TUGAS 1
NAMA
: Mutia Kamalia Mukhtar
NRP
: 3514100084
MATA KULIAH
: Astronomi Geodesi
1. Koordinat Geografis (GCS) Koordinat Geografis merupakan sistem koordinat yang mengacu terhadap bentuk bumi sesungguhnya yakni mendekati bola (ellipse). Posisi objek di permukaan bumi didefinisikan berdasarkan garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude). Garis lintang adalah garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan equator/garis khatulistiwa. Sedangkan Garis bujur adalah garis horizontal yang mengukur sudut suatu titik dengan titik nol bumi yakni Greenwich di London Britania Raya. Unit satuan dari GCS adalah derajat. Garis lintang (latitude) terbagi menjadi dua yakni Lintang Utara (00 s/d 900)dan Lintang Selatan (00 s/d 900). Garis bujur (longitude) juga terbagi menjadi dua yakni Bujur Barat (00 s/d 1800) dan Bujur Timur (00s/d 1800). Penulisan koordinat pada GCS mengikuti kaidah dalam sistem koordinat kartesius yakni x,y dengan titik (0,0) pada perpotongan garis khatulistiwa dan greenwich. Garis lintang merepresentasikan posisi y dan garis bujur merepresentasikan posisi x. Unit satuan GCS bisa juga ditulis dalam DMS (Degree Minute Second) dengan 1 derajat = 60 menit dan 1 menit = 60 detik.
(http://yoghaken.blogspot.co.id/2014/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html) 2. Koordinat Geodetik Sistem koordinat yang paling umum digunakan pada saat ini adalah sistem lintang (φ), bujur (λ), dan ketinggian (h- tinggi di atas ellipsoid). Pada sistem ini meridian utama dan ekuator merupakan bidang-bidang referensi yang digunakan untuk mendefinisikan koordinat lintang (φ) dan bujur (λ). Lintang geodetik (φ) suatu titik adalah sudut yang dibentuk oleh bidang oleh bidang ekuator (φ=0), dengan garis normal terhadap ellipsoid referensi.
Bujur geodetik (λ) suatu titik adalah sudut yang dibentuk oleh bidang referensi (meridian utama, λ=0) dengan bidang meridian yang melalui titik yang bersangkutan. Tinggi geodetik (h) adalah jarak titik yang bersangkutan dari ellipsoid referensi dalam arah garis normal terhadap ellipsoid referensi.
(http://flyingbeeland.blogspot.co.id/2014/01/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html) 3. Sistem Koordinat Geosentris a. Sistem koordinat yang lokasi titik nol nya berada pada pusat massa bumi. b. Banyak digunakan untuk metode penentuan posisi menggunakan satelit dan benda-benda langit lainnya, baik penentuan posisi titik dibumi maupun posisi satelit. c. Sistim koordinat geosentris dapat didefinisikan pada dua sistim yaitu Kartesian (X, Y, Z) dan Curvelinier/Geodetik (Lintang, Bujur, tinggi/h). d. Orientasi atau arah sumbu koordinatnya adalah sebagai berikut : Sumbu Z berada pada pusat ellipsoid dan tegak lurus bidang equator. Sumbu X terletak pada bidang equator yang menyinggung garis bujur Greenwich dan tegak lurus sumbu z. Sumbu Y mengikuti kaidah tangan kanan.
(https://tiohutomo90.wordpress.com/2012/12/12/sistim-koordinat/)
4. Sistem Koordinat Heliosentris Pada koordinat ini, matahari (sun) menjadi pusat koordinat. Benda langit lainnya seperti bumi (earth) dan planet bergerak mengitari matahari. Bidang datar yang identik dengan bidang xy adalah bidang ekliptika yatu bidang bumi mengitari matahari.
Pusat koordinat: Matahari (Sun). Bidang datar referensi: Bidang orbit bumi mengitari matahari (bidang ekliptika) yaitu bidang xy. Titik referensi: Vernal Ekuinoks (VE), didefinisikan sebagai sumbu x.
