ISLAM DALAM TRANSISI DEMOKRASI DI INDONESIA
LUTHFI ASSYAUKANIE
ISI.indd
1
09/04/2013
11:29:08
LUTHFI ASSYAUKANIE adalah salah satu pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL). Selain sebagai peneliti di Freedom Institute, Luthfi mengajar di Universitas Paramadina, Jakarta. Jaka rta. Menyelesa Menyelesaikan ikan PhD-nya PhD-nya di Univers Universitas itas Melbo Melbourne, urne, Australi Aust ralia a dalam bidang bidang Sejarah Sejarah Pemikira Pemikiran n Islam. Islam. Disertasinya tentang model-model politik Islam mendapat penghargaan pengha rgaan sebagai sebagai disertasi disertasi doktoral doktoral terbaik terbaik di Univer Universitas sitas Melbourne. Mel bourne. Tulisan Tulisan terbarun terbarunya ya “Politic “Political al Secularization Secularization in in Indonesia”” diterbitkan dalam buku berjudul Making Sense of Indonesia the Secular (Routledge, 2013).
ISI.indd
2
09/04/2013
11:29:08
K
EMUNCULAN Islam
dalam pentas polik di Indonesia bukanlah suatu fenomena baru, tapi merupakan kelanjutan dari apa yang sudah ada jauh sebelum keru keruntuhan ntuhan rezim Soeharto. Keingina Keinginan n untuk mewarnai bentuk negara dan pemerintahan Indonesia dengan nilai-nilai nilai-ni lai agama sudah dicetuskan para tokoh Islam sejak sebelum kemerdekaan. Perdebatan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang terjadi dua setengah bulan sebelum deklarasi kemerdekaan Indonesia menyisakan persoalan yang kemudian menjadi pemicu bagi munculnya cul nya kelompok-kelompok yang ingin membela kepenngan Islam. Islam polik bukanlah sesuatu yang baru di negeri ini.1 Yang baru adalah suasana di mana para pengusungnya hidup. 1
Yang dimaksud dengan Islam polik adalah ekspresi polik yang yang mengedepankan atau mengatasnamakan identas keislaman. Dalam bentuk konkritnya, Islam polik merujuk kepada partai, organisasi, lembaga, dan gerakan Islam. Selama masa transisi polik di Indonesia, wajah Islam diwakili secara kental oleh partai-partai Islam seper Partai Persatuan Pembangungan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), organisasi-organisasi keagamaan seper Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU).
/ 1 /
ISI.indd
1
09/04/2013
11:29:08
Suasana baru itu membentuk ekspresi-ekspresi yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Berubahnya peta polik dunia, khususnya khus usnya sejak berakhirnya Perang Perang Dingin, munculnya medium-medium informasi baru, menguatnya meng uatnya interaktas manusia, dan semakin terbukanya akses terhadap pengetahuan, memaksa kelompok-kelompok Islam untuk mendenisikan kembali peran dan kiprah mereka di dunia kontemporer. Demokrasi yang kita raih dak memberi banyak opsi kepada kelompok-kelompok Islam selain mengiku “aturan main” yang disepaka bersama dalam ruang deliberasi yang kita sebut parlemen. Kita patut bersyukur bahwa kekuatan-kekuatan ideologis di negeri ini cukup berimbang. Keinginan satu kelompok untuk memaksakan ideologinya, karenanya, tak mudah dilakukan.
Perimbangan kekuatan ideologi dalam transisi politik sangatlah penting. Hal ini untuk menjaga agar prosesproses deliberasi berjalan lancar. Kesenjangan ideologi akan memunculkan kekhawatiran-kekhawatiran, khususnya jika ideologi itu tidak sejalan dengan tuntutan perubahan. Inilah yang terjadi di Mesir dan di beberapa negara di Timur Tengah belakangan be lakangan ini. Transisi politik di di negeri itu memunculkan kekhawatiran akibat menguatnya satu ideologi tertentu dan surutnya kekuatan-kekuatan ideologi lain. Proses demokrasi bukannya menjanjikan kebebasan, tapi ketidakpastian dan kecemasan akan / 2 /
ISI.indd
2
09/04/2013
11:29:08
bangkitnya otoritarianisme dalam bentuk lain. 2 Kita juga memiliki sejumlah kecemasan dalam transisi demokrasi yang kita ki ta jalani. Tapi, Tapi, saya kira, kecemasan kita mesnya jauh lebih ringan untuk diatasi. Persoalan besar kita bukanlah masalah ideologi yang kerap merobek persatuan, tapi pada kualitas kepemimpinan, budaya polik, dan penegakan hukum yang belum maksimal. Meningkatnya kasus-kasus intoleransi dan kekerasan terhadap kelompok minoritas yang belakangan sering terjadi adalah buah dari kepemimpinan yang lemah dan penegakan hukum yang dak bekerja. Kasus-kasus korupsi yang seper tanpa hen menghiasi media massa kita adalah akibat dari perilaku polik yang culas. Tantangan demokrasi di Indonesia bukan apakah partai-partai berideologi Islam mampu mengubah dasar negara menjadi negara agama, tapi bagaimana partaipartai di negeri ini—yang Islam maupun yang bukan— memiliki integritas dan mampu menjadi wadah bagi perekrutan pemimpin negara dan wakil rakyat seper 2
Tentang kecemasan dalam transisi poli polikk di Mesir, lihat tulisa tulisan n John R. Bradley. Aer the Arab Spring: How the Islamists Hijacked the Middle East Revolts . New York City: Palgrave Palgrave Macmillan, 2012; juga buku Nonie Darwish. The Devil We Don’t Know: The Dark Side of Revoluons in the Middle East . N.J.: Wiley, 2012. Tentang transisi polik, baca buku i n Egypt: Revoluon Bahgat Korany and Rabab El-Mahdi. Arab Spring in and Beyond . New York: The American University in Cairo Press, 2012; juga buku Mark L. Haas and David W. W. Lesch. The Arab Spring: Change Westview Press, 2012. and Resistance in the Middle Middl e East . Boulder, CO: Westview
/ 3 /
ISI.indd
3
09/04/2013
11:29:08
yang diharapkan. Di tengah ramainya tokoh-tokoh Islam yang terjerat kasus korupsi, pembicaraan ideologi dak lagi relevan.3 Tantangan terberat partai-partai Islam di Indonesia bukanlah menegakkan Syari’ah dan menerapkan hukum Islam, tapi memaskan bahwa para pemimpin mereka dan anggota-anggotanya dak tergoda untuk mencuri sebelum hukum potong tangan kepada pencuri diterapkan. EKSPRESIEKSPRESI BARU Dunia yang berubah dengan cepat mendorong siapa saja untuk menata dan menyesuaikan diri, dak terkecuali kaum Muslim. Hanya ada satu cara untuk menyelamatkan diri agar terus bisa bertahan hidup di dunia yang tak bersahabat ini: beradaptasi dengan lingkungan. Modernitas selalu menyediakan kesempatan ganda dan sekaligus menjadi dilema yang rumit bagi kaum beragama. Pada satu sisi, mereka disuguhkan kebebasan untuk mengekspresikan iman mereka, tapi pada sisi lain, 3
Tokoh-tokoh Islam yang dimaksu dimaksud d di sini dak terbatas hanya para pemimpin partai Islam, tapi juga akvis dan tokoh-tokoh yang memimpin atau pernah memimpin organisasi-organisasi Islam. Beberapa tokoh Islam yang pernah masuk penjara atau menjadi tersangka kasus korupsi adalah Luth Hasan Ishak (PKS), Anas Urbaningrum (Mantan Ketua HMI dan Ketum Demokrat), Wa Ode Nurhaya (mantan akvis HMI dan pengurus PAN), dan Al Amin Nasuon (PPP).
