BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di dalam pengaruh globalisasi di bidang ekonomi banyak organisasi-organisasi international yang bermunculan untuk mengatu ekonomi internasional dan menguasai perusahaan-perusahaan yang ada di seluruh dunia ini. Kebudayaan merupakan suatu identitas dari sebuah Negara. Kebudayaan merupakan sebuah hasil dari karya, cipta, dan rasa, untuk menciptakan hasil karya ini membutuhkan beberapa proses, dan mencakup ruang dan waktu. Kebudayaan tercipta melalui proses dari beberapa kebiasaan-kebiasaan tertentu yang nantinya akan terjadi turun-temurun. Berbicara mengenai kebudayaan,kebudayaan ini tidak bisa terlepas dari masyarakat, karena masyarakat menjadi objek dari adanya kebudayaan.
Sehingga ketahanan suatu Budaya Bangsa itu bergantung pada objeknya yaitu masyarakat itu sendiri yang menentukan. Kebudayaan lokal seperti kesenian, bahasa, adapt istiadat tiap-tiap daerah yang berbeda- beda merupakan suatu pemicu untuk memperkokoh kebudayaan bangsa. Karena dewasa ini kebudayaan Bangsa Indonesia seakan goyah dan kurang terjaga, sehingga beberapa dari kebudayaan bangsa diklaim menjadi milik Negara lain. Dengan adanya hal ini, kesadaran akan mempertahankan kebudayaan baru terpikir oleh bangsa. Hal ini membuktikan bahwa ketahanan suatu Budaya Bangsa ada ditangan bangsa itu sendiri.
2. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Globalisasi dan Pertahanan Keamanan Nasional RI?
2. Bagaimana Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pertahanan Keamanan Nasional Terhadap Globalisasi RI?
3. Apa saja Ciri-ciri adanya Fenomena Globalisasi ?
4. Bagaimana Faktor-faktor Terjadinya Globalisasi ?
5. Bagaimana Dampak Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI ?
6. Apa saja Tantangan Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI ?
3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Globalisasi dan Pertahanan Keamanan Nasional RI
2. Menyebutkan Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pertahanan Keamanan Nasional RI Terhadap Globalisasi
3. Menyebutkan Ciri-ciri adanya Fenomena Globalisasi
4. Menjelaskan Faktor-faktor Terjadinya Globalisasi
5. Menjelaskan Dampak Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan RI
6. Menjelaskan Tantangan Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Globalisasi dan Pertahanan Keamanan Nasional RI
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi biasa. Globalisasi memang memiliki sifat mengancam yang menakutkan. Dua kali perang dunia pada abad lalu dipicu oleh persaingan global untuk memperebutkan sumber daya ekonomi. Contoh paling mutakhir: pendudukan Amerika Serikat atas Irak yang telah berlangsung 4 tahun juga menunjukkan hal yang sama meskipun dibungkus dengan berbagai argumen. Pengaruh asing dapat dianalogikan sebagai virus yang menakutkan, namun selama ketahanan nasional sebagai sistem kekebalan tubuh cukup kuat, virus tersebut seharusnya tidak menjadi kekuatan yang mengancam. Polemik dan retorika tidak membantu menciptakan daya saing yang diperlukan untuk terwujudnya Kebangkitan Nasional.
Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan,baik dari luar negeri maupun dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan dalam mengejartujuan nasional Indonesia (Suradinata, 2005:47). Beberapa bentuk ancaman tersebut menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) meliputi:
1. Ancaman di Dalam Negeri
Internal kebangsaan, ancaman dalam negeri menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam mengukuhkan ketahanan nasional bangsa Indonesia dalam berbagai kondisi ancaman yang berasal dari dalam negeri. Ancaman ini bisa berupa pemberontakan, subversi, kudeta, atau apa pun namanya yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia.
2. Ancaman dari luar
Dalam bentuk fisiknya, ancaman seperti ini dapat kita jumpai dalam beberapa istilah di bawah ini yang sangat akrab di telinga kita, antara lain: infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri. Namun, dalam bentuk non-fisiknya ancaman seperti ini jauh lebih berbahaya dari sekedar perang fisik. Ia bisa berwujusd perang pemikiran, propaganda global, pelemehan sistem – sistem kehidupan yang bersentuhan dengan sensitifitas agama, ras, budaya, dll. Hal ini jika tidak disadari dan dibiarkan berlarut – larut akan memicu kemerosotan suatu bangsa. Dimulai dsari kemerosotan finansial, hingga kemerosotan moral. Akhirnya, jatah sebuah peradaban tersebut untuk tetap eksis dalam kancah dunia tinggal menghitung hari saja.
2. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pertahanan Keamanan Nasional RI Terhadap Globalisasi
Saat ini, bangsa Indonesia masih berada dalam perkembangan ekonomi yang sampai sekarang belum pulih dari krisis. Dan negara ini akan goyah lagi apabila dihantam oleh globalisasi jika kemampuan, produktivitas masyarakat tidak ditingkatkan sesuai dengan kemampuan bangsa lain, sehingga bisa bersaing di dalam pasar globalisasi. Sebagai upaya untuk mengatasi tantangan masa depan bangsa ini maka kita sebagai bangsa yang besar memerlukan pemimpin yang memiliki wawasan ketahanan yang luas. Karena era globaslisai akan mempengaruhi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.
Aspek pertama, sosial-politik yang juga akan terpengaruh globalisasi. Keadaan sosial politik bangsa akan berpengaruh ataupun dipengaruhi oleh dunia luar dan bisa merubah paham dan asas yang sudah dianut. Ini akan melemahkan Ketahanan Nasional Indonesia dan menurukan wibawa bangsa di mata bangsa lain. Aspek kedua, dalam kehidupan tatanan nasional akan dipengaruhi secara langsung juga dengan globalisasi. Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan dari pemerintah hasil pemilu presiden 2004 untuk dapat mengatasinya. Aspek ketiga, apabila kebijakan-kebijakan pemerintah salah maka globalisasi akan memperlemah Ketahanan Nasional. Pemerintah diharuskan mengambil langkah dan kebijakan untuk mengaantisipasi gelombang globalisasi di masa mendatang.
3. Ciri-ciri adanya Fenomena Globalisasi
Beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi didunia diantaranya sebagai berikut.
a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turis memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
b. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan dan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multi internasional, dominasi organisasi semacam World Trade Organization.
c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olahraga international). Saat ini, kita dapat mengkonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang meintas beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fasion, literatur, dan makanan.
d. Meningkatkan masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional, dan lain-lain. Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya:
a. Lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan;
b. Lembaga keagamaan;
c. Indutri internasional dan lembaga perdagangan;
d. Wisata mancanegara;
e. Saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional;
f. Lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional; dan
g. Lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler.
4. Faktor-faktor Terjadinya Globalisasi
1) Kemajuan IPTEK terutama dalam bidang informasi dan inovasi-inovasi baru di dalam teknologi yang mempermudah kehidupan manusia.
2) Perdagangan bebas yang ditunjang oleh kemajuan IPTEK.
