BAB I PENDAHULUAN
A. KONSEP DASAR MEDIK 1.1 Latar Belakang
Skelet Skelet atau kerang kerangka ka adalah adalah rangka rangkaian ian tulang tulang yang yang menduk mendukung ung dan melind melindung ungin in beberap beberapaa organ organ lunak, lunak, terutama terutama dalam dalam tengko tengkorak rak dan panggu panggul.l. Kerangka juga berfungsi sebagai alat ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan untuk kaitan otot-otot kerangka. Oleh karena fungsi tulang yang sangat penting bagi tubuh kita, maka telah semestinya tulang harus di jaga agar terhindar dari trauma atau benturan yang dapat mengakibatkan terjadinya patah tulang atau dislokasi tulang. Bentuk kaku (rigid) dan kokoh antar rangka yang membentuk tubuh dihubungkan oleh berbagai jenis sendi. Adanya penghubung tersebut memungkinkan satu pergerakan antar tulang yang demikian fleksibel dan nyaris tanpa gesekan. ulang dan sendi dipakai untuk melindungi berbagai organ !ital di ba"ahnya disamping fungsi pergerakan ( locomotor )#perpindahan )#perpindahan makhluk hidup. Sendi merupakan satu organ yang kompleks dan tersusun atas berbagai komponen yang spesifik satu dengan lainnya. $ada umumnya sendi terdiri dari air dan tersusun atas serabut kolagen, proteoglikan, glikoprotein lain serta lubrikan asam hialuronat, struktur yang kompleks di atas memungkinkan suatu pergerakan sendi endi yang ang luas luas (fun (fungs gsii locomotor ), ), frictionless dan tidak tidak mengak mengakiba ibatka tkann kerusakan besar dalam jangka panjang. %islokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. %isl %islok okas asii ini ini dapa dapatt hany hanyaa komp kompon onen en tula tulang ngny nyaa saja saja yang ang berg berges eser er atau atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). %islokasi yang sering terjadi pada olahraga"an adalah dislokasi sendi bahu dan sendi pinggul (paha). Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi
itupun menjadi ma&et. Selain ma&et, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, 'nalgesi-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi. %islokasi terjadi saat 'nalge 'nalgesi si memberi memberikan kan jalan jalan sedemi sedemikia kiann rupa rupa sehing sehingga ga tulang tulang berpin berpindah dah dari dari posisinya yang normal di dalam sendi. %islokasi dapat disebabkan oleh 'nalge penyakit atau trauma karena dapatan (acquired ) atau atau kare karenna seja sejakk lah lahir (kongenital ). ). 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
.. .. .. .. ..+ ..+ .. .. .. .. .. .. ../ ../ ..0 ..0
Apa Apa penge pengerti rtian an dis dislo loka kasi si sen sendi di** Apa Apa etio etiolo logi gi dis dislo loka kasi si sen sendi di** Apa saja saja jeni jenis-je s-jenis nis dislok dislokasi asi sendi* sendi* Apa saja saja manifes manifestasi tasi klinis klinis disl disloka okasi si send sendi* i* Bagaim Bagaimana ana pato patofis fisiol iologi ogi dislok dislokasi asi sendi* sendi* Apa saja saja komp komplik likasi asi dislok dislokasi asi sendi* sendi* Apa saja saja pemerik pemeriksaan saan penu penunja njang ng untuk untuk disl disloka okasi si sendi* sendi* Bagaim Bagaimana ana penata penatalak laksan sanaan aan untuk untuk disl disloka okasi si sendi* sendi*
1. !u !u"uan "uan
.+. .+. .+. .+. .+.+ .+.+ .+. .+. .+. .+. .+. .+. .+./ .+./ .+.0 .+.0
1engeta 1engetahui hui pengert pengertian ian dislok dislokasi asi sendi sendi 1engeta 1engetahui hui etiolog etiologii dislok dislokasi asi sendi sendi 1engeta 1engetahui hui jenisjenis-jen jenis is dislok dislokasi asi sendi sendi 1engeta 1engetahui hui mani manifest festasi asi klin klinis is disl disloka okasi si sendi sendi 1engeta 1engetahui hui patofis patofisiol iologi ogi dislok dislokasi asi sendi sendi 1engeta 1engetahui hui kompli komplikas kasii disl disloka okasi si sendi sendi 1engeta 1engetahui hui pemerik pemeriksaa saann penunjan penunjangg untuk untuk dislokas dislokasii sendi 1engeta 1engetahui hui penat penatalak alaksan sanaan aan untuk untuk dislo dislokas kasii sendi sendi
1. Man#aat
1ahasi 1ahasis"a s"a menget mengetahu ahuii tentan tentangg dislok dislokasi asi sendi sendi serta serta &ara penang penangana ananny nnya, a, kemudian dapat diterapkan dalam layanan asuhan kepera"atan pada pasien yang menderita dislokasi sendi.
itupun menjadi ma&et. Selain ma&et, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, 'nalgesi-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi. %islokasi terjadi saat 'nalge 'nalgesi si memberi memberikan kan jalan jalan sedemi sedemikia kiann rupa rupa sehing sehingga ga tulang tulang berpin berpindah dah dari dari posisinya yang normal di dalam sendi. %islokasi dapat disebabkan oleh 'nalge penyakit atau trauma karena dapatan (acquired ) atau atau kare karenna seja sejakk lah lahir (kongenital ). ). 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
.. .. .. .. ..+ ..+ .. .. .. .. .. .. ../ ../ ..0 ..0
Apa Apa penge pengerti rtian an dis dislo loka kasi si sen sendi di** Apa Apa etio etiolo logi gi dis dislo loka kasi si sen sendi di** Apa saja saja jeni jenis-je s-jenis nis dislok dislokasi asi sendi* sendi* Apa saja saja manifes manifestasi tasi klinis klinis disl disloka okasi si send sendi* i* Bagaim Bagaimana ana pato patofis fisiol iologi ogi dislok dislokasi asi sendi* sendi* Apa saja saja komp komplik likasi asi dislok dislokasi asi sendi* sendi* Apa saja saja pemerik pemeriksaan saan penu penunja njang ng untuk untuk disl disloka okasi si sendi* sendi* Bagaim Bagaimana ana penata penatalak laksan sanaan aan untuk untuk disl disloka okasi si sendi* sendi*
1. !u !u"uan "uan
.+. .+. .+. .+. .+.+ .+.+ .+. .+. .+. .+. .+. .+. .+./ .+./ .+.0 .+.0
1engeta 1engetahui hui pengert pengertian ian dislok dislokasi asi sendi sendi 1engeta 1engetahui hui etiolog etiologii dislok dislokasi asi sendi sendi 1engeta 1engetahui hui jenisjenis-jen jenis is dislok dislokasi asi sendi sendi 1engeta 1engetahui hui mani manifest festasi asi klin klinis is disl disloka okasi si sendi sendi 1engeta 1engetahui hui patofis patofisiol iologi ogi dislok dislokasi asi sendi sendi 1engeta 1engetahui hui kompli komplikas kasii disl disloka okasi si sendi sendi 1engeta 1engetahui hui pemerik pemeriksaa saann penunjan penunjangg untuk untuk dislokas dislokasii sendi 1engeta 1engetahui hui penat penatalak alaksan sanaan aan untuk untuk dislo dislokas kasii sendi sendi
1. Man#aat
1ahasi 1ahasis"a s"a menget mengetahu ahuii tentan tentangg dislok dislokasi asi sendi sendi serta serta &ara penang penangana ananny nnya, a, kemudian dapat diterapkan dalam layanan asuhan kepera"atan pada pasien yang menderita dislokasi sendi.