/ 4 /
ISI.indd
4
09/04/2013
11:29:08
mereka dijejali pengetahuan dan gaya hidup menggoda yang bisa mengancam fondasi keimanan. Alam mengajarkan kita bahwa proses adaptasi pada makhluk hidup memunculkan sejumlah kreatas yang diekspresikan dalam perilaku baru. Para ahli Biologi menyebut menye but munculnya perilaku dan karakter baru ini sebagai “spesiasi” atau proses lahirnya suatu spesies. Kita menyaksikan terjadinya “spesiasi” dalam perilaku keberagamaan umat manusia di dunia. Modernitas memaksa mereka untuk terus kreaf, agar bisa bertahan hidup di lingkungan yang beda. Dalam dunia polik, kita menyaksikan munculnya partai-partai Islam dengan corak baru. Didesak oleh situasi yang terus berubah, partai-partai ini mendinisikan kembali jadirinya yang yang berbeda dari partai-partai serupa ser upa pada tahun 1950an. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah salah satu contoh “spesiasi” yang terjadi dalam dunia polik kita. Percampuran antara polik Islam warisan masa silam dengan semangat puritanisme yang ditransfer di transfer dari luar menghasilkan “spesies” baru. Tidak Masyumi, dak juga Partai NU di tahun 1950an yang bisa mendenisikan men denisikan partai ini. PKS adalah sebuah kreatas hasil adaptasi generasi kaum terdidik Muslim dengan lingkungan yang baru. Di tengah persaingan partai-partai polik yang begitu ketat diperlukan kreatas untuk survive. Polik / 5 /
ISI.indd
5
09/04/2013
11:29:08
Indonesia dak lagi sama seper 50 atau 60 tahun silam. Lawan polik partai-partai Islam bukan lagi partai-partai sekular atau kelompok-kelompok nasionalis seper tahun 1950an. Keka semua partai—termasuk partaipartai sekular—mengakomodasi aspirasi Islam, 4 dak lagi relevan menjual agama sebagai daya tarik merebut suara. Apa yang dilakukan oleh PKS dengan menjual agenda non-Islamis, khususnya sejak Pemilu 2004, 5 merupakan terobosan yang cukup berhasil. Dari partai yang hanya mendapat 1,3% suara pada Pemilu 1999 6 menjadi 7,3% suara pada Pemilu berikutnya. Tantangan terbesar partai-partai Islam kini bukanlah bagaimana mendirikan negara Islam atau menerapkan Syari’ah, tetapi bagaimana tujuan akhir bernegara bisa dicapai. Tujuan akhir bernegara (termasuk negara Islam), saya kira, sama, yakni mewujudkan keadilan, menghadirkan kesejahteraan, dan menciptakan men ciptakan kenyamanan. Tak Tak peduli apakah suatu partai polik menggunakan bendera merah, biru, kuning, hijau, atau puh, selama partai itu 4
5
6
Misalnya, PDIP punya punya Baitul Muslimin, Golkar punya punya Pengajian al-Hidayah, dan Partai Demokrat memiliki Majelis Dzikir untuk menampung aspirasi keberagamaan kaum Muslim. Pada Pemilu 2004, PKS dak lagi menjual agenda-agenda Islamis seper tuntutan pengembalian Piagam Jakarta dan penerapan syariat, tapi lebih fokus pada agenda-agenda non-Islamis seper pemerintahan yang bersih, an-korupsi, kesejahteraan masyarakat, dan pendidikan. Keka itu, PKS masih bernama Partai Keadilan (PK).