3) Kerjasama regional dan internasional yang telah menyatukan kehidupan berusaha dari bangsa-bangsa tanpa mengenal batas negara.
Meningkatnya kesadaran terhadap hak-hak asasi manusai serta kewajiban manusia di dalam kehidupan bersama, dan sejalan dengan itu semakin meningkatnya kesadaran bersama dalam alam demokrasi. (H.A.R. Tilaar, 1997).
5. Dampak Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI
Kekuatan globalisasi menurut analisis para ahli pada umumnya bertumpu kepada 4 kekuatan global, yaitu dampak globalisasi terbagi 2 yaitu:
1. Dampak Positif
2. dampak negatif
1) Dampak Positif Globalisasi
a. Globalisasi Ekonomi
Terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
b. Globalisasi Sosial Budaya
Dalam globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
2) Dampak Negatif Globalisasi
a. Ideologi Bangsa
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
b. Aspek Ekonomi
Dalam aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
6.Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bangsa RI
Dari aspek ideologi, Pancasila yang merupakan "way of life" bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius, bukan saja orang enggan bicara tentang Pancasila, tetapi justru nilai-nilai yang terkandung didalamnya nyaris tidak lagi dihayati dan diamalkan. Mungkin hal ini adalah akibat dan sikap traumatis dari pengalaman masa lalu, atau dapat pula karena terlahir generasi baru yang telah menganggap bahwa Pancasila sudah tidak bermakna lagi.
Distorsi pemahaman dan implementasi yang terjadi saat ini, dapat kita amati fenomenanya antara lain :
Terjadinya kemerosotan (dekadensi) moral, watak, mental dan perilaku/ etika hidup bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda.
Gaya hidup yang Hedonistik, materialistik konsumtif dan cenderung melahirkan sifat ketamakan atau keserakahan, serta mengarah pada sifat dan sikap individualistik.
Timbulnya gejala politik yang berorientasi kepada kekuatan, kekuasaan dan kekerasan, sehingga hukum sulit ditegakkan.
Persepsi yang dangkal, wawasan yang sempit, beda pendapat yang berujung bermusuhan, anti terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang pada akhirnya cenderung anarkhis.
Birokrasi pemerintahan terlihat semakin arogan berlebihan, cenderung KKN dan sukar menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat. Pemberan-tasan korupsi yang berakar pada birokrasi ini yang terasakan amat sulit karena telah membudaya.
Indonesia beberapa kali pernah menelurkan gagasan-gagasan besar sebagai jawaban atas tantangan globalisasi. Indonesia merupakan negara pertama yang memproklamasikan kemerdekaannya setelah Perang Dunia kedua berakhir dan merupakan penggagas berdirinya Gerakan Non Blok pada masa perang dingin. Indonesia juga merupakan penggagas sistem bagi hasil dalam industri minyak dan gas sebagai alternatif terhadap sistem konsesi yang dianggap sebagai bentuk kolonialisme baru.
Kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam implementasi gagasan-gagasan besar tersebut seharusnya dapat menjadi pemacu semangat dalam melakukan perencanaan strategi dan konsolidasi yang lebih baik dalam peningkatan kemampuan untuk menghadapi tantangan globalisasi. Dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
7. Tantangan Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI
1. Konsepsi Ketahanan Nasional. Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh.
2. Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem monopoli ekonomi. Sehingga terciptanya system ekonomi yang bebas dan tidak di monopoli oleh pihak-pihak tertentu.
3. Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
8. Aspek-aspek dalam Pertahanan Keamanan Nasional RI dalam Mengatasi Globalisasi
1. Aspek-aspek yang dikedepankan dalam ketahanan nasional dalam ini meliputi:
a. Kemampuan dan kekuatan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (survival, identitas dan integritas bangsa dan negara),
b. kemampuan dan kekuatan untuk mengembangkan kehidupan bernegara dan berbangsa dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
c. Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.
Ketahanan nasional memiliki beberapa sifat yang melandasinya untuk tetap memberikan kontribusi konstruktif bagi Indonesia. Sifat-sifat tersebut antara lain tercermin dari beberapa hal di bawah ini, antara lain:
a. Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa.
b. Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya.
c. Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
d. Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara.
e. Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
2. Esensi Nasionalisme Indonesia yang harus Dipertahankan
Sesungguhnya nilai-nilai nasionalisme (faham tentang kebangsaan) itu bersumber dari sosio-kultural bangsa dan bumi Indonesia. Sekalipun akan mengalami interaksi dengan dunia luar dalam era globalisasi, tetapi hakekatnya tidak boleh berubah. Seperti halnya nilai-nilai Pancasila sebagai esensi pertama, secara intrinsik tidak akan berubah, apalagi hal itu memiliki nilai-nilai mendasar dan sebagai "way of life" bangsa Indonesia, serta sebagai dasar Negara Republik Indonesia akan tetap dapat dipertahankan. Sekalipun saat ini mengalami pasang surut dan mungkin sedikit "memudar" sifatnya tentu sementara. Esensi kedua adalah UUD' 45 sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, akan tetap menjadi kaidah utama. Kita sadari dan di implementasi-kan bahwa untuk menata negara dan masyarakat diperlukan berbagai undang-undang dan peraturan yang tentunya harus bersumber pada Undang-Undang Dasar ini. Faham kebangsaan kita menyadari dengan sepenuhnya, bahwa semua tata kehidupan bangsa, harus telah tertuang dan teratur didalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar tersebut. Hal ini sekaligus merupakan komitmen kita bersama dalam mendirikan Negara Republik Indonesia.
Esensi ketiga adalah Rasa cinta tanah air dan rela berkorban. Sebagai bangsa yang merdeka karena perjuangan melawan penjajah dan telah mengorbankan jiwa raga beribu-ribu pahlawan bangsa, maka rasa kebangsaan kita harus dilandasi oleh tekad dan semangat terus berupaya mencintai tanah air Indonesia dengan segala isi yang terkandung didalamnya sepanjang masa. Karena hanya dengan rasa cinta tanah air, bangsa ini akan tetap utuh dan akan rela berkorban pula bagi kejayaan bangsa dan Negaranya. Sekalipun "hujan emas" di negeri orang tentu tidak seindah hidup di negeri sendiri, walaupun serba menghadapi kesulitan dan kemiskinan.
Esensi keempat adalah rasa persatuan dan kesatuan bangsa didalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini yang sekarang terkoyak-koyak dan nyaris menghadapi disintegrasi. Pengaruh globalisasi sangat besar, eforia-reformasi, telah membuat bangsa Indonesia hampir-hampir kehilangan arah dan tujuan. Ide sparatisme dan upaya-upaya memisahkan diri dari NKRI oleh beberapa daerah, adalah contoh nyata yang perlu kita cegah. Kalau ide tersebut dibiarkan berkembang maka Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami ancaman yang serius. Sudah tentu hal tersebut mengingkari akar nilai-nilai persatuan dan kesatuan, yang telah dirintis oleh para pendahulu Republik ini.