Koordinat: r = jarak (radius) benda langit ke matahari l = sudut bujur ekliptika (ecliptical longitude), dihitung dari VE berlawanan arah jarum jam b = sudut lintang ekliptika (ecliptical latitude), yaitu sudut antara garis penghubung benda langit-matahari dengan bidang ekliptika. (https://www.eramuslim.today/peradaban/ilmu-hisab/mengenal-sistem-koordinat.htm)
5. Unsur-unsur dalam Segitiga Bola Segitiga pada permukaan bola yang dikenal dengan segitiga bola adalah tidak datar, melainkan cembung sesuai kulit bola yang bersangkutan, dimana sisinya terdiri dari busur yang melewati lingkaran besar bola itu. Segitiga bola ada dua macam, yaitu segitiga siku-siku (tegak) dan segitiga serong. Apabila salah satu sudut segitiga bola besarnya adalah 90º,dan salah satu sisinya terdiri dari busur yang melewati kedua kutub lingkaran besar pada bola itu, maka segitiga itu dinamakan segitiga bola siku-siku. Pada segitiga siku-siku, bila sudut-sudutnya berubah, maka perbandingan antara sisi siku-siku dengan sisi miringnya akan berubah. Demikian juga dengan perbandingan sisi alasnya akan mengalami perubahan. Sedangkan segitiga serong adalah yang tidak demikian itu.
Pada segitiga bola ada enam unsur yaitu tiga titik sudut dan tiga titik sisi. Misalkan A,B,C merupakan titik sudut segitiga bola dan a sisi depan sudut A,b sisi depan sudut B,dan c sisi depan sudut C. Bila ketiga unsur diketahui, maka ketiga unsur yang lain dapat dicari dengan rumus segitiga bola (sinus, cosinus). Ilmu ukur segitiga bola dalam penerapannya berkaitan erat dengan ilmu ukur sudut segitiga (geometri). Segitiga bola langit terdiri dari lima unsur utama,yaitu: lintang tempat, deklinasi benda langit, tinggi benda langit, sudut waktu setempat, dan azimut. Jika tiga diantara nya diketahui maka dua unsur lainnya dapat diketahui.
(http://www.makalah-makalah.com/2016/05/segitiga-bola-siku-siku.html) 6. Deklinasi Deklinasi sebagai sudut adalah jarak dari suatu benda langit ke equator, diukur melalui lingkaran waktu, dapat juga dikatakan deklinasi suatu bintang adalah adalah sepotong busur lingkaran deklinasi yang diukur dari titik perpotongan equator pada lingkaran deklinasi itu sampai bintang itu sendiri. Yaitu yang dengan hitungan derajat, menit dan detik. Deklinasi dalam bahasa arab disebut dengan mail, atau dalam bahasa Inggris disebut Declination (Dec), dengan simbol δ, deklinasi bisa dibandingkan dengan garis lintang, yang diproyeksikan ke bola langit, dan diukur dalam derajat ke arah utara dan selatan dari ekuator langit.
Deklinasi sebelah utara equator dinamakan positif dan diberi tanda (+), sedang deklinasi sebelah selatan equator dinamakan negatif dan diberi tanda (-). Pada saat benda langit persis berada pada lingkaran equator, maka deklinasinya sebesar 0 derajat. Harga deklinasi yang terbesar yang dicapai oleh salah suatu benda langit adalah 90 derajat yaitu manakala benda langit tersebut persis berada pada titik kutub langit. Sedangkan harga deklinasi yang dicapai oleh matahari adalah 230 30’. Nilai deklinasi matahari dari hari ke hari bahkan dari jam ke jam selama satu tahun terus berubah, namun dari tahun ke tahun relatif sama, seperti pada setiap tanggal 21 Maret deklinasi bernilai 0 derajat, berarti matahari pada saat itu persis berada di equator. Kemudian posisi matahari terus bergerak ke utara sampai sekitar tanggal 21 Juni yang mencapai nilai maksimum positif sekitar 230 30’. Lalu setelah itu bergerak ke selatan sampai pada sekitar tanggal 23 September hingga nilai deklinasi kembali ke 0 derajat. Selanjutnya matahari terus bergerak ke selatan sampai sekitar tanggal 22 Desember dan nilai deklinasi matahari mencapai titik maksimum negatif sekitar -230 30’. Selanjutnya begerak kembali ke utara , dan sekitar tanggal 21 Maret posisi matahari kembali berada di equator dengan titik deklinasinya 0 derajat.
