SESI / PERKULIAHAN KE : 8-9 TIK : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan Menjelaskan syarat syarat umum umum pemasanga pemasangan n kabel tegangan tegangan rendah rendah 2. Menjelaskan Menjelaskan persyarata persyaratan n sambungan sambungan dan termin terminasi asi penghant penghantar ar 3. Menjel Menjelask askan an pemasa pemasanga ngan n kabel kabel dalam dalam bang bangunan unan 4. Menjel Menjelask askan an pemasa pemasanga ngan n dalam dalam pipa pipa insta instalas lasii 5. Menent Menentuka ukan n jalur jalur penghant penghantar ar jalur jalur penghant penghantar ar 6. menjel menjelask askan an pema pemasan sangan gan kabel kabel tanah tanah . Menjel Menjelask askan an pemasa pemasangan ngan pengh penghant antar ar udara udara
Pokok Bahasan : Pemasangan Dan Penyambngan Kabe! Desk"#$s# s#ngka% : !uliah ini akan membahas tentang kabel "istrik berdasarkan #$%" 2&&& meliputi syarat umum umum pemasa pemasanga ngan n kabel kabel tegang tegangan an rendah, rendah, persya persyarat ratan an sambung sambungan an dan termin terminasi asi penghantar, pemasangan kabel dalam bangunan, pemasangan dalam pipa instalasi, penentuan jalur penghantar, menjelaskan pemasangan kabel tanah, menjelaskan pemasangan penghantar udara. Materi pemasangan dan penyambungan kabel ini sangat berman'aat sebagai dasar atau a(uan dalam melakukan peran(angan dan instalasi kelist kelistrik rikan an khusus khususnya nya dala dalam m pelaksa pelaksanaa naan n pemasan pemasangan gan dan dan penyamb penyambung ungan an pada pada instalasi listrik kelak.
Bahan Ba&aan : 1. Muhaimin ) Instalasi Listrik I ”, #usat #usat #engemb #engembang angan an #endid #endidika ikan n #*lite #*litekni knik, k, +andung, 15 2. -an atr atren,# en,#,, Setiaw Setiawan, an,/, /, ) Instalasi Listrik Listrik Arus Kuat I 0, 0, +ina ipta, +andung , 11 3. S S #$%" #$%",0 ,0 PUIL 20000, akarta. 2&&& 4. Suga Sugand ndi, i, %ma %mam, m, dkk dkk,, ”Panduan Instalasi Listrik Untuk Rumah Berdasarkan PUIL 2000”, ayasan ayasan $saha #enunjang enaga "istrik, akarta,2&&1 Pe"%anyaan Kn/Tgas : !etika nda memba(a bahan ba(aan ini, gunakanlah pertanyaan7pertanyaan ini untuk membantu anda. 1. elaskan elaskan syarat syarat umum pemasangan pemasangan kabel tegangan tegangan rendah rendah 2. elaskan elaskan apa apa yang yang dimaks dimaksud ud dengan dengan termin terminasi asi penghantar penghantar 3. elask elaskan an pemas pemasanga angan n kabel kabel dalam dalam bang bangunan unan 4. elaskan elaskan ketentu ketentuan an pemasanga pemasangan n kabel dalam pipa instal instalasi asi 5. elask elaskan an ketent ketentua ua n jalur jalur penghan penghantar tar 6. elask elaskan an atura aturan n pemasa pemasanga ngan n kebel kebel tanah tanah . elask elaskan an ketentu ketentuan an pemasan pemasangan gan penghant penghantar ar udara udara Tgas : ugas 8 latihan se(ara lengkap ada pa da penutup materi pemasangan dan penyambungan kabel ini. BAB 'I PE(ASAN)AN DAN PEN*A(BUN)AN PEN*A(BUN)AN KABEL + , Pen.ah!an yat7 yat7ay ayat at dalam dalam pasa pasall .1& .1& #$%" #$%" 2&&& 2&&& meng mengat atur ur pers persya yara rata tan n umum umum pemasangan kabel tegangan rendah dalam gedung dan bangunan agar persyaratan keamanan dan keselamatan manusia dan harta dapat dipenuhi. +, Sya"a% Umm Pemasangan Pemasangan Penghan%a" Penghan%a" 0TR 1sam$a# .engan 222 '3 +,, Umm #emasa #emasanga ngan n kabel kabel perlu perlu memper memperhat hatika ikan n daerah daerah pengguna penggunaan an sepert sepertii yang ter(antum dalam #$%" 2&&& tabel .1.37.1.5 dan tabel .1.1& 9lampiran 14725. #emasangan, penyambungan dan terminasi kabel pada peralatan instalasi maupun peralatan peman'aat, perlu memperhatikan tanda pengenal inti atau 'ase, rel dan termin terminal al sesua sesuaii dengan dengan ketent ketentuan uan standa standarr yang yang telah telah diteta ditetapkan pkan,, sebaga sebagaima imana na ter(antum dalam tabel 6.1 dan tabel 6.2, demi ter(apainya keselamatan kerja listrik.
