Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Pada perkembangan dunia usaha yang semakin maju dan kompetitif menuntut penyesuaian yang harus dilakukan oleh perusahaan. Penyesuaian yang harus dilakukan pada perusahaan ini antara lain perusahaan diharapkan untuk membuat lingkungan fisik kerja menjadi lebih menyenangkan, nyaman sehingga dapat memberikan kinerja yang optimu optimum m pada pada perusa perusahaa haan. n. Kemaju Kemajuan an tekno teknolog logii yang yang sangat sangat pesat pesat saat saat ini harus harus diimbangi dengan kemampuan sumber daya manusia yang handal, sehingga pekerja dari perusahaan tersebut tidak merasa ketinggalan dengan yang lain dan dapat mengikutinya. Karena sumber daya manusia manusia merupakan merupakan salah satu faktor terpenting terpenting dalam kemajuan kemajuan perusahaan perusahaan,, dan merupakan merupakan kunci utama keberhasila keberhasilan n dalam rangka meningkatk meningkatkan an produktivitas dan efisiensi perusahaan. Hampi Hampirr selu seluru ruh h akti aktivi vitas tas peru perusa saha haan an terga tergant ntun ung g pada pada sumb sumber er daya daya para para pekerjanya pekerjanya,, karena karena tenaga tenaga kerja memegang peranan yang penting penting dalam perjalanan proses produksi perusahaan. Untuk faktor tenaga kerja khususnya manusia tetap masih sangat diperlukan sekali baik bagi perusahaan yang padat modal maupun perusahaan yang padat karya, biarpun pada teknologi yang sangat pesat saat ini fungsi tenaga kerja tidak akan tergeser oleh perkembangan teknologi khususnya di bidang industri. Tinggi rendahnya produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh semangat dan faktor kenyamanan kerja erja
yang yang mana ana
hal
itu itu
juga juga
dipen ipenga garu ruh hi
oleh leh
fak faktor tor
lin lingkun gkunga gan n
kerja erja..
Ketidaknyamanan saat bekerja merupakan kondisi yang sangat tidak baik bagi tenaga kerja kerja dalam dalam berakt beraktivit ivitas, as, karena karena pekerja pekerja akan akan melaku melakukan kan aktivi aktivitas tasnya nya yang yang kuran kurang g opti optima mall dan dan akan akan meny menyeb ebab abka kan n ling lingku kung ngan an kerj kerjaa yang yang tida tidak k bers bersem eman anga gatt dan dan membosankan, sebaliknya apabila kenyamanan kerja tercipta saat pekerja melakukan aktivitasnya maka pekerja akan melakukan aktivitasnya dengan optimal, dikarenakan kondisi lingkungan pekerjaan yang sangat baik dan mendukung. Ergonomi sebagai salah satu bidang keilmuan yang semakin dianggap penting peranannya dalam dunia kerja juga mengalami peningkatan yang sangat pesat. Berbagai penelitian dilakukan bukan hanya pada level mikro, tetapi pada level makro. Ergonomi Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
1
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
juga merupakan ilmu yang mempelajari kemampuan, kelebihan dan kelemahan manusia dalam kondisi kerja yang efektif dan efisien. Departemen Produksi menghasilkan berbagai produk cokelat yang menjadi hasil utam utamaa CV Anug Anugera erah h Muli Mulia. a. Pros Proses es pemb pembua uata tan n coke cokela latt saat saat ini ini dila dilaku kuka kan n secar secaraa tradisional secara handmade. Departemen produksi terdiri atas empat bagian utama, yaitu Dapur, Cetak, Foil, dan Packing. Pada umumnya pekerja cenderung lebih senang dengan adanya kondisi lingkungan kantor tempat kerja yang baik dan nyaman, sehingga efisiensi kerja suatu organisasi dapat tercapai dengan baik. Dengan demikian sangat penting bagi pimpinan kantor untuk memperhatikan hal ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan semangat kerja pekerjanya. Semangat kerja merupakan sikap yang perlu dimiliki oleh pekerja, sedangkan semangat kerja itu sendiri adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga pekerjaan dapat diharapkan lebih cepat dan baik. Dalam Dalam menc mencip iptak takan an keny kenyam aman anan an kerj kerjaa kond kondis isii ling lingku kung ngan an kant kantor or perl perlu u mendapatkan perhatian baik dari pimpinan atau manajer maupun pekerjanya sendiri dari segi kebersihan, suhu udara dalam ruang kerja, penerangan yang dapat masuk ruangan kerja kerja dan suara suara yang yang dapat dapat mengga menggangg nggu u penden pendengar garan an sehing sehingga ga dapat dapat mengur mengurang angii konsentrasi dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Lingkungan kerja atau prasarana fisik yang baik, dapat membantu mengurangi kejenuhan dan kelelahan bagi para pekerja. Lingkungan fisik adalah sesuatu yang berada di sekitar para pekerja yang eliputi warna, warna, cahaya cahaya,, udara, udara, suara suara serta serta musik musik yang yang dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi diriny dirinyaa dalam dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. (Moekijat 1995:135). Lingkungan fisik yang baik akan mendorong mendorong timbulnya timbulnya semangat semangat kerja pekerja. pekerja. Dengan semangat semangat kerja yang tinggi tinggi,, pekerja pekerja akan akan dapat dapat bekerja bekerja dengan dengan perasa perasaan an senang senang dan bergai bergairah rah sehing sehingga ga mereka mereka akan berprestasi berprestasi kerja dengan baik. Sebaliknya Sebaliknya apabila lingkungan lingkungan fisik buruk tentu produktivitas kerja menurun, karena pekerja akan merasa tidak nyaman dalam bekerja. Dengan demikian semangat kerja seorang pekerja sangat diperlukan dalam suatu organisasi karena dengan semangat kerja yang tinggi maka kualitas sumber daya manusi manusiaa dapat dapat mening meningkat kat sehing sehingga ga tujuan tujuan organi organisas sasii yang yang telah telah ditetap ditetapkan kan dapat dapat tercapai. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan lingkungan fisik adalah keadaan di sekitar kantor seperti cahaya, warna, udara, suara, musik yang mempengaruhi karyawan dalam menjalankan menjalankan pekerjaanny pekerjaannya. a. Dalam penelitian ini lingkungan lingkungan fisik yang akan
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
2
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
juga merupakan ilmu yang mempelajari kemampuan, kelebihan dan kelemahan manusia dalam kondisi kerja yang efektif dan efisien. Departemen Produksi menghasilkan berbagai produk cokelat yang menjadi hasil utam utamaa CV Anug Anugera erah h Muli Mulia. a. Pros Proses es pemb pembua uata tan n coke cokela latt saat saat ini ini dila dilaku kuka kan n secar secaraa tradisional secara handmade. Departemen produksi terdiri atas empat bagian utama, yaitu Dapur, Cetak, Foil, dan Packing. Pada umumnya pekerja cenderung lebih senang dengan adanya kondisi lingkungan kantor tempat kerja yang baik dan nyaman, sehingga efisiensi kerja suatu organisasi dapat tercapai dengan baik. Dengan demikian sangat penting bagi pimpinan kantor untuk memperhatikan hal ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan semangat kerja pekerjanya. Semangat kerja merupakan sikap yang perlu dimiliki oleh pekerja, sedangkan semangat kerja itu sendiri adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga pekerjaan dapat diharapkan lebih cepat dan baik. Dalam Dalam menc mencip iptak takan an keny kenyam aman anan an kerj kerjaa kond kondis isii ling lingku kung ngan an kant kantor or perl perlu u mendapatkan perhatian baik dari pimpinan atau manajer maupun pekerjanya sendiri dari segi kebersihan, suhu udara dalam ruang kerja, penerangan yang dapat masuk ruangan kerja kerja dan suara suara yang yang dapat dapat mengga menggangg nggu u penden pendengar garan an sehing sehingga ga dapat dapat mengur mengurang angii konsentrasi dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Lingkungan kerja atau prasarana fisik yang baik, dapat membantu mengurangi kejenuhan dan kelelahan bagi para pekerja. Lingkungan fisik adalah sesuatu yang berada di sekitar para pekerja yang eliputi warna, warna, cahaya cahaya,, udara, udara, suara suara serta serta musik musik yang yang dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi diriny dirinyaa dalam dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. (Moekijat 1995:135). Lingkungan fisik yang baik akan mendorong mendorong timbulnya timbulnya semangat semangat kerja pekerja. pekerja. Dengan semangat semangat kerja yang tinggi tinggi,, pekerja pekerja akan akan dapat dapat bekerja bekerja dengan dengan perasa perasaan an senang senang dan bergai bergairah rah sehing sehingga ga mereka mereka akan berprestasi berprestasi kerja dengan baik. Sebaliknya Sebaliknya apabila lingkungan lingkungan fisik buruk tentu produktivitas kerja menurun, karena pekerja akan merasa tidak nyaman dalam bekerja. Dengan demikian semangat kerja seorang pekerja sangat diperlukan dalam suatu organisasi karena dengan semangat kerja yang tinggi maka kualitas sumber daya manusi manusiaa dapat dapat mening meningkat kat sehing sehingga ga tujuan tujuan organi organisas sasii yang yang telah telah ditetap ditetapkan kan dapat dapat tercapai. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan lingkungan fisik adalah keadaan di sekitar kantor seperti cahaya, warna, udara, suara, musik yang mempengaruhi karyawan dalam menjalankan menjalankan pekerjaanny pekerjaannya. a. Dalam penelitian ini lingkungan lingkungan fisik yang akan
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
2
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
diteliti adalah mengenai penerangan atau pencahayaan di dalam kantor yang sesuai deng dengan an stan standa dar, r, pewa pewarn rnaa aan n dind dindin ing g sert sertaa pera perala latan tan kant kantor or,, kond kondis isii udara udara sert sertaa sirkulasinya, suara yang berasal dari dalam maupun luar kantor serta musik yang sesuai dengan suasana kantor. Bertitik tolak dari uraian di atas, maka laporan Kerja Praktek kali ini penulis akan akan membah membahas as mengen mengenai ai “Penga “Pengaruh ruh Lingku Lingkunga ngan n Fisik Fisik Terhad Terhadap ap Semang Semangat at Kerja Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta”
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
Berdasarkan alasan pemlihan judul diatas maka persoalan yang diangkatdalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Adakah Adakah pengar pengaruh uh lingku lingkunga ngan n fisik fisik terhada terhadap p semang semangat at kerja kerja karyaw karyawan an pada pada CV Anugerah Mulia 2. Seberapa besar pengaruh lingkungan fisik terhadap semangat kerja karyawan pada CV Anugerah Mulia
1.3 Tujuan Tujuan Penelitian Penelitian
Maks Maksud ud dan dan tuju tujuan an umum umum diad diadak akan anny nyaa Kerj Kerjaa Prak Prakte tek k ini ini adal adalah ah untu untuk k memperoleh gambaran tentang kondisi kerja yang sesungguhnya di CV Anugerah Mulia Jogjakarta. Sedangkan tujuan khususnya adalah : 1.
