BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penyakit Meniere adalah gangguan yang menyerang telinga bagian dalam dalam dan sponta spontan n menyeba menyebabka bkan n vertig vertigo, o, dibaren dibarengi gi dengan dengan ganggu gangguan an pendengaran yang fluktuatif, telinga berdenging (tinnitus), dan rasa tekana tekanan n di telinga telinga.. Pada Pada kebany kebanyaka akan n kasus, kasus, penyak penyakit it Menier Menieree hanya hanya mempengaruhi satu telinga saja. Tetapi bisa terjadi pada kedua telinga dan dialami kira-kira 1! sampai "! dari pasien-pasien penyakit meniere. Penyakit Meniere se#ara khas mulai antara umur " dan $ tahun (meskipun telah dilaporkan pada hampir semua kelompok umur). Pria-pria dan %anita-%anita sama-sama dipengaruhi. &amun orang-orang pada usia '-a '-an n dan dan $-a $-an n lebi lebih h beris berisik iko o memi memili liki ki peny penyak akit it ini ini diba diband ndin ingk gkan an kelompok usia lainnya, tetapi penyakit ini bisa juga terjadi pada siapa saja, bahkan anak-anak. Penyakit Meniere menyebabkan rasa pusing yang hebat, tinitus (telinga berdengung), tuli, dan gangguan keseimbangan. aat ini tidak ada yang dapat menyembuhkan penyakit Meniere. kan tetapi, dengan membatasi garam, peren#anaan pola makan yang seksama, dan diuretik ringan (obat yang digunakan untuk meningkatkan jumlah urin), gejala Penyakit Meniere seringkali akan mereda. *leh *leh karena karena itu diharap diharapkan kan dengan dengan dibuat dibuatny nyaa makalah makalah tentan tentang g asuhan asuhan kepera% kepera%atan atan pada pada pasien pasien dengan dengan penyak penyakit it meniere meniere ini dapat dapat memberi asuhan kepera%atan yang tepat benar.
1.2
Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut+
a. Tujua juan mu mum
1
Mahasis%a Mahasis%a mampu memahami konsep asuhan kepera%atan kepera%atan pada klien dengan Menieres isease b. Tujuan /husus 1) Memapa Memaparka rkan n konsep konsep penyaki penyakitt Meniere Menieres s isease isease yang meliputi meliputi anatomi fisiologi sistem Persepsi dan ensori, definisi, etiologi, patofisiologis,
manifestasi
klinik,
komplikasi
yang
terjadi,
penatalaksanaan medis, kepera%atan dan manajemen diet. ") Mema Memaha hami mi asuha asuhan n kepe kepera% ra%at atan an pada pada klie klien n deng dengan an Meni Menier ere ess isease dengan metodologi asuhan kepera%atan dengan benar.
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1
Anatomi an !i"iologi Telinga Telinga adalah organ pendengaran. Telinga Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu +
2
1. Telinga luar (uris eksterna) Telinga luar terdiri atas aurikel atau pinna, meatus auditorius eksterna, dan membran timpani. a. urikel atau pinna berbentuk tidak teratur serta terdiri atas tulang ra%an dan jaringan fibrus, ke#u ali pada ujung paling ba%ah, yaitu #uping telinga, yang terutama terdiri atas lemak. urikel berfungsi membantu pengumpulan gelombang suara. b. Meatus auditoris eksterna (liang telinga) merupakan saluran penghubung aurikel dengan membran timpani. Panjangnya 0 ",$ #m, terdiri dari tulang ra%an dan tulang keras. aluran ini mengandung rambut,
kelenjar
sebasea
dan
kelenjar
keringat,
khususnya
menghasilkan sekret berbentuk serum. #. Membran timpani atau gendang telinga menghubungkan meatus auditorius eksterna dengan rongga timpani. Membran ini berukuran 0 1 #m dan ber%arna kelabu mutiara. (Evelyn C. Pearce :2009 hal
