ASUHAN KEPERAWATAN KISTA OVARIUM BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR LATAR BELAKANG BELA KANG
Ovarium merupakan tempat yang umum bagi kista, yang dapat merupakan pembesaran sederhana konstituen ovarium normal, folikel graft, atau korpus luteum, atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan abdomen dari epithelium ovarium. Pasien dapat melaporkan atau tidak melaporkan nyeri abdomen akut atau kronik. Gejalgejala gejala tentan tentang g ruptur rupturee kista kista menstim menstimula ulasi si berbag berbagai ai kedaru kedarurata ratan n abdome abdomen n akut, akut, seperti seperti apen apendi disi siti tis, s, atau atau keha kehami mila lan n ekto ektopi pik. k. Kist Kistaa yang yang lebi lebih h besa besarr dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n pembengkakan abdomen dan penekanan penekanan pada organ-organ organ-organ abdomen yang berdekatan. Pengob Pengobatan atan kista kista ovariu ovarium m yang yang besar besar biasany biasanyaa adalah adalah melalui melalui tindak tindakan an bedah. bedah. Jika Jika ukuran ukuran lebar kista kurang dari 5 m, dan tampak terisi oleh airan atau fisilogis pada pasien muda yang sehat, kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan menghilangkan kista. !ekitar "# $ lesi yang terjadi pada %anita yang berumur &" tahun dan yang lebih muda adalah jinak. !etelah usia 5' tahun, hanya 5' $ yang jinak. Pera%atan pasaoperatif setelah pembedahan untuk mengangkat kista ovarium adalah serupa dengan pera%atan setelah pembedahan abdomen, dengan satu pengeualian. Penurunan tekanan intraabdomen yang diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah pada distensi abdomen yang berat. Komplikasi ini dapat diegah sampai suatu tingkat dengan memberikan gurita abdomen yang ketat (http)**lpkepera%atan.blogspot.om*&'+*++*laporan( http)**lpkepera%atan.blogspot.om*&'+*++*laporan pendahuluan-kista-ovarium.html. pendahuluan-kista-ovarium.html .
B. RUMUSAN MASALAH
agaimana landasan teoritis penyakit kista ovarium dan asuhan kepera%atan pada klien kista ovarium/
C. TUJUAN
+. 0ujuan 1mum 2embantu mahasis%a dalam memahami seara umum konsep dari kista ovarium. &. 0ujuan Khusus a. 2ampu melakukan pengkajian pada klien dengan kista ovari b. 2ampu menemukan masalah kepera%atan pada klien dengan kista ovari . 2ampu merenanakan tindakan kepera%atan pada klien dengan kista ovari d. 2ampu melaksanakan tindakan kepera%atan pada klien dengan kista ovari e. 2ampu mengevaluasi tindakan yang sudah dilakukan pada klien dengan kista ovari f. 2ampu mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, penghambat serta dapat menari solusinya. g. 2ampu mendokumentasikan semua kegiatan kepera%atan dalam bentuk narasi D. MANFAAT
+. Pembaa dapat memahami definisi, etiologi, patofisiologi, serta penatalaksanaan pada pasien dengan kista ovarium. &. Pembaa khususnya mahasis%a ilmu kepera%atan memahami asuhan kepera%atan yang tepat terhadap pasien dengan kista ovarium. . Pera%at dapat menerapkan asuhan kepera%atan yang tepat terhadap pasien dengan kasus kista ovarium.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Kista adalah kantong berisi airan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermaam-maam (Jaoeb, &''3. Kista adalah suatu bentukan yang kurang lebih bulat dengan dinding tipis, berisi airan atau bahan setengah air (!oemadi, &''4. Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan airan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. airan yang terkumpul ini dibungkus oleh semaam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium (6gusfarly, &''#.
Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan*abnormal pada ovarium yang membentuk seperti kantong. Kista ovarium seara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus mentsruasi. (7o%dermilk, dkk. &''5
B. ANATOMI FISIOLOGI
!ebuah ovarium terletak disetiap sisi uterus, di ba%ah dan di belakang tuba falopii. 8ua ligamen mengikat ovarium pada tempatnya, yakni bagian messovarium ligamen lebar uterus, yang memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral kira-kira setinggi spina illiaka anterior superior, dan ligamentum ovarii propium, yang mengikat ovarium ke uterus. Pada palpasi,ovarium dapat digerakkan.Ovarium memiliki asal yang sama (homolog dengan testis pada pria. 1kuran dan bentuk ovarium menyerupai sebuah almond berukuran besar. !aat ovulasi, ukuran ovarium dapat berubah menjadi dua kali lipat untuk sementara. Ovarium yang berbentuk oval ini memiliki konsistensi yang padat dan sedikit kenyal. !ebelum menarhe, permukaan ovarium liin. !etelah maturasi seksual, luka parut akibat ovulasi dan ruptur folikel yang berulang membuat permukaan nodular menjadi kasar. Ovarium terdiri dari dua bagian) +. Korteks Ovarii a. 2engandung folikel primordia7 b. erbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel degraf . 0erdapat korpus luteum dan albiantes &. 2edula Ovarii a. 0erdapat pembuluh darah dan limfe b. 0erdapat serat saraf 8ua fungsi ovarium ialah menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi hormon. !aat lahir, ovarium %anita normal mengandung sangat banyak ovum primordial (primitive. 8i antara interval selama masa suburnya (umumnya setiap bulan, satu atau lebih ovum matur dan mengalami ovulasi. Ovarium juga merupakan tempatutama produksi hormone seks steroid (estrogen, progesterone, dan androgen dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan fungsi %anita normal. C. ETIOLOGI
Kista ovar ium terbentuk oleh berma am sebab. Pen yebab inilah yan g nantinya akan menentukan tipe dari kista. 8iantara beberapa tipe kista ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Kista jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol. 9 ol ike l ada lah sua tu ron gg a air an ya ng normal terdapat dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini
akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. :amun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan arian yang nantinya akan menjadi kista. airan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat dari perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah keil ovarium. Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi. Kista jenis ini disebut dengan Kista 8ermoid. Penyebab dari kista belum diketahui seara pasti tapi ada beberapa fator pemiu yaitu ) +. Gaya hidup tidak sehat. 8iantaranya a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat b. ;at tambahan pada makanan . Kurang olah raga d. 2erokok dan konsumsi alkohol e. 0erpapar dengan polusi dan agen infeksius f.
!ering stress
g. ;at polutan &. 9aktor genetik 8alam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memiu kanker, yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat karsinogen , polusi, atau terpapar
+. Kista folikel Kista folikel berkembang pada %anita muda %anita muda sebagian akibat folikel de graft yang matang karena tidak dapat meyerap airan setelah ovulsi.kista ini bisanya asimptomotik keuli jika robek.dimana kasus ini paraf jika tedapat nyeri pada panggul.jika kista tidak robek,bisanya meyusut setelah &- siklus menstrusi. &. Kista orpus luteum 0erjadi setelah ovulasi dan karena peningkatan sekresi dari progesterone akibat dari peningkatan airan di korpus luteum ditandai dengan nyeri, tendenderness pada ovari, keterlambatan mens dan siklus mens yang tidak teratur atau terlalu panjang. =upture dapat mengakibatkan haemoraghe intraperitoneal. iasanya kista orpus luteum hilang dengan selama +-& siklus menstruasi. . !yndroma rolyystik ovarium
0erjadi ketika endorine tidak seimbang sebagai akibat dari estrogen yang terlalu tinggi, testosoron dan luteini. Kista 0hea- lutein iasanya bersama dangan mola hydatidosa. Kista ini berkembang akibat lamanya stimulasi ovarium dari human horionik gonadotropine( ?G .
( 7o%dermik,dkk.
&''5)&3 . E. PATOFISIOLOGI
!etiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista keil yang disebut 9olikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari &.# m akan melepaskan oosit mature. 9olikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur +,5 @ & m dengan kista ditengah-tengah. ila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan seara progresif. :amun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian seara gradual akan mengeil selama kehamilan. Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista thea-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk 9!? dan ?G. Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan horioarinoma dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, ?g menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (9!? dan 7? atau terkadang lomiphene itrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian ?G. Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. :eoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. !ejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan muinous. 0umor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area
kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari seA
ord
sel
dan
primordial.