Meng Mengam amat atii ling lingku kung ngan an kerj kerjaa di CV Anug Anuger erah ah Muli Muliaa Jogj Jogjak akar arta, ta, untu untuk k mengetahui kondisi lingkungan fisik di sekitar tempat kerja pekerja pada bagian produksi
2.
Mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan fisik terhadap semangat kerja pekerja pada pada bagian produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
3.
Mengetahui adakah pengaruh lingkungan fisik terhadap semangat kerja karyawan pada CV Anugerah Mulia Jogjakarta
1.4 Pembatas Pembatasan an Masalah Masalah
Dalam melakukan Kerja Praktek ini, terdapat batasan-batasan masalah karena adanya batasan waktu, serta fasilitas juga oleh karena adanya faktor-faktor lain yang berada diluar jangkauan. Batasan-batasan masalah dalam kerja praktek ini adalah:
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
3
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
1.
Objek penelitian ini adalah bagian produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta.
2.
Kerja Praktek dilakukan sejak tanggal 26 juli 2010 hingga 8 Sebtember 2010.
3.
Mengevaluasi dan menganalisis faktor lingkungan yang mempengaruhi semangat kerja pada CV Anugerah Mulia Jogjakarta terutama pada Bagian produksi
4.
Dalam penelitian ini lingkungan fisik yang akan diteliti adalah mengenai penerangan atau pencahayaan di dalam kantor, pewarnaan dinding serta peralatan kantor, kondisi udara serta sirkulasinya, suara yang berasal dari dalam maupun luar kantor serta musik yang sesuai dengan suasana kantor.
1.5 Metode Pengumpulan Data
Pengambilan data-data dan informasi yang berkaitan dengan penyusunan laporan kerja praktek ini dilakukan dengan beberapa metode. Data-data yang diperlukan untuk penyusunan laporan ini dibagi menjadi dua, yaitu : a.
Data Primer Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari obyek ysng akan diteliti dan diamati yang berhubungan dengan bagian produksi. Pengumpulan data primer dilakukan dengan : •
Observasi Mengamati secara langsung keadaan pekerja dan kondisi lingungan fifik di tempat kerja
•
Wawancara Metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab kepada narasumber, dimana narasumber dalam kasus ini adalah pekerja baian produksi
•
Studi Pustaka Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari informasi tentang permasalahan dari literature yang sudah ada
b.
Data Sekunder Data sekunder diambil dari studi literatur yang sesuai dengan materi kerja praktek yang diambil oleh penyusun
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
4
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
1.6 Sistematika Penulisan Laporan
Susunan pembahasan penelitian laporan kerja paktek ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang dasar teori dari referensi dan literatur yang berhubungan dengan materi yang dibahas pada kerja praktek yang dilakukan yaitu, lingkungan fisik kerja yang ergonomis.
BAB III TINJAUAN SISTEM Penjabaran tentang Gambaran umum perusahaan yaitu CV Anugerah Mulia Jogjakarta, meliputi sejarah, struktur organisasi dan lokasi pabrik
BAB IV PEMBAHASAN Bab ini pengumpulan data-data,
dan analisa. pengolahan data-data untuk
mengetahui kondisi lingkungan fisik kerja. Pada bab ini juga dilakukan analisis dari data yang telah dikumpulkan dan diolah. Analisis dilakukan dengan mengacu pada referensi serta literatur yang sesuai.
BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil kegiatan penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Bab ini juga dilengkapi dengan saran-saran yang mungkin dapat dimanfaatkan agar usulan dapat dijalankan dengan lebih baik bagi peningkatan kinerja perusahaan.
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
5
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lingkungan Fisik 2.1.1 Pengertian Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik adalah sesuatu yang berada di sekitar para pekerja yang meliputi Cahaya, Warna, udara, suara serta musik yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan (Moekijat 1995:135). Sedangkan menurut The Liang Gie (2000:210) lingkungan fisik merupakan segenap faktor fisik yang bersama-sama merupakan suatu suasana fisik yang melingkupi suatu tempat kerja. Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan fisik adalah keadaan di sekitar tempat kerja seperti cahaya, warna, udara, suara (kebisingan ), musik yang mempengaruhi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya.
2.1.2. Faktor-faktor Lingkungan
Beberapa faktor dalam lingkungan fisik kerja yang mempengaruhi hasil kerja seseorang secara signifikan. Faktor – faktor tersebut antara lain: 1. Penerangan
Penerangan merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu kantor karena dapat memperlancar pekerjaan di kantor. Apalagi seorang karyawan yang pekerjaannya berkaitan dengan ketatabukuan maka tulisan harus terlihat jelas tanpa terlindung oleh bayangan. Penerangan yang cukup akan menambah semangat kerja karyawan, karena mereka dapat lebih cepat menyelesaikan tugas-tugasnya, matanya tidak mudah lelah karena cahaya yang terang, dan kesalahan-kesalahan dapat dihindari. Banyak ketidakberesan pekerjaan tata usaha disebabkan karena penerangan yang buruk, misalnya ruangan yang terlampau gelap atau karyawan harus bekerja di bawah penerangan yang menyilaukan.