394) ". Telinga tengah (uris media) Telinga tengah atau rongga timpani adalah bilik ke#il yang mengandung udara. ongga itu terletak sebelah dalam membran timpani. Pada bagian ini terdapat Tuba 2ustakhius dan tulang-tulang pendengaran. a. Tuba 2ustakhius Tuba 2ustakhius bergerak ke depan dari rongga telinga tengah menuju nasofaring. 3elah tuba eustakhius akan tertutup jika dalam keadaan biasa, dan akan terbuka setiap kali kita menelan. engan demikian tekanan udara dalam ruang timpani dipertahankan tetap seimbang dengan tekanan udara di atmosfer, sehingga #edera atau ketulian akibat tidak seimbangnya tekanan udara dapat dihindarkan. danya hubungan dengan nasofaring ini memungkinkan infeksi pada hidung atau tenggorokan dapat menjalar masuk ke dalam rongga telinga tengah. b. Tulang-tulang pendengaran Tulang-tulang pendengaran adalah tiga tulang ke#il yang tersusun pada rongga telinga tengah seperti rantai yang bersambung dari membran timpani menuju rongga telinga dalam yaitu +
3
1)
Tulang sebelah luar adalah maleus, berbentuk seperti martil
dengan gagang yang terkait pada membran timpani, sementara kepalanya menjulur ke dalam ruang timpani. ") Tulang yang berada di tengah adalah inkus atau landasan, sisi luarnya bersendi dengan maleus, sementara sisi dalamnya bersendi dengan sisi dalam sebuah tulang ke#il, yaitu stapes. 4) tapes atau tulang sanggurdi dikaitkan dengan inkus dengan ujungnya yang lebih ke#il, sementara dasarnya yang bulat panjang terkait pada membran yang menutup fenestra vestibule atau tingkap jorong. angkaian tulang-tulang ini berfungsi mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju rongga telinga dalam.
(Evelyn C. Pearce :2009 hal 395) 4. Telinga dalam (uris interna) ongga telinga dalam itu terdiri atas berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran dalam tulang temporalis. ongga-rongga itu disebut labirin tulang dan dilapisi membran sehingga membentuk labirin membranosa. aluran-saluran bermembran ini mengandung #airan dan ujung-ujung akhir saraf pendengaran dan keseimbangan. a. 5abirin tulang terdiri atas tiga bagian+ 1) 6estibula yang merupakan bagian tengah, dan
tempat
bersambungnya bagian-bagian yang lain, ibarat sebuah pintu yang menuju ruang tengah (vestibula) pada sebuah rumah. ") /analis semisirkularis (saluran setengah lingkaran) bersambung dengan vestibula. /analis semisirkularis merupakan saluran setengah lingkaran yang terdiri dari tiga saluran. aluran satu dengan yang lainnya
membentuk sudut
7, saluran
tersebut yaitu kanalis
semisirkularis superior, kanalis semisirkularis posterior, dan kanalis semisirkularis lateralis. 4) /oklea adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti sebuah rumah siput. 8elitan-belitan itu melingkari sebuah sumbu berbentuk keru#ut yang memiliki bagian tengah dari tulang, dan disebut modiulus. da dua tingkap dalam ruang melingkar (koklea), yaitu+ 9enestra vestibule (tingkap jorong) disebut juga fenestra ovalis, karena bentuknya yang bulat panjang. itutupi oleh tulang stapes. 9enestra koklea disebut juga fenestra rotunda, karena bentuknya
4
yang bulat ditutupi oleh sebuah membran. /edua-duanya menghadap ke telinga dalam. danya tingkap-tingkap ini dalam labirin tulang bertujuan agar getaran dapat dialihkan dari rongga telinga tengah, guna dilangsungkan dalam perilimfa. :etaran dalam perilimfa dialihkan menuju endolimfa, dan dengan demikian merangsang ujung-ujung akhir saraf pendengaran. 2ndolimfa adalah #airan dalam labirin membranosa, sementara perilimfa adalah #airan di luar labirin membranosa dan dalam labirin tulang. ;ika terjadi ketidakseimbangan antara endolimfa dan perilimfa, maka akan menimbulkan kelainan.
(Evelyn C. Pearce :2009 hal 396) b. 5abirin membranosa terdiri dari+ 1) trikulus, bentuknya seperti kantong lonjong dan agak gepeng terpaut pada tempatnya oleh jaringan ikat. ") akulus bentuknya agak lonjong lebih ke#il dari utrikulus, terletak pada bagian depan dan ba%ah dari vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat, tempat terdapat nervus akustikus. 4) uktus semisirkularis. da tiga #abang selaput semisirkularis yang berjalan dalam kanalis semisirkularis (superior, posterior, dan lateralis). ') uktus koklearis, merupakan saluran yang bentuknya agak segitiga seolah-olah membuat batas pada koklea timpani. (Evelyn C.