/ 6 /
ISI.indd
6
09/04/2013
11:29:09
tak memperlihatkan keseriusan dalam memperjuangkan tujuan dasar bernegara, dia akan dinggalkan orang. Orang memilih partai bukan lagi berdasarkan preferensi agama atau aliran, tapi sejauh mana partai-partai itu bisa bi sa memenuhi kebutuhan nyata hidup mereka. Karena alasan ini, beban yang dipikul pengelola partai-partai berlandaskan agama, sejanya lebih berat kembang beban yang dipikul pengelola partai-partai sekular. Hal ini karena partai-partai Islam mengusung dua klaim besar sekaligus, yakni menjalankan misi agama yang mulia dan menegakkan cita-cita polik yang luhur. Sulit untuk meraih satu cita-cita itu, apalagi keduanya. Apa yang diemban oleh para polisi polis i Islam, saya kira, mirip dengan tugas yang dijalankan Ethan Hunt, agen rahasia Mission Impossible yang diperankan Tom Cruise. Dalam menjalankan tugasnya, agen Hunt harus mengatasi berbagai jebakan yang dak ringan. Banyak sekali jebakan yang harus dilewa para pemimpin partai Islam. Yang pertama adalah bagaimana menyelaraskan menye laraskan antara ucapan dan ndakan. Di tengah godaan hidup serba gemerlap yang disimbolkan dengan merek-merek mentereng seper Hummer, Alphard, Rolex, dan Versace, para polisi partai Islam harus menahan mena han diri untuk dak sering-sering mengumbar retorika hidup zuhud yang dicontohkan para su. Yang kedua, bagaimana menyelaraskan antara misi agama / 7 /
ISI.indd
7
09/04/2013
11:29:09
dan pragmasme polik. Polik memiliki logikanya sendiri yang dak selalu sejalan dengan nilai-nilai agama. Untuk memenangkan Pemilu atau Pilkada, partai polik memerlukan modal besar. Kampanye memerlukan biaya yang dak sedikit. Polik modern adalah pemborosan bagi agama yang mengedepankan nilai-nilai kesederhanaan dan esiensi.7 Yang kega adalah bagaimana bagai mana menyelaraskan antara ekspektasi konstuen dan hasrat elit partai. Orang memilih partai Islam Isl am karena dia meyakini para pemimpinnya amanah, hidup sederhana, dan dak korup. Jika elit partai melanggar semua ekpektasi ekpektasi ini, hanya masalah waktu saja kapan partai ini dinggalkan. Di luar dunia polik, kita menyaksikan munculnya perilaku dan varian-varian keberagamaan baru. Dalam lima dekade terakhir, terjadi gelombang Islamisasi yang cukup besar di Indonesia. Yang dimaksud dengan Islamisasi di sini bukan (hanya) proses masuknya orang-orang non-Muslim ke dalam Islam, tapi proses menguatnya identas keislaman dan membuncahnya ekspresi-ekspresi keislaman di ruang-ruang publik. Para sarjana tentang Indonesia melihat gejala menyusutnya jumlah kaum abangan dan semakin besarnya populasi kaum
7
Menurut AC Nielsen, PKS berada pada urutan keempat dalam kategori partai yang paling boros belanja iklan, berada di bawah Gerindra, Demokrat, dan Golkar. Golkar. Lebih del, lihat laporan Vivanews. “Biaya Iklan PKS & PDIP Lampaui Laporan ke KPU.” KPU.” 29 April 2009.
/ 8 /
ISI.indd
8
09/04/2013
11:29:09
santri.8 Alasannya bukan karena kaum abangan berhen berreproduksi, tapi karena kampanye Islamisasi— termasuk mengislamkan kaum abangan—yang dilakukan para ulama sejak awal Orde Baru cukup berhasil. Dengan segala keterbatasan yang diberikan rezim Soeharto, para pendakwah Islam mampu menyebarkan ajaran-ajaran Islam dan menanamkan gairah keagamaan ke tengah masyarakat. Ada banyak teori tentang Islamisasi dan mengapa terjadi penguatan identas dan simbol-simbol keislaman di Indonesia. Salah satu penjelasan penng yang kerap diabaikan pengamat adalah faktor ekonomi. Tanpa berber maksud menepikan sebab-sebab lain, penjelasan ekonomi, saya kira penng untuk dikemukakan di sini. Di tengah krisis keuangan yang melanda banyak negara, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup signikan. Dalam 10 tahun terakhir, kita mengalami pertumbuhan rata-rata di atas 5% seap tahun. Jika kita melihat angka-angka PDB (Produk Domesk Bruto) dalam 15 tahun terakhir dan membandingkannya dengan pencapaian ekonomi selama rezim Soeharto, kita akan tercengang. Betapa demokrasi dak hanya memberikan kita kebebasan polik, tapi juga pertumbuhan ekonomi. PDB adalah barometer untuk mengukur 8
R. William Liddle. “The Islamic turn in Indonesia: a polical explanaon”, The Journal of Asian Studies 55 (1996), 613-634.
/ 9 /
ISI.indd
9
09/04/2013
11:29:09
skala ekonomi suatu negara. Selama dekade 1980an, PDB Indonesia stagnan berkisar antara 80 hingga 100 miliar US$. Selama dekade 1990an, PDB tumbuh antara 100 hingga 200 miliar US$. Keka krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1997, PDB kita terjungkal hingga kurang dari 100 miliar US$. Ekonomi Indonesia mulai berubah seiring dengan berubahnya situasi polik. Selama dekade 2000an, PDB Indonesia tumbuh dari 150 miliar hingga 550 miliar US$. Kini, di tahuan 2013, untuk pertama kalinya, PDB kita mencapai 1 triliun US$. Bersama Amerika, China, dan beberapa negara di Eropa, Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi raksasa di dunia. 9 Apa hubungannya data-data tentang ekonomi ini dengan identas Islam di ruang-ruang publik? Ekonomi Indonesia tumbuh karena ada masyarakat yang yang melakukan usaha, bekerja, berdagang, dan memperbaiki kualitas hidup mereka. Ekonomi yang tumbuh memungkinkan orang-orang miskin mengubah nasib mereka, menciptakan peluang-peluang baru bagi penduduk desa yang selama ini memiliki pilihan usaha yang terbatas. Hasilnya, dalam 15 tahun terakahir, Indonesia kebanjiran kelas menengah baru yang jumlahnya cukup signikan. 9
Untuk data-dat data-data a PDB Indonesia dan perbandingann perbandingannya ya dengan negaranegara lain, lihat laporan Internaonal Monetary Fund (IMF), bisa diakses di www.imf.org.
/ 10 /
ISI.indd
10
09/04/2013
11:29:09
Menurut catatan Bank Dunia, jumlah kelas menengah Indonesia lebih dari separuh jumlah populasi. 10 Sebagian besar mereka adalah orang-orang yang semula nggal di desa atau pinggiran-pinggiran kota besar. Perubahan ekonomi ini berimbas pada perubahan struktur demogra. Jumlah populasi di kota-kota besar bertambah. Jumlah desa yang bertransformasi menjadi 10 Data terbaru terbaru perkembangan perkembangan kelas kelas menengah Indonesia bisa diakses diakses di situs World Bank, www.worldbank.org.