(http://my-dock.blogspot.com/#ixzz4YHkMHc9w) 7. Sistem Tata Surya Tata surya dapat dipandang sebagai sebuah sistem yang secara terstruktur tersusun oleh benda-benda langit yang menjadi anggotanya. Diameter tata surya sekitar 30 tahun cahaya. Tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya selama setahun, yakni 9,46 triliun km. Silahkan kalikan nilai ini dengan 30, maka hasilnya adalah panjang diameter dari tata surya kita. Benda-benda langit tersebut terdiri dari; Matahari, planet, satelit, asteroid, meteor, komet, dan benda-benda angkasa lainnya. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing benda langit dalam sistem tata surya tersebut: a. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya, yang merupakan bintang sejati karena dapat memancarkan cahaya sendiri. Matahari menjadi anggota tata surya yang terbesar, karena hampir seluruh massa tata surya terkumpul pada matahari (98%). Matahari sebagai pusat tata surya adalah jenis bintang generasi kedua. Matahari terbentuk kira-kira 4,6 milyar tahun yang lalu berbentuk gumpalan gas yang berpijar yang terdiri dari gas, terutama gas hidrogen. Menurut para ahli astronomi, bahan pembentuk matahari ini berasal dari ledakan bintang generasi pertama. Matahari memiliki diameter sepanjang 1.392.500 km, kira-kira ukuran ini 109 kali diameter bumi dan sepuluh kali lebih besar dari planet Jupiter.
b. Planet Planet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu dan bergaris tengah lebih dari 4000 km. Planet memantulkan cahaya yang diterima dari matahari. Dahulu diketahui ada 9 planet, tetapi baru-baru ini diputuskan Pluto tidak termasuk dalam keluarga planet Bimasakti yang mengelilingi matahari. Peredaran planet mengitari matahari mengikuti lintasan berbentuk bujur telur atau elips. Pusat lintasan peredaran itu adalah Matahari. Peredarannya teratur sehingga tidak mungkin terjadi benturan dan gerak planet mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum jam. Berdasarkan letaknya, planet dibedakan menjadi dua, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang garis edarnya terletak di antara matahari dan bumi, anggotanya Merkurius dan Venus. Planet luar adalah planet yang garis edarnya di luar peredaran bumi dan terdiri dari Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
c. Satelit Satelit adalah benda langit yang mengelilingi planet ketika beredar mengelilingi matahari. Selain itu, satelit juga berputar pada sumbunya. Satelit dibagi menjadi dua jenis, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam adalah satelit yang secara alami ada di dalam sistem tata surya. Contoh: bulan yang menjadi satelit bumi. Satelit buatan adalah satelit yang dibuat manusia. Satelit buatan dilepaskan oleh roket dan mengorbit di sekitar bumi. Satelit buatan digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain alat komunikasi, penyiaran radio dan televisi, pemetaan bumi dan kekayaan yang terkandung di dalamnya.
d. Asteroid
Asteroid adalah benda langit berukuran kecil yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu. Para ahli meyakini bahwa asteroid merupakan sisasisa bahan pembentuk planet. Jumlah asteroid sangat banyak, semuanya secara teratur berkumpul membentuk sabuk asteroid. Diameter sabuk asteroid sekitar 100 km. Sabuk asteroid ini berbentuk melingkar di antara Planet Mars dan Jupiter. e. Meteoroid, Meteor, dan Meteorit Salah satu benda angkasa lainnya di tata surya adalah meteoroid. Meteoroid adalah benda-benda langit berukuran kecil yang melayang-layang di angkasa dan tidak mempunyai lintasan. Benda ini kadang-kadang menubruk planet termasuk planet bumi. Meteoroid yang masuk ke dalam sebuah planet disebut dengan meteor. Ketika memasuki bumi, benda ini tampak berpijar karena bergesekan dengan atmosfer. Sebagian besar meteor habis bergesekan dengan atmosfer tersebut. Adapun yang sempat sampai ke permukaan bumi disebut dengan meteorit. Meteor disebut juga bintang jatuh atau bintang beralih.