Bndometrioma
germ
el
tumor
dari
germ sel
adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada
sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan multipel kistik berdiameter &-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram. Kista-kista itu sendiri bukan menjadi problem utama dan diskusi tentang penyakit tersebut diluar akupan artikel ini.
F. TANDA DAN GEJALA
!eperti pada penyakit ganas, tumor ovarium dapat tumbuh dengan tenang dan jarang penyebab gejala sampai setelah menapai ukuran besar. Ketika tumor berkembang akan terjadi distensi abdominal. Pengaruh berat tekanan terhadap usus dan kandung kemih. Pertumbuhan tumor ovarium dapat memberikan gejala karena besarnya, terdapat perubahan hormonal atau penyulit yang terjadi. 0umor jinak ovarium diameternya keil sering ditemukan seara kebetulan dan tidak memberikan gejala klinik yang berarti. !ebagian besar tanda dan gejala adalah akibat dari ) +. Gejala akibat pertumbuhan a 2enimbulkan rasa berat di abdomen bagian ba%ah b 2engganggu miksi atau defekasi 0ekanan tumor dapat menimbulkan konstipasi atau edema pada tungkai ba%ah &. Gejala akibat perubahan hormonal Ovarium merupakan sumber hormon utama %anita, sehingga bila berhubungan dengan tumor menimbulkan gangguan menstruasi, tumor sel granulase . Gejala klinik akibat komplikasi yang terjadi pada tumor a Perdarahan ke dalam kista (intra tumor ila terjadi perdarahan dalam jumlah yang banyak dapat menimbulkan nyeri abdomen mendadak dan memerlukan tindakan epat. b =obek dinding kista Pada torsi tangkai kista ada kemungkinan terjadi robekan sehingga isi dalam ruang abdomen. 8egenerasi ganas kista ovarium Keganasan kista ovarium sering dijumpai ) a. Kista pada usia sebelum menarhe b. Kista pada usia diatas ># tahun d !indrome 2eigs
kista tumpah ke
!indrom yang ditemukan oleh meigs menyebutkan terdapat fibroma ovari, aites dan hidrothorak dengan tindakan operasi fibroma ovari maka sindroma akan menghilang dengan sendirinya.
!ebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya. 0etapi ada pula kista yang berkembang menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim atau kanker ovarium. 2eski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh 6nda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berikut mungkin munul bila anda mempunyai kista ovarium ) +. Perut terasa penuh, berat, kembung &. 0ekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air keil . ?aid tidak teratur >. :yeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung ba%ah dan paha. 5. :yeri sanggama 4. 2ual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil. Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera) +. :yeri perut yang tajam dan tiba-tiba &. :yeri bersamaan dengan demam . =asa ingin muntah
G. KOMPLIKASI
2enurut manuaba ( +""#)>+3 komplikasi dari kista ovarium yaitu ) +. Perdarahan intra tumor Perdarahan menimbulkan gejala klinik nyeri abdomen mendadak dan memerlukan tindakan yang epat. &. Perputaran tangkai
0umor bertangkai mendadak menimbulkan nyeri abdomen. . Cnfeksi pada tumor 2enimbulkan gejala) badan panas, nyeri pada abdomen, mengganggu aktifitas sehari-hari. >. =obekan dinding kista Pada torsi tangkai ada kemungkinan terjadi robekan sehingga isi kista tumpah kedalam rungan abdomen. 5. Keganasan kista ovarium 0erjadi pada kista pada usia sebelum menarhe dan pada usia diatas >5 tahun.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan pemeriksaan) +. 1ltrasonografi (1!G 0indakan ini tidak menyakitkan, alat peraba (transduer digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound yang menembus bagian panggul, dan menampilkan gambaran rahim dan ovarium di layar monitor. Gambaran ini dapat dietak dan dianalisis oleh dokter untuk memastikan keberadaan kista, membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista airan atau padat. Kista berisi airan enderung lebih jinak, kista berisi material padat memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. &. 7aparoskopi 8engan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui
pembedahan keil
di ba%ah pusar dokter dapat melihat ovarium, menghisap airan dari kista atau mengambil bahan perontoh untuk biopsi.
