BAB I POLA PEMANFAATAN TAMAN RUANG TERBUKA
Pendahuluan Pola pemanfaatan ruang publik di taman Menteng berlangsung secara berkelompok dan masing-masing mengumpul. Taman Menteng yang lebih berkesan interaktif dan dinamis menyebabkan taman Menteng lebih didominasi Taman Menteng dibangun dengan memiliki fungsi utama dan fungsi tambahan. Fungsi utamanya adalah area publik yang memiliki fungsi ekologis seperti daerah resapan air, menyerap polusi, dan peredam kebisingan, serta sebagai area taman interaktif warga yang digunakan oleh seluruh masyarakat untuk berinteraksi dan berekreasi. Pemanfaatan Taman Menteng terlihat jelas dari aspek rekreasi seperti family gathering, olahraga, hangout. Penggunaan Taman Menteng dapat secara khusus, tetapi dibatasi maksimal 30% dari lahan yang dipakai, seperti pemanfaatan rumah kaca untuk kegiatan galeri, pameran maupun vide o shooting.Fungsi tambahannya adalah menyediakan sarana dan prasarana taman yang dimanfaatkan secara tetap atau permanen tanpa mengganggu masyarakat umum pemakai taman, seperti untuk melatih keterampilan dalam kegiatan dance maupun taekwondo d i penggunaan lahan basement gedung parkir. Faktor – faktor faktor yang menentukan pengunjung dalam memanfaatkan taman kota diantaranya yaitu kedekatan dengan transportasi, kebiasaan dan motivasi berekreasi serta kelengkapan fasilitas yaitu fasilitas bermain anak dan fasilitas olah raga.
Gedung parkir
Tempat olahraga
Rumah Kaca Taman Menteng
Taman
Ruang terbuka (Open Space) merupakan ruang terbuka yang terletak di luar massa bangunan, dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang serta memberikan kesempatan untuk melakukan berbagai macam kegiatan. Ruang terbuka adalah pedestrian, taman lingkungan, plaza, lapangan olahraga, taman kota dan taman rekreasi (Hakim, 2003 : 50). Menurut Lao Tze adalah bukan han ya sesuatu yang dibatasi secara fisik oleh lantai, dinding dan langit-langit, tetapi “kekosongan” yang terkandung di dalam ben tuk pembatas ruang tadi (ITS, 1976 : 9). Ruang terbuka ini terbentuk karena adanya kebutuhan akan perlunya tempat untuk bertemu atau berkomonikasi satu sama lain. Dalam satu kawasan permukiman baik yang tradisional maupun permukiman kota sering kita jumpai sebuah alahan kosong yang dijadikan sebagai ruang bersama bagi penghuni yang ada disekitarnya dengan jarak radius tertentu (Bappeda Tk. I Bali , 1992 : 28). Berdasarkan bentuk, macam dan fungsi, ruang terbuka dapat dibed akan menjadi tiga macam yaitu (Jayadinata, 1999 : 33) :
· Kebudayaan misalnya : lapang olah raga, kolam renang terbuka, taman, kampus universitas, dan sebagainya. · Kehidupan ekonomi (mata pencaharian), misalnya : sawah, kebun, kolam, hutan, pasar, pelabuhan, dan sebagainya. · Kehidupan sosial, misalnya : kawasan rumah sakit, kawasan perumnas, tanah lapang untuk latihan militer, danau untuk rekreasi berperahu, dan sebagainya.
Macam-macam Bentuk Ruang Terbuka Ruang terbuka sebagai wadah kegiatan bersama, dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu (Hakim, 2003 : 50) : 1. Ruang Terbuka Umum, dapat diuraikan menjadi berikut : Bentuk dasar dari ruang terbuka selalu terletak diluar massa bangunan Dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang (warga) Memberi kesempatan untuk bermacam-macam kegiatan (multi fungsi).
Contoh ruang terbuka umum adalah jalan, pedestrian, taman lingkungan, plaza lapangan olahraga, taman kota dan taman rekreasi. 2. Ruang Terbuka Khusus, pengertiannya adalah sebagai berikut Bentuk dasar ruang terbuka selalu terletak di luar massa bangunan. Dimanfaatkan untuk kegiatan terbatas dan dipergunakan untuk keperluan khusus/ spesifik.
Ruang terbuka ditinjau dari kegiatanya, menurut kegiatannya ruang terbuka terbagi atas dua jenis ruang terbuka, yaitu ruang terbuka pasif dan ruang terbuka pasif (Hakim, 2003 : 51).
Ruang terbuka aktif, adalah rang terbuka yang mempunyai unsur-unsur kegiatan didalamnya misalkan, bermain, olahraga, jala-jalan. Ruang terbuka ini dapat berupa plaza, lapangan olahraga, tempat bermain anak dan remaja, penghijauan tepi sungai sebagai tempat rekreasi. Ruang terbuka pasif, adalah ruang terbuka yang didalamnya tidak mengandung unsurunsur kegiatan manusia misalkan, penghijauan tepian jalur jalan, penghijauan tepian rel kereta api, penghijauan tepian bantaran sungai, ataupun penghijauan daerah yang bersifat alamiah. Ruang terbuka ini lebih berfungsi sebagai keindahan visual dan fungsi ekologis belaka.
Ruang terbuka ditinjau dari segi bentuk, menurut Rob Rimer (Urban Space) bentuk ruang terbuka secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu ruang terbuka berbentuk memanjang (koridor) dan ruang terbuka berbentuk membulat (Hakim, 2003 : 51-52)
Fungsi Ruang Terbuka
Pada dasarnya fungsi ruang terbuka dapat dibedakan menjadi du a fungsi utama yaitu (Hakim, 2003 : 52) : ·Fungsi Sosial Fungsi sosial dari ruang terbuka anatar lain: a. tempat bermain dan berolahraga b. tempat bermain dan sarana olahraga; c. tempat komunikasi social d. tempat peralihan dan menunggu; e. tempat untuk mendapatkan udara segar f. sarana penghubung satu tempat dengan tempat lainnya; g. pembatas diantara massa bangunan; h. sarana penelitian dan pendidikan serta penyuluhan bagi masyarakat untuk membentuk kesadaran lingkungan; i. sarana untuk menciptakan kebersihan, kesehatan, keserasian, dan keindahan lingkungan.
Fungsi Ekologis Fungsi ekologis dari ruang terbuka antara lain (ITS, 1976 : 8) : a. penyegaran udara, mempengaruhi dan memperbaiki iklim mikro; b. menyerap air hujan; c. pengendali banjir dan pengatur tata air; d. memelihara ekosistem tertentu dan perlindungan plasma nuftah; e. pelembut arsitektur bangunan. Fungsi alam dapat dibedakan menjadi 2, yaitu (ITS, 1976 : 8) :
1. Fungsi Psikologis Bersifat kesenangan yang bersivat visual misalnya dengan digunakannya tumbuhan yang merambat dapat memperlunak garis-garis arsitekturnya. 2. Fungsi Fisik Dapat mengurangi silau, mengurangi kegaduhan (alam buatan yang bersifat masif)