f. Komet Dalam sistem tata surya, komet adalah benda terjauh yang mengorbit matahari. Ada sekitar sepuluh triliun komet. Mereka adalah salju debu sebesar gunung, tetapi tak bisa terlihat mata. Terkadang, salah satu komet melewati bumi dan menjadi cukup besar dan terang untuk dilihat. Komet adalah campuran kirakira sepertiga batu berdebu dan dua pertiga es dan salu. Pada tahun 1951, Astronom Amerika, Fred Whipple, menggambarkannya sebagai “bola salju debu” dan itulah julukan komet hingga sekarang. Keadaan komet sudah seperti itu sejak terjadinya tata surya 4,6 miliar tahun Komet Halley dinamai sesuai nama Edmond Halley (1656-1742), yang mengetahui bahwa komet yang terlihat tahun 1531, 1607, dan 1682 adalah benda yang sama. Komet Halley terlihat di langit bumi setidaknya sudah 30 kali sejak 240 SM dan terakhir kali terlihat pada tahun 1910.
(http://www.ilmusiana.com/2015/12/tata-surya-pengertian-sistem-susunan.html) 8. Planet Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang (Matahari). Sebagian besar planet mempunyai pengiring atau pengikut yang disebut Satelit yang beredar mengelilingi planet. Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet yang dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap hari dengan mata telanjang seperti planet venus yang disebut orang sebagai bintang fajar. Cahaya yang dipancarkan planet berasal dari cahaya matahari yang dipantulkannya, sehingga pada malam hari planet dapat dilihat dengan mata telanjang karena tampak terang seperti bintang. Setiap planet mempunyai lintasan orbitnya sendirisendiri. Lintasan orbit planet hampir berbentuk lingkaran. Pada awal abad ke-17 Johanes Kepler (1571-1630) membuktikan bahwa lintasan orbit planet-planet berbentuk elips (lonjong) dan matahari berada di salah satu titik fokus elips. Susunan 9 buah planet dalam tata surya, mulai dari yang jaraknya paling dekat dengan matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Berdasarkan jaraknya dengan matahari, Merkurius dan Venus disebut planet dalam atau planet inferior, sedangkan Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Pluto di sebut planet luar atau planet superior. Kedua kelompok ini dipisahkan oleh bumi (bumi sebagai pembatas). Pada intinya planet dalam tata surya dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama dimiliki oleh jenis Planet Terestrial; dimana planet ini merupakan planet yang memiliki sifat “kebumian” baik ukuran, massa, massa jenis, maupun komposisi kimianya (mereka semua memiliki permukaan padat). Yang termasuk dalam Planet Terestrial adalah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan kelompok planet dalam tata surya yang kedua adalah kelompok Planet Jovian; planet ini tidak memiliki sifat “kebumian”. Planet dalam kelompok Jovian tersusun atas kumpulan gas.
Gas-gas ini memiliki ukuran yang besar tanpa permukaan padat yang bisa di pijak. Planet-planet ini memiliki tekanan yang besar sehingga bisa mengh ancurkan segala sesuatu yang masuk ke dalam atmosfernya. Contoh planet dalam kategori kedua ini adalah Planet Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut: Berdasarkan massanya, planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yakni planet bermassa besar (Superior planet), planet ini terdiri atas (Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus) dan Planet bermassa kecil (Inferior Planet), terdiri atas (Merkurius, Venus, Bumi, Mars). Berdasarkan jaraknya ke matahari, planet dapat dibedakan atas planet dalam dan planet luar.
9. Satelit Satelit alami adalah benda-benda di luar angkasa yang bukan buatan manusia yang mengorbit suatu planet atau benda lain yang berukuran lebih besar daripada dirinya, contohnya seperti Bulan. Bulan adalah satelit alami planet bumi. Sebenarnya terminologi ini berlaku juga bagi bagi planet-planet yang mengelilingi sebuah bintang, ataupun sebuah bintang yang mengelilingi pusat galaksi, Akan tetapi jarang sekali digunakan. Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit alami untuk matahari. Sedangkan satelit buatan adalah benda-benda buatan manusia yang beredar di ruang angkasa yang mengelilingi benda lain. Seperti misalnya satelit palapa yang mengelilingi bumi. Berikut di bawah ini beberapa contoh satelit buatan, diantaranya yaitu:
Satelit komunikasi adalah suatu satelit buatan manusia yang dipasang di ruang angkasa, bertujuan untuk telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Umumnya satelit ini menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe yang terbaru menggunakan satelit pengorbit bumi rendah. Satelit astronomi adalah suatu jenis satelit buatan yang digunakan untuk mengamati galaksi, planet, dan benda luar angkasa yang lainnya.