/ 11 /
ISI.indd
11
09/04/2013
11:29:09
kota juga bertambah. Menurut laporan PBB, Indonesia adalah salah sal ah satu dari dar i lima negara yang memiliki memilik i per tumbuhan kota tercepat di dunia. 11 50 tahun silam, penduduk Jakarta berjumlah sekitar 3 juta jiwa. Pada 2011, penduduk ibu kota ini tumbuh menjadi 10 juta j uta jiwa lebih. Urbanisasi dak hanya menggenjot pertumbuhan jumlah manusia manusia yang yang nggal nggal di kot kota, a, tapi tapi juga juga mengubah mengubah struktur dan perilaku kehidupan masyarakat kota. kota. Orangorang desa yang sebelumnya memiliki kesempatan terbatas kini bisa meluaskan usaha mereka, mengirim anak ke sekolah yang lebih baik, dan menciptakan gaya hidup baru ba ru yang umumnya dilakukan masyarakat kota: kota: ke mal, ke kafe, ke tempat karaoke, karaoke, ke kolam renang, dan ke pusat-pusat kebugaran. Sebagian dari kaum urban baru itu meninggalkan kebiasaan dan perilaku lama lam a mereka di desa. Tapi, Tapi, sebagian sebagi an lain tetap mempertahankan kebiasaan-kebiasaan itu, dalam bergaul dan berinteraksi, termasuk juga dalam beragama. Mereka berusaha menjadi bagian dari kota sambil terus melestarikan tradisi yang mereka bawa dari tempat lama mereka. Beragam ekspresi keagamaan di ruang-ruang publik adalah bagian dari perubahan struktur masyarakat kota akibat pertumbuhan ekonomi. Karena itu, saya kira, kurang tepat kalau dikatakan ada 11 Vivanews. “RI 5 Besar Pertumbuhan Populasi Kota Tercepat.” 6 April
2012.
/ 12 /
ISI.indd
12
09/04/2013
11:29:09
Islamisasi terhadap orang-orang kota. Yang lebih tepat adalah, para pendatang baru telah mengubah struktur demogras kota menjadi lebih Islami. ISLAM DAN DEMOKRASI Penggunaan simbol-simbol agama di ruang-ruang publik yang belakangan marak kita lihat adalah bagian dari fenomena pertumbuhan ekonomi di negara kita. Ia tak hanya terkait dengan keberhasilan dakwah yang dilakukan dila kukan para mubalig saja. Dengan daya beli kelas menengah baru yang terus tumbuh, ruang-ruang publik kita tak hanya dijejali produk-produk kapitalisme berupa kendaraan, rumah mewah, dan lampu-lampu hias, tapi juga kegiat kegiatan-k an-kegiat egiatan an dan perilaku perilaku beragama. beragama. Zikir berjamaah yang diselenggarakan oleh seorang habib di Jakarta J akarta memiliki peserta pes erta yang tak kalah banyaknya dengan pengunjung konser Ariel Peterpan (kini Ariel Noah) atau David Foster. Pemesanan ket liburan ke Mekah untuk umrah menyaingi jumlah pemesanan ket liburan ke Eropa atau Amerika. Industri busana muslimah musli mah berkembang pesat, mengiku tren rumah-rumah mode yang ada di Paris dan Roma. Bank-bank lokal dan asing berlomba-lomba membuka konter Syariah untuk melayani kaum Muslim yang ingin bertransaksi secara lebih Islami.12 tentang gejala Islam kota kota dan bagaimana bagaimana 12 Lebih lanjut penjelasan tentang
/ 13 /
ISI.indd
13
09/04/2013
11:29:09
Tentu dak ada yang salah dengan ekspresi-ekspresi keberagamaan itu. Islam dak selalu idenk dengan zuhud dan kesederhanaan. Islam dak an-kapitalisme. Sedaknya, ini yang ditemukan Maxime Rodinson, sarjana Perancis, keka meneli tentang sejarah awal Islam. Dalam karya klasiknya, Islam and Capitalism, Rodinson menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang kapitalis seja, atau “paling dak, dia bukan seorang sosialis.”13 Mungkin, kelas menengah Muslim baru di Jakarta dan di kota-kota besar di Indonesia hanya mengiku saja apa yang diajarkan oleh Nabi mereka. Sejauh dilakukan secara individual, ekspresi-ekspresi keberagamaan daklah menjadi masalah. Demokrasi tak pernah membatasi orang untuk berekspresi. Yang dilarang adalah jika ekspresi itu mengganggu hak orang lain. Yang menjadi masalah adalah jika keyakinan individu dijadikan kebijakan publik lewat aturan-aturan yang mengikat semua orang. Persoalan besar yang melanda sebagian umat Islam di mana-mana adalah keinginan untuk menerapkan keyakinan mereka untuk semua orang. Tuntutan penemereka membelanjakan uang untuk kebutuhan-kebutuhan spiritual mereka, baca buku yang diedit oleh Greg Fealy dan Sally White. Expressing Islam: Religious Life and Polics in Indonesia . Singapore: Instute of Southeast Asian Studies, 2008. 13 Maxime Rodinson. Islam and Capitalism. New York: Pantheon Books, 1974, hal. 23.
/ 14 /
ISI.indd
14
09/04/2013
11:29:09
rapan hukum Islam (Syariah) dak hanya terjadi di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim saja, tapi juga di negar negara-nega a-negara ra Barat yang mereka anggap “kar. “kar.” Inggris Inggr is dan Australia adalah dua negara di mana sebagian minoritas Muslimnya menuntut diterapkannya aturan Syariah bagi warga Muslim di sana. Tentu saja, usulan ini mendapat protes dan reaksi reaks i keras.14 Ini adalah tantangan besar kaum Muslim di dunia modern. Keinginan untuk menjadi pemeluk agama yang baik kerap berbenturan dengan aturan main dalam negara modern. Loyalitas mereka diuji antara memilih ajaran agama atau patuh pada konstusi negara. Bagi sebagian orang, ini bukan pilihan mudah. Secara umum, pada dasarnya kaum Muslim sudah dak lagi memiliki persoalan dengan demokrasi. Kontroversi apakah Islam kompabel dengan demokrasi dak lagi menjadi isu besar yang diperdebatkan, seper lima atau enam dekade silam. Bagi mereka, masalahnya kini bukanlah apakah Islam cocok dengan demokrasi, tapi bagaimana demokrasi bisa digunakan untuk mendukung aspirasi dan cita-cita polik mereka. 15 Inilah yang kini ABCNews. News. “Mu “Musli slim m group grou p wants shar sharia ia law la w in Austral A ustralia.” ia.” 17 17 May 2011; 14 ABC The Australian. “No room for Sharia law in mulcultural society.” 3 March 2013; The Telegraph. “‘Muslims want sharia law in Britain’ claim.” 15 October 2009; CBNNews. “Islamic Sharia Law Comes to Great Britain.” Britain.” 26 December 2012. 15 Robert Bowker. “Egypt aer Mubarak: the challenges ahead.”
