BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kehidupan pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan yang kontinyu atau serangkaian perkembangan yang kontinyu dari lahir sampai mati. Perkembangan akan dialami oleh setiap individu. Perkembangan merupakan suatu proses menuju pada suatu kematangan yang meliputi aspek jasmaniah, rohaniah dan sosial. Bila seorang individu individu telah mencapai mencapai periode kematangan kematangan baik aspek fisik, fisik, psikis maupun maupun sosial, sosial, yang umumny umumnyaa dapat dicapai dicapai pada usia remaja remaja - dewasa, maka periode periode berikutnya berikutnya adalah tahap kemantapan dan untuk selanjutnya adalah periode penurunan. Dalam Dalam perkem perkemban bangan gan laki-la laki-laki ki dan wanita wanita ini masingmasing-mas masing ing mempun mempunya yaii karakteristik yang berbeda. eorang gadis kecil yang beranjak dewasa akan ditandai dengan menarche, menarche, yang berarti telah datang data ng masa suburnya. edangkan berlalunya masa subur seorang wanita ditandai ditandai dengan dengan berhentiny berhentinyaa haid untuk selamanya, atau disebut disebut dengan istilah menopause. menopause. Pada laki-laki, fase masa suburnya ditandai dengan kejadian mimpi basah. !asa subur laki-laki tersebut tak pernah berhenti sampai masa tuanya, hany hanyaa saja saja ia meng mengala alami mi penu penuru runa nan n dalam dalam kuan kuanti tita tass prod produk uksi si sperm spermany anyaa jika jika dibandingkan dengan masa mudanya. !enopause merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh semua makhluk hidup termasuk manusia. Dalam masa itu terjadi perubahan yang menyangkut seluruh organ tubuh. emua sistem organ berangsur-angsur mengalami kemunduran "degradasi# baik struktural maupun fungsional, sampai kemudian tidak berfungsi sama sekali "mati#. Proses menjadi tua ini berlangsung terus menerus secara kontinyu "berkesinambungan# dan berangsur-angsur membawa perubahan anatomis, fisiologis dan biokimiawi pada jaringan atau organ yang akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan badan secara keseluruhan, hingga akhirnya berhenti berfungsi atau mati. Disamping perubahan fisik, menopause juga menimbulkan perubahan secara psikologis. $al ini terjadi karena produksi hormon estrogen di indung telur tiba-tiba berhenti. Biasanya hal ini ditandai dengan terjadinya rasa panas dalam tubuh "hot
flushes#, perasaan mudah cemas dan mudah berkeringat. Dalam masa ini wanita menopause sering mengalami depresi "menopausal depression# yang ditandai dengan the emptyness syndrom. indrom ini muncul dalam bentuk perilaku yang seringkali berada di luar kontrol dan susah dimengerti oleh lawan interaksinya. ecara psikis sindrom ini terjadi karena wanita kehilangan peran reproduksinya, disamping dipengaruhi oleh terjadinya berbagai perubahan yang menimbulkan keluhan-keluhan fisik dan psikologis, seperti terjadi sakit pada punggung dan kepala, badan panas, keringat malam, pikiran kacau, vagina mengering dan menciut dan kulit mulai mengeriput. Keadaan-keadaan tersebut secara psikologis sangat menekan meskipun ada juga wanita yang tidak merasakan apa-apa atau tidak ada keluhan-keluhan fisik saat datangnya menopause.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi
!enurut arti katanya, menopause berasal dari kata %men& berarti bulan, %pause, pausis, paudo& berarti periode atau tanda berhenti, sehingga menopause diartikan sebagai berhentinya secara definitif menstruasi. Berdasarkan kamus besar bahasa 'ndonesia, menopause adalah tidak haid lagi atau mati haid !enopause secara teknis menunjukkan berhentinya menstruasi, yang dihubungkan dengan berakhirnya fungsi ovarium secara gradual, yang disebut klimakterium "!artadisoebrata, ())*#. Menopause menurut +$ "())*# berarti berhentinya siklus menstruasi untuk selamanya bagi wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi setiap bulan, yang disebabkan oleh jumlah folikel yang mengalami atresia terus meningkat, sampai tidak tersedia lagi folikel, serta dalam ( bulan terakhir mengalami amenorea, dan bukan disebabkan oleh keadaan patologis. !enopause adalah peristiwa berhentinya masa menstruasi seorang wanita. $al tersebut merupakan kejadian yang paling umum dalam siklus hidup wanita yang ditandai dengan kemampuan untuk melahirkan anak sudah lewat dan mulai masuk fase kehidupan baru, sering disebut %change of life&. !enopause biasa terjadi antara usia *-** tahun dengan rata-rata sekitar *( tahun dan rata-rata harapan hidup wanita sekitar /0 tahun. 