Esensi kelima tentang wawasan kebangsaan yang bersumber dari wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional hendaknya terus dapat melekat pada hati dan dihayati sepenuhnya oleh warga Negara Indonesia, sehingga tertanam pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang sarwa Nusantara, merangkul semua kepentingan dan mengarahkan pada cita-cita dan tujuan pembangunan Nasional. Yang keenam adalah disiplin nasional. Bangsa yang ingin maju dan mandiri harus memiliki disiplin nasional yang tinggi. Nasionalisme berakar pula pada budaya disiplin bangsa tersebut. Justru antara disiplin nasional dan nasionalisme, merupakan dua sisi mata uang yang saling berpengaruh. Makna dan esensi disiplin nasional akan terlihat pada disiplin para penyelenggara Negara, tertib dan lancarnya pelayanan masyarakat, serta dalam berbagai kehidupan sehari-hari.
3. Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
9. Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
Dari aspek ideologi, Pancasila yang merupakan "way of life" bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius, bukan saja orang enggan bicara tentang Pancasila, tetapi justru nilai-nilai yang terkandung didalamnya nyaris tidak lagi dihayati dan diamalkan. Mungkin hal ini adalah akibat dan sikap traumatis dari pengalaman masa lalu, atau dapat pula karena terlahir generasi baru yang telah menganggap bahwa Pancasila sudah tidak bermakna lagi.
Distorsi pemahaman dan implementasi yang terjadi saat ini, dapat kita amati fenomenanya antara lain :
o Terjadinya kemerosotan (dekadensi) moral, watak, mental dan perilaku/ etika hidup bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda.
o Gaya hidup yang Hedonistik, materialistik konsumtif dan cenderung melahirkan sifat ketamakan atau keserakahan, serta mengarah pada sifat dan sikap individualistik.
o Timbulnya gejala politik yang berorientasi kepada kekuatan, kekuasaan dan kekerasan, sehingga hukum sulit ditegakkan.
o Persepsi yang dangkal, wawasan yang sempit, beda pendapat yang berujung bermusuhan, anti terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang pada akhirnya cenderung anarkhis.
o Birokrasi pemerintahan terlihat semakin arogan berlebihan, cenderung KKN dan sukar menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat. Pemberan-tasan korupsi yang berakar pada birokrasi ini yang terasakan amat sulit karena telah membudaya.
Indonesia beberapa kali pernah menelurkan gagasan-gagasan besar sebagai jawaban atas tantangan globalisasi. Indonesia merupakan negara pertama yang memproklamasikan kemerdekaannya setelah Perang Dunia kedua berakhir dan merupakan penggagas berdirinya Gerakan Non Blok pada masa perang dingin. Indonesia juga merupakan penggagas sistem bagi hasil dalam industri minyak dan gas sebagai alternatif terhadap sistem konsesi yang dianggap sebagai bentuk kolonialisme baru. Kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam implementasi gagasan-gagasan besar tersebut seharusnya dapat menjadi pemacu semangat dalam melakukan perencanaan strategi dan konsolidasi yang lebih baik dalam peningkatan kemampuan untuk menghadapi tantangan globalisasi.
Dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
10. Tantangan Globalisasi terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI
1. Konsepsi Ketahanan Nasional. Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh.
2. Ekonomi kerakyatan harus menghindari system monopoli ekonomi. Sehingga terciptanya sistem ekonomi yang bebas dan tidak di monopoli oleh pihak-pihak tertentu.
3. Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Nasionalisme bangsa Indonesia belum memudar, sekalipun saat ini didera oleh pengaruh globalisasi dan liberalisasi serta proses demokratisasi. Tantangan baru ini harus dihadapi dengan serius dan optimisme, bilamana tidak di pupuk kembali dan tidak mendapat dorongan semangat baru oleh para pemimpin bangsa ini, maka tidak mustahil faham tentang kebangsaan ini akan tersapu oleh peradaban baru yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur sosio-kultural bangsa kita. Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan ini antara lain adalah:
1. Pengembangan illmu pengetahuan dan teknologi dalam ilmu komunikasi dapat meningkatkan ketahanan nasional, yang dengan adanya komunikasi semua informasi yang ada diseluruh nasional agar dapat menciptakan keharmonisan dan keselarasan dalam berbangsa dan bernegara.
2. Dalam era globalisasi ini dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dapat menyebabkan persoalan-persoalan mendasar yaitu "apakah kita bisa menyaring informasi yang kita terima dari seluruh dunia".
3. Globalisasi, keterbukaan dan ketahanan informasi dapat menguji ketahanan nasional kita dalam upaya tetap mempertahankan jati diri dan kepribadian bangsa.
KATA PENGANTAR
Puji dan puji syukur saya Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, saya pribadi banyak mendapat tantangan dan hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Taufiq, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran PKn.
2. Semua pihak baik secara langsung maupun tak langsung, yang telah memberi bantuan hingga terselesaikannya makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya..
Semanu, 19 Januari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………………
Kata Pengantar ……………………………………………………………… i
Daftar Isi …………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi ..............………………………......... 2
B. Proses, aspek, dan dampak globalisasi di bidang Pertahanan
dan Keamanan bagi bangsa dan Negara Indonesia .......... 3
BABIII PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………… 6
B. Saran………………………………………………………. 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah daripada kata globalisasi memiliki sejarah yang sangat menarik. Sekitar dua puluh dua tahun yang lalu kata itu hampir tak pernah dipergunakan dalam dunia akademis maupun dunia pers. Dari awalnya kata tersebut tak dikenal, tapi sekarang kata globalisasi sangat akrab di telinga kita, muncul dimana-mana, baik dalam dunia akademis, bisnis, pers maupun dalam setiap pidato-pidato yang di lontarkan oleh orang-orang di abad sekarang ini.
Sangatlah tepat untuk mengatakan bahwa dalam tahun-tahun terakhir globalisasi telah menjadi pusat dari sebagian besar diskusi politik dan perdebatan ekonomi, menurut Frederich Ebert Stiftung dalam ( Anthony Giddens:2000 )
Adam Smith, Bapak Teori Ekonomi Klasik yang menganjurkan kapitalisme, menyebut perdagangan bebas sebagai cara terbaik mencapai kemakmuran ekonomi dunia. Peran Negara sebaiknya dibatasi pada prasarana pekerjaan umum, hukum, pertahanan, pendidikan dan jasa publik lainnya. Negara harus netral dan harus berada di atas kepentingan semua golongan masyarakat. Negara semaksimal mungkin melindungi tiap anggota masyarakat dari ketidakadilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainya. Negara juga menegakkan serta mempertahankan karya dan lembaga masyarakat tertentu, yang tidak akan pernah dilakukan oleh indiidu atau sekelompk individu, kaena pertimbangan keuntungan material yang kecil.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian daripada globalisasi?
2) Bagaimanakah proses , aspek , dan dampak globalisasi di bidang pertahanan dan keamanan bagi bangsa dan Negara Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi
Istilah globalisasi berhubungan dengan peningkatan saling keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk interaksi-interaksi lain. Menurut asal katanya, kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing, dengan kata lain, negara yang kaya akan semakin kaya dan negara-negara yang kecil akan semakin bergantung padanya.