Pearce :2009 hal 396)
2.2
De#ini"i
penyakit meniere adalah gangguan kronis saluran semisirkular dan labirin telinga dalam, tampak berhubungan dengan over produksi endolimfe di telinga dalam ( 2li
re adalah penyakit telinga batin yang mempengaruhi tekanan fluida endolymphati# dalam bagian-bagian yang lebih dalam telinga yang bertanggung ja%ab untuk keseimbangan dan mendengar fungsi. :ejala biasanya mempengaruhi fungsi-fungsi ini dan mungkin berbeda dari orang ke orang. (nanya Mandal + "14)
5
2.$
Ti%e meniere i"ea"e
1. Penyakit Meniere vestibular Penyakit Meniere vestibular ditandai dengan adanya vertigo episodi# sehubungan dengan tekanan dalam telinga tanpa gejala koklear. Tanda dan gejala+ a) 6ertigo hanya bersifat episodi# b) Penurunan respons vestibuler atau tak ada respons total pada telinga yang sakit #) Tak ada gejala koklear d) Tak ada kehilangan pendengaran objektif e) /elak dapat mengalami gejala dan tanda koklear ". Penyakit Meniere klasik, Tanda dan gejala+ a) Mengeluh vertigo b) /ehilangan pendengaran sensorineural berfluktuasi #) tinnitus
4. Penyakit Meniere koklea Penyakit Meniere koklea dikenali dengan adanya kehilangan pendengaran sensorineural progresif sehubungan dengan tnitus dan tekanan dalam telinga tanpa temuan atau gejala vestibuler. Tanda dan gejala+ a) /ehilangan pendengaran berfluktuasi b) Tekanan atau rasa penuh aural #) Tinnitus d) /ehilangan pendengaran terlihat pada hasil uji e) Tak ada vertigo f) ji labirin vestibuler normal g) /elak akan menderita gejala dan tanda vestibuler ( &n+ "11) Tingkat derajat keparahan penyakit Meniere ? 1. erajat @ + :ejala a%al berupa vertigo yang disertai mual dan muntah. :angguan vagal seperti pu#at dan berkeringat dapat terjadi. ebelum gejala vertigo menyerang, pasien dapat merasakan sensasi di telinga yang berlangsung selama " menit hingga beberapa jam. iantara, pasien sama sekali normal. ". erajat @@ + :angguan pendengaran semakin menjadi-jadi dan berfluktuasi. Mun#ul gejala tuli sensorineural terhadap frekuensi rendah.
6
4. erajat @@@ + :angguan pendengaran
tidak
lagi
berfluktuasi
namun
progresif
memburuk. /ali ini mengenai kedua telinga sehingga pasien seolah mengalami tuli total. 6ertigo mulai berkurang atau menghilang. (&u
2.&
Etiologi Penyebab pasti dari penyakit Meniere sampai sekarang belum
diketahui se#ara pasti, banyak ahli mempunyai pendapat yang berbeda. ampai saat ini dianggap penyebab dari penyakit ini disebabkan karena adanya gangguan dalam fisiologi sistem endolimfe yang dikenal dengan hidrops endolimfe, yaitu suatu keadaan dimana jumlah #airan endolimfe mendadak meningkat sehingga mengakibakan dilatasi dari skala media. Tetapi, penyebab hidrops endolimfe sampai saat ini belum dapat dipastikan. da beberapa anggapan mengenai penyebab terjadinya hidrops, antara lain + 1. Meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri ". 8erkurangnya tekanan osmotik di dalam kapiler 4. Meningkatnya tekanan osmotik ruang ekstrakapiler '. ;alan keluar sakus endolimfatikus tersumbat, sehingga terjadi penimbunan endolimfa $. @nfeksi telinga tengah D. @nfeksi traktus respiratorius bagian atas E. Trauma kepala F. /onsumsi kafein dan makanan yang mengandung garam tinggi 7. /onsumsi aspirin, alkohol, dan rokok yang berkepanjangan 1. @nfeksi virus golongan herpesviridae 11. Berediter 8erikut akan dijelaskan mengenai penyebab yang dianggap dapat men#etuskan penyakit Meniere+ 1. 6irus Berpes (B6) Berpes virus banyak ditemukan pada pasien Meniere. Pernah ada laporan bah%a 1" dari 1D pasien Meniere terdapat & virus herpes simpleks pada sakus endolimfatikusnya. elain itu pernah dilaporkan juga pada
7
pasien Meniere yang diberi terapi antivirus terdapat perbaikan. Tetapi anggapan ini belum dapat dibuktikan seluruhnya karena masih perlu penelitian yang lebih lanjut. ". Berediter Pada penelitian didapatkan 1 dari 4 orang pasien mempunyai orang tua yang menderita penyakit Meniere juga. Predisposisi herediter dianggap mempunyai hubungan dengan kelainan anatomis saluran endolimfatikus atau kelainan dalam sistem imunnya. 4. lergi Pada pasien Meniere didapatkan bah%a 4! diantaranya mempunyai alergi terhadap makanan. Bubungan antara alergi dengan panyakit Meniere adalah sebagai berikut + akus endolimfatikus mungkin menjadi organ target dari mediator yang dilepaskan pada saat tubuh mengadakan reaksi terhadap
makanan
tertentu.