1kan tetapi ada beberapa wanita berhenti haid pada usia akhir 2)-an atau awal )-an. elama menopause, tubuh wanita secara perlahan berkurang menghasilkan hormon estrogen dan progesterone. Peristiwa ini sering terjadi secara perlahan, tetapi ada juga yang terjadi sekaligus "!uaris, ())3#. Dikatakan menopause, jika dalam ( bulan terakhir tidak mengalami menstruasi dan tidak disebabkan oleh hal patologis. Kadar estradiol )-() pg4ml yang berasal dari konversi androstenedion. 2.2 Tanda dan Gejala Psiklgis Men!a"se
Beberapa keluhan psikologis menurut 5atim, 6aisal "())# yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu 7
# 'ngatan menurun, sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat. (# Kecemasan, yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan. 2# !udah tersinggung, gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. +anita lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mengganggu ini mungkin disebabkan dengan datangnya menopause maka wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang sedang berlangsung dalam dirinya. # tress, tidak ada yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas, termasuk para lansia menopause. Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan, sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi. *# Depresi, wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangan kemampuan untuk bereproduksi,sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. +anita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi masa tuanya. Gejala Klinis Menopause Berbagai gejala yang dirasakan pada masa menopause berdasarkan !8 "!enopause
8ating
cale#
dari 9reene,
yang dikenal dengan istilah kala
Klimakterik 9reene , dapat dikelompokkan sebagai berikut "9reene, ())2#. # 9ejala psikologik :antung berdebar • Perasaan tegang atau tertekan • ulit tidur • !udah tersinggung • !udah panik • ukar berkonsentrasi • !udah lelah • $ilangnya minat pada banyak hal • Perasaan tidak bahagia • !udah menangis. • (# 9ejala somatik Perasaan kepala pusing atau badan terasa tertekan • ebagian tubuh terasa tertusuk duri •
;yeri otot atau persendian
2.# Peride Masa Men!a"se
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa menopause adalah suatu fase dari kehidupan wanita yang ditandai dengan berakhirnya menstruasi dan berhentinya fungsi reproduksi. Penurunan kadar estrogen, menyebabkan periode menstruasi yang tidak
teratur, dan
ini
dapat
dijadikan
petunjuk terjadinya
menopause. 1da tiga periode menopause, yaitu7 . Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Biasanya periode ini disebut juga dengan pramenopause. (. !enopause, adalah saat haid terakhir, dan bila sesudah manopause disebut pasca menopause. 2. enium, adalah periode sesudah pasca menopause, yaitu ketika individu telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya, sehingga tidak mengalami gangguan fisik. Pada periode ini telah tercapai keadaan keseimbangan hormonal yang baru sehingga tidak ada lagi gangguan vegetative maupun psikis. 5ang mencolok dalam masa ini adalah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua. Dalam masa senium terjadi pula osteoporosis dengab intensitas berbeda pada masing-masing wanita. 2.$ %lasifikasi Masa Men!a"se
!enurut Ba=iad 1li "())2#, fase menopause dibagi dalam beberapa fase yaitu 7 a. 6ase pra-menopause "> ( bulan sebelum menstruasi terakhir# 6ase pra-menopause adalah fase antara usia ) tahun dan dimulainya fase klimakterik. 6ase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, perdarahan haid yang memanjang dan jumlah haid yang relatif banyak, kadang-kadang disertai nyeri haid. b. 6ase perimenopause