BAB II !IN$AUAN !EORI
2.1 Pengert%an
%islokasi adalah keluarnya bongkol sendi dari mangkok sendi, Keadaan dimana dimana tulang tulang-tu -tulan langg yang yang memben membentuk tuk sendi sendi tidak tidak lagi berhub berhubung ungan an se&ara se&ara anato anatomi miss (tula (tulang ng lepa lepass dari dari send sendi) i) (Bru (Brunn nner er 2 Sudd Suddart arth, h, 33 33). ). %isl %islok okas asii merupa merupakan kan suatu suatu kedaru kedarurata ratann yang yang membut membutuhk uhkan an pertol pertolong ongan an segera segera (Arif (Arif 1ansyur, dkk. 333). %islokasi sendi atau luksasio adalah tergesernya permukaan tulang yang membentuk persendian terhadap tulang lain (Sjamsuhidajat, 3). %islokasi sendi adalah menggambarkan indi!idu yang mengalami atau beresiko tinggi tinggi untuk untuk mengal mengalami ami peruba perubahan han posisi posisi tulang tulang dari dari posisi posisiny nyaa pada pada sendi sendi (4arpenito, 333). %islokasi adalah de!iasi hubungan normal antara ra"an yang satu dengan ra"an yang lainnya sudah tidak menyinggung satu dengan lainnya ($ri&e 2 5ilson, 33).
2.2 Et%&l&g%
%isl %islok okas asii terja terjadi di saat saat 'nal 'nalge gesi si rnem rnembe beri rika kann jalan jalan sede sedemi miki kian an rupa rupa sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normal didalam sendi. %islokasi dapat disebabkan oleh 'nalge penyakit atau trauma karena dapatan (a&6uired) atau karena sejak lahir (kongenital). $atah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislok dislokasi asi.. 7al-hal 7al-hal yang yang menyeb menyebabk abkan an terjadi terjadinya nya dislok dislokasi asi sendi sendi antara antara lain lain sebagai berikut.
a. 4ede 4edera ra olah olah raga raga bias biasan anya ya meny menyeb ebab abka kann disl dislok okas asii adal adalah ah sepa sepakk bola bola dan dan hoki serta olahraga yang beresiko jatuh, misalnya8 terperosok akibat bermain ski, senam, !olley, basket, dan pemain sepak bola paling sering mengalami dislokasi pada tangan dan jari-jari j ari-jari karena se&ara tidak sengaja menangkap bola dari pemain lain. b. rauma yang tidak berhubungan dengan olah raga benturan keras pada sendi saat ke&elakaan motor biasanya menyebabkan dislokasi, terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang li&in. &. erjadiny erjadinyaa 9tear: ligament dan kapsul kapsul arti&uler yang merupakan merupakan kompenen kompenen !ital penghubung tulang. tulang. d. erjatu rjatuh. h.
2. $en%s'$en%s D%sl&kas% Sen(%
%islokasi sendi dapa dibedakan sebagai berikut. a. %isl %islok okas asii &onge &ongeni nita tall erjadi erjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan. b. %islokasi patologik erjadi akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi. 1isalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. 7al ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang berkurang. &. %isl %islok okas asii trau trauma mati ti&& Kedaruratan Kedaruratan ortopedi (pasokan (pasokan darah, susunan susunan saraf rusak dan mengalami stress stress berat, berat, kematia kematiann jaringa jaringann akibat akibat anoksi anoksia) a) akibat akibat edema edema (karen (karenaa mengalami pengerasan) terjadi karena trauma yang kuat sehingga dapat mengeluarkan tulang dari jaringan disekeilingnya dan merusak struktur sendi, ligamen, syaraf, dan sistem !askular. Kebanyakan terjadi pada orang de"asa. Berdasarkan tipe kliniknya dibagi sebagai berikut. a. %islo isloka kasi si Akut kut
;mumnya terjadi pada shoulder, elbo", dan hip serta disertai nyeri akut dan pembengkakan di sekitar sendi. b. %islokasi Berulang.
nterphalangeal 1erupakan dislokasi yang disebabkan oleh hiperekstensi-ekstensi persendian. f. %islokasi $anggul Bergesernya &aput femur dari sendi panggul, berada di posterior dan atas a&etabulum (dislokasi posterior), di anterior a&etabulum (dislokasi anterior), dan &aput femur menembus a&etabulum (dislokasi sentra).
g. %islokasi $atella %islokasi patella paling sering terjadi ke arah lateral. =eduksi di&apai dengan memberikan tekanan ke arah medial pada sisi lateral patella sambil mengekstensikan lutut perlahan-lahan. Apabila dislokasi dilakukan berulang-ulang diperlukan stabilisasi se&ara bedah. %islokasi biasanya sering dikaitkan dengan patah tulang # fraktur yang disebabkan oleh berpindahnya ujung tulang yang patah oleh karena kuatnya trauma, tonus atau kontraksi otot dan tarikan. 2.) Man%#estas% Kl%n%s
a. b. &. d. e. f.
?yeri akut. $erubahan kontur sendi. $erubahan panjang ekstremitas. Kehilangan mobilitas normal. $erubahan sumbu tulang yag mengalami dislokasi. %eformitas pada persendiaan Kalau sebuah tulang diraba se&ara sering akan terdapat suatu &elah. g. @angguan gerakan Otot-otot tidak dapat bekerja dengan baik pada tulang tersebut. h. $embengkakan $embengkakan ini dapat parah pada kasus trauma dan dapat menutupi deformitas. i. =asa nyeri sering terdapat pada dislokasi Sendi bahu, sendi siku, metakarpal phalangeal dan sendi pangkal paha ser!ikal. j. Kekakuan. 2. Pat%s%&l&g%
$enyebab terjadinya dislokasi sendi ada tiga hal yaitu karena kelainan &ongenital yang mengakibatkan kekenduran pada 'nalgesi sehingga terjadi penurunan stabilitas sendi. %ari adanya traumati& akibat dari gerakan yang berlebih pada sendi dan dari patologik karena adanya penyakit yang akhirnya terjadi perubahan struktur sendi. %ari tiga hal tersebut, menyebabkan dislokasi sendi. %islokasi mengakibatkan timbulnya trauma jaringan dan tulang, penyempitan pembuluh darah, perubahan panjang ekstremitas sehingga terjadi perubahan struktur. %an yang terakhir terjadi kekakuan pada sendi. 2.* K&m+l%kas%
a. Komplikasi dini . 4edera saraf 8 saraf aksila dapat &edera, pasien tidak dapat mengkerutkan otot deltoid dan mungkin terdapat daerah ke&il yang mati rasa pada otot tesebut. . 4edera pembuluh darah 8 arteri aksilla dapat rusak. +. raktur disloksi. +. Komplikasi lanjut. . Kekakuan sendi bahu8> immobilisasi yang lama dapat mengakibatkan kekakuan sendi bahu, terutama pada pasien yang berumur 3 tahun.erjadinya kehilangan rotasi lateral se&ara otomatis membatasi abduksi. . %islokasi yang berulang8 terjadi kalau labrum glenoid robek. +. Kapsul terlepas dari bagian depan leher glenoid. . Kelemahan otot.