Penerangan atau cahaya yang cukup merupakan
pertimbangan yang penting dalam fasilitas fisik kantor. Pelaksanaan pekerjaan yang sukses memerlukan penerangan yang baik. Penerangan yang baik membantu karyawan melihat dengan cepat, mudah, dan senang. Cahaya matahari tidak dapat diatur dengan Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
6
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
sempurna menurut keinginan orang. Lebih-lebih dalam gedung yang luas dan kurang jendalanya, cahaya alam itu tidak dapat menembus sepenuhnya. karena itu sering dipergunakan cahaya lampu untuk mengatur penerangan dalam kantor. Apabila disusun dengan baik maka akan memberikan penerangan yang sempurna untuk ruang kerja yang gelap maupun bekerja pada malam hari. Cahaya penerangan buatan manusia dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu: a) Cahaya langsung Cahaya ini memancarkan langsung dari sumbernya kearah permukaan meja. Apabila dipakai lampu biasa, cahaya bersifat sangat tajam dan bayangan yang ditimbulkan sangat tegas. Cahaya ini lekas melelahkan mata dan menyilaukan pekerja. Pancaran cahaya adalah tinggi, bayanganbayangan tajam dan langit-langit umumnya menjadi gelap. Biasanya ini merupakan cahaya yang paling tidak disukai. b) Cahaya setengah langsung Cahaya memancar dari sumbernya dengan melalui tudung lampu yang biasanya terbuat dari gelas yang berwarna seperti susu. Cahaya ini tersebar sehingga bayangan yang ditimbulkan tidak begitu tajam. Akan tetapi kebanyakan cahaya tetap langsung jatuh ke permukaan meja dan memantul kembali ke arah mata pekerja, sehingga hal ini masih kurang memuaskan walaupun sudah lebih baik daripada cahaya langsung. c) Cahaya setengah tidak langsung Penerangan ini terjadi dari cahaya yang sebagian besar merupakan pantulan dari langit-langit dan dinding ruangan, sebagian lagi terpancar memalui tudung kaca. Cahaya ini sudah lebih baik daripada cahaya setengah tidak langsung karena Sifat dan bayangan yang diciptakan sudah tidak begitu tajam dibandingkan dengan cahaya setengah langsung. d) Cahaya tidak langsung Cahaya ini dari sumbernya memancarkan kearah langit-langit ruangan, kemudian baru dipantulkan kearah meja. Hal ini memberikan cahaya yang lunak dan tidak memberikan bayangan yang tajam. Sesungguhnya langitlangit merupakan sumber cahaya bagi ruang kerja, karena itu langit-langit mempunyai daya pantul yang tinggi. Sifat cahaya ini benar-benar sudah lunak, tidak mudah menimbulkan kelelahan mata
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
7
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
karena cahaya tersebar merata keseluruh penjuru. Sistem penerangan ini merupakan sistem penerangan yang terbaik. Keuntungan penerangan yang baik adalah: a) Perpindahan pegawai berkurang b) Semangat kerja lebih tinggi c) Prestise lebih besar d) Hasil pekerjaan lebih banyak e) Kesalahan berkurang f) Keletihan berkurang (Moekijat 2002:136) Keuntungan tersebut dapat terwujud bila mutu penerangan yang ada bermutu baik. Penerangan yang bermutu baik penerangan yang secara relatif tidak menyilaukan mata dan dipancarkan secara merata. Kejernihan penerangan yang ralatif sama. Bayang bayangan harus dikurangi sebanyak-banyaknya, meskipun tidak mungkin untuk menghilangkan sama sekali
2. Warna
Warna tidak hanya mempercantik kantor tetapi juga memperbaiki kondisikondisi didalam mana pekerjaan kantor itu dilakukan. Karena itu keuntungan penggunaan warna yang tepat adalah tidak hanya bersifat keindahan dan psikologis, tetapi juga bersifat ekonomis. (Moekijat 2002:142). Warna dapat mempengaruhi penerangan kantor, warna juga dapat mempengaruhi perasaan kita serta warna dapat juga mempercantik kantor. Kualitas warna dapat mempengaruhi emosi dan dapat pula menimbulkan perasaan senang maupun tidak senang. Penggunaan warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat dapat memberikan kesan gembira, ketenangan bekerja juga mencegah kesilauan yang ditimbulkan oleh cahaya yang berlebihan. Warna pokok dapat dibedakan menjadi tiga bagian (The Liang Gie 2000:216) yaitu: a) Merah Warna yang menggambarkan panas, kegembiraan dan kegiatan bekerja. Sebagai alat untuk merangsang panca indera dan jiwa agar bersemangat dalam melaksanakan suatu pekerjaan, tetapi kalau terlampau banyak dipakai juga tidak baik. b) Kuning Menggambarkan kehangatan. Warna ini merangsang mata dan syaraf. Pengaruh
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
8
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
mental yang dapat ditimbulkan ialah perasaan riang gembira dan melenyapkan perasaan tertekan. Oleh karena itu, warna ini tepat dipakai pada kamar-kamar atau lorong yang gelap. c) Biru Warna biru menggambarkan keluasan dan ketentraman. Oleh karena itu, warna ini mempunyai pengaruh mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah. Sebagai alat untuk menimbulkan suasana dingin dan tenang dalam kantor untuk pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi, warna biru baik sekali dipergunakan. Hanya kalau berlebihan akan dapat menimbulkan pengaruh menekan perasaan Keuntungan penggunaan warna yang baik adalah: 1)Memungkinkan kantor menjadi tampak menyenangkan dan menarik pemandangan. 2) Mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas pegawai.
3. Temperatur
Tubuh manusia akan selalu berusaha mempertahankan kondisi normal sistem tubuh dengan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di luar tubuh. Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan temperatur ruang adalah jika perubahan temperatur luar tubuh tidak melebihi 20% untuk kondisi dingin dan 35% untuk kondisi panas. Tubuh manusia bisa menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk melakukan proses konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan atau kelebihan panas yang membebaninya. Menurut penyelidikan, berbagai tingkat temperatur akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda seperti berikut ini :
+ 49 oC
Temperatur yang dapat ditahan sekitar 1 jam, tetapi jauh diatas
kemampuan fisik dan mental.
+ 30 oC
Aktivitas mental dan daya tanggap mulai menurun dan cenderung
untuk melakukan kesalahan dalam pekerjaan, timbul kelelahan fisik.
+ 24 oC
Kondisi optimum.
+ 10 oC
Kelakuan fisik yang ekstrem mulai muncul.
Temperatur yang sesuai sekitar 24-26 °C bagi orang Indonesia. Suhu dingin mengurangi effisiensi dengan keluhan kaku atau kurangnya koordinasi otot. Suhu panas terutama berakibat menurunnya prestasi kerja pikir. Penurunan sangat hebat setelah
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
9
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
32oC. Suhu panas mengurangi kelincahan, memperpanjang waktu reaksi dan waktu pengambilan keputusan, mengganggu kecermatan kerja otak, mengganggu koordinasi syaraf perasa dan motoris, serta memudahkan untuk dirangsang.
4. Sirkulasi Udara
Sirkulasi atau pertukaran udara di dalam industri merupakan suatu metode yang digunakan untuk memelihara dan menciptakan udara sesuai dengan kebutuhan proses produksi atau kenyamanan pekerja. Ventilasi ini juga digunakan untuk menurunkan kadar suatu kontaminan di udara tempat kerja sampai batas yang tidak membahayakan bagi keselamatan dan kesehatan kerja. Prinsip sistem ventilasi yang digunakan dalam suatu industri adalah membuat suatu proses pertukaran udara di dalam ruang kerja. Pertukaran udara dicapai dengan cara memindahkan udara dari tempat kerja dan mengganti dengan udara segar yang dilakukan secara bersama-sama. Pertukaran udara secara mekanik dilakukan dengan cara memasang sistem pengeluaran udara (exhaust system) dan pemasukan udara ( supply system ) dengan menggunakan fan.
Exhaust system dipasang untuk mengeluarkan udara beserta kontaminan yang ada di sekitar ruang kerja, biasanya ditempatkan di sekitar ruang kerja atau dekat dengan sumber dimana kontaminan dikeluarkan. Supply system dipasang untuk memasukkan udara ke dalam ruangan, umumnya digunakan untuk menurunkan tingkat konsentrasi kontaminan di dalam lingkungan kerja. Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruang sangat diperlukan, apalagi dalam ruangan tersebut penuh pegawai. Pertukaran udara yang cukup dalam ruangan akan menyebabkan kesegaran fisik karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Sebaliknya pertukaran udara yang kurang akan dapat menimbulkan rasa pengap sehingga mudah menimbulkan kelelahan dari karyawan. (Nitisemito 1996:193). Keuntungan udara yang baik adalah : 1) Produktivitas yang lebih tinggi. 2) Mutu pekerjaan yang lebih tinggi. 3) Kesenangan dan kesehatan pegawai yang bertambah. 4) Kesan yang menyenangkan bagi para tamu (Moekijat 2002:145)
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
10
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
Sedangkan menurut Prof. Soetarman mengemukakan beberapa hal sebagai usaha udara yang baik yaitu: (1) Mengatur suhu dalam kantor dengan alat air conditioning. Walaupun alat tersebut mahal harganya, tetapi bagi pekerjaan-pekerjaan yang menghendaki ketelitian dan ketenangan sebesar-besarnya alat ini merupakan keharusan apabila dikehendaki mutu pekerjaan yang tinggi. (2)
Mengusahakan peredaran udara yang cukup dalam ruang kerja. Hal ini dapat tercapai dengan membuat lobang-lobang udara yang cukup banyak pada dinding kamar. Demikian pula sewaktu bekerja jendela haruslah dibuka.
(3) Mengatur pakaian kerja sebaik-baiknya yang dipakai oleh para pekerja. Untuk bekerja di Indonesia, mengenakan pakaian jas lengkap dengan dasi secara Barat adalah kurang tepat. Selain penggunaan air conditioning, ventilasi yang cukup kipas angin, konstruksi gedung juga berpengaruh pada pertukaran udara. Gedung yang mempunyai plafon yang tinggi akan menimbulkan pertukaran udara yang baik dari pada yang plafonnya rendah. Demikian pula luasnya ruangan dengan jumlah karyawan yang sedang bekerja akan mempengaruhi pertukaran udara. Suhu yang sedang harus dipertahankan di tempat orang yang bekerja
(kecuali untuk jangka waktu singkat), yaitu minimum 160C
(60,80F) setelah jam pertama. Termometer harus disediakan pada setiap lantai agar pegawai dapat mengecek suhu. (Budiyanto 1991:441).