Perimenopause adalah fase peralihan antara pra-menopause dan pasca menopause. 6ase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pada kebanyakan wanita siklus haidnya ?20 hari dan sisanya >0 hari. ebanyak )@ wanita siklus haidnya anovulatorik. !eskipun terjadi ovulasi, kadar progesterone tetap rendah. Kadar 6$, A$ dan estrogen sangat bervariasi. Pada umumnya wanita telah mengalami berbagai jenis keluhan klimakterik. c. 6ase menopause :umlah folikel yang mengalami atresia makin meningkat, sampai suatu ketika tersedia lagi folikel yang cukup. Produksi estrogen berkurang dan tidak terjadi haid lagi yang berakhir dengan terjadinya menopause. leh karena itu, menopause diartikan sebagai haid lami terakhir. d. 6ase pasca menopause " ? ( bulan sejak menstruasi terakhir# Pasca menopause adalah masa setelah menopause sampai senilis. 6ase ini terjadi pada usia di atas )-* tahun. Pada fase ini, seorang wanita akan beradaptasi dengan perubahan fisik dan psikologis serta fungsi ovarium sudah tidak berfungsi sama sekali, kadar estradiol berada antara ()-*- pg4ml dan kadar hormone gonadotropin biasanya meningkat yang disebabkan oleh terhentinya produksi inhibin akibat tidak tersedianya folikel dalam jumlah yang cukup. 2.& 'aktr ( 'aktr )ang Me*!engar"+i Men!a"se
aat masuknya seseorang dalam fase menopause sangat berbeda-beda. +anita d Cropa tidak sama usia menopausenya dengan wanita di 1sia. 6aktor genetik kemungkinan berperan terhadap usia menopause. Baik usia pertama haid, melahirkan pada usia muda maupun berat badan tidak terbukti mempercepat datangnya menopause. +anita kembar atau wanita dengan siklus haid memendek memasuki menopause lebih awal jika dibandingkan dengan wanita yang memiliki siklus haid normal. !emasuki usia menopause lebih awal dijumpai juga pada wanita nullipara, wanita dengan D!, perokok berat, kurang gi=i, wanita vegetarian, wanita dengan sosio-ekonomi rendah dan pada wanita yang hidup pada ketinggian ?))) m. wanita nullipara dan wanita yang banyak mengkonsumsi daging atau minum alcohol akan mengalami masa menopause lebih lambat "Ba=iad 1li, ())2#. 2., As!ek Psiklgis Men!a"se
Pada wanita yang menghadapi periode menopause, munculnya symptom psikologis menopause sangat dipengaruhi oleh adanya perubahan pada aspek fisikfisiologis sebagai berkurang dan berhentinya produksi estrogen. !enopause seperti halnya menarche saat remaja akan mengalami perubahan psikis atau kejiwaan meliputi merasa tua, tidak menarik lagi, rasa tertekan karena takut menjadi tua, mudah tersinggung, merasa cemas, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami, sudah merasa tidak berguna, tidak menghasilkan sesuatu dan merasa memberatkan keluarga atau orang lain, stres bahkan depresi. 2.- Per"a+an Psiklgis )ang Terjadi !ada Masa Men!a"se
Pada masa menopause akan terjadi perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan psikologis tersebut terkait dengan keluhan maupun gejala kecemasan dalam menghadapi masa menopause antara lain 7 a. Keluhan Psikis !asa !enopause teroid seks sangat berperan terhadap fungsi susunan saraf pusat, terutama terhadap perilaku, suasana hati, serta fungsi kognitif dan sensorik seseorang. Dengan demikian, tidak heran bila terjadi penurunan sekresi steroid seks, timbul perubahan psikis yang berat dan perubahan fungsi kognitif. Kurangnya aliran darah ke otak menyebabkan sulit berkonsentrasi dan mudah lupa. 1kibat kekurangan hormon estrogen pada wanita pascamenopause, akan timbul keluhan seperti mudah tersinggung, cepat marah, dan berasa tertekan "Ba=iad, ())2#. Karena kejadian depresi meningkat pada usia klimakterik dan postpartum dan pemberian estrogen dan progesteron dapat menghilangkan4 mengurangi keluhan tersebut, maka kekurangan steroid seks dapat dianggap sebagai faktor predisposisi terjadinya depresi. Depresi sering juga ditemukan beberapa hari menjelang haid pada wanita usia reproduksi. Perasaan tertekan, nyeri betis, mudah marah, mudah tersinggung, stres, dan cepat lelah merupakan keluhan yang sering dijumpai pada wanita usia klimakterik dan wanita usia reproduksi dengan keluhan sindrom prahaid "Ba=iad, ())2#. Penyebab depresi diduga akibat berkurangnya aktivitas serotonin di otak. Cstrogen menghambat aktivitas en=im monoamine oksidase "!1#. Cn=im ini
mengakibatkan serotonin dan noradrenalin menjadi tidak aktif. Kekurangan estrogen menyebabkan
terjadinya
peningkatan
en=im
!1.