2., Pemer%ksaan Penun"ang
a. Sinar- (=ontgen) $emeriksaan rontgen merupakan pemeriksaan diagnostik nonin!asif untuk membantu menegakkan diagnosa medis. $ada pasien dislokasi sendi ditemukan adanya pergeseran sendi dari mangkuk sendi dimana tulang dan sendi ber"arna putih. -. ! s/an
4-S&an yaitu pemeriksaan sinar- yang lebih &anggih dengan bantuan komputer, sehingga memperoleh gambar yang lebih detail dan dapat dibuat gambaran se&ara + dimensi. $ada psien dislokasi ditemukan gambar + dimensi dimana sendi tidak berada pada tempatnya.
&. 1=> 1=> merupakan pemeriksaan yang menggunakan gelombang magnet dan frekuensi radio tanpa menggunakan sinar- atau bahan radio aktif, sehingga dapat diperoleh gambaran tubuh (terutama jaringan lunak) dengan lebih detail. Seperti halnya 4-S&an, pada pemeriksaan 1=> ditemukan adanya pergeseran sendi dari mangkuk sendi.
). Penatalaksanaan
%islokasi dapat direposisi tanpa anastesi, misalnya pada sendi bahu atau siku. =eposisi dapat diadakan dengan gerakan atau perasat yang barla"anan dengan gaya trauma dan kontraksi atau tonus otot. =eposisi tidak boleh dilakukan dengan kekuatan karena 'nal mengakibatkan patah tulang. ;ntuk mengendurkan kontraksi dan spasme otot perlu diberikan anastesi setempat atau umum. Kekenduran otot memudahkan reposisi. a. =eposisi . Cakukan reposisi segera. . %engan manipulasi se&ara hati-hati permukaan sendi diluruskan kembali. indakan ini sering dilakukan anestesi umum untuk melemaskan ototototnya. +. %islokasi sendi 8 . %islokasi sendi ke&il dapat direposisi ditempat kejadian tanpa anestesi. 1isalnya dislokasi jari ( pada fase sho&k ), dislokasi siku, dislokasi bahu. . %islokasi sendi besar. 1isalnya panggul memerlukan anestesi umum +. isioterapi harus segera mulai untuk mempertahankan fungsi otot dan latihan yang aktif dapat dia"ali se&ara dini untuk mendorong gerakan sendi yang penuh, khususnya pada sendi bahu.
. indakan pembedahan harus dilakukan bila terdapat tanda-tanda gangguan neumuskular yang berat atau jika tetap ada gangguan !askuler setelah reposisi tertutup berhasil dilakukan se&ara lembut. $embedahan terbuka mungkin diperlukan, khususnya kalau jaringan lunak terjepit diantara permukaan sendi. . $ersendian tersebut disangga dengan pembedahan, dengan pemasangan gips, misalnya pada sendi panngkal paha, untuk memberikan kesembuhan pada ligamentum yang teregang. . %islokasi reduksi8 dikembalikan ke tempat semula dengan menggunakan anastesi jika dislokasi berat. /. Kaput tulang yang mengalami dislokasi dimanipulasi dan dikembalikan ke rongga sendi. 0. Sendi kemudian dimobilisasi dengan pembalut, bidai, gips atau traksi dan dijaga agar tetap dalam posisi stabil. D. Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi dilakukan mobilisasi halus +- sehari yang berguna untuk mengembalikan kisaran sendi. 3. 1emberikan kenyamanan dan melindungi sendi selama masa penyembuhan. . $enatalaksanaan 1edis a. armakologis 8 pemberian obat-obatan 8 'nalgesi& non narkotik . Analsik yang berfungsi untuk mengatasi nyeri otot, sendi, sakit kepala, nyeri pinggang. Efek samping dari obat ini adalah agranulositosis. %osis8 sesudah makan, de"asa8 sehari +F kapsul, anak8 sehari +F# kapsul. . Bimastan yang berfungsi untuk menghilangkan nyeri ringan atau sedang, kondisi akut atau kronik termasuk nyeri persendian, nyeri otot, nyeri setelah melahirkan. Efek samping dari obat ini adalah mual, muntah, agranulositosis, aeukopenia. %osis8 de"asaG dosis a"al 33mg lalu 3mg tiap jam. . $embedahan . Operasi ortopedi Operasi ortopedi merupakan spesialisasi medis yang mengkhususkan pada pengendalian medis dan bedah para pasien yang memiliki kondisi-
kondisi arthritis yang mempengaruhi persendian utama, pinggul, lutut dan bahu melalui bedah in!asif minimal dan bedah penggantian sendi. $rosedur pembedahan yang sering dilakukan meliputi =eduksi erbuka dengan iksasi >nterna atau disingkat O=> (Open =edu&tion and iHation). Berikut diba"ah ini jenis-jenis pembedahan ortopedi dan indikasinya yang laIim dilakukan 8 a. =eduksi terbuka 8 melakukan reduksi dan membuat kesejajaran tulang yang patah setelah terlebih dahulu dilakukan diseksi dan pemajanan tulang yang patah. b. iksasi interna 8 stabilisasi tulang patah yang telah direduksi dengan skrup, plat, paku dan pin logam. &. @raft tulang 8 penggantian jaringan tulang (graft autolog maupun heterolog) untuk memperbaiki penyembuhan, untuk menstabilisasi atau mengganti tulang yang berpenyakit. d. Amputasi 8 penghilangan bagian tubuh. e. Artroplasti8 memperbaiki masalah sendi dengan artroskop(suatu alat yang memungkinkan ahli bedah mengoperasi dalamnya sendi tanpa irisan yang besar) atau melalui pembedahan sendi terbuka. f. 1enisektomi 8 eksisi fibrokartilago sendi yang telah rusak. g. $enggantian sendi8 penggantian permukaan sendi dengan bahan logam atau sintetis. h. $enggantian sendi total8 penggantian kedua permukaan artikuler dalam sendidengan logam atau sintetis. /. ?on medis a. %islokasi
reduksi8
dikembalikan
ketempat
semula
dengan
menggunakan anastesi jika dislokasi berat. =>4E 0. = 8 =est (istirahat) > 8 >&e (kompres dengan es) 4 8 4ompression (kompresi# pemasangan pembalut tekan) E 8 Ele!asi (meninggikan bagian dislokasi) b. $en&egahan . 4edera akibat olahraga a. @unakan peralatan yang diperlukan seperti sepatu untuk lari.
b. Catihan atau eHer&ise. &. 4onditioning. . rauma ke&elakaan . Kurangi ke&epatan. . 1emakai alat pelindung diri seperti helm, sabuk pengaman. +. $atuhi peraturan lalu lintas
B. ASUHAN KEPERA0A!AN ).1 Pengka"%an
a. >dentitas Klien >dentitas klien meliputi nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, bahasa yang digunakan, status perka"inan, pendidikan, pekerjaan,asuransi golongan darah ,nomor registrasi, tanggal dan jam masuk rumah sakit (1=S), dan diagnosis medis. %engan fokus ,meliputi8 . ;mur. $ada pasien lansia terjadi pengerasan tendon tulang sehingga menyebabkan fungsi tubuh bekerja se&ara kurang normal dan dislokasi &enderung terjadi pada orang de"asa dari pada anak-anak, biasanya klien jatuh dengan keras dalam keadaan stre&th out. . $ekerjaan. $ada pasien dislokasi biasanya di akibatkan oleh ke&elakaan yang mengakibatkan trauma atau ruda paksa, biasaya terjadi pada klien yang mempunyai pekrjaan buruh bangunan. Seperti terjatuh , atupun
ke&elakaan di tempat kerja , ke&elakaan industri dan atlit olahraga, seperti pemain basket , sepak bola dll +.