/ 15 /
ISI.indd
15
09/04/2013
11:29:09
terjadi di Mesir dan juga di Indonesia. Bagi mereka, demokrasi bukanlah persoalan, tapi justru sebuah jawaban yang bisa digunakan untuk memperjuangkan agenda polik mereka. Pengalaman telah mengajarkan kelompok-kelompok Islam untuk dak melawan sesuatu yang secara massif diterima orang. Alih-alih menentang demokrasi, kaum Islamis justru mendukungnya dan menggunakannya untuk kepenngan dan aspirasi polik mereka. Dengan kerja keras dan kampanye yang simpak, mereka berusaha memobilisasi massa, memenangkan Pemilu, menguasai parlemen, dan mengubah konstusi. Tapi, polik selalu dak mudah. Demokrasi adalah arena di mana hasrat-hasrat harus dinegosiasikan. Para pengelola partai Islam harus berhadapan dengan lawanlawan polik yang berbeda ideologi dan kepenngan. Mereka juga harus berhadapan dengan konstuen sendiri untuk menjelaskan seap keputusan dan langkah yang diambil. Di sini, demokrasi menjadi dak gampang. Dalam banyak kasus, demokrasi dak berujung pada apa yang ditakutkan banyak orang: one man, one vote, one me.
Yang terjadi justru sebaliknya. Partai-partai Islam dipaksa untuk beradaptasi dengan keadaan. Para poliDiscussion Paper. Durham University, HH Sheikh Nasser Al-Sabah Programme, 2012.
/ 16 /
ISI.indd
16
09/04/2013
11:29:09
si Islamis harus menurunkan tuntutan mereka dan menyesuaikannya dengan kenyataan yang mereka hadapi. Berbagai studi tentang hubungan Islam dan demokrasi demo krasi menunjukkan bahwa demokrasi dak membuat kelompok-kelompok Islamis semakin radikal, tapi justru membuat mereka semakin moderat dan pragmas. Bahkan, absennya demokrasi, sering kali, malah membuat kelompok-kelompok Islam semakin ekstrim. Persis seper yang ditulis dituli s Mustafa Akyol, seorang sarjana Turki, dalam sebuah arkelnya: Di Tunisia dan Mesir, kaum Islamis yang sebelumnya dianggap sebagai musuh demokrasi, kini malah mempromosikan dan secara riang merayakannya. Bahkan kelompok ultra-ortodoks semacam Sala pun kini punya wakil di parlemen Mesir. Semua ini berkat Pemilu, yang beberapa tahun sebelumnya mereka kecam sebagai produk sesat. Bagi siapa saja yang prihan dengan gerakan ekstrim di Timur Tengah, ini adalah kabar gembira. Eksklusi dan represi lah yang membuat kaum Islamis menjadi ekstrim… Kaum Islamis akan menjadi makin moderat jika jika mereka dak dimusuhi, dan akan semakin menjadi pragmas keka keka mereka merek a dilibatkan dalam pemerintahan.16
16 Mustafa Mustafa Akyol. “Can Islamists Islamists Be Be Liberals?” Liberals?” The New York Times , 13 May 2012.
/ 17 /
ISI.indd
17
09/04/2013
11:29:09
Kecenderungan itu sebetulnya sudah terbuk di Indonesia. Ekstrimisme agama muncul bukan karena kelompok-kelompok Islam bebas mengekspresikan keyakinan keya kinan mereka, tapi justru karena mereka dilarang, dimusuhi, dan ditekan. Perlakuan rezim Soeharto terhadap kelompok-kelompok Islam dulu adalah contoh yang sangat jelas. Tindakan represif Soeharto hanya semakin menyuburkan kelompok-kelompok radikal. Keka transisi polik terjadi di negeri ne geri ini dan keka semua kelompok yang dimusuhi Orde Baru diajak serta, mereka melunak dan menjadi lebih pragmas. TEOLOGI POLITIK BARU Sejak gelombang demokrasasi melanda Timur Tengah dua tahun silam, daar negara-negara Muslim yang mengadopsi demokrasi bertambah. Semakin banyak negara yang mengadopsi sistem demokrasi. Kenda semua orang sepakat bahwa demokrasi bukanlah sistem yang ideal, mereka setuju bahwa demokrasi adalah sistem terbaik yang dimiliki manusia sekarang ini. Karena alasan inilah, berbagai negara di dunia berlombalomba mengadopsi demokrasi. Seper dicatat Samuel Hunngton, pada awal abad ke-20, hanya ada 29 negara di dunia yang mengadopsi demokrasi. Pada tahun 1950an, ada 36 negara. Pada akhir 1980an, bertambah
/ 18 /
ISI.indd
18
09/04/2013
11:29:09
lagi menjadi lebih dari 100 negara. 17 Kaum Muslim kerap dikecualikan dalam seap perbincangan tentang demokrasi. Hingga dua dekade silam, dak ada satupun negara berpenduduk mayoritas Muslim yang benar-benar menjalankan demokrasi. 18 Islam selalu dikaitkan dengan otoritarianisme, keterbelakangan, dan an-demokrasi. Namun, sejak Indonesia memulai transisi polik dan pelan-pelan mengkonmeng konsolidasikan demokrasinya, tesis inkompabilitas Islam dan demokrasi, mulai dipertanyakan. Gerakan Musim Semi Arab yang dimulai di Tunisia dua tahun silam, semakin meruntuhkan tesis “pengecualian Islam” (Islamic exceponalism). Para sarjana kini ramai-ramai berbicara tentang gelombang demokrasasi di negara-negara Muslim. Ada yang menyebutnya sebagai gelombang keempat demokrasi, meneruskan tesis Hunngton. 19 Indonesia
17 Samuel P. Hunngton. The Third Wave: Democrazaon in the Late Tweneth Century . Norman: University of Oklahoma Press, 1991. 18 Freedom House, lembaga pemeringkat kebebasan berpusat di Amerika, mencatat, hanya ada satu negara berpenduduk mayoritas Muslim yang mendapat predikat “bebas,” yakni Mali, sebuah negara di Afrika yang menjalankan demokrasi elektoral dengan cukup baik. 19 Philip N. Howard Howard dan Muzammil Muzammil M. Hussain. Hussain. Democracy’s Fourth Wave? Digital Media and the Arab Spring . Oxford: Oxford University Press, 2012; Muhamad Olimat. “The Fourth Wave: Revoluon and Internaonal nal Democrazaon in the Arab Middle East.” Journal of Internao Women’s Studies, Vol. 12, No. 3;
/ 19 /
ISI.indd
19
09/04/2013
11:29:09
memainkan peran penng dalam “gelombang keempat” demokrasi ini, bukan hanya karena Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di muka Bumi, tapi juga karena Indonesia yang lebih dulu memulai gelombang keempat ini. Karena posisinya yang unik ini, beberapa negarawan di Barat menyebut Indonesia sebagai model ideal bagi demokrasi Muslim. 20 Media asing dan laporan-laporan ilmiah tentang hubungan Islam dan demokrasi kerap memotret Indonesia sebagai negara Muslim yang cukup berhasil dalam proses transisi menuju demokrasi. Tapi, bagi kita yang berada di dalam dan dari hari ke hari menjalani proses ini, menyaksikan bahwa gambar yang dipotret laporanlaporan itu dak seindah realitasnya. Seap kali ada orang yang berbicara tentang “Indonesia sebagai model” yang terbayang di benak kita adalah berbagai persoalan yang seolah tak ada ujungnya. Kita lantas teringat akan pemerintahan yang lembek, para pejabat publik yang korup, anggota dewan yang dak cakap, penyerangan terhadap Ahmadiyah, perusakan rumah-rumah Syiah, pengusiran jemaah Kristen yang tengah beribadah, penyegelan dan penggusuran gereja, kebrutalan tentara, keculasan para penggi polisi, dan kecurangan para 20 The Jakarta Jakarta Post. Post. “Clinton: Indonesia Indonesia can be democrac role model.” model.” 24 July 2011; Al-Arabiya. “Cameron praises Indonesia as model of democracy and Islam.” Islam.” 12 April 2012.
