Kasus Aspek Hukum dalam Studi Kelayakan Bisnis di PT. Nabisco
DISUSUN OLEH : RIFQI SURYO WIBOWO
B.111.15.0117
SETYANA CHIQMI FIQLIA
B.111.15.0118
MARTINUS KEVIN DWI .W
B.111.15.0121
ZULFAN SOHIB SHEHAN
B.111.15.0126
WAHYU FERRY HENDRYANTO
B.111.15.0127
HENDRA SEPTIAWAN
B.111.15.0129
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG TAHUN 2017/2018
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Perkembangan hukum berkaitan erat dengan perkembangan masyarakat. Menurut mahzab Jerman, perkembangan hukum akan selalu tertinggal dari perkembangan masyarakat. Perkembangan didalam masyarakat, menyebabkan pula perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap hukum. Kondisi demikian mendorong terjadinya perkembangan dibidang hukum privat maupun hukum public. Kegiatan yang pesat dibidang ekonomi misalnya, menurut sebagian masyarakat menyebabkan peraturan yang ada dibidang perekonomian tidak lagi dapat mengikuti dan mengakomodir kebutuhan hukum dibidang ini, sehingga dibutuhkan aturan yang baru dibidang hukum ekonomi.
sejalan dengan perkembangan untuk memulai suatu usaha pada umumnya dimulai dari Aspek Hukum, walaupun banyak pula yang melakukannya dari aspek lain. didalam melakukan suatu usaha maka perlu diperhatikan berbagai dokumen yang bisa sesuai dengan badan Hukum yang berlaku, dokumen yang perlu diteliti keabsahan, kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum, izin-izin yang dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan usaha tersebut. kegagalan dalam penelitian aspek ini akan berakibat tidak sempurnanya hasil penelitian, dengan kata lain apabila ada dokumen yang tidak sah atau tidak sempurna pasti akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali usaha yang telah berjalan pada akhirnya dikemudian hari akan menimbulkan masalah. masalah-masalah yang timbul kadang-kadang menjadi vital, sehingga usaha yang semula kita katakan layak untuk semua aspek, ternyata menjadi sebaliknya. Hal ini disebabkan karna kurang teliti dalam penilaian dibidang hukum sebelum usaha tersebut dijalankan.
Tujuan Penyusunan 1. Untuk mengetahui Sejarah Perusahaan 2. Untuk mengetahui Struktur Organisasi
3. Untuk mengetahui masalah yang di hadapi PT. Nabisco
Ruang Lingkup Ruang lingkup Aspek hukum menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku. Diantaranya :
1. Perijinan 2. Aspek sosial ekonomi dan budaya. Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu kegiatan usaha tersebut. Dari sisi Budaya mengkaji tentang dampak keberadaan bisnis terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat, dan lain-lain. Dari sudut Ekonomi Apakah bisnis dapat mengubah atau justru mengurangi income per kapita penduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR dll. 3. Dari segi Sosial apakah dengan adanya bisnis tersebut menjadi semakin ramai, lalu lintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat. Untuk mendapatkan itu semua adalah dengan wawancara, kuesioner, dokumen, dan lain-lain. 4. Aspek teknis dan teknologi Menyangkut pemilihan lokasi bisnis, jenis mesin,atau peralatan yang sesuai dengan kapasitas produksi, layout, serta pemilihan teknologi yang sesuai. 5. Aspek manajemen Berkaitan dengan manajemen pembangunan serta operasional. 6. Aspek keuangan Menyangkut sumber dana yang akan diperoleh serta proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal serta sumber dana yang bersangkutan.
BAB II GAMBARAN UMUM DAN TINJAUAN TEORI
Gambaran Umum 1. Sejarah berdirinya PT. Nabisco Pada 1898, beberapa perusahaan pembuat kue bergabung untuk membentuk perusahaan biskuit Nasional (NaBisCo), pembuat cookie Oreo.1902, Nabisco membuat Barnum's Animal cookie dan membuat mereka terkenal dengan menjual mereka dalam sebuah kotak kecil yang dirancang seperti kandang dengan tali yang terikat (menggantung di pohon Natal). Tahun 1912, Nabisco memiliki ide baru untuk cookie - dua piringan cokelat dengan crème yang diisi diantaranya. Cookie Oreo pertama tampak sangat mirip dengan cookie Oreo hari ini, dengan hanya sedikit perbedaan dalam desain pada piringan cokelat. Bentuk dan desain cookie Oreo tidak berubah banyak sampai Nabisco mulai menjual berbagai versi cookie. Pada tahun 1975, Nabisco merilis Oreo STUF. Nabisco terus menciptakan variasi: 1987 - Oreo Frudge Tertutup diperkenalkan 1991 - Halloween Oreo diperkenalkan1995 - Natal Oreo diperkenalkan
2. Struktur organisasi
1. General Manager : Mengelola dan mempertahankan kelangsungan agar tercapainya suatu tujuan atau visi 2. Sales Director : Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi sistem kerja sales pada dealers dan grosir, inventory stock, serta strategi marketing yang akurat dan efektif untuk mencapai target sales perusahaan 3. HR Director : Bertanggung jawab dalam
mengawasi kinerja, kualitas dari
sumber daya manusia. 4. Marketing Director : Bertanggung jawab guna meningkatkan citra baik perusahaan 5. Country Manager ABM : Mengkoordinasi dan memimpin pelaksanaan teknis operasional terhadap lokasi yang dibawahinya.