5. Suara/Kebisingan
Suara bising yang keras, tajam dan tidak terduga adalah penyebab gangguan yang kerap dialami pekerja tulis menulis. Gangguan ini seringkali didiamkan saja walaupun tindakan perbaikan yang sederhana dapat dilakukan apabila waktu dan pikiran diluangkan untuk masalah itu. (Budiyanto 1991:412). Sebagian besar dari pekerjaan kantor merupakan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi pikiran, oleh karena itu diusahakan agar jangan banyak terjadi suara-suara gaduh. Suara yang gaduh menyebabkan kesulitan memusatkan fikiran, dalam menggunakan telepon dan dalam melaksanakan pekerjaan kantor dengan baik. Seorang mungkin tidak menyadari pengaruh kegaduhan suara, tetapi setelah beberapa waktu
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
11
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
orang akan menjadi sangat lelah dan lekas marah sebagai pengaruh suara yang gaduh. Pengaruh suara yang gaduh adalah : 1) Gangguan mental dan syaraf pegawai 2) Kesulitan mengadakan konsentrasi 3) Kelelahan yang bertambah dan semangat kerja yang berkurang (Moekijat 2002:146). Banyak sumber suara terdapat dalam kantor antara lain percakapan, gesekan kursi-kursi pada lantai, dan mesin mesin kantor yang mengeluarkan suara. Kondisi suara yang baik adalah kondisi suara yang tidak gaduh atau tenang, tidak terganggu dari alatalat kantor itu sendiri maupun dari luar kantor sehingga pegawai dapat bekerja sebaik mungkin. Kebisingan dapat dikurangi dengan pengaturan maupun pengendalian sumber suara, isolasi dari suara, penggunaan peredam suara, penggunaan sistem akuistik dan pemakaian alat pelindung telinga. Musik Musik dipergunakan untuk membantu pekerjaan, karena musik mempunyai kekuatan psikologis untuk menghasilkan pola tingkah laku yang baik. Musik yang diperdengarkan harus sesuai dan menyenangkan. Musik jangan terlalu lambat atau terlalu keras, tetapi musik harus dapat menimbulkan suasana gembira yang mana akan dapat mengurangi kelelahan dalam bekerja. (Moekijat 2002:144). Penggunaan musik sambil
bekerja
direncanakan
untuk
memperbaiki
kondisi-kondisi
pekerjaan,
meringankan kelelahan rokhaniah dan penglihatan, mengurangi ketegangan syaraf dan menjadikan pegawai merasa lebih baik.
6. Bau-bauan
Adanya bau-bauan yang dipertimbangkan sebagai “polusi” akan dapat mengganggu konsentrasi pekerja. Temperatur dan kelembaban adalah dua faktor lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi
kepekaan
penciuman.
Pemakaian
air
conditioning yang tepat adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang mengganggu sekitar tempat kerja. Bau-bauan adalah suatu jenis pencemaran udara. Bau-bau tertentu adalah petunjuk dari pencemaran yang bersifat racun dalam udara. Dalam hubungan pekerjaan, perlu dibedakan antara penyesuaian dan kelelahan penciuman. Dikatakan penyesuaian,
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
12
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
apabila indera pencium menjadi kurang peka setelah dirangsang oleh bau-bauan secara terus-menerus, sedangkan disebut kelelahan, apabila seseorang tidak mampu mencium kadar bau yang normal dapat dicium sesudah mencium kadar yang lebih besar.
7.
Getaran mekanis
Getaran mekanis dapat diartikan sebagai getaran yang ditimbulkan oleh alat-alat mekanis, dan sebagian getaran tersebut sampai ke tubuh manusia sehingga dapat menimbulkan gangguan yang tidak diinginkan oleh tubuh manusia. Kekuatan getaran mekanis ditentukan oleh intensitas getarannya
(meter/detik), frekuensi getarannya
(getaran/detik), dan lamanya getaran itu berlangsung.
8.
Kelembaban
Kelembaban dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang terkandung di dalam udara. Kelembaban biasanya dinyatakan dalam persentase (%). Besarnya kelembaban sangat dipengaruhi aleh temperatur udara. Dimana dengan meningkatnya temperatur udara maka kelembaban semakin menurun. Suatu keadaan dimana udara sangat panas dan kelembaban tinggi akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara besar besaran. Disamping itu akan menyebabkan semakin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya peredaraan darah untuk memenuhi kebutuhan akan oksigen.
2.2 Semangat Kerja 2.2.1. Pengertian Semangat Kerja
Semangat kerja adalah sikap individu untuk bekerja sama dengan disiplin dan rasa tanggung jawab terhadap kegiatannya (Alfred R. Lateiner 1983:66). Pendapat lain yaitu semangat kerja merupakan kemauan sekelompok orang untuk bekerja giat dan terpadu dalam mengerjakan tujuan bersama (Moekijat 1995:130). Sedangkan semangat kerja menurut Alex S. Nitisemito (1996:96) adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Dari pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa semangat kerja adalah sikap individu untuk melakukan pekerjaan dengan lebih giat, bekerjasama, berdisiplin dan tanggung jawab sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lebih cepat dan baik.
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
13
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Semangat kerja 1.
Kebanggaan pekerja atas pekerjaannya dan kepuasannya dalam menjalankan pekerjaan dengan lebih baik.
2.
Hasrat untuk maju
3.
Kemampuan untuk bergaul dengan kawan sekerja
4.
Kesadaran akan tanggung jawab terhadap pekerjaannya
5.
Sikap terhadap pimpinannya
Indikasi turunnya semangat kerja antara lain: 1.
Turun atau rendahnya produktifitas kerja
2.
Tingkat absensi yang naik dan tinggi
3.
Tingkat kerusakan yang tinggi
4.
Tingkat perpindahan buruh yang tinggi
5.
Kegelisahaan
6.
Pemogokan dan tuntutan kerja (Nitisemito 1996:161)
2.2.3. Unsur-unsur yang mempengaruhi semangat kerja
Untuk melihat seberapa besar semangat kerja karyawan terhadap pekerjaannya dapat diukur melalui unsur-unsur semangat kerja. Berikut ini diuraikan unsur-unsur yang mempengaruhi semangat kerja: 1. Disiplin Kerja Disiplin dapat diartikan sebagai suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik yang tertulis maupun tidak (Nitisemito 1996:199) Kedisiplinan sangat penting bagi suatu organisasi sebab dengan adanya disiplin diharapkan sebagian besar peraturan dapat dijalani oleh karyawan dan pekerjaan dilakukan seefektif mungkin (Halili 1997:171). Sebaliknya apabila
kedisiplinan tersebut tidak dapat ditegakkan maka
kemungkinan tujuan yang ditetapkan tidak dapat tercapai secara efektif dan efisien (Nitisemito 1996:261) Tingkat kedisiplinan kerja dapat diukur dari: 1) Kepatuhan pegawai pada jam kerja 2) Kepatuhan pegawai pada instruksi 3) Kepatuhan pegawai pada tata tertib dan peraturan
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
14
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
4) Bekerja sesuai dengan prosedur dan peraturan perusahaan atau instansi (Nitisemito 1996:263)
2. Kerjasama Kerjasama adalah kemampuan seseorang tenaga kerja untuk bekerja sama dengan orang lain menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang telah ditentukan sehingga mencapai daya guna yang sebesar-besarnya (B. Siswanto 1989:193). Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi tergantung dari orang yang terlibat dalam organisasi tersebut. Kerjasama dapat diukur menurut kriteria sebagai berikut : 1) Adanya kesadaran untuk bekerjasama dengan teman sekerja, atasan maupun bawahan. 2) Mau memberi dan menerima kritikan maupun saran 3) Mau membantu teman sekerja, atasan maupun bawahan yang mengalami kesulitan dalam pekerjaannya 4) Bagaimana tindakan seseorang apabila mengalami kesulitan dalam pekerjaan
3. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesanggupan tenaga kerja dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang telah diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani menaggung resiko atas tindakan yang diambilnya (B. Siswanto 1989:195). Tanggung jawab dapat diukur melalui: 1) Kesanggupan bekerja dan kesanggupan melaksanakan perintah 2) Mampu melaksanakan tugas dengan cepat dan benar 3) Mampu melaksanakan tugas dengan baik 4) Kesadaran bahwa tugas menjadi tanggung jawabnya bukan hanya untuk kepentingan organisasi atau instansi tetapi juga untuk kepentingan sendiri. Jadi semangat kerja yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah sikap individu dalam melakukan pekerjaan dengan lebih giat, bekerjasama, berdisiplin dan tanggung jawab sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan cepat dan lebih baik.