. ?itung darah lengkap Penurunan ?b dapat menunjukkan anemia kronis. >. 9oto =ongent erguna untuk menentukan adanya hidrothoraks, selanjutnya pada kista dermoid kadangkadang dapat dilihat adanya gigi pada kista.
I. PENATALAKSANAAN MEDIS +. Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan bedah, misal
laparatomi, kistektomi atau laparatomi salpingooforektomi. &. Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan menghilangkan kista. . Pera%atan pasa operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista ovarium adalah serupa dengan pera%atan setelah pembedahan abdomen dengan satu pengeualian penurunan
tekanan intra abdomen yang diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah pada distensi abdomen yang berat. ?al ini dapat diegah dengan memberikan gurita abdomen sebagai penyangga. >. 0indakan kepera%atan berikut pada pendidikan kepada klien tentang pilihan pengobatan dan manajemen nyeri dengan analgetik * tindakan kenyamanan seperti kompres hangat pada abdomen atau teknik relaksasi napas dalam, informasikan tentang perubahan yang akan terjadi seperti tanda @ tanda infeksi, pera%atan insisi luka operasi. ( 7o%dermilk.dkk. &''5)&3 .
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGAKAJIAN 2enurut doenges ( &'''.""3 hal - hal yang terus terkaji pada klien dengan post operasi
laparatomi adalah ) +. 8ata biografi klien &. 6ktivitas*Cstirahat Kelemahan atau keletihan. perubahan pola istirahat dan jam kebisaan tidur, adanya faktorfaktor yang mempengaruhi tidur misal ) nyeri, ansietas, keterbatasan, partisipasi dalam hobi dan latihan. . !irkulasi Palpitasi, nyeri dada, perubahan pada 08 >. Cntegritas ego 9aktor stress dan ara mengatasi stress, masalah tentang perubahan dalam penampilan insisi pembedahan, perasaan tidak berdaya, putus asa,depresi,menarik diri. 5. Bliminasi Perubahan pada pola defekasi misal)darah pada fees,nyeri pada defekasi, perubahan eliminasi urinarius misalnya) nyeri, perubahan pada bising usus. 4. 2akanan*airan 6noreksia, mual * muntah.intoleransi makanan, perubahan pada berat badan penurunan , perubahan pada kelembaban * turgor kulit, edema. 3. :eurosensori Pusing, sinkop #. :yeri * kenyamanan 0idak ada nyeri * derajat bervariasi misalnya ) ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat ( dihubungkan dengan proses penyakit . ". Pernapasan
2erokok, pemajanan abses
+'. Keamanan Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen, pemajanan matahari lama, berlebihan, demam, ruam kulit * ulserasi. ++. !eksualitas Perubahan pada tingkat kepuasan +&. Cnteraksi soial Ketidak adekuatan * kelemahan system pendukung, ri%ayat perka%inan, masalah tentang fungsi * tanggung ja%ab peran. +. Penyuluhan * pembelajaran =i%ayat penyakit pada kelurga, ri%ayat pengobatan, pengobatan se belumnya atau operasi. B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
+. Gangguan rasa nyaman ) nyeri abdomen berhubungan dengan insisi pada abdomen &. =esiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan pera%atan luka operasi yg kurang adeDuat. . Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangakatan bedah kulit.( jaringan, perubahan sirkulasi. >. Gangguan eliminasi urine (retensioberhubungan dengan penekanan oleh massa jaringan neoplasma pada daerah sekitarnya, gangguan sensorik*motorik. 5.
Gangguan rasa nyaman ( emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya.
4. =esiko tinggi kekurangan airan tubuh berhubungan dengan perdarahan pervaginam berlebihan. 3. Ganguan konsep diri berhubungan dengan keka%atiran tentang ketidakmampuan memiliki anak, perubahan dalam masalah ke%anitaan, akibat pada hubungan seksual.
C. INTERVENSI Diagnosa I
Gangguan rasa nyaman ) nyeri abdomen berhubungan dengan insisi pada abdomen. 0ujuan ) =asa nyaman terpenuhi Kriteria hasil ) skala nyeri ', pasien mengungkapkan berkurangnya rasa nyeri, tanda-tanda vital normal.
C:0B=EB:!C a. Kaji tingkat dan intensitas nyeri. b. 6tur posisi senyaman mungkin. .
Kolaborasi
untuk
pemberian
analgetik.