1
abel 6.1#engenal inti atau rel #engganti inti atau rel ;engan huru' . %nstalasi arus b*lak7balik:
#engenal ;engan ;engan warna lambang
"18= "28S "38
Merah !uning itam
$8> -8 ?8@
Merah !uning itam
"A "7 M #/
A 7
idak ditetapkan idak ditetapkan +iru +iru "*reng hijau B kuning
abel 6.2 ?arna Selubung kabel #- atau #/ untuk instalasi tetap * enis kabel egangan pengenal 9C*lt 1 !abel beris*lasi #- 5&& 2 !abel udara beris*lasi #/,#-, atau >"#/ 6&&71&&& 3 !abel tanah berselubung #- dan #/ 6&&71&&& 4 !abel tanah berselubung pC( dan pe D1&&&
?arna selubung #utih itam itam Merah
+,, Pem#!#han Penghan%a" +eberapa persyaratan penting #$%" yang perlu diperhatikan adalah: a. #enghantar yang dipasang direk*mendasikan telah memenuhi persyaratan standar, sesuai penggunaanya, dan !nya sesuai dengan beban yang diren(anakan. #enghantar dengan tanda pengenal S%, S#" atau %/ yang banyak beredar di pasar (ukup memenuhi anjuran ini E.1.1.1F. b. #enghantar netral atau penghantar n*l seperti halnya penghantar kutub dan 'ase harus beris*lasi dan memiliki resistansi is*lasi yang (ukup, ke(uali jika penghantar 'ase atau penghantar kutub juga tidak beris*lasiE.1&.1.22F (. ika beberapa kabel berinti banyak yang digunakan untuk beberapa sirkit daya yang berbeda tegangannya dipasang dalam satu pipa, maka harus dipilih kabel dengan tegangan kerja yang sama yaitu yang tertinggi E.1&.1.12F. +,,4 Pe"sya"a%an $emasangan #emasangan penghantar sey*gyanya dilaksanakan demikian rupa sehingga : a. %nstalasi tahan terhadap pengaruh gaya elektr*dinamik dan beban termis yang merusak akibat arus hubung pendek yang mungkin timbul, dan (ukup terlindungi terhadap kerusakan mekanis dengan (ara pemasangannya yang tepat atau dengan selubung khusus. !abel rumah tanpa selubung 9 (ukup dilindungi dengan memasukkannya ke dalam pipa instalasi seperti Gb. 6.1. E.1&.1.3FH E.1&.1.5F
Gambar 6.1 dimasukkan ke dalam pipa instalasi b. #ada jarak yang masih terjangkau *leh tangan, diberi perlindungan terhadap kerusakan mekanis, ke(uali pada tempat tertutup. !abel instalasi berselubung 9M di dalam dan di bawah plesteran, pada atau diatas langit7langit dan di dalam dinding ber*ngga seperti Gb. 6.2. dapat dianggap sebagai instalasi di luar jangkauan tangan serta dianggap telah dilindungi se(ara mekanis. #ada tempat ini kabel instalasi harus dipasangan tegak lurus atau mendatar. E.1&.1.5FH E.1&.1.IF
2
(.
d.
e. '.