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
15
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
2.3 Hubungan atara lingkungan fisik dan semangat kerja
Setiap instansi akan selalu berusaha untuk dapat meningkatkan semangat kerja karyawan semaksimal mungkin dalam batas kemampuan instansi tersebut. Dengan adanya semangat kerja yang tinggi pada karyawannya, akan tercapai kelancaran kerja, rencana yang telah ditetapkan dapat terealisasi dengan baik sesuai dengan yang diharapkan sehingga tujuan organisasi bisa tercapai. Oleh karena itu setiap karyawan yang semangat kerjanya rendah harus selalu mengusahakan agar dapat meningkatkan semangat kerjanya. Begitu juga bagi karyawan yang semangat kerjanya tinggi dapat mempertahankan semangat kerjanya yang telah dimiliki. Karena dengan meningkatnya semangat kerja maka karyawan akan memiliki disiplin, kerjasama dan tanggungjawab penuh terhadap tugas yang diberikan. Untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, pimpinan perlu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan para karyawan, baik berupa materi maupun non materi. Lingkungan fisik merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan seorang pimpinan. Lingkungan fisik tersebut meliputi keadaan seperti pencahayaan, warna, suara, udara dan musik yang ada didalam kantor yang penerapannya sesuai dengan kebutuhan karyawan. Dengan adanya lingkungan fisik yang baik, nyaman dan menyenangkan dapat membuat karyawan bekerja dengan tenang, merasa betah untuk berada ditempat kerja serta giat dalam melakukan pekerjaannya. Kondisi lingkungan fisik kantor yang baik akan meningkatkan semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Karena kondisi kerja yang baik merupakan peranan yang penting dalam membantu
mengurangi
kejenuhan
dan
kelelahan,
sehingga
diharapkan
dapat
meningkatkan semangat kerja pegawai (Moekijat 1995:135). Untuk memperjelas pengaruh lingkungan fisik terhadap semangat kerja karyawan dapat dilihat pada bagan di bawah ini :
Gambar 2.1 Hubungan Lingkungan Fisik Dan Semangat Kerja
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
16
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
BAB III TINJAUAN SISTEM
3.1 Profil Perusahaan 3.1.1 Profil CV Anugerah Mulia Jogjakarta
Gambar 3.1 Lambang Cokelat Monggo CV Anugerah Mulia Jogjakarta
Nama Perusahaan
: CV Anugerah Mulia Jogjakarta
Alamat
: CV. Anugerah Mulia Jalan Dalem KG III / 978 RT 43 ...RW 10
Kel. Purbayan Kotagede
55173 Yogyakarta
..Indonesia Produk
: Cokelat Monggo
3.1.2 Sejarah Singkat Berdirinya CV Anugerah Mulia Jogjakarta
CV Anugerah Mulia Jogjakarta adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi pangan yang mempunyai hasil produksi utama berupa cokelat dengan merk dagang “Cokelat Monggo”. Awal dari pembuatan cokelat tersebut berawal di Yogyakarta pada tahun 2001, seorang pria berumur 35 tahun asal Belgia datang ke Indonesia tanpa sebuah perencanaan. Kecewa dengan kurangnya kualitas coklat yang tersedia di toko - toko di Indonesia sebagai negara ketiga terbesar penghasil kakao, pria Belgia tersebut memutuskan untuk membuat beberapa produk coklat cita rasa Belgia sendiri dengan sumber daya yang terbatas. Coklat “truffle” yang dihasilkan pertama kali diberikan kepada teman - teman Indonesianya dan secara langsung membuat teman - teman Indonesia tersebut merasakan nikmatnya coklat tersebut. “Anda harus membuatnya lagi!” kata mereka.
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
17
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
Kemudian pria itu membuat coklat lebih banyak lagi dengan mengendarai vespa tua berwarna pink, yang disulap menjadi sebuah tempat berjualan. Setiap Minggu pagi pria ini berjualan di area UGM dan di area luar Gereja Kota Baru. Tujuannya hanya untuk kesenangan serta mencari minat dan reaksi dari masyarakat, bukan semata – mata untuk mencari keuntungan. Hal tersebut sangat menarik dan menjadikan pria itu sebagai Pembuat cokelat pertama di Yogyakarta.
Untuk
mewujudkan impiannya, maka pria
tersebut
menggabungkan sumber daya yang terbatas dengan modal yang ada. Ide pertama muncul untuk membuat sebuah toko, namun hal itu gagal dan tidak di lanjutkan. Namun demikian, pria tersebut tetap melanjutkan rencananya, dengan pembukaan sebuah perusahaan CV Anugerah Mulia pada tahun 2005. Perusahaan tersebut memiliki tim kecil yang penuh kreasi dan akhirnya meluncurkan produknya yang pertama dengan nama Cacaomania yang berupa coklat praline yang ditujukan bagi kawula muda. Nama tersebut akhirnya ditinggalkan karena nama tersebut terlalu umum dan mereka membutuhkan nama yang khusus untuk dapat diluncurkan di pasaran, maka akhirnya dipilihlah merk “Monggo”. Lahirnya Chocolate Monggo Monggo adalah sebuah kata dalam bahasa Jawa yang berarti “silahkan” yang selalu digunakan oleh orang – orang Yogya sambil mengacungkan ibu jari, ataupun ketika kita lewat di depan orang, serta pada saat kita mengundang orang masuk ke rumah atau meninggalkan rumah seseorang. Namun demikian banyak orang menggunakan kata “Monggo” dan juga orang yang bukan berasal dari Yogya. Nama tersebut sangat menggambarkan budaya Jawa, kota Yogyakarta, serta nama yang tepat untuk coklat kami.
Teknik Industri Universitas Diponegoro
2010
18
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
3.1.3 Struktur Organisasi dan Kepegawaian
Gambar 3.2 Struktur Organisasi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
Teknik Industri Universitas Diponegoro
19
2010
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
Dalam suatu perusahaan penting adanya organisasi. Organisasi bagi suatu perusahaan berfungsi untuk memudahkan seorang pemimpin dalam mengawasi jalannya suatu perusahaan. Dengan pengaturan yang jelas dalam pembagian tugasnya, maka tiap-tiap anggota organisasi tersebut akan berfungsi sebagaimana mestinya, dan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menunjukkan hubungan di antara fungsi - fungsi dalam suatu organisasi, serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi yang menjalankan tugasnya masing - masing. Dengan penempatan pembagian kerja yang tepat akan mempengaruhi prestasi organisasi melalui ketergantungan pada individu-individu, sehingga akan mempertegas dan memperjelas tugas dari masing-masing anggota organisasi yang telah ditetapkan perusahaan. Dalam hal struktur organisasi CV Anugerah Mulia Jogjakarta menggunakan struktur organisasi fungsional, dimana struktur organisasi ini mengalokasikan tugas dan tanggung jawab yang berkaitan sesuai fungsi karyawan (seperti pemasaran, produksi, keuangan, desain). Organisasi ini didasarkan atas fungsi-
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
Dalam suatu perusahaan penting adanya organisasi. Organisasi bagi suatu perusahaan berfungsi untuk memudahkan seorang pemimpin dalam mengawasi jalannya suatu perusahaan. Dengan pengaturan yang jelas dalam pembagian tugasnya, maka tiap-tiap anggota organisasi tersebut akan berfungsi sebagaimana mestinya, dan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menunjukkan hubungan di antara fungsi - fungsi dalam suatu organisasi, serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi yang menjalankan tugasnya masing - masing. Dengan penempatan pembagian kerja yang tepat akan mempengaruhi prestasi organisasi melalui ketergantungan pada individu-individu, sehingga akan mempertegas dan memperjelas tugas dari masing-masing anggota organisasi yang telah ditetapkan perusahaan. Dalam hal struktur organisasi CV Anugerah Mulia Jogjakarta menggunakan struktur organisasi fungsional, dimana struktur organisasi ini mengalokasikan tugas dan tanggung jawab yang berkaitan sesuai fungsi karyawan (seperti pemasaran, produksi, keuangan, desain). Organisasi ini didasarkan atas fungsifungsi yang ada dalam organisasi tersebut, seperti fungsi produksi, keuangan, personalia, administrasi, dan lain-lain. Dalam organisasi fungsional, seorang karyawan tidak bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pimpinan berwenang pada satuan-satuan organisasi dibawahnya untuk bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan berhak memerintah semua karyawan disemua bagian, selama masih berhubungan dengan bidang kerjanya. Pada organisasi ini, terdapat sejumlah spesialis fungsional yang mengawasi kegiatan masing-masing karyawan, sehingga berbagai unit staf mempunyai wewenang garis atas orang yang sama.