/ompleks
antigen-antibodi
mungkin
menggangu dari kemampuan filtrasi dari sakus endolimfatikus. da hubungan antara alergi dan infeksi virus yang menyebabkan hidrops dari sakus endolimfatikus '. Trauma kepala ;aringan parut akibat trauma pada telinga dalam dianggap dapat menggangu aliran hidrodinamik dari endolimfatikus. nggapan ini diperkuat dengan adanya pasien Meniere yang mempunyai ri%ayat fraktur tulang temporal. $. utoimun da pula anggapan dari ahli yang menyatakan bah%a hidrops endolimfe bukan merupakan penyebab dari penyakit Meniere. @ni dikatakan oleh Bonrubia pada tahun 1777 dan au#h pada tahun "1 bah%a pada penelitian otopsi ditemukan hidrops endolimfe pada D! dari orang yang tidak menderita penyakit Meniere. Penelitian yang banyak dilakukan sekarang difokuskan pada fungsi imunologik pada sakus endolimfatikus. 8eberapa ahli berpendapat penyakit Meniere diakibatkan oleh gangguan autoimun.
8renner
yang
melakukan penelitian pada tahun "'
mengatakan bah%a pada sekitar "$ ! penderita penyakit Meniere didapatkan juga penyakit autoimun terhadap tiroid. elain itu u#kenstein pada tahun "" juga mendapatkan pada sekitar ' ! pasien penderita
8
penyakit Meniere didapatkan hasil yang positif pada pemeriksaan autoimun darah seperti heumatoid fa#tor, ntibodi antiphospholipid dan nti joegren. (&u
(ani#e"ta"i )lini" Terdapat trias atau sindrom meniere yaitu + 1. 6ertigo G pusing parah Terjadi karena tekanan di dalam labirin membranous dan aparat vestibular.
6ertigo parah yang menghasilkan jatuh disebut Hdrop seranganH. erangan vertigo mungkin berlangsung selama beberapa menit hingga " hingga 4 jam pada satu %aktu. eiring dengan vertigo ada gejala fisik terkait seperti mual, muntah, berkeringat, diare danGatau Palpitasi atau harga pulsa yang #epat. ". Tinnitus idefinisikan sebagai perasaan kebisingan latar belakang di salah satu atau kedua telinga atau di kepala di mana tidak ada sumber luar kebisingan. /ebisingan
mungkin
rendah
bersenandung,
dering,
berdengung,
%hooshing atau mengklik suara. @ni dapat menjadi sangat mengganggu dan sering mengganggu tidur dan konsentrasi. 4. Bilangnya pendengaran ( tuli sensorial) Bal ini dapat mempengaruhi satu atau kedua telinga. Bilangnya mendengar biasanya mempengaruhi suara bernada rendah pertama. ( oepardi, 2fiaty rsyad, dkk + "E ) 2.*
Pato#i"iologi Penyakit Meniere disebabkan oleh penumpukan #airan dalam
kompartemen dari telinga bagian dalam, yang disebut labirin. labirin berisi organ keseimbangan (saluran setengah lingkaran dan organ otolithi#) dan pendengaran (koklea). Bal ini memiliki dua bagian+ labirin tulang dan labirin membran. 5abirin membran diisi dengan #airan yang disebut endolymph, di organ keseimbangan, merangsang reseptor sebagai benda bergerak. eseptor kemudian mengirimkan sinyal ke otak tentang posisi tubuh dan gerakan. Pada koklea, #airan yang dikompresi dalam merespon suara getaran, yang merangsang sel-sel indera yang mengirimkan sinyal ke otak. Pada penyakit Meniere, penumpukan endolymph di labirin mengganggu sinyal keseimbangan dan normal pendengaran antara telinga
9
bagian dalam dan otak. /elainan ini menyebabkan gejala vertigo dan lain dari penyakit Meniere. Penyakit Meniere masa kini dianggap sebagai keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan #airan telinga tengah yang abnormal yang disebabkan oleh malapsorbsi dalam sakus endolimfatikus. &amun, ada bukti menunjukkan bah%a banyak orang yang menderita penyakit Meniere mengalami sumbatan pada duktus endolimfatikus. papun penyebabnya, selalu terjadi hidrops endolimfatikus, yang merupakan pelebaran ruang endolimfatikus. 8aik peningkatan tekanan dalam sistem ataupun ruptur membran telinga dalam dapat terjadi dan menimbulkan gejala Meniere. 2.+