Gambar 6.2 #emasangan kabel dalam dinding ber*ngga ang b*leh dipasang di dalam tanah atau di dalam air hanya kabel beris*lasi dan berselubung yang dibuat khusus untuk itu. !abel M tidak diran(ang untuk kabel tanah maupun kabel udara. !abel ini hanya khusus untuk di dalam gedung. E.1&.1.FH E.12.2.1F Sambungan kabel, selubung l*gam, pelindung k*nsentris dan lapisan pelindung mekanis saling dihubunghantarkan dengan baik, ke(uali bila disyaratkan bahwa gawai7gawai itu dipisahkan. #ada pen(abangan atau penyambungan dari penghantar yang selubung atau pelindungnya dibumikan, pelindung l*gam tersebut harus dihubunghantarkan dengan baik, ke(uali jika masing7masing bagian dari selubung atau pelindung l*gam itu telah dibumikan dengan baik pada kedua sisi pen(abangan atau penyambungannya. E.1&.1.16FH E.1&.1.1F Sebagai penghantar balik untuk instalasi arus kuat, digunakan penghantar sendiri dan tidak b*leh meman'aatkan bumi untuk keperluan ini. E.1&.1.1IF ;i dalam bangunan, kabel instalasi arus kuat dipasang berjarak 1 (m dari kabel arus lemah 9telek*munikasi disekat dengan dinding pemisah 9lihat Gb. 6.3a dan 6.3b. klem dari instalasi arus kuat dan arus lemah yang letaknya berdekatan disusun terpisah dan diletakkan demikian rupa sehingga mudah dibedakan yang satu dengan yang lain. ;i luar bangunan penghantar listrik arus kuat dan bagian k*nstruksi yang bersangkutan, sedapat mungkin berjarak minimum 1 (m dari penghantar listrik arus lemah yang tidak dilindungi *leh pelindung elektr*magnetik. E.1&.1.1FH E.1&.1.2&F
Gambar 6.3a. anpa sekat bila jarak Gambar 6.3b ;engan sekat g. #ipa gas, pipa air, bumi, dan benda l*gam lainnya yang kegunaan utamanya bukan untuk penyalur arus tidak diperkenankan dipakai sebagai pengganti penyalur arus. E.1&.1.21F h. ;i dalam bangunan penghantar netral berwarna biru dan penghantar pembumi berwarna l*reng hijau kuning seperti dilukis pada gambar 6.4 termasuk pula semua penghantar (abang yang dihubungkan padanya harus dapat dikenal se(ara jelas dan seragam pada seluruh panjangnya sesuai ketentuan E.1&.1.23F
i.
Gambar 6.4 #enghantar pembumi berwarna l*reng hijau7kuning ;alam pemasangan kabel perlu diperhatikan pengaturan sirkit daya sbb: 1 #ada pemasangan kabel berinti tunggal dalam pipa, hanya kabel dari satu sirkit daya dan atau sirkit bantu yang b*leh dipasang dalam satu pipa. E.1&.1.F 2 #ada pemasangan kabel berinti banyak, b*leh dipasang lebih dari satu sirkit daya dalam satu pipa instalasi, berikut sirkit bantuannya. #ada pemasangan ini, penghantar netral dari satusirkit tidak b*leh digunakan sebagai penghantar netral sirkit yang lain. E.1&.1.1&FHE.1&.1.14F
3
Gambar 6.5 #engaturan sirkit daya dan sirkit bantu dalam satu pipa 3 !alau sirkit bantu dipasang terpisah dari sirkit daya, maka penghantar dari beberapa sirkit bantu tersebut b*leh disatukan dalam satu pipa atau dipakai kabel berinti banyak. E.1&.1.11F 4 #enghantar satu sirkit daya tidak b*leh dibagi ke dalam beberapa pipa, kabel atau kabel tanah berinti banyak yang berbeda7beda, yang mengandung juga sirkit daya yang lain. E.1&.1.13F 5 +eberapa sirkit daya selama tidak terp*t*ng penghantarnya b*leh dilewatkan bersama7sama melalui satu k*tak tarik tanpa menggunakan is*lasi pemisah. %s*lasi pemisah diperlukan pada k*tak tarik tersebut bila dilakukan penyambungan sirkit daya termaksud di atas. E.1&.1.15F +,4 Pe"sya"a%an Sambngan .an %e"m#nas# Penghan%a" +,4, Pe"sya"a%an Umm a. Sambungan antar penghantar pada instalasi seharusnya dilakukan dengan baik dan kuat dengan (ara sebagai berikutE.11.1.1F a Sambungan sel*ngs*ng dengan sekrup