Dalam
organisasi fungsional juga dijumpai adanya kebaikan dan keburukannya. Kebaikan organisasi fungsional adalah : Pembagian tugas jelas - Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin - Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga dapat keserasian antara tugas dan kewajibannya
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
20
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
Kelebihan stuktur ini adalah sangat cocok bagi lingkungan yang stabil, adanya pengembangan keahlian dari anggota di setiap fungsi, diperoleh pemecahan masalah teknis yang berkualitas tinggi, memerlukan koordinasi yang minimal dan jenjang karier yang jelas dalam fungsi. Sedangkan keburukannya adalah : - Tidak ada kesatuan perintah karena karyawan dapat menerima perintah dari beberapa atasan yang sama-sama memiliki kekuasaan - Karyawan yang telah merasa ahli dalam bidangnya sulit bekerja sama, karena masing-masing merasa bidang spesialisasinyalah yang terpenting Kelemahan dari struktur ini adalah dapat menimbulkan terjadinya kemacetan karena tugas yang berurutan diantara fungsi, spesialisasi yang berlebihan pada fungsi tidak mendorong inovasi, timbulnya konflik mengenai prioritas produk dan tidak mendorong pengembangan manajer umum karena kurangnya komunikasi dan koordinasi antar fungsi.
3.1.4 Deskripsi Jabatan
1. Direktur Sebagai pemimpin tertinggi bertugas : a. Memegang kekuasaan tertinggi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan baik dai dalam maupun di luar perusahaan
b. Bert anggun g jawa b atas semu a akt ivita s perus ahaa n yang berkenaan dengan perusahaan
c. Bertanggung jawab terhadap kebijaksanaan yang berhubungan dengan pembuatan perencanaan perusahaan.
d. Menerima, mengangkat dan memberhentikan karyawan. e. Membuat perencanaa n, me ngkoor dina si,
serta
menentukan
kebijakan untuk kelangsungan hidup perusahaan tersebut. 2.
Manager Keuangan Bertugas membantu dalam merumuskan kebijakan keuangan, mengurus dan menyelenggarakan administrasi penggunanya, disamping pengelolaan dana dan harta perusahaan
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
21
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
3.
Manager Pemasaran Bertugas sebagai pengkoordinasi dalam merencanakan, melaksanakandan mengawasi
kegiatan
pemasaran
dari
produk-produkyang
dihasilkan
perusahaan 4.
Manager Desain Bertugas sebbagai pengkoordinasi dalam pengembangan produk perusahaan dan membuat prototype broduk baru, beserta kemasan baru yang menarik
5.
Manager HRD Bertugas memimpin, mengkoordinasi perusahaan yang berhubungan dengan karyawan, penelitian dan pengembangan tenaga kerja
6.
Kesekretariatan Bertugas mrmbantu dan mengatur penyelenggaraan perusahaan, khususnya dalam bidang tulis menulis, pengolahan arsip, surat dan dokumentasi perusahaan
3. Jenis –Jenis Produk
Banyak Varian Produk dari cokelat monggo yang telah dipasarkan ke berbagai daerah di indonesia, seperti Jogja, Jakarta, dan bali. Produk tersebut terdiri banyak varian bentuk dan rasa. Beberapa varian produk juga ada yang dibuat khusus untuk even tertentu seperti valentine atau idul fitri.
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
22
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
Gambar 3.3 Berbagai varian Produk Cokelat Monggo
Cokelat yang banyak dikenal umumnya cokelat batangan yang memiliki berbagai rasa, seperti praline (krim kacang mete), caramel, dan jahe. selain itu juga ada cokelat ukuran 100 gram berbentuk kotak yang bisa untuk oleh-oleh.
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
23
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Variabel Penelitian
Gambaran dari masing-masing variabel dalam penelitian ini yaitu lingkungan fisik (X) dan semangat kerja (Y) dilakukan dengan analisis deskriptif persentase. Dalam analisis deskriptif persentase ini akan disajikan hasil analisis dari tiap butir pertanyaan dan analisis tiap variabel penelitian. Berikut ini disajikan hasil analisis deskritif persentase tiap butir soal lingkungan fisik, dan semangat kerja pegawai pada CV Anugerah Mulia Jogjakarta. Berdasarkan jawaban responden pada pertanyaan angket butir satu tentang pemenuhan sinar matahari sebagai sumber penerangan dalam ruang kerja dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Pemenuhan Sinar Matahari Sebagai Sumber Penerangan
No 1.
Penilaian Sangat memenuhi
Responden 12
Presentase 34,29
2.
Memenuhi
7
20
3.
Kadang-kadang memenuhi
8
22,86
Tidak memenuhi 8 22,86 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden yaitu 4.
20% menyatakan bahwa sinar matahari dapat memenuhi kebutuhan penerangan dalam
ruang
kerjanya,
34,29% menyatakan sangat memenuhi,
22,86%
menyatakan kadang-kadang memenuhi dan yang tidak memenuhi dinyatakan oleh 22,86% responden. Dengan demikian menunjukkan bahwa seluruh ruang kerja di CV Anugerah Mulia belum seluruhnya memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penerangan secara optimal.
Berdasarkan jawaban responden tentang keadaan penerangan lampu listrik di tempat kerja saat mendung maupun keadaan biasa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Keadaan Penerangan Lampu Listrik
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
24
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
No 1.
Penilaian Sangat memadai
Responden 2
Presentase 5,71
2.
Memadai
31
88,57
3.
Kadang-kadang memadai
2
5,71
Tidak memadai 0 0 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar yaitu 88,57% 4.
responden menyatakan bahwa penerangan lampu listrik saat mendung maupun hari biasa sudah memadai, selebihnya yaitu 5,71% menyatakan sudah sangat memadai, dan 5,71% menyatakan kurang memadai dan 0% menyatakan tidak memadai. Dengan demikian menunjukkan bahwa secara umum penerangan buatan di CV Anugerah Mulia Jogjakarta sudah memadai dan hanya sebagian kecil saja yang kurang memadai disebabkan sebagian lampu pada ruang tersebut kurang terang. Berdasarkan jawaban responden tentang perlunya penambahan penerangan alami dengan penerangan dari listrik dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Perlunya Penambahan Penerangan dari Listrik
No 1.
Penilaian Sangat perlu
Responden 7
Presentase 20,0
2.
Perlu
19
54,29
3.
Kadang-kadang perlu
6
17,14
Tidak perlu 3 8,57 Jumlah 35 100 54,29% menyatakan bahwa masih diperlukan penambahan penerangan 4.
dengan listrik sebab saat kondisi mendung suasana ruang agak gelap, 20,0% responden menyatakan sangat diperlukan sekali penambahan penerangan listrik, 17,14 menyatakan kurang diperlukan dan hanya 8,57% yang menyatakan tidak diperlukan penerangan listrik. Berdasarkan jawaban responden tentang gangguan yang dirasakan saat teman-teman berbincang-bincang di ruang kerja dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4 Gangguan Akibat Perbincangan Rekan Kerja Di Ruang Kerja
No
Penilaian
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
Responden
Presentase
25
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
1.
Sangat terganggu
0
0,0
2.
Terganggu
2
5,71
3.
Agak terganggu
5
14,29
Tidak terganggu 28 80 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden yaitu 4.
80,0% menyatakan bahwa mereka merasa tidak terganggu saat ada rekan kerja yang berbincang-bincang di ruang kerja, 14,29% menyatakan agak terganggu dan hanya 5,71% yang menyatakan terganggu dan tidak ada yang menyatakan sangat terganggu. Dengan demikian menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil saja dari mereka yang merasa terganggu akibat perbincangan rekan kerja di ruang kerja. Berdasarkan jawaban responden tentang gangguan akibat suara dari luar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Gangguan Akibat Suara dari Luar
No 1.
Penilaian Sangat terganggu
Responden 0
Presentase 0,0
2.
Terganggu
3
8,57
3.
Agak terganggu
6
17,14
Tidak terganggu 26 74,29 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden yaitu 4.
74,29% menyatakan bahwa pada ruangan tempat mereka bekerja tidak terganggu oleh suara dari luar, 8,57% menyatakan terganggu, 17,14% menyatakan agak terganggu dan tidak ada yang menyatakan sangat terganggu. Berdasarkan jawaban responden tentang gangguan akibat suara yang ditimbulkan dari alat kerja kantor di tempat kerja dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6 Gangguan Akibat Suara dari Alat Kerja Kantor di Tempat Kerja
No
Penilaian
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
Responden
Presentase
26
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
1.
Sangat terganggu
2
5,71
2.
Terganggu
4
11,43
3.
Agak terganggu
5
14,29
Tidak terganggu 24 68,57 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden yaitu 4.