)om%lika"i 1. &euronitis vestibularis. ". 5abirinitis. 4. Tuli total. '. 6ertigo posisi paroksimal jinak (6;;P). $. 6ertigoservi#al. (&&n+"11)
2.,
Pat-a/
Malabsobs !ala" s#$#s Pen#"'#$an caran '! en!ol"%e s&e" $ese"banan b#h (ves&b#ler)
+nns
Pe"ben$a$an rona en!ol"%e&$#s *#'re "e"brane
,er&o
10
/: anse&as b! 'er#bahan
-an#an
$elan M#al "#n&ah
*es$o ce!era -an#an
/: res$o n#&rs $#ran !r $eb#han b#h b! "#al
2.0
/: res$o ce!era b! ver& o
/: an#an 'erse's sensor a#!s b! an#an
Pemerik"aan Penunjang 1. Tes gliserin Pasien diberikan minuman gliserin 1," mlGkg 88 setelah diperiksa tes
kalori dan audiogram.setelah dua jam diperiksa kembali dan dibandingkan. ". udiogram +tuli sensorineural,terutama nada rendah dan selanjutnya dapat ditemukan rekrutinen. 4. 2lektrokokleografi Menunjukkan abnormalitas pada D! pasien yang menderita penyakit meniere. '. 2lektronistagmogram bisa normal atau menunjukkan penurunan respons vestibuler. $. 3T s#an atau M@ kepala D. 2lektroensefalografi E. timulasi kalorik (;efri /. Basan + "1")
2.1
Penatalak"anaan 1. Medis a. Terapi 1) Terapi Medis Profilaksis Terapi medis diarahkan untuk mengatasi
proses penyakit yang
mendasarinya atau mengontrol serangan vertigo selama eksaserbasi penyakit. a) 6asodilator 6asidilator yang sering digunakan adalah 8etahistin B3l F mg 4 kali sehari, jika tidak terdapat ulkus peptikum. lternatif lain adalah asam
11
nikotinat, histamine dan siklandelat. 6asodilator digunakan akibat gangguan pada endolimfe oleh kelainan vaskuler. b) ntikolinergik Probantin telah digunakan sebagai terapi meniere karena teori bah%a hidrops endolimfatik disebabkan oleh disfungsi susunan saraf autonom di telinga dalam. #) Penggunaan Bormon Tiroid Penggunan hormone tiroid didasrkan atas teori bah%a hipotiroidisme ringan adalah termasuk penyebab hidrops endolimfatik. d) Pemberian 6itamin Pemberian vitamin berdasarkan atas teori bah%a penyakit meniere akibat defisiensi vitamin. 6itamin yang biasa diberikan adalah vitamin 8 kompleks,
asam
askorbat
dan
senya%a
sitrus
bio-flavonoid
(5ipoflavonoid). e) iet rendah garam dan Pemberian diureti# iet rendah garam dan pemberian diureti# dimaksudkan adalah agar menurunkan jumlah #airan tubuh dengan harapan juga menurunkan #airan endolimfe. f) Program pantang makanan Terapi ini kadang digunakan pada meniere yang bias disebabkan akibat terjadinya suatu alergi makanan. ") Terapi imtomatik Terapi simtomatik ditujukan untukl menghentikan atau mengurangi hebatnya serangan vertigo dan tanpa berdalih berusaha mengoreksi sebab dasar penyakit Meniere. a) edative edative dalam dosis ringan seperti fenobirtal atau trankuli
efektif
menghentikan
atau
mengurangi keparahn seringan vertigo pada pasien Meniere. ntihistamin yang sering diberikan adalah dimenhidrinat (dramamine) dan sikli
12
#) epresan vestibuler epresan vestibuler digunakan unruk men#egah atau mengurangi keparahan serangan vertigo dan untuk terapi pasien selama eksaserbasi penyakit ini sampai terjadi remisi spontan. b. Pembedahan Pembedahan dianjurkan jika gejalanya tidak dapat diatasi dengan terapi. Prosedur pembedahan konservatif, misalnya operasi dekompresi salus endolimfatikus, ditujukan untuk mempertahankan pendengaran pad telinga yang mengalami gangguan. Tindakan ini mengandung sedikit resiko menyebabkan kerusakan pendengaran dan betujuab ubtuk