bahwa
wanita
pascamenopause yang diberi estrogen menurun aktivitas !1 dalam plasmanya. Pemberian serotonin-antagonis pada wanita pascamenopause dapat menghilangkan keluhan depresi "Ba=iad 1li, ())2#. b. 9ejala Kecemasan !enghadapi !asa !enopause etiap individu pasti pernah merasakan perasaan tidak nyaman, takut, was-was akan suatu hal dalam hidupnya, salah satunya adalah perasaan cemas. 1da beberapa gejala tentang kecemasan menurut !organ "33# yaitu 7 . 9ejala fisiologis 7 9emetar, tegang, nyeri otot, letih, tidak dapat santai, kelopak mata bergetar, kening berkerut, muka tegang, tak dapat diam, mudah kaget, berkeringat, jantung berdebar cepat, rasa dingin, telapak tangan lembab, mulut kering, pusing, kepala terasa ringan, kesemutan, rasa mual, rasa aliran panas dingin, sering kencing, diare, rasa tak enak di ulu hati, kerongkongan tersumbat, muka merah dan pucat, denyut nadi dan nafas yang cepat waktu istirahat. (. 9ejala psikologis 7 8asa khawatir yang berlebihan tentang hal-hal yang akan datang, seperti cemas, khawatir, takut, berpikir berulang-ulang, membayangkan akan datangnya kemalangan terhadap dirinya maupun orang lain, kewaspadaan yang berlebih, diantaranya
adalah
mengamati
lingkungan
secara
berlebihan
sehingga
mengakibatkan perhatian mudah teralih, sulit konsentrasi, merasa nyeri, dan sukar tidur. 1dapun gejala-gejala psikologis adanya kecemasan menghadapi !enopause7 !enopause bila ditinjau dari beberapa aspek, menurut Blackburn dan Davidson "dalam ainuddin, ()))# adalah sebagai berikut7 a. uasana hati, yaitu keadaan yang menunjukan ketidaktenangan psikis, seperti7 mudah marah, persaaan sangat tegang. b. Pikiran, yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu, seperti 7 khawatir, sukar konsentrasi, pikiran kosong, membesar-besarkan ancaman, memandang diri sebagai sangat sensitif, merasa tidak berdaya.
c. !otivasi, yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, seperti 7 menghindari situasi, ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri dari kenyataan. d. Perilaku gelisah yaitu keadaan diri yang tidak terkendali seperti 7 gugup, kewaspadaan yang berlebihan, sangat sensitif dan agitasi. e. 8eaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali, seperti 7 berkeringat, gemetar, pusing, berdebar-debar, mual, mulut kering. !enurut 6reud "dalam $all, 30)#, mengatakan tentang gejala-gejala kecemasan yang dialami oleh individu biasanya mulutnya menjadi kering bernafas lebih cepat, jantung berdenyut cepat. elain hal diatas +eekes "33(#, menambahkan tentang gejalagejala kecemasan yang lain diantaranya adalah gelisah, adanya perasaan tidak berdaya, tidak nyaman, insomnia, menarik diri, gangguan pola makan, komunikasi verbal menurun, perasaan terancam atau ketakutan yang luar biasa, pikiran terpusat pada gangguan fisiknya dan kesadaran diri menurun, merasa mual, banyak berkeringat, gemetar dan seringkali diare. Dari uraian diatas dapat disimpulkan tentang gejala-gejala kecemasan
menghadapi
menopause
adalah
suasana
hati
yang
menunjukan
ketidaktenangan psikis, pikiran yang tidak menentu, motivasi untuk mencapai sesuatu, reaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali. 1kan tetapi, tidak semua wanita mengalami gangguan psikologis dalam menghadapi masa menopause. Berat ringannya stres maupun gangguan psikologis lainnya dipengaruhi oleh bagaimana penilaian individu terhadap menopause. 1pabila ia menganggap bahwa menopause adalah peristiwa yang menakutkan "stressor# dan berusaha menghindarinya, maka stressor pun sulit dihindari dan sebaliknya. 2./ 'aktr Pen)ea %e0e*asan Meng+ada!i Men!a"se
!enurut Kartono "()))#, kecemasan disebabkan oleh dorongan seksual yang tidak mendapatkan kepuasaan dan terhambat, sehingga mengakibatkan banyak konflik batin.
