ASUHAN GIZI DALAM SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
PENGERTIAN PELAYANAN GIZI Rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di institusi kesehatan, puskemas dan institusi kesehatan lain untuk memenuhi kebutuhan gizi klien. Pelayanan gizi merupakan upaya promotif, preventif dan rehabilitatif dalam rangka meningkatkan kesehatan klien/ pasien
Pedoman PGRS, Depkes RI, 2005
PENGERTIAN DASAR PENDEKATAN UTAMA DALAM KESEHATAN
Promosi kesehatan
Motivasi Efektifitas-daya guna
Pencegahan penyakit
Edukasi ttg penyebab, cara mencegah & melindungi dari penyakit
Perawatan penyakit
Penyembuhan, mencegah relapse, atau timbul penyakit lain
PELAYANAN GIZI BAGIAN DARI PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan kesehatan Masyarakat
Medis Farmasi Perawat Pasien Radiologi
Gizi Terapi fisik
Pelayanan kesehatan RS
Asuhan gizi
Sullivan, CF, 1990
PENGERTIAN PELAYANAN GIZI RS ( PGRS) Suatu kegiatan pelayanan gizi RS untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat rumah sakit, baik rawat inap maupun rawat jalan, untuk keperluan metabolisme tubuh, peningkatan kesehatan, maupun mengoreksi kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif
Depkes RI, 2005
KAPAN PELAYANAN GIZI DIBUTUHKAN ??????
PADA SAAT : PASIEN SELAMA
MASUK
PASIEN DIRAWAT
PASIEN
AKAN PULANG
Quality of nutrition care Content of care
Process of care
Outcome
BEST EVIDENCE
Nutritional Care Process & model
Improved quality of care & health status
•
Scientific
+
=
Principles •
Protocols
•
Guidelines
Clients with needs
Clients with needsments
ASUHAN GIZI
ASUHAN GIZI • Bagian dari pelayanan gizi • Sarana dalam upaya pemenuhan zat gizi kepada pasien/klien/group • Sasaran : Orang sehat,orang sakit (perorangan,kelompok) • Setting : Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, dll • Jenis asuhan berkaitan dengan : Potensi penyakit, lingkungan, status tumbuh kembang, sos-ek, asupan makanan, nutrition support dsb. Brylinsky,2000 Depkes RI, 2003
TUJUAN ASUHAN GIZI
Memenuhi kebutuhan zat gizi pasien secara optimal BERUPA : 1. pemberian makanan pada pasien yang dirawat, 2. konseling gizi pada pasien rawat jalan Depkes RI, 2003
PROSES ASUHAN GIZI Depkes RI, 2005
ADA sblm th 2003 Nutrition care process (NCP) 1. Nutrition Assessment 2. Nutrition Planning 3. Nutrition Intervention 4. Monitoring & Evaluation
Asuhan Gizi 1. Menetapkan masalah gizi 2. Menentukan kebutuhan gizi 3. Mempersiapkan makanan 4. Pelaks pemberian zat gizi
5. Evaluasi –pemantauan respon pasien ADA, th 2003 Nutrition care process (NCP)
1. Nutrition Assessment 2. Nutrition Diagnosis 3. Nutrition Intervention 4. Monitoring & Evaluation
NUTRITION CARE PROCESS (NCP ) DEFINISI
“ Metode pemecahan masalah melalui cara berpikir kritis dan pengambilan keputusan bg seorang AG profesional untuk memberikan pelayanan asuhan gizi sesuai dengan masalahnya, aman, efektif dan berkualitas”
BERPIKIR KRITIS BERARTI…….
KONSEPTUAL
RASIONAL
KREATIF
SELALU BERTANYA SPONTAN
PELAYANAN GIZI YANG BERKUALITAS
TEAM WORK
memerlukan
MENGAPA PERLU KERJA SECARA TIM ??