b) $emeriksaan fungsi selebral &) Status mental8 obser!asi penampilan ,tingkah laku gaya bi&ara ,ekspresi "ajah akti!itas motorik klien d) $emeriksaan saraf kranial e) $emeriksaan refleks .pada pemeriksaan refleks dalam ,refle&s a&hiles menghilang dan refleks patela biasanya meleamh karna otot hamstring melemah +. 1uskuloskeletal a) $aralisis motorik ekstermitas terjadi apabila trauma juga mengompresi sekrum gejala gangguan motorik juga sesuai dengan distribusi segmental dan saraf yang terkena b) Cook, pada insfeksi parienum biasanya di dapatkan adanya pendarahan, pembengkakan dan deformitas &) ell, kaji adanya derajat ketidakstabilan daerah trauma dengan palpasi pada ramus dan simfisi fubis d) 1o!e, disfungsi motorik yang paling umum adalah kelemahan dan kelumpuhan pada daerah ekstermitas.
).2 D%agn&sa Ke+eraatan
a. @angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan diskontinuitas jaringan. b. @angguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas dan nyeri saat mobilisasi. &. $erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk men&erna atau ketidak mampuan men&erna makanan #absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. d. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit. e. @angguan bodi image berhubungan dengan deformitas dan perubahan bentuk tubuh.
). Interens% Ke+eraatan
%iagnosa
ujuan dan Kriteria
>nter!ensi
@angguan
7asil =asa nyeri teratasi. . Kaji skala nyeri
rasa nyaman
Kriteria hasil8
nyeri
. Klien tampak
berhubungan
tidak meringis
dengan
lagi.
diskontinuita . Klien tampak s jaringan.
rileks.
. Berikan posisi
=asional . 1engetahui intensitas nyeri.
relaks pada pasien . $osisi relaksasi +. Ajarkan teknik
pada pasien dapat
distraksi dan
mengalihkan fo&us
relaksasi
pikiran pasien
. Berikan lingkungan yang
pada nyeri. +. ehnik relaksasi
nyaman, dan
dan distraksi dapat
aktifitas hiburan
mengurangi rasa
. Kolaborasi pemberian analgesik
nyeri. . 1eningkatkan relaksasi pasien . Analgesi&
@angguan
1emberikan
mobilitas
kenyamanan dan
fisik
melindungi sendi
berhubungan selama masa
. Kaji tingkat mobilisasi pasien . Berikan latihan =O1 +. Anjurkan
1engurangi nyeri . menunjukkan tingkat mobilisasi pasien dan menentukan
dengan
penyembuhan.
inter!ensi
deformitas
Kriteria hasil8
penggunaan alat
dan nyeri
. melaporkan
bantu jika
. 1emberikan
saat
peningkatan
diperlukan
latihan =O1
mobilisasi.
toleransi
. 1onitor tonus otot
kepada klien untuk
akti!itas
. 1embantu pasien
mobilisasi
(termasuk
untuk imobilisasi
+. Alat bantu
akti!itas sehari-
baik dari pera"at
memperingan
hari)
maupun keluarga
mobilisasi pasien
selanjutnya.
. menunjukkan
. Agar mendapatkan
penurunan
data yang akurat
tanda intolerasi
. %apat membnatu
fisiologis,
pasien untuk
misalnya nadi,
imobilisasi
pernapasan, dan tekanan darah masih dalam rentang normal $erubahan
Kebutuhan nutrisi
. Kaji ri"ayat
nutrisi
terpenuhi.
nutrisi, termasuk
defisiensi,
kurang dari
Kriteria hasil8
makan yang
memudahkan
kebutuhan
. 1enunujukkan
disukai
inter!ensi
tubuh
peningkatan
berhubungan
#mempertahank
&atat masukkan
masukkan kalori
dengan
an berat badan
makanan pasien
atau kualitas
kegagalan
dengan nilai
untuk
laboratorium
men&erna
normal.
atau ketidak
. idak
. Obser!asi dan
. 1engidentifikasi
+. imbang berat badan setiap hari. . Berikan makan
. 1enga"asi
kekurangan konsumsi makanan +. 1enga"asi
sedikit dengan
penurunan berat
mampuan
mengalami
frekuensi sering
badan atau
men&erna
tanda mal
dan atau makan
efekti!itas
makanan
nutrisi.
diantara "aktu
inten!ensi nutrisi
#absorpsi
+. 1enununjukka
makan . Obser!asi dan
. 1enurunkan
nutrient yang
n perilaku,
kelemahan,
diperlukan
perubahan pola
&atat kejadian
meningkatkan
untuk
hidup untuk
mual#muntah,
pemasukkan dan
pembentuka
meningkatkan
flatus dan dan
men&egah distensi
n sel darah
dan atau
gejala lain yang
gaster
merah.
mempertahank
berhubungan
. @ejala @> dapat
an berat badan . Berikan dan Bantu
menunjukkan efek
yang sesuai.
hygiene mulut
anemia (hipoksia)
yang baik, sebelum
pada organ.
dan sesudah
. 1eningkatkan
makan, gunakan
nafsu makan dan
sikat gigi halus
pemasukkan oral.
untuk penyikatan
1enurunkan
yang lembut.
pertumbuhan
Berikan pen&u&i
bakteri,
mulut yang di
meminimalkan
en&erkan bila
kemungkinan
mukosa oral luka.
infeksi. eknik
/. Kolaborasi pada
pera"atan mulut
ahli giIi untuk
khusus mungkin
ren&ana diet.
diperlukan bila
0. Kolaborasi G
jaringan
pantau hasil
rapuh#luka#perdara
pemeriksaan
han dan nyeri
laboraturium
berat.
D. KolaborasiG
/. 1embantu dalam
berikan obat sesuai
ren&ana diet untuk
indikasi
memenuhi kebutuhan indi!idual 0. 1eningkatakan efekti!itas program pengobatan, termasuk sumber diet nutrisi yang dibutuhkan. D. Kebutuhan
penggantian tergantung pada tipe anemia dan atau adanyan masukkan oral yang buruk dan defisiensi yang Ansietas
ke&emasan pasien
berhubungan teratasi. dengan
Kriteria hasil8
kurangnya
. klien tampak
pengetahuan
rileks
. kaji tingkat ansietas klien . Bantu
tingakat ke&emasan pasien dan
pasien mengungka
menentukan
pkan rasa &emas
inter!ensi selanjutnya.
tentang
. klien tidak
atau takutnya
penyakit
tampak
+. Kaji pengetahuan
bertanyaJtanya
diidentifikasi. . mengetahui
. 1engali
$asien tentang
pengetahuan dari
prosedur yang akan
pasien dan
dijalaninya.
mengurangi
. Berikan informasi
ke&emasan pasien
yang benar tentang +. agar pera"at tau prosedur yang akan
seberapa tingkat
dijalani pasien
pengetahuan pasien dengan penyakitnya . Agar pasien mengerti tentang penyakitnya dan tidak &emas lagi
@angguan
$asien bisa
bodi image
mengatasi body
. Kaji konsep diri pasien
. %apat mengetahui pasien
berhubungan image pasien
. Kembangkan
. 1enjalin saling
dengan
B7S$ dengan
per&aya pada
deformitas
pasien
pasien
dan
+. Bantu pasien
+. 1enjadi tempat
perubahan
mengungkapkan
bertanya pasien
bentuk
masalahnya
untuk
tubuh.
