ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BURSITIS
Di susun oleh: Kelompok 11 1.Duwi Susi Ani
(10100026)
2.Intan Nurika
(10100057)
3.Putri Antika Sukma .J (10100090) 4.Yahya Urias Benu
(10100117)
D III KEPERAWATAN STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK TAHUN AKADEMIK 2012/2013
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan pengembangan ilmu, penambahan wawasan dan dinamika keilmuan di bidang studi yang di kaji.
Makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok mata kuliah KMB III yang diberikan oleh Dosen Pengajar.Dalam Pengajar.Dalam pembuatan makalah makalah ini kami menyadari mungkin mungkin masih banyak kekurangan kekurangan maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar makalah yang kami buat ini dapat menghasilkan hasil yang terbaik dan dapat memuaskan pihak-pihak yang terkait.Dan semoga kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi dalam pengerjaan makalah di waktu selanjutnya.
Akhir kata kami selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan pembuatan makalah ini.Dan penulis penulis meminta maaf jika dalam pembuatan pembuatan makalah ini ada kata-kata yang kurang berkenan di hati para pembaca.
Hormat kami,
Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i
KATA PENGATAR …………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….iii
BAB 1
PENDAHULUAN ………………………………………………
1.1Latar Belakang ………………………………………………. 1.2 Rumusan Masalah …………………………………………… 1.3 Tujuan ………………………………………………………... BAB 11
PEMBAHASAN …………………………………………………
2.1 Definisi Bursitis………………………………………………. 2.2 Etiology Bursistis….…………………………………………. 2.3 Patofisiology Bursitis………………………………………… 2.4 Manifestasi Klinik…………………………………………… 2.5 Pemeriksaan Penunjang………………………..……………. BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN…………………………
3.1 Pengkajian……………………………………………………. 3.2 Diagnosa Keperawatan………………………………………. 3.3 Implementasi Keperawatan………………………………….. 3.4 Evaluasi Keperawatan……………………………………….. BAB IV
PENUTUP………………………………………………………..
4.1 Kesimpulan………………………………………………….. 4.2 Kritik Dan Saran DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bursa merupakan suatu tempat yang berisi cairan berada di antara 2 struktur tulang yang bersentuhan satu sama lain. Cairan ini adalah minyak yang sama dengan cairan persendian dan secara normal jumlahnya memang sedikit. Bunsitis adalah peradangan pada bursa dapat disebabkan oleh adanya friksi, benturan secara langsung pada persendian atau disebabkan oleh infeksi bakteri. Bursitis paling sering di bursa subdeltoid, bursa olekranon, bursa prepatelan dan bursa radiohumenal, sesuai urutan kekerapannya lebih menonjol rasa nyeri dari pada keparahan penyakit. Bursitis dapat dikelompokkan menjadi bursitis akut adalah terjadi secara mendadak.. bursitis kronis merupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya atau cedera yang berulang 1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari bursitis? 2. Apakah etiologi dari bursitis? 3. Bagaimanakah patofisiology bursitis? 4. Bagaimanakah manifestasi klinik dari bursitis? 5.
Bagaimanalah pemeriksaan penunjang dari bursitis?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi bursitis 2. Untuk mengetahnui etiologi bursitis 3. Untuk mengetahui tanda dan gejala bursitis 4. Untuk mengetahui manifestasi klinik dari bursitis 5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari bursitis
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Bursitis
Bursitis adalah peradangan pada bursa yang disertai rasa nyeri. Bursa adalah kantong datar yang mengandung cairan sinovial, yang memudahkan pergerakan normal dari beberapa sendi pada otot dan mengurangi gesekan Bursa terletak pada sisi yang mengalami gesekan, terutama di tempat dimana tendon atau otot melewati tulang. Dalam keadaan normal, sebuah bursa mengandung sangat sedikit cairan. Tetapi jika terluka, bursa akan meradang dan terisi oleh cairan 2.2 Etiologi Bursitis
Penggunan burse berulang kali dan luka pada sendi.Peradangan disertai dengan peningkatan junlah cairan yang menyebabkan distensi ( pelembungan ). Dinding burse akan mengeras dan terkalsifikasikan sendi yang sering terserang adalah sendi pinggul dan bahu Penyebabnya seringkali tidak diketahui, tetapi bursitis dapat disebabkan oleh: 1. Pergeseran yang berulang-ulang dapat menyebabkan bursitis akibat gesekan (friction bursitis) dimana dinding bursa menebal dan dapat t erjadi efusi pada bursa.