•
TERAPI GIZI BERSIFAT KOMPLEKS
• MERUPAKAN SIKLUS KEGIATAN • MERUPAKAN INTEGRASI DARI
- MEDIS - PERAWATAN - DIETETIK - FARMAKOLOGI
TIM ASUHAN GIZI TUGAS : Menyelenggarakan pelayanan gizi paripurna kepada klien / pasien, terutama yang membutuhkan terapi gizi ANGGOTA TIM 1. Dokter 2. dietisien 3. Perawat 4. Farmasi 5. Tenaga kesehatan lain
TIM ASUHAN GIZI PERAN DOKTER • Tanggung jawab pd aspek gizi yang terkait dengan keadaan klinis • Membuat preskripsi diet bersama dietisien • Memberikan penjelasan ttg terapi gizi yg diberikan • Merujuk pasien untuk konseling dan terapi gizi • Melakukan monitoring dan evaluasi bersama anggota tim dalam masa perawatan
TIM ASUHAN GIZI PERAN DIETISIEN • Mengkaji status gizi berdasarkan data rujukan • Melakukan anamnesa gizi • Menterjemahkan preskripsi diit dari dokter ke dlm bentuk makanan sesuai kebiasaan & keperluan terapi • Memberikan saran kepada tim/ dokter berdasarkan hasil anamnesa/ monitoring evaluasi • Melakukan penyuluhan. Motivasi dan konseling gizi • Melakukan monitoring dan evaluasi baik sendiri maupun bersama tim
TIM ASUHAN GIZI PERAN DIETISIEN • Mengevaluasi status gizi, asupan makanan secara berkala, dan bila perlu melakukan perubahan diit dan disampaikan kepada tim • Mengkomunikasikan hasil terapi gizi kepada tim • Menentukan rencana diiit awal /sementara bila belum ada penentuan diit dari dokter • Melakukan pemantauan interaksi obat dan makanan • Melakukan pencatatan, pelaporan mengenai asuhan gizi yg dilakukan
TIM ASUHAN GIZI PERAN PERAWAT • Melakukan kerjasama dengan dokter dan dietisien /nutrisionis dalam memberikan pelayanan gizi/ terapi gizi • Membantu klien /pasien pada waktu makan • Melakukan pengukuran antropometri untuk menentukan/ mengevaluasi status gizi pasien • Bersama dietisien/nutrisionis memantau masalah yg berkaitan dengan asuhan gizi • Melakukan pemantauan, mencatat dan melaporkan asupan makanan dan respon klinis pasien terhadap diit
CONTOH KERJA TIM KEGIATAN PENENTUAN STATUS GIZI MELALUI
- Pemeriksaan Fisik & klinis
: dokter
- Antropometri ( BB, TB)
: Perawat, dietisien/nutritionis
- Ananmnesa gizi
: dietisien/ nutritionis
- Laboratorium
: analis
- efek samping obat
: Farmasi
Kendala dalam tim asuhan gizi 5 faktor utama Yang menjadi kendala di negara eropa
Kurang jelasnya pembagian tanggung jawab yang dalam perencanaan dan pengelolaan asuhan gizi
Kurangnya pendidikan /pengetahuan gizi / asuhan gizi yang masih kurang di antara anggota tim
Kurangnya pengetahuan dan keterlibatan pasien
Kurangnya kerjasama antar kelompok
Kurangnya keterlibatan /perhatian dari manajemen RS mengenai asuhan gizi ien
H (Norway)
PROSES ASUHAN GIZI : 1. Pengkajian status gizi dan analisa data untuk identifikasi masalah yang berkaitan dg gizi 2. Diagnosa gizi 3. Perencanaan dan penetapan prioritas intervensi untuk memenuhi kebutuhan gizi. 4. Evaluasi dampak asuhan gizi
Langkah 1. Nutritional Assessment Pengkajian Gizi Kegiatan mengumpulkan data, integrasi dan analisa data yang berkaitan dengan masalahmasalah yang berkaitan dengan gizi Membandingkan data yg didapat dg standard Ahli gizi mengevaluasi status gizi dan mengidentifikasi seberapa besar masalah / kegawatan kondisi malnutrisi
Komponen nutritional assessment : • Riwayat penyakit dan kondisi sosial • Riwayat makan • Pemeriksaan fisik • Pengukuran antropometri • Data biokimia
Data didapat dari : - Catatan medik - Catatan perawat - wawancara pasien
Tidak semua pasien dilakukan anamnesa secara detail krn terbatas dana, tenaga utk mendapat yan kualitas shg dilakukan skreening
Merupakan bagian dari kegiatan assessment Tujuan :
Membantu mengidentifikasi pasien yang termasuk dalam kategori resiko gizi dan membutuhkan nutritional assessment yang lebih detail/dalam. Skreening sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam saat pasien masuk tehnik sederhana dan cepat Skreening dapat dilakukan oleh dokter/perawat / ahli gizi tergantung dari kondisi institusi masing-masing Pasien dirawat > 10 hari resiko gizi meningkat shg harus dilakukan skreening ulang.