. Bantu pasien
mengungkapkan
mengatasi masalahnya.
masalah nya . mengetahui masalah pasien dan dapat meme&ahkannya
).) Im+lementas% Ke+eraatan
%iagnosa @angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan diskontinuitas jaringan.
>mplementasi . elah dilakukan pengkajian skala nyeri . elah diberikan posisi relaks pada pasien +. elah diajarkan teknik distraksi dan relaksasi . elah diberikan lingkungan yang nyaman, dan pemberian aktifitas hiburan . elah dilakukan tindakan kolaborasi
@angguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas dan nyeri saat mobilisasi
dalam pemberian analgesi& . elah dilakukan pengkajian tingkat mobilisasi pasien . elah diberikan latihan =O1 +. elah dianjurkan penggunaan alat bantu . elah dilakukan monitoring tonus
otot . elah dilakukan tindakan membantu pasien untuk imobilisasi baik dari $erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
pera"at maupun keluarga . elah dilakukan pengkajian ri"ayat
tubuh berhubungan dengan kegagalan
nutrisi, termasuk makan yang
untuk men&erna atau ketidak mampuan
disukai
men&erna makanan #absorpsi nutrient
. elah dilakukan obser!asi dan
yang diperlukan untuk pembentukan sel
pen&atatan masukkan makanan
darah merah
pasien +. elah dilakukan timbang berat badan setiap hari. . elah diberikan makan sedikit dengan frekuensi sering dan atau makan diantara "aktu makan . elah dilakukan obser!asi dan pen&atatan kejadian mual#muntah, flatus dan dan gejala lain yang berhubungan . elah diberikan dan dibantu hygiene mulut yang baik, sebelum dan sesudah makan dengan menggunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut. elah diberikan pen&u&i mulut yang di en&erkan bila mukosa oral luka. /. elah dilakukan kolaborasi dengan ahli giIi untuk ren&ana diet. 0. elah dilakukan kolaborasi dengan memantau hasil pemeriksaan laboraturium
D. elah dilakukan kolaborasi dengan memberikan obat sesuai indikasi . elah dilakukan pengkajian tingkat
Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
ansietas klien . elah dilakukan membantu pasien mengungkapkan rasa &emas atau takutnya +. elah dilakukan pengkajian pengetahuan pasien tentang prosedur yang akan dijalaninya . elah diberikan informasi yang benar tentang prosedur yang akan dijalani pasien . elah dilakukan pengkajian konsep
@angguan bodi image berhubungan dengan deformitas dan perubahan
diri pasien
bentuk tubuh.
. elah diajarkan pola B7S$ dengan pasien +. elah dilakukan tindakan membantu pasien mengungkapkan masalahnya . elah dilakukan tindakan membantu pasien mengatasi masalahnya.
).3 Ealuas% Ke+eraatan
@angguan berhubungan jaringan
%iagnosa rasa nyaman dengan
E!aluasi nyeri S8 $asien mengatakan LSus, saat ini
dis&ontinuitas
saya merasa lebih rileks dan bisa tidur dengan nyenyakM. O8 $asien tidak terlihat meringis nyeri A8 1asalah dapat teratasi $8 >nter!ensi dihentikan
@angguan mobilitas fisik berhubungan S8 $asien berkata bah"a ia sudah bisa dengan deformitas dan nyeri saat mobilisasi.
jalan-jalan dengan kruk. O8 ekanan darah 3#03 mm7g A8 1asalah teratasi sebagian
$8 >nter!ensi dilanjutkan $erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan S8 $asien mengatakan Lmakanan saya tubuh b.d kegagalan untuk men&erna atau
ketidak
makanan
mampuan
#absorpsi
pagi ini sudah saya habiskan, SusM.
men&erna O8 Adanya peningkatan berat badan
nutrient
yang A8 1asalah teratasi sebagian
diperlukan untuk pembentukan sel darah $8 >nter!ensi dilanjutkan merah Ansietas berhubungan dengan kurangnya S8 $asien mengatakan LSaya sudah pengetahuan tentang penyakit
tidak merasa &emas dengan penyakit iniM. O8 $asien terlihat tenang A8 1asalah teratasi sebagian
$8 >nter!ensi dilanjutkan @angguan bodi image berhubungan S8 $asien mengatakan Lsaya sudah dengan deformitas dan perubahan bentuk
dapat menerima kondisi saya saat
tubuh.
iniM. O8 $asien mulai nampak per&aya diri dengan kondisi saat ini. A8 1asalah teratasi sebagian $8 >nter!ensi dilanjutkan
BAB III !IN$AUAN KASUS
AS;7A? KE$E=A5AA? $A%A KC>E? ?. S A. >%E?>AS KC>E? . ?ama . ;mur +.
8 n. S 8 D3 tahun 8 Caki-laki 8 slam 8 S+ 8 %uda 8 D 1ei 3/
D. Alamat Bandung 3. anggal masuk N$AB
8 Komplek aman =aflesia Blok B no 8 3+ 1aret 3
B. >%E?>AS KEC;A=@A#$E?A?@@;?@ slam . Alamat 8 Sukarno 7atta /. elepon 80. 7ubungan dengan klien 8 Anak 4. =>5ANA $EKE=
%. =>5ANA C>?@K;?@A? 7>%;$ . ipe tempat tinggal $erumahan . 5ANA =EK=EAS> . 7obi#minat
. =>5ANA KESE7AA? KC>E? . Keluhan utama Kesulitan berjalan . =i"ayat kesehatan sekarang
1enurut klien (satu) bulan yang lalu jatuh dari kamar panti dan bagian pinggul sebelah kiri kadang terasa sakit, ditambah lutut kiri susah untuk digerakkan se&ara maksimal sehingga sampai saat ini klien kesulitan berjalan dan memerlukan bantuan dengan menggunakan tongkat. +. =i"ayat kesehatan masa lalu a. @angguan kesehatan yang pernah dialami 8 dari usia muda klien sudah terkena 7ipertensi b. $era"atan di =S 8 belum pernah &. Operasi yang pernah dijalani 8 belum pernah d. =i"ayat trauma#ke&elakaan 8 ada, 0 tahun yang lalu jatuh karena tersandung yang mengakibatkan kerusakan pada sendi lutut kaki kiri. e. =i"ayat kemoterapi 8 tidak pernah f. =i"ayat obstetrik 8 tidak ada . =i"ayat kesehatan keluarga 1enurut klien, ibu klien pernah menderita kanker rahim.
@. $E1E=>KSAA? >S>K . Keadaan umum a. Kelelahan 8 ada, setelah berakti!itas b. $erubahan BB dalam tahun terakhir 8 ada &. $erubahan nafsu makan 8 tidak ada d. %emam 8 tidak pernah e. Keringat malam 8 tidak ada f. Kesulitan tidur 8 tidak ada g. Sering pilek#infeksi 8 tidak ada h. Kemampuan melakukan A%C 8 masih bisa mandiri i. $enilaian diri terhadap status kesehatan 8 selama dipanti tidak pernah sakit. . anda-tanda !ital a. ekanan darah 8 03#D3 mm7g, di lengan tangan kanan b. Suhu 8 + 4, peraHilla &. ?adi 8 D H#menit di arteri radialis, teratur d. $ernafasan 8 3 H#menit e. B 8 / &m f. BB 8 . kg, >1 8 0, katagori kurus +. $emeriksaan kepala a. =ambut 8 tidak merata, "arna putih menyeluruh, keadaan bersih b. 1udah rontok#berkutu 8 tidak ada &. Cesi 8 tidak ada
.