Pengaruh globalisasi baik positif maupun negatif dapat menjadi bahan masukan dalam diri kita masing-masing. Beberapa orang menyatakan bahwa globalisasi merupakan mitos atau paling banter hanya di anggap sebagai suatu kelanjutan dari trend yang telah lama mapan. Tapi di sisi lain, banyak yang mengatakan bahwa globalisasi tidak hanya real, tetapi juga sudah sangat maju perkembangannya. Seperti yang diutarakan oleh Keniche Ohmae,
Kita sekarang hidup dala dunia tanpa batas, dimana negara-bangsa telah menjadi rekaan dan dimana para politikus telah kehilangan semua kekuatan efektif mereka, ( menurut Harper Collins dalam Anthony Giddens,1995 )
Dari beberapa sumber, pengertian globalisasi diantaranya yaitu, Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.( sumber : id.wikipedia.org.diakses tanggal 19 Januari 2013 )
Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Achmad Suparman ( sumber : shttp://duniabaca.com/definisi-globalisasi-ciri-ciri-globalisasi.html. diakses tanggal 19 Januari 2013 )
Pengertian globalisasi belum memiliki definisi yang mapan sehingga memunculkan pandangan yang berbeda-beda, kecuali sekedar definisi kerja, sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya, dan dari beberapa sumber dan pendapat di atas maka pengertian globalisasi dapat disimpulkan yaitu globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk diseleksi atau dikontrol.
B. Proses, aspek, dan dampak globalisasi di bidang Pertahanan dan Keamanan bagi bangsa dan Negara Indonesia
Globalisasi berasal dari kata globe , yang artinya bola bumi buatan , peta bumi yang bulat seperti bola ( tiruan bumi ) dunia ( planet bumi ) . Kemudian menjadi global yang artinya secara umum dan keseluruhan , secara bulat , secara garis besar atau bersangkut paut , mengenai , meliputi seluruh dunia Mengglobal berarti meluas ke seluruh dunia atau mendunia , dan akhirnya menjadi globalisasi yang artinya proses masuknya ke ruang lingkup dunia . Sedang globalisme berarti paham kebijakan nasional yang memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang layak diperhitungkan.
Proses Globalisasi
Globalisasi yang pada hakikatnya membawa kita ke ruang lingkup atau tatanan dunia itu dapat diibaratkan seperti pergerakan udara . Ia bergerak dari satu ruangan , masuk dan kemudian memenuhi ruangan lain yang lebih luas dan tidak terbatas. Titik awal lahirnya globalisasi, dimulai dengan ditemukannya alat komunikasi dan transportasi modern. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Dalam banyak hal globalisasi mempunyai banyak karateristik yang sama dengan internasionalisasi. Kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran Negara dan batas-batas Negara.
Globalisasi merupakan salah satu aspek kehidupan yang mau tidak mau harus dihadapi bangsa Indonesia. Oleh karena itu untuk mempertahankan identitas nasional dari pengaruh negative globalisasi, dibutuhkan adanya pendekatan sistem ketahanan nasional. Identitas dalam pandangan perspektif ketahanan nasional, merupakan salah satu sarana dalam membentuk kondisi dinamis yang meliputi segala aspek kehidupan yang terintegrasi dalam dalam bangsa dan negara Indonesia. Aspek-aspek yang dikedepankan dalam pertahanan nasional antara lain :
a. Kemampuan dan kekuatan mempertahankan kelangsungan hidup ( survival, identitasdan integritas bangsa dan Negara ).
b. Kemampuan dan kekuatan mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
Melalui kedua aspek tersebut, kondisi identitas kebudayaan nasional semakin kokoh dengan lahirnya manusia Indonesia yang berbudaya dan berperadaban. Manusia yang berbudaya yang punya kemampuan dan kekuatan untuk survive sekaligus berkembang, serta dapat hidup bersaing dan bersanding dengan bangsa-bangsa lain. Dengan adanya globalisasi ini tentu berdampak bagi pertahanan dan keamanan di Indonesia. Berikut dampak-dampaknya:
1) Dampak positif globalisasi bidang pertahanan, dan keamanan :
a) Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
b) Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak.
c) Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel.
d) Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara yang profesional.
e) adanya hubungan kerja sama antarbangsa , khususnya dalam bidang pertahanan keamanan baik kerja sama bilateral , regional maupun internasional.
2) Dampak negatif globalisasi bidang hukum, pertahanan, dan keamanan :
a) Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara semakin berkurang karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi.
b) Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat secara global. Masyarakat sering kali mengajukan tuntutan kepada pemerintah dan jika tidak dipenuhi, masyarakat cenderung bertindak anarkis sehingga dapat mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
c) kemajuan teknologi juga dipergunakan oleh jaringan atau kelompok penjahat internasional untuk beroprasi di berbagai negara untuk mempermudah mencapai tujuannya .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan makalah di depan maka kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu :
1) Pengertian globalisasi belum memiliki definisi yang mapan sehingga memunculkan pandangan yang berbeda-beda, kesimpulannya globalisasi adalah merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk diseleksi atau dikontrol.
2) Titik awal lahirnya globalisasi, dimulai dengan ditemukannya alat komunikasi dan transportasi modern. Untuk mempertahankan identitas nasional maka diperlukan identitas dalam pandangan perspektif ketahanan nasional yang merupakan salah satu sarana dalam membentuk kondisi dinamis yang meliputi segala aspek kehidupan yang terintegrasi dalam dalam bangsa dan negara Indonesia, karena globalisasi memiliki dampak positif juga negatif bagi hankam di Indonesia.
B. Saran
Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dan sangat mungkin terpengaruh oleh adanya arus globalisasi, sebagai warga Negara yang baik sebaiknya kita bisa selektif terhadap pengaruh-pengaruh adanya globalisasi tersebut, terutama pengaruh yang negatif, dengan kata lain kita harus tinggalkan pengaruh yang bersifat negatif, dan sebaliknya dengan pengaruh yang bersifat positif kita jadikan masukan untuk mengembangkan diri demi tercapainya pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Listyarti Retno, Dra. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Erlangga.
Giddens Anthony. 2000. The Third Way, Jalan ke Tiga Pembaruan Demokrasi Sosial. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Giddens Anthony. 2001. Runaway World, Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan Kita. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://24bit.wordpress.com/2010/03/28/dampak-positif-dan-negatif-globalisasi-bagi-indonesia/
http://duniabaca.com/definisi-globalisasi-ciri-ciri-globalisasi.html.
http://www.romadhon-byar.com/2011/12/dampak-globalisasi.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi diambil dari kata global yang berarti universal/umum. Globalisasi adalah proses di mana berbagai peristiwa, keputusan, dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai masyarakat di belahan dunia yang lain. Istilah globalisasi digunakan pertama kali pada tahun 1985 oleh Theodore Levitt, di mana istilah itu digunakan untuk menunjuk pada politik ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dari transaksi keuangan.