/ 20 /
ISI.indd
20
09/04/2013
11:29:09
hakim dan jaksa. Daar ini akan sangat panjang jika kita memasukkan semua persoalan yang kita hadapi. Orang yang kris akan segera menyimpulkan, Indonesia sama sekali dak layak menjadi model demokrasi, dak bagi negara Muslim, dak juga bagi negara manapun. 21 Kualitas demokrasi di suatu negara ne gara sangat bergantung bergantung kepada apa yang oleh Gabriel Almond dan Sidney Verba sebut “budaya kewargaan.” Menurut kedua sarjana ilmu polik ini, masyarakat yang memiliki modal budaya yang mendukung nilai-nilai kewargaan ( civic values) cenderung bisa berdemokrasi dengan baik. Sebaliknya, masyarakat masyarak at yang memiliki tradisi kewargaan yang rendah akan sulit menghadirkan demokrasi yang berkualitas. 22 Budaya kewargaan adalah sekumpulan nilai yang dianut masyarakat dalam berparsipasi dan berinteraksi sesama mereka. Di antara nilai-nilai civic ini adalah rasa bangga menjadi warga negara, mampu mengemukakan pandangan secara bebas, terlibat dalam pemilihan, bersikap toleran terhadap kelompok berbeda, mampu bekerjasama dan saling percaya, dan terlibat akf dalam
21 Ada sebuah arkel yang yang ditulis oleh Eric Ellis, wartawan wartawan The Global Mail , yang mengkrisi pernyataan bahwa Indonesia sebagai model
demokrasi bagi negara-negara Muslim. Lihat tulisannya di The Spectator. “Indonesia is no role model for Egypt.” 19 February 2011. 22 Gabriel A. Almond dan Sidney Verba. Verba. The Civic Culture; Polical Atudes and Democracy in Five Naons. Princeton, N.J.: Princeton University Press, 1963.
/ 21 /
ISI.indd
21
09/04/2013
11:29:09
organisasi-organisasi polik. Salah satu persoalan yang kita hadapi dalam transisi menuju demokrasi ini adalah konik-konik dan ketegangan yang kerap terjadi dalam masyarakat. Sikapsikap intoleran dan permusuhan kepada suatu kelompok merupakan kendala utama dalam membangun demokrasi yang beradab. Para tokoh masyarakat, khususnya tokoh agama, bertanggungjawab persis pada poin ini. Agama, sebagai salah satu pembentuk budaya, b udaya, memainkan peran penng dalam menentukan hitam-puhnya demokrasi kita. Budaya kewargaan menuntut adanya pemahaman dan penafsiran agama yang sejalan dengan cita-cita demokrasi. Saya kira, inilah alasan para pembaru Muslim sejak se jak awal abad ke-20 berbicara tentang penngnya menafsirkan ulang teologi polik Islam. Sejak Ali Abd al-Raziq di Mesir hingga Nurcholish Madjid di Indonesia, agenda reformasi polik Islam bertujuan satu, yakni bagaimana mengajak kaum Muslim berparsipasi dengan sistem polik modern dan berinteraksi sepenuhnya dengan dunia di mana mereka hidup. Tantangan polik terbesar awal abad ke-20 adalah bagaimana mengubah mindset kaum kaum Muslim dari paradigma khilafah (sistem polik lama) ke paradigma negara-bangsa. Pada mulanya, terjadi penolakan luar biasa di hampir seluruh negara Muslim. Penutupan khilafah pada 1924 192 4 di Turki Turki diprotes keras dan / 22 /
ISI.indd
22
09/04/2013
11:29:09
menimbulkan gelombang gerakan pro-khilafah di India, Mesir, dan Hijaz.23 Para pembaru Muslim berusaha keras memberikan juskasi bahwa khilafah hanyalah salah satu pilihan polik saja, bukan sebuah doktrin agama yang wajib diiku. Ali Abd al-Raziq memiliki andil yang sangat besar bagi pengembangan argumen menolak khilafah dan menerima model polik baru yang lebih baik. Kurang dari seratus tahun kemudian, gagasan khilafah menjadi sesuatu yang obsolete, kuno, dan dinggalkan kaum Muslim. Tak ada lagi perasaan berdosa bagi kaum Muslim karena meninggalkan khilafah. Kini, dak ada satupun negara mayoritas Muslim di dunia yang memimpikan sistem khilafah. Model polik yang kita jalani sekarang jauh lebih baik kembang sistem teokrasi yang otoriter. Di Indonesia, para pembaru Muslim mencarikan alternaf dari sistem khilafah. Sebagian mereka merasa cocok dengan negara yang netral dari agama (seper yang dilakukan Soekarno). Sebagian lain memilih “negara “ne gara Islam” yang demokras. Para tokoh Masyumi seper
23 Untuk mengetahui lebih jauh respon kaum Muslim terhadap penutupan khilafah, lihat misalnya Nurullah Ardic. Islam and the Polics of Secularism: The Caliphate and Middle Eastern Modernizaon Modernizaon in the Early 20th Century . New York: Routledge, 2012; Madawi Al-Rasheed, Carool Kersten dan Marat Shterin. Demysfying the Caliphate: Historical Memory and Contemporary Contexts . New York: Columbia,
2012.