.
.
/.
0.
D.
d. rauma masa lalu 8 tidak ada $emeriksaan hidung#sinus a. =inorea 8 tidak ada b. Epistaksis 8 tidak ada &. Alergi 8 tidak ada d. =i"ayat infeksi 8 tidak ada e. $enilaian diri pada kemampuan olfaktori 8 klien mampu mempersepsikan bau-bauan se&ara benar $emeriksaan penglihatan a. $erubahan penglihatan 8 tidak ada b. Ka&amata#kontak lens 8 ka&amata minus &. ;kurannya 8 tidak tahu d. ?yeri 8 tidak ada e. Air mata berlebihan#kurang 8 tidak ada f. Bengkak sekitar mata 8 tidak ada g. $andangan kabur 8 tidak ada h. =i"ayat infeksi 8 tidak ada i. anggal terakhir pemeriksaan mata 8 tidak tahu j. $emeriksaan glaukoma dan katarak 8 tidak pernah $emeriksaan telinga a. $erubahan pendengaran 8 tidak ada b. initus 8 tidak ada &. Pertigo 8 tidak ada d. $enggunaan alat bantu 8 tidak ada e. =i"ayat infeksi 8 tidak ada f. anggal pemeriksaan terakhir 8 tidak ada g. Kebiasaan pera"atan telinga 8 setelah mandi pagi $emeriksaan mulut dan tenggorokan a. 7ygiene rongga mulut, gigi, lidah 8 tampak bersih b. Sakit tenggorokan 8 tidak ada &. Kesulitan menelan 8 tidak ada d. $erubahan suara 8 tidak ada e. =i"ayat infeksi#saria"an#lesi 8 tidak ada f. Ada karies, radang gusi 8 tidak ada g. =adang mukosa 8 tidak ada h. Alat protesa#gigi palsu 8 ada i. $ola menggosok gigi 8 + kali sesudah makan j. 1asalah, kebiasaan membersihkan gigi palsu 8 tidak pernah dilepas $emeriksaan dada (payudara) a. Benjolan#massa 8 tidak ada b. ?yeri#nyeri tekan 8 tidak ada &. Bengkak 8 tidak ada d. $erubahan pada puting susu 8 tidak ada e. $ola pemeriksaan payudara sendiri 8 tidak pernah f. anggal dan hasil mammmogram 8 tidak pernah periksa $ernafasan
a. b. &. d. e. f. g. h.
Batuk 8 tidak ada Kesulitan mengeluarkan dahak 8 tidak ada Sesak nafas 8 tidak ada =i"ayat pneumonia, $$O1 8 tidak ada Bentuk thoraH 8 tidak ada Adanya sputum#sekret 8 tidak ada Ada alergi pernafasan#asma 8 tidak ada anggal dan hasil pemeriksaan thoraH foto terakhir 8 tidak pernah diperiksa 3. ntoleran makanan 8 tidak ada g. ?eri tekan pada abdomem 8 tidak ada h. $erubahan kebiasaan defekasi 8 tidak ada i. %iare#konstipasi 8 tidak ada j. $erdarahan re&tum 8 tidak ada k. 7emoroid 8 tidak ada . Sistem perkemihan a. %isuria 8 tidak ada b. rekuensi berkemih 8 tidak ada &. 7ematuria 8 tidak ada d. $oliuria#oliguria 8 tidak ada e. ?okturia 8 tidak ada f. ?yeri saat berkemih 8 tidak ada g. >nkontinentia 8 tidak ada +. Sistem persyarafan a. Sakit kepala 8 tidak ada b. Pertigo 8 tidak ada &. Sinkope#serangan jatuh 8 tidak ada d. $aralisis#parese 8 tidak ada e. 1asalah koordinasi 8 tidak ada f. 4idera kepala 8 tidak ada . Sistem muskuloskeletal a. ?yeri persendian 8 tidak ada
b. &. d. e. f. g.
Kekakuan 8 ada,pada lutut kaki kiri $embengkakan sendi 8 tidak ada %eformitas 8 ada,pada lutut kiri Spasme#kram 8 tidak ada Kelemahan otot 8 tidak ada 1asalah &ara berjalan 8 klien menggunakan alat bantu jalan yaitu tongkat tiga kaki. h. $emeriksaan ekstremitas 8 atas-ba"ah ) Edema 8 tidak ada ) =entang gerak 8 terbatas +) Kekuatan otot 8
+
) Kaji ekstremitas atas 8 bahu, siku, pergelangan tangan, jari-jari 8 tidak ada masalah . Sistem endokrin a. >ntoleransi terhadap panas#dingin 8 tidak ada b. @oiter 8 tidak ada &. 1eningkatnya BB 8 tidak ada d. $alpitasi, tremor 8 tidak ada e. 7ilangnya atau meningkatnya nafsu makan 8 tidak ada f. =i"ayat %1 8 tidak ada . Sistem reproduksi "anita a. @enetalia eksterna 8 b. $engeluaran &airan#se&ret yang tidak laIim 8 &. ?yeri pel!iks 8 d. =i"ayat infeksi 8 e. =i"ayat penyakit kelamin 8 f. =i"ayat menstruasi 8 g. =i"ayat menopause 8 /. @enetalia pria a. Cesi 8 tidak ada b. 1asalah prostat 8 tidak ada &. $enyakit kelamin 8 tidak ada d. $erubahan hasrat seksual 8 tidak dikaji e. >mpotensi 8 tidak dikaji 0. Sistem integument a. Cesi#luka 8 tidak ada b. $ruritus 8 tidak ada &. $erubahan pigmentasi 8 ada, tugor kulit menurun d. $erubahan tekstur 8 ada e. $erubahan ne!i 8 tidak ada f. Sering memar 8 tidak ada
g. $erubahan rambut 8 ada,rambut menjadi memutih h. $erubahan kuku 8 ada i. $emajanan lama terhadap matahari 8 tidak ada j. $ola penyembuhan lesi#memar 8 tidak ada 7. $engkajian psiko-sosial dan spiritual . $sikososial a. Kemampuan sosialisasi klien pada saat ini Kurang, klien jarang berkomunikasi dengan orang-orang sekitarnya. b. Sikap klien terhadap orang lain Klien jarang terbuka sehingga kurang ramah terhadap orang disekitarnya. &. 7arapan klien dalam melakukan sosialisasi Klien mengatakan tidak tahu d. Kendala klien dalam bersosialisasi Klien mengatakan tidak tahu harus berbi&ara apa. e. Kepuasan klien dalam bersosialisasi Klien mengatakan biasa saja. . Emosional a. Klien tidak mengalami gangguan tidur. b. Klien tidak mengalami gelisah. &. Klien tidak pernah murung atau menangis sendiri. d. Klien tidak merasa "as-"as. +. Spiritual a. Kegiatan agama yang ditekuni klien 8 kadang melakukan sholat dikamar b. Konsep keyakinan klien tentang kematian 8 menurut klien sudah siap bila dipanggil uhan &. 7arapan-harapan klien tentang spiritual 8 klien mengatakan tidak tahu Pengka"%an 4ungs%&nal Kl%en 1. KA!5 In(eks
Klien termasuk dalam kategori 8 1andiri dalam makan, kontinen (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
2. M&(%#%kas% (ar% Barthel In(eks N&
Kr%ter%a
Dengan Bantuan
Mn(%r%
Keterangan
1akan
3
1inum
3
rekuensi 8 +H#hari
Berpindah dari kursi ke tempat tidur, sebaliknya $ersonal hygine (&u&i muka, menyisir rambut, menggosok gigi) Keluar masuk toilet (men&u&i pakaian, menyeka tubuh) 1andi
-3
3
3
3
3 3
3
3
3
=eaksi pemanfaatan "aktu luang <;1CA7
3
/ 0 D 3
Kontrol bladder (BAK) Olahraga#latihan
+
rekuensi 8 H#hari
rekuensi 8 sehari sekali