Gambar 6.6 Sambungan sel*ngs*ng dengan sekrup
b Sambungan sel*ngs*ng tanpa sekrup
Gambar 6. Sambungan sel*ngs*ng dijepit tanpa sekrup ( Sambungan sel*ngs*ng dipres
d e ' g
Gambar 6.I Sambungan sel*ngs*ng dipres #enyambungan s*lder 9sambungan mati #enyambungan dengan lilitan kawat #enyambungan las atau las perak 9sambungan mati #enyambungan #untiran kawat padat dengan memuntir dan memakai lasd*p
4
Gambar 6. Setelah dipilin sambungan ditutup dengan lasd*p b. Sambungan harus diberi is*lasi yang memberikan jaminan yang sama dengan is*lasi penghantar disambungkan. Setiap sambungan dan terminasi harus dilaksanakan dengan baik, sehingga tahan terhadap beban terus menerus ataupun keadaan hubung pendek yang mungkin terjadi E.11.1.2FHE.11.1.3FHE.11.1.F. (.Sambungan antar kabel instalasi yang 'leksibel lainnya b*leh dilaksankan dengan pert*l*ngan k*tak sambung 9lihat Gb 6.1&E.11.1.2F
Gambar 6.1& !*tak sambung I jalur 4 arah d. Sambungan dengan s*lder tidak b *leh d ipakai pada setiap b agian instalasi dimana suhunya akan melampaui 12&*. Sambunagan dengan s*lder tidak b*leh dipakai pada penghantar yang mengalami gaya mekanis E.11.1.13F e.;alam menyambung penghantar dengan s*lder tidak b*leh digunakan 'luks yang menyebabkan k*r*si. ir keras atau (airan asam lainnya tidak b*leh digunakan dalm pr*ses peny*lderan E.11.1.14F '. erminal penghubung, misalnya pada sakelar atau k*tak k*ntak, tidak b*leh digunakan untuk lebih dari satu inti E.11.1.4F g. erminal perlengkapan lampu tidak b*leh digunakan untuk menyambung penghantar utama instalasi tetap di luar perlengkapan tersebut. E.11.1.6F h. #ersiapan ujung kabel untuk terminasi harus sedemikian rupa sehingga bagian penghantar yang telanjang tidak terlalu panjang. i. $ntuk terminasi tanpa sepatu kabel dimana penghantar langsung dipasang pada baut terminal p*sisi ujung harus sedemikian sehingga terminasi baik dan kuat 9lihat gbr 6.11 a j. ara terminasi dua beban pada satu terminal dapat dilakukan dengan (ara sebagaimana diperlihatkan dalam gbr 6.11(.
a
b
( Gambar 6.11 #*sisi ujung penghantar dan (ara terminasi +,4, Te"m#nas# kabe! 5!eks#be! .engan $e"!engka$an !#s%"#k a.Semua terminasi kabel 'leksibel pada perlengkapan listrik seharusnya dilaksanakan dengan baik dan rapi serta harus tahan terhadap gaya tarik dan gesekan, penghantar pengaman, pada terminasi ini harus demikian panjangnya sehingga apabila terminasi lepas, maka penghantar pengaman tersebut akan putus paling akhir.E.11.1.F. #enghantar pengaman dan netral yang diperlihatkan pada gb. 6.12a kurang panjang. al ini berbahaya, karena bila hubungannya terlepas karena tarikan mekanis, penghantar pengaman dan netral akan putus lebih awal dari penghantar 'asa.