2. Bursitis juga dapat berhubungan dengan jenis pekerjaan tertentu seperti prepatela bursitis pada lutut pembantu rumah tangga, dan alekranon bursitis pada pelajar 3. Cedera 4. Gout 5. Pseudogout 6. Artritis rematoid 7. Infeksi Bagian tubuh yang biasanya terkena bursitis adalah bahu,sikut,pinggul,panggul,lutut, jari kaki dan tumit Bursitis dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : 1. Bursitis dan Tendinitis Panggul Bursitis trokanter dan tendinitis insersi aponcurrosis otot gluteus di terkanter mayor sering dikelirukan dengan penyakit intraartikuler.Tendinitis m.gluteus medius dan m.gluteus minimus pada isensersinya di dalam trokanter mayor adalah penyebab tersering nyrei panggul pada usia pertengahan dan lanjut.Inflamasi di daerah insersi otot tersebut biasanya juga meliputi bursa trokanter yang terletak di subkutan dengan nyeri lokal di posterolateral prominensia trokanter Gejala utama bursitis dan tendinitis panggul ialah nyeri lokal yang meliputi troknter mayor dan nyeri saat melakukan rotasi ekstern atau abduksi panggul.Di penderita mengeluh nyeri panggul,biasanya menjadi lebih hebat pada eksorotasi dan beralih kesisi lateral paha biasanya panggul teraba hanggat dan kulit yang meliputi trokanter mayor terlihat kemerahan Penyebabnya adalah:
Iritasi dan radang burse trokanter yang terletak di bagian dalam tensor fasia lata. Penyebab dari nyeri dan nyeri tekan pada trokanter mayor:
Fraktur tekanan, misalnya; Atlet dan Usila
Pergeseran epifisis pada remaja
Infeksi tulang pada anak-anak
Penyakit yang mendasari:
Gout / encok
Rhematoid
Infeksi ( termasuk TBC )
2. Gambaran Klinik
Bursitis akut terjadi secara mendadak. Jika disentuh atau digerakkan, akan timbul
nyeri di daerah yang meradang. Kulit diatas bursa tampak kemerahan dan membengkak. Bursitis akut yang disebabkan oleh suatu infeksi atau gout menyebabkan nyeri yang luar biasa dan daerah yang terkena tampak kemerahan dan teraba hangat
Bursitis kronis merupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya atau
karena cedera yang berulang. Pada akhirnya, dinding bursa akan menebal dan di dalamnya terkumpul endapan kalsium padat yang menyerupai kapur. Bursa yang telah mengalami kerusakan sangat peka terhadap peradangan tambahan. Nyeri menahun dan pembengkakan bisa membatasi pergerakan, sehingga otot mengalami penciutan ( atrofi) dan menjadi lemah. Serangan bursitis kronis berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu dan sering kambuh
Macam-macam Bursitis : 1. Bursitis alekranon
Radang bursa alekranon merupakan penyebab tersering nyeri periartikuler si kron
Penyebab utama bursitis adalah cedera ringan berulang, biasanya berhubungan dengan kegiatan kerja
Gambaran klinis :
Gerakan sendi sedikit terbatas pada fleksi maksimal karena nyeri
Bursitis trauma biasanya hanya nyeri ringan maupun dapat sangat bengkak
Bursitis alekranon sering merupakan radang piogenik
Gejala dini berupa tanda radang akut dengan hipertemia, edema luas di sekitarnya tetapi tidak ada tanda arthritis
Diagnosis banding : Arthritis akut, cedera siku dan penyakit pirai yang dapat mengenai bursa alekranon. Pada penyakit Pirai dapat ditemukan Kristal Urat Penanganan : Pada bursistis alekranon akibat trauma atau idiopatik perlu perlindungan bursa terhadap iritasi dan tekannabila perlu dilakukan aspirasi danbeban tekan aspirasi harus dilakukan secara steril mengingat adanya infeksi bacterial