!enurut
$artoyo
"())#,
bahwa
stressor
pencetus
kecemasan
dpat
dikelompokkan menjadi dua yaitu 7 a. 1ncaman terhadap integritas fisik, meliputi ketidak mampuan fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari. b. 1ncaman terhadap sistem diri, dapat membahayakan identitas, harga diri dan fungsi integritas sosial.
6aktor internal dan eksternal dapat mengancam harga diri. 6aktor eksternal meliputi kehilangan nilai diri akibat kematian, cerai, atau perubahan jabatan. 6aktor internal meliputi kesulitan interpersonal di rumah atau tempat kerja. !enurut Earpenito "330#, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan munculnya kecemasan yaitu 7 a. Patofisiologis, yaitu setiap faktor yang berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia akan makanan, air, kenyamanan dan keamanan. b. ituasional "orang dan lingkungan# Berhubungan dengan ancaman konsep diri terhadap perubahan status, adanya kegagalan, kehilangan benda yang dimiliki, dan kurang penghargaan dari orang lain. a# Berhubungan dengan kehilangan orang terdekat karena kematian, perceraian, tekanan budaya, perpindahan, dan adanya perpisahan sementara atau permanen. b# Berhubungan dengan ancaman intergritas biologis 7 yaitu penyakit, terkena penyakit mendadak, sekarat, dan penanganan-penanganan medis terhadap sakit. c# Berhungan dengan perubahan dalam lingkungannya misalnya 7 pencemaran lingkungan, pensiun, dan bahaya terhadap keamanan. d# Berhubungan dengan perubahan status sosial ekonomi, misalnya pengangguran, pekerjaan baru, dan promosi jabatan. e# Berhubungan dengan kecemasan orang lain terhadap individu. 6reud "dalam $all, 30)#, faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah lingkungan disekitar individu.dan menurut Priest "30/#, bahwa sumber umum dari kecemasan adalah pergaulan, usia yang bertambah, keguncangan rumah tangga, dan adanya problem. elain itu kecemasan juga ditimbulkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan seksual, atau frustasi karena tidak tercapainya apa yang diingini baik material maupun sosial. !enurut
terselesaikan,
kekhawatiran terhadap sesuatu yang belum terjadi, adanya motif sosial dan motif seksual.
2. ara Mengatasi Adan)a Per"a+an Psiklgis Masa Men!a"se
Berbagai keluhan fisik pada wanita yang mengalami menopause, dapat diatasi dengan pemberian obat yang bersifat mengganti hormon estrogen. Pemberian obat ini digunakan untuk memulihkan sel-sel yang mengalami kemunduran. Disamping itu juga bisa menngkonsumsi vitamin yang fungsinya memperlambat proses penuaan.Fntuk pengatasan ini perlu konsultasi dengan dokter yang berwewenang. edangkan adanya perubahan psikologis masa menopause dapat diatasi antara lain 7 a. !enerima dengan lapang dada bahwa proses penuaan tidak dapat dihindari dan
masa menopause adalah sesuatu hal yang sangat alamiah yang dialami oleh setiap wanita. Berpikirlah bahwa menopause itu sesuatu yang wajar. :utaan wanita telah mengalami, dan mereka tidak merasa terganggu. Bahkan sampai sekarang perempuan di desa tidak pernah merasa ada gangguan saat menopause. Disamping itu berpikirlah secara positif, apapun peristiwa yang dialami "termasuk menopause# bila dilihat dengan %kaca mata& positif "khusnudzon# maka tidak akan berdampak negatif bagi kehidupan. . Bagi perempuan yang energinya terpusat untuk anak dan keluarga, apabila ia memasuki masa klimakterik dan menjelang menopause 7 perlu memeriksa kembali apa yang ingin dilakukan dalam hidupnya, selain menunaikan kewajibannya sebagai seorang ibu. 0. lah raga yang sesuai usia, dengan olah raga produksi endorphine dalam otak meningkat, kondisi ini dapat memelihara keceriaan dan kegembiraan, pengiriman oksigen ke otakpun meningkat, sehingga ketegangan otot dan berbagai gangguan fisik pun sirna. lahraga teratur akan menyehatkan jantung dan tulang, mengatur berat badan, menyegarkan tubuh, dan memperbaiki suasana hati. :arang berolahraga menyebabkan peredaran darah kurang lancar, otot lemah, napas pendek, masa tulang cepat berkurang. $al ini menyebabkan rentan terhadap gangguan kardiovaskuler, darah tinggi, kegemukan, diabetes, nyeri tulang, osteoporosis dan depresi. d. !akanan yang baik. !akanlah makanan yang rendah lemak. Banyak makan sayuran, buah, biji-bijian. Gitamin, mineral dan serat dalam makanan itu akan membantu pencernaan dan metabolisme tubuh. e. !elakukan hobi. $idup tanpa sesuatu yang menyenangkan rasanya hambar, maka terlibat dengan aktivitas yang merupakan hobi dapat mengusir kebosanan dan mengatasi ketegangan-ketegangan dalam hidup termasuk krisis pada menopause.