5
a. ubungan atau terminasi kabel 'leksibel pada peralatan listrik
b. erminasi kabel 'leksibel pada instalasi seharusnya tetap melalui tusuk k*ntak Gambar 6.12 erminasi kabel 'leksibel (.!erusakan kabel 'leksibel akibat penekukan pada lubang pemasukan seharusnya dihindarkan, misalnya dengan menghaluskan tepi lubang pemasukan atau dengan menggunakan alat khusus 9lihat gbr 6.13 a. Membuat simpul dan mengikat mati penghantar 'leksibel pada perlengkapan listrik tidak dib*lehkan.E.11.1.1&F
a. "ubang pemasukan untuk men(egah kabel le(et
b. Sambungan dengan sepatu kabel atau sel*ngs*ng Gambar 6.13 ara pemasukan dengan menggunakan alat khusus d. $jung penghantar kabel 'leksibel yang dihubungkan pada perlengkpan listrik harus dibuat demikian rupa sehingga kawat halus 9kawat banyak penghantar tersebut tidak tersebar. #erlu diperhati*kan bahwa sepatu kabel yang dis*lder tidak b*leh untuk terminasi, dimana terdapat getaran mekanis E.11.1.11F +,4,4 Pe"sya"a%an sambngan kabe! .an kabe! %anah, a.Sambungan kabel dan kabel tanah dilaksanakn dengan disekrup atau dipres atau dengan (ara lain yang sederajat.E.11.2.1F b. Semua sambungan kabel tanah harus menggunakan k*tak sambung.E.11.2.2F (.Sambungan kabel tidak diperkenankan terdapat di dalam pipa, tetapi b*leh di dalam k*tak sambung atau k*tak tarik. !elangsungan elektrisnya tetap dipertahankan se(ara e'ekti'. E.11.2.2 d. Sambungan antar kabel instalasi beris*alasi ganda dari #- atau karet, seharusnya diis*lasi dan diselebungi dengan bebat #-, karet, atau bebat lain yang dibenarkan sampai tebalnya tidak kurang dari is*lasi kabel E.11.2.3F e.Sambungan antar semua jenis kabel tanah berselubung l*gam berperisaiE.11.2.4F '. Semua kabel harus dipasang demikian rupa sehingga pada setiap terminasi dan sambungan tidak terdapat tekanan atau tarikan yang dikehendakiE.11.2.6F g. #enyambungan kabel udara yang bukan tembaga dengan kabel tembaga ke rumah, dilaksanakan dengan menggunakan sambungan khusus yaitu sambungan bimetalE.11.2.F
6
+,4,6 Pe"sya"a%an %e"m#nas# $enghan%a" $a.a #ns%a!as# %e%a$ . a.Semua terminasi penghantar harus baik se(ara mekanis dan listrikE.11.3.1F b. erminasi kawat penghantar banyak dapat dilakukan dengan berbagai met*de sambunganE.11.3.2F (.;ua penghantar atau lebih b*leh dihubungkan bersama pada satu terminal dengan menggunakan sepatu kabel, sel*ngs*ng atau alat hubung lain yang telah diijinkan,.E.11.3.4F +,4,7 a"a Te"m#nas# kabe! #ns%a!as# %e%a$ .engan $e"!engka$an !#s%"#k #erlengkapan listrik dapat dihubungkan pada sirkit instalasi tetap dengan salah satu (ara tersebut di bawah ini, ke(uali perlengkapan listrik tertentu yang memerlukan (ara khususE.11.4.1F 1. ubungan langsung 2. ubungan tidak langsung 3. #ada instalasi terbuka atau saluran udara, penyambungan dilaksanakan dengan (ara dan perlengkapan yang sudah diijinkan. +,6 Pemasangan Kabe! .a!am Bangnan, +,6, Pemasangan kabe! "mah %an$a se!bng a.!abel rumah tanpa selubung beris*lasi #- 9misalnya ataupun karet tidak b*leh dipasang di dalam atau dikayu dan tidak b*leh pula langsung pada, di dalam atau dibawah plesteran.E.12.1.1F b. !abel jenis ini dipasang pada instalasi dalam gedung dengan dua (ara: 1. ;irentangkan pada is*lat*r jepit atau is*lat*r r*lE.12.1F 2. ;ipasang pada pipa instalasi.E.13F (.%s*lat*r dan pemasangannya E.I.2.1F,E.I.2.3F,E.I.4.1F,E.I.4.2FHE.I.4.4F d. #emasangan pada is*lat*r dilaksanakan dengan ketentuan pada #$%" 2&&& E.12.1.2F HE.12.1.3FHE.12.1.5FE.12.1.6FHE.12.1.IFHE.12.1.F, seperti pada gambar 6.14 berikut.