2. Bursitis panggung / bursitis trokanter
Bursitis trokanter sering dikelirukan dengan penyakit intra artikuler
Penyebab tersering nyeri panggul pada usia pertengahan dan lanjut
Gambaran klinis : Gambaran utama bursitis panggul adalah local yang meliputi trokanter mayor dan nyeri saat melakukan rotasi ekstrim dan abduksi panggul Diagnosis banding : Karena nyeri di bokong dan panggul sering berhubungan dengan penyakit tulang belakang daerah lumbal pada penyakit intra artikuler endorotasi maksimal akan menimbulkan nyeri tetapi pada bursitis tidak demikian 3. Bursitis kaki
Antara permukaan belakang tulang kalkaneus dan tendo Achilles biasanya terdapat bursa. Sering ditemukan juga bursa antara Achilles dan kulit. Perbedaan antara kedua bursitis ini dapat ditentukan karena bursitis retrokalkareus menonjol bilateral disamping tendon sedangkan bursitis rettendo Achilles menutup tendon tersebut
Penyebabnya adalah pembebanna yang berlebihan atau rangsangan alas kaki yang tidak cocok misalnya rangsangan pinggir belakang sepatu
Diagnosa banding : Tendinitis tendo Achilles, apofisnis kelkaneus pada insersi tendo Achilles dan eksotosis kalkaneus 2.3 Patofisiologi Bursistis
Pemakaian berlebih selama bertahun-tahun
Mengakibatkan pergeseran yang berulang
Robekan terjadi pada insersasi
Rotator cuff ke tulang
Dinding bursa menebal
Pergeseran terganggu
Terjadi proses peradangan
Jar.parut gangguan mobilitas fisik
Efusi pada bursa adanya organism progen / granula matosa di dalam jaringan parut
Nyeri akut
Media berkembang ( kuman )
Resiko terhadap infeksi
2.4 Manifestasi Klinik
Umumnya penanggulangan konservatif dengan istirahat,latihan otot,dan pemberian analgetik sesuai denagn beratnya nyri pembedahan ditujukan bila terdapat rupture total atau patah tulang avulasi.Penanggulangan dengan konservatif dengan istirahat dan pemberian analgetik sesuai dengan beratnya nyeri
Rasa sakit
ROM yang terbatas
Pembengkakan
Erythema
Manajemen Terapetik
Pengistirahatan sendi
Terapi panas dan dingin
NSAID
Inj. Kortikosteroid
2.5 Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik. Daerah di sekitar bursa terasa sakit jika diraba dan pergerakan sendi tertentu menimbulkan nyeri. Jika bursa tampak membengkak, bisa diambil contoh cairan dari bursa dan dilakukan pemeriksaan terhadap cairan untuk menentukan penyebab dari peradangan. Penatalaksanaan
Bursa yang terinfeksi harus dikeringkan dan diberikan antibiotik
Bursitis akut non-infeksius biasanya diobati dengan istirahat, dimana untuk sementara waktu sendi yang terkena tidak digerakkan dan diberikan obat peradangan non-steroid (misalnya indometasin, ibuprofen atau naproksen) Kadang diberikan obat pereda nyeri. Selain itu bisa disuntikkan campuran dari obat bius lokal dan kortikosteroid langsung ke dalam bursa. Penyuntikan ini mungkin perlu dilakukan lebih dari 1 kali
Pada bursitis yang berat diberikan kortikosteroid (misalnya prednison) per-oral (ditelan) selama beberapa hari. Setelah nyeri mereda, dianjurkan untuk melakukan latihan khusus guna meningkatkan daya jangkau sendi
Bursitis kronis diobati dengan cara yang sama
Kadang endapan kalsium yang besar di bahu bisa dibuang melalui jarum atau melalui pembedahan
Kortikosteroid bisa disuntikkan langsung ke dalam sendi
Terapi fisik dilakukan untuk mengembalikan fungsi sendi. Latihan bisa membantu mengembalikan kekuatan otot dan daya jangkau sendi.