=6!CO:67 a. 2engidentifikasi lingkup masalah. b. 2enurunkan tingkat ketegangan pada daerah nyeri. obat . 2enghilangkan rasa nyeri. d. 2erelaksasi otot-otot tubuh.
d. 6jarkan dan lakukan telhnik relaksasi.
Diagnosa II
=esiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan pera%atan luka operasi yg kurang adeDuat. 0ujuan ) 0idak terjadi infeksi. Kriteria hasil ) tidak ada tanda-tanda infeksi (00E normal, tidak ada peningkatan leukosit. C:0B=EB:!C =6!CO:67 a. pantau dan observasi terus tentang a. deteksi dini tentang terjadi nya infeksi keadaan luka operasi. b.
yang lebih berat.
7akukan pera%atan luka operasi b. seara aseptik dan antiseptik.
.
Kolaborasi antibiotik.
dalam
2enekan sekeil mungkin sumber penularan eksterna.
pemberian .
2embunuh mikro organisme seara rasional.
Diagnosa III
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah kulit. perubahan sirkulasi. 0ujuan ) 0idak terjadi kerusakan kulit yang berat. Kriteria hasil ) kulit tidak terlihat ber%arna merah
( jaringan,
C:0B=EB:!C a. Kaji balutan * untuk karakteristik
=6!CO:67 a. 1ntuk melihat terjadi nya kerusakan
drainase, kemerahan dan nyeri pada
kulit setelah operasi.
insisi dan lengan. b. 1ntuk mengurangi rasa nyeri yang di b. 0empatkan pada posisi semi fo%ler rasakan pasien. pada punggung * sisi yang tidak sakit dengan lengan tinggi dan disokong . dengan bantal. . Jangan melakukan pengukaran 08,
6gar tidak terjadi kerusakan dan nyeri yg lebih kuat.
menginjeksikan obat * memasukan CE pada lengan yang sakit.
Diagnosa IV
Ganguan eliminasi urine (retensioberhubungan dengan penekanan oleh massa jaringan neoplasma pada daerah sekitarnya, gangguan sensorik*motorik. 0ujuan ) pola eliminasi urine kembali normal Kriteria hasil ) Klien memehami terjadinya retensi urine Klien bersedia melakukan tindakan untuk mengurangi retensi urine. C:0B=EB:!C a. atat pola miksi dan monitor
=6!CO:67 a. 2elihat perubahan pola eliminasi
pengeluaran urine. urine. b. 7akukan palpasi pada kandung kemih, b. 2enentukan tingkat nyeri yang observasi adanya ketidaknyamanan dan rasa nyeri. . 6njurkan klien untuk merangsang
dirasakan oleh klien.
.
2enegah terjadinya retensi.
miksi dengan pemberian air hangat, mengatur posisi. d. Periksa semua urine, atat adanya keluaran batu dan kirim kelaboratorium untuk analisa data. e. 8orong klien untuk meningkatkan pemasukan airan.
d. 2engetahui seberapa banyak urine yang dikeluarkan dan mengetahui dalam urine adanya batu atau tidak. e. 2endorong urine untuk keluar.
Diagnosa V Gangguan rasa nyaman ( emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakit dan penatalaksanaannya. 0ujuan ) Pasien mengetahui tentang efek sa%ing dari operasinya. Kriteria hasil ) Pasien menyatakan memahami tentang kondisinya.
a.
C:0B=EB:!C
=6!CO:67
Kaji ulang tingakt pemahaman pasiena.
2engetahui sejauh mana
tentang penyakitnya. b. 8orong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. . erikan informasi tentang
dijelaskan. b. 8engan ara ini akan membantu
penyakitnya, prognosis, dan pengobatan seara prosedur seara jelas dan akurat. d. 2onitor tanda-tanda vital.
e.
pemahaman pasien tentang apa yang
2inta pasien untuk memberi umpan
mengurangi emas klien. . 2embantu klien dalam memahami tentang penyakitnya. d. =espon fisik akan menggambarkan tingkat keemasan klien. e. 2engetahui tingkat keemasan pasien.
balik tentang apa yang telah terjadi.