/ 23 /
ISI.indd
23
09/04/2013
11:29:10
Muhammad Natsir, Muhammad Roem, dan Syafruddin Prawiranegara, yakin betul bahwa bukan khilafah yang cocok bagi kaum Muslim di Indonesia, tapi sebuah sistem baru negara bangsa yang mengkombinasikan nilai-nilai demokrasi dan keislaman.24 Penolakan kaum Muslim terhadap khilafah dan penerimaan mereka terhadap sistem demokrasi bukan semata-mata dilandasi kesadaran penngnya mereaktualisasikan ajaran-ajaran Islam, tapi juga karena kesadaran penngnya mendorong kaum Muslim untuk terlibat akf dengan realitas di dunia modern. Anjuran untuk mengadopsi sistem demokrasi didasari oleh keinginan mulia agar umat Islam menjadi dinamis, mengiku perkembangan, berparsipasi dengan dunia luar, serta berikhar untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Pada tahun 1950an, kaum Muslim Indonesia mengajukan konsep negara Islam yang demokras sebagai alternaf dari khilafah. Seberapapun kontroversialnya konsep ini, langkah l angkah para tokoh Masyumi dan tokoh-tokoh Islam keka itu patut dihargai. Tidak mudah meninggalkan mening galkan sistem lama yang diwariskan selama ribuan tahun. Negara Islam yang demokras adalah alternaf terbaik
entang perdebatan konsep “Negara Demok Demokrasi rasi Islam,” Islam,” 24 Lebih jauh ttentang lihat buku saya, Islam and the Secular State in Indonesia , Singapore: ISEAS, 2009, atau versi terjemahannya, Ideologi Islam dan Utopia, Jakarta: Freedom Instute, 2011.
/ 24 /
ISI.indd
24
09/04/2013
11:29:10
yang dimiliki kaum Muslim Indonesia pada saat itu. Saya menganggap konsep “negara Islam” yang diusulkan oleh Masyumi keka itu hanyalah sebuah “alternaf sementara” untuk menjembatani transisi polik kaum Muslim dari paradigma khilafah ke paradigma negara modern. Patut selalu diingat, para tokoh Masyumi dan tokoh-tokoh tokoh-tokoh Islam Indonesia Indones ia tahun 1950an, dak pernah memisahkan konsep “negara Islam” dari “demokrasi.”” Natsir, “demokrasi. Natsir, tokoh paling sentral dalam Masyumi, bahkan menggunakan sebuah islah yang lebih moderat, yakni “Negara Demokrasi Islam.”25 Sebagai alternaf sementara, “negara Islam” harus dipahami bukan sebagai lawan dari “negara modern,” tapi justru sebagai “jembatan” bagi kaum Muslim untuk memasuki dunia polik modern. Terbuk, setelah lebih dari 50 tahun gagasan negara Islam diperkenalkan, semakin banyak kaum Muslim di Indonesia yang meninggalkan gagasan ini dan lebih merasa nyaman dengan gagasan negara netral yang tak membawa-bawa simbol agama. Tidak ada satupun partai-partai Islam sekarang, yang tertarik untuk menjual ide “negara Islam” dalam kampanye polik mereka. Para pembaru Muslim sadar bahwa meninggalkan warisan lama yang tumbuh dalam gen kita adalah 25 Mohammad Mohamma d Natsir, Islam Sebagai Dasar Negara (Jakarta: DDII, 2000), 2000), hal. 89.
/ 25 /
ISI.indd
25
09/04/2013
11:29:10
sesuatu yang maha sulit. Seper kata John Maynard Keynes, ekonom Inggris ternama, “The diculty lies, not in the new ideas, but in escaping from the old ones.” 26
Menerima demokrasi adalah mudah, yang sulit adalah meninggalkan kebiasaan lama yang kita warisi sejak ribuan tahun. Tugas terberat kita sesungguhnya sesung guhnya bukanlah memperkenalkan gagasan-gagasan baru, seper kebebasan, hak asasi manusia, persamaan gender, dan toleransi, tapi mengajak kaum Muslim meninggalkan keyakinan-keyakinan lama mereka. Tantangan terbesar demokrasi dalam masyarakat Muslim bukanlah mengajak mereka mendirikan partai, menyelenggarakan Pemilu, dan mengisi parlemen dengan wakil-wakil rakyat. Tetapi, bagaimana menumbuhkan nilia-nilai kewargaan ( civic values) di tengah budaya yang miskin akan nilai-nilai itu. Tantangan terbesar demokrasi adalah bagaimana mengajak kaum Muslim untuk bersikap toleran di tengah budaya intoleransi, bagaimana mengajak mereka untuk menghorma hak-hak minoritas di tengah rasa percaya diri berlebih sebagai mayoritas. Berbagai persoalan yang mengurangi kualitas demokrasi kita selama ini bersumber dari sikap-sikap semacam itu.
26 John Maynard Keynes. The General Theory of Employment, Interest, and Money . 1st Harvest/HBJ ed. San Diego: Harcourt, Brace, Jovanovich, 1964. Kupan Keynes yang terkenal terkenal ini ada di bagian akhir Pengantar bukunya.