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN 3.1Pengkajian 1. Pengumpulan Data
1. Klien mengeluh nyeri pada daerah yang bengkak 2. Klien tampak berhati-hati saat bergerak 3. Klien mengatakan nyeri bila melakukan gerakan memutar misalnya memutar lengannya 4. Ekspresi wajah tampak meringis saat bergerak 5. Klien mengungkapkan sakit bila beraktivitas dalam waktu yang lama 6. Nadi meningkat 7. Adanya bengkak 8. Gelisah 9. Tekanan darah meningkat 10. Pernapasan meningkat 11. Penurunan kekuatan otot 2. Pengelompokan Data
Data Subyektif
Klien mengeluh nyeri pada daerah
Data Obyektif
yang bengkak
Klien mengatakan nyeri bila
bergerak
melakukan gerakan memutar
Klien tampak berhati-hati saat
Ekspresi wajah tampak meringis saat bergerak
misalnya memutar lengannya
Nadi meningkat
Klien mengungkapkan sakit bila
Adanya bengkak
beraktivitas dalam waktu yang
Gelisah
lama.
Pernapasan meningkat
Tekanan darah meningkat
Penurunan kekuatan otot
3. Analisa Data
No 1
Gejala
Etiologi
DS :
Problem Nyeri akut
Klien mengeluh
Pergeseran yang berulang
nyeri pada daerah yang bengkak
Klien mengatakan
Dinding bursa menebal
nyeri bila melakukan gerakan memutar
Terjadi proses peradangan
misalnya memutar
jaringan parut
lengannya Efusi pada bursa DO : Nyeri akut
Klien tampak berhati-hati saat bergerak
Ekspresi wajah tampak meringis saat bergerak
2
Adanya bengkak
Gelisah
DS :
Gangguan mobilitas fisik
Klien
Pemakaian berlebihan selama
mengungkapkan
bertahun-tahun
sakit bila beraktivitas dalam
Robekan terjadi pada insersi
waktu yang lama.
rotator cuff ke tulang
DO : Klien tampak
berhati-hati saat bergerak
Adanya bengkak
Penurunan kekuatan
Pergerakan terganggu Gangguan mobilitas fisik
otot 3
DS :
Resiko infeksi Klien mengatakan
Efusi pada bursa
adanya peradangan pada daerah yang sakit
Adanya organisme piogen/ granula matosa dalam jaringan parut
DO : Media berkembangnya
K/U
Lemah
Nyeri serta adanya
kuman Resiko infeksi
organisme piogen dalam jaringan parut
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan terjadinya efusi pada bursa yang ditandai dengan : DS :
Klien mengeluh nyeri pada daerah yang bengkak
Klien mengatakan nyeri bila melakukan gerakan memutar misalnya memutar lengannya
DO :
Klien tampak berhati-hati saat bergerak
Ekspresi wajah tampak meringis saat bergerak
Adanya bengkak
Gelisah
Tujuan :
Klien akan menunjukan nyeri berkurang/hilang, dengan kriteria : a. Terlihat tenang dan rileks b. Tidak ada keluhan nyeri c. Menunjukan perilaku penanganan nyeri
Intervensi Keperawatan : 1. Selidiki keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas ( skala 0-10). Catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit nonverbal 2. Beri kenyamanan seperti penggunaan kasur / matras yang lembut.Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan 3. Klien diistrahatkan, bedrest di tempat tidur serta berikan masage yang lembut 4. Dorong teknik manajemen relaksasi dan bimbingan imajinasi 5. Kolaborasi pemberian analgetik Rasional : 1. Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri dan keefektifan program 2. Menurunkan tekanan pada daerah yang sakit 3. Membatasi nyeri serta meningkatkan relaksasi 4. Meningkatkan relaksasi, mengurangi tegangan otot 5. Mengurangi nyeri
2.
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan robekan yang terjadi pada insersi rotator cuff ke tulang, ditandai dengan :
DS :
Klien mengungkapkan sakit bila beraktivitas dalam waktu yang lama.
Klien tampak berhati-hati saat bergerak
Adanya bengkak
Penurunan kekuatan otot
DO :
Tujuan :
Klien memperlihatkan peningkatan kekuatan dan fungsi dalam melakukan aktivitas fisik, dengan kriteria : a. Peningkatan kekuatan otot b. Bergerak dengan aktif tanpa nyeri c. Tidak adanya keterbatasan gerakan
Intervensi Keperawatan : 1. Kaji tingkat atau kemampuan untuk beraktifitas 2. Berikan lingkungan yang aman 3. Bantu dengan rentang gerak aktif/pasif secara bertahap 4. Dorong klien untuk sering mengubah posisi, bantu klien untuk bergerak di tempat tidur 5. Konsul dengan ahli terapi fisik/fisioterapi
Rasional : 1. Sebagai data dasar untuk intervensi selanjutnya 2. Menghindari cedera akibat kecelakaan atau jatuh 3. Mempertahankan/meningkatkan fungsi sendi 4. Menghilangkan tekanan pada jaringan dan meningkatkan sirkulasi 5. Memformulasikan program latihan
3. Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan adanya organisme piogen / granulamatosa di dalam jaringan parut DS :
Klien mengatakan adanya peradangan pada daerah yang sakit
DS : K/U
Lemah
Nyeri serta adanya organism piogen di dalam jaringan parut
Tujuan :
Klien akan menunjukan tidak adanya tanda-tanda infeksi
Intervensi Keperawatan : 1. Kaji tanda-tanda vital dan ada tidaknya tanda-tanda infeksi 2.