Globalisasi sudah sangat di rasakan oleh manusia di zaman ini, di era yang semakin maju dan sudah tidak terkendalikan lagi. Manusia sekarang ini telah sangat menyatu dengan dunia, untuk itu kita harus mempelajari lebih dalam lagi mengenai globalisasi. Hal itulah yang melatar belakangi penulis membuat Makalah mengenai "PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA".
B. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak di capai dalam Makalah ini adalah :
1. Dapat memahami dan mengerti pengertian dari globalisasi.
2. Dapat mengetahui bentuk-bentuk dari globalisasi.
3. Mengetahui dampak-dampak dari globalisasi.
4. Mengetahui aspek-aspek dari globalisasi.
5. Mengetahui pengaruhnya bagi masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Untuk menjaring beberapa pokok dari makalah tentang Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia maka lingkup materi pengumpulan data meliputi :
1. Kondisi kehidupan masyarakat Indonesia.
2. Bentuk-bentuk Globalisasi yang sudah sangat marak bagi kehidupan bangsa.
3. Pengaruh Globalisasi bagi kehidupan bangsa dan bagaimana cara masyarakat menanggapinya.
BAB II
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA
A. Pengertian Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "Globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi sebenarnya belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
1. Pendapat Globalisasi Menurut Para Ahli
Beberapa ahli berpendapat mengenai pengertian Globalisasi sebagai berikut :
a. Selo Soemardjan mendefinisikan globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem organisasi yang sama.
b. Para cendekiawan Barat mengatakan bahwa Globalisasi merupakan suatu proses kehidupan yang serba luas, tidak terbatas, dan merangkum segala aspek kehidupan, seperti politik, sosial, dan ekonomi yang dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia di dunia. Globalisasi pada hakikatnya adalah proses yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan. Mengingat bahwa dunia ditandai oleh kemajemukan (pluralitas) budaya maka Globalisasi sebagai proses juga ditandai sebagai suatu peristiwa yang terjadi di seluruh dunia secara lintas budaya yang sekaligus mewujudkan proses saling memengaruhi antar budaya itu tidak selaluberlangsung sebagai proses dua arah yang berimbang, tetapi dapat juga sebagai proses dominasi budaya yang satu terhadap lainnya. Misalnya pengaruh budaya Barat lebih kuat terhadap budaya negara Timur seperti Indonesia.
c. R. Robertson mengatakan bahwa Globalisasi adalah proses mengecilnya dunia dan meningkatnya kesadaran dan dunia sebagai satu kesatuan, saling ketergantungan dan kesadaran global akan dunia yang menyatu.
d. Martin Albraw mengatakan Globalisasi menyangkut seluruh proses di mana penduduk dunia terhubung kedalam komunitas dunia yang tunggal maupun komunitas global.
e. A.G Mc Grew menyatakan Globalisasi mengacu padaa keseragaman hubungan dan saling keterkaitan antar masyarakat yang membentuk sistem dunia modern. Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu masyarakat di belahan dunia yang lain.
f. Malcom Waters menyatakan Globalisasi adalah sebuah proses sosial dan budaya semakin menyusut dan setiap orang kian sadar bahwa mereka semakin dekat satu sama lain.
g. Emmanuel Richter mengatakan jaringan kerja Globalisasi yang secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi dalam planet ini ke dalam ketergantungan dan persatuan dunia.
h. Thomas L. Friedman mengatakan bahwa Globalisasi memiliki dimensi Ideology dan teknologi. Dimensi Ideology yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi Teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
i. Princeton Briones menyatakan bahwa Globalisasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup Globalisasi institusi-institusi demokrasi, pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita.
j. Bank Dunia menyatakan bahwa Globalisasi berarti kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk memprakarsai transaksi ekonomi dengan orang-orang dari negara lain.
2. Pengertian Globalisasi Berdasarkan Fakta-Fakta
Pengertian berdasarkan fakta-fakta di sekitar dapat ditelusuri sebagai berikut.
a. Globalisasi adalah internasionalisasi, yaitu proses penyatuan dunia di bawah satu atap, dimana batas-batas negara tidak berarti lagi dalam menghalangi komunikasi antarmanusia di berbagai penjuru dunia. Dunia terasa makin kecil, dan setiap orang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan siapa saja di berbagai penjuru dunia.
b. Globalisasi adalah liberalisme, yaitu setiap manusia memiliki kebebasan yang teramat sangat, bebas melakukan apa saja bebas bekerja di mana saja, bebas bersekolah di mana saja, bebas berbicara apa saja, berkreasi, bebas bersaing dengan siapa saja, dalam ruang lingkup dunia.
c. Globalisasi adalah komunikasi dan informasi yang sangat terbuka, setiap orang di dunia melalui berbagai sarana komunikasi dan telekomunikasi dapat mengetahui peristiwa kejadian yang terjadi di belahan bumi lainnya.
d. Globalisasi adalah proses di mana makanan siap saji mendunia, yaitu di mana berbagai kota di seluruh dunia dengan sangat mudah menemukan counter makanan siap saji dari Amerika.
B. Bentuk - Bentuk Globalisasi
Berikut ini beberapa bentuk yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
1.
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukan keterkaitan antar manusia di seluruh dunia
2. Perubahan dalam konstatin ruang dan waktu. Perkembangan barang seperti handphone, televisi satelit, internet. Buktinya anak-anak saja sudah sangat banyak yang menggunakan handphone baik itu anak SD, SMP dan SMA. Itu semua bukan dipergunakan untuk alat komunikasi tetapi sebagian orang menganggap itu hanya sekedar gaya atau trend yang harus mereka ikuti. Itu menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakkan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
3. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
4. Peningkatan interaksi kultural melalui pekembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional).
5. Perkembangan yang semakin kita rasakan sekarang ini yang sudah banyak kita konsumsi adalah soal fashion, budaya dan makanan.
a. Fashion
Fashion atau mode adalah gaya berpakaian yang sedang populer di suatu negara. Beda negara, beda juga fashion yang sedang populer. Ada beberapa negara yang menjadi pusat mode dunia yaitu New York, Paris, London, Korea, Jepang dan Milan. Sekarang di Indonesia fashion atau gaya berpakaian ala negara korea dan harajuku Jepang sedang menjadi trend. Trend tersebut muncul ketika mereka melihat idola mereka memakai pakaian yang unik tetapi sangat simple maka munculah keinginan untuk memakai pakaian yang sama. Itulah yang menjadi salah satu trend yang di pengaruhi oleh negara lain di Indonesia.
b. Budaya
Budaya luar juga banyak masuk di Indonesia terutama budaya barat. Sehingga banyak anak-anak muda yang mengikuti kemajuan zaman dengan pergaulan seperti dunia Barat. Unsur budaya yang sering ditiru umumnya budaya material, seperti gaya rambut, pakaian, pergaulan bebas, pesta pora, minum-minum, dan bentuk rumah
c. Makanan
Makanan di Indonesia sangat banyak tetapi karena pengaruh globalisasi maka sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih makanan luar seperti spaghety, pizza, dll.
6. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup. Terutama pemanasan global yang sudah kita rasakan.
C. Dampak Globalisasi
1. Hukum, pertahanan dan keamanan
a. Dampak Positif
Semakin menguatnya spremasi hukum, demonstralisasi dan tuntutan dilaksanakannya HAM.
Semakin menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan untuk kepentingan rakyat.
Aparat hukum dituntut lebih professional, transparan, dan akuntabel.
Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan, kedaulatan dan ketertiban Negara yang profesional.
b. Dampak negatif
Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban Negara semakin berkurang karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi.
Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola piker masyarakat secara global. Masyarakat seringkali mengajukan tuntutan kepada pemerintah dan jika tidak di penuhi, masyarakat cenderung bertindak anarkis sehingga dapat mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Sosial budaya
a. Dampak Positif
Meningkatnya pembelajaran mengenai tata nilai social budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.
Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
b. Dampak Negatif
Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.
Semakin mudahnya apresiasi terhadap nilai. Nilai budaya local yang melahirkan gaya hidup berikut ini:
Individualisme: mengutamakan kepentingan diri sendiri.
Pragmatisme : melakukan suatu kegiatan yang menguntungkan saja.
Hedonisme : paham yang mengutamakan kepentingan keduniawian semata.
Primitif : sesuatu yang sebelumnya dianggap tabu, kemudian dianggap sebagai sesuatu yang biasa/wajar.
Konsumerisme: polakonsumsi yang sudah melebihi batas.
Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, kesetiakawanan, sosial sehingga dalam keadaan tertentu/darurat, misalnya sakit, kecelakaan, atau musibah hanya ditangani oleh segelintir orang.
3. Globalisasi Bidang Ekonomi Sektor Perdagangan
a. Dampak Positif
Liberalisme perdagangan barang, jasa, layanan, dan komoditif lain memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut bersaing merebut pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut tekstil dan bahan tambang.
Di bidang jasa kita mempunyai peluang menarik wisatawan mancanegara untuk menikmati keindahan alam dan budaya tradisional yang beraneka ragam.
b. Dampak negatif
Arus masuk perdagangan luar negeri menyebabkan defisif perdagangan nasional.
Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa
4. Globalisasi Bidang Ekonomi Sektor Produksi
a. Dampak Positif
Adanya kecenderungan perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya ke Negara-negara berkembang dengan pertimbangan keuntungan geografi (melimpahkan bahan baku, areal yang luas, dan tenaga kerja yang masih murah) meskipun masih sangat terbatas dan rentan terhadap perubahan-perubahan kondisi social politik dalam negeri ataupun perubahan-perubahan global. Indonesia memiliki peluang untuk dipilih menjadi tempat baru bagi perusahaan tersebut.
b. Dampak Negatif
Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar. Akibatnya kondisi industri dalam negeri sulit berkembang.
Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
Suatu perusahaan asing memindahkan usahanya keluar negeri mengakibatkan PHK tenaga kerja dalam negeri.
D. Aspek Globalisasi
1. Aspek positif
a. Globalisasi Teknologi : Berkembangnya teknologi IK dan transportasi menjadi lebih efektif dan efisien.
b. Globalisasi Perdagangan : Maraknya perkembangan industri sehingga lebih efektif dan efisien.
c. Globalisasi sosial dan budaya : Manusia dapat bergerak dinamis kemanapun berada.
d. Globalisasi dan lingkungan hidup : LSM semakin kritis membahas pesoalan lingkungan suatu Negara.
e. Globalisasi Politik : Penyelenggaraan Negara dituntutan transparan-demokratis dan menghargai.
2. Aspek Negatif
a. Kenjangan ekonomi
b. Negara yang perekonomiannya kuat, bersengkongkol untuk meraup untung sebesar-besarnya. Hal ini merugikan Negara miskin yang ekonominya lemah.
c. Timbulnya fanatisme rasial, etnis dan agama dalam forum dan organisme.
d. Kadar kualitas kejahatan semakin tinggi dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi.
e. Mundurnya sumber daya alam vital : air, hutan dan terjadinya pencemaran global.
E. Globalisasi Terhadap Jati Diri Bangsa Indonesia
Salah satu faktor memudarnya jati diri bangsa adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau zaman Globalisasi. Struktur masyarakat Indonesia menurut Nasikun ditandai oleh dua ciri yang bersifat unik, yaitu secara horizontal, ia ditandai oleh adanya kesatuan sosial yang mendasar pada perbedaan suku bangsa, agama, adat serta kedaerahan. Dan secara vertikal terdapat perbedaan yang cukup tajam antara lapisan atas dan bawah. Perbedaan suku bangsa, agama, adat dan kedaerahan seringkali disebut sebagai ciri masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk. Masyarakat majemuk menurut Furnivall adalah suatu masyarakat tempat anggota-anggota masyarakatnya kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat secara keseluruhan, kurang memiliki homogenitas kebudayaan, dan bahkan, kurang memiliki dasar untuk saling memahami satu sama lain. Itu semua akibat adanya Globalisasi yang sudah sangat berkembang. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan terbentuknya masyarakat majemuk di Indonesia, yaitu :
1. Terdapat banyak suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia dalam sekitar 3000 pulaunya.
2. Karena terletak di antara Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik membuat Indonesia berada di tengah-tengah lalu lintas perdagangan sehigga mempengaruhi terciptanya perbedaan agama.
3. Perbedaan iklim dan struktur tanah berupa perbedaan cujan hujan dan kesuburan tanah di berbagai daerah di Nusantara menciptakan dua macam lingkungan ekologis, yaitu daerah pertanian sawah di Jawa dan Bali serta daerah pertanian ladang di luar pulau Jawa.
Masyarakat Indonesia yang majemuk itu di satukan oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dengan semangat Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda, tetapi tetap satu juga. Terciptanya persatuan dalam masyarakat yang majemuk tersebut dapat dilakukan melalui integrasi budaya atau integrasi nasional untuk membentuk kebudayaan nasional. Hal ini berarti terjadinya peleburan yang menciptakan keseragaman antar satu elemen dengan elemen lainnya melainnkan menghubungkan satu daerah dan suku bangsa di seluruh Nusantara dalam kerangka wawasan nusantara yang menekankan aspek persatuan. Jadi, Pancasila, UUD 45 dan Konsepsi Wawasan Nusantara merupakan dasar terbentuknya "tunggal ika" sebagai perwujudan kebudayaan nasional yang merupakan identitas nasional Indonesia.
Sebagai jati diri bangsa, Pancasila, UUD 45 dan wawasan nusantara, harus menghadapi tantangan global saat ini. Dalam dunia yang begitu cepat berubah kita akan banyak menghadapi tantangan yang memerlukan ketahanan diri agar kita dapat bertahan. Dan segala tantangan itu terjadi sebagai akibat adanya globalisasi dan modernisasi.