Satelit pengamat Bumi adalah jenis satelit buatan yang dirancang khusus untuk mengamati bumi dari orbit, misalnya seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dan yang lainnya. Satelit mata-mata adalah jenis satelit buatan pengamat bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau untuk mata-mata. Satelit cuaca adalah jenis satelit buatan yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim di bumi. Satelit tenaga surya adalah jenis satelit buatan yang diusulkan dibuat di orbit bumi tinggi yang memakai transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di bumi yang dapat dipakai untuk menggantikan sumber tenaga konvensional. Satelit navigasi adalah jenis satelit yang menggunakan sinyal radio disalurkan ke penerima di permukaan tanah, yang bertujuan untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi.
Inilah beberapa Fungsi satelit, diantaranya:
Sebagai transmisi sinyal jarak jauh. Seperti contohnya pada sistem jaringan WAN (World Area Network), yang dimana sinyal internet secara global. Sepagai repeater di langit. Yaitu sebagai penguat sinyal, Seperti misalnya jarak sinyal yang akan dikirimkan sangat jauh, maka diperlukan yang namnya repeater atau pembantu sinyal istilah lainnya adalah penambah daya sinyal ataupengeuat sinyal. Untuk mengkaji benda-benda yang ada dilangit. Maksudnya yaitu fungsi satelit sebagai alat yang digunakan untuk meneliti benda yang terdapat di alam ini, baik itu benda yang ada dibumi maupun diluar angkasa. Untuk melihat keadaan cuaca dan iklim. Biasanya digunakan pada BMKG yaitu untuk memantau keadaan alamat seperti angin, air laut, tanah, gunung merapi, gempa bumi dan yang lainnya, yang dapat dipantau melalui satelit.
(http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-satelit-dan-contohnya-dilengkapi-fungsinya.html)
10. Kalender Kalender adalah sebuah sistem untuk memberi nama pada sebuah periode waktu (seperti hari sebagai contohnya). Nama-nama ini dikenal sebagai tanggal kalender. Tanggal ini bisa didasarkan dari gerakan-gerakan benda angkasa seperti matahari dan bulan.
Kalender yang digunakan secara umum ialah kalender lunar, kalender lunisolar, dan kalender persetujuan.
solar, kalender
Kalender Lunar adalah kalender yang disesuaikan dengan pergerakan Bulan (fase bulan); contohnya ialah Hijriah. Kalender Solar adalah kalender yang di dasarkan dari musim dan pergerakan Matahari. Contohnya ialah Kalender Persia, dan Kalender Romawi. Kalender Lunisolar adalah kalender yang disesuaikan dengan pergerakan bulan dan matahari, seperti Kalender Bali, Kalender Yahudi, dan Kalender Tionghoa sebagai contohnya. Kalender Persetujuan adalah Kalender yang tidak disesuaikan dengan Bulan dan Matahari, contohnya adalah hari dan minggu Julian yang digunakan oleh pakar bintang. Ada juga kalender yang tampaknya disesuaikan dengan pergerakan Venus, seperti beberapa Kalender Mesir Kuno. Kalender ini juga tampaknya sering dipakai di peradaban dekat khatulistiwa.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kalender ) 11. Taxonomi Satuan Waktu 12. Ekliptika Ekliptika adalah jalur yang dilalui oleh suatu ben da dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem koordinat tertentu. Ekliptika pada benda langit merupakan suatu bidang edar
berupa garis khayal yang menjadi jalur lintasan benda-benda langit dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem tata surya.
13. Azimuth
Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita tuju,azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam. Ada tiga macam azimuth yaitu : a. Azimuth Sebenarnya,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara sebenarnya dengan titik sasaran; b. Azimuth Magnetis,yaitu sudut yang dibentuk antara utara kompas dengan titik sasaran; c. Azimuth Peta,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara peta dengan titik sasaran.