Data yang dikumpulkan untuk skreening, tergantung kondisi institusi setempat dg mempertimbangkan waktu, tenaga, tempat dan dana yang tersedia, antara lain:
• Umur
• Perubahan selera makan
• Tinggi Badan
• Disfagia atau gangguan menelan
• Berat badan biasanya
• Adanya mual, muntah, diare
• Berat badan ideal
• Nilai Hb, Hematokrit
• Berat badan saat ini
• Total lymphocytes count
• % perubahan BB ideal dg biasanya
Langkah 2. Nutrition diagnosis - Diagnosa gizi • Identifikasi dan penetapan masalah yg menggambarkan : - kondisi saat ini - resiko / potensi terjadinya masalah gizi yang dapat di tindak lanjuti ahli gizi secara mandiri
DIAGNOSA MEDIS: •
Penyakit /patologi organ tertentu (mis diabetes)
• Tidak berubah sepanjang kondisinya masih ada
DIAGNOSA GIZI: •
Rangkuman masalah gizi dari pengkajian gizi
• Bersifat sementara, sesuai dengan perubahan respon pasien/ klien
CONTOH
Diagnosa medis 1. Diabetes melitus tipe 2 2. Obesitas
Diagnosa gizi 1. Asupan KH yg berlebihan berkaitan dg kesukaan jajanan manis, yang ditunjukkan pada riwayat makan dan tingginya kadar gula darah 2. Asupan energi yg berlebihan berkaitan dg pemilihan makanan tidak sehat (sering makan di restoran) yg ditunjukkan dg riwayat makanan dan BMI 35
Komponen :
Problem
Etiologi
Signs/ Simptoms
Kata penghubung
Berkaitan dg
Dibuktikan oleh
Problem • Pernyataan yg menggambarkan kondisi yg dapat
berpengaruh terhadap perubahan status gizi • Dinyatakan dengan kata sifat yg menunjukkan
respons: - gagal/ tidak mampu/gangguan (impaired ) - perubahan (altered ) - tidak sesuai ( inapropriate ) - Meningkat /menurun (increased/decreased ) - Berpotensi/ beresiko - akut/ kronik (acute or chronic)
ETIOLOGI • identifikasi faktor penyebab
• Merupakan dasar untuk intervensi
Hubungannya dengan Problem dinyatakan dengan kata “berkaitan dengan “ („related to‟)
SIGN / GEJALA • Menggambarkan besar masalah atau tingkat keparahan keadaan - gejala merupakan data subyektif
- Tanda merupakan data obyektif
Kata penghubung dengan etiologi dinyatakan dengan kata “ dibuktikan dengan”
Contoh : 1. Asupan Kalori yang berlebihan (P) berkaitan dg kebiasaan konsumsi makanan tinggi lemak dalam porsi yg besar ( E) ditunjukkan oleh riwayat makan, kelebihan asupan 500 kal/ hari dan kenaikan berat badan12 lb dalam 18 bulan terakhir (S) 2. Pemberian makanan bayi yg tidak tepat (P)
berkaitan dg pengetahuan ibu yang kurang (E) ditunjukkan dg bayi menerima makanan padat pada usia 2 bulan (S)
Bila masalah masih merupakan resiko, maka penulisan diagnosa gizi dengan hanya dengan P-E.