68,57% menyatakan bahwa pada ruangan tempat mereka bekerja tidak terganggu oleh suara dari luar, 14,29% menyatakan agak terganggu, 11,43% menyatakan terganggu dan 5,71% yang menyatakan sangat terganggu. Berdasarkan jawaban responden tentang sirkulasi udara di tempat kerja dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Sirkulasi Udara Tempat Kerja
No 1.
Penilaian Sangat memenuhi
Responden 8
Presentase 22,86
2.
Memenuhi
12
34,29
3.
Kurang memenuhi
8
22,86
Tidak memenuhi 7 20 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden yaitu 4.
34,29% menyatakan bahwa sirkulasi udara ditempat kerja memenuhi standar, 22,86% menyatakan sirkulasi udara di tempat kerja sangat memenuhi standar dan 22,86% menyatakan sirkulasi udara di tempat kerja kurang memenuhi standar, serta 20% menyatakan sirkulasi udara di tempat kerja tidak memenuhi standar. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa sirkulasi udara di ruang kerja tersebut sudah baik. Berdasarkan jawaban responden tentang perlunya penambahan alat pengarur suhu udara seperti AC dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Perlunya Penambahan Alat Pengatur Suhu Udara (AC)
No
Penilaian
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
Responden
Presentase
27
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
1.
Sangat diperlukan
7
20
2.
Diperlukan
20
57,14
3.
Kurang diperlukan
5
14,29
Tidak diperlukan 3 8,57 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden 4.
(57,14%) menyatakan bahwa pada tempat mereka bekerja diperlukan alat pengatur suhu udara, 20% menyatakan sangat diperlukan, 14,29% menyatakan kurang diperlukan dan 8,57% menyatakan tidak diperlukan alat pengatur suhu udara. Berdasarkan jawaban responden tentang kemungkinan warna dinding dapat melelahkan mata jika dipandang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Warna Dinding Dapat Melelahkan Mata
No 1.
Penilaian Sangat melelahkan
Responden 1
Presentase 2,86
2.
Melelahkan
5
14,29
3.
Agak melelahkan
9
25,71
Tidak melelahkan 20 57,14 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden 4.
(57,14%) menyatakan bahwa warna dinding tidak melelahkan mata jika dipandang, 25,71% menyatakan agak melelahkan mata, 14,29% menyatakan melelahkan dan 2,86% menyatakan sangat melelahkan mata. Dengan demikian keadaan warna dinding tersebut belum baik karena masih kurang sejuk sebab masih dirasa melelahkan mata jika dipandang oleh sebagian responden. Berdasarkan jawaban responden tentang kesesuaian warna dinding dengan warna lantai di tempat kerja dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.10 Kesesuaian Warna Dinding dengan Warna Lantai
No
Penilaian
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
Responden
Presentase
28
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
1.
Sangat sesuai
2
5,71
2.
Sesuai
4
11,43
3.
Kurang sesuai
23
65,71
Tidak sesuai 6 17,14 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden 4.
(65,71%) menyatakan bahwa perpaduan warna dinding dengan warna lantai kurang sesuai, 17,14% menyatakan tidak sesuai, 11,43% menyatakan sesuai dan 5,71% menyatakan sangat sesuai. Dengan demikian menunjukkan bahwa masih ada sebagian responden yang mengharapkan digantikannya warna dinding agar sesuai dengan warna lantai. Berdasarkan jawaban responden tentang kondisi warna dinding dan warna lantai di tempat kerja dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11 Kondisi Warna Dinding dengan Warna Lantai di Tempat Kerja
N
Responden
Presentase
Sangat menimbulkan semangat kerja
0
0
2.
Cukup Menimbulkan semangat kerja
22
62,86
3.
Kurang menimbulkan semangat kerja
7
20
o 1.
Penilaian
Tidak menimbulkan semangat kerja 6 17,14 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden (62,86%) 4.
menyatakan bahwa warna dinding dan lantai di tempat kerja cukup menimbulkan semangat kerja, 20,0% kurang menimbulkan semangat kerja, dan 17,14% menyatakan tidak menimbulkan semangat kerja. Dengan demikian menunjukkan bahwa warna dinding dan lantai tersebut perlu diserasikan agar dapat menimbulkan semangat kerja. Berdasarkan jawaban responden tentang perlunya suara musik di tempat kerja dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.12 Perlunya Musik di Tempat Kerja
No
Penilaian
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
Responden
Presentase
29
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
1.
Sangat diperlukan
4
11,43
2.
Diperlukan
24
68,57
3.
Kadang-kadang diperlukan
5
14,29
Tidak diperlukan 2 5,71 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden yaitu 4.
68,57% menyatakan memerlukan suara musik di ruang kerja, 14,29% menyatakan kadang-kadang memerlukan suara musik di ruang kerja, 11,43% menyatakan sangat memerlukan suara musik di ruang kerja dan 5,71% menyatakan tidak memerlukan suara musik di ruang kerja. Berdasarkan jawaban responden tentang pernyataan bahwa suara musik diruang kerja dapat mendukung suasana kerja dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13 Dukungan Suara Musik terhadap Suasana Kerja
No 1.
Penilaian Sangat mendukung
Responden 4
Presentase 11,43
2.
Mendukung
25
71,42
3.
Kadang-kadang mendukung
4
11,43
Tidak mendukung 2 5,71 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden 4.
(71,42%) menyatakan bahwa suara musik diruang kerja dapat mendukung suasana kerja, 11,43% menyatakan bahwa suara musik sangat mendukung suasana kerja dan 11,43% menyatakan suara musik di ruang kerja kadang-kadang mendukung suasana kerja, dan 5,71% menyatakan suara musik di ruang kerja tidak mendukung suasana kerja. Dengan demikian adanya suara musik diruang kerja tersebut dapat membuat nyaman oleh seluruh responden oleh karena itu perlu dilakukan pembenahan ulang agar disediakan fasilitas musik-musik, agar seluruh responden dapat meniukmati sehingga dapat menimbulkan suasan rilek di tempat kerja dan menyebabkan mereka tidak cepat lelah. Berdasarkan jawaban responden tentang waktu kedatangannya di tempat kerja dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.14 Kedatangan Responden di Tempat Kerja
No
Penilaian
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
Responden
Presentase
30
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
1.
Selalu tepat waktu
14
40
2.
Sering tepat waktu
19
54,29
3.
Kadang-kadang tepat waktu
2
5,71
Tidak tepat waktu 0 0 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden 4.
(54,29%) menyatakan bahwa kedatangannya ketempat kerja sering tepat waktu, 40% menyatakan selalu tepat waktu, 5,71% menyatakan kadang-kadang tepat waktu dan 0% tidak pernah tepat waktu. Dengan demikian sudah banyak diantara mereka yang datang tepat waktu ketempat kerja. Berdasarkan jawaban responden tentang waktu kepulangan dari tempat kerja dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.15 Kepulangan Responden dari Tempat Kerja
No 1.
Penilaian Selalu tepat waktu
Responden 13
Presentase 37,15
2.
Sering tepat waktu
15
42,86
3.
Kadang-kadang tepat waktu
5
14,29
Tidak tepat waktu 2 5,71 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden 4.
(42,86%) menyatakan bahwa mereka sering pulang dari tempat kerja tepat waktu, 37,15% menyatakan selalu tepat waktu, 14,29% menyatakan kadang-kadang tepat waktu dan 5,71% tidak pernah tepat waktu. Dengan demikian masih banyak diantara mereka yang belum mematuhi jam pulang kerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan
jawaban
responden
tentang
kepatuhannya
terhadap
peraturanperaturan atau tata tertib yang berlaku di kantor dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.16 Kepatuhan Terhadap Peraturan-Peraturan atau Tata Tertib yang Berlaku di Kantor
No 1.
Penilaian Selalu mematuhi
Responden 28
Presentase 80
2.
Sering mematuhi
5
14,29
3.
Kadang-kadang mematuhi
2
5,71
4.
Tidak mematuhi Jumlah
0 35
0 100
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
31
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden (80%) menyatakan selalu mematuhi peraturan-peraturan atau tata tertib yang berlaku di kantor, 14,29% menyatakan sering mematuhi, dan 5,71% menyatakan kadangkadang mematuhi peraturan-peraturan atau tata tertib yang berlaku di kantor. Dengan demikian menunjukkan bahwa tata tertib di kantor tersebut telah dipatuhi dengan baik oleh hampir seluruh karyawan. Berdasarkan
jawaban
responden
tentang
kesesuaiannya
dalam
menyelesaikan pekerjaan dengan prosesur yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.17 Kesesuaian Pelaksanaan Pekerjaan dengan Prosedur yang telah Ditetapkan
No 1.
Penilaian Selalu sesuai
Responden 26
Presentase 74,29
2.
Sering sesuai
2
5,71
3.