F. Globalisasi terhadap Generasi muda
Globalisasi sangat berdampak pada generasi muda saat ini yaitu bagi para anak muda. Globalisasi membuat gaya hidup remaja Indonesia sangat modern dan tidak ketinggalan zaman, khususnya aplikasi jejaring sosial yang sudah sangat marak seperti : facebook, twitter, e-buddy,dan lain sebagainya. Anak muda zaman sekarang sangat sering mengakses aplikasi jejaring sosial karena dianggap tren dan harus mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan Global saat ini membuat anak muda merasakan berbagai kemudahan tetapi di balik kemudahan itu ada berbagai bahaya dari Globalisasi akibat teknologi.
Berikut 6 bahaya yang di akibatkan oleh teknologi yang sering di pergunakan oleh anak-anak muda :
1. Depresi Facebook
Awal tahun ini, sebuah kelompok dokter di AS memperingatkan bahwa para remaja dapat mejadi begitu terobsesi dengan facebook dan mengorbankan kesehatannya. American Academy Of Pediastri menyatakan bahwa anak-anak yang diabaikan dalam kehidupan di situs jejaring sosial akan lebih tertekan daripada di abaikan dalam kehidupan nyata.organisasi ini memperingatkan risiko kesehatan mental anak yang menjadi korban cyber-bullying dan menegaskan bahwa penggunaan beberapa website dalam jangka panjang dapat mempengaruhi pada tidur dan tingkat harga diri
.
2. Sakit Kepala Akibat Radiasi Ponsel
Selama bertahun-tahun para ahli terlibat dalam perdebatan sengit mengenai apakah ponsel berbahaya atau tidak namun penelitian telah menunjukan ada hubungan antara sakit kepala dan penggunaan ponsel. Reset yang ditugaskan oleh produsen ponsel pada tahun 2008 lalu menemukan panggilan telepon sebelum tidur dapat mempengaruhi kualitas yang dapat menyebabkan sakit kepala keesokan harinya.
3. Kecanduan Internet
Banyak psikiater saat ini yang menawarkan pengobatan untuk kecanduan internet dan telah merawat pasien yang mengatakan bahwa dunia online telah mengambil alih kehidupannya. Menurut psikiater AS, Jerald Block kondisi tersebut harus dilihat sebagai gangguan klimis melihat makin meningkatnya jumlah orang yang kecanduan game dan pornografi di Internet.
4. Narsisisme
Sebuah studi yang diterbitkan awal tahun ini oleh dua akademi AS yang menemukan siswa yang semakin gemuk semakin semakin egois di bandingkan dengan generasi sebelumnya karena pengaruh teknologi modern. Siswa masa kini juga lebih cenderung menampilkan perilaku narsis dan kurang menunjukan empati seperti yang ditampilkan dalam perilaku atau kebiasaannya terus-menerus memperbarui situs jaringan sosial. Dalam penelitian tersebut, pria ditemukan lebih cenderung melakukan hal ini, meskipun mereka diasumsi tidak lebih sering menggunakan teknologi daripada wanita.
5. Hipensesivitas Gelombang Elektromagnetik
Dari wi-fi hingga sinyal telepon seluler, orang di kelilini oleh komunikasi nirkabel dan bagi sebagian orang, paparan modem elektromagnetik dapat membuat sakit. Gejalanya berkisar dari sakit kepala akut dan kulit terbakar hingga otot berkedut dan nyeri parah. Diperkiraan 5% warga Amerika percaya bahwa mereka menderita kondisi ini dan beberapa di antaranya telah pindah jauh kedaerah di mana komunikasi nirkabel dapat di kontrol dengan ketat.
6. Cedera Renggangan yang Berulang
Biasanya buruh pabrik, penjahit, dan musisilah yang paling beresiko mengalami cedera renggangan berulang. Tapi saat ini pekerja kantor dapat menderita masalah yang sama karena menghabiskan terlalu banyak waktu menggunakan keyboard. Penggunaan jari, pergelangan tangan, lengan dan bahu secara berulang-ulang dapat menyebabkan kerusakan yang tidak mampu diperbaiki oleh tubuh dari waktu ke waktu. Langkah-langkah pencegahan seperti istirahat yang teratur sangat disarankan.
G. Pengaruh Globalisasi Terhadap Bangsa Indonesia
Globalisasi merambah segala bidang kehidupan manusia. Globalisasi bukanlah sebuah proses yang berdiri sendiri, namun terdapat sebab-sebab sosial, ekonomi, dan politik tertentu yang melatarbelakangi serta mempermudahperkembangannya. Oleh karena itu muncullah globalisasi ekonomi, globalisasi politik, globalisasi pertahanan dan keamanan.
1. Di Bidang Ekonomi
Kekuatan Globalisasi ekonomi atau globalisasi kapitalisme adalah liberalisme ekonomi. Ilmuan menyebutkan kapitalisme pasar bebas berbeda dengan kapitalisme kesejahteraan, yaitu kapitalisme yang di regulasi dan di reformasi. Kapitalisme ini tidak membiarkan pasar berjalan sebebas-bebasnya tanpa kendali, tapi perlu diatur agar kapitalisme memberikan keuntungan dan keadilan sampai orang-orang di bawah tingkat kesejahteraan.
a. Kapitalisme, Suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan distribusi barang dan jasa. Ciri-cirinya : sebagian besar sarana produksi dimiliki individu, barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas (freemarket) yang kompetitif (terbuka untuk siapa saja) dan modal di investasikan dalam usaha inti hasilnya labah.
b. Kenyataanya abad ke-19 kapitalisme pasar bebas hanya menguntungkan Negara kaya. Banyak orang yang menjadi semakin miskin karena kapitalisme ini telah melampaui kesederhanaan dan tenaga menjadi roda dan mesin kapitalis raksasa. Pada akhir abad 20, kapitalisme mengendalikan hampir seluruh perekonomian internasional.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata globalisasi ekonomi dapat berbentuk seperti hal-hal berikut :
a. Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai daerah.
b. Globalisasi pembiyaan, yaitu bahwa perusahaan global memiliki akses untuk memperoleh pinjaman atau berinvestasi di semua Negara di dunia.
c. Globalisasi tenaga kerja, yaitu bahwa perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya. misalnya penggunaan staf professional berpengalaman internasional atau buruh kasar yang biasanya berasal dari Negara berkembang. Hal ini berarti bahwa pergerakan manusia makin mudah dan bebas.
d. Globalisasi jaringan informasi, kemajuan teknologi seperti televise, radio, dan media cetak menyebabkan masyarakat suatu Negara dapat secara mudah dan cepat memperoleh informasi dari Negara-negara di dunia. Jaringan komunikasi juga dapat membantu meluasnya pasar ke berbagai penjuru dunia untuk barang yang sama. Contohnya adalah KFC, celana levi's, Hamburger, melanda dunia
e. Globalisasi perdagangan.
2. Di Bidang Sosial dan Budaya
Globalisasi dapat memperluas kawasan budaya. Globalisasi dapat menimbulkan dampak negatif. Akibat dari pengaruh globalisasi contohnya : diorientasi, dislokasi, atau krisis social budaya dalam masyarakat. Berbagai ekspresi sosial budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis dan preseden kulturalnya. semakin meledaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonism. Sisi negatif budaya akibat adanya erosi budaya yaitu :
a. Kehilangan budaya dari sebagian bangsa yang memiliki jati diri.
b. Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme.
c. Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.
