemberian nutrisi pada pasien -. Hindari kerutan pada tempat tidur
No $ +.
D!",)o." Kepe+""*") Ketidake2ekti2an bersihan jalan napas berhubungan dengan aspirasi mekonium
(.
Ketidake2ekti2an pola napas berhubungan dengan obstruksi jalan napas, as2iksia Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan nutrisi janin menurun, berkurangnya lemak sub%utan
&.
Impleme)*".!
+. Memastikan kebutuhan oralCtra%heal su%tioning (. Melakukan hisap hidung dan oro2aring dengan hati) hati, sesuai kebutuhan &. Melakukan 1uskultasi suara napas sebelum dan sesudah su%tioning ". Memberikan oksigen menggunakan nasal untuk mem2asilitasi su%tion nasotrakeal *. Melakukan monitor status oksigen pasien . Membuka jalan napas, gunakan teknik %hin li2t atau jaw thrust bila perlu '. Memosisikan pasien untuk memaksimalkan 9entilasi -. Melakukan 2isioterapi dada bila perlu $. Melakukan monitor respirasi dan status oksigen +. Membersihkan mulut, hidung, dan se%ret trakea (. Melakukan monitor aliran oksigen &. Melakukan monitor 7/, nadi, suhu, dan 55 ". Melakukan monitor suara pernapasan abnormal +. Memberikan baju yang longgar untuk pasien (. Menjaga agar kulit tetap bersih dan kering &. Melakukan mobilisasi pasien tiap ( jam sekali atau sesuai keperluan ". Mengoleskan lotion atau baby oil pada daerah yan tertekan *. Melakukan monitor status nutrisi pasien . Memandikan pasien dengan menggunakan sabun dan air hangat '. Mengkolaborasikan dengan ahli giGi terkait pemberian nutrisi pada pasien
(.(.(. >9aluasi No. +.
(.
/iagnosa Ketidake2ekti2an
>9aluasi S: Keluarga pasien mengatakan, bayinya sudah bisa bersihan jalan napas berna2as lan%ar sus, sudah bisa menangis jugaI. D: ) 7idak terlihat adanya mekonium yang berhubungan dengan menyumbat dijalan napas bayi aspirasi mekonium ) Suara na2as normal 9esikuler! ) 7idak ada dispnea ) 3ayi terlihat mudah berna2as dan sesekali menangis dengan keras 1: Masalah teratasi P: 0nter9ensi dihentikan Ketidake2ekti2an S: Keluarga mengatakan, bayinya sudah na2as lan%ar sus, sudah gak sesak jugaI. pola napas D: ) 7idak ada dispnea
berhubungan dengan obstruksi jalan napas, as2iksia
&.
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan nutrisi janin menurun, berkurangnya lemak sub%utan
) )
7idak terlihat pernapasan %uping hidung 7idak terlihat penggunaan otot a%esorius pernapasan ) 55 "#)#@Cm 1: Masalah teratasi P: 0nter9ensi dihentikan S: Keluarga mengatakan, kulit bayinya sudah tidak mengelupas, tidak berkerut juga susI. D: ) 7idak ada kerusakan lapisan kulit ) 7erlihat kulit bersih, tidak berkerut, tidak pe%ah)pe%ah 1: masalah teratasi P: 0nter9ensi dihentikan
BAB & KESIMPULAN DAN SARAN &$1 Ke.!mpl")
Persalinan Preterm adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari &' minggu (#)&' minggu! atau dengan berat janin kurang dari (*## gram. Penyebabnya pun berma%am)ma%am antara lain KP/ Ketuban Pe%ah /ini!, in2eksi, kelainan uterus, 9aginosis bakterialis, komplikasi medis dan obstreti serta kelainan atau penyakit sistemis kronis pada ibu seperti /M, jantung maupun hipertensi. Sedangkan bayi post)term adalah bayi yang lahir dengan usia gestasi lebih dari "( minggu dihitung dari menstruasi terakhir ibu atau dengan pengkajian usia gestasi! dianggap postmatur, atau post term, tanpa memperhitungkan berat badan lahir 6ong, (##$!. 1dapun penyebab kematian perinatal adalah kelainan kongenital, prematuritas, trauma persalinan, in2eksi, gawat janin dan as2iksia neonatorum. &$2 S"+")
/iharapkan mahasiswa keperawatan dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat dan baik karena telah mengetahui penyebabnya serta %ara pen%egahan maupun pengobatannya terhadap klien dengan partus preterm dan post term.
DA5TAR PUSTAKA
Megasari, Miratu SS7., dkk. (#+(. Belajar Asuhan Kebidanan I . Eogyakarta: ? 3udi 8tama. urtis, d. ". Jakarta: >< Hamilton, Persis Mary. +$$*!. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas (Edisi 6. Jakarta: ><. 4e9eno, Kenneth J, dkk. (##&!. (!anduan "in#$as %bstetri &illiams (Edisi '. Jakarta: ><. 5, D%ta /wienda, SKM.,M.Kes, dkk. (#+"!. Asuhan Kebidanan )e*natus+ Ba,iBalita dan Ana$ !rase$*lah Untu$ !ara Bidan. Eogyakarta: /eepublish. Surasmi, 1srining, dkk. (##+!. !erawatan Ba,i "esi$* in##i. Jakarta: ><.