Diagnosa VI =esiko
tinggi
kekurangan airan tubuh berhubungan dengan perdarahan pervaginam berlebihan. 0ujuan ) setelah dilakukan tindakan kepera%atan selama &A&> jam tidak terjadi kekurangan volume airan tubuh. Kriteria hasil ) 0idak ditemukan tanda-tanda kekurangan airan. 0anda-tanda vital dalam batas normal.
C:0B=EB:!C =6!CO:67 a. Kaji tanda-tanda kekurangan airan. a. 2engetahui lebih a%al apabila b. Pantau masukan urine dan haluaran kekurangan airan. urine. b. 2engetahui keseimbangan antara input . 2onitor 00E. dan output. . 8ari hasil observasi 00E akan d. Observasi perdarahan.
e.
diketahui bila kekurangan airan. d. 2engetahui seberapa banyak darah yang keluar. e. 2embatu menegah kekurangan
Kolaborasi pemberian airan parenteral
airan tubuh.
Diagnosa VII Ganguan konsep diri berhubungan dengan keka%atiran tentang ketidakmampuan memiliki
anak, perubahan dalam masalah ke%anitaan, akibat pada hubungan seksual. 0ujuan ) tidak terjadi gangguan konsep diri. Kriteria hasil ) Klien dapat menerima kondisinya Klien tenang C:0B=EB:!C =6!CO:67 a. Kaji sejauh mana rasa kha%atir klien. a. 2engetahui sejauh mana rasa kha%atir b. eri kesempatan klien untuk klien. mengungkapkan perasaannya b. !upaya mengurangi beban klien. . 7akukan prosedur pera%atan yang . Gangguan konsep diri diri tidak tepat sehingga tidak terjadi komplikasi bertambah. berupa aat fisik .
d. eri support mental dan ajak keluarga dalam memberikan support
d.
Klien merasa masih ada orang yang masih peduli sama klien
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
8ari data diatas dapat disimpulkan bah%a) Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan*abnormal pada ovarium yang membentuk seperti kantong. Kista ovarium seara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus mentsruasi. Kista ovar ium terbentuk oleh berma am sebab. Pen yebab inilah yan g nantinya akan menentukan tipe dari kista. 8iantara beberapa tipe kista ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Kista jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol. 9 ol ike l ada lah sua tu ron gg a air an ya ng normal terdapat dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. :amun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan arian yang nantinya akan menjadi kista. eberapa ahli menurigai kista ovarium bertanggung ja%ab atas terjadinya kanker ovarium pada %anita diatas >' tahun. 2ekanisme te rjadinya kanker masih belum jelas namun dianjurkan pada %anita yang berusia diatas >' tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker ovarium. B. SARAN +. Pera%at 8iharapkan pera%at mampu lebih aktif dalam memberikan penyuluhan kesehatan tentang
kista ovarium. &. 2ahasis%a 8iharapkan mahasis%a*i dapat lebih memahami dan mengerti dalam memberikan asuhan kepera%atan pada klien dengan kista ovarium.
DAFTAR PUSTAKA
6.Prie, !ylvia. (&''4. Patofisiologi, kosep klinis proses-proses penyakit . Jakarta ) BG. 8oengoes, 2arylinn. B (&'''. Rencana Asuhan Keperawatan. Bdisi . Jakarta)BG 7o%dermilk, Perta. (&''5. Maternity Women’s Health Care !e"enth e#it 2ansjoer, 6rief dkk. (&''+. Kapita !elekta Ke#okteran. Jakarta) 2edia 6esulapus. 2anuaba. (&''#. $lmu Ke%i#anan, Penyakit Kan#ungan #an Keluarga &erencana. Jakarta)BG.
2 losky F ulehek. (&'''. 'ursing $nter"ention Classification ('$C). 1nited !tates of 6meria)2osby. 2eidian, J2. (&'''. 'ursing *utcomes Classification ('*C). 1nited !tates of 6meria)2osby. illiam ?elm, . Ovarian ysts. (&''5. American College of *%stetricians an# +ynecologists ( cite# . !eptem%er /0 ) 6vailable at http)**emediine.om inknjosastro, ?anifa. (&''5. $lmu Ke%i#anan 1akarta ) Hayasan ina Pustaka. http)**lpkepera%atan.blogspot.om*&'+*++*laporan-pendahuluan-kista-ovarium.html