/ 26 /
ISI.indd
26
09/04/2013
11:29:10
Sebagian dibentuk oleh budaya lokal kita, sebagain yang lain berasal dari doktrin-doktrin agama. PENUTUP Mungkin kita harus menggalakkan lagi gerakan pembaruan Islam yang dalam beberapa tahun terakhir mulai meredup. Hingar bingar polik dan perlombaan “siapa yang paling salih” ( holier than thou) lewat berbagai acara keagamaan, membuat kita lupa penngnya pembaruan pemikiran Islam. Di zaman Orde Baru, proyek pembaruan Islam dirancang cukup rapi lewat patronase pejabat negara yang tercerahkan. Pada tahun 1970an, proyek pembaruan Islam didukung penuh oleh Profesor Muk Ali, menteri agama dalam Kabinet Pembangunan II. Pada tahun 1980an, proyek pembaruan Islam disokong di sokong oleh Munawir Sjadzali, menteri agama yang dikenal karena gagasan-gagasannya yang berani. Dengan segala kekurangannya, Soeharto memilih pembantunya dengan benar. Menteri agama diserahkan kepada intelektual tercerahkan yang mampu memberi arah bagi jalannya pemikiran Islam. Di zaman Reformasi, yang terjadi justru sebaliknya. Kualitas menteri-menteri agama jauh menurun dibanding menteri-menteri agama pada zaman Soeharto. 27 Sungguh 27 Bukan hanya hanya menyangkut menyangkut menteri agama. Soeharto Soeharto juga dikenal cakap cakap dalam memilih menteri-menteri dalam bidang lain, misalnya menteri
/ 27 /
ISI.indd
27
09/04/2013
11:29:10
mengherankan, presiden Soesilo Bambang Yudhoyono yang sangat terdidik terdidik hampir selalu sel alu keliru memilih menteri agama dalam kabinetnya. Menteri agama sekarang bukan hanya dak peduli terhadap penngnya pembaruan Islam, tapi malah menjadi musuh bagi upaya-upaya pembaruan pemikiran Islam di negeri ini. Menteri agama yang sekarang adalah menteri pertama dalam sejarah Indonesia yang pandangan-pandangannya dikenal dak toleran dan sikapnya yang kurang bersahabat bagi kelompok-kelompok minoritas. Pembaruan pemikiran bukanlah melulu sesuatu yang abstrak dan jauh dari kehidupan nyata kaum Muslim. Sebaliknya, pembaruan pemikiran adalah upaya memecah kebuntuan dan upaya pendewasaan masyarakat. Apa yang dibahas dalam wacana pembaruan Islam sesungguhnya sesung guhnya sangat relevan dengan tantangan yang kita hadapi sekarang. Meningkatnya kasus-kasus intoleransi di tengah masyarakat adalah akibat absennya wacana keagamaan yang kris dan terbuka. Sikap-sikap intoleran lahir dari ajaran-ajaran yang dak menghargai mengha rgai keragaman keragaman dan menghorma perbedaan. Jika yang disebarkan ke tengah masyarakat adalah rasa curiga dan kebencian kepada kelompok lain, yang akan dipek adalah konik dan kekerasan. Garbage in, garbage out. ekonomi, menteri menteri pendidikan, dan menteri menteri pariwisata, pariwisata, adalah orangorang terbaik pada zamanny zamannya. a.
/ 28 /
ISI.indd
28
09/04/2013
11:29:10
Pembaruan Islam bukan sekadar lahan-lahan pikiran yang jauh dari realitas kehidupan kaum Muslim. Sebaliknya, pembaruan berusaha menjawab persoalan dan tantangan yang dihadapi dih adapi kaum Muslim Mu slim kontemporer. kontemporer. Dunia kita melaju dengan sangat kencang, persis seper ramalan Gordon Moore, pendiri Intel, bahwa seap 18 bulan (1,5 tahun), transistor dan sirkuit terpadu tumbuh dua kali lipat. Hukum Moore tak hanya berlaku pada perkembangan sirkuit terpadu (sebagai komponen dasar prosesor), tapi juga pada produk-produk teknologi lain. Sebagian pikiran kita dibentuk oleh interaksi kita dengan lingkungan, termasuk dengan produk-produk teknologi yang semakin cerdas. 20 tahun silam, sil am, cara kita mengakses ilmu pengetahuan kurang lebih masih sama dengan orang tua kita dan kakek-nenek kita, yakni lewat medium cetak (buku khususnya). Kini, cara kita mengakses ilmu pengetahuan sudah benar-benar berbeda. Tablet dan telepon genggam adalah perpustakaan raksasa yang bisa kita akses kapan saja. Komputer dan gadget selalu selalu memiliki dua sisi. Dia bisa sebagai hiburan dan alat untuk membuang waktu, tapi juga bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan tak terperikan. Internet dan media sosial bukan bu kan hanya membantu orangorang kesepian untuk curhat , tapi juga membantu para ilmuwan dan peneli untuk bertukar pikiran, berdiskusi, dan mengembangkan temuan-temuan terbaru mereka. / 29 /
ISI.indd
29
09/04/2013
11:29:10
Penemuan virus berbahaya diketahui dalam hitungan dek oleh komunitas virologi yang terhubung dalam jejaring may maya. a. Petu Petualanga alangan n Curiosity berjarak ratu ratusan san juta kilometer kilometer di Planet Planet Mars Mars bisa kita kita iku iku lewat lewat Twier Twier,, dari menit ke menit. Cara kita memahami suatu masalah dak lagi sama. Dulu, akses kepada pengetahuan begitu terbatas. Kini, yang membatasi pengetahuan adalah akal pikiran kita sendiri. Kita hidup di zaman yang kontradikf. Pada satu sisi, ada orang-orang yang hidupnya didorong oleh semangat Hukum Moore, menyongsong hari depan dengan kesiapan ganda dan terus-menerus memperbaiki mutu hidup mereka. Pada sisi lain, ada orang-orang yang mengajak dan menarik-narik kita ke belakang, semakin jauh ke ke belakang, belakang, menurut mereka, mereka, semakin baik. Dalam bahasa agama, kelompok pertama, disebut “mazhab khalaf,” sedangkan kelompok kedua disebut “mazhab salaf.”28 Gerakan pembaruan Islam lebih memilih mazhab khalaf, yakni sebuah pendekatan yang berorientasi ke depan, kembang mazhab salaf yang lebih berorientasi ke belakang. Saya meyakini bahwa kebaikan-kebaikan manusia ada di depan, bukan di belakang.
28 Lebih dalam tentang mazhab “khalaf” dan “salaf, “salaf,” silahkan baca
makalah pidato Ulil Abshar Abdalla “Sejumlah Reeksi Tentang Kehidupan Sosial Keagamaan Kita Saat Ini.” 2 Maret 2010.
/ 30 /
ISI.indd
30
09/04/2013
11:29:10