Contoh : Resiko terjadinya defisiensi vitamin C (P) berkaitan dengan pola makan yang tidak suka buah dan sayur.
Resiko kekurangan asupan makanan (P) berkaitan dengan kesukaran menelan yang diderita.
I N
Masalah aktual yang berhubungan dengan asupan energi, zat gizi,cairan, substansi bioaktif dari makanan baik yang melalui oral maupun parenteral dan enteral CONTOH :
T A
• Peningkatan kebutuhan energi (hipermetabolisme) • Kejadian KEP ( Asupan protein dan atau energi kurang)
K E
• Asupan substansi bioaktif yg berlebihan ( suplemen, alkohol, dsb) • Asupan cairan yang kurang
K L I
Masalah gizi yang berkaitan dengan kondisi medis atau fisik/ fungsi organ Contoh : • Kesulitan menelan
• Kesulitan mengunyah
N
• Perubahan /gangguan gastrointestinal
I
• Gangguan utilisasi zat gizi
S
• Gangguan metabolisme zat gizi
PERI
Masalah gizi yang berkaitan dengan pengetahuan, perilaku/kepercayaan, lingkungan fisik dan akses dan keamanan makanan.
LAKU -
CONTOH :
LING
• Kurang olahraga/ beraktifitas
KU
• Kesulitan / tidak mampu makan secara mandiri
GAN
• Gangguan pola makan • Ketersediaan makanan /bahan makanan terbatas
KOMPONEN
1. Perencanaan : - Diet/ pelayanan makanan - Edukasi
2. Implementasi
KOMPONEN : JENIS INTERVENSI utk perbaikan/ menghilangkan masalah gizi berkaitan dg : • • • •
Perilaku, faktor resiko, lingkungan, status Kes
Perencanaan berkaitan dengan
• Makronutrien • Mikronutrien • Perencanaan makan • Suplemen bila perlu • pengganti makanan • Olahraga
KOMPONEN: Dosis, frekuensi dan atau Lamanya intervensi • berapa banak ? berapa kali?
Langkah 4.a. MONITOR PERKEMBANGAN
KOMPONEN :
Langkah 4.b. UKUR KELUARAN (OUTCOMES )
Langkah 4.a. EVALUASI OUTCOMES
CONTOH NCP : MONITORING PERKEMBANGAN
• Apakah pasien mengkonsumsi makanan sesuai yang diberikan ? • Apakah pasien mendapat makanan dari luar rumah sakit? • Apakah pasien masih sering membeli / mengkonsumsi makanan sumber lemak ? • Apakah pasien makan sesuai frekuensi yang ditentukan ? • Berapa jumlah energi / Kalori yang dikonsumsi ?
UKUR KELUARAN (Outcomes)
• PIlih indikator / parameter yang sesuai dengan : tanda atau gejala, tujuan,
diagnosa medis • Gunakan indikator yang standar Contoh : • Mengukur jumlah Kalori yang dikonsumsi • Mengukur prosentase lemak dari total kalori • Mengukur berat badan
Membandingkan outcomes atau data terbaru dengan data (status) sebelumnya, tujuan intervensi dan atau rujukan standar yang ditetapkan
CONTOH • Membandingkan asupan makanan saat ini dengan sblmnya • Membandingkan berat badan saat ini dengan berat badan sblmnya • Membandingkan perilaku pemilihan bahan makanan dengan sebelumnya