a. =entangan kabel dengan is*lat*r b. !abel dipasang di dalam pipa instalasi Gambar 6.14 #emasangan kabel +,6, Pemasangan Kabe! #ns%a!as# be"se!bng a.!abel instalasi berselubung yang ter(antum dalam tabel .173 9lampiran 14 b*leh dipasang :E.12.2.1F 1. "angsung pada, didalam atau dibawah plesteran dengan pert*l*ngan penjepit 2. ;alam ruangan lembab 3. "angsung pada bagian bangunan,k*nstruksi, rangka, dinding ber*ngga asalakan lapisan pelindungnya tidak menjadi rusak karena (ara pemasangannya 9tergen(et,s*bek dan sebagainya 4. didalam bet*n asal digunakan is*lasi yang memenuhi syarat. b. !*tak sambung dan k*tak hubung dari kabel instalasi harus memberi jaminan bahwa kelembaban tidak dapat masuk sehingga kabel tidak menjadi rusak.E.12.2.3F (.;alam keadaan n*rmal lapisan pelindung l*gam dan penghantar telanjang tambahan pada kabel instalasi bilamana ada.9misalnya pada jenis kabel instalasi =$@, tidak b*leh dipakai se(ara khusus sebagai penghantar arus, penghantar n*l9netral atau penghantar pembumianE.12.2.4F d. !abel instalasi dengan lapisan pelindung l*gam keras 9(*nt*h: =M@ b*leh dipasang di atas, di dalam atau di bawah plesteran hanya dalam ruang keringE.12.2.5F. +,6,4 Penghan%a" %e!anang #emasangan penghantar telanjang diruang d*mesti( 9rumah tidak diperkenankan ke(uali untuk penghantar pembumian.E.12.4.1F +,7 Pemasangan $enghan%a" .a!am $#$a #ns%a!as# +,7, Ke%en%an mm a.anya kabel rumah yang tidak rusak b*leh dipasang di dalam pipa instalasi E.13.1.1F b. ;i dalam pipa instalasi tidak b*leh ada sambungan penghantar, penyambungan penghantar dilaksanakan dalm k*tak sambung dan k*tak (abang yang diperuntukkan bagi maksud ituE.12.1.2F
(.!abel rumah beris*lasi tanpa selubung 9misalnya dipasang di dalam pipa instalasi, jika tidak dipasang dan direntangkan pada is*lat*r.E.13.1.3F +,7, Ke%en%an $emasangan kabe! .a!am $#$a, a.!abel rumah dan kabel instalasi hanya b*leh dimasukkan8 ditarik ke dalam pipa instalasi setelah pipa untuk setiap sirkit daya terpasang lengkapE.13.1.4F b. #enarikan kabel dalam pipa sebaiknya menggunakan kawat 'leksibel yang khusus dibuat untuk maksud tersebut (.!abel rumah dan kabel instalasi tidak b*leh dipasang dalam pipa sebelum pekerjaan kasar, antara lain pembet*nan dan plesteran diselesaikan.E.13.1.5F d. umlah kabel rumah beris*lasi #-9 yang terpasang dalam pipa, harus memungkinkan penarikan dengan mudah. umlah kabel rumah tersebut, tidak b*leh melebihi apa yang ter(antum dalam tabel e.$ntuk ma(am kabel rumah tersebut yang mempunyai diameter luar lebih besar dari apa yang terdapat dalam tabel, jumlahnya harus dikurangi sehingga penarikan yang dimaksud diatas dapat dilakukan dengan mudah, dengan memperhatikan 'akt*r pengisian maksimumE.13.1.F '. $ntuk jenis penghantar, yang ukurannya tidak ter(antum dalm tabel tersebut di atas, jumlah dan ukuran penghantar yang b*leh dimasukkan dalam satu pipa instalasi harus ditentukan sehingga 'akt*r pengisian tidak