Gunakan teknik antiseptik apabila melakukan tindakan kepada klien
3. Ajarkan kepada klien untuk selalu membersihkan daerah-daerah yang terdapat pembengkakan 4. Berikan antibiotik sesuai intruksi pengobatan
Rasional : 1. Sebagai data dasar untuk intervensi selanjutnya 2. Mencegah infeksi silang 3. Mencegah masuknya bakteri lain yang dapat menyebabkan infeksi 4. Antibiotik dibutuhkan untuk mengatasi infeksi
3.3 Implementasi Keperawatan
Karena nyeri sering berhubungan dengan penyakit tulang belakang daerah lumbal,perlu disingkirkan penyakit degeneratifdiskus intervertrebalis dan iksias.Pada bursitis terdapat nyeri setempat pada palpasi bursa sedangkan gerakan mengangkat tungkai yang lurus tidak menimbulkan nyeri Tata laksana bersifat simptomatik,dengan istirahat dan antiinflamasi.Nyeri biasanya menghilang dalam waktu 2-3 hari
Menanyakan respon klien terhadap nyeri di bagian daerah yang sakit
Menobservasi TTV
Menganjurkan teknik relaksasi pada pasien
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat analgetik
Memberi pengarahan dan penyuluhan kesehatan kepada pasien tentang sebabsebab terjadinya bursitis
Membatasi kunjungan untuk menciptakan suasana tenang
Observasi apabila bengakak dan terdapar organism e piogen atau tanda-tanda infeksi
3.4 Evaluasi Keperawatan
S
: Klien mengatakan masih nyeri pada daerah yang sakit
O
:K/U
Lemah
Nyeri pada bagian yang sakit
Adanya bengkak
Penurunan kekuatan otot
A
: Masalah belum teratasi
P
: Intervensi dilanjutkan di ruangan klien dan bila perlu dilakukan pembedahan
S
: KLien mengatakan nyeri sudah berkurang
O
:K/U
Cukup
Observasi TTV,TD,nadi dan suhu
A
: Masalah teratasi sebagian
P
: Intervensi dilanjutkan di ruangan pasien
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Bursa merupakan suatu tempat yang berisi cairan berada di antara 2 struktur tulang yang bersentuhan satu sama lain. Cairan ini adalah minyak yang sama dengan cairan persendian dan secara normal jumlahnya memang sedikit. Bunsitis adalah peradangan pada bursa dapat disebabkan oleh adanya friksi, benturan secara langsung pada persendian atau disebabkan oleh infeksi bakteri. 4.2 Kritik dan Saran
Akhirya terselesainya makalah ini kaml selaku penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini yang membahas masalah masih jauh dari kesempurnaan baik dari sedi tata cara penulisan dan bahasa yang dipergunakan maupun dari segi pnyajian materinya. Untuk ini kritik dan saran dari pembimbing atau dan dosen yang terlibat dan penyusunan makalah ini yang bersifat kousteuktif dan bersifat komulatif sangat kami harapkan supaya dalam penugasan makalah yang akan datang lebih baik dan lebih sempurna lagi
DAFTAR PUSTAKA Sufitni.Kelainan Pada Ekstremita s Superior.2009.Universitas Sumatra Utara[pdf] Bersumber dari : http://www.asuhankeperawatanbursitis.co.id [Diakses tanggal 05Maret 2012.Jam 10.00]
R.Sjamsuhidajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Kedokteran,2004. EGC.Jakarta
Albarukman.2009.Bursitis.[Internet] Bersumber dari : http://www.askephematologi.com [Diakses tanggal 05 Maret 2012.Jam 10.10]