rekuensi 8 H#hari Konsistensi 8 lembek padat rekuensi 8 H#hari Klien mampu mengikuti senam pagi pada posisi duduk
Pengka"%an Status Mental 1. I(ent%#%kas% t%ngkat kerusakan %ntelektual (engan mengguanakan Sh&rt P&rta-el Mental Status 6uest%&ner 7SPMS68 Benar
Q Q Q Q Q Q
Salah
N&
Pertan9aan
Q
+ /
anggal berapa hari ini* 7ari apa sekarang* Apa nama tempat ini* %imana alamat anda* Berapa umur anda* Kapan anda lahir* Siapa presiden >ndonesia sekarang*
Q Q Q
0 D 3
D
Siapa presiden >ndonesia sebelumnya* Siapa nama ibu anda* Kurang + dari 3, kemudian tetap pengurangan + dari setiap angka baru, semua se&ara berurutan. Ket 8 fungsi intelektual utuh
2. In(et%#%kas% as+ek k&gn%t%# (ar% #ungs% mental (engan menggunakan M%n% Mental Status E:am 7MMSE8 N&
As+ek K&gn%t%#
N%la% Maks%mal
N%la% Kl%en
Orientasi "aktu
Kr%ter%a
1enyebut dengan benar 8 ahun 1usim anggal 7ari Bulan %imana sekarang kita berada 8 ?egara >ndonesia $ro!insi
Orientasi tempat
• • • •
+
=egistrasi
• • •
$erhatian dan kalkulasi
• • • • •
1engingat kembali
Bahasa
D
D
sisir gelang 1inta klien untuk mengikuti perintah berikut 8 Ltak ada, jika, dan atau tetapiM (bila benar nilai ) 1inta klien untuk mengikuti perintah berikut 8 Ambil kertas di tangan anda Cipat dua aruh di lantai#meja $erintahkan klien untuk hal berikut (bila akti!itas sesuai perintah nilai ) utup mata anda $erintahkan pada klien menilai satu kalimat dan menyalin gambar8 ulis satu kalimat 1enyalin gambar
• •
• • •
• •
OAC ?>CA>
++
. Skala De+res% +a(a Lans%a N&
P%l%hlah "aa-an 9ang sesua% se-aga%mana 9ang an(a rasakan (alam sem%nggu terakh%r
$ada dasarnya puaskah anda dengan hidup anda saat ini* Q Apakah anda membatalkan banyak dari ren&ana kegiatan#minat anda* Apakah anda merasakan hidup anda ini hampa* Seringkah anda merasakan kebosanan* Q Apakah anda terganggu dengan meikirkan kesuliatan anda tanpa jalan keluar* Apakah anda seringkali merasa bersemangat* Q Apakah anda memikirkan sesuatu hal buruk yang akan menimpa anda* Apakah anda seringkali merasa gembira* Q Apakah anda seringkali merasa tak terbantukan* Apakah anda sering merasa resah dan gelisah* Apakah anda lebih menyukai tinggal di rumah daripada keluar Q rumah dan melakukan sesuatu yang baru* Apakah anda lebih menyukai tinggal di rumah daripada keluar Q
+ / 0 D 3
;a
!%(ak
Q Q Q Q Q Q
+ / 0 D 3 + / 0 D +3
rumah dan melakukan sesuatu yang baru* Apakah anda seringkali mengkha"atirkan masa depan anda* Apakah anda berpikir# bersyukur masih hidup saat ini* Apakah anda seringkali merasa kelabu dan berputus asa* Apakah anda merasa tidak berguna saat ini* Apakah anda sering menyesalkan masa lalu anda* Apakah menurut anda hidup ini penuh dengan tantangan yang menyenangkan* Apakah anda merasa kesulitan menga"ali suatu kegiatan tertentu* Apakah anda merasa penuh daya (energi)* Apakah menurut anda keadaan yang dihadapi tanpa harapan* Apakah menurut anda keadaan orang lain lebih baik dari anda* Apakah anda seringkali marah hanya karena alasan sepele* Apakah anda sering merasa bagaikan menangis* Apakah anda sulit berkonsentrasi* Apakah anda bangun pagi dengan perasaan menyenangkan* Apakah anda lebih suka menghindari a&ara#sosialisasi* Apakah mudah bagi anda dalam mengambil keputusan* Apakah anda berpikiran jernih sebagaimana biasanya* Apakah anda merasa kesulitan dengan daya ingat anda*
Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q
. $engkajian Keseimbanagn untuk Cansia Komponen utama Cangkah-langkah dalam bergerak A. $erubahan . Bangun dari posisi#geraka kursi n keseimbanga n
Kriteria
idak bangun dari tempat tidur dengan satu gerakan, tetapi mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali. . %uduk ke kursi 1enjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi +. 1enahan $emeriksa mendorong sternum dorongan pada (perlahan-lahan sebanyak + kali). sternum Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya. 1ata ditutup (keterangan 8 kursi keras tanpa lengan) . Bangun dari Kriteria sama dengan kriteria kursi mata terbuka
?ilai
3 3
. %uduk ke kursi . 1enahan dorongan pada sternum /. $erputaran leher
0. @erakan menggapai sesuatu
D. 1embungkuk
B. @aya berjalan 3. 1inta klien untuk bergerak untuk berjalan ke tempat yang ditentukan . Ketinggian langkah kaki (saat berjalan) . Kontinuitas langkah kaki
+. Kesimetrisan langkah . $enyimpangan jalur pada saat berjalan
Kriteria sama dengan kriteria mata terbuka Kriteria sama dengan kriteria mata terbuka
3
1enggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya, keluhan !ertigo, pusing atau keadaan tidak stabil idak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi maH, sementara berdiri pada ujungujung jari kaki tidak stabi, memegang sesuatu untuk dukungan idak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek ke&il dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri, memerlukan usahausaha multiple untuk bangun. =agu-ragu tersandung, memegang objek untuk dukungan
3
Kaki tidak naik dari lantai se&ara konsisten (menggeser#menyeret kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi (R 3&m) Setelah langkah-langkah a"al, langkah tidak menjadi konsisten, mulai mengangkat satu kaki sementara yang lain menyentuh tanah (di obser!asi dari samping klien) idak berjalan apda garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi, (di obser!asi dari samping klien) idak berjalan pada garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi, (di obser!asi dari samping klien)
3
3
3
3
3 3
. Berbalik
Berhenti sebelum berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang objek untuk dukungan