lebih dari ketentuan di dalam tabel berikut E.13.1.IF g. !abel dari sistem arus b*lak balik yang dipasang di dalam pipa yang bersi'at magnetis 9misalnya: pipa instalasi dari baja harus dikel*mp*kkan sehingga kabel rumah yang tersebut di bawah ini berada dalam pipa yang samaE.13.1.F +,+ 0a!" Penghan%a" +,+, Penge"%#an alur penghantar adalah sarana untuk memegang dan atau men*pang kawat, kabel atau rel, yang diren(anakan untuk digunakan hanya untuk keperluan tersebut. alur penghantar dapat terbuat dari l*gam atau dari bahan is*lasi8 bukan l*gam yang diijinkan untuk digunakan *leh instansi yang berwenang. E..1.1F E..1.2F +,+, 0en#s .an Kegnaan a. alur penghantar permukaan dari l*gam dan bukan l*gam dimaksudkan untuk dipasang di tempat yang keringE..3.1F b. alur penghantar bawah lantai dipasang di bawah permukaan lantai bet*n atau lantai dari bahan lain, misalnya dalam kant*r dimana sisi atas jalur penghantar dipasang rata dengan lantai bet*n dan ditutup dengan lin*leum atau tutup lantai lain yang sejenisE..3.2F (. alur penghantar lantai l*gam berbentuk sel adalah ruang dengan lubang seperti pipa di dalam lantai l*gam berikut 'iting yang bersangkutan, yang dapat digunakan sebagai selubung penghantarE..3.3F d. alur penghantar kerangka adalah kerangka dari baja yang digunakan untuk pemasangan kawat dan kabel listrik di dalamnya. alur penghantar ini hanya dipakai pada rumah tinggal E..3.4F e. alur penghantar lantai bet*n berbentuk sel adalah ruang dengan lubang seperti pipa di dalam lantai yang terbuat dari bet*n khusus untuk itu, yang bersama dengan 'iting l*gam yang bersangkutan diren(anakan untuk memberikan jalan ke arah sel lantai '. alur kawat adalah jalur dari plat l*gam denga tutup berengsel atau tutup yang dapat diambil, untuk tempat dan perlindungan kaat dan kabel listrikE..3.6F +, Pemasangan Kabe! Tanah a.#ada pemasangan kabel tanah harus memperhatikan k*nstruksi dan karakteristik kabel yang bersangkutan seperti ter(antum pada tabel .175 9lampiran 22. E.15.1.1F b. #emasangan kabel tanah harus dilakukan dengan (ara demikian rupa sehingga kabel itu (ukup terlindung terhadap kerusakan mekanis dan kimiawi. #erlindungan mekanis men(ukupi bila kabel tanah dipasang: 7 Minimal &,I m dibawah permukaan tanah pada jalan yang dilewati kendaraan. 7 Minimal &,6 m dibawah permukaan tanah pada jalan yang tidak dilewati kendaraan.E.15.1.2F
I
(.+ahaya kebakaran, meluasnya dan akibatnya harus sejauh mungkin dikurangi dengan (ara pemasangan kabel tanah yang tepat. Selubung luar dibuang jika hal ini disyaratkan untuk men(egah meluasnya bahaya apiH ke(uali bila lubung luar tersebut dari bahan yang sukar terbakarE.15.1.3F d. !abel tanah diletakkan di dalam pasir atau tanah halus, tebal tanah atau pasir halus tersebut tidak kurang 5(m disekelilingnya.E.15.1.4F e. #ada umumnya kabel tanah untuk tegangan yang lebih tinggi dipasang di bawah kabel tanah untuk tegangan yang lebih rendah, kabel tanah listrik arus kuat di bawah kabel tanah telek*munikasi.E.15.1.5F '. #ada persilangan antara berkas kabel tanah arus kuat, perlu diambil salah satu tindakan pengamananE.15.1.6F . +,8 Pemasangan Penghan%a" U.a"a .