mengatasi
serangan vertigo, serta dapat men#egah penyakit Meniere. Pembedahan dibagi menjadi 4 kelompok + bedah destruktif, bedah destruktif sebagian dan bedah nondestruktif. #. 5abirinektomi 5abirinektomi atau destruksi
total pada labirintus membranaseus,
merupakan jaminan pasti untuk menyembuhkan vertigo pada penyakit Meniere, tetapi terpaksa harus mengorbankan pendengaran se#ar total pada telinga yang bersangkutan. Tindakan ini boleh dipertimbangkan bila kehilangan pendengaran pada salah satu telinga sudah demikian berat sedang telinga yang satu lagi masih mampu mempertahankan fungsi normalnya. (&u
13
Makanan yang diperbolehkan adalah+ a.
emua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam natrium, yang
berasal dari tumbuh-tumbuh, seperti yang biasa kita konsumsi yaitu antara lain + 1) 8eras, kentang, ubi, mie ta%ar, mae
$.1
Diagno"a an Inter5en"i )e%eraatan 1. :angguan persepsi sensori berhubungan
dengan
gangguan
pendengaran. Tujuan+ :angguan persepsi sensori dapat teratasi. /riteria Basil + a. asa berdenging dapat hilangGberkurang. b. /omunikasi efektif antara klien, keluarga dan tenaga kesehatan.
14
@ntervensi + a. Monitor tingkat kelemahan persepsi klien asional+ mengusahankan mobilitas fisik yang sesuai dengan kebutuhan klien. b. Memperbaiki komunikasi seperti berbi#ara dengan tegas dan jelas. asional+ menjaga privasi klien dan keluarga #. jarkan #ara berkomunikasi yang tepat yaitu menggunakan tanda nonverbal seperti ekspresi %ajah, menunjukkan dengan sikap tubuh. asional+ putuskan solusi bersama agar klien dan pera%at dapat berkomunikasi dengan efektif. d. Mengurangi kegaduhan lingkungan. asional + memberikan kenyamanan kepada pasien. ". esiko #edera bGd perubahn mobilitas karena gangguan keseimbangan dan vertigo. Tujuan + a. Tetap bebas dari #edera yang berkaitan dengan ketidakseimbangan danGjatuh . /riteria hasil + a. b. #. d.
Tidak mengalami jatuh akibat gagguan keseimbangan. /etakutan dan ansietas berkurang Melakukan latihan sesuai ketentuan Mengenali sifat rasa penuh atau rasa tekanan di dalam telinga yang
terjadi sebelum serangan e. egera melakukan posisi hori
15
d. 8erikan atau ajari #ara pemberian obat anti vertigo dan atau obat peneang vestibular serta beri petunjuk pada pasien mengenai efek sampingnya. asional +Menghilangkan gejala akut vertigo. e. orong pasien untuk berbaring bila merasa pusing,dengan pagar tempat tidur dinaikkan. f. asional +Mengurangi kemungkinan jatuh dan #edera. g. 5etakkan bantal pada kedua sisi kepal untuk membatasi gerakkan. asional + :erakkan akan memperberat vertigo. h. 8antu pasien men#ari dan menetukan aura (adanya gejala aural) yang mendahului terjadinya setiap serangan. asional + Pengenalan aura dapat membantu mengetahui saat perlunya memakai obat sebelum terjadi serangan sehingga dapat meminimalkan beratnya efek. i. njurkan pasien tetap membuka matanya dan memandang lurus ke depan ketika berbaring dan mengalami vertigo. asional + Perasaan vertigo berkurang dan gerakan mengalami deslerasi bila mata tetap di jaga pada posisi yang tetap. 4. esiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah. Tujuan + kebutuhan nutrisi klien terpenuhi /riteria hasil + a. Menunujukkan peningkatanGmempertahankan berat badan. b. Tidak mengalami mual dan muntah #. Menununjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat badan yang sesuai. @ntervensi+ a.