SA %AA %ata (%S#%O) Etiologi %S 8 - klien mengatakan Adanya kekakuan pada kesulitan untuk berjalan lutut kaki sebelah kiri - Klien mengatakan baru beberapa bulan memakai tongkat %O 8 - klien memakai tongkat untuk bantuan jalan - % 8 3#03 mm7g - ?adi 8 03H#mnt %S 8 %O 8 - Klien tampak berjalan dengan bantuan - Klien tampak berjalan lambat - Kekuatan motorik
$enurunan fungsi motorik
1asalah @angguan mobilisasi fisik
=esiko &edera
+
?;=S>?@ 4A=E $CA??>?@ (?4$) ? o
%iagnosa Kepera"atan ujuan @angguan mobilisasi fisik berhubungan dengan adanya
$eren&anaan >nter!ensi . $ertahankan . posisi yang . nyaman . . Cakukan
=asional 1empertahankan keamanan klien 1en&egah kontraktur 1emaksimalkan
kekakuan pada sendi lutut
=esiko &edera berhubungan Setelah dengan dilakuk penurunan fungsi motorik an tindaka n kepera "atan, klien mampu menjag a dirinya dari jatuh
latihan pasif dan aktif +. ingkatkan akti!itas sesuai batas toleransi . $antau P
mobilisasi /. 1elihat kelainan yang terjadi
. 1odifikasi lingkungan yang aman untuk pasien . 7indarkan lingkungan yang berbahaya
. 1engurangi resiko terjadinya jatuh
+. Cibatkan penghuni "isma lain dan petugas panti dalam menga"asi klien saat melakukan akti!itas
. 1engurangi atau men&egah resiko jatuh klien dengan men&iptakan lingkungan yang aman +. $etugas dan lansia terdekat dengan klien yang dapat membantu atau menga"asi klien dalam men&egah jatuh
>1$CE1E?AS> ?o
%iagnosa Kepera"atan @angguan mobilisasi fisik berhubungan dengan adanya kekakuan pada sendi lutut
anggal#
Kegiatan
D-3-3/ 3/.+35>B
. 1engikuti kegiatan olahraga pagi
30.+3 5>B
. 1elakukan pengenalan . 1embina trust +. 1elakukan pengkajian
.+3 5>B
. 1endampingin klien makan siang . 1engukur tanda-tanda !ital . 1embuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
+.33 5>B
$araf
+3-3-3/ 3/.33 5>B
3/.3 5>B
3D.3 5>B
. membantu membereskan tempat tidur klien . 1emotong kuku tangan dan kaki klien +. 1endampingi klien saat melakukan senam pagi sambil duduk . 1enemani klien jalan santai di lingkungan sekitar panti menggunakan tongkat . 1elakukan latihan pasif dan aktif . 1engukur tanda-tanda !ital . 1emberikan latihan berhitung dan daya ingat
.+3 5>B
+.33 5>B
. 1enemani klien makan siang . 1elanjutkan latihan pasif dan aktif . 1embuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
+-3-3/ 3.335>B
.+3 5>B
. mengajak jalan-jalan sekitar panti dengan menggunakan tongkat . melengkapi pengkajian +. mengukur tanda-tanda !ital . 1enemani klien makan siang . 1elanjutkan latihan pasif dan aktif
3-3-3/ 3/.33 5>B
. 1engukur tanda-tanda !ital . 1enemani klien untuk olahraga pagi sambil berjemur
.33 5>B
. 1emberikan latihan berjalan tanpa menggunakan tongkat . 1elakukan rendam kaki dengan air hangat
4AAA? $E=KE1BA?@A? ?o
?o %K
anggal#
$erkembangan $araf S 8 klien mengatakan masih kesulitan berjalan tanpa bantuan O 8 klien berjalan dengan menggunakan tongkat % 8 3#03 mm7g ?adi 8 03 H#mnt == 8 3 H#mnt A 8 masalah gangguan mobilisasi fisik belum teratasi $ 8 inter!ensi dilanjutkan S8O 8 klien tampak berjalan lambat A 8 masalah resiko &edera tidak terjadi $ 8 inter!ensi dilanjutkan
A?%A-A?%A P>AC 7A=>A? ?. S anggal
7asil anda-tanda Pital
D 1ei 3/
% 8 03#D3 mm7g ?adi 8 D H#menit == 8 3 H#menit
+3 1ei 3/
% 8 3#03 mm7g ?adi 8 03 H#menit == 8 3 H#menit
+ 1ei 3/
% 8 3#03 mm7g ?adi 8 0 H#menit == 8 + H#menit
3
% 8 03#D3 mm7g ?adi 8 03 H#menit == 8 3 H#menit
3
% 8 3#03 mm7g ?adi 8 / H#menit == 8 3 H#menit
BAB I< PENU!UP
3.1 Kes%m+ulan
%islokasi sendi atau luksasio adalah tergesernya permukaan tulang yang membentuk persendian terhadap tulang lain (Sjamsuhidajat, 3). %islokasi terjadi saat ligamen rnamberikan jalan sedemikian rupa sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normal didalam sendi. $enyebab terjadinya dislokasi sendi ada tiga hal yaitu karena kelainan &ongenital yang mengakibatkan kekenduran pada ligamen sehingga terjadi penurunan stabilitas sendi. %ari adanya traumati& akibat dari gerakan yang berlebih pada sendi dan dari patologik karena adanya penyakit yang akhirnya terjadi perubahan struktur sendi. %islokasi mengakibatkan timbulnya trauma jaringan dan tulang, penyempitan pembuluh darah, perubahan panjang ekstremitas sehingga terjadi perubahan struktur. %an yang terakhir terjadi kekakuan pada sendi. %islokasi dapat direposisi tanpa anastesi, misalnya pada sendi bahu atau siku. =eposisi dapat diadakan dengan gerakan atau perasat
yang barla"anan dengan gaya trauma dan kontraksi atau tonus otot. =eposisi tidak boleh dilakukan dengan kekuatan karena bisa mengakibatkan patah tulang. ;ntuk mengendurkan kontraksi dan spasme otot perlu diberikan anastesi setempat atau umum.
3.2 Saran
$engetahuan seorang pera"at tentang konsep dasar sebuah penyakit dapat membantu pera"at dalam memberikan asuhan kepera"atan. Seorang pera"at yang telah mampu menguasai konsep dasar penyakit maka kemungkinan akan lebih mudah dalam melaksanakan asuhan kepera"atannya. Selain mempermudah pera"at atau dalam menyusun asuhan kepera"atan, memahami konsep dasar sebuah penyakit juga dapat membantu pera"at dalam memberikan edukasi kepada pasien. %alam hal ini pera"at dapat membantu memberikan pengetahuan kesehatan tentang dislokasi sendi pada pasien. Sehingga pasien dapat melakukan pen&egahan dini terhadap kemungkinan mun&ulnya penyakit dislokasi sendi ini.
DA4!AR PUS!AKA
Baughman 4. %iane (333). Keperawatan Medikal Bedah. Penerbit Buku Kedokteran E4@,
bahasa oleh 7artono, dkk.
4or"in EliIabeth <. 33D. Buku 'aku Patofisiologi. E@48 ,
E@48
AS;7A? KE$E=A5AA? @E=O?>K $A%A ?. S %E?@A? @A?@;A? S>SE1 1;SK;COSKECEAC 8 %>SCOKAS> SE?%> %> 5>S1A CA?S>A <. SOE?A=> ?AS;>O?
CA$O=A? KAS;S
Oleh 8 1A=>A @O=E> S;%A=1> +3333