6. Operation Director : Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan di lapangan serta Memotivasi pelaksana agar mampu bekerja dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi. 7. R&D Director : Bertanggung jawab dalam melakukan berbagai penelitian, pengembangan dan inovasi produk yang telah ada agar sesuai dengan keinginan pasar, bahkan jika perlu mengeluarkan produk baru demi terciptanya suatu peluang. 8. Legal Counsel : Bertugas untuk menyusun dan memeriksa perjanjian yang akan telah ditanda tangani oleh Perusahaan 9. Consumer Insight Country Manager :
Mengkoordinir pelaksanaan
dilapangan dalam menjelaskan produk terhadap klien atau customer.
BAB III PEMBAHASAN
Pengertian Aspek Hukum Untuk memulai study kelayakan suatu usaha pada umumnya dimulai dari aspek hukum,walaupun banyak pula yang melakukannya dari aspek lainnya.tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabstahan,kesempurnaan,dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki.penelitian keabstahan dokumen dapat dilakukan sesuai dengan lembaga yang mengeluarkan dan yang mengesahkan dokumen yang bersangkutan.penelitian ini sangat penting mengingat sebelum usaha itu dijalankan,maka perlu prosedur yang berkaitan dengan izin-izin atau berbagai persyaratan harus terlebih dahulu sudah diperlukan. Bagi penilaian studi kelayakan bisnis,dokumen yang perlu diteliti keabsahan,kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum,izin-izin yang dimiliki,sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan usaha tersebut.kegagalan dalam penelitian aspek ini akan berakibat tidak sempurnanya hasil penelitian,dengan kata lain apabila ada dokumen yang tidak sah atau tidak sempurna pasti akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali usaha yang telah berjalan pada akhirnya dikemudian pada akhirnya menimbulkan masalah.masalah-masalah yang timbul kadang-kadang sangat vital,sehingga yang semula kita nyatakan layak untuk semua aspek,ternyata menjadi sebaliknya.hal ini desebabkan karna kurang teliti dalam penilaian dibidang hukum sebelum usaha tersebut dijalankan. Oleh karna itu,hendaknya dalam melakukan analisis aspek hukum ini dilakukan secara teliti dan cermat dengan mencari sumber-sumber informasi yang jelas sampai ketangan yang memang berkompeten untuk mengeluarkan surat-surat yang hendak kita teliti,demikian juga bagi mereka yang hendak menyiapkan suatu proyek atau usaha mak perlu dilakukan berbagai persiapan yang berkaitan dengan dengan aspek hukum ini.
Masalah Pada PT. Nabisco pelanggaran kasus hukum ataupun etika di dalam bisnis telah terjadi di sejumlah perusahaan di dalam negeri. Salah satunya yaitu telah datang dari PT. Nabisco yang merupakan produsen dari makanan-makanan ringan yang saat ini sangat laris yaitu yang bermerk Oreo. Siapa sih yang tidak suka dengan biscuit yang lezat ini? Namun ternyata biscuit tersebut sempat menuai kasus yang serius, kalian mungkin masih ingat pemberitaan tentang produk makanan tersebut pada beberapa waktu yang lalu. Menurut dari pemeriksaan dan penelitian oleh BPOM, merk Oreo yang berkode ML dan diproduksi oleh luar negeri ini mengandung melanin yang sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh. Sedangkan merk Oreo yang berkode MD dan dihasilkan di dalam negeri ini melaninnya tidak terdeteksi, sehingga produk tersebut aman untuk dikonsumsi. Akhirnya merk Oreo yang berbahaya tersebut ditarik peredarannya dari pasar dan PT Nabisco juga mendapatkan sanksi yang tegas. Etika bisnis yang telah dilanggar oleh PT. Nabisco tersebut merupakan etika kejujuran, karena PT. Nabisco tidak memberikan peringatan kepada para konsumen tentang kandungan melanin yang ada dalam produk makanan tersebut. Dari kasus tersebut dapat diambil sebuah pelajaran yaitu seharusnya kita sebagai pebisnis harus memikirkan juga keadaan konsumen. Kita juga harus menyediakan pelayanan yang terbaik dengan produk yang tidak menganggu kenyamanan para konsumen.
Tanggapan PT. Nabisco sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan dengan memasukkan zat berbahaya pada produk mereka yang berdampak buruk pada konsumen yang menggunakan produk mereka.Salah satu sumber mengatakan bahwa meskipun perusahaan sudah melakukan permintaan maaf dan berjanji menarik produknya, namun permintaan maaf itu hanyalah sebuah klise dan penarikan produk tersebut seperti tidak di lakukan secara sungguh –sungguh karena produk tersebut masih ada dipasaran. Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh PT. Nabisco yaitu Prinsip Kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan peringatan kepada konsumennya mengenai kandungan
yang ada pada produk mereka yang sangat berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan juga tidak memberi tahu. Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan produknya karena dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan / loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri.
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan Pembangunan ekonomi harus dibarengi dengan pembangunan hukum. Akan terbentuk tatanan perekonomian yang sesuai prinsip-prinsip dasar dalam perekonomian negara. Sehinggan perekonomian bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia secara merata sesuai dengan UUD 1945 dan pancasila maka untuk itu diperlukan pembangunan hukum yang progresif yang menyentuh nilai-nilai keadilan. Sehingga segala pembangunan ekonomi di Indonesia menciptakan produk produk yang aman dan sehat sesuai tata tertib prosedur kepada pelanggan di seluruh indonesia