/aji
ri%ayat
nutrisi,
termasuk
makan
yang
disukai.
asional + mengidentifikasi defisiensi, memudahkan intervensi b. *bservasi dan #atat masukkan makanan
pasien.
asional + menga%asi masukkan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan. #. 8erikan makan sedikit dengan frekuensi sering dan atau makan diantara %aktu makan. asional + menurunkan kelemahan, meningkatkan pemasukkan. d. 8erikan pen#u#i mulut yang di en#erkan bila mukosa oral luka, asional + meningkatkan nafsu makan dan pemasukkan oral. Menurunkan pertumbuhan bakteri,
meminimalkan
16
kemungkinan infeksi.
Teknik
pera%atan
mulut
khusus
mungkin
diperlukan
bila
jaringan
rapuhGlukaGperdarahan dan nyeri berat. e. /olaborasi pada ahli gi
dengan
an#aman,atau
perubahan
status
kesehatan dan efek ketidakmampuan vertigo. Tujuan + Mengurangi atau tidak mengalami ansietas. /riteria Basil + a. /etakutan dan ansietas tentang serangan vertigo berkurang atau hilang b. Men#apai pengetahuan dan keterampilan untuk berkompromi dengan vertigo #. Merasakan berkurangnya ketegangan, ansietas dan ketidakpastian. d. /lien mampu memanfaatkan teknik manajemen stres bila diperlukan e. /lien mampu menghindari peristi%a yang menjengkelkan. f. /lien mampu mengulangi instruksi yang diberikan dan menyebutkan pemahaman mengenai penanganan. @ntervensi + a.
/aji tingkat ansietas. 8antu pasien mengidentifikasi keterampilan
koping yang telah dilakukan dengan berhasil pada masa lalu. asional + Memandukan intervensi terapeutik dan partisipatif dalam pera%atan diri, keterampilan koping pada masa lalu dapat mengurangi ansietas. b. 8eri informasi mengenai vertigo dan penanganannya. asional + Meningkatkan pengetahuan membantu mengurangi ansietas #. orong pasien mendiskusikan ansietas dan gali keprihatinan mengenai serangan vertigo. asional +Meningkatkan kesadaran dan pemahaman hubungan antara tingkat antietas dan perilaku. d. jarkan pasien teknik penatalaksanaan stress atau lakukan rujukan bila perluh. asional + Memperbaiki manajemen stress, mengurangi frek%ensi dan beratnya serangan fertigo. e. 8eri upaya kenyamanan dan hindari aktivitas yang menyebebkan stress.
17
asional + situasi penuh stress dapat memperberat gejala kondisi ini. f. @nstruksikan pasien dalam aspek program pengobatan. asional + pengetahuan pasien membantu mengurangi ansietas.
BAB I4 PENUTUP
18
&.1
3im%ulan Meniere adalah gangguan yang umum pada telinga, auditori dan
vestibular, yang diperkirakan disebabkan oleh perubahan metabolisme #airan labirin pada sistem vestibular, hal ini menyebabkan dilatasi membrane labirin karena peningkatan produksi endolimfe, serangan berat dapat mengakibatkan ke#a#atan. Penyakit Meniere disebabkan oleh penumpukan #airan dalam kompartemen dari telinga bagian dalam, yang disebut labirin. &.2
3aran
iharapkan pera%at dapat menasehati untuk mengubah gaya hidup dan kebiasaan atau penatalaksanaan pembedahan. &amun penyakit meniere bukan masalah yang membahayakan ji%a maka, pasien dapat memilih untuk tidak melakukan tindakan apapun sampai tahap tertentu selama penatalaksanaan. untuk menghilangkan vertigo atau menghentikan perkembangan atau menstabilkan penyakit pera%at dapat memberikan s#opolamin, antihistamin, barbiturat atau dia
DA!TAR PU3TA)A
3or%in, 2li
19
Mandal, nanya. "14. I:ejala Penyakit MeniereJ, (*nline), ( http+GG%%%.ne%smedi#al.netGhealthGymptoms-of-Menieres-disease-(@ndonesian).aspL ;udith,ilkinson dkk."7. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Nanda NIC NOC .;akarta.2:3
20