Menurut Anthony Giddens, dampak globalisasi secara aktif dan bebas membentuk diri mereka sendiri. Tradisi dan nilai-nilai masyarakat perlahan ditinggalkan. Pola kerja pun berubah dalam era globalisasi ini. Sistem kerja, tujuan kerja dan proses kerja berubah pada era global. Kebudayaan pop Globalisasi melahirkan homogenitas atau kesamaan budaya yang lebih besar.
Globalisasi sepertinya membuat hilangnya batas-batas antar daerah karena kemudahan dalam berkomunikasi. Arus informasi yang demikian deras telah mengikis nilai tradisi, moral bangsa dan agama yang selama ini kita junjung tinggi, yang pada akhirnya kita akan kehilangan jati diri. Apa yang di lihat melalui berbagai media, langsung di tiru sehingga merusak mental dan kepribadian para anak bangsa. Hal ini sesuai dengan pendapat Selo soemardjan, bahwa perubahan budaya yang cepat dan saling menyusul mengakibatkan suasana anomie yang berkepanjangan. Suasana anomie adalah suasana ketika masyarakat yang sedang mengalami perubahan budaya tidak mengetahui dengan jelas, nilai-nilai budaya mana yang perlu diambil.
Gejala lain yang muncul dapat muncul dari adanya Globalisasi adalah sebagai berikut.
a. Keguncangan budaya (culture shock), yaitu guncangan jiwa atau mental seseorang atau masyarakat sebagai akibat belum adanya kesiapan menerima kebudayaan asing yang datang secara tiba-tiba. Pada tahap awal, orang atau masyarakat itu mungkin akan merasa mendapatkan pengalaman baru yang menarik. Akan tetapi, pada saat ia harus terlibat di dalamnya, harus masuk ke dalam sistem baru, ia merasa tertekan, frustasi, dan tidak berdaya. Tahap inilah yang disebut culture shock. Jika keadaan ini terus berlanjut dan dibiarkan maka, akan mengganggu keseimbangan jiwanya dan berdampak negatif, seperti bunuh diri atau gila. Akan tetapi, jika ia dapat menyesuaikan diri, timbul penyesuaian-penyesuaian sehingga tercipta ketenangan kembali. Contohnya, seseorang yang hidup dalam budaya masih tradisional (pemburu misalnya), tiba-tiba di ajak ke Jakarta atau New York tempat keadaan alam dan budayanya sangat berbeda. Ia harus mandi, makan, berpakaian, berbahasa, dan bekerja dengan cara yang sangat berbeda dari tempat asalnya.
b. Ketimpangan budaya (culture lag), yaitu ketimpangan salah satu unsur kebudayaan untuk menyesuaikan diri dengan unsur kebudayaan lain yang sudah berubah. Jadi adanya kelambanan unsur kebudayaan lain yang sudah berubah. Contohnya, tidak disiplinnya sopir dalam berlalu lintas. Di satu pihak ia sudah punya uang untuk membeli mobil dan sudah terampil menyetir dengan surat izin mengemudi (SIM) yang diperolehnya, tetapi aturan lalu lintas belum dipahami dengan baik, dan kesadaran bahwa jalan raya adalah milik bersama belum dihayati, sehingga ia menyetir seenaknya tanpa mempedulikan keselamatan orang lain yang mempunyai hak yangsama dalam menggunakan jalan. Tigginya kecelakaan di pabrik, budaya menyontek, sering kesiangan, kamar kecil (WC) yang bau dan kotor, vandalisme, adalah bentuk culture lainnya.
3. Di Bidang Politik
Globalisasi Politik merupakan pergulatan global dalam mewujudkan kepentingan para pelaku yang menjalankannya. Pelaku Globalisasi di bidang politik antara lain :
a. Semua Negara
b. Organisasi antar pemerintah : ASEAN, NATO, dll.
c. Perusahaan internasional dan transnasional pemerintah nasional yang dipilih secara demokratis, tidak lagi dapat mengkontrol batas-batas Negara mereka.
Globalisasi juga berpengaruh dalam kehidupan politik di Indonesia, pengaruh tersebut diantaranya dapat di lihat dalam beberapa hal berikut ini.
a. Bisnis, kebudayaan, dan komunikasi selam 50 tahun teakhir telah berkembang begitu cepat di seluruh dunia.
b. Kehidupan politik Indonesia, menjadi kunci naik turunnya jumlah investor asing yang menanam modal di Indonesia.
c. Globalisasi mengangkat mengenai isu Hak Asasi Manusia (HAM). contohnya kasus HAM di Aceh, Papua, Atambua, dan Poso.
d. Pada masa globalisasi masalah dalam negeri (nasional) suatu negara bisa menjadi masalah internasional. Misalnya, bencana tsunami yang pernah terjadi di Indonesia tepatnya di Aceh telah mendapatkan perhatian dunia.
4. Di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Perkembangan globalisasi membawa pengaruh terhadap system pertahanan dan keamanan Indonesia. Diantaranya :
a. Jaringan terorisme yang mengancam keamanan Indonesia. Dengan aksinya melakukan pengeboman yang memakan banyak korban serta merusak berbagai fasilitas sarana prasarana, dapat merusak citra keamanan Indonesia di dunia.
b. Sindikat penjualan narkoba yang makin merebak di masyarakat Indonesia, serta penemuan pabrik-pabrik pembuatan ekstasi yang terbesar si dunia telah merusak generasi bangsa. Akibatnya generasi muda lebih bersifat anarkis, dan mudah terprovokasi.
c. Kejahatan pencucian uang yang dilakukan oleh pejabat-pejabat Negara telah merusak kehidupan perekonomian bangsa dan merugikan keuangan Negara, sehingga menyebabkan timbulnya konflik dan kekerasan di mana-mana.
Globalisasi memang sangatlah berpengaruh dalam kehidupan bangsa Indonesia dan kehidupan kita.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
Pengaruh Globalisasi bagi masyarakat Indonesia sudah sangat di rasakan mulai dari anak kecil, remaja, tua, muda. Semuanya sudah tak bisa mengelak dari kemajuan global yang sangat pesat. Globalisasi juga dapat memberikan berbagai dampak baik positif maupun negatif.
Itulah sebabnya pengaruh Globalisasi dapat dirasakan dalam berbagai bidang seperti : ekonomi, sosial dan budaya, politik serta keamanan dan pertahanan. Indonesia pun tidak bisa menahan akan adanya Globalisasi tersebut.
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan dalam makalah ini adalah :
1. Sebagai generasi muda sebaiknya kita mengendalikan diri dalam menanggapi akan kemajuan global saat ini.
2. Masyarakat harus lebih berhati-hati dalam menanggapinya dan sebaiknya menghindari dampak-dampak negatif dari Globalisasi tersebut.
3. Dampak positif dari Globalisasi sebaiknya dipergunakan dengan hal-hal yang baik.