f.
!elakukan suatu hal yang memberikan manfaat bagi orang lain, datangnya menopause tidak perlu dipandang sebagai penderitaan. Banyak peluang atau usaha yang dapat dijalani, yang dapat memberi pekerjaan bagi orang lain. Fpaya ini dapat meningkatkan perasaan bahwa diri kita masih mampu memberi manfaat bagi orang
lain. g.
teman yang mungkin
mempunyai masalah yang sama, dapat berfungsi sebagai obat. Pertemuan yang i.
memungkinkan untuk saling %berbagi rasa berbagi duka& sehingga beban itu tidak. Komunikasikan masalah dengan suami, berbagai perubahan maupun gangguan fisik-psikis-sosial yang dirasakan perlu diketahui s uami. Pengertian, penerimaan dan dukungan dari suami sangat besar artinya bagi wanita yang mengalami menopause, sehingga ketegangan yang munul dapat di cegah. Aebih baik bila keterbukaan ini juga ditumbuhkan dalam keluarga secara keseluruhan, artinya anak-anak juga
j.
memberikan dukungan. !enyesuaikan sikap. Berusaha memahami diri sendiri, hikmah positif apa yang dapat dipelajari saat masa menopause. !eletakan stressor dalam perspektif yang benar, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif menguasai diri dan hindari sikap
pesimis. k. !empergunakan setiap waktu luang yang ada dengan melakukan banyak kegiatan yang positif dan kreatif, seperti ikut aktif dalam kegiatan keagamaan, mencoba hobi baru atau menggali lagi hoby yang telah lama ditinggalkan misalnya 7 belajar masak, membuat kerajinan tangan, melukis, menulis buku, mendengarkan musik atau main musik, menciptakan lagu dll. Dengan mengembangkan minat baru dan mempelajari l.
keahlian yang baru akan memberikan perasaan senang bahwa ia bisa berprestasi. Pelajarilah dan berlatihlah secara teratur tehnik relaksasi yang tepat, tehnik-tehnik
meditasi, yoga dll. *. Dan yang paling penting adalah tingkatkan ibadah, dekatkan diri pada
semua sudah merupakan merupakan perwujutan dari ketentuan
BAB III PENUTUP #.1 %esi*!"lan
Kita semua menyadari bahwa hidup merupakan suatu proses, yang pada dasarnya berbagai krisis perkembangan tidak dpat dihindari. !enopause sebagai bagian dari proses kehidupan memang tidak dapat dihindari. ebagai konsekuensi dari proses penuaan, maka menurunnya fungsi organ bahkan berhentinya pruduksi hormon estrogen harus dihadapi dengan penuh tawakal, keikhlasan, dan sikap positif. Kemungkinan terjadi gejolak-gejolah psikologis itu merupakan suatu hal wajar. !aka sangat perlu wanita yang mengalami menopause mencari informasi yang obyektif mengenai segala sesuatu yang menyangkut menopause. Khususnya bagi wanita yang belum mengalami menopause hal ini sangat penting 5ang tidak kalah pentingnya adalah membina komunikasi terbuka dengan suami dan anak-anak, agar semuanya mengerti dan dapat memahami kondisi istri dan ibunya. Dukungan dari seluruh anggota keluarga sangat besar artinya bagi kondisi kesehatan mental wanita yang mengalami menopause. Dan yang paling penting, peningkatan kehidupan agama, sehingga dapat lebih dapat menerima ketentuan