PT. SEMEN PADANG PABRIK INDARUNG V - BIRO TENAGA GARDU INDUK SEMEN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PT.Semen Padang merupakan salah satu perusahaan dibawah naungan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dibidang industri semen . Dikarenakan permintaan konsumen atas semen terus meningkat , PT. Semen Padang membangun pabrik Indarung VI untuk menambah jumlah produksi . Jadi saat ini Semen Padang memiliki 6 buah pabrik yaitu Indarung I (Tidak beroperasi), Indarung II , Indarung III , Indarung IV , Indarung V dan Indarung VI ( tahap pembangunan ) . Jumlah energi listrik yang dibutuhkan PT. Semen Padang jika beroperasi penuh adalah 94,98 MW . Energi tersebut disuplai dari PLN sebesar 90 MW dan selebihnya disuplai pembangkit sendiri yang berasal dari PLTA Kuranji , PLTA Rasak Bungo , PLTD I dan PLTD II , serta WHRPG ( Waste Heat Recovery Power Generation ) . Untuk memudahkan penyaluran energi listrik maka PT. Semen Padang memiliki 2 buah gardu induk yaitu gardu induk PLN dan gardu induk PT. Semen Padang pada kawasan pabrik Indarung V . Menurut yanuriawan ( 2015 : 1 )” sistem kelistrikan yang baik harus didukung dengan tingkat
keandalan serta kontinuitas listrik yang bagus ,
kontuinuitas pasokan daya pada suatu industri sangat diperlukan untuk menjamin terlaksananya proses produksi ” . Gangguan yang terjadi berdampak negatif terhadap hasil produksi . Dalam sistem kelistrikan 3 fasa gangguan yang dapat menimbulkan arus lebih antara lain ; gangguan beban lebih ( overload ), gangguan hubung singkat ( short circuit ) dan gangguan tegangan lebih ( over voltage ). Gangguan tersebut dapat diminimalisir dengan memasang relay proteksi pada sistem . Kriteria relay yang dibutuhkan pada sistem proteksi yaitu cepat , handal , selective dan ekonomis
.
memisahkan Ariyati1310951079 4
Sistem proteksi yang selective dapat
PT. SEMEN PADANG PABRIK INDARUNG V - BIRO TENAGA GARDU INDUK SEMEN
antara sistem yang mengalami dan tidak mengalami gangguan , sehingga sistem lain tetap beroperasi . Patel ( dalam Bario 2016 : 7 ) mengatakan bahwa suatu sistem yang memiliki kualitas tinggi dalam penyaluran energi listrik memiliki koordinasi relay utama dan back up yang disetting sebaik mungkin untuk menghindari kerugian . Perubahan setting arus dan waktu pada relay arus lebih tergantung pada karakteristik dan jenis relay . Karakteristik yang sangat umum digunakan adalah IDMT ( Inverse Definite Minimum Time ) . Berdasarkan IEC 60255 terdapat beberapa karakteristrik relay arus lebih IDMT, yaitu Standard Inverse (SI), Very Inverse (VI) dan Extremely Inverse (EI). Perhitungan koordinasi relay proteksi sangat kompleks sehingga tidak memungkinkan perhitungan dilakukan secara keseluruhan , apalagi untuk jaringan listrik dengan cakupan wilayah
yang luas serta beban yang banyak . Jadi
dibutuhkan software pendukung berupa ETAP ( Electrical Transient Analysis Program ) untuk memudahkan penulis dalam penyelesaian
koordinasi relay
proteksi pada Gardu Induk PT.Semen Padang . 1.2 Tujuan 1. Mempelajari sistem kelistrikan Gardu Induk PT.Semen Padang . 2. Mempelajari sistem proteksi gardu Induk PT.Semen Padang. 3. Menganalisis apakah sistem koordinasi relay proteksi Gardu Induk PT.Semen Padang sudah bekerja dengan baik . 1.3 Batasan Masalah Untuk memperoleh kajian yang terarah maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan diantaranya ; 1. Sistem kelistrikan Gardu Induk PT. Semen Padang . 2. Konsep dari sistem proteksi Gardu Induk PT.Semen Padang . 3. Study analisis sistem proteksi menggunakan software ETAP 12.6.
1.4 Rumusan Masalah
Ariyati1310951079 4
PT. SEMEN PADANG PABRIK INDARUNG V - BIRO TENAGA GARDU INDUK SEMEN
Berdasarkan batasan masalah di atas , maka dalam penulisan laporan ini penulis merumuskan untuk menganalisis koordinasi relay proteksi Gardu Induk Semen Padang PT.Semen Padang. 1.5 Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur Dengan melakukan studi melalui buku bacaan dan referensi lainnya seperti jurnal , internet, dan sebagainya. 2. Metode observasi Metode pengumpulan data dengan tinjauan langsung kelapangan 3. Diskusi dan Wawancara Merupakan metode pengumpulan data dengan cara berdiskusi dan berkonsultasi dengan pihak terkait yang profesional dalam bidang yang dipelajari, agar data yang diolah valid . 4. Analisis Data Analisa data dilakukan untuk memahami data yang diperoleh dari proses pengumpulan data. Proses ini dapat diketahui bahwa sebuah sistem masih dapat bekerja dengan baik atau tidak . 5. Pembahasan dan Kesimpulan Pada pembahasan akan dilakukan pengolahan data dengan metode yang telah ditentukan. Kemudian di simpulkan, apakah koordinasi relay proteksi di Gardu Induk Semen Padang bekerja dengan baik . 1.6 Tempat Pelaksana Kerja Praktek ini dilaksanakan di Unit Gardu Induk Semen Padang, Biro Tenaga Pabrik Indarung V PT. Semen Padang, yang dilaksanakan pada 21 September 2016 – 6 Januari 2017.
1.7 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN
Ariyati1310951079 4
PT. SEMEN PADANG PABRIK INDARUNG V - BIRO TENAGA GARDU INDUK SEMEN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, batasan masalah, rumusan masalah, metodologi penelitian, tempat dan waktu pelaksanaan serta sistematika penulisan laporan Kerja Praktek. BAB II : TINJAUAN UMUM PT. SEMEN PADANG Pada bab ini memaparkan profil PT. Semen Padang secara umum, termasuk sejarah perkembangan, jajaran direksi, serta fungsi dan jasa pelayanan yang ada di PT. Semen Padang. BAB III : SISTEM KELISTRIKKAN PT. SEMEN PADANG Pada bab ini menjelaskan tentang sistem kelistrikkan di PT. Semen Padang secara keseluruhan. BAB IV: PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang Koordinasi Relay Proteksi Semen Padang PT. Semen Padang. BAB V :
PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Ariyati1310951079 4
Gardu Induk