Kadang-kadang sesuai
7
20
Tidak sesuai 0 0 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden 4.
(74,29%) menyatakan selalu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur, 5,71% menyatakan sering melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan 20% menyatakan kadang-kadang melaksanakan pekerjaan sesuai prosedur yang ditetapkan. Dengan demikian secara umum pelaksanakan kerja para karyawan sudah baik. Berdasarkan jawaban responden tentang tindakannya jika melihat teman sekerja yang kurang bersemangat dalam melaksanakan tugas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.18 Tindakan Responden Saat Melihat Teman Kerja yang Tidak Bersemangat
No 1.
Penilaian Selalu memberi dorongan
Responden 22
Presentase 62,86
2.
Sering memberi dorongan
8
22,86
3.
Kadang-kadang memberi dorongan
5
14,29
4.
Tidak memberi dorongan 0 0 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden
(62,86%) menyatakan bahwa mereka selalu memberikan dorongan apabila ada
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
32
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
rekan sekerja yang tidak bersemangat, 22,86% menyatakan sering memberikan dorongan dan 14,29% kadang-kadang memberikan dorongan. Berdasarkan jawaban responden tentang tindakannya apabila ada teman yang mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaanya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.19 Tindakan Respoden Saat Melihat Teman Mengalami Kesulitan Kerja
No 1.
Penilaian Selalu membantu
2. 3. 4.
Responden 25
Presentase 71,43
Sering membantu
7
20
Kadang-kadang membantu
3
8,57
Tidak membantu 0 0 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden
(71,43%) menyatakan bahwa mereka selalu menolong rekan kerja yang mengalami kesulitan kerja, 20% menyatakan selalu menolong rekan kerja yang mengalami kesulitan kerja dan 8,57% menyatakan kadang-kadang menolong rekan kerja yang mengalami kesulitan kerja. Berdasarkan jawaban responden tentang tindakannya apabila ada teman sekerja yang mengalami musibah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.20 Tindakan Respoden Saat Melihat Teman Sekerja Mengalami Musibah
No 1.
Penilaian Selalu membantu
2. 3. 4.
Responden 32
Presentase 91,43
Sering membantu
2
5,71
Kadang-kadang membantu
1
2,86
Tidak membantu 0 0 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden
(91,43%) menyatakan bahwa mereka selalu membantu rekan kerja yang mengalami musibah, 5,71% menyatakan sering membantu rekan kerja yang mengalami musibah dan 2,86% menyatakan kadang-kadang membantu rekan kerja yang mengalami musibah.
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
33
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
Berdasarkan jawaban responden tentang tindakannya saat pimpinan meberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan pekerjaan dapat dilihatpada tabel berikut: Tabel 4.21 Tindakan Respoden Saat Menerima Informasi Kerja
No 1.
Penilaian Selalu memperhatikan
2. 3. 4.
Responden 10
Presentase 28,57
Memperhatikan
22
62,86
Kadang-kadang memperhatikan
3
8,57
Tidak memperhatikan 0 0 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden
(62,86%) menyatakan bahwa mereka memperhatikan saat pempinan memberikan informasi kerja, 28,57% menyatakan sangat memperhatikan dan 8,57% menyatakan kadang-kadang memperhatikan. Berdasarkan jawaban responden tentang sikapnya saat mendapat saran atau kritik dari pimpinan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.22 Tindakan Respoden Saat Mendapat Saran atau Kritik dari Pimpinan
No 1.
Penilaian Selalu menerima
2. 3. 4.
Responden 5
Presentase 14,29
Menerima
26
74,29
Kadang-kadang menerima
4
11,43
Tidak menerima 0 0 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden
(74,29%) menyatakan bahwa mereka menerima saat pempinan memberikan saran atau kritik, 14,29% menyatakan sangat menerima dan 11,43% menyatakan kadang-kadang menerima. Berdasarkan jawaban responden tentang pelaksanaan perintah atau tugas yang diberikan kepadanya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.23 Pelaksanaan Perintah atau Tugas Yang Diterima Respoden
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
34
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
No 1.
Penilaian Selalu melaksanakan
2. 3. 4.
Responden 28
Presentase 80
Sering Melaksanakan
4
11,43
Kadang-kadang melaksanakan
3
8,57
Tidak melaksanakan 0 0 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden (80%)
menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan perintah atau tugas yang diberikan kepadanya, 11,43% menyatakan sering melaksanakan dan 8,57% menyatakn kadang-kadang melaksanakan. Jadi dapat diketahui bahwa responden selalu melaksanakan tugas yang diterima. Berdasarkan
jawaban
responden
tentang
ketepatan
waktu
dalam
pelaksanaan pekerjaan yang diberikan kepadanya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.24 Ketepatan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Responden
No 1.
Penilaian Selalu tepat waktu
2. 3. 4.
Responden 22
Presentase 62,86
Sering Tepat waktu
10
28,57
Kadang-kadang tepat waktu
3
8,57
Tidak tepat waktu 0 0 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden
(62,86%) menyatakan bahwa mereka selalu tepat waktu dalam melaksanakan pekerjaan yang diterimanya, 28,57% menyatakan sering tepat waktu dan 8,57% menyatakan kadang-kadang tepat waktu. Berdasarkan jawaban responden tentang sikapnya saat melakukan kesalahan dalam penyelesaian pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.245 Sikap Responden Saat Melakukan Kesalahan Kerja
No 1.
Penilaian Selalu memperbaiki
2. 3. 4.
Responden 20
Presentase 57,14
Sering Memperbaiki
13
37,14
Kadang-kadang memperbaiki
2
5,71
Tidak memperbaiki 0 0 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden
(57,14%) menyatakan bahwa mereka selalu memperbaiki kesalahan yang mereka Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
35
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
lakukan, 37,14% menyatakan sering melakukan perbaikan kesalahan dan 9,5% menyatakan kadang-kadang melakukan perbaikan kesalahan. Berdasarkan
jawaban
responden
tentang
keikutsertaannya
dalam
pemeliharaan alat kerja dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.26 Keikutsertaan Responden dalam Pemelihataan Alat Kerja
No 1.
Penilaian Selalu ikut serta memelihara
Responden 27
Presentase 77,14
2.
Sering Ikut serta memelihara
6
17,14
3.
Kadang-kadang ikut serta memelihara
2
5,71
4.
Tidak ikut serta memelihara 0 0 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden
(77,14%) menyatakan bahwa mereka selalu ikut serta dalam memelihara alat kerja, 17,14% menyatakan sering ikut serta dalam memelihara alat kerja dan 5,71% menyatakan kadang-kadang ikut serta dalam memelihara alat kerja. 4.1.2 Analisis Deskriptif persentase Variabel
Analisis deskripsi persentase ini digunakan untuk mengkaji variabel yang ada dalam penelitian ini, yaitu variabel lingkungan fisik dan variabel semangat kerja. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini yaitu : 1. membuat tabel distribusi jawaban angket variabel X dan Y. 2. menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan. 3. menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden. 4. memasukkan skor tersebut kedalam rumus :
Keterangan : n = Skor yang diperoleh (total) N = Skor ideal % = Persentase Hasil di atas kemudian dikonsultasikan dengan tabel kriteria di bawah ini Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
36
Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Pekerja Pada Bagian Produksi CV Anugerah Mulia Jogjakarta
Tabel 4.27 Kriteria Penilaian Lingkungan Fisik dan Semangat Kerja
No 1.
Interval % skor 25.00% < Skor < 43.75%
Kriteria Kurang baik
2.
43.75% < Skor < 62.50%
Cukup baik
3.
62.50% < Skor < 81.25%
Baik
4.
81.25% < Skor < 100.00%
Sangat baik
Hasil analisis deskriptif persentase dari tiap variabel penelitian yaitu lingkungan fisik dan semangat kerja CV Anugerah Mulia dapat disajikan sebagai berikut: 1. Lingkungan Fisik Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase variabel lingkungan fisik diketahui bahwa persentase lingkungan fisik tersebut adalah 73,76% dan termasuk kategori baik. Hasil deskriptif persentase tiap sub variabel lingkungan fisik dapat ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 4.27 Hasil Analisis Deskriptif Tiap Sub Variabel Lingkungan Fisik
No 1.
Sub Variabel Penerangan
Presentasi 70,48
Kategori Baik
2.
Suara
90,48
Sangat Baik
3.
Udara
70,36
Baik
4.
Warna
65,71
Baik
5.
Musik Rata-rata
71,79 73,76
Baik Baik
2. Semangat kerja Variabel semangat kerja dalam penelitian ini berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase termasuk kategori sangat baik dengan persentase 87,23% ). Hasil deskriptif persentase tiap sub variabel semangat kerja dapat ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 4.28 Hasil Analisis Deskriptif Tiap Sub Variabel Semangat Kerja
No
Sub Variabel
Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010
Presentasi
Kategori
37