#sek#%a" bangnan +,8, Ke%en%an Umm a.#emasangan penghantar udara arus kuat diluar bangunan, dilaksanakan demikan rupa sehingga penghantar udara tersebut, baik langsung maupun *leh sebab lain tidak menyebabkan timbulnya pengaruh yang membahayakan atau merusak atau menggangu penghantar listrik lain dalam keadaan bekerja n*rmal E.16.1.1F b. #ada pemasangan penghantar udara baik yang telanjang maupun yang beris*lasi, diperhatikan ketentuan dan k*nstruksi penggunaan yang ter(antum dalam table .171&.9lampiranE.16.2.1F (."uas minimum penampang n*minal penghantar udara sekurang7kurangnya menurut apa yang ter(antum dalam tabel .171& 9lampiranE.16.2.2F d. pabila saluran udara tegangan rendah dipasang bersilangan ataupun sejajar dengan saluran telek*munikasi, saluran telek*munikasi ini berada dibawahnya dengan jarak seperti pada tabel 6.&39lampiran 2. +,8, 0a"ak Aman a.arak minimum antara 2 penghantar udara telanjangE.16.3.1F 7 15 (m untuk jarak tumpu kurang 6 m 7 2& (m untuk jarak tumpu antara 671& m 7 25 (m untuk jarak tumpu lebih dari 1& m arak minimum antara penghantar udara telanjang diukur dari titik lendutan terendah terhadap tanah adalah 5 m b. arak antara kabel udara dan tanah diukur dari titik terendah lendutan penghnatar udara sekurang7kurangnya seperti ter(antum pada table 6(7 &19lampiran 2 E.16.3.2F (.#enghantar udara telanjang selain pada titik tumpunya atau pada tempat penyambungan tidak b*leh bersinggungan dengan benda lain. +enda lain yang terdekat misalnya dahan atau daun, bagian bangunan dan lain7laian sekurang7 kurangnya berjarak &,5 m dari penghantar udara telanjang tersebutE.16.3.3F d. arak titik t umpu p enghantar u dara t idak b*leh m elebihi a pa y ang ter(antum dalam tabel 6(7&29lampiran 2 E.16.3.4F e.arak minimum antara penghantar udara dan penghantar telek*munikasi ter(antum dalam tabel 6(7&39lampiran.E.16.3.5F +, 9 Pen%$ #emasangan kabel perlu memperhatikan daerah penggunaan seperti yang ter(antum dalam tabel .173 B .175 dan tabel .171& 9lampiran. Sambungan antar penghantar pada instalasi seharusnya dilakukan dengan baik dan kuat dengan (ara sebagai berikutE.11.1.1F: Sambungan sel*ngs*ng dengan sekrup, Sambungan sel*ngs*ng tanpa sekrup, Sambungan sel*ngs*ng dipres, #enyambungan s*lder 9smabungan mati, #enyambungan dengan lilitan kawat, #enyambungan las atau las perak 9sambungan mati, #enyambungan #untiran kawat padat dengan memuntir dan memakai lasd*p. TU)AS/LATIHAN 1. elsakan syarat7syarat pemilihan penghantarJ 2. Sebutkan jenis7jenis sambungan penghantarJ 3. elaskan apa yang dimaksud dengan jalur penghantarJ 4. elaskan jarak minimum antara 2 penghantar udara telanjangJ 5. elaskan ketentuan umum pemasangan penghantar udara di sekitar bangunanJ